Akuntansi PPN

26
Akuntansi PPN Anang Mury Kurniawan E-mail : [email protected]

description

Akuntansi PPN. Anang Mury Kurniawan. E-mail : [email protected]. Mekanisme PPN Indonesia 1. PKP yg melakukan penyerahan BKP wajib memungut PPN dari pembeli/penerima BKP/JKP dg membuat FP. 2. PPN yg tercantum dlm FP merupakan PK (Out Put Tax) bagi PKP - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Akuntansi PPN

Page 1: Akuntansi PPN

Akuntansi PPN

Anang Mury Kurniawan

E-mail : [email protected]

Page 2: Akuntansi PPN

Mekanisme PPN Indonesia

1. PKP yg melakukan penyerahan BKP wajib memungut PPN dari pembeli/penerima BKP/JKP dg membuat FP.2. PPN yg tercantum dlm FP merupakan PK (Out Put Tax) bagi PKP Penjual BKP/JKP, yg sifatnya sbg pajak yg harus dibayar (hutang pajak). 3. Pada waktu PKP di atas melakukan pembelian/perolehan BKP/JKP yg dikenakan PPN, PPN tersebut merupakan PM (In Put Tax), yg sifatnya sbg pajak yg dibayar di muka, sepanjang BKP/JKP yg dibeli tersebut berhubungan langsung dengan kegiatan usahanya.4. Untuk setiap masa pajak (setiap bulan), apabila jumlah PK lebih besar dari pada PM, maka selisihnya harus disetor ke Kas Negara selambat- lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya. Dan sebaliknya, apabila jumlah PM lebih besar dari pada PK, maka selisih tersebut dapat diminta kembali (restitusi) atau di kompensasi ke masa pajak berikutnya.5. Pengusaha Kena Pajak di atas wajib menyampaikan Laporan Perhitungan PPN setiap bulan (SPT Masa PPN) ke Kantor Pelayanan Pajak terkait selambat-lambatnya tanggal 20 bulan berikutnya.

Page 3: Akuntansi PPN

Macam Faktur pajakMacam Faktur pajak( Pasal 13 UU PPN)( Pasal 13 UU PPN)

- Faktur pajak Standar- Faktur pajak Gabungan- Faktur pajak Sederhana- Dokumen-dokumen tertentu yg

ditetapkan sebagai Faktur pajak Standar oleh Dirjen pajak.

Page 4: Akuntansi PPN

FAKTUR PAJAK STANDARPs. 13 ayat (5)

HARUS DICANTUMKAN PALING SEDIKIT :

NAMA, ALAMAT, NPW YANG MENYERAHKAN BKP/JKP

NAMA, ALAMAT, NPWP PEMBELI BKP / PENERIMA JKP

JENIS BARANG/JASA, JUMLAH HARGA JUALATAU PENGGANTIAN & POTONGAN HARGA

PPN YG DIPUNGUT

PPn BM YG DIPUNGUT

KODE, NO. SERI & TGL. PEMBUATAN FAKTUR PAJAK

NAMA, JABATAN & TANDA TANGAN YG BERHAKMENANDATANGANI FAKTUR PAJAK

FAKTUR PAJAK HARUS DIISI DENGAN LENGKAP, JELAS, DAN BENAR BAIK FORMAL MAUPUN MATERIIL & DITANDATANGANI OLEH PEJABAT YANG

DITUNJUK OLEH PKP UNTUK MENANDATANGANINYA

Page 5: Akuntansi PPN

Faktur Penjualan dapat sebagai Faktur Pajak Standar

Faktur Penjualan yg memuat keterangan & yg pengisiannya sesuai dg ketentuan dapat dipersamakan dg Faktur Pajak Standar.

Page 6: Akuntansi PPN

Saat Pembuatan FP Standar Paling Lambat :

1. akhir bln berikutnya setelah bln pnyrhn dlm hal pmbyrn diterima setelah akhir bln berikutnya setelah bulan pnyrhn

2. saat penerimaan pmbyrn dlm hal pmbyrn terjadi sebelum akhir bln berikutnya setelah bln pnyrhn;

3. saat penerimaan pmbyrn dlm hal penerimaan pmbyrn terjadi sebelum pnyrhn;

4. pada saat penerimaan pmbyrn termin dlm hal pnyrhn sebagian tahap pekerjaan; atau

5. pada saat PKP rekanan menyampaikan tagihan kepada Bendaharawan Pemerintah sebagai Pemungut PPN

SAAT PEMBUATAN FAKTUR PAJAK STANDAR

Page 7: Akuntansi PPN

Contoh PT ABC menyerahkan BKP kepada PT XYZ tanggal 5

April 2009 pembayaran dilakukan tanggal 30 Juni 2009 PT ABC menyerahkan BKP kepada PT XYZ tanggal 18

