Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

63
Laporan Antara Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 1 Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO NO. Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN) Tujuan/ Kebijakan/ Strategi Sasaran Wilayah/ Kawasan RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014- 2019) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 1 TUJUAN 1: Kawasan Perkotaan Mebidangro yang aman, nyaman, produktif, berdaya, saing secara internasional, dan berkelanjutan sebagai pusat kegiatan nasional di bagian utara Pulau Sumatera; 1.1 Kebijakan 1: Pengembangan dan pemantapan fungsi Kawasan Perkotaan Mebidangro sebagai pusat perekonomian nasional yang produktif dan efisien serta mampu bersaing secara internasional terutama dalam kerja sama ekonomi subregional Segitiga Pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Thailand; 1.1.1 Mengembangkan pusat-pusat kegiatan yang memiliki aksesibilitas eksternal yang memadai dan mudah terjangkau dari kawasan permukiman; 1. Pusat kegiatan di kawasan perkotaan inti di Kota Medan, meliputi: 1. Pusat pemerintahan provinsi; 2. Pusat pemerintah kota dan/atau kecamatan; 3. Pusat perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional; 4. Pusat pelayanan pendidikan tinggi; 5. Pusat pelayanan olahraga skala internasional, nasional, dan regional; 6. Pusat pelayanan kesehatan skala internasional, nasional, dan regional; 7. Pusat kegiatan industri kreatif; 8. Pusat kegiatan industri manufaktur; 9. Pusat kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan 10. Perkebunan, perikanan, dan kehutanan; 11. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional; 12. Pusat pelayanan transportasi laut internasional dan nasional; 13. Pusat pelayanan transportasi udara internasional dan nasional; 14. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara; 15. Pusat kegiatan pariwisata; dan 16. Pusat kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya. 2. Pusat kegiatan di kawasan perkotaan Binjai di Kota Binjai, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kota dan/atau kecamatan; 2. Pusat kegiatan perdagangan dan jasa skala lokal; 3. Pusat pelayanan pendidikan tinggi; 4. Pusat pelayanan olahraga skala lokal; 5. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal; 6. Pusat kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan 7. Perkebunan, perikanan, dan kehutanan; 8. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional; dan 9. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara; 3. Kawasan Perkotaan Hamparan Perak di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat kegiatan perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional; 3. Pusat pelayanan olahraga skala lokal; 4. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal; 5. Pusat kegiatan industri manufaktur; 6. Pusat kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan; 7. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional; 8. Pusat kegiatan pariwisata; dan 9. Pusat kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya. 4. Kawasan Perkotaan Sunggal di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat kegiatan perdagangan dan jasa skala lokal; 3. Pusat pelayanan olahraga skala lokal; 4. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal; 5. Pusat kegiatan industri manufaktur; 1. Lampiran II, system perkotaan nasional. Sumatera Utara, Kawasan Perkotaan Medan- Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) sebgai PKN. (I/C/3). 2. Lampiran IX, Kawasan Andalan, Kawasan Perkotaan Metropolitan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro), dengan sektor unggulan – industry : perkebunan, pariwisata, pertanian, perikanan. 3. Lampiran X, penetapan kawasan strategis nasional, Kawasan Perkotaan Medan – Binjai – Deli Serdang – Karo (Mebidangro) (Provinsi Sumatera Utara) (I/A/1) Keterangan: 1. Pusat Kegiatan Nasional yang selanjutnya disebut PKN adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala internasional, nasional, atau beberapa provinsi. 2. Pusat Kegiatan Strategis Nasional yang selanjutnya disebut PKSN adalah kawasan perkotaan yang ditetapkan untuk mendorong pengembangan kawasan perbatasan negara. 3. Kawasan andalan adalah bagian dari kawasan budi daya, baik di ruang darat maupun ruang laut yang pengembangannya diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan tersebut dan kawasan di sekitarnya. 1. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil perkebunan kelapa sawit, karet, kopi, dan tembakau yang ramah lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) (Ps 20 butir 2) 2. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat penelitian dan pengembangan perkebunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan di PKN Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro), (Ps 20 butir 3) 3. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil perikanan yang ramah lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (Ps 20 butir 4) 4. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat industri pengolahan hasil pertambangan mineral, batubara, dan/atau minyak bumi serta gas bumi yang didukung oleh pengelolaan limbah industri terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (ps 20 butir 5) 5. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil pertanian tanaman pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e dilakukan di PKN Lhokseumawe,PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (ps 20 butir 6) 6. Pengembangan PKN serta PKW sebagai pusat penelitian dan pengembangan pertanian tanaman pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f dilakukan di PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (ps 20 butir 7) 7. Peningkatan fungsi dan pengembangan PKN serta PKW sebagai kawasan industri yang berdaya saing sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (Ps 20 butir 8) 8. Pengembangan PKN dan PKW untuk kegiatan industri kreatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h dilakukan di PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (Ps 20 butir 9) 9. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat pariwisata cagar budaya dan 1. Lampiran II, Tabel Rencana Pengembangan Sistem Perkotaan Provinsi Sumatera Utara, PKN Mebidangro (I/C/3) 1. Kota Medan 2. Kota Binjai 3. Kab. Karo 4. Kab. Deli Serdang 2. Pola ruang kawasan peruntukan industri meliputi industri mikro kecil, menengah, besar dan kawasan ekonomi khusus dalam sentra industri dan kawasan industri.( ps 40 butir 1) 3. Pengembangan kawasan industri sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXIV merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. (ps 40 butir 2) a. Kawasan Industri kecil Amplas Medan (I/A/1). b. Kawasan industry menengah dan besar, Kawasan Mebidangro : Kawasan Industri Lamhotma di Kota Medan, Medan Star di Kabupaten Deli Serdang (I/A/1); Kawasan Industri Medan di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang, Kawasan Industri Tanjung Morawa dan Kawasan Industri Percut Sei Tuan di Kabupaten Deli Serdang(I/B/1); 4. Pola ruang kawasan peruntukan parwisata meliputi kawasan pengembangan pariwisata dengan objek dan daya tarik wisata melalui kluster wisata. 5. Objek pariwisata meliputi pariwisata alam, pariwisata budaya, dan pariwisata minat khusus. 6. Pengembangan kawasan peruntukan pariwisata dilakukan pada kawasan yang memiliki potensi dan sesuai untuk pengembangan pariwisata dengan memperhatikan destinasi pariwisata dan pada kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya serta kawasan lainnya sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXV merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini. a. Pariwisata alam, Berastagi, air terjun Sipiso-piso, pemandian air panas Rajaberne, Taman Hutan Rakyat Bukit Barisan, Kawasan Wisata Alam di Kecamatan Merek, Kabupaten Karo (I/B/1), b. Pariwisata alam, Danau Siombak Kota Medan(I/A/1); c. Pariwisata alam, Sibolangit, Pulau Siba Kecamatan Hamparan Perak, di Kabupaten Deli Serdang(I/B/1); d. Pariwisata kebudayaan, Istana kerajaan dan rumah kediaman Istana Maimun, Mesjid Raya, Mesjid Osmani, 1. Strategi pengembangan kawasan metropolitan, kawasan strategis bidang ekonomi, kawasan pengembangan ekonomi terpadu, kawasan tertinggal, serta kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas di Kota Medan dalam rangka mendukung fungsi Kota Medan sebagai bagian dari Pusat Kegiatan Nasional Kawasan Perkotaan Mebidangro sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi: a. menetapkan 7 (tujuh) kecamatan di Pusat Kota yang ditetapkan sebagai Pusat Kawasan Metropolitan; b. mengembangkan kawasan strategis bidang ekonomi yang diusulkan sebagai KEK; c. mengembangkan kawasan ekonomi terpadu; d. mengembangkan Kawasan Pelabuhan Belawan beserta pusat dan sub pusat pelayanan kota yang ada di dalamnya sebagai kawasan pelabuhan internasional; (Ps 12 ayat 2 butir a, b, c dan d) 2. Pusat pelayanan kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a meliputi: a. pusat pelayanan kota di pusat Kota Medan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan perdagangan/bisnis, pusat kegiatan jasa dan kegiatan pemerintahan provinsi dan kota, dan pusat pelayanan ekonomi; dan b. pusat pelayanan kota di bagian Utara yang berfungsi sebagai pusat kegiatan jasa dan perdagangan regional, pusat pelayanan transportasi; pusat kegiatan sosial – budaya, dan pusat kegiatan industri serta pusat pertahanan keamanan; 3. Pusat pelayanan kota di pusat kota sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a ditetapkan pada 7 (tujuh) Kecamatan di Pusat Kota Medan meliputi : a. kecamatan Medan Polonia; b. kecamatan Medan Maimun; c. kecamatan Medan Baru (Kelurahan Darat dan Petisah Hulu); d. kecamatan Medan Petisah (Kelurahan Petisah Tengah dan Sekip); e. kecamatan Medan Barat (Kelurahan Kesawan dan Silalas); f. kecamatan Medan Timur (Kelurahan Persiapan Perintis dan Gang Buntu); dan g. kecamatan Medan Kota (Kelurahan Pusat Pasar, Pasar Baru dan Kelurahan Mesjid). 4. Pusat pelayanan kota di bagian Utara sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b ditetapkan di antara Kecamatan Medan Labuhan dan Medan Marelan, tepatnya disekitar Mesjid Raya Labuhan, Kelurahan Pekan Labuhan. Belum ada dokumen Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf d ditetapkan kebijakan sebagai berikut: a. Penataan dan pengembangan pusat-pusat kegiatan yang dapat memantapkan peran dan fungsi Kabupaten Deli Serdang sebagai bagian dari Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Kawasan Perkotaan Mebidangro; (Ps 3 butir 4 a) b. Penguatan pusat- pusat kegiatan wilayah Kabupaten Deli Serdang sebagai bagian dari kota-kota di Kawasan Perkotaan Mebidangro; (Ps 3 butir 4 b) dan c. Penyediaan prasarana dan sarana untuk kelancaran pelayanan di wilayah Kawasan Perkotaan Mebidangro. (Ps 3 butir 4 c) 1. PKN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) yang termaktub dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, sama dengan Pasal 3 ayat (4); (Ps 9 butir 2) Belum ada dokumen Kawasan yang didorong: 1. Pusat kegiatan di kawasan perkotaan inti di Kota Medan, meliputi: 1. Pusat pemerintahan provinsi; 2. Pusat pemerintah kota dan/atau kecamatan; 3. Pusat perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional; 4. Pusat pelayanan pendidikan tinggi; 5. Pusat pelayanan olahraga skala internasional, nasional, dan regional; 6. Pusat pelayanan kesehatan skala internasional, nasional, dan regional; 7. Pusat kegiatan industri kreatif; 8. Pusat kegiatan industri manufaktur; 9. Pusat kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan 10. Perkebunan, perikanan, dan kehutanan; 11. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional; 12. Pusat pelayanan transportasi laut internasional dan nasional; 13. Pusat pelayanan transportasi udara internasional dan nasional; 14. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara; 15. Pusat kegiatan pariwisata; dan 16. Pusat kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya. 2. Pusat kegiatan di kawasan perkotaan Binjai di Kota Binjai, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kota dan/atau kecamatan; 2. Pusat kegiatan perdagangan dan jasa skala lokal; 3. Pusat pelayanan pendidikan tinggi; 4. Pusat pelayanan olahraga skala lokal; 5. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal; 6. Pusat kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan 7. Perkebunan, perikanan, dan kehutanan; 8. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional; dan 9. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara; 3. Kawasan Perkotaan Hamparan Perak di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat kegiatan perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional; 3. Pusat pelayanan olahraga skala lokal; 4. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal; 5. Pusat kegiatan industri manufaktur; 6. Pusat kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan; 7. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional; 8. Pusat kegiatan pariwisata; dan 9. Pusat kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.

description

Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Transcript of Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Page 1: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 1

Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1 TUJUAN 1: Kawasan Perkotaan Mebidangro yang aman, nyaman, produktif, berdaya, saing secara internasional, dan berkelanjutan sebagai pusat kegiatan nasional di bagian utara Pulau Sumatera;

1.1 Kebijakan 1: Pengembangan dan pemantapan fungsi Kawasan Perkotaan Mebidangro sebagai pusat perekonomian nasional yang produktif dan efisien serta mampu bersaing secara internasional terutama dalam kerja sama ekonomi subregional Segitiga Pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Thailand;

1.1.1 Mengembangkan pusat-pusat kegiatan yang memiliki aksesibilitas eksternal yang memadai dan mudah terjangkau dari kawasan permukiman;

1. Pusat kegiatan di kawasan perkotaan inti di Kota Medan, meliputi: 1. Pusat pemerintahan provinsi; 2. Pusat pemerintah kota dan/atau

kecamatan; 3. Pusat perdagangan dan jasa skala

internasional, nasional, dan regional; 4. Pusat pelayanan pendidikan tinggi; 5. Pusat pelayanan olahraga skala

internasional, nasional, dan regional; 6. Pusat pelayanan kesehatan skala

internasional, nasional, dan regional; 7. Pusat kegiatan industri kreatif; 8. Pusat kegiatan industri manufaktur; 9. Pusat kegiatan industri hilir

pengolahan hasil sektor unggulan 10. Perkebunan, perikanan, dan

kehutanan; 11. Pusat pelayanan sistem angkutan

umum penumpang dan angkutan barang regional;

12. Pusat pelayanan transportasi laut internasional dan nasional;

13. Pusat pelayanan transportasi udara internasional dan nasional;

14. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

15. Pusat kegiatan pariwisata; dan 16. Pusat kegiatan pertemuan,

pameran, dan sosial budaya. 2. Pusat kegiatan di kawasan perkotaan Binjai

di Kota Binjai, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kota dan/atau

kecamatan; 2. Pusat kegiatan perdagangan dan

jasa skala lokal; 3. Pusat pelayanan pendidikan tinggi; 4. Pusat pelayanan olahraga skala

lokal; 5. Pusat pelayanan kesehatan skala

lokal; 6. Pusat kegiatan industri hilir

pengolahan hasil sektor unggulan 7. Perkebunan, perikanan, dan

kehutanan; 8. Pusat pelayanan sistem angkutan

umum penumpang dan angkutan barang regional; dan

9. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

3. Kawasan Perkotaan Hamparan Perak di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat kegiatan perdagangan dan

jasa skala internasional, nasional, dan regional;

3. Pusat pelayanan olahraga skala lokal;

4. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal;

5. Pusat kegiatan industri manufaktur; 6. Pusat kegiatan industri hilir

pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

7. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

8. Pusat kegiatan pariwisata; dan 9. Pusat kegiatan pertemuan,

pameran, dan sosial budaya. 4. Kawasan Perkotaan Sunggal di Kabupaten

Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat kegiatan perdagangan dan

jasa skala lokal; 3. Pusat pelayanan olahraga skala

lokal; 4. Pusat pelayanan kesehatan skala

lokal; 5. Pusat kegiatan industri manufaktur;

1. Lampiran II, system perkotaan nasional. Sumatera Utara, Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) sebgai PKN. (I/C/3).

2. Lampiran IX, Kawasan Andalan, Kawasan Perkotaan Metropolitan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro), dengan sektor unggulan – industry : perkebunan, pariwisata, pertanian, perikanan.

3. Lampiran X, penetapan kawasan strategis nasional, Kawasan Perkotaan Medan – Binjai – Deli Serdang – Karo (Mebidangro) (Provinsi Sumatera Utara) (I/A/1)

Keterangan: 1. Pusat Kegiatan Nasional yang

selanjutnya disebut PKN adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala internasional, nasional, atau beberapa provinsi.

2. Pusat Kegiatan Strategis Nasional yang selanjutnya disebut PKSN adalah kawasan perkotaan yang ditetapkan untuk mendorong pengembangan kawasan perbatasan negara.

3. Kawasan andalan adalah bagian dari kawasan budi daya, baik di ruang darat maupun ruang laut yang pengembangannya diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan tersebut dan kawasan di sekitarnya.

1. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil perkebunan kelapa sawit, karet, kopi, dan tembakau yang ramah lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) (Ps 20 butir 2)

2. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat penelitian dan pengembangan perkebunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan di PKN Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro), (Ps 20 butir 3)

3. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil perikanan yang ramah lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (Ps 20 butir 4)

4. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat industri pengolahan hasil pertambangan mineral, batubara, dan/atau minyak bumi serta gas bumi yang didukung oleh pengelolaan limbah industri terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (ps 20 butir 5)

5. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil pertanian tanaman pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e dilakukan di PKN Lhokseumawe,PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (ps 20 butir 6)

6. Pengembangan PKN serta PKW sebagai pusat penelitian dan pengembangan pertanian tanaman pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f dilakukan di PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (ps 20 butir 7)

7. Peningkatan fungsi dan pengembangan PKN serta PKW sebagai kawasan industri yang berdaya saing sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (Ps 20 butir 8)

8. Pengembangan PKN dan PKW untuk kegiatan industri kreatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h dilakukan di PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (Ps 20 butir 9)

9. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat pariwisata cagar budaya dan

1. Lampiran II, Tabel Rencana Pengembangan Sistem Perkotaan Provinsi Sumatera Utara, PKN Mebidangro (I/C/3)

1. Kota Medan 2. Kota Binjai 3. Kab. Karo 4. Kab. Deli Serdang

2. Pola ruang kawasan peruntukan

industri meliputi industri mikro kecil, menengah, besar dan kawasan ekonomi khusus dalam sentra industri dan kawasan industri.( ps 40 butir 1)

3. Pengembangan kawasan industri sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXIV merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. (ps 40 butir 2) a. Kawasan Industri kecil

Amplas Medan (I/A/1).

b. Kawasan industry menengah

dan besar, Kawasan

Mebidangro : Kawasan

Industri Lamhotma di Kota

Medan, Medan Star di

Kabupaten Deli Serdang

(I/A/1); Kawasan Industri

Medan di Kota Medan dan

Kabupaten Deli Serdang,

Kawasan Industri Tanjung

Morawa dan Kawasan

Industri Percut Sei Tuan di

Kabupaten Deli

Serdang(I/B/1);

4. Pola ruang kawasan peruntukan parwisata meliputi kawasan pengembangan pariwisata dengan objek dan daya tarik wisata melalui kluster wisata.

5. Objek pariwisata meliputi pariwisata alam, pariwisata budaya, dan pariwisata minat khusus.

6. Pengembangan kawasan peruntukan pariwisata dilakukan pada kawasan yang memiliki potensi dan sesuai untuk pengembangan pariwisata dengan memperhatikan destinasi pariwisata dan pada kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya serta kawasan lainnya sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXV merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini. a. Pariwisata alam, Berastagi,

air terjun Sipiso-piso,

pemandian air panas

Rajaberne, Taman Hutan

Rakyat Bukit Barisan,

Kawasan Wisata Alam di

Kecamatan Merek,

Kabupaten Karo (I/B/1),

b. Pariwisata alam, Danau

Siombak Kota Medan(I/A/1);

c. Pariwisata alam, Sibolangit,

Pulau Siba Kecamatan

Hamparan Perak, di

Kabupaten Deli

Serdang(I/B/1);

d. Pariwisata kebudayaan,

Istana kerajaan dan rumah

kediaman Istana Maimun,

Mesjid Raya, Mesjid Osmani,

1. Strategi pengembangan kawasan metropolitan, kawasan strategis bidang ekonomi, kawasan pengembangan ekonomi terpadu, kawasan tertinggal, serta kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas di Kota Medan dalam rangka mendukung fungsi Kota Medan sebagai bagian dari Pusat Kegiatan Nasional Kawasan Perkotaan Mebidangro sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi: a. menetapkan 7 (tujuh)

kecamatan di Pusat Kota yang ditetapkan sebagai Pusat Kawasan Metropolitan;

b. mengembangkan kawasan strategis bidang ekonomi yang diusulkan sebagai KEK;

c. mengembangkan kawasan ekonomi terpadu;

d. mengembangkan Kawasan Pelabuhan Belawan beserta pusat dan sub pusat pelayanan kota yang ada di dalamnya sebagai kawasan pelabuhan internasional;

(Ps 12 ayat 2 butir a, b, c dan d) 2. Pusat pelayanan kota

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a meliputi:

a. pusat pelayanan kota di pusat Kota Medan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan perdagangan/bisnis, pusat kegiatan jasa dan kegiatan pemerintahan provinsi dan kota, dan pusat pelayanan ekonomi; dan

b. pusat pelayanan kota di bagian Utara yang berfungsi sebagai pusat kegiatan jasa dan perdagangan regional, pusat pelayanan transportasi; pusat kegiatan sosial – budaya, dan pusat kegiatan industri serta pusat pertahanan keamanan;

3. Pusat pelayanan kota di pusat kota sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a ditetapkan pada 7 (tujuh) Kecamatan di Pusat Kota Medan meliputi : a. kecamatan Medan Polonia; b. kecamatan Medan Maimun; c. kecamatan Medan Baru (Kelurahan Darat dan Petisah Hulu); d. kecamatan Medan Petisah (Kelurahan Petisah Tengah dan Sekip); e. kecamatan Medan Barat (Kelurahan Kesawan dan Silalas); f. kecamatan Medan Timur (Kelurahan Persiapan Perintis dan Gang Buntu); dan g. kecamatan Medan Kota (Kelurahan Pusat Pasar, Pasar Baru dan Kelurahan Mesjid).

4. Pusat pelayanan kota di bagian Utara sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b ditetapkan di antara Kecamatan Medan Labuhan dan Medan Marelan, tepatnya disekitar Mesjid Raya Labuhan, Kelurahan Pekan Labuhan.

Belum ada dokumen

Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf d ditetapkan kebijakan sebagai berikut:

a. Penataan dan pengembangan pusat-pusat kegiatan yang dapat memantapkan peran dan fungsi Kabupaten Deli Serdang sebagai bagian dari Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Kawasan Perkotaan Mebidangro; (Ps 3 butir 4 a)

b. Penguatan pusat-pusat kegiatan wilayah Kabupaten Deli Serdang sebagai bagian dari kota-kota di Kawasan Perkotaan Mebidangro; (Ps 3 butir 4 b) dan

c. Penyediaan prasarana dan sarana untuk kelancaran pelayanan di wilayah Kawasan Perkotaan Mebidangro. (Ps 3 butir 4 c)

1. PKN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) yang termaktub dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, sama dengan Pasal 3 ayat (4); (Ps 9 butir 2)

Belum ada dokumen

Kawasan yang didorong: 1. Pusat kegiatan di kawasan perkotaan

inti di Kota Medan, meliputi: 1. Pusat pemerintahan provinsi; 2. Pusat pemerintah kota dan/atau

kecamatan; 3. Pusat perdagangan dan jasa skala

internasional, nasional, dan regional;

4. Pusat pelayanan pendidikan tinggi; 5. Pusat pelayanan olahraga skala

internasional, nasional, dan regional;

6. Pusat pelayanan kesehatan skala internasional, nasional, dan regional;

7. Pusat kegiatan industri kreatif; 8. Pusat kegiatan industri

manufaktur; 9. Pusat kegiatan industri hilir

pengolahan hasil sektor unggulan 10. Perkebunan, perikanan, dan

kehutanan; 11. Pusat pelayanan sistem angkutan

umum penumpang dan angkutan barang regional;

12. Pusat pelayanan transportasi laut internasional dan nasional;

13. Pusat pelayanan transportasi udara internasional dan nasional;

14. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

15. Pusat kegiatan pariwisata; dan 16. Pusat kegiatan pertemuan,

pameran, dan sosial budaya. 2. Pusat kegiatan di kawasan perkotaan

Binjai di Kota Binjai, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kota

dan/atau kecamatan; 2. Pusat kegiatan perdagangan dan

jasa skala lokal; 3. Pusat pelayanan pendidikan

tinggi; 4. Pusat pelayanan olahraga skala

lokal; 5. Pusat pelayanan kesehatan skala

lokal; 6. Pusat kegiatan industri hilir

pengolahan hasil sektor unggulan

7. Perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

8. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional; dan

9. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

3. Kawasan Perkotaan Hamparan Perak di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas:

1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat kegiatan perdagangan dan

jasa skala internasional, nasional, dan regional;

3. Pusat pelayanan olahraga skala lokal;

4. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal;

5. Pusat kegiatan industri manufaktur;

6. Pusat kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

7. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

8. Pusat kegiatan pariwisata; dan 9. Pusat kegiatan pertemuan,

pameran, dan sosial budaya.

Page 2: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 2

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

6. Pusat kegiatan industri mikro, kecil, dan menengah;

7. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional; dan

8. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara.

5. Kawasan Perkotaan Tanjung Morawa di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat kegiatan perdagangan dan

jasa skala lokal; 3. Pusat pelayanan olahraga skala

lokal; 4. Pusat pelayanan kesehatan skala

lokal; 5. Pusat kegiatan industri manufaktur; 6. Pusat kegiatan industri mikro, kecil,

dan menengah; dan 7. Pusat pelayanan sistem angkutan

umum penumpang dan angkutan barang regional.

6. Kawasan Perkotaan Percut Sei Tuan di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat perdagangan dan jasa skala

internasional, nasional, dan regional; 3. Pusat pelayanan pendidikan tinggi; 4. Pusat pelayanan olahraga skala

internasional, nasional, dan regional; 5. Pusat pelayanan kesehatan skala

nasional dan regional; 6. Psuat industri manufaktur; 7. Pusat kegiatan industri hilir

pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

8. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

9. Pusat kegiatan pariwisata; dan 10. Pusat kegiatan pertemuan,

pameran, dan sosial budaya. 7. Kawasan Perkotaan Pancur Batu di

Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat kegiatan perdagangan dan

jasa skala lokal; 3. Pusat pelayanan pendidikan tinggi; 4. Pusat pelayanan olahraga skala

lokal; 5. Pusat pelayanan kesehatan skala

lokal; 6. Pusat pelayanan sistem angkutan

umum penumpang dan angkutan barang regional;

7. Pusat kegiatan pariwisata; dan 8. Pusat kegiatan pertemuan,

pameran, dan sosial budaya. 8. Kawasan Perkotaan Lubuk Pakam di

Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kabupaten

dan/atau kecamatan; 2. Pusat perdagangan dan jasa skala

internasional, nasional, dan regional; 3. Pusat pelayanan olahraga skala

lokal; 4. Pusat pelayanan kesehatan skala

regional; 5. Pusat kegiatan industri manufaktur; 6. Pusat kegiatan industri hilir

pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

7. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

8. Pusat pelayanan transportasi udara internasional dan nasional; dan

9. Pusat kegiatan pariwisata. 9. Kawasan Perkotaan Galang di Kabupaten

Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat kegiatan perdagangan dan

jasa skala regional;

ilmu pengetahuan, bahari, serta penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf i meliputi (Ps 20 butir 10): a. pusat pariwisata cagar

budaya dan ilmu pengetahuan di PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro (Ps 20 butir 10.a),

b. pusat penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran di PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro(Ps 20 butir 10.b),

10. Peningkatan keterkaitan antarPKN dan antarPKW di Pulau Sumatera sebagai pusat pariwisata dalam kesatuan tujuan wisata sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf j dilakukan di PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro (ps 20 butir 11),

11. Pengendalian perkembangan fisik kawasan perkotaan untuk mempertahankan lahan pertanian pangan berkelanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf k dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro (ps 20 butir 12),

12. Pengendalian perkembangan PKN dan PKW yang menjalar (urban sprawl) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf l dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro (ps 20 butir 13),

13. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil hutan yang bernilai tambah tinggi dan ramah lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf n dilakukan di PKN Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) (ps 20 butir 15),

14. Pengembangan PKN dan PKW berbasis sumber daya alam dan jasa lingkungan dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf o dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) (Ps 20 butir 16),

15. Pengembangan kawasan perkotaan nasional sebagai pusat perdagangan dan jasa yang berskala internasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf p dilakukan di PKN Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) (ps 20 butir 17),

16. Pengembangan PKN, PKW, dan PKSN yang didukung prasarana dan sarana perkotaan yang memadai

Kawasan Kesawan,

Kediaman Chong A Fie,

Rumah Dinas Walikota dan

Gedung Pusat AVROS/BKS

PPS, situs bersejarah kota

Cina di Kota Medan(I/B/1);

e. Pariwisata kebudayaan,

Stasiun Kereta Api

Binjai(I/A/1);

f. Pariwisata kebudayaan,

Kawasan situs bersejarah

kota Rantang di Kabupaten

Deli Serdang(I/A/1);

g. Pariwisata kebudayaan, Gua

Kemang di Kabupaten Deli

Serdang(I/A/1) (I/A/1);

h. Pariwisata minat khusus,

Rekreasi Pegunungan dan

Taman Hiburan di Sibolangit,

di Kabupaten Deli Serdang

.(I/C/1);

7. Pengembangan untuk

kawasan pertahanan

keamanan meliputi :

Pangkalan Utama TNI

Angkatan Laut, Belawan

Kota Medan; Pusat Latihan

Militer Angkatan Laut Paluh

Kurau Kabupaten Deli

Serdang; Pangkalan Udara di

Polonia Kota Medan; (Ps 43)

8. Kawasan strategis nasional

di Provinsi Sumatera Utara,

meliputi: Dari sudut

kepentingan ekonomi, yaitu

Kawasan Perkotaan Medan-

Binjai-Deli Serdang-Karo

(Mebidangro); (Ps 44)

9. Sebaran kawasan strategis

dari sudut kepentingan

pertumbuhan ekonomi

meliputi: Merek, Kabupaten

Karo; (Ps 45 butir 2 a1)

10. Sebaran kawasan strategis

dari sudut kepentingan

sosial budaya meliputi:

Kawasan situs dan bangunan

bersejarah di kawasan

perkotaan Mebidangro,

meliputi: Situs dan

peninggalan bersejarah Kota

Cina di Kota Medan dan Kota

Rantang di Kabupaten Deli

Serdang; Bangunan

bersejarah di Koridor Kota

Lama Belawan dan Kota

Lama Kesawan di Kota

Medan; Bangunan

bersejarah budaya

Kesultanan Deli di Kota

Medan dan Kabupaten Deli

Serdang. (Ps 46)

11. Pengembangan untuk

kawasan pertahanan

keamanan meliputi :

Pangkalan Utama TNI

Angkatan Laut, Belawan

Kota Medan; Pusat Latihan

Militer Angkatan Laut Paluh

Kurau Kabupaten Deli

Serdang; Pangkalan Udara di

Polonia Kota Medan; (Ps 43

butir 2 e, f, i)

Ket:

1. Kawasan Perkotaan adalah

wilayah yang mempunyai

kegiatan utama bukan

pertanian dengan susunan

5. Subpusat pelayanan kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b meliputi : a. subpusat pelayanan kota

Medan Belawan yang berfungsi sebagai pusat pelayanan transportasi laut, pusat kegiatan bongkar muat dan impor – ekspor, pusat pelayanan pertahanan keamanan, pusat kegiatan industri dan pusat kegiatan perikanan, ditetapkan di Kecamatan Medan Belawan, tepatnya di stasiun kereta api Pelabuhan Belawan Lama;

b. subpusat pelayanan kota Medan Labuhan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan jasa dan perdagangan, pusat pelayanan transportasi, dan pusat pelayanan kesehatan, ditetapkan di Kecamatan Medan Labuhan, tepatnya di persimpangan jalan Marelan Raya dan Jalan Yos Sudarso, diantara Kelurahan Pekan Labuhan dengan Kelurahan Martubung;

c. subpusat pelayanan kota Medan Marelan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan perdagangan kebutuhan pokok dan pusat kegiatan rekreasi serta wisata, ditetapkan di Kecamatan Medan Marelan, tepatnya dipersimpangan Jalan Marelan Raya dan Jalan Rahmad Budin di Kelurahan Terjun;

d. subpusat pelayanan kota Medan Perjuangan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan perdagangan/bisnis dan pusat pelayanan olahraga, ditetapkan di Kecamatan Medan Tembung tepatnya disekitar aksara, meliputi Kecamatan Medan Perjuangan dan Medan Tembung;

e. subpusat pelayanan kota Medan Area yang berfungsi sebagai pusat pelayanan ekonomi dan pusat pelayanan transportasi, ditetapkan di Kecamatan Medan Amplas tepatnya di sekitar persimpangan terminal Amplas, Kelurahan Timbang Deli, meliputi seluruh kelurahan di Kecamatan Medan Area, Medan Kota kecuali Kelurahan Pusat Pasar, Pasar Baru dan Kelurahan Mesjid;

f. subpusat pelayanan kota Medan Helvetia yang berfungsi sebagai pusat pelayanan ekonomi, pusat pelayanan transportasi wilayah bagian Barat, dan pusat kegiatan sosial-budaya, serta pusat pelayanan pertahanan keamanan, ditetapkan di Kecamatan Medan Helvetia tepatnya di Jalan Asrama, antara rel Kereta Api dan

4. Kawasan Perkotaan Sunggal di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat kegiatan perdagangan dan

jasa skala lokal; 3. Pusat pelayanan olahraga skala

lokal; 4. Pusat pelayanan kesehatan skala

lokal; 5. Pusat kegiatan industri

manufaktur; 6. Pusat kegiatan industri mikro,

kecil, dan menengah; 7. Pusat pelayanan sistem angkutan

umum penumpang dan angkutan barang regional; dan

8. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara.

5. Kawasan Perkotaan Tanjung Morawa di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat kegiatan perdagangan dan

jasa skala lokal; 3. Pusat pelayanan olahraga skala

lokal; 4. Pusat pelayanan kesehatan skala

lokal; 5. Pusat kegiatan industri

manufaktur; 6. Pusat kegiatan industri mikro,

kecil, dan menengah; dan 7. Pusat pelayanan sistem angkutan

umum penumpang dan angkutan barang regional.

6. Kawasan Perkotaan Percut Sei Tuan di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat perdagangan dan jasa skala

internasional, nasional, dan regional;

3. Pusat pelayanan pendidikan tinggi; 4. Pusat pelayanan olahraga skala

internasional, nasional, dan regional;

5. Pusat pelayanan kesehatan skala nasional dan regional;

6. Psuat industri manufaktur; 7. Pusat kegiatan industri hilir

pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

8. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

9. Pusat kegiatan pariwisata; dan 10. Pusat kegiatan pertemuan,

pameran, dan sosial budaya. 7. Kawasan Perkotaan Pancur Batu di

Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat kegiatan perdagangan dan

jasa skala lokal; 3. Pusat pelayanan pendidikan tinggi; 4. Pusat pelayanan olahraga skala

lokal; 5. Pusat pelayanan kesehatan skala

lokal; 6. Pusat pelayanan sistem angkutan

umum penumpang dan angkutan barang regional;

7. Pusat kegiatan pariwisata; dan 8. Pusat kegiatan pertemuan,

pameran, dan sosial budaya. 8. Kawasan Perkotaan Lubuk Pakam di

Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kabupaten

dan/atau kecamatan; 2. Pusat perdagangan dan jasa skala

internasional, nasional, dan regional;

3. Pusat pelayanan olahraga skala lokal;

4. Pusat pelayanan kesehatan skala regional;

Page 3: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 3

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

3. Pusat pelayanan olahraga skala lokal;

4. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal;

5. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

6. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara; dan

7. Pusat kegiatan pertanian. 10. Kawasan Perkotaan Berastagi di Kabupaten

Karo, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat perdagangan dan jasa skala

internasional, nasional, dan regional; 3. Pusat pelayanan olahraga skala

lokal; 4. Pusat pelayanan kesehatan skala

lokal; 5. Pusat pelayanan sistem angkutan

umum penumpang dan angkutan barang regional;

6. Pusat kegiatan pariwisata; 7. Pusat kegiatan pertemuan,

pameran, dan sosial budaya; dan 8. Pusat kegiatan pertanian.

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf q dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro (ps 20 butir 18),

fungsi kawasan sebagai

tempat permukiman

perkotaan, pemusatan dan

distribusi pelayanan jasa

pemerintahan, pelayanan

sosial, dan kegiatan ekonomi.

Jalan Gaperta, meliputi seluruh kelurahan di Kecamatan Medan Petisah kecuali Kelurahan Petisah Tengah dan Sekip;

g. subpusat pelayanan kota Medan Selayang yang berfungsi sebagai pusat kegiatan perdagangan/bisnis dan pusat pendidikan, ditetapkan di Kecamatan Medan Selayang tepatnya di sekitar simpang Pemda, meliputi Kecamatan Medan Tuntungan, Kecamatan Medan Baru kecuali Kelurahan Darat dan Petisah Hulu, seluruh kelurahan di Kecamatan Medan Selayang dan Kecamatan Medan Johor; dan

h. subpusat pelayanan kota Medan Timur yang berfungsi sebagai pusat kegiatan perdagangan/bisnis, pusat pelayanan transportasi (TOD), dan pusat kegiatan sosial-budaya, serta pusat pelayanan pertahanan keamanan, ditetapkan di Kecamatan Medan Timur tepatnya disekitar jembatan layang Pulo Brayan, meliputi Kecamatan Medan Deli, seluruh kelurahan di Kecamatan Medan Timur kecuali Kelurahan Persiapan Perintis dan Gang Buntu, seluruh kelurahan di Kecamatan Medan Barat kecuali Kelurahan Kesawan dan Silalas.

6. Pusat lingkungan yang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c meliputi lokasi pelayanan tersier maupun pusat pelayanan lingkungan akan diatur lebih lanjut berdasarkan RDTR Kota.

(Ps 14 ayat 3, 4, 5, 6 dan 7)

5. Pusat kegiatan industri manufaktur;

6. Pusat kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

7. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

8. Pusat pelayanan transportasi udara internasional dan nasional; dan

9. Pusat kegiatan pariwisata. 9. Kawasan Perkotaan Galang di

Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat kegiatan perdagangan dan

jasa skala regional; 3. Pusat pelayanan olahraga skala

lokal; 4. Pusat pelayanan kesehatan skala

lokal; 5. Pusat pelayanan sistem angkutan

umum penumpang dan angkutan barang regional;

6. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara; dan

7. Pusat kegiatan pertanian. 10. Kawasan Perkotaan Berastagi di

Kabupaten Karo, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat perdagangan dan jasa skala

internasional, nasional, dan regional;

3. Pusat pelayanan olahraga skala lokal;

4. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal;

5. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

6. Pusat kegiatan pariwisata; 7. Pusat kegiatan pertemuan,

pameran, dan sosial budaya; dan 8. Pusat kegiatan pertanian.

1.1.2 Mengembangkan kawasan perdagangan dan jasa secara terpadu pada pusat pusat kegiatan, simpul-simpul transportasi, serta koridor-koridor jalan arteri;

Fokus SWK adalah Fungsi kawasan perdagangan dan jasa pada pusat-pusat kegiatan: 1. Pusat perdagangan dan jasa skala

internasional, nasional, dan regional pada Pusat kegiatan di kawasan perkotaan inti di Kota Medan.

2. Pusat perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional pada pusat kegiatan di kawasan perkotaan Binjai di Kota Binjai.

3. Pusat perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional pada pusat kegiatan di Kawasan Perkotaan Hamparan Perak di Kabupaten Deli Serdang.

4. Pusat kegiatan perdagangan dan jasa skala lokal pada pusat kegiatan di Kawasan Perkotaan Sunggal di Kabupaten Deli Serdang.

5. Pusat kegiatan perdagangan dan jasa skala lokal pada pusat kegiatan di Kawasan Perkotaan Tanjung Morawa di Kabupaten Deli Serdang.

6. Pusat perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional pada pusat kegiatan di Kawasan Perkotaan Percut Sei Tuan di Kabupaten Deli Serdang.

7. Pusat kegiatan perdagangan dan jasa skala lokal pada pusat kegiatan di Kawasan Perkotaan Pancur Batu di Kabupaten Deli Serdang.

1. Lampiran II, system perkotaan nasional. Sumatera Utara, Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) sebgai PKN. (I/C/3).

2. Lampiran IX, Kawasan Andalan, Kawasan Perkotaan Metropolitan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro), dengan sektor unggulan – industry : perkebunan, pariwisata, pertanian, perikanan.

3. Lampiran X, penetapan kawasan strategis nasional, Kawasan Perkotaan Medan – Binjai – Deli Serdang – Karo (Mebidangro) (Provinsi Sumatera Utara) (I/A/1)

Keterangan: 1. Pusat Kegiatan Nasional yang

selanjutnya disebut PKN adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala internasional, nasional, atau beberapa provinsi.

2. Pusat Kegiatan Strategis Nasional yang selanjutnya disebut PKSN adalah kawasan perkotaan yang ditetapkan untuk mendorong pengembangan kawasan perbatasan negara.

Pengembangan kawasan perkotaan nasional sebagai pusat perdagangan dan jasa yang berskala internasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf p dilakukan di PKN Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) (ps 20 butir 17),

Lampiran II, Tabel Rencana Pengembangan Sistem Perkotaan Provinsi Sumatera Utara, PKN Mebidangro (I/C/3)

1. Kota Medan 2. Kota Binjai 3. Kab. Karo 4. Kab. Deli Serdang

1. Strategi pengembangan kawasan metropolitan, kawasan strategis bidang ekonomi, kawasan pengembangan ekonomi terpadu, kawasan tertinggal, serta kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas di Kota Medan dalam rangka mendukung fungsi Kota Medan sebagai bagian dari Pusat Kegiatan Nasional Kawasan Perkotaan Mebidangro sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:

a. menetapkan 7 (tujuh) kecamatan di Pusat Kota yang ditetapkan sebagai Pusat Kawasan Metropolitan;

b. mengembangkan kawasan strategis bidang ekonomi yang diusulkan sebagai KEK;

c. mengembangkan kawasan ekonomi terpadu;

d. mengembangkan Kawasan Pelabuhan Belawan beserta pusat dan sub pusat pelayanan kota yang ada di dalamnya sebagai kawasan pelabuhan internasional;

(Ps 12 ayat 2 butir a, b, c dan d)

Kawasan Strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi, sebagaimana dimaksud pada Pasal 46 yang dikembangkan di Kabupaten Deli Serdang, meliputi : Kawasan perdagangan dan jasa, meliputi : Lubuk Pakam, Sunggal, Tanjung Morawa, Pancur Batu, Deli Tua, Percut Sei Tuan, Batang Kuis, dan Hamparan Perak. (Ps 47 butir d)

Kawasan didorong: 1. Pusat perdagangan dan jasa skala

internasional, nasional, dan regional pada Pusat kegiatan di kawasan perkotaan inti di Kota Medan.

2. Pusat perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional pada pusat kegiatan di kawasan perkotaan Binjai di Kota Binjai.

3. Pusat perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional pada pusat kegiatan di Kawasan Perkotaan Hamparan Perak di Kabupaten Deli Serdang.

4. Pusat kegiatan perdagangan dan jasa skala lokal pada pusat kegiatan di Kawasan Perkotaan Sunggal di Kabupaten Deli Serdang.

5. Pusat kegiatan perdagangan dan jasa skala lokal pada pusat kegiatan di Kawasan Perkotaan Tanjung Morawa di Kabupaten Deli Serdang.

6. Pusat perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional pada pusat kegiatan di Kawasan Perkotaan Percut Sei Tuan di Kabupaten Deli Serdang.

7. Pusat kegiatan perdagangan dan jasa skala lokal pada pusat kegiatan di Kawasan Perkotaan Pancur Batu di Kabupaten Deli Serdang.

Page 4: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 4

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

8. Pusat perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional pada pusat kegiatan di Kawasan Perkotaan Lubuk Pakam di Kabupaten Deli Serdang.

