Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin

18
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karuania, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Bentuklahan Bentukan Asal Angin. Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah wawasan kegeografian kita. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik dan sran serta usulan demi perbaikan makalah yang kami buat di masa yang akan dating, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun bagi orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila ada salah kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa mendatang. Makassar, 5 Mei 2015 Penyusun, Kelompok VI 1 | Page

Transcript of Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin

Page 1: Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

dengan rahmat, karuania, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat

menyelesaikan makalah ini yang berjudul Bentuklahan Bentukan Asal Angin.

Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah

wawasan kegeografian kita. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik dan sran

serta usulan demi perbaikan makalah yang kami buat di masa yang akan dating,

mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Sekiranya makalah ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun bagi orang yang

membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila ada salah kata yang kurang

berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan

di masa mendatang.

Makassar, 5 Mei 2015

Penyusun,

Kelompok VI

1 | P a g e

Page 2: Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................1

DAFTAR ISI....................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................3

I.1 Latar Belakang...................................................................................3

I.2 Rumusan Masalah..............................................................................4

I.3 Tujuan Masalah..................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................5

II.1 Bentuklahan Bentukan Asal Angin..................................................5

II.2 Proses Terbentuknya Lahan Aeolin..................................................5

II.3 Jenis-jenis Bentuklahan Bentukan Asal Angin ...............................8

BAB III PENUTUP..........................................................................................13

III.1 Kesimpulan......................................................................................13

III.2 Saran................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................14

2 | P a g e

Page 3: Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin

BAB IPENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk-bentuk

permukaan bumi sebagai akibat adanya pengaruh tenaga asal dalam dan tenaga

asal luar bumi termasuk angin, hujan, penyinaran dan pemanasan matahari,

benturan benda asal ruang angakasa serta aliran air dan gletser yang

menghasilkan proses-proses geomorfik yang mengakibatkan terubahnya

bentuk-bentuk permukaan bumi. Objek utama geomorfologi adalah bentuk

lahan, proses geomorfologi, genesa dan evolusi pertumbuhan bentuk lahan,

beserta hubungannya dengan aspek lingkungan. Dalam hal ini utamanya

mengupas tentang berbagai bentuklahan dari bentukan berbagai asal proses

yang berbeda. Bentanglahan merupakan kombinasi atau gabungan dari

bentuklahan. Mengacu pada deginisi bentanglahan tersebut, maka dapat

dimengerti bahwa unit analasis yang sesuai adalah unit bentuklahan. Oleh

karena itu, untuk menganalisis dan mengklasifikasikan bentanglahan selalu

mendasarkan pada kerangka kerja bentuklahan. Bentuklahan adalah bagian dari

permukaan bumi yang memiliki bentuk topografis khas, akibat pengaruh kuat

dari proses alam dan struktur geologis pada material batuan, dalam skala ruang

dan waktu kronologis tertentu. Geomorfologi adalah studi yang

mendeskripsikan bentuklahan serta menyelidiki hubungan timbal balik antara

bentuklahan dan proses-proses tersebut dalam susunan keruangan.

Oleh karena itu untuk menganalisis bentanglahan lebih sesuai dengan

didasarkan pada bentuklahan, maka klasifikasi bentanglahan juga akan lebih

sesuai jika didasarkan pada unit-unit bentuklahan penyusunnya. Verstappen

(1983) mengklasifikasikan baentuklahan berdasarkan genesisnya menjadi

sepuluh macam bentuklahan asal proses yaitu, asal proses volkanik, structural,

fluvial, solusional, denudasional, eolin, marine, glasial, organic, dan

antropogenik.

3 | P a g e

Page 4: Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin

Dalam makalah ini aan membahas tentang bentuklahan aeolin.

Bentuklahan eolin adalah bentukan lahan oleh proses eksogenik dengna angina

sebagai agen pembentuk utamanya.

I.2 Rumusan Masalah

Adapun masalah yang di angkat dalam penulisan makalah ini berupa :

1. Bagaimanakah Bentuklahan bentukan asal angin ?

2. Bagaimanakah proses-proses terbentuknya Bentuklahan bentukan asal

angin?

3. Bagaimanakah jenis-jenis Bentuklahan bentukan asal angin?

I.3 Tujuan Masalah

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu agar Mahasiswa dapat :

1. Bentuklahan bentukan asal angina

2. Proses-proses terbentuknya bentuklahan bentukan asal angin

3. Jenis-jenis bentuklahan bentukan asal angin

4 | P a g e

Page 5: Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin

BAB II PEMBAHASAN

II.1 Bentuklahan bentukan asal angin

Bentuklahan asal proses angina/eolin adalah bentuklahan oleh proses

ekosgenik dengan angin sebagai agen pembentuk utamanya, yakni dengan

membentuk endapan oleh adanya pengikisan, pengangkutan dan pengendapan

bahan-bahan tidak kompak oleh angin. Hakekatnya bentuklahan eolin terdiri

dari tiga proses yakni :

1. Erosional (pengikisan)

2. Deposisional (pengangkutan)

3. Sedimentasi (pengendapan)

Eolin dapat berkembang dengan baik apabila terpenuhi persyaratan

sebagai berikut :

1. Tersedia material berukuran pasir halus hingga kasar dalam

jumlah yang banyak

2. Adanya priode kering yang panjang dan tegas

3. Adanya angin yang mampu mengangkut dan mengendapkan

bahan pasir tersebut

4. Gerakan angin tidak banyak terhalang oleh vegetasi maupun

objek lain.

