Model Betty Neuman
-
Upload
rosiana-kurnia-shabella -
Category
Documents
-
view
29 -
download
0
description
Transcript of Model Betty Neuman
BAB II
ISI
A. Konsep dasar
Konsep dasar yang terdapat pada model Neuman, meliputi stressor, garis
pertahanan dan perlawanan, tingkatan pencegahan, lima variabel sistem klien,
struktur dasar, intervensi dan rekonstitusi (Fitzpatrick & Whall, 1989). Berikut ini
akan diuraikan tentang masing-masing variable :
1. Stressor (Tekanan)
Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan
berpotensi untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi
stressor sebagai berikut :
a. Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan
dengan lingkungan internal. Misalnya : respons autoimun.
b. Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang
memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya ; ekspektasi peran.
c. Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar linkup sistem atau
individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor
interpersonal. Misalnya : sosial politik.
2. Garis pertahanan dan perlawanan
Garis pertahanan menurut Neuman terdiri dari garis pertahanan normal dan
garis pertahanan fleksibel. Garis pertahanan normal merupakan lingkaran utuh
yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu, sistem atau kondisi yang
menyertai pengaturan karena adanya stressor yang disebut wellness normal dan
digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness
untuk sistem klien.
Selain itu ada berbagai stressor yang dapat mengivasi garis pertahanan
normal jika garis pertahanan fleksibelnya tidak dapat melindungi secara adekuat.
Jika itu terjadi, maka sistem klien akan bereaksi dengan menampakkan adanya
gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi kemampuan sistem untuk
mengatasi stressor tambahan. Garis pertahanan normal ini terbentuk dari
beberapa variabel dan perilaku seperti pola koping individu, gaya hidup dan tahap
perkembangan. Garis pertahanan normal ini merupakan bagian dari garis
pertahanan fleksibel.
Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal atau
perlindungan pada sistem dari stressor. Garis ini bisa menjauh atau mendekat pada
garis pertahanan normal. Bila jarak antara garis pertahanan meningkat maka
tingkat proteksipun meningkat. Oleh karena itu untuk mempertahankan keadaan
satabil dari sistem klien, maka perlu melindungi garis pertahanan normal dan
bertindak sebagai buffer. Kondisi ini bersifat dinamis dan dapat berubah dalam
waktu relatif singkat. Disamping itu hubungan dari berbagai variabel (fisiologi,
psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat
penggunaan garis pertahanan diri fleksibel terhadap berbagai reaksi terhadap
stressor.
Sedangkan garis perlawanan menurut Neuman merupakan serangkaian
lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur dasar. Artinya garis resisten ini
melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi jika ada invasi dari stressor
lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line of defense). Misalnya
mekanisme sistem immune tubuh, jika lines of resistance efektif dalam resepon
stressor tersebut, maka sistem depan berkonstitusi, jika tidak efektif maka energy
berkurang dan bisa timbul kematian.
3. Tingkat pencegahan
Tingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang terdiri dari :
1) Pencegahan primer : terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor, meliputi :
promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pencagahan primer
mengutamakan pada penguatan flexible lines of desese dengan cara mencegah
stress dan mengurangi faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan jika resiko atau
masalah sudah diidentifikasikan tapi sebelum reaksi terjadi. Strateginya
mencakup : imunisasi, pendidikan kesehatan, olahraga dan perubahan gaya
hidup.
2) Pencegahan sekunder : meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah ada
gejala dari stressor. Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan
internal lines of resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-faktor
resisten sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan yang
tepat sesuai gejala. Tujuannya adalah untuk memperoleh kestabilan sistem
secara optimal dan memelihara energi. Jika pencegahan sekunder tidak berhasil
dan rekonstitusi tidak terjadi maka struktur dasar tidak dapat mendukung sistem
dan intervensi-intervensinya sehingga bisa menyebabkan kematian.
3) Pencegahan Tersier. Dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi-strategi
pencegahan sekunder, pencagahan tersier difokuskan pada perbaikan kembali
kearah stabilitas sistem klien secara optimal. Tujuan utamanya adalah untuk
memperkuat resistensi terhadap stressor untuk mencegah reaksi timbul kembali
atau regresi, sehingga dapat mempertahankan energi. Pencegahan tersier
cenderung untuk kembali pada pencegahan primer.
4. Sistem Klien
Model sistem Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang terbuka dan
dinamis terhadap klien yang dikembangkan untuk memberikan suatu kesatuan
fokus definisi keperawatan dan pemahamam terbaik dari interaksi klien dengan
lingkungan. Elemen-elemen yang ada dalam sistem terbuka mengalami pertukaran
energi informasi dalam organisasi kompleksnya. Stress dan reaksi terhadap stress
merupakan komponen dasar dari sistem terbuka.
Klien sebagai sistem bisa individu, keluarga, kelompok, komunitas atau
sosial issue (Tomey & Alligood, 2006). Klien sebagai suatu sustem memberikan
arti bahwa adanya keterkaitan antar aspek yang terdapat dalam sistem tersebut.
