Mata Kuliah: Media Pembelajaran · PDF fileMakalah media pembelajaran ini membahastentang ......
Transcript of Mata Kuliah: Media Pembelajaran · PDF fileMakalah media pembelajaran ini membahastentang ......
i
MAKALAH
“HAKIKAT DAN KEDUDUKAN MEDIA PEMBELAJARAN”
Mata Kuliah: Media Pembelajaran
Dosen: Hermawan Wahyu Setiadi, M. Pd
Disusun oleh:
1. Nur Ihsani Rahmawati (14144600186)
2. Kurnia Wdyastanti (14144600190)
3. Nurmiati (14144600214)
Kelas : A5-14
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
TAHUN 2015
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat ALLAH SWT karena berkat ridho-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah media
pembelajaran ini membahastentang “Hakikat dan Kedudukan Media
Pembelajaran”.
Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang
telah mengantarkan umatnya dari zaman kegelapan menuju ke zaman yang terang-
benderang dengan kekayaan ilmu dan pengetahuan. Makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas dari bapak Hermawan Wahyu Setiadi, M. Pdselaku dosen mata kuliah Media
Pembelajaran. Semoga Allah SWT, melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita
semua.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami, teman-teman,
dan para pembaca. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang ada dalam
makalah ini. Oleh karena itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran untuk
memperbaiki pembuatan makalah selanjutnya. Atas segala kekurangan dan kesalahan yang
ada dalam penulisan makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Yogyakarta, 16 September 2015
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ............................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Media ............................................................................ 6
B. Pengertian Pembelajaran ................................................................ 7
C. Pengertian MediaPembelajaran ...................................................... 11
D. Kedudukan Media Pembelajaran .................................................... 12
E. Kedudukan Media dalam Pembelajaran ......................................... 12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 15
B. Saran ............................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 16
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan tegnologi iptek telah berpengaruh
terhadap penggunaan alat-alat bantu mengajar disekolah-sekolah dan
lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Bagi sekolah yang sudah mampu dan
maju, telah menggunakan alat-alat tersebut sebagai alat bantu
mengajar,sehingga pembelajaran lebih efektif, efisien dan menyenangkan .
Dengan kemajuan teknologi, perkembangan pendidikan disekolah
semakin lama semakin mengalami perubahan dan mendorong berbagai
usaha perubahan. Pendidikan disekolah-sekolah kita telah menunjukkan
perkembangan pesat pada bidang kurikulum, metodelagi,peralatan, dan
penilaian. Begitu juga, telah terjadi perubahan pada bidang administrasi
pendidikan, organisasi, personil (SDM), dan supervisi pendidikan. Maka,
secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa perubahan yang terjadi
merupakan pembaharuan dalam sistem pendidikan yang menyangkut semua
aspek atau komponen yang ada.
Sekarang ini pembelajaran di sekolah mulai desusaikan dengan
perkembangan teknologi informasi, sehingga terjadi perubahan dan
teknologi paradigma pendidikan. Perkembangan pesat dibidang teknologi
informasi khususnya internet, mempercepat aliran ilmu pengetahuan yang
menembus batas-batas dimensi ruang, birokrasi, kemapanan dan waktu.
Program-program internet bukan hanya menampilkan data dan informasi
yang dapat transmisikan dengan kecepatan tinggi, tetapi juga ilmu
pengetahuan yang dapat diakses secara cepat oleh penggunannya.
Kemampuan, kecepatan, kesempatan untuk mengakumulasi, mengolah,
menganalisis, mensintesa data menjadi informasi yang kemudian menjadi
ilmu pengetahuan yang bermanfaat, sangatlah penting artinya dalam dunia
informasi saat ini. Tentu saja kondisi dan perubahan ini akan berpengaruh
2
pada kebiasaan, budaya pendidikan, pembelajaran yang dikelola dan
dilakukan selama ini.
Kemajuan dan peranan teknologi sudah sedemikian menonjol
sehingga penggunaan alat-alat, perlengkapan pendidikan, media pendidikan
dan pengajaran di sekolah-sekolah mulai disesuaikan dengan kemajuan.