9. Pusat kegiatan perdagangan dan jasa skala regional pada pusat kegiatan di Kawasan Perkotaan Galang di Kabupaten Deli Serdang.

10. Pusat perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional Pusat kegiatan di Kawasan Perkotaan Berastagi di Kabupaten Karo.

Kawasan Budidaya Perdagangan dan Jasa: 1. Zona B1 merupakan zona dengan

karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sangat tinggi dan tinggi, kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi, dan bangunan gedung dengan intensitas tinggi, baik vertikal maupun horizontal. Zona B1 (D) kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;

2. Zona B2 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan tinggi dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi. Zona B2 (C) kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala regional;

3. Zona B3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan sedang dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi. Zona B3 (C) kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;

3. Kawasan andalan adalah bagian dari kawasan budi daya, baik di ruang darat maupun ruang laut yang pengembangannya diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan tersebut dan kawasan di sekitarnya.

2. Pusat pelayanan kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a meliputi: a. pusat pelayanan kota di

pusat Kota Medan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan perdagangan/bisnis, pusat kegiatan jasa dan kegiatan pemerintahan provinsi dan kota, dan pusat pelayanan ekonomi; dan

b. pusat pelayanan kota di bagian Utara yang berfungsi sebagai pusat kegiatan jasa dan perdagangan regional, pusat pelayanan transportasi; pusat kegiatan sosial – budaya, dan pusat kegiatan industri serta pusat pertahanan keamanan;

3. Pusat pelayanan kota di pusat kota sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a ditetapkan pada 7 (tujuh) Kecamatan di Pusat Kota Medan meliputi : a. kecamatan Medan Polonia; b. kecamatan Medan Maimun; c. kecamatan Medan Baru (Kelurahan Darat dan Petisah Hulu); d. kecamatan Medan Petisah (Kelurahan Petisah Tengah dan Sekip); e. kecamatan Medan Barat (Kelurahan Kesawan dan Silalas); f. kecamatan Medan Timur (Kelurahan Persiapan Perintis dan Gang Buntu); dan g. kecamatan Medan Kota (Kelurahan Pusat Pasar, Pasar Baru dan Kelurahan Mesjid).

4. Pusat pelayanan kota di bagian Utara sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b ditetapkan di antara Kecamatan Medan Labuhan dan Medan Marelan, tepatnya disekitar Mesjid Raya Labuhan, Kelurahan Pekan Labuhan.

5. Subpusat pelayanan kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b meliputi : i. subpusat pelayanan kota

Medan Belawan yang berfungsi sebagai pusat pelayanan transportasi laut, pusat kegiatan bongkar muat dan impor – ekspor, pusat pelayanan pertahanan keamanan, pusat kegiatan industri dan pusat kegiatan perikanan, ditetapkan di Kecamatan Medan Belawan, tepatnya di stasiun kereta api Pelabuhan Belawan Lama;

j. subpusat pelayanan kota Medan Labuhan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan jasa dan perdagangan, pusat pelayanan transportasi, dan pusat pelayanan kesehatan, ditetapkan di Kecamatan Medan Labuhan, tepatnya di persimpangan jalan Marelan Raya dan Jalan Yos Sudarso, diantara Kelurahan Pekan Labuhan dengan Kelurahan Martubung;

k. subpusat pelayanan kota Medan Marelan yang berfungsi sebagai pusat

8. Pusat perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional pada pusat kegiatan di Kawasan Perkotaan Lubuk Pakam di Kabupaten Deli Serdang.

9. Pusat kegiatan perdagangan dan jasa skala regional pada pusat kegiatan di Kawasan Perkotaan Galang di Kabupaten Deli Serdang.

10. Pusat perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional Pusat kegiatan di Kawasan Perkotaan Berastagi di Kabupaten Karo.

Kawasan Budidaya Perdagangan dan Jasa: 1. Zona B1 merupakan zona dengan

karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sangat tinggi dan tinggi, kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi, dan bangunan gedung dengan intensitas tinggi, baik vertikal maupun horizontal. Zona B1 (D) kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;

2. Zona B2 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan tinggi dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi. Zona B2 (C) kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala regional;

3. Zona B3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan sedang dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi. Zona B3 (C) kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;

Page 5: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 5

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

kegiatan perdagangan kebutuhan pokok dan pusat kegiatan rekreasi serta wisata, ditetapkan di Kecamatan Medan Marelan, tepatnya dipersimpangan Jalan Marelan Raya dan Jalan Rahmad Budin di Kelurahan Terjun;

l. subpusat pelayanan kota Medan Perjuangan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan perdagangan/bisnis dan pusat pelayanan olahraga, ditetapkan di Kecamatan Medan Tembung tepatnya disekitar aksara, meliputi Kecamatan Medan Perjuangan dan Medan Tembung;

m. subpusat pelayanan kota Medan Area yang berfungsi sebagai pusat pelayanan ekonomi dan pusat pelayanan transportasi, ditetapkan di Kecamatan Medan Amplas tepatnya di sekitar persimpangan terminal Amplas, Kelurahan Timbang Deli, meliputi seluruh kelurahan di Kecamatan Medan Area, Medan Kota kecuali Kelurahan Pusat Pasar, Pasar Baru dan Kelurahan Mesjid;

n. subpusat pelayanan kota Medan Helvetia yang berfungsi sebagai pusat pelayanan ekonomi, pusat pelayanan transportasi wilayah bagian Barat, dan pusat kegiatan sosial-budaya, serta pusat pelayanan pertahanan keamanan, ditetapkan di Kecamatan Medan Helvetia tepatnya di Jalan Asrama, antara rel Kereta Api dan Jalan Gaperta, meliputi seluruh kelurahan di Kecamatan Medan Petisah kecuali Kelurahan Petisah Tengah dan Sekip;

o. subpusat pelayanan kota Medan Selayang yang berfungsi sebagai pusat kegiatan perdagangan/bisnis dan pusat pendidikan, ditetapkan di Kecamatan Medan Selayang tepatnya di sekitar simpang Pemda, meliputi Kecamatan Medan Tuntungan, Kecamatan Medan Baru kecuali Kelurahan Darat dan Petisah Hulu, seluruh kelurahan di Kecamatan Medan Selayang dan Kecamatan Medan Johor; dan

p. subpusat pelayanan kota Medan Timur yang berfungsi sebagai pusat kegiatan perdagangan/bisnis, pusat pelayanan transportasi (TOD), dan pusat kegiatan sosial-budaya, serta pusat pelayanan pertahanan keamanan, ditetapkan di Kecamatan Medan Timur tepatnya disekitar jembatan

Page 6: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 6

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

layang Pulo Brayan, meliputi Kecamatan Medan Deli, seluruh kelurahan di Kecamatan Medan Timur kecuali Kelurahan Persiapan Perintis dan Gang Buntu, seluruh kelurahan di Kecamatan Medan Barat kecuali Kelurahan Kesawan dan Silalas.

6. Pusat lingkungan yang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c meliputi lokasi pelayanan tersier maupun pusat pelayanan lingkungan akan diatur lebih lanjut berdasarkan RDTR Kota.

(Ps 14 ayat 3, 4, 5, 6 dan 7)

1.1.3 Mengembangkan kawasan industri yang tersebar di sepanjang jaringan jalan Lintas Timur Sumatera dan sekitar pelabuhan serta bandar udara sebagai bagian dari Koridor Ekonomi Sumatera dengan tetap memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup serta fungsi ekosistem;

Fokus SWK adalah kawasan industry yang tersebar di timur jalintim, sekitar pelabuhan dan sekitar Bandar udara. 1. Pada pusat kegiatan di kawasan perkotaan

inti di Kota Medan, meliputi: 1. Pusat kegiatan industri kreatif; 2. Pusat kegiatan industri manufaktur; 3. Pusat kegiatan industri hilir

pengolahan hasil sektor unggulan 4. Pada pusat kegiatan di kawasan

perkotaan Binjai di Kota Binjai, yakni pusat kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan

2. Pada Kawasan Perkotaan Hamparan Perak di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat kegiatan industri manufaktur; 2. Pusat kegiatan industri hilir

pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

3. Pada Kawasan Perkotaan Sunggal di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat kegiatan industri manufaktur; 2. Pusat kegiatan industri mikro, kecil,

dan menengah; 4. Pada Kawasan Perkotaan Tanjung Morawa

di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat kegiatan industri manufaktur; 2. Pusat kegiatan industri mikro, kecil,

dan menengah; dan 5. Pada Kawasan Perkotaan Percut Sei Tuan di

Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat industri manufaktur; 2. Pusat kegiatan industri hilir

pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

6. Pada Kawasan Perkotaan Lubuk Pakam di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat kegiatan industri manufaktur; 2. Pusat kegiatan industri hilir

pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

Tidak diatur 1. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil perkebunan kelapa sawit, karet, kopi, dan tembakau yang ramah lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) (Ps 20 butir 2)

2. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil perikanan yang ramah lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (Ps 20 butir 4)

3. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat industri pengolahan hasil pertambangan mineral, batubara, dan/atau minyak bumi serta gas bumi yang didukung oleh pengelolaan limbah industri terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (ps 20 butir 5)

4. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil pertanian tanaman pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e dilakukan di PKN Lhokseumawe,PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (ps 20 butir 6)

5. Pengembangan PKN serta PKW sebagai pusat penelitian dan pengembangan pertanian tanaman pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f dilakukan di PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (ps 20 butir 7)

6. Peningkatan fungsi dan pengembangan PKN serta PKW sebagai kawasan industri yang berdaya saing sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (Ps 20 butir 8)

7. Pengembangan PKN dan PKW untuk kegiatan industri kreatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h dilakukan di PKN Kawasan

1. Pola ruang kawasan peruntukan industri meliputi industri mikro kecil, menengah, besar dan kawasan ekonomi khusus dalam sentra industri dan kawasan industri.( ps 40 butir 1)

2. Pengembangan kawasan industri sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXIV merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. (ps 40 butir 2) a. Kawasan Industri kecil

Amplas Medan(I/A/1).

b. Kawasan industry menengah

dan besar, Kawasan

Mebidangro : Kawasan

Industri Lamhotma di Kota

Medan, Medan Star di

Kabupaten Deli Serdang

(I/A/1); Kawasan Industri

Medan di Kota Medan dan

Kabupaten Deli Serdang,

Kawasan Industri Tanjung

Morawa dan Kawasan

Industri Percut Sei Tuan di

Kabupaten Deli

Serdang(I/B/1);

1. Industri besar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a ditetapkan di Kecamatan Medan Belawan, Kecamatan Medan Labuhan, dan Kecamatan Medan Deli.

2. Industri rumah tangga/ kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b ditetapkan di Kecamatan Medan Deli, Kecamatan Medan Johor, Kecamatan Medan Amplas, Kecamatan Medan Belawan, dan PIK (Pusat Industri Kecil) di Kecamatan Medan Denai dan kawasan minapolitan berupa kegiatan perikanan tangkap dan perikanan budidaya di Kecamatan Medan Belawan, Medan Labuhan dan Medan Marelan.

3. Industri ringan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c ditetapkan di setiap kecamatan.

(Ps 44 ayat 3, 4 dan 5) Strategi pengembangan kawasan industri di bagian utara Kota Medan, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c meliputi: a. mengembangkan kawasan

strategis bidang ekonomi; b. melarang dan membatasi

industri sedang dan besar yang dapat menimbulkan

c. polusi (udara, suara, dan bau) di kawasan permukiman;

d. merelokasi kegiatan industri sedang dan besar yang berkembang di luar di

e. bagian utara Kota Medan; dan f. membangun kawasan

pergudangan dan terminal barang/peti kemas untuk

g. menunjang kegiatan industri. (Ps 11 ayat 4 butir a, b, c dan d)

1. Kawasan peruntukan industri yang ada dan dapat dikembangkan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) huruf g, meliputi : a. Peruntukan Industri

Besar, yang akan direncanakan, meliputi : Kawasan Industri Medan II (KIM II) di Kecamatan Percut Sei Tuan dan Kecamatan Labuhan Deli ; Kawasan Industri Medan Star (KIM Medan Star) di Desa Tanjung Morawa A, Kecamatan Tanjung Morawa; Kawasan Industri Hamparan Perak, di Kecamatan Hamparan Perak; Kawasan Industri Deli Serdang (KIDS) di Kecamatan Percut Sei Tuan; dan Kawasan Industri Terpadu yang diarahkan diatas lahan HGU Perkebunan di Kecamatan Percut Sei Tuan dan Batang Kuis;

b. Peruntukan Industri Menengah, yang menimbulkan polusi akan tetap diarahkan lokasinya pada Kawasan Industri, sedangkan bagi industri non polusi peruntukan lokasinya selain di Kawasan Industri yang sudah ada dapat juga diarahkan di luar lokasi kawasan industri, namun tetap berada di dalam kawasan peruntukan industri yang diarahkan antara lain di Kecamatan Percut Sei Tuan, Sunggal, Patumbak, Deli Tua, dan Tanjung Morawa;

c. Peruntukan Industri Kecil dan Rumah Tangga, pengembangannya diarahkan di seluruh kecamatan, dengan jenis produksi yang mendukung terhadap sistem perekonomian Kabupaten Deli Serdang;

d. Peruntukan Industri Khusus, lokasinya

Kawasan yang didorong: 1. Pada pusat kegiatan di kawasan

perkotaan inti di Kota Medan, meliputi:

1. Pusat kegiatan industri kreatif;

2. Pusat kegiatan industri manufaktur;

3. Pusat kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan

4. Pada pusat kegiatan di kawasan perkotaan Binjai di Kota Binjai, yakni pusat kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan

2. Pada Kawasan Perkotaan Hamparan Perak di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas:

1. Pusat kegiatan industri manufaktur;

2. Pusat kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

3. Pada Kawasan Perkotaan Sunggal di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas:

1. Pusat kegiatan industri manufaktur;

2. Pusat kegiatan industri mikro, kecil, dan menengah;

4. Pada Kawasan Perkotaan Tanjung Morawa di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas:

1. Pusat kegiatan industri manufaktur;

2. Pusat kegiatan industri mikro, kecil, dan menengah; dan

5. Pada Kawasan Perkotaan Percut Sei Tuan di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas:

1. Pusat industri manufaktur; 2. Pusat kegiatan industri hilir

pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

6. Pada Kawasan Perkotaan Lubuk Pakam di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas:

1. Pusat kegiatan industri manufaktur;

2. Pusat kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

Page 7: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 7

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Perkotaan Mebidangro, (Ps 20 butir 9)

8. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil hutan yang bernilai tambah tinggi dan ramah lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf n dilakukan di PKN Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) (ps 20 butir 15),

dapat dikecualikan atau berada diluar kawasan industri. Industri khusus adalah jenis industri yang memiliki hubungan keterkaitan yang kuat dengan karakteristik lokasi setempat, seperti kemudahan akses ke bahan baku dan atau kemudahan akses ke pasar.

2. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi, sebagaimana dimaksud pada Pasal 46 yang dikembangkan di Kabupaten Deli Serdang, meliputi :

a. Kawasan yang memiliki potensi cepat tumbuh, meliputi:

Kawasan Industri di Kecamatan Percut Sei Tuan, Labuhan Deli, Tanjung Morawa dan Hamparan Perak;

Kawasan Strategis Cepat Tumbuh Paluh Merbau, di Kecamatan Percut Sei Tuan;

(Ps 47 butir a)

1.1.4 Mengembangkan sebagian Kawasan Perkotaan Mebidangro yang menyelenggarakan fungsi perekonomian bersifat khusus yang terdiri atas satu atau beberapa zona pengolahan ekspor, logistik, industri, pengembangan teknologi, pariwisata, energi, dan/atau ekonomi lainnya;

Belum ada fungsi kawasan khusus di mebidangro yang mengandung makna khusus seperti perlakuan insentif khusus. Maka, SWKnya adalah pusat – pusat kegiatan yang telah ditetapkan, meliputi: 1.1. Zona B1 merupakan zona dengan

karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sangat tinggi dan tinggi, kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi, dan bangunan gedung dengan intensitas tinggi, baik vertikal maupun horizontal. a. Kawasan peruntukan perdagangan

dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;

b. Kawasan peruntukan industri kreatif;

c. Kawasan peruntukan industri manufaktur;

d. Kawasan peruntukan kegiatan pariwisata; dan

e. Kawasan peruntukan kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.

1.2. Zona B1, ditetapkan di ; a. sebagian wilayah Kecamatan Medan

Marelan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Medan Helvetia, Kecamatan Medan Timur, Kecamatan Medan Barat, Kecamatan Medan Petisah, Kecamatan Medan Perjuangan, Kecamatan Medan Area, Kecamatan Medan Tembung, Kecamatan Medan Sunggal, Kecamatan Medan Maimun, Kecamatan Medan Baru, Kecamatan Medan Kota, Kecamatan Medan Polonia, Kecamatan Medan Selayang, sebagian wilayah Kecamatan Medan Tuntungan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Johor, dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Amplas di Kota Medan;

1. Lampiran II, system perkotaan nasional. Sumatera Utara, Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) sebgai PKN. (I/C/3).

2. Lampiran IX, Kawasan Andalan, Kawasan Perkotaan Metropolitan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro), dengan sektor unggulan – industry : perkebunan, pariwisata, pertanian, perikanan.

3. Lampiran X, penetapan kawasan strategis nasional, Kawasan Perkotaan Medan – Binjai – Deli Serdang – Karo (Mebidangro) (Provinsi Sumatera Utara) (I/A/1)

Keterangan: 1. Pusat Kegiatan Nasional yang

selanjutnya disebut PKN adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala internasional, nasional, atau beberapa provinsi.

2. Pusat Kegiatan Strategis Nasional yang selanjutnya disebut PKSN adalah kawasan perkotaan yang ditetapkan untuk mendorong pengembangan kawasan perbatasan negara.

3. Kawasan andalan adalah bagian dari kawasan budi daya, baik di ruang darat maupun ruang laut yang pengembangannya diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan tersebut dan kawasan di sekitarnya.

1. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil perkebunan kelapa sawit, karet, kopi, dan tembakau yang ramah lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) (Ps 20 butir 2)

2. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil perikanan yang ramah lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (Ps 20 butir 4)

3. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat industri pengolahan hasil pertambangan mineral, batubara, dan/atau minyak bumi serta gas bumi yang didukung oleh pengelolaan limbah industri terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (ps 20 butir 5)

4. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil pertanian tanaman pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e dilakukan di PKN Lhokseumawe,PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (ps 20 butir 6)

5. Peningkatan fungsi dan pengembangan PKN serta PKW sebagai kawasan industri yang berdaya saing sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g dilakukan di PKN Lhokseumawe,

1. Lampiran II, Tabel Rencana Pengembangan Sistem Perkotaan Provinsi Sumatera Utara, PKN Mebidangro (I/C/3)

a. Kota Medan b. Kota Binjai c. Kab. Karo d. Kab. Deli Serdang

2. Pola ruang kawasan peruntukan

industri meliputi industri mikro kecil, menengah, besar dan kawasan ekonomi khusus dalam sentra industri dan kawasan industri.( ps 40 butir 1)

3. Pengembangan kawasan industri sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXIV merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. (ps 40 butir 2) a. Kawasan Industri kecil

Amplas Medan(I/A/1).

b. Kawasan industry menengah

dan besar, Kawasan

Mebidangro : Kawasan

Industri Lamhotma di Kota

Medan, Medan Star di

Kabupaten Deli Serdang

(I/A/1); Kawasan Industri

Medan di Kota Medan dan

Kabupaten Deli Serdang,

Kawasan Industri Tanjung

Morawa dan Kawasan

Industri Percut Sei Tuan di

Kabupaten Deli

Serdang(I/B/1);

4. Pola ruang kawasan peruntukan parwisata meliputi kawasan pengembangan pariwisata dengan objek dan daya tarik wisata melalui kluster wisata.

5. Objek pariwisata meliputi pariwisata alam, pariwisata budaya, dan pariwisata minat khusus.

1. Industri besar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a ditetapkan di Kecamatan Medan Belawan, Kecamatan Medan Labuhan, dan Kecamatan Medan Deli.

2. Industri rumah tangga/ kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b ditetapkan di Kecamatan Medan Deli, Kecamatan Medan Johor, Kecamatan Medan Amplas, Kecamatan Medan Belawan, dan PIK (Pusat Industri Kecil) di Kecamatan Medan Denai dan kawasan minapolitan berupa kegiatan perikanan tangkap dan perikanan budidaya di Kecamatan Medan Belawan, Medan Labuhan dan Medan Marelan.

3. Industri ringan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c ditetapkan di setiap kecamatan.

(Ps 44 ayat 3, 4 dan 5) 4. Pariwisata budaya

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a ditetapkan di kawasan sekitar Istana Maimun, Kecamatan Medan Maimun; Kawasan Mesjid Raya, Kecamatan Medan Kota; Kawasan Kesawan, Kecamatan Medan Barat; Kawasan Perumahan dan Pergudangan yang semula DSM di Pulo Brayan, Kecamatan Medan Timur; dan Kawasan Kota Lama Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan.

5. Pariwisata alam sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b ditetapkan di Danau Siombak, Kecamatan Medan Marelan, Theme Park dan Natural Park di Kecamatan Medan Marelan

1. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi, sebagaimana dimaksud pada Pasal 46 yang dikembangkan di Kabupaten Deli Serdang, meliputi : Kawasan perdagangan dan jasa, meliputi : Lubuk Pakam, Sunggal, Tanjung Morawa, Pancur Batu, Deli Tua, Percut Sei Tuan, Batang Kuis, dan Hamparan Perak. (Ps 47 butir d)

2. Kawasan peruntukan industri yang ada dan dapat dikembangkan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) huruf g, meliputi : a. Peruntukan Industri

Besar, yang akan direncanakan, meliputi : Kawasan Industri Medan II (KIM II) di Kecamatan Percut Sei Tuan dan Kecamatan Labuhan Deli ; Kawasan Industri Medan Star (KIM Medan Star) di Desa Tanjung Morawa A, Kecamatan Tanjung Morawa; Kawasan Industri Hamparan Perak, di Kecamatan Hamparan Perak; Kawasan Industri Deli Serdang (KIDS) di Kecamatan Percut Sei Tuan; dan Kawasan Industri Terpadu yang diarahkan diatas lahan HGU Perkebunan di

Kawasan yang didorong, meliputi: 1.1. Zona B1 merupakan zona dengan

karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sangat tinggi dan tinggi, kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi, dan bangunan gedung dengan intensitas tinggi, baik vertikal maupun horizontal. a. Kawasan peruntukan

perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;

b. Kawasan peruntukan industri kreatif;

c. Kawasan peruntukan industri manufaktur;

d. Kawasan peruntukan kegiatan pariwisata; dan

e. Kawasan peruntukan kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.

1.2. Zona B1, ditetapkan di ; a. sebagian wilayah

Kecamatan Medan Marelan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Medan Helvetia, Kecamatan Medan Timur, Kecamatan Medan Barat, Kecamatan Medan Petisah, Kecamatan Medan Perjuangan, Kecamatan Medan Area, Kecamatan Medan Tembung, Kecamatan Medan Sunggal, Kecamatan Medan Maimun, Kecamatan Medan Baru, Kecamatan Medan Kota, Kecamatan

Page 8: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 8

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

b. sebagian wilayah Kecamatan Sunggal, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Lubuk Pakam, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, sebagian wilayah Kecamatan Beringin, dan sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Kota, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Utara, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Barat, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Timur, dan sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai.

2.1. Zona B2 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan tinggi dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi. a. kawasan peruntukan perdagangan

dan jasa skala regional; b. kawasan peruntukan industri mikro,

kecil, dan menengah; c. kawasan peruntukan kegiatan

industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

d. kawasan peruntukan kegiatan pariwisata; dan

e. kawasan peruntukan kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.

2.2. Zona B2 ditetapkan; a. sebagian wilayah Kecamatan Medan

Belawan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Marelan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Helvetia, dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Deli di Kota Medan;

b. sebagian wilayah Kecamatan Sunggal, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Deli Tua, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Patumbak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Lubuk Pakam, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, dan sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang; sebagian wilayah Kecamatan Binjai Kota,

c. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Utara, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Barat, dan sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai; dan

d. sebagian wilayah Kecamatan Berastagi di Kabupaten Karo.

3.1. Zona B3 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan sedang dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi. a. Kawasan peruntukan perumahan

kepadatan rendah; b. Kawasan peruntukan pemerintahan

kecamatan; c. Kawasan peruntukan perdagangan

dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;

PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (Ps 20 butir 8)

6. Pengembangan PKN dan PKW untuk kegiatan industri kreatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h dilakukan di PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (Ps 20 butir 9)

7. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat pariwisata cagar budaya dan ilmu pengetahuan, bahari, serta penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf i meliputi (Ps 20 butir 10): a. pusat pariwisata cagar

budaya dan ilmu pengetahuan di PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro (Ps 20 butir 10.a),

b. pusat penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran di PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro(Ps 20 butir 10.b),

8. Peningkatan keterkaitan antarPKN dan antarPKW di Pulau Sumatera sebagai pusat pariwisata dalam kesatuan tujuan wisata sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf j dilakukan di PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro (ps 20 butir 11),

9. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil hutan yang bernilai tambah tinggi dan ramah lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf n dilakukan di PKN Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) (ps 20 butir 15),

10. Pengembangan kawasan perkotaan nasional sebagai pusat perdagangan dan jasa yang berskala internasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf p dilakukan di PKN Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) (ps 20 butir 17),

6. Pengembangan kawasan peruntukan pariwisata dilakukan pada kawasan yang memiliki potensi dan sesuai untuk pengembangan pariwisata dengan memperhatikan destinasi pariwisata dan pada kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya serta kawasan lainnya sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXV merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini. a. Pariwisata alam, Berastagi,

air terjun Sipiso-piso,

pemandian air panas

Rajaberne, Taman Hutan

Rakyat Bukit Barisan,

Kawasan Wisata Alam di

Kecamatan Merek,

Kabupaten Karo (I/B/1),

b. Pariwisata alam, Danau

Siombak Kota Medan(I/A/1);

c. Pariwisata alam, Sibolangit,

Pulau Siba Kecamatan

Hamparan Perak, di

Kabupaten Deli

Serdang(I/B/1);

d. Pariwisata kebudayaan,

Istana kerajaan dan rumah

kediaman Istana Maimun,

Mesjid Raya, Mesjid Osmani,

Kawasan Kesawan,

Kediaman Chong A Fie,

Rumah Dinas Walikota dan

Gedung Pusat AVROS/BKS

PPS, situs bersejarah kota

Cina di Kota Medan(I/B/1);

e. Pariwisata kebudayaan,

Stasiun Kereta Api

Binjai(I/A/1);

f. Pariwisata kebudayaan,

Kawasan situs bersejarah

kota Rantang di Kabupaten

Deli Serdang(I/A/1);

g. Pariwisata kebudayaan, Gua

Kemang di Kabupaten Deli

Serdang(I/A/1) (I/A/1);

h. Pariwisata minat khusus,

Rekreasi Pegunungan dan

Taman Hiburan di Sibolangit,

di Kabupaten Deli Serdang

.(I/C/1);

7. Pengembangan untuk kawasan pertahanan keamanan meliputi : Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut, Belawan Kota Medan; Pusat Latihan Militer Angkatan Laut Paluh Kurau Kabupaten Deli Serdang; Pangkalan Udara di Polonia Kota Medan; (Ps 43)

8. Kawasan strategis nasional di Provinsi Sumatera Utara, meliputi: Dari sudut kepentingan ekonomi, yaitu Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro); (Ps 44)

9. Sebaran kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi meliputi: Merek, Kabupaten Karo; (Ps 45 butir 2 a1)

10. Sebaran kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budaya meliputi: Kawasan situs dan bangunan bersejarah di kawasan perkotaan Mebidangro, meliputi: Situs dan peninggalan bersejarah Kota Cina di Kota Medan dan Kota Rantang di Kabupaten Deli

dan lokasi outbond di Kecamatan Medan Tuntungan.

6. Pariwisata buatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c ditetapkan di Kebun Binatang, Kecamatan Medan Tuntungan; dan Taman Mora Indah, Kecamatan Medan Amplas.

(Ps 45) 7. Kawasan peruntukan lainnya

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. kawasan Pelabuhan

Belawan di Kecamatan Medan Belawan dengan kegiatan utama: pelabuhan penumpang, pelabuhan peti kemas, dan perikanan samudera; kawasan depot pertamina di Kecamatan Medan Labuhan; dan d. pembangkit listrik PLN di Sicanang Kecamatan Medan Belawan.

b. kawasan depot pertamina di Kecamatan Medan Labuhan; dan

c. pembangkit listrik PLN di Sicanang Kecamatan Medan Belawan.

(Ps 49)

Kecamatan Percut Sei Tuan dan Batang Kuis;

b. Peruntukan Industri Menengah, yang menimbulkan polusi akan tetap diarahkan lokasinya pada Kawasan Industri, sedangkan bagi industri non polusi peruntukan lokasinya selain di Kawasan Industri yang sudah ada dapat juga diarahkan di luar lokasi kawasan industri, namun tetap berada di dalam kawasan peruntukan industri yang diarahkan antara lain di Kecamatan Percut Sei Tuan, Sunggal, Patumbak, Deli Tua, dan Tanjung Morawa;

c. Peruntukan Industri Kecil dan Rumah Tangga, pengembangannya diarahkan di seluruh kecamatan, dengan jenis produksi yang mendukung terhadap sistem perekonomian Kabupaten Deli Serdang;

d. Peruntukan Industri Khusus, lokasinya dapat dikecualikan atau berada diluar kawasan industri. Industri khusus adalah jenis industri yang memiliki hubungan keterkaitan yang kuat dengan karakteristik lokasi setempat, seperti kemudahan akses ke bahan baku dan atau kemudahan akses ke pasar.

3. Kawasan peruntukan pariwisata, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) huruf h, meliputi : a. Peruntukan

pariwisata alam, antara lain Taman Rekreasi Sinar Bulan Purnama Ancol di Kecamatan Pantai Labu, Pantai Sari Laba Biru Indah di Kecamatan Sibirubiru, Pantai Kasanova di Kecamatan Sibiru-biru, Ginbers Kecamatan Namorambe, Pemandian Alam Loknya di Kecamatan Sibolangit, Danau Linting Kecamatan STM Hilir, Air Panas Gunung Manumpa di Kecamatan STM Hilir, Air Panas Penen di Kecamatan Sibiru-biru, Lau Sitelu Kecamatan Namorambe, Pemandian Alam Sembahe Kecamatan Sibolangit, Taman Pramuka Kecamatan Sibolangit, Pantai

Medan Polonia, Kecamatan Medan Selayang, sebagian wilayah Kecamatan Medan Tuntungan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Johor, dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Amplas di Kota Medan;

b. sebagian wilayah Kecamatan Sunggal, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Lubuk Pakam, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, sebagian wilayah Kecamatan Beringin, dan sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Kota, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Utara, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Barat, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Timur, dan sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai.

2.1. Zona B2 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan tinggi dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi. a. kawasan peruntukan

perdagangan dan jasa skala regional;

b. kawasan peruntukan industri mikro, kecil, dan menengah;

c. kawasan peruntukan kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

d. kawasan peruntukan kegiatan pariwisata; dan

e. kawasan peruntukan kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.

2.2. Zona B2 ditetapkan; a. sebagian wilayah

Kecamatan Medan Belawan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Marelan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Helvetia, dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Deli di Kota Medan;

b. sebagian wilayah Kecamatan Sunggal, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Deli Tua, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe,

Page 9: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 9

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

d. Kawasan peruntukan pelayanan olahraga skala lokal;

e. Kawasan peruntukan pelayanan kesehatan skala lokal;

f. Kawasan peruntukan industri manufaktur;

g. Kawasan peruntukan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

h. Kawasan peruntukan pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

i. Kawasan peruntukan pelayanan transportasi udara internasional dan nasional;

j. Kawasan peruntukan kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

k. Kawasan peruntukan kegiatan pariwisata; dan

l. Kawasan peruntukan kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.

3.2. Zona B3 ditetapkan di; a. sebagian wilayah Kecamatan Medan

Labuhan dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Marelan di Kota Medan; dan

b. sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu, sebagian wilayah Kecamatan Beringin, sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, dan sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak di Kabupaten Deli Serdang.

4.1. Zona B4 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sedang serta kualitas pelayanan prasarana dan sarana sedang. a. Kawasan peruntukan kegiatan

pariwisata; b. Kawasan peruntukan kegiatan

pertanian tanaman pangan; c. Kawasan peruntukan kegiatan

hortikultura; d. Kawasan peruntukan kegiatan

perkebunan; dan e. Kawasan peruntukan kegiatan

peternakan. 4.2. Zona B4 ditetapkan di;

a. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai;

b. sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Bangun Purba, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, sebagian wilayah Sinembah Tanjung Muda Hulu, sebagian wilayah Kecamatan Gunung Meriah, sebagian wilayah Kecamatan Patumbak, sebagian wilayah Kecamatan Deli Tua, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, dan sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Dolak Rakyat, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, dan

Serdang; Bangunan bersejarah di Koridor Kota Lama Belawan dan Kota Lama Kesawan di Kota Medan; Bangunan bersejarah budaya Kesultanan Deli di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang. (Ps 46)

11. Pengembangan untuk kawasan pertahanan keamanan meliputi : Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut, Belawan Kota Medan; Pusat Latihan Militer Angkatan Laut Paluh Kurau Kabupaten Deli Serdang; Pangkalan Udara di Polonia Kota Medan; (Ps 43 butir 2 e, f, i)

Ket:

12. Kawasan Perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

Rosari Kecamatan Namorambe, Pantai Adil Kecamatan Namorambe, Sampuran Putih, Air Terjun Dua Warna, Sungai Dua Rasa dan Uruk Perkentangen di Kecamatan Sibolangit, Pantai Serambi Deli Kecamatan Pantai Labu dan Pantai Salju di Kecamatan Bangun Purba;

b. Peruntukan pariwisata buatan, antara lain ; Hill Park di Kecamatan Sibolangit; Taman Wisata Hairos Indah di Kecamatan Pancur Batu; Taman Rekreasi Dewi Sibolangit, di Kecamatan Sibolangit; Siba Island, di Kecamatan Hamparan Perak; Desa Wisata Bunga, Kecamatan Tanjung Morawa; Retreat Center, Kecamatan Sibolangit;

c. Peruntukan pariwisata budaya, antara lain Situs Budaya Putri Hijau di Desa Deli Tua, yang berada di perbatasan antara Kecamatan Delu Tua dan Kecamatan Namorambe serta Situs Kota Rantang di Desa Kota Rantang Kecamatan. Hamparan Perak.

sebagian wilayah Kecamatan Patumbak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Lubuk Pakam, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, dan sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang; sebagian wilayah Kecamatan Binjai Kota,

c. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Utara, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Barat, dan sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai; dan

d. sebagian wilayah Kecamatan Berastagi di Kabupaten Karo.

3.1. Zona B3 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan sedang dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi. a. Kawasan peruntukan

perumahan kepadatan rendah;

b. Kawasan peruntukan pemerintahan kecamatan;

c. Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;

d. Kawasan peruntukan pelayanan olahraga skala lokal;

e. Kawasan peruntukan pelayanan kesehatan skala lokal;

f. Kawasan peruntukan industri manufaktur;

g. Kawasan peruntukan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

h. Kawasan peruntukan pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

i. Kawasan peruntukan pelayanan transportasi udara internasional dan nasional;

j. Kawasan peruntukan kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

k. Kawasan peruntukan kegiatan pariwisata; dan

l. Kawasan peruntukan kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.

3.2. Zona B3 ditetapkan di; a. sebagian wilayah

Kecamatan Medan Labuhan dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Marelan di Kota Medan; dan

b. sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu, sebagian wilayah Kecamatan Beringin, sebagian wilayah

Page 10: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 10

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo.

4.3. Didalam Zona B4 terdapat penunjukan kawasan hutan; a. Zona B4 yang menurut penunjukan

kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan lindung pada zona L1, yang selanjutnya disebut L1/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, sebagian wilayah Kecamatan Dolak Rakyat, dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo;

b. Zona B4 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi tetap pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit, sebagian wilayah Kecamatan Biru-biru, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, dan sebagian wilayah Kecamatan Bangun Purba di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. Zona B4 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi terbatas pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan dan sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu di Kabupaten Deli Serdang.

5.1. Zona B6 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 merupakan zona perairan laut dengan karakteristik sebagai kawasan yang potensial untuk kegiatan kelautan serta kegiatan pariwisata kelautan. a. Kawasan peruntukan kegiatan budi

daya perikanan; b. Kawasan peruntukan kegiatan

transportasi laut; dan c. Kawasan peruntukan kegiatan

pariwisata. 5.2. Zona B6 ditetapkan di di seluruh perairan

laut di Kawasan Perkotaan Mebidangro.

Kecamatan Labuhan Deli, dan sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak di Kabupaten Deli Serdang.

4.1. Zona B4 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sedang serta kualitas pelayanan prasarana dan sarana sedang. a. Kawasan peruntukan

kegiatan pariwisata; b. Kawasan peruntukan

kegiatan pertanian tanaman pangan;

c. Kawasan peruntukan kegiatan hortikultura;

d. Kawasan peruntukan kegiatan perkebunan; dan

e. Kawasan peruntukan kegiatan peternakan.

4.2. Zona B4 ditetapkan di; a. sebagian wilayah

Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai;

b. sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Bangun Purba, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, sebagian wilayah Sinembah Tanjung Muda Hulu, sebagian wilayah Kecamatan Gunung Meriah, sebagian wilayah Kecamatan Patumbak, sebagian wilayah Kecamatan Deli Tua, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, dan sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Dolak Rakyat, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo.

4.3. Didalam Zona B4 terdapat penunjukan kawasan hutan; a. Zona B4 yang menurut

penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan lindung pada zona L1, yang selanjutnya disebut L1/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, sebagian wilayah Kecamatan Dolak Rakyat,

Page 11: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 11

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo;

b. Zona B4 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi tetap pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit, sebagian wilayah Kecamatan Biru-biru, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, dan sebagian wilayah Kecamatan Bangun Purba di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. Zona B4 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi terbatas pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan dan sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu di Kabupaten Deli Serdang.

5.1. Zona B6 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 merupakan zona perairan laut dengan karakteristik sebagai kawasan yang potensial untuk kegiatan kelautan serta kegiatan pariwisata kelautan. a. Kawasan peruntukan

kegiatan budi daya perikanan;

b. Kawasan peruntukan kegiatan transportasi laut; dan

c. Kawasan peruntukan kegiatan pariwisata.

5.2. Zona B6 ditetapkan di di seluruh perairan laut di Kawasan Perkotaan Mebidangro.

1.1.5 Mengarahkan pengembangan perkotaan pada arah timur dan barat, dan mengendalikan pengembangan di kawasan pesisir dan perbukitan di bagian selatan Kawasan Perkotaan Mebidangro.

Makna : 1. Definisi kawasan pesisir adalah: “wilayah

daratan dan wilayah laut yang bertemu di garis pantai dimana wilayah daratan mencakup daerah yang tergenang atau tidak tergenang air yang dipengaruhi oleh proses-proses laut seperti pasang surut, angin laut, dan intrusi air laut. Sedangkan wilayah laut mencakup perairan yang dipengaruhi oleh proses-proses alami daratan seperti sedimentasi dan aliran air tawar ke laut serta perairan yang dipengaruhi oleh kegiatan manusia di darat” (Bengen, 2000:3). Sedangkan menurut Naskah Akademik Pengelolaan Wilayah Pesisir (2001), pengertian dari kawasan pesisir adalah wilayah pesisir tertentu yang ditunjuk atau ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan kriteria tertentu, seperti karakteristik fisik, biologi, sosial, dan ekonomi untuk dipertahankan keberadaannya.

2. Arah timur yang dimaksud adalah pusat – pusat kegiatan di timur pada Kab Deli Serdang;

3. Arah Barat yang dimaksud adalah pusat – pusat kegiatan di Barat Deli Serdang termasuk Karo.

4. Kecamatan yang ada dipesisir Kota Medan dan Deli Serdang

SWK= 1.1. Zona B1 merupakan zona dengan

karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sangat tinggi dan tinggi, kualitas pelayanan

Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur Medan dan kawasan perumahan kepadatan sedang di bagian selatan Kota Medan yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi : e. membentuk kawasan permukiman yang layak, aman dan nyaman melalui pengaturan pengembangan lokasi baru yang diutamakan di daerah utara dan membatasi di daerah selatan; (Ps 11 ayat 2 butir e)

Tidak diatur Kawasan dikembangkan dan dikendalikan 1.1. Zona B1 merupakan zona dengan

karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sangat tinggi dan tinggi, kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi, dan bangunan gedung dengan intensitas tinggi, baik vertikal maupun horizontal. a. Kawasan peruntukan

perumahan kepadatan tinggi;

b. Kawasan peruntukan pemerintahan provinsi;

c. Kawasan peruntukan pemerintahan kabupaten, kota, dan/atau kecamatan;

d. Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;

e. Kawasan peruntukan pelayanan pendidikan tinggi;

f. Kawasan peruntukan pelayanan olahraga skala internasional, nasional, regional, dan lokal;

g. Kawasan peruntukan pelayanan kesehatan skala internasional, nasional, regional, dan lokal;

Page 12: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 12

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

prasarana dan sarana tinggi, dan bangunan gedung dengan intensitas tinggi, baik vertikal maupun horizontal. a. Kawasan peruntukan perumahan

kepadatan tinggi; b. Kawasan peruntukan pemerintahan

provinsi; c. Kawasan peruntukan pemerintahan

kabupaten, kota, dan/atau kecamatan;

d. Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;

e. Kawasan peruntukan pelayanan pendidikan tinggi;

f. Kawasan peruntukan pelayanan olahraga skala internasional, nasional, regional, dan lokal;

g. Kawasan peruntukan pelayanan kesehatan skala internasional, nasional, regional, dan lokal;

h. Kawasan peruntukan industri kreatif;

i. Kawasan peruntukan industri manufaktur;

j. Kawasan peruntukan pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

k. Kawasan peruntukan pelayanan transportasi udara internasional dan nasional;

l. Kawasan peruntukan kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

m. Kawasan peruntukan kegiatan pariwisata; dan

n. Kawasan peruntukan kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.

1.2. Zona B1, ditetapkan di ; a. sebagian wilayah Kecamatan Medan

Marelan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Medan Helvetia, Kecamatan Medan Timur, Kecamatan Medan Barat, Kecamatan Medan Petisah, Kecamatan Medan Perjuangan, Kecamatan Medan Area, Kecamatan Medan Tembung, Kecamatan Medan Sunggal, Kecamatan Medan Maimun, Kecamatan Medan Baru, Kecamatan Medan Kota, Kecamatan Medan Polonia, Kecamatan Medan Selayang, sebagian wilayah Kecamatan Medan Tuntungan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Johor, dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Amplas di Kota Medan;

b. sebagian wilayah Kecamatan Sunggal, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Lubuk Pakam, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, sebagian wilayah Kecamatan Beringin, dan sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Kota, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Utara, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Barat, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Timur, dan sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai.

2.1. Zona B2 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan tinggi dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi.

h. Kawasan peruntukan industri kreatif;

i. Kawasan peruntukan industri manufaktur;

j. Kawasan peruntukan pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

k. Kawasan peruntukan pelayanan transportasi udara internasional dan nasional;

l. Kawasan peruntukan kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

m. Kawasan peruntukan kegiatan pariwisata; dan

n. Kawasan peruntukan kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.

