Aplikasi Teori Dan Neuman

20
APLIKASI TEORI DAN NEUMAN’S HEALTH SYSTEMS MODEL disusun guna memenuhi tugas terstruktur matakuliah Keperawatan Komunitas III dengan dosen pengajar Latifa Aini. S.,M.Kep.,Sp.Kom. oleh Nuriyah Halida NIM 112310101050

description

teori neuman

Transcript of Aplikasi Teori Dan Neuman

APLIKASI TEORI DAN NEUMAN’S HEALTH SYSTEMS MODEL

disusun guna memenuhi tugas terstruktur matakuliah Keperawatan Komunitas III dengan dosen pengajar Latifa Aini. S.,M.Kep.,Sp.Kom.

olehNuriyah Halida

NIM 112310101050

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS JEMBER

2014

I. Konsep Teori dan Neuman’s Health Systems Model

Model konsep Neuman memandang klien secara holistik dengan fokus

pada reaksi stres dan reduksi stres (Christensen, 2009). Bagi Neuman, manusia

merupakan makhluk dengan kombinasi kompleks yang dinamis dari fisiologis,

sosiokultural dan variabel perkembangan serta spiritual yang berfungsi sebagai

sistem terbuka (Potter & Perry, 2005). Sebagai sistem terbuka, manusia

berinteraksi, beradaptasi dengan dan disesuaikan oleh lingkungan yang

digambarkan sebagai stresor. Tiap lingkungan intrapersonal dan interpersonal

memiliki kemungkinan terganggu oleh stresor yang dapat merusak sistem. Model

Neuman mencakup stresor intrapersonal, interpersonal, dan ekstrapersonal.

Individu terdiri atas inti sentral atau struktur dasar dengan tiga lapisan

pelindung. Ketiga lapisan yang menyelimuti melindungi individu dari stresor,

antara lain (Christensen, 2009):

1. Garis pertahanan fleksibel

Lapisan terluar, berfungsi sebagai penyangga stresor yang terus berubah

secara dinamis dan cepat, namun sangat rentan terhadap faktor-faktor

internal seperti kurang tidur/kelaparan.

2. Garis pertahanan normal

Lapisan kedua yang berkembang sepanjang waktu untuk mempertahankan

keadaan yang tetap. Garis ini terdiri atas pola koping, gaya hidup, dan

cara-cara lazim yang digunakan individu dalam menghadapi stres.

3. Garis pertahanan resistensi

Lapisan paling dalam, terdiri atas faktor-faktor internal yang berupaya

menstabilkan individu dan memulihkan garis pertahanan normal ketika

stresor meningkat.

Model neuman jika dilihat dari keperawatan khususnya berkaitan dengan

pemeliharaan stabilitas klien dengan mengurangi reaksi atau kemungkinan reaksi

terhadap stresor. Neuman menguraikan intervensi keperawatan menjadi

(Christensen, 2009):

1. Pencegahan primer terdiri atas intervensi yang dilakukan sebelum atau

setelah berhadapan dengan stressor dengan menguatkan garis

pertahanan fleksibel.

2. Pencegahan sekunder terdiri atas intervensi yang dilakukan setelah

berhadapan dengan stresor, hal ini mencakup penemuan kasus dini dan

pengobatan gejala setelah reaksi terhadap stresor.

3. Pencegahan tersier terdiri atas intervensi yang umumnya dilakukan

setelah pengobatan yang difokuskan pada re-adaptasi, reedukasi untuk

mencegah kekambuhan dimasa mendatang dan pemeliharaan

kestabilan.

II. Aplikasi Teori dan Neuman’s Health Systems Model

Konsep model Neuman dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan

keperawatan komunitas. Konsep model Neuman dalam keperawatan komunitas,

yaitu komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan.

