Metode Dan Riset Penyuluhan Pertanian

download Metode Dan Riset Penyuluhan Pertanian

of 20

description

riset penyuluhan di bidang pertanian untuk memajukan pertanian indonesia.

Transcript of Metode Dan Riset Penyuluhan Pertanian

METODE DAN RISET PENYULUHAN PERTANIANMAKALAHDiajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah

Penyuluhan PertanianDisusun Oleh:Kelompok 1Ayu Sekar Putri (150610110104)

Revina Sara

(150610110114)

Fauziah Tantry(150610110118)

Halid Ahmed

(150610110124)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2014KATA PENGANTARPuji syukur penulis penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Metode dan Riset Penyuluhan Pertanian dengan tepat waktu.

Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Penyuluhan Pertanian. Makalah ini kami buat untuk mengetahui bagaimana metode-metode dari penyuluhan pertanian dan riset mengenai penyuluhan pertanian di Indonesia.

Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.Jatinangor, 5 Mei 2014

PENULISDAFTAR ISI1KATA PENGANTAR

2DAFTAR ISI

3BAB I

3PENDAHULUAN

3Latar Belakang

5BAB II

5PEMBAHASAN

52.1.Metode Penyuluhan

52.2.Penggolongan Metode Penyuluhan

82.3.Jenis-jenis Metode Penyuluhan

122.4.Riset dan Teknologi

132.5.Hambatan-Hambatan Transfer Teknologi

142.6. Contoh Kasus

18BAB III

18PENUTUP

19DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

Latar BelakangPertanian di Indonesia saat ini dihadapkan pada berbagai perubahan dan perkembangan lingkungan yang sangat dinamis serta persoalan-persoalan mendasar seperti meningkatnya jumlah penduduk; tekanan globalisasi dan permintaan pasar; pesatnya kemajuan teknologi dan informasi; makin terbatasnya sumberdaya lahan, air dan energi; perubahan iklim global; perkembangan dinamis sosial budaya masyarakat; kecilnya status dan luas kepemilikan lahan; masih terbatasnya kemampuan sistem perbenihan dan pembibitan nasional, terbatasnya akses petani terhadap permodalan; masih lemahnya kapasitas kelembagaan petani dan penyuluh; masih rawannya ketahanan pangan dan energi; masih rendahnya nilai tukar petani dan kurang harmonisnya koordinasi kerja antar sektor terkait pembangunan pertanian maka pembangunan pertanian ke depan menghadapi banyak tantangan.Peran penelitian menjadi sangat penting untuk menghadapi tantangan- tantangan di bidang pertanian saat ini, terutama penyediaan benih dan bibit unggul bermutu, teknik budidaya yang lebih maju dan teknologi prosesing yang makin beragam yang dapat meningkatkan nilai tambah dan metode alih teknologi yang cepat dari teknologi yang tepat guna. Aplikasi inovasi teknologi yang menguntungkan petani dan sesuai dengan kebutuhan petani harus selalu diperbaharui. Hal ini bisa terjadi bila ada keterkaitan antara penelitian dan penyuluhan (Research extension linkage) dengan prinsip:

a) lembaga penelitian melakukan penelitian sesuai dengan kebutuhan petani setempat;

b) lembaga penelitian membantu memecahkan masalah yang dihadapi petani dengan cepat;

c) hasil penelitian cepat didesiminasikan kepada masyarakat dan dapat diaplikasikan langsung.Dengan pemilihan metode-metode penyuluhan yang tepat diharapkan para penyuluh pertanian dapat secara efektif dan efisien menimbulkan hasrat para petani untuk melakukan adopsi inovasi terhadap hal baru yang disampaikan oleh para penyuluh untuk pertanian yang lebih maju, dengan 5 tahapan, yaitu:1. Tahap sadar, seseorang sadar bahwa ada ide baru, ada teknologi baru dan mereka merasa perlu untuk mempelajarinya.

