MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KINECT UNTUK ANAK … · Game dibuat berdasarkan Buku Siswa Autis Tema...

20
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KINECT UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS AUTIS BERTEMA PENGALAMAN BERSAMA TEMAN (STUDI KASUS : RUMAH PINTAR ABK KABUPATEN SALATIGA) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika Oleh: ANINDIYA PRAHASTIWI L200130105 PROGRAM STUDI INFORMATIKA FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Transcript of MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KINECT UNTUK ANAK … · Game dibuat berdasarkan Buku Siswa Autis Tema...

Page 1: MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KINECT UNTUK ANAK … · Game dibuat berdasarkan Buku Siswa Autis Tema 5 “Pengalaman Bersama ... berbicara dengan meniru, keterlambatan bicara bahkan

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KINECT UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN

KHUSUS AUTIS BERTEMA PENGALAMAN BERSAMA TEMAN

(STUDI KASUS : RUMAH PINTAR ABK KABUPATEN SALATIGA)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan

Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika

Oleh:

ANINDIYA PRAHASTIWI

L200130105

PROGRAM STUDI INFORMATIKA

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KINECT UNTUK ANAK … · Game dibuat berdasarkan Buku Siswa Autis Tema 5 “Pengalaman Bersama ... berbicara dengan meniru, keterlambatan bicara bahkan

i

Page 3: MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KINECT UNTUK ANAK … · Game dibuat berdasarkan Buku Siswa Autis Tema 5 “Pengalaman Bersama ... berbicara dengan meniru, keterlambatan bicara bahkan

ii

Page 4: MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KINECT UNTUK ANAK … · Game dibuat berdasarkan Buku Siswa Autis Tema 5 “Pengalaman Bersama ... berbicara dengan meniru, keterlambatan bicara bahkan

iii

Page 5: MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KINECT UNTUK ANAK … · Game dibuat berdasarkan Buku Siswa Autis Tema 5 “Pengalaman Bersama ... berbicara dengan meniru, keterlambatan bicara bahkan

iv

Page 6: MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KINECT UNTUK ANAK … · Game dibuat berdasarkan Buku Siswa Autis Tema 5 “Pengalaman Bersama ... berbicara dengan meniru, keterlambatan bicara bahkan

v

Page 7: MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KINECT UNTUK ANAK … · Game dibuat berdasarkan Buku Siswa Autis Tema 5 “Pengalaman Bersama ... berbicara dengan meniru, keterlambatan bicara bahkan

1

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KINECT UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN

KHUSUS AUTIS BERTEMA PENGALAMAN BERSAMA TEMAN

(STUDI KASUS : RUMAH PINTAR ABK KABUPATEN SALATIGA)

Abstrak

Anak penderita autis biasanya ditunjukkan dengan adanya gangguan dalam berkomunikasi. Saat proses

belajar-mengajar, seorang guru dituntut untuk kreatif dalam memberikan materi karena sifat dari anak

yang cepat bosan, sehingga dibutuhkan media yang dapat menarik perhatian mereka untuk belajar

sekaligus bermain dan dapat meningkatkan kemampuan mereka, salah satunya dengan menggunakan

game. Peneliti membuat game ini bertujuan untuk memberikan alternatif lain saat proses belajar-mengajar

yang dilakukan oleh guru. Game dibuat berdasarkan Buku Siswa Autis Tema 5 “Pengalaman Bersama

Teman”, sehingga objek yang digunakan dalam game ini sudah biasa mereka lihat saat bermain, seperti

sepeda, congklak, bola dan lain-lain. Penelitian dimulai dengan mengobservasi keadaan dari siswa yang

menjadi pengguna utama dalam game ini. Kemudian, peneliti melakukan wawancara kepada guru untuk

mengetahui kemampuan dari siswa serta penggunaan kurikulum saat proses belajar-mengajar. Pembuatan game memanfaatkan software Unity didukung dengan teknologi Kinect. Implementasi dari game ini

untuk siswa autis kelas 2 SD di Rumah Pintar ABK Kabupaten Salatiga. Dari hasil pengujian yang telah

di lakukan, dapat di simpulkan bahwa game ini dapat menjadi salah satu media pembelajaran yang dapat

menarik antusias dari siswa untuk belajar dengan cara yang menyenangkan, karena game ini menuntut

peran aktif dari pengguna, yaitu dengan menggerakkan salah satu tangan mereka saat memainkannya.

Kata Kunci: anak berkebutuhan khusus, autis, game, kinect, unity.

