Mid Dasar Dan Proses Pembelajaran II Siska

16
MID DASAR DAN PROSES PEMBELAJARAN II Nama : Siska Wulandari Nim : 2010 122 102 Dosen : Tin Marlin, S.Pd Soal! 1. Mengapa pendekatan CBSA dapat dipastikan penerapannya dalam proses pembelajaran? Jawab : Karena pendekatan CBSA itu sendiri adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menitikberatkan pada keaktifan siswa, yang merupakan inti dari kegiatan belajar. Keaktifan siswa dalam pembelajaran CBSA ini mengambil beraneka bentuk kegiatan, dari kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang sulit diamati. Kegiatan fisik yang dapat diamati diantaranya dalam bentuk kegiatan membaca, mendengarkan, menulis, meragakan dan mengukur. Sedangkan contoh-contoh kegiatan psikis seperti mengiingat kembali isi pelajaran pertemuan sebelumnya, menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi, menyimpulkan hasil eksperimen, membandingkan satu konsep dengan konsep yang lain , dan kegiatan psikis lainnya. 2. Diskusikan tugas berikut ini dengan teman-teman anda, dan laporkan hasilnya secara tertulis dengan dosen Pembina! Coba jelaskan landasan pemikiran dari pernyataan bahwa CBSA merupakan upaya memaksimalkan keterlibatan

description

jklkjbk;nlkblhb

Transcript of Mid Dasar Dan Proses Pembelajaran II Siska

Page 1: Mid Dasar Dan Proses Pembelajaran II Siska

MID DASAR DAN PROSES PEMBELAJARAN II

Nama : Siska Wulandari

Nim : 2010 122 102

Dosen : Tin Marlin, S.Pd

Soal!

1. Mengapa pendekatan CBSA dapat dipastikan penerapannya dalam proses

pembelajaran?

Jawab :

Karena pendekatan CBSA itu sendiri adalah suatu  pendekatan dalam pembelajaran

yang menitikberatkan pada keaktifan siswa, yang merupakan inti dari kegiatan

belajar. Keaktifan siswa dalam pembelajaran CBSA ini mengambil beraneka bentuk

kegiatan, dari kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang sulit

diamati. Kegiatan fisik yang dapat diamati diantaranya dalam bentuk kegiatan

membaca, mendengarkan, menulis, meragakan dan mengukur. Sedangkan contoh-

contoh kegiatan psikis seperti mengiingat kembali isi pelajaran pertemuan

sebelumnya, menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan

masalah yang dihadapi, menyimpulkan hasil eksperimen, membandingkan satu

konsep dengan konsep yang lain , dan kegiatan psikis lainnya.

2. Diskusikan tugas berikut ini dengan teman-teman anda, dan laporkan hasilnya secara

tertulis dengan dosen Pembina!

Coba jelaskan landasan pemikiran dari pernyataan bahwa CBSA merupakan upaya

memaksimalkan keterlibatan intelektual, emosional, dan fisik siswa dalam proses

belajar.

Jawab :

Landasan pemikiran CBSA ini dilihat dari keterlibatan pada kegiatan kognitif dalam

pencapaian atau perolehan pengetahuan yakni pada saat siswa mengadakan latihan-

latihan dalam pembentukan keterampilan, dan sewaktu siswa menghayati dan

menginternalisasikan nilai-nilai dalam pembentukan sikap dan nilai. Dengan kata lain

keaktifan dalam pendekatan CBSA menunjukkan kepada keaktifan mental, baik

intelektual maupun emosional, meskipun untuk merealisasikan dalam banyak hal

dipersyaratkan atau dibutuhkan keterlibatan langsung dalam berbagai bentuk

keaktifan siswa. Pelibatan intelektual-emosional/fisik siswa serta optimalisasi dalam

Page 2: Mid Dasar Dan Proses Pembelajaran II Siska

pembelajaran, diarahkan untuk membelajarkan siswa bagaimana belajar memperoleh

dan memproses perolehan belajarnya tentang pengetahuan, keterampilan, sikap dan

nilai.

