Mini riset

40
TUGAS ANALISIS MATERI AJAR KIMIA PERGURUAN TINGGI Judul ANALISIS MATERI AJAR IPA SD DI KOTA MEDAN PADA PEMBELAJARAN CIRI-CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP T.A. 2012/2013 ” Dosen Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si. Dr. Mahmud, M.Sc. Dr. Iis Siti Jahro, M.Si. Oleh : Nama Mahasiswa : 1. Molani Paulina Hasibuan 2. Rizki Kholilah Lubis 3. Eva Dianti 4. Rowland David Silitonga Prodi : Pendidikan Kimia 1

description

 

Transcript of Mini riset

Page 1: Mini riset

TUGAS

ANALISIS MATERI AJAR KIMIA PERGURUAN TINGGI

Judul

“ANALISIS MATERI AJAR IPA SD DI KOTA MEDAN PADA PEMBELAJARAN CIRI-CIRI KHUSUS MAKHLUK

HIDUP T.A. 2012/2013 ”

Dosen

Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si.Dr. Mahmud, M.Sc.

Dr. Iis Siti Jahro, M.Si.

Oleh :

Nama Mahasiswa : 1. Molani Paulina Hasibuan2. Rizki Kholilah Lubis3. Eva Dianti4. Rowland David Silitonga

Prodi : Pendidikan Kimia

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2011

1

Page 2: Mini riset

ANALISIS MATERI AJAR KIMIA

SD DI KOTA MEDAN

Oleh: Molani Paulina HasibuanRiski Kholilah Lubis

Eva DiantiRowland David S.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat siswa terhadap pelajaranIPA, sarana

sekolah, persiapan guru dalam mengajar serta menganalisis silabus dengan materi ajar kimia

dan keterlibatan PKS dalam memeriksa kesiapan mengajar. Data yang diamati adalah

Perangkat pembelajaran IPA, hasil belajar IPA tersebut dan minat siswa terhadap

pembelajaran IPA. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam riset ini adalah dengan

instrumen soal, wawancara dan angket. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah

bersifat deskriptif. Hasil analisa data yang diperoleh adalah lingkupan materi ajar IPA di SD

kota Medan. Hasil pengolahan data menunjukkan ................................

Kata Kunci: IPA, SD Medan, Minat belajar

PENDAHULUAN

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan

bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Pasal 1 Butir 19 UU No. 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Menurut Grayson (1978), kurikulum adalah suatu

perencanaan untuk mendapatkan keluaran (out- comes) yang diharapkan dari suatu

pembelajaran. Perencanaan tersebut disusun secara terstruktur untuk suatu bidang studi,

sehingga memberikan pedoman dan instruksi untuk mengembangkan strategi pembelajaran

(Materi di dalam kurikulum harus diorganisasikan dengan baik agar sasaran (goals) dan

tujuan (objectives) pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Sedangkan menurut

Harsono (2005), kurikulum merupakan gagasan pendidikan yang diekpresikan dalam praktik.

Dalam bahasa latin, kurikulum berarti track atau jalur pacu. Saat ini definisi kurikulum

semakin berkembang, sehingga yang dimaksud kurikulum tidak hanya gagasan pendidikan

2

Page 3: Mini riset

tetapi juga termasuk seluruh program pembelajaran yang terencana dari suatu institusi

pendidikan (Zulharman, 2007).

Sebagai mana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan, setiap sekolah mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) dan

berpedoman kepada panduan yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan

(BSNP). KTSP merupakan salah satu wujud reformasi pendidikan yang memberikan otonomi

kepada sekolah dan satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan

potensi, tuntunan, dan kebutuhan masing-masing. Otonomi dalam pengembangan kurikulum

dan pembelajaran merupakan potensi bagi sekolah untuk meningkatkan kinerja guru dan staf

sekolah, menawarkan partisipasi langsung kelompok-kelompok terkait, dan meningkatkan

pemahaman masyarakat terhadap pendidikan, khususnya kurikulum. Pada sistem KTSP,

sekolah memiliki “full authority and responsibility” dalam menetapkan kurikulum dan

pembelajaran sesuai dengan visi, misi, dan tujuan tersebut, sekolah dituntut untuk

mengembangkan strategi, menentukan prioritas, megendalikan pemberdayaan berbagai

potensi sekolah dan lingkungan sekitar, serta mempertanggunngjawabkannya kepada

masyarakat dan pemerintah (Dhanay, 2009).

Dari data statistic HDI (Human Development Index) terdapat 60% guru SD, 40%

SLTP, 43% SMA, dan 34% SMK dianggap belum layak untuk mengajar di jenjang masing-

masing. Selain itu, 17,2% guru atau setara dengan 69.477 guru mengajar bukan bidang

studinya (Suwar, 2007). Mutu guru Indonesia yang masih rendah ini merupakan salah satu

penyebab rendahnya kualitas pendidikan negeri ini. Masih banyak ditemukan guru yang

belum memiliki kemampuan memilih pendekatan dan metode yang tepat dalam pembelajran.

Sesungguhnya secara formal meluluskan siswa seratus persen itu tidak pernah ada.

Tetapi guru-guru sepertinya mengalami tekanan psikologis secara halus untuk meluluskan

siswanya seratus persen setiap tahun. Karena guru sering didekati oleh sementara orangtua

murid agar anaknya dapat dibantu untuk lulus. Karena itu, sering siswa itu nilainya dikatrol

oleh guru bukan didapatkan oleh murid sendiri melalui ulangan umum atau ujian akhir.

