PPN Pendahuluan
-
Upload
mitchellhans -
Category
Documents
-
view
27 -
download
3
description
Transcript of PPN Pendahuluan
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
Brevet A
-@fid nurcahya-
LEGAL KARAKTER PPN1. PPN adalah Pajak Tidak Langsung
Jenis pajak yang menempatkan kedudukan pemikul beban pajakdengan kedudukan penanggung jawab pembayaran pajak ke kasnegara pada pihak-pihak yang berbeda.
2. PPN adalah Pajak ObjektifTimbulnya kewajiban pajak di bidang PPN sangat ditentukan olehadanya objek pajak sehingga kondisi subjektif subjek pajak tidakrelevan.
3. PPN Bersifat Multi Stage LevyPPN dikenakan pada setiap mata rantai jalur produksi dan distribusiBKP atau JKP.
4. Penghitungan PPN Terutang untuk Dibayar ke Kas NegaraMenggunakan Indirect Substraction MethodMengurangkan PPN yang dipungut oleh penjual atau pengusaha jasaatas penyerahan barang atau jasa, dengan PPN yang dibayar kepadapenjual atau pengusaha jasa lain atas perolehan barang atau jasa.
LEGAL KARAKTER PPN5. PPN Bersifat Non Kumulatif
Tidak menimbulkan pengenaan pajak berganda.
6. PPN Indonesia Menganut Tarif Tunggal (Single Rate)PPN Indonesia menganut tarif tunggal yang dalam UU PPN1984 ditetapkan sebesar 10%.
7. PPN adalah Pajak atas Konsumsi Dalam NegeriPPN hanya dikenakan atas barang atau jasa yang dikonsumsi didalam daerah pabean Republik Indonesia.
8. PPN yang Diterapkan di Indonesia adalah PPN TipeKonsumsi (Consumption Type VAT)Seluruh biaya yang dikeluiarkan untuk perolehan barang modaldapat dikurangi dari dasar pengenaan pajak..
MULTI STAGE LEVY namun NON KUMULATIF
PABRIKAN
PEDAGANG BESAR
PEDAGANG ECERAN
KONSUMEN
BKP
BKP
BKP
HARGA JUAL =1.000.000
HARGA BELI =1.000.000NILAI TAMBAH = 300.000HARGA JUAL =1.300.000
HARGA BELI = 1.300.000NILAI TAMBAH = 200.000HARGA JUAL= 1.500.000
PPN 10%100.000
PPN 10%130.000
PPN 10%150.000
PK = 100.000
PM = 130.000
BEBAN PAJAK
PPN = 30.000
PPN = 20.000
PPN = 100.000
KN
KN
KNPK = 150.000
PK = 130.000
PM = 100.000
MEKANISME PEMUNGUTAN PPN - 1
PKPA
PKPB
PKPC
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN (INDIRECT
SUBTRACTION METHOD)
SPT Masa PPN PKPBPK = 120.000PM = 100.000Setor ke KN = 20.000
MEKANISME PEMUNGUTAN PPN - 2
PKPA
PKPB
PEMUNGUTKPPNKPS MigasBendaharaPemerintahBUMN
KPPNKPS MigasBendaharaPemerintahBUMN
SPT Masa PPN PKPBPK = 120.000Dipungut = 120.000Setor ke KN = 0PM = 100.000Lebih Bayar =(100.000)
OBJEK PPN(Pasal 4 UU PPN 1984)
PPN dikenakan atas:1. penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang
dilakukan oleh pengusaha;2. impor Barang Kena Pajak;3. penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang
dilakukan oleh pengusaha;4. pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah
Pabean di dalam Daerah Pabean;5. pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam
Daerah Pabean;6. ekspor Barang Kena Pajak Berwujud oleh Pengusaha Kena
Pajak;7. ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud oleh Pengusaha Kena
Pajak; dan8. ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak
OBJEK PPN(Pasal 16C dan 16D UU PPN 1984)
PPN dikenakan atas:9. kegiatan membangun sendiri yang dilakukan tidak
dalam kegiatan usaha atau pekerjaan oleh orangpribadi atau badan yang hasilnya digunakan sendiriatau digunakan pihak lain (Pasal 16C);
10.penyerahan Barang Kena Pajak berupa aktiva yangmenurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikanoleh Pengusaha Kena Pajak, kecuali atas penyerahanaktiva yang Pajak Masukannya tidak dapat dikreditkansebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (8) hurufb dan huruf c (Pasal 16D).
