MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

43
MENGELOLA SANGGAHAN Unit Kompetensi 15

Transcript of MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

Page 1: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

MENGELOLA

SANGGAHAN

Unit Kompetensi 15

Page 2: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

SKKNI PBJ –Mengelola Sanggahan

Page 3: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

Fungsi Utama

• Melaksanakan pemilihan penyedia

Unit Kompetensi

• Mengelola Sanggahan

Elemen Kompetensi

• Mengkaji sanggahan

• Menjawab sanggahan

SKKNI PBJ –Melakukan Evaluasi Kinerja Penyedia

Page 4: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

• Persyaratan pengajuan sanggahan diidentifikasi secara cermat

• Sanggahan yang masuk diverifikasi secara cermat keabsahannya

• Substansi sanggahan dikaji secara cermat dan komprehensif mengacu fakta, peraturan dan ketentuan

• Hasil kajian atas sanggahan ditentukan secara tepat dan tingkat kebenarannya

Mengkaji sanggahan

• Jawaban atas sanggahan disiapkan secara lengkap dengan alasan dan dokumen pendukung

• Jawaban atas sanggahan disampaikan secara lengkap

• Proses penanganan sanggahan didokumentasikan secara lengkap

Menjawab sanggahan

Fokus Modul

Page 5: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

• Pendahuluan

• Konsep Dasar Sanggahan

• Prosedur Penanganan Sanggahan

• Prosedur Penanganan Pengaduan

Isi Modul

Page 6: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

• Bagaimana cara mengelola sanggahan pesertapemilihan penyedia barang/jasa

• Ketentuan umum sanggahan dan dampak hukumpengelolaan sanggahan tersebut

• Bagaimana mengkaji dan menyelesaikan sanggahan danpengaduan, serta membuat pelaporan atas pengelolaansanggahan dan pengaduan

Ikhtisar

Page 7: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

Tujuan Khusus

• Memahami dan mampu menjelaskan ketentuan umum sanggahan,serta dampak hukumnya

• Mampu mengkaji sanggahan atas penetapan pemenang

• Mampu menyelesaikan sanggahan atas penetapan pemenang

• Mampu melakukan penanganan pengaduan sesuai dengan prosedurdan ketentuan yang berlaku

• Mampu menyusun laporan sanggahan dan pengaduan

Page 8: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

KONSEP DASAR SANGGAHAN

• Filosofi Sanggahan• Fungsi Sanggahan• Dasar Prosedur Sanggahan• Ketentuan Sanggahan• Implikasi Hukum

Page 9: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

Konsep Sanggahan

Prinsip transparan, akuntabel dan adil pada pengadaan

Evaluasi dan penyebab kegagalan diinformasikan

Pemberian waktu tenggang kepada peserta yang gagal:- Untuk memeriksa ulang hasil evaluasi lelang- merespon/menanggapi hasil evaluasi lelang

Jenis mekanisme tanggapan :- Sanggahan-Debriefing

Page 10: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

• A bid protest is a written objection by an “interestedparty” to the conduct of a federal agency in acquiringsupplies or services for its own direct use and benefit(International Handbook of Procurement, 2009)

• Sebuah bantahan atau protes dari pihak yang merasadirugikan terhadap pendapat atau keputusan daripejabat pembuat keputusan pemenang penyediabarang jasa

Sanggahan

Page 11: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

• Debriefing means informing unsuccessful off erors of thebasis for the selection decision and contract award, aswell as what was wrong with their proposal(International Handbook of Procurement, 2009)

• Menginformasikan penyedia barang jasa yang gugurdengan menjelaskan kekuatan dan kelemahanpenawarannya serta alasan mengapa pemasok tidakdipilih

Debriefing

Page 12: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

Pemasukan

Penawaran

Evaluasi

Penawaran

· Pengumuman

Penetapan

Pemenang

· Pemberitahuan

Sebab Gugur/

Gagal

Pengumuman

Lelang/Seleksi

Post Award

Debriefing

Posisi Debriefing pada Proses Lelang

Langkah Menuju Debriefing

Page 13: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

Sanggahan vs. Debriefing

Sanggahan Debriefing

• sektor publik • sektor swasta/privat

• sesuai dengan prosedur yang ditentukan oleh aturan hukum

• sesuai dengan kebijakan pimpinan perusahaan

• menghentikan sementara proses lelang/seleksi

• tidak menghentikan proses lelang/seleksi

• hasil untuk proses perbaikan sistem

• hasil untuk proses perbaikan sistem

• hasil dapat mengubah keputusan lelang/seleksi

• hasil tidak mengubah keputusan lelang/seleksi

• secara tertulis • dapat dilakukan secara verbal, untuk kontrak sederhana

• tenggang waktu disebut masa sanggah

• tenggang waktu disebut masa tenang (standstill)