Sebagai seorang guru hal ini memang menjadi suatu pertanyaan dan permasalahan yang

memerlukan solusi yang baik, selain guru bertugas mentransfer ilmu mereka juga mengemban

amanat untuk membimbing dan mendidik akhlak dan kebiasaan siswa karena menurut agama

menuntut ilmu itu wajib hukumnya bagi setiap manusia. Mulai dari mereka masih di ayunan

sampai kelak ke liang lahat. Disamping itu bila sebagian besar nilai hasil belajar siswa tidak

3

Page 4: Mini riset

sesuai dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) maka dapat dikatakan bahwa guru

tersebut Belum Berhasil dalam menunaikan tugasnya sebagai guru.

Sejumlah sekolah mulai berusaha menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan

yang mengacu pada Standar Isi yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan.

Sosialisasi dan pelatihan-pelatihan pun mulai diselenggarakan. Namun, sejauh ini guru dan

sekolah sebagai pelaksana masih meraba-raba penerjemahan kurikulum tersebut. Mereka juga

khawatir kekurangan buku pegangan sebagai bahan ajar. Otonomi diberikan agar setiap

satuan pendidikan dan sekolah meiliki keleluasaan dalam megelola sumber daya, sumber

dana, sumber belajar dan mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan, serta lebih

tanggap terhadap kebutuhan setempat.

Sesuai dengan Pasal 1 Butir 19 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional dimana seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Hal ini berarti harus sesuai dengan target yang

akan dicapai. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk menganalisis pembelajaran dan materi

ajar KTSP untuk mata pelajaran IPA kelas VI di SD kota Medan.

4

Page 5: Mini riset

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Penelitian ini dilaksanakan di empat SD Medan yaitu SDN 060919, SDN 060903, SDN

060817 dan SDN 060828 pada tanggal 3 s.d. 12 September 2012. Populasi dalam penelitian

ini adalah siswa dan guru yang mengajar IPA di keempat SD tersebut.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini secara purposive atau berdasarkan

pertimbangan yaitu siswa kelas VI dan guru kimia yang mengajar di kelas tersebut. Jumlah

seluruh siswa kelas VI dan guru IPA adalah sebagai berikut :

1. SD 060919 siswa sebanyak160 orang dan sebagai sampel sebanyak26 orang. Guru 10

orang dan sebagai sampel 1 orang.

2. SD 060903 siswa sebanyak 250 orang dan sebagai sampel sebanyak 40 orang. Guru

12 orang dan sebagai sampel 1 orang.

3. SD 060817 siswa sebanyak 200 orang dan sebagai sampel sebanyak 30 orang. Guru

14 orang dan sebagai sampel 1 orang.

4. SD 060828 siswa sebanyak 150 orang dan sebagai sampel sebanyak 20 orang. Guru

10 orang dan sebagai sampel 1 orang.

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan yaitu soal pilihan ganda, angket dan wawancara.

Instrumen soal dan angket diberikan kepada siswa dan wawancara diberikan kepada guru

IPA. Angket siswa berisi tentang ketertarikan siswa kepada pelajaran kimia, penggunaan

sarana dan prasarana di sekolah, dan metoda pembelajaran yang digunakan oleh guru.

Sedangkan wawancara kepada guru berisi tentang minat siswa, sumber belajar siswa, sarana

sekolah, media pembelajaran yang digunakan dan persiapan pengajaran.

Penskoran soal jika benar skor 1 dan jika salah skor 0. Pengumpulan jawaban dibuat

dalam bentuk persentase nilai siswa dalam 4 kategori yaitu skor 0-59 kurang, skor 60-79

cukup, skor 80-89 baik, skor 90-100 sangat baik. Penskoran angket dilihat dari keterangan

sampel dalam memilih pilihan SS (Sangat Setuju), TS (Tidak Setuju), S (Setuju), STS

(Sangat Tidak Setuju), BS (Biasa Saja). Pengumpulan jawaban dibuat dalam bentuk

persentase frekuensi jumlah siswa yang sebagai sampel. Wawancara dilakukan hanya dengan

proses tanya jawab antara peneliti dengan guru kimia.

5

Page 6: Mini riset

Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:

1. Menentukan populasi penelitian. Populasi penelitiannya adalah siswa dan guru yang

mengajar IPA di SDN 060919, SDN 060903, SDN 060817 dan SDN 060828 Medan.

2. Menentukan sampel penelitian. Sampel penelitiannya adalah siswa kelas VI dan guru IPA

SDN 060919, SDN 060903, SDN 060817 dan SDN 060828 Medan.

3. Menyebarkan soal dan angket kepada siswa yang sebagai sampel dan melakukan

wawancara dengan guru IPA.

4. Melakukan analisis data atas jawaban soal dan angket.

5. Menarik kesimpulan dari data yang diperoleh.

Skema Penelitian

Penelitian yang dilakukan dapat disusun dalam bentuk skema penelitian sebagai

berikut:

6

Populasi

Siswa Kelas VI Guru IPA

Soal Wawancara

Sampel

Kesimpulan

Angket

Page 7: Mini riset

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Soal dan Angket

Setelah dilakukan penyebaran angket terhadap siswa kelas VI maka diperoleh data:

1. SDN 060919

Soal

No Nama Nilai Kategori Keerangan

1. Aldi 79 Cukup

Kurang= 34,62 %

Cukup = 50 %

Baik= 11,54 %

Baik Sekali= 3,85 %

2. Nur Aida 46 Kurang

3. Azrini Zahra 86 Baik

4. M.Ardi Hidayat 82 Baik

5. Putri Nabila 56 Kurang

6. Rivaldo 73 Cukup

7. Agung Setiawan 60 Cukup

8. Ferdi Lapian 86 Baik

9. Jahara 46 Kurang

10. Melidiana 43 Kurang

11. Yosua Fernando 76 Cukup

12. Erdi Istianto 56 Kurang

13. Habib Maulana 53 Kurang

14. Wahyu A. 60 Cukup

15. Gale Harum 92 Baik Sekali

16. Maulana P. 76 Cukup

17. Petra 66 Cukup

18. Rama Satria 60 Cukup

19. Risfadilah 76 Cukup

20. Cindi Aggraeni 76 Cukup

21. Falia Pricilla 76 Cukup

22. Zainarti 43 Kurang

23. Irfan 30 Kurang

24. Dwi Rahmayanti 69 Cukup

25. Dini Andini 26 Kurang

26. Christina 76 Cukup

7

Page 8: Mini riset

Angket

No Nama Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Aldi S SS BS STS STS TS S S SS SS S SS

