MAKALAH MODEL NEUMAN Prof Yani Presentasi 05 Nov 2010

download MAKALAH MODEL NEUMAN Prof Yani Presentasi 05 Nov 2010

of 36

Transcript of MAKALAH MODEL NEUMAN Prof Yani Presentasi 05 Nov 2010

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan biopsikososio dan spiritual yang komprehensif ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Pada hakekatnya keperawatan merupakan suatu ilmu, kiat dan profesi yang berorientasi pada pelayanan. Sebagai ilmu dan seni dalam aplikasinya lebih kearah ilmu terapan dengan menggunakan pengetahuan, konsep dan prinsip serta mempertimbangkan seni didalam melaksanakan asuhan keperawatan. Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Sebagai ilmu yang mulai berkembang, ilmu keperawatan banyak mendapat tekanan, diantaranya adalah adanya tuntutan kebutuhan masyarakat dan industri kesehatan yang senantiasa berkembang dimana keperawatan harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, keperawatan harus selalu mengembangkan ilmunya berdasarkan pemahaman konsep model dan teori keperawatan yang sudah ada agar tidak terjadi penyimpangan didalam mengaplikasikan ilmu keperawatan, sehubungan dengan hal tersebut maka pada kesempatan ini kami mencoba untuk membahas salah satu teori konsep model yang sudah ada yaitu model keperawatan yang dikembangkan oleh Betty Neuman. Model sistem Betty Neuman memberikan perspektif keperawatan yang felsibel, holistik dan komprehensif. Model tersebut berfokus pada respon sistem klien terhadap stressor aktual maupun potensial. Model tersebut digunakan dalam

intervensi keperawatan yaitu pencegahan primer, sekunder, dan tersier dalam upaya mencapai dan memelihara sistem kesehatan klien yang optimal. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Tujuan umum pembuatan makalah ini adalah dalam penerapan pelayanan asuhan keperawatan. 2. Tujuan khusus Tujuan khusus pembuatan makalah ini : a. Memahami model konseptual keperawatan menurut Betty Neuman b. Menganalisa empat konsep sentral dalam paradigma keperawatan menurut konsep model Betty Neuman c. Menganalisis kelebihan dan kelemahan teory Betty Neuman mampu

menganalisa model keperawatan yang dikembangkan oleh Betty Neuman

BAB II TINJUAN TEORITIS MODEL KONSEPTUAL BETTY NEUMAN Pemicu: Conceptual Model and Grand Theories Keperawatan diakui sebagai suatu disiplin, karena memiliki body of knowledge yang dikembangkan melalui proses ilmiah bersifat universal dan diakui kebenarannya secara ilmiah. Suatu disiplin berkembang karena ilmu yang diaplikasikan dalam praktik. Berbagai jenis karya pakar keperawatan diklasifikasikan dalam tingkatan filosofis, conceptual models and grand theories, theories dan middle range nursing theories.

A. Latar Belakang Grand Theories menurut Betty Neuman Betty Neuman lahir pada tahun 1924 dan dibesarkan di lingkungan petani di Ohio. Latar belakang kehidupan di pedesaan membantu dirinya mengembangkan rasa kasih sayang terhadap orang-orang yang membutuhkan , seperti yang dilakukan sepanjang kariernya. Ia telah menyelesaikan pendidikan dari sekolah keperawatan general hospital tahun 1947 di Akron, Ohio. Sebagai seorang perawat muda ia pergi ke Califonia dan bekerja dengan banyak peran termasuk sebagai perawat di rumah sakit, di sekolah perawat, perawat di industri dan sebagai klinikal instruktur pada universitas Medical Centre Califonia selatan (USCMC). Gelar sarjana muda di dapat pada tahun 1957 di public health dan psykologi dengan peringkat Los Angelea sangat baik.Gelar master diperoleh pada tahun 1966 pada kesehatan mental, konsultasi kesehatan masyarakat dari Universitas California (UCLA). Dia mendapatkan gelar doktornya dalam klinikal psykologi dari Pacivic western University pada tahun 1985 (Neuman &Fawcett, 2002 dalam McEwen & Willis, 2007) Neuman telah menjadi pionir keperawatan yang berkaitan dengan kesehatan mental. Beliau dan Donna Aquilina, dua orang nurse

mengembangkan peran perawat sebagai konselor dalam community crisis center di Los Angeles. Ia telah membangun , mengajar dan memberbaiki program kesehatan mental komunitas untuk perawat setingkat post master pada UCLA. Beliau telah mengembangkan praktek dan mengajarkan secara ekplisite untuk konsultan kesehatan mental pada akhir tahun 1960 an. Pertama kali Neuman mempublikasikan modelnya selama awal tahun 1970 an. Beliau selanjutnya mendefinisikan dan menyaring berbagai aspek dari model dalam menyiapkan edisi pertamanya yaitu the Neuman System model : Application Nursing Education and Practice pada tahun 1982. Selanjutnya dikembangkan dan direvisi model yang digambarkan dalam sub bagian edisinya. ( Neuman 1989, 1995, 2002) B. Konsep Grand Theories dan Konseptual Model 1 Pengertian Menurut Fawcett, 2005 dalam McEwen & Willis, 2007, konseptual model adalah kumpulan filosofi yang berdasarkan realita dalam keperawatan dan lebih abstrak. Sedangkan grand Theories sebaliknya merupakan kumpulan dari konseptual model dan lingkupnya lebih kompleks dan luas daripada teori; lebih menjelaskan issue-issue keperawatan yang lebih luas. Grand Theories berisi konsep-konsep yang abstrak dan kurang sekali definisi operasional. 2. Model Konseptual Neuman Neuman model system didasarkan pada system teori umum dan refleksi kehidupan alami mahluk hidup (manusia) sebagai system terbuka dalam berinteraksi degan yang lainnya serta dengan lingkungan sekitarnya. Modelnya mengambil dari teori Gestalt, yang menggambarkan keseimbangan sebagai suatu proses dimana organisme (mahluk hidup) memelihara keseimbangan dan konsekuensinya adalah sehat, dengan berbagai kondisi.

