materi seminar lipi (Autosaved).docx

20
 Cinta Kasih sebagai Media Harmonisasi Kehidupan Masyarakat Urban dengan Vegetarian Surab aya merupakan salah sat u kot a met rop oli s di Ind one sia yan g ter us  berkembang, terletak di timur Pulau Jawa dan menjadi Ibukota Provinsi Jawa Timur. Surab ay a memiliki lata r belakang  penduduk yang heterogen berasal dari  berbagai karakter, etnis dan kultur berbeda. Sa la h satu enti tas bu da ya masyar akat urban yang ada di Surab aya adalah pelaku veg etar ian , den gan jumlah dip erkira kan 2000 an !menggu na ka n dat a ju mla h anggot a I"S Su rab aya pada #esember  20$2% "e get ari an me rupaka n pola hi dup manusia ya ng telah berl angsung lama,  berdasarkan pengetahuan sejarah manusia, vegetaria n be ras al da ri &i lsa &at Timur , tepatnya India yakni ajaran &ilsa&at tentang keabadian'Jainisme. Jainisme dipo pulerk an oleh " a rdhama n (ahavi ra  pada )2* S( yang se+aman dengan udha Sid har ta -autama !e bun g, 20$$ / )% . 1ja ran Jai na tid ak munul dari sumber  r ahma n 1r ya te tapi me n er mi nk an ko smol og i da ri +a ma n ya ng lebi h tua daripa da 3 o ga, Sankh ya dan udhisme. Paham Jai ni sme tent ang  Ahimsa !himsa 4han yang berarti membunuh% sebenarnya adal ah ti da k ma u mel ukai 'menyakit i karena pada da sar nya semua makhluk hidup memiliki monade  hidup'jiwa, sehing ga jika memb unuh makhluk hidup  berarti akan menggelapkan jiwa kita sendiri karena akan menjadikan diri kita sebagai kub ura n hewan yang dib unu h kemudian dikonsumsi tersebut. Sementara itu ajaran 1himsa dalam kitab Sarasamuccaya menjelaskan tentang larangan menyakiti dan membunuh hewan seba gai be ri ku t, ba hwa ma nu si a yang  perilakunya tidak pernah menyakiti mak hluk lain , tidak mengik atny a, tidak membunuhnya, melainkan hanya meny ena ngk an mak hlu k lai n te rseb ut, maka orang yang demiki an itu dia ngg ap memperoleh kebahagiaan tertinggi. 5ebih lanj ut juga di jel askan jik a ketampanan yang dikehendaki, sempurna tanpa aat, usia panjang atau kepandaian, keberanian, kesaktian, kesadaran yang langgeng, maka  perbuatan membunuh atau menyakiti itu hendakny a jan gan di lakukan ! aj eng, 20$0/ $$6$20%. Pola hidup sebagai vegetarian telah men jadi tren per ilak u yan g dia nut ole h sebagian penduduk kota Surabaya saat ini,  banyaknya restoran vegetarian atau restoran yang menyediakan menu khusus  bagi vegetarian merupakan salah satu in di kat or per kemban gan pol a hi dup tersebut. Pada #esember 20$2, terdapat 27 restoran yang seara khusus menyediakan menu vegetarian padahal tiga tahun yang lalu hanya ti ga restoran !  Jawa Pos $2 #e sembe r 20 $2 %, seda ng kan se a ra keseluruha n di Surab aya terdapat 80 ru mah ma ka n dan 8* 2 restoran yang sebagi an besa r jug a menyed iakan men u ve ge tari an !#inas Pariwisata Pemkot Surabaya, #esember 20$2%. Pe la ku ve ge ta ri an di Su rabaya sangat bervari asi terdiri atas berbagai latar  belakang usia, agama, jenis kelamin, etnis sert a be rbagai pr o& es i. Se ara &ormal terdap at lemba ga yang didirika n oleh para komuni tas ve get arian, ya kni  Indonesian Vegetarian Society/ I"S abang Sur abay a dengan anggot a berju ml ah $)00 or ang !  Jawa Pos, $2 #es ember 20$ 2%, namun tidak semua individu pelaku vegetarian di Surabaya menjadi anggotanya. e be rapa al asan te lah me nj ad i  pertimbangan dipilihnya pola hidup veg etar ian , suatu entitas bud aya di kot a Surab aya sebaga i obyek utama peneli tian/ Pertama adalah aspek budaya, Surabaya mer upa kan kota dengan ber aneka kul tur masy arak at, etnis, pen didika n dan latar sosial yang heterogen, keadaan demikian memun gki nka n pe lu an g yang be sa r  tim bulnya kon&lik di masy ara kat. Penduduk Surabaya sangat terbuka dengan masuknya berbagai unsur buday a as in g' dae ra h, hal in i te rj ad i ka re na karak te ri stik masyarakat lu gas dan ter buk a. Sal ah satu ent itas bud aya ya ng

Transcript of materi seminar lipi (Autosaved).docx

Page 1: materi seminar lipi (Autosaved).docx

7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx

http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 1/20

Cinta Kasih

sebagai Media Harmonisasi Kehidupan

Masyarakat Urban

dengan Vegetarian

Surabaya merupakan salah satukota metropolis di Indonesia yang terus

 berkembang, terletak di timur Pulau Jawa

dan menjadi Ibukota Provinsi Jawa Timur.

Surabaya memiliki latar belakang

 penduduk yang heterogen berasal dari

 berbagai karakter, etnis dan kultur berbeda.

Salah satu entitas budaya masyarakat

urban yang ada di Surabaya adalah pelaku

vegetarian, dengan jumlah diperkirakan

2000an !menggunakan data jumlah

anggota I"S Surabaya pada #esember 20$2% "egetarian merupakan pola hidup

manusia yang telah berlangsung lama,

 berdasarkan pengetahuan sejarah manusia,

vegetarian berasal dari &ilsa&at Timur,

tepatnya India yakni ajaran &ilsa&at tentang

keabadian'Jainisme. Jainisme

dipopulerkan oleh "ardhaman (ahavira

 pada )2* S( yang se+aman dengan udha

Sidharta -autama !ebung, 20$$/ )%.

1jaran Jaina tidak munul dari sumber 

rahman1rya tetapi menerminkan

kosmologi dari +aman yang lebih tua

daripada 3oga, Sankhya dan udhisme.

Paham Jainisme tentang  Ahimsa  !himsa

4han yang berarti membunuh% sebenarnya

adalah tidak mau melukai'menyakiti

karena pada dasarnya semua makhluk 

hidup memiliki monade  hidup'jiwa,

sehingga jika membunuh makhluk hidup

 berarti akan menggelapkan jiwa kita

sendiri karena akan menjadikan diri kitasebagai kuburan hewan yang dibunuh

kemudian dikonsumsi tersebut.

Sementara itu ajaran 1himsa dalam

kitab Sarasamuccaya menjelaskan tentang

larangan menyakiti dan membunuh hewan

sebagai berikut, bahwa manusia yang

 perilakunya tidak pernah menyakiti

makhluk lain, tidak mengikatnya, tidak 

membunuhnya, melainkan hanya

menyenangkan makhluk lain tersebut,

maka orang yang demikian itu dianggapmemperoleh kebahagiaan tertinggi. 5ebih

lanjut juga dijelaskan jika ketampanan

yang dikehendaki, sempurna tanpa aat,

usia panjang atau kepandaian, keberanian,

kesaktian, kesadaran yang langgeng, maka

 perbuatan membunuh atau menyakiti itu

hendaknya jangan dilakukan !ajeng,20$0/ $$6$20%.

Pola hidup sebagai vegetarian telah

menjadi tren perilaku yang dianut oleh

sebagian penduduk kota Surabaya saat ini,

 banyaknya restoran vegetarian atau

restoran yang menyediakan menu khusus

 bagi vegetarian merupakan salah satu

indikator perkembangan pola hidup

tersebut. Pada #esember 20$2, terdapat 27

restoran yang seara khusus menyediakan

menu vegetarian padahal tiga tahun yanglalu hanya tiga restoran ! Jawa Pos  $2

#esember 20$2%, sedangkan seara

keseluruhan di Surabaya terdapat 80

rumah makan dan 8*2 restoran yang

sebagian besar juga menyediakan menu

vegetarian !#inas Pariwisata Pemkot

Surabaya, #esember 20$2%.

Pelaku vegetarian di Surabaya

sangat bervariasi terdiri atas berbagai latar 

 belakang usia, agama, jenis kelamin, etnis

serta berbagai pro&esi. Seara &ormal

terdapat lembaga yang didirikan oleh para

komunitas vegetarian, yakni  Indonesian

Vegetarian Society/ I"S abang Surabaya

dengan anggota berjumlah $)00 orang

! Jawa Pos, $2 #esember 20$2%, namun

tidak semua individu pelaku vegetarian di

Surabaya menjadi anggotanya.

eberapa alasan telah menjadi

 pertimbangan dipilihnya pola hidup

vegetarian, suatu entitas budaya di kotaSurabaya sebagai obyek utama penelitian/

Pertama  adalah aspek budaya, Surabaya

merupakan kota dengan beraneka kultur 

masyarakat, etnis, pendidikan dan latar 

sosial yang heterogen, keadaan demikian

memungkinkan peluang yang besar 

timbulnya kon&lik di masyarakat.

Penduduk Surabaya sangat terbuka dengan

masuknya berbagai unsur budaya

asing'daerah, hal ini terjadi karena

karakteristik masyarakat lugas danterbuka. Salah satu entitas budaya yang

Page 2: materi seminar lipi (Autosaved).docx

7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx

http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 2/20

ada adalah komunitas vegetarian,

komunitas masyarakat dengan pola hidup

tidak mengonsumsi makanan berbasis

hewan dan produk turunannya. "egetarian

sebagai pola hidup  saat ini telah

 berkembang pesat, salah satu indikator adalah telah bermunulan restoran yang

khusus menyediakan menu vegetarian atau

restoran umum yang juga menyediakan

menu bagi kaum vegan serta adanya

 beberapa kegiatan pameran'expo di berapa

 pusat perbelanjaan di Surabaya dengan

tema vegetarian.