SYARAT PENYERAHAN BARANG ATAU JASA DIKENAKAN PPN
Yang DiserahkanBKP/JKP
Dilakukan di dalamDaerah Pabean
Dalam KegiatanUsaha/Pekerjaan PKP
Sesuai KegiatanSehari-hari PKP
Ada UnsurPengulangan
Barang Kena PajakBarang Kena Pajak
DIKENAKAN PPN
Barang Berwujud
Barang Bergerak
Barang Tidak Bergerak
Barang Tidak Berwujud
Pada dasarnya semua barang dapat dikenakan PPN kecualiUU menetapkan sebaliknya
Barang Yang Tidak DikenaiPajak Pertambahan Nilai (Non BKP) - 1
1. barang hasil pertambangan atau hasil pengeboranyang diambil langsung dari sumbernya; meliputi:a. minyak mentah (crude oil);b. gas bumi, tidak termasuk gas bumi seperti elpiji yang siap
dikonsumsi langsung oleh masyarakat;c. panas bumi;d. asbes, batu tulis, batu setengah permata, batu kapur, batu
apung, batu permata, bentonit, dolomit, felspar (feldspar), garambatu (halite), grafit, granit/andesit, gips, kalsit, kaolin, leusit,magnesit, mika, marmer, nitrat, opsidien, oker, pasir dan kerikil,pasir kuarsa, perlit, fosfat (phospat), talk, tanah serap (fullersearth), tanah diatome, tanah liat, tawas (alum), tras, yarosif,zeolit, basal, dan trakkit;
e. batubara sebelum diproses menjadi briket batubara; danf. bijih besi, bijih timah, bijih emas, bijih tembaga, bijih nikel, bijih
perak, serta bijih bauksit.
Barang Yang Tidak DikenaiPajak Pertambahan Nilai (Non BKP) - 2
2. barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan olehrakyat banyak;a. beras;b. gabah;c. jagung;d. sagu;e. kedelai;f. garam, baik yang beryodium maupun yang tidak beryodium;g. daging
yaitu daging segar yang tanpa diolah, tetapi telah melaluiproses disembelih, dikuliti, dipotong, didinginkan, dibekukan,dikemas atau tidak dikemas, digarami, dikapur, diasamkan,diawetkan dengan cara lain, dan/atau direbus;
Barang Yang Tidak DikenaiPajak Pertambahan Nilai (Non BKP) - 3
h. teluryaitu telur yang tidak diolah, termasuk telur yang dibersihkan, diasinkan,atau dikemas;
i. susuyaitu susu perah baik yang telah melalui proses didinginkan maupundipanaskan, tidak mengandung tambahan gula atau bahan lainnya,dan/atau dikemas atau tidak dikemas;
j. buah-buahanyaitu buah-buahan segar yg dipetik, baik yang telah melalui prosesdicuci, disortasi, dikupas, dipotong, diiris, di-grading, dan/atau dikemasatau tidak dikemas; dan
k. sayur-sayuranyaitu sayuran segar yg dipetik, dicuci, ditiriskan, dan/atau disimpan pdsuhu rendah, termsk sayuran segar yg dicacah.
Barang Yang Tidak DikenaiPajak Pertambahan Nilai (Non BKP) - 4
3. makanan dan minuman yang disajikan di hotel,restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya,meliputi makanan dan minuman baik yangdikonsumsi di tempat maupun tidak, termasukmakanan dan minuman yang diserahkan oleh usahajasa boga atau katering. Ketentuan ini dimaksudkanuntuk menghindari pengenaan pajak bergandakarena sudah merupakan objek pengenaan PajakDaerah
4. uang, emas batangan, dan surat berharga.
