Mini riset
-
Upload
nakashima-taiki -
Category
Documents
-
view
1.270 -
download
5
description
Transcript of Mini riset
TUGAS
ANALISIS MATERI AJAR KIMIA PERGURUAN TINGGI
Judul
“ANALISIS MATERI AJAR IPA SD DI KOTA MEDAN PADA PEMBELAJARAN CIRI-CIRI KHUSUS MAKHLUK
HIDUP T.A. 2012/2013 ”
Dosen
Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si.Dr. Mahmud, M.Sc.
Dr. Iis Siti Jahro, M.Si.
Oleh :
Nama Mahasiswa : 1. Molani Paulina Hasibuan2. Rizki Kholilah Lubis3. Eva Dianti4. Rowland David Silitonga
Prodi : Pendidikan Kimia
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2011
1
ANALISIS MATERI AJAR KIMIA
SD DI KOTA MEDAN
Oleh: Molani Paulina HasibuanRiski Kholilah Lubis
Eva DiantiRowland David S.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat siswa terhadap pelajaranIPA, sarana
sekolah, persiapan guru dalam mengajar serta menganalisis silabus dengan materi ajar kimia
dan keterlibatan PKS dalam memeriksa kesiapan mengajar. Data yang diamati adalah
Perangkat pembelajaran IPA, hasil belajar IPA tersebut dan minat siswa terhadap
pembelajaran IPA. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam riset ini adalah dengan
instrumen soal, wawancara dan angket. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah
bersifat deskriptif. Hasil analisa data yang diperoleh adalah lingkupan materi ajar IPA di SD
kota Medan. Hasil pengolahan data menunjukkan ................................
Kata Kunci: IPA, SD Medan, Minat belajar
PENDAHULUAN
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Pasal 1 Butir 19 UU No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Menurut Grayson (1978), kurikulum adalah suatu
perencanaan untuk mendapatkan keluaran (out- comes) yang diharapkan dari suatu
pembelajaran. Perencanaan tersebut disusun secara terstruktur untuk suatu bidang studi,
sehingga memberikan pedoman dan instruksi untuk mengembangkan strategi pembelajaran
(Materi di dalam kurikulum harus diorganisasikan dengan baik agar sasaran (goals) dan
tujuan (objectives) pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Sedangkan menurut
Harsono (2005), kurikulum merupakan gagasan pendidikan yang diekpresikan dalam praktik.
Dalam bahasa latin, kurikulum berarti track atau jalur pacu. Saat ini definisi kurikulum
semakin berkembang, sehingga yang dimaksud kurikulum tidak hanya gagasan pendidikan
2
tetapi juga termasuk seluruh program pembelajaran yang terencana dari suatu institusi
pendidikan (Zulharman, 2007).
Sebagai mana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, setiap sekolah mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) dan
berpedoman kepada panduan yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP). KTSP merupakan salah satu wujud reformasi pendidikan yang memberikan otonomi
kepada sekolah dan satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan
potensi, tuntunan, dan kebutuhan masing-masing. Otonomi dalam pengembangan kurikulum
dan pembelajaran merupakan potensi bagi sekolah untuk meningkatkan kinerja guru dan staf
sekolah, menawarkan partisipasi langsung kelompok-kelompok terkait, dan meningkatkan
pemahaman masyarakat terhadap pendidikan, khususnya kurikulum. Pada sistem KTSP,
sekolah memiliki “full authority and responsibility” dalam menetapkan kurikulum dan
pembelajaran sesuai dengan visi, misi, dan tujuan tersebut, sekolah dituntut untuk
mengembangkan strategi, menentukan prioritas, megendalikan pemberdayaan berbagai
potensi sekolah dan lingkungan sekitar, serta mempertanggunngjawabkannya kepada
masyarakat dan pemerintah (Dhanay, 2009).
Dari data statistic HDI (Human Development Index) terdapat 60% guru SD, 40%
SLTP, 43% SMA, dan 34% SMK dianggap belum layak untuk mengajar di jenjang masing-
masing. Selain itu, 17,2% guru atau setara dengan 69.477 guru mengajar bukan bidang
studinya (Suwar, 2007). Mutu guru Indonesia yang masih rendah ini merupakan salah satu
penyebab rendahnya kualitas pendidikan negeri ini. Masih banyak ditemukan guru yang
belum memiliki kemampuan memilih pendekatan dan metode yang tepat dalam pembelajran.
Sesungguhnya secara formal meluluskan siswa seratus persen itu tidak pernah ada.
Tetapi guru-guru sepertinya mengalami tekanan psikologis secara halus untuk meluluskan
siswanya seratus persen setiap tahun. Karena guru sering didekati oleh sementara orangtua
murid agar anaknya dapat dibantu untuk lulus. Karena itu, sering siswa itu nilainya dikatrol
oleh guru bukan didapatkan oleh murid sendiri melalui ulangan umum atau ujian akhir.
Sebagai seorang guru hal ini memang menjadi suatu pertanyaan dan permasalahan yang
memerlukan solusi yang baik, selain guru bertugas mentransfer ilmu mereka juga mengemban
amanat untuk membimbing dan mendidik akhlak dan kebiasaan siswa karena menurut agama
menuntut ilmu itu wajib hukumnya bagi setiap manusia. Mulai dari mereka masih di ayunan
sampai kelak ke liang lahat. Disamping itu bila sebagian besar nilai hasil belajar siswa tidak
3
sesuai dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) maka dapat dikatakan bahwa guru
tersebut Belum Berhasil dalam menunaikan tugasnya sebagai guru.
