MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN PAI MENGUATKAN · PDF fileMAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN PAI ......
-
Upload
hoanghuong -
Category
Documents
-
view
271 -
download
0
Transcript of MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN PAI MENGUATKAN · PDF fileMAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN PAI ......
MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN PAI
MENGUATKAN PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA VISUAL
Oleh:
Wawan Hariyanto (201410010311014)
Dinda Yustita Irawan (201410010311016)
Indi Raniawati (201410010311029)
Dimas Bagus KA (201410010311005)
Izzzudin AT (201110010311007)
JURUSAN TARBIYAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran mengalami berbagai perkembangan teknologi, sehingga seorang
guru juga dituntut untuk menggunakan teknologi dan media dalam proses belajar
mengajar. Media visual merupakan salah satu bagian yang sangat penting dari
kegiatan belajar-mengajar di kelas. Sehingga media visual dapat digunakan untuk
mengajari para siswa yang berada di lokasi pembelajaran. Selain itu media visual
dapat digunakan untuk menunjang atau mengatasi masalah dengan cara
memvisualkan materi.
Menguatkan pembelajaran dengan media visual, dalam pembahasan ini kami
akan membahas tentang berbagai jenis media visual nin-proyektif, taiming
penggunaan prangkat lunak untuk presentasi pembelajaran. Cara melihat gambar
digital dengan berbagai kekurangan, kelebihan, integrasi dan situasi khusus
pemanfaatan kamera. Visual proyeksi meliputi semua yang berasal dari peranti lunak
presentasi, gambar digital, kamera dokumen, dan proyektor OHP.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah jenis-jenis media visual non-proyektif?
2. Bagaimanakah timing penggunaan perangkat lunak presentasi dalam
pembelajaran?
3. Bagaimanakah cara melihat gambar digital dalam kelas?
4. Bagaimanakah kelebihan, kekurangan, dan integrasi gambar digital?
5. Bagaimanakah situasi khusus pemanfaatan kamera?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui jenis-jenis media visual non-proyektif
2. Untuk mengetahui timing penggunaan perangkat lunak presentasi dalam
pembelajaran
3. Untuk mengetahui cara melihat gambar digital dalam kelas
4. Untuk mengetahui kelebihan, kekurangan, dan integrasi gambar digital
5. Untuk mengetahui situasi pemanfaatan kamera
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis-jenis Media Visual Non-proyektif
Terdapat 6 Jenis Media Visual Non-Proyektif (Kelebihan, Kekurangan dan integritas)
1. Gambar diam
Merupakan representasi foto-grafis (seperti foto) dari orang, tempat dan
benda-benda. Gambar diam dapat ditemukan dibuku-buku (termasuk buku
cetak), majalah, koran, katalog, kartu pos dan kalender.
Gambar diam merupakan media dua dimensi. Yang dapat menutupi
kekurangan dua dimensi dengan menyediakan sekelompok gambar yang
menampilkan obyek atau pandangan yang sama dari beberapa posisi atau
sudut. Selain itu, serangkaian gambar diam berurutan dapat memperlihatkan
pergerakan.
Gambar diam dalam buku cetak bukan sekedar hiasan, akan tetapi
sebagai alat bantu belajar yang didesain sedemikian mungkin. Bahan cetakan
ajar juga memiliki banyak aplikasi dalam situasi pengajaran. Gambar diam
sangat membantu dalam proses-proses pembentukan besi atau kertas, atau
pengoperasian mesin pembakar internal. Sedangkan dalam ilmu geografi
materi cetakan dapat membantu mengilustrasikan hubungan antara masyarakat
dan lingkungan karena keterbatasan ruang.1
2. Gambar (termasuk sketsa dan diagram)
Pemanfaatan media pembelajaran dengan penyusunan grafis dari garis-
garis untuk mewakili orang-orang, tempat, benda, dan konsep. Gambar lebih
sempurna dan mewakili daripada sketsa (misalnya komposisi sosok lurus).
