Menejemen K3 (Febrianto Jeremy Allak)

15
OLEH : KELOMPOK III 1. LUTVIATUL JALILLAH 2. FEBRIANTO JEREMY ALLAK 3. HARUN ADRIANTO 4. RIFKI IRIANTO SAPUTRA T.A 2013/2014

description

Keselamatan dan kesehatan kerja, serta keamanan di tempat kerja adalah bentuk komitmen dan merupakan tanggung jawab dari perusahaan atau pemilik perusahaan kepada pegawainya. Penerapan sistem manajemen K3 di tempat kerja, selain dipicu oleh faktor internal, juga didorong oleh faktor eksternal yakni adanya kewajiban yang diterapkan pemerintah. Dengan adanya sistem manajemen K3, perusahaan mampu melindungi tenaga kerja dari risiko kecelakaan di tempat kerja, meningkatkan produktivitas, serta memenuhi persyaratan regulasi yang berlaku. Upaya penyusunan sistem manajemen K3 akan dipermudah dengan tersedianya jasa konsultasi yang akan membantu perusahaan dalam penyusunan serta memberi bekal kepada personil yang ditunjuk dalam memelihara dan mengembangkan sistem tersebut.A. Definisi K3 Kondisi kesehatan dan keselamatan kerja di filosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera. Secara keilmuan K3 di artikan sebagai suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.B. Manajemen K3 Memiliki Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang terintegrasiini, sudah merupakan suatu keharusan untuk sebuah perusahaan dan telah menjadi peraturan. terutama pada proyek konstruksi.

Transcript of Menejemen K3 (Febrianto Jeremy Allak)

Page 1: Menejemen K3 (Febrianto Jeremy Allak)

OLEH :

KELOMPOK III

1. LUTVIATUL JALILLAH

2. FEBRIANTO JEREMY ALLAK

3. HARUN ADRIANTO

4. RIFKI IRIANTO SAPUTRA

T.A 2013/2014

Page 2: Menejemen K3 (Febrianto Jeremy Allak)

KATA PENGANTAR

Assalam’mualaikum Wr.Wb

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

bimbingan-Nyalah serta berkat-Nya lah kami masih diberi kesempatan dan

kesehatan untuk menyelesaikan dan menyusun makalah ini. kami selaku penyusun

makalah ini menyadari bahwa dalam bahasan makalah ini masih kurang juga

sering terdapat kesalahan dan kekurangan. Dan semoga dengan selesainya

makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca dan pendengar.

Page 3: Menejemen K3 (Febrianto Jeremy Allak)

DAFTAR ISI

1. KATA PENGANTAR…………………………………………………………………

2. DAFTAR ISI …………………………………………………………………………..

3. BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………………… Latar Belakang ……………………………………………………………………………………… Tujuan …………………………………………………………………………………………………

4. BAB II ISI ………………………………………………………………………………………………. Kajian Pustaka ……………………………………………………………………………………… Pembahasan ..……. ………………………………………………………………………………..

1. Definisi K3..……. ……………………………………………………2. Manajemen K3..……. ………………………………

5. BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………………

Kesimpulan …………………………………………………………………………………………. Saran …………………………………………………………………………………………………

Page 4: Menejemen K3 (Febrianto Jeremy Allak)

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Sebagai sesama makhluk hidup di dunia yang perduli akan orang lain akan

mempertimbangkan teknik keselamatan yang lebih baik di dalam dunia usaha.

Seorang pekerja yang kehilangan lengan, kaki atau bahagian lain pada tubuhnya

dalam kecelakaan dibidang industri tidak hanya dihadapkan pada penderitaan dan

kekurangan yang sementara saja, tetapi harus juga mengantisipasi pengeluaran serta

trauma dengan kekurangannya kemampuan dan pendapatan selama hidupnya.

Kecelakaan di bidang industri termasuk untuk biaya kesehatan, biaya kompensasi,

tunjangan korban, dan semua biaya tersebut dibayar oleh asuransi bagi yang telah

membayar premium asuransi.