Sejumlah sekolah mulai berusaha menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan
yang mengacu pada Standar Isi yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan.
Sosialisasi dan pelatihan-pelatihan pun mulai diselenggarakan. Namun, sejauh ini guru dan
sekolah sebagai pelaksana masih meraba-raba penerjemahan kurikulum tersebut. Mereka juga
khawatir kekurangan buku pegangan sebagai bahan ajar. Otonomi diberikan agar setiap
satuan pendidikan dan sekolah meiliki keleluasaan dalam megelola sumber daya, sumber
dana, sumber belajar dan mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan, serta lebih
tanggap terhadap kebutuhan setempat.
Sesuai dengan Pasal 1 Butir 19 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dimana seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Hal ini berarti harus sesuai dengan target yang
akan dicapai. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk menganalisis pembelajaran dan materi
ajar KTSP untuk mata pelajaran IPA kelas VI di SD kota Medan.
4
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Penelitian ini dilaksanakan di empat SD Medan yaitu SDN 060919, SDN 060903, SDN
060817 dan SDN 060828 pada tanggal 3 s.d. 12 September 2012. Populasi dalam penelitian
ini adalah siswa dan guru yang mengajar IPA di keempat SD tersebut.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini secara purposive atau berdasarkan
pertimbangan yaitu siswa kelas VI dan guru kimia yang mengajar di kelas tersebut. Jumlah
seluruh siswa kelas VI dan guru IPA adalah sebagai berikut :
1. SD 060919 siswa sebanyak160 orang dan sebagai sampel sebanyak26 orang. Guru 10
orang dan sebagai sampel 1 orang.
2. SD 060903 siswa sebanyak 250 orang dan sebagai sampel sebanyak 40 orang. Guru
12 orang dan sebagai sampel 1 orang.
3. SD 060817 siswa sebanyak 200 orang dan sebagai sampel sebanyak 30 orang. Guru
14 orang dan sebagai sampel 1 orang.
4. SD 060828 siswa sebanyak 150 orang dan sebagai sampel sebanyak 20 orang. Guru
10 orang dan sebagai sampel 1 orang.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan yaitu soal pilihan ganda, angket dan wawancara.
Instrumen soal dan angket diberikan kepada siswa dan wawancara diberikan kepada guru
IPA. Angket siswa berisi tentang ketertarikan siswa kepada pelajaran kimia, penggunaan
sarana dan prasarana di sekolah, dan metoda pembelajaran yang digunakan oleh guru.
Sedangkan wawancara kepada guru berisi tentang minat siswa, sumber belajar siswa, sarana
sekolah, media pembelajaran yang digunakan dan persiapan pengajaran.
Penskoran soal jika benar skor 1 dan jika salah skor 0. Pengumpulan jawaban dibuat
dalam bentuk persentase nilai siswa dalam 4 kategori yaitu skor 0-59 kurang, skor 60-79
cukup, skor 80-89 baik, skor 90-100 sangat baik. Penskoran angket dilihat dari keterangan
sampel dalam memilih pilihan SS (Sangat Setuju), TS (Tidak Setuju), S (Setuju), STS
(Sangat Tidak Setuju), BS (Biasa Saja). Pengumpulan jawaban dibuat dalam bentuk
persentase frekuensi jumlah siswa yang sebagai sampel. Wawancara dilakukan hanya dengan
proses tanya jawab antara peneliti dengan guru kimia.
5
Pelaksanaan Kegiatan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Menentukan populasi penelitian. Populasi penelitiannya adalah siswa dan guru yang
mengajar IPA di SDN 060919, SDN 060903, SDN 060817 dan SDN 060828 Medan.
2. Menentukan sampel penelitian. Sampel penelitiannya adalah siswa kelas VI dan guru IPA
SDN 060919, SDN 060903, SDN 060817 dan SDN 060828 Medan.
3. Menyebarkan soal dan angket kepada siswa yang sebagai sampel dan melakukan
wawancara dengan guru IPA.