3. Buatlah suatu rangkaian pembelajaran yang mengembangkan keterampilan

terintegrasi! Silahkan anda memilih satu topik dari mata pelajaran atau bidang studi

keahlian anda!

Jawab :

Keterampilan terintegrasi merupakan perpaduan dua kemampuan keterampilan proses

dasar atau lebih. Keterampilan terintegrasi terdiri atas: mengidentifikasi, tabulasi,

grafik, diskripsi hubungan variabel, perolehan dan proses data, analisis penyelidikan,

hipotesis ekperimen. Untuk mengembangkan ketrampilan ini sangat cocok diterapkan

pada pembelajaran fisika, misalnya pada saat kita melakuakan proses belajar dan

mengajar pada mata pelajaran fisika seorang guru melakukan beberapa hal, yakni:

1. Identifikasi variabel dengan melibatkan siswa maksudnya seorang guru

melibatkan siswa untuk memcahkan suatu materi atau soal agar materi atau soal

dapat dimengerti siswa.

2. Tabulasi merupakan keterampilan penyajian data dalam bentuk tabel, untuk

mempermudah pembacaan hubungan antarkomponen (penyusunan data menurut

lajur-lajur yang tersedia),

3. Grafik merupakan keterampilan penyajian dengan garis tentang turun naiknya

sesuatu keadaan.

4. Deskripsi hubungan variabel

merupakan keterampilan membuat sinopsis/pernyataan hubungan faktor-faktor

yang menentukan perubahan. Variabel adalah faktor yang berpengaruh. Sebagai

contoh, guru dapat melatih anak-anak dalam mengendalikan variabel untuk

membuktikan bahwa tanaman jagung yang diberi pupuk akan lebih cepat tumbuh.

5. Perolehan dan proses data

Keterampilan melakukan langkah secara urut untuk memperoleh data. Data yang

dikumpulkan melalui observasi, penghitungan, pengukuran, eksperimen dapat

dicatat dan disajikan dalam bentuk grafik, tabel, histogram, atau diagram.

6. Analisis penyelidikan

Keterampilan menguraikan pokok persoalan atas bagian-bagian dan

terpecahkannya permasalahan berdasarkan metode yang konsisten untuk

mencapai pengertian tentang prinsip-prinsip dasar.

Page 3: Mid Dasar Dan Proses Pembelajaran II Siska

7. Hipotesis

Keterampilan merumuskan dugaan sementara.

8. Ekperimen

Keterampilan melakukan percobaan untuk membuktikan suatu teori/penjelasan

berdasarkan pengamatan dan penalaran.

4. Buatlah media yang anda kuasaikan dan laksanakan di tempat anda mengajar.

Apakah kendala yang anda temui!

Jawab :

Saya akan menggunakan media audio-visual. Kendala dalam media ini adalah tidak

semua sekolah mempunyai fasilitas yang dapat digunakan untuk menerapkan media

ini. Sekalipun ada jumlahnya hanya terbatas jadi harus bergantian memakainya.

5. Buatlah suatu laporan tentang kelemahan dan kelebihan dari media yang anda ajarkan

tersebut!

Jawab :

Kelemahan dari media audio visual :

a. Terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangannya dan

tetap memandang materi audio-visual sebagai alat Bantu guru dalam mengajar.

b. Media audio visual cenderung menggunakan model komunikasi satu arah.

c. Media audio-visual tidak dapat digunakan di mana saja dan kapan saja, karena

media audio-visual cenderung tetap di tempat.

Kelebihan dari media audio visual :

1. Pembelajaran audio-visual dapat meningkatkan semangat siswa dalam belajar

karena dengan menggunakan media audio-visual ini dapat menarik perhatian siswa

sehingga siswa bersemangat dalam belajar.

2. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk

kata-kata, tertulis atau lisan belaka).

3. Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:

a. Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, film bingkai, film

atau model.

b. Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau

gambar.

