menejemen konstruksi 1

28
PROYEK PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN DAN PRASARANA LINGKUNGAN KOTA PONTIANAK Pelaksana Pekerjaan : CV SURYA ALAM PEMBANGUNAN Alamat : Komplek Purnama Agung IV Blok L. No.4 Pontianak Harga Borongan : Rp. 196.980.000,00 Terbilang : Seratus sembilan puluh enam juta : delapan ratus sembilan puluh ribu rupiah) Waktu Pelaksanaan : 120 (seratus dua puluh) hari kalender Sumber Dana : APBD Kota Pontianak

description

menejemen konstruksi pol

Transcript of menejemen konstruksi 1

PROYEK PEKERJAAN

PENINGKATAN JALAN DAN PRASARANA

LINGKUNGAN

KOTA PONTIANAK

Pelaksana Pekerjaan : CV SURYA ALAM PEMBANGUNAN

Alamat : Komplek Purnama Agung IV Blok L. No.4 Pontianak

Harga Borongan : Rp. 196.980.000,00

Terbilang : Seratus sembilan puluh enam juta

: delapan ratus sembilan puluh ribu rupiah)

Waktu Pelaksanaan : 120 (seratus dua puluh) hari kalender

Sumber Dana : APBD Kota Pontianak

Tahun Anggaran : 2012

BAB 1

PROYEK KONTRUKSI

Kegiatan pelaksanaan pekerjaan Peningkatan jalan dan Prasarana

Lingkungan Kota Pontianak ini merupakan proyek dari Pemerintah Dinas

Pekerjaan Umum Kota Pontianak yang dananya berasal dari APBD Kota

Pontianak Tahun Anggaran 2012. Proyek ini bernilai Rp. 196.980.000,00 (Seratus

sembilan puluh enam juta delapan ratus sembilan puluh ribu rupiah) dengan

waktu pelaksanaan 120 (Seratus dua puluh) hari kalender atau sesuai dengan

ketentuan yang tertera di kontrak proyek dan dilakukan berdasarkan hasil

penelitian panitia untuk kelengkapan Administrasi Rekanan dan dengan acuan

pada ketentuan yang berlaku yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti

kegiatan.

Kegiatan proyek yang dikerjakan oleh CV SURYA ALAM

PEMBANGUNAN ini bertujuan sebagai upaya perbaikan jalan dan Prasarana

Lingkungan Kota Pontianak yang telah mengalami kerusakan berat.

A. KLASIFIKASI KONSTRUKSI

Proyek Perbaikan jalan dan Prasarana Lingkungan Kota Pontianak ini

berdasarkan fungsi konstruksinya merupakan proyek konstruksi bangunan gedung

(Building Construction), sedangkan berdasarkan kepemilikannya, merupakan

milik Pemerintah karena dimiliki dan dibiayai oleh pemerintah, yaitu berdasarkan

APBD Kota Pontianak Tahun Anggaran 2012.

B. TAHAPAN KEGIATAN PROYEK

Untuk proyek Peningkatan jalan dan Prasarana Lingkungan Kota

Pontianak ini mencakup beberapa tahap kegiatan :

Tahap perencanaan (Planning)

Tahap Perancangan (Design)

Tahap Pengadaan dan Pelelengan (Procurement and tender)

Tahap Pelaksanaan (Construction)

Tahap Pemeliharaan dan Persiapan Penggunaan (Maintenance and

start-up)

Atau secara skematis tahapan pada proyek peningkatan jalan Kota

Pontianak ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Planning Design Construction Maintenance & start-up

Pengadaan Kontraktor

Pengadaan Konsultan Perencana

Pengadaan Konsultan Pengawas

1. Tahap perencanaan (Planning)

Pada tahap ini yang dilakukan adalah menterjemahkan kebutuhan

Pemerintah Kota Pontianak tentang Peningkatan jalan dan Prasarana Lingkungan

Kota Pontianak.

Melakukan penelitian atau survey lokasi

Merancang budged dan program

Membuat kerangka acuan kerja ( Term of Reference )

Membuat Master plan

Menunjuk Konsultan Perencana

2. Tahap Perancangan (Design)

Pada tahap ini, pekerjaan hanya sebatas perancangan dan pengisi

kelengkapan untuk melakukan pelelangan dan pemberkasan, tapi dilakukan dalam

dua kerangka dasar acuan kerja, yaitu :

A. TAHAP PRARANCANGAN ( PRELIMINARY DESIGN)

Yang dilakukan merupakan pekerjaan dasar dalam perencanaan

seperti membuat Kriteria desain, skematik desain, rencana tapak,

potongan, denah, gambar situasi (site plan), tata ruang dan estimasi biaya

secara global.