Kedua  adalah aspek kesehatan.

Ilmu kedokteran modern telah membantu

membuktikan bahwa pola hidup vegetarian

sangat sehat dan baik bagi kesehatan tubuhmanusia. 9al ini sesuai dengan pernyataan

seorang ahli gi+i bahwa mengonsumsi

makanan berbasis tumbuhan berman&aat

seara drastis dalam menjaga kesehatan

dan bahkan mungkin menyelamatkan

hidup, Fueling your body with plant-based 

can revolusionie your health- perhaps

even save your li!e !1tlas, 20$0/ vi%.

Pelaku vegetarian bisa menemukan

sumber protein nabati yang lebih sehat dan

alami, yang berasal dari protein kedelai,

hal ini membantu mengurangi resiko

terserang penyakit seperti kanker, jantung,

asam urat, diabetes melitus, osteoporosi,

dll. Terhindarnya pola hidup vegetarian

dari berbagai penyakit berbahaya tersebut

karena seara ilmiah makanan berbasis

hewan ternak dan ikan laut serta produk 

hasil olahannya memiliki kadar  purin

tinggi seperti yang ada di dalam jeroan,

hati, limpa, babat, usus, paru, otak, udang,kerang, umi, kepiting, dll.  Purin adalah

+at yang terdapat di dalam setiap mahkluk 

hidup baik hewan atau tumbuhan, ketika

manusia mengonsumsinya maka dengan

sendirinya +at purin  tersebut berpindah ke

dalam tubuh manusia meski telah

dipanaskan dalam air mendidih dengan

suhu lebih dari $00 derajat !5estari, 2006/

7:%.

Ketiga adalah aspek penyelamatan

lingkungan. "egetarian sebagai pola hidupdiharapkan mampu mengurangi

 penggunaan air bersih dalam jumlah besar.

(engurangi penggunaan air bersih dalam

 jumlah besar, mampu seara nyata

mengurangi e&ek negati& "lobal #arming 

yang saat ini telah dirasakan oleh banyak 

negara di dunia, meliputi hujan ekstrim, badai salju dan panas yang ekstrim. 9utan

adalah paruparu dunia yang di bawahnya

terdapat adangan air bersih yang

diperlukan semua mahkluk hidup, hutan

 juga menyediakan oksigen bagi kita semua

karena kemampuannya untuk mengikat

karbon dioksida !;<2% dan memproduksi

oksigen, hutan mampu menjaga suhu bumi

tetap teduh dan stabil. #alam

 perkembangan saat ini terjadi peningkatan

hutanhutan tropis yang gundul baik diIndonesia atau 1merika Tengah dan 1&rika

Tengah, banyak hutan ditebang dengan

 berbagai tujuan diantaranya untuk 

membuka lahan bagi industri peternakan

dan perkebunan, keadaan demikian yang

turut mendukung terjadinya perubahan

iklim'climate change  !"(I, 200)/ 8$

82%.

Masalah Penelitian

=okus penelitian ini adalah pada

 bagaimana pola hidup vegetetarian

menjadi suatu identitas subkultur bagi

masyarakat urban di Surabaya sebagai

 pelakunya. Rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah: Apakah motivasi

yang melatarbelakangi seseorang

menjadi pelaku vegetarian di

urabaya ! "agaimanakah makna

identitas sebagai vegetarian menurut

pelaku dan yang bukan pelaku

vegetarian di kota urabaya!"agaimanakah ideologi penganut

vegetarianisme di urabaya dianut dan

diimplementasikan dalam kehidupan

sehari#hari!

$ujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah/

mengungkapkan tentang motivasi yang

melatarbelakangi seseorang menjadi

 pelaku vegetarian. (engetahui apakah

makna identitas vegetarian dari aspek 

 pelaku dan bukan pelaku subkultur vegetarian. (engetahui bagaimanakah

Page 3: materi seminar lipi (Autosaved).docx

7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx

http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 3/20

suatu ideologi yang terdapat pada pelaku

vegetarian di Surabaya dianut dan

diimplementasikan dalam kehidupan

seharihari.

Man%aat Penelitian

(elalui penelitian ini diharapkandapat memberi sumbangan studi dan

kajian teoritik tentang makna identitas

 pelaku subkultur vegetarian sebagai bagian

dari masyarakat urban berdasarkan

 beberapa pendekatan studi budaya yang

telah dipelajari. Sebagai masukan untuk 

mengetahui nilai guna subkultur vegetarian

sebagai masukan bagi perumus kebijakan

dalam penanggulangan kon&lik sosial.

Sebagai bahan pertimbangan pihakpihak 

terkait dalam penyusunan program penanggulangan "lobal 

#arming 'pemanasan global. Sebagai

upaya preventi& membentuk karakter 

 pribadi yang sabar, penuh toleransi dan

memiliki kepekaan sosial untuk 

menyelesaikan berbagai permasalahan

 bangsa'kon&lik masyarakat di masa

mendatang.

Kerangka $eori

Penelitian mengenai perilaku

vegetarian ini menggunakan pendekatan

>tnogra&i sebagai langkahlangkah

metodologinya. Pilihan menggunakan

metode etnogra&i dikarenakan peneliti

memerlukan keterangan mendalam dari

 pelaku vegetarian, sehingga diharapkan

 bisa diketahui bagaimana makna identitas

sesungguhnya dari pelaku vegetarian.

Pada studi makna identitas sebagai

vegetarian di kota Surabaya dilakukan

analisis melalui konsepkonsep tentangsubkultur, motivasi, identitas sosial,

ideologi. eberapa pandangan tentang

konsep tersebut dijadikan auan teoritis

dalam penelitian ini.

Metode &tnogra%i

Istilah etnogra&i berasal dari kata

ethno !bangsa% dan graphy !menguraikan%.

>tnogra&i merupakan suatu kegiatan

 penelitian yang bertujuan untuk 

memahami ara orangorang !pelaku

vegetarian% berinteraksi dan bekerjasamamelalui &enomena mengamati kehidupan

seharihari mereka !pelaku vegetarian%

!Jason dkk dalam (ulyana, 2008/ $8%.

Jadi etnogra&i bertujuan menguraikan suatu

 budaya masyarakat tertentu seara

menyeluruh, yakni semua aspek budaya

dari pelaku vegetarian, baik bersi&atmaterial seperti arte&ak budaya yang

meliputi alatalat, pakaian, bangunan

!tempat penelitian% dan sebagainya yang

 bersi&at abstrak, seperti pengalaman

spiritual, keperayaan, norma dan sistem

nilai yang diteliti yang tersusun dalam

uraian tebal'thic$ description !-eert+

dalam (ulyana, 2008/ $8%.

(etode penelitian yang dipakai

oleh peneliti  adalah >tnogra&i menurut

James P. Spradley. (enurut Spradley!$676%, etnogra&i sendiri bertujuan untuk 

memahami sudut pandang penduduk asli

!keyakinan'ideologi dan makna identitas

 pelaku vegetarian%, hubungannya dengan

kehidupan dan untuk mendapatkan

 pandangannya tentang dunianya !Spradley,

$676/ 8%.

(enurut pandangan Spradley,

ketika membuat kesimpulan budaya,

seorang >tnogra&er membuat kesimpulan

dari tiga sumber/  Pertama, dari hal yang

dikatakan orang. #alam konteks ini adalah

tindakan'respons dari masyarakat baik 

yang terlibat seara langsung sebagai

 pelaku vegetarian !akti&%, terlibat tidak 

langsung !pasi&% atau juga yang anti

dengan vegetarian !kontradikti&%.  %edua,

dari ara orang bertindak. #alam konteks

vegetarian adalah perilaku atau aktivitas

yang terjadi, sedang berlangsung di dalam

 pola hidup tidak mengonsumsihewan'makhluk bernyawa sebagai sumber 

nutrisi. %etiga, dari berbagai arte&ak'benda

 budaya yang digunakan orang tersebut.

1rte&akarte&ak dalam pelaku vegetarian

 bisa berupa buku'teks panduan menjadi

seorang vegetarian, datadata mengenai

man&aat kesehatan dan penyelamatan

lingkungan sebagai salah satu man&aat

vegetarian, dokumentasi akti&itas pelaku

vegetarian di masyarakat, dan lain

sebagainya !Spradley, $676/ $0%.$eori "udaya ubkultur

Page 4: materi seminar lipi (Autosaved).docx

7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx

http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 4/20

onsep tentang Subkultur dalam

 penelitian ini menggunakan pendekatan

menurut #ik 9ebdige, yang menjelaskan

 bahwa Subkultur merupakan sebuah

 perjuangan kaum muda'komunitas budaya

minoritas sebagai suatu posisi atas perjuangan kelas yang lebih luas,

meminjam istilah teori hegemoni 1ntonio

-ramsi, penekanan perjuangan tersebut

menurut 9ebdige bergeser dari politik 

kelas menuju politik gaya hidup'li!e style

!9all dalam 9ebdige, 200)/ $*%.

Selain itu, 9ebdige juga

menjelaskan bahwa terdapat pengaruh

kompleks antara level yang berbeda pada

&ormasi sosial yang dihasilkan oleh

 pengalaman atas kelompok yang dominandan subordinat, dan pengalaman ini dalam

 perkembangannya menjadi ?material

mentah@ yang ditemukan sangat ekspresi& 

dalam budaya dan subkultur. (edia

memainkan peran penting dalam

menegaskan pengalaman kita untuk diri

kita, media memberikan kepada kita

kategori yang telah tersedia untuk 

mende&inisikan dunia sosial, ini terutama

melalui surat kabar, televisi, &ilm, yang

dengannya pengalaman diorganisasikan,

dimaknai, dan dibuat melekat dalam

 perbedaan sebagaimana adanya. 9al ini

akan mengejutkan kita, untuk menyadari

 bahwa banyak hal yang ditemukan, yang

dikodekan dalam subkultur sesungguhnya

sangat subjekti& untuk penilaian tertentu

yang dilakukan oleh media !200)/ :)%.