4. Melakukan analisis data atas jawaban soal dan angket.
5. Menarik kesimpulan dari data yang diperoleh.
Skema Penelitian
Penelitian yang dilakukan dapat disusun dalam bentuk skema penelitian sebagai
berikut:
6
Populasi
Siswa Kelas VI Guru IPA
Soal Wawancara
Sampel
Kesimpulan
Angket
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Soal dan Angket
Setelah dilakukan penyebaran angket terhadap siswa kelas VI maka diperoleh data:
1. SDN 060919
Soal
No Nama Nilai Kategori Keerangan
1. Aldi 79 Cukup
Kurang= 34,62 %
Cukup = 50 %
Baik= 11,54 %
Baik Sekali= 3,85 %
2. Nur Aida 46 Kurang
3. Azrini Zahra 86 Baik
4. M.Ardi Hidayat 82 Baik
5. Putri Nabila 56 Kurang
6. Rivaldo 73 Cukup
7. Agung Setiawan 60 Cukup
8. Ferdi Lapian 86 Baik
9. Jahara 46 Kurang
10. Melidiana 43 Kurang
11. Yosua Fernando 76 Cukup
12. Erdi Istianto 56 Kurang
13. Habib Maulana 53 Kurang
14. Wahyu A. 60 Cukup
15. Gale Harum 92 Baik Sekali
16. Maulana P. 76 Cukup
17. Petra 66 Cukup
18. Rama Satria 60 Cukup
19. Risfadilah 76 Cukup
20. Cindi Aggraeni 76 Cukup
21. Falia Pricilla 76 Cukup
22. Zainarti 43 Kurang
23. Irfan 30 Kurang
24. Dwi Rahmayanti 69 Cukup
25. Dini Andini 26 Kurang
26. Christina 76 Cukup
7
Angket
No Nama Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Aldi S SS BS STS STS TS S S SS SS S SS
2. Nur Aida SS SS S TS BS S BS BS SS SS S SS
3. Azrini Zahra S SS S STS BS BS SS S SS BS BS BS
4. M.Ardi Hidayat SS SS S TS BS BS SS S S SS SS S
5. Putri Nabila SS SS SS TS TS TS SS S SS SS SS SS
6. Rivaldo S SS BS BS BS TS S BS SS S S SS
7. Agung Setiawan SS SS BS BS STS TS SS SS SS S SS SS
8. Ferdi Lapian SS SS BS STS BS BS SS S SS S SS BS
9. Jahara SS SS SS BS SS STS SS BS SS S S SS
10. Melidiana SS SS S TS TS STS S SS SS S S SS
11. Yosua Fernando S STS TS BS TS S SS SS BS S SS BS
12. Erdi Istianto S SS SS BS TS S SS SS BS S SS SS
13. Habib Maulana SS SS SS BS SS STS SS SS S S SS SS
14. Wahyu A. SS SS S STS TS SS S S SS S SS SS
15. Gale Harum SS S BS STS S TS SS BS S SS S BS
16. Maulana P. SS S BS BS S BS S BS SS S S SS
17. Petra S S S S S S S S S TS S S
18. Rama Satria SS SS SS TS SS S SS SS SS SS SS SS
19. Risfadilah SS SS BS STS TS SS SS BS SS BS SS BS
20. Cindi Aggraeni S SS TS STS S BS STS S SS S SS SS
21. Falia Pricilla SS SS SS TS SS STS SS S SS SS SS S
22. Zainarti SS S STS TS TS BS SS S SS SS S SS
23. Irfan S S TS TS BS S BS S S S BS BS
24. Dwi Rahmayanti S SS BS TS S BS SS S SS S SS SS
25. Dini Andini BS S TS SS TS BS TS TS SS SS BS SS
26. Christina BS SS BS S TS TS BS BS BS BS BS BS
8
Persen angket
No
Item
Persentase (%)Kesimpuan
STS TS BS S SS
1 0 0 7,69 34,61 57,69 SS (57,69%)
2 3,85 0 0 23,08 73,08 SS (75,08%)
3 3,85 15,38 34,61 23,08 23,08 BS (34,61%)
4 26.92 34,61 26,92 7,69 3,85 BS (34,61%)
5 7,69 34,61 23,08 19,23 15,38 TS (34,61%)
6 15,38 23,08 30,77 23,08 7,69 BS (30,77%)
7 3,85 3,85 11,54 23,68 57,69 SS (57,68%)
8 0 3,85 26,92 46,15 46,15 S/SS (46,15%)
9 0 0 11,54 19,23 69,23 SS (69,23%)
10 0 3,85 11,54 34,61 50 SS (50%)
11 0 0 15,38 34,61 50 SS (50%)
12 0 0 26,92 11,54 61,54 SS (61,54%)
2. SDN 060817
Soal
No Nama Nilai Kategori Keterangan
1. Mutiara Dara R 73 Cukup
Kurang= 26,67 %
Cukup = 63,33 %
Baik= 6,67 %
Baik Sekali= 3,33 %
2. Akbar Rizki N. 66 Cukup
3. Agnes 60 Cukup
4. Arif Rahman 92 Baik Sekali
5. Alwi 73 Cukup
6. M.Habib F. 63 Cukup
7. Rosa Yosefin 60 Cukup
8. Fitri Armanada 79 Cukup
9. Fifi Ariani 79 Cukup
10. Arya Dwi P. 56 Kurang
11. Luth Fia R. 79 Cukup
12. Batara Sinaga 76 Cukup
13. Yolanda S. 76 Cukup
14. Sahsa Salsabila 76 Cukup
15. M.Rizki S. 60 Cukup
9
16. Nasha R.T. 50 Kurang
17. Indah Sari 53 Kurang
18. Mutiara S. 63 Cukup
19. Yasmin N.H. 60 Cukup
20. Karlos 50 Kurang
21. Noni 63 Cukup
22. Wahyu N. 82 Baik
23. Alvin S. Akbar 36 Kurang
24. Karina 46 Kurang
25. Ade Irwansyah 56 Kurang
26. Fauzi Gunawan 76 Cukup
27. Dafa Alfian 89 Baik
28. Cindy Luvia 60 Cukup
29. M.Arif 56 Kurang
30. Silfya K. 69 Cukup
Angket
