materi seminar lipi (Autosaved).docx
-
Upload
ayrea-riclye-sanaesyumealover -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
Transcript of materi seminar lipi (Autosaved).docx
7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 1/20
Cinta Kasih
sebagai Media Harmonisasi Kehidupan
Masyarakat Urban
dengan Vegetarian
Surabaya merupakan salah satukota metropolis di Indonesia yang terus
berkembang, terletak di timur Pulau Jawa
dan menjadi Ibukota Provinsi Jawa Timur.
Surabaya memiliki latar belakang
penduduk yang heterogen berasal dari
berbagai karakter, etnis dan kultur berbeda.
Salah satu entitas budaya masyarakat
urban yang ada di Surabaya adalah pelaku
vegetarian, dengan jumlah diperkirakan
2000an !menggunakan data jumlah
anggota I"S Surabaya pada #esember 20$2% "egetarian merupakan pola hidup
manusia yang telah berlangsung lama,
berdasarkan pengetahuan sejarah manusia,
vegetarian berasal dari &ilsa&at Timur,
tepatnya India yakni ajaran &ilsa&at tentang
keabadian'Jainisme. Jainisme
dipopulerkan oleh "ardhaman (ahavira
pada )2* S( yang se+aman dengan udha
Sidharta -autama !ebung, 20$$/ )%.
1jaran Jaina tidak munul dari sumber
rahman1rya tetapi menerminkan
kosmologi dari +aman yang lebih tua
daripada 3oga, Sankhya dan udhisme.
Paham Jainisme tentang Ahimsa !himsa
4han yang berarti membunuh% sebenarnya
adalah tidak mau melukai'menyakiti
karena pada dasarnya semua makhluk
hidup memiliki monade hidup'jiwa,
sehingga jika membunuh makhluk hidup
berarti akan menggelapkan jiwa kita
sendiri karena akan menjadikan diri kitasebagai kuburan hewan yang dibunuh
kemudian dikonsumsi tersebut.
Sementara itu ajaran 1himsa dalam
kitab Sarasamuccaya menjelaskan tentang
larangan menyakiti dan membunuh hewan
sebagai berikut, bahwa manusia yang
perilakunya tidak pernah menyakiti
makhluk lain, tidak mengikatnya, tidak
membunuhnya, melainkan hanya
menyenangkan makhluk lain tersebut,
maka orang yang demikian itu dianggapmemperoleh kebahagiaan tertinggi. 5ebih
lanjut juga dijelaskan jika ketampanan
yang dikehendaki, sempurna tanpa aat,
usia panjang atau kepandaian, keberanian,
kesaktian, kesadaran yang langgeng, maka
perbuatan membunuh atau menyakiti itu
hendaknya jangan dilakukan !ajeng,20$0/ $$6$20%.
Pola hidup sebagai vegetarian telah
menjadi tren perilaku yang dianut oleh
sebagian penduduk kota Surabaya saat ini,
banyaknya restoran vegetarian atau
restoran yang menyediakan menu khusus
bagi vegetarian merupakan salah satu
indikator perkembangan pola hidup
tersebut. Pada #esember 20$2, terdapat 27
restoran yang seara khusus menyediakan
menu vegetarian padahal tiga tahun yanglalu hanya tiga restoran ! Jawa Pos $2
#esember 20$2%, sedangkan seara
keseluruhan di Surabaya terdapat 80
rumah makan dan 8*2 restoran yang
sebagian besar juga menyediakan menu
vegetarian !#inas Pariwisata Pemkot
Surabaya, #esember 20$2%.
Pelaku vegetarian di Surabaya
sangat bervariasi terdiri atas berbagai latar
belakang usia, agama, jenis kelamin, etnis
serta berbagai pro&esi. Seara &ormal
terdapat lembaga yang didirikan oleh para
komunitas vegetarian, yakni Indonesian
Vegetarian Society/ I"S abang Surabaya
dengan anggota berjumlah $)00 orang
! Jawa Pos, $2 #esember 20$2%, namun
tidak semua individu pelaku vegetarian di
Surabaya menjadi anggotanya.
eberapa alasan telah menjadi
pertimbangan dipilihnya pola hidup
vegetarian, suatu entitas budaya di kotaSurabaya sebagai obyek utama penelitian/
Pertama adalah aspek budaya, Surabaya
merupakan kota dengan beraneka kultur
masyarakat, etnis, pendidikan dan latar
sosial yang heterogen, keadaan demikian
memungkinkan peluang yang besar
timbulnya kon&lik di masyarakat.
Penduduk Surabaya sangat terbuka dengan
masuknya berbagai unsur budaya
asing'daerah, hal ini terjadi karena
karakteristik masyarakat lugas danterbuka. Salah satu entitas budaya yang
7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 2/20
ada adalah komunitas vegetarian,
komunitas masyarakat dengan pola hidup
tidak mengonsumsi makanan berbasis
hewan dan produk turunannya. "egetarian
sebagai pola hidup saat ini telah
berkembang pesat, salah satu indikator adalah telah bermunulan restoran yang
khusus menyediakan menu vegetarian atau
restoran umum yang juga menyediakan
menu bagi kaum vegan serta adanya
beberapa kegiatan pameran'expo di berapa
pusat perbelanjaan di Surabaya dengan
tema vegetarian.
Kedua adalah aspek kesehatan.
Ilmu kedokteran modern telah membantu
membuktikan bahwa pola hidup vegetarian
sangat sehat dan baik bagi kesehatan tubuhmanusia. 9al ini sesuai dengan pernyataan
seorang ahli gi+i bahwa mengonsumsi
makanan berbasis tumbuhan berman&aat
seara drastis dalam menjaga kesehatan
dan bahkan mungkin menyelamatkan
hidup, Fueling your body with plant-based
can revolusionie your health- perhaps
even save your li!e !1tlas, 20$0/ vi%.
Pelaku vegetarian bisa menemukan
sumber protein nabati yang lebih sehat dan
alami, yang berasal dari protein kedelai,
hal ini membantu mengurangi resiko
terserang penyakit seperti kanker, jantung,
asam urat, diabetes melitus, osteoporosi,
dll. Terhindarnya pola hidup vegetarian
dari berbagai penyakit berbahaya tersebut
karena seara ilmiah makanan berbasis
hewan ternak dan ikan laut serta produk
hasil olahannya memiliki kadar purin
tinggi seperti yang ada di dalam jeroan,
hati, limpa, babat, usus, paru, otak, udang,kerang, umi, kepiting, dll. Purin adalah
+at yang terdapat di dalam setiap mahkluk
hidup baik hewan atau tumbuhan, ketika
manusia mengonsumsinya maka dengan
sendirinya +at purin tersebut berpindah ke
dalam tubuh manusia meski telah
dipanaskan dalam air mendidih dengan
suhu lebih dari $00 derajat !5estari, 2006/
7:%.
Ketiga adalah aspek penyelamatan
lingkungan. "egetarian sebagai pola hidupdiharapkan mampu mengurangi
penggunaan air bersih dalam jumlah besar.
(engurangi penggunaan air bersih dalam
jumlah besar, mampu seara nyata
mengurangi e&ek negati& "lobal #arming
yang saat ini telah dirasakan oleh banyak
negara di dunia, meliputi hujan ekstrim, badai salju dan panas yang ekstrim. 9utan
adalah paruparu dunia yang di bawahnya
terdapat adangan air bersih yang
diperlukan semua mahkluk hidup, hutan
juga menyediakan oksigen bagi kita semua
karena kemampuannya untuk mengikat
karbon dioksida !;<2% dan memproduksi
oksigen, hutan mampu menjaga suhu bumi
tetap teduh dan stabil. #alam
perkembangan saat ini terjadi peningkatan
hutanhutan tropis yang gundul baik diIndonesia atau 1merika Tengah dan 1&rika
Tengah, banyak hutan ditebang dengan
berbagai tujuan diantaranya untuk
membuka lahan bagi industri peternakan
dan perkebunan, keadaan demikian yang
turut mendukung terjadinya perubahan
iklim'climate change !"(I, 200)/ 8$
82%.
Masalah Penelitian
=okus penelitian ini adalah pada
bagaimana pola hidup vegetetarian
menjadi suatu identitas subkultur bagi
masyarakat urban di Surabaya sebagai
pelakunya. Rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: Apakah motivasi
yang melatarbelakangi seseorang
menjadi pelaku vegetarian di
urabaya ! "agaimanakah makna
identitas sebagai vegetarian menurut
pelaku dan yang bukan pelaku
vegetarian di kota urabaya!"agaimanakah ideologi penganut
vegetarianisme di urabaya dianut dan
diimplementasikan dalam kehidupan
sehari#hari!
$ujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah/
mengungkapkan tentang motivasi yang
melatarbelakangi seseorang menjadi
pelaku vegetarian. (engetahui apakah
makna identitas vegetarian dari aspek
pelaku dan bukan pelaku subkultur vegetarian. (engetahui bagaimanakah
7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 3/20
suatu ideologi yang terdapat pada pelaku
vegetarian di Surabaya dianut dan
diimplementasikan dalam kehidupan
seharihari.