#engan jelas ditegaskan bahwa

subkultur bukanlah bentuk istimewa, tidak 

 berada diluar gambaran lingkaran produksidan reproduksi yang terhubung bersama,

setidaknya pada level simbol, bagian yang

terpisah dan tersekat dari keseluruhan

masyarakat. 1danya &ungsi media dalam

 pembentukan itra atas subkultur 

ditegaskan oleh Stuart 9all dalam

9ebdige, yakni media menguasai seara

 progresi& budaya dan aspek yang sangat

ideologis, sebagai kehidupan kelompok 

dan kelas sosial, dalam aspek produkti&itas

dan hubungan sosial mereka, peningkatan perpeahan dan sekat perbedaan

kehidupan merupakan tanggung jawab

utama media untuk / $. (enyediakan dasar 

yang dengannya kelompok dan kelas

mengkonstruksi itra kehidupan, makna,

 praktek atas kelas dan kelompok lain. 2.

(enyediakan itra, kehadiran dan pemikiran yang dengannya masyarakat

disusun dari bagian yang terpisah dan

terkotak bisa dihapuskan.

Subkultur mengenal adanya

 perbedaan dalam apresiasi terhadap suatu

 budaya tertentu, namun perbedaan suatu

sikap budaya tidak ditampilkan seara

langsung atau &rontal, tetapi disampaikan

seara tidak langsung.

Pertentangan'resistensi tersebut diungkap

seara tidak langsung di dalam bentuk gaya hidup. Subkultur berkomunikasi

melalui tindakan konsumsi yakni subkultur 

mengungkapkan identitasnya dan

mengomunikasikan maknanya melalui

komoditas tertentu yang digunakan. #ari

tindakan konsumsi itulah dapat dikenali

upaya memisahkan subkultur dari bentuk

 bentuk kultural yang lebih luas'ortodoks

!9ebdige dalam Storey, 200*/$)2%.

ata AsubA mengandung konotasi

suatu kondisi yang khas dan berbeda

dibandingkan dengan masyarakat

dominan'mainstream& jadi istilah subkultur 

autentik tergantung pada lawannya, yaitu

istilah budaya dominan atau budaya

mainstream  yang diproduksi massal dan

tidak autentik. =okus utama diletakkan

 pada variasi dari kolektivitas yang lebih

luas dan diposisikan seara sama, namun

tidak problematis, sebagai sesuatu yang

normal, ratarata dan dominan. Subkultur dengan kata lain, dipandang rendah dan

atau menikmati satu kesadaran tentang

AkelainanA'otherness  atau perbedaan

!arker, 20$$/ 8$%.

$eori 'dentitas osial

Pendekatan budaya tentang makna

identitas suatu kelompok sosial atau

individu terhadap pelaku vegetarian di

Surabaya menggunakan pendekatan

Psikologi Sosial, tepatnya penelitian

Psikologi Sosial mengenai identitas, dan pertama kali telah dilakukan oleh Taj&el

Page 5: materi seminar lipi (Autosaved).docx

7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx

http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 5/20

dan Turner dari 'niversity o! (ristoll  pada

$670an di Inggris. #e&inisi psikologi

sosial, dengan &okus pada target utama

yakni kebiasaan sosial manusia, &okus

utama kajian adalah perilaku manusia,

dengan menambahkan istilahkebiasaan'behaviour, seara sederhana

Psikologi Sosial bertujuan untuk 

memahami bahwa ara beroperasi pikiran

manusia hanya bisa disusun dari apa yang

dilakukan dan dikatakan masyarakat,

 pikiran itu tidak langsung bisa diamati.

Psikologi sosial &okus pada studi proses

mental dan struktur yang ada di antara

hubungan dialektikal antara rangsangan

dan kebiasaan. agaimana masyarakat

tersebut, apa yang mereka lakukan,menyamakan rangsangan umum yang

karenanya mereka bereaksi, dan ini

dimediasi oleh struktur dan proses mental

!9ogg, 200*/ 6%.

Terdapat beberapa  de&inisi

mengenai identitas sosial, pertama Turner 

menyebutkan bahwa identitas sosial

 berusaha memahami mengapa anggota

suatu komunitas meyakini suatu hal yang

 berbeda, berpakaian dengan ara berbeda,

menerapkan nilainilai yang berlainan,

 berkomunikasi dengan bahasa berbeda,

tinggal dalam tempat berbeda dan seara

umum memiliki kebiasaan ?menyimpang@.

(enurut Turner, kebudayaan sebagai suatu

hasil dalam interaksi sistem sosial

memiliki elemen dasar dalam kehidupan

manusia, seperti yang diungkapkan oleh

Turner tentang elemen dasar dari suatu

sistem sosial yakni status !posisi dalam

sistem sosial yang mengindikasikankedudukan seseorang%, norma !seperangkat

aturan khusus akan suatu kebiasaan yang

tepat'baik untuk inividu dalam status

tertentu% dan aturan merupakan kebiasaan

tambahan untuk masyarakat dalam

 penyesuaian terhadap norma !Turner,

$672/ %.

Selain itu, Turner juga menjelaskan

 bahwa budaya dapat dianggap sebagai

suatu sistem yang tersusun oleh dua

elemen dasar yakni material arte&ak dannon material, komponen simbol seperti

norma dan keperayaan. Proses lingkaran

kebudayaan dibuat bersamaan dengan

 pembuatan dan pelestarian kebudayaan itu

oleh proses kelembagaan tersebut. #ari

 perspekti& kelembagaan, komponen

nonmaterial budaya sebagai pengaruh danyang dipengaruhi oleh struktur lembaga

dan proses kelembagaannya yang paling

 penting bagi analisis penelitian !Turner,

$672/ $2%.

9ogg menjelaskan tentang tindakan

konsumsi pada barang dan jasa yang

memiliki makna tersendiri pada suatu

komunitas tertentu. 1pa pun jenis produk 

yang dikonsumsi baik itu barang dan jasa,

 pakaian, atau lembaga dan komunitas

tertentu melambangkan suatu identitastersendiri !yakni komunitas pelaku

vegetarian di Surabaya%, sebagai wujud

keberadaan atau eksistensi suatu kelompok 

!9ogg, 200*/ $0$%.

Smith menjelaskan identitas

sebagai kesatuan inheren diri manusia,

menggambarkan de&inisi yang tepat

mengenai identitas manusia. lebih lanjut,

Smith menjelaskan bahwa tanda identitas

adalah tipis dalam kehidupan nyata tetapi

 bukan tidak ada'tidak dapat dijelaskan.

(asyarakat menjadi satu dalam nuansa

alamat email dan ekspresi gaya. Terdapat

satu susunan &ase baru yang menandai

keikutsertaan mereka sebagai pilihan

anggota suatu subkultur  !Smith, 200)/ 2:%.

Pendapat yang berbeda

dikemukakan oleh #avis, bahwa identitas

merupakan istilah yang luas untuk 

manusia, rasa ingin tahu tentang siapa kita

dan entitas apa kita sesungguhnya,menggunakan istilah yang khusus

 bagaimana kita menyeimbangkan dan

&okus menyelesaikan keranuan kita

dengan alam, waktu dan budaya

menjadikan kita penerus !-oe&&man dalam

#avis $66/ 2)%.

Pendapat lain diungkapkan oleh

-iddens dalam ;haney !20$$/ $%,

menyebutkan tentang de&inisi identitas

diri adalah suatu proyek yang diwujudkan,

yang dipahami oleh para individu denganaraara pendirian mereka sendiri, dan

Page 6: materi seminar lipi (Autosaved).docx

7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx

http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 6/20

araara meneritakan mengenai identitas

 personal dan biogra&i mereka. -iddens

menganggap bahwa gagasan mengenai

gaya hidup telah dikorupsi oleh

konsumerisme, konsumsi pasar telah

menawarkan kebebasan memilih dandengan demikian bermaksud

mempromosikan individualisme.

Pendapat mengenai identitas juga

disampaikan oleh Jenkin dalam 9okey,

!2008/ 6%, yang mengatakan bahwa

identitas hanya bisa dipahami sebagai

suatu proses menjadi atau sebagai sesuatu.

Satu identitas sosial sungguhsungguh

menunjukkan suatu identitas, untuk siapa

kita menjadi pribadi'tunggal dan

sosial'plural, tidak pernah menjadimasalah yang pasti.

Terdapat beberapa pendekatan

mengenai Identitas Sosial, tetapi yang

menjadi dasar adalah yang dikemukakan

oleh Taj&el dan Turner, dalam hal ini

dijabarkan oleh oleh (ihael 9ogg dan

#omini 1bram. 5ebih lanjut, 9ogg

!200*/ $)%, juga menjelaskan adanya

 pengaruh interaksi simbolik dalam

 pembentukan makna identitas sosial, yakni

 pengaruh sosial terhadap individu yang

dimediasi oleh konsepsi pribadi,

kepribadian itu sendiri munul dan seara

konstan diubah melalui kehidupan dengan

 proses interaksi antar individu, interakasi

ini sangat simbolis sejak  

kebiasaan'perilaku tidak hanya &ungsional

saja tapi merupakan ekspresi yang

 berlebihan. Simbol adalah sesuatu yang

disepakati atau dibagi dengan

menyimboliskan diri kita seperti yang lainatau menggunakan norma yang sama

dengan yang lain, kita telah

mengkonstruksikan diri kita sebagai objek 

sosial, sebagai mikrokosmos dari

masyarakat yang kita hidup di tengahnya.