Kesehatan klien akan dipengaruhi oleh keluarganya, kelompoknya, komunitasnya,
bahkan lingkungan sosialnya.
Neuman menyakini bahwa klien adalah sebagai suatu sistem, memiliki lima
variabel yang membentuk sistem klien yaitu fisik, psikologis, sosiokultur,
perkembangan dan spiritual. Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman bahwa klien
merupakan cerminan secara holistik dan multidimensional (Fawcett,2005). Dimana
secara holistik klien dipandang sebagai keseluruhan yang bagian-bagiannya berada
dalam suatu interaksi dinamis. Pernyataan tersebut membuktikan bahwa setiap
orang itu akan memiliki keunikan masing-masing dalam mempersepsikan dan
menanggapi suatu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik,
sehingga sakit atau kematian atau stabilitas system. Perubahan dapat
mempertahankan kesehatan secara adekuat. Keseimbangan fungsional atau
harmonis menjaga keutuhan integritas sistem. Apabila bagian-bagian dari klien
berinteraksi secara harmonis, maka akan terwujud jika kebutuhan-kebutuhan sistem
telah terpenuhi. Namun apabila terjadi ketidakharmonisan diantara bagian-bagian
system, hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi.
5. Struktur dasar
Struktur dasar berisi seluruh variabel untuk mempertahankan dasar yang biasa
terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik.. variabel-variabel
tersebut yaitu variabel system, genetik, dan kekuatan/kelemahan bagian-bagain
sistem.
6. Intervensi
Merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh, meningkatkan
dan memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan
tertier.
7. Rekonstitusi
Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi yang
terjadi berkaitan sebelum sakit. Yang dengan tingkat reaksi terhadap stressor.
Rekonstitusi dapat dimulai menyertai tindakan terhadap invasi stressor.
Rekonstitusi adalah suatu adaptasi terhadap stressor dalam lingkungan internal dan
eksternal. Rekonstitusi bisa memperluas normal line of defense ke tingkat
sebelumnya, menstabilkan sistem klien pada tingkat yang lebih rendah, dan
mengembalikan pada tingkat semula sebelum sakit. Yang termasuk rekonstitusi
adalah faktor-faktor interpersonal, intrapersonal, ekstrapersonal dan lingkungan
yang berkaitan dengan variabel fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan
dan spiritual. Model sistem Neuman ini sangat sesuai untuk diterapkan pada
pengkajian di masyarakat, karena pendekatan yang dipergunakan adalah pada
komunitas sebagai sistem klien.
B. Asumsi dasar Betty Neuman
1. Manusia merupakan individu unik yang memiliki rentang respon normal
2. Ada beberapa tipe stressor yang dapat mengganggu keseimbangan individu
(normal line of defence). Sifat dasar stressor dapat memiliki efek yang luas
terhadap manusia yang mungkin dapat mengganggu garis luas terhadap manusia
yang mungkin dapat mengganggu garis keseimbangan fleksibel.
3. Manusia dapat berada pada rentang respon normal tergantung dari garis
pertahanan normal.Garis pertahanan fleksibel adalah sebuah system reaksi yang
dapat digunakan sebagai perlawanan seseorang terhadap stressor. Ketika garis
pertahanan fleksibel tidak dapat melindungi dari perlawanan stressor maka
stressor akan mengganggu keseimbangan seseorang.
4. Beberapa individu memiliki garis resisten yang dapat mempertahankan
keseimbangan dan dapat mengembalikan individu tersebut ke garis normal.
5. Sehat atau sakit adalah komposisi yang dinamis dan saling berhubungan antara
individu baik fisiologis, psikologis, sosiokultural dan status perkembangan.
6. Pencegahan primer adalah suatu usaha untuk mengidentifikasi dan menghilangkan
faktor yang berhubungan dangan stressor.
7. Pencegahan sekunder berhubungan dengan gejala dan strategi intervensinya
8. Pencegahan tertier berhubungan dengan adaptasi sebagai proses rekonstitusi.
C. Penerapan Teori Pada Praktek Keperawatan
Model Neuman memberikan panduan pada tahap pengkajian bagi perawat.
Pengkajian tersebut di fokuskan pada pengkajian garis pertahanan
normal/mekanisme koping (Neal, 1981). Perawat dapat mengkaji faktor resistensi
internal individu, menurut Neal (1981), kualitas keseimbangan individu tergantung
dari pertahanan diri terhadap stressor. Model ini juga dapat diaplikasikan pada
praktek keperawatan (Beitler, Tkachuck, Aamodt, 1980). Hasil diskusi yang
didapatkan adalah stressor dapat diatasi pada tahap primer, sekunder dan tertier.
Dalam diskusi mereka tahap pencegahan primer dapat dilakukan dengan
memberikan promosi tentang penerimaan kehidupan sebagai suatu cara untuk
mencegah terjadinya frustasi. Pada tahap sekunder perawat dapat berusaha untuk
memberikan bantuan kepada pasien untuk mengekspresikan perasaannya. Pada tahap
tertier perawat mengusahakan dengan memberikan support lingkungan terhadap
pasien dengan krisis.