Abstract

Autistic children usually indicated by an interruption in communication. When teaching and learning

process, the teachers are required to be creative in providing the materials due to the nature of the

children who get bored quickly, so that the media needed to entice them to learn, play and can improve

their ability, one using the game. The researchers make this games for giving the other alternatives of teaching and learning process by the teachers. The games created based on Autistic Student Book Themes

5 "Experiences with Friends", so objects that are used in this game they typically have a look at play,

such as cycling, congklak, balls and the others. First of the researches is observation a conditions of the

students, who is pointment actors of the games. Then, the researchers was conducted an interviews to the

teachers for knowing a student capabilities and using curicullum for teaching and learning process.

Unity game development utilizing software powered with Kinect technology. Implementation of this game

for autistic students elementary schools 2nd grade in Rumah Pintar ABK Kabupaten Salatiga. The results

of test, this game can be the one of a learning media can attracting of a student enthuasiastics for learn in

fun away, because this game requires actives participation of users, by moving one of their hands while

playing.

Keywords: children with special needs, autism, games, kinect, unity.

Page 8: MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KINECT UNTUK ANAK … · Game dibuat berdasarkan Buku Siswa Autis Tema 5 “Pengalaman Bersama ... berbicara dengan meniru, keterlambatan bicara bahkan

2

1. PENDAHULUAN

Al Irsyadi dan Nugroho (2015) menyatakan dalam penelitiannya Game Edukasi Pengenalan

Anggota Tubuh dan Pengenalan Angka untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

Tunagrahita Berbasis Kinect bahwa Sekolah Luar Biasa (SLB) menuntut seorang guru untuk

membuat kelas menjadi lebih menyenangkan dan menarik, salah satunya dengan game

edukasi. Game dibuat dengan menggunakan software utama, yaitu Unity, Kinect, 3DsMax dan

Audacity. Game diimplementasikan untuk siswa kelas 1 semester1 tahun pelajaran 2012/2013

SD-SLBC YPSLBC Surakarta. Dalam perkembangannya, game ini dapat dimainkan untuk

anak tunagrahita dengan kategori ringan dan dapat melatih aspek motorik anak tersebut.

Bimantara dkk (2015) dalam penelitiannya Implementasi Aplikasi Game Autisme

“AHADA” di SLB Bina Anggita Yogyakarta menyatakan bahwa aplikasi game harus

memenuhi empat aspek yang ada, yaitu motorik, sensorik, kognitif dan sosial. Game di

gunakan untuk terapi autisme menggunakan konsep gamifikasi dan layar sentuh untuk

meningkatkan kemampuan anak-anak autis. Anak penderita autisme sendiri biasanya ditandai

dengan mengalami gangguan dalam komunikasi, seperti berbicara dengan dengan bahasa

yang sulit dimengerti, berbicara dengan meniru, keterlambatan bicara bahkan sampai tidak

berbicara. Tiga analisis yang diimplementasikan dalam penelitian ini, yaitu analisis game,

analisis warna dan analisis usability. Hal ini di perlukan, karena manfaat dari game tidak

hanya mempertimbangkan peningkatan kemampuan dari anak-anak penderita autis di bidang-

bidang kemampuannya, seperti motorik, sensorik, kognitif dan sosial, namun juga

mempertimbangkan efek psikologis yang di timbulkan pada game, misal pada tampilan atau

warna. Terdapat empat game yang di gunakan dalam masing-masing kategori, yaitu “Fun

Bubble Pop”, “Sound of The World”, “Pick and Match” dan “Activity Sort”.

Boutsika (2015) dalam penelitiannya berjudul “Kinect in Education : A Proposal for

Children with Autism” mengembangkan game “Kinect Adventures” menggunakan model

pembelajaran “Mnemonic Techniques” yang dalam implementasinya, game di buat

kekanakan, lucu dan sedikit bodoh agar mereka tetap memainkan game tersebut, tidak cepat

merasa bosan dan tidak menjadi frustasi saat mereka tidak dapat menyelesaikan misi dalam

permainan. Di harapkan efek dari game ini dapat mengubah tingkah laku mereka menjadi

lebih positif dan memiliki kemampuan untuk membantu satu sama lain dalam aktivitasnya.