9ogg menjelaskan bahwa dalam

 pendekatan identitas sosial keberadaan

kelompok sosial adalah tidak dapat

dielakkan !inevitable% karena bersi&at

&ungsional, memenuhi kebutuhan individu

dan masyarakat berdasarkan norma,struktur, penyederhanaan, bisa

diperkirakan dan lainlain. arenanya

tidak mungkin untuk memperkirakan,

menjelaskan isi atau budaya dengan

mewaanakan proses psikologis sendirian.

Proses psikologis memastikan bahwa

kelompok adalah tidak terelakkan tapitidak dengan mengatur langsung kelompok 

 jenis apa merekaB karakter yang mereka

milikiB atau bagaimana mereka

 berhubungan dengan kelompok lainB

!200* / $*%.

Pendekatan identitas sosial

menyebutkan bahwa terdapat proses yang

mengubah seseorang menjadi anggota

kelompok yakni pertama(  Penggolongan

diri' sel! categoriation  yakni proses

 penggolongan akan menghasilkan tiruan persepsi atas semua anggota dari kategori

sosial atau kelompok dengan karakter yang

sama dan membedakannya dengan

kelompok lain. Tujuan dari proses

 penggolongan diri adalah penekanan atas

kesamaan antara diri pribadi dan orang lain

dalam kelompok dan perbedaan antara diri

 pribadi dengan kelompok lain, hal itu

adalah tiruan diri' sel!-stereotyping .

Penggolongan diri menjelaskan dua hal/ $.

(enyebakan seseorang menerima dirinya

sebagai CsamaD juga, memiliki identitas

sosial yang sama, anggota lain atas suatu

kategoriyang menjadikan seseorang

 berada dalam kategori sosial yang relevan,

atau menempatkan suatu kelompok pada

satu posisi. 2. ermakna memiliki kategori

samaperilaku yang sama dalam aspek 

 peniruan atas kategori tersebut. ategori

diri adalah proses yang mengubah individu

ke dalam kelompok !9ogg, 200*/ $6%.Proses yang kedua  adalah

 perbandingan sosial' social comparison,

yang menyebutkan terdapat kerangka

subjekti& penilaian manusia, yakni terdapat

seperangkat perbandingan lain yang

subjekti& dan terdapat pada individu dalam

 pembuatan penilaian tertentu, dan inilah

yang mengatur pembuatan penilaian

tersebut. #alam perspekti& identitas sosial

disebutkan bahwa semua pengetahuan

diturunkan dari masyarakat melalui

Page 7: materi seminar lipi (Autosaved).docx

7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx

http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 7/20

 perbandingan sosial dan ini termasuk 

 pengetahuan mengenai dunia &isik.

#engan perbandingan sosial, kita

 belajar tentang diri kita dan mendapat

keperayaan diri seara utuh serta

kegunaan keyakinan kita. arena itu kitatermotivasi untuk membuat perbandingan

sosial dengan tujuan menjadi peraya diri

atas persepsi diri kita, orang lain dan dunia

seara umum. Pendekatan identitas sosial

menyebut adanya motivasi dasar individu

untuk keperayaan diri, yang memuaskan

dalam kontek kelompoknya dengan

membesarkan perbedaan antara

kelompoknya dengan kelompok lain dalam

aspek nilainilai kebaikan kelompoknya.

ategorisasi dan perbandingan sosial bekerja bersamasama untuk menjelasakan

 bentuk khusus suatu perilaku, yakni

 perilaku kelompok yang meliputi

 perbedaan dan diskriminasi kelompok,

kesukaan kelompok, persepsi atas

 penilaian superoritas kelompok terhadap

kelompok lain, meniru persepsi atas

kelompoknya dan kelompok lain, diri,

menyesuaikan dengan norma kelompok,

memilih dan mendahulukan kelompoknya

daripada kelompok lain !9ogg, 200*/ 20

2$%.

onsep diri terdiri atas

keseluruhan deskripsi diri dan penilaian

diri yang sangat subjekti& terdapat di setiap

individu, hal ini sangat jelas dan

terstruktur menjadi batasan serta kumpulan

 perbedaan relati& yang disebut identi&ikasi

diri. Satu identi&ikasi diri bisa terdiri atas

 beberapa deskripsi diri yang berlawanan

dan beberapa lagi sama dengan penggolongan identi&ikasi diri yang lain,

misal identi&ikasi diri seorang prajurit, bisa

meliputi identi&ikasi diri sebagai loyal,

keras, agresi&, berdedikasi, tidak individu,

 bersedia membunuh berdasarkan perintah

!9ogg. 200*/ 22%.

Identi&ikasi diri terdiri atas satu

dari dua subsistem konsep diri yang relati& 

terpisah yakni identitas sosial atau

identitas personal. Identitas sosial meliputi

identi&ikasi sosial/ kesatuan identitasdeskripsi diri diturunkan dari keanggotaan

dalam kategori sosial !kebangsaan, jenis

kelamin, perlombaan, jabatan, tim

olahraga, dan keanggotaan sementara

suatu kelompok lainnya' short-lived and 

transient group memberships. Identitas

 personal meliputi identi&ikasi personal/deskripsi diri yang lebih pribadi seara

alamiah dan biasanya berarti atribut

khusus dari individu. Pendekatan identitas

sosial meletakan &okus utamanya kepada

konsep sosial daripada identitas personal

karena pada kondisi tertentu hal ini lebih

menonjol, juga karena identitas sosial

adalah &enomena perilaku yang seara

kualitati& berbeda, ini merupakan perilaku

kelompok yang terdapat rangkaian konsep

diri yang awalnya sangat sosial menjadiidentitas sangat pribadi. Terdapat suatu

motivasi individual di dalam mengadopsi

suatu nilai tertentu, kategori diri tertentu

dan menghindari suatu nilai yang lain, hal

ini nampaknya merupakan suatu proses

mekanis melalui kemampuan individu

untuk seara subjekti& menegaskan

kembali suatu konteks atau menegosiasi

semua konteks baru perilaku untuk dilihat.

Individu tersebut berusaha untuk memilih

seara subjekti& re&erensi atau kerangka

auan yang berbeda !9ogg, 200*/ 2228%.

$eori 'deologi

Pada studi terhadap pelaku

vegetarian di Surabaya, terdapat aspek 

ideologi yang harus dipahamai oleh

Peneliti. Ideologi menurut >agleton

merupakan suatu konsep keyakinan yang

 beroperasi jauh melampaui akal pemikiran

manusia, sehingga seseorang'kelompok 

 bersedia melakukan suatu pekerjaan searasadar dan sukarela bahkan untuk menderita

sekalipun. >agleton menyebutkan bahwa

sangat sulit untuk menjelaskan bagaimana

datangnya ideologi, sehingga seseorang

 bersedia melakukan sesuatu atas nama

sesuatu yang abstrak semaam ide, yang

dengan konsep tersebut lelaki dan

 perempuan hidup bersama dan juga

 bersedia mati bersama. 5ebih jauh lagi,

>agleton mengatakan bahwa ideologi

merupakan konsep yang memiliki banyak 

Page 8: materi seminar lipi (Autosaved).docx

7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx

http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 8/20

Page 9: materi seminar lipi (Autosaved).docx

7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx

http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 9/20

sebagai sarana pendukung dari kajian teori

tentang perspekti& subkultur vegetarian

Surabaya. Penelitian ini bersi&at >tnogra&i)

* ang menjadi instrumen atau alat

 penelitian adalah peneliti itu

sendiri'human instrument , yang ber&ungsiuntuk menetapkan &okus penelitian,

memilih in&orman sebagai sumber data,

melakukan pengumpulan data, menilai

kualitas data, analisis data, mena&sirkan

data dan membuat kesimpulan atas

temuannya !Sugiyono, 20$$/ 222%.

Sesuai dengan apa yang

dikemukakan oleh ;reswell !200/ $:2%

 bahwa peneliti kualitati& melihat &enomena

sosial seara komprehensi&, sehingga

melihat gejala yang ada sebagai satukesatuan yang utuh. In&orman dalam

 penelitian ini adalah vegetarian baik laki

laki dan perempuan, telah menjadi pelaku

vegetarian minimal setahun dan ketika

 penelitian dilakukan masih tetap sebagai

 pelaku akti& vegetarian, berasal dari

 berbagai latar etnis, pekerjaan, pendidikan

dan latar sosial lainnya. Telah berdomisili

di Surabaya sekurangkurangnya setahun

terakhir.

Tujuan >tnogra&i menurut

Spradley, pada dasarnya untuk memahami

sudut pandang penduduk asli !pelaku

vegetarian%, melalui hubungannya dengan

kehidupan dan untuk mendapatkan

 pandangannya tentang dunianya !Spradley,

2007/ 8%. Seorang etnogra&er akan

mengamati dan menatat berbagai kondisi

emosional, juga menyelidiki makna

ekspresi rasa takut, emas dan marah serta

 berbagai perasaan lain yang berhubungandengan pelaku vegetarian. (elalui metode

etnogra&i, teknik pengumpulan data yang

utama adalah )bservasi Partisipasi dan

*a+an,ara $erbuka  serta mendalam,

yang dilakukan dalam jangka waktu relati& 

lama, bukan kunjungan singkat. Pada

 penelitian ini, penelitian survey tidak 

dilakukan oleh peneliti karena penelitian

ini ukup dilakukan dengan wawanara

seara mendalam dan melakukan

 pengamatan budaya yang melekat terhadap para pelakunya.

emudian, Spradley menjelaskan bahwa

seorang etnogra&er membuat kesimpulan

 budaya berdasarkan dari tiga sumber/

 Pertama, dari hal yang dikatakan orang.

 Kedua, dari ara orang bertindak.  Ketiga,

dari berbagai arte&ak yang digunakanorang tersebut !Spradley, 2007/ $0%. #alam

metode etnogra&i, terdapat dua belas

langkah metodologi yang nantinya

diterapkan dalam penelitian tentang pelaku

vegetarian ini.

