Mid Talk Intervention

8
Mid Talk Intervention Dalam pembahasan sebelumnya, telah dikemukakan tentang pentingnya melibatkan partisipan sebelum dimulainya perkuliahan. Sebenarnya, ada hal yang tidak kalah penting yaitu dalam presentasi. Hal-hal tersebut diantaranya : 1. Challenge rank Partisipan dapat diberikan handout atau flichart yang berisikan challenge atau tantangan. Tantangan tersebut seperti topik permasalahan, dan kesulitan. Tantangan- tangan tersebut kemudian ajak partisipan untuk memberi peringkat pada setiap tantangan. 2. Film excerpe Cara ini dengan menggunakan film ilustrasi. Film ilustrasi ini dapat digunakan sebagai pembuka (thought simulator) namun juga dapat digunakan sebagai akhir dari presentasi. 3. Defining dyads Partisipan dapat dibagi menjadi berpasang-pasangan yang diberikan waktu beberapa menit. Mereka dapat menggunakan waktu tersebut untuk menjelaskan suatu isu, membuat kerangka pertanyaan, sampai memberikan komentar. 4. Buzz groups Partisipan dapat dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang membahas satu atau lebih butir-butir dalam presentasi. 5. Participant survey Pemberi kuliah dapat dapat menjalankan survei singkat. Survei ini dpaat berbentuk kuesioner atau dengan tunjuk

description

Mid talk intervention in lecturing (bahasa indonesia version)

Transcript of Mid Talk Intervention

Mid Talk InterventionDalam pembahasan sebelumnya, telah dikemukakan tentang pentingnya melibatkan partisipan sebelum dimulainya perkuliahan. Sebenarnya, ada hal yang tidak kalah penting yaitu dalam presentasi. Hal-hal tersebut diantaranya :1. Challenge rankPartisipan dapat diberikan handout atau flichart yang berisikan challenge atau tantangan. Tantangan tersebut seperti topik permasalahan, dan kesulitan. Tantangan-tangan tersebut kemudian ajak partisipan untuk memberi peringkat pada setiap tantangan. 2. Film excerpeCara ini dengan menggunakan film ilustrasi. Film ilustrasi ini dapat digunakan sebagai pembuka (thought simulator) namun juga dapat digunakan sebagai akhir dari presentasi.3. Defining dyadsPartisipan dapat dibagi menjadi berpasang-pasangan yang diberikan waktu beberapa menit. Mereka dapat menggunakan waktu tersebut untuk menjelaskan suatu isu, membuat kerangka pertanyaan, sampai memberikan komentar.4. Buzz groupsPartisipan dapat dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang membahas satu atau lebih butir-butir dalam presentasi.5. Participant surveyPemberi kuliah dapat dapat menjalankan survei singkat. Survei ini dpaat berbentuk kuesioner atau dengan tunjuk tangan untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas.6. Participant assignmentDalam cara ini, partisipan dapat diberikan tugas-tugas rumah yang spesifik. 7. List developmentPartisipan dapat dibagi menjadi beberapa kelompok. Kelompok-kelompok tersebut kemudian diberikan kesempatan untuk mengembangkan topik yang akan dibahas.8. Test teasePartisipan dapat diberikan kuis singkat atau dapt juga menggunakan suatu instrumen. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan atensi atau sebagai stimulator minat.9. Listening teamsPartisipan dibagi menjadi kelompok kecil yang merupakan tim pendengar. Ada dua jenis dari tim pendengar yaitu tim pendengar dengan topik dan tim pendengar secara umum. Tim pendengar dalam topik merupakan kelompok kecil akan membahas subtopik dalam presentasi. Tim pendengar secara umum merupakan kelompok kecil yang dibagi menjadi beberapa peran. 10. Puzzle funPartisipan dapat diberikan beberapa kepingan puzzle. Kepingan-kepingan puzzle tersebut merupakan kepingan-kepingan dari materi yang diberikan.11. Didactic enactmentPartisipan saat presentasi berlangsung dapat diberikan arahan untuk mendemonstrasikan suatu role play. Hal ini dapat dilakukan secara informal yaitu tanpa instruksi atau dilakukan secara formal yaitu dengan script.12. Voluntary vignattesPartisipan dapat diberikan arahan untuk menulis di kertas pengalaman yang terjadi pada diri mereka. Setelah itu, partisipan akan mencoba untuk mencocokkan dengan butir-butir materi.13. Feedback festDosen dapat berhenti di tengah presentasi kemudian menanyakan umpan balik atau komentar materi. Hal ini dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu dengan menanyakan pertanyaan secara oral, menanyakan pertanyaan dengan tertulis dan menanyakan untuk tunjuk tangan pada suatu respons.14. Participant propsDosen dapat menggunakan objek-objek unik yang tidak berkaitan dalam presentasi. 15. Problem analysisDosen dapat menetapkan suatu permasalahan kemudian partisipan dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Kelompok tersebut dapat menjadi kelompok diskusi atau kelompok resolusi.16. Definition darePartisipan dapat dibagi menjadi beberapa kelompok. Setelah itu, partisipan diberikan arahan untuk mendefinsikan suatu materi yang berkaitan dengan presentasi.17. Handout helpsDosen dapat memberikan handout yang berisi butir-butir yang penting dalam suatu materi. Butir-butir ini nantinya dapat digunakan sebagai bahan diskusi dalam kelompok.18. Photo-object displayDosen dapat menjelaskan suatu presentasi dengan menggunakan gambar-gambar atau objek-objek fisk untuk mengilustrasikan materi. Objek-objek ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan minat dari audience.19. Deep thinkDosen dapat memberikan waktu-waktu singkat untuk meditasi. Meditasi ini digunakan untuk meningkatkan refleksi, dan kreatifitas. 20. Fanciful funDosen dapat menggunakan fantasi saat presentasi. Hal ini dilakukan untuk menstimulasi minat dan ide.21. Tap participant creativityDosen dapat membagi partisipan menjadi beberpa kelompok. Kelompok tersebut dapat diberikan beberpa lembar kertas dan koran yang dapat digunakan untuk menggambar hal-hal apa saja yang dapat mensimbolisasikan topik.22. Conjecture challengeDosen dapat memberikan pendekatan what if. Hal ini dilakukan untuk menstimulasi respons dan kreatifitas dari audience.23. Participant presentationDosen dapat memberikan arahan pada audience untuk membuat pernyataan singkat atau presentasi yang berkaitan dengan topik.24. Movement and musclesDosen dapat memberikan kesempatan partisipan untuk meninggalkan lokasi merekadan melakukan stretching. Hasil dari pembelajaran ini diharapkan partisipan dapat lebih mudah untuk melakukan recall karena tidak hanya aspek gambaran kognitif saja yang berperan melainkan juga aspek muscles dan visual memory of distances. 25. Chair fareDosen dapat menaruh uang di salah satu kursi audience sebagai suatu kejutan saat pertengahan presentasi.26. Pick a panelPartisipan dibagi menjadi beberapa kelompok yang berperan sebagai panel discussants, summarizers, panelists dan debaters.27. Action PlanSaat sesi berakhir, dosen dapat menyediakan lembar kerja yang berisi a guide for action.28. Q&A PeriodSaat presentasi berlangsung, dosen dapat memberikan periode tanya jawab. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan waktu.29. Question reversalDosen dapat memberikan pertanyaan balik ketika audience bertanya.

