TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN "MEDIA ASSURE"
-
Upload
yuniasih331 -
Category
Education
-
view
650 -
download
4
Transcript of TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN "MEDIA ASSURE"
MULTIMEDIA PEMBELAJARAN
“PENGENALAN ORGAN GIGI DAN CARA MENJAGA GIGI”
DOSEN PENGAMPU :
EKA PANDU CHYNTHIA .,S.T.,M.Kom.
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1. ETIKA RAHAYU ZARNI
2. FITRI NINGSIH
3. SUCI HERNAWATI
4. SUSANTI
5. YUNI ASIH
KELAS : 5 D
PROGRAM STUDY PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt. berkat rahmat dan karunia-Nya penulis
bisa menyelesaikan tugas mengenai Pengaplikasian 5 media pembelajaran pada anak TK/PAUD.
Shalawat beriring salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw. karena
beliaulah yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan yang kita rasakan saat ini. Makalah ini dibuat memenuhi tugas mata kuliah Media
Pembelajaran dan TIK Pendidikan Biologi.
Laporan ini membahas tentang media pembelajaran pada anak TK/PAUD. Beberapa hasil
penelitian menunjukkan bahwa pengajaran yang paling disenangi siswa jenjang pendidikan dasar
adalah gambar,kartun,poster,permainan dan sketsa. Kelima media tersebut merupakan media ajar
yang paling mendasar yang mudah dipahami oleh anak seusia anak TK/PAUD.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi
dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah
ini dan ucapan terimakasih kepada ibu Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom sebagai dosen
pembimbing mata kuliah Media Pembelajaran dan TIK Pendidikan Biologi. Apabila terdapat
kesalahan maupun kekurangan pada laporan ini, penulis menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun demi perbaikan menuju kesempurnaan.
Pekanbaru, November 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu proses kegiatan yang menyebabkan guru dan
murid melakukan suatu kegiatan bersama-sama atau bekerja sama dan berinteraksi untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Agar tujuan pembelajaran ini tercapai maka seorang guru harus
mampu mempersiapkan komponen-komponen penunjang pembelajaran, mulai dari menjabarkan
kurikulum hingga membuat skenario pembelajaran di kelas.
Penjabaran tujuan ini harus sesuai dengan karakteristik siswanya, agar tercipta
pembelajaran yang menyenangkan dan dapat diserap siswa dengan optimal. Untuk
mengoptimalkannya guru harus dapat memilih media yang dapat diintegrasikan dalam kegiatan
pembelajarannya. Pembelajaran dengan mengintegrasikan media dianggap lebih efektif
dibandingkan dengan tanpa mengintegrasikan media, apalagi pada tingkat pendidikan dasar.
Amat disayangkan pada saat ini masih banyak guru yang belum mengintegrasikan media
pendidikan dalam proses belajar mengajar mereka.
Pengajaran yang menyenangkan dengan media yang tepat, selain dapat membantu siswa
dalam memahami suatu pesan, dianggap dapat merangsang kemampuan berbahasa siswa.
Dengan penyajian yang menarik dan langsung akan memberikan stimulus yang positif sehingga
siswa dapat mengungkapkan kembali dengan sistematis sesuai dengan apa yang didengar,
dilihat, dan dirasakan. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pengajaran yang paling
disenangi siswa jenjang PAUD/TK adalah pembelajaran langsung.
Pembelajaran langsung merupakan system pembelajaran langsung anatara praktek dan
teori. Hal ini sangat menunjang pemahaman anak TK/PAUD dengan mudah. Ketika seorang
guru menjelaskan tentang suatu topic permasalahan biasanya siswa akan mengoptimal alat
pendengarannya,penglihatannya,dan perasaan agar apa yang disampaikan dan dipraktek oleh
guru dapat dicerna dan dipahami dengan baik.
Sebagai sampel dalam penelitian yang berjudul ”Pengenalan Organ Gigi Dan Cara
Menjaga Gigi”. Penulis memilih learner yang tinggal disekitar perumahan kartama jalan
sidodadi.