II.1 Proses Terbentuknya Lahan Aeolin

1. Pengikisan oleh angin

Angin mengikis permukaan bumi melalui deflasi, eddy turbulensi,

dan abrasi.

a. Deflasi

Proses deflasi merupakan gerakan tiupan angin yang

membawa materi batuan, baik berupa debu halus, pasir, maupun

5 | P a g e

Page 6: Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin

materi yang kasar dan berat. Proses ini sering terjadi di daerah

yang merupakan tempat terkumpulnya pasir, semisal basin kecil

atau bukit pasir. Deflasi cenderung mengakibatkan terbentuknya

formasi-formasi baru di daerah depresi. Dibandingkan dengan erosi

air atau sungai keadaannya berlawanan, erosi air di daerah yang

berelief tinggi sangat kuat, sebaliknya erosi angin didaerah

ckungan/basing sangat kuat.

Deflasi hanya dapat terjadi setelah materi batuan

mengalami pencucian dan kemudian dibawa ke tempat yang lebih

rendah. Materi yang diendapkan tersebut pada umumnya berupa

butiran halus sehingga mudah mengalami deflasi.

b. Korasi

Korasi angin dapat menimbulkan beberapa bentuk atau

bentang alam yang sangat luas. Gerakannya hanya dapat terjadi di

dekat permukaan tanah. Ini terjadi arena angin tidak dapat

mengangkut pasir ketempat yang lebih tinggi.

Berdasarkan kerjanya korasi dapat dibedakan menjadi :

a) Polishing dan Pitting

Gerakan angin yang membawa/disertai pasir disebut

dengan polishing. Gerakan angin yang membawa pasir

yang mempunyai kemampuan untuk melubangi pasir

disebut Pitting.

b) Grooving dan Shaping

Batuan yang telah berlubang sebagai akibat

kekuatan Pitting akan terus mengalami pembentukan

lubang sehingga makin lama makin besar dan dalam.

Proses melubangi secara terus-menerus menghasilkan

lubang yang besar dan dalam disebut Grooving. Batuan

yang berlubang-lubang besar tersebut kemudian berubah

menjadi pecah-pecah dan berkeping-keping. Proses

terjadinya pecahan dan kepingan ini disebut Shaping.

6 | P a g e

Page 7: Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin

c) Faceting

Batuan yang telah berkeping-keping berubah

menjadi lebih kecil lagi, proses inilah yang disebut dengan

Faceting.

2. Pengangkutan oleh angin

Materi batuan yang mudah terangkut oleh angin adalah materi-

materi halus, misalhnya debu. Materi yang halus ini akan diterbangkan

oleh angin sampai ke tempat yang cukup jauh. Adapun jneis-jenis gerakan

pengangkutan materi oleh angin adalah :

a. Suspensi

Merupakan gerakan vertikan tiupan angin yang mampu

mengangkut materi-materi halus ke tempat yang lebih jauh. Gerakan

ini tidak beasr peranannya dalam mengangkut pasir karena

kemampuan mengangkat ke atas sangat terbatas.

Pada saat angin mengangkut debu kadang-kadang disertai

dengan gerakan turbuler. Kecepatan angin tidak selalu tetap tetapi

selalu mengalami variasi periode yang pendek sehingga menyebabkan

adanya tekanan angin. Tekanan angin ini mneyebabkan udara berputar

ke segala arah, putaran udara ke segala arah inilah yang dapat

menyebabkan terjadinya gerakan suspensi .

b. Saltasi

Yaitu gerakan meloncat materi butiran yang disebabkan oleh

tabrakan dan pantulan angin yang bermuatan pasir. Gerakan saltasi

secara langsung disebabkan tekanan angin terhadap butiran pasir, pasir

yang ditiup angin pada umumnya mempunyai gerakan saltasi.

c. Rayapan permukaam

Gerakan rayapan permukaan disebabkan oleh karena tubrukan

materi butiran oleh gerakan saltasi. Terjadinya tubrukan materi butiran

ini secara teratur, tetapi kadang-kadang juga tersebar menjadi pecahan-

pecahan diatas tempat jatuhnya pasir. Oleh karena benturan ini,

gerakan materi butiran menjadi lambat yang selanjutnya menjadi

7 | P a g e

Page 8: Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin

rayapan permukaan. Kadang-kadang angin yang mengangkut debu

atau pasir bergerak berputar seperti spiral, gerakan seperti ini disebut

dengan badai debu.