Menggunakan Teknik Closure untuk Menjaga Trainee Tuned InSeperti halnya teori gestalt psychology, informasi yang disampaikan sebaiknya merupakan informasi yang utuh dibandingkan informasi yang terpisah-pisah. Materi yang diberikan sebaiknya sedekat mungkin dengan informasi yang akan diberikan untuk mengisi bagian yang kurang komplit. Hal ini mempunyai beberapa tujuan, diantaranya :1. Mempertahankan keingintahuan, dan motivasi partisipan2. Melibatkan partisipan dalam proses pembelajaran3. Mengijinkan learners untuk mencari dan menyelesaikan pertanyaan tentang konsep dan metode4. Menambah kapabilitas memori5. Membuang kemungkinan informasi yang overloadMenurut Zosel, ada 6 teknik closure yang biasanya digunakan dalam presentasi yang formal. Taknik-teknik tersebut diantaranya :1. Menanyakan beberapa pertanyaan kepada partisipan2. Menggunakan embedded message, yaitu pesan yang dapat menciptakan efek subliminal untuk menstimulasi pembelajaran.3. Menggunakan gambar-gamabar analogi untuk membantu partisipan membuat koneksi dalam rangka meningkatkan pemahaman4. Menggunakan permainan kata5. Memberikan kejutan6. Membiarkan partisipan untuk mengisi sendiri kata-kata yang hilang Menggunakan Periode Pertanyaan dan Jawaban secara EfektifSalah satu tujuan adanya periode tanya jawab, diantaranya :1. Untuk memeriksa pemahamanan dan ingatan2. Untuk membenarkan pemahaman dan persepsi yang salah3. Untuk mengethaui knowledge gaps yang membutuhkan perhatian4. Untuk melihat kemampuan resisten terhadap pembelajaran5. Untuk memeriksa apakah materi yang ada telah diberikan telah sesuai6. Menyediakan kesempatan untuk diskusi dan mengaplikasikan pembelajaran yang baru7. Sebagai penyimpulan8. Untuk mendiskusikan kemungkinan apakah learners membutuhkan bantuan dalam mengaplikasikan apa yang telah dipelajari

Periode tanya jawab merupakan salah satu cara untuk melibatkan partisipan. Sayangnya, hal ini hanya terbatas pada beberapa partisipan saja pada audience yang jumlahnya banyak. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengefektifkan periode tanya jawab, diantaranya :1. Memberikan kartu untuk diisi pertanyaan2. Merespon partisipan dengan menggunakan namanya3. Memberikan waktu khusus untuk tanya jawab4. Mempersiapkan kemungkinan pertanyaan5. Jangan mencoba uttuk menjawab pertanyaan sendiri6. Memberikan alasan yang tepat untuk menolak pertanyaan yang kurang sesuai7. Mencoba untuk menolak pertanyaan yang hostile8. Jangan membiarkan siapapun memonopoli pertanyaan9. Kalau tidak dapat menjawab, akuilah. Hal ini dapat diatasi dengan menanykan kembali atau menjawab di kesempatan lain10. Mengkonfirmasikan kembali pertanyaan yang diajukan11. Hindari menjawab pertanyaan yang membuat kesal penanya12. Apabila waktu tidak mencukupi untuk diadakan periode tanya jawab, anda dapat menyarankan untuk mengisi question request form13. Jangan memilih pertanyaan hanya dari salah satu bagian dari ruangan. Pilihlah secara adil.14. Merumuskan kembali pertanyaan yang bentuknya negatif (rephrase).15. Menjawab pertanyaan yang diutarakan penanya sesuai dengan topik yang sedang dibahas.