Pengertian Penyerahan BKP1. penyerahan hak atas BKP karena suatu perjanjian;2. pengalihan BKP karena suatu perjanjian sewa beli dan/ atau
perjanjian sewa guna usaha (leasing);3. penyerahan BKP kpd pedagang perantara atau melalui juru lelang;4. pemakaian sendiri dan/ atau pemberian cuma-cuma atas BKP;5. BKP berupa persediaan dan/ atau aktiva yg menurut tujuan semula
tdk untuk diperjualbelikan, yg masih tersisa pd saat pembubaranperusahaan;
6. penyerahan BKP dari pusat ke cabang atau sebaliknya dan/ ataupenyerahan BKP antar cabang;
7. penyerahan BKP secara konsinyasi;dan8. penyerahan BKP oleh PKP dalam rangka perjanjian pembiayaan yg
dilakukan berdasarkan prinsip syariah, yg penyerahannya dianggaplangsung dari PKP kepada pihak yg membutuhkan BKP.
Tidak Termasuk Pengertian Penyerahan BKP
1. penyerahan BKP kpd makelar sebagaimana dimaksud dlmKUHD;
2. penyerahan BKP untuk jaminan utang-piutang;3. penyerahan BKP daripusat-cabang/ antarcabangdlm hal PKP
melakukanpemusatan tempat pajak terutang;4. pengalihan BKPdlm rangka penggabungan, peleburan,
pemekaran, pemecahan, dan pengambilalihan usaha dgnsyarat pihak yg melakukan pengalihan dan yg menerimapengalihan adalah PKP;
5. BKPberupa aktiva yg menurut tujuan semula tidak untukdiperjualbelikan, yg masih tersisa pd saat pembubaranperusahaan, dan yg Pajak Masukan atas perolehannya tdkdpt dikreditkan sbgmndimaksud dlm Psl 9 ayat (8) huruf bdan huruf c
JASAØ setiap kegiatan pelayanan yang berdasarkan suatu perikatan
atau perbuatan hukum yang menyebabkan suatu barang,fasilitas, kemudahan, atau hak tersedia untuk dipakai,
Ø termasuk jasa yang dilakukan untuk menghasilkan barangkarena pesanan atau permintaan dengan bahan dan ataspetunjuk dari pemesan.
DIKENAKAN PAJAK
JKP
Tiap jasa dapat dikenakan PPN kecuali UU menetapkan sebaliknya
Jasa Tidak Kena Pajak (Non JKP) - 1
1. jasa pelayanan kesehatan medis;2. jasa pelayanan sosial;3. jasa pengiriman surat dengan perangko;4. jasa keuangan;5. jasa asuransi;6. jasa keagamaan;7. jasa pendidikan;8. jasa kesenian dan hiburan;
Jasa Tidak Kena Pajak (Non JKP) - 2
9. jasa penyiaran yg tidak bersifat iklan;10. jasa angkutan umum di darat dan di air serta jasa angkutan udara
dalam negeri yg menjadi bagian yg tdk terpisahkan dari jasaangkutan udara luar negeri;
11. jasa tenaga kerja;12. jasa perhotelan;13. jasa yg disediakan oleh pemerintah dalam rangka menjalankan
pemerintahan secara umum;14. jasa penyediaan tempat parkir;15. jasa telepon umum dengan menggunakan uang logam;16. jasa pengiriman uang dengan wesel pos; dan17. jasa boga atau katering.
Pengertian Penyerahan JKP
1. setiap pemberian jasa kena pajak;2. pemakaian sendiri jasa kena pajak;3. pemberian cuma-cuma jasa kena
pajak;
Definisi PKP
Pengusaha Kena Pajak (PKP)Ø Pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena
Pajak dan/ atau penyerahan Jasa Kena Pajak yangdikenai pajak berdasarkan Undang-Undang ini.
PengusahaØ orang pribadi atau badan sebagaimana dimaksud dalam
angka 13 yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannyamenghasilkan barang, mengimpor barang, mengeksporbarang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkanbarang dak berwujud dari luar Daerah Pabean, melakukanusaha jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar DaerahPabean.
PengusahaKecilPsl.3A UU PPN & PMK-68/2010
1. Pengusaha Kecil tidak wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sbgPKP dan tidak wajib memungut, menyetor, dan melaporkan PPN danPajak PPnBM.