Penulis akan menerapkan penggunaan multimedia pembelajaran dalam proses belajar
mengajar. Beberapa media yang dipergunakan yakni: gambar, kartun, sketsa, simulasi dan
poster. Media ini dianggap mampu memecahkan masalah dalam proses pembelajaran, alat bantu
atau media tidak hanya dapat memperlancar proses komunikasi akan tetapi dapat merangsang
siswa untuk merespon dengan baik segala pesan yang disampaikan. Penggunaan media
pembelajaran selain dapat memberi rangsangan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar, juga
memiliki peranan penting dalam menunjang kualitas proses belajar mengajar. Media
pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali
1.2 TUJUAN
Berdasarkan latar belakang diperoleh beberapa tujuan yaitu :
1. Meningkat pemahaman siswa tentang gigi dan cara merawatnya
2. Siswa diharapkan mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
1.3 ALAT ATAU FASILITAS YANG DIGUNAKAN
Berdasarkan media yang kami gunakan,ada beberapa alat yang kami gunakan yaitu :
1. Laptop
2. Hangout
3. Sketsa
4. Pewarna
5. HP sebagai alat untuk memvideokan berlangsungnya kegiatan
1.4 MANFAAT
Manfaat teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap ilmu
pengetahuan, peningkatan mutu pendidikan dalam aspek pembelajaran Biologi. Manfaat praktis
pada hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi, khususnya untuk:
1. Guru
a. Dapat menciptakan strategi, metode dan teknik pembelajaran langsung pada tingkat
TK/PAUD.
b. Mencipatakan lingkungan yang kondusif dalam memberikan pembelajaran langsung di
TK/PAUD
2. Bagi sekolah atau lembaga
a. Memberikan keleluasan kepada guru untuk menciptakan strategi, metode, dan teknik
pembelajaran langsung di TK/PAUD.
b. Menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang dalam proses kegiatan
pemabelajaran langsung di TK/PAUD.
3. Bagi Siswa
a. Memunculkan minat pembelajaran langsung.
b. Memberikan pembelajaran langsung yang menyenangkan bagi siswa tingkat TK/PAUD.
BAB II METODE PENELITIAN
2.1 SETTING PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di rumah penulis yang terletak di jalan Sidodadi. Alasan yang
mendasari pemilihan tempat penelitian ini agar pembelajaran dapat berlangsung lebih santai dan
pembelajaran dapat terlaksana dengan maksimal.
2.2 SUBJEK DAN OBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa TK/PAUD Al-hasanah . Objek penelitiannya
adalah proses pembelajaran dongeng pada siswa TK/PAUD melalui metode “Assure”.
2.3 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan bagian yang terpenting dalam
suatu penelitian, bahkan merupakan suatu keharusan bagi seorang peneliti. Untuk mendapatkan
data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan beberapa teknik dalam
proses pengumpulan data, yaitu Observasi, wawancara, kajian dokumen dan tes yang masing-
masing secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Observasi.
pengumpulan data yang dilakukan dengan sengaja terhadap anak ketika melaksanakan
kegiatan belajar mengajar maupun kemampuan siswa selama proses belajar mengajar
berlangsung.
2) Wawancara.
Wawancara merupakan pengumpulan data dengan jalan atau cara berdialog langsung
dengan para responden secara lisan untuk memeroleh informasi tentang berbagai hal yang
berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran khususnya pada pembelajaran Langsung.
3) Dokumentasi.
Teknik dokumentasi yaitu teknik yang dilakukan penulis untuk memeroleh data langsung
dari tempat kejadian, misalnya dari buku-buku yang relevan, film dokumenter, video, ataupun
dari data yang relevan dengan penelitian. Penulis melakukan pengambilan data menggunakan
dokumentasi berbentuk video dan foto.