2. Tahap minat, mereka setelah ada kesadaran untuk mempelajari kemudia ada minat untuk mempelajari dengan mencari informasi keberbagai sumber.

3. Tahap menilai, mereka mulai memperhitungkan untung-rugi menerapkan ide atau teknologi baru tersebut.

4. Tahap mencoba, karena dalam tahap menilai ternyatakesimpulannya menguntungkan, maka dilanjutkan dengan mencoba pada skala kecil untuk meyakinkan penerapan ide tersebut karena proses mengalami.

5. Tahap menerapkan, mereka akhirnya menerapkan ide atau teknologi baru yang telah dicoba dan yakin akan hasil yang lebih menguntungkan. Penerapan ini dilakukan untuk setiap usahataninya sampai ada ide baru yang menggantikannya.Dalam konteks pembangunan pertanian, peneliti dan penelitian merupakan salah satu satu faktor yang penting bagi kemajuan pertanian secara umum, baik dalam sisi perubahan perilaku petani, peningkatan produksi, efektifitas dan efisiensi usaha tani bahkan ketepatan sasaran dan kebijakan pemerintah terkait dengan pertanian pun tergantung dari sejauh mana kemajuan penelitian di negara tersebut. BAB IIPEMBAHASAN2.1.Metode Penyuluhan

Metode adalahcara penyampaian suatu materi kepada sasaran melalui media tertentu agar materi tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dalampemilihan metode penyuluhan adalah agar penyuluh dalam melakukan penyuluhan berhasil guna serta perubahan yang dikehendaki penyuluh dapat berdaya guna. Tanpa pemilihan metode yang tepat, maka penyuluhan akan kurang berarti bahkan dapat gagal dalam melakukan perubahan pada sasaran. Dalam penyuluhantujuan yang ingin dicapai adalah agar sasaran dapat bertani lebih baik (better farming), bertani yang menguntungkan (better business), hidup lebih sejahtera (betterliving), membentuk masyarakat yang lebih sejahtera (better comunity) dan lingkungan yang terjamin kelestariannya (better environment).2.2.Penggolongan Metode Penyuluhan

Penggolongan penyuluhan pertanian perlu dilakukan agar mempermudah penyuluh melihat dan memilih dalam penerapan sehubungandengan pemilihan metode penyuluhan. Berdasarkan jumlah sasaran Penggolongan berdasarkan jumlah sasaran dibagi menjadi tiga, yaitu:a. Individu

Penyuluhan secara individu berarti penyuluh dalam memberikan penyuluhanberhubungan langsung/tak langsungdengan satu atau dua orang sasaran. Penyuluhan secara individu misalnya dengan kunjungan penyuluh ke rumah atau tempat usahatani, surat, telepon, dan sebagainya.

b. Kelompok

Pengertian kelompok adalah sasaran terorganisasidengan jumlah 3 sampai jumlah tertentu yang diketahui jumlahnya. Terjadi interaksi atau umpan balik antara penyampai dengan sasaran dengan baik. Contoh metode ini adalah kursus tani, pertemuan kelompok, demontrasi, temukarya dan sebagainya.

c. Massal Penyuluhan secara massal adalah penyampaian materi dengan jumlah sasasaran banyak yang tidak dapat diketahui jumlahnya dan tidak terjadi umpan balik antara penyampai dengan sasaran. Misalnya pemutaran film di lapangan, penyebaran/penempelanposter di papan pengumuman, siaran radio dan sebagainya. Kita tidak tahu jumlah orang yang telah membaca poster,orang yang mendengarkan radio, dan sebagainya. Demikian pula kita tidak mendapatkan umpan balik dari orang yang telah mendengarkan radio, membaca poster dan sebagainya.Antar pengelompokan ini sebenarnya mempunyai keruntutankegiatan, yaitu dari penyelenggaraan secara massal ditindaklanjuti secara kelompok dan selanjutnya secara individu. Berdasarkan InderaPembagian ini dikelompok menjadi indera penglihatan dan pendengaran serta gabungan keduanya. Pengelompokan ini memang relatif kurang banyak digunakan oleh penyuluh, dan lebih banyakmenggunakan pengelompok jumlah sasaran. Berdasarkan Teknik Komunikasi

