Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi

35
BEDAH ORTHOPEDI drh. Iman Setyowati K

description

ggb

Transcript of Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi

Page 1: Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi

BEDAH ORTHOPEDI

drh. Iman Setyowati K

Page 2: Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi

PRINSIP PRINSIP PADA BEDAH ORTHOPEDI : Suplai darah pada tulang dan

fragmen tulang harus selalu diperhatikan dan dilindungi dari trauma pembedahan.

Restorasi yang akurat dari bentuk tulang, khususnya pada persendian.

Reposisi mekanik harus stabil fiksasinya.

Tehnik yang dipakai diusahakan menimbulkan trauma yang minimal.

Rehabilitasi mutlak harus ada dan esensial.

Page 3: Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi

FRAKTUR(PATAH TULANG).

Adalah : kerusakan jaringan tulang yang berakibat tulang yang menderita kehilangan kesinambungan.

Page 4: Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi

SEBAB SEBAB TERJADINYA PATAH TULANG:

Trauma atau ruda peksa ( fraktura traumatika ).

Penyakit ( fraktura patologis ) : - penyakit didalam tulang dan bersifat lokal . contohnya : osteomielitis, tumor . - penyakit didalam tulang dan bersifat umum. contohnya : osteoporosis. - penyakit yang berada diluar tulang. contohnya : tumor diluar tulang yang akan mendesak tulang.

Page 5: Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi

BENTUK BENTUK PATAHAN TULANG

Digolongkan berdasarkan : -derajad kerusakan tulang -bentuk garis patahan -ada tidaknya hubungan dengan

udara luar.

Page 6: Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi

Berdasar derajad kerusakan : Patah tulang komplit yaitu patah

tulang secara total. Patah tulang secara inkomplit yaitu

patah tulang secara sebagian atau retak.

Page 7: Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi

Berdasar hubungan dengan udara luar

Patah tulang tertutup. Patah tulang terbuka.

Page 8: Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi

BERDASARKAN BENTUK GARIS PATAHAN.

Patah tulang transversal. Patah tulang miring/ oblique fraktur. Patah tulang spiral. Patah tulang impaktiva. Patah tulang kominutiva. Patah tulang epiphysial. Patah tulang condyloid.

Page 9: Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi
Page 10: Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi
Page 11: Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi

KONSEP PENANGANAN PATAH TULANG:

Rekognisi. Reduksi. Retensi. Rehabilitasi.

Page 12: Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi

RECOKNISI : pengenalan dengan melakukan

diagnosa yang benar berdasarkan: - anamnesa. - inspeksi. - palpasi. - sinar rontgen ( yang paling tepat ).

Page 13: Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi

REDUKSI ATAU REPOSISI. Adalah tindakan mengembalikan fragmen

fragmen fraktur semirip mungkin dengan keadaan atau kedudukan semula atau keadaan letak normal.

RETENSI ATAU FIKSASI ATAU IMOBILISASI. Adalah tindakan mempertahankan atau

menahan fragmen fragmen fraktur selama proses penyembuhan.

REHABILITASI Adalah tindakan dengan tujuan agar bagian

yang menderita dapat kembali normal.

Page 14: Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi

REDUKSI ATAU REPOSISI. Dapat dilakukan dengan cara : - cara tertutup(tanpa pembedahan). - cara terbuka(dengan pembedahan).CARA TERTUTUP. Mereposisi bentuk patahan tulang ke

normal. Hanya dapat dilakukan pada patah

sederhana. Dilakukan dibawah anesthesi umum. Difiksasi dengan gips.

Page 15: Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMASANGAN GIPS.

Tekanan pada jaringan lunak atau kulit, sehingga menimbulkan nekrose pada jaringan yang tertekan.

Untuk menghindari nekrose , bagian yang akan digips diberi bantalan dari kapas atau kasa .

Bantalan tidak boleh terlalu tebal, akan mengurangi efek fiksasi.

Pembalutan gips tidak boleh terlalu kencang , agar vaskularisasi darah tetap terjaga, sehingga tidak menimbulkan nekrose jaringan di bagian distalnya.

Page 16: Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi

CARA TERBUKA: Dikenal dengan istilah open reduction and

internal fixation. Insisi dilakukan dengan cepat dan aman untuk

mencapai daerah fraktur. Bekuan darah dan jaringan yang mati

dikeluarkan dari luka. Fraktur direposisi ke kedudukan semula secara

manual. Distabilkan dengan peralatan orthopedik yang

sesuai seperti : pen, wire, plat dan skrup .

Page 17: Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi

KOMPLIKASI PATAH TULANG DAPAT TERJADI KARENA :1.Frakturnya sendiri :

-Infeksi.

-Delayed union.

-Non union.

-Avaskuler nekroses.

-Mal union.

-Pemendekan.

2.Akibat ikutan yang menyertai fraktur:

-Kerusakan pada kulit, pembuluh darah, saraf, tendo.

-Kekakuan sendi.

-Emboli lemak.

Page 18: Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi

INFEKSI : Dapat terjadi pada patah tulang yang

terbuka,maupun yang tertutup. Menyebabkan osteomielitis.DELAYED UNION. Adalah suatu keadaan dimana terjadi

kesembuhan tulang yang terlambat, batasannya 4 bln, masih ada pergerakan,tetapi tampak adanya tanda tanda penyambungan,kemudian difoto rontgen,bila ujung ujung yang patah tidak ada tanda tanda sklerotik,maka hanya bisa menunggu dan mengobservasi.