Sagirani (2015) dalam jurnalnya “Pemanfaatan Kinect dalam Prototype Aplikasi Media

Pembelajaran bagi Anak Berkebutuhan Khusus” melakukan penelitian terhadap anak

tunagrahita ringan. Media pembelajaran ini memilih Kinect sebagai alat input yang dapat

membaca gerakan tubuh, sehingga meningkatkan kemauan dan kemampuan dalam belajar

dengan cara yang lebih menarik. Selain itu, pemanfaatan alat input tersebut dalam

pengembangan media pembelajaran dapat melatih gerak anggota tubuh, karena kurangnya

ketrampilan gerak ini dapat menghambat proses belajar anak berkebutuhan khusus menjadi

seseorang yang lebih mandiri.

Dari penelitian yang pernah di lakukan sebelumnya, penulis mencoba membuat suatu

game edukasi yang dapat menjadi penunjang dalam melatih kemampuan dari anak

berkebutuhan khusus (autis). Pembuatan game ini menggunakan software Unity di dukung

dengan teknologi Kinect. Selain itu, game dibuat berdasarkan Buku Siswa Autis Tema 5

“Pengalaman Bersama Teman” menggunakan objek-objek yang biasanya di gunakan untuk

Page 9: MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KINECT UNTUK ANAK … · Game dibuat berdasarkan Buku Siswa Autis Tema 5 “Pengalaman Bersama ... berbicara dengan meniru, keterlambatan bicara bahkan

3

bermain sehari-hari, seperti sepeda, congklak, bola dan lain-lain untuk lebih menarik

perhatian mereka dalam memainkannya. Game di sesuaikan dengan Kurikulum 2013 untuk

satuan pendidikan khusus yang digunakan oleh Rumah Pintar ABK Kabupaten Salatiga.

Game ini di gunakan untuk siswa kelas 2 SD yang di harapakan dapat memberikan manfaat

agar mereka juga dapat menjadi pribadi yang mandiri dan sama dengan anak pada umumnya

yang dapat memahami lingkungannya dengan baik, karena game ini menuntut peran aktif dari

pengguna, yaitu dengan menggerakkan tangan mereka saat memainkannya.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dimulai dengan melakukan wawancara terhadap salah satu pengajar untuk

mengetahui permasalahan apa saja yang ada dalam proses belajar-mengajar dan dapat

memberikan alternatif untuk mengatasi masalah yang ada. Hasil dari wawancara yang di

lakukan adalah dalam proses belajar-mengajar seorang guru menggunakan 3 kurikulum, yaitu

kurikulum dari Pendidikan Nasional, Individu (Pengajar atau Guru) dan kombinasi dari

kurikulum Pendidikan Nasional-Individu. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan

kemampuan dari anak autis yang diajar. Permasalahan yang terjadi adalah saat proses belajar-

mengajar, seorang guru dituntut untuk kreatif dalam memberikan materi karena sifat dari anak

yang cepat bosan, sehingga di butuhkan media yang dapat menarik perhatian mereka untuk

belajar sekaligus bermain dan dapat meningkatkan kemampuan mereka.

2.1 Perancangan Sistem

2.3.1 Gambaran Umum

Gambaran umum mengenai game edukasi yang di buat adalah sebagai berikut :

a. Game edukasi ini dibuat untuk anak berkebutuhan khusus autis kelas 2 SD berdasarkan

kurikulum pada Buku Siswa Autis yang di terapkan di Rumah Pintar ABK Kabupaten

Salatiga dimana game ini menggunakan Tema 5 “Pengalaman Bersama Teman” yang

mulai di terapkan pada tahun pelajaran 2014/2015, sehingga objek yang terdapat dalam

game menggunakan benda-benda yang biasanya di gunakan dalam permainan bersama

teman dalam kehidupan sehari-hari

b. Terdapat 16 scene dalam game edukasi ini

c. Menggunakan objek 2D yang di gunakan sebagai assets dalam game

d. Terdapat 3 menu game yang di gunakan sebagai bahan pembelajaran, yaitu menu

“Bersepeda”, menu “Permainan Tradisional” dan menu “Mari Berhitung”

e. Dalam setiap menu, setidaknya terdapat 3 sampai 4 scene, yang akan di akhiri dengan

scene “Selesai” setelah menyelesaikan setiap misi dalam menu

f. Terdapat menu “Petunjuk” yang berisi cara memainkan game berupa teks dan suara

g. Game dibuat menggunakan software utama Unity

h. Cara memainkan game ini dengan menggunakan perangkat sensor Kinext Xbox 360.

2.3.2 Storyboard

Storyboard di buat untuk menggambarkan urutan atau alur suatu aplikasi yang akan dibangun.