Penggolongan berdasarkan teknik berkomunikasi dibagi menjadi dua yaitu langsung dan tidak langsung. Langsung berarti penyuluh bertatap muka langsung dengan sasaran, misalnya pada pertemuan kelompok, temu usaha dan sebagainya. Penyuluhan secara tidak langsung adalah bila antara penyuluh dengan sasaran tidak bertatap muka, misalnya penyuluhan melalui siaran radio, TV, media cetak dan sebagainya.

Pemilihan metode penyuluhan perlu dipertimbangkanagar tujuan yang akan dicapai berhasil. Dasar pertimbangan tersebut adalah:1.Keadaan sasaran

Keadaan sasaran perlu diketahui terlebih dahulu menyangkut tingkat pendidikan, tingkat ketrampilan, sikap, dan keadaan sosial budaya. Tingkat pendidikan biasanya dilihat pendidikan formal (SD, SLTP, dsb) sehingga akan menggambarkan tingkat pengetahuan sasaran.

Sosial budaya akan menggambarkan kebiasaan sasaran dalam hidup sehari-hari dilihat dari banyak sisi antara lain keadaan sosial akan menggambarkan kelembagaan/organisasi yang ada, klasifikasi masyarakat, tingkat ekonomi, jenis pekerjaan, penerapan kepercayaan, perilaku yang berkaitan dengan adat istiadat dan sebagainya.

2.Kemampuan penyuluh

Kemampuan penyuluh akan menentukan tingkat keberhasilan dalam penyuluhan, karena menyangkut tingakat penguasaan materi, keahlian penerapan metode, pemilihan media, penguasaan sasaran, kepandaian berkomunikasi, dan sebagainya. Penyuluh mempunyai peran yang strategis yaitu sebagai fasilitator, organisator, dinamisator dan sebagainya. Gambaran di lapangan bahwa kemampuan penyuluh beragam dan kondisi juga berbeda-beda. Berkaitan dengan metode yang akan ditetapkan harus melihat tingkat pendidikan, pelatihan yang pernah diikuti, tingkat pengalaman, bidang yang ditekuni, usia, jenis kelamin, transportasi, biaya,dan sebagainya.

Tingkat pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti akan membantu dalam penguasaan materi, karena dalam proses penyuluhan penguasaan materi adalah kunci utama. Tingkat pendidikan dan pelatihan yang memadai akan membuat percaya diri bagi penyuluh dan mendukung suksesnya penyuluhan.3.Keadaan daerah atau wilayah

Keadaan daerah adalah sangat kompleks yang berkaiatan dengan penyuluhan yaitu keadaan topografi, usahatani, musim, pasar, sarana, peralatan, dan sebagainya. Data-data lapangan akan membantu penetapan metode penyuluhan sehingga akan lancar. 4.Biaya dan sarana

Biaya akan menentukan keberhasilan penyuluhan, karena setiap penyuluhan apapun keadaannya pasti memerlukan biaya. Penyuluhan dengan praktek biasanya akan memerlukan biaya yang tinggi, sedangkandengan pertemuan kelompok dengan cara ceramah dan diskusirelatif murah. Demikian juga sarana, sarana yang memadai akan mendukung keberhasilan kegiatan penyuluhan.5.Kebijakan pemerintah

Kebijakan pemerintah baik pusat ataupun daerah perlu disimak untuk ditindak lanjuti dalam oprasional penyuluhan. Ketika pemerintah mempunyai kebijakan pengaturan musim tanam berkaitan dengan ketersediaan air di musim kemarau, penyuluh dapat memberikan informasi kebijakan ini kepada sasaran sehingga metode penyuluhan juga akan menyesuaikan. Metode yang digunakan menjelaskan materi ini dapat ceramah dan diskusi, atau cara lain yang memadai.6.Materi