-ua belas langkah Metodologi

&tnogra%i:

 Pertama, menetapkan seorang in&orman,

dengan tujuan untuk mengidenti&ikasi

 beberapa karakter seorang in&orman yang

 baik, kemudian untuk menemukanin&orman yang sebaik mungkin dalam

mempelajari keterampilan wawanara

etnogra&i dan melakukan penelitian

etnogra&i !Spradley, 2007/ )6%

 Kedua, mewawanarai seorang in&orman,

mewawanarai in&orman memiliki tujuan

untuk mengidenti&ikasi unsurunsur dasar 

dalam wawanara etnogra&is,

mem&ormulasikan dan menggunakan

 beberapa maam penjelasan etnogra&i dan

untuk melakukan suatu praktik wawanara

!Spradley, 2007/ 7$%

 Ketiga, membuat atatan etnogra&i,

 bertujuan untuk mampu menyusun buku

atatan penelitian lapangan, mampu

melakukan kontak dengan in&orman dan

melakukan wawanara pertama !Spradley,

2007/ :7%

 Keempat , mengajukan pertanyaan

deskripti&, bertujuan untuk mengumpulkan

sampel dari perakapan seorang in&ormandengan mengajukan pertanyaan

 pertanyaan yang bersi&at deskripti& 

!Spradley, 2007/ 66%

 Kelima, melakukan analisis wawanara

etnogra&is, bertujuan untuk memahami

 bagaimana suatu makna teripta dengan

 penggunaan simbolsimbol budaya.

emudian dilanjutkan dengan memulai

suatu analisis domain dengan melakukan

 penarian suatu domain pendahuluan

!Spradley, 2007/ $$7%

Page 10: materi seminar lipi (Autosaved).docx

7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx

http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 10/20

 Keenam, membuat analisis domain, yang

akan digunakan untuk memahami si&at

dasar semantik serta peran hubungan itu

dalam pembuatan sebuah analisis domain,

untuk mengidenti&ikasi langkahlangkah

dalam menganalisis suatu domainkebudayaan !Spradley, 2007/ $86%

 Ketujuh, mengajukan pertanyaan

struktural, bertujuan untuk  

mengidenti&ikasi berbagai jenis pertanyaan

struktural, serta untuk menguji suatu

domaindomain budaya yang telah

dihipotesiskan sebelumnya !Spradley,

2007/ $)7%

 Kedelapan, membuat analisis taksonomik,

analisis ini bertujuan untuk memilih

sebuah &okus yang bersi&at sementaraunntuk membuat analisis mendalam, untuk 

memahami berbagai taksonomi rakyat dan

 bagaimana taksonomi itu mengorganisir 

suatu domain !Spradley, 2007/ $7)%

 Kesembilan, mengajukan pertanyaan

kontras, bertujuan untuk memahami

 prinsipprinsip penemuan utama dalam

studi makna budaya, mempelajari ara

ara menemukan berbagai kontras atau

 perbedaan antara berbagai simbol budaya

Spradley, 2007/ 20$%

 Kesepuluh, membuat analisis komponen,

 bertujuan untuk memahami peran analisis

komponen dalam studi sistem makna

 budaya, untuk mengidenti&ikasikan

langkahlangkah dalam membuat analisis

komponen !Spradley, 2007/ 226%

 Kesebelas, menemukan tematema budaya,

 bertujuan untuk memahami si&at dasar 

tematema dalam sistem makna budaya,

untuk mengidenti&ikasikan beberapastrategi membuat sebuah analisis tema

!Spradley, 2007/ 26%

 Keduabelas, menulis sebuah etnogra&i,

 bertujuan untuk memahami si&at dasar 

 penulisan etnogra&is sebagai bagian dari

 proses penerjemahan, untuk 

mengidenti&ikasikan tahaptahap yang

 berbeda dalam penulisan etnogra&is.

eduabelas langkah penelitian etnogra&i

tersebut akan dipakai dalam penelitian ini

dan akan diuraikan dalam teknik  pengumpulan data di bawah ini.

$eknik Pengumpulan -ata

Pada teknik pengumpulan data,

 peneliti menggunakan langkah penelitian

etnogra&is sebagaimana konsekuensi dari

Teori Eelasional Spradley. Pengumpulan

data tersebut ditempuh oleh penelitimelalui langkahlangkah penentuan

in&orman dan tema budaya, wawanara

etnogra&is, pengamatan partisipan atau

terlibat, membuat atatan etnogra&is dan

 pemilahan data pustaka. Peneliti memulai

akti&itas penelitian ini terhitung mulai

 bulan <ktober 20$$ !membaa berbagai

literatur terkait vegetarian di Surabaya dan

Teori Subkultur%, bulan #esember 20$$

 peneliti mulai mengamati dan mengenal

lebih intensi& pelaku vegetarian diSurabaya yang ternyata terdiri atas anggota

I"S ! Indonesian Vegetarian Society% dan

 bukan anggota I"S.

Peneliti pada bulan Januari 20$2,

mengikuti beberapa kegiatan yang si&atnya

insidental yang dilakukan pelaku

vegetarian utamanya yang bukan anggota

I"S, dengan berkumpul di suatu rumah di

Jalan #armokali Fo. $ Surabaya. Eumah

yang digunakan sebagai kantor notaris

sekaligus galeri seni karena banyak 

terdapat lukisan dan benda seni, baik yang

disimpan di lantai satu atau lantai dua.

Pada bulan =ebruari, ketika sedang

 berbinang mengenai topik keelakaan

lalulintas yang sering terjadi di dekat

tempat tinggal peneliti, terlintas ide untuk 

membuat 1mbulane gratis yang bisa

digunakan sebagai pertolongan korban

keelakaan karena seringnya korban

terlambat diangkut ke rumah sakitterdekat. Selain itu, 1mbulane tersebut

 bisa digunakan siapa dan kapan saja yang

membutuhkan. 1khirnya renana

1mbulane tersebut terlaksana pada bulan

 Fovember 20$2 dan saat laporan ini

ditulis, mobil 1mbulane tersebut

ditempatkan di desa Peneliti Jalan Eaya

#esa Sidorejo, yang merupakan jalan

utama yang menghubungkan Surabaya

(ojokerto dan dikenal sebagai jalur 

tengkorak'maut.

Page 11: materi seminar lipi (Autosaved).docx

7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx

http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 11/20

Pada bulan (aret 20$2 dan bulan

 bulan seterusnya, peneliti terlibat

 pembiaraan lebih intens dengan pelaku

vegetarian tersebut, menganalisa

kehidupan yang telah mereka jalani dan

sisa kehidupan yang akan dijalanikemudian, berusaha memberikan lebih

 banyak man&aat untuk orang lain baik 

 berupa moral dan material. Pada bulan

1pril 20$2, peneliti mulai mengurangi

intensitas pertemuan karena harus

menyiapkan berbagai re&erensi

kepustakaan berupa buku dan sumber

sumber lain yang berkaitan dengan objek 

 penelitian, yaitu mengenai makna identitas

 pelaku vegetarian, motivasi dan ideologi

yang memengaruhi mereka. Peneliti jugamulai intens mengamati pelaku vegetarian

yang merupakan anggota I"S Surabaya.

ulan <ktober 20$2, peneliti mengikuti

mata kuliah Sub$ultur  yang membahas apa

de&inisi subkultur, bagaimana

 perkembangan awal subkultur dan kapan

suatu budaya bisa dianggap subkultur.

(ata kuliah tersebut penting karena

 berkaitan dengan objek utama Penelitian

Tesis ini, vegetarian sebagai suatu

subkultur. Pada bulan #esember 20$2,

 peneliti mengikuti +elvi ,xpo bertempat di

allroom -randity Surabaya, yang

diadakan oleh komunitas I"S Surabaya.

Pada momen ini, dengan berbagai

 pertimbangan di antaranya agar lebih

mengenal dan memahami pelaku

vegetarian, peneliti mengisi &ormulir 

aplikasi sebagai anggota I"S Surabaya

sekaligus anggota  International Vegan

'nion, meski peneliti sendiri bukanseorang pelaku vegetarian.

Pada bulan Januari 20$8, peneliti

mengajukan i+in tertulis kepada I"S

Surabaya untuk melakukan penelitian

lapangan dengan lokasi di "ihara udha

(aitrya Jalan #ukuh upang Gtara, yang

menjadi kantor sekretariat I"S Surabaya

sekaligus tempat diadakannya meat !ree

 onday  setiap hari Senin pukul $:.00

20.00. #i bulan =ebruari, peneliti beberapa

kali mendatangi "ihara tersebut untuk  berkoordinasi dengan pengurus dan sejak 

 bulan (aret sampai laporan ini ditulis,

 peneliti berusaha rutin datang pada setiap

Senin malam dengan tujuan semakin

mengenal dan memahami akiti&itas para

 pelaku "egetarian. Sebagaimana yang

telah peneliti sebutkan, perjalanan pengumpulan data tersebut sudah

ditempuh melalui langkahlangkah

 penentuan in&orman dan tema budaya,

wawanara etnogra&is, pengamatan

terlibat, membuat atatan etnogra&is dan

 pemilahan data pustaka.