1.2. Zona B1, ditetapkan di ; a. sebagian wilayah

Kecamatan Medan Marelan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Medan Helvetia, Kecamatan Medan Timur, Kecamatan Medan Barat, Kecamatan Medan Petisah, Kecamatan Medan Perjuangan, Kecamatan Medan Area, Kecamatan Medan Tembung, Kecamatan Medan Sunggal, Kecamatan Medan Maimun, Kecamatan Medan Baru, Kecamatan Medan Kota, Kecamatan Medan Polonia, Kecamatan Medan Selayang, sebagian wilayah Kecamatan Medan Tuntungan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Johor, dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Amplas di Kota Medan;

b. sebagian wilayah Kecamatan Sunggal, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Lubuk Pakam, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, sebagian wilayah Kecamatan Beringin, dan sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Kota, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Utara, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Barat, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Timur, dan sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai.

2.1. Zona B2 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan tinggi dan

Page 13: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 13

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

a. Kawasan peruntukan perumahan kepadatan sedang;

b. Kawasan peruntukan pemerintahan kabupaten, kota, dan/atau kecamatan;

c. Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala regional;

d. Kawasan peruntukan pelayanan pendidikan tinggi;

e. Kawasan peruntukan pelayanan olahraga skala internasional, nasional, regional, dan lokal;

f. Kawasan peruntukan pelayanan kesehatan skala internasional, nasional, regional, dan lokal;

g. Kawasan peruntukan industri mikro, kecil, dan menengah;

h. Kawasan peruntukan kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

i. Kawasan peruntukan pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

j. Kawasan peruntukan pelayanan transportasi laut internasional dan nasional;

k. Kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan negara;

l. Kawasan peruntukan kegiatan pariwisata; dan

m. Kawasan peruntukan kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.

2.2. Zona B2 ditetapkan; a. sebagian wilayah Kecamatan Medan

Belawan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Marelan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Helvetia, dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Deli di Kota Medan;

b. sebagian wilayah Kecamatan Sunggal, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Deli Tua, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Patumbak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Lubuk Pakam, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, dan sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang; sebagian wilayah Kecamatan Binjai Kota,

c. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Utara, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Barat, dan sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai; dan

d. sebagian wilayah Kecamatan Berastagi di Kabupaten Karo.

3.1. Zona B3 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan sedang dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi. a. kawasan peruntukan perumahan

kepadatan rendah; b. kawasan peruntukan pemerintahan

kecamatan; c. kawasan peruntukan perdagangan

dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;

d. kawasan peruntukan pelayanan olahraga skala lokal;

e. kawasan peruntukan pelayanan kesehatan skala lokal;

kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi. a. Kawasan peruntukan

perumahan kepadatan sedang;

b. Kawasan peruntukan pemerintahan kabupaten, kota, dan/atau kecamatan;

c. Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala regional;

d. Kawasan peruntukan pelayanan pendidikan tinggi;

e. Kawasan peruntukan pelayanan olahraga skala internasional, nasional, regional, dan lokal;

f. Kawasan peruntukan pelayanan kesehatan skala internasional, nasional, regional, dan lokal;

g. Kawasan peruntukan industri mikro, kecil, dan menengah;

h. Kawasan peruntukan kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

i. Kawasan peruntukan pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

j. Kawasan peruntukan pelayanan transportasi laut internasional dan nasional;

k. Kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan negara;

l. Kawasan peruntukan kegiatan pariwisata; dan

m. Kawasan peruntukan kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.

2.2. Zona B2 ditetapkan; a. sebagian wilayah

Kecamatan Medan Belawan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Marelan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Helvetia, dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Deli di Kota Medan;

b. sebagian wilayah Kecamatan Sunggal, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Deli Tua, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Patumbak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Lubuk Pakam, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, dan sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang; sebagian wilayah Kecamatan Binjai Kota,

Page 14: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 14

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

f. kawasan peruntukan industri manufaktur;

g. kawasan peruntukan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

h. kawasan peruntukan pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

i. kawasan peruntukan pelayanan transportasi udara internasional dan nasional;

j. kawasan peruntukan kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

k. kawasan peruntukan kegiatan pariwisata; dan

l. kawasan peruntukan kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.

3.2. Zona B3 ditetapkan di; a. sebagian wilayah Kecamatan Medan

Labuhan dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Marelan di Kota Medan; dan

b. sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu, sebagian wilayah Kecamatan Beringin, sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, dan sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak di Kabupaten Deli Serdang.

4.1. Zona B4 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sedang serta kualitas pelayanan prasarana dan sarana sedang. a. kawasan peruntukan perumahan

kepadatan rendah; b. kawasan peruntukan kegiatan

pariwisata; c. kawasan peruntukan kegiatan

pertanian tanaman pangan; d. kawasan peruntukan kegiatan

hortikultura; e. kawasan peruntukan kegiatan

perkebunan; dan f. kawasan peruntukan kegiatan

peternakan. 4.2. Zona B4 ditetapkan di;

a. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai;

b. sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Bangun Purba, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, sebagian wilayah Sinembah Tanjung Muda Hulu, sebagian wilayah Kecamatan Gunung Meriah, sebagian wilayah Kecamatan Patumbak, sebagian wilayah Kecamatan Deli Tua, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, dan sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Dolak Rakyat, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo.

c. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Utara, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Barat, dan sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai; dan

d. sebagian wilayah Kecamatan Berastagi di Kabupaten Karo.

3.1. Zona B3 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan sedang dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi. a. kawasan peruntukan

perumahan kepadatan rendah;

b. kawasan peruntukan pemerintahan kecamatan;

c. kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;

d. kawasan peruntukan pelayanan olahraga skala lokal;

e. kawasan peruntukan pelayanan kesehatan skala lokal;

f. kawasan peruntukan industri manufaktur;

g. kawasan peruntukan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

h. kawasan peruntukan pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

i. kawasan peruntukan pelayanan transportasi udara internasional dan nasional;

j. kawasan peruntukan kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

k. kawasan peruntukan kegiatan pariwisata; dan

l. kawasan peruntukan kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.

3.2. Zona B3 ditetapkan di; a. sebagian wilayah

Kecamatan Medan Labuhan dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Marelan di Kota Medan; dan

b. sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu, sebagian wilayah Kecamatan Beringin, sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, dan sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak di Kabupaten Deli Serdang.

4.1. Zona B4 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sedang serta kualitas pelayanan prasarana dan sarana sedang. a. kawasan peruntukan

perumahan kepadatan rendah;

Page 15: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 15

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

4.3. Didalam Zona B4 terdapat penunjukan kawasan hutan; a. Zona B4 yang menurut penunjukan

kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan lindung pada zona L1, yang selanjutnya disebut L1/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, sebagian wilayah Kecamatan Dolak Rakyat, dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo;

b. Zona B4 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi tetap pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit, sebagian wilayah Kecamatan Biru-biru, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, dan sebagian wilayah Kecamatan Bangun Purba di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. Zona B4 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi terbatas pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan dan sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu di Kabupaten Deli Serdang.

5.1. Zona B5 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sedang.

5.2. Zona B5 merupakan kawasan peruntukan pertanian dengan irigasi teknis.

5.3. Zona B5 ditetapkan di a. sebagian wilayah Kecamatan Binjai

Selatan di Kota Binjai; b. sebagian wilayah Kecamatan

Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, dan sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Berastagi di Kabupaten Karo.

6.1. Zona B6 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 merupakan zona perairan laut dengan karakteristik sebagai kawasan yang potensial untuk kegiatan kelautan serta kegiatan pariwisata kelautan. a. Kawasan peruntukan kegiatan budi

daya perikanan; b. Kawasan peruntukan kegiatan

transportasi laut; dan c. Kawasan peruntukan kegiatan

pariwisata. 6.2. Zona B6 ditetapkan di di seluruh perairan

laut di Kawasan Perkotaan Mebidangro. 7.1. Zona B7 merupakan zona dengan

karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sedang dan rendah. a. Kawasan peruntukan hutan

produksi terbatas; b. Kawasan peruntukan hutan

produksi tetap; dan c. Kawasan peruntukan hutan

produksi yang dapat dikonversi. 7.2. Zona B7 ditetapkan

a. di sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan

b. kawasan peruntukan kegiatan pariwisata;

c. kawasan peruntukan kegiatan pertanian tanaman pangan;

d. kawasan peruntukan kegiatan hortikultura;

e. kawasan peruntukan kegiatan perkebunan; dan

f. kawasan peruntukan kegiatan peternakan.

4.2. Zona B4 ditetapkan di; a. sebagian wilayah

Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai;

b. sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Bangun Purba, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, sebagian wilayah Sinembah Tanjung Muda Hulu, sebagian wilayah Kecamatan Gunung Meriah, sebagian wilayah Kecamatan Patumbak, sebagian wilayah Kecamatan Deli Tua, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, dan sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Dolak Rakyat, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo.

4.3. Didalam Zona B4 terdapat penunjukan kawasan hutan; a. Zona B4 yang menurut

penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan lindung pada zona L1, yang selanjutnya disebut L1/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, sebagian wilayah Kecamatan Dolak Rakyat, dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo;

b. Zona B4 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi tetap pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru,

Page 16: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 16

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Sibolangit, sebagian wilayah Kecamatan Biru-biru, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu, sebagian wilayah Kecamatan Gunung Meriah, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, dan sebagian wilayah Kecamatan Bangun Purba di Kabupaten Deli Serdang.

b. Di dalam Zona B7 terdapat Zona B7 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan lindung pada zona L1, yang selanjutnya disebut L1/B7, di sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan di Kabupaten Deli Serdang;

sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit, sebagian wilayah Kecamatan Biru-biru, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, dan sebagian wilayah Kecamatan Bangun Purba di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. Zona B4 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi terbatas pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan dan sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu di Kabupaten Deli Serdang.

5.1. Zona B5 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sedang.

5.2. Zona B5 merupakan kawasan peruntukan pertanian dengan irigasi teknis.

5.3. Zona B5 ditetapkan di a. sebagian wilayah

Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai;

b. sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, dan sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Berastagi di Kabupaten Karo.

6.1. Zona B6 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 merupakan zona perairan laut dengan karakteristik sebagai kawasan yang potensial untuk kegiatan kelautan serta kegiatan pariwisata kelautan. a. Kawasan peruntukan

kegiatan budi daya perikanan;

b. Kawasan peruntukan kegiatan transportasi laut; dan

c. Kawasan peruntukan kegiatan pariwisata.

6.2. Zona B6 ditetapkan di di seluruh perairan laut di Kawasan Perkotaan Mebidangro.

7.1. Zona B7 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sedang dan rendah. a. Kawasan peruntukan

hutan produksi terbatas; b. Kawasan peruntukan

hutan produksi tetap; dan c. Kawasan peruntukan

hutan produksi yang dapat dikonversi.

7.2. Zona B7 ditetapkan a. di sebagian wilayah

Kecamatan Percut Sei

Page 17: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 17

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit, sebagian wilayah Kecamatan Biru-biru, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu, sebagian wilayah Kecamatan Gunung Meriah, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, dan sebagian wilayah Kecamatan Bangun Purba di Kabupaten Deli Serdang.

b. Di dalam Zona B7 terdapat Zona B7 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan lindung pada zona L1, yang selanjutnya disebut L1/B7, di sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan di Kabupaten Deli Serdang;

1.2 Kebijakan 2: Peningkatan akses pelayanan pusat-pusat kegiatan perkotaan Mebidangro sebagai pembentuk struktur ruang perkotaan dan penggerak utama pengembangan wilayah Sumatera bagian utara;

1.2.1 Menetapkan pusat kegiatan yang tersebar dan seimbang di Kawasan Perkotaan Mebidangro;

1. Pusat kegiatan di kawasan perkotaan inti di Kota Medan, meliputi: 1. Pusat pemerintahan provinsi; 2. Pusat pemerintah kota dan/atau

kecamatan; 3. Pusat perdagangan dan jasa skala

internasional, nasional, dan regional; 4. Pusat pelayanan pendidikan tinggi; 5. Pusat pelayanan olahraga skala

internasional, nasional, dan regional; 6. Pusat pelayanan kesehatan skala

internasional, nasional, dan regional; 7. Pusat kegiatan industri kreatif; 8. Pusat kegiatan industri manufaktur; 9. Pusat kegiatan industri hilir

pengolahan hasil sektor unggulan 10. Perkebunan, perikanan, dan

kehutanan; 11. Pusat pelayanan sistem angkutan

umum penumpang dan angkutan barang regional;

12. Pusat pelayanan transportasi laut internasional dan nasional;

13. Pusat pelayanan transportasi udara internasional dan nasional;

14. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

15. Pusat kegiatan pariwisata; dan 16. Pusat kegiatan pertemuan,

pameran, dan sosial budaya. 1. Pusat kegiatan di kawasan perkotaan Binjai

di Kota Binjai, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kota dan/atau

kecamatan; 2. Pusat kegiatan perdagangan dan

jasa skala lokal; 3. Pusat pelayanan pendidikan tinggi; 4. Pusat pelayanan olahraga skala

lokal; 5. Pusat pelayanan kesehatan skala

lokal; 6. Pusat kegiatan industri hilir

pengolahan hasil sektor unggulan 7. Perkebunan, perikanan, dan

kehutanan; 8. Pusat pelayanan sistem angkutan

umum penumpang dan angkutan barang regional; dan

9. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur 1. Strategi pengembangan kawasan metropolitan, kawasan strategis bidang ekonomi, kawasan pengembangan ekonomi terpadu, kawasan tertinggal, serta kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas di Kota Medan dalam rangka mendukung fungsi Kota Medan sebagai bagian dari Pusat Kegiatan Nasional Kawasan Perkotaan Mebidangro sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi: a. menetapkan 7 (tujuh)

kecamatan di Pusat Kota yang ditetapkan sebagai Pusat Kawasan Metropolitan;

b. mengembangkan kawasan strategis bidang ekonomi yang diusulkan sebagai KEK;

c. mengembangkan kawasan ekonomi terpadu;

d. mengembangkan Kawasan Pelabuhan Belawan beserta pusat dan sub pusat pelayanan kota yang ada di dalamnya sebagai kawasan pelabuhan internasional;

(Ps 12 ayat 2 butir a, b, c dan d) 2. Pusat pelayanan kota

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a meliputi: a. pusat pelayanan kota di pusat

Kota Medan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan perdagangan/bisnis, pusat kegiatan jasa dan kegiatan pemerintahan provinsi dan kota, dan pusat pelayanan ekonomi; dan

b. pusat pelayanan kota di bagian Utara yang berfungsi sebagai pusat kegiatan jasa dan perdagangan regional, pusat pelayanan transportasi; pusat kegiatan sosial – budaya, dan pusat kegiatan industri serta pusat pertahanan keamanan;

Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf d ditetapkan kebijakan sebagai berikut:

a. Penataan dan pengembangan pusat-pusat kegiatan yang dapat memantapkan peran dan fungsi Kabupaten Deli Serdang sebagai bagian dari Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Kawasan Perkotaan Mebidangro; (Ps 3 butir 4 a)

b. Penguatan pusat-pusat kegiatan wilayah Kabupaten Deli Serdang sebagai bagian dari kota-kota di Kawasan Perkotaan Mebidangro; (Ps 3 butir 4 b) dan

c. Penyediaan prasarana dan sarana untuk kelancaran pelayanan di wilayah Kawasan Perkotaan Mebidangro. (Ps 3 butir 4 c)

d. PKN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) yang termaktub dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, sama dengan Pasal 3 ayat (4); (Ps 9 butir 2)

Kawasan yang dikendalikan 1. Pusat kegiatan di kawasan

perkotaan inti di Kota Medan, meliputi: 1. Pusat pemerintahan

provinsi; 2. Pusat pemerintah kota

dan/atau kecamatan; 3. Pusat perdagangan dan

jasa skala internasional, nasional, dan regional;

4. Pusat pelayanan pendidikan tinggi;

5. Pusat pelayanan olahraga skala internasional, nasional, dan regional;

6. Pusat pelayanan kesehatan skala internasional, nasional, dan regional;

7. Pusat kegiatan industri kreatif;

8. Pusat kegiatan industri manufaktur;

9. Pusat kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan

10. Perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

11. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

12. Pusat pelayanan transportasi laut internasional dan nasional;

13. Pusat pelayanan transportasi udara internasional dan nasional;

14. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

15. Pusat kegiatan pariwisata; dan

16. Pusat kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.

2. Pusat kegiatan di kawasan perkotaan Binjai di Kota Binjai, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kota

dan/atau kecamatan;

Page 18: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 18

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

2. Kawasan Perkotaan Hamparan Perak di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat kegiatan perdagangan dan

jasa skala internasional, nasional, dan regional;

3. Pusat pelayanan olahraga skala lokal;

4. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal;

5. Pusat kegiatan industri manufaktur; 6. Pusat kegiatan industri hilir

pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

7. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

8. Pusat kegiatan pariwisata; dan 9. Pusat kegiatan pertemuan,

pameran, dan sosial budaya. 3. Kawasan Perkotaan Sunggal di Kabupaten

Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat kegiatan perdagangan dan

jasa skala lokal; 3. Pusat pelayanan olahraga skala

lokal; 4. Pusat pelayanan kesehatan skala

lokal; 5. Pusat kegiatan industri manufaktur; 6. Pusat kegiatan industri mikro, kecil,

dan menengah; 7. Pusat pelayanan sistem angkutan

umum penumpang dan angkutan barang regional; dan

8. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara.

4. Kawasan Perkotaan Tanjung Morawa di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat kegiatan perdagangan dan

jasa skala lokal; 3. Pusat pelayanan olahraga skala

lokal; 4. Pusat pelayanan kesehatan skala

lokal; 5. Pusat kegiatan industri manufaktur; 6. Pusat kegiatan industri mikro, kecil,

dan menengah; dan 7. Pusat pelayanan sistem angkutan

umum penumpang dan angkutan barang regional.

5. Kawasan Perkotaan Percut Sei Tuan di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat perdagangan dan jasa skala

internasional, nasional, dan regional; 3. Pusat pelayanan pendidikan tinggi; 4. Pusat pelayanan olahraga skala

internasional, nasional, dan regional; 5. Pusat pelayanan kesehatan skala

nasional dan regional; 6. Psuat industri manufaktur; 7. Pusat kegiatan industri hilir

pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

8. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

9. Pusat kegiatan pariwisata; dan 10. Pusat kegiatan pertemuan,

pameran, dan sosial budaya. 6. Kawasan Perkotaan Pancur Batu di

Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat kegiatan perdagangan dan

jasa skala lokal; 3. Pusat pelayanan pendidikan tinggi; 4. Pusat pelayanan olahraga skala

lokal; 5. Pusat pelayanan kesehatan skala

lokal;

3. Pusat pelayanan kota di pusat kota sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a ditetapkan pada 7 (tujuh) Kecamatan di Pusat Kota Medan meliputi : a. kecamatan Medan Polonia; b. kecamatan Medan Maimun; c. kecamatan Medan Baru (Kelurahan Darat dan Petisah Hulu); d. kecamatan Medan Petisah (Kelurahan Petisah Tengah dan Sekip); e. kecamatan Medan Barat (Kelurahan Kesawan dan Silalas); f. kecamatan Medan Timur (Kelurahan Persiapan Perintis dan Gang Buntu); dan g. kecamatan Medan Kota (Kelurahan Pusat Pasar, Pasar Baru dan Kelurahan Mesjid).

4. Pusat pelayanan kota di bagian Utara sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b ditetapkan di antara Kecamatan Medan Labuhan dan Medan Marelan, tepatnya disekitar Mesjid Raya Labuhan, Kelurahan Pekan Labuhan.

5. Subpusat pelayanan kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b meliputi : a. subpusat pelayanan kota

Medan Belawan yang berfungsi sebagai pusat pelayanan transportasi laut, pusat kegiatan bongkar muat dan impor – ekspor, pusat pelayanan pertahanan keamanan, pusat kegiatan industri dan pusat kegiatan perikanan, ditetapkan di Kecamatan Medan Belawan, tepatnya di stasiun kereta api Pelabuhan Belawan Lama;

b. subpusat pelayanan kota Medan Labuhan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan jasa dan perdagangan, pusat pelayanan transportasi, dan pusat pelayanan kesehatan, ditetapkan di Kecamatan Medan Labuhan, tepatnya di persimpangan jalan Marelan Raya dan Jalan Yos Sudarso, diantara Kelurahan Pekan Labuhan dengan Kelurahan Martubung;

c. subpusat pelayanan kota Medan Marelan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan perdagangan kebutuhan pokok dan pusat kegiatan rekreasi serta wisata, ditetapkan di Kecamatan Medan Marelan, tepatnya dipersimpangan Jalan Marelan Raya dan Jalan Rahmad Budin di Kelurahan Terjun;

d. subpusat pelayanan kota Medan Perjuangan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan perdagangan/bisnis dan pusat pelayanan olahraga, ditetapkan di Kecamatan Medan Tembung tepatnya disekitar aksara, meliputi Kecamatan Medan Perjuangan dan Medan Tembung;

2. Pusat kegiatan perdagangan dan jasa skala lokal;

3. Pusat pelayanan pendidikan tinggi;

4. Pusat pelayanan olahraga skala lokal;

5. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal;

6. Pusat kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan

7. Perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

8. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional; dan

9. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

3. Kawasan Perkotaan Hamparan Perak di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan

kecamatan; 2. Pusat kegiatan

perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;

3. Pusat pelayanan olahraga skala lokal;

4. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal;

5. Pusat kegiatan industri manufaktur;

6. Pusat kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

7. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

8. Pusat kegiatan pariwisata; dan

9. Pusat kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.

4. Kawasan Perkotaan Sunggal di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan

kecamatan; 2. Pusat kegiatan

perdagangan dan jasa skala lokal;

3. Pusat pelayanan olahraga skala lokal;

4. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal;

5. Pusat kegiatan industri manufaktur;

6. Pusat kegiatan industri mikro, kecil, dan menengah;

7. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional; dan

8. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara.

5. Kawasan Perkotaan Tanjung Morawa di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan

kecamatan; 2. Pusat kegiatan

perdagangan dan jasa skala lokal;

3. Pusat pelayanan olahraga skala lokal;

4. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal;

5. Pusat kegiatan industri manufaktur;

Page 19: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 19

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

6. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

7. Pusat kegiatan pariwisata; dan 8. Pusat kegiatan pertemuan,

pameran, dan sosial budaya. 7. Kawasan Perkotaan Lubuk Pakam di

Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kabupaten

dan/atau kecamatan; 2. Pusat perdagangan dan jasa skala

internasional, nasional, dan regional; 3. Pusat pelayanan olahraga skala

lokal; 4. Pusat pelayanan kesehatan skala

regional; 5. Pusat kegiatan industri manufaktur; 6. Pusat kegiatan industri hilir

pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

7. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

8. Pusat pelayanan transportasi udara internasional dan nasional; dan

9. Pusat kegiatan pariwisata. 8. Kawasan Perkotaan Galang di Kabupaten

Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat kegiatan perdagangan dan

jasa skala regional; 3. Pusat pelayanan olahraga skala

lokal; 4. Pusat pelayanan kesehatan skala

lokal; 5. Pusat pelayanan sistem angkutan

umum penumpang dan angkutan barang regional;

6. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara; dan

7. Pusat kegiatan pertanian. 9. Kawasan Perkotaan Berastagi di Kabupaten

Karo, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat perdagangan dan jasa skala

internasional, nasional, dan regional; 3. Pusat pelayanan olahraga skala

lokal; 4. Pusat pelayanan kesehatan skala

lokal; 5. Pusat pelayanan sistem angkutan

umum penumpang dan angkutan barang regional;

6. Pusat kegiatan pariwisata; 7. Pusat kegiatan pertemuan,

pameran, dan sosial budaya; dan 8. Pusat kegiatan pertanian.

e. subpusat pelayanan kota Medan Area yang berfungsi sebagai pusat pelayanan ekonomi dan pusat pelayanan transportasi, ditetapkan di Kecamatan Medan Amplas tepatnya di sekitar persimpangan terminal Amplas, Kelurahan Timbang Deli, meliputi seluruh kelurahan di Kecamatan Medan Area, Medan Kota kecuali Kelurahan Pusat Pasar, Pasar Baru dan Kelurahan Mesjid;

f. subpusat pelayanan kota Medan Helvetia yang berfungsi sebagai pusat pelayanan ekonomi, pusat pelayanan transportasi wilayah bagian Barat, dan pusat kegiatan sosial-budaya, serta pusat pelayanan pertahanan keamanan, ditetapkan di Kecamatan Medan Helvetia tepatnya di Jalan Asrama, antara rel Kereta Api dan Jalan Gaperta, meliputi seluruh kelurahan di Kecamatan Medan Petisah kecuali Kelurahan Petisah Tengah dan Sekip;

g. subpusat pelayanan kota Medan Selayang yang berfungsi sebagai pusat kegiatan perdagangan/bisnis dan pusat pendidikan, ditetapkan di Kecamatan Medan Selayang tepatnya di sekitar simpang Pemda, meliputi Kecamatan Medan Tuntungan, Kecamatan Medan Baru kecuali Kelurahan Darat dan Petisah Hulu, seluruh kelurahan di Kecamatan Medan Selayang dan Kecamatan Medan Johor; dan

h. subpusat pelayanan kota Medan Timur yang berfungsi sebagai pusat kegiatan perdagangan/bisnis, pusat pelayanan transportasi (TOD), dan pusat kegiatan sosial-budaya, serta pusat pelayanan pertahanan keamanan, ditetapkan di Kecamatan Medan Timur tepatnya disekitar jembatan layang Pulo Brayan, meliputi Kecamatan Medan Deli, seluruh kelurahan di Kecamatan Medan Timur kecuali Kelurahan Persiapan Perintis dan Gang Buntu, seluruh kelurahan di Kecamatan Medan Barat kecuali Kelurahan Kesawan dan Silalas.

6. Pusat lingkungan yang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c meliputi lokasi pelayanan tersier maupun pusat pelayanan lingkungan akan diatur lebih lanjut berdasarkan RDTR Kota.

(Ps 14 ayat 3, 4, 5, 6 dan 7)

6. Pusat kegiatan industri mikro, kecil, dan menengah; dan

7. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional.

6. Kawasan Perkotaan Percut Sei Tuan di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan

kecamatan; 2. Pusat perdagangan dan

jasa skala internasional, nasional, dan regional;

3. Pusat pelayanan pendidikan tinggi;

4. Pusat pelayanan olahraga skala internasional, nasional, dan regional;

5. Pusat pelayanan kesehatan skala nasional dan regional;

6. Psuat industri manufaktur; 7. Pusat kegiatan industri hilir

pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

8. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

9. Pusat kegiatan pariwisata; dan

10. Pusat kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.

7. Kawasan Perkotaan Pancur Batu di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas:

1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat kegiatan

perdagangan dan jasa skala lokal;

3. Pusat pelayanan pendidikan tinggi;

4. Pusat pelayanan olahraga skala lokal;

5. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal;

6. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

7. Pusat kegiatan pariwisata; dan

8. Pusat kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.

8. Kawasan Perkotaan Lubuk Pakam di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan

kabupaten dan/atau kecamatan;

2. Pusat perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;

3. Pusat pelayanan olahraga skala lokal;

4. Pusat pelayanan kesehatan skala regional;

5. Pusat kegiatan industri manufaktur;

6. Pusat kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

7. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

8. Pusat pelayanan transportasi udara internasional dan nasional; dan

9. Pusat kegiatan pariwisata.

Page 20: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 20

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

9. Kawasan Perkotaan Galang di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan

kecamatan; 2. Pusat kegiatan

perdagangan dan jasa skala regional;

3. Pusat pelayanan olahraga skala lokal;

4. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal;

5. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

6. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara; dan

7. Pusat kegiatan pertanian. 10. Kawasan Perkotaan Berastagi di

Kabupaten Karo, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan

kecamatan; 2. Pusat perdagangan dan

jasa skala internasional, nasional, dan regional;

3. Pusat pelayanan olahraga skala lokal;

4. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal;

5. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

6. Pusat kegiatan pariwisata; 7. Pusat kegiatan pertemuan,

pameran, dan sosial budaya; dan

8. Pusat kegiatan pertanian.

1.2.2 Mengembangkan pusat-pusat kegiatan yang memiliki aksesibilitas eksternal yang memadai dan didukung oleh jaringan prasarana yang terpadu;

1. Pusat kegiatan di kawasan perkotaan inti di Kota Medan, meliputi: 1. Pusat pemerintahan provinsi; 2. Pusat pemerintah kota dan/atau

kecamatan; 3. Pusat perdagangan dan jasa skala

internasional, nasional, dan regional; 4. Pusat pelayanan pendidikan tinggi; 5. Pusat pelayanan olahraga skala

internasional, nasional, dan regional; 6. Pusat pelayanan kesehatan skala

internasional, nasional, dan regional; 7. Pusat kegiatan industri kreatif; 8. Pusat kegiatan industri manufaktur; 9. Pusat kegiatan industri hilir

pengolahan hasil sektor unggulan 10. Perkebunan, perikanan, dan

kehutanan; 11. Pusat pelayanan sistem angkutan

umum penumpang dan angkutan barang regional;

12. Pusat pelayanan transportasi laut internasional dan nasional;

13. Pusat pelayanan transportasi udara internasional dan nasional;

14. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

15. Pusat kegiatan pariwisata; dan 16. Pusat kegiatan pertemuan,

pameran, dan sosial budaya. 2. Pusat kegiatan di kawasan perkotaan Binjai

di Kota Binjai, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kota dan/atau

kecamatan; 2. Pusat kegiatan perdagangan dan

jasa skala lokal; 3. Pusat pelayanan pendidikan tinggi; 4. Pusat pelayanan olahraga skala

lokal; 5. Pusat pelayanan kesehatan skala

lokal; 6. Pusat kegiatan industri hilir

pengolahan hasil sektor unggulan 7. Perkebunan, perikanan, dan

kehutanan;

Tidak diatur 1. Pengembangan PKN, PKW, dan PKSN yang didukung prasarana dan sarana perkotaan yang memadai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf q dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro (ps 20 butir 18),

Tidak diatur 1. Strategi pengembangan kawasan metropolitan, kawasan strategis bidang ekonomi, kawasan pengembangan ekonomi terpadu, kawasan tertinggal, serta kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas di Kota Medan dalam rangka mendukung fungsi Kota Medan sebagai bagian dari Pusat Kegiatan Nasional Kawasan Perkotaan Mebidangro sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi: a. menetapkan 7 (tujuh)

kecamatan di Pusat Kota yang ditetapkan sebagai Pusat Kawasan Metropolitan;

b. mengembangkan kawasan strategis bidang ekonomi yang diusulkan sebagai KEK;

c. mengembangkan kawasan ekonomi terpadu;

d. mengembangkan Kawasan Pelabuhan Belawan beserta pusat dan sub pusat pelayanan kota yang ada di dalamnya sebagai kawasan pelabuhan internasional;

(Ps 12 ayat 2 butir a, b, c dan d) 2. Pusat pelayanan kota

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a meliputi: a. pusat pelayanan kota di pusat

Kota Medan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan perdagangan/bisnis, pusat kegiatan jasa dan kegiatan pemerintahan provinsi dan kota, dan pusat pelayanan ekonomi; dan

b. pusat pelayanan kota di bagian Utara yang berfungsi sebagai pusat kegiatan jasa dan perdagangan regional, pusat pelayanan transportasi; pusat kegiatan sosial –

Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf d ditetapkan kebijakan sebagai berikut: a. Penataan dan

pengembangan pusat-pusat kegiatan yang dapat memantapkan peran dan fungsi Kabupaten Deli Serdang sebagai bagian dari Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Kawasan Perkotaan Mebidangro; (Ps 3 butir 4 a)

b. Penguatan pusat-pusat kegiatan wilayah Kabupaten Deli Serdang sebagai bagian dari kota-kota di Kawasan Perkotaan Mebidangro; (Ps 3 butir 4 b) dan

c. Penyediaan prasarana dan sarana untuk kelancaran pelayanan di wilayah Kawasan Perkotaan Mebidangro. (Ps 3 butir 4 c)

d. PKN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) yang termaktub dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, sama dengan Pasal 3 ayat (4); (Ps 9 butir 2)

Kawasan yang didorong: 1. Pusat kegiatan di kawasan

perkotaan inti di Kota Medan, meliputi: 1. Pusat pemerintahan

provinsi; 2. Pusat pemerintah kota

dan/atau kecamatan; 3. Pusat perdagangan dan

jasa skala internasional, nasional, dan regional;

4. Pusat pelayanan pendidikan tinggi;

5. Pusat pelayanan olahraga skala internasional, nasional, dan regional;

6. Pusat pelayanan kesehatan skala internasional, nasional, dan regional;

7. Pusat kegiatan industri kreatif;

8. Pusat kegiatan industri manufaktur;

9. Pusat kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan

10. Perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

11. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

12. Pusat pelayanan transportasi laut internasional dan nasional;

13. Pusat pelayanan transportasi udara internasional dan nasional;

14. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

15. Pusat kegiatan pariwisata; dan

16. Pusat kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.

Page 21: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 21

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

8. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional; dan

9. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

3. Kawasan Perkotaan Hamparan Perak di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat kegiatan perdagangan dan

jasa skala internasional, nasional, dan regional;

3. Pusat pelayanan olahraga skala lokal;

4. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal;

5. Pusat kegiatan industri manufaktur; 6. Pusat kegiatan industri hilir

pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

7. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

8. Pusat kegiatan pariwisata; dan 9. Pusat kegiatan pertemuan,

pameran, dan sosial budaya. 4. Kawasan Perkotaan Sunggal di Kabupaten

Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat kegiatan perdagangan dan

jasa skala lokal; 3. Pusat pelayanan olahraga skala

lokal; 4. Pusat pelayanan kesehatan skala

lokal; 5. Pusat kegiatan industri manufaktur; 6. Pusat kegiatan industri mikro, kecil,

dan menengah; 7. Pusat pelayanan sistem angkutan

umum penumpang dan angkutan barang regional; dan

8. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara.

5. Kawasan Perkotaan Tanjung Morawa di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat kegiatan perdagangan dan

jasa skala lokal; 3. Pusat pelayanan olahraga skala

lokal; 4. Pusat pelayanan kesehatan skala

lokal; 5. Pusat kegiatan industri manufaktur; 6. Pusat kegiatan industri mikro, kecil,

dan menengah; dan 7. Pusat pelayanan sistem angkutan

umum penumpang dan angkutan barang regional.

6. Kawasan Perkotaan Percut Sei Tuan di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat perdagangan dan jasa skala

internasional, nasional, dan regional; 3. Pusat pelayanan pendidikan tinggi; 4. Pusat pelayanan olahraga skala

internasional, nasional, dan regional; 5. Pusat pelayanan kesehatan skala

nasional dan regional; 6. Psuat industri manufaktur; 7. Pusat kegiatan industri hilir

pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

8. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

9. Pusat kegiatan pariwisata; dan 10. Pusat kegiatan pertemuan,

pameran, dan sosial budaya. 7. Kawasan Perkotaan Pancur Batu di

Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat kegiatan perdagangan dan

jasa skala lokal; 3. Pusat pelayanan pendidikan tinggi;

budaya, dan pusat kegiatan industri serta pusat pertahanan keamanan;

3. Pusat pelayanan kota di pusat kota sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a ditetapkan pada 7 (tujuh) Kecamatan di Pusat Kota Medan meliputi : a. kecamatan Medan Polonia; b. kecamatan Medan Maimun; c. kecamatan Medan Baru (Kelurahan Darat dan Petisah Hulu); d. kecamatan Medan Petisah (Kelurahan Petisah Tengah dan Sekip); e. kecamatan Medan Barat (Kelurahan Kesawan dan Silalas); f. kecamatan Medan Timur (Kelurahan Persiapan Perintis dan Gang Buntu); dan g. kecamatan Medan Kota (Kelurahan Pusat Pasar, Pasar Baru dan Kelurahan Mesjid).

4. Pusat pelayanan kota di bagian Utara sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b ditetapkan di antara Kecamatan Medan Labuhan dan Medan Marelan, tepatnya disekitar Mesjid Raya Labuhan, Kelurahan Pekan Labuhan.

5. Subpusat pelayanan kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b meliputi : a. subpusat pelayanan kota

Medan Belawan yang berfungsi sebagai pusat pelayanan transportasi laut, pusat kegiatan bongkar muat dan impor – ekspor, pusat pelayanan pertahanan keamanan, pusat kegiatan industri dan pusat kegiatan perikanan, ditetapkan di Kecamatan Medan Belawan, tepatnya di stasiun kereta api Pelabuhan Belawan Lama;

b. subpusat pelayanan kota Medan Labuhan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan jasa dan perdagangan, pusat pelayanan transportasi, dan pusat pelayanan kesehatan, ditetapkan di Kecamatan Medan Labuhan, tepatnya di persimpangan jalan Marelan Raya dan Jalan Yos Sudarso, diantara Kelurahan Pekan Labuhan dengan Kelurahan Martubung;

c. subpusat pelayanan kota Medan Marelan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan perdagangan kebutuhan pokok dan pusat kegiatan rekreasi serta wisata, ditetapkan di Kecamatan Medan Marelan, tepatnya dipersimpangan Jalan Marelan Raya dan Jalan Rahmad Budin di Kelurahan Terjun;

d. subpusat pelayanan kota Medan Perjuangan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan perdagangan/bisnis dan pusat pelayanan olahraga, ditetapkan di Kecamatan Medan Tembung tepatnya disekitar aksara, meliputi Kecamatan Medan Perjuangan dan Medan Tembung;

e. subpusat pelayanan kota Medan Area yang berfungsi

2. Pusat kegiatan di kawasan perkotaan Binjai di Kota Binjai, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kota

dan/atau kecamatan; 2. Pusat kegiatan

perdagangan dan jasa skala lokal;

3. Pusat pelayanan pendidikan tinggi;

4. Pusat pelayanan olahraga skala lokal;

5. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal;

6. Pusat kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan

7. Perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

8. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional; dan

9. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

3. Kawasan Perkotaan Hamparan Perak di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan

kecamatan; 2. Pusat kegiatan

perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;

3. Pusat pelayanan olahraga skala lokal;

4. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal;

5. Pusat kegiatan industri manufaktur;

6. Pusat kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

7. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

8. Pusat kegiatan pariwisata; dan

9. Pusat kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.

4. Kawasan Perkotaan Sunggal di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan

kecamatan; 2. Pusat kegiatan

perdagangan dan jasa skala lokal;

3. Pusat pelayanan olahraga skala lokal;

4. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal;

5. Pusat kegiatan industri manufaktur;

6. Pusat kegiatan industri mikro, kecil, dan menengah;

7. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional; dan

8. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara.

5. Kawasan Perkotaan Tanjung Morawa di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan

kecamatan; 2. Pusat kegiatan

perdagangan dan jasa skala lokal;

3. Pusat pelayanan olahraga skala lokal;

Page 22: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 22

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

4. Pusat pelayanan olahraga skala lokal;

5. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal;

6. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

7. Pusat kegiatan pariwisata; dan 8. Pusat kegiatan pertemuan,

pameran, dan sosial budaya. 8. Kawasan Perkotaan Lubuk Pakam di

Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kabupaten

dan/atau kecamatan; 2. Pusat perdagangan dan jasa skala

internasional, nasional, dan regional; 3. Pusat pelayanan olahraga skala

lokal; 4. Pusat pelayanan kesehatan skala

regional; 5. Pusat kegiatan industri manufaktur; 6. Pusat kegiatan industri hilir

pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

7. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

8. Pusat pelayanan transportasi udara internasional dan nasional; dan

9. Pusat kegiatan pariwisata. 9. Kawasan Perkotaan Galang di Kabupaten

Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat kegiatan perdagangan dan

jasa skala regional; 3. Pusat pelayanan olahraga skala

lokal; 4. Pusat pelayanan kesehatan skala

lokal; 5. Pusat pelayanan sistem angkutan

umum penumpang dan angkutan barang regional;

6. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara; dan

7. Pusat kegiatan pertanian. 10. Kawasan Perkotaan Berastagi di Kabupaten

Karo, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat perdagangan dan jasa skala

internasional, nasional, dan regional; 3. Pusat pelayanan olahraga skala

lokal; 4. Pusat pelayanan kesehatan skala

lokal; 5. Pusat pelayanan sistem angkutan

umum penumpang dan angkutan barang regional;

6. Pusat kegiatan pariwisata; 7. Pusat kegiatan pertemuan,

pameran, dan sosial budaya; dan 8. Pusat kegiatan pertanian.

sebagai pusat pelayanan ekonomi dan pusat pelayanan transportasi, ditetapkan di Kecamatan Medan Amplas tepatnya di sekitar persimpangan terminal Amplas, Kelurahan Timbang Deli, meliputi seluruh kelurahan di Kecamatan Medan Area, Medan Kota kecuali Kelurahan Pusat Pasar, Pasar Baru dan Kelurahan Mesjid;

f. subpusat pelayanan kota Medan Helvetia yang berfungsi sebagai pusat pelayanan ekonomi, pusat pelayanan transportasi wilayah bagian Barat, dan pusat kegiatan sosial-budaya, serta pusat pelayanan pertahanan keamanan, ditetapkan di Kecamatan Medan Helvetia tepatnya di Jalan Asrama, antara rel Kereta Api dan Jalan Gaperta, meliputi seluruh kelurahan di Kecamatan Medan Petisah kecuali Kelurahan Petisah Tengah dan Sekip;

g. subpusat pelayanan kota Medan Selayang yang berfungsi sebagai pusat kegiatan perdagangan/bisnis dan pusat pendidikan, ditetapkan di Kecamatan Medan Selayang tepatnya di sekitar simpang Pemda, meliputi Kecamatan Medan Tuntungan, Kecamatan Medan Baru kecuali Kelurahan Darat dan Petisah Hulu, seluruh kelurahan di Kecamatan Medan Selayang dan Kecamatan Medan Johor; dan

h. subpusat pelayanan kota Medan Timur yang berfungsi sebagai pusat kegiatan perdagangan/bisnis, pusat pelayanan transportasi (TOD), dan pusat kegiatan sosial-budaya, serta pusat pelayanan pertahanan keamanan, ditetapkan di Kecamatan Medan Timur tepatnya disekitar jembatan layang Pulo Brayan, meliputi Kecamatan Medan Deli, seluruh kelurahan di Kecamatan Medan Timur kecuali Kelurahan Persiapan Perintis dan Gang Buntu, seluruh kelurahan di Kecamatan Medan Barat kecuali Kelurahan Kesawan dan Silalas.

6. Pusat lingkungan yang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c meliputi lokasi pelayanan tersier maupun pusat pelayanan lingkungan akan diatur lebih lanjut berdasarkan RDTR Kota.

(Ps 14 ayat 3, 4, 5, 6 dan 7)

4. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal;

5. Pusat kegiatan industri manufaktur;

6. Pusat kegiatan industri mikro, kecil, dan menengah; dan

7. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional.

