Model dan desain kurikulum

15
MODEL DAN DESAIN KURIKULUM BY : IDHES SARA A . M 12105241016 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Transcript of Model dan desain kurikulum

Page 1: Model dan desain kurikulum

MODEL DAN DESAINKURIKULUM

BY : IDHES SARA A . M 12105241016

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Page 2: Model dan desain kurikulum

MODEL DESAIN PENGEMBANGAN KURIKULUM

DESAINKURIKULUM

Menyusun rancangan dalam pola-pola pengorganisasian dan unsur-unsur atau komponen kurikulum

DESAIN KURIKULUM MENURUT AHLI :

Eisner dan Vallance, 1974 :

1. Model pengembangan proses kognitif2. Kurikulum sebagai teknologi3. Kurikulum sebagai aktualisasi diri4. Kurikulum sebagai rekonstruksi sosial5. Kurikulum sebagai rasionalisasi akademis

Alexander & Lewis, 1981 :

1.Kurikulum subjek matter disiplin2. Kurikulum teknologi3. Kurikulum sebagai proses4. Kurikulum sebagai fungsi sosial

McNeil, 1977 :

1.Kurikulum humanistis2. Kurikulum rekonstruksi sosial3. Kurikulum teknologi4. Kurikulum subjek akademis

5. Kurikulum berdasarkan minat individu

Brennan, 1985 :

1.Kurikulum yang berorientasi pada tujuan2. Model proses3. Kurikulum situasional

Ongstreet & Shane, 1993 :

1.Kurikulum berorientasi pada masyarakat2. Kurikulum berorientasi pada anak3. Kurikulum berorientasi pada pengetahuan4. Kurikulum bersifat etika

Page 3: Model dan desain kurikulum

1. Subject Centered Curriculum : Isi kurikulum disusun dalam bentuk mata pelajaran yang terpisah-pisah dan tidak berhubungan satu sama lain. Dan setiap guru bertanggunjawab pada mata pelajaran yang diberikannya didalam kelas.

2. Correlated Curriculum : Isi kurikulum disajikan tidak terpisah, tetapi pada mata pelajaran yang berdekatan/sejenis dikelompokan sehingga menjadi satu bidang studi (broadfield).

3. Integarted Curriculum : Isi kurikulum tidak lagi menampakan nama-nama mata pelajaran. Proses belajar dilakukan dari suatu pokok masalah yang harus dipecahkan (unit). Diarahkan tidak saja pada intelektual namun seluruh aspek sikap, emosi dan keterampilan.

BENTUK ORGANISASI PADA KURIKULUM :

Page 4: Model dan desain kurikulum

POLA-POLA DESAIN KURIKULUM :

1. Subject centered design The subject design The disciplines design The broad fields design

2. Learner centered design The activity or experience design Humanistic design The open free design

3. Problems centered design The areas of living design The core design

Page 5: Model dan desain kurikulum

PENGERTIAN DESAIN KURIKULUM :

A. DESAIN KURIKULUM DISIPLIN ILMU :

-Desain kurikulum ini merupakan desain yang berpusat kepada pengetahuan (the knowledge centered design) Subjek akademis yang penekanannya diarahkan untuk pengembangan intelektual siswa (kurikulum proses) Longstreet.

-Berfungsi untuk pengembangan proses kognitif (kemampuan intelektual, berpikir, mengingat dan memecahkan masalah)

-Pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui (latihan, menggunakan gagasan dan melakukan proses penelitian ilmiah) Mcneil.

Page 6: Model dan desain kurikulum

B. DESAIN KURIKULUM BERORIENTASI PADA MASYARAKAT :

- Asumsi ini lebih kepada tujuan dari sekolah yakni untuk melayani kebutuhan masyarakat

- Kurikulum sebagai sebuah disain kelompok sosial untuk dijadikan pengalaman belajar untuk anak disekolah (Smith, Stanley & Shores, 1950).(Beacamp, 1981)

- Permasalahan yang dihadapi dibutuhkan oleh suatu kelompok sosial, dan harus menjadi bahan kajian anak disekolah.