Materi adalah kunci dalam keberhasilan penyuluhan, oleh karenaitu harus dipertimbangkan tingkat kesulitan, keuntungan, kerumitan, kepraktisan, kesesuaian, kesinambungan dan sebagainya. Bila materi ternyata sulit, penyuluh dapat merekayasa menjadi mudah diterima petani. Bila dalam penyuluhan penyuluh berkeinginan sasaran untuk sampai pada tingkat mengetahui maka dengan metode ceramah, diskusi akan tercapai. Tetapi bila diharapkan sasaran sampai pada tingkat terampil, maka dilakukan kegiatan nyata yaitu praktek. Metode yang melakukan praktek harus didata kemudian atas dasar pertimbangan yang lain baru ditetapkan.2.3.Jenis-jenis Metode Penyuluhan

Berikut ini beberapa jenis metode penyuluhan pertanian yang dapat diterapkan menurut Peraturan Menteri Pertanian nomor 52/ Permentan/OT.140/12/2009:1. Ceramah

Ceramah merupakan suatu pertemuan untuk menyampaikan informasi sebanyak-banyaknya dalam waktu yang relatif cepat.

Tujuan : untuk menyampaikan informasi yang lengkap dengan penyelasan yang lebih mendalam.2. Demonstrasi

Demonstrasi merupakan suatu metode penyuluhan di lapangan untuk memperlihatkan / membuktikan secara nyata tentang cara dan atau hasil penerapan teknologi pertanian yang telah terbukti menguntungkan. Berdasarkan sasaran yang akan dicapai demonstrasi dibedakan atas demostrasi usahatani perorangan (demplot), demonstrasi usahatani kelompok (demfarm), demonstrasi usahatani gabungan kelompok (dem area).Tujuan:

a. Tujuan demonstrasi plot yaitu untuk memberikan contoh bagi petani disekitarnya untuk menerapkan teknologi baru di bidang pertanian.

b. Tujuan demonstrasi farm yaitu meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan anggota kelomoktani serta memberikan contah petani disekitarnya menerapkan teknologi baru melali kerjasama kelompok.c. Tujuan demonstrasi area yaitu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggota kelompok tani melalui kerjasama antar kelompok tani untuk menerapkan inovasi baru di bidang pertanian serta memberikan contoh bagi petani sekitarnya.3. AnjangsanaAnjangsana merupakan kunjungan yang terencana yang dilakukan oleh penyuluh ke rumah /tempat usaha petani tujuan menumbuhkan kepercayaaan diri petani dan keluarganya.

Dalam anjangsana agar dapat dilakukan secara terencana, penyiapkan kebutuhan teknologi yang diperlukan petani serta bahan informasi seperti : brosur, folder, folder dan media lainnya.

4. Kursus Tani

Kursus tani merupakan proses belajr mengajar yang khusus diperuntukan bagi petani dan keluarganya yang diselenggarakan secara sistematis, teratur dan dalam jangka waktu tertentu.

5. Magang

Magang merukan proses belajar mengajar anatar petani, dimana seorang petani belajar dari pengalaman kerjanya pada suatu usatani dalam keadaan sesungguhnya di lapangan dengan bimbingan petani yang berhasil menjalankan usahanya.

6. Mimbar SarasehanMimbar sarasehan merupakan forum konsultasi antar kelompok andalan (KTNA) dengan pihak pemerintah yang diselenggarakan secara periodik dan berkesinambungan untuk membicarakan memusyawarahkan dan mencapai kesepakatan mengenai hal-hal yang menyangkut masalah-masalah pelaksanaan program pemerintah dan kegiatan petani dalam rangka pembangunan pertanian.7. PameranPameran merupakan usaha untuk memperhatikan atau mempertunjukan model, contoh, barang, peta, grafik, benda hidaup dan sebagainya secara sistematis pada suatu tempat tertentu. Suatu pameran melingkupi tiga tahap usaha komunikasi yaitu menarik perhatian, mengguggah hati dan membangkitkan keinginan serta bila memungkin tahap menyakinkan diharapkan dapat juga tercapai.