6. Kawasan Perkotaan Percut Sei Tuan di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan

kecamatan; 2. Pusat perdagangan dan

jasa skala internasional, nasional, dan regional;

3. Pusat pelayanan pendidikan tinggi;

4. Pusat pelayanan olahraga skala internasional, nasional, dan regional;

5. Pusat pelayanan kesehatan skala nasional dan regional;

6. Psuat industri manufaktur; 7. Pusat kegiatan industri hilir

pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

8. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

9. Pusat kegiatan pariwisata; dan

10. Pusat kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.

7. Kawasan Perkotaan Pancur Batu di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan

kecamatan; 2. Pusat kegiatan

perdagangan dan jasa skala lokal;

3. Pusat pelayanan pendidikan tinggi;

4. Pusat pelayanan olahraga skala lokal;

5. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal;

6. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

7. Pusat kegiatan pariwisata; dan

8. Pusat kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.

8. Kawasan Perkotaan Lubuk Pakam di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan

kabupaten dan/atau kecamatan;

2. Pusat perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;

3. Pusat pelayanan olahraga skala lokal;

4. Pusat pelayanan kesehatan skala regional;

5. Pusat kegiatan industri manufaktur;

6. Pusat kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

7. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

Page 23: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 23

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

8. Pusat pelayanan transportasi udara internasional dan nasional; dan

9. Pusat kegiatan pariwisata. 9. Kawasan Perkotaan Galang di

Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan

kecamatan; 2. Pusat kegiatan

perdagangan dan jasa skala regional;

3. Pusat pelayanan olahraga skala lokal;

4. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal;

5. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

6. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara; dan

7. Pusat kegiatan pertanian. 10. Kawasan Perkotaan Berastagi di

Kabupaten Karo, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan

kecamatan; 2. Pusat perdagangan dan

jasa skala internasional, nasional, dan regional;

3. Pusat pelayanan olahraga skala lokal;

4. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal;

5. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

6. Pusat kegiatan pariwisata; 7. Pusat kegiatan pertemuan,

pameran, dan sosial budaya; dan

8. Pusat kegiatan pertanian.

1.2.3 Mengembangkan pusat-pusat kegiatan yang memiliki aksesibilitas internal yang memadai dari permukiman;

SWK meliputi pusat – pusat kegiatan perkotaan Mebidangro. 1. Pusat kegiatan di kawasan perkotaan inti di

Kota Medan, meliputi: 1. Pusat pemerintahan provinsi; 2. Pusat pemerintah kota dan/atau

kecamatan; 3. Pusat perdagangan dan jasa skala

internasional, nasional, dan regional; 4. Pusat pelayanan pendidikan tinggi; 5. Pusat pelayanan olahraga skala

internasional, nasional, dan regional; 6. Pusat pelayanan kesehatan skala

internasional, nasional, dan regional; 7. Pusat kegiatan industri kreatif; 8. Pusat kegiatan industri manufaktur; 9. Pusat kegiatan industri hilir

pengolahan hasil sektor unggulan 10. Perkebunan, perikanan, dan

kehutanan; 11. Pusat pelayanan sistem angkutan

umum penumpang dan angkutan barang regional;

12. Pusat pelayanan transportasi laut internasional dan nasional;

13. Pusat pelayanan transportasi udara internasional dan nasional;

14. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

15. Pusat kegiatan pariwisata; dan 16. Pusat kegiatan pertemuan,

pameran, dan sosial budaya. 2. Pusat kegiatan di kawasan perkotaan Binjai

di Kota Binjai, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kota dan/atau

kecamatan; 2. Pusat kegiatan perdagangan dan

jasa skala lokal; 3. Pusat pelayanan pendidikan tinggi; 4. Pusat pelayanan olahraga skala

lokal;

Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur 1. Strategi pengembangan kawasan metropolitan, kawasan strategis bidang ekonomi, kawasan pengembangan ekonomi terpadu, kawasan tertinggal, serta kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas di Kota Medan dalam rangka mendukung fungsi Kota Medan sebagai bagian dari Pusat Kegiatan Nasional Kawasan Perkotaan Mebidangro sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi: a. menetapkan 7 (tujuh)

kecamatan di Pusat Kota yang ditetapkan sebagai Pusat Kawasan Metropolitan;

b. mengembangkan kawasan strategis bidang ekonomi yang diusulkan sebagai KEK;

c. mengembangkan kawasan ekonomi terpadu;

d. mengembangkan Kawasan Pelabuhan Belawan beserta pusat dan sub pusat pelayanan kota yang ada di dalamnya sebagai kawasan pelabuhan internasional;

(Ps 12 ayat 2 butir a, b, c dan d) 2. Pusat pelayanan kota

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a meliputi: a. pusat pelayanan kota di pusat

Kota Medan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan perdagangan/bisnis, pusat kegiatan jasa dan kegiatan pemerintahan provinsi dan kota, dan pusat pelayanan ekonomi; dan

1. Rencana sistem perkotaan wilayah yang terdapat di Kabupaten Deli Serdang meliputi : PKN (Pusat Kegiatan Nasional), PKL (Pusat Kegiatan Lokal), PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) dan PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan).

2. PKN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) yang termaktub dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, sama dengan Pasal 3 ayat (4);

3. PKL (Pusat Kegiatan Lokal) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara, berdasarkan usulan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, setelah dikonsultasikan dengan Menteri, yaitu: Lubuk Pakam.

4. PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa, yang meliputi: Pancur Batu, Tanjung Morawa,

Kawasan didorong 1. Pusat kegiatan di kawasan

perkotaan inti di Kota Medan, meliputi: 1. Pusat pemerintahan

provinsi; 2. Pusat pemerintah kota

dan/atau kecamatan; 3. Pusat perdagangan dan

jasa skala internasional, nasional, dan regional;

4. Pusat pelayanan pendidikan tinggi;

5. Pusat pelayanan olahraga skala internasional, nasional, dan regional;

6. Pusat pelayanan kesehatan skala internasional, nasional, dan regional;

7. Pusat kegiatan industri kreatif;

8. Pusat kegiatan industri manufaktur;

9. Pusat kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan

10. Perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

11. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

12. Pusat pelayanan transportasi laut internasional dan nasional;

13. Pusat pelayanan transportasi udara internasional dan nasional;

14. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

Page 24: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 24

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

5. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal;

6. Pusat kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan

7. Perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

8. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional; dan

9. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

3. Kawasan Perkotaan Hamparan Perak di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat kegiatan perdagangan dan

jasa skala internasional, nasional, dan regional;

3. Pusat pelayanan olahraga skala lokal;

4. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal;

5. Pusat kegiatan industri manufaktur; 6. Pusat kegiatan industri hilir

pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

7. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

8. Pusat kegiatan pariwisata; dan 9. Pusat kegiatan pertemuan,

pameran, dan sosial budaya. 4. Kawasan Perkotaan Sunggal di Kabupaten

Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat kegiatan perdagangan dan

jasa skala lokal; 3. Pusat pelayanan olahraga skala

lokal; 4. Pusat pelayanan kesehatan skala

lokal; 5. Pusat kegiatan industri manufaktur; 6. Pusat kegiatan industri mikro, kecil,

dan menengah; 7. Pusat pelayanan sistem angkutan

umum penumpang dan angkutan barang regional; dan

8. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara.

5. Kawasan Perkotaan Tanjung Morawa di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat kegiatan perdagangan dan

jasa skala lokal; 3. Pusat pelayanan olahraga skala

lokal; 4. Pusat pelayanan kesehatan skala

lokal; 5. Pusat kegiatan industri manufaktur; 6. Pusat kegiatan industri mikro, kecil,

dan menengah; dan 7. Pusat pelayanan sistem angkutan

umum penumpang dan angkutan barang regional.

6. Kawasan Perkotaan Percut Sei Tuan di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat perdagangan dan jasa skala

internasional, nasional, dan regional; 3. Pusat pelayanan pendidikan tinggi; 4. Pusat pelayanan olahraga skala

internasional, nasional, dan regional; 5. Pusat pelayanan kesehatan skala

nasional dan regional; 6. Psuat industri manufaktur; 7. Pusat kegiatan industri hilir

pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

8. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

9. Pusat kegiatan pariwisata; dan 10. Pusat kegiatan pertemuan,

pameran, dan sosial budaya.

b. pusat pelayanan kota di bagian Utara yang berfungsi sebagai pusat kegiatan jasa dan perdagangan regional, pusat pelayanan transportasi; pusat kegiatan sosial – budaya, dan pusat kegiatan industri serta pusat pertahanan keamanan;

3. Pusat pelayanan kota di pusat kota sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a ditetapkan pada 7 (tujuh) Kecamatan di Pusat Kota Medan meliputi : a. kecamatan Medan Polonia; b. kecamatan Medan Maimun; c. kecamatan Medan Baru (Kelurahan Darat dan Petisah Hulu); d. kecamatan Medan Petisah (Kelurahan Petisah Tengah dan Sekip); e. kecamatan Medan Barat (Kelurahan Kesawan dan Silalas); f. kecamatan Medan Timur (Kelurahan Persiapan Perintis dan Gang Buntu); dan g. kecamatan Medan Kota (Kelurahan Pusat Pasar, Pasar Baru dan Kelurahan Mesjid).

4. Pusat pelayanan kota di bagian Utara sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b ditetapkan di antara Kecamatan Medan Labuhan dan Medan Marelan, tepatnya disekitar Mesjid Raya Labuhan, Kelurahan Pekan Labuhan.

5. Subpusat pelayanan kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b meliputi : a. subpusat pelayanan kota

Medan Belawan yang berfungsi sebagai pusat pelayanan transportasi laut, pusat kegiatan bongkar muat dan impor – ekspor, pusat pelayanan pertahanan keamanan, pusat kegiatan industri dan pusat kegiatan perikanan, ditetapkan di Kecamatan Medan Belawan, tepatnya di stasiun kereta api Pelabuhan Belawan Lama;

b. subpusat pelayanan kota Medan Labuhan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan jasa dan perdagangan, pusat pelayanan transportasi, dan pusat pelayanan kesehatan, ditetapkan di Kecamatan Medan Labuhan, tepatnya di persimpangan jalan Marelan Raya dan Jalan Yos Sudarso, diantara Kelurahan Pekan Labuhan dengan Kelurahan Martubung;

c. subpusat pelayanan kota Medan Marelan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan perdagangan kebutuhan pokok dan pusat kegiatan rekreasi serta wisata, ditetapkan di Kecamatan Medan Marelan, tepatnya dipersimpangan Jalan Marelan Raya dan Jalan Rahmad Budin di Kelurahan Terjun;

d. subpusat pelayanan kota Medan Perjuangan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan perdagangan/bisnis dan pusat pelayanan olahraga, ditetapkan di Kecamatan Medan Tembung

Hamparan Perak, Percut Sei Tuan, Sunggal, Deli Tua, Pagar Merbau, Batang Kuis, dan Sibolangit.

5. PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumberdaya alam, dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman pedesaan, pelayanan jasa pemerintahan kecamatan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi kecamatan, meliputi : Gunung Meriah, STM Hulu, Kutalimbaru, Namo Rambe, Biru-biru, STM Hilir, Bangun Purba, Galang, Patumbak, Labuhan Deli, Pantai Labu, dan Beringin.

(Ps 9 ayat 1,2, 3, 4 dan 6) 6. Kawasan peruntukan

permukiman, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) huruf i, meliputi : a. Permukiman

perkotaan diarahkan di Kecamatan Labuhan Deli Kecamatan Hamparan Perak, Sunggal, Namorambe, Pancur Batu, Deli Tua, Patumbak, Tanjung Morawa, Pagar Merbau, Batang Kuis, Percut Sei Tuan, Galang, Pantai Labu, dan Kecamatan Beringin;

b. Permukiman perdesaan diarahkan di Kecamatan Sibolangit, Gunung Meriah, STM Hulu, Kutalimbaru, Biru-biru, STM Hilir, Bangun Purba, dan Labuhan Deli.

(Ps 35 ayat 10 butir a dan b)

15. Pusat kegiatan pariwisata; dan

16. Pusat kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.

2. Pusat kegiatan di kawasan perkotaan Binjai di Kota Binjai, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kota

dan/atau kecamatan; 2. Pusat kegiatan

perdagangan dan jasa skala lokal;

3. Pusat pelayanan pendidikan tinggi;

4. Pusat pelayanan olahraga skala lokal;

5. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal;

6. Pusat kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan

7. Perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

8. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional; dan

9. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

3. Kawasan Perkotaan Hamparan Perak di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan

kecamatan; 2. Pusat kegiatan

perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;

3. Pusat pelayanan olahraga skala lokal;

4. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal;

5. Pusat kegiatan industri manufaktur;

6. Pusat kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

7. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

8. Pusat kegiatan pariwisata; dan

9. Pusat kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.

4. Kawasan Perkotaan Sunggal di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan

kecamatan; 2. Pusat kegiatan

perdagangan dan jasa skala lokal;

3. Pusat pelayanan olahraga skala lokal;

4. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal;

5. Pusat kegiatan industri manufaktur;

6. Pusat kegiatan industri mikro, kecil, dan menengah;

7. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional; dan

8. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara.

5. Kawasan Perkotaan Tanjung Morawa di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan

kecamatan;

Page 25: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 25

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

7. Kawasan Perkotaan Pancur Batu di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat kegiatan perdagangan dan

jasa skala lokal; 3. Pusat pelayanan pendidikan tinggi; 4. Pusat pelayanan olahraga skala

lokal; 5. Pusat pelayanan kesehatan skala

lokal; 6. Pusat pelayanan sistem angkutan

umum penumpang dan angkutan barang regional;

7. Pusat kegiatan pariwisata; dan 8. Pusat kegiatan pertemuan,

pameran, dan sosial budaya. 8. Kawasan Perkotaan Lubuk Pakam di

Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kabupaten

dan/atau kecamatan; 2. Pusat perdagangan dan jasa skala

internasional, nasional, dan regional; 3. Pusat pelayanan olahraga skala

lokal; 4. Pusat pelayanan kesehatan skala

regional; 5. Pusat kegiatan industri manufaktur; 6. Pusat kegiatan industri hilir

pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

7. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

8. Pusat pelayanan transportasi udara internasional dan nasional; dan

9. Pusat kegiatan pariwisata. 9. Kawasan Perkotaan Galang di Kabupaten

Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat kegiatan perdagangan dan

jasa skala regional; 3. Pusat pelayanan olahraga skala

lokal; 4. Pusat pelayanan kesehatan skala

lokal; 5. Pusat pelayanan sistem angkutan

umum penumpang dan angkutan barang regional;

6. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara; dan

7. Pusat kegiatan pertanian. 10. Kawasan Perkotaan Berastagi di Kabupaten

Karo, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pusat perdagangan dan jasa skala

internasional, nasional, dan regional; 3. Pusat pelayanan olahraga skala

lokal; 4. Pusat pelayanan kesehatan skala

lokal; 5. Pusat pelayanan sistem angkutan

umum penumpang dan angkutan barang regional;

6. Pusat kegiatan pariwisata; 7. Pusat kegiatan pertemuan,

pameran, dan sosial budaya; dan 8. Pusat kegiatan pertanian.

tepatnya disekitar aksara, meliputi Kecamatan Medan Perjuangan dan Medan Tembung;

e. subpusat pelayanan kota Medan Area yang berfungsi sebagai pusat pelayanan ekonomi dan pusat pelayanan transportasi, ditetapkan di Kecamatan Medan Amplas tepatnya di sekitar persimpangan terminal Amplas, Kelurahan Timbang Deli, meliputi seluruh kelurahan di Kecamatan Medan Area, Medan Kota kecuali Kelurahan Pusat Pasar, Pasar Baru dan Kelurahan Mesjid;

f. subpusat pelayanan kota Medan Helvetia yang berfungsi sebagai pusat pelayanan ekonomi, pusat pelayanan transportasi wilayah bagian Barat, dan pusat kegiatan sosial-budaya, serta pusat pelayanan pertahanan keamanan, ditetapkan di Kecamatan Medan Helvetia tepatnya di Jalan Asrama, antara rel Kereta Api dan Jalan Gaperta, meliputi seluruh kelurahan di Kecamatan Medan Petisah kecuali Kelurahan Petisah Tengah dan Sekip;

g. subpusat pelayanan kota Medan Selayang yang berfungsi sebagai pusat kegiatan perdagangan/bisnis dan pusat pendidikan, ditetapkan di Kecamatan Medan Selayang tepatnya di sekitar simpang Pemda, meliputi Kecamatan Medan Tuntungan, Kecamatan Medan Baru kecuali Kelurahan Darat dan Petisah Hulu, seluruh kelurahan di Kecamatan Medan Selayang dan Kecamatan Medan Johor; dan

h. subpusat pelayanan kota Medan Timur yang berfungsi sebagai pusat kegiatan perdagangan/bisnis, pusat pelayanan transportasi (TOD), dan pusat kegiatan sosial-budaya, serta pusat pelayanan pertahanan keamanan, ditetapkan di Kecamatan Medan Timur tepatnya disekitar jembatan layang Pulo Brayan, meliputi Kecamatan Medan Deli, seluruh kelurahan di Kecamatan Medan Timur kecuali Kelurahan Persiapan Perintis dan Gang Buntu, seluruh kelurahan di Kecamatan Medan Barat kecuali Kelurahan Kesawan dan Silalas.

6. Pusat lingkungan yang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c meliputi lokasi pelayanan tersier maupun pusat pelayanan lingkungan akan diatur lebih lanjut berdasarkan RDTR Kota.

(Ps 14 ayat 3, 4, 5, 6 dan 7)

2. Pusat kegiatan perdagangan dan jasa skala lokal;

3. Pusat pelayanan olahraga skala lokal;

4. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal;

5. Pusat kegiatan industri manufaktur;

6. Pusat kegiatan industri mikro, kecil, dan menengah; dan

7. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional.

6. Kawasan Perkotaan Percut Sei Tuan di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan

kecamatan; 2. Pusat perdagangan dan

jasa skala internasional, nasional, dan regional;

3. Pusat pelayanan pendidikan tinggi;

4. Pusat pelayanan olahraga skala internasional, nasional, dan regional;

5. Pusat pelayanan kesehatan skala nasional dan regional;

6. Psuat industri manufaktur; 7. Pusat kegiatan industri hilir

pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

8. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

9. Pusat kegiatan pariwisata; dan

10. Pusat kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.

7. Kawasan Perkotaan Pancur Batu di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan

kecamatan; 2. Pusat kegiatan

perdagangan dan jasa skala lokal;

3. Pusat pelayanan pendidikan tinggi;

4. Pusat pelayanan olahraga skala lokal;

5. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal;

6. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

7. Pusat kegiatan pariwisata; dan

8. Pusat kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.

8. Kawasan Perkotaan Lubuk Pakam di Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan

kabupaten dan/atau kecamatan;

2. Pusat perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;

3. Pusat pelayanan olahraga skala lokal;

4. Pusat pelayanan kesehatan skala regional;

5. Pusat kegiatan industri manufaktur;

6. Pusat kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor

Page 26: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 26

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

7. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

8. Pusat pelayanan transportasi udara internasional dan nasional; dan

9. Pusat kegiatan pariwisata. 9. Kawasan Perkotaan Galang di

Kabupaten Deli Serdang, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan

kecamatan; 2. Pusat kegiatan

perdagangan dan jasa skala regional;

3. Pusat pelayanan olahraga skala lokal;

4. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal;

5. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

6. Pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara; dan

7. Pusat kegiatan pertanian. 10. Kawasan Perkotaan Berastagi di

Kabupaten Karo, terdiri atas: 1. Pusat pemerintahan

kecamatan; 2. Pusat perdagangan dan

jasa skala internasional, nasional, dan regional;

3. Pusat pelayanan olahraga skala lokal;

4. Pusat pelayanan kesehatan skala lokal;

5. Pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

6. Pusat kegiatan pariwisata; 7. Pusat kegiatan pertemuan,

pameran, dan sosial budaya; dan

8. Pusat kegiatan pertanian.

1.2.4 Mengembangkan lokasi kegiatan sektor informal secara terpadu dengan pusat-pusat kegiatan yang tidak mengganggu kelancaran lalu lintas dan kenyamanan lingkungan

Lokasi kegiatan sektor informal tidak ditetapkan berada dimana, namun mengkaji maknatual dari strategi tersebut diasumsikan bahwa lokasi kegiatan sektor informal berada di pusat – pusat kegiatan yang tersebar di perkotaan Mebidangro. Sasaran Wilayah/Kawasan (SWK) = SWK Sama dengan 1.2.1 dan atau 1.2.2 dan atau 1.2.3

Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur 1. Kawasan peruntukan ruang bagi sektor informal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (3) huruf h bertujuan memberikan ruang yang khusus disediakan untuk menampung pedagang kaki lima berupa pelataran dan ruang-ruang di pinggir jalan di pusat-pusat perdagangan (pasar) atau keramaian dengan lokasi yang sesuai dengan karakteristik kaki lima.

2. Kawasan peruntukan ruang bagi sektor informal sebagaimana dimaksud pada ayat merupakan ruang yang khusus disediakan untuk menampung pedagang kaki lima di pusat-pusat perdagangan (pasar) atau keramaian dengan lokasi yang sesuai dengan karakteristik kaki lima.

3. Kawasan peruntukan ruang bagi sektor informal sebagaimana dimaksud pada ayat berupa pelataran dan ruang-ruang dipinggir jalan berupa lahan untuk kios pedagang lima kaki yang pengelolaannya oleh Pemerintah Kota.

4. Kawasan peruntukan ruang bagi sektor informal sebagaimana dimaksud dalam

Tidak diatur Kawasan didorong Lokasi kegiatan sektor informal tidak ditetapkan berada dimana, namun mengkaji maknatual dari strategi tersebut diasumsikan bahwa lokasi kegiatan sektor informal berada di pusat – pusat kegiatan yang tersebar di perkotaan Mebidangro. Sasaran Wilayah/Kawasan (SWK) = Sama dengan 1.2.1 dan atau 1.2.2 dan atau 1.2.3

Page 27: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 27

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

ayat (1) ditetapkan di sub pusat pelayanan Kota Medan dan mengendalikan pertumbuhan sektor informal yang berlokasi di Pusat Pelayanan Kota.

(Ps 48)

1.2.5 Meningkatkan keterkaitan antarpusat kegiatan perkotaan Mebidangro dengan kawasan perkotaan dan perdesaan di sekitarnya; dan

Definisi: 1. Pusat kegiatan telah ditetapkan. 2. Kawasan perdesaan disekitar KSN

MEbidangro tidak diatur/ditetapkan didalam batang tubuh perpres

Sama dengan 1.2.1 dan atau 1.2.2 dan atau 1.2.3 dan atau 1.2.4

Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur Non perdesaan

Menjaga keterkaitan antar kawasan perkotaan dengan kawasan perdesaan, serta antara kawasan perkotaan dan wilayah di sekitarnya; (Ps 5 ayat 1 butir b)

Kawasan didorong Tidak diatur/ditetapkan didalam KSN Mebidangro. Sama dengan 1.2.1 dan atau 1.2.2 dan atau 1.2.3 dan atau 1.2.4

1.2.6 Mengembangkan pusat-pusat pelayanan perdesaan yang memiliki aksesibilitas internal.

Definisi: 1. Pusat pusat pelayanan perdesaan tidak

diatur/ditetapkan didalam KSN Mebidangro 2. SWK = Sama dengan 1.2.1 dan atau 1.2.2 dan

atau 1.2.3 dan atau 1.2.4 dan atau 1.2.5

Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur Non perdesaan

Tidak diatur Kawasan didorong Tidak diatur/ditetapkan didalam KSN Mebidangro SWK = Sama dengan 1.2.1 dan atau 1.2.2 dan atau 1.2.3 dan atau 1.2.4 dan atau 1.2.5

1.3 Kebijakan 3: Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, energi, telekomunikasi, sumber daya air, serta prasarana perkotaan Kawasan Perkotaan Mebidangro yang merata dan terpadu secara internasional, nasional, dan regional;

1.3.1 Meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan transportasi perkotaan yang seimbang dan terpadu antara jaringan jalan, jalur pedestrian, jalur sepeda, jalur evakuasi bencana, angkutan massal yang berbasis moda jalan, jaringan jalur kereta api, transportasi laut, dan transportasi udara yang tidak mengganggu keutuhan kawasan lindung dan ekosistem yang bersifat unik atau bernilai konservasi tinggi (high conservation value);

Definisi: System jaringan transportasi yang tidak menggangu keutuhan kawasan lindung dan ekosistem bernilai konservasi tinggi. Artinya seluruh system jaringan transportasi perkotaan mebidangro yang berada diatas atau disekitar kawasan lindung. Maka sasaran spasialnya adalah kawasan lindung dan kawasan yang bernilai konservasi tinggi yakni L1, L2 dan L3. 1. Zona L1 yang merupakan kawasan yang

memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya meliputi di sebagian wilayah Kecamatan Gunung Meriah, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, dan sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu di Kabupaten Deli Serdang serta sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, sebagian wilayah Kecamatan Dolak Rakyat, dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo.

2. Zona L1 yang merupakan kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya terdapat: a. Zona L1 yang menurut penunjukan

kawasan hutan masih ditetapkan sebagai zona B4, yang selanjutnya disebut B4/L1, di sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit dan sebagian wilayah Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Deli Serdang;

b. Zona L1 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi tetap pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/L1, di sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang; dan

c. Zona L1 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi yang dapat dikonversi pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/L1, di sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang.

3. Zona L2 yang merupakan kawasan perlindungan setempat ditetapkan dengan tujuan melindungi pantai, sungai, waduk, dan RTH kota dari kegiatan budi daya yang dapat mengganggu kelestarian fungsinya.

4. Zona L2 yang merupakan sempadan pantai sebagaimana dimaksud dalam meliputi: a. daratan sepanjang tepian laut

dengan jarak paling sedikit 100 (seratus) meter dari titik pasang air laut tertinggi ke arah darat; atau

b. daratan sepanjang tepian laut yang bentuk dan kondisi fisik pantainya curam atau terjal dengan jarak proporsional terhadap bentuk dan kondisi fisik pantai.

5. Zona L2 yang merupakan sempadan pantai ditetapkan di:

Tidak diatur 1. Pengembangan pengelolaan, peningkatan fungsi, dan pengendalian perubahan peruntukan dan/atau fungsi kawasan hutan lindung yang bervegetasi hutan tetap serta rehabilitasi kawasan hutan lindung yang terdegradasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan huruf b dilakukan pada kawasan hutan lindung di Kabupaten Karo, Kabupaten Deli Serdang (ps 43 butir 3).

2. Pelestarian kawasan hutan lindung dan kawasan bergambut yang bernilai konservasi tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d dilakukan di Hutan Raya Bukit Barisan (Kabupaten Karo) (Ps 43 butir 5)

3. Rehabilitasi kawasan resapan air yang terdegradasi, serta pemertahanan fungsi lahan dan pengendalian alih fungsi lahan kawasan resapan air sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf e dilakukan pada kawasan resapan air di daerah imbuhan air tanah pada CAT CAT Kutacane (Kabupaten Aceh Tenggara dan Kabupaten Karo) (Ps 43 butir 6),

4. Pengendalian pemanfaatan ruang pada sempadan pantai, sempadan sungai, dan kawasan sekitar danau atau waduk yang berpotensi mengganggu dan/atau merusak fungsi sempadan pantai, sempadan sungai, dan kawasan sekitar danau atau waduk serta pengembangan struktur alami berupa jenis dan kerapatan tanaman dan/atau struktur buatan di sempadan pantai, sempadan sungai, dan kawasan sekitar danau atau waduk untuk mencegahdaya rusak air sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan b dilakukan pada:

a. sempadan pantai yang berada di Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang (Ps 44 butir 3 a),

b. sempadan sungai di: Sungai Belawan, Sungai Deli, Sungai Percut, Sungai Batang Kuisi, Sungai

1. Lampiran tabel XVI, tabel rencana pengembangan hutan lindung, meliputi; 1. Kabupaten Deli Serdang 2. Kabupaten Karo 3. Kota Medan 4. Kota Binjai

2. Lampiran tabel XVII, Tabel

rencana pengembangan kawasan suaka alam, Pelestarian alam, dan cagar budaya dan perlindungan setempat, yakni ; a. Cagar Alam Sibolangit(I/B/1)

di kabupaten Deli Serdang. b. Kawasan Pelestarian Alam

dan Wisata Alam meliputi : Taman Wisata Alam Sibolangit (I/B/1) di Kabupaten Deli Serdang.

c. Kawasan Taman Nasional dan Taman Hutan Raya meliputi : Taman Hutan Raya Bukit Barisan (I/B/1) di Langkat, Deli Serdang, Karo dan Simalungun.

d. Kawasan Cagar Budaya meliputi: Istana kerajaan dan rumah kediaman Istana Maimun, Mesjid Raya, Mesjid Osmani, Kawasan Kesawan, Kediaman Chong A Fie, Biara Cemara, Biara Irian Barat, Rumah Dinas Walikota dan Gedung Pusat AVROS/BKS PPS (I/A/1) di Kota Medan; Rumah Tradisional Karo di Desa Lingga dan Desa Dokan (I/A/1) di Karo;

e. Kawasan pantai berhutan bakau atau hutan mangrove meliputi wilayah Pantai: Kabupaten Langkat, Kabupaten Deli Serdang,

3. Lampiran XVIII, Rencana Pengembangan Kawasan Lindung Geologi. a. Kawasan cagar alam geologi

keunikan batuan dan fosil meliputi : Batumilmil, Kabanjahe - Kabupaten Karo(I/A/1).

b. Kawasan imbuhan air tanah yang memberikan perlindungan terhadap air tanah meliputi: CAT Medan di Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Karo, dan Simalungun (I/A/1);

Kawasan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri atas: a. hutan lindung; b. kawasan perlindungan setempat; c. RTH kota; d. kawasan suaka alam dan cagar budaya; e. kawasan rawan bencana; dan f. kawasan lindung lainnya. (Ps 35 ayat 2) 1. Hutan lindung sebagaimana

yang dimaksud dalam Pasal 35 ayat (2) huruf a berupa hutan mangrove yang bertujuan untuk memperbaiki dan menjaga iklim mikro, meresapkan air, menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan fisik kawasan, dan mendukung pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.

2. Hutan mangrove sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) ditetapkan di Kecamatan Medan Belawan.

3. Kawasan perlindungan setempat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (2) huruf b, bertujuan untuk melindungi keberlangsungan sumber air baku, ekosistem daratan, keseimbangan lingkungan kawasan, menciptakan keseimbangan antara lingkungan alam dan lingkungan binaan yang berguna untuk kepentingan masyarakat, serta meningkatkan keserasian lingkungan perkotaan sebagai sarana pengaman lingkungan perkotaan yang aman, nyaman, segar, indah, dan bersih.

4. kawasan perlindungan setempat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi sempadan sungai, sempadan danau, jalur sempadan kereta api, sempadan pantai dan jalur hijau sempadan SUTET;

5. Sempadan sungai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terletak di sungai: Sungai Belawan, Sungai Percut, Sungai Deli, Sungai Babura, Sungai Sei Selayang dan kurang lebih 5 meter pada sungai: Parit Emas dan Sungai-sungai kecil.

6. Sempadan danau sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan pada sekitar Danau Siombak dengan jarak sekurang-kurangnya 50 meter.

7. Jalur sempadan jalan kereta api sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan pada kawasan di sisi kiri dan kanan

1. Kawasan Hutan Lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf a, meliputi : a. Kecamatan Gunung

Meriah dengan luas sekitar 1.643,22 Ha;

b. Kecamatan STM Hulu dengan luas sekitar 901,79 Ha;

c. Kecamatan Hamparan Perak dengan luas sekitar 317,52 Ha;

d. Kecamatan Percut Sei Tuan dengan luas sekitar 644,40 Ha, dan

e. Kecamatan Pantai Labu dengan luas sekitar 279,74 Ha.

2. Sebaran Kawasan Resapan Air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1), menyatu dengan Kawasan Suaka Alam yang terdapat pada bagian selatan, meliputi : Kecamatan Gunung Meriah, Sibolangit, STM Hulu, STM Hilir dan Kecamatan Kutalimbaru.

3. Kawasan Sempadan Pantai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) huruf a, meliputi;

4. Daratan sepanjang tepian pantai yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai minimal 100 meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat;

5. Sepanjang garis pantai Selat Malaka yaitu sepanjang 65 Km, yang meliputi 4 (empat) kecamatan, yaitu: Kecamatan Labuhan Deli, Percut Sei Tuan,Pantai Labu dan Hamparan Perak.

6. Kawasan Sempadan Sungai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) huruf b, meliputi : a. Sekurang-kurangnya

100 meter kiri-kanan sungai besar dan 50 meter di kiri-kanan sungai kecil yang berada di luar permukiman;

b. Untuk sungai di kawasan permukiman berupa sempadan sungai yang diperkirakan cukup

Kawasan yang dikendalikan 1. Zona L1 yang merupakan kawasan

yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya meliputi di sebagian wilayah Kecamatan Gunung Meriah, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, dan sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu di Kabupaten Deli Serdang serta sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, sebagian wilayah Kecamatan Dolak Rakyat, dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo.

2. Zona L1 yang merupakan kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya terdapat: d. Zona L1 yang menurut

penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai zona B4, yang selanjutnya disebut B4/L1, di sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit dan sebagian wilayah Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Deli Serdang;

e. Zona L1 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi tetap pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/L1, di sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang; dan

f. Zona L1 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi yang dapat dikonversi pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/L1, di sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang.

3. Zona L2 yang merupakan kawasan perlindungan setempat ditetapkan dengan tujuan melindungi pantai, sungai, waduk, dan RTH kota dari kegiatan budi daya yang dapat mengganggu kelestarian fungsinya.

4. Zona L2 yang merupakan sempadan pantai sebagaimana dimaksud dalam meliputi: c. daratan sepanjang tepian

laut dengan jarak paling sedikit 100 (seratus) meter

Page 28: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 28

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

a. sebagian wilayah Kecamatan Medan Belawan di Kota Medan; dan

b. sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, dan sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu di Kabupaten Deli Serdang.

6. Zona L2 yang merupakan sempadan sungai Sungai Badera-Belawan, Sungai Babura-Deli, Sungai Diski, dan Sungai Kera-Percut di Kota Medan, Sungai Bingai, Sungai Bengkata, dan Sungai Mencirim di Kota Binjai, serta Sungai Lubuk Dalam, Sungai Ular, Sungai Serdang, Sungai Percut, Sungai Deli, dan Sungai Belawan di Kabupaten Deli Serdang, serta Lau Asam, Lau Belim, dan Lau Mulgap di Kabupaten Karo.

7. Zona L2 yang merupakan kawasan sekitar waduk ditetapkan di Waduk Tembengan di Kecamatan Kutalimbaru, Waduk Namobatang di Kecamatan Namorambe, Waduk Lau Simeme di Kecamatan Biru-biru, dan Waduk Beranti di Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir di Kabupaten Deli Serdang.

8. Zona L2 yang merupakan RTH kota ditetapkan menyebar dan seimbang dengan memperhatikan fungsi ekologis, sosial-budaya, estetika, dan ekonomi dengan ketentuan RTH publik paling sedikit 20% (dua puluh persen) dan RTH privat paling sedikit 10% (sepuluh persen) dari luas kota yang berada di Kawasan Perkotaan Mebidangro.

9. Zona L3 yang merupakan suaka margasatwa ditetapkan di Suaka Margasatwa Karang Gading di sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli dan sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang.

10. Zona L3 yang merupakan taman hutan raya ditetapkan di Taman Hutan Raya Bukit Barisan di sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu, sebagian wilayah Kecamatan Gunung Meriah di Kabupaten Deli Serdang, dan sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, sebagian wilayah Kecamatan Dolat Rakyat dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo.

11. Zona L3 yang merupakan taman wisata alam ditetapkan di Taman Wisata Alam Sibolangit di sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit di Kabupaten Deli Serdang.

12. Zona L3 yang merupakan kawasan pantai berhutan bakau ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Medan Belawan di Kota Medan, serta sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak dan sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli di Kabupaten Deli Serdang.

13. Zona L3 yang merupakan kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan di: a. Istana Maimoon dan Masjid Raya Al Ma’shun di Kecamatan Medan Maimun, Rumah Dinas Walikota Medan dan Rumah Tjong Afie di Kecamatan Medan Barat di Kota Medan; b. Stasiun Kereta Api Binjai di Kecamatan Binjai Timur di Kota Binjai;

14. Zona L4 yang merupakan kawasan rawan banjir ditetapkan di: a. sebagian wilayah Kecamatan Medan Amplas, sebagian wilayah Kecamatan Medan Polonia, sebagian wilayah Kecamatan Medan Timur, sebagian wilayah Kecamatan Medan Helvetia, sebagian wilayah Kecamatan Medan Sunggal, dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Deli di Kota Medan; b.

Belumai, Sungai Ular, Sungai Sialang Buah, Sungai Rambeng, Sungai Nalipang, Sungai Padang, dan Sungai Hapal di WS Belawan-Ular (Provinsi Sumatera Utara);

c. kawasan sekitar danau atau waduk di: Danau Toba (Kabupaten Karo, Kabupaten Dairi, Kabupaten Samosir, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Toba Samosir, dan Kabupaten Simalungun),

5. Pengembangan pengelolaan dan pemertahanan fungsi suaka margasatwa, cagar alam, taman nasional laut, taman hutan raya, taman wisata alam, dan taman wisata alam laut (taman wisata perairan) sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dilakukan pada: Taman Hutan Raya Bukit Barisan (Kabupaten Tanah Karo) (Ps 45 butir 4d),

6. Rehabilitasi dan pemantapan fungsi kawasan pantai berhutan bakau untuk perlindungan pantai dari abrasi dan pelestarian biota laut sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c dilakukan pada kawasan pantai berhutan bakau di Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang (ps 45 butir 5),

7. Pemertahanan fungsi dan pelestarian kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam yang bernilai konservasi tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d dilakukan di Taman Hutan Raya Bukit Barisan (Kabupaten Karo) (ps 45 butir 6),

8. Pelestarian fungsi dan pengembangan kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e dilakukan di Istana Maimun (Kota Medan), Rumah Tjong Afie (Kota Medan) (ps 45 butir 7),

9. Penetapan zona-zona rawan bencana alam beserta ketentuan mengenai standar bangunan gedung yang sesuai dengan karateristik, jenis, dan ancaman bencana, pengendalian perkembangan kawasan budi daya terbangun di kawasan rawan bencana alam, dan penyelenggaraan upaya mitigasi dan adaptasi bencana melalui penetapan lokasi dan jalur evakuasi bencana serta pembangunan sarana pemantauan bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, huruf b, dan huruf c dilakukan pada:

rel kereta api dengan jarak sekurangkurangnya 18 meter.

8. Sempadan pantai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan di sepanjang pantai Kota Medan dengan jarak sekurang-kurangnya 100 meter, kecuali sempadan pantai di kawasan pelabuhan diatur lebih lanjut dalam rencana induk pelabuhan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

9. Jalur hijau sempadan SUTET sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ialah kawasan di sisi kiri dan kanan saluran udara tegangan ekstra tinggi dengan jarak sekurang kurangnya 60 meter.

(Ps 37) 10. RTH kawasan wisata

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a meliputi Kebun Binatang dan Taman Mora Indah di wilayah Selatan Kota Medan dan Theme Park dan Natural Park di wilayah utara Kota Medan.

11. RTH hutan kota sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b meliputi Taman Beringin di Kecamatan Medan Baru, Bumi Perkemahan Pramuka Cadika di Kecamatan Medan Johor, Kebun Binatang di Kecamatan Medan Tuntungan dan taman hutan kota di semula Bandar Udara Polonia, kanal Sungai Deli Zona A dan D di Kecamatan Medan Johor dan hutan Kota di Kelurahan Ladang Bambu Kecamatan Medan Tuntungan.

12. RTH Taman Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c meliputi RTH taman rukun tetangga, RTH rukun warga, RTH kelurahan dan RTH kecamatan.

13. RTH Taman Pemakaman Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf d meliputi TPU yang dikelola oleh Pemerintah Kota Medan yaitu TPU kristen dan muslim di Kecamatan Medan Tuntungan serta TPU yang berdiri di atas tanah waqaf di Kota Medan.

14. RTH Jalur Hijau Jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf e yaitu taman di ruang milik jalan sesuai dengan kelas jalan.

15. RTH Jalur Pejalan Kaki sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf f yaitu ruang yang disediakan bagi pejalan kaki pada kiri-kanan jalan atau di dalam taman.

16. RTH Atap Bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf g yaitu disetiap atap bangunan yang beratap beton.

17. Lapangan olahraga sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf h yaitu lapangan olah raga di tiap kecamatan.

(Ps 38) 18. Kawasan Suaka Alam dan Cagar

Budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (2) huruf d bertujuan untuk melestarikan dan melindungi situs-situs

untuk dibangun jalan inspeksi antara 10-15 meter;

c. Luas kawasan sempadan sungai Kabupaten Deli Serdang, yang ditetapkan adalah 8.450 Ha, yang meliputi sempadan Sungai Deli, Babura, Belawan, Buaya dan Sungai Belumai.

7. Kawasan sekitar danau atau waduk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) huruf c, ditetapkan sebesar 50 - 100 meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik danau/waduk, yang meliputi : a. Kawasan sempadan

waduk Lau Simeme di Kecamatan Birubiru;

b. Kawasan sempadan waduk Tembengan;

c. Kawasan sempadan waduk Namobatang; dan

d. Kawasan sempadan waduk Buaya.

8. Kawasan suaka alam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (3) huruf a, meliputi : a. Hutan Suaka Alam

(HSA) terdapat di Kecamatan Gunung Meriah dengan luas sekitar 2.954,15 Ha, Kecamatan STM Hulu dengan luas sekitar 4.648,33 Ha, Kecamatan Sibolangit dengan luas sekitar 3.612,77 Ha, Kecamatan Kutalimbaru dengan luas sekitar 3.002,80 Ha dan Kecamatan STM Hilir dengan luas sekitar 2.216,90 Ha;

b. Kawasan Suaka Margasatwa Karang Gading yang terdapat di Kecamatan Hamparan Perak dengan luas sekitar 2.867,17 Ha dan Kecamatan Labuhan Deli dengan luas sekitar 2.882,75 Ha;

c. Kawasan Cagar Alam Sibolangit di Kecamatan Sibolangit.

9. Kawasan pelestarian alam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (3) huruf b, meliputi; a. Kawasan Ekosistem

Leuser (KEL) sebagian kecil wilayahnya terdapat di Bagian Selatan Kabupaten Deli Serdang, yaitu di Kecamatan Kutalimbaru (Desa Suka Makmur) dan Kecamatan Sibolangit (Desa Bandar Baru);

dari titik pasang air laut tertinggi ke arah darat; atau

d. daratan sepanjang tepian laut yang bentuk dan kondisi fisik pantainya curam atau terjal dengan jarak proporsional terhadap bentuk dan kondisi fisik pantai.

5. Zona L2 yang merupakan sempadan pantai ditetapkan di: c. sebagian wilayah

Kecamatan Medan Belawan di Kota Medan; dan

d. sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, dan sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu di Kabupaten Deli Serdang.

6. Zona L2 yang merupakan sempadan sungai Sungai Badera-Belawan, Sungai Babura-Deli, Sungai Diski, dan Sungai Kera-Percut di Kota Medan, Sungai Bingai, Sungai Bengkata, dan Sungai Mencirim di Kota Binjai, serta Sungai Lubuk Dalam, Sungai Ular, Sungai Serdang, Sungai Percut, Sungai Deli, dan Sungai Belawan di Kabupaten Deli Serdang, serta Lau Asam, Lau Belim, dan Lau Mulgap di Kabupaten Karo.