Neuman menggambarkan bahwa penyesuaian sebagai proses dimana kepuasan dalam mahluk hidup adalah suatu kebutuhan. Banyaknya kebutuhan dan adanya gangguan keseimbangan atau stabilitas. Kemudian proses penyesuaian adalah suatu yang dinamis dan terus menerus. Seluruh kehidupan ditandai oleh adanya saling mempengaruhi antara kesimbangan dan ketidakseimbangan dalam mahluk hidup. Ketika proses stabilisasi gagal pada beberapa tingkatan , atau ketika mahluk hidup berada dalam kondisi yang tidak harmonis dalam waktu lama konsekuensinya yaitu ketidakmampuan memuaskan kebutuhan, timbulnya suatu penyakit. Ketika sakit sebagai proses kompensasi gagal , mahluk hidup dapat meninggal. Neuman telah menggunakan definisi Selyes tentang stress sebagai suatu respon non spesifik tubuh terhadap kebutuhan pada saat itu. Stress meningkatkan kebutuhan untuk menyesuaikan kembali. Kebutuhan ini tidak spesifik, itu membutuhkan adaptasi terhadap suatu masalah. Neuman mengadaptasi konsep tahapan pencegahan dari konsep model Kaplan (1964) kemudian menghubungkan tahapan pencegahan ini dalam keperawatan. Primary prevention digunakan oleh mahluk hidup sebelum itu terjadi sebagai stressor yang berhahaya. Pencegahan primer meliputi pengurangan pertemuan dari stressor atau memperkuat garis pertahanan normal klien untuk mengurangi reaksi terhadap stressor. Pencegahan sekunder dan tertier digunakan ketika klien mendapatkan stressor yang berbahya. Pencegahan sekunder berupaya untuk mengurangi efek atau kemungkinan efek dari stressor melalui early diagnosis dan pengobatan efektif terhadap gejala suatu penyakit. Neuman mendeskripsikan hal ini sebagai kekuatan garis pertahanan internal. Pencegahan tertier berusaha untuk mengurangi efek residual stressor dan mengembalikan pasien ke kondisi sehat setelah pengobatan. System model Neuman merefleksikan perawat tertarik terhadap manusia sehat dan sakit sebagai system yang holistic dan lingkungan mempengaruhi kesehatan. Klien dan perawat berpendapat stressor dan sumber-sumber adalah penting, dan klien bertindak sebagi parter perawat untuk menentukan tujuan dan

mengidentifikasi tindakan pencegahan yang relevan. Individu, keluarga, kelompok lain, masyarakat dan isu social semuanya merpakan system klien, dimana digambarkan sebagai gabungan interaksi fisiologi, psikologi, social cultural, perkekembangan dan variable-variabel spiritual. Konsep utama yang teridentifikasi dalam model ini seperti yang dilukiskan pada skema Neuman System Model (gambar 1-1) adalah pedekatan holistic, system terbuka (meliputi fungsi, input dan out put, feed back, negentropy, egentropy dan stbilias), lingkungan, lingkungan yang dibuat, sehat, sakit, system klien (meliputi lima variable klien , struktur dasar, garis pertahanan , garis pertahanan normal, garis pertahanan fleksibel,), stressor, tingkat reaksi, pencegahan dan intervensi dan reconstitution. Adapun maksud dari konsepkonsep utama tersebut adalah : Pendekatan Holistik, Klien sebagai suatu system dapat didefinisikan

sebagai orang , keluarga, kelompok, masyarakat atau sosial issu. Klien telah digambarkan sebagai sesuatu yang utuh bagian dari interaksi dinamis. Model ini mempertimbangkan semua variable yang secara simultan mempengaruhi klien : fisiologi, psikologi, sosiokultural, perkembangan dan spiritual. Open System, elemen-elemen system tersebut secara kontinu bertukar informasi dan energi dalam suatu oragisasi yang kompleks. Stress dan reaksi terhadap stress adalah komponen dasar pada suatu system terbuka. Fungsi atau Proses, klien sebagai system bertukar energi , informasi, berbagai hal dengan lingkungannya dan menggunakan sumber energi yang didapat untuk bergerak kearah stabilitas yang utuh. Input dan Out Put, klien sebagai suatu system , input dan output adalah zat-zat, energi, informasi yang saling bertukar antara klien dan lingkungan . Feed Back, sistem out put dalam bentuk zat, energi, dan informasi memberikan sebagai feed back untuk input selanjutnya untuk memperbaiki tindakan untuk merubah, meningkatkan, atau menstabilkan system.