2. Batasan Pengusaha Kecil ditetapkan oleh Menteri Keuangan PMK-68/2010:Pengusaha kecil » pengusaha yg selama satu thn buku melakukan
penyerahan BKP dan/ atau JKP dgn jml peredaranbruto dan/ atau penerimaan bruto tdk lebih dari 600juta
3. Pengusaha kecil dapat memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP4. Pengusaha wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai
PKP, apabila sampai dgn suatu bulan dlm tahun buku jumlahperedaran bruto dan/ atau penerimaan brutonya melebihi 600 juta
5. Kewajiban melaporkan usaha untuk dikukuhkan sebagai PKP dilakukanpaling lama akhir bulan berikutnya setelah bulan saat jumlahperedaran bruto dan /atau penerimaan brutonya melebihi 600 juta
Contoh Pengusaha KecilPsl.3A UU PPN & PMK-68/2010
Bengkel mobil “Jaya Abadi” milik Kristanto, selama tahun 2011 jumlahperedaran bruto atas penyerahan BKP dan JKP seperti memperbaiki mobildan sparepart mobil mencapai Rp480.000.000,00.
» Kristanto tidak wajib melaporkan diri untuk dikukuhkan sebagai PKP.Namun demikian, Kristanto dapat memilih untuk dikukuhkan sebagaiPKP.
Lebih lanjut, sebagai hasil promosi yang dengan gencar dilakukan dalamawal tahun 2012, dari bulan Januari sampai dengan Agustus 2012 peredaranbrutonya mencapai jumlah yang cukup mengejutkan yaitu Rp635.000.000,00.
» Hal ini berarti Kristanto adalah PKP. Oleh karena itu, wajibmelaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP paling lambattanggal 30 September 2012
Kewajiban Pengusaha & PKP
Kewajiban Pengusaha Kena Pajak (PKP)Ø Melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha
Kena PajakØ Memungut pajak yang terutangà membuat faktur pajakØ Menyetor pajak yang terutang à menyelenggarakan catatan
perolehan dan peredaran dan mengkreditkan PMberdasarkan ketentuan yang berlaku
Ø Melaporkan pajak yang terutang à mengisi danmenyampaikan SPT Masa PPN
Pengusaha yg melakukan penyerahan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 4 ayat (1) huruf a, huruf c, huruf f, huruf g, dan hurufh UU PPN, kecuali pengusaha kecil yang batasannya ditetapkanoleh Menteri Keuangan, wajib melaporkan usahanya untukdikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak.
25
KEWAJIBAN LAPOR USAHA
KEWAJIBAN MELAPORKAN USAHA UNTUK DIKUKUHKAN
SEBAGAI PKP
Paling lambat sebelummelakukan penyerahan
BKP/JKP
Pengusaha yg s.d suatu bln dlm1 th bk mencapai jml pered. bruto
> batas maks. Pengusaha Kecil,paling lambat akhir bln berikutnya
Pengusaha kecildpt memilih utk
dikukuhkan menjadi PKP
WAJIB MELAKSANAKAN
SELURUH KEWAJIB-AN PKP
TIDAK LAPORUSAHA
DENDA2% X DPP
SUBJEK PPN
PKP
NON PKP
BentukKerja Sama
Operasi
BKP/JKP
Pengusaha yang melakukan atau sejak
semula bermaksudmelakukan penyerahan
BKP/JKP
UU PPN 1984
Ps. 4 ay. 1 huruf a
Ps. 4 ay. 1 huruf f, g, hPs. 16D
Ps. 4 ay. 1 huruf c
Ps. 4 ay. 1 huruf b
Ps. 4 ay. 1 huruf d & e
Ps. 16C
PAJAK TERUTANG PADA SAAT
PENYERAHAN BKP
IMPOR BKP
PENYERAHAN JKP