7. Zona L2 yang merupakan kawasan sekitar waduk ditetapkan di Waduk Tembengan di Kecamatan Kutalimbaru, Waduk Namobatang di Kecamatan Namorambe, Waduk Lau Simeme di Kecamatan Biru-biru, dan Waduk Beranti di Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir di Kabupaten Deli Serdang.

8. Zona L2 yang merupakan RTH kota ditetapkan menyebar dan seimbang dengan memperhatikan fungsi ekologis, sosial-budaya, estetika, dan ekonomi dengan ketentuan RTH publik paling sedikit 20% (dua puluh persen) dan RTH privat paling sedikit 10% (sepuluh persen) dari luas kota yang berada di Kawasan Perkotaan Mebidangro.

9. Zona L3 yang merupakan suaka margasatwa ditetapkan di Suaka Margasatwa Karang Gading di sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli dan sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang.

10. Zona L3 yang merupakan taman hutan raya ditetapkan di Taman Hutan Raya Bukit Barisan di sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu, sebagian wilayah Kecamatan Gunung Meriah di Kabupaten Deli Serdang, dan sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, sebagian wilayah Kecamatan Dolat Rakyat dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo.

Page 29: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 29

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan dan sebagian wilayah Kecamatan Binjai Kota di Kota Binjai; dan c. sebagian wilayah Kecamatan Sunggal, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Lubuk Pakam, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, dan sebagian wilayah Kecamatan Galang di Kabupaten Deli Serdang.

15. Zona L5 yang merupakan kawasan rawan letusan gunung berapi ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru dan sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit di Kabupaten Deli Serdang, serta sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, sebagian wilayah Kecamatan Dolat Rakyat, dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo.

16. Zona L5 yang merupakan kawasan yang terletak di zona patahan aktif ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu dan sebagian wilayah Kecamatan Namorambe di Kabupaten Deli Serdang.

17. Zona L5 yang merupakan kawasan rawan abrasi ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, dan sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu di Kabupaten Deli Serdang.

18. Zona L5 yang merupakan kawasan rawan bahaya gas beracun ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit dan sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru di Kabupaten Deli Serdang, serta sebagian wilayah Kecamatan Berastagi dan sebagian wilayah Kecamatan Merdeka di Kabupaten Karo.

19. Zona L5 yang merupakan kawasan sempadan mata air ditetapkan di: a. sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, dan sebagian wilayah Kecamatan Biru-biru di Kabupaten Deli Serdang; dan b. sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, sebagian wilayah Kecamatan Dolat Rakyat, dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo.

20. Zona L6 yang merupakan kawasan lindung lainnya ditetapkan di kawasan Koridor Aceh-Sumatera Utara yang menghubungkan Taman Nasional Gunung Leuser- Tahura Bukit Barisan sebagai koridor satwa Badak, Gajah, Orang Utan, Harimau, dan Burung di: a. sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu, dan sebagian wilayah Kecamatan Gunung Meriah di Kabupaten Deli Serdang; dan b. sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, sebagian wilayah Kecamatan Dolat Rakyat, dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo.

a. kawasan rawan tanah longsor di Kabupaten Kabupaten Karo

b. kawasan rawan gelombang pasang di kawasan sepanjang

c. pesisir pantai Pulau Sumatera dan pulau-pulau kecil di sekitar Pulau Sumatera; dan

d. kawasan rawan banjir di Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang

e. kawasan rawan abrasi di sepanjang wilayah pesisir Pulau Sumatera.

purbakala sebagai peninggalan budaya di Kota Medan.

19. Kawasan pantai berhutan bakau sebagaimana dimaksud ayat (2) huruf a ditetapkan di Kecamatan Medan Belawan.

20. Kawasan cagar budaya kota sebagaimana dimaksud ayat (2) huruf b ditetapkan di kawasan Polonia, kawasan Kota Lama Labuhan Deli (Toapekong Labuhan), Rumah-rumah Toko Pekong, Rumah-rumah Melayu, Mesjid Raya Labuhan, Bangunan yang semula Bea Cukai dan Stasiun Kereta Api Belawan, Kawasan Perumahan dan Pergudangan yang semula DSM (Deli Spoorweg Maatsehappij) di Pulo Brayan, Kawasan Istana Maimun, Kawasan Kampung Keling dan Kawasan Kesawan.

(Ps 39) 21. Kawasan rawan gelombang

pasang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a ditetapkan di Kecamatan Medan Belawan, pada kawasan sempadan pantai Selat Malaka.

22. Kawasan rawan banjir sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b ditetapkan di Kecamatan Medan Deli, Kecamatan Medan Timur, Kecamatan Medan Tembung, Kecamatan Medan Perjuangan, Kecamatan Medan Area, Kecamatan Medan Kota, Kecamatan Medan Amplas, Kecamatan Medan Tuntungan, Kecamatan Medan Johor, Kecamatan Medan Selayang, Kecamatan Medan Baru, Kecamatan Medan Maimun, Kecamatan Medan Polonia, Kecamatan Medan Sunggal, Kecamatan Medan Helvetia, Kecamatan Medan Barat dan Kecamatan Medan Petisah, Kecamatan Medan Belawan, Kecamatan Medan Denai, Kecamatan Medan Labuhan dan Kecamatan Medan Marelan;

23. Kawasan rawan tsunami sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c ditetapkan di kawasan sekitar pantai Selat Malaka, Kecamatan Medan Belawan.

b. Taman Hutan Raya Bukit Barisan sebagian kecil wilayahnya terdapat di Bagian Selatan dari Kecamatan Sibolangit;

c. Taman wisata alam yang dikembangkan di Kabupaten Deli Serdang diarahkan di Kecamatan Sibolangit.

10. Kawasan Cagar budaya dan ilmu pengetahuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (3) huruf c, meliputi : a. Kawasan Masjid

tertua yang berada di Kecamatan Pantai Labu; dan

b. Situs Puteri Hijau yang letaknya berada diantara Kecamatan Deli Tua dan Namorambe, serta Situs Kota Rantang di Kecamatan Hamparan Perak.

11. Kawasan rawan gerakan tanah/tanah longsor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (4) huruf a, meliputi : a. Kawasan rawan

gerakan tanah menengah – tinggi, terdapat pada bagian Selatan dari Kecamatan Sibolangit; Bagian Selatan dari Kecamatan Biru-biru; Bagian Selatan dari Kecamatan STM Hilir; Bagian Barat dari Kecamatan STM Hulu, dan Kecamatan Gunung Meriah; dan

b. Kawasan rawan gerakan tanah menengah, terdapat di Kecamatan Bangun Purba.

12. Kawasan rawan gelombang pasang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (4) huruf b, terdapat di sepanjang pantai Kecamatan Hamparan Perak, Labuhan Deli, Percut Sei Tuan dan Kecamatan Pantai Labu;

13. Kawasan rawan banjir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (4) huruf c, terdapat pada kawasan dataran rendah, meliputi Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Tua, Pancur Batu, Namorambe, Kutalimbaru, Biru-biru, Pantai Labu, Batang Kuis, Beringin, Tanjung Morawa dan Kecamatan Lubuk Pakam.

14. Kawasan rawan bencana angin puting beliung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (4) huruf d, terdapat di Kecamatan Beringin, Tanjung Morawa, Deli Tua, Patumbak, Batang

11. Zona L3 yang merupakan taman wisata alam ditetapkan di Taman Wisata Alam Sibolangit di sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit di Kabupaten Deli Serdang.

12. Zona L3 yang merupakan kawasan pantai berhutan bakau ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Medan Belawan di Kota Medan, serta sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak dan sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli di Kabupaten Deli Serdang.

13. Zona L3 yang merupakan kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan di: a. Istana Maimoon dan Masjid Raya Al Ma’shun di Kecamatan Medan Maimun, Rumah Dinas Walikota Medan dan Rumah Tjong Afie di Kecamatan Medan Barat di Kota Medan; b. Stasiun Kereta Api Binjai di Kecamatan Binjai Timur di Kota Binjai;

14. Zona L4 yang merupakan kawasan rawan banjir ditetapkan di: a. sebagian wilayah Kecamatan Medan Amplas, sebagian wilayah Kecamatan Medan Polonia, sebagian wilayah Kecamatan Medan Timur, sebagian wilayah Kecamatan Medan Helvetia, sebagian wilayah Kecamatan Medan Sunggal, dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Deli di Kota Medan; b. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan dan sebagian wilayah Kecamatan Binjai Kota di Kota Binjai; dan c. sebagian wilayah Kecamatan Sunggal, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Lubuk Pakam, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, dan sebagian wilayah Kecamatan Galang di Kabupaten Deli Serdang.

15. Zona L5 yang merupakan kawasan rawan letusan gunung berapi ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru dan sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit di Kabupaten Deli Serdang, serta sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, sebagian wilayah Kecamatan Dolat Rakyat, dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo.

16. Zona L5 yang merupakan kawasan yang terletak di zona patahan aktif ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu dan sebagian wilayah Kecamatan Namorambe di Kabupaten Deli Serdang.

17. Zona L5 yang merupakan kawasan rawan abrasi ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, dan sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu di Kabupaten Deli Serdang.

18. Zona L5 yang merupakan kawasan rawan bahaya gas beracun ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit dan sebagian wilayah Kecamatan

Page 30: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 30

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Kuis, Lubuk Pakam, Bangun Purba, Labuhan Deli, Percut Sei Tuan, Sunggal, Pantai Labu, Pancur Batu, Hamparan Perak, Gunung Meriah dan Kecamatan Kutalimbaru.

15. Kawasan lindung geologi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf f, meliputi; a. Kawasan rawan

terkena dampak letusan gunung berapi terdapat di Kecamatan Kutalimbaru dan Kecamatan Sibolangit;

b. Zona patahan aktif tersebar di Kecamatan Pancur Batu, Namorambe; dan

c. Zona rawan bahaya gas beracun yang tersebar di Kecamatan Sibolangit, STM Hulu dan Kecamatan Gunung Meriah.

16. Kawasan lindung lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf g, meliputi kawasan pantai berhutan yang terdapat di Kecamatan Hamparan Perak, Percut Sei Tuan dan Pantai Labu.

Kutalimbaru di Kabupaten Deli Serdang, serta sebagian wilayah Kecamatan Berastagi dan sebagian wilayah Kecamatan Merdeka di Kabupaten Karo.

19. Zona L5 yang merupakan kawasan sempadan mata air ditetapkan di: a. sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, dan sebagian wilayah Kecamatan Biru-biru di Kabupaten Deli Serdang; dan b. sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, sebagian wilayah Kecamatan Dolat Rakyat, dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo.

20. Zona L6 yang merupakan kawasan lindung lainnya ditetapkan di kawasan Koridor Aceh-Sumatera Utara yang menghubungkan Taman Nasional Gunung Leuser- Tahura Bukit Barisan sebagai koridor satwa Badak, Gajah, Orang Utan, Harimau, dan Burung di: a. sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu, dan sebagian wilayah Kecamatan Gunung Meriah di Kabupaten Deli Serdang; dan b. sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, sebagian wilayah Kecamatan Dolat Rakyat, dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo.

1.3.2 Meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan energi listrik, minyak dan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kawasan Perkotaan Mebidangro

Definisi: 1. Adalah system jaringan energy listrik,

minyak dan gas. 2. SWK yang dimaksud adalah seluruh pusat –

pusat kegiatan yang tersebar di perkotaan Mebidangro

SWK : Pusat pusat perkotaan Mebidangro, sama dengan SWK strategi 1.1.5

Tidak diatur 1. pemantapan jaringan transmisi minyak dan gas bumi Arun-Medan dengan jaringan distribusi Medan untuk melayani PKN Lhokseumawe dan PKN Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) dan PKW Langsa;

2. Pengembangan dan rehabilitasi kawasan peruntukan pertambangan mineral, batubara, serta minyak dan gas bumi yang berdaya saing dan ramah lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi: a. kawasan peruntukan

pertambangan mineral di Kabupaten Kabupaten Karo, Kabupaten Deli Serdang (Ps 54 butir 2a),

b. kawasan peruntukan pertambangan minyak dan gas bumi di Kabupaten Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang

3. Sasaran wilayah kawasan terkait = strategi 1.1.1

Pengembangan kawasan pertambangan dilakukan di wilayah yang memiliki potensi dan sesuai untuk pengembangan pertambangan meliputi : a. tambang minyak dan gas bumi

meliputi Kabupaten Langkat, Kota Binjai, Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Labuhanbatu, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Utara;

b. tambang panas bumi meliputi Kabupaten Karo, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Langkat, Kabupaten Samosir, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Mandailing Natal;

(Ps 39)

1. Pembangkit tenaga listrik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a ditetapkan di Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sicanang di Belawan, PLTG Paya Pasir, PLTG Glugur, PLTD Titi Kuning.

2. Jaringan transmisi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b ditetapkan sebagai sistem interkoneksi meliputi: a. gardu induk Lamhotma,

gardu induk Kualanamu, gardu induk Titi Kuning;

b. jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi dari Gardu Induk Belawan – Belawan, Gardu Induk Belawan – Sei Rotan – Tanjung Morawa, Gardu Induk Belawan – Paya Pasir – KIM (kawasan industri medan), Gardu Induk Belawan – Paya Pasir – Paya Geli – Glugur, GI Belawan – Paya Pasir – Paya Geli – Namo Rambe – Titi Kuning – Sei Rotan. Gardu Induk Titi Kuning – Gardu Induk Jalan Listrik, Gardu Induk Belawan – Labuhan – Lamhotma; dan

c. jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi dari PLTU Sumut di Pangkalan Susu – Binjai – Melintasi Medan – Galang – Simanko (Porsea) – PLTP

1. Jaringan pipa minyak dan gas bumi yang ada di Kabupaten Deli Serdang adalah merupakan bagian dari Jaringan Pipa Minyak dan Gas Nasional, meliputi :

a. Jaringan Pipa Gas Bumi Nasional, jalur Wampu – Belawan sepanjang 30,3 Km yang melewati wilayah administrasi Medan, Deli Serdang (Kecamatan Hamparan Perak) dan Binjai, Provinsi Sumatera Utara;

b. Jaringan Pipa Gas Bumi Nasional, jalur Pantai Pakam Timur – Hamparan Perak sepanjang 3,6 Km yang melewati wilayah administrasi Medan, Deli Serdang (Kecamatan Hamparan Perak);

c. Jaringan Pipa Gas Bumi Nasional, jalur Hamparan Perak – Paya Pasir sepanjang 3 Km yang melewati wilayah administrasi Medan, Deli Serdang (Kecamatan Percut Sei Tuan);

d. Jaringan Pipa Gas Bumi Nasional, jalur Distribusi Medan

Kawasan didorong SWK : Pusat pusat perkotaan Mebidangro, sama dengan SWK strategi 1.1.5

Page 31: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 31

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Sarulla – Sipirok – Padangsidimpuan – Paya Kumbuh (Sumbar).

3. Jaringan pipa minyak dan gas bumi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b menghubungkan:

a. Sicanang – Gebang; b. Wampu – Belawan; c. Wampu – Paya Pasir; d. Paya Pasir – Belawan; e. Pantai Pakam Timur –

Hamparan Perak; f. Polonia – Medan –

Tanjung Morawa; g. Sicanang – Medan; h. Belawan – Kwala

Tanjung; dan Pembangunan terminal terapung di 16 km ke arah lepas pantai Belawan.

4. Penyediaan dan pemanfaatan jaringan pipa minyak dan gas bumi diatur lebih lanjut oleh penyelenggara minyak dan gas bumi.

(Ps 25)

sepanjang 589,15 Km yang memiliki wilayah pelayanan Medan, Deli Serdang, Binjai dan sekitarnya.

e. Rencana Jaringan Pipa Gas Bumi Nasional, jalur Secanggang - Belawan sepanjang 10,7 Km yang melewati wilayah administrasi Medan, Deli Serdang (Kecamatan Hamparan Perak);

f. Rencana Jaringan Pipa Gas Bumi Nasional, jalur Medan – Dumai - Duri yang melewati wilayah administrasi Kabupaten Deli Serdang.

(Ps 19) 2. Rencana pengembangan

prasarana energi listrik di Kabupaten Deli Serdang antara lain: Pembangunan Gardu Induk Listrik dan peningkatan kapasitas Gardu Induk, antara lain; Gardu Induk (GI) Sei Rotan, GI Kualanamu, GI Namo Rambe, dan GI Galang;

(Ps 20) 3. Rencana pengembangan

jaringan listrik di Kabupaten Deli Serdang, antara lain :

a. Pengembangan jaringan transmisi SUTT 275 KV meliputi jaringan transmisi Binjai – Galang;

b. Pengembangan jaringan transmisi SUTT 150 KV meliputi jaringan transmisi; Belawan - Sei Rotan- Tanjung Morawa; Belawan – Paya Pasir – Paya Geli – Namorambe – Titi Kuning – Sei Rotan – Galang; dan Galang - Namo Rambe – Tanjung Morawa – Kualanamu;

c. Pengembangan jaringan distribusi meliputi jaringan distribusi cabang Lubuk Pakam yang meliputi Ranting Denai, Ranting Pancur Batu, Ranting Lubuk Pakam, Ranting Tanjung Morawa, Ranting Deli Tua dan Ranting Galang.

1.3.3 Meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan telekomunikasi yang mencapai seluruh pusat kegiatan dan permukiman di Kawasan Perkotaan Mebidangro;

Definisi : 1. Adalah system jaringan telekomunikasi 2. Pusat – pusat kegiatan yang tersebar di

perkotaan Mebidangro. 3. Permukiman yang tersebar di Zona B1, B2,

B3 dan B4 SWK = 1. SWK Pusat kegiatan = SWK Pusat kegiatan

= Sama dengan 1.2.1 dan atau 1.2.2 dan atau 1.2.3 dan atau 1.2.4 dan atau 1.2.5

2. B1 (a) kawasan peruntukan perumahan kepadatan tinggi;

Tidak diatur Lampiran X, strategi operasionalisasi perwujudan system jaringan telekomunikasi nasional di pulau sumatera. 1. Merehabilitasi dan

meningkatkan fungsi jaringan terrestrial yang menghubungkan PKN Lhokseumawe – PKW Langsa-PKN Kawasan Perkotaan Medan – Binjai – Deli Serdang – Karo

Ada, tetapi tidak disebutkan sasaran wilayah/kawasannya

Sistem jaringan telekomunikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)meliputi sistem kabel, sistem nirkabel, dan sistem satelit, yang terdiri atas : a. rencana pengembangan

infrastruktur dasar telekomunikasi berupa jaringan tetap lokal, sambungan langsung jarak jauh, sambungan internasional dan tertutup serta penempatan lokasi pusat automatisasi

Rencana pengembangan sistem jaringan telekomunikasi di Kabupaten Deli Serdang adalah sebagai berikut: a. Peningkatan layanan

jaringan telekomunikasi baik berkabel ataupun nir-kabel untuk

b. kepentingan komunikasi dan internet;

c. Penambahan telepon umum, wartel dan warnet

Kawasan didorong SWK = 1. SWK Pusat kegiatan = Sama

dengan 1.2.1 dan atau 1.2.2 dan atau 1.2.3 dan atau 1.2.4 dan atau 1.2.5

2. B1 (a) kawasan peruntukan perumahan kepadatan tinggi;

3. B2 (a) kawasan peruntukan perumahan kepadatan sedang;

4. B3 (a) kawasan peruntukan perumahan kepadatan rendah;

Page 32: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 32

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

3. B2 (a) kawasan peruntukan perumahan kepadatan sedang;

4. B3 (a) kawasan peruntukan perumahan kepadatan rendah;

5. B4 (a) kawasan peruntukan perumahan kepadatan rendah;

(MEBIDANGRO) – PKW Tebing Tinggi…dst

2. Mengembangan jaringan satelit untuk melayani PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Medan – Binjai-Deli Serdang- Karo (MEBIDANGRO), PKN Padang…dst

sambungan telepon di CBD Polonia;

b. rencana penataan penempatan menara telekomunikasi Base Transceiver Station (BTS) secara terpadu; dan

c. rencana peningkatan pelayanan jaringan telekomunikasi di wilayah kota.

di pusat permukiman perdesaan, baik dengan jaringan kabel dan nir kabel;

d. Pembangunan stasiun-stasiun komunikasi nir-kabel di wilayah-wilayah blank spot;

e. Mengoptimalkan pemanfaatan jaringan komunikasi nir-kabel di kawasan perkotaan dan perdesaan, serta penataan menara komunikasi melalui pembangunan menara terpadu.

(Ps 22)

5. B4 (a) kawasan peruntukan perumahan kepadatan rendah;

1.3.4 Meningkatkan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air dengan berbasis pengelolaan wilayah sungai secara terpadu; dan

Definisi: 1. Merupakan system jaringan sumber daya

air. 2. SWK yang dituju adalah WS. SWK = 1. WS Strategis Nasional Belawan-Ular-

Padang meliputi DAS Belawan, DAS Belumai, DAS Deli Percut, DAS Sei Serdang, DAS Sei Kenang, DAS Bedagai, DAS Martebing, dan DAS Ular; dan

2. WS lintas kabupaten/kota WS Wampu Besitang berupa DAS Wampu;

Lampiran VI, wilayah sungai (WS), Belawan – Ular – Padang (I-IV/A/1), sebagai WS strategis nasional

1. Strategi untuk pengendalian kegiatan budi daya yang berpotensi mengganggu kawasan berfungsi lindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi: mengendalikan kegiatan pemanfaatan ruang di bagian hulu Wilayah Sungai (WS), kawasan imbuhan air tanah dan pelepasan air tanah pada daerah Cekungan Air Tanah (CAT), kawasan hutan lindung, kawasan resapan air, dan kawasan konservasi; dan

2. WS Belawan-Ular (Provinsi Sumatera Utara) yang melayani PKN Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-DeliSerdang-Karo (Mebidangro), PKW Tebing Tinggi, sertaKawasan Andalan Perkotaan Metropolitan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro);

Lampiran VIII, rencana pengembangan wilayah sungai (WS) provinsi sumatera utara; WS BELAWAN – ULAR – PADANG (I-IV/A/1), yang merupakan WS Strategis Nasional; 1. S. Belawan 2. S. Deli 3. S. Percut 4. S. Belumai 5. S. Serdang 6. S. Sei Ular 7. S. Belutu Sasaran spasial : Kab.Deli Serdang, Kota Medan, Karo, Kab.Langkat, Kab.Simalungun, Kab.Serdang Bedagai dan Kota Tebing Tinggi. Lampiran IX, rencana pengembangan cekungan air tanah di provinsi sumatera utara; CAT MEDAN (I/A/I ) di Kota Medan, Kota Binjai, Kota Tebing Tinggi, Kota Pematangsiantar, Kab. Langkat, Kab. Deli Serdang, Kab. Serdang Bedagai, Kab. Karo, Kab. Asahan, Kab. Batubara, Kab. Simalungun, Kab. Labuhanbatu, Dan Kab. Labuhanbatu Utara.

1. Wilayah sungai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a ditetapkan di Belawan – Ular – Padang yang meliputi beberapa daerah aliran sungai yaitu Sungai Belawan, Sungai Ular, Sungai Deli, Sungai Belumai, Sungai Padang, Sungai Martebing, Sungai Kenang, Sungai Serdang, Sungai Percut, Sungai Bedagai dan Sungai Belutu serta cekungan air tanah Medan.

2. Sistem polder sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf a ditetapkan di kawasan perumahan skala besar dan Kawasan Industri Medan.

3. Sistem kanal sebagaimana dimaksud pada ayat (5) terdiri dari : a. kanal flood way yang

mengalihkan aliran Sungai Deli ke Sungai Denai di Kecamatan Medan Johor dan Medan Amplas; dan

b. kanal untuk mengalirkan aliran pembuangan dari Sei Sikambing ke Sungai Belawan di Kecamatan Medan Sunggal.

(Ps 27)

1. Wilayah sungai meliputi wilayah sungai lintas kabupaten, dan wilayah sungai strategis nasional.

2. Wilayah sungai lintas kabupaten, meliputi wilayah Sungai Deli, Sungai Babura, Sungai Belawan, Sungai Ular, Sungai Percut dan Sungai Belumai;

3. Kabupaten Deli Serdang berada pada Wilayah Sungai Belawan-Ular - Padang yang merupakan Wilayah Sungai Strategis Nasional.

4. Waduk yang dikembangkan di Kabupaten Deli Serdang, meliputi : a. Waduk Tembengan di

Hulu Sungai Belawan; b. Waduk Namobatang

di Hulu Sungai Deli; c. Waduk Lausimeme di

Hulu Sungai Percut, dan

d. Waduk Buaya di Hulu Sungai Ular;

5. Daerah Irigasi yang terdapat di Kabupaten Deli Serdang, meliputi Daerah Irigasi yang merupakan wewenang Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten.

6. Rawa yang dikembangkan di Kabupaten Deli Serdang, meliputi; a. Daerah Rawa Paluh

Manan; b. Daerah Rawa Paluh

Merbau; c. Daerah Rawa Sisir

Gunting; d. Daerah Rawa Bulu

Cina; e. Daerah Rawa

Serdang/Haru Gemuk; f. Daerah Rawa Percut

Sei Tuan; g. Daerah Rawa Bagan

Kuala; h. Daerah Rawa

Pematang Lalang; i. Daerah Rawa Batu

Cina; j. Daerah Rawa

Pematang Cermai; k. Daerah Rawa Bogak

Besar; l. Daerah Rawa

Belidakan; dan m. Daerah Rawa Bulu

Cina. 7. Daerah Cekungan Air

Tanah (CAT) Kabupaten

Kawasan dikendalikan SWK = 1. WS Strategis Nasional Belawan-

Ular-Padang meliputi DAS Belawan, DAS Belumai, DAS Deli Percut, DAS Sei Serdang, DAS Sei Kenang, DAS Bedagai, DAS Martebing, dan DAS Ular; dan

2. WS lintas kabupaten/kota WS Wampu Besitang berupa DAS Wampu;

Page 33: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 33

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Deli Serdang termasuk kedalam CAT Wilayah I Medan, dengan daerah imbuhan air tanahnya berada di sebelah selatan Kabupaten Deli Serdang.

(Ps 23)

1.3.5 Meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan air minum, air limbah, drainase, dan persampahan secara terpadu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kawasan Perkotaan Mebidangro

Definisi: 1. Merupakan system jaringan

perkotaan terpadu. 2. Kawasan Perkotaan Mebidangro.

SWK = Seluruh pusat – pusat kegiatan masyarakat di kawasan. SWK = SWK Strategi 1.2.4

Tidak diatur Pengembangan PKN, PKW, dan PKSN yang didukung prasarana dan sarana perkotaan yang memadai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf q dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro (ps 20 butir 18),

Lampiran XIII, Tabel TPA Regional Provinsi Sumatera Utara, cakupan pelayanan TPA Regional , Kota Medan-Kota Binjai-Kabupaten Deli Serdang (I/A/1), 3, di Kabupaten Deli Serdang.

1. Sistem penyediaan air minum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah penyediaan kebutuhan air bersih atau air minum yang dilayani oleh PDAM Tirtanadi dengan sistem pengaliran pada jaringan transmisi/distribusi di daerah pelayanan Kota Medan dan dengan sistem pemompaan (booster-pump) untuk Kecamatan Medan Belawan.

2. Daerah pelayanan air minum /air bersih sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilayani melalui 14 cabang PDAM Tirtanadi meliputi: Cabang Utama, Cabang Deli Tua, Cabang Tuasan, Cabang Amplas, Cabang Sunggal, Cabang Medan Labuhan, Cabang Yamin, Cabang Denai, Cabang Cemara, Cabang Padang Bulan, Cabang Sei Agul, Cabang Diski, Cabang Belawan dan Cabang Sibolangit.

(Ps 29) 3. Lokasi sistem air limbah

domestik terpusat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a ditetapkan di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Cemara

4. Sistem pembuangan air limbah setempat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b dilakukan secara individual melalui pengolahan dan pembuangan air limbah setempat dan dikembangkan pada kawasan-kawasan yang belum memiliki sistem terpusat serta dilengkapi dengan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) yang disediakan oleh Pemerintah Kota.

(Ps 30) 5. TPS sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) ditetapkan pada setiap unit lingkungan perumahan dan pusat-pusat kegiatan.

6. TPST sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikembangkan di setiap unit RW atau kawasan seluas 500-1.000 m².

7. TPA sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikembangkan di TPA Terjun, Kecamatan Medan Marelan dengan menggunakan sistem sanitary landfill.

8. TPA Regional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikembangkan di TPA Regional Tadukan Raga di Kecamatan STM Hilir dan wilayah sekitarnya di Kabupaten Deli Serdang;

(Ps 31) 9. Jaringan drainase primer

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a ditetapkan di Sungai Badera, Sungai Belawan, Sungai Deli, Sungai Babura dan Sungai Percut.

10. Jaringan drainase sekunder sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b ditetapkan di sungai – sungai kecil yang ada

1. Rencana pengembangan sistem persampahan di Kabupaten Deli Serdang dilakukan dengan cara :

a. Pembangunan dan atau perluasan TPA STM Hilir, TPA Namo Bintang dan TPA Pancur Batu;

b. Pembangunan TPA Regional diarahkan pada wilayah Kabupaten Deli Serdang yang

c. memiliki potensi kelayakan regional, yaitu di Kecamatan STM Hilir dan wilayah sekitarnya;

d. Sistem pengelolaan TPA Regional direncanakan dengan sistem Sanitari Landfill;

e. Khusus untuk kawasan Bandara Internasional Kualanamu, penanganan masalah persampahan dilakukan secara khusus.

2. Rencana pengembangan sistem air limbah di Kabupaten Deli Serdang dilakukan dengan cara.

a. Pengembangan pengelolaan limbah bergerak (IPAL Mobile) pada daerah industri,

b. terutama meliputi wilayah kawasan cepat tumbuh dan kawasan perkotaan, yaitu

c. Kecamatan Lubuk Pakam, Tanjung Morawa, Percut Sei Tuan, Sunggal dan Pantai

d. Labu serta Beringin dimana terdapat rencana Bandara Utama Kualanamu;

3. Rencana pengembangan air bersih di Kabupaten Deli Serdang dilakukan dengan cara :

a. Pengembangan sistem sambungan langsung dengan sumber dari PDAM direncanakan melayani kawasan perkotaan, pusat kegiatan komersil, industri maupun pusat pemerintahan;

b. Pengembangan sistem sambungan halaman (kran/hidran umum) dengan sumber dari PDAM, direncanakan melayani daerah diluar kawasan perkotaan;

Kawasan yang didorong SWK = Seluruh pusat – pusat kegiatan masyarakat di kawasan. SWK = Sama dengan 1.2.1 dan atau 1.2.2 dan atau 1.2.3 dan atau 1.2.4 dan atau 1.2.5

Page 34: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 34

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

di Kota Medan, antara lain; Sei. (sungai kecil) Selayang, Sei. Putih, Sei. Siput, Sei. Berkala, Parit Emas, Parit Martondi, Sungai Buncong, Sungai Palangkah, Sei. Percut Denai.

11. Jaringan drainase tersier sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hurud c ditetapkan di saluran drainase perumahan dan permukiman.

(Ps 32)

c. Pengembangan sistem penyediaan air bersih non PDAM dari pemerintah maupun dengan swadaya murni dari masyarakat, sistem ini direncanakan untuk wilayah yang belum mendapat pelayanan dari PDAM, terutama untuk wilayah perdesaan.

(Ps 24 dan 25)

1.4 Kebijakan 4: Peningkatan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi pembangunan Kawasan Perkotaan Mebidangro melalui kerja sama antardaerah, kemitraan pemangku kepentingan, dan penguatan peran masyarakat.

1.4.1 Mengembangkan lembaga kerja sama antardaerah yang berfungsi untuk melakukan koordinasi, fasilitasi kerja sama, dan kemitraan dalam pemanfaatan ruang dan pengendalian pembangunan Kawasan Perkotaan Mebidangro

Definisi: 1. Mengembangkan lembaga kerjasama antar

daerah 2. SWK yang dituju adalah seluruh fungsi – fungsi

kawasan lindung yang ditetapkan, yakni L1, L2, L3, L4, L5, L6.

3. SWK yang dituju adalah seluruh fungsi – fungsi kawasan budidaya yang ditetapkan, yakni B1, B2, B3, B4, B5, B6, B7.

SWK Kawasan Lindung = L1, L2, L3, L4, L5 dan L6. SWK Kawasan Budidaya = B1, B2, B3, B4, B5, B6 dan B7 = SWK Strategi 1.1.5

Tidak diatur Ket: Pemberian izin pemanfaatan ruang yang berdampak besar dan penting dikoordinasikan oleh Menteri.

1. Koordinasi penataan ruang Pulau Sumatera dilakukan oleh Menteri. (Ps 137 butir 1)

2. Koordinasi antardaerah dalam rangka penataan ruang Pulau Sumatera dilakukan melalui kerja sama antarprovinsi dan/atau kerja sama antar badan koordinasi penataan ruang daerah. (Ps 137 butir 2)

1. Dalam rangka mengkoordinasikan penyelenggaraan penataan ruang dan kerjasama antar sektor/antar daerah bidang penataan ruang dibentuk Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah yang bersifat ad hoc.

2. Dalam rangka penyelenggaraan penataan ruang kawasan perkotaan dan atau kawasan perdesaan dapat dibentuk badan atau lembaga khusus yang menangani.

3. Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas, susunan organisasi, dan tata kerja Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah diatur dengan Peraturan Gubernur.

Dalam rangka mengoordinasikan penyelenggaraan penataan ruang dan kerjasama antar sektor/antar daerah bidang penataan ruang dibentuk Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah. (Ps 91)

1. Untuk menunjang penataan dan pemanfaatan ruang, Pemerintah Daerah dapat membentuk Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) atau Tim Koordinasi Penataan Ruang Daerah (TKPRD).

2. BKPRD atau TKPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah badan atau tim yang bersifat ad-hoc di Daerah yang mempunyai fungsi membantu pelaksanaan tugas Bupati dalam koordinasi penataan ruang di daerah menyangkut perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian rencana tata ruang.

(Ps 73)

Kawasan yang dikendalikan; SWK Kawasan Lindung = L1, L2, L3, L4, L5 dan L6. Kawasan yang didorong; SWK Kawasan Budidaya = B1, B2, B3, B4, B5, B6 dan B7 = SWK Strategi 1.1.5

1.4.2 Meningkatkan integrasi dan sinkronisasi pembangunan antara Pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota di Kawasan Perkotaan Mebidangro;

Definisi: Integrasi dan sinkronisasi pembangunan. SWK Kawasan Lindung = L1, L2, L3, L4, L5 dan L6. SWK Kawasan Budidaya = B1, B2, B3, B4, B5, B6 dan B7 = SWK Strategi 1.1.5

Tidak diatur Ket: Pemberian izin pemanfaatan ruang yang berdampak besar dan penting dikoordinasikan oleh Menteri.

1. Koordinasi penataan ruang Pulau Sumatera dilakukan oleh Menteri. (Ps 137 butir 1)

2. Koordinasi antardaerah dalam rangka penataan ruang Pulau Sumatera dilakukan melalui kerja sama antarprovinsi dan/atau kerja sama antar badan koordinasi penataan ruang daerah. (Ps 137 butir 2)

1. Dalam rangka mengkoordinasikan penyelenggaraan penataan ruang dan kerjasama antar sektor/antar daerah bidang penataan ruang dibentuk Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah yang bersifat ad hoc.

2. Dalam rangka penyelenggaraan penataan ruang kawasan perkotaan dan atau kawasan perdesaan dapat dibentuk badan atau lembaga khusus yang menangani.

3. Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas, susunan organisasi, dan tata kerja Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah diatur dengan Peraturan Gubernur.

Dalam rangka mengoordinasikan penyelenggaraan penataan ruang dan kerjasama antar sektor/antar daerah bidang penataan ruang dibentuk Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah. (Ps 91)

1. Untuk menunjang penataan dan pemanfaatan ruang, Pemerintah Daerah dapat membentuk Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) atau Tim Koordinasi Penataan Ruang Daerah (TKPRD).

2. BKPRD atau TKPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah badan atau tim yang bersifat ad-hoc di Daerah yang mempunyai fungsi membantu pelaksanaan tugas Bupati dalam koordinasi penataan ruang di daerah menyangkut perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian rencana tata ruang.

(Ps 73)

Kawasan yang dikendalikan; SWK Kawasan Lindung = L1, L2, L3, L4, L5 dan L6. Kawasan yang didorong; SWK Kawasan Budidaya = B1, B2, B3, B4, B5, B6 dan B7 = SWK Strategi 1.1.5

1.4.3 Meningkatkan promosi investasi di dalam dan luar negeri serta memanfaatkan kerja sama ekonomi subregional Segitiga Pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Thailand; dan

Definisi: 1. Kegiatan promosi dalam dan luar

negeri. Di Indonesia, Malaysia dan Thailand

SWK= Sama dengan SWK 1.1.4

Tidak diatur Ket: 1. Pemberian izin pemanfaatan

ruang yang berdampak besar dan penting dikoordinasikan oleh Menteri.

Tidak menyebutkan IMT GT

1. Koordinasi penataan ruang Pulau Sumatera dilakukan oleh Menteri. (Ps 137 butir 1)

2. Koordinasi antardaerah dalam rangka penataan ruang Pulau Sumatera dilakukan melalui kerja sama antarprovinsi dan/atau kerja sama antar badan koordinasi penataan ruang daerah. (Ps 137 butir 2)

Tidak menyebutkan IMT GT

Tidak diatur Tidak menyebutkan IMT GT

Tidak diatur Tidak menyebutkan IMT GT

1. Strategi untuk melaksanakan kebijakan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (3) huruf e meliputi: Mengintensifkan promosi peluang investasi;

(Ps 6 ayat 5 butir e) Tidak menyebutkan IMT GT

Kawasan yang didorong; Sama dengan SWK 1.1.4

1.4.4 Mendorong penguatan peran masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian pembangunan Kawasan Perkotaan Mebidangro melalui berbagai forum dan lembaga pendukung pengembangan Kawasan Perkotaan Mebidangro

Definisi: 1. Penguatan peran masyarakat dalam

berbagai forum dan lembaga pengembangan kawasan Mebidangro

SWK Kawasan Lindung = L1, L2, L3, L4, L5 dan L6.

Tidak diatur Ket: Pemberian izin pemanfaatan ruang yang berdampak besar dan penting dikoordinasikan oleh Menteri.

1. Koordinasi penataan ruang Pulau Sumatera dilakukan oleh Menteri. (Ps 137 butir 1)

2. Koordinasi antardaerah dalam rangka penataan ruang Pulau Sumatera dilakukan melalui kerja sama

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan peran masyarakat dalam penataan ruang diatur diatur dengan Peraturan Gubernur dengan berpedoman pada ketentuan perundangan yang berlaku (Ps 89).

Bentuk peran masyarakat dalam pemanfaatan ruang sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 84 ayat (1) huruf b dapat berupa: a. melakukan kegiatan

pemanfaatan ruang yang sesuai dengan kearifan lokal

1. Untuk menunjang penataan dan pemanfaatan ruang, Pemerintah Daerah dapat membentuk Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD)

SWK Kawasan Lindung = L1, L2, L3, L4, L5 dan L6. SWK Kawasan Budidaya = B1, B2, B3, B4, B5, B6 dan B7 = SWK Strategi 1.1.5

Page 35: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 35

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

SWK Kawasan Budidaya = B1, B2, B3, B4, B5, B6 dan B7 = SWK Strategi 1.1.5

antarprovinsi dan/atau kerja sama antar badan koordinasi penataan ruang daerah. (Ps 137 butir 2)

dan rencana tata ruang yang telah ditetapkan;

b. menyampaikan masukan mengenai kebijakan pemanfaatan ruang;

c. memberikan dukungan bantuan teknik, keahlian, dan/atau dana dalam pengelolaan pemanfaatan ruang;

d. meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan keserasian dalam pemanfaatan ruang darat, ruang laut, ruang udara, dan ruang di dalam bumi dengan memperhatikan kearifan lokal serta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

e. melakukan kerjasama pengelolaan ruang dengan Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau dan pihak lainnya secara bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan penataan ruang;

f. menjaga, memelihara, dan meningkatkan kelestarian fungsi lingkungan dan SDA;

g. melakukan usaha investasi dan/atau jasa keahlian; dan

h. mengajukan gugatan ganti rugi kepada pemerintah atau pihak lain apabila kegiatan pembangunan yang dilaksanakan merugikan.

(Ps 86)

atau Tim Koordinasi Penataan Ruang Daerah (TKPRD).

2. BKPRD atau TKPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah badan atau tim yang bersifat ad-hoc di Daerah yang mempunyai fungsi membantu pelaksanaan tugas Bupati dalam koordinasi penataan ruang di daerah menyangkut perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian rencana tata ruang.

(Ps 73)

2 Tujuan 2: Lingkungan perkotaan yang berkualitas dan keseimbangan tata air DAS;

2.1 Kebijakan 1: Peningkatan fungsi, kuantitas, dan kualitas RTH dan kawasan lindung lainnya di Kawasan Perkotaan Mebidangro;

2.1.1 Mewujudkan RTH paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari kawasan fungsional perkotaan dan mewujudkan hutan paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari setiap DAS dengan sebaran yang proporsional yang berada di Kawasan Perkotaan Mebidangro

Definisi : SWK = RTH 1. Zona L1 yang merupakan kawasan hutan

lindung yang ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Gunung Meriah, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, dan sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu di Kabupaten Deli Serdang serta sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, sebagian wilayah Kecamatan Dolak Rakyat, dansebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo.

2. Zona L1 yang merupakan kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya terdapat:

a. Zona L1 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai zona B4, yang selanjutnya disebut B4/L1, di sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit dan sebagian wilayah Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Deli Serdang;

b. Zona L1 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi tetap pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/L1, di sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang; dan

3. Zona L1 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi yang dapat dikonversi pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/L1, di sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang.

4. Zona L2 yang merupakan RTH kota ditetapkan menyebar dan seimbang dengan memperhatikan fungsi ekologis, sosial-budaya, estetika, dan ekonomi dengan ketentuan RTH publik paling sedikit 20% (dua puluh persen) dan RTH privat paling sedikit 10% (sepuluh persen) dari luas kota yang berada di Kawasan Perkotaan Mebidangro.

Strategi untuk pengendalian perkembangan kegiatan budi daya agar tidak melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan meliputi: mengembangkan ruang terbuka hijau dengan luas paling sedikit 30%(tiga puluh persen) dari luas kawasan perkotaan; dan (Ps 8 butir 3 c) Sasaran wilayah kawasan tidak ada yang terkait/ tidak diatur

1. Indikasi arahan peraturan zonasi untuk sempadan pantai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 93 huruf a meliputi: pemanfaatan ruang untuk penyediaan RTH; (Ps 94)

2. Indikasi arahan peraturan zonasi untuk sempadan sungai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 93 huruf b meliputi: pemanfaatan ruang untuk penyediaan RTH; (Ps 95)

3. Indikasi arahan peraturan zonasi untuk kawasan sekitar danau atau waduk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 93 huruf c meliputi: pemanfaatan ruang untuk penyediaan RTH; (Ps 96)

4. Indikasi arahan peraturan zonasi untuk kawasan rawan banjir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 104 huruf b meliputi: pemanfaatan ruang pada dataran banjir untuk RTH dan pembangunan fasilitas umum dengan kepadatan rendah;

5. Indikasi arahan peraturan zonasi untuk kawasan peruntukan permukiman sebagaimana dimaksud dalam Pasal

Pengembangan pola ruang kawasan perlindungan setempat meliputi : 1. Kawasan ruang terbuka hijau

kota sebesar 30% (tigapuluh persen) dari luas wilayah perkotaan yang menyebar di wilayah kabupaten dan kota; dan

2. Kawasan ruang terbuka hijau di Kecamatan Polonia, Kota Medan.

1. RTH kawasan wisata sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a meliputi Kebun Binatang dan Taman Mora Indah di wilayah Selatan Kota Medan dan Theme Park dan Natural Park di wilayah utara Kota Medan.