Page 7: Model dan desain kurikulum

C. DISAIN KURIKULUM BERORIENTASI PADA SISWA :

- Asumsi ini didasari pada pendidikan diselenggarakan untuk membantu anak didik - Kurikulum yang berorientasi pada siswa dan menekankan kepada siswa sebagai

sumber isi kurikulum (segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum tidak boleh terlepas dari kehidupan siswa sebagai peserta didik)

- Kurikulum harus dapat menyesuaikan dengan irama perkembangan siswa. (Crow & Crow, 1950)

Page 8: Model dan desain kurikulum

D. DISAIN KURIKULUM TEKNOLOGIS

- Difokuskan pada efektivitas program, metode dan bahan-bahan yang dianggap dapat mencapai tujuan (industri dan militer)

- Desain intruksional menekankan kepada pencapaian tujuan yang mudah diukur, aktivitas dan tes serta pengembangan bahan-bahan ajar.

- Kurikulum dipengaruhi dua sisi; Penerapan hasil-hasil teknologi dan Penerapan teknologi sebagai sumber suatu sistem.

Page 9: Model dan desain kurikulum

PENDEKATAN DAN MODEL KURIKULUM

Cakupan Pengembangan Kurikulum ;1. Pendekatan Top down

Muncul atas inisiatif para pejabat pendidikan atau para administrator atau dari pemegang kebijakan pejabat pendidikan (garis komando); line staff model (digunakan oleh negara sentralistik)dilihat dari perkembangannya model ini menggunakan (Curriculum construction & Curriculum improvement)

2. Pendekatan Grass rootsInisiatif pengembangan kurikulum dimulai dari lapangan atau guru-guru sebagai implementator, kemudian menyebar pada lingkungan yang lebih luas, pendekatan ini lebih banyak digunakan untuk Curriculum improvement; (digunakan oleh negara desentralistik)

Sudut pandang dalam penyusunan kurikulum (sukmadinata,2000. I)- Curriculum construction (kurkulum baru)- Curriculum improvement (penyempurnaan kurikulum yang ada)

Page 10: Model dan desain kurikulum

MODEL-MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM

1. Model Tyler ;Lebih bersifat bagaimana merancang suatu kurikulum, sesuai dengan tujuan dan misi suatu institusi pendidikan : dengan 4 hal yang dianggap fundamental untuk mencapai tujuan:a. Menentukan tujuan (langkah utama merumuskan tujuan untuk mencapai arah atau sasaran pendidikan), sangat tergantung dari teori, filsafat dan model kurikulum yang dianut. Sumber perumusan tujuan berasal dari siswa, studi kehidupan masa kini, disiplin ilmu, filosofis, dan psikologi belajar (tyler)

b. Menetukan Pengalaman Belajar Segala aktivitas siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan (dalam proses pembelajaran), tetapi bukan pengalaman guru; namun merupakan apa yang akan dan telah diperbuat siswa.

Hal ini akan mempermudah bagi guru dalam mendisain lingkungan yang dapat mengaktifkan siswa memperoleh pengalaman belajar, seperti : (mengembangkan kemampuan berpikir siswa, membantu siswa dalam mengumpulkan informasi, membantu mengembangkan sikap sosial, dan minat).

Ada beberapa prinsip dalam menetukan pengalaman belajar siswa :1. Pengalaman siswa harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai (akan menetukan pengalaman pembelajaran)2. Setiap pengalaman belajar siswa harus memuaskan siswa3. Setiap rancangan pengalaman siswa harus belajar sebaiknya melibatkan siswa4. Mungkin dalam saat pengalaman belajar dapat mencapai tujuan yang berbeda

Page 11: Model dan desain kurikulum

c. Mengorganisasi Pengalaman Belajar Merancang suatu kurikulum adalah mengorganisasikan pengalaman belajar baik dalam bentuk unit mata pelajaran maupun dalam bentuk program. Pengorganisasian yang jelas akan memberikan arah bagi pelaksanaan proses pembelajaran sehingga menjadi pengalaman belajar yang nyata bagi siswa

Ada dua jenis pengorganisasian ; 1) Pengorganisasi secara vertikal (apabila menghubungkan pengalaman belajar dalam satu kajian yang sama ditingkat yang berbeda); misal; geografi kelas lima dan enam2) Pengorganisasi secara horisontal (apabila menghubungkan pengalaman belajar satu dan lainnya saling mengisi dan memberikan penguatan), misal; geografi dan sejarah