PEMANFAATAN BARANG KENA PAJAK TIDAK BERWUJUD DARI LUAR DAERAH PABEAN, DI DALAM DAERAH PABEAN
EKSPOR BKP BERWUJUD
EKSPOR BKP TIDAK BERWUJUD
EKSPOR JKP
PADA SAAT PEMBAYARAN, DALAM HAL PEMBAYARAN DITERIMA SEBELUM PENYERAHAN/PEMANFAATAN
SAAT PAJAK TERUTANG
Pajak terutang pada saat:
1.Pada saat pembangunan dimulai;
2.Penyerahan BKP melalui juru lelang kepadapemenang lelang yang sebenarnya;
TEMPAT PAJAK
TERUTANG
TEMPAT BANGUNAN SEDANG DIDIRIKAN, UNTUK KEGIATAN MEMBANGUN SENDIRI EKS PASAL 16C UU PPN 1984
ORANG PRIBADI YANG DI TEMPAT TINGGALNYA TIDAK ADA KEGIATAN USAHA, PAJAK TERUTANG DI TEMPAT KEGIATAN USAHA DILAKUKAN
TEMPAT TINGGAL ATAU TEMPAT KEDUDUKAN DAN TEMPAT KEGIATAN USAHA DILAKUKAN
TEMPAT BKP DIMASUKKAN, DALAM HAL IMPOR BKP
SATU TEMPAT ATAU LEBIH YANG DITETAPKAN OLEH DIRJEN PAJAK ATAS PERMOHONAN TERTULIS DARI PKP SEBAGAI TEMPAT PEMUSATAN PAJAK TERUTANG
DITETAPKAN OLEH DIRJEN PAJAK
TEMPAT PAJAK TERUTANG
Contoh 1:Orang pribadi A yg bertempat tinggal di Bogor mempunyai usaha diCibinong.
Apabila di tempat tinggal orang pribadi A tidak ada penyerahan BKPdan/ atau JKP, orang pribadi A hanya wajib melaporkan usahanyauntuk dikukuhkan sebagai PKP di KPP Pratama Cibinong sebabtempat terutangnya pajak bagi orang pribadi A adalah di Cibinong.
Apabila penyerahan BKP dan/ atau JKP dilakukan oleh orang pribadiA hanya di tempat tinggalnya saja, orang pribadi A hanya wajibmendaftarkan diri di KPP Pratama Bogor.
Apabila baik di tempat tinggal maupun di tempat kegiatan usahanyaorang pribadi A melakukan penyerahan BKP dan/ atau JKP, orangpribadi A wajib mendaftarkan diri di KPP Pratama Bogor dan KPPPratama Cibinong karena tempat terutangnya pajak berada di Bogordan Cibinong
TEMPAT PAJAK TERUTANGContoh 2:PT A mempunyai 3 (tiga) tempat kegiatan usaha, yaitu di kotaBengkulu, Bintuhan, dan Manna yg ketiganya berada di bawahpelayanan 1 (satu) KPP, yaitu KPP Pratama Bengkulu.
Ketiga tempat kegiatan usaha tersebut melakukan penyerahan BKPdan/ atau JKP dan melakukan administrasi penjualan dan administrasikeuangan sehingga PT A terutang pajak di ketiga tempat atau kota itu.
Dalam keadaan demikian, PT A wajib memilih salah satu tempatkegiatan usaha untuk melaporkan usahanya guna dikukuhkansebagai PKP, misalnya tempat kegiatan usaha di Bengkulu. PT A ygbertempat kegiatan usaha di Bengkulu ini bertanggung jawab untukmelaporkan seluruh kegiatan usaha yg dilakukan oleh ketiga tempatkegiatan usaha perusahaan tsb.
Dalam hal PT A menghendaki tempat kegiatan usaha di Bengkulu danBintuhan ditetapkan sbg tempat pajak terutang unt seluruh kegiatanusahanya, PTA wajib memberitahukan kpd Kepala KPP PratamaBengkulu.
PAJAK TERUTANGPEMUSATAN TEMPAT
PAJAK TERUTANG
Apabila PKP terutang pajak pada lebih dari 1(satu) tempat kegiatan usaha, PKP tersebutdalam pemenuhan kewajiban perpajakannyadapat menyampaikan pemberitahuan secaratertulis kepada Direktur Jenderal Pajak untukmemilih 1 (satu) tempat atau lebih sebagaitempat terutangnya pajak.