Model system dari Neuman juga sering digunakan dalam perawatan kesehatan
masyarakat di Amerika dan Kanada karena luas dan struktur terbuka cocok untuk
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Model ditunjang oleh banyak teori
dan mempunyai tujuan yang bermanfaat (tool) pada perawatan kesehatan masyarakat
menekankan pada peningkatan kesehatan dan memperbaiki kesehatan pada
kelompok yang luas menghimpun individu, berbeda dengan dibutuhkan sendiri
(solely) yang difokuskan kepada kesehatan individu. (Beddome,1989). Model system
dari Neuman didasarkan pada system teori yang memungkinkan perawat kesehatan
menjelaskan paradigm perawatan dalam istilah-istilah yang berlaku pada masyarakat
ialah individu, keluarga, kelompok atau masyarakat dapat sebagai target pelayanan.
Lingkungan didefinisikan sebagai semua keadaan internal dan eksternal atau
pengaruh yang berdampak kepada masyarakat. Faktor negatif biasanya merujuk
sebagai stressor. Penekanan kepada dinamika interaksi antara masyarakat dan
lingkungan seperti pada gestalt theory (Neuman,1989). Kesehatan untuk masyarakat
adalah suatu nilai-nilai yang optimal atau tingkat yang stabil, bila system dalam
masyarakat menyebabkan lebih bersemangat (energi) dari biasanya, maka status
kesehatan bergerak kedepan negentropy (kesehatan yang ideal). Bila energi
berlebihan digunakan dari produksi, maka masyarakat bergerak kepada entropy atau
mati (Neuman, 1989 hal 33)
Berdasarkan dari teori tersebut teori model Betty Neuman ini dapat diterapkan
di Indonesia pada keperawatan komunitas dan keperawatan jiwa, hal ini didukung
dengan penelitian dan penerapan labih lanjut. Penerapan teori model Neuman adalah
garis pertahanan diri pada komunitas yang meliputi garis pertahanan fleksibel, yaitu
ketersediaan dana, pelayanan kesehatan, iklim dan pekerjaan dll. Garis pertahanan
normal yang meliputi ketersediaan pelayanan, adanya perlindungan status nutrisi
secara umum, tingkat pendapatan, rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan sikap
masyarakat terhadap kesehatan. Garis pertahanan, tingkat pendidikan masyarakat,
transportasi, tempat rekreasi dan cakupan dari imunisasi di daerah yang ada.
Intervensi keperawatan diarahkan pada garis pertahanan dengan penggunaan
pencegahan primer, sekunder dan tertier. Dengan demikian stabilitas kesehatan klien
dan keluarga dalam lingkungan akan optimal.
D. Penerapan Teori Betty Neuman dalam Komunitas
Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan
stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk
mempertahankan keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat intervensi
yaitu:
a. Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat
fleksibel yang berupa :
Pendidikan kesehatan.
Mendemostrasikan ketrampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan
klien dirumah atau komunitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan.
b. Intervensi yang bersifat prevensi
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu ;
Deteksi dini gangguan kesehatan, misalnya deteksi tumbuh kembang balita,
keluarga dan lain-lainnya.
Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya :
konseling pranikah.
c. Intervensi yang bersifat kuratif
Dilakukan pada garis pertahanan terganggu
d. Intervensi yang bersifat rehabilitative
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten
yang terganggu. Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua
faktor utama yaitu komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses
keperawatan sebagai pendekatan yang terdiri dari 5 tahapan yaitu :
Pengkajian, tahap proses keperawatan dimana perawat terfokus pada klien
untuk mendapatkan data base yang komprehensif untuk mengetahui
keadaan dan kesehatan yang ada dan aktualisasi atau potensial reaksi
terhadap stress lingkungan.
Diagnosis keperawatan komunitas, data dengan teori juga menyediakan
perawatan dasar untuk diagnosis. Pernyataan diagnosa perawat harus
mencerminkan seluruh kondisi klien
Perencanaan, melibatkan negosiasi antara pemberi perawatan dan klien.
Tujuan menyeluruh dari pemberi perawatan adalah membimbing klien
untuk menghemat energi dan menggunakan energi sebagai kekuatan untuk
bergerak melampaui masa sakit.
Pelaksanaan, tindakan keperawatan didasarkan pada sintesis data base yang
komprehensif tentang klien dan teori yang sesuai dengan klien dan
pengasuh persepsi dan kemungkinan untuk fungsional kompetensi di
lingkungan.
Evaluasi, yang diantisipasi atau perubahan yang ditentukan telah terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat Aziz Halimul. (2004). Pengantar Konsep Keperawatan Dasar. Salemba Medika Jakarta
Perry and Potter.(2005) Fundamental Keperawatan Edisi IV. EGC : Jakarta
http://akperppnisolojateng.blogspot.com/2010/02/konsep-model-keperawatan-bettynewman.html