2. RTH hutan kota sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b meliputi Taman Beringin di Kecamatan Medan Baru, Bumi Perkemahan Pramuka Cadika di Kecamatan Medan Johor, Kebun Binatang di Kecamatan Medan Tuntungan dan taman hutan kota di semula Bandar Udara Polonia, kanal Sungai Deli Zona A dan D di Kecamatan Medan Johor dan hutan Kota di Kelurahan Ladang Bambu Kecamatan Medan Tuntungan.

3. RTH Taman Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c meliputi RTH taman rukun tetangga, RTH rukun warga, RTH kelurahan dan RTH kecamatan.

4. RTH Taman Pemakaman Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf d meliputi TPU yang dikelola oleh Pemerintah Kota Medan yaitu TPU kristen dan muslim di Kecamatan Medan Tuntungan serta TPU yang berdiri di atas tanah waqaf di Kota Medan.

5. RTH Jalur Hijau Jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf e yaitu taman di ruang milik jalan sesuai dengan kelas jalan.

6. RTH Jalur Pejalan Kaki sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf f yaitu ruang yang disediakan bagi pejalan

Strategi untuk melaksanakan kebijakan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat 3 huruf d meliputi: Mengembangkan ruang terbuka hijau dengan luas paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari luas wilayah. (Ps 6 ayat 4 butir b) Tidak disebutkan sasaran wilayah kawasannya

Kawasan dikendalikan 1. Zona L1 yang merupakan kawasan

hutan lindung yang ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Gunung Meriah, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, dan sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu di Kabupaten Deli Serdang serta sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, sebagian wilayah Kecamatan Dolak Rakyat, dansebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo.

2. Zona L1 yang merupakan kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya terdapat:

a. Zona L1 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai zona B4, yang selanjutnya disebut B4/L1, di sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit dan sebagian wilayah Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Deli Serdang;

b. Zona L1 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi tetap pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/L1, di sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang; dan

3. Zona L1 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi yang dapat dikonversi pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/L1, di sebagian wilayah Kecamatan

Page 36: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 36

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

119 huruf g melalui: penerapan ketentuan mengenai RTH.

Sasaran wilayah kawasan tidak ada yang terkait/ tidak diatur

kaki pada kiri-kanan jalan atau di dalam taman.

7. RTH Atap Bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf g yaitu disetiap atap bangunan yang beratap beton.

8. Lapangan olahraga sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf h yaitu lapangan olah raga di tiap kecamatan.

(Ps 38)

Sibolangit Kabupaten Deli Serdang.

4. Zona L2 yang merupakan RTH kota ditetapkan menyebar dan seimbang dengan memperhatikan fungsi ekologis, sosial-budaya, estetika, dan ekonomi dengan ketentuan RTH publik paling sedikit 20% (dua puluh persen) dan RTH privat paling sedikit 10% (sepuluh persen) dari luas kota yang berada di Kawasan Perkotaan Mebidangro.

2.1.2 Menyelenggarakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup berbasis wilayah sungai dan DAS; dan

Definisi: Sasaran wilayah kawasan adalah Wilayah Sungai (WS) dan DAS (Daerah Aliran Sungai). Wilayah Sungai : 1. WS Strategis Nasional Belawan-Ular-

Padang meliputi DAS Belawan, DAS Belumai, DAS Deli Percut, DAS Sei Serdang, DAS Sei Kenang, DAS Bedagai, DAS Martebing, dan DAS Ular; dan

2. WS lintas kabupaten/kota WS Wampu Besitang berupa DAS Wampu;

Daerah Aliran Sungai (DAS): 1. DAS Belawan, DAS Belumai, DAS Deli

Percut, DAS Sei Serdang, DAS Sei Kenang, DAS Bedagai, DAS Martebing, dan DAS Ular di Kabupaten Deli Serdang

2. DAS Wampu di Kabupaten Karo

Lampiran VI, Wilayah Sungai (WS), Belawan – Ular – Padang sebagai WS Strategis Nasional

WS Belawan-Ular (Provinsi Sumatera Utara) yang melayani PKN Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-DeliSerdang-Karo (Mebidangro), PKW Tebing Tinggi, sertaKawasan Andalan Perkotaan Metropolitan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro);

Lampiran VIII, rencana pengembangan wilayah sungai (WS) provinsi sumatera utara; WS BELAWAN – ULAR – PADANG (I-IV/A/1), yang merupakan WS Strategis Nasional; 1. S. Belawan 2. S. Deli 3. S. Percut 4. S. Belumai 5. S. Serdang 6. S. Sei Ular 7. S. Belutu Sasaran spasial : Kab.Deli Serdang, Kota Medan, Karo, Kab.Langkat, Kab.Simalungun, Kab.Serdang Bedagai dan Kota Tebing Tinggi. Lampiran IX, rencana pengembangan cekungan air tanah di provinsi sumatera utara; CAT MEDAN (I/A/I ) di Kota Medan, Kota Binjai, Kota Tebing Tinggi, Kota Pematangsiantar, Kab. Langkat, Kab. Deli Serdang, Kab. Serdang Bedagai, Kab. Karo, Kab. Asahan, Kab. Batubara, Kab. Simalungun, Kab. Labuhanbatu, Dan Kab. Labuhanbatu Utara.

1. Wilayah sungai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a ditetapkan di Belawan – Ular – Padang yang meliputi beberapa daerah aliran sungai yaitu Sungai Belawan, Sungai Ular, Sungai Deli, Sungai Belumai, Sungai Padang, Sungai Martebing, Sungai Kenang, Sungai Serdang, Sungai Percut, Sungai Bedagai dan Sungai Belutu serta cekungan air tanah Medan.

2. Sistem polder sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf a ditetapkan di kawasan perumahan skala besar dan Kawasan Industri Medan.

3. Sistem kanal sebagaimana dimaksud pada ayat (5) terdiri dari : a. kanal flood way yang

mengalihkan aliran Sungai Deli ke Sungai Denai di Kecamatan Medan Johor dan Medan Amplas; dan

b. kanal untuk mengalirkan aliran pembuangan dari Sei Sikambing ke Sungai Belawan di Kecamatan Medan Sunggal.

(Ps 27)

1. Wilayah sungai meliputi wilayah sungai lintas kabupaten, dan wilayah sungai strategis nasional.

2. Wilayah sungai lintas kabupaten, meliputi wilayah Sungai Deli, Sungai Babura, Sungai Belawan, Sungai Ular, Sungai Percut dan Sungai Belumai;

3. Kabupaten Deli Serdang berada pada Wilayah Sungai Belawan-Ular - Padang yang merupakan Wilayah Sungai Strategis Nasional.

4. Daerah Cekungan Air Tanah (CAT) Kabupaten Deli Serdang termasuk kedalam CAT Wilayah I Medan, dengan daerah imbuhan air tanahnya berada di sebelah selatan Kabupaten Deli Serdang.

(Ps 23)

Kawasan dikendalikan Wilayah Sungai : 1. WS Strategis Nasional Belawan-

Ular-Padang meliputi DAS Belawan, DAS Belumai, DAS Deli Percut, DAS Sei Serdang, DAS Sei Kenang, DAS Bedagai, DAS Martebing, dan DAS Ular; dan

2. WS lintas kabupaten/kota WS Wampu Besitang berupa DAS Wampu;

Daerah Aliran Sungai (DAS): 1. DAS Belawan, DAS Belumai, DAS

Deli Percut, DAS Sei Serdang, DAS Sei Kenang, DAS Bedagai, DAS Martebing, dan DAS Ular di Kabupaten Deli Serdang

2. DAS Wampu di Kabupaten Karo

2.1.3 Merehabilitasi dan merevitalisasi kawasan lindung yang telah mengalami kerusakan fungsi lindung

Definisi: SWK yang dituju adalah seluruh kawasan lindung yang meliputi L1, L2, L3, L4, L5 dan L6 Sasaran wilayah kawasannya = strategi 1.3.1

Lampiran VIII, , Kawasan Lindung Nasional, Taman Hutan Raya Bukit Barisan (I/B/5)

Sasaran wilayah kawasannya = strategi 1.3.1

Sasaran wilayah kawasannya = strategi 1.3.1

Sasaran wilayah kawasannya = strategi 1.3.1

Sasaran wilayah kawasannya = strategi 1.3.1

Kawasan dikendalikan SWK = SWK Strategi 1.3.1

3 Tujuan 3: Pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan; dan

3.1 Kebijakan 1: Peningkatan keterpaduan antarkegiatan budi daya serta keseimbangan antara perkotaan dan perdesaan sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan;

3.1.1 Menetapkan lokasi dan kegiatan budi daya yang meliputi permukiman, pertanian, kelautan dan perikanan, transportasi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan negara, pariwisata, pertambangan, industri, dan hutan produksi dengan mempertimbangkan faktor ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan;

1.1. Zona B1 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sangat tinggi dan tinggi, kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi, dan bangunan gedung dengan intensitas tinggi, baik vertikal maupun horizontal.yang terdiri atas: a. Kawasan peruntukan perumahan

kepadatan tinggi; b. Kawasan peruntukan pemerintahan

provinsi; c. Kawasan peruntukan pemerintahan

kabupaten, kota, dan/atau kecamatan;

d. Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;

e. Kawasan peruntukan pelayanan pendidikan tinggi;

f. Kawasan peruntukan pelayanan olahraga skala internasional, nasional, regional, dan lokal;

g. Kawasan peruntukan pelayanan kesehatan skala internasional, nasional, regional, dan lokal;

h. Kawasan peruntukan industri kreatif;

i. Kawasan peruntukan industri manufaktur;

j. Kawasan peruntukan pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

1. Lampiran II, system perkotaan nasional. Sumatera Utara, Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) sebgai PKN. (I/C/3).

2. Lampiran IX, Kawasan Andalan, Kawasan Perkotaan Metropolitan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro), dengan sektor unggulan – industry : perkebunan, pariwisata, pertanian, perikanan.

3. Lampiran X, penetapan kawasan strategis nasional, Kawasan Perkotaan Medan – Binjai – Deli Serdang – Karo (Mebidangro) (Provinsi Sumatera Utara) (I/A/1)

Keterangan: 1. Pusat Kegiatan Nasional yang

selanjutnya disebut PKN adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala internasional, nasional, atau beberapa provinsi.

2. Pusat Kegiatan Strategis Nasional yang selanjutnya disebut PKSN adalah kawasan perkotaan yang ditetapkan untuk mendorong

1. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil perkebunan kelapa sawit, karet, kopi, dan tembakau yang ramah lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) (Ps 20 butir 2)

2. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil perikanan yang ramah lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (Ps 20 butir 4)

3. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat industri pengolahan hasil pertambangan mineral, batubara, dan/atau minyak bumi serta gas bumi yang didukung oleh pengelolaan limbah industri terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (ps 20 butir 5)

4. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat industri

1. Lampiran II, Tabel Rencana Pengembangan Sistem Perkotaan Provinsi Sumatera Utara, PKN Mebidangro (I/C/3) 1. Kota Medan 2. Kota Binjai 3. Kab. Karo 4. Kab. Deli Serdang

2. Pola ruang kawasan peruntukan industri meliputi industri mikro kecil, menengah, besar dan kawasan ekonomi khusus dalam sentra industri dan kawasan industri.( ps 40 butir 1)

3. Pengembangan kawasan industri sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXIV merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. (ps 40 butir 2) a. Kawasan Industri kecil

Amplas Medan(I/A/1).

b. Kawasan industry menengah

dan besar, Kawasan

Mebidangro : Kawasan

Industri Lamhotma di Kota

Medan, Medan Star di

Kabupaten Deli Serdang

(I/A/1); Kawasan Industri

Medan di Kota Medan dan

Kabupaten Deli Serdang,

Kawasan Industri Tanjung

Morawa dan Kawasan

1. Perumahan berkepadatan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a ditetapkan di: a. Kelurahan Sei Kerah Hilir

dan Sei Kerah Hulu, Kecamatan Medan Perjuangan;

b. Kelurahan Sukaramai II, Kelurahan Tegal Sari II, Kelurahan Tegal Sari III, Kelurahan Kota Maksum I, Kelurahan Kota Matsum IV, dan Rumah susun Kelurahan Sukaramai, Kecamatan Medan Area;

c. Kelurahan Sei Renggas, Kecamatan Medan Kota;

d. Kelurahan Hamdan dan Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimum;

e. Kelurahan Amplas, Kecamatan Medan Amplas;

f. Perumnas Helvetia, Kecamatan Medan Helvetia;

g. Perumnas Denai, Kecamatan Medan Denai;

h. Perumnas Simalingkar, Kecamatan Medan Tuntungan; dan

i. Perumnas Martubung, Kecamatan Medan Labuhan.

1. Kawasan Peruntukan Hutan produksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) huruf a, meliputi : a. Kawasan Hutan

Produksi Tetap (HP), terdapat seluas kurang lebih 43.921,62 Ha, yang tersebar di 9 (Sembilan ) kecamatan yaitu Kecamatan STM Hulu, Sibolangit, Kutalimbaru, Biru-biru, STM Hilir, Bangun Purba, Namo Rambe, Galang dan Kecamatan Pagar Merbau;

b. Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT), terdapat seluas kurang lebih 5.848,32 Ha, yang tersebar di 3 (tiga ) kecamatan yaitu Kecamatan Hamparan Perak, Percut Sei Tuan, dan Kecamatan Pantai Labu.

(Ps 35 ayat 2) 2. Kawasan Peruntukan

Hutan Rakyat

Kawasan yang dikendalikan; 1.1. Zona B1 merupakan zona dengan

karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sangat tinggi dan tinggi, kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi, dan bangunan gedung dengan intensitas tinggi, baik vertikal maupun horizontal.yang terdiri atas: a. Kawasan peruntukan

perumahan kepadatan tinggi;

b. Kawasan peruntukan pemerintahan provinsi;

c. Kawasan peruntukan pemerintahan kabupaten, kota, dan/atau kecamatan;

d. Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;

e. Kawasan peruntukan pelayanan pendidikan tinggi;

f. Kawasan peruntukan pelayanan olahraga skala internasional, nasional, regional, dan lokal;

g. Kawasan peruntukan pelayanan kesehatan skala

Page 37: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 37

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

k. Kawasan peruntukan pelayanan transportasi udara internasional dan nasional;

l. Kawasan peruntukan kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

m. Kawasan peruntukan kegiatan pariwisata; dan

n. Kawasan peruntukan kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.

1.2. Zona B1 ditetapkan di; a. sebagian wilayah Kecamatan Medan

Marelan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Medan Helvetia, Kecamatan Medan Timur, Kecamatan Medan Barat, Kecamatan Medan Petisah, Kecamatan Medan Perjuangan, Kecamatan Medan Area, Kecamatan Medan Tembung, Kecamatan Medan Sunggal, Kecamatan Medan Maimun, Kecamatan Medan Baru, Kecamatan Medan Kota, Kecamatan Medan Polonia, Kecamatan Medan Selayang, sebagian wilayah Kecamatan Medan Tuntungan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Johor, dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Amplas di Kota Medan;

b. sebagian wilayah Kecamatan Sunggal, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Lubuk Pakam, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, sebagian wilayah Kecamatan Beringin, dan sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Kota, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Utara, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Barat, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Timur, dan sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai.

2.1. Zona B2 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan tinggi dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi, terdiri atas: a. Kawasan peruntukan perumahan

kepadatan sedang; b. Kawasan peruntukan pemerintahan

kabupaten, kota, dan/atau kecamatan;

c. Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala regional;

d. Kawasan peruntukan pelayanan pendidikan tinggi;

e. Kawasan peruntukan pelayanan olahraga skala internasional, nasional, regional, dan lokal;

f. Kawasan peruntukan pelayanan kesehatan skala internasional, nasional, regional, dan lokal;

g. Kawasan peruntukan industri mikro, kecil, dan menengah;

h. Kawasan peruntukan kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

i. Kawasan peruntukan pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

j. Kawasan peruntukan pelayanan transportasi laut internasional dan nasional;

k. Kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan negara;

pengembangan kawasan perbatasan negara.

3. Kawasan andalan adalah bagian dari kawasan budi daya, baik di ruang darat maupun ruang laut yang pengembangannya diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan tersebut dan kawasan di sekitarnya.

pengolahan dan industri jasa hasil pertanian tanaman pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e dilakukan di PKN Lhokseumawe,PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (ps 20 butir 6)

5. Peningkatan fungsi dan pengembangan PKN serta PKW sebagai kawasan industri yang berdaya saing sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (Ps 20 butir 8)

6. Pengembangan PKN dan PKW untuk kegiatan industri kreatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h dilakukan di PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (Ps 20 butir 9)

7. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat pariwisata cagar budaya dan ilmu pengetahuan, bahari, serta penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf i meliputi (Ps 20 butir 10): a. pusat pariwisata cagar

budaya dan ilmu pengetahuan di PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro (Ps 20 butir 10.a),

b. pusat penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran di PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro (Ps 20 butir 10.b),

8. Peningkatan keterkaitan antarPKN dan antarPKW di Pulau Sumatera sebagai pusat pariwisata dalam kesatuan tujuan wisata sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf j dilakukan di PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro (ps 20 butir 11),

9. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil hutan yang bernilai tambah tinggi dan ramah lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf n dilakukan di PKN Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) (ps 20 butir 15),

10. Pengembangan PKN dan PKW berbasis sumber daya alam dan jasa lingkungan dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf o dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) (Ps 20 butir 16),

11. Pengembangan kawasan perkotaan nasional sebagai pusat perdagangan dan jasa yang berskala internasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf p dilakukan di PKN Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) (ps 20 butir 17),

12. Pengembangan PKN, PKW, dan PKSN yang didukung prasarana dan sarana perkotaan yang memadai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf q

Industri Percut Sei Tuan di

Kabupaten Deli

Serdang(I/B/1);

4. Pola ruang kawasan peruntukan parwisata meliputi kawasan pengembangan pariwisata dengan objek dan daya tarik wisata melalui kluster wisata.

5. Objek pariwisata meliputi pariwisata alam, pariwisata budaya, dan pariwisata minat khusus.

6. Pengembangan kawasan peruntukan pariwisata dilakukan pada kawasan yang memiliki potensi dan sesuai untuk pengembangan pariwisata dengan memperhatikan destinasi pariwisata dan pada kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya serta kawasan lainnya sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXV merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini. a. Pariwisata alam, Berastagi,

air terjun Sipiso-piso,

pemandian air panas

Rajaberne, Taman Hutan

Rakyat Bukit Barisan,

Kawasan Wisata Alam di

Kecamatan Merek,

Kabupaten Karo (I/B/1),

b. Pariwisata alam, Danau

Siombak Kota Medan(I/A/1);

c. Pariwisata alam, Sibolangit,

Pulau Siba Kecamatan

Hamparan Perak, di

Kabupaten Deli

Serdang(I/B/1);

d. Pariwisata kebudayaan,

Istana kerajaan dan rumah

kediaman Istana Maimun,

Mesjid Raya, Mesjid Osmani,

Kawasan Kesawan,

Kediaman Chong A Fie,

Rumah Dinas Walikota dan

Gedung Pusat AVROS/BKS

PPS, situs bersejarah kota

Cina di Kota Medan(I/B/1);

e. Pariwisata kebudayaan,

Stasiun Kereta Api

Binjai(I/A/1);

f. Pariwisata kebudayaan,

Kawasan situs bersejarah

kota Rantang di Kabupaten

Deli Serdang(I/A/1);

g. Pariwisata kebudayaan, Gua

Kemang di Kabupaten Deli

Serdang(I/A/1) (I/A/1);

h. Pariwisata minat khusus,

Rekreasi Pegunungan dan

Taman Hiburan di Sibolangit,

di Kabupaten Deli Serdang

.(I/C/1);

7. Pengembangan untuk

kawasan pertahanan

keamanan meliputi :

Pangkalan Utama TNI

Angkatan Laut, Belawan

Kota Medan; Pusat Latihan

Militer Angkatan Laut Paluh

Kurau Kabupaten Deli

Serdang; Pangkalan Udara di

Polonia Kota Medan; (Ps 43)

8. Kawasan strategis nasional

di Provinsi Sumatera Utara,

meliputi: Dari sudut

kepentingan ekonomi, yaitu

Kawasan Perkotaan Medan-

2. Perumahan berkepadatan sedang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b ditetapkan di : a. Kelurahan Belawan

Bahagia, Kecamatan Medan Belawan;

b. Kelurahan Durian, Kecamatan Medan Timur;

c. Kelurahan Sei Putih Barat, Kelurahan Sei Putih Tengah, dan Kelurahan Sekip, Kecamatan Medan Petisah; dan

d. Kelurahan Helvetia Tengah, Kecamatan Medan Helvetia.

3. Perumahan berkepadatan rendah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c ditetapkan di Kecamatan Medan Johor dan Kecamatan Medan Tuntungan.

4. Industri besar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a ditetapkan di Kecamatan Medan Belawan, Kecamatan Medan Labuhan, dan Kecamatan Medan Deli.

5. Industri rumah tangga/ kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b ditetapkan di Kecamatan Medan Deli, Kecamatan Medan Johor, Kecamatan Medan Amplas, Kecamatan Medan Belawan, dan PIK (Pusat Industri Kecil) di Kecamatan Medan Denai dan kawasan minapolitan berupa kegiatan perikanan tangkap dan perikanan budidaya di Kecamatan Medan Belawan, Medan Labuhan dan Medan Marelan.

6. Industri ringan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c ditetapkan di setiap kecamatan.

(Ps 44 ayat 3, 4 dan 5) 7. Pariwisata budaya

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a ditetapkan di kawasan sekitar Istana Maimun, Kecamatan Medan Maimun; Kawasan Mesjid Raya, Kecamatan Medan Kota; Kawasan Kesawan, Kecamatan Medan Barat; Kawasan Perumahan dan Pergudangan yang semula DSM di Pulo Brayan, Kecamatan Medan Timur; dan Kawasan Kota Lama Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan.

8. Pariwisata alam sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b ditetapkan di Danau Siombak, Kecamatan Medan Marelan, Theme Park dan Natural Park di Kecamatan Medan Marelan dan lokasi outbond di Kecamatan Medan Tuntungan.

9. Pariwisata buatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c ditetapkan di Kebun Binatang, Kecamatan Medan Tuntungan; dan Taman Mora Indah, Kecamatan Medan Amplas.

(Ps 45) 10. Kawasan peruntukan lainnya

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. a. fasilitas pelayanan umum

meliputi kawasan pendidikan, kesehatan, peribadatandan sosial;

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) huruf b, meliputi jenis tanaman durian, kemiri, manggis, duku, mindi, mahoni, karet, petai, jengkol, asam glugur yang tersebar di 13 (tiga belas) kecamatan, antara lain : Kecamatan Kutalimbaru, Sibolangit, Namorambe, STM Hilir, STM Hulu, Gunung Meriah, Bangun Purba, Sibiru-biru, Galang, Pancur Batu, Deli Tua, Tanjung Morawa dan Kecamatan Hamparan Perak. (Ps 35 ayat 3)

3. Kawasan peruntukan pertanian, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) huruf c, meliputi : a. Kawasan peruntukan

pertanian lahan basah yang diarahkan di Kecamatan Pagar Merbau, Sunggal, Galang, Lubuk Pakam, Pancur Batu, Gunung Meriah, Namorambe, Tanjung Morawa, Beringin, Pantai Labu, Hamparan Perak, Labuhan Deli, Percut Sei Tuan dan Kecamatan Biru-biru;

b. Kawasan peruntukan pertanian lahan kering yang diarahkan di Kecamatan Pancur Batu, Namorambe, Kutalimbaru, Patumbak, Sibiru-biru, STM Hilir, STM Hulu dan Bangun Purba;

c. Kawasan peruntukan perternakan unggas dengan prioritas pengembangan berada di Kecamatan Labuhan Deli, Hamparan Perak, Percut Sei Tuan, Namorambae, Kutalimbaru, Pantai Labu dan STM Hilir;

d. Kawasan peruntukan perternakan Sapi/kerbau/ternak besar dengan prioritas pengembangan di Kecamatan Hamparan Perak, Galang, Patumbak, Batang Kuis, Pancur Batu, Sibolangit, STM Hilir, STM Hulu dan Gunung Meriah;

e. Kawasan peruntukan perternakan Kambing dengan prioritas pengembangan di Kecamatan Batang Kuis, Pancur Batu, Sibolangit, STM Hulu dan Gunung Meriah;

f. Kawasan peruntukan perternakan Babi diarahkan di Kecamatan Biru-biru dan STM Hilir

4. Kawasan peruntukan perkebunan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) huruf d, diarahkan di

internasional, nasional, regional, dan lokal;

h. Kawasan peruntukan industri kreatif;

i. Kawasan peruntukan industri manufaktur;

j. Kawasan peruntukan pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

k. Kawasan peruntukan pelayanan transportasi udara internasional dan nasional;

l. Kawasan peruntukan kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

m. Kawasan peruntukan kegiatan pariwisata; dan

n. Kawasan peruntukan kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.

1.2. Zona B1 ditetapkan di; a. sebagian wilayah

Kecamatan Medan Marelan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Medan Helvetia, Kecamatan Medan Timur, Kecamatan Medan Barat, Kecamatan Medan Petisah, Kecamatan Medan Perjuangan, Kecamatan Medan Area, Kecamatan Medan Tembung, Kecamatan Medan Sunggal, Kecamatan Medan Maimun, Kecamatan Medan Baru, Kecamatan Medan Kota, Kecamatan Medan Polonia, Kecamatan Medan Selayang, sebagian wilayah Kecamatan Medan Tuntungan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Johor, dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Amplas di Kota Medan;

b. sebagian wilayah Kecamatan Sunggal, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Lubuk Pakam, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, sebagian wilayah Kecamatan Beringin, dan sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Kota, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Utara, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Barat, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Timur, dan sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai.

2.1. Zona B2 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan

Page 38: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 38

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

l. Kawasan peruntukan kegiatan pariwisata; dan

m. Kawasan peruntukan kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.

2.2. Zona B2 ditetapkan di: a. sebagian wilayah Kecamatan Medan

Belawan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Marelan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Helvetia, dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Deli di Kota Medan;

b. sebagian wilayah Kecamatan Sunggal, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Deli Tua, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Patumbak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Lubuk Pakam, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, dan sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang;

c. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Kota, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Utara, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Barat, dan sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai; dan

d. sebagian wilayah Kecamatan Berastagi di Kabupaten Karo.

3.1. Zona B3 sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 72 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan sedang dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi. Terdiri atas: a. Kawasan peruntukan perumahan

kepadatan rendah; b. Kawasan peruntukan pemerintahan

kecamatan; c. Kawasan peruntukan perdagangan

dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;

d. Kawasan peruntukan pelayanan olahraga skala lokal;

e. Kawasan peruntukan pelayanan kesehatan skala lokal;

f. Kawasan peruntukan industri manufaktur;

g. Kawasan peruntukan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

h. Kawasan peruntukan pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

i. Kawasan peruntukan pelayanan transportasi udara internasional dan nasional;

j. Kawasan peruntukan kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

k. Kawasan peruntukan kegiatan pariwisata; dan

l. Kawasan peruntukan kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.

3.2. Zona B3 ditetapkan di: a. sebagian wilayah Kecamatan Medan

Labuhan dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Marelan di Kota Medan; dan

b. sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu, sebagian wilayah Kecamatan

dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro (ps 20 butir 18),

Binjai-Deli Serdang-Karo

(Mebidangro); (Ps 44)

9. Sebaran kawasan strategis

dari sudut kepentingan

pertumbuhan ekonomi

meliputi: Merek, Kabupaten

Karo; (Ps 45 butir 2 a1)

10. Sebaran kawasan strategis

dari sudut kepentingan

sosial budaya meliputi:

Kawasan situs dan bangunan

bersejarah di kawasan

perkotaan Mebidangro,

meliputi: Situs dan

peninggalan bersejarah Kota

Cina di Kota Medan dan Kota

Rantang di Kabupaten Deli

Serdang; Bangunan

bersejarah di Koridor Kota

Lama Belawan dan Kota

Lama Kesawan di Kota

Medan; Bangunan

bersejarah budaya

Kesultanan Deli di Kota

Medan dan Kabupaten Deli

Serdang. (Ps 46)

11. Lampiran XX, Tabel Rencana

Pengembangan Kawasan

Hutan Produksi, di

Kabupaten Deli Serdang dan

Kabupaten Karo

Ket:

1. Kawasan Perkotaan adalah

wilayah yang mempunyai

kegiatan utama bukan

pertanian dengan susunan

fungsi kawasan sebagai

tempat permukiman

perkotaan, pemusatan dan

distribusi pelayanan jasa

pemerintahan, pelayanan

sosial, dan kegiatan ekonomi.

b. kawasan Pelabuhan Belawan di Kecamatan Medan Belawan dengan kegiatan utama: pelabuhan penumpang, pelabuhan peti kemas, dan perikanan samudera; kawasan depot pertamina di Kecamatan Medan Labuhan; dan d. pembangkit listrik PLN di Sicanang Kecamatan Medan Belawan.

c. kawasan depot pertamina di Kecamatan Medan Labuhan; dan

d. pembangkit listrik PLN di Sicanang Kecamatan Medan Belawan.

11. Kawasan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a ditetapkan di Kecamatan Medan Baru dan Kecamatan Medan Kota.

12. Kawasan kesehatan, peribadatan dan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a ditetapkan menyebar di seluruh kota.

13. Pengembangan kawasan peruntukan budidaya lainnya dilakukan di wilayah yang memiliki kriteria dan sesuai untuk kawasan pertahanan kemanan dan kawasan budidaya lainnya dalam standar minimal dan kriteria teknis pemanfaatan ruang antara lain meliputi Pangkalan Udara (Lanud) Polonia di Kecamatan Medan Polonia, Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lanal) Belawan di Medan Belawan dan Komando Daerah Militer (Kodam) di Kecamatan Medan Helvetia.

(Ps 49)

Kecamatan Hamparan Perak, Sunggal, Patumbak, Tanjung Morawa, Pagar Merbau, Galang, Batang Kuis, Pantai Labu, Beringin, Bangun Purba, STM Hilir, STM Hulu dan Kecamatan Percut Sei Tuan.

5. Kawasan peruntukan perikanan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) huruf e, meliputi : a. Kawasan perikanan

tangkap, di Kecamatan Labuhan Deli, Percut Sei Tuan,

b. Hamparan Perak dan Kecamatan Pantai Labu;

c. Budidaya perikanan tersebar diseluruh wilayah kecamatan, kecuali Kecamatan

d. Lubuk Pakam, dan Kecamatan Batang Kuis; dan

e. Pengolahan ikan di Kecamatan Pantai Labu dan Kecamatan Percut Sei Tuan.

6. Kawasan peruntukan pertambangan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) huruf f, meliputi : a. Kawasan

pertambangan batuan (bahan galian Golongan C) yang ditetapkan di Kabupaten Deli serdang antara lain : Batu Kapur, tersebar di Kecamatan STM Hulu, STM Hilir dan Kecamatan Birubiru; Sirtu, tersebar di Kecamatan STM Hilir, Birubiru, Namorambe, Bangun Purba, Galang dan Pancur Batu; Tanah Timbun, tersebar di semua Kecamatan; Pasir (darat, sungai, laut), tersebar di Kecamatan Patumbak, Bangun Purba, Namorambe, Galang, Pantai Labu dan Kecamatan Biru-biru;

b. Kawasan untuk jenis pertambangan mineral yang ada di Kabupaten Deli Serdang antara lain : Emas, terdapat di Desa Gunung Meriah, Kecamatan Gunung Meriah; dan Merkuri, terdapat di Desa Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan.

7. Kawasan peruntukan industri yang ada dan dapat dikembangkan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) huruf g, meliputi : a. Peruntukan Industri

Besar, yang akan direncanakan, meliputi : Kawasan Industri Medan II (KIM II) di Kecamatan

yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan tinggi dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi, terdiri atas: a. Kawasan peruntukan

perumahan kepadatan sedang;

b. Kawasan peruntukan pemerintahan kabupaten, kota, dan/atau kecamatan;

c. Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala regional;

d. Kawasan peruntukan pelayanan pendidikan tinggi;

e. Kawasan peruntukan pelayanan olahraga skala internasional, nasional, regional, dan lokal;

f. Kawasan peruntukan pelayanan kesehatan skala internasional, nasional, regional, dan lokal;

g. Kawasan peruntukan industri mikro, kecil, dan menengah;

h. Kawasan peruntukan kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

i. Kawasan peruntukan pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

j. Kawasan peruntukan pelayanan transportasi laut internasional dan nasional;

k. Kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan negara;

l. Kawasan peruntukan kegiatan pariwisata; dan

m. Kawasan peruntukan kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.

2.2. Zona B2 ditetapkan di: a. sebagian wilayah

Kecamatan Medan Belawan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Marelan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Helvetia, dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Deli di Kota Medan;

b. sebagian wilayah Kecamatan Sunggal, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Deli Tua, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Patumbak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Lubuk Pakam, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, dan sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang;

Page 39: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 39

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Beringin, sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, dan sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak di Kabupaten Deli Serdang.

4.1. Zona B4 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sedang serta kualitas pelayanan prasarana dan sarana sedang, terdiri ; a. Kawasan peruntukan perumahan

kepadatan rendah; b. Kawasan peruntukan kegiatan

pariwisata; c. Kawasan peruntukan kegiatan

pertanian tanaman pangan; d. Kawasan peruntukan kegiatan

hortikultura; e. Kawasan peruntukan kegiatan

perkebunan; dan f. Kawasan peruntukan kegiatan

peternakan. 4.2. Zona B4 sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) ditetapkan di: a. sebagian wilayah Kecamatan Binjai

Selatan di Kota Binjai; b. sebagian wilayah Kecamatan

Labuhan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Bangun Purba, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, sebagian wilayah Sinembah Tanjung Muda Hulu, sebagian wilayah Kecamatan Gunung Meriah, sebagian wilayah Kecamatan Patumbak, sebagian wilayah Kecamatan Deli Tua, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, dan sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Dolak Rakyat, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo.

4.3. Di dalam zona B4 terdapat: a. Zona B4 yang menurut penunjukan

kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan lindung pada zona L1, yang selanjutnya disebut L1/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, sebagian wilayah Kecamatan Dolak Rakyat, dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo;

b. Zona B4 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi tetap pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit, sebagian wilayah Kecamatan Biru-biru, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, dan sebagian wilayah Kecamatan Bangun Purba di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. Zona B4 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi terbatas pada zona B7, yang selanjutnya

Percut Sei Tuan dan Kecamatan Labuhan Deli ; Kawasan Industri Medan Star (KIM Medan Star) di Desa Tanjung Morawa A, Kecamatan Tanjung Morawa; Kawasan Industri Hamparan Perak, di Kecamatan Hamparan Perak; Kawasan Industri Deli Serdang (KIDS) di Kecamatan Percut Sei Tuan; dan Kawasan Industri Terpadu yang diarahkan diatas lahan HGU Perkebunan di Kecamatan Percut Sei Tuan dan Batang Kuis;

b. Peruntukan Industri Menengah, yang menimbulkan polusi akan tetap diarahkan lokasinya pada Kawasan Industri, sedangkan bagi industri non polusi peruntukan lokasinya selain di Kawasan Industri yang sudah ada dapat juga diarahkan di luar lokasi kawasan industri, namun tetap berada di dalam kawasan peruntukan industri yang diarahkan antara lain di Kecamatan Percut Sei Tuan, Sunggal, Patumbak, Deli Tua, dan Tanjung Morawa;

c. Peruntukan Industri Kecil dan Rumah Tangga, pengembangannya diarahkan di seluruh kecamatan, dengan jenis produksi yang mendukung terhadap sistem perekonomian Kabupaten Deli Serdang;

d. Peruntukan Industri Khusus, lokasinya dapat dikecualikan atau berada diluar kawasan industri. Industri khusus adalah jenis industri yang memiliki hubungan keterkaitan yang kuat dengan karakteristik lokasi setempat, seperti kemudahan akses ke bahan baku dan atau kemudahan akses ke pasar.

8. Kawasan peruntukan pariwisata, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) huruf h, meliputi : a. Peruntukan

pariwisata alam, antara lain Taman Rekreasi Sinar Bulan Purnama Ancol di Kecamatan Pantai Labu, Pantai Sari Laba Biru Indah di Kecamatan Sibirubiru, Pantai Kasanova di Kecamatan Sibiru-biru, Ginbers Kecamatan

c. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Kota, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Utara, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Barat, dan sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai; dan

d. sebagian wilayah Kecamatan Berastagi di Kabupaten Karo.

3.1. Zona B3 sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 72 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan sedang dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi. Terdiri atas: a. Kawasan peruntukan

perumahan kepadatan rendah;

b. Kawasan peruntukan pemerintahan kecamatan;

c. Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;

d. Kawasan peruntukan pelayanan olahraga skala lokal;

e. Kawasan peruntukan pelayanan kesehatan skala lokal;

f. Kawasan peruntukan industri manufaktur;

g. Kawasan peruntukan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

h. Kawasan peruntukan pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;

i. Kawasan peruntukan pelayanan transportasi udara internasional dan nasional;

j. Kawasan peruntukan kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

k. Kawasan peruntukan kegiatan pariwisata; dan

l. Kawasan peruntukan kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.

3.2. Zona B3 ditetapkan di: a. sebagian wilayah

Kecamatan Medan Labuhan dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Marelan di Kota Medan; dan

b. sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu, sebagian wilayah Kecamatan Beringin, sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, dan sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak di Kabupaten Deli Serdang.

4.1. Zona B4 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sedang serta

Page 40: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 40

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

disebut B7/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan dan sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu di Kabupaten Deli Serdang.

5.1. Zona B5 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sedang. merupakan kawasan peruntukan pertanian dengan irigasi teknis.

5.2. Zona B5 ditetapkan di: a. sebagian wilayah Kecamatan Binjai

Selatan di Kota Binjai; b. sebagian wilayah Kecamatan

Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, dan sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Berastagi di Kabupaten Karo.

6.1. Zona B6 merupakan zona perairan laut

dengan karakteristik sebagai kawasan yang potensial untuk kegiatan kelautan serta kegiatan pariwisata kelautan.

6.2. Zona B6 terdiri atas : a. Kawasan peruntukan kegiatan budi

daya perikanan; b. Kawasan peruntukan kegiatan

transportasi laut; dan c. Kawasan peruntukan kegiatan

pariwisata. 6.3. Zona B6 ditetapkan di seluruh perairan laut

di Kawasan Perkotaan Mebidangro.

7.1. Zona B7 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sedang dan rendah.

7.2. Zona B7 terdiri atas: a. Kawasan peruntukan hutan

produksi terbatas; b. Kawasan peruntukan hutan

produksi tetap; dan c. Kawasan peruntukan hutan

produksi yang dapat dikonversi. 7.3. Zona B7 ditetapkan di sebagian wilayah

Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit, sebagian wilayah Kecamatan Biru-biru, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu, sebagian wilayah Kecamatan Gunung Meriah, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, dan sebagian wilayah Kecamatan Bangun Purba di Kabupaten Deli Serdang.

7.4. Di dalam Zona B7 terdapat Zona B7 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan lindung pada zona L1, yang selanjutnya disebut L1/B7, di sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan di Kabupaten Deli Serdang;

Namorambe, Pemandian Alam Loknya di Kecamatan Sibolangit, Danau Linting Kecamatan STM Hilir, Air Panas Gunung Manumpa di Kecamatan STM Hilir, Air Panas Penen di Kecamatan Sibiru-biru, Lau Sitelu Kecamatan Namorambe, Pemandian Alam Sembahe Kecamatan Sibolangit, Taman Pramuka Kecamatan Sibolangit, Pantai Rosari Kecamatan Namorambe, Pantai Adil Kecamatan Namorambe, Sampuran Putih, Air Terjun Dua Warna, Sungai Dua Rasa dan Uruk Perkentangen di Kecamatan Sibolangit, Pantai Serambi Deli Kecamatan Pantai Labu dan Pantai Salju di Kecamatan Bangun Purba;

b. Peruntukan pariwisata buatan, antara lain ; Hill Park di Kecamatan Sibolangit; Taman Wisata Hairos Indah di Kecamatan Pancur Batu; Taman Rekreasi Dewi Sibolangit, di Kecamatan Sibolangit; Siba Island, di Kecamatan Hamparan Perak; Desa Wisata Bunga, Kecamatan Tanjung Morawa; Retreat Center, Kecamatan Sibolangit;

c. Peruntukan pariwisata budaya, antara lain Situs Budaya Putri Hijau di Desa Deli Tua, yang berada di perbatasan antara Kecamatan Delu Tua dan Kecamatan Namorambe serta Situs Kota Rantang di Desa Kota Rantang Kecamatan. Hamparan Perak.

9. Kawasan peruntukan permukiman, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) huruf i, meliputi : a. Permukiman

perkotaan diarahkan di Kecamatan Labuhan Deli Kecamatan Hamparan Perak, Sunggal, Namorambe, Pancur Batu, Deli Tua, Patumbak, Tanjung Morawa, Pagar Merbau, Batang Kuis, Percut Sei Tuan, Galang, Pantai Labu, dan Kecamatan Beringin;

b. Permukiman perdesaan diarahkan di Kecamatan Sibolangit, Gunung

kualitas pelayanan prasarana dan sarana sedang, terdiri ; a. Kawasan peruntukan

perumahan kepadatan rendah;

b. Kawasan peruntukan kegiatan pariwisata;

c. Kawasan peruntukan kegiatan pertanian tanaman pangan;

d. Kawasan peruntukan kegiatan hortikultura;

e. Kawasan peruntukan kegiatan perkebunan; dan

f. Kawasan peruntukan kegiatan peternakan.

4.1. Zona B4 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan di: a. sebagian wilayah

Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai;

b. sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Bangun Purba, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, sebagian wilayah Sinembah Tanjung Muda Hulu, sebagian wilayah Kecamatan Gunung Meriah, sebagian wilayah Kecamatan Patumbak, sebagian wilayah Kecamatan Deli Tua, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, dan sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Dolak Rakyat, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo.

4.2. Di dalam zona B4 terdapat: a. Zona B4 yang menurut

penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan lindung pada zona L1, yang selanjutnya disebut L1/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, sebagian wilayah Kecamatan Dolak Rakyat, dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo;

b. Zona B4 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan

Page 41: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 41

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Meriah, STM Hulu, Kutalimbaru, Biru-biru, STM Hilir, Bangun Purba, dan Labuhan Deli.

(Ps 35 ayat 10 butir a dan b)

sebagai hutan produksi tetap pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit, sebagian wilayah Kecamatan Biru-biru, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, dan sebagian wilayah Kecamatan Bangun Purba di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. Zona B4 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi terbatas pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan dan sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu di Kabupaten Deli Serdang.