Penggunaan alat-alat bantu mengajar, alat-alat peraga pendidikan, audio,
visual dan audio-visual serta perlengkapan sekolah serta perlengkapan
peralatan kerja lainnya, disesuaikan dengan perkembangan tersebut. Tapi
yang perlu diperhatikan peralatannya dan perlengkapan sekolah tersebut,
harus disesuaikan dengan tuntutan kurikulum, materi, metode, dan tingkat
kemampuan pembelajar (siswa) untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Gambar 1.1 Contoh Alat Bantu Mengajar
3
Perkembangan teknologi informasi telah mempengaruhi penggunaan
berbagai jenis media, sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran.
Pengajar diharapkan dapat menggunakan alat-alat/perlengkapan tersebut
secara efektif dan efisien dalam pembelajaran di kelas. Tapi disisi lain,
pengajar juga diisyaratkan untuk dapat menggunakan berbagai alat-alat yang
murah, efisien, mampu dimiliki sekolah, baik yang dibuat sendiri atau
pengajar, maupun alat-alat konpensional yang sudah tersedia dan dimiliki
sekolah tetapi juga tidak menolak kemungkinan menggunakan alat-alat yang
sesuai dengan tuntutan perkembangan kemajuan teknologi dalam
pembelajaran.
Oleh karena itu, pengajar sebagai tenaga profesional, tidak boleh
gaptek (gagap teknologi). Pengajar dituntut untuk selalu mengembangkan
diri sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Untuk itu, pengajar mulai berusaha membiasakan diri menggunakan
berbagai peralatan-peralatan, seperti OHP, LCD, CD, VCD, Video,
Komputer, dan internet dalam pembelajaran dikelas, dengan berbagai
program pembelajaran yang dapat dikembangkan. Bagi sekolah-sekolah
yang sudah maju, seharusnya sudah berusaha untuk melakukan berbagai
upaya perbaikan pada perlatan dan perlengkapan pendidikan yang
digunakan. Para pengajar mulai menggunakan berbagai jenis media yang
disesuaikan dengan tuntutan perkembangan untuk semua mata pelajaran
seperti menggunakan Radio, TV, Film, Komputer, VCD, DVD, LCD,
Internet, sebagai sarana pembelajaran.
4
Gambar 1.2 Contoh Media Pembelajaran
Di Indonesia, memang telah dicobakan menggunakan Radio dan
Televisi pendidikan TVP, dan pada era 2000an sekarang ini, diberbagai
lembaga pendidikan mulai dikembangkan pembelajaran berbasis e-learning,
yang memudahkan pembelajar dapat mengakses materi pelajaran melalui
internet.
Bagi program sekolah-sekolah jarak jauh atau program pembelajaran
jarak jauh, sangat memerlukan peralatan tersebut. Tentu saja, pendidikan
jarak jauh, memerlukan perlengkapan pendidikan yang baik yang
disesuaikan dengan perkembangan alat-alat yang digunakan dalam proses
pembelajaran dan pendidikan, sehingga dapat memudahkan pembelajar
mengakses materi pembelajaran dengan baik.
5
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan media?
2. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran?
3. Apa yang dimaksud dengan media pembelajaran?
4. Bagaimana kedudukan media pembelajaran?
5. Bagaimana kedudukan media dalam pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian media.
2. Mengetahui arti pembelajaran.
3. Mengetahui arti media pembelajaran.
4. Mengetahui kedudukan media pembelajaran.
5. Mengetahui kedudukan media dalam pembelajara.
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Media
Gambar 2.1 Bagan Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Kata media merupakan jamak dari kata medium. Medium dapat
didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari
pengirim menuju penerima. Jadi media adalah sebuah alat yang mempunyai
fungsi menyampaikan pesan (Bovee,1997).
Banyak batasan atau pengertian yang dikemukakan oleh para ahli tenntang
media, diantaranya adalah: asosiasi teknologi dan komunikasi pendidikan
(Association of Education and Communication Technology atau disingkat dengan
AECT) di Amerika, membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang
digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. National Education
Assiciation (NEA), mengatakan bahwa media adalah bentuk-bentuk komunikasi
baik cetak maupun audio-visual serta peralatannya. Gagne (1970),mengatakan
bahwa Media adalah berbagai jenis komponen atau sumber dalam lingkungan
perbelajar yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar.