Berikut storyboard yang di buat untuk game edukasi ini:

Page 10: MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KINECT UNTUK ANAK … · Game dibuat berdasarkan Buku Siswa Autis Tema 5 “Pengalaman Bersama ... berbicara dengan meniru, keterlambatan bicara bahkan

4

Gambar 1. Storyboard Halaman Menu

Gambar 2. Storyboard Menu Bersepeda

Gambar 3. Storyboard Menu Permainan Tradisional

Scene1

Scene4 Scene3

Scene2

Scene2 Scene3 Scene1

Scene1 Scene2

Scene3 Scene4

Page 11: MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KINECT UNTUK ANAK … · Game dibuat berdasarkan Buku Siswa Autis Tema 5 “Pengalaman Bersama ... berbicara dengan meniru, keterlambatan bicara bahkan

5

Gambar 4. Stroyboard Menu Mari Berhitung

Storyboard pada Gambar 1. berisi, seperti scene 1 yang merupakan halaman Flash Start,

scene 2 merupakan halaman “Main Menu”, scene 3 adalah tampilan dari petunjuk ditiap

halaman permainan dan scene 4 terdapat menu “Bersepeda”, “Permainan Tradisional” serta

“Mari Berhitung”.

Pada Gambar 2. terdiri dari 3 scene, yaitu scene 1 adalah halaman pengenalan bagian-

bagian dari sepeda beserta fungsinya. Scene 2 berupa permainan untuk menanyakan fungsi

dari sepeda yang telah dibahas pada halaman sebelumnya dan scene 3 adalah halaman untuk

memilih benda yang lebih panjang.

Kemudian Gambar 3. terdiri dari 4 scene, seperti scene 1 adalah halaman pengenalan

bangun datar, scene 2 adalah halaman untuk mencocokkan benda sesuai dengan bangun datar,

scene 3 merupakan halaman pengenalan warna dan scene 4 untuk belajar mewarnai.

Terakhir Gambar 4. juga terdiri dari 4 scene, yaitu scene 1 untuk pengenalan angka 1-5,

scene 2 merupakan halaman untuk menyusun angka membentuk bidang permainan engklek,

scene 3 dan scene 4 merupakan halaman untuk belajar berhitung.

2.2 Pembuatan dan Pengujian

Game edukasi ini memanfaatkan teknologi Kinect dan Unity serta aplikasi pendukung

lainnya. Pengujian dilakukan di Rumah Pintar ABK Kabupaten Salatiga yang di

implementasikan untuk siswa kelas 2 SD dengan di dampingi oleh guru pengajar. Setelah itu,

guru pengajar akan mengisi kuesioner dari penulis untuk menganalisis manfaat dari game

yang di buat.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Permainan ini dikembangkan berdasarkan storyboard dengan adanya penyesuaian di beberapa

halaman. Storyboard sendiri dibuat sesuai dengan kurikulum yang di gunakan oleh Rumah

Pintar ABK Kabupaten Salatiga untuk siswa autis kelas 2 SD. Perangkat Kinect Xbox 360

harus sudah tersambung dengan komputer atau perangkat PC yang ada saat akan memulai

Scene1

Scene4

Scene2

Scene3

Page 12: MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KINECT UNTUK ANAK … · Game dibuat berdasarkan Buku Siswa Autis Tema 5 “Pengalaman Bersama ... berbicara dengan meniru, keterlambatan bicara bahkan

6

permainan. Pemain harus mengambil jarak kira-kira 1.5 - 1.8 meter, agar sensor Kinect dapat

mendeteksi pengguna dengan baik. Setelah itu, maka akan muncul kursor berbentuk tangan

pada permainan yang dapat bergerak sesuai dengan gerakan tangan dari pemain. Cara

memainkannya adalah dengan menggenggam salah satu tangan yang terdeteksi untuk

mengklik sebuah objek kemudian melepasnya kembali saat objek telah terpilih.

3.1. Flash Start

Gambar 5. Flash Start

Halaman “Flash Start”, seperti pada Gambar 5. merupakan halaman awal yang terdapat suara

berupa “Halo, adik-adik” serta pengenalan dari materi yang di gunakan dalam game ini, yaitu

Tema 5 “Pengalaman Bersama Teman”. Setelah beberapa detik, akan muncul halaman

berikutnya, yaitu halaman “Main Menu”, seperti yang di tunjukkan oleh Gambar 6.

3.2. Main Menu

Gambar 6. Main Menu

Halaman ini terdapat dua menu pilihan, yaitu menu “Mulai Main” dimana akan ditampilkan

halaman “Papan Permainan”, seperti pada Gambar 7. untuk memilih permainan sesuai dengan

subtema yang ada. Sedangkan menu “Keluar”, digunakan untuk mengakhiri permainan.