B. TAHAP PENGEMBANGAN RANCANGAN (DEVELOPMENT DESIGN)

Pada tahap ini yang dilakukan Perhitungan desain yang lebih

detail, gambar-gambar detail (gambar arsitektur, elektrikal, struktur dan

mekanikal), estimasi biaya yang lebih rinci

C. TAHAP RANCANGAN AKHIR

Tahap ini merupakan tahap akhir dan merupakan persiapan untuk

tahap pelelangan seperti gambar detail untuk seluruh bagian pekerjaan

proyek, detail spesifikasi, daftar volume, estimasi biaya secara terperinci,

dan yang terpenting adalah syarat-syarat umum administrasi dan peraturan

umum yaitu dokumen lelang.

Pada tahap ini yang dilakukan Perhitungan desain yang lebih

detail, gambar-gambar detail (gambar arsitektur, elektrikal, struktur dan

mekanikal), estimasi biaya yang lebih rinci

3. Tahap Pengadaan dan Pelelengan (Procurement and tender)

Disini dipilih berdasarkan pelelangan/tender, konsultan pengawas yang

akan mengawasi jalannya proyek selama proyek Peningkatan Jalan dan Prasarana

Lingkungan Pontianak ini berjalan yaitu PT. MITRA JAYA dan kontraktor yang

menjalankan seluruh rangkaian kegiatan proyek konstruksi ini, yaitu CV SURYA

ALAM PEMBANGUNAN.

4. Tahap Pelaksanaan (Construction)

Tahap pelaksanaan pembangunan dan Perawatan Jalan Kota Pontianak

yang dikerjakan oleh CV SURYA ALAM PEMBANGUNAN ini, bekerja dengan

batasan waktu 120 hari kalender dengan biaya sebesar Rp.196.980.000,00.

Hal-hal mengenai pelaksanaan secara garis besar yaitu :

Rencana lapangan, rencana perletakan bahan, alat dan bangunan pembantu

lainnya.

Pekerjaan persiapan dan pengukuran

Pengadaan gambar kerja

Perencanaan dan pengendalian organisasi lapangan

Perencanaan dan pengendalian jadwal waktu pelaksanaan

Perencanaan dan pengendalian bahan/material

Perencanaan dan pengendalian peralatan

Perencanaan dan pengendalian tenaga kerja

Perencanaan dan pengendalian biaya

5. Tahap Pemeliharaan dan Persiapan Penggunaan (Maintenance and start-up)

Pada tahap ini kontraktor wajib menjamin kesesuaian bangunan yang telah

selesai dibangun dengan dokumen kontrak dan menjamin kinerja fasilitas sesuai

sebagaimana mestinya.

DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PONTIANAK

BAB 2

UNSUR-UNSUR PELAKSANA PEMBANGUNAN

A. Pihak-pihak yang Berperan Dalam Proyek Konstruksi

Pihak yang berperan dalam pelaksanaan proyek Jakan dan Prasarana

Lingkungan Kota Pontianak ini :

1. DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PONTIANAK (owner)

2. PT. MITRA JAYA (designer dan konsultan)

3. CV SURYA ALAM PEMBANGUNAN (kontraktor)

Dalam pelaksanaanya pihak-pihak yang terkait ini saling berkaitan,

berinteraksi dan berhubungan satu sama lain.

hf k Pengguna Jasa k hf

PT. MITRA JAYA hf CV SURYA ALAM PEMBANGUNAN

: hubungan kontrak

: hubungan fungsional

Masing-masing unsure tersebut di atas mempunyai tugas, kewajiban

tanggungjawab dan wewenang sesuai dengan kedudukan serta kegiatan yang

dilakukan masing-masing.

1. DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PONTIANAK (Owner)

Memiliki hak pemilikan proyek dan menyediakan dana untuk realisasi

proyek Jalan dan Prasarana Lingkungan Kota Pontianak

Mengawasi jalannya proyek

Pemegang kekuasaan tertinggi dalam proyek

Mengesahkan perubahan (bila terjadi)

Mengesahkan pekerjaan yang telah diselesaikan CV SURYA ALAM

PEMBANGUNAN

2. PT. MITRA JAYA (designer dan konsultan)

Pihak yang diserahi tugas untuk mengelola, merencanakan dan mengawasi

proyek Jalan dan Prasarana Lingkungan Kota Pontianak

Memberi usulan serta pertimbangan kepada kontraktor PT. LIMA

PERMATA bila terdapat kesulitan atau masalah

Memberi penjelasan tentang gambar rencana pada kontraktor

Menguji mutu bahan-bahan bangunan

Aliiran informasi antara berbagai bidang agar semua berjalan lancer

Menyusun laporan yang akan disampaikan kepada pemilik proyek

3. CV SURYA ALAM PEMBANGUNAN (kontraktor)

Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang diisyaratkan pada kontrak

proyek

Membuat as built drawings

Menjamin keselamatan bagi para pekerja

Membuat laporan hasil pekerjaan

Menyerahkan pekerjaan yang diselesaikan sesuai kontrak proyek.

B. Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Proyek

Pemberi Tugas (Pemerintah Kota Pontianak)

Perencana (PT.MITRA JAYA)

Pelaksana (CV SURYA ALAM PEMBANGUNAN)

Manajemen Proyek

Pemilik Proyek

(DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PONTIANAK)

Konsultan (PT.MITRA JAYA)

Masyarakat

Lembaga Pelayanan (PT. ASURANSI

JASA RAHARJA)

Badan Pemerintah (KANWIL XVI DITJEN

PBN PONTIANAK)

Tenaga Kerja

Supplier

(MULTI BANGUNAN)

Institusi Keuangan (BANK KALBAR)

Fungsi dan saat keterlibatan pihak-pihak dalam proyek

No Pihak terlibat FungsiTahapan Kegiatan

Studi Desain Pelelangan Pelaksanaan

1 DINAS PEKERJAAN

UMUM KOTA

PONTIANAK

1.Pendanaan

2.Keputusan

2 Konsultan :

a.Perencana

b.Pengawas

keahlian TK

keahlian TK

3 Kontraktor Pelaksanaan

Konstruksi

4 Multi Bangunan Supplai bahan dan alat

5 BANK KALBAR Pendanaan

6 Masyarakat Kerjasama

Kepemilikan

7 PT. ASURANSI JASA

RAHARJA

Pelayanan

8 DINAS PEKERJAAN

UMUM KOTA

PONTIANAK

Peraturan, Nasehat

9 Tenaga Kerja Pelaksana

10 Lembaga Internal Keahlian,data,pengalaman

Keterangan :

Terlibat sebagian :

Terlibat penuh :

BAB 3

ORGANISASI PROYEK KONTRUKSI

A. BENTUK ORGANISASI

Bentuk Organisasi proyek yang memisahkan Perencana dengan Pengawas

DINAS PEKERJAAN UMUM

PT. MITRA JAYA PT. MITRA JAYA CV SURYA ALAM PEMBANGUNAN

Perencana, pengawas dan kontraktor bertanggungjawab terhadap hasil

pekerjaannya kepada pemilik proyek yaitu DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA

PONTIANAK.

BAB 4

MANAJEMEN MATERIAL KONSTRUKSI

4.1.Pengertian

Setiap pelaksanaan proyek konstruksi dilakukan secara sistematis dan

terkondisi,dengan menggunakan sumber daya(5M),yang salah satunya adalah

material (bahan).Pengunaan materialini mecakup pengadaan dan pemprosesan

yang merupakan bagian dari konstruksi yang akan dilaksanakan, misalnya tiang

panang, beton pracetak, baja tulangan, rangka atap dan lain-lain. Disamping

material yang menjadi bagian dari konstruksi, diperlukan juga pengadaan dan

pengunaan sejumlah besar material yang bukan merupakan bagian dari konstruksi

tetapi keberadaanya diperlukan dalam pelaksanaanya, misalnya bahan bakar,

perancah, suku cadang alat-alat konstruksi, dan lain-lain.

Karena banyaknya jenis material yang digunakan untuk pelaksanaan

sebuah proyek konstruksi, maka penggolongan material dapat dibedakan menjadi:

Engineering materials,yaitu produk khusus yang dibuat berdasarkan

perhitungan teknis dan perencanaan. Material ini secara khusus dijelaskan

dalam gambar dan digunakan sepanjang masa pelaksanaan proyek

tersebut. Apabila terjadi penundaan akan berakibat mempengaruhi jadwal

penyelesaian proyek.