Diagram biasanya dimaksudkan untuk memperlihatkan hubungan atau
1 Sharon E. Smaldino, Dkk, Instructional Technology & Media for Learing, (Jakarta: Kencana, 2011) hlm 325-332
membantu menjelaskan proses, seperti bagaimana sesuatu bekerja atau
dibangun.2
3. Bagan
Merupakan representasi visual dari hubungan yang abstrak seperti
kronologi, kuantitas, dan hierarki. Bagan selalu muncul dalam buku cetak
berupa tabel dan diagram alir. Bagan juga diterbitkan sebagai diagram dinding
untuk penampilan grup dalam bentuk diagram organisasi, diagram klasifikasi
(misalnya tabel periodik), dan time line.
Bagan merupakan gambaran dari sesuatu yang dibuat dari garis dan
gambar, yang mana terdapat padang satu bidang datang, bukan pada tiga
dimensi, karena bagan tergolong pada dua macam media, yakni media dua
dimensi dan media tiga dimensi (timbul)3
4. Grafik
Seperti tabel dan bagan yang menyajikan gambaran atau kecenderungan
data antara hubungan seperangkat gambar atau angka-angka.4
5. Poster
Menggabungkan kombinasi visual dari gambar, garis, warna, dan kata.
Poster dimaksudkan untuk menarik dan mempertahankan perhatian pemirsa
cukup lama untuk mengkomunikasikan pesan singkat, biasanya yang bersifat
persuasif. Salah satu kekurangan dari menggunakan poster adalah bahwa pesan
poster mudah diabaikan dengan cepat karena sudah biasa. Akibatnya, poster
tidak boleh dipajang terlalu lama.5
6. Kartun
(Coretan garis yang merupakan karikatur kasar dari orang-orang, hewan
atau kejadian fiksi). Merupakan format visual yang sangat populer dan
familiar. Kartun muncul dalam berbagai media cetak, koran, jurnal, buku cetak,
2 Ibid, 324 3 Ahmad sabri, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Ciputat Press, 2005), hlm 115 4 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Gafindo, 2010), hlm 92 5 Sharon E. Smaldino, Dkk, Instructional Technology & Media for Learing, (Jakarta: Kencana, 2011) hlm 324
dan komik yang ditunjukkan sebagai hiburan hingga coretan yang
dimaksudkan untuk membuat komentar sosial atau politik yang penting.
Humor dan satir merupakan unsur utama dari kemampuan para
kartunis. Demikian juga Kartun mudah dan cepat dibaca serta menarik bagi
anak-anak dan berbagai usia. Kartun bisa memuat kebijakan dan kecerdasan.6
Keuntungan Media Visual Non-Proyektif
a) Mudah didapat, banyak terdapat di buku cetak, majalah dan sebagian besar material
pengajaran.
b) Harga terjangkau, mudah didapat dan harganya murah.
c) Tidak dibutuhkan perlengkapan, tidak membutuhkan proyektor atau komputer untuk
digunakan. Satu satunya persyaratan adalah pencahayaan.
d) Mudah digunakan, tidak membutuhkan kemapuan khusus apapun kecuali kemampuan
yang menafsirkannya.
e) Tersedia bagi seluruh tingkat pengajaran dan bagi seluruh disiplin.
f) Penyederhanaan gagasan yang rumit.
Kekurangan Media Visual Non-Proyektif
a) Ketahanan, karena dicetak dikertas maka bisa cepat rusak sejalan dengan penggunaan
oleh siswa.
b) Penyimpanan, karena lama tidak digunakan maka bisa menjadi sebuah masalah.
c) Mungkin terlalu kecil untuk dilihat oleh grub.
d) Du dimensi, hanya dapat dilihat dari satu pandang ruang datar saja.
Integrasi Media Visual Non-Proyeksi
Visual non-proyeksi bermanfaat dalam berbagai situasi pengajaran. Aplikasinya mungkin
ada di seluruh area kurikulum pada seluruh tungkatan kelas
a) Seluruh mata pelajaran, foto digunakan di sebgai besar buku cetak untuk
menggambarkan kontens.