2. Nur Aida SS SS S TS BS S BS BS SS SS S SS

3. Azrini Zahra S SS S STS BS BS SS S SS BS BS BS

4. M.Ardi Hidayat SS SS S TS BS BS SS S S SS SS S

5. Putri Nabila SS SS SS TS TS TS SS S SS SS SS SS

6. Rivaldo S SS BS BS BS TS S BS SS S S SS

7. Agung Setiawan SS SS BS BS STS TS SS SS SS S SS SS

8. Ferdi Lapian SS SS BS STS BS BS SS S SS S SS BS

9. Jahara SS SS SS BS SS STS SS BS SS S S SS

10. Melidiana SS SS S TS TS STS S SS SS S S SS

11. Yosua Fernando S STS TS BS TS S SS SS BS S SS BS

12. Erdi Istianto S SS SS BS TS S SS SS BS S SS SS

13. Habib Maulana SS SS SS BS SS STS SS SS S S SS SS

14. Wahyu A. SS SS S STS TS SS S S SS S SS SS

15. Gale Harum SS S BS STS S TS SS BS S SS S BS

16. Maulana P. SS S BS BS S BS S BS SS S S SS

17. Petra S S S S S S S S S TS S S

18. Rama Satria SS SS SS TS SS S SS SS SS SS SS SS

19. Risfadilah SS SS BS STS TS SS SS BS SS BS SS BS

20. Cindi Aggraeni S SS TS STS S BS STS S SS S SS SS

21. Falia Pricilla SS SS SS TS SS STS SS S SS SS SS S

22. Zainarti SS S STS TS TS BS SS S SS SS S SS

23. Irfan S S TS TS BS S BS S S S BS BS

24. Dwi Rahmayanti S SS BS TS S BS SS S SS S SS SS

25. Dini Andini BS S TS SS TS BS TS TS SS SS BS SS

26. Christina BS SS BS S TS TS BS BS BS BS BS BS

8

Page 9: Mini riset

Persen angket

No

Item

Persentase (%)Kesimpuan

STS TS BS S SS

1 0 0 7,69 34,61 57,69 SS (57,69%)

2 3,85 0 0 23,08 73,08 SS (75,08%)

3 3,85 15,38 34,61 23,08 23,08 BS (34,61%)

4 26.92 34,61 26,92 7,69 3,85 BS (34,61%)

5 7,69 34,61 23,08 19,23 15,38 TS (34,61%)

6 15,38 23,08 30,77 23,08 7,69 BS (30,77%)

7 3,85 3,85 11,54 23,68 57,69 SS (57,68%)

8 0 3,85 26,92 46,15 46,15 S/SS (46,15%)

9 0 0 11,54 19,23 69,23 SS (69,23%)

10 0 3,85 11,54 34,61 50 SS (50%)

11 0 0 15,38 34,61 50 SS (50%)

12 0 0 26,92 11,54 61,54 SS (61,54%)

2. SDN 060817

Soal

No Nama Nilai Kategori Keterangan

1. Mutiara Dara R 73 Cukup

Kurang= 26,67 %

Cukup = 63,33 %

Baik= 6,67 %

Baik Sekali= 3,33 %

2. Akbar Rizki N. 66 Cukup

3. Agnes 60 Cukup

4. Arif Rahman 92 Baik Sekali

5. Alwi 73 Cukup

6. M.Habib F. 63 Cukup

7. Rosa Yosefin 60 Cukup

8. Fitri Armanada 79 Cukup

9. Fifi Ariani 79 Cukup

10. Arya Dwi P. 56 Kurang

11. Luth Fia R. 79 Cukup

12. Batara Sinaga 76 Cukup

13. Yolanda S. 76 Cukup

14. Sahsa Salsabila 76 Cukup

15. M.Rizki S. 60 Cukup

9

Page 10: Mini riset

16. Nasha R.T. 50 Kurang

17. Indah Sari 53 Kurang

18. Mutiara S. 63 Cukup

19. Yasmin N.H. 60 Cukup

20. Karlos 50 Kurang

21. Noni 63 Cukup

22. Wahyu N. 82 Baik

23. Alvin S. Akbar 36 Kurang

24. Karina 46 Kurang

25. Ade Irwansyah 56 Kurang

26. Fauzi Gunawan 76 Cukup

27. Dafa Alfian 89 Baik

28. Cindy Luvia 60 Cukup

29. M.Arif 56 Kurang

30. Silfya K. 69 Cukup

Angket

No Nama Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Mutiara Dara R S S TS TS BS BS BS S SS SS BS BS

