MENEJEMEN KONSTRUKSI PROYEK

34
MENEJEMEN KONSTRUKSI PROYEK BAB 1 Pendahuluan Latar Belakang Sebelumnya kita harus mengetahui arti dari proyek .Dimana proyek adalah bentuk usaha dalam mencapai tujuan yang ditentukan dan dibatasi oleh waktu dan juga sumber daya yang terbatas. Sehingga garis besar dari proyek konstruksi, yaitu suatu upaya untuk mendapatkan hasil yang dirubah menjadi bangunan atau infrastruktur. Infrastruktur atau bangunan ini mencakup beberapa pekerjaan utama yang termasuk di dalamnya bidang teknik sipil/eangineer dan arsitektur/designer(perencana), juga dapat melibatkan disiplin ilmu pengetahuan lainnya seperti akutansi/keuangan, teknik mesin, teknik industri dan elektro. Lebih dalam dari Manajemen Proyek Konstruksi(CPM), suatu proses penerapan fungsi/kegunaan manajemen seperti perencanaan, pelaksanaan dan penerapan.Dimana berjalan secara sistimatis pada setiap bagian – bagian tersebut yang terdapat pada proyek, dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada secara efisien dan efektif agar tercapai tujuan proyek tersebut dengan benar. Manajemen Konstruksi membawahi mutu fisik dari konstruksi, biaya dan waktu. Dimana manajemen tenaga kerja/sumber daya manusia dan manjemen material lebih ditekankan dan digunakan. Karena pada Manajemen Konstruksi, dua puluh persen dari manajemen perencanaan berperan dan sisanya, yaitu manajemen pelaksanaan termasuk didalamnya pengendalian biaya dan waktu proyek mendapatkan bagian yang lebih besar.

description

MENEJEMEN KONSTRUKSI PROYEK

Transcript of MENEJEMEN KONSTRUKSI PROYEK

Page 1: MENEJEMEN KONSTRUKSI PROYEK

MENEJEMEN KONSTRUKSI PROYEKBAB 1

Pendahuluan

Latar Belakang

Sebelumnya kita harus mengetahui arti dari proyek .Dimana proyek adalah bentuk usaha

dalam mencapai tujuan yang ditentukan dan dibatasi oleh waktu dan juga sumber daya yang

terbatas. Sehingga garis besar dari proyek konstruksi, yaitu suatu upaya untuk mendapatkan hasil

yang dirubah menjadi bangunan atau infrastruktur. Infrastruktur atau bangunan ini mencakup

beberapa pekerjaan utama yang termasuk di dalamnya bidang teknik sipil/eangineer dan

arsitektur/designer(perencana), juga dapat melibatkan disiplin ilmu pengetahuan lainnya seperti

akutansi/keuangan, teknik mesin, teknik industri dan elektro.

Lebih dalam dari Manajemen Proyek Konstruksi(CPM), suatu proses penerapan

fungsi/kegunaan manajemen seperti perencanaan, pelaksanaan dan penerapan.Dimana berjalan

secara sistimatis pada setiap bagian – bagian tersebut yang terdapat pada proyek, dengan

mengoptimalkan sumber daya yang ada secara efisien dan efektif agar tercapai tujuan proyek

tersebut dengan benar.

Manajemen Konstruksi membawahi mutu fisik dari konstruksi, biaya dan waktu. Dimana

manajemen tenaga kerja/sumber daya manusia dan manjemen material  lebih ditekankan dan

digunakan. Karena pada Manajemen Konstruksi, dua puluh persen dari manajemen perencanaan

berperan dan sisanya, yaitu manajemen pelaksanaan termasuk didalamnya pengendalian biaya

dan waktu proyek mendapatkan bagian yang lebih besar.

Rumusan Masalah

     Menelisik dari latar belakang yang tertera di atas maka dapat diperoleh masalah –

masalah yang perlu akan pembahasan dan berkesinambungan sehingga masalahnya adalah

sebagai berikut:

1.      Bagaimanakah  makna sebenarnya dari menejemen proyek konstruksi itu sendiri?

2.      Seperti apakah tujuan dari menejemen proyek dalam pelaksanaan menejemen konstruksi?

Page 2: MENEJEMEN KONSTRUKSI PROYEK

3.      Apa saja pembentuk – pembentuk dari menejemen proyek mengingat peranaannya sebagai

menejemen konstruksi?

4.      Seperti apakah peranan manajemen konstruksi pada tahapan proyek?

5.      Seperti apakah tahapan siklus proyek konstruksi?

6.      Seperti apakah karakteristik siklus proyek dalam menejemen konstruksi?

Tujuan

Adapun beberapa tujuan dari rumusan masalah di atas yang membahas mengenai menejemen

proyek yakni :

1.      Mengetahui makna dari menejemen proyek konstruksi itu sendiri

2.      Mengetahui apakah tujuan sebenarnya  dari menejemen proyek dalam pelaksanaan menejemen

konstruksi

3.      Mengerti akan apa saja pembentuk – pembentuk dari menejemen proyek mengingat peranaannya

sebagai menejemen konstruksi?

4.      Mengetahui peranan manajemen konstruksi pada tahapan proyek

5.      Mengetahui seperti apakah tahapan siklus proyek konstruksi

6.      Mengetahui apakah karakteristik siklus proyek dalam menejemen konstruksi

BAB 2PEMBAHASAN

                Setelah mengetahui rumusan masalah dan tujuan maka dapat di jadikan pembahasan

satu demi satu dari tujuan penulisan makalah ini.

2.1                        Makna sebenarnya  dari menejemen proyek konstruksi

Manajemen konstruksi adalah bagaimana sumber daya yang terlibat dalam proyek dapat

diaplikasikan secara tepat. Sumber daya dalam proyek konstruksi dikelompokKan dalam5M

(manpower, material, mechines, money and method).

              Manajemen telah banyak disebut sebagai “seni untuk merealisasikan pekerjaan melalui

orang lain”. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajemen mencapai tujuan

Page 3: MENEJEMEN KONSTRUKSI PROYEK

organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang

diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaan – pekerjaan itu sendiri.

            Manajemen memang mempunyai pengertian lebih luas dari pada itu, tetapi definisi

tersebut memberikan kenyataan bahwa manajemen berutama mengelola sumber daya

manusia,bukan material atau finansial. We are managing human resources. Selain manajemen

mencakup fungsi perencanaan (penetapan apa yang akan dilakukan), pengorganisasian

(perancangan dan penugasan kelompok kerja), penyusun personalia (penarikan, seleksi,

pengembangan pemberian kompensasi dan penilaian prestasi kerja), pengarahan

(motivasai, kepemimpinan, integritas, dan pengelolaan konflik) dan pengawasan.