Bulk materials, yaitu produk yang dibuat berdasarkan standart industri

tertentu. Material jenis ini sering kali sulit diperkirakan karena beraneka

ragam jenisnya, contohnya : kusen, rangka baja dan lain-lain.

Fabricated materials, yaitu produk yang dirakit tidak pada tempat material

tersebut akan digunakan, tetapi dilaksanakan diluar lokasi

proyek,contohnya : kusen, rangka baja dan lain-lain.

4.2.Material Konstruksi

Material konstruksi yang digunakan dalam kegiatan suatu proyek dapat

dibedakan menjadi dua,yaitu :

1. Bahan Permanen, adalah material yang menjadi bagian tetap dari struktur

yang dibutuhkan kontraktor untuk pelaksanaan proyek konstruksi.

2. Bahan sementara,adalah material yang tidak menjadi bagian tetap dari

struktur.

4.2.1.Bahan Permanen

Bahan permanen adalah material yang dibutuhkan oleh kontraktor untuk

membentuk bangunan dan sifatnya melekat tetap sebagai elemen bangunan

rincian, bahan permanen mencakup :

Spesifikasi untuk material yang digunakan

Kuantitas material yang dibutuhkan

Uji coba yang harus dilakukan terhadap setiap materal yang diperlukan

sebelum material tersebut diterima.

Dengan menggunakan rincian yang tercantum dalam dokumen kontrak,kontraktor

harus menentukan pemasok bahan yang akan digunakan.Tiga sumber pemasok

bahan,adalah :

1. Pemberi tugas, yang mungkin memasok material tertentu untuk

digunakan dalam pelaksanaan bangunan oleh kontraktor.

2. Sub kontrakor yang mungkin diminta oleh kontraktor utama untuk

memasok bahan permanen berdasarkan konrak terpisah.

3. Kontarktor sendiri yang mengadakan bahan permanen

4.2.2.Bahan Sementara

Bahan Sementara adalah material yang dibutukan dalam pelaksanaan

pembangunan proyek konstruksi, tetapi tidak akan menjadi bagian dari bangunan

setelah bangunan itu selesai dan siap untuk dioperasionalkan.Jenis material ini

tidak dicantumkan dalam dokumen kontrak,sehingga pelaksana (kontraktror)

bebas dalam menentukan endiri material yang dibutuhkan besrta pemasoknya.

Material-material ini tiak akan mendapat bayaran secara eksplisit karena tidak

tercantum dalam kontrak, sehingga biaya untuk bahan sementara ini harus

dimasukan oleh pelaksana kedalam biaya pelaksanaan berbagai pekerjaan yang

termasuk dalam kontrak.

4.3.Proses Dalam Manajemen Material

Definisi manajemen material adalah :

“suatu pendekatan organisasional untuk menyelesaikan permasalahan material

yang memerlukan kombinasi kemampuan material dan teknis”.

Proses-proses dalam manajemen material harus benar-benar dilaksanakan

secara efektif dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,karena akan berpengaruh

terhadap jalannya pelaksanaan proyek konstruksi secara menyeluruh.Proses-

proses dalam manajemen material material yang perlu diperhatikan adalah :

Pemiliha material

Pemilihan pemasok material

Pembelian material

Pengiriman material

Penerimaan material

Penyimpanan material

Pengeluaran material

Menjaga tingkat persediaan material

4.3.1.Pemilihan Material

Untuk pemilihan material permanen pada suatu proyek konstruksi, harus

sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam gambar kerja dan spesifikasi yang

terdapat dalam kontrak. Namun ada beberapa material permanen dalam

pelaksanaan suatu proyek kontruksi yang tidak memiliki spesifikasi yang

tepat,sehingga pemilihan materialnya ditentukan berdasarkan kinerja yang harus

diberikan. Sedangkan pemilihan untuk material sementara bebas dilaksanakan

oleh pelaksana.

4.3.2.Pemilihan Pemasok Material

Pemilihan pemasok material pada dasarnya ditentukan pada penawaran

terendah, namun demikian ada beberapa factor lain yang patut dan perlu

dipertimbangkan sebelum memutuskan,yaitu :

Kehandalan pemasok

Ukuran pemasok

Layanan purna jual yang ditawarkan oleh pemasok

Syarat pembayaran yang diminta oleh pemasok

Kualitas material yang dipasok

Kemampuan pemasok untuk menyediakan material dalam keadaan tidak

terjadwal.