Page 14: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

Pengguna Barang Jasa Penyedia Barang Jasa

• Mengidentifikasi cara memperbaiki proses di masa mendatang

• Mendorong tawaran yang lebih baik di masa depan

• Membantu mendirikan sektor publik sebagai pembeli lebih adil, terbuka dan etis

• Mendorong partisipasi pemasok yang berkesinambungan yang mempromosikan kompetisi

• Membangkitkan kepercayaan diri dan meyakinkan integritas proses lelang

• Membantu memperbaiki kinerja/performa di masa mendatang

• Membantu memahami dan mengoperasikan prosedur dan praktek yang berbeda yang mungkin diaplikasikan di sektor publik

Fungsi Sanggahan

Page 15: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

• UU 30 – 2014 tentang Administrasi Pemerintahan

• UU 05 – 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara danperubahannya UU 09 – 2004 dan UU 51 – 2009

• UU 25 – 2009 tentang Pelayanan Publik

• UU 14 – 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP)

• PP 07 – 1989 tentang Penerapan UU 05 – 1986 tentangPeradilan Tata Usaha Negara

Dasar Prosedur Sanggahan

Page 16: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

Ketentuan Sanggahan

Diagram Alir Proses Sanggahan

Page 17: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

Ketentuan Sanggahan

Apa yang Disanggah?

• Adanya penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur

• Adanya rekayasa yang mengakibatkan terjadinya persaingan yang tidak sehat

• Adanya penyalahgunaan wewenang oleh pokja ULP dan/atau pejabat yang berwenang lainnya

Kapan Masa Sanggah Berlaku?

• Lelang/seleksi umum

• Masa sanggah 5 (lima) hari setelah pengumuman pemenang

• Jawaban sanggahan 5 (lima) hari setelah sanggahan diterima

Lelang/seleksi sederhana

• Masa sanggah 3 (tiga) hari setelah pengumuman pemenang

• Jawaban sanggahan 3 (tiga) hari setelah sanggahan diterima

Page 18: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

• Peserta pemilihan/seleksi (pihak yang melakukan sanggahan)

• Kelompok Kerja/Pokja ULP (pihak yang disanggah)

• Pejabat Pembuat Komitmen (tembusan)

• Pengguna Anggaran (PA)/Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) (tembusan)

• Aparat Pengawas Intern Pemerintah (tembusan)

Ketentuan Sanggahan

Siapa Saja yang Terlibat?

Page 19: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

Implikasi Hukum

Pengelolaan sanggahan yang efektif akan menentukan keberlangsungan program kegiatan

•Penyedia tidak puas dapat berlanjut ke PTUN

Sanggahan diterima, ditelaah unsur tindak pidana atau TUN.

• Sanksi administrasi

• Sanksi pidana

Sanggahan diwajibkan untuk ditindaklanjuti apapun hasilnya, baik menerima atau menolak sanggahan.

Jika sanggahan tidak ditindaklanjuti, maka sanggahan tersebut dianggap diterima

Page 20: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

PROSEDUR

PENANGANAN SANGGAHAN

• Inventarisasi Sanggahan• Penyusunan Jawaban Sanggahan

Page 21: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

Inventarisasi Sanggahan

Identitas Penyedia

Tanggal Surat Diterima

Tujuan Surat

Isi Surat

Tanda Tangan

Tembusan

Page 22: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

• Penelaahan Materi Sanggahan• Inventarisasi dokumen pendukung

• Kategori kriteria sanggahan

• Menyusun Materi Jawaban Sanggahan• Fokus terhadap butir-butir sanggahan

• Memetakan butir sanggahan dengan hasil kajian

• Melengkapi butir sanggahan dan hasil kajian dengan dasar hukum

Penyusunan Jawaban Sanggahan

Page 23: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

Format Lembar Kerja Penyusunan Materi Jawaban Sanggahan

Page 24: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

NoMateri

SanggahanJawaban

Referensi

Acuan Dokumen Pendukung

1. Butir Sanggahan

1

Kesimpulan

Jawaban Butir

Sanggahan 1

· Perpres 70 tahun

2012 Pasal X Ayat

Y

· Perka LKPP No. xx

tahun xxxx

· IKP (Instruksi

Kepada Peserta

Lelang)

· Dok. Penawaran

· Dok. Pemilihan (Bab

Lembar Data Pelelangan)