Man%aat Penelitian
(elalui penelitian ini diharapkandapat memberi sumbangan studi dan
kajian teoritik tentang makna identitas
pelaku subkultur vegetarian sebagai bagian
dari masyarakat urban berdasarkan
beberapa pendekatan studi budaya yang
telah dipelajari. Sebagai masukan untuk
mengetahui nilai guna subkultur vegetarian
sebagai masukan bagi perumus kebijakan
dalam penanggulangan kon&lik sosial.
Sebagai bahan pertimbangan pihakpihak
terkait dalam penyusunan program penanggulangan "lobal
#arming 'pemanasan global. Sebagai
upaya preventi& membentuk karakter
pribadi yang sabar, penuh toleransi dan
memiliki kepekaan sosial untuk
menyelesaikan berbagai permasalahan
bangsa'kon&lik masyarakat di masa
mendatang.
Kerangka $eori
Penelitian mengenai perilaku
vegetarian ini menggunakan pendekatan
>tnogra&i sebagai langkahlangkah
metodologinya. Pilihan menggunakan
metode etnogra&i dikarenakan peneliti
memerlukan keterangan mendalam dari
pelaku vegetarian, sehingga diharapkan
bisa diketahui bagaimana makna identitas
sesungguhnya dari pelaku vegetarian.
Pada studi makna identitas sebagai
vegetarian di kota Surabaya dilakukan
analisis melalui konsepkonsep tentangsubkultur, motivasi, identitas sosial,
ideologi. eberapa pandangan tentang
konsep tersebut dijadikan auan teoritis
dalam penelitian ini.
Metode &tnogra%i
Istilah etnogra&i berasal dari kata
ethno !bangsa% dan graphy !menguraikan%.
>tnogra&i merupakan suatu kegiatan
penelitian yang bertujuan untuk
memahami ara orangorang !pelaku
vegetarian% berinteraksi dan bekerjasamamelalui &enomena mengamati kehidupan
seharihari mereka !pelaku vegetarian%
!Jason dkk dalam (ulyana, 2008/ $8%.
Jadi etnogra&i bertujuan menguraikan suatu
budaya masyarakat tertentu seara
menyeluruh, yakni semua aspek budaya
dari pelaku vegetarian, baik bersi&atmaterial seperti arte&ak budaya yang
meliputi alatalat, pakaian, bangunan
!tempat penelitian% dan sebagainya yang
bersi&at abstrak, seperti pengalaman
spiritual, keperayaan, norma dan sistem
nilai yang diteliti yang tersusun dalam
uraian tebal'thic$ description !-eert+
dalam (ulyana, 2008/ $8%.
(etode penelitian yang dipakai
oleh peneliti adalah >tnogra&i menurut
James P. Spradley. (enurut Spradley!$676%, etnogra&i sendiri bertujuan untuk
memahami sudut pandang penduduk asli
!keyakinan'ideologi dan makna identitas
pelaku vegetarian%, hubungannya dengan
kehidupan dan untuk mendapatkan
pandangannya tentang dunianya !Spradley,
$676/ 8%.
(enurut pandangan Spradley,
ketika membuat kesimpulan budaya,
seorang >tnogra&er membuat kesimpulan
dari tiga sumber/ Pertama, dari hal yang
dikatakan orang. #alam konteks ini adalah
tindakan'respons dari masyarakat baik
yang terlibat seara langsung sebagai
pelaku vegetarian !akti&%, terlibat tidak
langsung !pasi&% atau juga yang anti
dengan vegetarian !kontradikti&%. %edua,
dari ara orang bertindak. #alam konteks
vegetarian adalah perilaku atau aktivitas
yang terjadi, sedang berlangsung di dalam
pola hidup tidak mengonsumsihewan'makhluk bernyawa sebagai sumber
nutrisi. %etiga, dari berbagai arte&ak'benda
budaya yang digunakan orang tersebut.
1rte&akarte&ak dalam pelaku vegetarian
bisa berupa buku'teks panduan menjadi
seorang vegetarian, datadata mengenai
man&aat kesehatan dan penyelamatan
lingkungan sebagai salah satu man&aat
vegetarian, dokumentasi akti&itas pelaku
vegetarian di masyarakat, dan lain
sebagainya !Spradley, $676/ $0%.$eori "udaya ubkultur
7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 4/20
onsep tentang Subkultur dalam
penelitian ini menggunakan pendekatan
menurut #ik 9ebdige, yang menjelaskan
bahwa Subkultur merupakan sebuah
perjuangan kaum muda'komunitas budaya
minoritas sebagai suatu posisi atas perjuangan kelas yang lebih luas,
meminjam istilah teori hegemoni 1ntonio
-ramsi, penekanan perjuangan tersebut
menurut 9ebdige bergeser dari politik
kelas menuju politik gaya hidup'li!e style
!9all dalam 9ebdige, 200)/ $*%.
Selain itu, 9ebdige juga
menjelaskan bahwa terdapat pengaruh
kompleks antara level yang berbeda pada
&ormasi sosial yang dihasilkan oleh
pengalaman atas kelompok yang dominandan subordinat, dan pengalaman ini dalam
perkembangannya menjadi ?material
mentah@ yang ditemukan sangat ekspresi&
dalam budaya dan subkultur. (edia
memainkan peran penting dalam
menegaskan pengalaman kita untuk diri
kita, media memberikan kepada kita
kategori yang telah tersedia untuk
mende&inisikan dunia sosial, ini terutama
melalui surat kabar, televisi, &ilm, yang
dengannya pengalaman diorganisasikan,
dimaknai, dan dibuat melekat dalam
perbedaan sebagaimana adanya. 9al ini
akan mengejutkan kita, untuk menyadari
bahwa banyak hal yang ditemukan, yang
dikodekan dalam subkultur sesungguhnya
sangat subjekti& untuk penilaian tertentu
yang dilakukan oleh media !200)/ :)%.
#engan jelas ditegaskan bahwa
subkultur bukanlah bentuk istimewa, tidak
berada diluar gambaran lingkaran produksidan reproduksi yang terhubung bersama,
setidaknya pada level simbol, bagian yang
terpisah dan tersekat dari keseluruhan
masyarakat. 1danya &ungsi media dalam
pembentukan itra atas subkultur
ditegaskan oleh Stuart 9all dalam
9ebdige, yakni media menguasai seara
progresi& budaya dan aspek yang sangat
ideologis, sebagai kehidupan kelompok
dan kelas sosial, dalam aspek produkti&itas
dan hubungan sosial mereka, peningkatan perpeahan dan sekat perbedaan
kehidupan merupakan tanggung jawab
utama media untuk / $. (enyediakan dasar
yang dengannya kelompok dan kelas
mengkonstruksi itra kehidupan, makna,
praktek atas kelas dan kelompok lain. 2.
(enyediakan itra, kehadiran dan pemikiran yang dengannya masyarakat
disusun dari bagian yang terpisah dan
terkotak bisa dihapuskan.
Subkultur mengenal adanya
perbedaan dalam apresiasi terhadap suatu
budaya tertentu, namun perbedaan suatu
sikap budaya tidak ditampilkan seara
langsung atau &rontal, tetapi disampaikan
seara tidak langsung.
Pertentangan'resistensi tersebut diungkap
seara tidak langsung di dalam bentuk gaya hidup. Subkultur berkomunikasi
melalui tindakan konsumsi yakni subkultur
mengungkapkan identitasnya dan
mengomunikasikan maknanya melalui
komoditas tertentu yang digunakan. #ari
tindakan konsumsi itulah dapat dikenali
upaya memisahkan subkultur dari bentuk
bentuk kultural yang lebih luas'ortodoks
!9ebdige dalam Storey, 200*/$)2%.
ata AsubA mengandung konotasi
suatu kondisi yang khas dan berbeda
dibandingkan dengan masyarakat
dominan'mainstream& jadi istilah subkultur
autentik tergantung pada lawannya, yaitu
istilah budaya dominan atau budaya
mainstream yang diproduksi massal dan
tidak autentik. =okus utama diletakkan
pada variasi dari kolektivitas yang lebih
luas dan diposisikan seara sama, namun
tidak problematis, sebagai sesuatu yang
normal, ratarata dan dominan. Subkultur dengan kata lain, dipandang rendah dan
atau menikmati satu kesadaran tentang
AkelainanA'otherness atau perbedaan
!arker, 20$$/ 8$%.
$eori 'dentitas osial
Pendekatan budaya tentang makna
identitas suatu kelompok sosial atau
individu terhadap pelaku vegetarian di
Surabaya menggunakan pendekatan
Psikologi Sosial, tepatnya penelitian
Psikologi Sosial mengenai identitas, dan pertama kali telah dilakukan oleh Taj&el
7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 5/20
dan Turner dari 'niversity o! (ristoll pada
$670an di Inggris. #e&inisi psikologi
sosial, dengan &okus pada target utama
yakni kebiasaan sosial manusia, &okus
utama kajian adalah perilaku manusia,
dengan menambahkan istilahkebiasaan'behaviour, seara sederhana
Psikologi Sosial bertujuan untuk
memahami bahwa ara beroperasi pikiran
manusia hanya bisa disusun dari apa yang
dilakukan dan dikatakan masyarakat,
pikiran itu tidak langsung bisa diamati.