2.4 PROSEDUR PENELITIAN
Metode penelitian ini adalah metode “Assure” (Analysis Leaner Characteristics, State
Objective, Select, Modify or Design Materials, Utilize Materials, Require Learner Response, dan
Evaluate). Berikut adalah penjelasan dari keenam butir metode “Assure”:
1. Analysis Leaner Characteristics (Analisis karakter siswa)
Tahap pertama adalah melakukan analisis terhadapa karakteristik siswa, secara garis
besar karakteristik siswa terbagi dua yaitu karakteristik umum dan karakteristik khusus.
Karakteristik umum berkaitan dengan usia, pengalaman belajar sebelumnya, latar belakang
keluarga, sosial, budaya dan ekonomi. Karakteristik khusus berkenaan dengan pengetahuan, skill
dan sikap tertentu yang dimiliki siswa. Cara menganalisis karakteristik siswa yaitu menggunakan
pengalaman nyata tentang suatu konsep baru dan menguji karakteristik siswa.
2. State Objective (Tujuan Pembelajaran)
Langkah selanjutnya menentukan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang diharapkan
tercapai. Tujuan pembelajaran tersebut dapat berupa:
a) Standar kompetensi yaitu ukuran kemampuan minimal yang mencakup kemampuan
pengetahuan, sikap, keterampilan yang harus dicapai, diketahui dan mahir dilakukan oleh
peserta didik pada setiap tingkatan dari suatu materi yang diajarkan.
b) Kompetensi dasar yaitu penjabaran standar kompetensi peserta didik yang cakupannya
lebih sempit dari standar kompetensi.
c) Indikator yaitu indikator pencapaian belajar berupa kompetensi dasar yang lebih spesifik
yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran.
3. Select, Modify or Design Materials (Memilih, merancang atau memodifikasi yang sudah
ada)
Selanjutnya adalah kegiatan memilih media, memodifikasi media yang sudah ada atau
merancang sesuai kebutuhan.
4. Utilize Materials (Uji coba media)
Langkah selanjutnya yaitu langkah menggunakan media dalam pembelajaran.
Menggunakan media dalam pembelajaran perlu diperhatikan langkah-langkah menggunkaannya.
Hal ini akan berbeda pada setiap media yang kita pilih. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penggunaan media yaitu siapkan waktu yang cukup untuk persiapan dan pemasangan media,
pastikan media tersebut dapat digunakan.
5. Require Learner Response (Respon siswa)
Selanjutnya perlu diamati bagaimana respon siswa terhadap penggunaan media tersebut.
Sasaran akhir dalam pembuatan media adalah harus dapat dipahami, dimengerti dan
memudahkan siswa. Respon siswa dapat berupa respon positif dan negatif. Respon tersebut dapat
diketahui dari ekspresi, pendapat langsung yaitu berupa persepsi dan tanggapan siswa.
6. Evaluate (evaluasi)
Tahap akhir dalam pemilihan media model ASSURE. Evaluasi merupakan proses
membuat keputusan tentang nilai suatu objek. Keputusan evaluasi tidak hanya didasarkan atas
hasil pengukuran tapi juga pengamatan baik dilakukan dengan pengukuran maupun non
pengukuran yang akhirnya menghasilkan suatu keputusan tentang nilai suatu objek yang dinilai.
BAB III
HASIL PENELITIAN
Penerapan model “Assure” dalam rencana pembelajaran:
3.1 Analysis Learner (Analisis Karakter Siswa)
Siswa TK/PAUD memiliki karakteristik umum maupun khusus. Adapun karakteristik
umum siswa Sekolah Dasar adalah sebagai berikut :
1. Senang Bermain Pada umumnya anak TK/PAUD itu senang bermain. Karakteristik ini
menuntut guru untuk mengembangkan model pengajaran yang serius tapi santai.
Penyusunan jadwal pelajaran hendaknya diselang saling antara mata pelajaran serius
seperti IPA, Matematika, dengan pelajaran yang mengandung unsur permainan seperti
pendidikan jasmani, atau Seni Budaya dan Keterampilan (SBK).