Page 4: Mid Dasar Dan Proses Pembelajaran II Siska

c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame lapse

atau high speed photografi

d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat

rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal

e. Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan model,

diagram, dan lain-lain.

f. Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll) dapat di

visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar, dan lain-lain.

4. Media audio visual bisa berperan dalam pembelajaran tutorial.

6. Berilah penjelasan, mengapa peranan guru dalam proses belajar-mengajar belum

dapat digantikan oleh benda atau alat-alat teknologi yang diciptakan manusia

(media)!

Jawab :

Karena media hanya sebagai alat dan sumber pembelajaran dan itu tidak bisa

menggantikan posisi guru sepenuhnya. Media tanpa guru suatu hal yang mustahil

tanpa meningkatkan kualitas pengajaran. Peranan guru masih tetap diperlukan

sekalipun media telah merangkum semua bahan pembelajaran. Guru berkewajiban

memberikan bantuan kepada siswa tentang apa yang harus dipelajarinya., bagaimana

siswa mempelajarinya serta hasil-hasil apa yang diharapkan diperolehnya dari media

yang digunakannya. Media adalah alat dan sarana untuk mencapai tujuan

pembelajaran, dan media bukanlah tujuan.

7. Untuk melaksanakan sebuah bimbingan, diperlukan suatu pendekatan dan teknik

bimbangan dan konseling seperti : pendekatan psikologis, pendekatan sosiologis,

pendekatan religious, pendekatan cultural, pendekatan pedagogis (kependidikan)

jelaskan satu persatu dari pendekatan di atas!

Jawab :

1. Pendekatan Psikologis

Sebagai mahluk yang diciptakan oleh tuhan ,anak bimbing harus

dipandang menurut teori homoiestetis.(mekanisme keseimbangan antara berbagai

unsur potensi),yakni sebagai manusia ia harus bertumbuh dan berkembang dalam

fisik dan mental dalam pola keseimbangan dan keserasian.Antara kehidupan

jasmaniah dan rohaniah saling mempengaruhi satu sama lain secara seimbang dan

Page 5: Mid Dasar Dan Proses Pembelajaran II Siska

selaras sehingga menjadikan dirinya manusia dewasa yang sehat dan sejahtera

lahir dan batin.

Oleh karena itu, pembimbing hendaknya melihat segi sebagai titik tolak

memberikan  bantuan kepada anak bimbing.  Hindarilah perbuatan apapun yang

dapat menghambat proses pertumbuhan dan berkembangnya, misalya dengan

memaksakan keheddak pembimbing terhadap mereka mengatakan apa yang tidak

selaras dengan bakat dan kemampuan serta ninat mereka

Jadi dengan kata lain pendekatan psikologis tersebut hendaknya ditujukan 

pada usaha pengembangan individual anak bimbing kearah kesehatan rohaniah

sehingga akan berakhir dengan terbentuknya keperibadian yang bulat dan

sehat.Dalam kepribadian yang demikian itulah, nilai – nilai agama kita akan

berkembang menjadi kekuatan pengendali terhadap segala bentuk tingkah lakunya

sesari- hari, terutama terhadap dorongan napsu rendah.

2. Pendekatan Sosiologis

Anak bimbing bukan saja sebagai mahluk individual yang harus dibimbing

agar menjadi manusia yang sadar akan kemampuan individualnya.melainkan juga

sebagai mahluk social yang mampu mengembangkan dirunya sebagai anggota

masyarakat yang bertanggung jawab dan yang sehat jasmani dan rohani. Sebagai

mahluk yang bermasyarakat atau (homososius). Kesadaran dengan tanpa orang

lain dalam masyarakat, ia taakan bias berbuat apa- apa, dan dengan tanfa bergaul

dengan angota masyarakatnya ia taakan memperoleh kesejahteraan dan

kebahagian dunia. Suatu tuntutan sosial untuk hidup diatas rasa solidaritas sosial,

tanggung jawab sosial, dan rasa ikut bertanggung jawab terhadap baik buruk, maiu

mundurnya hidup bermasyarakat adalah menjadi faktor motivatip dalam kegiatan

bimbingan dan konsling karena dengan demikian maka proses. sosialisasi anak

bimbing yang dilandasi nilai-nilai keimanan dan takwa, aka mampu membentuk

sikap mental demikian.