2 Butir Sanggahan

2

Kesimpulan

Jawaban Butir

Sanggahan 2

· Perpres 70 tahun

2012 Pasal Y Ayat

Z

· Perka LKPP No

YY tahun YYYY

· Dok. Penawaran (Daftar

Kuantitas Harga)

· Dok. Pemilihan (Bab

Instruksi Kepada Peserta

Lelang)

Format Rekapitulasi Jawaban Sanggahan

Page 25: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

Tindak Lanjut Sanggahan

Sanggahan Diterima

Sanggahan Ditolak

Evaluasi ulang atau lelang ulangjika PA/KPA menyetujui

- Penyanggah puas, dilanjutkan dengan penerbitan SPPBJ- Penyanggah tidak puas, dilanjutkan prosedur pengaduan

Page 26: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

Penyampaian Jawaban Sanggahan

Bukti tanda terima jawaban sanggahan

alat bukti rekama kerja

Pokja ULP

Dipastikan diterima pada

masa batas waktu jawaban

sanggahan

Dipastikan diterima oleh penyanggah

Page 27: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

PROSES

LELANG/SELEKSI

PENGUMUMAN

PENETAPAN

PEMENANG

MA

SA

SA

NG

GA

H

KEBERATAN

MENERIMASPPBJKONTRAK

SANGGAHANJAWABAN

SANGGAHAN

TIDAK PUAS

PENGADUAN

Bagan Alir Sanggahan

Page 28: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

PROSEDUR

PENANGANAN PENGADUAN

• Definisi Pengaduan• Pihak yang Terkait Proses Pengaduan• Melakukan Pengaduan• Pengelolaan Penanganan Pengaduan• Pembuktian Pengaduan• Tindak Lanjut Pengaduan

Page 29: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

• Pemberitahuan disertai permintaan oleh pihak yangberkepentingan kepada pejabat yang berwenang untukmenindak menurut hukum seorang yang telah melakukantindak pidana aduan yang merugikannya (KUHAP, Pasal 1)

• Pengaduan adalah proses penyampaian informasi yangdisampaikan oleh Whistlelower sehubungan dengan adanyaindikasi pelanggaran dalam Pengadaan Barang/JasaPemerintah (Perka LKPP No. 11 tahun 2014)

Pengaduan

Page 30: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

• Organisasi masyarakat

• Organisasi politik

• LSM

• Instansi pemerintah

• Pihak kepentingan atau merasa dirugikan terhadap hasil lelang/seleksi

Pihak Terkait Proses Pengaduan

Page 31: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

• Dasar Hukum

• UU No. 25 – 2009 tentang Pelayanan Publik

• PP No. 96 – 2012 tentang Pelaksanaan UU No. 25 – 2009

• PP No. 68 – 1999 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran SertaMasyarakat dalam Penyelenggaraan Negara

• Peraturan Menteri PAN No. 05 – 2009 tentang Pedoman UmumPenanganan Pengaduan Masyarakat Bagi Instansi Pemerintah

• Data Minimal Pengadu

• Nama dan alamat pemberi informasi (fotokopi KTP/identitas diri)

• Keterangan mengenai fakta dan tempat kejadian yang diinformasikan

• Dokumen atau keterangan lain sebagi alat bukti

Melakukan Pengaduan

Page 32: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

Cakupan Pengaduan PBJ

Penyimpangan prosedur

pengadaan barang jasa pemerintah

Korupsi, kolusi dan nepotisme dalam penyelenggaraan

PBJ

Pelanggaran persaingan yang sehat

Page 33: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

• Dasar Pengelolaan Pengaduan

• Prinsip terbuka, transparan, akuntabel

• Instansi Pemerintah wajib mengelola pengaduan masyarakat

• Pengelolaan pengaduan adalah proses kegiatan menampung,mencatat, menelaah, menyalurkan, mengkonfirmasi, mengklarifikasi,memberikan alternatif solusi, mendokumentasikan, danmensosialisasikan hasil pengelolaan pengaduan ke masyarakat

• Tujuan Pengelolaan Pengaduan

• Agar masalah pada pengaduan, yang dialami, dirasakan atau dihadapimasyarakat, dapat segera dicarikan alternatif solusi terbaiknya

Pengelolaan Penanganan Pengaduan

Page 34: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

Fungsi Pengaduan

Menumbuhkembangkan partisipasi masyarakat dalam kontrol sosial

Satu tolak ukur kepercayaan masyarakat terhadapkinerja aparatur pemerintah

Membangun citra aparatur pemerintah yang beretika, bermoral,profesional, transparan dan bertanggung jawab dan memiliki jiwa korsa

