Betty Neuman Okke

download Betty Neuman Okke

of 21

description

kdk

Transcript of Betty Neuman Okke

  • MAKALAH

    BETTY NEUMAN

    Disusun untuk Memenuhi Tugas

    Mata Kuliah Konsep Dasar Keperawatan

    Disusun oleh :

    Alief Subhi Bakhtiar (A01301716)

    Alifatun Khasanah (A01301717)

    Arif Purnomo (A01301726)

    Fitrianingsih (A01301754)

    PRODI D III KEPERAWATAN

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

    GOMBONG

  • 2014

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

    hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Teori Keperawatan

    Betty Neuman ini.

    Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan

    pengalaman bagi para pembaca, dan dapat memberikan informasi kepada kita semua.

    Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan

    saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan

    makalah ini.

    Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta

    dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai

    segala urusan kita. Amin.

    Gombong, 9 Maret 2014

  • Penulis,

  • DAFTAR ISI

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Keperawatan merupakan profesi yang difokuskan pada perawatan individu,

    keluarga dan komunitas dalam mencapai proses merawat dan menyembuhkan kesehatan

    yang optimal, dimana perawat sebagai provider dan masyarakat sebagai konsumen

    pelayanan kesehatan.

    Ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu

    keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah menurut tuntutan zaman.

    Merupakan tugas penting yang dihadapi profesi keperawatan dalam mengembangkan

    sebuah teori. Oleh karena itu, tujuan pembuatan makalah ini yang berjudul TEORI

    BETTY NEUMAN agar pembaca mengetahui secara rinci pengertian keperawatan

    menurut Betty Neuman dan menginformasikan kontribusi pemikiran Betty Neuman dan

    andilnya dalam perkembangan keperawatan.

    B. Landasan Teori

    a. biografi betty neuman dan latar belakang teori

    Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya seorang petani

    dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dengan rasa cintanya pada tanah kelahirannya,

    beliau bermaksud untuk membangun desanya, Ohio. Beliau pertama kali memperoleh

    pendidikan di People Hospital School of Nursing yang sekarang berubah nama

    menjadi General Hospital Akron di Akron, Ohio pada tahun 1947. Kemudian beliau

    pindah ke Los Angeles untuk tinggal dengan keluarganya di California. Beliau

    memegang jabatan penting yaitu sebgai staf keperawatan rumah sakit di California.

    Beliau melanjutkan pendidikannya di University of California dengan jurusan

    psikologi. Beliau menyelesaikan gelar sarjana mudanya pada tahu 1957. Pada tahun

    1966 beliau mendapat gelar Master dibidang kesehatan mental, konsultan kesehatan

  • masyarakat di University of California, beliau melanjutkan program administrasi

    pendidikan tinggi di Ohio University.

    Banyak sekali pengalaman yang telah beliau dapatkan diantaranya menjadi dosen

    keperawatan jiwa, konsultan, pemimpin konseling model Whole Person

    Approachserta beliau telah membuat sebuah sistem model keperawatan di UCLA dan

    memfokuskan sistem tersebut dalam masalah keperawatan. Model Whole Person

    Approach dipublikasikan pada tahun 1972, A model of teaching total person

    approach to patient problem dalam riset keperarawatan. Publikasi edisi I(Conceptual

    Models For Nursing Practice) tahun 1974, edisi II tahun 1980 dan tahun 1986 The

    Neuman Systems Model.

    b. dasar perkembangan teori neuman

    Filosofi dari perkembangan teori sistem Neuman adalah berdasarkan pendekatan

    perorangan total untuk memandang masalah pasien disekolah perawat di University of

    California, Los Angeles. Sistem yang digunakan adalah sistem terbuka sehingga

    menghasilkan interaksi yang dinamis. Variabel interaksi mencakup semua aspek yaitu

    fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual. Sistem Neuman

    terbentuk dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang berinteraksi secara

    konstan dengan stressor di lingkungan secara dimensional. Model fokus pada klien

    terhadap stress serta faktor pemulihan (adaptasi).

    Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu merupakan sistem yang unik dengan

    respon yang berbeda. Kurang pengetahuan, perubahan lingkungan dapat merubah

    stabilitas individu (fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual).

    Individu dalam memberikan respon harus mempunyai koping yang stabil terhadap

    stressor, karena lingkungan internal dan eksternal dapat menyebabkan stress. Untuk

    itu individu akan bereaksi terhadap stressor dari lingkungan dengan mekanisme

    pertahanan diri.

    Pencegahan primer berdasarkan teori sistem Neuman yaitu mengidentifikasi

    faktor resiko dan membantu masyarakat dalam meningkatkan kesehatan dan aktifitas

    pendidikan kesehatan. Pencegahan sekunder yaitu inisiatif dalam bentuk intervensi

    jika terjadi masalah. Perawat berperan sebagai Early Case Finding, pengobatan

  • setelah pasien terdiagnosa mengidap suatu penyakit. Pencegahan tersier yaitu

    mempertahankan kesehatan, perawat membantu adaptasi dan reduksi untuk mencegah

    komplikasi.

    Asuhan keperawatan ditujukan untuk mencegah dan mengurangi reaksi tubuh

    akibat stressor dengan pencegahan primer, sekunder dan tersier. Pola pengembangan

    ilmu keperawatan menurut teori sistem Neuman bertujuan untuk stabilitas sistem. Hal

    ini dapat dilukiskan sebagai cincin dengan satu pusat yang mengelilingi inti. Cincin

    paling dalam mewakili garis pertahanan untuk elawan stressor seperti sistem

    pertahanan tubuh dan defens mekanism. Cincin terluar merupakan garis pertahanan

    yang mewakili keadaan normal pasien. Defens mekanism tersebut adalah mekanisme

    bertahan koping.

    c. sumber-sumber teori betty neuman

    Teori Betty Neuman mempunyai kesamaan dengan teori Gestalt. Teori Gestalt

    mempertahankan bahwa cara hemoestatic adalah suatu cara yang mana tubuh

    mempertahankan keseimbangan dan sebagai akibat dari kesehatan mengubah kondisi

    sehat atau sakit. Teori model Betty Neuman juga menerapkan ide dari teori sistem

    umum tentang sifat dasar kehidupan yaitu sistem terbuka yang merupakan gabungan

    semua elemen yang berinteraksi dalam struktur organisasi tubuh kita yang kompleks.

    Neuman juga memilah G. Kaplan tentang tingkatan tindakan pemecahan.

    C. Tujuan

    a. Tujuan Umum

    Mampu memahami konsep model keperawatan menurut Betty Neuman dalam

    manajemen Asuhan Keperawatan

    b. Tujuan Khusus

    a) Memahami konsep model teori Handerson

    b) Mampu memahami dan mengerti beberapa asumsi dasar yang di kemukakanoleh Betty Neuman

    c) Mampu menghubungkan model konsep Handerson dengan proseskeperawatan.

  • BAB IIPEMBAHASAN

    KONSEP DASARModel konsep keperawatan Neuman adalah konsep Healt care system yaitu model

    konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurunan

    stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan

    dengan sasaran pelayana adalah komunitas.

    Betty Newman mendefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep

    holistic dan pendekatan system terbuka.

    Konsep utama yang terdapat pada model Neuman, meliputi: stresor, garis pertahanan dan

    perlawanan, tingkatan pencegahan, lima variabel sistem klien, struktur dasar, intervensi dan

    rekonstitusi (Fitzpatrick & Whall, 1989). Berikut ini akan diuraikan tentang masing-masing

    veriabel.

    A. S t r e s s o r

    Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial

    untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai berikut:

    a). Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan dengan

    lingkungan internal. Misalnya : respons autoimmune

    b). Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang

    memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peran.

    c). Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau individu/keluarga

    tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor interpersonal. Misalnya : sosial

    politik.

