Mekanisme Yang Mengontrol Imun

20
Mekanisme yang mengontrol imun Aman Nurjaman Eni Lestari Gina Windari Ninuk Ika Nova Elizabeth Sinambela Sariyati Gunawan Widjaja

Transcript of Mekanisme Yang Mengontrol Imun

Page 1: Mekanisme Yang Mengontrol Imun

Mekanisme yang mengontrol imun

Aman NurjamanEni Lestari

Gina WindariNinuk Ika

Nova Elizabeth SinambelaSariyati

Gunawan Widjaja

Page 2: Mekanisme Yang Mengontrol Imun

Sistem imun dikontrol oleh 5 faktor antara lain :1. Regulasi oleh antigen Respon imun tergantung dari

dosis, waktu pemberian dan sifat antigen. Bila antigen mempunyai imunogenitas rendah, gabungan dengan ajuvan dapat meningkatkan respon imun.

Antigen yang imunogenik tidak akan menimbulkan respon imun bila tidak sampai jaringan limfoid.

Page 3: Mekanisme Yang Mengontrol Imun

2. Regulasi oleh antibodi Pembentukan antibodi berakhir

dalam feedback inhibition. Timbulnya antibodi IgG berakhir dalam shut-off dan sintesis IgM. Hal ini diduga terjadi karena adanya kompetisi antigen dan reseptor untuk IgG pada permukaan sel B. demikian pula bila kadar antibodi meningkat, kadar antigen akan menurun.

Page 4: Mekanisme Yang Mengontrol Imun

3. Toleransi Toleransi imunologik yaitu sistem yang tidak

atau kurang dapat mengekspresikan imunitas humoral atau selular terhadap satu atau lebih aantigen spesifik. Adanya toleransi spesifik terhadap sel antigen memungkinkan kita dapat hidup, tumbuh dan berkembang.

Ada beberapa faktor eksogen yang dapat merusak toleransi. Akibatnya dapat berbahaya, tergantung dari derajat kerusakan toleransi. Penyakit autoimun adalah akibat hilangnya self tolerance.

Page 5: Mekanisme Yang Mengontrol Imun

Toleransi tidak diinginkan terhadap infeksi, tetapi sangat diperlukan pada transplantasi. Yang perlu diketahui toleransi adalah antigen spesifik dan harus dibedakan dari nonresponsif pada sistem imun yang terganggu/rusak.

Page 6: Mekanisme Yang Mengontrol Imun

Jenis dan faktor1. Toleransi neonatal Neonatus hewan sangat rentan

terhadap induksi toleransi oleh karena sistem imunnya belum berkembang.

2. Self-tolerance Diduga disebabkan oleh clonal

detection dari sel sistem imun selama masa neonatal. Limfosit baru yang belum matang dengan sendirinya akan dihancurkan.

Page 7: Mekanisme Yang Mengontrol Imun

3. Toleransi sentral Ialah induksi toleransi sewaktu limfosit

ada dalam perkembangan. Sel T yang self-reaktif akan dihancurkan dalam timus sedang sel B yang self-reaktif dihancurkan dalam sumsum tulang

4. Toleransi perifer Merupakan mekanisme yang diperlukan

untuk mempertahankan toleransi terhadap antigen yang tidak ditemukan dalam organ limfoid primer atau terjadi bila ada reseptor dengan afinitas rendah

Page 8: Mekanisme Yang Mengontrol Imun

5. Toleransi sel B Pada umumnya sel imatur lebih rentan

terhadap induksi toleransi dibanding sel yang matang dan toleransi dapat ditimbulkan dengan dosis antigen lebih kecil. Sel b mengalami apoptosis dalam sumsum tulang atau jaringan limfoid sekunder. Dalam sumsum tulang sel auto-reaktif dapat terlepas dari self deletion. Sel B dapat juga menjadi anergik terhadap antigen bila tidak mendapat cukup sinyal untuk diaktifkan denga sempurna. Sel tersebut akan menekan produksi IgM permukaan sedangkan IgD dipertahankan.

Page 9: Mekanisme Yang Mengontrol Imun

6. Toleransi sel T Menginduksi toleransi sel T lebih mudah

dan toleransi yang timbul lebih lama dibanding dengan sel B. sel T imatur dihancurkan selama perkembangannya dalam timus meskipun sel dengan low-avidity dapat hidup. Sel T yang matang dapat dibuat anergik yang tergantung dari bagaimana antigen dipresentasikan. Tidak adanya sinyal kostimulator dari sel APC dapat menginduksi toleransi.

Page 10: Mekanisme Yang Mengontrol Imun

7. Superantigen Superantigen adalah antigen yang

berhubungan sangat efektif dengan molekul MHC dan dapat menginduksi clonal deletion sel T.