Pengertian manajemen begitu luas, sehingga dalam kenyataannya tidak ada definisi yang

digunakan secara konsisten oleh semua orang. Seperti yang dikemukakan oleh Stoner

sebagai berikut :

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan

pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya

organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

            Dari definisi di atas terlihat bahwa Stoner telah menggunakan kata proses bukan seni.

Mengartikan manajemen sebagai seni mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan

dan keterampilan pribadi. Suatu proses adalah cara sistematis untuk melakukan pekerjaan.

Manajemen didefinisikan sebagai proses karena semua manajer, tanpa memperdulikan

keahlian atau keterampilan khusus mereka. Harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu

yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.

             Proses tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan manajemen, yaitu perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.

Page 4: MENEJEMEN KONSTRUKSI PROYEK

2.2                        Tujuan  dari menejemen proyek dalam pelaksanaan menejemen

konstruksi

Tujuan Manajemen Konstruksi adalah mengelola fungsi manajemen atau mengatur

pelaksanaan pembangunan sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil optimal sesuai dengan

persyaratan (spesification) untuk keperluan pencapaian tujuan ini, perlu diperhatikan pula mengenai

mutu bangunan, biaya yang digunakan dan waktu pelaksanaan Dalam rangka pencapaian hasil ini

selalu diusahakan pelaksanaan pengawasan mutu( Quality Control ) ,pengawasan

biaya                       ( Cost Control ) dan pengawasan waktu pelaksanaan ( Time Control ).

Penerapan konsep manajemen konstruksi yang baik adalah mulai tahap perencanaan, namun

dapat juga pada tahap – tahap lain sesuai dengan tujuan dan kondisi proyek tersebut sehingga konsep

MK dapat diterapkan pada tahap – tahap proyek sebagai berikut

1. Manajemen Konstruksi dilaksanakan pada seluruh tahapan proyek. Pengelolaan proyek

dengan sistem MK, disini mencakup pengelolaan teknis operasional proyek, dalam bentuk masukan

– masukan dan atau keputusan yang berkaitan dengan teknis operasional proyek konstruksi, yang

mencakup seluruh tahapan proyek, mulai dari persiapan, perencanaan, perancangan, pelaksanaan dan

penyerahan proyek.

2. Tim Manajemen Konstruksi sudah berperan sejak awal disain, pelelangan dan pelaksanaan

proyek selesai, setelah suatu proyek dinyatakan layak (‘feasible “) mulai dari tahap disain.

3. Tim Manajemen Konstruksi akan memberikan masukan dan atau keputusan dalam

penyempurnaan disain sampai proyek selesai, apabila manajemen konstruksi dilaksanakan setelah

tahap disain

4. Manajemen Konstruksi berfungsi sebagai koordinator pengelolaan pelaksanaan dan

melaksanakan fungsi pengendalian atau pengawasan, apabila manajemen konstruksi dilaksanakan

mulai tahap pelaksanaan dengan menekankan pemisahan kontrak – kontrak pelaksanaan untuk

kontraktor.

2.3 Pembentuk   menejemen proyek  sebagai menejemen konstruksi

Page 5: MENEJEMEN KONSTRUKSI PROYEK

Unsur-unsur menejemen

       Komponen-komponen sistem yang berupa unsur atau subsistem terkait satu dengan yang

lain dalam suatu rangkaian yang membentuk sistem fungsi dan efektifitas sistem dalam

usaha mencapai tujuannya tergantung dari ketepatan susunan rangkaian atau struktur

terhadap tujuan yang telah ditentukan.

      1.Bersifat Dinamis

Sistem menunjukan sifat yang dinamis, dengan prilaku tertentu. Prilaku sistem

umumnya dapat diamati pada caranya mengkonversikan masukkan (input) menjadi hasil

(output ).

      2.Sistem Terpadu Lebih Besar Daripada Jumlah Komponen-komponennya

Bila elemen atau bagian tersebut tersusun atau terorganisir secara benar, maka akan

terjalin satu sistem terpadu yang lebih besar dari pada jumlah bagiannya.

      3. Mempunyai Arti yang Berbeda

Satu sistem yang sama mungkin dipandang atau diartikan berbeda, tergantung siapa

yang mengamatinya dan untuk kepentingan apa.

      4.MempunyaiSasaranyangJelas

Salah satu tanda keberadaan sistem adalah adanya tujuan atau sasaran yang jelas.

Umumnya identifikasi tujuan merupakan langkah awal untuk mengetahui perilaku suatu

sistem dan bagiannya.

      5. Mempunyai Keterbatasan

Disebabkan oleh faktor luar dan dalam. Faktor luar berupa hambatan dari lingkungan,

sedangkan faktor dari dalam adalah keterbatasan sumber daya.

Page 6: MENEJEMEN KONSTRUKSI PROYEK

  2.4 Peranan Manajemen Konstruksi pada tahapan proyek

Agency Construction Manajement (ACM)

            Pada sistim ini konsultan manajemen konstruksi mendapat tugas dari pihak pemilik dan

berfungsi sebagai koordinator "penghubung" (interface) antara perancangan dan pelaksanaan

serta antar para kontraktor. Konsultan MK dapat mulai dilibatkan mulai dari fase perencanaan

tetapi tidak menjamin waktu penyelesaian proyek, biaya total serta mutu bangunan. Pihak

pemilik mengadakan ikatan kontrak langsung dengan beberapa kontraktor sesuai dengan paket-

paket pekerjaan yang telah disiapkan.

            Extended Service Construction Manajemen (ESCM)

            Jasa konsultan MK dapat diberikan oleh pihak perencana atau pihak kontraktor. Apabila

perencana melakukan jasa Manajemen Konstruksi, akan terjadi "konflik-kepentingan" karena

peninjauan terhadap proses perancangan tersebut dilakukan oleh konsultan perencana itu sendiri,

sehingga hal ini akan menjadi suatu kelemahan pada sistim ini Pada type yang lain kemungkinan

melakukan jasa Manajemen Konstruksi berdasarkan permintaan Pemilik ESCM/

KONTRAKTOR.