    B. Garis Pertahanan dan Perlawanan

    Garis pertahanan menurut Neuman terdiri dari garis pertahanan normal dan garis

    pertahanan fleksibel. Garis pertahanan normal merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan

    suatu keadaan stabil untuk individu, sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan karena

    adanya stressor yang disebut wellness normal dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan

  • adanya deviasi dari keadaan wellness untuk sistem klien. Selain itu ada berbagai stressor

    yang dapat menginvasi garis pertahanan normal jika garis pertahanan fleksibelnya tidak dapat

    melindungi secara adekuat. Jika itu terjadi. maka sistem klien akan bereaksi dengan

    menampakan adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi kemampuan

    sistem untuk mengatasi stressor tambahan. Garis pertahanan normal ini terbentuk dari

    beberapa variabel dan perilaku seperti pola koping individu, gaya hidup dan tahap

    perkembangan. Garis pertahanan normal ini merupakan bagian dari garis pertahanan

    f l e k s i b e l .

    Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal atau perlindungan pada sistem

    dari stressor. Contoh garis pertahanan fleksibel : ketersediaan pelayanan kesehatan, iklim,

    pekerjaan. Garis ini bisa menjauh atau mendekat pada garis pertahanan normal. Bila jarak

    antara garis pertahanan meningkat maka tingkat proteksipun meningkat. Oleh sebab itu untuk

    mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien, maka perlu melindungi garis pertahanan

    normal dan bertindak sebagai buffer (penyangga/penahan).

    C. Tingkatan Pencegahan

    Tingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang terdiri dari pencegahan

    primer, sekunder dan tersier.

    a). Pencegahan primer : terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor, meliputi : promosi

    kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pencegahan primer mengutamakan pada

    penguatan flexible lines of defense dengan cara mencegah stress dan mengurangi

    faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan jika resiko atau masalah sudah diidentifikasi tapi

    sebelum reaksi terjadi. Strateginya mencakup : immunisasi, pendidikan kesehatan, olah raga

    dan perubahan gaya hidup.

    b). Pencegahan sekunder. Meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah ada gejala dari

    stressor. Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan internal lines of resistance,

    mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-faktor resisten sehingga melindungi struktur

    dasar melalui tindakan-tindakan yang tepat sesuai gejala.

    c). Pencegahan Tersier. Dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi-strategi

    pencegahan sekunder. Pencegahan tersier difokuskan pada perbaikan kembali ke arah

    stabilitas sistem klien secara optimal.

  • D. Neuman meyakini bahwa klien adalah sebagai suatu sistem, memiliki lima variabel yang

    membentuk sistem klien yaitu fisik, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual.

    Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman bahwa klien merupakan cerminan secara wholistik

    dan multidimensional (Fawcett, 2005). Dimana secara wholistik klien dipandang sebagai

    keseluruhan yang bagian-bagiannya berada dalam suatu interaksi dinamis. Pernyataan

    tersebut membuktikan bahwa setiap orang itu akan memiliki keunikan masing-masing dalam

    mempersepsikan dan menanggapi suatu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari.

    Perubahan istilah dari Holistik menjadi Wholistik untuk meningkatkan pemahaman terhadap

    orang secara keseluruhan.

    Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik, sehingga sakit atau

    kematian.tan atau stabilitasasi system. perubazhan dapat mempertahankan kesehatan secara

    adekuat. Keseimbangan fungsional atau harmonis menjaga keutuhan integritas sistem.

    Apabila bagian-bagian dari klien berinteraksi secara harmonis, maka akan terwujud jika

    kebutuhan-kebutuhan sistem telah terpenuhi. Namun apabila terjadi ketidakharmonisan

    diantara bagian-bagian dari system, hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan yang tidak

    terpenuhi.