Memperbaiki dan mengefektifkan sistem pengendalian intern

Menumbuhkan kepekaan dan mengefektifkan fungsi manajerial

Menegakkan hukum dan keadilan secara tertib,proporsional dan demokratis

Page 35: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

Asas-Asas Pelaksanaan Pengelolaan Pengaduan

Proporsionalitas

Kepastian Hukum

Transparansi

Koordinasi

Efektivitas & Efisiensi

Akuntabilitas

Objektivitas

Kerahasiaan

Page 36: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

• Materi Pengelolaan Pengaduan

• Identitas pengadu

• Prosedur pengelolaan pengaduan

• Penentuan pelaksana yang mengelola pengaduan

• Prioritas penyelesaian pengaduan

• Pelaporan proses dan hasil pengelolaan pengaduan kepada atasanpelaksana

• Rekomendasi pengelolaan pengaduan

• Penyampaian hasil pengelolaan pengaduan kepada pihak terkait

• Pemantauan dan evaluasi pengelolaan pengaduan

• Dokumentasi dan statistik pengelolaan pengaduan

• Pencantuman nama dan alamat penanggung jawab serta saranapengaduan yang mudah diakses

Ketentuan Pengelolaan Pengaduan

Page 37: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

PENGADUAN

Pencatatan

Identifikasi

Masalah

Indikasi Masalah/

PenyimpanganSalah Informasi

Pencarian Fakta

Analisis Masalah

Masalah/

Penyimpangan

Benar?

YA

Fasilitasi

Penanganan

Selesai?

YA

TIDAK

Umpan Balik/Jawaban

ke Pengadu/Pelapor

TAHAP

PENGUMPULAN

INFORMASI

TAHAP

PENANGANAN

TAHAP

DOKUMENTASI

TIDAK

Bagan Alir Penanganan Pengaduan

Page 38: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

Tahapan Pengelolaan Pengaduan

• Data surat pengaduan

• Identitas pelapor

• Identitas terlapor

• Lokasi kasus

Pencatatan

• Merumuskan inti masalah yang diadukan

• Menghubungkan materi pengaduan dengan peraturan yang relevan

• Meneliti dokumen/informasi terkait materi pengaduan yang diterima

• Menetapkan hasil penelaahan pengaduan

Penelaahan

Penyaluran Pengarsipan

Page 39: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

Pembuktian Pengaduan

1

2

3

Pemeriksaan

Telaah lanjutan• Mempelajari dan

merumuskan permasalahan

• Pemaparan hasil rumusan

• Merumuskan bahwa pengaduan mengarah adanya pelanggaran

Konfirmasi• Mengidentifikasi

terlapor• Mencari informasi

tambahan

Klarifikasi • Meminta penjelasan pihak-

pihak terkait• Melakukan penilaian

terhadap permasalahan• Meminta dokumen

pendukung atas penjelasan yang disampaikan

Page 40: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

• Waktu Penyelesaian

• Paling lambat 90 (sembilan puluh) hari setelah surat pengaduan diterima

• Pelaporan

• Sistematik, singkat, jelas dan dapat dipertanggungjawabkan

• Disampaikan ke pimpinan terlapor dan instansi pengadu

• Pengaduan menyangkut KN > Rp. 1 Milyar wajib disampaikan ke KPK

• APIP

Pembuktian Pengaduan

Page 41: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

Hasil Pelaporan

• Tindakan administratif

• Tindakan tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi

• Tindakan gugatan perdata

• Tindakan pengaduan perbuatan pidana

• Tindakan penyempurnaan manajemen instansi yang bersangkutan

Pelapor

• Menyampaikan jawaban pengaduan

Tindak Lanjut Pengaduan (1/2)

Page 42: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN

Terlapor

• Pengaduan tidak terbukti mengembalikan nama baik terlapor

• Pengaduan terbukti tindakan sesuai ketentuan

Hasil Pemeriksaan

• Pelapor tidak puas dan menyampaikan pengaduan kembali disertai dengan bukti pendukung yang memadai, pejabat berwewenang perlu mengadakan pengkajian ulang terhadap hasil pemeriksaan

• Hasil pemeriksaan yang dianggap kurang memadai, maka instansi lain terkait yang berhak menerima laporan atas hasil tindak lanjut penanganan pengaduan dapat melakukan verifikasi

Tindak Lanjut Pengaduan (2/2)

Page 43: MENGELOLA Unit Kompetensi 15 SANGGAHAN