            Owner Construction Management (OCM)

            Dalam hal ini pemilik mengembangkan bagian manajemen konstruksi profesional yang

bertanggungjawab terhadap manajemen proyek yang dilaksanakan

            Guaranted Maximum Price Construction Management (GMPCM)

Konsultan ini bertindak lebih kearah kontraktor umum daripada sebagai wakil pemilik. Disini

konsultan GMPCM tidak melakukan pekerjaan konstruksi tetapi bertanggungjawab kepada

pemilik mengenai waktu, biaya dan mutu. Jadi dalam Surat Perjanjian Kerja/ Kontrak konsultan

GMPCM tipe ini bertindak sebagai pemberi kerja terhadap para kontraktor (sub kontraktor).

Page 7: MENEJEMEN KONSTRUKSI PROYEK

Manajemen konstruksi juga dapat diartikan sebagai sebuah model

bisnis yang dilakukan oleh konsultan konstruksi dalam memberi nasihat dan

bantuan dalam sebuah proyek pembangunan.

Construction Management Association of America (CMAA)

menyatakan bahwa       ada tujuh kategori utama tanggung jawab

seorang manajer konstruksi, yaitu perencanaan proyek manajemen,

manajemen harga, manajemen waktu, manajemen kualitas, administrasi

kontrak, manajemen keselamatan, dan dan praktek profesional.

Peranan Manajemen Konstruksi dalam Industri Konstruksi

adalah layanan yang sangat baik yang disediakan untuk

mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan seluruh proses konstruksi.

Sebagai manajer proyek konstruksi akan menangani semua tahap konstruksi

proyek Anda. Pada tahap pra-konstruksi, kita akan melakukan semua yang

diperlukan studi kelayakan dan penelitian. Kemudian datang desain dan

perencanaan. Setelah spesifikasi arsitektur dan tujuan penjadwalan yang

didefinisikan dengan baik, pekerjaan dilanjutkan oleh pembangun dan

kontraktor untuk memulai membangun aktual bawah pengawasan yang ketat

kami. Menekankan pada independen dari para profesional lain yang terlibat

dalam konstruksi. netralitas ini memungkinkan untuk secara objektif dan tidak

memihak menyarankan klien pada pilihan consultans dan kontraktor, yang

memungkinkan klien untuk mendapatkan manfaat maksimal.

2.5     Tahapan siklus proyek konstruksi

Siklus hidup proyek adalah tahap-tahapan yang saling berhubungan mulai awal kegiatan

proyek sampai akhir kegiatan proyek (PMI, 2004). Mengingat suatu proyek bersifat unik, maka

Page 8: MENEJEMEN KONSTRUKSI PROYEK

akan selalu dijumpai  masalah ketidak pastian.   Dalam pelaksanaan  suatu proyek biasanya

dilaksanakan dalam beberapa tahap/phase. Tahap-tahap pelaksanan proyek dikenal dalam istilah

siklus  hidup proyek.

  Karakteristik Tahapan Suatu Proyek

  Tiap-tiap  tahapan suatu proyek ditandai dengan  penyelesaian satu atau

lebihdeliverables.  Suatu deliverables bersifat terukur, misalnya study kelayakan, detail-detail

suatu desain atau pekerjaan suatu prototype.  Deliverables. dan karenanya suatu

tahapan merupakan bagian dari urutan-urutan umum dari desain yang logis untuk menjamin

definisi produk atau proyek yang sesuai.

            Dapat disimpulkan bahwa tahapan proyek  umumnya ditandai dengan tinjauan ulang

(review) terhadap dua kunci utama deliverables dan unjuk kerja proyek yaitu (a) menentukan

kapan proyek dilanjutkan ketahap berikutnya, dan (b)  mendeteksi dan membetulkan kesalahan

dalam analisis biaya secara efektif. Tahap atau tinjauan akhir ini sering disebutphases

exist (tahap pengadaan), stage gates (gerbang langkah)  or kill points (titik berbahaya). Setiap

tahap proyek secara umum meliputi seperangkat rencana definisi  deliverables  untuk

menetapkan tingkat pengawasan manajemen yang diinginkan. Kebanyakan tahap-tahap ini

berhubungan deliverable tahap pertama,  dan tahapan berikutnya seperti analisis kebutuhan

(requirwements), desain (design), membangun (built), uji coba (test), memulai

(startup),  penyerahan (turnover),  dan sebagainya.

  Siklus dan Proses Sistem dalam Manajemen

   Aspek penting dari pendekatan sistem terletak pada siklus sistem dan prosesnya, yaitu

perubahan teratur yang mengikuti pola dasar tertentu dan terjadi selama sistem masih aktif.

    1. Penahapan Dalam Siklus Sistem

Page 9: MENEJEMEN KONSTRUKSI PROYEK

        Proses mewujudkan sisrtem untuk keperluan operasi atau produksi sampai siklus sistem

berhenti berfungsi dikelompokan menjadi beberapa tahap yang dibedakan atas jenis

      kegiatan yang dominan.

    a. Siklus Sistem dan Siklus Biaya

     Dalam rangka mewujudkan gagasan menjadi kenyataan fisik, maka perlu penilaian

menyeluruh terhadapsistem yang bersangkutan. Yang dinilai adalah karakteristik sistem

yang dijabarkan sebagai parameter, spesifikasi,dan kriteria terhadap biaya yang diperlikan. 

    Siklus biaya (life cycle cost), mencakup semua biaya yang diperlukan selama periode siklus

sistem, yaitu dari penelitian dan pengembangan, desain engineering, manufaktur dan

kontruksi, sampai pada opersai atau produksi atau utilisasi dan pemeliharaan. 

 2.6 KARAKTERISTIK SIKLUS PROYEK

         Siklus proyek menyajikan tentang definisi kegiatan proyek dari awal sampai akhir. Siklus

proyek akan menentukan apakah kegiatan study kelayakan  diperlukan sebagai tahap awal

proyek atau bagian yang terpisah dari proyek. Siklus proyek  juga menentukan apakah tindakan

transisi pada awal dan akhir proyek, termasuk kegiatan proyek atau tidak. Dalam hal ini siklus

proyek  dapat digunakan sebagai penghubung antara dengan kegiatan operasional

untuk  membentuk organisasi proyek.