    E. Struktur Dasar

    Struktur dasar berisi seluruh variable untuk mempertahankan hidup dasar yang biasa terdapat

    pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik. Variabel-variabel tersebut yaitu

    variabel sistem, genetik, dan kekuatan/kelemahan bagian-bagian sistem.

    F. Intervensi

    Merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh, meningkatkan dan

    memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tertier.

    G. R e k o n s t i t u s i

    Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi yang terjadi

    berkaitan dengan tingkat reaksi terhadap stressor. Rekonstitusi dapat dimulai menyertai

    tindakan terhadap invasi stressor..Rekonstitusi adalah suatu adaptasi terhadap stressor dalam

    lingkungan internal dan eksternal.

  • Bagian utama dari system ini dibuat berdasarkan teori. Dalam model Neuman ini

    seseorang berinteraksi dengan lingkungan secara kontinyu. Orang tersebut dipandang sebagai

    system terbuka, yang komponen stress dan reaksi terhadap stress memainkan peranan besar.

    Neuman memulai modelnya dari dasar pemikiran sebagai berikut :

    a. Setiap individu memiliki konstitusi atau sifatnya masing-masing dan kuantitas energi

    terkait, yang merupakan kondisi vital dan tidak hanya membedakan diri dengan orang

    lain, tetapi juga menunjukkan ia sama dengan orang lain.

    b. Setiap manusia merupakan kesatuan yang terdiri dari factor biologi, psikologis, social

    budaya dan perkembangan. factor-faktor yang berkaitan secara kontinu.

    c. Setiap individu rentan terhadap stress dari 3 jenis yang berbeda yaitu, intrapersonal,

    interpersonal, dan ekstrapersonal.

    d. Setiap individu memiliki garis pertahan yang uni, yang memungkinkan ia bereaksi

    terhadap stress pada setiap peristiwa jika keseimbangan normalnya terganggu.

    e. Bagaimana individu bereaksi pada stress tidak hanya bergantung pada jumlah stress,

    namun juag pada ketahanan individu. setiap individu memiliki sejumlah cara yang

    memungkinkannya untuk menahan stress, sehingga keseimbangan normalnya dapat pulih

    dan terjaga.

    Neuman mengidentifikasi pendekatan spesifik ketika individu, sendiri atau dibantu oleh

    pemberi asuhan. dapat menatalaksanakan atau mengatasi stress. Berikut ada 3 tingkat bantuan

    yang berbeda :

    a. pencegahan primer : pencegahan stress

    b. pencegahan sekunder : mengatasi stress

    c. pencegahan tertier : reimplikasi pencegahan primer setelah pencegahan sekunder yang

    dilakukan sudah berhasil dilakukan

    PARADIGMA KEPERAWATAN

    A. Manusia

    Manusia dipandang sebagai sebuah system yang terdiri dari faktor fisiologis, psikologis,

    social budaya, dan perkembangan. setiap manusia memiliki konstitusi pribadi dan

    individual atau struktur dasar yang membuat unik. namun, terdapat juga kesamaan antara

    struktur dasarnya dan yang dimiliki oleh orang lain.

  • Neuman menyebutkan struktur dasar ini sebagai inti sentral. Lpaisan pelindung pertama

    dari inti sentral membuat garis resisten. lapisan pelindung kedua terdiri dari garis

    pertahanan normail dan garis pertahanan fleksibel

    B. Lingkungan

    Lingkungan mendapatkan peran utama dalam model Neuman bersama komponen internal

    dan eksternal yang secara kontinu memengaruhi orang tersebut. Pada saat yang sama,

    lingkungan dipengaruhi oleh orang tersebut, yang menghasilkan interaksi yang berperan

    penting dalam model keperawatan Neuman.

    C. Sehat

    Sejahtera adalah keadaan ketika seluruh variabel individu selaras dengan individu

    tersebut secara total, sementara sehat mencerminkan tingkat kesejahteraan, tingkat

    kesejahteraan maksimal dicapai jika seseorang dapat memuaskan kebutuhannya. sakit

    adalah tingkat hal tersebut tidak mungkin dilakukan.