3. Pendekatan Religius

Manusia sebagai homo religious atau homo dipinans (Mahluk ber-Tuhan)

hamba Allah yang diciptakan olehnya dengan kelengkapan-kelengkapan dasar,

antara lain, bakat beragama dan bakat berbakti kepada Maha Pencipta. Dalam diri

pribadi manusia telah ditanamkan benih yang disebut insting agama(insting

religious atau naturaliter religion) yang menurut Al-Qur’an disebut kecendrungan

kearah beragama (Hanifan Musliman) yang dapat dikembangkan melalui

pendidikan atau bimbingan yang cukup baik.

Page 6: Mid Dasar Dan Proses Pembelajaran II Siska

Dengan kata lain, manusia meskipun telah diberi fitrah diniah, bila tanpa

memperoleh kesempatan pendidikan atau bimbingan dan konsling yang cukup

memadai ia sudah pasti tidak akan mampu mencapai titik optimal

perkembanganya yang positif dan konstruktif. Oleh karena itu pendekatan diri

inilah yang paling penting bagi pelaksanaan program bimbingan dan konsling

sedangan pendekatan lainya harus dapat dijadikan pendukung akan suksesnya

program bimbingan dan konsling.

4. Pendekatan Kultural

Sebagi mahluk individumahluk dan sekaligus mahluk sosial anak bimbing

juga mahluk kultural (berkebudayaan), kairena ia hidup dan ditempa oleh

lingkunganya.  Dalam tingkah laku baik bathiniah maupun lahiriah, manusia

adalah menjadi cermin dari lingkungan kebudayaan. Oleh karena itu, kebudayan

menjadi perkembangan hidup manusia merupakan salah satu faktor penting yang

dapat membentuk watak dan kepribadianya sebab tidak ada suatu jenis

kebudayaan dan sebaliknya manusia sebagai mahlik pribadi (individual) maupun

sosial dalam proses perkembangan menuju kedewasaannya tidak bias terlepas dari

kebudayaan lingkunggan.

Keaneka ragaman corak budaya yang mempengaruhi perkembangan

mereka itu diperbesar lagi oleh keaneka ragaman suku, dan kedaerahan serta

agamanya, maka ciri  dan watak masing-masing dari mereka pun akan nampak

berbeda-beda pula. Meskipun demikian keadaanya, hendaknya para pembimbing

memandang bahwa masing-masing individu adalah mahluk yang berkembang dan

bertumbuh kearah titik optimal kedewasaannya.

Disinilah letak pentingnya pembimbing memperhatikan dan menyadari

tentang keaneka ragaman watak, ciri kpribadian yang masing-masing mengandung

kemungkinan untuk dirubah melalui bimbingan dan konseling. Dalam pelaksanaan

kegiatan program bimbingan dan konseling agama perlu dilekatkan pada

kemampuan anak bimbing untuk melakukan seleksi pola kebudayaan mana yang

bisa memberi keuntungan bagi hidupnya saat ini dan yang akan datang atas dasar

nilai-nilai keimanan dan ketaqwaannya.

5. Pendekatan Pedagogis (Kependidikan)

Sistem pendekatan lainya ialah pendekatan kependidikan

(Paedagogis) yang memandang manusia sebagai mahluk yang harus di didik

(homo endocandum).  Karena potensi kejiwaan yang memiliki kemungkinan

berkembang kearah kematangan perlu pendidikan yang tepat. Tanpa di bimbing,

Page 7: Mid Dasar Dan Proses Pembelajaran II Siska

potensi kejiwaan tersebut tidajk akan sampai pada titik optimal perkembanganya

yang menguntungkan diri anak bimbing.

