mekanisme pengkreditan ppn

29
Mekanisme Pengkreditan Materi Kuliah PPN 1 Prepared by Dikdik Suwardi Universitas Indonesia Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Administrasi Program Sarjana Reguler Program Studi Administrasi Fiskal

Transcript of mekanisme pengkreditan ppn

Page 1: mekanisme pengkreditan ppn

Mekanisme Pengkreditan

Materi Kuliah PPN 1

Prepared by Dikdik Suwardi

Universitas IndonesiaFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikDepartemen Ilmu AdministrasiProgram Sarjana RegulerProgram Studi Administrasi Fiskal

Page 2: mekanisme pengkreditan ppn

@dikdik suwardi 2008

PK-PM Pasal 4 (a)

Daerah Pabean

BA

Penyerahan BKP

PPNPK PM

Berwujud

Tdk Berwujud

Page 3: mekanisme pengkreditan ppn

@dikdik suwardi 2008

PK-PM Pasal 4 (b)

Luar Daerah Pabean

Daerah Pabean

B

A

Impor BKP

Berwujud

PPN

PM

Page 4: mekanisme pengkreditan ppn

@dikdik suwardi 2008

PK-PM Pasal 4 (c)

Daerah Pabean

BA

Penyerahan JKP

PPNPK PM

Page 5: mekanisme pengkreditan ppn

@dikdik suwardi 2008

PK-PM Pasal 4 (d)

Luar Daerah Pabean

Daerah Pabean

B

A

Pemanfaatan BKP Tdk Berwujud

PPN

PM

Page 6: mekanisme pengkreditan ppn

@dikdik suwardi 2008

PK-PM Pasal 4 (e)

Luar Daerah Pabean

Daerah Pabean

B

A

Pemanfaatan JKP

PPN

PM

Page 7: mekanisme pengkreditan ppn

@dikdik suwardi 2008

PK-PM Pasal 4 (f)

Luar Daerah Pabean

Daerah Pabean

B

A

Ekspor BKP

PPN

PK

Page 8: mekanisme pengkreditan ppn

@dikdik suwardi 2008

Mekanisne PK-PM

Menyerahkan BKP

PKPPN Menyerahkan JKP

Ekspor BKP

xxxxxx

Menerima BKP/JKP

PMPPN Memanfaatkan BKP TP / JKP

Impor BKP

xxxxxx

xxxxxx

Nihil LBKB

Page 9: mekanisme pengkreditan ppn

PT A (PKP) :

1. menjual seperangkat elektronik kepada PT B senilai Rp 200 Juta,

2. memberikan jasa pemeliharaan listrik kepada PT C dengan fee sebesar Rp 100 Juta,

3. membayar royalti kepada X Corp., USA sebesar Rp 40 Juta,

4. membayar fee jasa konsultasi bisnis dari Z Corp., Singapura sebesar Rp Rp 30 Juta,

5. membayar jasa manajemen kepada PT D sebesar Rp 10 Juta,

6. membeli mesin dari Y Pte.Ltd., Malaysia senilai Rp 100 Juta,

7. mengekspor peralatan elektronik ke Y Pte.Ltd., Malaysia senilai Rp 200 Juta dan

8. membeli spare part dari PT E senilai Rp 10 Juta.

@dikdik suwardi 2008

Ilustrasi Kasus

Page 10: mekanisme pengkreditan ppn

PK :

= 20 + 10 + 0

= Rp 30 Juta

PM :

= 4 + 3 + 1 + 10 + 1

= Rp 19 Juta

PPN Kurang Bayar (30 – 19) Juta = Rp 11 Juta

@dikdik suwardi 2008

Ilustrasi Kasus….. solusi

Page 11: mekanisme pengkreditan ppn

PM suatu Masa Pajak dikreditkan dengan PK Masa Pajak yang sama

PM yang belum dikreditkan dapat dikreditkan pada Masa Pajak berikutnya pl 3 bulan setelah berakhirnya Masa Pajak