Psikologi sosial &okus pada studi proses
mental dan struktur yang ada di antara
hubungan dialektikal antara rangsangan
dan kebiasaan. agaimana masyarakat
tersebut, apa yang mereka lakukan,menyamakan rangsangan umum yang
karenanya mereka bereaksi, dan ini
dimediasi oleh struktur dan proses mental
!9ogg, 200*/ 6%.
Terdapat beberapa de&inisi
mengenai identitas sosial, pertama Turner
menyebutkan bahwa identitas sosial
berusaha memahami mengapa anggota
suatu komunitas meyakini suatu hal yang
berbeda, berpakaian dengan ara berbeda,
menerapkan nilainilai yang berlainan,
berkomunikasi dengan bahasa berbeda,
tinggal dalam tempat berbeda dan seara
umum memiliki kebiasaan ?menyimpang@.
(enurut Turner, kebudayaan sebagai suatu
hasil dalam interaksi sistem sosial
memiliki elemen dasar dalam kehidupan
manusia, seperti yang diungkapkan oleh
Turner tentang elemen dasar dari suatu
sistem sosial yakni status !posisi dalam
sistem sosial yang mengindikasikankedudukan seseorang%, norma !seperangkat
aturan khusus akan suatu kebiasaan yang
tepat'baik untuk inividu dalam status
tertentu% dan aturan merupakan kebiasaan
tambahan untuk masyarakat dalam
penyesuaian terhadap norma !Turner,
$672/ %.
Selain itu, Turner juga menjelaskan
bahwa budaya dapat dianggap sebagai
suatu sistem yang tersusun oleh dua
elemen dasar yakni material arte&ak dannon material, komponen simbol seperti
norma dan keperayaan. Proses lingkaran
kebudayaan dibuat bersamaan dengan
pembuatan dan pelestarian kebudayaan itu
oleh proses kelembagaan tersebut. #ari
perspekti& kelembagaan, komponen
nonmaterial budaya sebagai pengaruh danyang dipengaruhi oleh struktur lembaga
dan proses kelembagaannya yang paling
penting bagi analisis penelitian !Turner,
$672/ $2%.
9ogg menjelaskan tentang tindakan
konsumsi pada barang dan jasa yang
memiliki makna tersendiri pada suatu
komunitas tertentu. 1pa pun jenis produk
yang dikonsumsi baik itu barang dan jasa,
pakaian, atau lembaga dan komunitas
tertentu melambangkan suatu identitastersendiri !yakni komunitas pelaku
vegetarian di Surabaya%, sebagai wujud
keberadaan atau eksistensi suatu kelompok
!9ogg, 200*/ $0$%.
Smith menjelaskan identitas
sebagai kesatuan inheren diri manusia,
menggambarkan de&inisi yang tepat
mengenai identitas manusia. lebih lanjut,
Smith menjelaskan bahwa tanda identitas
adalah tipis dalam kehidupan nyata tetapi
bukan tidak ada'tidak dapat dijelaskan.
(asyarakat menjadi satu dalam nuansa
alamat email dan ekspresi gaya. Terdapat
satu susunan &ase baru yang menandai
keikutsertaan mereka sebagai pilihan
anggota suatu subkultur !Smith, 200)/ 2:%.
Pendapat yang berbeda
dikemukakan oleh #avis, bahwa identitas
merupakan istilah yang luas untuk
manusia, rasa ingin tahu tentang siapa kita
dan entitas apa kita sesungguhnya,menggunakan istilah yang khusus
bagaimana kita menyeimbangkan dan
&okus menyelesaikan keranuan kita
dengan alam, waktu dan budaya
menjadikan kita penerus !-oe&&man dalam
#avis $66/ 2)%.
Pendapat lain diungkapkan oleh
-iddens dalam ;haney !20$$/ $%,
menyebutkan tentang de&inisi identitas
diri adalah suatu proyek yang diwujudkan,
yang dipahami oleh para individu denganaraara pendirian mereka sendiri, dan
7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 6/20
araara meneritakan mengenai identitas
personal dan biogra&i mereka. -iddens
menganggap bahwa gagasan mengenai
gaya hidup telah dikorupsi oleh
konsumerisme, konsumsi pasar telah
menawarkan kebebasan memilih dandengan demikian bermaksud
mempromosikan individualisme.
Pendapat mengenai identitas juga
disampaikan oleh Jenkin dalam 9okey,
!2008/ 6%, yang mengatakan bahwa
identitas hanya bisa dipahami sebagai
suatu proses menjadi atau sebagai sesuatu.
Satu identitas sosial sungguhsungguh
menunjukkan suatu identitas, untuk siapa
kita menjadi pribadi'tunggal dan
sosial'plural, tidak pernah menjadimasalah yang pasti.
Terdapat beberapa pendekatan
mengenai Identitas Sosial, tetapi yang
menjadi dasar adalah yang dikemukakan
oleh Taj&el dan Turner, dalam hal ini
dijabarkan oleh oleh (ihael 9ogg dan
#omini 1bram. 5ebih lanjut, 9ogg
!200*/ $)%, juga menjelaskan adanya
pengaruh interaksi simbolik dalam
pembentukan makna identitas sosial, yakni
pengaruh sosial terhadap individu yang
dimediasi oleh konsepsi pribadi,
kepribadian itu sendiri munul dan seara
konstan diubah melalui kehidupan dengan
proses interaksi antar individu, interakasi
ini sangat simbolis sejak
kebiasaan'perilaku tidak hanya &ungsional
saja tapi merupakan ekspresi yang
berlebihan. Simbol adalah sesuatu yang
disepakati atau dibagi dengan
menyimboliskan diri kita seperti yang lainatau menggunakan norma yang sama
dengan yang lain, kita telah
mengkonstruksikan diri kita sebagai objek
sosial, sebagai mikrokosmos dari
masyarakat yang kita hidup di tengahnya.
9ogg menjelaskan bahwa dalam
pendekatan identitas sosial keberadaan
kelompok sosial adalah tidak dapat
dielakkan !inevitable% karena bersi&at
&ungsional, memenuhi kebutuhan individu
dan masyarakat berdasarkan norma,struktur, penyederhanaan, bisa
diperkirakan dan lainlain. arenanya
tidak mungkin untuk memperkirakan,
menjelaskan isi atau budaya dengan
mewaanakan proses psikologis sendirian.
Proses psikologis memastikan bahwa
kelompok adalah tidak terelakkan tapitidak dengan mengatur langsung kelompok
jenis apa merekaB karakter yang mereka
milikiB atau bagaimana mereka
berhubungan dengan kelompok lainB
!200* / $*%.
Pendekatan identitas sosial
menyebutkan bahwa terdapat proses yang
mengubah seseorang menjadi anggota
kelompok yakni pertama( Penggolongan
diri' sel! categoriation yakni proses
penggolongan akan menghasilkan tiruan persepsi atas semua anggota dari kategori
sosial atau kelompok dengan karakter yang
sama dan membedakannya dengan
kelompok lain. Tujuan dari proses
penggolongan diri adalah penekanan atas
kesamaan antara diri pribadi dan orang lain
dalam kelompok dan perbedaan antara diri
pribadi dengan kelompok lain, hal itu
adalah tiruan diri' sel!-stereotyping .
Penggolongan diri menjelaskan dua hal/ $.
(enyebakan seseorang menerima dirinya
sebagai CsamaD juga, memiliki identitas
sosial yang sama, anggota lain atas suatu
kategoriyang menjadikan seseorang
berada dalam kategori sosial yang relevan,
atau menempatkan suatu kelompok pada
satu posisi. 2. ermakna memiliki kategori
samaperilaku yang sama dalam aspek
peniruan atas kategori tersebut. ategori
diri adalah proses yang mengubah individu
ke dalam kelompok !9ogg, 200*/ $6%.Proses yang kedua adalah
perbandingan sosial' social comparison,
yang menyebutkan terdapat kerangka
subjekti& penilaian manusia, yakni terdapat
seperangkat perbandingan lain yang
subjekti& dan terdapat pada individu dalam
pembuatan penilaian tertentu, dan inilah
yang mengatur pembuatan penilaian
tersebut. #alam perspekti& identitas sosial
disebutkan bahwa semua pengetahuan
diturunkan dari masyarakat melalui
7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 7/20
perbandingan sosial dan ini termasuk
pengetahuan mengenai dunia &isik.