7
B. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam
upaya memperoleh pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai positif dengan
memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran dapat melibatkan dua
pihak yaitu siswa sebagai pembelajar dan guru sebagai fasilitator, yang terpenting
dalam kegiatan pembelajaran adalah terjadinya proses belajar.
Ditinjau dari prosesnya, pendidikan adalah komunikasi, karena dalam
proses pendidikan terdapat komunikator, komunikan, dan pesan, yakni sebagai
komponen-komponen komunikasi. Istilah komunikasi atau dalam bahasa
Inggris communication berasal dari kata latin communication, yang
pemberitahuan, pemberian bagian (dalam sesuatu), pertukaran, dimana
sipembicara mengharapkan pertimbangan atau jawaban dari pendengarnya; ikut
mengambil bagian. Kata sifatnya communis artinya bersifat umum atau bersama-
sama. Kata kerjanya communicare, artinya berdialog, berunding atau
bermusyawarah (Effendy, 1994:9 dan Anwar Arifin, 1992:19-20). Jadi, secara
konseptual arti komunikasi itu sendiri sudah mengandung pengertian
emberi tahukan (dan menyebarkan) berita, pengetahuan, pemikiran-pemikiran,
nilai-nilai dengan maksud untuk menggugah partisipasi agar hal-hal yang diberi
tahukan itu menjadi milik bersama.
Gambar 2.2 Proses Pembelajaran dengan berbagai Media
8
Ditinjau dari efek yang diharapkan tujuan komunikasi bersifat umum.
Dalam hal inilah maka dalam proses komunikasi melahirkan istilah-istilah seperti
penerangan, propaganda, indoktrinasi, pendidikan, dll. Inti dari itu semua adalah
untuk mencapai persetujuan mengenai sesuatu pokok ataupun maslah yang
merupakan kepentingan bersama.Dengan demikian, pendidikan adalah bagian
khususnya komunikasi, karena ia memiliki tujuan yang bersifat khusus. Memang
dalam berbagai komunikasi yang sekedarnya mungkin tidak direncana karenanya
tidak dikatakan sebagai komunikai pendidikan (educative communication),
sementara komunikasi dalam proses pendidikan terjadi karena dan ada tujuan
yang diinginkan.
Pendidikan itu sendiri dapat dirumuskan dari sudut normative, karena
pendidikan menurut hakikatnya memang sebagai suatu peristiwa yang memiliki
norma. Artinya, bahwa dalam peristiwa pendidikan, pendidik dan anak didik
berpegang pada ukuran, norma hidup, pandanga terhadap individu dan
masyarakat, nilai-nilai moral, kesusilaan yang semuanya merupakan sumber
norma didalam pendidikan. Aspek itu sangat dominan dalam merumuskan tujuan
secara umum.
Oleh karena itu, persoalan ini akan merupakan bidang pembahasan teori
dan filsafat ilmu pendidikan. Tetapi disamping peruusan secara normative
pendidikan dapat pula dirumuskan dari sudut proses teknis, yakni terutama dilihat
dari segi peristiwanya. Peristiwa dalam hal ini merupakan suatu kegiatan praktis
yang berlangsung dalam satu masa dan terikat dalam satu situasi serta terarah
pada satu tujuan.
Peristiwa tersebut adalah satu rangkaian kegiatan komunikasi antar
manusia, yaitu rangkaian kegiatan yang saling mempengaruhi. Satu rangkaian
proses perubahan dan penumbuh kembangan fungsi jasmaniyah, penumbuh
kembangan watak, intelek dan sosial semua ini tercakup dalam peristiwa
pendidikan.
Dengan demikian, pendidikan itu merupakan himpunan cultural yang
sangat kompleks yang dapat digunakan sebagai perencanaan kehidupan manusia.
9
Sedangkan peristiwa atau proses interaksi pendidikannya adalah suatu proses
teknis.
Gambar 2.3 Guru Menggunakan Media Buku
Didalam proses teknis inilah secara spesifik disebut proses pembelajaran.
Kata pembelajaran senganja dipakai sebagai padanan kata dari
kata instruction (bahasa inggris). Kata instruction mempunyai pengertian lebih
luas dari pada pengajaran. Jika kata pengajaran ada dalam konteks guru-murid di
kelas (ruang formal), pembelajaran mencakup pula kegiatan belajar
mengajar yang tidak di hadiri guru secara fisik. Oleh karena itu, dalam
pembelajaran yang di tekankan adalah proses belajar, maka usaha-usaha yang
terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar
dalam diri siswa kita sebut pembelajaran.