8. Perlombaan

Perlombaan merupakan kegiatan dengan aturan tertentu untuk menumbuhkan persaingan yang sehat antar petani untuk mencapai prestasi yang diinginkan secara maksimal.

9. Pertemuan DiskusiPertemuan diskusi merupakan pertmuan yang jumlah pesertanya tidak lebih dari 20 orang dan biasanya diadakan untuk bertukar pendapat mengenai suatu kegiatan yang akan diselenggarakan tau guna mengumpulakan saran-saran untuk memecahkan persoalan.

10. Temu KaryaTemu karya merupakan pertemuan antar petani untuk bertukar pikiran dan pengalaman serta belajar atau saling mengajarkan sesuatu ketrampilan dan pengetahuan untuk diterapkan.

11. Temu LapangTemu lapang meruapakan pertemuan antara petani dengan peneliti untuk saling tukar menukar informasi tentang tenologi yang dihasilkan oleh peneliti dan umpan baik dari petani.12. Temu Tugas

Temu tugas merupakan pertemuan berkala antara pengemban fungsi penyuluhan, penelitian pengaturan dan pelayanan dalam lingkup pertanian.

13. Temu Usaha

Temu usaha merupakan pertemuan antara petani dengan pengusaha dibidang pertanian.

14. Temu WicaraTemu wicara merupakan pertemuan antara petani dengan pemerintah untuk bertukar mengenai kebijaksanaan pemerintah dalam pembangunan, khususnya pembangunan pertanian serta mengenai keinginan, gagasan, dan pelaksanaan pembangunan oleh petani di lapangan.15. Widyawisata

Widyawisata merupakan suatu perjalanan bersama yang dilakukan oleh kelompoktani, untuk belajar dengan melihat suatu penerapan teknologi dalam keadaan yang sesungguhnya, atau melihat suatu akibat tidak diterapkannya teknologi di suatu tempat.16. Karyawisata

Karyawisata merupakan suatu perjalanan bersama yang dilakukan oleh kelompok tani, untuk belajar sambil bekerja suatu penerapan teknologi dalam keadaan yang sesungguhnya.17. Sekolah Lapang

Sekolah lapang merupakan kegiatan pertemuan berkala yang dilakukan oleh sekelompok petani pada hamparan tertentu, yang diawali dengan membahas masalah yang sedang dihadapi, kemudian diikuti dengan curah pendapat, berbagi pengalaman tentang alternatif dan pemilihan cara pemecahan masalah yang palibng efektif dan efisien sesuai dengan sumber daya yang dimiliki.

2.4.Riset dan TeknologiKementrian pertanian, sebagai sebuah lembaga pemerintah pusat yang bertanggug jawab terhadap kebutuhan pangan masyarakat sepertinya telah menyadari bahwa upaya penelitian merupakan jalan utama untuk mencapai swasembada, kemandirian, ketahanan dan kedaulatan pangan.Penggunaan teknologi seperti alat mesin untuk usahaon-farm, atau alat mesin dalam usahaoff-farmmerupakan hasil kajian dan penelitian, namun demikian agar adopsi inovasi dari teknologi tersebut menjadi lebih efektif bagi petani, diperlukan penelitian lain terhadap daya adopsi mereka.Mengingat pentingnya peran penelitian bagi hajat hidup orang banyak termasuk bagi para petani, dan masyarakat tani, maka pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan-kebijakan baik melalui undang-undang maupun berbagai peraturan lainnya. Beberapa legislasi tersebut antara lain: Undang-undang No 18 Tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, yang merupakan jabaran dari semangat Undang-Undang Dasar Pasal 31. Kementrian pertanian, sebagai sebuah lembaga pemerintah juga telah mengelurakan berbagai kebijakannya tentang Penelitian dan riset teknologi.