2. Senang Bergerak Karakteristik yang kedua adalah senang bergerak,. Orang dewasa dapat
duduk berjam-jam, sedangkan TK/PAUD dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar
30 menit. Oleh karena itu, guru hendaknya merancang model pembelajaran yang
memungkinkan anak berpindah atau bergerak. Menyuruh anak untuk duduk rapi untuk
jangka waktu yang lama, dirasakan anak sebagai siksaan.
3. Senangnya Bekerja dalam Kelompok Melalui pergaulannya dengan kelompok sebaya,
anak dapat belajar aspek- aspek penting dalam proses sosialisasi seperti : belajar
memenuhi aturan- aturan kelompok,belajar, setia kawan, belajar tidak tergantung pada
orang dewasa di sekelilingnya,mempelajari perilaku yang dapat diterima oleh
lingkungannya, belajar menerima tanggung jawab, belajar bersaing secara sehat bersama
teman-temannya, belajar bagaimana bekerja dalam kelompok, belajar keadilan dan
demokrasi melalui kelompok. Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru harus
merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar
dalam kelompok. Guru dapat meminta siswa untuk membentuk kelompok kecil dengan
anggota 3-4 orang untuk mempelajari atau menyelesaikan suatu tugas secara kelompok.
4. Senang Merasakan atau Melakukan Sesuatu Secara Langsung Berdasarkan teori tentang
psikologi perkembangan yang terkait dengan perkembangan kognitif,anak TK/PAUD
memasuki tahap operasi konkret. Dari apa yang dipelajari di sekolah, anak belajar
menghubungkan antara konsep- konsep baru dengan konsep-konsep lama. Pada masa ini
anak belajar untuk membentuk konsep-konsep tentang angka ,ruang,waktu, fungsi badan,
peran jenis kelamin,moral. Pembelajaran di TK/PAUD cepat dipahami anak, apabila
anak dilibatkan langsung melakukan atau praktik apa yang diajarkan gurunya. Dengan
demikian guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak
terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh anak akan lebih memahami
tentang arah mata angin, dengan cara membawa anak langsung keluar kelas, kemudian
menunjuk langsung setiap arah angin.
5. Masih pada tingkat kognitif (4-5) dalam mencerna maksud pertanyaan masih belum
sempurna. Sehingga tidak ditemukan kesesuaian antara pertanyaan dan jawaban.
6. Membutuhkan bimbingan dan perhatian yang penuh dari guru. Karakteristik khusus
siswa TK/PAUD yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Adanya kecenderungan memuji diri sendiri.
b. Membandingkan dirinya dengan anak yang lain.
c. Apabila tidak dapat menjawab pertanyaan, maka pertanyaan itu dianggap tidak
penting.
d. Banyak bermain, banyak bergerak namun masih terlihat malu dan canggung
dalam menjawab pertanyaan.
e. Pada pembelajaran sebelumnya siswa telah belajar tentang dongeng, namun siswa
masih kesulitan mendeskripsikan dongeng.
3.2 State Objectives (Tujuan Pembelajaran)
Langkah selanjutnya menentukan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang diharapkan
tercapai. Tujuan pembelajaran tersebut dapat berupa :
1) Standar Kompetensi
a. Memahami penjelasan nara sumber dan dongeng secara lisan.
2) Kompetensi Dasar
a. Mengidentifikasi unsur dongeng.
3) Indikator
a. Menceritakan kembali secara lisan dengan kalimat runtut dan mudah dipahami.
3.3 Select, Modifikasi or Design Materials (Memilih, merancang atau memodifikasi
yang sudah ada)
Kegiatan selanjutnya menentukan media, memodifikasi media yang sudah ada atau
merancang sesuai kebutuhan. Dalam menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran
yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik. Mempertimbangkan dan memilih
sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif. Mempertimbangkan dan
menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran. Menetapkan
norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku
keberhasilan. Dalam pembelajaran ini strategi yang dipakai adalah strategi diskusi. Disini guru
mengajukan pertanyaan kepada siswa, dsehingga siswa tertantang untuk mengasah pengetahuan
mereka. setelah melihat kondisi di lapangan dan tidak tersedianya media elektronik LCD
Proyektor maka kami menggunakan media pembelajaran berbasis computer sebagai penyampai
materi melalui slide. Teknologi yang dipilih pada pembelajaran ini adalah laptop. Walaupun
siswa memiliki keterbatasan dalam menggunakan alat-alat ini,guru berusaha mengintegrasikan
teknologi dan melibatkan siswa secara langsung dalam penggunaannya. Dalam melakukan
pengamatan siswa diminta untuk memerhatikan materi yang ditampilkan melalui slide. Media
yang digunakan pada pembelajaran ini adalah gambar, kartun, sketsa, simulasi,dan poster.