Meskipun terdapat banyak system pendekatan akaan tetapi perlu dijadikan

pegangan oleh para pembimbing ialah suatu pandangan bahwa anak bimbing

sebagai mahluk Tuhan yang sedang tumbuh dan berkembang, selalu membutuhkan

bimbingan dari orang dewasa, terutama pada saat menghadapi kesulitan-kesulitan

hidup,baik waktu belajar maupun waktu berhubungan dengan orang lain, dengan

masyarakat serta alam sekitar.

8. Pengelompokan siswa yang didasarkan pada satuan kelas yang dibagi atas kelompok-

kelompok kecil yang kemudian bekerja sama di kelas atau di luar kelas seperti. Pola

bekerja parallel, pola bekerja komplementer, pola campuran parallel dan

komplementer. Jelaskan satu-persatu pola bekerja di atas!

Jawab :

Pengelompokan siswa yang didasarkan pada satuan kelas yang dibagi atas kelompok

– kelompok kecil adalah :

a. Pola bekerja paralel, masing-masing kelompok diberi materi pelajaran atau

bahasan yang sama, semua kelompok merundingkan topik yang sama atau

mengerjakan hal yang sama. Hasil kajian materi bahasan diberikan dan

dibandingkan satu sama lain, selanjutnya ditarik kesimpulan dalam sidang pleno.

b. Pola bekerja komplementer, masing-masing kelompok mendapat tugas yang

berbeda, tetapi masing-masing topic merupakan bagian dari keseluruhan mata

pelajaran. Melalui laporan yang diberikan masing-masing kelompok, siswa dari

kelompok lain juga mendapat materi yang disajikan.

c. Pola campuran paralel dan komplementer, dua kelompok atau lebih mendapat

tugas yang sama dan dua kelompok lain atau lebih mendapat tugas lainnya yang

berbeda, dan kedua tugas tersebut dapat dikaitkan.

9. Diskusikan dengan teman-temanmu metode apa yang baik untuk pembelajaran fisika

Jawab :

Metode yang baik untuk pembelajaran fisika adalah dengan menggunakan

metode ceramah, demonstrasi, dan eksperimen.

Selama ini metode yang paling sering digunakan guru dalam pembelajaran

fisika adalah metode ceramah, yaitu cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru

dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa. Dalam

Page 8: Mid Dasar Dan Proses Pembelajaran II Siska

metode ini, guru sangat dituntut kemampuannya dalam mengolah bahan

pembelajaran sebelum ditransformasikan melalui ujaran, lisan, dan verbal. Menguasai

bahan ajar (mastery of subject matter) sangat penting, karena guru adalah sumber

ilmu bagi peserta didiknya. Metode pembelajaran ini dinilai ekonomis, praktis dan

efektif untuk menyajikan informasi, konsep ilmu, gagasan, dan pengertian abstrak,

terutama dalam mengelola kelas besar dengan jumlah peserta didiknya lebih dari 20

orang.

Penggunaan metode demonstrasi selalu diikuti dengan eksperimen. Adapun

yang didemonstrasi , baik dari guru maupun oleh siswa, tanpa diikuti dengan

eksperimen tidak akan mencapai hasil yang efektif. Mengingat pelajaran fisika itu

sendiri adalah ilmu pasti yang sering terjadi didalam kehidupan sehari-hari jadi harus

dipraktekkan sendiri oleh guru melalui demonstrasi kepada siswanya. Didalam

melakukan demonstrasi guru menjelaskan apa yang akan didemonstrasikan, sehingga

siswa dapat mengikuti jalan demonstrasi tersebut dengan baik. Lalu setelah guru

mendemostrasikannya, siswa akan mencoba mempraktikannya setelah

mengamati/mencoba apa yang telah didemonstrasikan oleh gruru melalui metode

eksperimen. Ekperimen dapat juga dilakukan untuk membuktikan kebenaran sesuatu,

misalnya menguji hipotesis. Dalam pelaksanaan pembelajaran fisika, metode

demonstrasi dan eksperimen dapat digabungkan artinya setelah dilakukan

demonstrasi kemudian diikuti eksperimen dengan disertai penjelasan secara lisan

(ceramah).