Siklus Proyek umumnya mendefinisikan: 

1. Kegiatan  teknis apakah yang akan dikerjakan (misalnya apakah bagian arsitek termasuk

dalam tahap definisi atau bagian dari tahap pelaksanaan)

2. Kapan deliverable akan dihasilkan pada setiap phase dan bagian

setiap deliverabledireview, diferivikasi dan  falidasi

3. Siapakan yang akan terlibat dalam setiap tahap proyek

4. Bagaimana melakukan pengawasan dan menyetujui kegiatan tiap tahap.

Page 10: MENEJEMEN KONSTRUKSI PROYEK

Siklus proyek dapat bersifat umum dan bersifat detail. Deskripsi siklus proyek yang

tertalalu detail  memiliki berbagai bentuk, bagan dan ceklist untuk menunjukkan  struktur dan

konsistensi pelaksanaan proyek.  Siklus proyek yang detail sering disebut dengan metodologi

manajemen.

Kebanyakan  siklus proyek   memiliki sejumlah karakteristik umum yaitu:1. Penggunaan biaya dan staf /tenaga kerja pada awal  rendah dan bertambah tinggi kearah akhir, dan  langsung rendah/turun  pada tahap akhir Biaya  & Tenaga kerja tahap  tahap                       tahap                                 perencanaan           pelaksanaan            penyelesaian                                   

                         Mulai                                  Waktu                                             Selesai                                                                        Gambar  2.1   Siklus Proyek Secara Umum

2.  Kemungkinan kesuksesan pelaksanan proyek rendah, dan risiko  ketidakpastian  tinggi pada awal

proyek. Kemungkinan kesuksesan pelaksanaan proyek  umumnya  akan nampak pada  tahap

pelaksanaan proyek selanjutnya.

3   Kemampuan stakeholder  untuk mempengaruhi  karakteristik  final produk dan biaya final

proyek  sangat tinggi pada saat awal dan langsung menurun/rendah pada  setelah proyek

berjalan.  Konstribusi utama pada penomena ini adalah perubahan biaya dan koreksi kesalahan

umumnya meningkat saat proyek berlangsung.

REPRESENTASI SIKLUS PROYEK             Contoh berikut dapat dijadikan contoh beberapa model siklus proyek  yang sering digunakan. Proyek depertemen Pertahanan AS (April 2000)  tahapan siklus proyek dilakukan sebagai berikut:1. Tahap konsep dan pengembangan teknologi (concept and technology development)- meliputi kegiatan: pengkajian terhadap berbagai alternatif yang akan digunakan, pengembangan komponen/subsistem dan pendemonstrasian teknologi dengan sistem konsep baru, dan tahap ini diakhiri dengan pemilihan teknologi yang akan digunakan.

Page 11: MENEJEMEN KONSTRUKSI PROYEK

2. Tahap  pengembangan sistem dan uji coba (system development and demonstration) – meliputi  kegiatan: integrasi sistem, meminimalisasi risiko yang mungkin  terjadi,  uji coba pengembangan model,  pengembangan dan uji coba awal terhadap pelaksanaan dan evaluasi. Tahap ini diakhir dengan  uji coba pada lingkungan/kontek yang sebenarnya. 3. Tahap produksi dan penyebaran (production and deployment) – meliputi kegiatan produksi awal dalam volume terbatas,  produksi secara penuh sesuai kapasitas. Tahap ini tumpang tindih dengan tahap  operasi dan pendukung4. Tahap pendukung (support): tahap ini sebenarnya  bagian dari tahap produksi, tetapi kenyataannya proses pelaksaaan manajemen secara berkelanjutan. Dalam berbagai proyek,  dalam tahap ini dilakukan proses perbaikan kapasitas, koreksi terhadap kesalahan produk dan sebagainya.

Proyek  Konstruksi: siklus proyek konstruksi  umumnya  sebagai berikut:1.      Tahap studi kelayakan (feasibility)- tahap ini meliputi kegiatan:  perumusan proyek, studi

kelayakan, strategi perencanaan dan persetujuan.  Keputusan  untuk melajutkan atau tidak proyek yang akan dibuat  dilakukan pada akhir tahap ini.

2.      Perencanaan dan disain (planning and design) -  tahap ini meliputi kegiatan: pembuatan desain utama (base design), pembiayaan dan penjadualan,  masalah kontrak dan  pembuatan detail perencanaan. Penyelesaian kontrak dilakukan dalam akhir tahap ini.

3.      Tahap konstruksi (constraction) – tahap ini meliputi  manufacturing (penyiapan mesin), penyerahan, pekerjaan sipil, pemasangan mesin-mesin dan uji coba.  Semua fasilitas harus sudah lengkap dan sempurna pada akhir tahap ini.

4.      Tahap akhir dan mulai operasi (turnover and startup) – tahap ini meliputi: uji coba akhir dan perawatan. Pada akhir tahap ini semua fasilitas harus sudah dapat bekerja secara penuh.  

Page 12: MENEJEMEN KONSTRUKSI PROYEK

BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan

            Dari sekian banyak pembahasan yang tertera di atas maka dapat kita simpulkan bahwa

menejemen proyek sangat lah penting dalam suatu menejemen konstruksi dimana dengan proyek

konstruksi yang se rumit dan sebesar itu tentunya di perlukan suatu alat yang berguna dalam

pengaturan jalanya proyek tersebut yang disebut menejemen proyek konstruksi.

Saran

            Mengingat begitu pentingnya dan sentralnya menejemen proyek posisinya dalam

menejemen konstruksi maka di sarankan agar melakukan persiapan sematang – matangnya

dalam melakukan perencanaan menejemen karena kalau adanya kesalahan menejemen maka

akan gagal total lah suatu proye tersebut.

A. Pengertian Tujuan

 Istilah lainnya adalah sasaran, goal, mission atau target. Istilah tersebut biasanya diartikan sebagai

sesuatu yang dapat dicapai dan diharapkan. Tujuan merupakan hasil akhir dari apa yang diinginkan

untuk dicapai. Sehingga tujuan akan memberikan arah kemana kegiatan harus dilakukan. 

B. Penetapan Tujuan

 Tujuan adalah fase pertama dalam perencanaan. Tujuan manajemen hendaknya dirumuskan secara

jelas dan pasti. Ini akan memudahkan dalam meproyeksikan dan mencapainya. Biasanya tujuan

ditetapkan oleh manajemen. Sehingga biasa dikenal dengan tujuan manajemen.Kemudian secara hirarki

diturunkan kepada manajemen tingkat bawah. Metode ini disebut dengan Tricle Up Theory. Pada kondisi

yang berbeda, tujuan dapat ditetapkan antara manajemen dan staf, sehingga melibatkan semua unsur

perusahaan/organisasi.

