Melanoma p.point

Click here to load reader

download Melanoma p.point

of 18

description

melanoma

Transcript of Melanoma p.point

Slide 1

Disusun oleh :Nita Fernandes 06310124Sari Merdeka 06310162Akbar Riski 08171146

Supervisor :Dr. Frida Adelina Ginting, Sp. KK

Melanoma MalignaDefenisiMelanoma maligna adalah tumor ganas kulit yang berasal dari sel melanosit dengan gambaran berupa lesi kehitam-hitaman pada kulit atau mukosa. Melanoma sebagian besar ditemukan di kulit, namun kemungkinan juga dapat terjadi pada tempat lain, dimana melanosit ditemukan.

EpidemiologiInsidensi melanoma telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 1999, di Amerika Serikat 44.200 orang didapati mengalami melanoma invasif, dan 7.300 diantaranya meninggal akibat penyakit tersebut. Melanoma menempati urutan keenam dalam kejadian kanker pada pria dan ketujuh pada wanita.Melanoma dianggap sebagai kanker epidemik karena insidensinya meningkat sampai 697 % antara tahun 1950-2000, lebih cepat dari proses keganasan lain. Sekitar 10-20 % kelainan ini terjadi pada daerah kepala dan leher. Melanoma pada rongga mulut lebih sering terjadi pada orang dewasa dan jarang dijumpai pada anak-anak dibawah 20 tahun.

Faktor ResikoSinar MatahariJenis dan Tipe KulitNeviAnak-anak, Keluarga, dan KehamilanFaktor BiologisFaktor Genotip

PatofisiologiInformasi untuk memahami patofisiologi melanoma adalah konsep pertumbuhan radial dan vertikal.Secara sederhana, pertumbuhan radial menunjukkan kecenderungan awal dari suatu melanoma untuk tumbuh horizontal di dalam epidermis (in situ) dan lapisan dermal yang dangkal, sering kali ini terjadi untuk waktu yang lama.Selama tahap pertumbuhan ini, sel-sel melanoma tidak memiliki kemampuan untuk bermetastasis, dan tidak ada bukti angiogenesis. Dengan berjalannya waktu, pola pertumbuhan menjadi vertikal, tumbuh ke bawah ke lapisan dermal yang lebih dalam sebagai massa yang meluas dan kurangnya pematangan selular.PatofisiologiMelanoma maligna dapat berkembang dari lesi yang jinak dan juga bisa dari pigmentasi nevus. Beberapa peneliti menyatakan bahwa sel-sel melanoma dibentuk dari sel-sel epidernal. Sel melanosit yang normal berada di lapisan basal kulit dan mukosa, proses keganasan mengubahnya sehingga dapat muncul pada pre-existing nevus, lesi-lesi melanosit.

PatofisiologiLesi-lesi primer mulanya hadir dengan variasi-variasi dari segi warna, bentuk dan ketinggian derajat pigmentasi dari lesi tersebut. Tipe lesi seperti ini akan mengarah kepada maligna, biasanya terjadi indurasi dan dari lesi tersebut sering bermetastase. Melanoma dapat tersebar baik melalui aliran darah dan melewati aliran limfa, melibatkan paru-paru dan juga hepar. Melanoma dapat muncul dibawah mukosa, sebagai suatu massa polipoid yang melibatkan regio-regio yang jauh. 2,5

GEJALA KLINIS1. Lentigo Maligna MelanomaBiasanya terjadi pada permukaan tubuh yang telanjang pada orang tua(65-70 tahun). Mereka adalah lesi-lesi yang berukuran besar(3-5 cm), datar, seperti bintik-bintik dengan permukaan berwarna-warni yang terdiri dari daerah-daerah coklat tua, atau hitam.

2. Superfisial Spreding MelanomaLebih kecil dari lentigo maligna melanoma (2-3 cm), dan timbul pada kelompok usia yang agak lebih muda (50-60 tahun). Permukaanya datar atau agak menonjol dengan tepi ireguler dan bertakuk.

3. Nodular MelanomaCenderung timbul pada usia lebih muda (30-60 tahun). Ukurannya lebih kecil dari pada 2 jenis lainnya dan menonjol di atas permukaan kulit sekitarnya. Warnanya hampir selalu coklattua atau hitam yang samarata.

4 .Acral Lentigineous MelanomaTipe ini paling sering menyerang kulit hitam dan Asia yaitu sebanyak 29-72% dari kasus melanoma dan karena sering terlambat terdiagnosis maka prognosisnya buruk.Sering disebut sebagai hidden melanoma karena lesi ini terdapat pada daerah yang sukar untuk dilihat atau sering diabaikan, yaitu terdapat pada telapak tangan, telapak kaki, tumit, ibu jari tangan, atau dibawah kuku.

Acral Lentigineous MelanomaKlasifikasi

Klasifikasi Menurut ClarkI. Sel melanoma berada di dalam epidermis tetapi tidak menembus membran basalII.Melanoma sampai ke stratum papilareIII.Melanoma masuk antara di dermis papilare dan dermis retikulareIV.Melanoma masuk ke dalam dermis retikulareV.Melanoma masuk ke dalam jaringan subkutis

Diagnosa

1. Pemeriksaan KlinisPada pemeriksaan klinis terlihat pigmen berwarna kehitam-hitaman pada mukosa pasien. Daerah mukosa yang terlibat biasanya linggir alveolar, lidah, dasar mulut dan dapat terjadi pada rahang bawah maupun rahang atas. Lesi biasanya nampak sebagai suatu daerah pigmentasi yang dalam, sering disertai ulser dan perdarahan dan cenderung untuk meningkat secara progresif dalam hal ukurannya2. Pemeriksaan Penunjanga. BiopsiPemeriksaan laboratorium dimulai dengan dilakukannya biopsi pada lesi. Biopsi eksisi dilakukan jika tidak memacu perkembangan terhadap metastase lesi. Tindakan biopsi eksisi dilakukan dengan mengambil marginal jaringan normal secukupnya yang dapat dilakukan jika lesi berukuran kecil, namun pada lesi yang cukup besar dengan keterbatasan anatomi, maka biopsi insisi sangat memadai.

b. Pemeriksaan Mikroskopis Pemeriksaan mikroskopis dilakukan setelah biopsi dengan preparat didapat. Pada pemeriksaan mikroskopis didapat gambaran histopatologis berupa sel-selPenatalakasanaan

Eksisi BedahElective Lymph Node Dessectio (ELND)Interferon alpha 2bKemoterapiKemoterapi perfusiTerapi Radiasi

TERIMA KASIH