#engan perbandingan sosial, kita
belajar tentang diri kita dan mendapat
keperayaan diri seara utuh serta
kegunaan keyakinan kita. arena itu kitatermotivasi untuk membuat perbandingan
sosial dengan tujuan menjadi peraya diri
atas persepsi diri kita, orang lain dan dunia
seara umum. Pendekatan identitas sosial
menyebut adanya motivasi dasar individu
untuk keperayaan diri, yang memuaskan
dalam kontek kelompoknya dengan
membesarkan perbedaan antara
kelompoknya dengan kelompok lain dalam
aspek nilainilai kebaikan kelompoknya.
ategorisasi dan perbandingan sosial bekerja bersamasama untuk menjelasakan
bentuk khusus suatu perilaku, yakni
perilaku kelompok yang meliputi
perbedaan dan diskriminasi kelompok,
kesukaan kelompok, persepsi atas
penilaian superoritas kelompok terhadap
kelompok lain, meniru persepsi atas
kelompoknya dan kelompok lain, diri,
menyesuaikan dengan norma kelompok,
memilih dan mendahulukan kelompoknya
daripada kelompok lain !9ogg, 200*/ 20
2$%.
onsep diri terdiri atas
keseluruhan deskripsi diri dan penilaian
diri yang sangat subjekti& terdapat di setiap
individu, hal ini sangat jelas dan
terstruktur menjadi batasan serta kumpulan
perbedaan relati& yang disebut identi&ikasi
diri. Satu identi&ikasi diri bisa terdiri atas
beberapa deskripsi diri yang berlawanan
dan beberapa lagi sama dengan penggolongan identi&ikasi diri yang lain,
misal identi&ikasi diri seorang prajurit, bisa
meliputi identi&ikasi diri sebagai loyal,
keras, agresi&, berdedikasi, tidak individu,
bersedia membunuh berdasarkan perintah
!9ogg. 200*/ 22%.
Identi&ikasi diri terdiri atas satu
dari dua subsistem konsep diri yang relati&
terpisah yakni identitas sosial atau
identitas personal. Identitas sosial meliputi
identi&ikasi sosial/ kesatuan identitasdeskripsi diri diturunkan dari keanggotaan
dalam kategori sosial !kebangsaan, jenis
kelamin, perlombaan, jabatan, tim
olahraga, dan keanggotaan sementara
suatu kelompok lainnya' short-lived and
transient group memberships. Identitas
personal meliputi identi&ikasi personal/deskripsi diri yang lebih pribadi seara
alamiah dan biasanya berarti atribut
khusus dari individu. Pendekatan identitas
sosial meletakan &okus utamanya kepada
konsep sosial daripada identitas personal
karena pada kondisi tertentu hal ini lebih
menonjol, juga karena identitas sosial
adalah &enomena perilaku yang seara
kualitati& berbeda, ini merupakan perilaku
kelompok yang terdapat rangkaian konsep
diri yang awalnya sangat sosial menjadiidentitas sangat pribadi. Terdapat suatu
motivasi individual di dalam mengadopsi
suatu nilai tertentu, kategori diri tertentu
dan menghindari suatu nilai yang lain, hal
ini nampaknya merupakan suatu proses
mekanis melalui kemampuan individu
untuk seara subjekti& menegaskan
kembali suatu konteks atau menegosiasi
semua konteks baru perilaku untuk dilihat.
Individu tersebut berusaha untuk memilih
seara subjekti& re&erensi atau kerangka
auan yang berbeda !9ogg, 200*/ 2228%.
$eori 'deologi
Pada studi terhadap pelaku
vegetarian di Surabaya, terdapat aspek
ideologi yang harus dipahamai oleh
Peneliti. Ideologi menurut >agleton
merupakan suatu konsep keyakinan yang
beroperasi jauh melampaui akal pemikiran
manusia, sehingga seseorang'kelompok
bersedia melakukan suatu pekerjaan searasadar dan sukarela bahkan untuk menderita
sekalipun. >agleton menyebutkan bahwa
sangat sulit untuk menjelaskan bagaimana
datangnya ideologi, sehingga seseorang
bersedia melakukan sesuatu atas nama
sesuatu yang abstrak semaam ide, yang
dengan konsep tersebut lelaki dan
perempuan hidup bersama dan juga
bersedia mati bersama. 5ebih jauh lagi,
>agleton mengatakan bahwa ideologi
merupakan konsep yang memiliki banyak
7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 8/20
7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 9/20
sebagai sarana pendukung dari kajian teori
tentang perspekti& subkultur vegetarian
Surabaya. Penelitian ini bersi&at >tnogra&i)
* ang menjadi instrumen atau alat
penelitian adalah peneliti itu
sendiri'human instrument , yang ber&ungsiuntuk menetapkan &okus penelitian,
memilih in&orman sebagai sumber data,
melakukan pengumpulan data, menilai
kualitas data, analisis data, mena&sirkan
data dan membuat kesimpulan atas
temuannya !Sugiyono, 20$$/ 222%.
Sesuai dengan apa yang
dikemukakan oleh ;reswell !200/ $:2%
bahwa peneliti kualitati& melihat &enomena
sosial seara komprehensi&, sehingga
melihat gejala yang ada sebagai satukesatuan yang utuh. In&orman dalam
penelitian ini adalah vegetarian baik laki
laki dan perempuan, telah menjadi pelaku
vegetarian minimal setahun dan ketika
penelitian dilakukan masih tetap sebagai
pelaku akti& vegetarian, berasal dari
berbagai latar etnis, pekerjaan, pendidikan
dan latar sosial lainnya. Telah berdomisili
di Surabaya sekurangkurangnya setahun
terakhir.
Tujuan >tnogra&i menurut
Spradley, pada dasarnya untuk memahami
sudut pandang penduduk asli !pelaku
vegetarian%, melalui hubungannya dengan
kehidupan dan untuk mendapatkan
pandangannya tentang dunianya !Spradley,
2007/ 8%. Seorang etnogra&er akan
mengamati dan menatat berbagai kondisi
emosional, juga menyelidiki makna
ekspresi rasa takut, emas dan marah serta
berbagai perasaan lain yang berhubungandengan pelaku vegetarian. (elalui metode
etnogra&i, teknik pengumpulan data yang
utama adalah )bservasi Partisipasi dan
*a+an,ara $erbuka serta mendalam,
yang dilakukan dalam jangka waktu relati&
lama, bukan kunjungan singkat. Pada
penelitian ini, penelitian survey tidak
dilakukan oleh peneliti karena penelitian
ini ukup dilakukan dengan wawanara
seara mendalam dan melakukan
pengamatan budaya yang melekat terhadap para pelakunya.
emudian, Spradley menjelaskan bahwa
seorang etnogra&er membuat kesimpulan
budaya berdasarkan dari tiga sumber/
Pertama, dari hal yang dikatakan orang.
Kedua, dari ara orang bertindak. Ketiga,
dari berbagai arte&ak yang digunakanorang tersebut !Spradley, 2007/ $0%. #alam
metode etnogra&i, terdapat dua belas
langkah metodologi yang nantinya
diterapkan dalam penelitian tentang pelaku
vegetarian ini.
-ua belas langkah Metodologi
&tnogra%i:
Pertama, menetapkan seorang in&orman,
dengan tujuan untuk mengidenti&ikasi
beberapa karakter seorang in&orman yang
baik, kemudian untuk menemukanin&orman yang sebaik mungkin dalam
mempelajari keterampilan wawanara
etnogra&i dan melakukan penelitian
etnogra&i !Spradley, 2007/ )6%
Kedua, mewawanarai seorang in&orman,
mewawanarai in&orman memiliki tujuan
untuk mengidenti&ikasi unsurunsur dasar
dalam wawanara etnogra&is,
mem&ormulasikan dan menggunakan
beberapa maam penjelasan etnogra&i dan
untuk melakukan suatu praktik wawanara
!Spradley, 2007/ 7$%
Ketiga, membuat atatan etnogra&i,
bertujuan untuk mampu menyusun buku
atatan penelitian lapangan, mampu
melakukan kontak dengan in&orman dan
melakukan wawanara pertama !Spradley,
2007/ :7%
Keempat , mengajukan pertanyaan
deskripti&, bertujuan untuk mengumpulkan
sampel dari perakapan seorang in&ormandengan mengajukan pertanyaan
pertanyaan yang bersi&at deskripti&
!Spradley, 2007/ 66%
Kelima, melakukan analisis wawanara
etnogra&is, bertujuan untuk memahami
bagaimana suatu makna teripta dengan
penggunaan simbolsimbol budaya.