dimana materi ajar telah terdapat didalamnya sehingga siswa akan lebih mudah dan menarik
dalam proses pembelajaran.
1. Gambar
Gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi
sebagai curahan perasaan atau pikiran. Gambar juga dapat berupa tiruan barang, binatang,
tumbuhan dan sebagainya. Media gambar adalah suatu gambar yang berkaitan dengan materi
pelajaran yang berfungsi untuk menyampaikan pesan dari guru kepada siswa. Media gambar
memiliki beberapa kelebihan, yaitu :
a. Sifatnya konkrit, gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan
dengan media verbal semata.
b. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
c. Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan,
d. Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja.
e. Murah harganya, mudah didapatkan dan digunakan.
2. Kartun
Kartun merupakan penggambaran dalam bentuk lukisan dan karikatur tentang orang,
gagasan atau situasi yang didesain untuk memengaruhi opini masyarakat. Seorang guru dalam
memilih dan menilai kartun yang akan digunakan untuk media pembelajaran hendaknya
memerhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Pemakaian sesuai dengan tingkat pengalaman. Pertimbangan pertama adalah arti
kartun hendaklah dimengerti oleh para siswa pada saat kartun tersebut digunakan.
b. Kesederhanaan Memperkirakan arti kartun dapat dimengerti, berarti ada beberapa
perwatakan fisik yang diinginkan dari kartun- kartun yang baik. Satu diantaranya adalah
kesederhanaan. Secara umum dapat dikatakan bahwa kartun- kartun yang baik hanya berisi hal
yang penting- penting saja.
c. Lambangnya yang jelas Ciri ketiga dari kartun yang efektif adalah kejelasan dari
pengertian-pengertian simbolis. Lambang –lambang yang menggambarkan konsep- konsep yang
lebih abstrak seperti hak- hak negara, kemanusiaan, dan kemerdekaan sulit disampaikan.
Media kartun dalam pembelajaran memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut :
a. Kemampuan media kartun yang besar sekali untuk menarik perhatian.
b. Pesan yang besar atau luas dapat disajikan secara ringkas.
c. Kesan yang disampaikan akan tahan lama untuk diingat.
3. Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian
pokoknya tanpa detail. Dalam aktivitas pembelajaran, pengajar dapat menjelaskan sesuatu secara
lisan atau verbal. Apabila pengajar ingin penjelasannya lebih jelas dan dapat menarik perhatian
pembelajar sebaiknya pengajar menunjukkan benda-benda sebenarnya. Menggunakan sketsa
adalah merupakan alternative yang menguntungkan dalam proses pembelajaran, sebab selain
dapat dibuat pengajar sendiri secara langsung dan cepat. Pengajar juga sambil membuat dan
kemudian menjelaskan pelajaran. Kelebihan yang dimiliki mesia sketsa adalah sebagai berikut :
a. Jika gurunya kreatif maka dapat menuangkan ide-idenya ke dalam bentuk sketsa.
b. Dapat menarik perhatian murid.
c. Menghindari verbalitas.
d. Memperjelas penyampaian pesan.
e. Harganya cukup murah.
f. Media ini dapat dibuat langsung oleh pengajar pada saat menerangkan di depan kelas.