3.3. Papan Permainan

Gambar 7. Papan Permainan

Page 13: MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KINECT UNTUK ANAK … · Game dibuat berdasarkan Buku Siswa Autis Tema 5 “Pengalaman Bersama ... berbicara dengan meniru, keterlambatan bicara bahkan

7

Pada halaman “Papan Permainan”, terdapat beberapa menu sesuai dengan subtema yang

terdapat di dalam kurikulum. Pertama, “Bersepeda” yang isinya berdasarkan subtema1

“Bersepeda”, yaitu pengenalan bagian-bagian dari sepeda beserta soalnya dan mencari objek

yang paling panjang. Kedua, “Permainan Tradisional” merupakan subtema2 yang berisikan

tentang permainan tradisional yang terdapat di lingkungan sekitar. Ketiga, “Mari Berhitung”

merupakan menu yang permainannya di ambil dari subtema “Bersepeda” dan “Permainan

Tradisional” yang mengenalkan materi tentang berhitung. Di dalam menu “Mari Berhitung”

terdapat beberapa permainan, seperti pengenalan angka 1-5, menyusun angka untuk membuat

bidang permainan engklek dan menghitung objek yang ada.

3.4. Bersepeda

a. Bersepeda1

Gambar 8. Bersepeda1 Gambar 9. Bersepeda1 saat dimainkan

Halaman ini muncul setelah memilih menu “Bersepeda” pada Gambar 7. Permainan yang

terdapat pada subtema “Bersepeda” terdiri dari 4 halaman. Halaman pertama dari subtema

“Bersepeda” adalah “Bersepeda1” seperti yang di tunjukkan pada Gambar 8 yang berisi

tentang pengenalan bagian-bagian dari sepeda. Cara memainkannya adalah mengklik salah

satu bagian sepeda, misal Stang, kemudian akan di tampilkan tulisan dari fungsi sepeda yang

di klik serta terdapat suara sebagai pendukungnya. Hal ini juga berlaku sama ketika mengklik

bagian dari sepeda lainnya, seperti pedal, sadel, bel dan rem.

b. Bersepeda2

Gambar 10. Bersepeda2 Gambar 11. Bersepeda2 saat dimainkan

Permainan “Bersepeda2” akan muncul setelah mengklik tombol lanjut pada Gambar 8.

Halaman ini dibuat untuk mengetahui seberapa paham mereka mengenai fungsi dari bagian-

bagian sepeda yang telah di jelaskan pada permainan sebelumnya, seperti yang terdapat di

Gambar 8. dan Gambar 9. Pemain di haruskan untuk men-drag jawaban pada tempat yang

telah di sediakan di samping soal. Jika jawaban salah, maka gambar yang di drag akan

Page 14: MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KINECT UNTUK ANAK … · Game dibuat berdasarkan Buku Siswa Autis Tema 5 “Pengalaman Bersama ... berbicara dengan meniru, keterlambatan bicara bahkan

8

kembali pada tempat semula dan muncul suara “Ayo coba lagi”. Sedangkan jika jawaban

benar, maka secara otomatis jawaban akan masuk ke tempat jawabannya dan akan muncul

suara “Hore, ayo pilih lagi”, seperti yang di tunjukkan oleh Gambar 11. Kemudian permainan

akan di lanjutkan pada halaman berikutnya, seperti pada Gambar 12.

c. Bersepeda3

Gambar 12. Bersepeda3 Gambar 13. Bersepeda3 saat jawaban salah

Gambar 14. Bersepeda3 saat jawaban benar

Terdapat 2 halaman untuk permainan ketiga dari subtema “Bersepeda” yang dimainkan

dengan cara mengklik objek sesuai dengan perintah yang ada, yaitu memilih objek yang lebih

panjang di antara 2 gambar yang di sejajarkan. Jika jawaban salah, maka akan terdapat tanda

silang dan terdengar suara “Ayo, coba lagi” seperti pada Gambar 13. Jika jawaban benar,

maka akan muncul tanda silang dan suara “Ayo, pilih lagi”, seperti pada Gambar 14.

3.5. Permainan Tradisional

a. Permainan Tradisional1

Gambar 15. Permainan Tradisional1

Subtema “Permainan Tradisional” di mulai dari pengenalan bangun datar pada halaman

“Permainan Tradisional1”, seperti Gambar 15, yaitu dengan mengarahkan kursor atau

mengklik bangun datar, kemudian akan mengeluarkan suara salah satunya “Ini adalah

Segitiga”. Hal ini juga sama ketika mengklik bangun datar lainnya. Kemudian permainan

dapat dilanjutkan pada halaman berikutnya, seperti pada Gambar 16.