emudian dilanjutkan dengan memulai
suatu analisis domain dengan melakukan
penarian suatu domain pendahuluan
!Spradley, 2007/ $$7%
7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 10/20
Keenam, membuat analisis domain, yang
akan digunakan untuk memahami si&at
dasar semantik serta peran hubungan itu
dalam pembuatan sebuah analisis domain,
untuk mengidenti&ikasi langkahlangkah
dalam menganalisis suatu domainkebudayaan !Spradley, 2007/ $86%
Ketujuh, mengajukan pertanyaan
struktural, bertujuan untuk
mengidenti&ikasi berbagai jenis pertanyaan
struktural, serta untuk menguji suatu
domaindomain budaya yang telah
dihipotesiskan sebelumnya !Spradley,
2007/ $)7%
Kedelapan, membuat analisis taksonomik,
analisis ini bertujuan untuk memilih
sebuah &okus yang bersi&at sementaraunntuk membuat analisis mendalam, untuk
memahami berbagai taksonomi rakyat dan
bagaimana taksonomi itu mengorganisir
suatu domain !Spradley, 2007/ $7)%
Kesembilan, mengajukan pertanyaan
kontras, bertujuan untuk memahami
prinsipprinsip penemuan utama dalam
studi makna budaya, mempelajari ara
ara menemukan berbagai kontras atau
perbedaan antara berbagai simbol budaya
Spradley, 2007/ 20$%
Kesepuluh, membuat analisis komponen,
bertujuan untuk memahami peran analisis
komponen dalam studi sistem makna
budaya, untuk mengidenti&ikasikan
langkahlangkah dalam membuat analisis
komponen !Spradley, 2007/ 226%
Kesebelas, menemukan tematema budaya,
bertujuan untuk memahami si&at dasar
tematema dalam sistem makna budaya,
untuk mengidenti&ikasikan beberapastrategi membuat sebuah analisis tema
!Spradley, 2007/ 26%
Keduabelas, menulis sebuah etnogra&i,
bertujuan untuk memahami si&at dasar
penulisan etnogra&is sebagai bagian dari
proses penerjemahan, untuk
mengidenti&ikasikan tahaptahap yang
berbeda dalam penulisan etnogra&is.
eduabelas langkah penelitian etnogra&i
tersebut akan dipakai dalam penelitian ini
dan akan diuraikan dalam teknik pengumpulan data di bawah ini.
$eknik Pengumpulan -ata
Pada teknik pengumpulan data,
peneliti menggunakan langkah penelitian
etnogra&is sebagaimana konsekuensi dari
Teori Eelasional Spradley. Pengumpulan
data tersebut ditempuh oleh penelitimelalui langkahlangkah penentuan
in&orman dan tema budaya, wawanara
etnogra&is, pengamatan partisipan atau
terlibat, membuat atatan etnogra&is dan
pemilahan data pustaka. Peneliti memulai
akti&itas penelitian ini terhitung mulai
bulan <ktober 20$$ !membaa berbagai
literatur terkait vegetarian di Surabaya dan
Teori Subkultur%, bulan #esember 20$$
peneliti mulai mengamati dan mengenal
lebih intensi& pelaku vegetarian diSurabaya yang ternyata terdiri atas anggota
I"S ! Indonesian Vegetarian Society% dan
bukan anggota I"S.
Peneliti pada bulan Januari 20$2,
mengikuti beberapa kegiatan yang si&atnya
insidental yang dilakukan pelaku
vegetarian utamanya yang bukan anggota
I"S, dengan berkumpul di suatu rumah di
Jalan #armokali Fo. $ Surabaya. Eumah
yang digunakan sebagai kantor notaris
sekaligus galeri seni karena banyak
terdapat lukisan dan benda seni, baik yang
disimpan di lantai satu atau lantai dua.
Pada bulan =ebruari, ketika sedang
berbinang mengenai topik keelakaan
lalulintas yang sering terjadi di dekat
tempat tinggal peneliti, terlintas ide untuk
membuat 1mbulane gratis yang bisa
digunakan sebagai pertolongan korban
keelakaan karena seringnya korban
terlambat diangkut ke rumah sakitterdekat. Selain itu, 1mbulane tersebut
bisa digunakan siapa dan kapan saja yang
membutuhkan. 1khirnya renana
1mbulane tersebut terlaksana pada bulan
Fovember 20$2 dan saat laporan ini
ditulis, mobil 1mbulane tersebut
ditempatkan di desa Peneliti Jalan Eaya
#esa Sidorejo, yang merupakan jalan
utama yang menghubungkan Surabaya
(ojokerto dan dikenal sebagai jalur
tengkorak'maut.
7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 11/20
Pada bulan (aret 20$2 dan bulan
bulan seterusnya, peneliti terlibat
pembiaraan lebih intens dengan pelaku
vegetarian tersebut, menganalisa
kehidupan yang telah mereka jalani dan
sisa kehidupan yang akan dijalanikemudian, berusaha memberikan lebih
banyak man&aat untuk orang lain baik
berupa moral dan material. Pada bulan
1pril 20$2, peneliti mulai mengurangi
intensitas pertemuan karena harus
menyiapkan berbagai re&erensi
kepustakaan berupa buku dan sumber
sumber lain yang berkaitan dengan objek
penelitian, yaitu mengenai makna identitas
pelaku vegetarian, motivasi dan ideologi
yang memengaruhi mereka. Peneliti jugamulai intens mengamati pelaku vegetarian
yang merupakan anggota I"S Surabaya.
ulan <ktober 20$2, peneliti mengikuti
mata kuliah Sub$ultur yang membahas apa
de&inisi subkultur, bagaimana
perkembangan awal subkultur dan kapan
suatu budaya bisa dianggap subkultur.
(ata kuliah tersebut penting karena
berkaitan dengan objek utama Penelitian
Tesis ini, vegetarian sebagai suatu
subkultur. Pada bulan #esember 20$2,
peneliti mengikuti +elvi ,xpo bertempat di
allroom -randity Surabaya, yang
diadakan oleh komunitas I"S Surabaya.
Pada momen ini, dengan berbagai
pertimbangan di antaranya agar lebih
mengenal dan memahami pelaku
vegetarian, peneliti mengisi &ormulir
aplikasi sebagai anggota I"S Surabaya
sekaligus anggota International Vegan
'nion, meski peneliti sendiri bukanseorang pelaku vegetarian.
Pada bulan Januari 20$8, peneliti
mengajukan i+in tertulis kepada I"S
Surabaya untuk melakukan penelitian
lapangan dengan lokasi di "ihara udha
(aitrya Jalan #ukuh upang Gtara, yang
menjadi kantor sekretariat I"S Surabaya
sekaligus tempat diadakannya meat !ree
onday setiap hari Senin pukul $:.00
20.00. #i bulan =ebruari, peneliti beberapa
kali mendatangi "ihara tersebut untuk berkoordinasi dengan pengurus dan sejak
bulan (aret sampai laporan ini ditulis,
peneliti berusaha rutin datang pada setiap
Senin malam dengan tujuan semakin
mengenal dan memahami akiti&itas para
pelaku "egetarian. Sebagaimana yang
telah peneliti sebutkan, perjalanan pengumpulan data tersebut sudah
ditempuh melalui langkahlangkah
penentuan in&orman dan tema budaya,
wawanara etnogra&is, pengamatan
terlibat, membuat atatan etnogra&is dan
pemilahan data pustaka.
$emuan dan Analisis
Pelaku vegetarian menyadari
bahwa ajaran inta kasih, tidak menyakiti
dan membunuh makhluk lain merupakan
suatu tindakan mulia, sehingga memotivasimereka untuk seara sadar mengakui
bahwa apa yang selama ini telah mereka
lakukan sebelumnya dan juga masyarakat
pada umumnya !dengan mengonsumsi
makhluk bernyawa% adalah suatu tindakan
yang ?tidak benar@. (ereka mengikuti apa
yang telah diajarkan oleh kelompoknya
dan apa yang menjadi suara hatinya yang
terdalam, suara kebenaran dari Sang
Penipta, untuk selanjutnya berhenti
menyakiti dan membunuh hewan apalagi
memakannya. (ereka sangat peraya diri
dan yakin bahwa vegetarian adalah
tindakan yang tepat, keputusan tersebut
telah membuat persepsi kehidupan mereka
berbeda dengan kelompok lainnya, pelaku
vegetarian akhirnya menyesuaikan diri
dengan aturan dalam komunitasnya,
menjadi bagian dari komunitas dengan
segala konsekuensinya, dan lebih
menghargai identitas sebagai vegetarian."egetarian merupakan awal untuk
belajar akan inta kasih kepada semua
makhluk hidup, setiap hari, dari inta kasih
itu diteruskan dengan nilainilai spiritual
yang tinggi. 9ewanhewan yang keil
harus dihargai, bukan hanya tidak
dimakan, terdapat na&as kehidupan di sana,
proses belajar untuk menintai dan
menghormati makhluk lain itu berakibat
seorang pelaku vegetarian akhirnya bisa
mengendalikan diri ketika bertemu
7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 12/20
keadaan yang tidak diinginkan, itulah
kemuliaan yang tinggi sebagai manusia.
Seara kualitati& peneliti
menemukan adanya tiga jenis motivasi
yang ada pada pelaku vegetarian, ketiga
jenis motivasi tersebut adalah moti% spiritual( moti% kesehatan serta moti%
ajaran agama.