No Nama Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Mutiara Dara R S S TS TS BS BS BS S SS SS BS BS
2. Akbar Rizki N. S SS TS SS S TS BS SS S SS SS BS
3. Agnes SS SS - BS - - SS S - S S S
4. Arif Rahman SS SS TS S S SS SS S SS SS SS SS
5. Alwi SS SS TS STS S TS SS TS SS SS SS S
6. M.Habib F. S SS TS BS S S S BS SS SS SS S
7. Rosa Yosefin SS SS SS S BS SS SS S SS S S S
8. Fitri Armanada SS S TS BS BS TS S BS SS BS SS SS
9. Fifi Ariani SS S TS TS BS S SS S SS BS SS SS
10. Arya Dwi P. SS S BS BS S SS BS TS S S BS S
11. Luth Fia R. SS S TS S BS S SS BS SS SS S SS
12. Batara Sinaga SS S BS TS BS S S BS SS S S S
13. Yolanda S. S SS TS TS S S S BS S BS SS SS
14. Sahsa Salsabila S S S BS BS BS S TS SS SS SS S
15. M.Rizki S. SS SS BS SS STS BS S BS S SS S S
10
16. Nasha R.T. SS S TS BS BS TS BS S SS S S SS
17. Indah Sari S SS S BS S SS SS BS BS BS SS BS
18. Mutiara S. S SS BS STS BS S SS SS SS S SS BS
19. Yasmin N.H. S SS SS S TS BS S SS S SS S S
20. Karlos S BS SS BS TS STS S BS SS BS S SS
21. Noni S SS S TS S TS S BS SS S S TS
22. Wahyu N. S S BS TS TS S S S S BS S BS
23. Alvin S. Akbar - - BS BS SS S - BS - - BS -
24. Karina S SS S TS S S S BS S BS S BS
25. Ade Irwansyah BS SS STS STS SS SS SS STS STS S S STS
26. Fauzi Gunawan SS SS S BS BS S SS BS BS BS S BS
27. Dafa Alfian S SS BS TS S SS S TS SS BS TS S
28. Cindy Luvia S S BS BS BS BS S BS S S BS BS
29. M.Arif SS SS BS SS STS BS SS BS SS S BS SS
30. Silfya K. SS S TS TS STS BS SS SS S SS SS S
Persen angket
No
Item
PersentaseKesimpuan
STS TS BS S SS None
1 0 0 3,33 46,67 46,67 3,33 S/SS (46,67%)
2 0 0 3,33 36,67 56,67 3,33 SS (56,67%)
3 3,33 36,67 30 16,67 10 3,33 TS (36,67%)
4 10 30 36,67 13,33 10 0 BS (36,67%)
5 10 10 36,67 33,33 6,67 3,33 BS (36,67%)
6 3,33 16,67 23,33 33,3 20 3,33 S (33,3%)
7 0 0 13,33 43,33 40 0 S (43,33%)
8 3,33 13,33 46,67 23,33 13,33 0 BS (46,67%)
9 3,33 0 6,67 30 53,33 6,67 SS (53,33)
10 0 0 30 33,33 33,33 3,33 S/SS (33,33%)
11 0 3,33 16,67 43,33 36,67 0 S (43,33%)
12 3,33 3,33 26,67 36,67 26,67 3,33 S (36,67%)
3. SDN 06082811
Soal
No Nama Nilai Kategori Keterangan
1. Cut Nur Aina 82 Baik
Kurang= 0 %
Cukup = 25 %
Baik= 70 %
Baik Sekali= 5 %
2. Rosi Fahira 82 Baik
3. Rio 86 Baik
4. Muslim.S 89 Baik
5. Rizki 86 Baik
6. Nopita Sari 66 Cukup
7. Artika Dewi 66 Cukup
8. Brocklyn 79 Cukup
9. Retta Evelin 92 Baik Sekali
10. Ariyanto 82 Baik
11. Putri Panggabean 82 Baik
12. Kartika Putri 86 Baik
13. Vanidian U. 86 Baik
14. Andika 76 Cukup
15. Josua Siburian 79 Cukup
16. Nia Novita S. 86 Baik
17. Elvi Susila 89 Baik
18. Anisa 86 Baik
19. Sintia M. 89 Baik
20. Ardi 86 Baik
Angket
No Nama Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Cut Nur Aina S SS BS TS S SS S BS BS SS S S
2. Rosi Fahira S TS TS S STS BS S S SS SS S BS
3. Rio S - - - S S S S S S S S
4. Muslim.S S - S S S S S S S S S S
5. Rizki S S TS TS S S S S S S S S
6. Nopita Sari S BS T SS STS S TS BS TS SS S SS
7. Artika Dewi S S S TS S BS S BS SS SS S S
8. Brocklyn S S S BS S TS S BS SS SS - S
12
9. Retta Evelin SS SS BS BS TS S S BS SS BS BS S
10. Ariyanto S S TS TS TS TS S S S S S S
11. Putri Panggabean S S S S S S S TS TS S S S
12. Kartika Putri BS S BS BS BS BS S BS S BS S S
13. Vanidian U. SS S BS S SS BS S TS BS S SS -
14. Andika S S SS TS TS TS S TS S S S TS
15. Josua Siburian S SS S S S S S BS STS S S S
16. Nia Novita S. S SS TS TS S SS S STS SS S SS S
17. Elvi Susila SS SS BS BS TS S S BS SS S S S
18. Anisa S SS S S BS S BS SS S SS S TS
19. Sintia M. SS SS BS TS TS S SS BS SS BS S S
20. Ardi SS SS TS TS S S S S S S S S
Persen angket
No
Item
PersentaseKesimpuan
STS TS BS S SS None
1 0 0 0 5 70 25 SS (70%)
2 0 5 5 40 40 10 S/SS (40%)
3 0 30 30 5 30 0 TS (30%)
4 0 40 20 5 30 5 TS (40%)
5 10 25 10 5 50 0 SS (50%)
6 0 `15 20 10 55 0 SS (55%)
7 0 5 5 5 85 0 SS (85%)
8 5 15 45 5 30 5 SS (30%)
9 5 10 10 35 40 5 SS (40%)
10 0 0 15 30 55 0 SS (55%)
11 0 10 5 5 75 5 SS (75%)
12 0 10 5 5 75 5 SS (75%)