4. simulasi
Filosofi belajar melalui media simulasi ini bertujuan untuk dan demi meningkatkan
motivasi (keinginan) anak (peserta didik) untuk belajar. Dengan belajar melalui media simulasi,
anak lebih memahami dan mengerti apa yang dipelajarinya, karena anak ikut langsung dalam
proses pembelajarannya, dan itu akan membuat anak menyukai pembelajaran yang
dilakukannnya tersebut, dengan kata lain pembelajaran anak (peserta didik) itu bermakna bagi
dirinya. Hal tersebut dikarenakan bukan hanya ranah kognitif saja yang dikuasai oleh anak
(peseta didik), namun ranah afektif dan psikomotorik juga dapat dikuasai oleh anak (peserta
didik). Oleh sebab itu, belajar melalui media simulasi ini amat sesuai dengan kebutuhan belajar
anak (peserta didik).
Simulasi menjadi penting seiring dengan perubahan pandangan pendidikan, dari proses
pengalihan isi pengetahuan kearah proses pengaplikasian teori ke dalam realita pengalaman
kehidupan. Lebih lanjut, pengenalan teknik simulasi lebih merupakan kegiatan untuk membantu
siswa (peserta didik) dalam mengembangkan keterampilan menemukan dan memecahan
masalah. Sehingga pada giliranya melalui simulasi, dapat meningkatkan efektivitas keterampilan
siswa dalam menemukan dan memecahkan masalah untuk saat yang akan datang. Teknik
simulasi dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa, akan menjadi bagian dari
suasana pendidikan.
Metode simulasi digunakan untuk :
1. Melatih keterampilan tertentu, baik yang bersifat keahlian (profesional) maupun
keterampilan dalam hidup sehari-hari
2. Memperoleh pemahaman tentang suatu pengertian (konsep) atau prinsip
3. Latihan memecahkan masalah
Manfaat Metode simulasi dapat untuk :1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan melibatkan diri dalam mempelajari situasi yang
hampir serupa dengan kejadian yang sebenarnya;
2. Memberikan motivasi untuk bekerja sama dalam kelompok;3. Melatih siswa untuk bekerja sama dalam kelompok;4. Menimbulkan dan memupuk daya imaginasi siswa; dan5. Melatih siswa untuk memahami dan menghargai pendapat, peran orang lain.
Agar penggunaan metode simulasi mencapai tujuan dan manfaat yang diinginkan, perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Tiap siswa atau kelompok siswa mendapat kesempatan yang sama untuk melakukan
simulasi;
2. Tiap siswa terlibat langsung dalam peranannya masing-masing;
3. Simulasi dimaksudkan untuk latihan keterampilan agar dapat menghadapi kenyataan dengan
baik oleh sebab itu, disiapkan petunjuk simulasi dapat secara terperinci atau secara garis
besar; dan
4. Dalam simulasi diusahakan dapat digambarkan secara lengkap tentang situasi, proses yang
diperkirakan terjadi dalam kenyataan sesungguhnya.
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan guru manakala menggunakan simulasi untuk
pembelajaran, diantaranya :
1. Simulasi dilakukan oleh kelompok siswa.
2. Tiap kelompok mendapat kesempatan melaksanakan simulasi yang sama atau dapat juga
berbeda.
3. Semua siswa harus terlibat langsung menurut peranan masing- masing. Penentuan topik
disesuaikan dengan tingkat kemampuan kelas, dibicarakan oleh siswa dan guru.
4. Dalam simulasi seyogyanya dapat dicapai ketiga domain psikis.
5. Hendaknya yang diusahakan terintegrasinya beberapa ilmu. Petunjuk simulasi hendaknya
dibuat secara jelas dan mudah dipahami anak terutama bagi pemegang peran.
6. Simulasi adalah latihan keterampilan motorik maupun sosial yang dapat memberikan
pengalaman belajar bagi siswa dalam menghadapi keadaan yang sebenarnya.
7. Pelaksanaan simulasi perlu menggambarkan situasi yang lengkap, proses yang rinci dan urut
yang sesuai dengan situasi yang sesungguhnya.
5. Poster
Poster merupakan penggambaran yang ditunjukkan sebagai pemberitahuan, peringatan,
maupun penggugah selera yang biasanya berisi gambar-gambar.