Negentropy, yaitu suatu proses pemanfaatan energi konservasi yang membantu kemajuan system kearah stabilitas atau baik Entropy, suatu proses kehabisan energi atau disorganisasi yang mengerakan sistem ke arah sakit atau kemungkinan kematian Stability, adalah suatu keinginan keadaan seimbang antara penanggulangan system dan stressor untuk memelihara tingkat kesehatan yang optimal dan integritas. Enviromen, kekuatan internal dan ekternal disekitarnya dan mempengaruhi klien setiap saat sebagai bagian dari lingkungan. Created Enviroment, maksudnya adalah suatu pengembangan yang tidak disadari oleh klien untuk mengekpresikan system secara simbolik dari keseluruhan system. Tujuannya adalah menyediakan suatu arena aman untuk system fungsi klien. Dan untuk membatasi klien dari stressor Client System, lima variable ( fisiologi, psikologi, sosiokultural, perkembangan, dan spiritual) klien dalam berinteraksi dengan lingkungan bagian dari klien sebagai system. Basic Clien Structure, Klien sebagai system terdiri dari pusat inti yang dikelilingi oleh lingkaran terpusat. Pusat diagram dari lingkaran menghadirkan factor kehidupan dasar atau sumber energi klien. Inti struktur ini terdiri dari factor kehidupan dasar yang umum untuk seluruh anggota spesies. Seperti sebagai factor bawaan atau genetic. Lines Of Resistance, Serangkaian yang merusak lingkaran disekitar struktur inti dasar disebut Garis pertahanan, lingkaran ini menyediakan sumber sumber yang membantu klien mempertahankan melawan suatu stressor. Sebagai contoh adalah respon system imun tubuh Ketika garis pertahanan efektif , klien system dapat menyusun kembali. Jika tidak efektif maka kematian dapat terjadi. Jumlah pertahanan terhadap stressor ditentukan oleh interrelationship kelima variable pada system klien.

Normal line defence, Garis pertahanan normal adalah suatu model diluar lingkaran padat. Hal itu menghadirkan suatu keadaan stabil untuk individu atau system. Itu dipelihara dari waktu ke waktu dan melayani sebagai suatu standar untuk mengkaji penyimpangan dari kebiasaan baik klien. Itu semua meliputi variable system dan perilaku seperti kebiasaan pola koping seseorang , gaya hidup, dan tahap perkembangan. Pelebaran dari garis normal merefleksikan suatu penigkatan keadaan sehat.pengecilan, suatu penyusutan keadaan kesehatan. Garis Pertahanan Fleksibel, garis lingkaran patah-patah terluar dinamakan garis pertahanan fleksibel. Hai ini dinamis dan dapat berubah dengan cepat dalam waktu yang singkat. Hal ini dipersepsikan sebagai penahan yang melindungi terhadap stresor dari pecahnya/ berubahnya kondisi kesehatan yang stabil yang dipresentasikan sebagai garis pertahanan normal. Hubungan antara variabel (fisiologi, psikologi, sosiokultural, perkembangan, dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat kemampuan individu untuk mengguanakan pertahanan garis fleksibel untuk melawan kemungkinan dari reaksi stressor seperti gangguan tidur.Neuman menggambarkan pertahanan garis fleksibel sebagai mekanisme pertahanan sistem pertama. Ketika pertahana garis fleksibel meluas, hal ini akan memberikan pertahanan yang lebih besar dalam waktu yang singkat terhadap invasi stresor. Demikian sebaliknya, akan memberikan lebih sedikit pertahanan. Kesejahteraan (Wellness), Keadaan sejahtera merupakan kondisi ketika tiap bagian dari sistem klien berinteraksi secara harmoni dengan seluruh sistem. Kebutuhan sistem terpenuhi. Sakit (Illness), Sakit terjadi ketika kebutuhan tidak terpenuhi yang mengakibatkan keadaan tidak seimbang dan penurunan energi. Stressor, Sresor adalah kekuatan yang secara potensial dapat mengakibatkan gangguan pada system yang stabil. Stresor dapat berupa: Kekuatan intrapersonal yang ada pada tiap individu, seperti respon Kekutan intrapersonal yang terjadi antara satu atau lebih individu, seperti kondisional seseorang. harapan peran.

Kekuatan ekstrapersonal yang terjadi diluar individu, seperti keadaan Tingkat reaksi, Tingkat reaksi merupakan jumlah energi yang diperlukan

financial. oleh klien untuk menyesuaikan terhadap stressor. Pencegahan sebagai intervensi, Intervensi adalah tindakan yang bertujuan untuk membantu klien menahan, mencapai, atau mempertahankan stabilitas system. Intervensi dapat terjadi sebelum dan sesudah garis perlindungan dan perlawanan yang dilakukan pasa fase reaksi dan rekonstitusi. Intervensi dimulai ketika stresor dicurigai atau diidentifikasi. Intervensi didasarkan pada kemungkinan atau faktual dari tingkat reaksi, sumber daya, tujuan, dan hasil antisipasi. Neuman mengidentifikasi tiga sekunder, (3) tersier. Pencegahan primer, Pencegahan primer dilakukan ketika stresor dicurigai atau diidentifikasi. Reaksi belum terjadi tetapi tingkat resiko diketahui. Neuman menyatakan sebagai berikut: Pelaku atau pengintervensi akan berusaha untuk mengurangi kemungkinan pertemuan individu dengan stresor, atau dengan kata lain usaha untuk memperkuat seseorang bertemu dengan stresor, atau menguatkan garis pertahanan fleksibel untuk menurunkan kemungkinan reaksi. Pencegahan sekunder, Pencegahan sekunder meliputi intervensi atau tretmen awal sesudah gejala dari stress telah terjadi. Sumber daya internal dan eksternal digunakan agar sistem stabil dengan menguatkan garis internal resistensi, mengurangi reaksi, dan meningkatkan faktor resistensi. Pencegahan tersier, Pencegahan tersier terjadi sesudah tretmen aktif atau pencegahan sekunder. Pencegahan ini difokuskan pada penyesuaian kearah kestabila sistem yang optimal. Tujuan utamanya yaitu meningkatkan resistensi terhadap stresor untuk membantu mencegah terjadinya kembali reaksi atau regresi. Proses ini mendorong untuk kembali pada tipe siklus ke pencegahan primer. Sebagai contoh akan dihidarinya suatu stressor yang telah diketahui akan membahayakan klien. level intervensi: (1) primer, (2)