Page 13: MENEJEMEN KONSTRUKSI PROYEK

C. Pengertian dan Fungsi Forecasting

 Forecasting adalah meramal atau memperkirakan apa yang akan terjadi dimasa datang berdasar

variabel atau kemungkinan yang ada. Potensi dan kelemahan perusahaan diperhatikan dengan seksama.

Forecasting dilakukan sebelum perencanaan dibuat. Hasil  dari forecasting ini menjadidasar dalam

pembuatan rencana dan diproyeksikan untuk menjadi bahan penjabaran rencana

FUNGSI - FUNGSI MANAJEMEN 

A. Pengertian

 Fungsi manajemen dapat diartikan sebagai kegiatan apa saja yang akan dilakukan oleh seorang  

manajer dalam kegiatan manajerialnya. Sehingga kegiatan manajerial yang dilakukan oleh manajer

tersebut dapat dikatakan sebagai kegiatan proses manajemen. Proses tersebut bermula dari pembuatan

perencanaan sampai pada pengadaan pengawasan terhadap pelaksanaan rencana tersebut.

Pengawasan yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui efektif atau tidaknya pelaksanaan rencanan

sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. 

    Secara menyeluruh, fungsi manajemen tersebut adalah sebagai berikut :

    1. Perencanaan/Planning :

Yaitu suatu usaha atau upaya untuk merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan guna  mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan ini biasanya dituangkan dalam bentuk   konsep atau suatu

program kerja.

    2. Pengorganisasian/Organizing :

Kegiatan yang meliputi penetapan struktur, tugas dan kewajiban, fungs pekerjaan dan hubungan antar

fungsi.

    3. Penyusunan Staf/Staffing :

Termasuk didalamnya adalah perekrutan karyawan, pemanfaatan, pelatihan, pendidikan dan

pengembangan sumberdaya karyawan tersebut dengan efektif.

    4. Pengarahan/Directing :

        Yaitu fungsi memberikan perintah atau arahan. Selain itu juga termasuk kegiatan kepemimpinan,

        bimbingan, motivasi dan pengarahan agar karyawan dapat bekerja dengan lebih efektif.

Page 14: MENEJEMEN KONSTRUKSI PROYEK

    5. Pengkoordinasian/Coordinating :

        Yaitu fungsi mengkoordinir seluruh pekerjaan dalam satu totalitas organisasi pekerjaan. 

        Pengorganisasian mengandung hal-hal sebagai berikut :

        a. Sinkronisasi kegiatan

        b. keterpduan kegiatan

        c. menyelaraskan kegiatan

        d. meruntutkan kegiatan

        e. Mencegah overlaping dan kekosongan kegiatan

    6. Pengawasan/Controling :

        Fungsi yang memberikan penilaian, koreksi dan evaluasi atas semua kegiatan. Secara terus-

menerus melakukan monitoring atas pekerjaan yang sedang dilakukan. Fungsi ini bertujuan untuk

menyesuaikan rencana yang telah dicapai dengan pelaksanaan kegiatan. Hasil dari  evaluasi

pengawasan ini dijadikan sebagai bahan rekomendasi untuk kegiatan berikutnya.

F. PENGORGANISASI

A. Pengertian

    Menurut James D. Mooney, organisasi adalah bentuk perserikatan manusia untuk mencapai suatu

tujuan bersama. Sedangkan menurut Chester I. Barnard, organisasi adalah sebagai suatu system

aktifitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Dari dua pendapat tersebut diatas dapat

disimpulkan bahwa organisasi adalah suatu wadah tempat kumpulan orang yang bekerja

    sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara tegas organisasi ditandai oleh :

    1. Adanya kelompok atau kumpulan orang yang saling terikat.

    2. Adanya hubungan yang harmonis dalam kerjasama.

    3. Hubungan kerjasama atas dasar penetapan hak, kewajiban dan tanggungjawan tertentu.

    Dalam membentuk sistem mekanisme pengorganisasian ada beberapa tahap yang perlu untuk

    diperhatikan, yaitu :

    a. Merinci pekerjaan yang harus dilaksanakan.

    b. Membagi beban kerja.

    c. Mensinkronisasi pekerjaan

Page 15: MENEJEMEN KONSTRUKSI PROYEK

    d. Menentukan mekanisme pekerjaan.

    Dari beberapa penjelasan pada pengertian tersebut diatas dapat ambil kesimpulan bahwa

pengorganisasian disusun dengan tujuan agar pekerjaan yang dikehendaki dapat tercapai dan dibagi-

bagi diantara anggota organisasi dengan rentang tugas, wewenang dan tanggung jawabyang jelas

sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

B. Unsur - Unsur Organisasi

    Ada sekitar 4 unsur yang dimiliki oleh suatu organisasi. Unsur tersebut adalah sebagai berikut :

    1. Sebagai wadah atau tempat bekerja sama.

        Dapat diartikan sebagai tempat atau kerangka mekanisme pendelegasian kekuasan dan tanggung

jawab.

    2. Sebagai proses kerja sama antara dua orang atau lebih.

        Pembagain tugas agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar.

    3. Adanya tugas atau kedudukan yang jelas

        Adanya pengaturan dan pembagian wewenang, tugas dan tanggung jawab.

    4. mempunyai tujuan tertentu.

        Tujuan yang telah ditetapkan menjadi suatu acuan dalam tugas untuk mencapainya.

C. Asas atau Prinsip Organisasi

    1. Perumusan dan Penentuan Tujuan

        Organisasi dibuat berdasar atas tujuan yang hendak dicapai. 

    2. Pembagian Kerja

        Susunan organisasi dijabarkan dengan aspek pembagian kerja. 

    3. Pendelegasian Wewenang

        Susunan dan struktur organisasi diatur sesuai alur pendelegasian wewenang. sehingga ketegasan

pertanggungjawaban jelas.

Page 16: MENEJEMEN KONSTRUKSI PROYEK

    4. Koordinasi    

        Susunan organisasi diutamakan pada yang paling mungkin dan paling mudah 

        pengkoordinasiannya. 

    5. Efisinesi Pengawasan

        Ditujukan untuk mempermudah pelaksanaan pengawasan yang efisien. 

    6. Pengawasan Umum

        Agar pengawasan secara menyeluruh dapat mudah dilaksanakan.

D. Tujuan dan Manfaat Organisasi

    Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan agar suatu proses pekerjaan yang dikehendaki dapat

mencapai tujuan yang telah diatur, disusun, ditetapkan.  Semnetara itu, manfaat yang dapat diperoleh

dari pengorganisasian ini adalah agar pelaksanaan tugas dilakukan dengan lebih baik dan teratur,

koordinasi pelaksanaan pekerjaan dapat lebih baik, pengawasan pelaksanan pekerjaan dapat efektif dan

efisien dan tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.