Suatu masyarakat enderung untuk
menyamakan apa yang mereka lakukan,
menyamakan rangsangan yang umum yang
karenanya mereka bereaksi, reaksi
terhadap pola makan yang tidak wajar dari
pelaku vegetarian tersebut dimediasi oleh
struktur dan proses mental masyarakat
seara umum, reaksi tersebut beragam
namun intinya masyarakat Surabaya tetap bisa menerima keberadaan komunitas
pelaku vegetarian sebagai bagian dari
varian kebudayaan masyarakat Surabaya
seara umum.
Terdapat suatu pengaruh interaksi
simbolik dalam pembentukan makna
identitas sosial pelaku vegetarian di
Surabaya, yakni pengaruh sosial
masyarakat terhadap individu pelaku
vegetarian yang dimediasi oleh konsepsi
pribadi, kepribadian itu sendiri munul dan
seara konstan diubah melalui kehidupan
dengan proses interaksi antar individu, di
dalam kehidupan keseharian baik di
tempat kerja dan di rumah. Pelaku
vegetarian awalnya tidak menunjukkan
identitasnya sebagai seorang vegetarian
namun pada akhirnya lingkungan di
sekitarnya mengetahui, interaksi yang
timbul beragam baik menghormati atau
sebaliknya, tetapi pada akhirnyakeberadaan pelaku vegetarian diakui
sebagai bagian dari masyarakat seara
umum, interaksi ini sangat simbolis sejak
kebiasaan'perilaku tidak hanya &ungsional
saja tapi merupakan ekspresi yang
berlebihan, masyarakat pada akhirnya bisa
menerima keberadaan pelaku vegetarian,
memperhitungkan keberadaannya dengan
menyediakan menu yang tidak
mengandung unsur hewani !simbol
makanan vegetarian% khusus untuk pelakuvegetarian tersebut dalam berbagai aara
syukuran yang ada di lingkungan tempat
tinggalnya.
Terdapat proses yang mengubah
seseorang menjadi anggota kelompok
yakni pertama( Penggolongan diri' sel!
categoriation yakni proses penggolonganakan menghasilkan tiruan persepsi atas
semua anggota dari kategori sosial atau
kelompok dengan karakter yang sama dan
membedakannya dengan kelompok lain.
Terdapat proses yang dilalui pelaku
vegetarian di Surabaya sebelum
memutuskan untuk memilih bervegetarian,
yakni terlebih dulu telah mengenal orang
lain yang telah bervegatarian'ajaran
tentang vegetarian, kemudian memahami
persepsi dan karakter yang munul, danakhirnya bervegetarian'mengategorikan
dirinya sebagai vegetarian.
Proses yang kedua adalah
perbandingan sosial' social comparison,
yang menyebutkan terdapat kerangka
subjekti& penilaian manusia, yakni terdapat
seperangkat perbandingan lain yang
subjekti& dan terdapat pada individu dalam
pembuatan penilaian tertentu, dan inilah
yang mengatur pembuatan penilaian
tersebut. erangka subjekti& dalam
pemikiran pelaku vegetarian Surabaya di
antaranya adalah, keyakinan membunuh
hewan untuk dikonsumsi adalah suatu dosa
besar'karma pembunuhan. eyakinan
selanjutnya adalah realitas yang dirasakan
setelah bervegetarian, ketika orang lain
mudah terpaning untuk marah'emosi,
pelaku vegetarian merasa bangga karena
mereka tidak mudah untuk marah'emosi.
Seara kualitati&, penelitimenemukan terdapat delapan identitas
sosial pelaku vegetarian di Surabaya,
meliputi/ Tidak (engonsumsi (akanan
9ewani euali Susu 9ewan dan Telur
Gnggas, 5ebih Sabar dalam (enghadapi
(asalah, (emiliki ondisi =isik Eelati&
5ebih Sehat #ibandingkan <rang yang
Tidak ervegetarian, Hajah dan &isik
Tampak 5ebih Fresh, Tanda Penuaan
Eelati& 5ebih 5ambat, erpikir 5ebih
Spiritual, 5ebih (emilih 9idupSederhana, Identitas Sosial "egetarian dari
7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 13/20
1spek FonPelaku !orang yang sungguh
sungguh terpanggil hatinya sehingga bisa
menahan na&sunya untuk tidak memakan
daging dan pelaku vegetarian lebih sabar
dalam menghadapi sesuatu yang tidak
disukai%.Identitas sosial pelaku vegetarian di
Surabaya adalah &enomena perilaku yang
seara kualitati& berbeda dengan individu
yang bukan pelaku, ini merupakan perilaku
kelompok yang di dalamnya terdapat
rangkaian konsep diri mengenai
bagaimana pola makan vegetarian
kemudian berkembang menjadi pola hidup
seorang vegetarian yang penuh inta kasih,
sabar dan lebih spiritual, suatu konsep
yang awalnya sangat sosial menjadiidentitas sangat pribadi. Terdapat suatu
motivasi individual di dalam diri pelaku
vegetarian untuk mengadopsi suatu nilai
tertentu, kategori diri tertentu dan
menghindari suatu nilai yang lain, hal ini
nampaknya merupakan suatu proses
mekanis melalui kemampuan individu
untuk seara subjekti& menegaskan
kembali suatu konteks atau menegosiasi
semua konteks yang baru dari suatu
perilaku untuk dilihat. Pelaku vegetarian di
Surabaya seara subjekti& menegasakan
dan menegosiasikan suatu konsep baru
tentang bagaimana seharusnya manusia itu
hidup dan berhubungan dengan alam
sekitarnya, hidup yang selaras dan
harmonis dengan tidak membunuh hewan
dan mengonsumsinya sehingga dapat
membantu menanggulangi berbagai
permasalahan, baik kesehatan, krisis
pangan serta kerusakan lingkungan.Seara kualitati&, peneliti
menemukan bahwa terdapat empat aspek
ideologi yang ada pada pelaku vegetarian
di Surabaya, diyakini sepenuh hati dan
menjadi satu dalam sikap, perbuatan dan
pemikiran pelaku vegetarian yang menjadi
in&orman. erikut merupakan beberapa
ideologi'keyakinan mereka, meliputi/ .i+a
/ebih $enang0abar( emakin Merasa
-ekat dengan $uhan( aspek piritual
/ebih "erkembang serta Vegetariansebagai uatu 'lmu Pengetahuan 1
1spek ketenangan jiwa yang
dimiliki oleh pelaku vegetarian, salah satu
pemiunya adalah kemampuan
menurunkan tingkat emosi sehingga bisa
mengendalikan diri ketika menghadapi
permasalahan. Setiap hari, seorang pelakuvegetarian berlatih untuk mengembangkan
ajaran inta kasih kepada semua makhluk,
setiap hari berlatih hidup sederhana
melalui pola makan vegetarian namun
tetap bisa bersyukur dan berbahagia.
Famun bukan berarti seorang pelaku
vegetarian tidak bisa marah, marah adalah
hal yang lumrah, marah yang terkendali
untuk pembelajaran, bertujuan untuk
kebaikan dari kebiasaankebiasaan yang
kurang tepat dalam kehidupan1pa pun latar belakang agama
yang dianut oleh pelaku vegetarian,
terdapat satu kesamaan yang dirasakan
yakni semakin merasa dekat dengan Sang
Penipta. #i dalam kehidupan keseharian,
mulai bangun pagi hingga malam
menjelang tidur, semua tindakan dilakukan
dengan penuh kesadaran sebagai wujud
pengakuan terhadap keberadaan Tuhan.
Setiap hari selalu berlatih untuk berpikir
yang positi&, berbuat untuk kebaikan
semua makhluk hidup, setiap hari selalu
berlatih hidup sederhana baik dari pola
makan dan pola hidup, hanya untuk
semakin dekat dengan Tuhan, sebagai
umat yang taat.
1spek selanjutnya yang
diyakini oleh pelaku vegetarian dalam
penelitian ini adalah spiritualitas yang
lebih berkembang. Pelaku vegetarian yang
sungguhsungguh dalam menerapkan polahidup vegetarian, menyadari bahwa ada
aspek spiritual dalam diri mereka yang
dirasakan lebih berkembang. eyakinan
akan aspek spiritualitas yang lebih
berkembang, ditemui pada semua pelaku
vegetarian baik udha, Islam dan yang
lainnya. (ereka bisa menangkap dengan
jelas ahaya etuhanan, mengakui
kebesaran Sang Penipta yang telah
membuat kehidupan tidak hanya di dunia
tapi juga di akhirat kelak. Terdapat aspek spiritualitas yang universal yang telah
7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 14/20
dirasakan oleh mereka yang bervegetarian
dengan sungguhsungguh.
Pola hidup vegetarian terdiri atas
seperangkat pengetahuan terhadap suatu
pola makan yang melaksanakan
ketentuannya dengan penuh tanggung jawab dan kesungguhan yang pada
akhirnya berpengaruh terhadap pola hidup
pelakunya, vegetarian merupakan 'lmu
Kebijaksanaan Kehidupan Manusia.