Peraturan Menteri PertanianNomor.03/Kpts/HK.060/1/2005tentang pedoman penyiapan dan penerapan teknologi pertanian. Selain itu kementrian juga mengeluarkan berbagai peraturan tentang pedoman tata kerja berbagai badan penelitian dibawahnya seperti BPPT, Balingtan, Baliklimat, Balitan dll. Kementrian juga memiliki Balai Penelitian Teknologi Pertanian (BPTP) yang tersebar di berbagai provinsi dengan harapan dapat membantu petani, penyuluh dan memperkuat daya adopsi petani yang berujung pada kualitas dan kuantitas usaha tani, baik dari sisi produksi, efisiensi biaya, perubahan perilaku dan lain sebagainya.2.5.Hambatan-Hambatan Transfer Teknologi

Hasil penelitian dari berbagai peneliti dibidang pertanian juga tidak serta merta dapat diterima oleh petani sebagai pelaku utama dibidang pertanian. Banyak hambatan yang harus dihadapi peneliti dan agen teknologi (penyuluh pertanian) untuk mentransfer hasil penelitian agar diterima oleh petani. Hambatan tersebut antara lain:

Akseptasi Petani.

Akseptasi atau dalam bahasa komunikasi disebut adopsi inovasi petani terhadap teknologi merupakan faktor penting yang tidak bisa ditinggalkan, muara dari penelitian pertanian salah satunya adalah menghasilkan budidaya pertanian yang lebih produktif, efektif dan efisien. Beberapa faktor yang menyebabkan terhambatny adopsi inovasi tersebut antara lain: faktor sikap atau psikologis petani, hambatan praktis, hambatan nilai-nilai dan hambatan kekuasaan. Upaya PenyelesaianMengingat pentingya penelitian bagi kemajuan pertnaian nasional dan hambatan-hambatan faktual yang dihadapi dewasa ini, maka menurut penulis upayah-upaya yagn bisa dilakukan agar peran penelitian lebih baik antara lain:

a. Memilih Kegiatan Penelitian yang Benilai ManfaatTerbatasnya anggaran untuk pembangunan pertanian dan termasuk di dalamnya anggaran untuk penelitian, maka tidak bisa tidak, peneliti dan lembaga penelitian pemeritah harus benar-benar melaksanakan pengeolaan anggaran yang efektif dan efisien, selain itu kegiatan penelitian juga harus difokuskan pada aspek manfaat yang tinggi bagi kemajuan pertanian itu sendiri.

Permasalahan mengenai peningkatan produksi pangan dan termasuk didalamnya adalah permaslahan hama penyakit, komoditas tahan hama, tahan air dan tahan kering, serta komoditas yang memberi hasil panen tinggi, harus menjadi prioritas utama penelitian dibidang pertanian. Hal-hal tersebut sangat penting artinya bagi ketahanan pangan nasional dan stabilitas politik dalam negeri.

b. Koordinasi KelembagaanSaat ini beberapa kelembagaan penelitian pertanian erbagi kedalam beberapa kementrian seperti Kementrian Riset dan Teknologi, Kementrian Pertanian dan Kementrian Pendidikan melalui Universitas. Sinergi dan koordinasi baik interna maupun eksternal sangat penting artinya agar satu sama lain bisa saling melengkapi. Harus diakui dalam beberapa aspek koordinasi tersebut telah dilaksanakan, namun kulaitasnya masih perlu ditingkatkan.

c. Penyuluh dan PenelitiPenyuluhan saat ini memang tidakdiarahkan pada transfer teknologi, tapi difokuskan pada pemberdayaan petani sebagai pelaku utama, dan pengusaha tani sebagai pelaku usaha. Kendati demikian, peran teknologi merupakan unsur yang tidak bisa dipisahkan dari paradigma baru penyuluhan pertanian tersebut.