    D. Keperawatan

    Keperawatan sebagai profesi merupakan variabel dasar dari reaksi individu terhadap

    stress. Keperawatan berfokus pada individu sebagai satu kesatuan, bertujuan untuk

    mencapai dan mempertahankan kestabilan pasien. aktivitas keperawatan dapat dibagi

    menjadi intervensi primer, sekunder, dan tersier.

    Secara garis besar teori sistem model Neuman mengemukakan bahwa dalam memberikan

    tindakan keperawatan terhadap klien atau pasien yang mengalami stress (gangguan

    mental) perawatan harus melaksanakan pendekatan-pendekatan perorangan secara total

    dengan memperhatikan faktor-faktor :

    a. Tekanan

    b. Struktur pokok sumber energi

    c. Struktur ketahanan

    d. Garis normal pertahanan

    e. Gangguan ketahanan

  • f. Intervensi

    g. Tingkat-tingkat pencegahan

    h. Penyusunan kembali.

  • BAB III

    IDENTIFIKASI POINT-POINT PENTING TEORI KEPERAWATAN BETTY

    NEUMAN

    KONSEP UTAMA DAN DEFINISI TEORI NEUMAN

    Betty Neuman menggunakan sejumlah orang untuk melakukan pendekatan yang termasuk

    dalam konsep mayor menurutnya :

    A. Tindakan

    Rangsangan yang timbul yang diakibatkan kondisi sekitar pandangan Neuman

    tentang tekanan yaitu :

    a. Intra personal : secara individu atau perorangan, misalnya emosi dan perasaan;

    b. Inter personal : antara individu satu dengan individu yang lain lebih dari satu,

    misalnya harapan peran;

    c. Ekstra personal : diluar individu, misalnya pekerjaan atau tekanan keuangan.

    B. Stuktur pokok sumber energi

    Merupakan penggerak untuk melakukan aktifitas.C. Tingkatan ketahanan

    Merupakan faktor internal untuk menghadapi tekanan.

    D. Garis pertahanan

    Tingkatan kemampuan adaptasi individu untuk menghadapi tekanan di batas normal.

    Ada dua macam yaitu sebagai berikut :

    Garis Fleksibel Pertahanan

    Garis pertahanan fleksibel adalah hambatan luar atau bantal ke garis pertahanan

    normal, garis perlawanan, dan struktur inti. Jika garis pertahanan fleksibel gagal

    untuk memberikan perlindungan yang memadai terhadap garis pertahanan normal,

    garis perlawanan menjadi aktif. Para garis pertahanan fleksibel bertindak sebagai

    bantal dan digambarkan sebagai akordeon seperti sejalan dengan berkembangnya

  • menjauh dari atau kontrak lebih dekat dengan garis pertahanan normal. garis

    pertahanan fleksibel bersifat dinamis dan dapat berubah atau diubah dalam waktu

    yang relatif singkat waktu.

    Normal Pertahanan

    Garis normal mewakili garis pertahanan stabilitas sistem dari waktu ke waktu.

    Hal ini dianggap sebagai tingkat biasa stabilitas sistem. Garis normal pertahanan

    dapat berubah dari waktu ke waktu sebagai respons untuk mengatasi atau menanggapi

    lingkungan. Contohnya adalah kulit, yang stabil dan cukup konstan, tetapi dapat

    menebal menjadi kalus dari waktu ke waktu.

    Lines Of Resistance-Garis Pertahanan

    Garis-garis perlawanan melindungi struktur dasar dan menjadi aktif ketika

    tekanan lingkungan yang menyerang garis pertahanan normal. Contoh: aktivasi respon

    kekebalan setelah invasi mikroorganisme. Jika garis resistensi yang efektif, sistem ini

    dapat menyusun kembali dan jika garis resistensi yang tidak efektif, kehilangan energi

    yang dihasilkan dapat mengakibatkan kematian.