Ada tiga jenis dalam mengorganisasi pengalaman, Tyler (1950:55)1) Kontinuitas; (pengalaman harus berkesinamungan)2) Urutan isi; (pengalaman harus memperhatikan tingkat perkembangan siswa)3) Integrasi; (pengalaman harus menyeluruh setiap aspek; sikap, emosi atau keterampilan)

d. Evaluasi penting dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan :Ada dua fungsi evaluasi :1) Fungsi Sumatif; digunakan untuk memperolah data tentang ketercapaian tujuan oleh peserta

didik; atau bagaimana tingkat pencapaian tujuan dan tingkat pencapaian isi kurikulum oleh setiap siswa 2) Fungsi Formatif; untuk melihat efektivitas proses pembelajaran (sudah sempurna / perlu

perbaikan)

Page 12: Model dan desain kurikulum

2. Model Taba ;Bagaimana mengembangkan kurikulum sebagai suatu proses perbaikan dan penyempurnaan; Ada lima langkah :a. Menghasilkan unit-unit percobaan :b. Menguji coba unit eksperimen c. Merevisi dan mengkosolidasikan unit-unit eksperimend. Mengembangkan keseluruhan kerangka kurikulum e. Implementasi dan diseminasi kurikulum yang telah teruji

3. Model Oliva ;Kurikulum harus bersifat simpel, komprehensif dan sistematik.pada model Oliva tampak 12 komponen yang harus dikembangkan.

Rumusan filsafat

Rumusan Tujuan Umum

Rumusan tujuan khusus

Rumusan perencan

aan

IMPLEMENTASI

EVALUASI

Model Oliva

Model yang dikembangkan ini dapat digunakan dalam beberapa dimensi :1) Untuk penyempurnaan kurikulum sekolah dalam bidang-bidang khusus (studi tertentu)2) Dapat digunakan untuk membuat keputusan dalam merancang suatu program kurikulum3) Dapat digunakan dalam mengembangkan program pembeljaran secara khusus

Page 13: Model dan desain kurikulum

4. Model Beucamp ;Ada lima langkah :a. Menetapkan wilayah/arena yang akan melakukan perubahan suatu kurikulum,b. Menetapkan orang-orang yang akan terlibat dalam proses pengembangan kurikulum c. Menetapkan prosedur yang akan ditempuhd. Implementasi kurikulum e. Melaksanakan evaluasi kurikulum

5. Model Wheeler;Kurikulum merupakan suatu proses yang membentuk lingkaran. (proses yang terus menerus)pada model Wheeler menetapkan lima fase / tahapan yang merupakan pekerjaan yang berlangsung secara sistematis / berurut.

1. Tujuan umum & khusus2. Menetukan pengalaman

belajar

3. Menetukan isi materi

4. Mengorganisasikan pengalaman dan bahan belajar

5. Evaluasi

Page 14: Model dan desain kurikulum

Pengembangan kurikulum menurut Wheeler :a. Menetukan tujuan umum dan khusus; merupakan tujuan yang bersifat normatif yang

mengandung tujuan filosofis (aim) atau tujuan pembelajaran umum yang bersifat praktis (goal), sedangkan tujuan khusus adalah tujuan yang bersifat spesifik dan observable (objektive) tujuan yang mudah terukur ketercapaiannya.

b. Menentukan pengalaman belajar yang mungkin dapat dilakukan oleh sisa untuk mencapai tujuan yang dirumuskan dalam langkah pertama

c. Menentukan isi / materi pembelajaran sesuai dengan pengalaman belajard. Mengorganisasi / menyatukan pengalaman belajar dengan isi/materie. Melakukan evaluasi setiap fase perkembangan dan pencapaian tujuan

6. Model Nicholis ;model Pendekatan siklus Ada lima pengembangan :a. Analisis situasib. Menetukan tujuan khusus c. Menentukan dan mengorganisasi isi

pelajarand. Menentukan dan mengorganisasi

metode e. Evaluasi

Menentukan tujuan khusus

Menentukan dan mengorganisasi metode

Menentukan dan mengorganisasi isi

pelajaran

Analisis

situasi

Evaluasi

Page 15: Model dan desain kurikulum

7. Model Dynamic Skilbeck ;Model pad level sekolah (School Nased Curriculum Development). Pengembangan kurikulum sesuai kebutuhan sekolahAda lima langkah pengembangan :a. Menganalisis situasib. Memformulasikan tujuan c. Menyusun Programd. Interpretasi dan Implementasie. Monitoring, feedback, penilaian dan rekonstruksi

Menganalisis situasi

Memformulasikan tujuan

Menyusun Program

Interpretasi dan Implementasi

Monitoring, feedback, penilaian dan rekonstruksi