Pengaplikasiannya dapat dilakukan pada intervensi keperawatannya yang meliputi

pencegahan primer, sekunder, dan tersier terhadap stressor yang muncul baik dari

internal maupun eksternal, dimana tindakan-tindakan yang membantu untuk

memperoleh, meningkatkan dan memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari

Gambar 1.1 Model sistem perawatan kesehatan neuman

pencegahan primer, sekunder dan tertier. Pengaplikasian konsep model sistem

Neuman dalam keperawatan komunitas, antara lain:

1. Pencegahan primer untuk garis pertahanan fleksibel, dimana intevensi

yang bersifat promosi sebagai proses untuk meningkatkan kemampuan

masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya,

diaplikasikan saat masalah terjadi pada garis pertahanan yang bersifat

fleksibel, seperti dilakukan pendidikan kesehatan dan mendemostrasikan

ketrampilan keperawatan dasar yang dapat di lakukan klien di rumah atau

komunitas yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan atau

keseimbangan garis pertahanan normal. Contohnya, seorang perawat

memberikan penyuluhan kesehatan kepada komunitas masyarakat di satu

desa tentang ISPA.

2. Pencegahan sekunder untuk garis pertahanan normal, dimana intervensi

yang bersifat skrining (deteksi dini/skrining awal gangguan kesehatan),

diaplikasikan saat masalah terjadi pada garis pertahanan normal, seperti,

misalnya deteksi dini tumbuh kembang balita, deteksi dini gangguan

kehamilan ibu, dan deteksi dini gangguan kardiovaskuler

3. Pencegahan tersier untuk garis pertahanan resistensi, dimana intervensi

yang bersifat kuratif (kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk

penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit,

pengendalian penyakit, atau pengendalian kecacatan agar kualitas

penderita dapat terjaga seoptimal mungkin) dan rehabilitatif (kegiatan

untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga

dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk

dirinya dan masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan

kemampuannya), diaplikasikan saat masalah terjadi pada garis pertahanan

resisten, seperti melakukan tindakan keperawatan, seperti melatih rentang

gerak pada klien pasca stroke, memberikan pengobatan dasar oleh

perawat, misalnya pemberian obat paracetamol untuk menurunkan panas,

memberikan konseling untuk penyelsaian masalah, melakukan kerjasama

lintas program dan lintas sektor untuk penyelsaian masalah, serta

melakukan rujukan keperawatan ataun non keperawatan.

Aplikasi konsep model Neuman dalam proses keperawatan, yaitu:

1. Pengkajian

Pengkajian pada keperawatan komunitas menggunakan konsep model

Neuman, antara lain:

a. Pengumpulan data

Kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang

dihadapi individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat melalui

wawancara, observasi, studi dokumentasi dengan menggunakan instrumen

pengumpulan data dalam menghimpun informasi. Pengkajian yang

diperlukan adalah inti komunitas beserta faktor lingkungannya, yaitu

delapan sub sistem yang mempengaruhi komunitas, antara lain:

1) Perumahan

Perumahan yang dihuni penduduk, bagaimana penerangannya,

sirkulasi, kepadatannya merupakan stressor bagi penduduk yang

dapat mengganggu kesehatan pada masyarakat

2) Pendidikan komunitas

Apakah ada sarana pendidikan dikomunitas yang dapat digunakan

untuk meningkatkan pengetahuannya terutama tentang kesehatan.

3) Keamanan dan keselamatan

Bagaimana keselamatan dan keamanan yang ada dilingkungan

komunitas yang dapat membantu memingkatkan kesehatan

komunitas

4) Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan

Apakah cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas

mendapatkan pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatan

5) Pelayanan kesehatan yang tersedia

Apakah ada pelayanan kesehatan yang memadai untuk melakukan

deteksi dini gangguan atau merawat atau memantau gangguan yang

terjadi dilingkungan komunitas.

6) Sistem komunikasi

Sistem komunikasi apa saja yang tersedia dan dapat dimanfaatkan

di komunikasi tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait

dengan gangguan penyakit, misalnya dapat berupa surat kabar,

poster, televisi dan internet.