Mei 2009 pembayaran tanggal 3 Juni 2009 PT ABC menyarahkan BKP kepada PT XYZ senilai 10

juta tanggal 5 Juni 2009 dengan dibayar uang muka 2 juta, sisanya dilunasi tanggal 2 Agustus 2009

PT ABC menyerahkan BKP kepada Pemda DKI tanggal 20 Mei 2009 pembayaran tanggal 4 Juni 2009

Page 8: Akuntansi PPN

Faktur pajak Gabungan- Faktur pajak Standar yg memuat lebih dari satu transaksi- Dalam satu bulan takwim - Utk pembeli BKP/penerima JKP yg sama

Dalam hal ini, PKP diperkenankan utk membuat satu Faktur pajak yg meliputi semua penyerahan BKP/JKP yg terjadi selama satu bulan takwim kpd pembeli BKP/penerima JKP yg sama

Page 9: Akuntansi PPN

SAAT PEMBUATAN FAKTUR PAJAK GABUNGAN

Saat Pembuatan FP Gabungan :

1. pada akhir bulan berikutnya setelah bulan penyerahan, dalam hal pembayaran baik sebagian atau seluruhnya terjadi setelah berakhirnya bulan penyerahan; atau

2. pada akhir bulan penyerahan, dalam hal pembayaran baik sebagian atau seluruhnya terjadi sebelum berakhirnya bulan penyerahan

Page 10: Akuntansi PPN

Faktur pajak Sederhana psl 13 UU PPN

- Dibuat dalam hal penyerahan BKP/JKP kpd konsumen akhir atau kpd pembeli BKP/penerima JKP yg identitasnya tidak lengkap.- Bisa berupa bon kontan, faktur penjualan, segi cash register, karcis, kuitansi, atau tanda bukti penyerahan atau pembayaran lainnya- Dibuat minimal rangkap dua.- PPN yg tercantum dalam Faktur pajak Sederhana tidak dapat dikreditkan oleh Pembeli BKP/ Penerima JKP. - Harus dibuat selambat-lambatnya pd saat penyerahan BKP/JKP atau pd saat pembayaran apabila pembayaran diterima sebelum penyerahan BKP/JKP.

Page 11: Akuntansi PPN

FAKTUR PAJAK SEDERHANA

PKP YG MELAKUKAN PENYERAHAN

KEPADA

• KONSUMEN AKHIR• PEMBELI BKP/PENERIMA JKP TIDAK DIKETAHUI IDENTITASNYA

FP SEDERHANA PALING SEDIKIT HARUS MEMUAT :

NAMA, ALAMAT DAN NPW YANG MENYERAHKANBKP ATAU JKP

JUMLAH HARGA JUAL ATAU PENGGANTIAN YG SUDAH TERMASUK PPN ATAU BESARNYA PPN

DICANTUMKAN SECARA TERPISAH

TANGGAL PEMBUATAN FAKTUR PAJAK SEDERHANA

DAPAT MEMBUAT FAKTUR PAJAK SEDERHANA

JENIS & KUANTUM BKP/JKP YG DISERAHKAN

Page 12: Akuntansi PPN

FAKTUR PAJAK SEDERHANA(Bentuk, Saat Pembuatan & Kegunaan)

FAKTUR PAJAK SEDERHANA DAPAT BERUPA :

-BON KONTAN,

-FAKTUR PENJUALAN,

-SEGI CASH REGISTER,

-KARCIS, KUITANSI

-TANDA BUKTI PENYERAHAN DAN PEMBAYARAN LAIN YANG SEJENIS

YANG DIPAKAI SEBAGAI TANDA BUKTI PENYERAHAN/PEMBAYARAN BKP/JKP OLEH PKP YBS.

FAKTUR PAJAK STANDAR YANG DIISI TIDAK LENGKAP BUKAN MERUPAKAN FAKTUR PAJAK SEDERHANA

FAKTUR PAJAK SEDERHANA TIDAK DAPAT DIGUNAKAN OLEH PEMBELI BKP / PENERIMA JKP SEBATGAI DASAR UNTUK

PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN

FAKTUR PAJAK SEDERHANA DIBUAT PADA SAAT PENYERAHAN BKP/JKP ATAU PADA SAAT PEMBAYARAN APABILA PEMBAYARAN DITERIMA SEBELUM PENYERAHAN BKP/JKP