Belum ada PK PM tetap dapat dikreditkan

@dikdik suwardi 2008

Mekanisme Pengkreditan PM

Page 12: mekanisme pengkreditan ppn

PK > PM PPN harus dibayar

Penyerahan terutang & tidak terutang (diketahui dgn pasti) : PM yang dikreditkan PM yang berkenaan dengan penyerahan terutang PPN

PM > PK PPN Lebih Bayar : dikompensasi atau direstitusi

@dikdik suwardi 2008

Mekanisme Pengkreditan PM (2)

Page 13: mekanisme pengkreditan ppn

perolehan BKP atau JKP sebelum Pengusaha dikukuhkan sebagai PKP;

perolehan BKP atau JKP yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan usaha;

perolehan dan pemeliharaan kendaraan bermotor sedan, jeep, station wagon, van, dan kombi kecuali merupakan barang dagangan atau disewakan;

@dikdik suwardi 2008

PM Tidak dapat dikreditkan [Pasal 9 Ayat 8]

Page 14: mekanisme pengkreditan ppn

pemanfaatan BKP tidak berwujud atau pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean sebelum Pengusaha dikukuhkan sebagai PKP;

perolehan BKP atau JKP yang bukti pungutannya berupa Faktur Pajak Sederhana;

perolehan BKP atau JKP yang Faktur Pajaknya tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5);

@dikdik suwardi 2008

PM Tidak dapat dikreditkan [Pasal 9 Ayat 8]…(2)

Page 15: mekanisme pengkreditan ppn

pemanfaatan BKP tidak berwujud atau pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean yang Faktur Pajaknya tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (6);

perolehan BKP atau JKP yang Pajak Masukannya ditagih dengan penerbitan ketetapan pajak;

perolehan BKP atau JKP yang Pajak Masukannya tidak dilaporkan dalam SPT Masa PPN, yang diketemukan pada waktu dilakukan pemeriksaan.

@dikdik suwardi 2008

PM Tidak dapat dikreditkan [Pasal 9 Ayat 8]…(3)

Page 16: mekanisme pengkreditan ppn

@dikdik suwardi 2008

Pengkreditan PM bagi PKP yang menggunakan Norma

Pengusaha

PPh dihitung dengan Norma

PM dihitung menggunakan pedoman penghitungan pengkreditan yang ditetapkan Menkeu

Pasal 9 ayat (7)

Page 17: mekanisme pengkreditan ppn

@dikdik suwardi 2008

Pedoman Penghitungan Pengkreditan PM

P K P

Kepmenkeu 252/KMK.03/2002

Penyerahan BKP Penyerahan JKP

Pedagang Eceran Selain Pedagang Eceran

80% x PK

PMPM

PM

70% x PK 40% x PK

PK = 10% x Penyerahan Yang Terutang PPN

Page 18: mekanisme pengkreditan ppn

@dikdik suwardi 2008

Pedagang Eceran dengan Norma

Pengusaha Orang Pribadi

Peredaran/penerimaan bruto <= Rp 600 Juta selama 1 tahun buku

Melakukan usaha perdagangan :

menyerahkan BKP melalui : tempat penjualan eceran (toko, kios dsb) penjualan langsung ke konsumen akhir penjualan dari rumah ke rumah

menyediakan BKP yang diserahkan di tempat tsb melakukan transaksi penjualan beli beli secara spontan

Page 19: mekanisme pengkreditan ppn

@dikdik suwardi 2008

Penghitungan Kembali PM

P K P

Pasal 9 ayat (6)