Rekosnstitusi, Rekosnstitusi terjadi mengikuti tretmen reaksi stressor. Hal ini menggambarkan kembalinya sistem stabil dimana tingkat kesejahteraannya lebih tinggi atau lebih rendah dari sebelumnya untuk melawan stresor. Hal ini mencakup faktor interpersonal, intrapersonal, ekstrapersonal, dan lingkungan yang berhubungan dengan variabel sistem klien (fisiologi, psikologi, sosiokultural, perkembangan, dan spiritual). C. Empat Komponen Sentral Dalam Paradigma Keperawatan Menurut Teori Betty Neuman 1. Manusia Manusia sebagai klien atau sistem klien, Model sistem Neuman menyatakan konsep klien sebagai sistem yang dapat berupa individu, keluarga, kelompok, komunitas, atau kelompok sosial tertetu. Sistem klien adalah gabungan hubungan yang dinamik antara faktor fisiologi, psikologi, sosiokultural, perkembangan, dan spiritual. Sistem klien digambarkan sebagai perubahan atau pergerakan konstan yang hidup sebagai system terbuka dalam hubungan timbal balik dengan lingkungan. 2. Kesehatan Neuman mempertimbangkan kerjanya sebagai model sejahtera. Dia memandang kesehatan sebagai kondisi yang terus menerus dari sehat menuju sakit yang secara alamiah dinamis dan secara konstan seseorang berubah untuk mencapai kondisi sehat yang optimal atau stabil yang diindikasikan seluruh kebutuhan sistem terpenuhi. Menurunnya kondisi sehat merupakan akibat dari tidak terpenuhi kebutuhan sistem. Klien berada dalam kondisi dinamis baik sehat atau sakit dalam beberapa tahap yang diberikan pada waktu itu. 3. Keperawatan Neuman menyatakan bahwa keperawatan adalah memperhatikan semua aspek manusia. Dia juga menggambarkan bahwa keperawatan adalah profesi yang unik yang memperhatikan semua variabel yang mempengaruhi respon individu terhadap stres. Persepsi perawat mempengaruhi terhadap pelayanan

yang diberikan sehingga Neuman menyatakan bahwa persepsi antara pemberi pelayanan dan pasien harus dikaji. Dia mengembangkan instrumen pengkajian dan intervensi untuk membantu melakukan tugas tersebut. 4. Lingkungan Lingkungan dan manusia diidentifikasi sebagai dasar fenomena dari model sistem Neuman, bahwa hubungan manusia dengan lingkungan adalah hubungan yang timbal balik. Lingkungan didefinisikan sebagai semua faktor internal dan eksternal yang berada disekeliling manusia dan berinteraksi dengan manusia dan klien. Stresor (intrapersonal, interpersonal, dan ekstrapersonal) adalah signifikan terhadap konsep lingkungan dan digambarkan sebagai kekuatan lingkungan yang berinteraksi dengan dan secara potensial dapat mengubah stabilitas sistem. Neuman mengidentifikasi tiga lingkungan yang relevan sebagai berikut: (1) internal, (2) eksternal, (3) lingkungan yang diciptakan. Lingkungan internal adalah intrapersonal dengan semua interaksinya yang terjadi pada klien. Lingkungan eksternal adalah interpersonal atau ekstrapersonal dengan semua interaksinya yang terjadi di luar klien. Lingkungan yang diciptakan adalah perkembangan tidak sadar dan digunakan klien untuk membantu mekanisme pertahanan. Hal ini merupakan komponen utama pada intrapersonal. Lingkungan yang diciptakan adalah kondisi dinamis yang diatur atau memobilisasi variabel-variabel sistem untuk menciptakan efek yang ditentukan sehingga dapat membantu klien mengatasi stresor lingkungan yang mengancam dengan melakukan perubahan pada diri sendiri atau situasi. Contohnya respon menolak (variabel fisiologi), dan semangat untuk survife pada siklus kehidupan (variabel perkembangan). Lingkungan yang diciptakan secara terus menerus mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perubahan oleh kedaan sehat yang dipersepsikan klien. D. Dasar Asumsi Sistem Model Neuman (Tomey, 2006 )

1. Klien sebagai individu atau kelompuk merupakan atau karakteristi normal

system yang unik,

setiap sistem adalah gabungan dari faktor-faktor yang umum diketahui, 2. Keberadaan stressor baik yang diketahui maupun tidak , masing-masing memiliki potensi untuk merusak tingkat stabilitas klien atau garis pertahanan normal klien. Pada dasarnya hubungan antara klien dengan variabel-variabel : fsiologis, psikologis, sosiokulturan, perkembangan dan siritual kadang-kadang mempengari tingkat kemampuan klien untuk melindungi dalam berespon terhadap stress. 3. Setiap individu atau klien system telah ditingkatkan respon rentang normalnya terhadap lingkungan yang telah ditunjuk sebagai garis normal petahanan atau stabilitas kondisi sehatnya. 4. Perlindungan diri muncul sasat menghadapi stressor. 5. Klien sebagai bagian dari status kesehatan atau kesakitan sebagai komposisi dinamis yang dipengaruhi fisio,psiko,sosiokultural,perkembangan dan spiritual. 6. Secara implicit factor pengetahuan sebagai dasar mekanisme perlindungan 7. Preventif primer berhubungan dengan system pengkajian, intervensi, identifikasi dalam berespon terhadap stressor. 8 Preventif sekunder meliputi gejala terhadap stressor dan pengobatan. 9. Preventif tersier berhubungan dengan pengalaman sebelumnya. 10. klien sebagai system dalam keadaan dinamis, terjadi pertukaran energi dengan lingkungan. E. Variabel dan kesehatan 1. Analisa data 2. Menegakan diagnosa keperawatan 3. Proritas Tujuan. F. Diagnosa keperawatan