7) Sistem ekonomi

Tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah

sesuai dengan upah minimum regional (UMR), dibawah atau

diatas nilai UMR sehingga upaya pelayanan ditujukan pada anjuran

untuk mengkonsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi masing-

masing.

8) Rekreasi

Apakah tersedia sarana, misalnya taman bermain, lapangan, kapan

saja dibuka, biayanya apakah terjangkau komunitas atau tidak yang

dapat membatu komunitas untuk terhindar dari stres yang dialami

dalam kehidupan seharu-hari.

b. Analisa data

Analisa data dilaksanakan berdasarkan data yang telah diperoleh dan

disusun dalam suatu format yang sistematis. Data yang terkumpul

kemudian dianalisa seberapa besar faktor stressor yang mengancam dan

seberapa berat reaksi yang timbul di komunitas.

2. Diagnosis keperawatan komunitas

Diagnosis ditegakkan berdasarkan tingkat reaksi komunitas terhadap

stressor yang ada. Dasar penentuan masalah keperawatan kesehatan

masyarakat antara lain:

a. Masalah yang ditetapkan dari data umum

b. Masalah yang dianalisa dari hasil kesenjangan pelayanan kesehatan

Kriteria skala prioritas:

a. Perhatian masyarakat, meliputi: pengetahuan, sikap, keterlibatan emosi

masyarakat terhadap masalah kesehatan yang dihadapi dan urgensinya

untuk segera ditanggulangi.

b. Prevalensi menunjukkan jumlah kasus yang ditemukan pada suatu

kurun waktu tertentu

c.      Besarnya masalah adalah seberapa jauh masalah tersebut dapat

menimbulkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat Kemungkinan

masalah untuk dapat dikelola dengan mempertimbangkan berbagai

alternatif dalam cara-cara pengelolaan masalah yang menyangkut

biaya, sumber daya, sarana yang tersedia dan kesulitan yang mungkin

timbul.

3. Perencanaan

Konsep model Neuman menyatakan bahwa sekali masalah utama telah

didefinisikan dan diklasifikasikan satu keputusan harus dibuat sebagai

bentuk intervensi apa yang harus diambil sebagai prioritas yang membuat

keputusan adalah proses kolaborasi antara perawat dan klien terlibat dalam

merundingkan tujuan kolaborasi yang sesuai.

Perencanaan yang dapat dilakukan adalah :

a. Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit gangguan saluran

pernafasan

b. Lakukan demonstrasi keterampilan cara menangani nyeri dan teknik

relaksasi

c. Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit kardiovaskuler

melalui pemeriksaan tekanan darah

d. Lakukan kerjasama dengan petugas dan aparat pemerintah setempat

untuk memperbaiki lingkungan atau komunitas apabila menjadi

penyebab stressor

e. Lakukan rujukan ke rumah sakit bila di perlukan

4. Pelaksanaan

Pada tahap ini rencana yang telah disusun dilaksanakan dengan melibatkan

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sepenuhnya dalam

mengatasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi. Hal-hal

yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan perawatan

kesehatan masyarakat adalah:

a. Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan

instansi terkait

b. Mengikutsertakan partisipasi aktif individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya

c. Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat

Contoh pelaksanaan keperawatan komunitas:

a. Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit saluran

pernafasan di komunitas

b. Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini sehat

melaksanakan peningkatan kesehatan

c. Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan

penyakit kardiovaskuler

d. Sebagai advokat komunitas yang sekaligus memfasilitasi terpenuhinya

kebutuhan komunitas.

5. Evaluasi dan penilaian

a. Menilai respons verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan

intervensi

b. Mencatat adanya kasus baru yang di rujuk ke rumah sakit.

DAFTAR PUSTAKA

Christensen, Paula J. 2009. Proses Keperawatan: Aplikasi Model Konseptual.

Ed.4. Jakarta: EGC.

Potter, Patricia A. & Perry, Anne G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan:

Konsep, Proses, dan Praktik. Jakarta: EGC.