10. Diskusikan dengan temanmu adakah metode-metode yang lain dari metode di atas

Jawab :

Ada yaitu antara lain :

a. Metode Penemuan ( Discovery-inquiry )

Dapat diartikan sebagai format KBM di mana para siswa menemukan

sendiri informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan – tujuan pembelajaran.

Dalam metode ini, dapat berupa kegiatan belajar terentang dari penemuan

terbimbing ( Discovery ) sampai ke penemuan tidak terbimbing ( inquiry )

Tujuan dari metode ini pada dasarnya untuk meningkatkan keterlibatan

siswa secara aktif dalam mendapatkan formasi, mengarahkan siswa sebagai pelajar

seumur hidup, mengurangi ketergantungan kepada guru, serta melatih siswa untuk

Page 9: Mid Dasar Dan Proses Pembelajaran II Siska

mengeksplorasi dan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber informasi yang

tidak habis-habisnya digali.

Kelebihan metode penemuan

• Dapat membangkitkan kegairahan belajar pada diri siswa

• Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang

dan maju sesuai dengan kampuan masing-masing

• Teknik ini mampu membantu siswa mengembangkan, memperbanyak

kesiapan serta penguasaan ketrampilan dalam proses kognitif atau pengarahan

siswa

• Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sebagai sangat pribadi atau

individual sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa siswa

tersebut

Kelemahan metode penemuan

• Ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu meningkatkan proses

pengertian saja

• Teknik ini tidak memberikan kesempatan berfikir secara kreatif

• Para siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental

• Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini kurang berhasil

• Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran

tradisional akan kecewa bila diganti dengan teknik penemuan

b. Metode Resitasi

Metode Pembelajaran Resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan

mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat sendiri.

Kelebihan Metode Resitasi adalah :

1. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat

diingat lebih lama.

2. Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif,

bertanggung jawab dan mandiri.

Kelemahan Metode Resitasi adalah :

Page 10: Mid Dasar Dan Proses Pembelajaran II Siska

1. Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik hanya

meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan

sendiri.

2. Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.

3. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.

c. Peer Theaching Method

Metode Peer Theaching sama juga dengan mengajar sesama teman, yaitu suatu

metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri.

d. Project Method

Project Method adalah metode perancangan adalah suatu metode mengajar dengan

meminta peserta didik merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek

kajian.

e. Taileren Method

Teileren Method yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-

sebagian,misalnya ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya

yang tentusaja berkaitan dengan masalahnya

f. Metode Panel

Panel merupakan sebuah bentuk diskusi yang membahas masalah umum yang

bersifat lengkap, yang terdiri dari beberapa orang yang dianggap ahli dalam

bidangnya. Sekolah biasanya dilakukan oleh sekelompok guru yang memilih topik

sesuai kebutuhan pesera didiknya. Seorang moderator diharapkan dapat

memimpin, mengarahkan para panelis sedemikian rupa sehingga kegiatan dapat

diikuti dengan baik oleh pendengar.

g. Metode Simposium

Metode yang memaparkan suatu seri pembicara dalam berbagai kelompok

topik dalam bidang metri tertentu. Materi-materi tersebut disampaikan oleh ahli

dalam bidangnya, setelah itu peserta dapat menyampaikan pertanyaan dan

sebagainya kepada pembicara.

Sebuah simposium hampir menyerupai panel, karena simposium harus

pula terdiri atas beberapa pembicara sedikitnya dua orang. Tetapi symposium

berbeda dengan panel didalam cara pembahasan persoalan. Sifatnya lebih formal.

Seorang anggota symposium terllebih dahulu menyiapkan pembicaraannya

menurut satu titik pandangan tertentu. Terhadap sebuah persoalan yang sama

Page 11: Mid Dasar Dan Proses Pembelajaran II Siska

diadakan pembahasan dari berbagai sudut pandangan dan disoroti dari titk tolak

yang berbeda-beda.