G. PENYUSUNAN PEGAWAI 

A. Perencanaan Pegawai

    1. Perencanaan pengadaan pegawai yang intinya untuk meneliti dan memperoleh pegawai.

        a. Tahap analisa beban kerja (work load analysis)

        b. Tahap analisa tenaga kerja (work force analysis)

    2. Melakukan analisa jabatan, untuk menentukan :

        a. Sifat dan keadaan pekerjaan

        b. Sifat dan kecakapan pemangku jabatan

    Umumnya analisa jabatan disebut sebagai suatu upaya membuat uraian pekerjaan hingga dapat  

diperoleh keterangan untuk menilai jabatan. Hasil dari analisa jabatan ini adalah :

Deskripsi jabatan : yaitu pernyataan yang meliputi tugas, wewenang, tanggung jawab dan  hubungan lini

ke atas atau ke bawah.

 Spesifikasi jabatan : yaitu pernyataan yang menunjukkan kualitas dan persyaratan minimal  bagi

Page 17: MENEJEMEN KONSTRUKSI PROYEK

pegawai yang diterima.

B. Sumber Pegawai

    Pegawai dapat diperoleh dari dalam atau pun dari luar perusahaan itu sendiri. Untuk dari luar dapat

diperoleh melalui kantor penempatan kerja, lembaga pendidikan, serikat buruh, iklan, atau dari teman-

teman dekat pegawai yang mempunyai keahlian. Sedang yang berasal dari dalam perusahaan, misalnya,

promosi pegawai.

C. Penarikan dan Seleksi

    Umumnya penarikan dan seleksi pegawai baru dapat dilakukan sebagai berikut :

    1. Pemasukan lamaran

    2. Penerimaan lamaran

    3. Pengisian formulir lamaran

    4. Tes

    5. Wawancara

    6. Pemeriksaan CV

    7. Pemeriksaan kesehatan

    8. Penempatan.

D. Penempatan

    Setelah calon pegawai dinyatakan lolos dari beberapa tes seleksi, dan positif diterima, maka langkah

selanjutnya adalah mengadakan penempatan calon pegawai tersebut sesuai dengan posisinya. Dalam

penempatan ini ada beberapa hal yang bisa dilakukan, diantaranya :

 1. Pengenalan dan Orientasi

Tujuannya untuk mengenalkan pegawai baru tersebut dengan lingkungan kerjanya.

  2. Latihan dan Pengembangan

      Dilakukan agar pegawai baru atau pun yang telah ada tetap bisa produktif dan aktif serta selalu bisa

menyesuaikan keahliannya dengan perkembangan teknologi atau kondisi  lingkungan kerja.

Page 18: MENEJEMEN KONSTRUKSI PROYEK

        Latihan dan Pengembangan dapat dilakukan dengan cara :

        a. On the job training

            Yaitu pelatihan yang dilakukan di dalam perusahaan itu sendiri.

        b. Off the jog training

            Pelatihan yang dilakukan diluar perusahaan dengan bantuan pihak lain.

        Maksud dan Tujuan Latihan :

        - Meningkatkan efektifitas kerja

        - Efisiensi kerja

        - Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pegawai

        - Meningkatkan disiplin

        - Mengurangi kesalahan

        - Mempercepat perkembangan pegawai

        - Mengurangi turn over

H. KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) 

A. Pengertian dan Unsur - Unsurnya

     Kepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain agar orang tersebut mau bekerja

sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kepemimpinan juga sering dikenal sebagai

kemampuan untuk memperoleh konsensus anggota organisasi untuk melakukan tugas manajemen agar

tujuan organisasi tercapai. 

     Menurut George Terry, Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang lain agar mau

bekerja dengan suka rela untuk mencapai tujuan kelompok.

    Menurut Cyriel O'Donnell, kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam

mencapai tujuan umum. Dari dua pengertian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan

terdiri atas :

    1. Mempengaruhi orang lain agar mau melakukan sesuatu.

    2. Memperoleh konsensus atau suatu pekerjaan.

    3. Untuk mencapai tujuan manajer.

Page 19: MENEJEMEN KONSTRUKSI PROYEK

    4. Untuk memperoleh manfaat bersama.

    Sehingga jika dilihat pada konteks kepemimpinan hal yang saling terkait adalah adanya unsure kader

penggerak, adanya peserta yang digerakkan, adanya komunikasi, adanya tujua organisasi dan adanya

manfaat yang tidak hanya dinikmati oleh sebagian anggota.

B. Fungsi dan Tugas

    Seorang pemimpin secara umum berfungsi sebagai berikut :

    1. Mengambil keputusan 

    2. Mengembangkan informasi

    3. Memelihara dan mengembangkan loyalitas anggota

    4. Memberi dorongan dan semangat pada anggota

    5. Bertanggungjawab atas semua aktivitas kegiatan

    6. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan kegiatan

    7. Memberikan penghargaan pada anggota yang berprestasi

    Sedangkan tugas kepemimpinan dapat dijelaskan sebagai berikut :

    a. Yang berkaitan dengan kerja :

        - Mengambil inisiatif

        - Mengatur langkah dan arah

        - Memberikan informasi

        - Memberikan dukungan

        - Memberi pemikiran

        - Mengambil suatu kesimpulan

    b. yang berkaitan dengan kekompakan anggota :

        - Mendorong, bersahabat, bersikap menerima

        - Mengungkapkan perasaan

        - Bersikap mendamaikan

        - Berkemampuan mengubah dan menyesuaikan pendapat

        - Memperlancar pelaksanaan tugas

Page 20: MENEJEMEN KONSTRUKSI PROYEK

        - Memberikan aturan main

C. Level dan Keterampilan Yang Perlu Dimiliki

    Kepemimpinan dibagi menjadi sebagai berikut :

    1. Level Top Leader/Top Management

        Pimpinan puncak, misalnya, direktur utama. Melakukan tugas yang bersifat konseptual.   Misalnya,

melakukan perencanaan yang akan dilakukan seluruh anggota.

    2. Level Middle Leader/Middle Management 

        Golongan menengah, misalnya, staf produksi, manajer keuangan. Melakukan tugas konseptual

sebagai penjabaran dari top management, juga melakukan pekerjaan tersebut. Penguasaan teknis relatif

penting. 