1spek yang dikaji oleh ilmu
pengetahuan itu !ontologis%, istilah
vegetarian berasal dari bahasa latin
vegetus yang memiliki makna sehat, kuat
dan bergairah, jadi orang yang
bervegetarian adalah orang yang sehat,
kuat dan bergairah. Pengertian lainvegetarian adalah orang yang memilih
untuk sama sekali tidak memakan makhluk
berjiwa, baik yang terbang di udara,
merayap di darat dan berenang di air.
;ara untuk mendapatkan
pengetahuan tersebut !epistemologis%,
terdapat beberapa upaya dalam
melaksanakan pola vegetarian, selain tentu
saja tidak memakan makhluk yang
bernyawa. erdasarkan penuturan
in&orman, dijelaskan bahwa melalui pola
makan sederhana dengan tidak
mengonsumsi daging'makhluk bernyawa,
maka dengan sendirinya pelaku vegetarian
telah berlatih untuk hidup sederhana dalam
berbagai aspek, meliputi pemikiran, gaya
hidup dan lainlain.
Gntuk man&aat apakah ilmu
pengetahuan tersebut dipergunakan
!aksiologis%( aspek aksiologis'man&aat
dalam bervegetarian. Seara kualitati& menurut penuturan in&orman dalam
penelitian ini, sangat banyak, oleh peneliti
kemudian diklasi&ikasikan sebagai
identitas yang khusus, yakni bagian dari
identitas sosial yang terdapat pada pelaku
vegetarian di Surabaya yang meliputi/
lebih sabar dalam menghadapi setiap
masalah, memiliki &isik lebih sehat
dibandingkan orang yang tidak
bervegetarian, wajah dan &isik tampak
lebih &resh, tanda penuaan lebih lambat,lebih banyak berpikir spiritual serta lebih
memilih hidup sederhana. esemua
man&aat tersebut terjadi seara perlahan
tanpa disadari oleh pelakunya.
impulan dan aran
Pelaku vegetarian menyadari
bahwa ajaran inta kasih, tidak menyakitidan membunuh makhluk lain merupakan
suatu tindakan mulia, sehingga memotivasi
mereka untuk seara sadar mengakui
bahwa apa yang selama ini telah mereka
lakukan sebelumnya dan juga masyarakat
pada umumnya !dengan mengonsumsi
mahkluk bernyawa% adalah suatu tindakan
yang ?tidak benar@. (ereka mengikuti apa
yang telah diajarkan oleh kelompoknya
dan apa yang menjadi suara hatinya yang
terdalam, suara kebenaran dari SangPenipta, untuk selanjutnya berhenti
menyakiti dan membunuh hewan apalagi
memakannya. Terdapat adanya tiga jenis
motivasi yang ada pada pelaku vegetarian,
ketiga jenis motivasi tersebut adalah moti%
spiritual( moti% kesehatan serta moti%
ajaran agama.
Terdapat proses yang dilalui pelaku
vegetarian di Surabaya sebelum
memutuskan untuk memilih bervegetarian,
pertama terlebih dulu telah mengenal
orang lain yang telah bervegatarian'ajaran
tentang vegetarian, kemudian memahami
persepsi dan karakter yang munul, dan
akhirnya bervegetarian'mengategorikan
dirinya sebagai vegetarian. edua adalah
adanya kerangka subjekti& dalam
pemikiran pelaku vegetarian Surabaya
diantaranya adalah, keyakinan membunuh
hewan untuk dikonsumsi adalah suatu dosa
besar'karma pembunuhan. eyakinanselanjutnya adalah realitas yang dirasakan
setelah bervegetarian, ketika orang lain
mudah terpaning untuk marah'emosi,
pelaku vegetarian merasa bangga karena
mereka tidak mudah untuk marah'emosi.
#elapan identitas sosial pelaku
vegetarian di Surabaya, meliputi/ Tidak
(engonsumsi (akanan 9ewani euali
Susu 9ewan dan Telur Gnggas, 5ebih
Sabar dalam (enghadapi (asalah,
(emiliki ondisi =isik Eelati& 5ebihSehat #ibandingkan <rang yang Tidak
7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 15/20
ervegetarian, Hajah dan &isik Tampak
5ebih Fresh, Tanda Penuaan Eelati& 5ebih
5ambat, erpikir 5ebih Spiritual, 5ebih
(emilih 9idup Sederhana, Identitas Sosial
"egetarian dari 1spek FonPelaku !orang
yang sungguhsungguh terpanggil hatinyasehingga bisa menahan na&sunya untuk
tidak memakan daging dan pelaku
vegetarian lebih sabar dalam menghadapi
sesuatu yang tidak disukai%.
Seara umum, vegetarian
merupakan suatu pola makan yang tidak
mengonsumsi makanan berbasis hewani,
tetapi masih mengonsumsi susu hewan dan
telur unggas. Istilah vegetarian berasal dari
bahasa latin vegetus yang memiliki makna
sehat, kuat dan bergairah, jadi orang yang bervegetarian adalah orang yang sehat,
kuat dan bergairah. Seara khusus
vegetarian merupakan suatu upaya pelaku
untuk mendekat kepada Tuhan,
bervegetarian menghendaki batin yang
bersih penuh kerendahan hati, tenang,
damai, penuh belas kasih sehingga dapat
dengan jelas merasakan keberadaan Tuhan
yang berada di dalam diri setiap manusia,
Tuhan berada di dalam setiap hati manusia
yang jernih, karena suara hati yang jernih
itulah suara Tuhan. #emikianlah
keyakinan yang ada pada pelaku
vegetarian dalam penelitian ini. erkaitan
dengan penelitian makna identitas sosial
vegetarian di Surabaya, hasil penelitian
menemukan dua jenis pola vegetarian
yakni "egan dan 5ato ovo.
1pa pun motivasi awal
bervegetarian, pada akhirnya bervegetarian
merupakan suatu upaya seseorang untuk bisa mendekat dan memahami keberadaan
Sang Penipta, merasakan bahwa Tuhan
itu berada di dalam diri manusia, sangat
dekat bahkan melebihi urat leher manusia
itu sendiri. esimpulan tersebut dibuktikan
pada temuantemuan di lapangan yang
dialami oleh pelaku vegetarian, yang di
awali dengan pola makan vegetarian
kemudian seara perlahan merubah
perilaku seseorang dan akhirnya menjadi
suatu pola hidup. 9asil penelitianmenemukan dua jenis pola vegetarian
yakni "egan dan 5ato ovo. Terdapat
empat aspek ideologi yang ada pada
pelaku vegetarian di Surabaya, diyakini
sepenuh hati dan menjadi satu dalam
sikap, perbuatan dan pemikiran pelaku
vegetarian yang menjadi in&orman,meliputi/ .i+a /ebih $enang0abar(
emakin Merasa -ekat dengan $uhan(
aspek piritual /ebih "erkembang
serta Vegetarian sebagai uatu 'lmu
Pengetahuan 1
aran
Perlu adanya studistudi lanjutan
yang terkait dengan makna identitas
vegetarian di masyarakat. Sampai saat inistudi tentang vegetarian masih terbatas,
yakni pada kandungan gi+i dan nutrisi
pelaku vegetarian saja, belum banyak yang
memahami bagaimanakah sesungguhnya
perilaku vegetarian itu, identitas mereka
dan berbagai keyakinan mereka.
eberadaan pelaku vegetarian
seharusnya mendapat perhatian khusus
dari pemerintah atau pembuat kebijakan
publik, karena aspek positi& yang ada pada
pelaku vegetarian sangat besar, baik aspek
budaya, kesehatan dan penyelamatan
lingkungan. 1palagi akhirakhir ini, di
Indonesia timbul beberapa kerusuhan di
masyarakat, terkadang dipiu oleh hal
yang sederhana. Sebagai negara
multikultur, semestinya semua masyarakat
mampu menghargai dan menghormati
perbedaan yang ada sehingga bisa hidup
damai penuh inta kasih terhadap sesama.
-a%tar Pustaka
1brams, #omini dan (ihael 1 9ogg.
200*. Social Identi!ication) A
Social Psychology o! Intergroup
.elations and "roup Processes)
5ondon/ Eoutledge
1lkandahlawi, (aulana (uhammadakariyya. Eah. a. 200*.
7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 16/20
+impunan Fadhilah Amal)
3ogyakarta/ 1shSha&&
1tlas, Fava. 20$0. "egan >press.
Featuring 01 .ecipes !or
2uic$& 3elicious and +ealthy eals) Few 3ork/ roadway
ooks
arker, ;hris. 20$$. 4ultural Studies)
5eori dan Pra$ti$) antul/
reasi Haana
;haney, #avid. 20$$. 6i!e Style7 Sebuah
Pengantar %omprehensi! .
3ogyakarta/ Jalasutra
;reswell, John H. 200. .esearch 3esign72ualitative 2uantitative And
ixed ethods Approaches.
;ali&ornia/ Gniversity o&
Febraska
#avis, =red. $66. Fashion& 4ulture& and
Identity. ;hiago/ The
Gniversity o& ;hiago Press
#ewi, Eatna Sari. +ubungan Asupan
Protein& Vitamin (8& Vitamin 4 dan 9at (esi dengan %adar
+emoglobin pada %elompo$
6a$to-ovo Vegetarian. Skripsi.