Pemberdayaan diarahkan pada kemampuan petani untuk mengambil keputusan, dan bertanggungjawab terhadap hasil usahanya sendiri, namun petani juga manusia, mereka tentu akan memilih berbagai paket teknologi yang akan mengefektifkan usaha tani yang dilaksanakannya. Sehingga fungsi penyuluh sebagai kepanjangan tangan peneliti dalam aspek penerapan teknologi masih diperlukan, selain itu perubahan perilaku juga harus terus diupayakan.2.6. Contoh Kasus Jurnal 1 : Keterkaitan Peneliti dan Penyuluh Pertanian di Australia (Oleh : Suharno)

Australia adalah Negara industri maju berbasis pertanian. Beberapa komoditas yang sangat menjadi andalan ekspor Australia adalah Sapi, Domba, Apel, Jeruk, Gandum dan Strawberry. Selain itu Australia Selatan juga sedang mengembangkan padi irigasi yaitu di daerah Waga-Waga. Sepanjang perjalanan dari Canberra hingga Melbourne terdapat hamparan lahan pertanian yang luas, ternak sapi dan domba, serta paralatan mekanisasi pertanian. Seorang petani di Australia dapat mengelola lahan hingga mencapai ratusan hektar.

Lembaga Riset Rutherglen

Rutherglen Research Institute adalah sebuah lembaga riset pertanian di bawah Departemen Primary Industri Victoria. Lembaga ini memiliki lahan pertanian seluas 870 ha yang digunakan untuk peternakan sapi, domba, integrasi hutan dan ternak serta pengembangan sayuran organik. Lembaga ini juga memiliki kebun percobaan yang dilengkapi dengan stasiun iklim yang memadai untuk analisis iklim yang terjadi setiap hari. Keterkaitan Peneliti dan Penyuluh Pertanian

Sekilas Lembaga Riset Rutherglen mirip dengan BPTP di Indonesia, di sana terdapat peneliti dan penyuluh. Jumlah peneliti dan penyuluh yaitu 75 orang staf. Fokus lembaga riset ini adalah Penelitian Sistem usahatani berkelanjutan berbasis management sumberdaya lahan. Penelitian berkenaan dengan sosial ekonomi industri pertanian, Penelitian dasar, Pelayanan dan Pengaturan, Pelayanan usaha pertanian (inovasi teknologi, informasi dan komunikasi teknologi, pembiayaan perusahaan).

Keterkaitan antara peneliti dengan penyuluh pertanian sangat erat, yaitu Peneliti melakukan penelitian di kebun percobaan dan penyuluh pun

melakukan riset aksi (action research) di lahan petani (on farm trial in local area). Penyuluh memberikan pelayanan dan pendampingan sacara prima kepada petani serta melakukan pendampingan secara utuh tentang teknologi yang diintroduksikan. Tujuan penyuluh mendampingi para petani adalah untuk melakukan inovasi teknologi agar mendapatkan profit.

Jadi dalam contoh kasus ini, lembaga riset memiliki peranan yang sangat penting bagi perkembangan pertanian yang berbasis inovasi, teknologi, informasi dan komunikasi teknologi, serta pembiayaan perusahaan. Selain itu dalam lembaga riset ini terdapat keterkaitan yang cukup erat yang terjalin antara para peneliti dan penyuluh yang berdampak sangat baik bagi perkembangan pertanian.

Jurnal 2 : Pemanfaatan Informasi Teknologi Pertanian Oleh Penyuluh Pertanian Kasus Di Kabupaten Bogor, Jawa Barat Tahun 2010

Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik penyuluh pertanian di Kabupaten Bogor, mempelajari pemanfaatan informasi teknologi pertanian oleh penyuluh, dan mengetahui hubungan antara karakteristik penyuluh pertanian dan pemanfaatan teknologi informasi pertanian.