    E. Gangguan pertahanan

    Kerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari tekanan.

    F. Tingkat reaksi

    Tindakan yang muncul akibat dari pengaruh tekanan.

    G. Intervensi

    Identifikasi tindakan sebagai akibat dari reaksi yang timbul

    H. Tingkat-tingkat pencegahan

    a. Pencegahan primer (sebelum terjadi tindakan)

    Mengidentifikasikan faktor-faktor resiko, berusaha mengeliminasi stressor

    dan fokus pada pengaman kubu pertahanan normal dan penguatan kubu

    pertahanan fleksibel. Suatu reaksi belum lagi terjadi, namun tingkat resiko telah

    diketahui.

  • b. Pencegahan sekunder (ketika terjadi tindakan)

    Berhubungan dengan intervensi adalah penyembuhan aktif yang dimulai

    setelah gejala-gejala yang telah terjadi. Fokusnya adalah penguatan kubu-kubu

    resistensi internal. Mereduksi reaksi dan meningkatkan faktor resistansi.

    c. Pencegahan tersier (adaptasi pada tindakan)

    Mengarah pada intervensi yang menyertai intervensi dalam tahap

    sekunder. Hal ini terfokus pada readaptasi dan stabilitas serta mengamankan

    pemulihan kembali pada keafiatan yang menyertai penyembuhan.Perawat

    menekankan pendidikan klien dalam penguatan resistansi terhadap stressor dan

    cara-cara pertolongan pencegahan kambuhnya reaksi atau rekresi.

    I. Penyesuaian kembali

    Adaptasi dari tindakan yang beasal dari sekitar baik secara inter personal, intra

    personal dan ektra personal. Faktor yang perlu diperhatikan adalah:

    a. Fisiologi individu, fisika merujuk dari struktur dan fungsi tubuh;

    b. Psikologi individu, mengacu pada proses mental dan emosi;

    c. Sosial kultural, mengacu pada hubungan sosial atau budaya;

    d. Perkembangan individu, merujuk kepada mereka yang terkait dengan proses

    pembangunan selama usia;

    e. Spiritual, mengacu pada pengaruh keyakinan spiritual.

  • BAB IV

    RESUME TEORI KEPERAWATAN BETTY NEUMAN

    Teori model Neuman menggambarkan partisipasi aktif perawat terhadap klien dengan tingkatan

    yang menyangkut bermacam-macam pengaruh terhadap respon klien akibat tekanan atau

    stress. Klien dalam hubungannya timbal balik dengan lingkungan sekitarnya selalu membuat

    keputusan yang menyangkut hal atau sesuatu yang akan berakibat kepadanya. Ada 4 faktor yang

    merupakan konsep mental klien yaitu :

    A. Individu atau pasien itu sendiri

    Orang adalah multidimensi yang berlapis. Setiap lapisan terdiri dari lima orang

    variabel atau subsistem:

    a. Fisiologis

    b. Psikologis

    c. Sosial Budaya

    d. Perkembangan

    e. Spiritual.

    B. Lingkungan sekitarnya

    Lingkungan dipandang sebagai totalitas internal dan kekuatan eksternal yang

    mengelilingi seseorang dan dengan mana mereka berinteraksi pada waktu tertentu.

    Kekuatan ini mencakup intrapersonal, interpersonal dan stres pribadi tambahan yang

    dapat mempengaruhi orang normal dan garis pertahanan sehingga dapat mempengaruhi

    stabilitas sistem.

    C. Kesehatan

  • Neuman mendefinisikan kesehatan adalah kondisi di mana semua bagian dan

    subpart (variabel) selaras dengan seluruh klien. Sebagai orang yang berada dalam

    interaksi yang konstan dengan lingkungan, keadaan kesehatan (dan implikasinya negara

    lainnya) berada dalam kesetimbangan dinamis, bukan di segala macam kondisi mapan.