1. Menetapkan data dasar yang meliputi pertimbangan secara simultan interaksi a. dinamis dari variabel-variabel fisiologis, psikologis , siokultural, perkembangan dan spiritual. Identifikasi persepsi klien: 1. Mengkaji kondisi dan kekuatan faktor-faktor struktur dasar dan sumber daya klien. 2. Kaji karakteristik garis fleksibel dan garis normal pertahanan, tingkat 3. Kaji faktor internal dan eksternal misalnya : )a mengancam )b Identifikasi stressor yang mengancam stabilisasi sistem klien (kehilangan, kelebihan, perubahan dan intoleransi) .b .c Identifikasi, klarifikasi, evaluasi stressor aktual dan Kaji pengaruh lingkungan : 1) Persepsi klien terhadap stressor 2) Identifikasi thdp masalah perubahan hidup 3) Identifikasi dalam mengatasi masalah 4) Identifikasi klien dalam mengatasi masalah 5) Evaluasi masalah masa lalu, selama ini, dan yang akan datang 6) Identifikasi dan evaluasi gangguan aktual dan potensial yang mengancam 2. Identifikasi persepsi terhadap petugas kesehatan. 3. Bandingkan persepsi terhadap petugas kesehatan a. persamaan dan perbedaan persepsi b Kesadaran akan fasilitas kesehatan c. Mengatasi perbedaan G. Tujuan keperawatan 1. Negosiasi perubahan klien dan kelompok potensial faktor yang berhubungan dengan variabel c Identifikasi dan evaluasi stressor yang

2. Negosiasi preventif sebagai intervensi Respon klien dan kelompok. H. Outcome keperawatan 1 Implementasi intervensi a. Prinsip yang utama (Invasi stressor, dukung koping positif, dll) b. Preventif sekunder : (Perlindungan dasar, Dukung faktor positif dalam meningkatkan status jari) c. Preventif Tersier : (Mencapai status kesehatan yang tinggi, dukung untuk mencapai tujuan, Koordinasi dan intregasikan sumber layanan kesehatan) Evaluasi hasil : Konfirmasikan hasil yang dicapai, reformasi tujuan

BAB III KONSEP INTI MODEL BETTY NEWMAN

A. KONSEP DASAR

Konsep utama yang terdapat pada model Neuman, meliputi: stresor, garis pertahanan dan perlawanan, tingkatan pencegahan, lima variabel sistem klien, struktur dasar, intervensi dan rekonstitusi (Fitzpatrick & Whall, 1989). Berikut ini akan diuraikan tentang masing-masing veriabel : 1. Stressor Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai berikut a. Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan dengan lingkungan internal. Misalnya : respons autoimmun b. Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peran c. Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor interpersonal. Misalnya : sosial politik.

2. Garis pertahanan dan perlawanan Garis pertahanan menurut Neumans terdiri dari garis pertahanan normal dan garis pertahanan fleksibel. Garis pertahanan normal merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu, sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya stressor

yang disebut wellness normal dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness untuk sistem klien.

Selain itu ada berbagai stressor yang dapat menginvasi garis pertahanan normal jika garis pertahanan fleksibelnya tidak dapat melindungi secara adekuat. Jika itu terjadi. maka sistem klien akan bereaksi dengan menampakan adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi kemampuan sistem untuk mengatasi stressor tambahan. Garis pertahanan normal ini terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku seperti pola koping individu, gaya hidup dan tahap perkembangan. Garis pertahanan normal ini merupakan bagian dari garis pertahanan fleksibel.

Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal atau perlindungan pada sistem dari stressor. Garis ini bisa menjauh atau mendekat pada garis pertahanan normal. Bila jarak antara garis pertahanan meningkat maka tingkat proteksipun meningkat. Oleh sebab itu untuk mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien, maka perlu melindungi garis pertahanan normal dan bertindak sebagai buffer. Kondisi ini bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu relatif singkat. Disamping itu hubungan dari berbagai variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat penggunaan garis pertahanan diri fleksibel terhadap berbagai reaksi terhadap stressor.

Sedangkan garis perlawanan menurut Neumans merupakan serangkaian lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur dasar. Artinya garis resisten ini melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi jika ada invasi dari stressor lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line of defense). Misalnya mekanisme sistem immun tubuh. Jika lines of resistance efektif dalam merespon stressor tersebut, maka sistem depan berkonstitusi, jika tidak efektif maka energi berkurang dan bisa timbul kematian.

3. Tingkatan pencegahan Tingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tersier. a. Pencegahan primer : terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor, meliputi : promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pencegahan primer mengutamakan pada penguatan flexible lines of defense dengan cara mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan jika resiko atau masalah sudah diidentifikasi tapi sebelum reaksi terjadi. Strateginya mencakup : immunisasi, pendidikan kesehatan, olah raga dan perubahan gaya hidup.

b. Pencegahan sekunder. Meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah

ada gejala dari stressor. Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan internal lines of resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-faktor resisten sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan yang tepat sesuai gejala. Tujuannya adalah untuk memperoleh kestabilan sistem secara optimal dan memelihara energi. Jika pencegahan sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka struktur dasar tidak dapat mendukung sistem dan intervensiintervensinya sehingga bisa menyebabkan kematian.

c. Pencegahan Tersier Dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi-strategi pencegahan sekunder. Pencegahan tersier difokuskan pada perbaikan kembali ke arah stabilitas sistem klien secara optimal. Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat resistansi terhadap stressor untuk mencegah reaksi timbul kembali atau regresi, sehingga dapat mempertahankan energi. Pencegahan tersier cenderung untuk kembali pada pencegahan primer.

4. Sistem klien Model Sistem Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang terbuka dan dinamis terhadap klien yang dikembangkan untuk memberikan suatu kesatuan fokus definisi masalah keperawatan dan pemahaman terbaik dari

interaksi klien dengan lingkungannya. Elemen-elemen yang ada dalam sistem terbuka mengalami pertukaran energi informasi dalam organisasi kompleksnya. Stress dan reaksi terhadap stres merupakan komponen dasar dari sistem terbuka.