4. SDN 060903
13
Soal
No Nama Nilai Kategori Keterangan
1. Elisa Hulu 76 Cukup
Kurang= 77,5 %
Cukup = 20 %
Baik= 2,5 %
Baik Sekali= 0 %
2. Trianggi 86 Baik
3. Endah Sharon 56 Kurang
4. Dea Amanda 53 Kurang
5. Elmacya 60 Cukup
6. Kiran Irani 69 Cukup
7. Luceria P.N.P 50 Kurang
8. Amara 66 Cukup
9. Dikma 36 Kurang
10. Fepri 50 Kurang
11. Otniel T. 66 Cukup
12. Carlos C. 69 Cukup
13. Egi Pranata 46 Kurang
14. Bima Adiyta 50 Kurang
15. Sapira Aulia 46 Kurang
16. Gusdian 30 Kurang
17. Julia S. 23 Kurang
18. Ersa W.S. 23 Kurang
19. Septinar H.Z. 30 Kurang
20. Jelin R.S.S. 30 Kurang
21. Nurika Ababil 56 Kurang
22. Winda Utami 60 Cukup
23. Edi Natanael 26 Kurang
24. Kepin 56 Kurang
25. Bintang 46 Kurang
26. Dimas 23 Kurang
27. Rian 56 Kurang
28. Astri 53 Kurang
29. Khrisna 63 Cukup
30. Boy Gohan 53 Kurang
31. Bobi Putra 53 Kurang
32. Tomi 53 Kurang
14
33. Sisha F.S. 23 Kurang
34. Lea A.A. 43 Kurang
35. M. Salim Nst 43 Kurang
36. Mutiara S 50 Kurang
37. Angel 23 Kurang
38. Nurin Awal H 50 Kurang
39. Herliana 40 Kurang
40. Windi Dwi N. 56 Kurang
Angket
No Nama Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Elisa Hulu S SS BS BS TS S S TS S BS BS BS
2. Trianggi S SS BS BS S BS SS S SS S BS S
3. Endah Sharon S SS S TS BS BS SS BS S SS S BS
4. Dea Amanda SS S SS TS BS S SS S SS S SS SS
5. Elmacya SS BS TS STS TS S STS SS SS S TS BS
6. Kiran Irani SS S S TS SS S SS S SS S S S
7. Luceria P.N.P SS S SS TS BS S SS S S BS SS SS
8. Amara SS S S TS SS S SS S SS S S SS
9. Dikma S S S TS S S S S S TS S TS
10. Fepri S S S TS S TS S TS S S S SS
11. Otniel T. S S TS TS TS S S S S S S S
12. Carlos C. S S TS TS TS S S S S S S S
13. Egi Pranata S S TS TS TS S S S S S S SS
14. Bima Adiyta BS SS S BS TS BS SS STS SS - BS BS
15. Sapira Aulia SS S SS TS SS S S S SS S S S
16. Gusdian S SS S STS SS STS BS S SS - S SS
17. Julia S. S SS S S TS SS SS SS SS TS SS SS
18. Ersa W.S. S SS S S TS STS BS SS SS SS SS SS
19. Septinar H.Z. SS SS SS STS BS SS STS TS S BS SS SS
20. Jelin R.S.S. SS SS SS STS TS SS STS SS SS S SS SS
21. Nurika Ababil S SS S BS SS S TS BS STS SS S SS
22. Winda Utami S SS SS BS SS S TS SS SS S S SS
15
23. Edi Natanael - - - BS - - - - - - - -
24. Kepin BS SS SS S BS S S - - S S SS
25. Bintang SS SS S TS BS BS BS S BS BS S S
26. Dimas S S TS TS TS S S S S S TS TS
27. Rian S S SS BS SS S S - S S - SS
28. Astri S S S TS S TS S S S S S S
29. Khrisna S S SS S SS S S S SS BS S SS
30. Boy Gohan S S TS TS TS S S S S S S S
31. Bobi Putra S S SS BS SS S S S SS BS S SS
32. Tomi S S SS BS SS S S S SS BS S SS
33. Sisha F.S. S SS TS S TS STS - STS SS STS S SS
34. Lea A.A. S S S - - S S S S S S S
35. M. Salim Nst S S TS TS TS S S S S S S S
36. Mutiara S - S S TS S TS S S S S S S
37. Angel S SS S - TS STS - STS S TS S SS
38. Nurin Awal H S SS S TS BS TS TS TS S TS S SS
39. Herliana SS SS S TS BS S SS S SS SS S SS
40. Windi Dwi N. S SS S TS BS TS TS TS SS S SS SS
Persen angket
No Item
PersentaseKesimpuan
STS TS BS S SS None
1 0% 0% 5% 65% 25% 5% S (65%)2 0% 0% 2,5% 50% 45% 2,5% S (50%)3 0% 20% 5% 45% 27,5% 2,5% S (45%)4 10% 50% 22,5% 12,5% 0% 5% TS (50%)5 0% 35% 22,5% 12,5% 25% 5% TS (35%)6 10% 12,5% 10% 57,5% 7,5% 2,5% S (57,5%)7 7,5% 10% 7,5% 45% 22,5% 7,5% S (45%)8 7,5% 12,5% 5% 55% 12,5% 7,5% S (55%)9 2,5% 12,5% 2,5% 45% 45% 5% S (45%)10 2,5% 10% 17,5% 52,5% 10% 7,5% S (52,5%)11 0% 5% 7,5% 65% 17,5% 5% S (65%)12 0% 5% 10% 27,5% 55% 2,5% SS (55%)
Keterangan:
16
Soal
SDN 060919 hasil belajar masuk kategori kurang
SDN 060817 hasil belajar masuk kategori cukup
SDN 060828 hasil belajar masuk kategori baik
SDN 060903 hasil belajar masuk kategori kurang
Kesimpulan: proses pembelajaran IPA secara keseluruhan belum cukup baik
Angket
Item 1 – 12 adalah pertanyaan:
1. Saya menyukai/senang belajar IPA
SDN 060919 siswa menjawab SS (sangat setuju)
SDN 060817 siswa menjawab S (setuju)
SDN 060828 siswa menjawab SS (sangat setuju)
SDN 060903 siswa menjawab S (setuju)