Page 13: Akuntansi PPN

DOKUMEN-DOKUMEN TERTENTU YG DIPERLAKUKAN SEBAGAI FAKTUR PAJAK STANDAR Ps. 13 ayat (6) jo. KEP DJP No. 522/PJ/2000

DOKUMEN TERTENTU SEBAGAI FAKTUR PAJAK HARUS MEMUAT SEKURANG KURANGNYA:- IDENTITAS YANG BERWENANG MENERBITKAN DOKUMEN;- NAMA & ALAMAT PENERIMA DOKUMEN;- NPWP DLM HAL PENERIMA DOKUMEN ADALAH WP DALAM NEGERI- JUMLAH SATUAN BARANG APABILA ADA;- DPP; & JUMLAH PPN TERUTANG, KECUALI DLM HAL EKSPOR

DOKUMEN DI BAWAH INI DIPERLAKUKAN SEBAGAI FAKTUR PAJAK STANDAR SEPANJANG MEMENUHI PERSYARATAN TERSEBUT DI ATAS

1. PIB YANG DILAMPIRI SSP / BUKTI PUNGUTAN PAJAK OLEH DJBC2. PEB YG TLH DIFIAT MUAT OLEH DJBC YG DILAMPIRI INVOICE3. SURAT PERINTAH PENYERAHAN BARANG (SPPB) YANG DIBUAT OLEH BULOG / DOLOG

UNTUK PENYALURAN TEPUNG TERIGU4. PAKTUR NOTA BON PENYERAHAN (PNBP) YANG DIBUAT OLEH PERTAMINA UNTUK

PENYERAHAN BBM / NON BBM5. TANDA PEMBAYARAN ATAU KUITANSI TELEPON6. TICKET, TAGIHAN SURAT MUATAN UDARA (AIRWAY BILL) ATAU DELIVERY BILL YANG

DIBUAT/DIKELUARKAN UNTUK PENYERAHAN JASA ANGKUTAN UDARA DALAM NEGERI7. SSP UNTUK PEMBAYARAN PPN ATAS PEMANFAATAN BKP TDK BERWUJUD DAN JKP

DARI LUAR DAERAH PABEAN8. NOTA PENJUALAN JASA YANG DIBUAT/DIKELUARKAN UNTUK PENYERAHAN JASA

KEPELABUHANAN

Page 14: Akuntansi PPN

Nota Retur ( Pasal 5A UUNomor 18 Th 2000)

Nota Retur dibuat dalam hal terjadi pengembalian BKP dari pembeli kpd penjualan kecuali jika diganti dg BKP yg jenisnya, typenya, jumlnya, & harganya sama.Retur hanya mungkin terjadi dalam transaksi penyerahan Barang, & tidak dapat terjadi dalam penyerahan jasa.

Nota Retur minimal harus memuat :- Nomor Urut Nota Retur. - Nomor Seri & tgl Faktur pajak atas BKP yg dikembalikan- Nama, Alamat, & NPWP pembeli BKP yg dikembalikan.- Nama, alamat, NPWP penjual yg menerbitkan Faktur pajak.- Jenis & harga jual BKP yg dikembalikan.- PPN/PPn BM yg dikembalikan- Tgl pembuatan Nota Retur- Tandatangan Pembeli.

Page 15: Akuntansi PPN

Prinsip Prengkreditan PMPasal 9 UU PPN Jo PP 143/2000

PM dlm suatu masa pajak dikreditkan dg PK yg dipungut dalam masa pajak yg sama

Apabila tidak dapat dikreditkan pd masa pajak yg sama (misalnya Faktur pajak-nya diterima terlambat), PM tsb masih bisa dikreditkan pd masa pajak berikutnya, selambat-lambatnya tiga bulan setelah berakhirnya masa pajak yg bersangkutan, sepanjang Belum dibebankan sebagai biaya Belum dilakukan pemeriksaan oleh fiskus

Dalam hal pd suatu masa pajak belum terdapat PK (misalnya ; belum ada produksi/penjualan), PM tetap dapat dikreditkan

Jika PK lebih besar dari pd PM, maka selisihnya harus disetor ke kas negara selambat-lambatnya tgl 15 bulan berikutnya

Jika PM lebih besar dari pd PK, maka kelebihan tsb dapat dikompensasikan ke masa pajak berikutnya atau diminta kembali (direstitusi).

PM yg dapat dikreditkan, adalah PM atas perolehan BKP/JKP yg berhubungan langsung dg kegiatan usaha (produksi, manajemen, distribusi, & pemasaran) dari BKP/JKP yg diserahkan/yg dijual

Page 16: Akuntansi PPN

PM yg Tidak Dapat Dikreditkan ( Pasal 9 & Pasal 16B UU PPN )

• PM yg dibayar sebelum Pengusaha dikukuhkan sebagai PKP• PM atas perolehan BKP atau Jasa Kena pajak yg tidak

berhubungan langsung dg kegiatan usaha.• PM atas perolehan & pemeliharaan mobil jenis sedan, jeep,

station wagon, van, & combi, kecuali barang dagangan atau disewakan.