=akultas esehatan (asyarakat.
Gniversitas 1irlangga
=atmawati, Suju. 20$2. +ubungan antara
Pengetahuan "ii dan Asupan
9at "ii dengan Status "ii dan
.isi$o :steoporosis pada
%elompo$ 6a$to-ovoVegetarian) Skripsi =akultas
esehatan (asyarakat.
Gniversitas 1irlangga
-eorge, #iana and John Trimbur. 2007.
.eading 4ulture7 4ontexts !or
4ritical .eading and #riting)
Sixth ,dition. Few 3ork/
Pearson 5ongman
9aruyama, Shigeo. 20$8. 5he iracle o!
,ndhorphin7 Sehat& udah dan
Pra$tis dengan +ormon
%ebahagiaan. andung/ (i+an
Pustaka
9ebdige, #ik. 2002. Subculture7 5he
eaning o! Style 5ondon/
Eoutledge
9okey, Jenny and 1llison James. 2008.
Social Identities7 A 4ross the
6i!e 4ourse. Few 3ork/
Palgrave (amillan
9ogg, (argaret . ed. 200*. 4onsumer
(ehavior I7 .esearch and
In!luences) 4onsumer (ehavior
as a Field o! Study) 5ondon/
Sage Publiation ltd
Indonesia "egetarian Soiety. 2007.
Panduan Vegetarian Sedunia.
Jakarta/ I"S Press
ajeng, I Fyoman. 20$0. Sarasamuccaya&
dengan 5e$s (ahasa Sanse$erta
dan Jawa %una. Surabaya/
Paramita
aplan, #avid dan Eobert 1. (anners.
2002. 5eori (udaya. 3ogyakarta/Pustaka Pelajar
ebung, onrad. 20$$. Filsa!at (erpi$ir
:rang 5imur) Indonesia& 4ina
dan India. Jakarta/ Prestasi
Pustakaraya
eluarga "egetarian (aitrya Indonesia.
200). Panduan Vegetarian
Indonesia. Jakarta/ "(I Press
oentjaraningrat. 2006. Pengantar Ilmu Antropologi) Jakarta/ Eineka
;ipta
remmel, Susan. 200*. 'nderstanding
,ating (oundaries7 A Study o!
Vegetarian Identities. 1 Thesis
(aster o& 1rts #epartment o&
Soiology. ;ollege o& 1rts and
Sienes. Gniversity o& South
=lorida
7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 17/20
5estari, #iana Putri. 2006. +idup Sehat
(ebas Penya$it7 Solusi 4erdas
5erhindar dari Penya$it)
3ogyakarta/ (oner
aetrya& (hi$su (er$antong , 20$2.Jakarta/ 5embaga Pengkajian
dan Pengembangan (aetrya
Indonesia
Falurita, #wi Hahyu. 200*. Perbedaan
%ecu$upan "ii ;Protein& 9at
(esi& Vitamin (8 dan Vitamin
4< dan Status "ii %elompo$
Vegetarian 6acto :vo dan 6acto
Vegan. Skripsi. =akultas
esehatan (asyarakat.Gniversitas 1irlangga
Fugroho, Sri 9aryanto S. 2006. 5erapi
Pengobatan 5umor-%an$er)
3ogyakarta/ anisius
Pradopo, Eakhmad #joko, dkk. 200$.
etodologi Penelitian Sastra.
3ogyakarta/ 9anindita -raha
Hidya
Eutland, Jonathan. $676. 5ubuh anusia7 Pusta$a Pengetahuan odern.
Jakarta/ Hidyadara
Saputra, Eiki. 20$2. 5uhan Semua Agama7
Perspe$ti! Filsa!at Perennial Seyyed
+ossein =asr . 3ogyakarta/ lima
Sati, Pakih #. 1. 20$$. Syarah Al-+i$am7
%alimat-%alimat ena$>ub$an Ibnu
?Atha@illah dan 5a!sir otivasinya)
3ogyakarta/ #iva Press
Shreiber, #avid Servan. 20$0. +idup
(ebas %an$er7 5erobosan
5erbaru encegah& melawan
dan engobati %an$er .
andung/ Kanita
Setyani, onita Insiyana. 20$2.
Perbedaan Inde$s assa 5ubuh
;I5< dan Status Anemia padaVegetarian dan =onvegetarian.
Skripsi. =akultas esehatan
(asyarakat. Gniversitas
1irlangga
Smith, (ar 1 and Peter ollok. ed.
200). 4ommunities In
4yberspace. Few 3ork/
Eoutledge
Spradley, James P. 2007. etode
,tnogra!i. 3ogyakarta/ Tiara
Haana
Storey, John. 200*. 4ultural Studies dan
$a>ian (udaya Pop7 Pengantar
$omprehensi! 5eori dan etode.
3ogyakarta/ Jala Sutra
Sugiyono, 20$$. etode Penelitian
%uantitati! %ualitati! dan .3.
andung/ 1l&abeta
Suhartono, Suparlan. 200). Se>arah
Pemi$iran Filsa!at odern.
3ogyakarta/ 1rEu++
Suriasumantri, Jujun S. 20$0. Filsa!at
Ilmu7 Sebuah Pengantar Populer .
Jakarta/ Pustaka Sinar 9arapan
Suseno, =ran+ (agnis. 20$0. Filsa!at
sebagai Ilmu %ritis. 3ogyakarta/
anisius
Turner, Jonathan 9. $672. Pattern o!
Social :rganiation7 A Survey
o! Social Institutions. ;ali&ornia/
(-raw9ill, In.
7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 18/20
Penelitian sosial budaya mengenai suatu masyarakat tertentu diharapkan mampu
untuk seara persuasi& mereduksi timbulnya kon&lik di tengah masyarakat, karena Indonesia
merupakan negara multikultur dengan banyak etnis dan agama berbeda. Salah satu penelitian
sosial yang signi&ikan adalah penelitian mengenai perilaku vegetarian di Surabaya yang
menggunakan pendekatan >tnogra&i sebagai langkahlangkah metodologinya. (etode
penelitian yang dipakai oleh peneliti adalah >tnogra&i menurut James P. Spradley. (enurut
Spradley !$676%, >tnogra&i merupakan pekerjaan mendeskripsikan suatu kebudayaan dengan
tujuan utama pada aktivitas untuk memahami suatu pandangan hidup dari sudut pandang
penduduk asli !pelaku vegetarian di Surabaya%. >tnogra&i sendiri bertujuan untuk memahami
sudut pandang penduduk asli !keyakinan'ideologi dan makna identitas pelaku vegetarian%,
hubungannya dengan kehidupan dan untuk mendapatkan pandangannya tentang dunianya
!Spradley, $676/ 8%.
(enurut pandangan Spradley, ketika membuat kesimpulan budaya, seorang
>tnogra&er membuat kesimpulan dari tiga sumberL Pertama, dari hal yang dikatakan orang.
#alam konteks ini adalah tindakan'respons dari masyarakat baik yang terlibat seara
langsung sebagai pelaku vegetarian, terlibat tidak langsung atau juga yang kontradikti&.
%edua, dari ara orang bertindak. #alam konteks vegetarian adalah perilaku atau aktivitas
tidak mengonsumsi hewan'mahluk bernyawa sebagai sumber nutrisi. %etiga, dari berbagai
arte&ak yang digunakan orang tersebut. 1rte&akarte&ak dalam pelaku vegetarian bisa berupa
buku'teks panduan menjadi seorang vegetarian, datadata mengenai man&aat kesehatan dan
penyelamatan lingkungan sebagai salah satu man&aat vegetarian !Spradley, $676/ $0%.
Pelaku vegetarian di Surabaya dalam persepekti& ilmu sosial dikenal sebagai
Subkultur'budaya minoritas yang berbeda. Subkultur mengenal adanya perbedaan dalam
apresiasi terhadap suatu budaya tertentu, namun perbedaan suatu sikap budaya tidak
7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 19/20
7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 20/20
Penulis merupakan mahasiswa magister kajian sastra dan budaya pada =akultas ilmu
udaya Gniversitas 1irlangga Surabaya. 5ahir di Sidoarjo pada 220$$6:$, menyelesaikan
pendidikan dasar di S#F arengkrajan I pada $668, pada $66* lulus dari S(PF I rian serta
lulus S(1F I rian pada $666. Pada 200) menyelesaikan pendidikan Sarjana Sastra
Indonesia dari =akultas Sastra Gniversitas 1irlangga. Saat ini akti& sebagai tenaga pengajar di
S( 3P( 7 Tarik di Sidoarjo.
Tema analisis yang kedua yakni Ilmu Sosial, (etodologi dan Perkembangan ontemporer
dengan Subtema Perkembangan Penelitian Sosial terhadap Perkembangan Ilmu Sosial
ertujuan menjawab pertanyaan kedua yakni ontribusi apa yang dapat dimainkan oleh
ilmuwan sosial di tengah kuasa tirani modalB