Klien sebagai sistem bisa individu, keluarga, kelompok, komunitas atau sosial issue (Tomey & Alligood, 1998). Klien sebagai suatu sistem memberikan arti bahwa adanya keterkaitan antar aspek yang terdapat dalam sistem tersebut. Kesehatan klien akan dipengaruhi oleh keluarganya, kelompoknya, komunitasnya, bahkan lingkungan sosialnya.

Neuman meyakini bahwa klien adalah sebagai suatu sistem, memiliki lima variabel yang membentuk sistem klien yaitu fisik, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual. Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman bahwa klien merupakan cerminan secara wholistik dan multidimensional (Fawcett, 2005). Dimana secara wholistik klien dipandang sebagai keseluruhan yang bagian-bagiannya berada dalam suatu interaksi dinamis. Pernyataan tersebut membuktikan bahwa setiap orang itu akan memiliki keunikan masing-masing dalam mempersepsikan dan menanggapi suatu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari. Perubahan istilah dari Holistik menjadi Wholistik untuk meningkatkan pemahaman terhadap orang secara keseluruhan.

Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik, sehingga sakit atau kematian.tan atau stabilitasasi system. perubazhan dapat mempertahankan kesehatan secara adekuat. Keseimbangan fungsional atau harmonis menjaga keutuhan integritas sistem. Apabila bagian-bagian dari klien berinteraksi secara harmonis, maka akan terwujud jika kebutuhan-kebutuhan sistem telah terpenuhi. Namun apabila terjadi ketidakharmonisan diantara bagian-bagian dari system, hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi.

5. Struktur dasar Struktur dasar berisi seluruh variable untuk mempertahankan hidup dasar yang biasa terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik. Variabel-variabel tersebut yaitu variabel sistem, genetik, dan kekuatan/kelemahan bagian-bagian sistem.

6. Intervensi Merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh, meningkatkan dan memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tertier.

7. Rekonstitusi Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi yang terjadi berkaitan dengan tingkat reaksi terhadap stressor. Rekonstitusi dapat dimulai menyertai tindakan terhadap invasi stressor..Rekonstitusi adalah suatu adaptasi terhadap stressor dalam lingkungan internal dan eksternal. Rekonstitusi bisa memperluas normal line defense ke tingkat sebelumnya, menstabilkan sistem pada tingkat yang lebih rendah, dan mengembalikannya pada tingkat semula sebelum sakit. Yang termasuk rekonstitusi adalah faktor-faktor interpersonal, intrapersonal, ekstrapersonal dan lingkungan yang berkaitan dengan variabel fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual. Model Sistem Neuman ini sangat sesuai untuk diterapkan pada pengkajian di masyarakat, karena pendekatan yang dipergunakan adalah pada komunitas sebagai sistem klien. B. Asumsi Dasar Betty Newman 1. Manusia merupakan individu unik yang memiliki rentang respon normal. 2. Ada beberapa tipe stressor yang dapat mengganggu keseimbangan individu ( normal line of defence) . Sifat dasar stressor dapat memiliki efek yang luas terhadap manusia yang mungkin dapat mengganggu garis keseimbangan fleksibel.

3. Manusia dapat berada pada rentang respon normal tergantung dari garis pertahanan normal. 4. Garis pertahanan fleksibel adalah sebuah system reaksi yang dapat digunakan sebagai perlawanan seseorang terhadap stressor.Ketika garis pertahanan fleksibel tidak dapat melindungi dari perlawanan stressor maka stressor akan mengganggu keseimbangan seseorang. 5. Beberapa individu memiliki garis internal resisten yang dapat mempertahankan keseimbangan dan dapat mengembalikan individu tersebut ke garis normal.

6. Sehat atau sakit adalah komposisi yang dinamis dan saling berhubungan antara individu baik fisiologis,psikologis,sosiokultural dan status perkembangan. 7. Pencegahan primer adalah suatu usaha untuk mengidentifikasi dan menghilangkan factor resiko yang berhubungan dengan stressor. 8. Pencegahan sekunder berhubungan dengan gejala dan strategi intervensinya 9. Pencegahan tertier berhubungan dengan adaptasi sebagai proses rekonstruksi C. PENERAPAN TEORI PADA PRAKTEK KEPERAWATAN

Model Neuman memberikan Pengkajian tersebut di

panduan pada tahap pengkajian bagi perawat. pada pengkajian garis pertahanan

fokuskan

normal/mekanisme koping (neal, 1981). Perawat dapat mengkaji factor resistensi internal individu, menurut Neal, 1981 kualitas keseimbangan individu tergantung dari pertahanan diri terhadap stressor.Model ini juga dapat diaplikasikan pada praktek keperawatan jiwa (Beitler,Tkachuck,Aamodt, 1980). Hasil diskusi yang didapatkan adalah stressor dapat diatasi pada tahap primer,sekunder dan tertier. Dalam diskusi mereka tahap pencegahan primer dapat dilakukan perawat dengan memberikan promosi tentang penerimaan kehidupan sebagai suatu cara untuk mencegah terjadinya frustasi. Pada tahap sekunder perawat dapat berusaha untuk memberikan bantuan kepada pasien untuk mengekspresikan perasaannya.Pada tahap tertier perawat mengusahakan dengan memberikan support lingkungan terhadap pasien dengan krisis. Model system dari Neuman juga sering digunakan dalam perawatan kesehatan masyarakat di Amerika dan Kanada karena luas dan struktur terbuka cocok untuk individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Model ditunjang oleh banyak teori dan mempunyai tujuan yang bermanfaat (tool) pada perawatan kesehatan masyarakat untuk mengorganisasikan data dan bimbingan praktek. Perawat kesehatan masyarakat menekankan pada peningkatan kesehatan dan memperbaiki kesehatan pada kelompok yang luas menghimpun individu