$emuan dan Analisis

Pelaku vegetarian menyadari

 bahwa ajaran inta kasih, tidak menyakiti

dan membunuh makhluk lain merupakan

suatu tindakan mulia, sehingga memotivasimereka untuk seara sadar mengakui

 bahwa apa yang selama ini telah mereka

lakukan sebelumnya dan juga masyarakat

 pada umumnya !dengan mengonsumsi

makhluk bernyawa% adalah suatu tindakan

yang ?tidak benar@. (ereka mengikuti apa

yang telah diajarkan oleh kelompoknya

dan apa yang menjadi suara hatinya yang

terdalam, suara kebenaran dari Sang

Penipta, untuk selanjutnya berhenti

menyakiti dan membunuh hewan apalagi

memakannya. (ereka sangat peraya diri

dan yakin bahwa vegetarian adalah

tindakan yang tepat, keputusan tersebut

telah membuat persepsi kehidupan mereka

 berbeda dengan kelompok lainnya, pelaku

vegetarian akhirnya menyesuaikan diri

dengan aturan dalam komunitasnya,

menjadi bagian dari komunitas dengan

segala konsekuensinya, dan lebih

menghargai identitas sebagai vegetarian."egetarian merupakan awal untuk 

 belajar akan inta kasih kepada semua

makhluk hidup, setiap hari, dari inta kasih

itu diteruskan dengan nilainilai spiritual

yang tinggi. 9ewanhewan yang keil

harus dihargai, bukan hanya tidak 

dimakan, terdapat na&as kehidupan di sana,

 proses belajar untuk menintai dan

menghormati makhluk lain itu berakibat

seorang pelaku vegetarian akhirnya bisa

mengendalikan diri ketika bertemu

Page 12: materi seminar lipi (Autosaved).docx

7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx

http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 12/20

keadaan yang tidak diinginkan, itulah

kemuliaan yang tinggi sebagai manusia.

Seara kualitati& peneliti

menemukan adanya tiga jenis motivasi

yang ada pada pelaku vegetarian, ketiga

 jenis motivasi tersebut adalah moti% spiritual( moti% kesehatan  serta moti% 

ajaran agama.

Suatu masyarakat enderung untuk 

menyamakan apa yang mereka lakukan,

menyamakan rangsangan yang umum yang

karenanya mereka bereaksi, reaksi

terhadap pola makan yang tidak wajar dari

 pelaku vegetarian tersebut dimediasi oleh

struktur dan proses mental masyarakat

seara umum, reaksi tersebut beragam

namun intinya masyarakat Surabaya tetap bisa menerima keberadaan komunitas

 pelaku vegetarian sebagai bagian dari

varian kebudayaan masyarakat Surabaya

seara umum.

Terdapat suatu pengaruh interaksi

simbolik dalam pembentukan makna

identitas sosial pelaku vegetarian di

Surabaya, yakni pengaruh sosial

masyarakat terhadap individu pelaku

vegetarian yang dimediasi oleh konsepsi

 pribadi, kepribadian itu sendiri munul dan

seara konstan diubah melalui kehidupan

dengan proses interaksi antar individu, di

dalam kehidupan keseharian baik di

tempat kerja dan di rumah. Pelaku

vegetarian awalnya tidak menunjukkan

identitasnya sebagai seorang vegetarian

namun pada akhirnya lingkungan di

sekitarnya mengetahui, interaksi yang

timbul beragam baik menghormati atau

sebaliknya, tetapi pada akhirnyakeberadaan pelaku vegetarian diakui

sebagai bagian dari masyarakat seara

umum, interaksi ini sangat simbolis sejak 

kebiasaan'perilaku tidak hanya &ungsional

saja tapi merupakan ekspresi yang

 berlebihan, masyarakat pada akhirnya bisa

menerima keberadaan pelaku vegetarian,

memperhitungkan keberadaannya dengan

menyediakan menu yang tidak  

mengandung unsur hewani !simbol

makanan vegetarian% khusus untuk pelakuvegetarian tersebut dalam berbagai aara

syukuran yang ada di lingkungan tempat

tinggalnya.

Terdapat proses yang mengubah

seseorang menjadi anggota kelompok 

yakni pertama(  Penggolongan diri' sel! 

categoriation yakni proses penggolonganakan menghasilkan tiruan persepsi atas

semua anggota dari kategori sosial atau

kelompok dengan karakter yang sama dan

membedakannya dengan kelompok lain.

Terdapat proses yang dilalui pelaku

vegetarian di Surabaya sebelum

memutuskan untuk memilih bervegetarian,

yakni terlebih dulu telah mengenal orang

lain yang telah bervegatarian'ajaran

tentang vegetarian, kemudian memahami

 persepsi dan karakter yang munul, danakhirnya bervegetarian'mengategorikan

dirinya sebagai vegetarian.

Proses yang kedua  adalah

 perbandingan sosial' social comparison,

yang menyebutkan terdapat kerangka

subjekti& penilaian manusia, yakni terdapat

seperangkat perbandingan lain yang

subjekti& dan terdapat pada individu dalam

 pembuatan penilaian tertentu, dan inilah

yang mengatur pembuatan penilaian

tersebut. erangka subjekti& dalam

 pemikiran pelaku vegetarian Surabaya di

antaranya adalah, keyakinan membunuh

hewan untuk dikonsumsi adalah suatu dosa

 besar'karma pembunuhan. eyakinan

selanjutnya adalah realitas yang dirasakan

setelah bervegetarian, ketika orang lain

mudah terpaning untuk marah'emosi,

 pelaku vegetarian merasa bangga karena

mereka tidak mudah untuk marah'emosi.

Seara kualitati&, penelitimenemukan terdapat delapan identitas

sosial pelaku vegetarian di Surabaya,

meliputi/ Tidak (engonsumsi (akanan

9ewani euali Susu 9ewan dan Telur 

Gnggas, 5ebih Sabar dalam (enghadapi

(asalah, (emiliki ondisi =isik Eelati& 

5ebih Sehat #ibandingkan <rang yang

Tidak ervegetarian, Hajah dan &isik 

Tampak 5ebih  Fresh, Tanda Penuaan

Eelati& 5ebih 5ambat, erpikir 5ebih

Spiritual, 5ebih (emilih 9idupSederhana, Identitas Sosial "egetarian dari

Page 13: materi seminar lipi (Autosaved).docx

7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx

http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 13/20

1spek FonPelaku !orang yang sungguh

sungguh terpanggil hatinya sehingga bisa

menahan na&sunya untuk tidak memakan

daging dan pelaku vegetarian lebih sabar 

dalam menghadapi sesuatu yang tidak 

disukai%.Identitas sosial pelaku vegetarian di

Surabaya adalah &enomena perilaku yang

seara kualitati& berbeda dengan individu

yang bukan pelaku, ini merupakan perilaku

kelompok yang di dalamnya terdapat

rangkaian konsep diri mengenai

 bagaimana pola makan vegetarian

kemudian berkembang menjadi pola hidup

seorang vegetarian yang penuh inta kasih,

sabar dan lebih spiritual, suatu konsep

yang awalnya sangat sosial menjadiidentitas sangat pribadi. Terdapat suatu

motivasi individual di dalam diri pelaku

vegetarian untuk mengadopsi suatu nilai

tertentu, kategori diri tertentu dan

menghindari suatu nilai yang lain, hal ini

nampaknya merupakan suatu proses

mekanis melalui kemampuan individu

untuk seara subjekti& menegaskan

kembali suatu konteks atau menegosiasi

semua konteks yang baru dari suatu

 perilaku untuk dilihat. Pelaku vegetarian di

Surabaya seara subjekti& menegasakan

dan menegosiasikan suatu konsep baru

tentang bagaimana seharusnya manusia itu

hidup dan berhubungan dengan alam

sekitarnya, hidup yang selaras dan

harmonis dengan tidak membunuh hewan

dan mengonsumsinya sehingga dapat

membantu menanggulangi berbagai

 permasalahan, baik kesehatan, krisis

 pangan serta kerusakan lingkungan.Seara kualitati&, peneliti

menemukan bahwa terdapat empat aspek 

ideologi yang ada pada pelaku vegetarian

di Surabaya, diyakini sepenuh hati dan

menjadi satu dalam sikap, perbuatan dan

 pemikiran pelaku vegetarian yang menjadi

in&orman. erikut merupakan beberapa

ideologi'keyakinan mereka, meliputi/ .i+a

/ebih $enang0abar( emakin Merasa

-ekat dengan $uhan( aspek piritual

/ebih "erkembang  serta  Vegetariansebagai uatu 'lmu Pengetahuan 1

1spek ketenangan jiwa yang

dimiliki oleh pelaku vegetarian, salah satu

 pemiunya adalah kemampuan

menurunkan tingkat emosi sehingga bisa

mengendalikan diri ketika menghadapi

 permasalahan. Setiap hari, seorang pelakuvegetarian berlatih untuk mengembangkan

ajaran inta kasih kepada semua makhluk,

setiap hari berlatih hidup sederhana

melalui pola makan vegetarian namun

tetap bisa bersyukur dan berbahagia.

 Famun bukan berarti seorang pelaku

vegetarian tidak bisa marah, marah adalah

hal yang lumrah, marah yang terkendali

untuk pembelajaran, bertujuan untuk 

kebaikan dari kebiasaankebiasaan yang

kurang tepat dalam kehidupan1pa pun latar belakang agama

yang dianut oleh pelaku vegetarian,

terdapat satu kesamaan yang dirasakan

yakni semakin merasa dekat dengan Sang

Penipta. #i dalam kehidupan keseharian,

mulai bangun pagi hingga malam

menjelang tidur, semua tindakan dilakukan

dengan penuh kesadaran sebagai wujud

 pengakuan terhadap keberadaan Tuhan.

Setiap hari selalu berlatih untuk berpikir 

yang positi&, berbuat untuk kebaikan

semua makhluk hidup, setiap hari selalu

 berlatih hidup sederhana baik dari pola

makan dan pola hidup, hanya untuk 

semakin dekat dengan Tuhan, sebagai

umat yang taat.

1spek selanjutnya yang

diyakini oleh pelaku vegetarian dalam

 penelitian ini adalah spiritualitas yang

lebih berkembang. Pelaku vegetarian yang

sungguhsungguh dalam menerapkan polahidup vegetarian, menyadari bahwa ada

aspek spiritual dalam diri mereka yang

dirasakan lebih berkembang. eyakinan

akan aspek spiritualitas yang lebih

 berkembang, ditemui pada semua pelaku

vegetarian baik udha, Islam dan yang

lainnya. (ereka bisa menangkap dengan

 jelas ahaya etuhanan, mengakui

kebesaran Sang Penipta yang telah

membuat kehidupan tidak hanya di dunia

tapi juga di akhirat kelak. Terdapat aspek spiritualitas yang universal yang telah

Page 14: materi seminar lipi (Autosaved).docx

7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx

http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 14/20

dirasakan oleh mereka yang bervegetarian

dengan sungguhsungguh.