Page 15: MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KINECT UNTUK ANAK … · Game dibuat berdasarkan Buku Siswa Autis Tema 5 “Pengalaman Bersama ... berbicara dengan meniru, keterlambatan bicara bahkan

9

b. Permainan Tradisional2

Gambar 16. Permainan Tradisional2 Gambar 17. Permainan Tradisional2

saat di mainkan

Permainan pada Gambar 16. adalah mencocokkan bangun datar sesuai dengan benda yang

digunakan dalam permainan “Batu Kertas Gunting”. Cara memainkannya sama seperti pada

Gambar 10. dan 11., yaitu dengan konsep drag and drop.

c. Permainan Tradisional3

Gambar 18. Permainan Tradisional3

Halaman selanjutnya adalah “Permainan Tradisional3”, seperti pada Gambar 18. yang berisi

tentang pengenalan warna. Terdapat 4 warna yang akan di kenalkan, yaitu warna merah,

hijau, biru dan kuning. Cara memainkannya sama seperti pada Gambar 15.

d. Permainan Tradisional4

Gambar 19. Permainan Tradisional4 Gambar 20. Permainan Tradisional4

saat memilih warna yang akan dipilih

Page 16: MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KINECT UNTUK ANAK … · Game dibuat berdasarkan Buku Siswa Autis Tema 5 “Pengalaman Bersama ... berbicara dengan meniru, keterlambatan bicara bahkan

10

Gambar 21. Permainan Tradisional4 saat salah satu objek telah di warnai

Dan terakhir adalah “Permainan Tradisional4”. Halaman ini ditujukan agar pemain dapat

mewarnai bangun datar sesuai dengan warna yang mereka pilih, setelah mereka mengenal

warna terlebih dahulu pada halaman “Permainan Tradisional3” yang ditunjukkan pada

Gambar 18. Cara memainkannya adalah dengan mengklik salah satu bangun datar, misal

segitiga, kemudian akan muncul tampilan seperti yang di tunjukkan oleh Gambar 20. Setelah

memilih warna yang ada, maka bangun akan berwarna sesuai dengan warna yang di pilih tadi,

seperti pada Gambar 21.

3.6. Mari Berhitung

a. Mari Berhitung1

Gambar 22. Mari Berhitung1

Pada subtema “Mari Berhitung”, memiliki konsep yang kurang lebih mirip dengan halaman

sebelumnya yang di awali dengan pengenalan angka 1-5 pada halaman “Mari Berhitung1”.

Cara bermainnya pun sama dengan pada “Permainan Tradisional1” dan “Permainan

Tradisional3”, seperti pada Gambar 15. dan Gambar 18. Kemudian di lanjutkan ke permainan

“Mari Berhitung2”, seperti yang pada Gambar 23.

b. Mari Berhitung2

Gambar 23. Mari Berhitung2 Gambar 24. Mari Berhitung2 saat

di mainkan

Page 17: MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KINECT UNTUK ANAK … · Game dibuat berdasarkan Buku Siswa Autis Tema 5 “Pengalaman Bersama ... berbicara dengan meniru, keterlambatan bicara bahkan

11

Halaman “Mari Berhitung2” berisi menyusun angka untuk membentuk bidang permainan

engklek. Permainan ini menggunakan konsep drag and drop seperti permainan yang

menggunakan konsep yang sama, dimana jika jawaban benar akan muncul suara, misal “Satu”

bila jawaban yang di pilih adalah angka satu, seperti pada Gambar 24. Tapi jika jawaban

salah, maka akan muncul suara “Ayo, coba lagi” dan jawaban akan kembali ke tempat

semula. Hal ini juga sama jika pemain memilih angka lainnya.

c. Mari Berhitung3

Gambar 25. Mari Berhitung3 Gambar 26. Mari Berhitung3 saat

dimainkan

Kemudian pemain di ajak untuk belajar berhitung, dimulai dari halaman “Mari Berhitung3”,

yaitu menghitung jumlah bagian-bagian sepeda yang telah tersedia. Cara memainkannya sama

dengan “Mari Berhitung2”, seperti pada Gambar 23. dan 24. Namun suara yang akan muncul

saat jawaban benar adalah “Ayo, berhitung lagi”.

d. Mari Berhitung4

Gambar 27. Mari Berhitung4 Gambar 28. Mari Berhitung4 saat

dimainkan

Halaman “Mari Berhitung4” merupakan pengembangan dari permainan “Mari Berhitung3”

seperti yang di tunjukkan pada Gambar 25 dan 26. Menggunakan objek yang sering

digunakan pada permainan tradisional dengan konsep penjumlahan.