SOAL KASUS

1. Ns. Y akan melakukan tindakan keperawatan pada suatu kelompok dalam

komunitas di desa YingYang. Ns. Y melakukan demostrasi ketrampilannya di

keperawatan dasar yang di lakukan klien di rumah atau komunitas, yang

bertujuan untuk meningkatkan kesehatan atau keseimbangan garis pertahanan

fleksibel kelompok. Berdasarkan aplikasi konsep model Neuman yang

dilakukan Ns.Y, salah satu dari 3 pencegahan yang dilakukan, adalah.....

a. Pencegahan tersier

b. Pencegahan primer

c. Pencegahan kesakitan

d. Pencegahan sekunder

e. Pencegahan kematian

2. Ns. Z bersama beberapa perawat lainnya sedang mengunjungi sebuah desa

terpencil di pinggiran kota, yang mana didapatkan data bahwa didesa tersebut

masih banyak terdapat bayi dengan BBLR. Ns. Z merencakan untuk melalukan

deteksi dini pada bayi tersebut mengenai tumbuh kembang bayi di desa

tersebut. Berdasarkan konsep teori menurut Neuman, Ns. Z bersama beberapa

perawat lainnya telah melakukan pencegahan sekunder dalam keperawatan

komunitas. Berdasarkan kasus tersebut, Ns. Z bersama beberapa perawat

lainnya telah mengaplikasikan penguatan kesehatan pada garis pertahanan apa?

a. Garis pertahanan normal

b. Garis pertahanan depan

c. Garis pertahanan fleksibel

d. Garis pertahanan samping

e. Garis pertahanan resistensi

3. Di desa cetar Ns. D dan Ns. A akan melakukan tindakan keperawatan

penanganan hipertensi yang bersifat kuratif dan rehabilitasi pada kelompok

lansia yang mengalami hipertensi. Ns. D dan Ns. A mengetahui hal tersebut

berdasarkan data dari posyandu lansia di desa tersebut. Berdasarkan kasus

diatas, aplikasi Konsep model menurut Neuman dalam keperawatan komunitas

tersebut dilakukan pada bagian?

a. Pencegahan primer untuk memperkuat garis pertahanan fleksibel

b. Pencegahan sekunderr untuk memperkuat garis pertahanan normal

c. Pencegahan tersier untuk memperkuat garis pertahanan resistensi

d. Pencegahan tersier untuk memperkuat garis pertahanan fleksibel

e. Pencegahan tersier untuk memperluat garis pertahanan normal

4. Seorang perawat memberikan penyuluhan kesehatan kepada komunitas

masyarakat di satu desa tentang ISPA. Perawat tersebut menerapkan konsep

model menurut Neuman pada pencegahan primernya. Berdasarkan kasus

tersebut telah mengaplikasikan penguatan kesehatan pada garis pertahanan

apa?

a. Garis pertahanan normal

b. Garis pertahanan depan

c. Garis pertahanan fleksibel

d. Garis pertahanan samping

e. Garis pertahanan resistensi

5. Ns. R mendatangi suatu desa Sehats sakit. Ns. R akan melakukan deteksi dini

tanda-tanda gangguan penyakit kardiovaskuler melalui pemeriksaan tekanan

darah pada masyakarat disana yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan

atau keseimbangan garis pertahanan normal pada masyarakat. Berdasarkan

aplikasi konsep model Neuman yang dilakukan Ns.R, salah satu dari 3

pencegahan yang dilakukan, adalah.....

a. Pencegahan tersier

b. Pencegahan primer

c. Pencegahan kesakitan

d. Pencegahan sekunder

e. Pencegahan kematian

6. Desa Soro adalah desa terpencil disuatu daerah. Ns. T akan melakukan

keperawatan komunitas pada desa tersebut. Ns. T terlebih dahulu akan

melakukan pendekatan pada kader yang kemudian dilanjutkan untuk

melakukan pengkajian pada masyarakat disana. Ns. T akan melakukan

pengkajian berdasarkan pada konsep model Neuman dalam pengaplikasiannya.