TUJUAN

Memahami Apa yang dimaksud dengan K3.

Memahami Manajemen K3 dan Sistemnya.

Page 5: Menejemen K3 (Febrianto Jeremy Allak)

BAB II

ISI

KAJIAN PUSATAKA

Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan satu upaya pelindungan

yang diajukan kepada semua potensi yang dapat menimbulkan bahaya. Hal

tersebut bertujuan agar tenaga kerja dan orang lain yang ada di tempat kerja

selalu dalam keadaan selamat dan sehat serta semua sumber produksi dapat

digunakan secara aman dan efisien. (Andre Suma’mur, 2006).

Bahkan dewasa ini organisasi tidak hanya dituntut untuk memiliki sistim

manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi, lebih dari itu

organisasi diharapkan memiliki budaya sehat dan selamat (safety and health

culture) dimana setiap anggotanya menampilkan perilaku aman dan sehat

(Milyandra, 2009).

Page 6: Menejemen K3 (Febrianto Jeremy Allak)

PEMBAHASAN

MANAJEMEN KONDISI KESEHATAN DAN KESELAMATAN

KERJA

Keselamatan dan kesehatan kerja, serta keamanan di tempat kerja adalah

bentuk komitmen dan merupakan tanggung jawab dari perusahaan atau pemilik

perusahaan kepada pegawainya.

Penerapan sistem manajemen K3 di tempat kerja, selain dipicu oleh faktor

internal, juga didorong oleh faktor eksternal yakni adanya kewajiban yang

diterapkan pemerintah.

Dengan adanya sistem manajemen K3, perusahaan mampu melindungi

tenaga kerja dari risiko kecelakaan di tempat kerja, meningkatkan produktivitas,

serta memenuhi persyaratan regulasi yang berlaku.

Upaya penyusunan sistem manajemen K3 akan dipermudah dengan

tersedianya jasa konsultasi yang akan membantu perusahaan dalam penyusunan

serta memberi bekal kepada personil yang ditunjuk dalam memelihara dan

mengembangkan sistem tersebut.

Page 7: Menejemen K3 (Febrianto Jeremy Allak)

A. Definisi K3

Kondisi kesehatan dan keselamatan kerja di filosofikan sebagai suatu pemikiran

dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani

tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya

menuju masyarakat makmur dan sejahtera.

Secara keilmuan K3 di artikan sebagai suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya

dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

B. Manajemen K3

Memiliki Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang terintegrasi

ini, sudah merupakan suatu keharusan untuk sebuah perusahaan dan telah menjadi

peraturan. terutama pada proyek konstruksi. Organisasi Buruh Sedunia (ILO)

menerbitkan panduan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Di

Indonesia panduan yang serupa dikenal dengan istilah SMK3, sedang di Amerika

OSHAS 1800-1, 1800-2 dan di Inggris BS 8800 serta di Australia disebut AS/NZ

480-1. Secara lebih rinci lagi asosiasi di setiap sektor industri di dunia juga

menerbitkan panduan yang serupa seperti misalnya khusus dibidang transportasi

udara, industry minyak dan gas, serta instalasi nuklir dan lain-lain sebagainya. Bahkan

dewasa ini organisasi tidak hanya dituntut untuk memiliki sistim manajemen

keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi, lebih dari itu organisasi

diharapkan memiliki budaya sehat dan selamat (safety and health culture) dimana

Page 8: Menejemen K3 (Febrianto Jeremy Allak)

setiap anggotanya menampilkan perilaku aman dan sehat (Milyandra, 2009). Oleh

sebab itu, perusahaan harus melakukan berbagai cara untuk dapat mewujudkan

terlaksananya keselamatan dan kesehatan kerja ditempat kerja. Menurut Abdurrahmat

Fathoni (2006:106) seluruh tenaga kerja harus mendapat pendidikan dan pelatihan

serta bimbingan dalam keselamatan dan kesehatan kerja dengan ketentuan yang

dibuat sebagai berikut :

1. Mengeluarkan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan keselamatan dan

kesehatan kerja para pegawai.