Penyerahan Terutang PPN

Penyerahan Tidak Terutang PPN

PM untuk Penyerahan Terutang PPN tidak diketahui dgn pasti

PM yang dapat dikreditkan diatur pedoman Menkeu

Page 20: mekanisme pengkreditan ppn

@dikdik suwardi 2008

Pedoman Pengkreditan PM (1)Kepmenkeu 575/KMK.04/2000

Menggunakan Barang Modal

Kegiatan menghasilkan BKP/JKP yang

penyerahannya terutang PPN

Kegiatan lain : tidak terutang PPN & PPN dibebaskan

P K P

PM

% penggunaan Barang Modal untuk Kegiatan menghasilkan BKP/JKP yang penyerahannya

terutang PPN

Page 21: mekanisme pengkreditan ppn

@dikdik suwardi 2008

Pedoman Pengkreditan PM (2)Kepmenkeu 575/KMK.04/2000

Menggunakan Barang Modal

Kegiatan menghasilkan BKP/JKP yang

penyerahannya terutang PPN

Kegiatan lain : tidak terutang PPN & PPN

dibebaskan

P K P

PM dikreditkan seluruhnya

p’ x PM T

PM

Kegiatan lain : tidak terutang PPN & PPN dibebaskan

p’ % rata2 penggunaan Barang Modal untuk kegiatan lain : tidak terutang PPN & PPN dibebaskanT Masa manfaat Barng Modal : Bangunan (10 thn); Lainnya (5 thn)PM PM perolehan Barang Modal yg telah dikreditkan

Page 22: mekanisme pengkreditan ppn

Generator listrik dibeli Januari 2001 dengan maksud untuk, digunakan seluruhnya untuk kegiatan pabrik.Nilai perolehan Rp 50.000.000,00

PPN (Pajak Masukan) Rp 5.000.000,00(Pajak Masukan sudah dikreditkan seluruhnya dalam SPT Masa Pajak Januari 2001)Selama tahun 2001 ternyata bahwa :Untuk masa 6 bulan I digunakan :- 30% untuk perumahan karyawan dan direksi;- 70% untuk kegiatan pabrik.

Untuk masa 6 bulan II digunakan :- 20% untuk perumahan karyawan dan direksi;- 80% untuk kegiatan pabrik.

Rata-rata penggunaan di luar kegiatan usaha yang berhubungan langsung dengan usaha (p') adalah :

30% + 20%----------------- = 25%2

Masa manfaat barang Modal 5 tahun (meskipun masa manfaat Barang Modal tersebut 8 tahun, tetapi untuk penghitungan kembali Pajak Masukan ini masa manfaat ditetapkan 5 tahun).

Besarnya Pajak Masukan yang harus dibayar kembali untuk tahun 2001 :

Rp 5.000.000,0025% x ---------------------- = Rp250.000,00

5

@dikdik suwardi 2008

Contoh Kasus

Page 23: mekanisme pengkreditan ppn

@dikdik suwardi 2008

P K P

Kegiatan usaha terpadu (integrated) terutang & tidak terutang

Kegiatan usaha terutang & tidak terutang

Kegiatan menghasilkan barang & usaha jasa terutang & tidak terutang PPN

Kegiatan usaha sebagian terutang & sebagian PPN dibebaskan

Jagung (bukan BKP)

Minyak Jagung (BKP)

Contoh :

Jasa hotel (bukan JKP)

Jasa sewa ruangan (JKP)

Roti (BKP)

Jasa angkutan umum (bukan JKP)

Rumah Mewah (BKP)

Rumah sangat Sederhana (PPN dibebaskan)

Page 24: mekanisme pengkreditan ppn

@dikdik suwardi 2008

Pedoman Pengkreditan PM (3)Kepmenkeu 575/KMK.04/2000

P K P

Kegiatan usaha terpadu (integrated) terutang & tidak terutang

Kegiatan usaha terutang & tidak terutang

Kegiatan menghasilkan barang & usaha jasa terutang & tidak terutang PPN

Kegiatan usaha sebagian terutang & sebagian PPN dibebaskan

PM

Kegiatan usaha tidak terutang & PPN dibebaskan TIDAK DAPAT DIKREDITKAN

Kegiatan usaha tidak terutang & PPN dibebaskan dan terutang PPN DAPAT DIKREDITKAN sebanding dgn peredaran terutang PPN terhadap peredaran seluruhnya