Masalah pembelajaran itu sendiri merupakan masalah yang cukup
kompleks dan banyak faktor yang mempengaruhinya. Dari sekian banyak devinisi
pembelajaran, di sini dikutip dua definsi yang di anut A. Chaeder Al Wasilah
10
(dalam pengantarnyauntuk versi terjemahan buku Elaine B. Johnson, Contextua
Teaching And Learning) sebagai berikut ini:
(1)“A relatively permanent change in response potentiality which occurs
as a result of renforced practice”.
(2) “a change in human disposition or capability, which can be retained,
and which is not simplyascribable to the process of growth”.
Dari dua definisi ini ada tiga prinsip yang layak diperhatikan:
Pertama,roses pembelajaran menghasilkan perubahan perilaku anak didik
yang relatif permanen. Tentunya, dalam proses ini terdapat peran pengingat
pembelajaran, yakni guru atau dosen sebagai pelaku perubahan (agent of change).
Kedua, anak didik memiliki potensi, gandrung, dan kemampuan yang
merupakan benih kodrati untuk ditumbuhkembangkan tanpa henti.
Ketiga, perubahan atau pencapaian kualitas ideal itu tidak tumbuh linear
sejalan proses kehidupan. Artinya, proses belajar mengajar memang merupakan
bagian dari kehidupan itu sendiri, tetapi ia didesain secara khusus, dan diniati
demi tercapainya kondisi atau kualitas ideal seperti diatas. Ketiga hal ini
menegaskan definisi pembelajaran.
Proses Pembelajaran sebagai Proses Komunikasi (Media Sebagai Bahasa
Guru):
Secara garis besar menurut Onong (1994:11-16) proses komunikasi terbagi
menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara skunder.
Pertama, proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian
pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan lambang atau simbol sebagai media. Lambang sebagai media
primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna dan
lain sebagainya yang secara langsung mampu “menerjemahkan” pikiran dan atau
perasaan komunikator kepada komunikan.
Kedua, proses komunikasi secara skunder adalah proses penyampaian
pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan sarana atau alat
sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media
11
pertama...... Surat, telepon, teleteks, surat kabar, majalah, radio televisi, film dan
banyak lagi adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi.
C. Pengertian Media Pembelajaran
Dari definisi Media dan Pembelajaran dapat kita tarik kesimpulan bahwa
Media Pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan dapat digunakan
untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses
komunikasi antara belajar,pengajar dan bahan ajar. Maka dapat dikatakan
bahwa,bentuk komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana untuk
menyampaikan pesan.
Bentuk-Bentuk stimulus dapat dipergunakan sebagai media,diantaranya
adalah hubungan atau interaksi manusia,realitas gambar bergerak atau
tidak,tulisan dan suara yang direkam. Dengan kelima bentuk stimulus ini, akan
membantu pembelajar mempelajari bahan belajaran atau dapat disimpulkan
bahwa bentuk-bentuk stimulus dapat dipergunakan sebagai media adalah
suara,lihat dan gerakan.
Media Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai sarana atau alat bantu
pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran
untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengeajaran.
Dalam pengertian yang lebih luas Media Pembelajaran adalah alat, Metode dan
Teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan
interaksi antara pengajar dan pembelajar dalam proses pembelajaran dikelas.
Substansi dari media pembelajaran:
1. Bentuk saluran,yang digunakan untuk menyalurkan pesan,informasi atau
bahan pelajarn kepada penerima pesan atau pembelajar.
2. Berbagai jenis komponen dalam lingkungan pembelajar yang dapat
merangsang pembelajar untuk belajar.
3. Bentuk alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang
pembelajar untuk belajar.
12
4. Bentuk-bentuk komunikasi dan Metode yang dapat merangsang
Pembelajar untuk Belajar, baik cetak atau audio, visual dan audio-visual.
D. Kedudukan Media Pembelajaran
Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung
dalam suatu sistem,maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup
penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media,
komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajarannya sebagai proses
komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Jadi Media
Pembelajaran adalah komponen integlal dari sistem pembelajaran.