2. Akbar Rizki N. S SS TS SS S TS BS SS S SS SS BS

3. Agnes SS SS - BS - - SS S - S S S

4. Arif Rahman SS SS TS S S SS SS S SS SS SS SS

5. Alwi SS SS TS STS S TS SS TS SS SS SS S

6. M.Habib F. S SS TS BS S S S BS SS SS SS S

7. Rosa Yosefin SS SS SS S BS SS SS S SS S S S

8. Fitri Armanada SS S TS BS BS TS S BS SS BS SS SS

9. Fifi Ariani SS S TS TS BS S SS S SS BS SS SS

10. Arya Dwi P. SS S BS BS S SS BS TS S S BS S

11. Luth Fia R. SS S TS S BS S SS BS SS SS S SS

12. Batara Sinaga SS S BS TS BS S S BS SS S S S

13. Yolanda S. S SS TS TS S S S BS S BS SS SS

14. Sahsa Salsabila S S S BS BS BS S TS SS SS SS S

15. M.Rizki S. SS SS BS SS STS BS S BS S SS S S

10

Page 11: Mini riset

16. Nasha R.T. SS S TS BS BS TS BS S SS S S SS

17. Indah Sari S SS S BS S SS SS BS BS BS SS BS

18. Mutiara S. S SS BS STS BS S SS SS SS S SS BS

19. Yasmin N.H. S SS SS S TS BS S SS S SS S S

20. Karlos S BS SS BS TS STS S BS SS BS S SS

21. Noni S SS S TS S TS S BS SS S S TS

22. Wahyu N. S S BS TS TS S S S S BS S BS

23. Alvin S. Akbar - - BS BS SS S - BS - - BS -

24. Karina S SS S TS S S S BS S BS S BS

25. Ade Irwansyah BS SS STS STS SS SS SS STS STS S S STS

26. Fauzi Gunawan SS SS S BS BS S SS BS BS BS S BS

27. Dafa Alfian S SS BS TS S SS S TS SS BS TS S

28. Cindy Luvia S S BS BS BS BS S BS S S BS BS

29. M.Arif SS SS BS SS STS BS SS BS SS S BS SS

30. Silfya K. SS S TS TS STS BS SS SS S SS SS S

Persen angket

No

Item

PersentaseKesimpuan

STS TS BS S SS None

1 0 0 3,33 46,67 46,67 3,33 S/SS (46,67%)

2 0 0 3,33 36,67 56,67 3,33 SS (56,67%)

3 3,33 36,67 30 16,67 10 3,33 TS (36,67%)

4 10 30 36,67 13,33 10 0 BS (36,67%)

5 10 10 36,67 33,33 6,67 3,33 BS (36,67%)

6 3,33 16,67 23,33 33,3 20 3,33 S (33,3%)

7 0 0 13,33 43,33 40 0 S (43,33%)

8 3,33 13,33 46,67 23,33 13,33 0 BS (46,67%)

9 3,33 0 6,67 30 53,33 6,67 SS (53,33)

10 0 0 30 33,33 33,33 3,33 S/SS (33,33%)

11 0 3,33 16,67 43,33 36,67 0 S (43,33%)

12 3,33 3,33 26,67 36,67 26,67 3,33 S (36,67%)

3. SDN 06082811

Page 12: Mini riset

Soal

No Nama Nilai Kategori Keterangan

1. Cut Nur Aina 82 Baik

Kurang= 0 %

Cukup = 25 %

Baik= 70 %

Baik Sekali= 5 %

2. Rosi Fahira 82 Baik

3. Rio 86 Baik

4. Muslim.S 89 Baik

5. Rizki 86 Baik

6. Nopita Sari 66 Cukup

7. Artika Dewi 66 Cukup

8. Brocklyn 79 Cukup

9. Retta Evelin 92 Baik Sekali

10. Ariyanto 82 Baik

11. Putri Panggabean 82 Baik

12. Kartika Putri 86 Baik

13. Vanidian U. 86 Baik

14. Andika 76 Cukup

15. Josua Siburian 79 Cukup

16. Nia Novita S. 86 Baik

17. Elvi Susila 89 Baik

18. Anisa 86 Baik

19. Sintia M. 89 Baik

20. Ardi 86 Baik

Angket

No Nama Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Cut Nur Aina S SS BS TS S SS S BS BS SS S S

2. Rosi Fahira S TS TS S STS BS S S SS SS S BS

3. Rio S - - - S S S S S S S S

4. Muslim.S S - S S S S S S S S S S

5. Rizki S S TS TS S S S S S S S S

6. Nopita Sari S BS T SS STS S TS BS TS SS S SS

7. Artika Dewi S S S TS S BS S BS SS SS S S

8. Brocklyn S S S BS S TS S BS SS SS - S

12

Page 13: Mini riset

9. Retta Evelin SS SS BS BS TS S S BS SS BS BS S

10. Ariyanto S S TS TS TS TS S S S S S S

11. Putri Panggabean S S S S S S S TS TS S S S

12. Kartika Putri BS S BS BS BS BS S BS S BS S S

13. Vanidian U. SS S BS S SS BS S TS BS S SS -

14. Andika S S SS TS TS TS S TS S S S TS

15. Josua Siburian S SS S S S S S BS STS S S S

16. Nia Novita S. S SS TS TS S SS S STS SS S SS S

17. Elvi Susila SS SS BS BS TS S S BS SS S S S

18. Anisa S SS S S BS S BS SS S SS S TS

19. Sintia M. SS SS BS TS TS S SS BS SS BS S S

20. Ardi SS SS TS TS S S S S S S S S

Persen angket

No

Item

PersentaseKesimpuan

STS TS BS S SS None

1 0 0 0 5 70 25 SS (70%)

2 0 5 5 40 40 10 S/SS (40%)

3 0 30 30 5 30 0 TS (30%)

4 0 40 20 5 30 5 TS (40%)

5 10 25 10 5 50 0 SS (50%)

6 0 `15 20 10 55 0 SS (55%)

7 0 5 5 5 85 0 SS (85%)

8 5 15 45 5 30 5 SS (30%)

9 5 10 10 35 40 5 SS (40%)

10 0 0 15 30 55 0 SS (55%)

11 0 10 5 5 75 5 SS (75%)

12 0 10 5 5 75 5 SS (75%)