6 Ibid,
b) Ilmu komputer, grub grub siswa menyiapkan bagan yang menampilkan hubungan
berbagai komponen komputer.7
B. Timing Penggunaan Perangkat Lunak Presentasi Dalam Pembelajaran
Pada dasarnya, hampir semua media dibuat untuk dipresentasikan, namun
yang membedakan media presentasi dengan media pada umumnya adalah media
presentasi dikemas dalam sebuah program komputer dan disajikan melalui perangkat
alat saji (proyektor). Program komputer ini merupakan pengembangan dari media
transparansi yang dulu disebut OHP. Media presentasi saat ini lebih unggul karena
sudah dapat menampikan unsur audio-visual dalam pembelajaran.8
Ada banyak macam perangkat lunak presentasi namun yang paling dikenal
luas adalah powerpoint. Dalam penggunaannnya, hanya membutuhkan sedikit
pelatihan untuk membuat dan memproyeksikan visual beranimasi dengan penuh
warna yang menarik, karena banyak kemudahan yang sudah disediakan oleh
powerpoint. Misalnya dengan menggunakan Template, menjadikan setiap slide
(istilah yang digunakan untuk menjelaskan setiap gambar terproyeksi individual)
dalam presentasi terlihat semakin profesional, karena masing-masing didasarkan pada
sebuah tema yang menggunakan komponen dengan warna terkoordinasi dan jenis
huruf yang spesifik. Paket-paket ini disertai dengan kemudahan untuk menyertakan
teks, menggoreskan gambar, membuat table, diagram dan grafik, mengimpor foto
digital dan klip video, menyertakan audio dan membuat animasi. Selain itu, kita juga
bisa menyertakan musik dan animasi serta hyperlink ke sumber daya yang
menampilkan sebuah poin tertentu. Hyperlink bisa menghubungkan ke situs internet,
slide lainnya, laporan olah kata, atau database sebuah informasi.
Perangkat lunak ini bisa digunakan untuk membuat program aktif sendiri
dengan visual dan suara yang menyertai. Ini bermanfaat menghemat waktu ketika
sang presenter tidak harus membahas tentang topic. Berkas audio yang dengan mudah
7 Ibid hlm 325-332 8 Handriyo, Modul PPT, http://handriyo-tvf.dosen.isi-ska.ac.id/files/2011/11/Modul-PPT.pdf (diakses pada tanggal 1 Mei 2017)
dilampirkan bisa meningkatkan presentasi bergerak dengan menyediakan selingan
musik. Aplikasi ini bisa digunakan di pusat media atau sebagai sebiah display.9
Timing
A. Slide
Dengan segala kemudahannya, powerpoint saat ini bisa dijalankan secara
otomatis tanpa harus mengunkan mouse, keyboard, atau wireless remote control. Atau
dapat dikatakan kita bisa mengatur waktu perubahan setiap slidenya, sehingga jika
sudah ditampilkan dalam waktu tertentu, otomatis akan maju ke slide berikutnya.
Berikut adalah cara agar slide presentasu bisa dijalankan secara otomatis dengan
menggunakan pengaturan waktu.
Antara lain; (1) Klik tab Slide Show (2) Kilik Record Slide Show -> Start
Recording from Current Slide sehingga muncul kotak dialog Record Slide Show (3)
Pastikan pada kotak dialog Record Slide Show, Slide and Animation timing sudah
tercentang. Klik tombol start Recording. (4) Kalau waktu yang tercatat di timer sudah
sempurna untuk satu slide. Klik Next untuk menuju slide selanjutnya. (5) Jika Anda
ingin berhenti, klik pada ikon Close [X] (6) Jika Anda ingin slide diubah tanpa harus
menunggu waktu, Anda bisa tetap klik pada mouse untuk memindahkan slide. Jadi
slide akan tetap maju ke slide berikutnya walaupun belum selesai untuk slide
tersebut.10
B. Animasi
Dalam satu slide dilengkapi penerapan animasi maupun objek. Animasi dapat
dilakukan secara otomatis berdasarkan waktu atau hanya kalau diklik. Dalam
animasi, ada beberapa effect yang dapat kita terapkan, diantaranya :
Pilihan Keterangan
Enterance Animasi dilakukan saat objek pertama
kali ditampilkan dalam slide
Emohasis Animasi dilakukan saat masing-masing
objek sedang menjadi topik bahasan.
Awalnya semua item akan ditampilkan.
Exit Animasi dilakukan saat objek
9 Smaldino, Sharon E., dkk. 2007. Instructional Technologyy and Media for Learning. /pearson Merrill/Prentice Hall.Hal. 334-336 10 Komputer, Wahana, 2011. Top Tips & Trik Microsoft PowerPoin 2010. Yogyakarta: Penerbit Andi
menghilang dari slide. Awalnya semua
item akan ditampilkan. Kemudian,
setiap diklik, item akan menghilang dari
slide.