Kesimpulan: siswa suka/senang belajar IPA
2. Saya merasa belajar IPA itu perlu karena banyak berhubungan dengan kehidupan?
SDN 060919 siswa menjawab SS (sangat setuju)
SDN 060817 siswa menjawab SS (sangat setuju)
SDN 060828 siswa menjawab S (setuju)
SDN 060903 siswa menjawab S (setuju)
Kesimpulan: siswa merasa belajar IPA perlu dalam kaitannya dengan kehidupan sehari-
hari.
3. Saya menyukai pelajaran IPA karena faktor guru?
SDN 060919 siswa menjawab BS (biasa saja)
SDN 060817 siswa menjawab TS (tidak setuju)
SDN 060828 siswa menjawab TS (tidak setuju)
SDN 060903 siswa menjawab S (setuju)
Kesimpulan: siswa menyukai pelajaran IPA bukan karena faktor guru
17
4. Saya merasa sulit belajar IPA karena terlalu banyak teori dan hafalan
SDN 060919 siswa menjawab BS (biasa saja)
SDN 060817 siswa menjawab BS (biasa saja)
SDN 060828 siswa menjawab TS (tidak setuju)
SDN 060903 siswa menjawab TS (tidak setuju)
Kesimpulan: Siswa merasa teori dan hafalan dalam pelajaran IPA tidak menjadikan
pelajaran tersebut sulit
5. Dalam belajar IPA, saya menggunakan buku yang dijual/dianjurkan sekolah?
SDN 060919 siswa menjawab TS (tidak setuju)
SDN 060817 siswa menjawab BS (biasa saja)
SDN 060828 siswa menjawab SS (sangat setuju)
SDN 060903 siswa menjawab TS (tidak setuju)
Kesimpulan: siswa kebanyakan tidak menggunakan buku yang dijual/dianjurkan sekolah
6. Selain buku yang dianjurkan sekolah, saya memiliki buku referensi lain
SDN 060919 siswa menjawab BS (biasa saja)
SDN 060817 siswa menjawab S (setuju)
SDN 060828 siswa menjawab SS (sangat setuju)
SDN 060903 siswa menjawab S (setuju)
Kesimpulan: siswa memiliki buku referensi lain selain yang dianjurkan sekolah
7. Fasilitas yang ada di laboratorium sekolah saya sangat lengkap/mendukung materi
pelajaran
SDN 060919 siswa menjawab SS (sangat setuju)
SDN 060817 siswa menjawab S (setuju)
SDN 060828 siswa menjawab SS (setuju sekali)
SDN 060903 siswa menjawab S (setuju)
Kesimpulan: laboratorium di sekolah mendukung pembelajaran
8. Di sekolah saya sering melakukan praktikum
18
SDN 060919 siswa menjawab S (setuju)
SDN 060817 siswa menjawab BS (biasa saja)
SDN 060828 siswa menjawab SS (sangat setuju)
SDN 060903 siswa menjawab S (setuju)
Kesimpulan: siswa sering melakukan praktikum
9. Saya merasa pelajaran IPA menarik karena banyak berhubungan dengan alam sekitar
SDN 060919 siswa menjawab SS (sangat setuju)
SDN 060817 siswa menjawab SS (sangat setuju)
SDN 060828 siswa menjawab SS (sangat setuju)
SDN 060903 siswa menjawab S (setuju)
Kesimpulan: siswa merasa pelajaran IPA menarik karena banyak berhubungan dengan
alam sekitar
10. Saya senang belajar IPA karena guru sering menggunakan media dalam menjelaskan
materi pelajaran di kelas
SDN 060919 siswa menjawab SS (sangat setuju)
SDN 060817 siswa menjawab S (setuju)
SDN 060828 siswa menjawab SS (sangat setuju)
SDN 060903 siswa menjawab S (setuju)
Kesimpulan: guru sering menggunakan media dalam menjelaskan pelajaran IPA
11. Selain belajar dikelas, saya juga senang belajar IPA di perpustakaan
SDN 060919 siswa menjawab SS (sangat setuju)
SDN 060817 siswa menjawab S (setuju)
SDN 060828 siswa menjawab SS (sangat setuju)
SDN 060903 siswa menjawab S (setuju)
Kesimpulan: perpustakaan sekolah mendukung siswa untuk belajar
12. Saya senang belajar IPA di perpustakaan karena buku-buku yang ada telah memenuhi standar
19
SDN 060919 siswa menjawab SS (sangat setuju)
SDN 060817 siswa menjawab S (setuju)
SDN 060828 siswa menjawab SS (sangat setuju)
SDN 060903 siswa menjawab SS (sangat setuju)
Kesimpulan: perpustakaan sekolah sudah memiliki buku-buku yang telah memenuhi
standar
Dari hasil jawaban siswa dalam menjawab soal dapat kita ketahui bahwa proses
pembelajaran di keempat sekolah IPA secara keseluruhan belum cukup baik
Dari hasil jawaban siswa dalam menjawab angket dapat kita ketahui minat belajar IPA
siswa cukup baik karena mereka menganggap IPA merupakan pelajaran yang tidak sulit untuk
dipahami. IPA juga dianggap menarik bagi siswa karena banyak terkait dengan kehidupan
sehari-hari. Selain itu juga, dalam pembelajaran IPA, guru sering menggunakan media dalam
menjelaskan materi pelajaran. Sarana dan prasarana misalnya perpustakaan dan buku juga
mendukung siswa dalam belajar IPA. Namun, dari angket juga diketahui bahwa siswa merasa
pelajaran IPA itu menaruk bukan karena faktor guru.