5.1. Zona B5 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sedang. merupakan kawasan peruntukan pertanian dengan irigasi teknis.

5.2. Zona B5 ditetapkan di: a. sebagian wilayah

Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai;

b. sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, dan sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Berastagi di Kabupaten Karo.

6.1. Zona B6 merupakan zona perairan

laut dengan karakteristik sebagai kawasan yang potensial untuk kegiatan kelautan serta kegiatan pariwisata kelautan.

6.2. Zona B6 terdiri atas : a. Kawasan peruntukan

kegiatan budi daya perikanan;

b. Kawasan peruntukan kegiatan transportasi laut; dan

c. Kawasan peruntukan kegiatan pariwisata.

6.3. Zona B6 ditetapkan di seluruh perairan laut di Kawasan Perkotaan Mebidangro.

7.1. Zona B7 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sedang dan rendah.

7.2. Zona B7 terdiri atas: a. Kawasan peruntukan

hutan produksi terbatas;

Page 42: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 42

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

b. Kawasan peruntukan hutan produksi tetap; dan

c. Kawasan peruntukan hutan produksi yang dapat dikonversi.

7.1. Zona B7 ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit, sebagian wilayah Kecamatan Biru-biru, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu, sebagian wilayah Kecamatan Gunung Meriah, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, dan sebagian wilayah Kecamatan Bangun Purba di Kabupaten Deli Serdang.

7.2. Di dalam Zona B7 terdapat Zona B7 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan lindung pada zona L1, yang selanjutnya disebut L1/B7, di sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan di Kabupaten Deli Serdang;

3.1.2 Mengembangkan kegiatan perkotaan yang meliputi permukiman, perdagangan dan jasa, serta industri secara terpadu sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan;

1.1. Zona B1 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sangat tinggi dan tinggi, kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi, dan bangunan gedung dengan intensitas tinggi, baik vertikal maupun horizontal.yang terdiri atas: a. Kawasan peruntukan perumahan

kepadatan tinggi; b. Kawasan peruntukan perdagangan

dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;

c. Kawasan peruntukan industri kreatif;

d. Kawasan peruntukan industri manufaktur;

1.2. Zona B1 Ditetapkan di; a. sebagian wilayah Kecamatan Medan

Marelan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Medan Helvetia, Kecamatan Medan Timur, Kecamatan Medan Barat, Kecamatan Medan Petisah, Kecamatan Medan Perjuangan, Kecamatan Medan Area, Kecamatan Medan Tembung, Kecamatan Medan Sunggal, Kecamatan Medan Maimun, Kecamatan Medan Baru, Kecamatan Medan Kota, Kecamatan Medan Polonia, Kecamatan Medan Selayang, sebagian wilayah Kecamatan Medan Tuntungan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Johor, dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Amplas di Kota Medan;

b. sebagian wilayah Kecamatan Sunggal, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Lubuk Pakam, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, sebagian wilayah Kecamatan Beringin, dan sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang; dan

1. Lampiran II, system perkotaan nasional. Sumatera Utara, Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) sebgai PKN. (I/C/3).

2. Lampiran IX, Kawasan Andalan, Kawasan Perkotaan Metropolitan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro), dengan sektor unggulan – industry : perkebunan, pariwisata, pertanian, perikanan.

3. Lampiran X, penetapan kawasan strategis nasional, Kawasan Perkotaan Medan – Binjai – Deli Serdang – Karo (Mebidangro) (Provinsi Sumatera Utara) (I/A/1)

Keterangan: 1. Pusat Kegiatan Nasional yang

selanjutnya disebut PKN adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala internasional, nasional, atau beberapa provinsi.

2. Pusat Kegiatan Strategis Nasional yang selanjutnya disebut PKSN adalah kawasan perkotaan yang ditetapkan untuk mendorong pengembangan kawasan perbatasan negara.

3. Kawasan andalan adalah bagian dari kawasan budi daya, baik di ruang darat maupun ruang laut yang pengembangannya diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan tersebut dan kawasan di sekitarnya.

1. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil perkebunan kelapa sawit, karet, kopi, dan tembakau yang ramah lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) (Ps 20 butir 2)

2. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil perikanan yang ramah lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (Ps 20 butir 4)

3. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat industri pengolahan hasil pertambangan mineral, batubara, dan/atau minyak bumi serta gas bumi yang didukung oleh pengelolaan limbah industri terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (ps 20 butir 5)

4. Peningkatan fungsi dan pengembangan PKN serta PKW sebagai kawasan industri yang berdaya saing sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (Ps 20 butir 8)

5. Pengembangan PKN dan PKW untuk kegiatan industri kreatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h dilakukan di PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (Ps 20 butir 9)

1. Lampiran II, Tabel Rencana Pengembangan Sistem Perkotaan Provinsi Sumatera Utara, PKN Mebidangro (I/C/3) 1. Kota Medan 2. Kota Binjai 3. Kab. Karo 4. Kab. Deli Serdang

2. Pola ruang kawasan peruntukan industri meliputi industri mikro kecil, menengah, besar dan kawasan ekonomi khusus dalam sentra industri dan kawasan industri.( ps 40 butir 1)

3. Pengembangan kawasan industri sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXIV merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. (ps 40 butir 2) a. Kawasan Industri kecil

Amplas Medan(I/A/1).

b. Kawasan industry menengah

dan besar, Kawasan

Mebidangro : Kawasan

Industri Lamhotma di Kota

Medan, Medan Star di

Kabupaten Deli Serdang

(I/A/1); Kawasan Industri

Medan di Kota Medan dan

Kabupaten Deli Serdang,

Kawasan Industri Tanjung

Morawa dan Kawasan

Industri Percut Sei Tuan di

Kabupaten Deli

Serdang(I/B/1);

4. Kawasan strategis nasional

di Provinsi Sumatera Utara,

meliputi: Dari sudut

kepentingan ekonomi, yaitu

Kawasan Perkotaan Medan-

Binjai-Deli Serdang-Karo

(Mebidangro); (Ps 44)

5. Sebaran kawasan strategis

dari sudut kepentingan

pertumbuhan ekonomi

meliputi: Merek, Kabupaten

Karo; (Ps 45 butir 2 a1)

Ket:

1. Perumahan berkepadatan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a ditetapkan di: a. Kelurahan Sei Kerah Hilir

dan Sei Kerah Hulu, Kecamatan Medan Perjuangan;

b. Kelurahan Sukaramai II, Kelurahan Tegal Sari II, Kelurahan Tegal Sari III, Kelurahan Kota Maksum I, Kelurahan Kota Matsum IV, dan Rumah susun Kelurahan Sukaramai, Kecamatan Medan Area;

c. Kelurahan Sei Renggas, Kecamatan Medan Kota;

d. Kelurahan Hamdan dan Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimum;

e. Kelurahan Amplas, Kecamatan Medan Amplas;

f. Perumnas Helvetia, Kecamatan Medan Helvetia;

g. Perumnas Denai, Kecamatan Medan Denai;

h. Perumnas Simalingkar, Kecamatan Medan Tuntungan; dan

i. Perumnas Martubung, Kecamatan Medan Labuhan.

2. Perumahan berkepadatan sedang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b ditetapkan di : a. Kelurahan Belawan

Bahagia, Kecamatan Medan Belawan;

b. Kelurahan Durian, Kecamatan Medan Timur;

c. Kelurahan Sei Putih Barat, Kelurahan Sei Putih Tengah, dan Kelurahan Sekip, Kecamatan Medan Petisah; dan

d. Kelurahan Helvetia Tengah, Kecamatan Medan Helvetia.

3. Perumahan berkepadatan rendah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c

1. Kawasan peruntukan industri yang ada dan dapat dikembangkan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) huruf g, meliputi : a. Peruntukan Industri

Besar, yang akan direncanakan, meliputi : Kawasan Industri Medan II (KIM II) di Kecamatan Percut Sei Tuan dan Kecamatan Labuhan Deli ; Kawasan Industri Medan Star (KIM Medan Star) di Desa Tanjung Morawa A, Kecamatan Tanjung Morawa; Kawasan Industri Hamparan Perak, di Kecamatan Hamparan Perak; Kawasan Industri Deli Serdang (KIDS) di Kecamatan Percut Sei Tuan; dan Kawasan Industri Terpadu yang diarahkan diatas lahan HGU Perkebunan di Kecamatan Percut Sei Tuan dan Batang Kuis;

b. Peruntukan Industri Menengah, yang menimbulkan polusi akan tetap diarahkan lokasinya pada Kawasan Industri, sedangkan bagi industri non polusi peruntukan lokasinya selain di Kawasan Industri yang sudah ada dapat juga diarahkan di luar lokasi kawasan industri, namun tetap berada di dalam kawasan peruntukan industri yang diarahkan antara lain di Kecamatan Percut Sei Tuan, Sunggal,

Kawasan yang dikendalikan; 1.1. Zona B1 merupakan zona dengan

karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sangat tinggi dan tinggi, kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi, dan bangunan gedung dengan intensitas tinggi, baik vertikal maupun horizontal.yang terdiri atas: a. Kawasan peruntukan

perumahan kepadatan tinggi;

b. Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;

c. Kawasan peruntukan industri kreatif;

d. Kawasan peruntukan industri manufaktur;

1.2. Zona B1 Ditetapkan di; a. sebagian wilayah

Kecamatan Medan Marelan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Medan Helvetia, Kecamatan Medan Timur, Kecamatan Medan Barat, Kecamatan Medan Petisah, Kecamatan Medan Perjuangan, Kecamatan Medan Area, Kecamatan Medan Tembung, Kecamatan Medan Sunggal, Kecamatan Medan Maimun, Kecamatan Medan Baru, Kecamatan Medan Kota, Kecamatan Medan Polonia, Kecamatan Medan Selayang, sebagian wilayah Kecamatan Medan Tuntungan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Johor, dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Amplas di Kota Medan;

Page 43: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 43

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

c. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Kota, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Utara, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Barat, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Timur, dan sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai.

2.1. Zona B2 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan tinggi dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi, terdiri atas: a. kawasan peruntukan perumahan

kepadatan sedang; b. kawasan peruntukan perdagangan

dan jasa skala regional; c. kawasan peruntukan industri mikro,

kecil, dan menengah; d. kawasan peruntukan kegiatan

industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

2.2. Zona B2 ditetapkan di: a. sebagian wilayah Kecamatan Medan

Belawan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Marelan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Helvetia, dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Deli di Kota Medan;

b. sebagian wilayah Kecamatan Sunggal, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Deli Tua, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Patumbak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Lubuk Pakam, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, dan sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang;

c. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Kota, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Utara, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Barat, dan sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai; dan

d. sebagian wilayah Kecamatan Berastagi di Kabupaten Karo.

3.1. Zona B3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan sedang dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi. Terdiri atas: a. Kawasan peruntukan perumahan

kepadatan rendah; b. Kawasan peruntukan perdagangan

dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;

c. Kawasan peruntukan industri manufaktur;

d. Kawasan peruntukan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

3.2. Zona B3 ditetapkan di: a. sebagian wilayah Kecamatan Medan

Labuhan dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Marelan di Kota Medan; dan

b. sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu, sebagian wilayah Kecamatan Beringin, sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, dan sebagian wilayah Kecamatan

6. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat pariwisata cagar budaya dan ilmu pengetahuan, bahari, serta penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf i meliputi (Ps 20 butir 10): a. pusat pariwisata cagar

budaya dan ilmu pengetahuan di PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro (Ps 20 butir 10.a),

b. pusat penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran di PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro(Ps 20 butir 10.b),

7. Peningkatan keterkaitan antarPKN dan antarPKW di Pulau Sumatera sebagai pusat pariwisata dalam kesatuan tujuan wisata sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf j dilakukan di PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro (ps 20 butir 11),

8. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil hutan yang bernilai tambah tinggi dan ramah lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf n dilakukan di PKN Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) (ps 20 butir 15),

9. Pengembangan kawasan perkotaan nasional sebagai pusat perdagangan dan jasa yang berskala internasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf p dilakukan di PKN Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) (ps 20 butir 17),

1. Kawasan Perkotaan adalah

wilayah yang mempunyai

kegiatan utama bukan pertanian

dengan susunan fungsi kawasan

sebagai tempat permukiman

perkotaan, pemusatan dan

distribusi pelayanan jasa

pemerintahan, pelayanan sosial,

dan kegiatan ekonomi.

ditetapkan di Kecamatan Medan Johor dan Kecamatan Medan Tuntungan.

(Ps 41 ayat 3, 4 dan 5) 1. Pasar tradisional sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) huruf a ditetapkan di pasar yang tersebar di setiap kecamatan.

2. Pusat perbelanjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b ditetapkan di Jalan Gatot Subroto, Jalan Iskandar Muda, Jalan Zainul Arifin, Jalan Kapten Maulana Lubis, Jalan M.H Thamrin, dan Jalan M.T Haryono.

3. Toko modern sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c meliputi pertokoan modern yang menyebar di setiap kecamatan.

(Ps 42 ayat 3, 4 dan 5) 1. Industri besar sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) huruf a ditetapkan di Kecamatan Medan Belawan, Kecamatan Medan Labuhan, dan Kecamatan Medan Deli.

2. Industri rumah tangga/ kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b ditetapkan di Kecamatan Medan Deli, Kecamatan Medan Johor, Kecamatan Medan Amplas, Kecamatan Medan Belawan, dan PIK (Pusat Industri Kecil) di Kecamatan Medan Denai dan kawasan minapolitan berupa kegiatan perikanan tangkap dan perikanan budidaya di Kecamatan Medan Belawan, Medan Labuhan dan Medan Marelan.

3. Industri ringan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c ditetapkan di setiap kecamatan.

(Ps 44 ayat 3, 4 dan 5) 4. Kawasan peruntukan lainnya

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. fasilitas pelayanan umum

meliputi kawasan pendidikan, kesehatan, peribadatandan sosial;

b. kawasan Pelabuhan Belawan di Kecamatan Medan Belawan dengan kegiatan utama: pelabuhan penumpang, pelabuhan peti kemas, dan perikanan samudera; kawasan depot pertamina di Kecamatan Medan Labuhan; dan d. pembangkit listrik PLN di Sicanang Kecamatan Medan Belawan.

c. kawasan depot pertamina di Kecamatan Medan Labuhan; dan

d. pembangkit listrik PLN di Sicanang Kecamatan Medan Belawan.

(Ps 49)

Patumbak, Deli Tua, dan Tanjung Morawa;

c. Peruntukan Industri Kecil dan Rumah Tangga, pengembangannya diarahkan di seluruh kecamatan, dengan jenis produksi yang mendukung terhadap sistem perekonomian Kabupaten Deli Serdang;

d. Peruntukan Industri Khusus, lokasinya dapat dikecualikan atau berada diluar kawasan industri. Industri khusus adalah jenis industri yang memiliki hubungan keterkaitan yang kuat dengan karakteristik lokasi setempat, seperti kemudahan akses ke bahan baku dan atau kemudahan akses ke pasar.

2. Kawasan peruntukan permukiman, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) huruf i, meliputi : a. Permukiman

perkotaan diarahkan di Kecamatan Labuhan Deli Kecamatan Hamparan Perak, Sunggal, Namorambe, Pancur Batu, Deli Tua, Patumbak, Tanjung Morawa, Pagar Merbau, Batang Kuis, Percut Sei Tuan, Galang, Pantai Labu, dan Kecamatan Beringin;

b. Permukiman perdesaan diarahkan di Kecamatan Sibolangit, Gunung Meriah, STM Hulu, Kutalimbaru, Biru-biru, STM Hilir, Bangun Purba, dan Labuhan Deli.

(Ps 35 ayat 10 butir a dan b) 3. Kawasan Strategis dari

sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi, sebagaimana dimaksud pada Pasal 46 yang dikembangkan di Kabupaten Deli Serdang, meliputi :Kawasan perdagangan dan jasa, meliputi : Lubuk Pakam, Sunggal, Tanjung Morawa, Pancur Batu, Deli Tua, Percut Sei Tuan, Batang Kuis, dan Hamparan Perak. (Ps 47 butir d)

4. PPK Tanjung Morawa, PPK Percut Sei Tuan, PPK Sunggal, PPK Deli Tua, PPL Galang, PPL Namo Rambe, PPL Patumbak, PPL Labuhan Deli, (Ps 53 ayat 4, 7, 8, 12, 14, 16, dan 21)

b. sebagian wilayah Kecamatan Sunggal, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Lubuk Pakam, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, sebagian wilayah Kecamatan Beringin, dan sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Kota, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Utara, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Barat, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Timur, dan sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai.

2.3. Zona B2 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan tinggi dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi, terdiri atas: a. Kawasan peruntukan

perumahan kepadatan sedang;

b. Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala regional;

c. Kawasan peruntukan industri mikro, kecil, dan menengah;

d. Kawasan peruntukan kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

2.1. Zona B2 ditetapkan di: a. sebagian wilayah

Kecamatan Medan Belawan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Marelan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Helvetia, dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Deli di Kota Medan;

b. sebagian wilayah Kecamatan Sunggal, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Deli Tua, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Patumbak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Lubuk Pakam, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, dan sebagian

Page 44: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 44

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Hamparan Perak di Kabupaten Deli Serdang.

4.1. Zona B4 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sedang serta kualitas pelayanan prasarana dan sarana sedang, terdiri ; a. kawasan peruntukan perumahan

kepadatan rendah; 4.2. Zona B4 ditetapkan di:

a. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai;

b. sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Bangun Purba, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, sebagian wilayah Sinembah Tanjung Muda Hulu, sebagian wilayah Kecamatan Gunung Meriah, sebagian wilayah Kecamatan Patumbak, sebagian wilayah Kecamatan Deli Tua, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, dan sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Dolak Rakyat, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo.

4.3. Di dalam zona B4 terdapat: a. Zona B4 yang menurut penunjukan

kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan lindung pada zona L1, yang selanjutnya disebut L1/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, sebagian wilayah Kecamatan Dolak Rakyat, dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo;

b. Zona B4 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi tetap pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit, sebagian wilayah Kecamatan Biru-biru, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, dan sebagian wilayah Kecamatan Bangun Purba di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. Zona B4 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi terbatas pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan dan sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu di Kabupaten Deli Serdang.

wilayah Kecamatan Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang;

c. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Kota, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Utara, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Barat, dan sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai; dan

d. sebagian wilayah Kecamatan Berastagi di Kabupaten Karo.

3.1. Zona B3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan sedang dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi. Terdiri atas: a. Kawasan peruntukan

perumahan kepadatan rendah;

b. Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;

c. Kawasan peruntukan industri manufaktur;

d. Kawasan peruntukan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

3.2. Zona B3 ditetapkan di: a. sebagian wilayah

Kecamatan Medan Labuhan dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Marelan di Kota Medan; dan

b. sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu, sebagian wilayah Kecamatan Beringin, sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, dan sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak di Kabupaten Deli Serdang.

4.1. Zona B4 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sedang serta kualitas pelayanan prasarana dan sarana sedang, terdiri ; a. Kawasan peruntukan

perumahan kepadatan rendah;

4.2. Zona B4 ditetapkan di: a. sebagian wilayah

Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai;

b. sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah

Page 45: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 45

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Kecamatan Bangun Purba, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, sebagian wilayah Sinembah Tanjung Muda Hulu, sebagian wilayah Kecamatan Gunung Meriah, sebagian wilayah Kecamatan Patumbak, sebagian wilayah Kecamatan Deli Tua, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, dan sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Dolak Rakyat, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo.

4.3. Di dalam zona B4 terdapat: a. Zona B4 yang menurut

penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan lindung pada zona L1, yang selanjutnya disebut L1/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, sebagian wilayah Kecamatan Dolak Rakyat, dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo;

b. Zona B4 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi tetap pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit, sebagian wilayah Kecamatan Biru-biru, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, dan sebagian wilayah Kecamatan Bangun Purba di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. Zona B4 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi terbatas pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan dan sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu di Kabupaten Deli Serdang.

3.1.3 Menyeimbangkan pengembangan kegiatan dengan penyediaan permukiman serta prasarana dan sarana, untuk mewujudkan pelayanan optimal serta lingkungan yang bersih dan sehat;

SWK yang dituju adalah kawasan berfungsi permukiman. 1.1. Zona B1 merupakan zona dengan

karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sangat tinggi dan tinggi, kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi, dan bangunan

Tidak diatur Tidak diatur Pengembangan kawasan permukiman perkotaan meliputi: a. Kawasan permukiman

perkotaan didominasi oleh kegiatan non agraris dengan tatanan kawasan permukiman yang terdiri dari sumberdaya buatan seperti perumahan,

1. Perumahan berkepadatan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a ditetapkan di: a. Kelurahan Sei Kerah Hilir

dan Sei Kerah Hulu, Kecamatan Medan Perjuangan;

Kawasan peruntukan permukiman, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) huruf i, meliputi :

a. Permukiman perkotaan diarahkan di Kecamatan Labuhan Deli Kecamatan

Kawasan yang didorong; 1.1. Zona B1 merupakan zona dengan

karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sangat tinggi dan tinggi, kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi, dan

Page 46: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 46

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

gedung dengan intensitas tinggi, baik vertikal maupun horizontal.yang terdiri atas: a. Kawasan peruntukan perumahan

kepadatan tinggi; 1.2. Zona B1, ditetapkan di;

a. sebagian wilayah Kecamatan Medan Marelan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Medan Helvetia, Kecamatan Medan Timur, Kecamatan Medan Barat, Kecamatan Medan Petisah, Kecamatan Medan Perjuangan, Kecamatan Medan Area, Kecamatan Medan Tembung, Kecamatan Medan Sunggal, Kecamatan Medan Maimun, Kecamatan Medan Baru, Kecamatan Medan Kota, Kecamatan Medan Polonia, Kecamatan Medan Selayang, sebagian wilayah Kecamatan Medan Tuntungan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Johor, dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Amplas di Kota Medan;

b. sebagian wilayah Kecamatan Sunggal, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Lubuk Pakam, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, sebagian wilayah Kecamatan Beringin, dan sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Kota, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Utara, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Barat, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Timur, dan sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai.

2.1. Zona B2 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan tinggi dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi, terdiri atas: a. Kawasan peruntukan perumahan

kepadatan sedang; 2.2. Zona B2 ditetapkan di:

a. sebagian wilayah Kecamatan Medan Belawan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Marelan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Helvetia, dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Deli di Kota Medan;

b. sebagian wilayah Kecamatan Sunggal, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Deli Tua, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Patumbak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Lubuk Pakam, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, dan sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang;

c. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Kota, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Utara, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Barat, dan sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai; dan

fasilitas umum, prasarana dan sarana perkotaan;

b. Bangunan permukiman dipusat kota terutama di PKN dan PKW yang padat penduduknya diarahkan pembangunan perumahan vertikal; dan

(Ps 42 butir a dan b)

b. Kelurahan Sukaramai II, Kelurahan Tegal Sari II, Kelurahan Tegal Sari III, Kelurahan Kota Maksum I, Kelurahan Kota Matsum IV, dan Rumah susun Kelurahan Sukaramai, Kecamatan Medan Area;

c. Kelurahan Sei Renggas, Kecamatan Medan Kota;

d. Kelurahan Hamdan dan Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimum;

e. Kelurahan Amplas, Kecamatan Medan Amplas;

f. Perumnas Helvetia, Kecamatan Medan Helvetia;

g. Perumnas Denai, Kecamatan Medan Denai;

h. Perumnas Simalingkar, Kecamatan Medan Tuntungan; dan

i. Perumnas Martubung, Kecamatan Medan Labuhan.

2. Perumahan berkepadatan sedang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b ditetapkan di : a. Kelurahan Belawan

Bahagia, Kecamatan Medan Belawan;

b. Kelurahan Durian, Kecamatan Medan Timur;

c. Kelurahan Sei Putih Barat, Kelurahan Sei Putih Tengah, dan Kelurahan Sekip, Kecamatan Medan Petisah; dan

d. Kelurahan Helvetia Tengah, Kecamatan Medan Helvetia.

3. Perumahan berkepadatan rendah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c ditetapkan di Kecamatan Medan Johor dan Kecamatan Medan Tuntungan.

Hamparan Perak, Sunggal, Namorambe, Pancur Batu, Deli Tua, Patumbak, Tanjung Morawa, Pagar Merbau, Batang Kuis, Percut Sei Tuan, Galang, Pantai Labu, dan Kecamatan Beringin;

b. Permukiman perdesaan diarahkan di Kecamatan Sibolangit, Gunung Meriah, STM Hulu, Kutalimbaru, Biru-biru, STM Hilir, Bangun Purba, dan Labuhan Deli.

bangunan gedung dengan intensitas tinggi, baik vertikal maupun horizontal.yang terdiri atas: a. Kawasan peruntukan

perumahan kepadatan tinggi;

1.2. Zona B1, ditetapkan di; a. sebagian wilayah

Kecamatan Medan Marelan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Medan Helvetia, Kecamatan Medan Timur, Kecamatan Medan Barat, Kecamatan Medan Petisah, Kecamatan Medan Perjuangan, Kecamatan Medan Area, Kecamatan Medan Tembung, Kecamatan Medan Sunggal, Kecamatan Medan Maimun, Kecamatan Medan Baru, Kecamatan Medan Kota, Kecamatan Medan Polonia, Kecamatan Medan Selayang, sebagian wilayah Kecamatan Medan Tuntungan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Johor, dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Amplas di Kota Medan;

b. sebagian wilayah Kecamatan Sunggal, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Lubuk Pakam, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, sebagian wilayah Kecamatan Beringin, dan sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Kota, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Utara, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Barat, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Timur, dan sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai.

2.1. Zona B2 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan tinggi dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi, terdiri atas: a. Kawasan peruntukan

perumahan kepadatan sedang;

2.2. Zona B2 ditetapkan di: a. sebagian wilayah

Kecamatan Medan Belawan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Marelan, sebagian wilayah Kecamatan Medan

Page 47: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 47

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

d. sebagian wilayah Kecamatan Berastagi di Kabupaten Karo.

3.1. Zona B3 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan sedang dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi. Terdiri atas: a. Kawasan peruntukan perumahan

kepadatan rendah; 3.2. Zona B3 ditetapkan di:

a. sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Marelan di Kota Medan; dan

b. sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu, sebagian wilayah Kecamatan Beringin, sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, dan sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak di Kabupaten Deli Serdang.

4.1. Zona B4 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sedang serta kualitas pelayanan prasarana dan sarana sedang, terdiri ; a. kawasan peruntukan perumahan

kepadatan rendah; 4.2. Zona B4 ditetapkan di:

a. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai;

b. sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Bangun Purba, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, sebagian wilayah Sinembah Tanjung Muda Hulu, sebagian wilayah Kecamatan Gunung Meriah, sebagian wilayah Kecamatan Patumbak, sebagian wilayah Kecamatan Deli Tua, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, dan sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Dolak Rakyat, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo.

4.3. Di dalam zona B4 terdapat: a. Zona B4 yang menurut penunjukan

kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan lindung pada zona L1, yang selanjutnya disebut L1/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, sebagian wilayah Kecamatan Dolak Rakyat, dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo;

b. Zona B4 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi tetap pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit, sebagian wilayah Kecamatan Biru-biru, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah

Helvetia, dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Deli di Kota Medan;

b. sebagian wilayah Kecamatan Sunggal, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Deli Tua, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Patumbak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Lubuk Pakam, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, dan sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang;

c. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Kota, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Utara, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Barat, dan sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai; dan

d. sebagian wilayah Kecamatan Berastagi di Kabupaten Karo.

3.1. Zona B3 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan sedang dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi. Terdiri atas: b. Kawasan peruntukan

perumahan kepadatan rendah;

3.2. Zona B3 ditetapkan di: a. sebagian wilayah

Kecamatan Medan Labuhan dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Marelan di Kota Medan; dan

b. sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu, sebagian wilayah Kecamatan Beringin, sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, dan sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak di Kabupaten Deli Serdang.

4.1. Zona B4 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sedang serta kualitas pelayanan prasarana dan sarana sedang, terdiri ; b. Kawasan peruntukan

perumahan kepadatan rendah;

4.2. Zona B4 ditetapkan di: a. sebagian wilayah

Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai;

b. sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli,

Page 48: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 48

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Kecamatan Pagar Merbau, dan sebagian wilayah Kecamatan Bangun Purba di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. Zona B4 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi terbatas pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan dan sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu di Kabupaten Deli Serdang.

sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Bangun Purba, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, sebagian wilayah Sinembah Tanjung Muda Hulu, sebagian wilayah Kecamatan Gunung Meriah, sebagian wilayah Kecamatan Patumbak, sebagian wilayah Kecamatan Deli Tua, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, dan sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Dolak Rakyat, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo.

4.3. Di dalam zona B4 terdapat: a. Zona B4 yang menurut

penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan lindung pada zona L1, yang selanjutnya disebut L1/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, sebagian wilayah Kecamatan Dolak Rakyat, dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo;

b. Zona B4 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi tetap pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit, sebagian wilayah Kecamatan Biru-biru, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, dan sebagian wilayah Kecamatan Bangun Purba di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. Zona B4 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi terbatas pada zona B7, yang selanjutnya disebut

Page 49: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 49

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

B7/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan dan sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu di Kabupaten Deli Serdang.

3.1.4 Mengembangkan kegiatan perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, regional, dan lokal secara merata;

1.1. Zona B1 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sangat tinggi dan tinggi, kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi, dan bangunan gedung dengan intensitas tinggi, baik vertikal maupun horizontal.yang terdiri atas: a. kawasan peruntukan perdagangan

dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;

1.2. Zona B1, ditetapkan di; a. sebagian wilayah Kecamatan Medan

Marelan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Medan Helvetia, Kecamatan Medan Timur, Kecamatan Medan Barat, Kecamatan Medan Petisah, Kecamatan Medan Perjuangan, Kecamatan Medan Area, Kecamatan Medan Tembung, Kecamatan Medan Sunggal, Kecamatan Medan Maimun, Kecamatan Medan Baru, Kecamatan Medan Kota, Kecamatan Medan Polonia, Kecamatan Medan Selayang, sebagian wilayah Kecamatan Medan Tuntungan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Johor, dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Amplas di Kota Medan;

b. sebagian wilayah Kecamatan Sunggal, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Lubuk Pakam, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, sebagian wilayah Kecamatan Beringin, dan sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Kota, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Utara, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Barat, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Timur, dan sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai.

2.1. Zona B2 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan tinggi dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi, terdiri atas: a. kawasan peruntukan perdagangan

dan jasa skala regional; 2.2. Zona B2 ditetapkan di:

a. sebagian wilayah Kecamatan Medan Belawan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Marelan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Helvetia, dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Deli di Kota Medan;

b. sebagian wilayah Kecamatan Sunggal, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Deli Tua, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Patumbak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang

1. Lampiran II, system perkotaan nasional. Sumatera Utara, Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) sebagai PKN. (I/C/3).

2. Lampiran IX, Kawasan Andalan, Kawasan Perkotaan Metropolitan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro), dengan sektor unggulan – industry : perkebunan, pariwisata, pertanian, perikanan.

3. Lampiran X, penetapan kawasan strategis nasional, Kawasan Perkotaan Medan – Binjai – Deli Serdang – Karo (Mebidangro) (Provinsi Sumatera Utara) (I/A/1)

Keterangan: 1. Pusat Kegiatan Nasional yang

selanjutnya disebut PKN adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala internasional, nasional, atau beberapa provinsi.

2. Pusat Kegiatan Strategis Nasional yang selanjutnya disebut PKSN adalah kawasan perkotaan yang ditetapkan untuk mendorong pengembangan kawasan perbatasan negara.

3. Kawasan andalan adalah bagian dari kawasan budi daya, baik di ruang darat maupun ruang laut yang pengembangannya diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan tersebut dan kawasan di sekitarnya.

Pengembangan kawasan perkotaan nasional sebagai pusat perdagangan dan jasa yang berskala internasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf p dilakukan di PKN Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) (ps 20 butir 17),

Lampiran II, Tabel Rencana Pengembangan Sistem Perkotaan Provinsi Sumatera Utara, PKN Mebidangro (I/C/3)

1. Kota Medan 2. Kota Binjai 3. Kab. Karo 4. Kab. Deli Serdang

1. Pasar tradisional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a ditetapkan di pasar yang tersebar di setiap kecamatan.

2. Pusat perbelanjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b ditetapkan di Jalan Gatot Subroto, Jalan Iskandar Muda, Jalan Zainul Arifin, Jalan Kapten Maulana Lubis, Jalan M.H Thamrin, dan Jalan M.T Haryono.

3. Toko modern sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c meliputi pertokoan modern yang menyebar di setiap kecamatan.

(Ps 42 ayat 3, 4 dan 5)

1. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi, sebagaimana dimaksud pada Pasal 46 yang dikembangkan di Kabupaten Deli Serdang, meliputi :Kawasan perdagangan dan jasa, meliputi : Lubuk Pakam, Sunggal, Tanjung Morawa, Pancur Batu, Deli Tua, Percut Sei Tuan, Batang Kuis, dan Hamparan Perak. (Ps 47 butir d)

2. PPK Tanjung Morawa, PPK Percut Sei Tuan, PPK Sunggal, PPK Deli Tua, PPL Galang, PPL Namo Rambe, PPL Patumbak, PPL Labuhan Deli, (Ps 53 ayat 4, 7, 8, 12, 14, 16, dan 21)

Kawasan yang didorong; 1.1. Zona B1 merupakan zona dengan

karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sangat tinggi dan tinggi, kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi, dan bangunan gedung dengan intensitas tinggi, baik vertikal maupun horizontal.yang terdiri atas: a. kawasan peruntukan

perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;

1.2. Zona B1, ditetapkan di; a. sebagian wilayah

Kecamatan Medan Marelan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Medan Helvetia, Kecamatan Medan Timur, Kecamatan Medan Barat, Kecamatan Medan Petisah, Kecamatan Medan Perjuangan, Kecamatan Medan Area, Kecamatan Medan Tembung, Kecamatan Medan Sunggal, Kecamatan Medan Maimun, Kecamatan Medan Baru, Kecamatan Medan Kota, Kecamatan Medan Polonia, Kecamatan Medan Selayang, sebagian wilayah Kecamatan Medan Tuntungan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Johor, dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Amplas di Kota Medan;

b. sebagian wilayah Kecamatan Sunggal, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Lubuk Pakam, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, sebagian wilayah Kecamatan Beringin, dan sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Kota, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Utara, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Barat, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Timur, dan sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai.

2.1. Zona B2 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan tinggi dan

Page 50: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 50

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Lubuk Pakam, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, dan sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang;

c. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Kota, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Utara, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Barat, dan sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai; dan

d. sebagian wilayah Kecamatan Berastagi di Kabupaten Karo.

3.1. Zona B3 sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 72 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan sedang dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi. Terdiri atas: a. Kawasan peruntukan perdagangan

dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;

3.2. Zona B3 ditetapkan di: a. sebagian wilayah Kecamatan Medan

Labuhan dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Marelan di Kota Medan; dan

b. sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu, sebagian wilayah Kecamatan Beringin, sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, dan sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak di Kabupaten Deli Serdang.

kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi, terdiri atas: a. kawasan peruntukan

perdagangan dan jasa skala regional;

2.2. Zona B2 ditetapkan di: a. sebagian wilayah

Kecamatan Medan Belawan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Marelan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Helvetia, dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Deli di Kota Medan;

b. sebagian wilayah Kecamatan Sunggal, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Deli Tua, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Patumbak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Lubuk Pakam, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, dan sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang;

c. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Kota, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Utara, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Barat, dan sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai; dan

d. sebagian wilayah Kecamatan Berastagi di Kabupaten Karo.

3.1. Zona B3 sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 72 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan sedang dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi. Terdiri atas: a. Kawasan peruntukan

perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;

3.2. Zona B3 ditetapkan di: a. sebagian wilayah

Kecamatan Medan Labuhan dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Marelan di Kota Medan; dan

b. sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu, sebagian wilayah Kecamatan Beringin, sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, dan sebagian wilayah

Page 51: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 51

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Kecamatan Hamparan Perak di Kabupaten Deli Serdang.

3.1.5 Mengembangkan kegiatan industri yang memiliki keterkaitan dengan sumber bahan baku di kawasan sekitarnya dan keterkaitan dengan pasar internasional, nasional, dan regional;

3.1. Zona B1 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sangat tinggi dan tinggi, kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi, dan bangunan gedung dengan intensitas tinggi, baik vertikal maupun horizontal.yang terdiri atas: a. kawasan peruntukan industri

kreatif; b. kawasan peruntukan industri

manufaktur; 3.2. Zona B1, ditetapkan di;

a. sebagian wilayah Kecamatan Medan Marelan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Medan Helvetia, Kecamatan Medan Timur, Kecamatan Medan Barat, Kecamatan Medan Petisah, Kecamatan Medan Perjuangan, Kecamatan Medan Area, Kecamatan Medan Tembung, Kecamatan Medan Sunggal, Kecamatan Medan Maimun, Kecamatan Medan Baru, Kecamatan Medan Kota, Kecamatan Medan Polonia, Kecamatan Medan Selayang, sebagian wilayah Kecamatan Medan Tuntungan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Johor, dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Amplas di Kota Medan;

b. sebagian wilayah Kecamatan Sunggal, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Lubuk Pakam, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, sebagian wilayah Kecamatan Beringin, dan sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Kota, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Utara, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Barat, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Timur, dan sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai.

2.3. Zona B2 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan tinggi dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi, terdiri atas: a. kawasan peruntukan industri mikro,

kecil, dan menengah; b. kawasan peruntukan kegiatan

industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

2.4. Zona B2 ditetapkan di: a. sebagian wilayah Kecamatan Medan

Belawan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Marelan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Helvetia, dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Deli di Kota Medan;

b. sebagian wilayah Kecamatan Sunggal, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Deli Tua, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Patumbak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah

1. Lampiran II, system perkotaan nasional. Sumatera Utara, Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) sebgai PKN. (I/C/3).

2. Lampiran IX, Kawasan Andalan, Kawasan Perkotaan Metropolitan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro), dengan sektor unggulan – industry : perkebunan, pariwisata, pertanian, perikanan.

3. Lampiran X, penetapan kawasan strategis nasional, Kawasan Perkotaan Medan – Binjai – Deli Serdang – Karo (Mebidangro) (Provinsi Sumatera Utara) (I/A/1)

Keterangan: 1. Pusat Kegiatan Nasional yang

selanjutnya disebut PKN adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala internasional, nasional, atau beberapa provinsi.

2. Pusat Kegiatan Strategis Nasional yang selanjutnya disebut PKSN adalah kawasan perkotaan yang ditetapkan untuk mendorong pengembangan kawasan perbatasan negara.

3. Kawasan andalan adalah bagian dari kawasan budi daya, baik di ruang darat maupun ruang laut yang pengembangannya diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan tersebut dan kawasan di sekitarnya.

1. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil perkebunan kelapa sawit, karet, kopi, dan tembakau yang ramah lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) (Ps 20 butir 2)

2. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil perikanan yang ramah lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (Ps 20 butir 4)

3. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat industri pengolahan hasil pertambangan mineral, batubara, dan/atau minyak bumi serta gas bumi yang didukung oleh pengelolaan limbah industri terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (ps 20 butir 5)

4. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil pertanian tanaman pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e dilakukan di PKN Lhokseumawe,PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (ps 20 butir 6)

5. Peningkatan fungsi dan pengembangan PKN serta PKW sebagai kawasan industri yang berdaya saing sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (Ps 20 butir 8)

6. Pengembangan PKN dan PKW untuk kegiatan industri kreatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h dilakukan di PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (Ps 20 butir 9)

7. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil hutan yang bernilai tambah tinggi dan ramah lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf n dilakukan di PKN Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) (ps 20 butir 15),

1. Lampiran II, Tabel Rencana Pengembangan Sistem Perkotaan Provinsi Sumatera Utara, PKN Mebidangro (I/C/3) 1. Kota Medan 2. Kota Binjai 3. Kab. Karo 4. Kab. Deli Serdang

2. Pola ruang kawasan peruntukan industri meliputi industri mikro kecil, menengah, besar dan kawasan ekonomi khusus dalam sentra industri dan kawasan industri.( ps 40 butir 1)

3. Pengembangan kawasan industri sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXIV merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. (ps 40 butir 2) a. Kawasan Industri kecil

Amplas Medan(I/A/1). b. Kawasan industry menengah

dan besar, Kawasan Mebidangro : Kawasan Industri Lamhotma di Kota Medan, Medan Star di Kabupaten Deli Serdang (I/A/1); Kawasan Industri Medan di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang, Kawasan Industri Tanjung Morawa dan Kawasan Industri Percut Sei Tuan di Kabupaten Deli Serdang(I/B/1);

4. Kawasan strategis nasional di Provinsi Sumatera Utara, meliputi: Dari sudut kepentingan ekonomi, yaitu Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro); (Ps 44)

5. Sebaran kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi meliputi: Merek, Kabupaten Karo; (Ps 45 butir 2 a1)

1. Industri besar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a ditetapkan di Kecamatan Medan Belawan, Kecamatan Medan Labuhan, dan Kecamatan Medan Deli.

2. Industri rumah tangga/ kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b ditetapkan di Kecamatan Medan Deli, Kecamatan Medan Johor, Kecamatan Medan Amplas, Kecamatan Medan Belawan, dan PIK (Pusat Industri Kecil) di Kecamatan Medan Denai dan kawasan minapolitan berupa kegiatan perikanan tangkap dan perikanan budidaya di Kecamatan Medan Belawan, Medan Labuhan dan Medan Marelan.

3. Industri ringan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c ditetapkan di setiap kecamatan.

(Ps 44 ayat 3, 4 dan 5)

Kawasan peruntukan industri yang ada dan dapat dikembangkan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) huruf g, meliputi : a. Peruntukan Industri

Besar, yang akan direncanakan, meliputi : Kawasan Industri Medan II (KIM II) di Kecamatan Percut Sei Tuan dan Kecamatan Labuhan Deli ; Kawasan Industri Medan Star (KIM Medan Star) di Desa Tanjung Morawa A, Kecamatan Tanjung Morawa; Kawasan Industri Hamparan Perak, di Kecamatan Hamparan Perak; Kawasan Industri Deli Serdang (KIDS) di Kecamatan Percut Sei Tuan; dan Kawasan Industri Terpadu yang diarahkan diatas lahan HGU Perkebunan di Kecamatan Percut Sei Tuan dan Batang Kuis;

b. Peruntukan Industri Menengah, yang menimbulkan polusi akan tetap diarahkan lokasinya pada Kawasan Industri, sedangkan bagi industri non polusi peruntukan lokasinya selain di Kawasan Industri yang sudah ada dapat juga diarahkan di luar lokasi kawasan industri, namun tetap berada di dalam kawasan peruntukan industri yang diarahkan antara lain di Kecamatan Percut Sei Tuan, Sunggal, Patumbak, Deli Tua, dan Tanjung Morawa;

c. Peruntukan Industri Kecil dan Rumah Tangga, pengembangannya diarahkan di seluruh kecamatan, dengan jenis produksi yang mendukung terhadap sistem perekonomian Kabupaten Deli Serdang;

d. Peruntukan Industri Khusus, lokasinya dapat dikecualikan atau berada diluar kawasan industri. Industri khusus adalah jenis industri yang memiliki hubungan keterkaitan yang kuat dengan karakteristik lokasi setempat, seperti kemudahan akses ke bahan baku dan atau kemudahan akses ke pasar.