    Neuman mengusulkan wellness (penyakit kontinum), dengan posisi orang yang kontinum

    dipengaruhi oleh interaksi mereka dengan variabel dan tekanan yang mereka hadapi.

    Sistem klien bergerak ke arah penyakit dan kematian bila dibutuhkan lebih banyak energi

    daripada yang tersedia. Sistem klien bergerak ke arah kesehatan ketika lebih energis

    tersedia daripada yang dibutuhkan.

    D. Pelayanan

    Neuman melihat keperawatan sebagai profesi yang unik yang berkaitan dengan

    semua variabel-variabel yang mempengaruhi tanggapan seseorang terhadap stressor.

    Neuman melihat personal sebagai keseluruhan, dan tugas perawat untuk mengatasi

    seluruh masalah yang dihadapi pasien. Neuman mendefinisikan keperawatan sebagai

    tindakan yang membantu individu, keluarga dan kelompok untuk mempertahankan

    tingkat maksimum kesehatan, dan tujuan utama adalah stabilitas pasien / sistem klien

    melalui intervensi keperawatan untuk mengurangi stress. Neuman menyatakan persepsi

    perawat akan mempengaruhi perawatan yang diberikan kepada pasien. Peran perawat

    dilihat dari segi derajat reaksi terhadap stres, dan penggunaan primer, sekunder dan tersier

    intervensi dalam memberikan perawatan terhadap pasien.

    ASUMSI TEORI BETTY NEUMAN

    Asumsi yang dikemukakan oleh Betty Neuman dalam memberikan respon

    terhadap tekanan yaitu:

    A. Manusia

    Merupakan suatu sistem terbuka yang selalu mencari keseimbangan dari harmoni

    dan merupakan satu kesatuan dari fisiologis, psikolois, sosiokultural, perkembangan

    dan spiritual.

    B. Lingkungan

  • Yaitu meliputi semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh-pengaruh dari

    sekitar klien atau sistem klien.

    C. Kesehatan

    Suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan sehat yang

    merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan

    menghindari atau mengatasi stressor.

    BAB V

    DAFTAR PERTANYAAN UNTUK MENGKAJI PASIEN

  • BAB VI

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    a. Secara garis besar teori model Neuman mengemukakan bahwa dalam memberikan

    tindakan keperawatan terhadap klien atau pasien yang mengalami stress

    (gangguan mental) perawatan harus dilaksanakan melalui beberapa

    pendekatan-pendekatan perorangan secara total dengan memperhatikan

    faktor-faktor antara lain tekanan, struktur pokok sumber energi, struktur

    ketahanan, garis normal pertahanan, gangguan ketahanan, intervensi,

    tingkat-tingkat pencegahan dan penyesuaian kembali.

    b. Peranan keperawatan menurut Betty Neuman sangat berperan penting dalam

    bidang kesehatan.

    c. Konsep dan teori keperawatan menurut Betty Neuman sangat berkaitan dengan

    kinerja keperawatan.

    d. Cara pelaksanaan sangat sederhana dan mudah dimengerti dalam bidang

    keperawatan.

    B. Saran

    Sebagai perawat ada baiknya kita harus mengetahui tindakan apa yang harus kita

    berikan jika menghadapi kondisi pasien atau klien yang memberikan respon atau

    tindakan yang diakibatkan adanya tekanan atau stressor terhadap pasien dan akibat

    yang mungkin bisa terjadi.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Ali, H. Zaidin. 2000. Dasar-dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Mediks

    Asmadi. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

    Gaffar, La Ode Jumadi. 1999. Pengantar Keperawatan Profesional. Jakarta: Buku Kedokteran

    EGC

    Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba

    Mediks

    Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan Volume I. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

    Wardhono, Adhitya, S. E..,M.Sc..,Ph.D., dkk. 2009. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember:

    Universitas Jember