    3. Lower Leader/Lower Management

        Golongan bawah, misalnya, supervisor, mandor dan pelaksana teknis. Harus menguasai teknis

walaupun secara konseptual tidak begitu penting.

D. Gaya Kepemimpinan

    Gaya kepemimpinan secara umum dapat dikategorikan sebagai berikut :

    1. Orientasi pekerjaan (task oriented)

    2. Orientasi kekompakan (human oriented)

    Dari dua gaya kepemimpinan tersebut berkembang gaya kepemimpinan yang lain seperti :

    - Gaya kekompakan tinggi, kerja rendah

    - Gaya kerja tinggi, kekompakan rendah

    - Gaya kerja tinggi, kekompakan tinggi

    - Gaya kerja rendah, kekompakan rendah

E. Persyaratan Ideal Bagi Pimpinan

    Menurut George R. Terry, pemimpin harus memiliki ciri sebagai berikut :

    1. Mental dan fisik yang energik

Page 21: MENEJEMEN KONSTRUKSI PROYEK

    2. Emosi yang stabil

    3.Pengetahuan human relation yang baik

    4. Motivasi personal yang baik

    5. Cakap berkomunikasi

    6. Cakap untuk mengajar, mendidik dan mengembangkan bawahan

    7. Ahli dalam bidang sosial

    8. Berpengetahuan luas dalam hal teknikal dan manajerial

    Menurut Horold Koontz dan Cyrel O'Donnel, ciri-ciri pemimpin yang baik adalah :

    a. Tingkat kecerdasan yang tinggi

    b. Perhatian terhadap keseluruhan kepentingan

    c. Cakap berbicara

    d. Matang dalam emosi dan pikiran

    e. Motivasi yang kuat

    f. Penghayatan terhadap kerja sama

TEORI MOTIVASI, PRESTASI DAN KEPUASAN KERJA 

A. Pengertian Motivasi

    Motivasi secara umum sering diartikan sebagai sesuatu yang ada pada diri seseorang yang dapat

mendorong, mengaktifkan, menggerakkan dan mengarahkan perilaku seseorang. Dengan kata lain

motivasi itu ada dalam diri seseorang dalam wujud niat, harapan, keinginan dan tujuan yang ingin

dicapai. 

    Motivasi ada dalam diri manusia terdorong oleh karena adanya :

    1. Keinginan untuk hidup

    2. Keinginan untuk memiliki sesuatu

    3. Keinginan akan kekuasaan

Page 22: MENEJEMEN KONSTRUKSI PROYEK

    4. Keinginan akan adanya pengakuan

    Sehingga secara singkat, motivasi dapat diartikan sebagai dorongan atau keinginan yang dapat

    dicapai dengan perilaku tertentu dalam suatu usahanya.

B. Teori - Teori Motivasi

    Ada tiga motivasi utama yang sering diajukan, yaitu :

    1. Model Tradisional

  sering disebut model klasik, dicetuskan oleh Frederick Winslow Taylor. Model ini menyatakan bahwa

motivasi pada seseorang hanya dipandang dari sudut pemenuhan kebutuhan fisik atau biologis saja.

Khususnya untuk pekerja hanya dapat dimotivasi dengan imbalan uang.

    2. Model Human Relation

        Diartikan sebagai model hubungan manusiawi dengan penekanan pada kontak sosial merupaka

kebutuhan bagi manusia yang bekerja dalam suatu organisasi. Model ini dicetuskan oleh Elton Mayo

sebagai akibat kejenuhan karyawan dalam melakukan pekerjaan yang sama secara berulang. Elton

Mayo menekankan pada pentingnya pengakuan atau penghargaan terhadap kebutuhan sosial pekerja. 

    3. Model Sumberdaya Manusia

        Dengan penekanan pada motivasi tidak hanya oleh masalah pemenuhan kebutuhan biologis saja

akan tetapi juga kebutuhan mendapatkan kepuasan. 

PENGENDALIAN ATAU PENGAWASAN 

A. Pengertian dan Konsep

    Sebagai terjemahan dari controlling dalam manajemen, merupakan fungsi yang penting. Alasan

    melakukan pengawasan adalah :

    1. Kemungkinan adanya pelanggaran dalam pelaksanaan perencanaan.

    2. Kemungkinan terjadinya kesalahfahaman pihak perencana dan pelaksana.

    3. Kemungkinan kurangnya penjabaran pekerjaan.

    4. Kemungkinan bawahan kurang menguasai pekerjaan.

    Jadi pengawasan dapat diartikan sebagai usaha melakukan pengamatan, pemantauan, penyelidikan

Page 23: MENEJEMEN KONSTRUKSI PROYEK

dan evaluasi keseluruhan kegiatan agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Secara konseptual,

pengawasan adalah suatu kehidupan interaktif antara hasil pekerjaan denganperencanaan yang telah

disusun.

B. Aspek Perencanaan

    Dipakai sebagai suatu standar atau tolok ukur. Perencanaan yang masih bersifat umum harus

dijabarkan dalam standar-standar yang dapat diukur, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

C. Aspek Pelaksanaan

    Dijadikan sebagai obyek yang dinilai, dianalisa dan dievaluasi kemudian dibandingkan dengan  standar

kegiatan. Jika ada perbedaan, maka kegiatan harus dievaluasi sampai sesuai dengan standar yang telah

ditetapkan, akan tetapi jika tidak ada perbedaan maka kegiatan dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya.

D. Tujuan dan Mekanisme Pengendalian/Pengawasan

    Tujuan utama dari pengawasan adalah untuk mencegah adanya penyimpangan atau setidakny

memperkecil kesalahan yang mungkin akan terjadi. Sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai

dengan baik. 

    Mekanisme pengawasan secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut :

    1. Penetapan standar kegiatan

    2. Menyusun umpan balik (feedback)

    3. Pembandingan kegiatan dengan standar

    4. Mengukur penyimpangan    

    5. Melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan

E. Jenis Pengendalian

    Pengendalian dapat dibedakan berdasar beberapa aspek, yaitu :

    1. Aspek waktu

Page 24: MENEJEMEN KONSTRUKSI PROYEK

    2. aspek obyek

    3. Aspek subyek

    Sehingga jika dilihat dari aspek tersebut diatas, pengendalian dapat dibedakan menjadi :

    a. Atas dasar aspek waktu :

 -- Pengendalian preventif ; pengendalian yang dilakukan pada saat proses pekerjaan sedang   berjalan.