Hasil Wawancara
Hasil wawancara yang dilakukan dengan pihak sekolah yaitu guru IPA di keempat
sekolah SD Medan diperoleh data-data berikut:
No. PertanyaanNama Sekolah
SDN 060919 SDN 060817 SDN 060828 SDN 0609131. Mata Pelajaran apa sajakah
yang diajarkan di sekolah ini?
Agama, PKN, BahasaIndonesia, Matematika, IPA, IPS, Penjas, KTK, Bahasa Inggris
Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, penjas, Mulok, agama
Agama, PKN, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Penjas, KTK, Bahasa Inggris
Matematika, bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, IPS, Penjaskes, Seni Budaya, Muatan Lokal
2. Berapa jumlah guru di sekolah ini?
10 orang 14 orang 10 orang 12 orang
3. Di kelas mana saja pelajaran IPA diajarkan?
Kelas 1 sampai kelas VI
Kelas I sampai kelas VI
Kelas I sampai kelas VI
Kelas I sampai kelas VI
4. Kurikulum apakah yang dipakai di sekolah ini?
KTSP KTSP KTSP KTSP
5. Apakah sekolah sudah memiliki silabus sendiri atau disesuaikan dengan silabus yang diperoleh dari luar?
Sudah Sudah Sudah Mengikuti yang sudah ada
6. Metode/ model apakah yang Metode inkuiri, Metode Ceramah dan
20
biasanya digunakan pada saat mengajarkan IPA dalam kelas?
metode ceramah, metode demonstrasi, metode Tanya jawab, metode diskusi
ceramah, Metode Demonstrasi, Metode Diskusi, Metode Tanya jawab
demonstrasi
7. Apakah dalam pembelajaran IPA guru ada menggunakan media? Apa?
Ada, media gambar
Ada Ada, media gambar
Yang digunakan media sederhana, contohnya gambar – gambar dan alat peraga
8. Buku/ sumber ajar yang digunakan berasal darimana? Sekolah atau pribadi?
Sekolah dan pribadi
Sekolah Sekolah dan Pribadi
Sekolah
9. Apakah buku yang digunakan sesuai dengan kurikulum?
Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai
10. Apakah perpustakaan sekolah menyediakan buku pendukung?
Tidak ada perpustakaan
Tidak Tidak Ya
11. Apakah dilakukan praktikum dalam pembelajaran IPA? Mengapa?
Ya, agar anak lebih faham materi yang diajarkan
Ya, kadang – kadang
Ya, agar anak lebih faham materi yang diajarkan
Tidak, karena media kurang memadai
12. Apakah dalam PBM IPA guru mengalami kendala/kesulitan? Apa saja kendala tersebut?
Ya, kurangnya media
Tidak ada laboratorium, fasilitas sekolah tidak mendukung
Ya, kurangnya media
Ya, waktu belajar IPA sangat sedikit. Siswa terkadang masih suka bermain ketika dilakukan proses belajar mengajar
13. Jenis penilaian apa saja yang digunakan?
Tugas, individu, kelompok
Lisan, tulisan Individu dan kelompok
Tes dan Responsi
14. Apakah guru yang mengajar IPA merupakan guru bidang studi atau guru yang memegang satu kelas? Mengapa?
Guru yang memegang satu kelas karena kualifikasi guru adalah guru kelas
Karena kurang tenaga pengajar di SD Negeri
Guru kelas, karena kualifikasi guru adalah guru kelas
Wali kelas
.15. Berapa jam pelajaran IPA dalam seminggu? Apakah waktu yang diberikan cukup efisien untuk siswa dalam memahami pelajaran?
4 jam, waktu yang disediakan tidak cukup efisien
6 Jam, Cukup Efisien
4 Jam, tidak cukup efisien
4 jam, Belum efisien
21
Dari hasil wawancara dari keempat sekolah, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pelajaran IPA diajarkan di tiap sekolah SD tempat survey
2. Rata-rata jumlah guru (pengajar) di tiap sekolah adalah 12 orang
3. IPA diajarkan mulai dari kelas 1-6 SD
4. Kurikulum yang dipakai di sekolah sudah merupakan kurikulum KTSP
5. Rata-rata sekolah sudah membuat dan memakai silabus sendiri
6. Guru IPA di SD pada umumnya menerapkan metode ceramah dan demonstrasi dalam
penyampain materi pelajaran, namun sering juga menerapkan metode diskudi dan tanya
jawab.
7. Guru sudah menggunakan media dalam pembelajraran IPA yaitu umumnya media
sederhana seperti media gambar.
8. Kebanyakan buku sumber belajar IPA yang digunakan berasal dari sekolah sebagai buku
wajib. Namun, selain buku dari sekolah, siswa juga dianjurkan memiliki buku-buku
referensi pribadi.
9. Dari semua sekolah survey, semua sudah menggunakan buku yang sesuai dengan
kurikulum KTSP.
10. Rata-rata fasilitas perpustakaan sekolah SD yang disurvey belum menyediakan buku
pendukung pelajaran termasuk buku pelajaran IPA.
11. Dalam pembelajaran IPA, rata-rata sekolah sudah melakukan praktikum untuk
mendukung pembelajaran agar siswa lebih memahami materi pelajaran yang diajarkan.