3.7. Petunjuk

Page 18: MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KINECT UNTUK ANAK … · Game dibuat berdasarkan Buku Siswa Autis Tema 5 “Pengalaman Bersama ... berbicara dengan meniru, keterlambatan bicara bahkan

12

Gambar 29. Salah satu tampilan “Petunjuk” pada salah satu halaman permainan

Tampilan “Petunjuk” selalu ada di setiap halaman permainan. Hal ini di lakukan, karena tiap

halaman pada subtema memiliki cara bermain yang berbeda. Seperti yang telah di jelaskan

pada halaman sebelumnya, terdapat beberapa cara untuk memainkannya, seperti klik maupun

dengan drag and drop. Tampilan “Petunjuk” akan muncul saat kita mengklik tombol tanda

tanya ditambah dengan suara sebagai tambahan untuk lebih memperjelas petunjuk yang ada.

3.8. Selesai

Gambar 30. Selesai

Halaman ini akan selalu muncul saat subtema permainan telah selesai dimainkan dan

ditambah dengan suara “Hore, kita berhasil”. Untuk memainkan kembali permainan yang ada,

maka disediakan menu “Kembali” yang berfungsi untuk mengembalikan permainan pada

halaman “Papan Permainan”, seperti pada Gambar 7.

4. PENGUJIAN

Pengujian untuk penelitian ini dilakukan di Rumah Pintar ABK Kabupaten Salatiga untuk

siswa autis kelas 2 SD pada tanggal 5 Januari 2017. Guru mengamati serta memberikan

bimbingan kepada siswa untuk tetap berkonsentrasi dan dapat memainkan game sesuai

dengan arahan dari peneliti. Setelah game dimainkan, peneliti memberikan kuisioner kepada

guru tentang bagaimana tanggapan mereka terhadap game yang didemonstrasikan. Berikut

analisis terhadap hasil kuisioner yang telah dijawab oleh 14 responden :

a. Terdapat 4 responden menjawab sangat setuju (SS), 7 responden menjawab setuju (S) dan

3 responden menjawab netral (N) untuk pernyataan nomor 1 “Tampilan game menarik”,

artinya tampilan game cukup menarik perhatian dari siswa saat game dimulai

b. Terdapat 3 responden menjawab sangat setuju (SS), 7 responden menjawab setuju (S) dan

4 responden menjawab netral (N) untuk pernyataan nomor 2 “Game mudah dimainkan”,

artinya saat siswa cukup mudah untuk memainkan game yang ada

c. Terdapat 4 responden menjawab sangat setuju (SS), 8 responden menjawab setuju (S) dan

2 responden menjawab netral (N) untuk pernyataan nomor 3 “Objek-objek didalam game

Page 19: MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KINECT UNTUK ANAK … · Game dibuat berdasarkan Buku Siswa Autis Tema 5 “Pengalaman Bersama ... berbicara dengan meniru, keterlambatan bicara bahkan

13

mudah dikenali”, artinya game mempunyai objek yang mudah dikenali oleh siswa,

sehingga dapat mempermudah siswa dalam memahami maksud dari game

d. Terdapat 6 responden menjawab sangat setuju (SS), 4 responden menjawab setuju (S) dan

4 responden menjawab netral (N) untuk pernyataan nomor 4 “Permainan dalam game

sesuai dengan materi pelajaran”, artinya permainan yang ada sudah mencakup materi

pelajaran yang digunakan didalam proses belajar-mengajar

e. Terdapat 5 responden menjawab sangat setuju (SS) dan 9 responden menjawab setuju (S)

untuk pernyataan nomor 5 “Game dapat menjadi salah satu alternatif dalam memberikan

materi pelajaran”, artinya game dapat menambah variasi untuk guru dalam memberikan

materi pelajaran kepada siswa

f. Terdapat 4 responden menjawab sangat setuju (SS) , 7 responden menjawab setuju (S)

dan 3 responden menjawab netral (N) untuk pernyataan nomor 6 “Audio dalam game

jelas dan mudah dimengerti”, artinya suara yang terdapat dalam game sudah cukup untuk

membantu siswa saat memainkannya

g. Terdapat 6 responden menjawab sangat setuju (SS), 5 responden menjawab setuju (S) dan