4. SDN 060903

13

Page 14: Mini riset

Soal

No Nama Nilai Kategori Keterangan

1. Elisa Hulu 76 Cukup

Kurang= 77,5 %

Cukup = 20 %

Baik= 2,5 %

Baik Sekali= 0 %

2. Trianggi 86 Baik

3. Endah Sharon 56 Kurang

4. Dea Amanda 53 Kurang

5. Elmacya 60 Cukup

6. Kiran Irani 69 Cukup

7. Luceria P.N.P 50 Kurang

8. Amara 66 Cukup

9. Dikma 36 Kurang

10. Fepri 50 Kurang

11. Otniel T. 66 Cukup

12. Carlos C. 69 Cukup

13. Egi Pranata 46 Kurang

14. Bima Adiyta 50 Kurang

15. Sapira Aulia 46 Kurang

16. Gusdian 30 Kurang

17. Julia S. 23 Kurang

18. Ersa W.S. 23 Kurang

19. Septinar H.Z. 30 Kurang

20. Jelin R.S.S. 30 Kurang

21. Nurika Ababil 56 Kurang

22. Winda Utami 60 Cukup

23. Edi Natanael 26 Kurang

24. Kepin 56 Kurang

25. Bintang 46 Kurang

26. Dimas 23 Kurang

27. Rian 56 Kurang

28. Astri 53 Kurang

29. Khrisna 63 Cukup

30. Boy Gohan 53 Kurang

31. Bobi Putra 53 Kurang

32. Tomi 53 Kurang

14

Page 15: Mini riset

33. Sisha F.S. 23 Kurang

34. Lea A.A. 43 Kurang

35. M. Salim Nst 43 Kurang

36. Mutiara S 50 Kurang

37. Angel 23 Kurang

38. Nurin Awal H 50 Kurang

39. Herliana 40 Kurang

40. Windi Dwi N. 56 Kurang

Angket

No Nama Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Elisa Hulu S SS BS BS TS S S TS S BS BS BS

2. Trianggi S SS BS BS S BS SS S SS S BS S

3. Endah Sharon S SS S TS BS BS SS BS S SS S BS

4. Dea Amanda SS S SS TS BS S SS S SS S SS SS

5. Elmacya SS BS TS STS TS S STS SS SS S TS BS

6. Kiran Irani SS S S TS SS S SS S SS S S S

7. Luceria P.N.P SS S SS TS BS S SS S S BS SS SS

8. Amara SS S S TS SS S SS S SS S S SS

9. Dikma S S S TS S S S S S TS S TS

10. Fepri S S S TS S TS S TS S S S SS

11. Otniel T. S S TS TS TS S S S S S S S

12. Carlos C. S S TS TS TS S S S S S S S

13. Egi Pranata S S TS TS TS S S S S S S SS

14. Bima Adiyta BS SS S BS TS BS SS STS SS - BS BS

15. Sapira Aulia SS S SS TS SS S S S SS S S S

16. Gusdian S SS S STS SS STS BS S SS - S SS

17. Julia S. S SS S S TS SS SS SS SS TS SS SS

18. Ersa W.S. S SS S S TS STS BS SS SS SS SS SS

19. Septinar H.Z. SS SS SS STS BS SS STS TS S BS SS SS

20. Jelin R.S.S. SS SS SS STS TS SS STS SS SS S SS SS

21. Nurika Ababil S SS S BS SS S TS BS STS SS S SS

22. Winda Utami S SS SS BS SS S TS SS SS S S SS

15

Page 16: Mini riset

23. Edi Natanael - - - BS - - - - - - - -

24. Kepin BS SS SS S BS S S - - S S SS

25. Bintang SS SS S TS BS BS BS S BS BS S S

26. Dimas S S TS TS TS S S S S S TS TS

27. Rian S S SS BS SS S S - S S - SS

28. Astri S S S TS S TS S S S S S S

29. Khrisna S S SS S SS S S S SS BS S SS

30. Boy Gohan S S TS TS TS S S S S S S S

31. Bobi Putra S S SS BS SS S S S SS BS S SS

32. Tomi S S SS BS SS S S S SS BS S SS

33. Sisha F.S. S SS TS S TS STS - STS SS STS S SS

34. Lea A.A. S S S - - S S S S S S S

35. M. Salim Nst S S TS TS TS S S S S S S S

36. Mutiara S - S S TS S TS S S S S S S

37. Angel S SS S - TS STS - STS S TS S SS

38. Nurin Awal H S SS S TS BS TS TS TS S TS S SS

39. Herliana SS SS S TS BS S SS S SS SS S SS

40. Windi Dwi N. S SS S TS BS TS TS TS SS S SS SS

Persen angket

No Item

PersentaseKesimpuan

STS TS BS S SS None

1 0% 0% 5% 65% 25% 5% S (65%)2 0% 0% 2,5% 50% 45% 2,5% S (50%)3 0% 20% 5% 45% 27,5% 2,5% S (45%)4 10% 50% 22,5% 12,5% 0% 5% TS (50%)5 0% 35% 22,5% 12,5% 25% 5% TS (35%)6 10% 12,5% 10% 57,5% 7,5% 2,5% S (57,5%)7 7,5% 10% 7,5% 45% 22,5% 7,5% S (45%)8 7,5% 12,5% 5% 55% 12,5% 7,5% S (55%)9 2,5% 12,5% 2,5% 45% 45% 5% S (45%)10 2,5% 10% 17,5% 52,5% 10% 7,5% S (52,5%)11 0% 5% 7,5% 65% 17,5% 5% S (65%)12 0% 5% 10% 27,5% 55% 2,5% SS (55%)

Keterangan:

16

Page 17: Mini riset

Soal

SDN 060919 hasil belajar masuk kategori kurang

SDN 060817 hasil belajar masuk kategori cukup

SDN 060828 hasil belajar masuk kategori baik

SDN 060903 hasil belajar masuk kategori kurang

Kesimpulan: proses pembelajaran IPA secara keseluruhan belum cukup baik

Angket

Item 1 – 12 adalah pertanyaan:

1. Saya menyukai/senang belajar IPA

SDN 060919 siswa menjawab SS (sangat setuju)

SDN 060817 siswa menjawab S (setuju)

SDN 060828 siswa menjawab SS (sangat setuju)

SDN 060903 siswa menjawab S (setuju)

Kesimpulan: siswa suka/senang belajar IPA

2. Saya merasa belajar IPA itu perlu karena banyak berhubungan dengan kehidupan?

SDN 060919 siswa menjawab SS (sangat setuju)

SDN 060817 siswa menjawab SS (sangat setuju)

SDN 060828 siswa menjawab S (setuju)

SDN 060903 siswa menjawab S (setuju)

Kesimpulan: siswa merasa belajar IPA perlu dalam kaitannya dengan kehidupan sehari-

hari.

3. Saya menyukai pelajaran IPA karena faktor guru?

SDN 060919 siswa menjawab BS (biasa saja)

SDN 060817 siswa menjawab TS (tidak setuju)

SDN 060828 siswa menjawab TS (tidak setuju)

SDN 060903 siswa menjawab S (setuju)

Kesimpulan: siswa menyukai pelajaran IPA bukan karena faktor guru

17

Page 18: Mini riset

4. Saya merasa sulit belajar IPA karena terlalu banyak teori dan hafalan

SDN 060919 siswa menjawab BS (biasa saja)

SDN 060817 siswa menjawab BS (biasa saja)

SDN 060828 siswa menjawab TS (tidak setuju)

SDN 060903 siswa menjawab TS (tidak setuju)

Kesimpulan: Siswa merasa teori dan hafalan dalam pelajaran IPA tidak menjadikan

pelajaran tersebut sulit

5. Dalam belajar IPA, saya menggunakan buku yang dijual/dianjurkan sekolah?

SDN 060919 siswa menjawab TS (tidak setuju)

SDN 060817 siswa menjawab BS (biasa saja)

SDN 060828 siswa menjawab SS (sangat setuju)

SDN 060903 siswa menjawab TS (tidak setuju)

Kesimpulan: siswa kebanyakan tidak menggunakan buku yang dijual/dianjurkan sekolah

6. Selain buku yang dianjurkan sekolah, saya memiliki buku referensi lain

SDN 060919 siswa menjawab BS (biasa saja)

SDN 060817 siswa menjawab S (setuju)

SDN 060828 siswa menjawab SS (sangat setuju)

SDN 060903 siswa menjawab S (setuju)

Kesimpulan: siswa memiliki buku referensi lain selain yang dianjurkan sekolah

7. Fasilitas yang ada di laboratorium sekolah saya sangat lengkap/mendukung materi

pelajaran

SDN 060919 siswa menjawab SS (sangat setuju)

SDN 060817 siswa menjawab S (setuju)

SDN 060828 siswa menjawab SS (setuju sekali)

SDN 060903 siswa menjawab S (setuju)

Kesimpulan: laboratorium di sekolah mendukung pembelajaran

8. Di sekolah saya sering melakukan praktikum

18

Page 19: Mini riset

SDN 060919 siswa menjawab S (setuju)

SDN 060817 siswa menjawab BS (biasa saja)

SDN 060828 siswa menjawab SS (sangat setuju)

SDN 060903 siswa menjawab S (setuju)

Kesimpulan: siswa sering melakukan praktikum

9. Saya merasa pelajaran IPA menarik karena banyak berhubungan dengan alam sekitar

SDN 060919 siswa menjawab SS (sangat setuju)

SDN 060817 siswa menjawab SS (sangat setuju)

SDN 060828 siswa menjawab SS (sangat setuju)

SDN 060903 siswa menjawab S (setuju)

Kesimpulan: siswa merasa pelajaran IPA menarik karena banyak berhubungan dengan

alam sekitar

10. Saya senang belajar IPA karena guru sering menggunakan media dalam menjelaskan

materi pelajaran di kelas

SDN 060919 siswa menjawab SS (sangat setuju)

SDN 060817 siswa menjawab S (setuju)

SDN 060828 siswa menjawab SS (sangat setuju)

SDN 060903 siswa menjawab S (setuju)

Kesimpulan: guru sering menggunakan media dalam menjelaskan pelajaran IPA

11. Selain belajar dikelas, saya juga senang belajar IPA di perpustakaan

SDN 060919 siswa menjawab SS (sangat setuju)

SDN 060817 siswa menjawab S (setuju)

SDN 060828 siswa menjawab SS (sangat setuju)

SDN 060903 siswa menjawab S (setuju)

Kesimpulan: perpustakaan sekolah mendukung siswa untuk belajar

12. Saya senang belajar IPA di perpustakaan karena buku-buku yang ada telah memenuhi standar

19

Page 20: Mini riset

SDN 060919 siswa menjawab SS (sangat setuju)

SDN 060817 siswa menjawab S (setuju)

SDN 060828 siswa menjawab SS (sangat setuju)

SDN 060903 siswa menjawab SS (sangat setuju)

Kesimpulan: perpustakaan sekolah sudah memiliki buku-buku yang telah memenuhi

standar

Dari hasil jawaban siswa dalam menjawab soal dapat kita ketahui bahwa proses

pembelajaran di keempat sekolah IPA secara keseluruhan belum cukup baik

Dari hasil jawaban siswa dalam menjawab angket dapat kita ketahui minat belajar IPA

siswa cukup baik karena mereka menganggap IPA merupakan pelajaran yang tidak sulit untuk

dipahami. IPA juga dianggap menarik bagi siswa karena banyak terkait dengan kehidupan

sehari-hari. Selain itu juga, dalam pembelajaran IPA, guru sering menggunakan media dalam

menjelaskan materi pelajaran. Sarana dan prasarana misalnya perpustakaan dan buku juga

mendukung siswa dalam belajar IPA. Namun, dari angket juga diketahui bahwa siswa merasa

pelajaran IPA itu menaruk bukan karena faktor guru.