2. Menerapkan program kesehatan kerja bagi para pegawai.

3. Menerapkan sistem pencegahan kecelakaan kerja pegawai.

4. Membuat prosedur kerja.

5. Membuat petunjuk teknis tentang pelaksanaan kerja termasuk penggunaan sarana

dan prasarananya. Menurut Su’mamur (1981) cara pencegahan terjadinya kecelakaan

pada proyek konstruksi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara yang antara lain

sebagai berikut :

a. Membuat daftar resiko kecelakaan yang mungkin terjadi disetiap item pekerjaan

misalnya pada pekerjaan galian tanah akan memungkinkan terjadi kelongsoran tanah,

pekerja terkena cangkul, sehingga diketahui upaya pencegahanya seperti pembuatan

tembok sementara dari bamboo untuk menahan tanah serta memasang rambu-rambu

hat-hati pada lokasi galian tanah.

Page 9: Menejemen K3 (Febrianto Jeremy Allak)

b. Melakukan penyuluhan kepada pekerja dengan cara membuat jadwal sebelumnya

seperti waktu pagi hari sebelum bekerja dapat dibunyikan suara speaker “Selamat

bekerja, gunakan alat pelindung diri, hat-hati dalam bekerja karena keluarga

menunggu dirumah atau kata-kata lain yang dapat mengingatkan setiap pekerja

proyek untuk berhati-hati dalam bekerja.

c. Membuat rambu-rambu kecelakaan kerja, memasang pagar pengaman pada void

yang memungkinkan adanya resiko jatuh, memasang tabung pemadam kebakaran

pada area rawan kebakaran.

d. Menjaga kebersihan proyek dapat membuat lingkungan kerja nyaman sehingga

emosi negatif yang mungkin timbul saat bekerja dapat dikurangi karena hal tersebut

dapat menyebabkan kecelakaan proyek akibat pikiran sedang tidak focus terhadap

pekerjaan.

e. Menjalin kerjasama dengan pelayan kesehatan atau rumah sakit terdekat dari lokasi

proyek sehingga sewaktu-waktu terjadi kecelakaan dapat ditangani secara cepat untuk

mencegah hal-hal selanjutnya yang tidak diinginkan.

f. Penyediaan perangkat pengaman kecelakaan kerja dari mulai personil sampai

peralatan mungkin terlihat mahal namun biaya tersebut akan lebih murah jika tidak

mengadakanya sehingga terjadi kecelakaan sehingga dapat menghentikan jalannya

pekerjaan atau pengalihan aktifitas pekerjaan pada upaya menyelamatkan korban

kecelakaan.

Page 10: Menejemen K3 (Febrianto Jeremy Allak)

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dari semua rincian pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa

kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk

menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik

fisik, mental maupun emosional terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat dan

lingkungan. Jadi kesehatan dan keselamatan kerja tidak melulu berkaitan dengan

masalah fisik pekerja, tetapi juga mental, psikologis dan emosional.

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya

untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani.

Dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka para pihak diharapkan dapat

melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman.

SARAN

Kami Sebagai penyusun Makalah Ini, mengetahui bahwa Pembahasan

dalam materi makalah diatas sangatlah jauh dari yang diharapkan, karena masih

banyaknya kekurangan dan kurang memadai. Maka untuk masa-masa yang akan

datang semoga makalah ini dapat lebih lebih lengkap dan memadai, sehingga

makalah ini dapat disajikan dengan lebih baik lagi.

Wassalam’mualaikum Wr.Wb

Page 11: Menejemen K3 (Febrianto Jeremy Allak)

DAFTAR PUSTAKA

http://sarisolo.multiply.com/journal/item/35/kecelakaan_kerja_di_perusahaan.

http://saintek.uin-suka.ac.id/file_kuliah/manajemen%20lab%20kimia.doc.

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/10/kesehatan-dan-keselamatan-kerja-

k3.html

Suma’mur. 1981. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta:

Gunung Agung.

TERIMAKASIH