Pola hidup vegetarian terdiri atas

seperangkat pengetahuan terhadap suatu

 pola makan yang melaksanakan

ketentuannya dengan penuh tanggung jawab dan kesungguhan yang pada

akhirnya berpengaruh terhadap pola hidup

 pelakunya, vegetarian merupakan 'lmu

Kebijaksanaan Kehidupan Manusia.

1spek yang dikaji oleh ilmu

 pengetahuan itu !ontologis%, istilah

vegetarian berasal dari bahasa latin

vegetus yang memiliki makna sehat, kuat

dan bergairah, jadi orang yang

 bervegetarian adalah orang yang sehat,

kuat dan bergairah. Pengertian lainvegetarian adalah orang yang memilih

untuk sama sekali tidak memakan makhluk 

 berjiwa, baik yang terbang di udara,

merayap di darat dan berenang di air.

;ara untuk mendapatkan

 pengetahuan tersebut !epistemologis%,

terdapat beberapa upaya dalam

melaksanakan pola vegetarian, selain tentu

saja tidak memakan makhluk yang

 bernyawa. erdasarkan penuturan

in&orman, dijelaskan bahwa melalui pola

makan sederhana dengan tidak  

mengonsumsi daging'makhluk bernyawa,

maka dengan sendirinya pelaku vegetarian

telah berlatih untuk hidup sederhana dalam

 berbagai aspek, meliputi pemikiran, gaya

hidup dan lainlain.

Gntuk man&aat apakah ilmu

 pengetahuan tersebut dipergunakan

!aksiologis%( aspek aksiologis'man&aat

dalam bervegetarian. Seara kualitati& menurut penuturan in&orman dalam

 penelitian ini, sangat banyak, oleh peneliti

kemudian diklasi&ikasikan sebagai

identitas yang khusus, yakni bagian dari

identitas sosial yang terdapat pada pelaku

vegetarian di Surabaya yang meliputi/

lebih sabar dalam menghadapi setiap

masalah, memiliki &isik lebih sehat

dibandingkan orang yang tidak 

 bervegetarian, wajah dan &isik tampak 

lebih &resh, tanda penuaan lebih lambat,lebih banyak berpikir spiritual serta lebih

memilih hidup sederhana. esemua

man&aat tersebut terjadi seara perlahan

tanpa disadari oleh pelakunya.

impulan dan aran

Pelaku vegetarian menyadari

 bahwa ajaran inta kasih, tidak menyakitidan membunuh makhluk lain merupakan

suatu tindakan mulia, sehingga memotivasi

mereka untuk seara sadar mengakui

 bahwa apa yang selama ini telah mereka

lakukan sebelumnya dan juga masyarakat

 pada umumnya !dengan mengonsumsi

mahkluk bernyawa% adalah suatu tindakan

yang ?tidak benar@. (ereka mengikuti apa

yang telah diajarkan oleh kelompoknya

dan apa yang menjadi suara hatinya yang

terdalam, suara kebenaran dari SangPenipta, untuk selanjutnya berhenti

menyakiti dan membunuh hewan apalagi

memakannya. Terdapat adanya tiga jenis

motivasi yang ada pada pelaku vegetarian,

ketiga jenis motivasi tersebut adalah moti% 

spiritual( moti% kesehatan  serta moti% 

ajaran agama.

Terdapat proses yang dilalui pelaku

vegetarian di Surabaya sebelum

memutuskan untuk memilih bervegetarian,

 pertama terlebih dulu telah mengenal

orang lain yang telah bervegatarian'ajaran

tentang vegetarian, kemudian memahami

 persepsi dan karakter yang munul, dan

akhirnya bervegetarian'mengategorikan

dirinya sebagai vegetarian. edua adalah

adanya kerangka subjekti& dalam

 pemikiran pelaku vegetarian Surabaya

diantaranya adalah, keyakinan membunuh

hewan untuk dikonsumsi adalah suatu dosa

 besar'karma pembunuhan. eyakinanselanjutnya adalah realitas yang dirasakan

setelah bervegetarian, ketika orang lain

mudah terpaning untuk marah'emosi,

 pelaku vegetarian merasa bangga karena

mereka tidak mudah untuk marah'emosi.

#elapan identitas sosial pelaku

vegetarian di Surabaya, meliputi/ Tidak 

(engonsumsi (akanan 9ewani euali

Susu 9ewan dan Telur Gnggas, 5ebih

Sabar dalam (enghadapi (asalah,

(emiliki ondisi =isik Eelati& 5ebihSehat #ibandingkan <rang yang Tidak 

Page 15: materi seminar lipi (Autosaved).docx

7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx

http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 15/20

ervegetarian, Hajah dan &isik Tampak 

5ebih Fresh, Tanda Penuaan Eelati& 5ebih

5ambat, erpikir 5ebih Spiritual, 5ebih

(emilih 9idup Sederhana, Identitas Sosial

"egetarian dari 1spek FonPelaku !orang

yang sungguhsungguh terpanggil hatinyasehingga bisa menahan na&sunya untuk 

tidak memakan daging dan pelaku

vegetarian lebih sabar dalam menghadapi

sesuatu yang tidak disukai%.

Seara umum, vegetarian

merupakan suatu pola makan yang tidak 

mengonsumsi makanan berbasis hewani,

tetapi masih mengonsumsi susu hewan dan

telur unggas. Istilah vegetarian berasal dari

 bahasa latin vegetus yang memiliki makna

sehat, kuat dan bergairah, jadi orang yang bervegetarian adalah orang yang sehat,

kuat dan bergairah. Seara khusus

vegetarian merupakan suatu upaya pelaku

untuk mendekat kepada Tuhan,

 bervegetarian menghendaki batin yang

 bersih penuh kerendahan hati, tenang,

damai, penuh belas kasih sehingga dapat

dengan jelas merasakan keberadaan Tuhan

yang berada di dalam diri setiap manusia,

Tuhan berada di dalam setiap hati manusia

yang jernih, karena suara hati yang jernih

itulah suara Tuhan. #emikianlah

keyakinan yang ada pada pelaku

vegetarian dalam penelitian ini. erkaitan

dengan penelitian makna identitas sosial

vegetarian di Surabaya, hasil penelitian

menemukan dua jenis pola vegetarian

yakni "egan dan 5ato ovo.

1pa pun motivasi awal

 bervegetarian, pada akhirnya bervegetarian

merupakan suatu upaya seseorang untuk  bisa mendekat dan memahami keberadaan

Sang Penipta, merasakan bahwa Tuhan

itu berada di dalam diri manusia, sangat

dekat bahkan melebihi urat leher manusia

itu sendiri. esimpulan tersebut dibuktikan

 pada temuantemuan di lapangan yang

dialami oleh pelaku vegetarian, yang di

awali dengan pola makan vegetarian

kemudian seara perlahan merubah

 perilaku seseorang dan akhirnya menjadi

suatu pola hidup. 9asil penelitianmenemukan dua jenis pola vegetarian

yakni "egan dan 5ato ovo. Terdapat

empat aspek ideologi yang ada pada

 pelaku vegetarian di Surabaya, diyakini

sepenuh hati dan menjadi satu dalam

sikap, perbuatan dan pemikiran pelaku

vegetarian yang menjadi in&orman,meliputi/  .i+a /ebih $enang0abar(

emakin Merasa -ekat dengan $uhan(

aspek piritual /ebih "erkembang

serta  Vegetarian sebagai uatu 'lmu

Pengetahuan 1

aran

Perlu adanya studistudi lanjutan

yang terkait dengan makna identitas

vegetarian di masyarakat. Sampai saat inistudi tentang vegetarian masih terbatas,

yakni pada kandungan gi+i dan nutrisi

 pelaku vegetarian saja, belum banyak yang

memahami bagaimanakah sesungguhnya

 perilaku vegetarian itu, identitas mereka

dan berbagai keyakinan mereka.

eberadaan pelaku vegetarian

seharusnya mendapat perhatian khusus

dari pemerintah atau pembuat kebijakan

 publik, karena aspek positi& yang ada pada

 pelaku vegetarian sangat besar, baik aspek 

 budaya, kesehatan dan penyelamatan

lingkungan. 1palagi akhirakhir ini, di

Indonesia timbul beberapa kerusuhan di

masyarakat, terkadang dipiu oleh hal

yang sederhana. Sebagai negara

multikultur, semestinya semua masyarakat

mampu menghargai dan menghormati

 perbedaan yang ada sehingga bisa hidup

damai penuh inta kasih terhadap sesama.

-a%tar Pustaka

1brams, #omini dan (ihael 1 9ogg.

200*. Social Identi!ication) A

Social Psychology o! Intergroup

 .elations and "roup Processes) 

5ondon/ Eoutledge

1lkandahlawi, (aulana (uhammadakariyya. Eah. a. 200*.

Page 16: materi seminar lipi (Autosaved).docx

7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx

http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 16/20

 +impunan Fadhilah Amal) 

3ogyakarta/ 1shSha&& 

1tlas, Fava. 20$0. "egan >press.

 Featuring 01 .ecipes !or

2uic$& 3elicious and +ealthy eals) Few 3ork/ roadway

ooks

arker, ;hris. 20$$. 4ultural Studies)

5eori dan Pra$ti$) antul/

reasi Haana

;haney, #avid. 20$$. 6i!e Style7 Sebuah

 Pengantar %omprehensi! .

3ogyakarta/ Jalasutra

;reswell, John H. 200. .esearch 3esign72ualitative 2uantitative And

 ixed ethods Approaches.