Hasil Wawancara

Hasil wawancara yang dilakukan dengan pihak sekolah yaitu guru IPA di keempat

sekolah SD Medan diperoleh data-data berikut:

No. PertanyaanNama Sekolah

SDN 060919 SDN 060817 SDN 060828 SDN 0609131. Mata Pelajaran apa sajakah

yang diajarkan di sekolah ini?

Agama, PKN, BahasaIndonesia, Matematika, IPA, IPS, Penjas, KTK, Bahasa Inggris

Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, penjas, Mulok, agama

Agama, PKN, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Penjas, KTK, Bahasa Inggris

Matematika, bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, IPS, Penjaskes, Seni Budaya, Muatan Lokal

2. Berapa jumlah guru di sekolah ini?

10 orang 14 orang 10 orang 12 orang

3. Di kelas mana saja pelajaran IPA diajarkan?

Kelas 1 sampai kelas VI

Kelas I sampai kelas VI

Kelas I sampai kelas VI

Kelas I sampai kelas VI

4. Kurikulum apakah yang dipakai di sekolah ini?

KTSP KTSP KTSP KTSP

5. Apakah sekolah sudah memiliki silabus sendiri atau disesuaikan dengan silabus yang diperoleh dari luar?

Sudah Sudah Sudah Mengikuti yang sudah ada

6. Metode/ model apakah yang Metode inkuiri, Metode Ceramah dan

20

Page 21: Mini riset

biasanya digunakan pada saat mengajarkan IPA dalam kelas?

metode ceramah, metode demonstrasi, metode Tanya jawab, metode diskusi

ceramah, Metode Demonstrasi, Metode Diskusi, Metode Tanya jawab

demonstrasi

7. Apakah dalam pembelajaran IPA guru ada menggunakan media? Apa?

Ada, media gambar

Ada Ada, media gambar

Yang digunakan media sederhana, contohnya gambar – gambar dan alat peraga

8. Buku/ sumber ajar yang digunakan berasal darimana? Sekolah atau pribadi?

Sekolah dan pribadi

Sekolah Sekolah dan Pribadi

Sekolah

9. Apakah buku yang digunakan sesuai dengan kurikulum?

Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai

10. Apakah perpustakaan sekolah menyediakan buku pendukung?

Tidak ada perpustakaan

Tidak Tidak Ya

11. Apakah dilakukan praktikum dalam pembelajaran IPA? Mengapa?

Ya, agar anak lebih faham materi yang diajarkan

Ya, kadang – kadang

Ya, agar anak lebih faham materi yang diajarkan

Tidak, karena media kurang memadai

12. Apakah dalam PBM IPA guru mengalami kendala/kesulitan? Apa saja kendala tersebut?

Ya, kurangnya media

Tidak ada laboratorium, fasilitas sekolah tidak mendukung

Ya, kurangnya media

Ya, waktu belajar IPA sangat sedikit. Siswa terkadang masih suka bermain ketika dilakukan proses belajar mengajar

13. Jenis penilaian apa saja yang digunakan?

Tugas, individu, kelompok

Lisan, tulisan Individu dan kelompok

Tes dan Responsi

14. Apakah guru yang mengajar IPA merupakan guru bidang studi atau guru yang memegang satu kelas? Mengapa?

Guru yang memegang satu kelas karena kualifikasi guru adalah guru kelas

Karena kurang tenaga pengajar di SD Negeri

Guru kelas, karena kualifikasi guru adalah guru kelas

Wali kelas

.15. Berapa jam pelajaran IPA dalam seminggu? Apakah waktu yang diberikan cukup efisien untuk siswa dalam memahami pelajaran?

4 jam, waktu yang disediakan tidak cukup efisien

6 Jam, Cukup Efisien

4 Jam, tidak cukup efisien

4 jam, Belum efisien

21

Page 22: Mini riset

Dari hasil wawancara dari keempat sekolah, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pelajaran IPA diajarkan di tiap sekolah SD tempat survey

2. Rata-rata jumlah guru (pengajar) di tiap sekolah adalah 12 orang

3. IPA diajarkan mulai dari kelas 1-6 SD

4. Kurikulum yang dipakai di sekolah sudah merupakan kurikulum KTSP

5. Rata-rata sekolah sudah membuat dan memakai silabus sendiri

6. Guru IPA di SD pada umumnya menerapkan metode ceramah dan demonstrasi dalam

penyampain materi pelajaran, namun sering juga menerapkan metode diskudi dan tanya

jawab.

7. Guru sudah menggunakan media dalam pembelajraran IPA yaitu umumnya media

sederhana seperti media gambar.

8. Kebanyakan buku sumber belajar IPA yang digunakan berasal dari sekolah sebagai buku

wajib. Namun, selain buku dari sekolah, siswa juga dianjurkan memiliki buku-buku

referensi pribadi.

9. Dari semua sekolah survey, semua sudah menggunakan buku yang sesuai dengan

kurikulum KTSP.

10. Rata-rata fasilitas perpustakaan sekolah SD yang disurvey belum menyediakan buku

pendukung pelajaran termasuk buku pelajaran IPA.

11. Dalam pembelajaran IPA, rata-rata sekolah sudah melakukan praktikum untuk

mendukung pembelajaran agar siswa lebih memahami materi pelajaran yang diajarkan.