3. Pengendapan oleh Angin

Proses pengendapan ini terjadi apabila butiran yang telah terbawa

oleh angin tadi jatuh setelah gerakan menjadi lambat. Selain karena

kecepatan yang menjadi lambat, pengendapatn juga terjadi karena butiran

yang terbawa oleh angin mengalami benturan terhadap permukaan

kejadian ini sebagai hasil dair proses saltasi dan rayapan tanah. Apabila

butiran tersebut tidak membentur permukaan dan terus terbawa angin,

maka butiran tersebut akan mengalami gerakan sepanjang permukaan

hingga permukaan tempat pemberhentian tersebut berupa cekungan.

Bentuk endapan dari proses ini tidak datar atau halus tetapi bergelombang.

Setelah mengendap butiran-butiran tersebut mengumpul menjadi suatu

bentuk lahan yang baru.

II.3 Jenis-jenis bentuklahan bentukan asal angin.

1. Hasil erosi Angin

a. Desert Pavement

Yaitu permukaan yang terdiri atas batuan kerikil dan kerakal di

daerah gurun, sebagai akibat bahan-bahan halus mengalami deflasi.

8 | P a g e

Page 9: Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin

b. Blowout

Cekungan di daerah gurun sebagai akibat deflasi pada materi hasil

pelapukan dipermukaan yang berukuran halus.

c. Ventifact

Permukaan batuan yang menjadi rata karena korasi, terutama yang

berukuran halus yang terbawa oleh angin.

d. Dreikanter

Seperti ventifact namun bentuknya piramida karena arah angin

berubah-ubah.

e. Groove

9 | P a g e

Page 10: Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin

Merupakan alur-alur memanjang pada permukaan batuan karena

erosi angin.

f. Yardang

Merupakan pegunungan memanjang dan parallel dengna tinggi

kurang dari 10 meter dan panjang kuran 100 m yang berkembang di

daerah bebatuan lunak.

2. Bentuklahan pengendapan angin

a. Loess

Bentuklahan asal proses aeolin yang terbentukd ari bahan endapan

angin yang berukuran debu oleh erosi angin yang berasal dari daerah

10 | P a g e

Page 11: Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin

gurun dan pada umumnya tidak berlapis. Bentuk lahan ini

kemungkinan juga mengandung pasir halus dan liat. Bahan seperti

loess ini menutupi 1/10 daratan di muka bumi.

b. Gumuk Pasir

a) Tipe Barchan

Gumuk pasir ini bentuknya menyerupai bulan sabit dan

terbentuk pada derah yang tidak memiliki barrier atau penghalang.

Besarnya kemiringan lereng daerah yang menhadap angin lebih

landau dibandingkan dengan kemiringan lereng daerah yang

membelakangi angin, sehingga apabila dibuat penampang

melintang tidak simetri. Ketinggian gumuk pasir barchans

umumnya antara 5-15 meter.

b) Tipe Melintang / Transverse

Gumuk pasir ini terbentuk di daerah yang tidak

berpenghalang dan banyak cadangan pasirnya. Bentuk gumuk pasir

melintang menyerupai ombak dan tegak lurus terhadap arah angin.

c) Tipe Parabolik

11 | P a g e

Page 12: Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin

Hamper sama dengan tipe barchans akan tetapi yang

membedakan adalah arah angin. Gumuk pasri parabolic arahnya

berhadapan dengan datangnya angin.

d) Tipe Memanjang / Longitudinal

Gumuk pasir yang berbentuk lurus dan sejajar satusama

lain. Arah dari gumuk pasir tersebut searah dengan gerakan angin.

e) Tipe Bintang / Star

Gumuk pasir yang dibentuk sebagai hasil kerja angin yang

bertumbukan.

12 | P a g e

Page 13: Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin

BAB IIIPENUTUP

III.1 Kesimpulan

1. Bentuklahan asal proses aeolin merupakan bentukan lahan oleh proses

eksogenik dengan angin sebagai agen pembentuk utamanya, yakni

dengan membentuk endapan.

2. Bentukan lahan ini dapat terbentuk melalui tiga proses yaitu proses

pengikisan atau erosi, pengangkutan, pengendapan.

3. Adapun hasil pengikisan berupa lahan seperti Desert pavement, blowout,

ventifact, dreikanter, groove, dan yardang.

4. Adapun hasil pengendapan berupa lahan Loess dan gumuk pasir.

III.2 Saran

Gumuk pasir merupakan satu dari sekian banyak anugerah yang ada.

Sudah seharusnya kita menjaga agar keberadaanya tetap lestari. Bukan

gumuk pasir saja melainkan juga setiap titik di lingkungan kita, karena kita

hidup di alam. Alam akan memberikan apa yang kita berikan pada alam.

Ketika kita melestarikan alam maka alam akan memberikan kehidupan

yang baik bagi kita.

13 | P a g e

Page 14: Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. http://adityamulawardhani.blogspot.com/ . Bentang alam Eolin.

Diakses pada 5 Mei 2015.

Anonim. 2013. http://berliansuryarimbani.wordpress.com/ Bentuk Lahan Aeolin.

Diakses pada 5 Mei 2015.

Anonim. http://id.wikipedia.org/. Diakses pada 5 Mei 2015.

14 | P a g e