Informasi teknologi pertanian memegang peranan penting dalam proses pembangunan pertanian. Tersedianya berbagai sumber informasi yang akan menyebarkan atau menyampaikan informasi teknologi pertanian dapat mempercepat kemajuan usaha pertanian di pedesaan.

Pemanfaatan Informasi Teknologi Pertanian

Penyuluh pertanian merupakan pelaksana teknis fungsional penyuluhan pertanian yang mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengembangkan, mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan penyuluhan pertanian. Pelaksanaan semua kegiatan tersebut memerlukan dukungan informasi. Informasi teknologi pertanian antara lain digunakan sebagai bahan penyusunan rancangan programa penyuluhan, bahan penyusunan rencana kerja penyuluhan pertanian, bahan untuk melakukan pengkajian/pengujian teknologi anjuran, bahan penyusunan materi penyuluhan, dan sebagainya.

Sumber informasi yang paling banyak dimanfaatkan oleh penyuluh adalah sumber informasi interpersonal, terutama kontak tani/petani maju dan sesama penyuluh. Informasi tersebut dimanfaatkan terutama untuk menyusun rencana kerja penyuluh pertanian, materi penyuluhan, dan rancangan program penyuluhan.

Karakteristik penyuluh yang memiliki hubungan nyata dengan pemanfaatan informasi teknologi pertanian adalah pendidikan nonformal dengan pemanfaatan media cetak, jabatan fungsional dengan pertemuan ilmiah/teknis, dan kekosmopolitanan dengan media cetak dan pertemuan ilmiah/teknis. Sumber informasi interpersonal, terutama penyuluh dan kontak tani/petani maju merupakan media yang strategis untuk menyampaikan informasi. Peningkatan kualitas dan kinerja penyuluh dan kontak tani/petani maju perlu diarahkan pada peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, keterampilan, dan profesionalisme kerja. Hal ini sangat diperlukan dalam upaya penyampaian informasi, terutama teknologi pertanian yang baru.BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Lembaga riset memiliki peranan yang sangat penting bagi perkembangan pertanian yang berbasis inovasi, teknologi, informasi dan komunikasi teknologi, serta pembiayaan perusahaan. Selain itu dalam lembaga riset ini terdapat keterkaitan yang cukup erat yang terjalin antara para peneliti dan penyuluh yang berdampak sangat baik bagi perkembangan pertanian.

Pelaksanaan semua rangkaian kegiatan penyuluhan memerlukan dukungan informasi. Informasi teknologi pertanian antara lain digunakan sebagai bahan penyusunan rancangan programa penyuluhan, bahan penyusunan rencana kerja penyuluhan pertanian, bahan untuk melakukan pengkajian/pengujian teknologi anjuran, bahan penyusunan materi penyuluhan, dan sebagainya. Tersedianya berbagai sumber informasi yang akan menyebarkan atau menyampaikan informasi teknologi pertanian dapat mempercepat kemajuan usaha pertanian di pedesaan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Memilih Model Keterkaitan Penelitian dan Penyuluhan. [online] available http://tabloidsinartani.com/content/read/memilih-model-keterkaitan-penelitian-dan-penyuluhan/ (diakses pada 5 Mei 2014).Juhaedi, Ajat. 2014. Peran Penilitian untuk Kemajuan Pertanian Nasional. [online] available http://pertaniantangguh.wordpress.com/2014/01/28/peran-penelitian-untuk-kemajuan-pertanian-nasional/ (diakses pada 5 Mei 2014).Nurochmatuddin, Dodi. 2013. Jenis- jenis Metode Penyuluhan. [online] available http://bp3kmandirancan.blogspot.com/2013/01/jenis-jenis-metode-penyuluhan.html (diakses pada 5 Mei 2014).Pemanfaatan Informasi Teknologi Pertanian Oleh Penyuluh. [online] available http://www.e-bookspdf.org/download/jurnal-penyuluh-pertanian.html (diakses pada 5 Mei 2014).18