(aggregates=mengumpulkan), berbeda dengan dibutuhkan sendiri (solely) yang difokuskan kepada kesehatan individu. (Beddome,1989). Model system dari Neuman didasarkan pada system teori yang memungkinkan perawat kesehatan

menjelaskan paradigm perawatan dalam istilah-istilah yang berlaku pada masyarakat ialah individu, keluarga, kelompok atau masyarakat dapat sebagai target pelayanan. Lingkungan didefinisikan sebagai semua keadaaan internal dan eksternal atau pengaruh yang berdampak kepada masyarakat. Faktor negative biasanya merujuk sebagai stressors. Penekanan kepada dinamika interaksi antara masyarakat dan lingkungan seperti pada gestalt theory (Neuman, 1989). Kesehatan untuk masyarakat adalah suatu nilai nilai yang optimal atau tingkat yang stabil.Bila system dalam masyarakat menyebabkan lebih bersemangat (energy) dari biasanya, maka status kesehatan bergerak kedepan negentropy (kesehatan yang ideal). Bila energy berlebihan digunakan dari produksi, maka masyarakat bergerak kepada entropy atau mati (Neuman, 1989 hal 33). Berdasarkan dari teori tersebut teori model Betty Neuman ini dapat diterapkan di Indonesia pada keperawatan komunitas dan keperawatan jiwa,hal ini didukung dengan penelitian dan penerapan lebih lanjut. Penerapan teori model Neuman adalah pada garis pertahanan diri pada komunitas yang meliputi garis perthanan fleksibel, yaitu ketersediaan dana, pelayanan kesehatan, iklim dan pekerjaan dll.Garis pertahanan normal yang meliputi ketersediaan pelayanan , adanya perlindungan status nutrisi secara umum, tingkat pendapatan, rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan.Garis pertahanan resisten yang meliputi adanya ketersediaan pelayanan kesehatan, tingkat pendidikan masyarakat, transportasi, tempat rekreasi dan cakupan dari imunisasi didaerah yang ada.Intervensi keperawatan diarahkan pada garis

pertahanan dengan penggunaan pencegahan primer,sekunder dan tertier. Dengan demikian stabilitas kesehatan klien dan keluarga dalam lingkungan akan optimal.

BAB IV PEMBAHASAN Model konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah model konsep Health Care System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas

keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah klien sebagai sistem yang dapat berupa individu, keluarga, kelompok, komunitas, atau kelompok sosial tertetu. Garis pertahanan diri pada klien sebagi sistem tersebut meliputi garis pertahanan fleksibel, melilputi hubungan antara variabel fisiologi, psikologi, sosiokultural, perkembangan dan spiritual, ketersediaan pelayanan, lingkungan yang sehat, sikap masyarakat terhadap kesehatan, ketersediaan dana pelayanan kesehatan, iklim, dan perkejaan . Garis pertahanan normal yang meliputi pola koping individu, gaya hidup dan tahap perkembangan, ketersediaan pelayanan, adanya perlindungan status nutrisi secara umum, tingkat pendapatan, rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan. Garis pertahanan resisten lingkaran ini menyediakan sumber-sumber yang membantu klien mempertahankan melawan suatu stresor misalnya mekanisme sistem kekebalan tubuh. Intervensi keperawatan diarahkan pada garis pertahanan dengan penggunaan pencegahan primer meliputi berbagai tindakan keperawatan seperti mengidentifikasi adanya stresor, mencegah reaksi tubuh karena adanya stresor serta mendukung koping secara konstruktif. Pencegahan sekunder meliputi berbagai tindakan keperawatan yang dapat mengurangi atau menghilangkan gejala penyakit sertareaksi tubuh lainnya karena adanya stresor. Pencegahan terstier meliputi pengobatan secara rutin dan teratur serta pensegahan terhadap adanya kerusakan lebih lanjut dari komplikasi suatu penyakit. Untuk mencapai upaya pencegahan yang maksimal diperlukan adanya pendidikan dan pemeliharaan kesehatan. Betty Neuman dalam memahami konsep keperawatan ini memiliki dasar pemikiran yang terkait dengan komponen paradigma yaitu memandang manusia sebagai suatu sistem terbuka, yang selalu mencari keseimbangan dan merupakan satu kesatuan dari variabel yang utuh diantaranya fisiologis, psikologis, sosiokultural dan spiritual, juga memandang pelayanan keperawatan akan dipengaruhi lingkungan sekitar klien serta memandang sehat sebagai kondisi

terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dan merupakan keseimbangan yang dinamis yang terhindar dari stressor. Secara umum fokus dari model konsep keperawatan menurut Neuman ini berfokus pada respon terhadap stressor serta faktor-faktor yang mempengaruhi proses adaptasi pada pasien. Untuk itu tidakan keperawatan yang seharusnya dilakukan menurut Neumen adalah mencegah atau mengurangi adanya reaksi tubuh akibat stresor . Upaya tersebut dapat juga dinamakan pencegahan primer, sekunder dan tersier.