• PM yg tercantum dalam Faktur pajak Sederhana.• PM yg tecantum dalam Faktur pajak Standar yg tidak

memenuhi ketentuan• PM yg dibayar setelah ditagih dg penerbitan ketetapan pajak.• PM yg belum dikreditkan dalam SPT, yg diketemukan dalam

pemeriksaan.• PM atas perolehan BKP/JKP utk menghasilkan penyerahan

BKP/JKP yg mendapat fasilitas dibebaskan dari pengenaan PPN

Page 17: Akuntansi PPN

Jurnal StandarPenjualan Tunai / Kredit dg FP Standar / FP Sederhana

Kas 110.000

Penjualan 110.000

PPN (PK) 10.000

Piutang dagang 110.000

Penjualan 110.000

PPN (PK) 10.000

Page 18: Akuntansi PPN

Jurnal StandarPenjualan Kredit Belum Diterbitkan FP

Piutang Dagang 110.000

Penjualan 100.000

PPN (PK – BDF) 10.000

PPN (PK – BDF) 10.000

PPN (PK) 10.000

Page 19: Akuntansi PPN

Jurnal StandarRetur Penjualan - Diterima Nota Retur

Piutang Dagang 110.000Penjualan 100.000PPN (PK) 10.000

Retur Penjualan 20.000PPN (Retur PK) 2000

Piutang Dagang 22.000

Page 20: Akuntansi PPN

Jurnal StandarPembelian dg FP Standar Dapat Dikreditkan

Pembelian 100.000

PPN (PM – DDK) 10.000

Kas110.000

Page 21: Akuntansi PPN

Jurnal StandarPembelian dg FP Standar / FP Sederhana Tidak Dapat Dikreditkan

Diperlakukan sebagai biaya / expensePembelian 100.000PPN (PM – TDK) 10.000

Kas 110.000

Diperlakukan sebagai cost / dikapitalisasiPembelian 110.000

Kas 110.000

Page 22: Akuntansi PPN

Jurnal StandarPembelian dg FP Standar Belum Diterima

Pembelian 100.000

PPN (PM – BDF) 10.000

Kas110.000

PPN (PM – DDK) 10.000

PPN (PM – BDF) 10.000

Page 23: Akuntansi PPN

Jurnal StandarRetur Pembelian dg Diterbitkan Nota Retur

Pembelian 100.000

PPN (PM – DDK) 10.000

Hutang Dagang 110.000

Hutang Dagang 22.000

Retur Pembelian 20.000

PPN (Retur PM) 2.000

Page 24: Akuntansi PPN

Jurnal StandarPenyetoran PPN Kurang Bayar ke Kas Negara

Pembelian 100.000PPN (PM – DDK) 10.000

Piutang Dagang 110.000

Hutang Dagang 165.000Penjualan 150.000PPN (PK) 15.000

PPN (PK) 15.000PPN (PM – DDK) 10.000Kas 5.000

Page 25: Akuntansi PPN

01/02/2009 Penjualan tunai barang dagangan senilai Rp 50.000.000 dengan dibuatkan bukti faktur pajak sederhana

02/02/2009 Penjualan kredit barang dagangan senilai Rp 100.000.000 dengan dibuatkan bukti faktur pajak standar

03/02/2009 Diterima kembali barang dagang senilai Rp 20.000.000 dengan bukti nota retur

04/02/2009 Penjualan kredit barang dagangan senilai Rp 70.000.000 faktur pajak standar belum dibuat

05/02/2009 Dibuatkan faktur pajak standar atas transaksi tanggal 04/02/2009

Page 26: Akuntansi PPN

06/02/2008 Pembelian tunai barang dagangan senilai Rp 10.000.000 dengan diberikan bukti faktur pajak standar

07/02/2008 Pembelian tunai barang dagangan senilai Rp 13.200.000 termasuk PPN dengan diberikan bukti faktur pajak sederhana

08/02/2008 Pembayaran biaya servis mobil sedan senilai Rp 3.000.000 dengan diberikan bukti faktur pajak standar

09/02/2008 Pembelian Pembelian kredit barang dagangan senilai Rp 20.000.000 dengan diberikan bukti faktur pajak standar

10/02/2008 Dikembalikan barang yg dibeli tgl 10/02/2008 dagangan senilai Rp 5.000.000 dg dibuatkan nota retur

11/02/2008 Pembelian Pembelian kredit barang dagangan senilai Rp 30.000.000 faktur pajak standar belum diterima

12/02/2008 diterima bukti faktur pajak standar atas transaksi tanggal 11/02/2008