;ali&ornia/ Gniversity o&

 Febraska

#avis, =red. $66. Fashion& 4ulture& and

 Identity. ;hiago/ The

Gniversity o& ;hiago Press

#ewi, Eatna Sari. +ubungan Asupan

 Protein& Vitamin (8& Vitamin 4 dan 9at (esi dengan %adar

 +emoglobin pada %elompo$

 6a$to-ovo Vegetarian. Skripsi.

=akultas esehatan (asyarakat.

Gniversitas 1irlangga

=atmawati, Suju. 20$2. +ubungan antara

 Pengetahuan "ii dan Asupan

 9at "ii dengan Status "ii dan

 .isi$o :steoporosis pada

 %elompo$ 6a$to-ovoVegetarian) Skripsi =akultas

esehatan (asyarakat.

Gniversitas 1irlangga

-eorge, #iana and John Trimbur. 2007.

 .eading 4ulture7 4ontexts !or

4ritical .eading and #riting)

Sixth ,dition. Few 3ork/

Pearson 5ongman

9aruyama, Shigeo. 20$8. 5he iracle o!

 ,ndhorphin7 Sehat& udah dan

 Pra$tis dengan +ormon

 %ebahagiaan. andung/ (i+an

Pustaka

9ebdige, #ik. 2002. Subculture7 5he

 eaning o! Style 5ondon/

Eoutledge

9okey, Jenny and 1llison James. 2008.

Social Identities7 A 4ross the

 6i!e 4ourse. Few 3ork/

Palgrave (amillan

9ogg, (argaret . ed. 200*. 4onsumer

 (ehavior I7 .esearch and

 In!luences) 4onsumer (ehavior

as a Field o! Study) 5ondon/

Sage Publiation ltd

Indonesia "egetarian Soiety. 2007.

 Panduan Vegetarian Sedunia.

Jakarta/ I"S Press

ajeng, I Fyoman. 20$0. Sarasamuccaya&

dengan 5e$s (ahasa Sanse$erta

dan Jawa %una. Surabaya/

Paramita

aplan, #avid dan Eobert 1. (anners.

2002. 5eori (udaya. 3ogyakarta/Pustaka Pelajar 

ebung, onrad. 20$$. Filsa!at (erpi$ir

:rang 5imur) Indonesia& 4ina

dan India. Jakarta/ Prestasi

Pustakaraya

eluarga "egetarian (aitrya Indonesia.

200).  Panduan Vegetarian

 Indonesia. Jakarta/ "(I Press

oentjaraningrat. 2006.  Pengantar Ilmu Antropologi)  Jakarta/ Eineka

;ipta

remmel, Susan. 200*. 'nderstanding

 ,ating (oundaries7 A Study o!

Vegetarian Identities. 1 Thesis

(aster o& 1rts #epartment o&

Soiology. ;ollege o& 1rts and

Sienes. Gniversity o& South

=lorida

Page 17: materi seminar lipi (Autosaved).docx

7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx

http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 17/20

5estari, #iana Putri. 2006.  +idup Sehat 

 (ebas Penya$it7 Solusi 4erdas

5erhindar dari Penya$it)

3ogyakarta/ (oner 

 aetrya& (hi$su (er$antong , 20$2.Jakarta/ 5embaga Pengkajian

dan Pengembangan (aetrya

Indonesia

 Falurita, #wi Hahyu. 200*.  Perbedaan

 %ecu$upan "ii ;Protein& 9at 

 (esi& Vitamin (8 dan Vitamin

4< dan Status "ii %elompo$ 

Vegetarian 6acto :vo dan 6acto

Vegan. Skripsi. =akultas

esehatan (asyarakat.Gniversitas 1irlangga

 Fugroho, Sri 9aryanto S. 2006. 5erapi

 Pengobatan 5umor-%an$er)

3ogyakarta/ anisius

Pradopo, Eakhmad #joko, dkk. 200$.

 etodologi Penelitian Sastra.

3ogyakarta/ 9anindita -raha

Hidya

Eutland, Jonathan. $676. 5ubuh anusia7 Pusta$a Pengetahuan odern.

Jakarta/ Hidyadara

Saputra, Eiki. 20$2. 5uhan Semua Agama7

 Perspe$ti! Filsa!at Perennial Seyyed

 +ossein =asr . 3ogyakarta/ lima

Sati, Pakih #. 1. 20$$. Syarah Al-+i$am7

 %alimat-%alimat ena$>ub$an Ibnu

?Atha@illah dan 5a!sir otivasinya) 

3ogyakarta/ #iva Press

Shreiber, #avid Servan. 20$0.  +idup

 (ebas %an$er7 5erobosan

5erbaru encegah& melawan

dan engobati %an$er  .

andung/ Kanita

Setyani, onita Insiyana. 20$2.

 Perbedaan Inde$s assa 5ubuh

;I5< dan Status Anemia padaVegetarian dan =onvegetarian.

Skripsi. =akultas esehatan

(asyarakat. Gniversitas

1irlangga

Smith, (ar 1 and Peter ollok. ed.

200). 4ommunities In

4yberspace. Few 3ork/

Eoutledge

Spradley, James P. 2007.  etode

 ,tnogra!i. 3ogyakarta/ Tiara

Haana

Storey, John. 200*. 4ultural Studies dan

$a>ian (udaya Pop7 Pengantar 

$omprehensi! 5eori dan etode.

3ogyakarta/ Jala Sutra

Sugiyono, 20$$. etode Penelitian

 %uantitati! %ualitati! dan .3.

andung/ 1l&abeta

Suhartono, Suparlan. 200). Se>arah

 Pemi$iran Filsa!at odern.

3ogyakarta/ 1rEu++

Suriasumantri, Jujun S. 20$0.  Filsa!at 

 Ilmu7 Sebuah Pengantar Populer .

Jakarta/ Pustaka Sinar 9arapan

Suseno, =ran+ (agnis. 20$0.  Filsa!at 

 sebagai Ilmu %ritis. 3ogyakarta/

anisius

Turner, Jonathan 9. $672. Pattern o!

Social :rganiation7 A Survey

o! Social Institutions. ;ali&ornia/

(-raw9ill, In.

Page 18: materi seminar lipi (Autosaved).docx

7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx

http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 18/20

Penelitian sosial budaya mengenai suatu masyarakat tertentu diharapkan mampu

untuk seara persuasi& mereduksi timbulnya kon&lik di tengah masyarakat, karena Indonesia

merupakan negara multikultur dengan banyak etnis dan agama berbeda. Salah satu penelitian

sosial yang signi&ikan adalah penelitian mengenai perilaku vegetarian di Surabaya yang

menggunakan pendekatan >tnogra&i sebagai langkahlangkah metodologinya. (etode

 penelitian yang dipakai oleh peneliti adalah >tnogra&i menurut James P. Spradley. (enurut

Spradley !$676%, >tnogra&i merupakan pekerjaan mendeskripsikan suatu kebudayaan dengan

tujuan utama pada aktivitas untuk memahami suatu pandangan hidup dari sudut pandang

 penduduk asli !pelaku vegetarian di Surabaya%. >tnogra&i sendiri bertujuan untuk memahami

sudut pandang penduduk asli !keyakinan'ideologi dan makna identitas pelaku vegetarian%,

hubungannya dengan kehidupan dan untuk mendapatkan pandangannya tentang dunianya

!Spradley, $676/ 8%.

(enurut pandangan Spradley, ketika membuat kesimpulan budaya, seorang

>tnogra&er membuat kesimpulan dari tiga sumberL Pertama, dari hal yang dikatakan orang.

#alam konteks ini adalah tindakan'respons dari masyarakat baik yang terlibat seara

langsung sebagai pelaku vegetarian, terlibat tidak langsung atau juga yang kontradikti&.

 %edua, dari ara orang bertindak. #alam konteks vegetarian adalah perilaku atau aktivitas

tidak mengonsumsi hewan'mahluk bernyawa sebagai sumber nutrisi.  %etiga, dari berbagai

arte&ak yang digunakan orang tersebut. 1rte&akarte&ak dalam pelaku vegetarian bisa berupa

 buku'teks panduan menjadi seorang vegetarian, datadata mengenai man&aat kesehatan dan

 penyelamatan lingkungan sebagai salah satu man&aat vegetarian !Spradley, $676/ $0%.

Pelaku vegetarian di Surabaya dalam persepekti& ilmu sosial dikenal sebagai

Subkultur'budaya minoritas yang berbeda. Subkultur mengenal adanya perbedaan dalam

apresiasi terhadap suatu budaya tertentu, namun perbedaan suatu sikap budaya tidak 

Page 19: materi seminar lipi (Autosaved).docx

7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx

http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 19/20

Page 20: materi seminar lipi (Autosaved).docx

7/21/2019 materi seminar lipi (Autosaved).docx

http://slidepdf.com/reader/full/materi-seminar-lipi-autosaveddocx 20/20

Penulis merupakan mahasiswa magister kajian sastra dan budaya pada =akultas ilmu

udaya Gniversitas 1irlangga Surabaya. 5ahir di Sidoarjo pada 220$$6:$, menyelesaikan

 pendidikan dasar di S#F arengkrajan I pada $668, pada $66* lulus dari S(PF I rian serta

lulus S(1F I rian pada $666. Pada 200) menyelesaikan pendidikan Sarjana Sastra

Indonesia dari =akultas Sastra Gniversitas 1irlangga. Saat ini akti& sebagai tenaga pengajar di

S( 3P( 7 Tarik di Sidoarjo.

Tema analisis yang kedua yakni Ilmu Sosial, (etodologi dan Perkembangan ontemporer

dengan Subtema Perkembangan Penelitian Sosial terhadap Perkembangan Ilmu Sosial

ertujuan menjawab pertanyaan kedua yakni ontribusi apa yang dapat dimainkan oleh

ilmuwan sosial di tengah kuasa tirani modalB