3 responden menjawab netral (N) untuk pernyataan nomor 7 “Anak-anak tertarik dalam

memainkan game”, artinya saat game mulai didemonstrasikan kepada siswa, siswa sangat

tertarik dalam memainkannya

h. Terdapat 5 responden menjawab sangat setuju (SS), 7 responden menjawab setuju (S) dan

2 responden menjawab netral (N) untuk pernyataan nomor 8 “ Anak-anak menjadi lebih

aktif dalam mengikuti pelajaran dengan adanya game ini”, artinya responden setuju

dengan adanya game ini dapat menjadikan siswa lebih antusias dalam mengikuti proses

belajar-mengajar

i. Terdapat 5 responden menjawab sangat setuju (SS), 6 responden menjawab setuju (S) dan

3 responden menjawab netral (N) untuk pernyataan nomor 9 “Game dapat menjadi

penunjang dalam meningkatkan kemampuan anak”, artinya dalam rangka untuk

meningkatkan kemampuan siswa, game ini dapat menjadi salah satu metode dalam

memberikan materi pelajaran selain dengan metode konvensional atau metode lainnya

j. Terdapat 8 responden menjawab sangat setuju (SS), 5 responden menjawab setuju (S) dan

1 responden menjawab netral (N) untuk pernyataan nomor 10 “Game dapat menjadi salah

satu sarana untuk bermain sekaligus belajar dengan menyenangkan”, artinya responden

sangat setuju bahwa siswa dapat belajar dengan cara yang menyenangkan dengan adanya

game ini.

5. KESIMPULAN

Berikut kesimpulan yang diambil berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan:

a. Dalam penelitian ini game dibuat berdasarkan Buku Siswa Autis Tema 5 “Pengalaman

Bersama Teman” yang digunakan oleh Rumah Pintar ABK Kabupaten Salatiga, sehingga

terdapat 3 subtema dalam permainan yang disesuaikan dengan subtema didalam buku,

seperti, “Bersepeda”, “Permainan Tradisional” dan “Mari Berhitung”. Didalam subtema

tersebut terdapat permainan, seperti berhitung, pengenalan warna, pengenalan bangun

datar, pengenalan bagian-bagian dari sepeda dan perbandingan benda-benda

Page 20: MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KINECT UNTUK ANAK … · Game dibuat berdasarkan Buku Siswa Autis Tema 5 “Pengalaman Bersama ... berbicara dengan meniru, keterlambatan bicara bahkan

14

b. Objek-objek yang digunakan dalam game ini juga sudah biasa mereka lihat saat bermain,

seperti sepeda, congklak, engklek, bola dan lain-lain

c. Konsep permainan dalam game ini adalah drag and drop dan klik

d. Anak-anak menjadi sangat antusias dan lebih aktif dengan adanya game ini saat didalam

kelas. Hal ini didukung karena dalam memainkan game ini, mereka harus menggerakkan

salah satu tangan mereka sebagai sensor penggerak dalam game

e. Game juga cukup jelas jika dijadikan sebagai salah satu alternatif lain dalam memberikan

materi pembelajaran karena permainan yang ada telah disesuaikan dengan kurikulum

yang digunakan oleh guru untuk proses belajar-mengajar

f. Dalam proses mendemonstrasikan kepada siswa, lebih baik jika sebelumnya siswa

diberikan arahan yang jelas dalam memainkan game, agar mereka dapat memahami

maksud dari permainan yang ada. Selain itu, mereka juga masih perlu pendamping dan

bimbingan saat memainkan game-nya.

DAFTAR PUSTAKA

Al Irsyadi, F.Y. & Nugroho, Y.S. 2015, ‘Game Edukasi Pengenalan Anggota Tubuh dan

Pengenalan Angka untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Tunagrahita Berbasis

Kinect’, Prosiding SNATIF ke-2 : Universitas Muhammadiyah Surakarta, Kartasura,

Surakarta, Indonesia, hal.13-20.

Bimantara, A., Suyanto, M. & Boedijanto, E. 2015, ‘Implementasi Aplikasi Game Edukasi

Autisme “AHADA” di SLB Bina Anggita Yogyakarta’, Jurnal Ilmiah DASI, vol.16, no.

02, hal.1-11.

Boutsika, E. 2014, ‘Kinect in Education : A Proposal for Children with Autism’, Procedia

Computer Science, pp.123-129.

Sagirani, T. 2015, ‘Pemanfaatan Kinect dalam Prototype Aplikasi Media Pembelajaran bagi

Anak Berkebutuhan Khusus’, Jatisi, vol.2, no. 1, hal.1-13.