Poster merupakan suuatu gambar yang mengombinasikan unsur-unsur visual seperti
garis, gambar dan kata-kata yang bermaksud menarik perhatian serta mengkomunikasikan pesan
secara singkat (Sri Anitah, 2008:12).
Poster adalah sebagai kombinasi visual dari rancangan yang kuat, dengan warna, dan
pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama
menanamkan perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti di
dalam ingatannya (Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 2010: 51).
Rudi susilana dan Cepi Riana (2009: 14) menjelaskan bahwa poster yaitu sajian
kombinasi visual yang jelas, menyolok, dan menarik dengan maksud untuk menarik perhatian
orang yang lewat.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa media poster secara umum
adalah suatu pesan tertulis baik itu berupa gambar maupun tulisan yang ditujukan untuk menarik
perhatian banyak orang sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima orang lain dengan
mudah.
Fungsi dan Manfaat Media Poster
Sri Anitah (2008: 13-14) mengatakan manfaat poster adalah sebagai berikut: (1) sebagai
penggerak perhatian; (2) sebagai petunjuk; (3) sebagai peringatan, pengalaman kreatif; (3) untuk
kampanye.
Secara umum poster memiliki kegunaan, yaitu sebagai berikut: (1) memotivasi siswa,
poster dalam pembelajaran sebagai pendorong atau memotivasi belajar siswa; (2) peringatan,
berisi tentang peringatan-peringatan terhadap suatu pelaksanaan aturan hukum, sekolah, atau
sosial, kesehatan bahkan keagamaan; (3) pengalaman kreatif, melalui poster kegiatan menjadi
lebih kreatif untuk membuat ide, cerita, karangan dari sebuah poster yang dipajang (Nana
Sudjana dan Ahmad Rivai, 2010: 56-57).
Dalam menggunakan media, perlu memperhatikan dan disesuaikan dengan tujuan dari
pelajaran. Apabila hal tersebut diabaikan maka media yang digunakan justru akan menghambat
proses belajar mengajar.
Ciri-ciri poster yang baik menurut Arief S. Sadiman (dalam Musfiqon, 2012: 85) yaitu:
a. Sederhana
b. menyajikan satu ide dan untuk mencapai satu tujuan pokok
c. berwarna
d. slogannya
e. tulisannya jelas
f. motif dan tulisannya bervariasi.
Kelebihan Media Poster adalah sebagai berikut:
a. Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang
disajikan.
b. Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa.
c. Bentuknya sederhana tanpa memerlukan peralatan khusus dan mudah penempatannya,
sedikit memerlukan informasi tambahan.
d. Pembuatannya mudah dan harganya murah.
3.4 Utilize Materials (Uji coba media)
Langkah selanjutnya yaitu digunakan dalam pembelajaran. Menggunakan media dalam
pembelajaran perlu diperhatikan langkah-langkah menggunkaannya. Hal ini akan berbeda pada
setiap media yang kita pilih. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan media yaitu
siapkan waktu yang cukup untuk persiapan dan pemasangan media, pastikan media tersebut
dapat digunakan. Media yang diterapkan pada siswa Sekolah Dasar yang menjadi subjek atau
sampel penelitian dapat dikatakan berhasil karena siswa memahami materi yang disampaikan
3.5 Require Leaner Respons (Respon siswa)
Dalam pembelajaran ini siswa dilibatkan untuk aktif dalam menggunakan media
pembelajaran, misalnya media gambar, kartun, sketsa, simulasi dan poster yang telah disediakan.
Pada media gambar, kartun, sketsa, simulasi dan poster siswa diharapkan dapat
mengidentifikasikan dongeng yang terdapat pada media tersebut. Selain keterlibatan dalam
kegiatan praktek, siswa juga terlibat dalam tanya jawab dan diskusi.