Motion Paths Animasi yang membuat gerakan objek
melalui suatu lintasan yang ditentukan
oleh Powerpoint atau oleh kita.
Animasi yang dikenakan pada suatu objek memiliki sejumlah opsi yang bisa kita
atur waktunya. Pilihan timing memberikan keluasan bagi pembuat slide untuk
melakukan pengaturan, sebagai berikut:
1. Pilihan start, berisi beberapa pilihan sebagai berikut :
a. Start On Click menyatakan bahwa animasi dilakukan setaip kali pemakai
mengeklik tombol kiri mouse.
b. Start With Previous menyatakan bahwa animasi dilakukan bersamaan
dengan animasi sebelumnya. Hal ini berguna kalau kita menghendaki agar
item-item dalam slide dianimasi secara bersamaan.
c. Start After Previous menyatakan bahwa animasi dilakukan secara
otomatis setelah animasi sebelumnya berakhir.
2. Delay, untuk mengatur waktu penundaan dalam satuan detik
3. Speed, untuk mengatur kecepatan animasi
4. Repeat, untuk melakukan pengulangan animasi.11
C. Cara Melihat Gambar Digital Dalam Kelas
Gambar Digital
Visual bisa dibidik dan disimpan dalam format digital. Gambar digital bisa
dibidik menggunakan kamera digital atau alat pandai. Penyimpanan digital meliputi
CD, DVD, perangkat simpan bisa dipindah, dan hard drive komputer. Individual atau
kelompok kecil bisa melihat gambar digital di layar komputer. Untuk menampilkan
gambar digital ke sebuah kelompok, bisa menggunakan monitor televisi yang besar
atau proyektor digital.
11 Triwahyuni, Terra. 2009. From Zero to A Pro : PowerPoint 2007. Yogyakarta: Penerbit Andi
Proyektor digital dirancang untuk menampilkan gambar digital dan merupakan
unit yang berdiri sendiri dan terpisah. Sumber cahaya dibangun di dalam proyektor.
Dengan sebuah proyektor digital, gambar bisa diproyeksikan dari komputer, pemutar
video, atau sinyal televisi. Kemampuan yang dimiliki proyektor adalah kemampuan
untuk menampilkan sinyal video bergerak selain gambar diam dari paket peranti
lunak presentasi tradisional.12
Proyeksi Kamera Dokumen
Kamera dokumen merupakan kamera video yang diletakkan pada sebuah
penyangga salin, yang diarahkan ke bawah ke dokumen, gambar rata, grafik, atau
benda-benda kecil (seperti koin). Gambar ditampilkan dengan proyektor digital, atau
monitor televisi layar-besar dalam sebuah ruangan, atau mungkin dipancarkan
ketempat yang jauh melalui telekomunikasi. Bisa dilakukan dengan meletakkan visual
apa saja, dan bisa dengan merekayasa material atau menulisnya.13
Beberapa kamera dokumen bisa dilipat menjadi unit portabel dan dipindahkan
dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Menghubungkan kamera dengan monitor televisi
atau proyektor digital dalam ruang kelas untuk sebuah pertunjukan bisa membuat
siswa memiliki pandangan yang setara dari benda-benda kecil yang ditampilkan, atau
bisa melihat tindakan yang sama secara serentak tanpa hilir-mudik. Kamera bisa
difokuskan sangat dekat ke benda, yang menghasilkan gambar close-up yang
memungkinkan setiap orang melihat tayangan yang terperinci.
Salah satu alternatif bagi versi dudukan sebuah kamera dokumen adalah
kamera fleks komputer, seperti kamera Video Flex dari Ken A-Vision, yang
dirancang untuk digunakan dalam ruang kelas tatap muka serta telekomunikasi.
Kamera ini bisa dihubungkan dengan monitor digital, atau komputer, dan digunakan
dalam cara yang sama dengan kamera dokumen. Keuntungan menggunakan kamera
ini lebih kecil dan lebih murah. Keterbatasannya adalah kualitas gambarnya mungkin
tidak begitu bagus.