12. Pada umumnya proses pembelajaran IPA di keempat SD survey mengalami kesulitan
karena fasilitas sekolah tidak mendukung untuk pengadaaan laboratoium, penggunaan
media yang kurang, dan sedikitnya waktu untuk pelajaran IPA.
13. Bentuk penilian yang dilakukan adalah lisan dan tulisan, ada yang berbentuk test atau
responsi, baik sebagai tugas individu maupun kelompok.
14. Rata-rata guru yang mengajarkan IPA di SD adalah guru yang memegang satu kelas (wali
kelas) karena kualifikasi guru adalah guru kelas ataupun ada juga karena kurangnya
jumlah guru apabila dibuat guru bidang studi.
15. Rata-rata waktu untuk pembelajaran IPA di SD survey adalah 4 jam pelajaran dan waktu
tersebut masih dianggap tidak cukup efisien untuk pelaksanaan PBM IPA. Namun ada
juga sekolah yang menerapkan waktu pembelajaran IPA sebanyak 6 jam pelajaran, dan itu
dianggap cukup efisien.
22
Analisis Materi Ajar dan Silabus
Analisis silabus ini dapat mencakup keseluruhan atau masing-masing komponen
silabus seperti tujuan, isi, atau metode pembelajaran yang ada dalam silabus tersebut.Secara
sederhana analisis silabus dapat disamakan dengan penelitian karena analisis silabus
menggunakan penelitian yang sistematik, menerapkan prosedur ilmiah dan metode penelitian.
Perbedaan antara analisis dan penelitian terletak pada tujuannya. Analisis bertujuan untuk
menggumpulkan, menganalisis dan menyajikan data untuk bahan penentuan keputusan
mengenai silabus apakah akan direvisi atau diganti.
Materi IPA yang diajarkan di SD kelas 6 masih tergolong materi yang tidak sulit
untuk dimengerti. Untuk di semester I materi IPA yang diajarkan yaitu Ciri-Ciri khusus
makhluk hidup, Perkembangan dan Perkembangbiakan Makhluk Hidup, Keseimbangan
Ekosistem, Kelestrian Makhluk Hidup dari Kepunahan, Konduktor dan Isolator, Kondisi yang
Mempengaruhi pada Benda, Sifat Benda dan Kegunaannya.
Silabus yang dibuat oleh guru belum mencerminkan KTSP. Seharunya Silabus KTSP
dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi dan karakteristik daerah,
serta social budaya masyarakat setempat dan peserta didik, namun silabus yang dibuat guru
masih belum dikembangkan seperti itu, namun masih berpatok atau beracuan pada silabus
KTSP dari pusat. Sekolah dan komite sekolah mengembangkan kurikulum tingkat satuan
pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi
lulusan, dibawah supervise dinas pendidikan kabupaten/kota yang bertanggungjawab di
bidang pendidikan.
Siswa akan mudah memahami suatu materi pelajaran yang diajarkan apabila guru
mampu mengaitkan materi pelajaran dengan kejadian atau benda-benda yang ada di
lingkungan sekitar siswa. Keterkaitan ini akan membuat daya ingat siswa terhadap materi
yang diajarkan lebih tahan lama. Lingkungan dapat menjadi tempat kegiatan belajar. Di dalam
kelas dapat dilakukan kegiatan meniru hal-hal yang ada di lingkungan.
Metode yang terdapat/digunakan di dalam perangkat pembelajaran tidak bervariasi. Di
dalam perngakat pembelajaran umumnya guru menggunakan metode ceramah dan diskusi..
Kurangnya variasi metode pembelajaran yang digunakan guru dapat membuat siswa merasa
bosan dan jenuh terhadap pelajaran yang diajarkan.
Analisis materi ajar terhadap silabus yang digunakan perlu diadakannya revisi. Ada
beberapa kekurangan dan ketidaksesuaian yang terdapat pada pengembangan silabus. Dengan
23
adanya revisi diharapkan menjadi lebih baik dalam pembuatan persiapan mengajar. Persiapan
mengajar yang baik akan menciptakan proses pembelajaran yang baik pula.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa belum cukup baik.
2. Minat siswa akan pelajaran IPA cukup baik. Mereka merasa pelajaran IPA itu tidak
terlalu sulit untuk dimengerti dan berkaitan dengan kehidupan mereka sehari-hari.
3. Sarana yang dimiliki belum cukup baik, misalnya dalam penggunaan media, penyediaan
buku pendukung dari perpustakaan dan tidak terfasilitasinya laboratorium.
4. Dalam pengembangan silabus, guru kurang mengembangkannya berdasarkan kurikulum
KTSP. Pada silabus tidak terdapat hal mengarah ke kurikulum KTSP.
SARAN
Saran yang dapat saya berikan untuk pelaksanaan KTSP adalah:
1. Pihak sekolah lebih memperhatikan pembangunan sarana di sekolah agar mudah
mendapatkan sumber belajar guna meningkatkan kualitas siswa.
2. Guru harus dapat menarik minat belajar siswa dengan menggunakan berbagai macam
metode dan media/alat peraga pembelajaran.
3. Pengembangan silabus harus berdasarkan kurikulum yang sedang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta
Dhanay., (2009), KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), Error! Hyperlink
reference not valid.
Suwar., (2001), Meningkatkan Mutu Guru Melalui Pemberdayaan Diri,
http://www.octavianusz.blogspot.com/
Zulharman., (2007), Evaluasi Kurikulum: Pengertian, Kepentingan dan Masalah yang
Dihadapi, Error! Hyperlink reference not valid.
24