Kawasan yang didorong; 3.1. Zona B1 merupakan zona dengan

karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sangat tinggi dan tinggi, kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi, dan bangunan gedung dengan intensitas tinggi, baik vertikal maupun horizontal.yang terdiri atas: a. Kawasan peruntukan

industri kreatif; b. Kawasan peruntukan

industri manufaktur; 3.2. Zona B1, ditetapkan di;

a. sebagian wilayah Kecamatan Medan Marelan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Medan Helvetia, Kecamatan Medan Timur, Kecamatan Medan Barat, Kecamatan Medan Petisah, Kecamatan Medan Perjuangan, Kecamatan Medan Area, Kecamatan Medan Tembung, Kecamatan Medan Sunggal, Kecamatan Medan Maimun, Kecamatan Medan Baru, Kecamatan Medan Kota, Kecamatan Medan Polonia, Kecamatan Medan Selayang, sebagian wilayah Kecamatan Medan Tuntungan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Johor, dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Amplas di Kota Medan;

b. sebagian wilayah Kecamatan Sunggal, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Lubuk Pakam, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, sebagian wilayah Kecamatan Beringin, dan sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Kota, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Utara, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Barat, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Timur, dan sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai.

2.1. Zona B2 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan tinggi dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi, terdiri atas:

Page 52: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 52

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Kecamatan Lubuk Pakam, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, dan sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang;

c. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Kota, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Utara, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Barat, dan sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai; dan

d. sebagian wilayah Kecamatan Berastagi di Kabupaten Karo.

3.1. Zona B3 sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 72 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan sedang dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi. Terdiri atas: a. kawasan peruntukan industri

manufaktur; b. kawasan peruntukan industri hilir

pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

3.2. Zona B3 ditetapkan di: a. sebagian wilayah Kecamatan Medan

Labuhan dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Marelan di Kota Medan; dan

b. sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu, sebagian wilayah Kecamatan Beringin, sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, dan sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak di Kabupaten Deli Serdang.

4.1. Zona B4 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sedang serta kualitas pelayanan prasarana dan sarana sedang, terdiri ; a. kawasan peruntukan kegiatan

pertanian tanaman pangan; b. kawasan peruntukan kegiatan

hortikultura; c. kawasan peruntukan kegiatan

perkebunan; dan d. kawasan peruntukan kegiatan

peternakan. 4.2. Zona B4 ditetapkan di:

a. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai;

b. sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Bangun Purba, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, sebagian wilayah Sinembah Tanjung Muda Hulu, sebagian wilayah Kecamatan Gunung Meriah, sebagian wilayah Kecamatan Patumbak, sebagian wilayah Kecamatan Deli Tua, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, dan sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Dolak Rakyat, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo.

a. Kawasan peruntukan industri mikro, kecil, dan menengah;

b. Kawasan peruntukan kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

2.2. Zona B2 ditetapkan di: a. sebagian wilayah

Kecamatan Medan Belawan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Marelan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Helvetia, dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Deli di Kota Medan;

b. sebagian wilayah Kecamatan Sunggal, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Deli Tua, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Patumbak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Lubuk Pakam, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, dan sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang;

c. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Kota, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Utara, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Barat, dan sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai; dan

d. sebagian wilayah Kecamatan Berastagi di Kabupaten Karo.

3.1. Zona B3 sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 72 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan sedang dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi. Terdiri atas: a. Kawasan peruntukan

industri manufaktur; b. Kawasan peruntukan

industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;

3.2. Zona B3 ditetapkan di: a. sebagian wilayah

Kecamatan Medan Labuhan dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Marelan di Kota Medan; dan

b. sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah

Page 53: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 53

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

4.3. Di dalam zona B4 terdapat: a. Zona B4 yang menurut penunjukan

kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan lindung pada zona L1, yang selanjutnya disebut L1/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, sebagian wilayah Kecamatan Dolak Rakyat, dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo;

b. Zona B4 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi tetap pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit, sebagian wilayah Kecamatan Biru-biru, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, dan sebagian wilayah Kecamatan Bangun Purba di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. Zona B4 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi terbatas pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan dan sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu di Kabupaten Deli Serdang.

5.1. Zona B5 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sedang yang merupakan kawasan peruntukan pertanian dengan irigasi teknis.

5.2. Zona B5 ditetapkan di: a. sebagian wilayah Kecamatan Binjai

Selatan di Kota Binjai; b. sebagian wilayah Kecamatan

Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, dan sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Berastagi di Kabupaten Karo.

6.1. Zona B6 merupakan zona perairan laut dengan karakteristik sebagai kawasan yang potensial untuk kegiatan kelautan serta kegiatan pariwisata kelautan.

6.2. Zona B6 terdiri atas : a. kawasan peruntukan kegiatan budi

daya perikanan; 6.3. Zona B6 ditetapkan di seluruh perairan laut

di Kawasan Perkotaan Mebidangro.

Kecamatan Pantai Labu, sebagian wilayah Kecamatan Beringin, sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, dan sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak di Kabupaten Deli Serdang.

4.1. Zona B4 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sedang serta kualitas pelayanan prasarana dan sarana sedang, terdiri ; a. Kawasan peruntukan

kegiatan pertanian tanaman pangan;

b. Kawasan peruntukan kegiatan hortikultura;

c. Kawasan peruntukan kegiatan perkebunan; dan

d. Kawasan peruntukan kegiatan peternakan.

4.2. Zona B4 ditetapkan di: a. sebagian wilayah

Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai;

b. sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Bangun Purba, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, sebagian wilayah Sinembah Tanjung Muda Hulu, sebagian wilayah Kecamatan Gunung Meriah, sebagian wilayah Kecamatan Patumbak, sebagian wilayah Kecamatan Deli Tua, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, dan sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Dolak Rakyat, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo.

4.3. Di dalam zona B4 terdapat: a. Zona B4 yang menurut

penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan lindung pada zona L1, yang selanjutnya disebut L1/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, sebagian wilayah

Page 54: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 54

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Kecamatan Dolak Rakyat, dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo;

b. Zona B4 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi tetap pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit, sebagian wilayah Kecamatan Biru-biru, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, dan sebagian wilayah Kecamatan Bangun Purba di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. Zona B4 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi terbatas pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan dan sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu di Kabupaten Deli Serdang.

5.1. Zona B5 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sedang yang merupakan kawasan peruntukan pertanian dengan irigasi teknis.

5.2. Zona B5 ditetapkan di: a. sebagian wilayah

Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai;

b. sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, dan sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Berastagi di Kabupaten Karo.

6.1. Zona B6 merupakan zona perairan laut dengan karakteristik sebagai kawasan yang potensial untuk kegiatan kelautan serta kegiatan pariwisata kelautan.

6.2. Zona B6 terdiri atas : a. Kawasan peruntukan

kegiatan budi daya perikanan;

6.3. Zona B6 ditetapkan di seluruh perairan laut di Kawasan Perkotaan Mebidangro.

3.1.6 Mempertahankan kegiatan pertanian produktif dan spesifik di perdesaan dengan memperhatikan dampak perkembangan kota dan konservasi air dan tanah;

1.1. Zona B4 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sedang serta kualitas pelayanan prasarana dan sarana sedang, terdiri ;

a. Kawasan peruntukan kegiatan pertanian tanaman pangan;

b. Kawasan peruntukan kegiatan hortikultura;

1. Kawasan peruntukan pertanian ditetapkan dengan kriteria (Ps 66 butir 2):

a. Memiliki kesesuaian lahan untuk dikembangkan sebagai kawasan pertanian;

1. Pengendalian perkembangan fisik kawasan perkotaan untuk mempertahankan lahan pertanian pangan berkelanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf k dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro (ps 20 butir 12),

Lampiran XXI, Tabel Rencana Pengembangan Lahan Pertanian, Lahan Basah dan Lahan Kering, di ; 1. Binjai 2. Deli Serdang 3. Karo 4. Medan

Tidak diatur Kawasan perkotaan (non pertanian)

Kawasan peruntukan pertanian, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) huruf c, meliputi : a. Kawasan peruntukan

pertanian lahan basah yang diarahkan di Kecamatan Pagar Merbau, Sunggal, Galang,

Kawasan yang dikendalikan; 1.1. Zona B4 merupakan zona dengan

karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sedang serta kualitas pelayanan prasarana dan sarana sedang, terdiri ;

Page 55: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 55

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1.2. Zona B4 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan di: a. sebagian wilayah Kecamatan Binjai

Selatan di Kota Binjai; b. sebagian wilayah Kecamatan

Labuhan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Bangun Purba, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, sebagian wilayah Sinembah Tanjung Muda Hulu, sebagian wilayah Kecamatan Gunung Meriah, sebagian wilayah Kecamatan Patumbak, sebagian wilayah Kecamatan Deli Tua, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, dan sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Dolak Rakyat, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo.

1.3. Di dalam zona B4 terdapat: a. Zona B4 yang menurut penunjukan

kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan lindung pada zona L1, yang selanjutnya disebut L1/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, sebagian wilayah Kecamatan Dolak Rakyat, dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo;

b. Zona B4 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi tetap pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit, sebagian wilayah Kecamatan Biru-biru, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, dan sebagian wilayah Kecamatan Bangun Purba di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. Zona B4 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi terbatas pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan dan sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu di Kabupaten Deli Serdang.

2.1. Zona B5 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sedang. merupakan kawasan peruntukan pertanian dengan irigasi teknis.

2.2. Zona B5, ditetapkan di: a. sebagian wilayah Kecamatan Binjai

Selatan di Kota Binjai; b. sebagian wilayah Kecamatan

Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, dan sebagian wilayah Kecamatan

b. Ditetapkan sebagai lahan pertanian pangan abadi;

c. Mendukung ketahanan pangan nasional; dan/atau

d. Dapat dikembangkan sesuai dengan tingkat ketersediaan air.

2. Kriteria teknis kawasan peruntukan pertanian ditetapkan oleh menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang pertanian. (Ps 66 butir 2)

3. Lampiran IX, Kawasan Andalan, Kawasan Perkotaan Metropolitan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro), dengan sektor unggulan – industry : perkebunan, pariwisata, pertanian, perikanan.

Kawasan andalan adalah bagian dari

kawasan budi daya, baik di ruang

darat maupun ruang laut yang

pengembangannya diarahkan untuk

mendorong pertumbuhan ekonomi

bagi kawasan tersebut dan kawasan

di sekitarnya.

Lubuk Pakam, Pancur Batu, Gunung Meriah, Namorambe, Tanjung Morawa, Beringin, Pantai Labu, Hamparan Perak, Labuhan Deli, Percut Sei Tuan dan Kecamatan Biru-biru;

b. Kawasan peruntukan pertanian lahan kering yang diarahkan di Kecamatan Pancur Batu, Namorambe, Kutalimbaru, Patumbak, Sibiru-biru, STM Hilir, STM Hulu dan Bangun Purba;

c. Kawasan peruntukan perternakan unggas dengan prioritas pengembangan berada di Kecamatan Labuhan Deli, Hamparan Perak, Percut Sei Tuan, Namorambae, Kutalimbaru, Pantai Labu dan STM Hilir;

d. Kawasan peruntukan perternakan Sapi/kerbau/ternak besar dengan prioritas pengembangan di Kecamatan Hamparan Perak, Galang, Patumbak, Batang Kuis, Pancur Batu, Sibolangit, STM Hilir, STM Hulu dan Gunung Meriah;

e. Kawasan peruntukan perternakan Kambing dengan prioritas pengembangan di Kecamatan Batang Kuis, Pancur Batu, Sibolangit, STM Hulu dan Gunung Meriah;

f. Kawasan peruntukan perternakan Babi diarahkan di Kecamatan Biru-biru dan STM Hilir

a. Kawasan peruntukan kegiatan pertanian tanaman pangan;

b. Kawasan peruntukan kegiatan hortikultura;

1.2. Zona B4 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan di: a. sebagian wilayah

Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai;

b. sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Bangun Purba, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, sebagian wilayah Sinembah Tanjung Muda Hulu, sebagian wilayah Kecamatan Gunung Meriah, sebagian wilayah Kecamatan Patumbak, sebagian wilayah Kecamatan Deli Tua, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, dan sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Dolak Rakyat, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo.

1.3. Di dalam zona B4 terdapat: a. Zona B4 yang menurut

penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan lindung pada zona L1, yang selanjutnya disebut L1/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Merdeka, sebagian wilayah Kecamatan Berastagi, sebagian wilayah Kecamatan Dolak Rakyat, dan sebagian wilayah Kecamatan Barusjahe di Kabupaten Karo;

b. Zona B4 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi tetap pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit, sebagian wilayah Kecamatan Biru-biru, sebagian wilayah Kecamatan Galang,

Page 56: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 56

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Labuhan Deli di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Berastagi di Kabupaten Karo.

sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, dan sebagian wilayah Kecamatan Bangun Purba di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. Zona B4 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi terbatas pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan dan sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu di Kabupaten Deli Serdang.

2.1. Zona B5 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sedang. merupakan kawasan peruntukan pertanian dengan irigasi teknis.

2.2. Zona B5, ditetapkan di: a. sebagian wilayah

Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai;

b. sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, dan sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Berastagi di Kabupaten Karo.

3.1.7 Mewajibkan pemerintah daerah menetapkan dan mempertahankan lahan pertanian pangan berkelanjutan;

SWK yang dituju adalah lahan pertanian. SWK = SWK Strategi 3.1.8

1. Kawasan peruntukan pertanian ditetapkan dengan kriteria (Ps 66 butir 2):

a. Memiliki kesesuaian lahan untuk dikembangkan sebagai kawasan pertanian;

b. Ditetapkan sebagai lahan pertanian pangan abadi;

c. Mendukung ketahanan pangan nasional; dan/atau

d. Dapat dikembangkan sesuai dengan tingkat ketersediaan air.

2. Kriteria teknis kawasan peruntukan pertanian ditetapkan oleh menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang pertanian. (Ps 66 butir 2)

3. Lampiran IX, Kawasan Andalan, Kawasan Perkotaan Metropolitan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro), dengan sektor unggulan – industry : perkebunan, pariwisata, pertanian, perikanan.

4. Kawasan andalan adalah bagian dari kawasan budi daya, baik di ruang darat maupun ruang laut yang pengembangannya diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan tersebut dan kawasan di sekitarnya.

Pengendalian perkembangan fisik kawasan perkotaan untuk mempertahankan lahan pertanian pangan berkelanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf k dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro (ps 20 butir 12),

1. Lampiran XXI, Tabel Rencana Pengembangan Lahan Pertanian, Lahan Basah dan Lahan Kering, di ; a. Binjai b. Deli Serdang c. Karo d. Medan

2. Pengembangan kawasan pertanian berkelanjutan dan/atau lahan cadangan pertanian tanaman pangan berkelanjutan diatur lebih lanjut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (Ps 35 butir 8)

Tidak diatur Kawasan perkotaan (non pertanian)

Kawasan peruntukan pertanian, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) huruf c, meliputi : a. Kawasan peruntukan

pertanian lahan basah yang diarahkan di Kecamatan Pagar Merbau, Sunggal, Galang, Lubuk Pakam, Pancur Batu, Gunung Meriah, Namorambe, Tanjung Morawa, Beringin, Pantai Labu, Hamparan Perak, Labuhan Deli, Percut Sei Tuan dan Kecamatan Biru-biru;

b. Kawasan peruntukan pertanian lahan kering yang diarahkan di Kecamatan Pancur Batu, Namorambe, Kutalimbaru, Patumbak, Sibiru-biru, STM Hilir, STM Hulu dan Bangun Purba;

c. Kawasan peruntukan perternakan unggas dengan prioritas pengembangan berada di Kecamatan Labuhan Deli, Hamparan Perak, Percut Sei Tuan, Namorambae, Kutalimbaru, Pantai Labu dan STM Hilir;

d. Kawasan peruntukan perternakan Sapi/kerbau/ternak besar dengan prioritas pengembangan di

Kawasan dikendalikan SWK = SWK Strategi 3.1.8

Page 57: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 57

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Kecamatan Hamparan Perak, Galang, Patumbak, Batang Kuis, Pancur Batu, Sibolangit, STM Hilir, STM Hulu dan Gunung Meriah;

e. Kawasan peruntukan perternakan Kambing dengan prioritas pengembangan di Kecamatan Batang Kuis, Pancur Batu, Sibolangit, STM Hulu dan Gunung Meriah;

f. Kawasan peruntukan perternakan Babi diarahkan di Kecamatan Biru-biru dan STM Hilir

3.1.8 Mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam tak terbarukan sesuai daya dukung lingkungan secara berkelanjutan dan mengutamakan masyarakat lokal;

Sumber daya alam tak terbarukan adalah sejenis mineral, minyak bumi & gas alam dan batubara. SWK = tidak diatur/ditetapkan Namun terdapat system jaringan energy, minyak dan gas

Indikasi program; Optimalisasi dan pengembangan jaringan pipa transmisi dan distribusi gas dan bumi nasional; lokasi di Jabar, Jatim, JAteng, Sumsel, Kaltim, Sumatera Tengah, Sumatera Utara dan Batam. SWK = tidak diatur

1. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat industri pengolahan hasil pertambangan mineral, batubara, dan/atau minyak bumi serta gas bumi yang didukung oleh pengelolaan limbah industri terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Mebidangro, (ps 20 butir 5)

2. Pengembangan PKN dan PKW berbasis sumber daya alam dan jasa lingkungan dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf o dilakukan di PKN Lhokseumawe, PKN Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) (Ps 20 butir 16),

Pengembangan kawasan pertambangan dilakukan di wilayah yang memiliki potensi dan sesuai untuk pengembangan pertambangan meliputi : a. tambang minyak dan gas bumi

meliputi Kabupaten Langkat, Kota Binjai, Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Labuhanbatu, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Utara;

b. tambang panas bumi meliputi Kabupaten Karo, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Langkat, Kabupaten Samosir, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Mandailing Natal;

(Ps 39 butir 2 a/b/c)

Tidak diatur Kawasan perkotaan (non pertanian dan non pertambangan mineralba)

Kawasan peruntukan pertambangan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) huruf f, meliputi : a. Kawasan pertambangan

batuan (bahan galian Golongan C) yang ditetapkan di Kabupaten Deli serdang antara lain : Batu Kapur, tersebar di Kecamatan STM Hulu, STM Hilir dan Kecamatan Birubiru; Sirtu, tersebar di Kecamatan STM Hilir, Birubiru, Namorambe, Bangun Purba, Galang dan Pancur Batu; Tanah Timbun, tersebar di semua Kecamatan; Pasir (darat, sungai, laut), tersebar di Kecamatan Patumbak, Bangun Purba, Namorambe, Galang, Pantai Labu dan Kecamatan Biru-biru;

b. Kawasan untuk jenis pertambangan mineral yang ada di Kabupaten Deli Serdang antara lain : Emas, terdapat di Desa Gunung Meriah, Kecamatan Gunung Meriah; dan Merkuri, terdapat di Desa Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan.

Kawasan dikendalikan SWK = tidak diatur/ditetapkan Namun terdapat system jaringan energy, minyak dan gas

3.1.9 Mengendalikan pemanfaatan kawasan hutan produksi untuk menjaga fungsi hidrogeologis daerah tangkapan air;

SWK yang dituju adalah hutan produksi. 1. Zona B7 merupakan zona dengan

karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sedang dan rendah.

2. Zona B7 terdiri atas: a. Kawasan peruntukan hutan

produksi terbatas; b. Kawasan peruntukan hutan

produksi tetap; dan c. Kawasan peruntukan hutan

produksi yang dapat dikonversi. 3. Zona B7 ditetapkan di sebagian wilayah

Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit, sebagian wilayah Kecamatan Biru-biru, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu, sebagian wilayah Kecamatan Gunung Meriah, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, dan sebagian wilayah Kecamatan Bangun Purba di Kabupaten Deli Serdang.

4. Di dalam Zona B7 terdapat Zona B7 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan lindung pada zona L1, yang selanjutnya disebut L1/B7, di sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan di Kabupaten Deli Serdang;

Tidak diatur Tidak diatur Lampiran XX, Tabel Rencana

Pengembangan Kawasan Hutan

Produksi, di Kabupaten Deli

Serdang dan Kabupaten Karo

Tidak diatur Kawasan perkotaan (non hutan produksi, non pertanian dan non pertambangan mineralba)

Kawasan Peruntukan Hutan produksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) huruf a, meliputi : a. Kawasan Hutan Produksi

Tetap (HP), terdapat seluas kurang lebih 43.921,62 Ha, yang tersebar di 9 (Sembilan ) kecamatan yaitu Kecamatan STM Hulu, Sibolangit, Kutalimbaru, Biru-biru, STM Hilir, Bangun Purba, Namo Rambe, Galang dan Kecamatan Pagar Merbau;

b. Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT), terdapat seluas kurang lebih 5.848,32 Ha, yang tersebar di 3 (tiga ) kecamatan yaitu Kecamatan Hamparan Perak, Percut Sei Tuan, dan Kecamatan Pantai Labu.

(Ps 35 ayat 2)

Kawasan dikendalikan 1. Zona B7 merupakan zona dengan

karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sedang dan rendah.

2. Zona B7 terdiri atas: a. Kawasan peruntukan

hutan produksi terbatas; b. Kawasan peruntukan

hutan produksi tetap; dan c. Kawasan peruntukan

hutan produksi yang dapat dikonversi.

3. Zona B7 ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit, sebagian wilayah Kecamatan Biru-biru, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu, sebagian wilayah Kecamatan Gunung Meriah, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, dan sebagian wilayah

Page 58: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 58

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

5. Zona L1 yang merupakan kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya terdapat: a. Zona L1 yang menurut penunjukan

kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi yang dapat dikonversi pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/L1, di sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang.

b. Zona B4 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi tetap pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit, sebagian wilayah Kecamatan Biru-biru, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, dan sebagian wilayah Kecamatan Bangun Purba di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. Zona B4 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi terbatas pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan dan sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu di Kabupaten Deli Serdang.

6. Zona B7 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sedang dan rendah. a. Zona B7 ditetapkan di sebagian

wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit, sebagian wilayah Kecamatan Biru-biru, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu, sebagian wilayah Kecamatan Gunung Meriah, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, dan sebagian wilayah Kecamatan Bangun Purba di Kabupaten Deli Serdang.

7. Di dalam Zona B7 terdapat Zona B7 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan lindung pada zona L1, yang selanjutnya disebut L1/B7, di sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan di Kabupaten Deli Serdang;

Kecamatan Bangun Purba di Kabupaten Deli Serdang.

4. Di dalam Zona B7 terdapat Zona B7 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan lindung pada zona L1, yang selanjutnya disebut L1/B7, di sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan di Kabupaten Deli Serdang;

5. Zona L1 yang merupakan kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya terdapat: a. Zona L1 yang menurut

penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi yang dapat dikonversi pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/L1, di sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang.

b. Zona B4 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi tetap pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit, sebagian wilayah Kecamatan Biru-biru, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, dan sebagian wilayah Kecamatan Bangun Purba di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. Zona B4 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan produksi terbatas pada zona B7, yang selanjutnya disebut B7/B4, di sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan dan sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu di Kabupaten Deli Serdang.

6. Zona B7 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sedang dan rendah. a. Zona B7 ditetapkan di

sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Kutalimbaru, sebagian wilayah Kecamatan Sibolangit, sebagian wilayah Kecamatan Biru-biru, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, sebagian wilayah Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu, sebagian wilayah Kecamatan Gunung Meriah, sebagian wilayah Kecamatan Galang, sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau, dan sebagian wilayah

Page 59: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 59

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Kecamatan Bangun Purba di Kabupaten Deli Serdang.

7. Di dalam Zona B7 terdapat Zona B7 yang menurut penunjukan kawasan hutan masih ditetapkan sebagai hutan lindung pada zona L1, yang selanjutnya disebut L1/B7, di sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan di Kabupaten Deli Serdang;

3.1.10 Memanfaatkan wilayah pesisir serta perairan pantai untuk kegiatan transportasi, pariwisata, perikanan, dan pertambangan secara terpadu;

1. Zona B6 merupakan zona perairan laut dengan karakteristik sebagai kawasan yang potensial untuk kegiatan kelautan serta kegiatan pariwisata kelautan.

2. Zona B6 terdiri atas: a. Kawasan peruntukan kegiatan budi

daya perikanan; b. Kawasan peruntukan kegiatan

transportasi laut; dan c. Kawasan peruntukan kegiatan

pariwisata. 3. Zona B6 ditetapkan di seluruh perairan laut

di Kawasan Perkotaan Mebidangro.

Tidak diatur Tidak diatur 1. Pengembangan tatanan kepelabuhanan yang ada dalam wilayah provinsi tercantum dalam Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. (Ps 13)

2. Pengembangan angkutan laut di sepanjang pesisir Pantai Timur Sumatera Utara dengan water bus. (Ps 13)

3. Pengembangan pelabuhan di sepanjang Pantai Timur Sumatera Utara untuk mendukung angkutan laut di sepanjang pesisir Pantai Timur Sumatera Utara. (Ps 13)

4. Pengembangan kawasan agromarinepolitan diarahkan pada kawasan pesisir Pantai Barat dan kawasan pesisir Pantai Timur Sumatera Utara (Ps 35 butir 6).

5. pemanfaatan ruang kawasan sempadan pantai yang termasuk zona pemanfaatan terbatas dalam wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil diperbolehkan dilakukan kegiatan budidaya pesisir, ekowisata, dan perikanan tradisional; (ps 65 butir 2a)

6. pemanfaatan kawasan sempadan pantai yang termasuk dalam zona inti wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil tidak diperbolehkan dilakukan kegiatan budidaya kecuali kegiatan penelitian, pendidikan, bangunan pengendali air, dan sistem peringatan dini (early warning system); (ps 65 butir 2 d)

Tidak diatur Tidak diatur. Tidak memiliki kawasan pesisir

Kawasan didorong 1. Zona B6 merupakan zona perairan

laut dengan karakteristik sebagai kawasan yang potensial untuk kegiatan kelautan serta kegiatan pariwisata kelautan.

2. Zona B6 terdiri atas: a. Kawasan peruntukan

kegiatan budi daya perikanan;

b. Kawasan peruntukan kegiatan transportasi laut; dan

c. Kawasan peruntukan kegiatan pariwisata.

3. Zona B6 ditetapkan di seluruh perairan laut di Kawasan Perkotaan Mebidangro.

3.1.11 Mengembangkan kegiatan budi daya darat dan laut yang berbasis mitigasi bencana dan adaptasi perubahan iklim global; dan

SWK meliupti seluruh Kawasan budidaya yakni B1, B2, B3, B4, B5, B6 dan B7. SWK = SWK Strategi 3.1.1.

Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur Pengembangan peruntukan kawasan permukiman di kawasan rawan bencana harus dilakukan sesuai ketentuan perundang undangan yang berlaku di bidang perumahan dan permukiman dan mempertimbangkan mitigasi bencana; (Ps 78 butir f)

1. Jalur evakuasi bencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 huruf f, bertujuan untuk menyediakan ruang yang dapat dipergunakan sebagai tempat keselamatan dan ruang untuk berlindung jika terjadi bencana.

2. Jenis rawan bencana alam/geologi yang potensial terjadi di Kota Medan ialah bencana alam banjir, gelombang pasang, gempa bumi, dan kebakaran.

3. Jalur evakuasi bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi jalur keluar dan tempat berkumpul.

4. Jalur keluar sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan di Jalan Yos Sudarso dan Jalan Tol, jalan-jalan disekitar Lapangan Merdeka, Lapangan Benteng, jalan disekitar Stadion Teladan, jalan di sekitar Lapangan Sejati, jalan di sekitar UNIMED, dan jalan-jalan yang mengarah ke lapangan terbuka lainnya.

5. Tempat berkumpul sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan di Lapangan Merdeka, Lapangan Benteng,

Tidak diatur Kawasan dikendalikan SWK = SWK Strategi 3.1.1.

Page 60: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 60

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Stadion Teladan, Lapangan Sejati, Lapangan Krakatau, dan ruang terbuka hijau lainnya.

(ps 34)

3.1.12 Mewajibkan instansi Pemerintah dan pemerintah daerah melaksanakan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dalam rangka penyusunan dan evaluasi kebijakan, rencana, dan/atau program yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau risiko lingkungan hidup di Kawasan Perkotaan Mebidangro sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Definisi : 1. Wajib dokumen KLHS 2. SWK meliputi seluruh kawasan

Lindung dan Kawasan Budidaya. SWK = B1, B2, B3, B4, B5, B6 dan B7 L1, L2, L3, L4, L5, dan L6

Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur Tidak menyebutkan KLHS Strategi pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi: mewajibkan kajian yang berkaitan dengan dampak lingkungan hidup bagi kegiatan yang berdampak bagi kawasan lindung dan lingkungan hdup; (Ps 10 ayat 3 butir a)

Tidak diatur Yang disebutkan hanya AMDAL, RPL, RKL, UPL, UKL, dan kajian penataan ruang

Kawasan dikendalikan SWK = B1, B2, B3, B4, B5, B6 dan B7 SWK = L1, L2, L3, L4, L5, dan L6

4 Tujuan 4: Pertahanan dan keamanan negara yang dinamis serta integrasi nasional di Kawasan Perkotaan Mebidangro.

4.1 Kebijakan 1: Peningkatan fungsi dan fasilitas pertahanan dan keamanan negara di Kawasan Perkotaan Mebidangro; dan

4.1.1 Menyediakan ruang untuk kawasan pertahanan dan keamanan negara;

1.1. Zona B1 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sangat tinggi dan tinggi, kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi, dan bangunan gedung dengan intensitas tinggi, baik vertikal maupun horizontal.yang terdiri atas: a. kawasan peruntukan kegiatan

pertahanan dan keamanan negara; 1.2. Zona B1, Ditetapkan di;

a. sebagian wilayah Kecamatan Medan Marelan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Medan Helvetia, Kecamatan Medan Timur, Kecamatan Medan Barat, Kecamatan Medan Petisah, Kecamatan Medan Perjuangan, Kecamatan Medan Area, Kecamatan Medan Tembung, Kecamatan Medan Sunggal, Kecamatan Medan Maimun, Kecamatan Medan Baru, Kecamatan Medan Kota, Kecamatan Medan Polonia, Kecamatan Medan Selayang, sebagian wilayah Kecamatan Medan Tuntungan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Johor, dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Amplas di Kota Medan;

b. sebagian wilayah Kecamatan Sunggal, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Lubuk Pakam, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, sebagian wilayah Kecamatan Beringin, dan sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Kota, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Utara, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Barat, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Timur, dan sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai.

2.1. Zona B2 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan tinggi dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi, terdiri atas: a. kawasan peruntukan pertahanan

dan keamanan negara; 2.2. Zona B2 ditetapkan di:

a. sebagian wilayah Kecamatan Medan Belawan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Marelan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Helvetia, dan

1. Lampiran II, system perkotaan nasional. Sumatera Utara, Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) sebgai PKN. (I/C/3).

2. Lampiran IX, Kawasan Andalan, Kawasan Perkotaan Metropolitan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro), dengan sektor unggulan – industry : perkebunan, pariwisata, pertanian, perikanan.

3. Lampiran X, penetapan kawasan strategis nasional, Kawasan Perkotaan Medan – Binjai – Deli Serdang – Karo (Mebidangro) (Provinsi Sumatera Utara) (I/A/1)

Keterangan: 1. Kawasan strategis nasional

adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yangditetapkan sebagai warisan dunia.

2. Pusat Kegiatan Nasional yang selanjutnya disebut PKN adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala internasional, nasional, atau beberapa provinsi.

3. Pusat Kegiatan Strategis Nasional yang selanjutnya disebut PKSN adalah kawasan perkotaan yang ditetapkan untuk mendorong pengembangan kawasan perbatasan negara.

4. Kawasan andalan adalah bagian dari kawasan budi daya, baik di ruang darat maupun ruang laut yang pengembangannya diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan tersebut dan kawasan di sekitarnya.

1. Pemanfaatan bersama pelabuhan untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dilakukan di sekitar Pelabuhan Sabang, Pelabuhan Belawan, (Ps 25

2. Pemanfaatan bersama alur pelayaran guna kepentingan pertahanan dan keamanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dilakukan di seluruh alur pelayaran di Pulau Sumatera. (Ps 26 butir 5)

3. Pemanfaatan bersama bandar udara guna kepentingan pertahanan dan keamanan negara sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf d dilakukan di Bandar Udara Kuala Namu, Bandar Udara Hang Nadim, (Ps 27)

4. Pemanfaatan bersama ruang udara untuk penerbangan guna kepentingan pertahanan dan keamanan negara sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b dilakukan pada ruang udara di Bandar Udara Kuala Namu, Bandar Udara Hang Nadim

Pengembangan untuk kawasan

pertahanan keamanan meliputi :

Pangkalan Utama TNI Angkatan

Laut, Belawan Kota Medan; Pusat

Latihan Militer Angkatan Laut

Paluh Kurau Kabupaten Deli

Serdang; Pangkalan Udara di

Polonia Kota Medan; (Ps 43 butir 2

e, f, i)

1. Strategi peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan kemanan Negara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf g meliputi: a. mendukung penetapan

kawasan strategis nasional dengan fungsi khusus pertahanan dan keamanan;

b. mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan strategis nasional untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan;

c. mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak terbangun di sekitar kawasan strategis nasional sebagai zona penyanggah yang memisahkan kawasan strategi nasional dengan kawasan budidaya terbangun; dan

d. turut serta memelihara dan menjaga aset-aset pertahanan/TNI.

(Ps 11 ayat 8) 1. Pengembangan kawasan

peruntukan budidaya lainnya dilakukan di wilayah yang memiliki kriteria dan sesuai untuk kawasan pertahanan kemanan dan kawasan budidaya lainnya dalam standar minimal dan kriteria teknis pemanfaatan ruang antara lain meliputi Pangkalan Udara (Lanud) Polonia di Kecamatan Medan Polonia, Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lanal) Belawan di Medan Belawan dan Komando Daerah Militer (Kodam) di Kecamatan Medan Helvetia.

(Ps 49 ayat 5)

Tidak diatur Sasaran wilayah kawasan tidak disebutkan. Kawasan strategis kabupaten dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan ditetapkan dengan kriteria a. diperuntukkan bagi

kepentingan pemeliharaan keamanan dan pertahanan Negara berdasarkan geostrategic nasional;

b. diperuntukkan bagi basis militer, daerah latihan militer, daerah pembuangan amunisi dan peralatan pertahanan lainnya, gudang amunisi, daerah uji coba system persenjataan, dan/atau kawasan industri sistem persenjataan.

Kawasan yang dikendalikan; 1.1. Zona B1 merupakan zona dengan

karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sangat tinggi dan tinggi, kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi, dan bangunan gedung dengan intensitas tinggi, baik vertikal maupun horizontal.yang terdiri atas: a. Kawasan peruntukan

kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

1.2. Zona B1, Ditetapkan di; a. sebagian wilayah

Kecamatan Medan Marelan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Medan Helvetia, Kecamatan Medan Timur, Kecamatan Medan Barat, Kecamatan Medan Petisah, Kecamatan Medan Perjuangan, Kecamatan Medan Area, Kecamatan Medan Tembung, Kecamatan Medan Sunggal, Kecamatan Medan Maimun, Kecamatan Medan Baru, Kecamatan Medan Kota, Kecamatan Medan Polonia, Kecamatan Medan Selayang, sebagian wilayah Kecamatan Medan Tuntungan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Johor, dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Amplas di Kota Medan;

b. sebagian wilayah Kecamatan Sunggal, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Lubuk Pakam, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, sebagian wilayah Kecamatan Beringin, dan sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang; dan

c. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Kota,

Page 61: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 61

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

sebagian wilayah Kecamatan Medan Deli di Kota Medan;

b. sebagian wilayah Kecamatan Sunggal, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Deli Tua, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Patumbak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Lubuk Pakam, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, dan sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang;

c. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Kota, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Utara, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Barat, dan sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai; dan

d. sebagian wilayah Kecamatan Berastagi di Kabupaten Karo.

3.1. Zona B3 sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 72 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan sedang dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi. Terdiri atas: a. kawasan peruntukan kegiatan

pertahanan dan keamanan negara; 3.2. Zona B3 ditetapkan di:

1. sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Marelan di Kota Medan; dan

2. sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu, sebagian wilayah Kecamatan Beringin, sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, dan sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak di Kabupaten Deli Serdang.

4. Pusat Kegiatan Pertahanan dan

keamanan Negara di Kota Medan 5. Pusat Kegiatan Pertahanan dan

keamanan Negara di Kawasan Perkotaan Binjai

6. Pusat Kegiatan Pertahanan dan keamanan Negara di Kawasan Perkotaan Sunggal di Kabupaten Deli Serdang.

7. Pusat Kegiatan Pertahanan dan keamanan Negara di Kawasan Perkotaan Galang di Kabupaten Deli Serdang.

8. Zona B1 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sangat tinggi dan tinggi, kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi, dan bangunan gedung dengan intensitas tinggi, baik vertikal maupun horizontal. Zona B1 (L).

9. Zona B2 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan tinggi dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi. Zona B2 (K)

10. Zona B3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan sedang dan

sebagian wilayah Kecamatan Binjai Utara, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Barat, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Timur, dan sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai.

2.1. Zona B2 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan tinggi dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi, terdiri atas: a. Kawasan peruntukan

pertahanan dan keamanan negara;

2.2. Zona B2 ditetapkan di: a. sebagian wilayah

Kecamatan Medan Belawan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Marelan, sebagian wilayah Kecamatan Medan Helvetia, dan sebagian wilayah Kecamatan Medan Deli di Kota Medan;

b. sebagian wilayah Kecamatan Sunggal, sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak, sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, sebagian wilayah Kecamatan Pancur Batu, sebagian wilayah Kecamatan Deli Tua, sebagian wilayah Kecamatan Namorambe, sebagian wilayah Kecamatan Patumbak, sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Lubuk Pakam, sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, dan sebagian wilayah Kecamatan Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang;

c. sebagian wilayah Kecamatan Binjai Kota, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Utara, sebagian wilayah Kecamatan Binjai Barat, dan sebagian wilayah Kecamatan Binjai Selatan di Kota Binjai; dan

d. sebagian wilayah Kecamatan Berastagi di Kabupaten Karo.

3.1. Zona B3 sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 72 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan sedang dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi. Terdiri atas: a. Kawasan peruntukan

kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

3.2. Zona B3 ditetapkan di: a. sebagian wilayah

Kecamatan Medan Labuhan dan sebagian wilayah Kecamatan Medan

Page 62: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 62

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi. Zona B3 (J)

Marelan di Kota Medan; dan

b. sebagian wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan, sebagian wilayah Kecamatan Batang Kuis, sebagian wilayah Kecamatan Pantai Labu, sebagian wilayah Kecamatan Beringin, sebagian wilayah Kecamatan Labuhan Deli, dan sebagian wilayah Kecamatan Hamparan Perak di Kabupaten Deli Serdang.

4. Pusat Kegiatan Pertahanan dan

keamanan Negara di Kota Medan 5. Pusat Kegiatan Pertahanan dan

keamanan Negara di Kawasan Perkotaan Binjai

6. Pusat Kegiatan Pertahanan dan keamanan Negara di Kawasan Perkotaan Sunggal di Kabupaten Deli Serdang.

7. Pusat Kegiatan Pertahanan dan keamanan Negara di Kawasan Perkotaan Galang di Kabupaten Deli Serdang.

8. Zona B1 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang memiliki kualitas daya dukung lingkungan sangat tinggi dan tinggi, kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi, dan bangunan gedung dengan intensitas tinggi, baik vertikal maupun horizontal. Zona B1 (L).

9. Zona B2 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan tinggi dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi. Zona B2 (K)

10. Zona B3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kualitas daya dukung lingkungan sedang dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana tinggi. Zona B3 (J)

4.1.2 Mengembangkan kegiatan budi daya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan pertahanan dan keamanan negara; dan

Definisi: 1. Pengembangan kegiatan budidaya

didalam kawasan pertahanan tidak diatur di dalam RTR KSN MEBIDANGRO

2. Pengembangan kawasan disekitar kawasan pertahanan dan keamanan Negara, didalam RTR/PERPRES MEBIDANGRO tidak diatur, namun dapat diarahkan kepada kawasan multi fungsi.

SWK = B1, B2, B3, B4, B5, B6 dan B7 = SWK 1.1.5

Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur Strategi peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan kemanan Negara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf g meliputi: a. mendukung penetapan

kawasan strategis nasional dengan fungsi khusus pertahanan dan keamanan;

b. mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan strategis nasional untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan;

c. mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak terbangun di sekitar kawasan strategis nasional sebagai zona penyanggah yang memisahkan kawasan strategi nasional dengan kawasan budidaya terbangun; dan

d. turut serta memelihara dan menjaga aset-aset pertahanan/TNI.

(Ps 11 ayat 8)

Tidak diatur Tidak diatur

4.1.3 Mengembangkan zona penyangga yang memisahkan antara kawasan pertahanan dan keamanan negara dan kawasan budi daya terbangun di sekitarnya.

Definisi: 1. SWK yang dituju adalah Zona Penyangga.

Dsekitar kawasan berfungsi pertahanan dan keamanan Negara.

Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur Strategi peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan kemanan Negara sebagaimana

Tidak diatur Tidak diatur

Page 63: Matrik 1 Identifikasi Arahan Spasial Pengembangan KSN MEBIDANGRO

Laporan Antara

Fasilitasi Sinkronisasi Program Rencana Tata Ruang KSN Perkotaan Medan Binjai Deli Serdang dan Karo (MEBIDANGRO) | Hal 63

NO.

Arahan Spasial Pengembangan

KSN MEBIDANGRO Arahan Spasial Terkait Pengembangan KSN MEBIDANGRO IDENTIFIKASI SASARAN WILAYAH (5 TAHUN)

Tujuan/ Kebijakan/

Strategi

Sasaran Wilayah/ Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi SUMUT RTRW Kota Medan RTRW Kota

Binjai RTRW Kab Deli Serdang RTRW Kab Karo Kawasan Didorong/ Dikendalikan

Indikasi Program Utama 5 Tahun (2014-2019)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

2. Tidak ditetapkan definisi yang kuat mengenai radius cakupan kawasan budidaya terbangun disekitar kawasan berfungsi pertahanan dan keamanan Negara.

SWK= Dapat berupa B1, B2, B4, B4, B5, B6 dan B7 = SWK 1.1.5

dimaksud dalam ayat (1) huruf g meliputi: a. mendukung penetapan

kawasan strategis nasional dengan fungsi khusus pertahanan dan keamanan;

b. mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan strategis nasional untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan;

c. mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak terbangun di sekitar kawasan strategis nasional sebagai zona penyanggah yang memisahkan kawasan strategi nasional dengan kawasan budidaya terbangun; dan

d. turut serta memelihara dan menjaga aset-aset pertahanan/TNI.

(Ps 11 ayat 8)

Sumber Data:

1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Medan, Binjai, Deli Serdang, Dan Karo;

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Pulau Sumatera;

4. Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor … Tahun … Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara;

5. Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor … Tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010 – 2030;

6. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031

7. Rancangan Peraturan Daerah Kota Binjai Nomor … Tahun ……….Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Binjai Tahun …………– …………..;

8. Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Karo Nomor … Tahun …….. Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Karo Tahun ……..– ……….;