Overhead Projection (OHP)
Sistem OHP atau overhead projection banyak digunakan di dalam ruang kelas
karena biayanya yang murah dan mudah digunakan. Pada dasarnya ia merupakan
12 Smaldino, Sharon E., dkk. Ibid, hlm. 338 13 Ibid, Hlm. 340-341
sebuah kotak dengan kaca yang besar dipermukaan atasnya. Cahaya dari lampu yang
terang di dalam kotak dipadatkan oleh lensa dan dilewatkan melalui sebuah
transparasi yang diletakkan di panggung. Sistem lensa dan cermin yang diletakkan
pada sebuah braket di atas kotak membelokkan berkas sinar sebesar 90 derajat dan
memproyeksikan gambar kembali di sepanjang bahu sang presenter.14
D. Kelebihan, Kekurangan, dan Integrasi Gambar Digital
Kelebihan Gambar Digital
1) Tersedia dengan mudah. Visual non-terproyeksi begitu melimpah. Sering
kali kita melewatkannya. Tersedia dalam buku cetak, majalah, dan sebagian besar
material pengajaran. 2) Tidak mahal. Visual cetakan atau non-terproyeksi tersedia
dalam biaya murah. Banyak pula yang gratis. 3) Tidak dibutuhkan perlengkapan.
Mereka tidak membutuhkan proyektor atau computer untuk digunakan. Satu-satunya
persyaratan adalah pencahayaan. 4) Mudah digunakan. Tidak membutuhkan
kemampuan khusus apapun kecuali kemampuan untuk menafsirkannya. Bahkan anak
yang paling belia pun bisa langsung menggunakannya. 5) Tersedia bagi seluruh
tingkat pengajaran dan bagi seluruh disiplin. Visual non-terproyeksi tersedia dan bisa
digunakan bersama dengan pembelajar dari berbagai usia. Bahkan poko persoalan
bisa menggabungkan visual secara efektif untuk mendorong belajar. 6)
Penyederhanaan gagasan yang rumit. Visual non-terproyeksi membantu
menyederhanakan bahkan konten dan hubungan yang paling rumit sekalipun.15
Kekurangan Gambar Digital
Gambar digital secara umum memiliki keterbatasan antara lain: Pertama,
Ketahanan. Sebagian besar visual non-terproyeksi dicetak di kertas dan bisa rusak
sejalan dengan penggunaan oleh siswa. Kedua, Penyimpanan. Bagaimana menyimpan
visual non-terproyeksi ketika tidak sedang digunakan bisa menjadi sebuah masalah.
Ketiga, Mungkin terlalu kecil untuk dilihat oleh grup. Banyak visual non-terproyeksi
tidak sesuai untuk digunakan dengan sebuah grup karena ukurannya yang kecil.
Bahan cetakan belajar dirancang untuk digunakan dalam grup. Keempat, Dua
14 Smaldino, Sharon E., dkk. Ibid, hlm. 343 15 https://amanahtp.wordpress.com/2011/11/29/visual-meningkatkan-belajar-dengan-visual/. (diakses pada tanggal 26 April 2017)
dimensi. Visual bersifat dua dimensi dan menampilkan hanya satu pandangan dari
benda atau pemandangan. Keterbatasan ini bisa ditutupi dengan menggunakan
pandangan yang beragam.
Integrasi Gambar Digital
Visual non-terproyeksi bermanfaat dalam berbagai situasi pengajaran.
Aplikasinya mungkin ada pada seluruh tingkatan kelas. Berikut ini sedikit contohnya:
1) Seluruh mata pelajaran. Foto digunakan di sebagian besar buku cetak untuk
mengambarkan konten. 2) Ilmu computer. Grup-grup siswa menyiapkan bagan yang
menampilkan hubungan berbagai komponen computer. 3) Penulisan kreatif. Guru
menampilakn sebuah bahan cetakan yang menggambarkan pemandangan di desa dan
meminta para siswa untuk menuliskan cerita pendek terkait dengan visual tersebut. 4)
Tata kalimat bahasa inggris. Guru menggunakan gambar di papan putih untuk
menggambarkan kata depan seperti di atas, di bawah, dan di belakang. 5) Bahasa
Asing. Untuk kosakata, para siswa menggunakan kartu flash kecil dengan sebuah
visual di satu sisi dan kata berbahasa asing di sisi lainnya. 6) Kesehatan. Poster
dipajang di seputar SD untuk mendorong kebiasaan makan yang sehat dan
berolahraga. 7) Matematika. Buku cetak aljabar berisi grafik yang menampilkan
hubungan antara nilai x dan y dalam sebuah persamaan. 8) Pendidikan jasmani.