-- Pengendalian Represif ; pengendalian yang dilakukan setelah pekerjaan selesai.

    b. Atas dasar aspek obyek :

        -- Pengendalian Administratif ; yang dilakukan dibidang administrasi

        -- Pengendalian Operatif ; dilakukan dibidang opersional

    c. Atas dasae aspek subyek :

 -- Pengendalian Interen ; pengendalian yang ditujuan pada pelaku fungsi-fungsi manajemen

-- Pengendalian eksteren ; ditujukan pada pelaku diluar fungsi-fungsi manajemen

F. Langkah - Langkah Pengendalian

    Secara umum, pengendalian dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

    1. Penetapan standar dan metode pengukuran kinerja

    2. Mengukur kegiatan

    3. Membandingkan hasil pengendalian dengan hasil kegiatan

    4. Melakukan tindakan korektif terhadap penyimpangan yang terjadi

RESUME

- Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti

perencanaan,pengorganisasian, penggerakandan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk

menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui  pemanfaatan sumberdaya manusia dan

sumberdaya lainnya.

-  Sedangkan pengertian menurut ahli-ahli yang lain adalah sebagai berikut :

1. Menurut Horold Koontz dan Cyril O'donnel :

Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.  

2. Menurut R. Terry :

Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan,

Page 25: MENEJEMEN KONSTRUKSI PROYEK

pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai

sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.

3. Menurut James A.F. Stoner :

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya organisasi

lainnya agar mencapai tujuan organisasi tang telah ditetapkan.

4. Menurut Lawrence A. Appley :

   Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.

5. Menurut Drs. Oey Liang Lee :

Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan

pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

- Teori Manajemen Ilmiah / Klasik

    Variabel yang diperhatikan dalam manajemen ilmiah :

    1. Pentingnya peran manajer

    2. Pemanfaatan dan pengangkatan tenaga kerja

    3. Tanggung jawab kesejahteraan karyawan

    4. Iklim kondusif

-  Pengertian Tujuan

 Istilah lainnya adalah sasaran, goal, mission atau target. Istilah tersebut biasanya diartikan sebagai

sesuatu yang dapat dicapai dan diharapkan

- fungsi manajemen dapat diartikan sebagai kegiatan apa saja yang akan dilakukan oleh seorang  

manajer dalam kegiatan manajerialnya.

- Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan

pilihan.Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum

pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan.

Page 26: MENEJEMEN KONSTRUKSI PROYEK

 - Kepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain agar orang tersebut mau bekerja

sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

- Motivasi secara umum sering diartikan sebagai sesuatu yang ada pada diri seseorang yang dapat

mendorong, mengaktifkan, menggerakkan dan mengarahkan perilaku seseorang. Dengan kata lain

motivasi itu ada dalam diri seseorang dalam wujud niat, harapan, keinginan dan tujuan yang ingin

dicapai. 

- Menurut James D. Mooney, organisasi adalah bentuk perserikatan manusia untuk mencapai suatu

tujuan bersama. Sedangkan menurut Chester I. Barnard, organisasi adalah sebagai suatu system

aktifitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Dari dua pendapat tersebut diatas dapat

disimpulkan bahwa organisasi adalah suatu wadah tempat kumpulan orang yang bekerja

Manajemen Proyek Konstruksi

Manajemen proyek konstruksi

Manajemen>>>> Proyek Konstruksi

 1. Pengertian

Manajemen adalah suatu metode / teknik / proses untuk mencapai suatu tujuan tertentu

dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif melalui tindakan-tindakan,

di

antaranya adalah :

Perencanaan (planning)

Pengorganisasian (organizing)

Pelaksanaan (actuating)

Pengawasan (controlling)

Proyek adalah suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dibatasi oleh

waktu

dan sumber daya yang terbatas.

Pengertian Proyek Konstruksi adalah suatu upaya untuk mencapai suatu hasil dalam

bentuk

bangunan / infrastruktur.

Jadi, defenisi “Manajemen Proyek Konstruksi” adalah suatu cara / metode untuk

mencapai suatu hasil dalam bentuk bangunan / infrastruktur yang dibatasi oleh waktu

Page 27: MENEJEMEN KONSTRUKSI PROYEK

dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif melalui tindakan-tindakan

perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan

pengawasan (controlling).

1.2 Fungsi Manajemen

Secara umum, fungsi-fungsi manajemen adalah :

1) Fungsi perencanaan

Berupa tindakan pengambilan keputusan yang mengandung data / informasi, asumsi

maupun fakta kegiatan yang akan dipilih dan akan dilakukan pada masa mendatang.

Bentuk tindakan tersebut antara lain :

Menetapkan tujuan dan sasaran usaha.

Menyusun rencana induk jangka panjang dan pendek.

Menyumbangkan strategi dan prosedur operasi.

Menyiapkan pendanaan serta standard kualitas yang diharapkan.

Manfaat dari fungsi perencanaan di atas adalah sebagai alat pengawas maupun

pengendali

kegiatan, atau pedoman pelaksana kegiatan, serta sarana

untuk memilih dan menetapkan kegiatan yang diperlukan.

2) Fungsi organisasi

Berupa tindakan-tindakan guna mempersatukan kumpulan kegiatan manusia, yang

mempunyai pekerjaan masing-masing, saling berhubungan satu sama lain dengan tata

cara

tertentu dan berinteraksi dengan lingkungannya dalam rangka mendukung tercapainya

tujuan. Tindakan berupa antara lain :

Menetapkan daftar penugasan.

Menyusun lingkup kegiatan.

Menyusun struktur kegiatan.

Menyusun daftar personil organisasi berikut lingkup tugasnya.

Manfaat dari fungsi organisasi adalah merupakan pedoman pelakasanaan fungsi,

dimana

pembagian tugas serta hubungan tanggung jawab serta delegasi kewenangan terlihat

jelas.

3) Fungsi pelaksanaan

Page 28: MENEJEMEN KONSTRUKSI PROYEK

Berupa tindakan untuk menyelaraskan seluruh anggota organisasi dalam kegiatan

pelaksanaan, serta agar seluruh anggota organisasi dapat bekerja sama dalam

pencapaian

tujuan bersama. Tindakan tersebut antara lain :

Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan.

Mendistribusikan tugas, wewenang dan tanggung jawab.

Memberikan pengarahan penugasan dan motivasi.

Manfaat dari fungsi pelaksanaan ini adalah terciptakannya keseimbangan tugas, hak

dan

kewajiban masing-masing bagian dalam organisasi, dan mendorong tercapainya

efisiensi

serta kebersamaan dalam bekerjasama untuk tujuan bersama.