Sebagai patokan, bila lebih dari 6 bln masih ada pergerakan, dikatakan non union, sehingga perlu tindakan pembongkaran kembali.

Page 19: Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi

NON UNION. Adalah suatu keadaan kesembuhan

tulang yang salah dan tidak mungkin sembuh kembali.

Apabila 6 bln lebih tidak sembuh, maka ke2 ujung tulang yang patah akan jadi padat,antara ke dua fraktur terisi oleh jaringan ikat fibrous sehingga terbentuk persendian palsu yang disebut pseudoarthrosis.

Page 20: Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi

Penyebab delayed union dan non union :

Infeksi. Suplai darah yang tidak cukup. Gerakan yang berlebihan. Aposisi yang tidak bagus. Metal yang memberi reaksi korosif

didaerah fraktur. Kerusakan tulang akibat suatu

penyakit.

Page 21: Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi

Terapi non union :

Harus dibongkar dan direposisi kembali.

Page 22: Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi

AVASKULER NEKROSIS Adalah : suatu keadaan dimana suplai

darah tidak ada ssehingga menyebabkan sel tulang mati.

MALUNION. Adalah suatu keadaan kesembuhan

tulang dimana walaupun terjadi union tetapi tidak pantas, kemungkinan karena adanya rotasi.

PEMENDEKAN. Adalah kesembuhan tulang yang lebih

pendek dari normalnya.

Page 23: Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi

AKIBAT IKUTAN DARI FRAKTUR : KOMPLIKASI PADA KULIT. - terjadi bila, karena fraktur menyebabkan

hilangnya kulit yang luas - Jaringan yang mengalami nekrosis

dibersihkan dan dibuang. KOMPLIKASI PADA PEMBULUH DARAH. - dapat berupa perobekan total atau partial

dari dinding pembuluh darah atau contusio dinding pembuluh darah.

- tandanya : rasa sakit, kulit pucat, dingin, paralisis.

Page 24: Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi

KOMPLIKASI PADA OTOT DAN TENDO. - yang paling ringan berupa perdarahan

sehingga mengakibatkan terjadinya kesembuhan dengan jaringan fibrosis dan timbulnya kekakuan.

- yang lebih berat terjadinya myositis ossificans yaitu terjadinya penulangan didalam otot ( karena trauma yang berat terutama pada persendian )

- terapi : pembongkaran, eksisi dan rehabilitasi.

Page 25: Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi

KEKAKUAN SENDI. - dapat disebabkan karena : Perlekatan otot penggerak sendi. Perlekatan intra artikuler. Trauma langsung mengenai sendi. Perdarahan sendi yang berakibat fibrotik. Frakturnya sembuh tetapi terdapat

kelainan pada sendi. Myosiis ossifikans.

Page 26: Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi

EMBOLI LEMAK.

Terjadi pada hari ke 3 sampai ke 21 setelah fraktur.

Terjadinya emboli karena perdarahan terbuka dan lemak tercecer masuk ke pembuluh darah trus ikut sirkulasi darah.

Besar kecilnya emboli akan menentukan dimana emboli tersebut berhenti .

Terapi emboli belum ditemukan, dan sulit menentukan kapan emboli terjadi.

Page 27: Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi

KESEMBUHAN PATAH TULANG DIPENGARUHI

Umur Keadaan kesehatan secara umum. Sifat fraktur. Tempat kejadian (lokasi). Infeksi. Jenis fraktur.

Page 28: Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi

TAHAPAN PENYEMBUHAN FRAKTUR TULANG : Fase hematoma. Fase proliferatif. Fase pembentukan callus. Fase konsolidasi. Fase remodeling.

Page 29: Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi

Fase hematoma.

Setiap kejadian fraktur, biasanya disertai putusnya pembuluh darah sehingga mengakibatkan penimbunan darah.

Pada ujung tulang yang patah terjadi iskemia sampai beberapa milimeter dari garis patahan yng mengakibatkan matinya osteocit pada daerah fraktur.

Page 30: Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi

Fase proliferatif

Proliferasi sel sel periosteal dan endosteal yang menonjol adalah proliferasi sel sel lapisan dalam dari periosteal dekat daerah fraktur.

Hematoma terdesak oleh proliferasi ini, dan diabsorpsi oleh tubuh.

Page 31: Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi

Fase pembentukan callus.

Pada fase ini terbentuk fibrous callus dan disini tulang menjadi osteoporotik akibat reabsorpsi calsium untuk penyembuhan.

Page 32: Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi

Fase konsolidasi Pada fase ini callus yang terbentuk

mengalami maturasi lebih lanjut oleh aktifitas osteoblas, callus menjadi tulang yang lebih dewasa.

Pada fase ini sudah tampak jaringan yang radioopage.

Pada fase ini, terjadi sesudah empat minggu .

Pada umur yang lebih muda, kejadiannya lebih cepat.

.

Page 33: Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi

Fase remedeling

Pada fase ini, tulang sudah terbentuk dengan baik.

Page 34: Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi

KRITERIA PENYEMBUHAN FRAKTUR

Secara klinis : - tidak ada pergerakan antar

fragmen. - tidak ada rasa sakit. - ada kontinuitas tulang. Secara radiologi : - terlihat terbentuknya callus. - trabekulae tampak sudah

menyeberangi garis patahan tulang.

Page 35: Materi Ilmu Bedah Umum Dasar-dasar Orthopedi

TERIMA KASIH