Analisis Kekuatan dan Kelemahan Model Konseptual Betty Neuman : A. Kekuatan 1. Kekuatan model ini terletak pada adanya pencegahan, pendidikan

kesehatan dan kesejahteraan sebagaimana mengelola sehat sakit dan pendekatan interdisiplin. 2. Model keperawatan ini selama perkembangannya telah banyak

diterima dan diaplikasikan oleh beberapa pakar-pakar keperawatan dandiaplikasikan pada berbagai tempat perawatan meliputi intensive care, gawat darurat, perawatan mental, perawatan anak, perawatan dewasa dan keperawatan komunitas. Kemudian peran keperawatan anastesi. 3. Model ini banyak digunakan di bidang penelitian dan pendidikan

keperawatan 4. Model Neuman ini fleksibel sehingga dapat bekerja sama dengan

tim kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan. 5. Neuman menggunakan diagram yang jelas , diagram ini digunakan

dalam semua penjelasan tentang teori sehingga membuat teori terlihat

menarik. Diagram ini mempertinggi kejelasan dan menyediakan perawat dengan tantangan tantangan untuk pertimbangan 6. Tujuan mudah dicapai pada sistem yang sudah mantap dan solid

dan Mekanisme sistem lebih jelas dan terarah 7. Neuman mengemukakan bahwa lingkungan sebagai kekuatan

eksternal dan internal yang berada disekitar klien. Dimana lingkungan diciptakan untuk menjaga homeostasis. terbuka yang dipengaruhi oleh stressor 8. Adanya pengakuan bahwa individu mempunyai kemampuan Lingkungan sebagai sistem

belajar dan berkembang 9. Tingkat adaptasi klien tinggi, dan adanya kontuinitas serta

peningkatan kualitas 10. Model Neuman terus menerus dikembangkan oleh lembaga

Neuman dan mendapatkan umpan balik dari seluruh dunia sehingga Model Neuman terus-menerus mengalami perbaikan.

B. Kelemahan 1. Model Neuman berawal dari sintesis berbagai disiplin ilmu, tidak berdasarkan riset empiris murni keperawatan sehingga perlu teori keperawatan lain sebagai pendukung agar dapat di terapkan didalam keperawatan secara praktis.

2.

Karena Neuman dapat digunakan oleh semua profesi kesehatan, teori ini gagal mengidentifikasi kontribusi unik perawat terhadap pelayanan kesehatan

3.

Hubungan antara perawat dan klien

dianggap sebagai domain

keperawatan tidak teridentifikasi, dan peran dari individu sendiri kurang karena lebih banyak melibatkan sistem 4. Intervensi keperawatan berfokus pada upaya pencegahan ( primer, sekunder, tersier ), yang harus melibatkan orang banyak, penangananya multidimensional dan membutuhkan biaya yang banyak. 5. Teori Neuman menganggap manusia lebih mengandalkan kemampuan belajar, sedangkan manusia juga sebagai sistem adaptif memiliki mekanisme koping, atau dengan kata lain manusia dipandang hanya sebagai elemen dalam pelayanan.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan teori Betty Neuman diatas maka dapat kita simpulkan sebagai berikut ; 1. Keperawatan klien adalah dinamis, mereka mempunyai

karakteristik yang unik dan universal dan berada dalam pertukaran energi yang konstan dengan lingkungan. 2. Hubungan antara variable-variabel klien: fisiologis, psikologis, mempengaruhi mekanisme

sosio kultural, perkembangan dan spiritual pertahanan klien dan menentukan respon klien. 3.

Klien berada pada rentang respon yang normal terhadap

lingkungan yang diperlihatkan pada keadaan baik dan sehat. 4. Stressor menyerang garis pertahanan flexible kemudian garis

pertahanan normal. 5. Tindakan perawat difokuskan pada pencegahan primer, sekunder

dan tersier.

B. Saran .1 Model Neuman sangat luas sehingga

perlu terus menerus melakukan riset yang mendukung Model Neuman untuk dapat di terapkan dilapangan keperawatan yang lebih luas baik di lahan praktek, pendidikan, dan riset. .2 Perlu penjelasan melalui riset

keperawatan tentang peran perawat sesuai dengan Model Neuman. .3 Perlu penjelasan lebih lanjut tentang

hubungan antara perawat klien sehingga dalam setiap tahapan pencegahan tugas masing-masing pihak lebih jelas. .4 Penerapan Model Neuman yang

membutuhkan multidisiplin ilmu akan sangat komplek, sehingga keperawatan harus harus menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari disiplin ilmu lain. Hal ini dapat dilakukan pada saat keperawatan terus menerus mengembangkan keilmuan melalui penelitian yang terintegrasi.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat AA. (2004). Pengantar konsep dasar keperawatan. Jakarta: Salemba Medika McEwen, Melanie; Wills, Evelyn. (2007). Theoretical Basis for Nursing. 2nd edition.Philadelphia. Lippincot Williams & Wilkins. Pearson A., Vaughan B.(1986). Nursing Models for Practice. London : WilliamHeinemann Medical Books. Tomey Ann Marriner, Alligood M.R.(2006). Nursing Theorists and Their work. 6 Ed. USA : Mosby Inc. http://currentnursing.com/nursing_theory/application_Betty_Neumans_model.ht ml)

DAFTAR ISI Halaman BAB I PENDAHULUAN .. A. Latar Belakang B. Tujuan . BAB II TINJAUAN TEORI A. Latar Belakang Betty Neuman B. Model Konseptual .. C. Empat Komponen Sentral Dalam Keperawatan Menurut Betty Neuman D. Dasar Asumsi Sistem Betty Neuman .. E. Variabel dan Kesehatan .. F. Diagnosa Keperawatan BAB III BAB IV BAB V KONSEP INTI MODEL BETTY NEWMAN................. PEMBAHASAN . PENUTUP A. Kesimpulan . B. Saran . DAFTAR PUSTAKA .. 10 11 11 11 15 26 30 30 31 32 1 1 2 3 3 4

TUGAS SAIN KEPERAWATAN

TOPIK: KONSEP MODEL BETTY NEWMAN

Oleh : Jumatina

MAGISTER KEPERAWAN MEDIKAL BEDAH PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA TAHUN 2011-2012