Posisi media pembelajaran sebagai komponen komunikasi ditunjukkan
pada gambar sebagai berikut;
Gambar 2.4 Posisi Media dalam Sistem Pembelajaran
E. Kedudukan Media dalam Sistem Pembelajaran
Sebelum membahas tentang sistem pembelajaran, kita pahami terlebih
dahulu kata sistem. Sistem adalah suatu totalitas yang terdiri dari sejumlah
komponen atau bagian yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu
dengan yang lainnya. Pembelajaran dikatakan sebagai sistem karena didalamnya
mengandung komponen yang saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan yang
telah ditetapkan. Komponen – komponen tersebut meliputi : tujuan, materi,
13
metode, media dan evaluasi. Masing-masing kompone saling berkaitan erat
merupakan satu kesatuan.
Proses perancangan pembelajaran selalu diawali dengan perumusan
tujuan instruksional khusus sebagai pengembangan dari tujuan instruksional
umum.
Dalam kurikulum 2006 perumusan indikator selalu merujuk pada
kompetensi dasar dan kompetensi dasar selalu merujuk pada standar kompetensi.
Usaha untuk menunjang pencapaian tujuan pembelajaran dibantu oleh
penggunaan alat bantu pembelajaran yang tepat dan sesuai karakteristik
komponen penggunannya.
Setelah itu, guru menentukan alat dan melaksansakannya evaluasi. Hasil
dari evaluasi dapat menjadi bahan masukan atau umpan balik kegiatan yang telah
dilaksanakan. Apabila ternyata hasil belajar siswa rendah, maka kita
mengidentifikasi bagian-bangain apa yang mengakibatkannya. Khususnya dalam
penggunaan media, maka perlu melihat bagaimana efektivitas apakah yang
menjadi faktor penyebabnya.
14
Gambar 2.5 Contoh Metode Pembelajaran dengan Media Pembelajaran Visual
Gambar 2.6 Contoh Metode Pembelajaran dengan Media Pembelajaran Visual
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan dapat
digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses
komunikasi antara belajar,pengajar dan bahan ajar. Maka dapat dikatakan
bahwa,bentuk komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana untuk
menyampaikan pesan. Karena teknologi semakin tinggi dan karena di era
globalisasi ini, maka media untuk pembelajaran semakin kompleks pula. Baik
media 1 dimensi hingga yang multi media. Untuk itu guru pada jaman sekarang
harus pintar-pintar untuk menggunakan media pembelajaran agar siswa lebih
tertarik mengikuti pembelajaran, dan agar siswa tidak bosan dengan pelajaran
tersebut.
Guru jaman sekarang juga harus pandai dalam membuat media sendiri.
Karena dengan media yang guru buat sendiri maka akan lebih mudah
menyampaikan kepada siswa dibandingkan jika guru membeli. Guru juga tidak
perlu khawatir akan bahan dan alat untuk pembuatan media. Guru bisa
menggunakan bahan-bahan yang sudah tidak terpakai.
Dengan adanya mata kuliah media pembelajaran ini, maka para mahasiswa
kelak dapat menadi guru yang mudah beromunikasi dengan siswanya. Karena
dengan media pembelajaran siswa akan lebih aktif dan menuntut guru untuk lebih
kreatif.
B. Saran
Menyadari akan kekurangan dan kesalahan yang lumrah terjadi pada
manusia, maka dari itu, kami sangat mengharapkan feed back berupa kritik dan
saran yang konstruktif demi sebuah progress untuk masa yang akan datang.
16
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media
Sanaki, Hujair. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif.
Yogyakarta: Kaukaba
http://agussupyans.blogspot.co.id/2012/05/hakikat-mediapembelajaran.html
(Rabu, 16 Sepember 2015)
http://bagusizza.blogspot.co.id/2014/02/hakekat-media-pembelajaran.html
(Rabu, 16 Sepember 2015)
http://soddis.blogspot.co.id/2015/03/hakikat-media-dalampembelajaran.html
(Rabu, 16 Sepember 2015)
https://www.google.co.id/search?q=posisi+media+pembelajaran&es_sm=93&s
ource=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0CAgQ_AUoAWoVChMInravot77xwIVR3COCh2Fawc
2&biw=1364&bih=663#imgrc=_ (Rabu, 16 Sepember 2015)