Berdasarkan konsep model Neuman, apa saja hal-hal yang perlu dikaji pada

komunitas?

a. perumahan, pendidikan komunitas, keamanan dan keselamatan ,

politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan, pelayanan

kesehatan yang tersedia, sistem komunikasi, sistem ekonomi dan

rekreasi

b. perumahan, pendidikan komunitas, keamanan dan keselamatan , politik

dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan, dan pemeriksaan fisik

c. perumahan, politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan pendidikan

komunitas, keamanan dan keselamatan, serta sanitasi

d. perumahan, pendidikan komunitas, sanitasi, politik dan kebijakan

pemerintah terkait kesehatan dan pemeriksaan diagnostik

e. Pola gordon, pendidikan komunitas, keamanan dan keselamatan , politik

dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan

7. Ns. S melakukan pengkajian pada komunitas yang beresiko mengalami

penyakit menular. Ns. S melakukan pengkajian dengan aplikasi dari Konsep

model Neuman. Hasil pengkajian didapatkan bahwa masyarakat disana

penduduknya padat dan letak rumah sangat berdekatan dan sirkulasi di setiap

rumah kurang memadai untuk kesehatan. Berdasarkan hasil pengkajian diatas,

menurut aplikasi konsep model Neuman dalam pengkajian keperawatan

komunitas, hasil tersebut termasuk dalam pengkajian apa?

a. perumahan

b. pendidikan komunitas

c. keamanan dan keselamatan

d. politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan

e. pelayanan kesehatan yang tersedia

8. Ns. Y melakukan pengkajian pada komunitas yang beresiko mengalami

hipertensi. Ns. Y melakukan pengkajian dengan aplikasi dari Konsep model

Neuman. Hasil pengkajian didapatkan bahwa masyarakat disana pelayanan

ksehatan belum memadai untuk melakukan deteksi terkait hipertensi dan

kurangnya informasi kesehatan berupa poster-poster yang beredar

dimasyarakat. Berdasarkan hasil pengkajian diatas, menurut aplikasi konsep

model Neuman dalam pengkajian keperawatan komunitas, hasil tersebut

termasuk dalam pengkajian apa?

a. Perumahan dan pendidikan komunitas

b. keamanan dan keselamatan , politik dan kebijakan pemerintah terkait

kesehatan

c. pelayanan kesehatan yang tersedia dan sistem komunikasi

d. sistem komunikasi dan politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan

e. sistem ekonomi dan rekreasi

9. Ns.Y melakukan pengkajian pada komunitas yang beresiko mengalami

hipertensi. Ns. Y melakukan pengkajian dengan aplikasi dari Konsep model

Neuman. Hasil pengkajian didapatkan bahwa masyarakat disana pelayanan

ksehatan belum memadai untuk melakukan deteksi terkait hipertensi dan

kurangnya informasi kesehatan berupa poster-poster yang beredar

dimasyarakat. Berdasarkan hasil pengkajian tersebut, maka intervensi

keperawatan yang dapat dilakukan berdasarkan aplikasi konsep model Neuman

yaitu...

a. Lakukan deteksi dini tanda-tanda hipertensi melalui pemeriksaan

tekanan darah

b. Lakukan pembentukan kader

c. Lakukan pembersihan sungai

d. Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan tumbuh kembang bayi

e. Lakukan pemeriksaan kagar glukosa darah

10. Ns. Y telah melakukan pendektesian dini tanda-tanda hipertensi melalui

pemeriksaan tekanan darah pada masyarakat di desa tersebut. Setelah Ns. Y

melakukan implementasi tersebut, hal apa yang perlu di evaluasi dari

implementasi yang dilakukan Ns. Y menurut aplikasi konsep model Neuman

pada asuhan keperawatan komunitas?

a. Menilai ketidakberdayaan masyarakat terkait kesehatannya

b. Menilai budaya yang dianut masyarakat untuk meningkatkan kesehatan

c. Menilai nilai dan keyakinan masyarakat

d. Menilai respons verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan

intervensi

e. Menilai kemampuan masyarakat untuk mendapatkan pendapatan