Metode-Metode Benchmarking
description
Transcript of Metode-Metode Benchmarking
Metode-Metode Benchmarking
Ahmad Mughni
Jurusan Teknik IndustriUniversitas Trunojoyo Madura
Semester genap 2011
Minggu 2
Sasaran PembelajanSetelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu untuk menjelaskan ke - 7 macam metode utama benchmarking beserta:
1. Konsep yang mendasari metode2. Contoh-contoh studi benchmarking yang sejenis3. Peserta studi4. Tingkat pengendalian studi5. Resiko dari perspektif partisipan, customer, dan orang lain yang mungkin
akan terlibat.6. Potensi pembelajaran, peluang untuk belajar dari studi bagi para peserta,
tim benchmarking, misalkan: siapa saja yang akan diikutkan sebagai tim ini.7. Penggunan umum dari penggunaan metode studi.8. Proses umum untuk menjalankan studi.
Outline
1. Public Domain Benchmarking2. One-to-one Benchmarking3. Review Benchmarking4. Database Benchmarking5. Trial Benchmarking6. Survey Benchmarking7. Business Excellence Models Benchmarking
1. Public Domain Benchmarking• Pengertian singkat
– Suatu jenis benchmarking di mana peneliti benchmarking memperoleh informasi dari sumber umum, menganalisanya dan membuat laporan
• Konsep – Metrik yang digunakannya biasanya adalah kelompok ukuran output, seperti menilai produk berdasarkan
pengalaman penggunanya.– Biasanya merupakan metrik yang dianggap penting oleh konsumen (misal untuk industri operator seluler :
tarif, call center, wilayah cakupan dll)– Metrik yang penting tentang pengelolaan perusahaan (seperti kepuasan kerja karyawan, pebelian, billing,
manufacturing, billing, distribusi dan pemasaran) hampir pasti tidak dapat dicover oleh metode ini– Kadang merupakan kewajiban hukum dari lembaga publik
• Contoh– Paling umum adalah majalah konsumen dan majalah hobby– Kadang juga dilakukan oleh perusahaan surat kabar biasanya tentang pelayanan publik– Perkembangan teknologi Internet menjadikan informasi dari benchmark ini menjadi sangat berlimpah
forum-forum internet dll.– Kadang juga dilakukan oleh perusahaan biasanya untuk membandingkan produk
– Bisakah anda memberikan contoh ?
. . . Lanjutan (1)• Peserta
– Peserta (obyek) studi dipilih oleh peneliti– Biasanya peserta studi tidak memiliki pengaruh atau bahkan
keanggotaan– Saat peneliti benchmarking membandingkan data atau membeli
produk untuk meneliti perusahaan partisipan biasanya mereka tidak menyadarinya, mereka baru sadar saat laporan studi dipublikasikan
– Jika peneliti meminta perusahaan peserta untuk menyediakan produk, ada kemungkinan peserta potensial menolak sehingga harus dikeluarkan dari studi.
• Kendali penelitian – Kendali penelitian hampir sepenuhnya berada di tangan peneliti– Biasanya tingkat kedalaman informasinya rendah
. . . Lanjutan (1)• Resiko
– Peneliti : • Biasanya sangat rendah, hasil penelitian hampir tidak dapat dituntut ke pengadilan
– Masyarakat : • Hasil yang kadangkala meragukan karena :
– Analisa kurang akurat – Analisa dan data tidak lengkap, – Tidak ikutnya peserta yang potensial – Terlalu sedikitnya sampel (biasanya sampel tunggal)
– Bagi peserta (obyek) studi• Jika dilaporkan sebagai pihak dengan kinerja terburuk dapat memperngaruhi
penilaian kostumer.
• Potensi pembelajaran– Biasanya sangat rendah– Dapat dimanfaatkan sebagai titik masuk untuk studi yang lebih mendalam
. . . Lanjutan (1)• Lama studi
– Dapat berlangsung singkat (satu hari) terutama jika data sudah tersedia– Atau bahkan beberapa bulan jika diperlukan, uji coba, percobaan atau
verifikasi • Team benchmarking
– Dapat berupa perorangan atau sebuah tim, tergantung tujuan dan kompleksitas studi
• Penggunaan– Memberi informasi pada khalayak tentang suatu produk atau layanan tertentu.
• Proses