Kegiatan usaha terutang PPN DAPAT DIKREDITKAN

Page 25: mekanisme pengkreditan ppn

@dikdik suwardi 2008

Pedoman Pengkreditan PM (4)Kepmenkeu 575/KMK.04/2000

P K P

Kegiatan usaha terpadu (integrated) terutang & tidak terutang

Kegiatan usaha terutang & tidak terutang

Kegiatan menghasilkan barang & usaha jasa terutang & tidak terutang PPN

Kegiatan usaha sebagian terutang & sebagian PPN dibebaskan

PM

Kegiatan usaha tidak terutang & PPN dibebaskan dan terutang PPN DAPAT DIKREDITKAN sebanding dgn peredaran terutang PPN terhadap peredaran seluruhnya

PM dikreditkan

Dihitung kembali

X

Page 26: mekanisme pengkreditan ppn

@dikdik suwardi 2008

Pedoman Pengkreditan PM (5)Kepmenkeu 575/KMK.04/2000

Barang Modal

Bukan Barang Modal

PMX

X x PMY T

X jumlah peredaran/penyerahan tidak terutang atau PPN dibebaskan (1 thn buku)Y jumlah seluruh peredaran 1 thn bukuT Masa manfaat Barng Modal : Bangunan (10 thn); Lainnya (5 thn)PM PM yg telah dikreditkan seluruhnya

X x PMY

X jumlah peredaran/penyerahan tidak terutang atau PPN dibebaskan (1 thn buku)Y jumlah seluruh peredaran 1 thn bukuPM PM yg telah dikreditkan seluruhnya

Page 27: mekanisme pengkreditan ppn

Pajak Masukan atas perolehan truck yang digunakan baik untuk Perkebunan jagung maupun untuk pabrik minyak jagung pada bulan Januari 2001 Rp 200.000.000,00 (sudah dikreditkan seluruhnya melalui SPT Masa Pajak Januari 2001).

- Total omzet 2001 (Y) Rp 60.000.000.000,00, diantaranya Rp 6.000.000.000,00 berasal dari penjualan jagung (X).

- Masa manfaat Barang Modal 5 tahun (meskipun masa manfaat Barang Modal tersebut 4 tahun, tetapi untuk penghitungan kembali Pajak Masukan ini masa manfaat ditetapkan 5 tahun).

- Pajak Masukan atas truck yang harus dibayar kembali :

Rp 6 milyar Rp200 juta---------------- x --------------- = Rp 4.000.000,00Rp 60 milyar 5

@dikdik suwardi 2008

Contoh Kasus

Page 28: mekanisme pengkreditan ppn

Pajak Masukan untuk pembelian solar untuk truck-truck yang

digunakan untuk dua tujuan, yaitu untuk sektor perkebunan dan distribusi jagung serta sektor pabrikasi dan distribusi minyak jagung = Rp 50.000.000,00;

Total omzet (Y) 2001 Rp 60.000.000.000,00 diantaranya

Rp 6.000.000.000,00 berasal dari penjualan jagung.

Rp 6 milyar

----------------- X Rp 50 juta = Rp 5.000.000,00

Rp 60 milyar

@dikdik suwardi 2008

Contoh Kasus

Page 29: mekanisme pengkreditan ppn

Penghitungan kembali PM dilakukan paling lambat pada bulan ketiga setelah berakhirnya tahun buku

Penghitungan kembali tidak dilakukan masa manfaat Barang Modal telah terlampaui

Tidak berlaku bagi PKP yang menggunakan pedoman pengkreditan tersendiri

@dikdik suwardi 2008

Ketentuan lainnya