12. Pada umumnya proses pembelajaran IPA di keempat SD survey mengalami kesulitan

karena fasilitas sekolah tidak mendukung untuk pengadaaan laboratoium, penggunaan

media yang kurang, dan sedikitnya waktu untuk pelajaran IPA.

13. Bentuk penilian yang dilakukan adalah lisan dan tulisan, ada yang berbentuk test atau

responsi, baik sebagai tugas individu maupun kelompok.

14. Rata-rata guru yang mengajarkan IPA di SD adalah guru yang memegang satu kelas (wali

kelas) karena kualifikasi guru adalah guru kelas ataupun ada juga karena kurangnya

jumlah guru apabila dibuat guru bidang studi.

15. Rata-rata waktu untuk pembelajaran IPA di SD survey adalah 4 jam pelajaran dan waktu

tersebut masih dianggap tidak cukup efisien untuk pelaksanaan PBM IPA. Namun ada

juga sekolah yang menerapkan waktu pembelajaran IPA sebanyak 6 jam pelajaran, dan itu

dianggap cukup efisien.

22

Page 23: Mini riset

Analisis Materi Ajar dan Silabus

Analisis silabus ini dapat mencakup keseluruhan atau masing-masing komponen

silabus seperti tujuan, isi, atau metode pembelajaran yang ada dalam silabus tersebut.Secara

sederhana analisis silabus dapat disamakan dengan penelitian karena analisis silabus

menggunakan penelitian yang sistematik, menerapkan prosedur ilmiah dan metode penelitian.

Perbedaan antara analisis dan penelitian terletak pada tujuannya. Analisis bertujuan untuk

menggumpulkan, menganalisis dan menyajikan data untuk bahan penentuan keputusan

mengenai silabus apakah akan direvisi atau diganti.

Materi IPA yang diajarkan di SD kelas 6 masih tergolong materi yang tidak sulit

untuk dimengerti. Untuk di semester I materi IPA yang diajarkan yaitu Ciri-Ciri khusus

makhluk hidup, Perkembangan dan Perkembangbiakan Makhluk Hidup, Keseimbangan

Ekosistem, Kelestrian Makhluk Hidup dari Kepunahan, Konduktor dan Isolator, Kondisi yang

Mempengaruhi pada Benda, Sifat Benda dan Kegunaannya.

Silabus yang dibuat oleh guru belum mencerminkan KTSP. Seharunya Silabus KTSP

dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi dan karakteristik daerah,

serta social budaya masyarakat setempat dan peserta didik, namun silabus yang dibuat guru

masih belum dikembangkan seperti itu, namun masih berpatok atau beracuan pada silabus

KTSP dari pusat. Sekolah dan komite sekolah mengembangkan kurikulum tingkat satuan

pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi

lulusan, dibawah supervise dinas pendidikan kabupaten/kota yang bertanggungjawab di

bidang pendidikan.

Siswa akan mudah memahami suatu materi pelajaran yang diajarkan apabila guru

mampu mengaitkan materi pelajaran dengan kejadian atau benda-benda yang ada di

lingkungan sekitar siswa. Keterkaitan ini akan membuat daya ingat siswa terhadap materi

yang diajarkan lebih tahan lama. Lingkungan dapat menjadi tempat kegiatan belajar. Di dalam

kelas dapat dilakukan kegiatan meniru hal-hal yang ada di lingkungan.

Metode yang terdapat/digunakan di dalam perangkat pembelajaran tidak bervariasi. Di

dalam perngakat pembelajaran umumnya guru menggunakan metode ceramah dan diskusi..

Kurangnya variasi metode pembelajaran yang digunakan guru dapat membuat siswa merasa

bosan dan jenuh terhadap pelajaran yang diajarkan.

Analisis materi ajar terhadap silabus yang digunakan perlu diadakannya revisi. Ada

beberapa kekurangan dan ketidaksesuaian yang terdapat pada pengembangan silabus. Dengan

23

Page 24: Mini riset

adanya revisi diharapkan menjadi lebih baik dalam pembuatan persiapan mengajar. Persiapan

mengajar yang baik akan menciptakan proses pembelajaran yang baik pula.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa belum cukup baik.

2. Minat siswa akan pelajaran IPA cukup baik. Mereka merasa pelajaran IPA itu tidak

terlalu sulit untuk dimengerti dan berkaitan dengan kehidupan mereka sehari-hari.

3. Sarana yang dimiliki belum cukup baik, misalnya dalam penggunaan media, penyediaan

buku pendukung dari perpustakaan dan tidak terfasilitasinya laboratorium.

4. Dalam pengembangan silabus, guru kurang mengembangkannya berdasarkan kurikulum

KTSP. Pada silabus tidak terdapat hal mengarah ke kurikulum KTSP.

SARAN

Saran yang dapat saya berikan untuk pelaksanaan KTSP adalah:

1. Pihak sekolah lebih memperhatikan pembangunan sarana di sekolah agar mudah

mendapatkan sumber belajar guna meningkatkan kualitas siswa.

2. Guru harus dapat menarik minat belajar siswa dengan menggunakan berbagai macam

metode dan media/alat peraga pembelajaran.

3. Pengembangan silabus harus berdasarkan kurikulum yang sedang berlaku.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Rineka Cipta,

Jakarta

Dhanay., (2009), KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), Error! Hyperlink

reference not valid.

Suwar., (2001), Meningkatkan Mutu Guru Melalui Pemberdayaan Diri,

http://www.octavianusz.blogspot.com/

Zulharman., (2007), Evaluasi Kurikulum: Pengertian, Kepentingan dan Masalah yang

Dihadapi, Error! Hyperlink reference not valid.

24