4.3.3.Pembelian Material

Mengingat struktur organisasi pembangunan yang terlibat dalam sejumlah

proyek mempunyai lokasi yang berbeda-beda, maka pembelian material dapat

dilakukan baik dengan basis terpusat maupun dengan basis lokal.

Keuntungan dari basis terpusat antara lain adalah :

o Pengendalian lebih baik

o Harga lebih murah ( untuk pembelian dalam jumlah yang besar )

o Keahlian dapat terbina bagi pihak yang bertanggung jawab atas pembelian.

Keuntungan basis lokal adalah :

o Pengaturan khusus dapat dibuat secara lokal

o Mengembangkan perdagangan masyarakat lokal.

Dalam pembelian material hal-hal atau rincian yang perlu dimasukan dalam buku

pesanan pembelian adalah :

Nama dan alamat pemasok

Nama orang yang memesan material

Rincian material yang dibutuhkan

Perintah penyerahan material

Harga material yang dipesan

Nama petugas yang bertanggung jawab terhadap pembelian material

Rincian untuk administrasi akuntasi biaya pembelian material

4.3.4.Pengiriman Material

Pengiriman material harus berdasarkan surat permintaan pembelian

material yang telah disetujui dengan jaminan bahwa material yang akan dikirim

pemasok sesuai dengan spesifikasi dan dikirim ke lokasi yang tepat dan waktu

yang diminta. Tugas bagian pengiriman ini sangat penting karena akan

berpengaruh pada kinerja kontrakor sebagai pelaksana pembagunan.Kegagalan

dalam pengiriman material menyebabkan keterlambatan pekerjaan yang pada

akhirnya menyebabkan pembangunan yang tidak efisien dan tidak ekonomis.

4.3.5.Penerimaan Material

Material-material yang dipasok pada kontraktor merupakan suatu hasil

dari surat permintaan pembelian yang wajib diperiksa pada saat penyerahan oleh

petugas gudang.Hal-hal yang perlu diperhatikan petugas gudang dalam menangani

hal ini adalah :

o Material yang diserahkan telah diuji coba dan disetujui sesuai dengan

spesifikasi.

o Kuantitas material ( merk ) harus sama dengan catatan penyerahan.

o Material-material yang diserahkan harus dalam susunan yang baik.

4.3.6.Penyimpanan Material

Penyerahan material yang sudah sesuai dan dapat diterima harus disimpan

dengan baik oleh oleh petugas gudang.Petugas gudang ini bertanggung jawab

dalam menjaga dan menyimpan material-material yang diserahkan antara waktu

penyerahan sampai dengan material tersebut dikeluarkan dari gudang yang akan

digunakan dalam pelaksanaan proyek konstruksi.

Aspek utama manajemen material adalah aspek keamanan fisik dan selalu

siap ( avainlibility ). Pemeriksaan secara periodik terhadap material-material yang

disimpan harus diadakan untuk memperkuat catatan petugas gudang agar tidak

terjadi perbedaan jumlah material yang disimpan dengan catatan yang ada.

4.3.7.Pengeluaran Material

Semua material yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan proyek

konstruki tercatat dan tersimpan didalam gudang.Sehingga untuk penggunaan

material material tersebut harus dikeluarkan dari gudang penyimpanan dengan

melengkapi berita acara pengeluaran material yang dikeluarkan oleh petugas

gudang. Berita acara ini berisi informasi tentang jumlah dan jenis material yang

diambil, maksud penggunaan material dan informasi-informasi lainya yang terkait

dengan material yang dibutuhkan.

4.4.Analisa Manajemen Material Konstruksi Berdasarkan Keadaan Proyek Sesuai

Dengan Kontrak Kerja

4.4.1.Analisa Jenis Material Konstruksi

Seperti pada pengertian sebelumnya bahwa material konstruksi dibedakan

menjadi 2 jenis yaitu bahan permanen dan bahan sederhana.Adapun

pengelompokan bahan-bahan atau jenis material konstruksi dalam proyek ini

“ Proyek rehabilitasi Ruang poli gigi dan Perawatan Puskesmas Siantan

Hilir Kota Pontianak” adalah sebagai berikut :