3.6 Evaluate (evaluasi)
Merupakan tahap akhir dalam pemilihan media model ASSURE. Evaluasi merupakan
proses membuat keputusan tentang nilai suatu objek. Keputusan evaluasi tidak hanya didasarkan
atas hasil pengukuran tapi juga pengamatan baik dilakukan dengan pengukuran meupaun non
pengukuran yang akhirnya menghasilkan suatu keputusan tentang nilai suatu objek yabg
dinilai.Dalam pembelajaran ini, guru mengevaluasi hasil belajar siswa dan pelaksanaan
pembelajaran. Untuk hasil belajar, guru menggunakan pertanyaan yang diberikan pada perserta
didik.
Untuk mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran, guru mencocokkan kembali dengan
rencana yang telah dibuat, apakah sesuai dengan alokasi waktu, strategi yang digunakan sudah
tepat atau apakah media yang digunakan telah sesuai. Dengan evaluasi ini, guru bisa merevisi
metode pembelajaran yang telah dijalankan sebagai referensi untuk pembelajaran yang akan
datang. Setelah dilaksanakan proses pembelajaran dapat disimpulkan bahwa media yang
digunakan telah berhasil. Siswa dapat memahami materi dengan baik dan proses belajar lebih
bermakna.
BAB IV
TOKOH-TOKOH PADA PROSES UJI COBA MEDIA PEMBELAJARAN
4.1 BIODATA DAN FOTO LEARNER PADA SAAT PROSES UJI COBA MEDIA
1. Nama : Arumi
Jenis kelamin : perempuan
Jenjang pendidikan : TK
2. Nama : Kasih
Jenis kelamin : Perempuan
Jenjang pendidikan : TK
3. Nama : Dwi Ayu Srimuliani
Jenis kelamin : Perempuan
Jenjang pendidikan : PAUD
4. Nama : Rafa Putra Ramadhani
Jenis kelamin : Laki-laki
Jenjang pendidikan : PAUD
5. Nama : Rafi Adiputra Ramadhani
Jenis kelamin : laki-laki
Jenjang pendidikan : PAUD
4.2 PERAN ANGGOTA KELOMPOK
1. Nama : Etika rahayu zarni
NPM : 136510841
Peran : Editor
2. Nama : Fitri ningsih
NPM : 136510809
Peran : Dokumentasi Foto
3. Nama : Suci hernawati
NPM : 136511252
Peran : Pemateri
4. Nama : Susanti
NPM : 136510808
Peran : Dokumentasi Video
5. Yuni asih
NPM : 136510996
Peran : Fasilitator Tempat Dan Anak
BAB V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Penggunaan media pembelajaran selain dapat memberi rangsangan bagi siswa untuk
terjadinya proses belajar, media pembelajaran juga memiliki peranan penting dalam menunjang
kualitas proses belajar mengajar. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan
untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si
belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan
terkendali.
Penulis menggunakan metode Assure dengan judul “Pengenalan Organ Gigi Dan Cara
Menjaga Gigi”. Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah
metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah
satu metode tertentu akan memengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih
ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media.
Media mempunyai manfaat dan fungsi sebagai sarana bagi guru untuk dapat
menyampaikan materi pelajaran menjadi lebih menarik, tidak monoton. Siswa tidak hanya diajak
untuk berkhayal dan membayangkan saja tetapi siswa dapat melihat kenyataan walaupun hanya
melalui gambar ataupun video. Metode penelitian ini adalah metode “Assure” (Analysis Leaner
Characteristics, State Objective, Select, Modify or Design Materials, Utilize Materials, Require
Learner Response, dan Evaluate). Setelah dilaksanakan proses pembelajaran dapat disimpulkan
bahwa media yang digunakan telah berhasil. Siswa dapat memahami materi dengan baik dan
proses belajar lebih bermakna.
4.2 SARAN
Sebaik bagi seorang guru dapat menggunakan media pembelajaran yang menarik dan
penuh kreativitas sehingga siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran yang disampaikan
dan motivasi belajar menjadi lebih meningkat.
Lampiran…
Gambar 1. Ketika pemateri membuka pembelajaran
Gambar 2. Pemateri menjelasakn materi
Gambar 3. Ini ni salah satu media yang digunakan
Gambar 4. Ini adalah session penutupan