Pengajar menggunakan gambar diam mengenai latihan pemanasan untuk
mengingatkan para siswa akan posisi tubuh dan urutannya. 9) Fisika. Sebelum
menyelesaikan soal, setiap siswa diharuskan memvisualkan soal fisika dengan
menggambar sebuah diagram yang menampilkan hubungan di antara sifat-sifat yang
diketahui dengan nilai-nilai yang belum diketahui. 10) Membaca. Untuk memotivasi
pembaca belia, buku setingkat SD memiliki visual yang berwarna-warni yang
menyertai cerita. 11) Kajian social. Para siswa mempelajari kartun editorial dari
berbagai Koran dan membahas penafsiran individual mereka atas kartun tersebut.16
E. Situasi Pemanfaatan Kamera
16 https://amanahtp.wordpress.com/2011/11/29/visual-meningkatkan-belajar-dengan-visual/. (diakses pada tanggal 26 April 2017)
Kamera dokumen merupakan kamera video yang dilekatkan pada sebuah
penyangga salin, yang diarahkan ke bawah ke dokumen, gambar rata, grafik, atas
benda-benda kecil.17 Adapun gambar yang ditampilkan dengan proyektor digital, atau
monitor televisi layar-besar dalam sebuah ruangan, atau mungkin dipancarkan ke
tempat yang jauh melalui telekomunikasi. Selain itu bisa digunakan juga rekayasa
material atau menulisnya.
Beberapa kamera dokumen bisa dilipat menjadi unit portebel dan dipindahkan
dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Menghubungkan kamera dengan monitor televisi
atau proyektor digital dalam ruang kelas untuk sebuah pertunjukan bisa membuat
siswa memiliki pandangan yang setara dari benda-benda kecil yang ditampilkan, atau
bisa melihat tindakan yang sama secara serentak tanpa hilir mudik. Kamera bisa
difokuskan sangat dekat ke benda, yang menghasilkan gambar close-up yang
memungkinkan setiap orang dapat melihat secara terperinci.18
17 Smaldino, Sharon E., dkk. Ibid, hlm. 340 18 Ibid., 340
BAB III
PENUTUP
Dari pemaparan di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa menguatkan media visual
terdapat 6 Jenis Media Visual Non-Proyektif (Kelebihan, Kekurangan dan integritas).
Gambar diam, gambar, bagan, grafik, poster, dan kartun. Pada dasarnya, hampir semua media
dibuat untuk dipresentasikan, namun yang membedakan media presentasi dengan media pada
umumnya adalah media presentasi dikemas dalam sebuah program komputer dan disajikan
melalui perangkat alat saji (proyektor).
Cara melihat gambar digital dalam kelas memiliki tiga cara yaitu, gambar digital,
proyeksi kamera dokumen dan OHP. Selain itu terdapat berbagai kelebihan, kekurangan dan
integrasi gambar digital. Kamera dokumen merupakan kamera video yang diletakkan pada
sebuah penyangga salin, yang diarahkan ke bawah ke dokumen, gambar rata, grafik, atau
benda-benda kecil (seperti koin). Gambar ditampilkan dengan proyektor digital, atau monitor
televisi layar-besar dalam sebuah ruangan, atau mungkin dipancarkan ketempat yang jauh
melalui telekomunikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar, 2010. Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Gafindo, 2010
Handriyo, Modul PPT, http://handriyo-tvf.dosen.isi-ska.ac.id/files/2011/11/Modul-
PPT.pdf (diakses pada tanggal 1 Mei 2017)
https://amanahtp.wordpress.com/2011/11/29/visual-meningkatkan-belajar-dengan-
visual/. (diakses pada tanggal 26 April 2017)
Smaldino, Sharon E. Dkk, 2011. Instructional Technology & Media for Learing,
Jakarta: Kencana
Sabri, Ahmad, 2005. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Ciputat Press
Wahana, Komputer, 2011. Top Tips & Trik Microsoft PowerPoin 2010. Yogyakarta:
Penerbit Andi
Triwahyuni, Terra. 2009. From Zero to A Pro : PowerPoint 2007. Yogyakarta:
Penerbit Andi