8. Toleransi high-zone dan low-zone Toleransi lebih baik diinduksi dengan

antigen dosis tinggi(high-zone) yang akan menginduksi toleransi sel B. beberapa antigen dosis subimunogenik (low-zone) dapat menimbulkan toleransi populasi sel T.

Page 11: Mekanisme Yang Mengontrol Imun

9. Enhancment Dalam enhancment termasuk

induksi toleransi pada transplantasi untuk meningkatkan hidup jaringan yang dicangkokkan.

Page 12: Mekanisme Yang Mengontrol Imun

4. Peranan sel-sel asesori dalam toleransiAPC dan makrofag merupakan sel-sel pertama yang bekerja dalam respon imun. Bila antigen sampai di makrofag, imunitas akan diperoleh. Bila tidak terlewati, akan terjadi beberapa toleransi.rusaknya makrofag oleh bberbagai bahan yang terjadi sebelum antigen diberikan, dapat menimbulkan toleransi. Toleransi dapat dengan mudah ditimbulkan pada bayi baru lahir yang tidak atau sedikit memiliki makrofag.

Page 13: Mekanisme Yang Mengontrol Imun

5. regulasi sistem imun neuroendokrinAda bukti-bukti yang menunjukkan susunan saraf berpengaruh atas fungsi sistem imun baik langsung atau tidak langsung melalui sistem endokrin.

Page 14: Mekanisme Yang Mengontrol Imun

A. Inervasi jaringan limfoidTimus, limpa dan kelenjar limfe menerima inervasi simpatetik non adrenergik; mengontrol aliran darah melalui jaringan limfoid, jadi mempengaruhi arus limfosit. Denervasi kelenjar limfoid dapat memodulasi respon imun.

Page 15: Mekanisme Yang Mengontrol Imun

B. Hipofisa/aksis adrenalStres dapat mempengaruhi pelepaasan hormon adrenokotrtikotropik (ACTH) dari hipofisa. Hal ini akan melepaskan glukokortikoid yang bekerja imunosupresif. Juga limfosit memproduksi steroid sebagai respon terhadap corticotrophin-releasing factors; medula adrenal melepas katekolamin yang dapat mengubah gambaran migrasi leukosit dan respon limfosit.

Page 16: Mekanisme Yang Mengontrol Imun

C. Endokrin dan regulasi neuropeptidaLimfosit memiliki reseptor terhadap banyak hormon seperti insulin, tiroksin, growth hormone dan somatostatin. Hormon-hormon tersebut dan enkephalin, endorfin dilepas selama stres., memodulasi fungsi sel T dan B yang kompleks yang tergantung dari kadar mediator.

Page 17: Mekanisme Yang Mengontrol Imun

Contoh pengontrolan imun terhadap serangan organisme patogen Secara khas infeksi parasit merangsang lebih dari satu

mekanisme pertahanan imunologik, yaitu kedua respon imun humoral dan selular. Namun yang menonjol ditentukan oleh jenis parasitnya sendiri. Infeksi parasit pada umumnya bersifat kronis, sebagai konsekuensinya maka dalam tubuh selalu terdapat antigen parasit yang beredar sehingga akibatnya terjadi perangsangan terus menerus. Reaksi antibody dan antigen parasit akan membentuk kompleks imun. Kadar kelas immunoglobulin juga sangat khas bagi parasit tertentu. Misalnya IgM khas pada penyakit malaria dan trypanosomiasis, sedang IgG dalam malaria dan IgE dalam infeksi cacing. Pada umumnya respon imun seluler lebih efektif untuk menghadapi protozoa yang hidup intraselule, sebaliknya antibody lebih efektif untuk parasit ekstraseluler baik dalam darah maupun dalam cairan jaringan. Hal ini disebabkan oleh karena antibody tidak dapat melintasi membrane sel inang untuk mencapai parasit yang berada dalam sel.

 

Page 18: Mekanisme Yang Mengontrol Imun

Mekanisme yang mengontrol system imun dipengaruhi oleh 5 faktor utama yakni:

1. Regulasi oleh antibody 2. Regulasi oleh antigen 3. Toleransi 4. Peranan sel-sel sensori dalam toleransi 5. Regulasi system imun neuroendokrin Mikroorganisme dan parasit patogen dalam tubuh

direspon secara berbeda, sebagai contoh pada infeksi oleh virus yang lebih banyak berperan dalam proses imun adalah interferon, sedang pada infeksi oleh bakteri yang berperan pada imunitas adalah antibody, sel T dan makrofag.

 

Page 19: Mekanisme Yang Mengontrol Imun

DAFTAR PUSTAKA Baratawidjaja, Kamen garna.

2002. Imunologi dasar edisi kelima. Jakarta: Balai Penerbit Pustaka UI.

Subowo.1993.Imunologi Klinik.Bandung: Penerbit Angkasa

Page 20: Mekanisme Yang Mengontrol Imun

TERIMA KASIH