MATA-2

6
1. Penyebab dan mekanisme mata merah disertai gatal dan berair Mata merah terjadi karena adanya peningkatan aliran darah pada arteri conjungtiva posterior atau cabang arteri ciliaris anterior yang memvaskularisasi permukaan mata. Mata merah merupakan tanda tipikal conjungtivitis. Injeksi conjungtival terjadi karena bertambahnya darah yang mengisi pembuluh darah conjungtiva, yang lebih prominen pada bagian forniks. Mata Merah Karena Infeksi a. Mata Merah Yang Disebabkan Virus Gejala-gejala mata merah yang disebabkan virus biasanya dihubungkan lebih banyak dengan suatu pengeluaran cairan yang tidak berwarna hijau atau kuning. Seringkali, gejala-gejala virus seperti influensa, hidung yang mampet dan ingusan. Mata merah yang disebabkan virus biasanya hilang dalam tujuh sampai sepuluh hari. b. Mata Merah Yang Disebabkan Bakteri Bakteri yang paling umum menyebabkan mata merah yang infeksi adalah staphylococcus, pneumococcus, dan streptococus. Gejala-gejalanya yaitu sakit/nyeri mata , bengkak, kemerahan, dan juml

description

MATA-2

Transcript of MATA-2

Page 1: MATA-2

1. Penyebab dan mekanisme mata merah disertai gatal dan

berair

Mata merah terjadi karena adanya peningkatan aliran darah

pada arteri conjungtiva posterior atau cabang arteri ciliaris anterior

yang memvaskularisasi permukaan mata. Mata merah merupakan

tanda tipikal conjungtivitis. Injeksi conjungtival terjadi karena

bertambahnya darah yang mengisi pembuluh darah conjungtiva, yang

lebih prominen pada bagian forniks.

Mata Merah Karena Infeksi

a. Mata Merah Yang Disebabkan Virus

Gejala-gejala mata merah yang disebabkan virus biasanya

dihubungkan lebih banyak dengan suatu pengeluaran cairan yang tidak

berwarna hijau atau kuning. Seringkali, gejala-gejala virus seperti

influensa, hidung yang mampet dan ingusan. Mata merah yang

disebabkan virus biasanya hilang dalam tujuh sampai sepuluh hari.

b. Mata Merah Yang Disebabkan Bakteri

Bakteri yang paling umum menyebabkan mata merah yang

infeksi adalah staphylococcus, pneumococcus, dan streptococus.

Gejala-gejalanya yaitu

sakit/nyeri mata , bengkak, kemerahan, dan jumlah kotoran yang

sedang sampai besar, biasanya berwarna kekuningan.

c. Mata Merah Chlamydia

Mata merah yang disebabkan oleh infeksi chlamydia adalah

suatu bentuk yang tidak umum dari mata merah yang disebabkan

bakteri di Amerika, namun sangat umum di Afrika dan negara-negara

Timur Tengah. Mata merah Chlamydia secara khusus dirawat dengan

tetracycline dan erythromycin.

Mata Merah Noninfeksi

a. Mata Merah Karena Alergi

Gejala-gejala dan tanda-tanda mata merah karena alergi

biasanya disertai oleh gatal yang hebat, keluar air mata, dan

pembengkakan selaput-selaput mata. Faktor penyebabnya yang sering

Page 2: MATA-2

terjadi karena musiman dan debu. Biasanya timbul gejala-gejala alergi

seperti bersin, hidung yang gatal, atau tenggorokan yang gatal.

b. Mata Merah Karena Iritasi

Mata merah karena bahan kimia, suhu listrik, dan radiasi dapat

berakibat ketika segala senyawa yang mengiritasi masuk ke mata-mata.

Konjungtiva karena lokasinya terpapar pada banyak mikroorganisme

dan factor lingkungan lain yang mengganggu. Adanya peradangan pada

konjungtiva ini menyebabkan dilatasi pembuluh pembuluh konjungtiva

posterior, menyebabkan hiperemi yang tampak paling nyata pada forniks dan

mengurang ke arah limbus. Pada hiperemia konjungtiva ini biasanya

didapatkan pembengkakan dan hipertrofi papila yang sering disertai sensasi

benda asing dan sensasi tergores, panas, atau gatal. Sensasi ini merangsang

sekresi air mata. Transudasi ringan juga timbul dari pembuluh darah yang

hiperemia dan menambah jumlah air mata.

Virus Bakteri Alergi Toksik

Gatal - - ++ -

Mata merah + ++ + +

Hemoragi + + - -

Sekret Serous

mucous

Purulen,

kuning,

krusta

Viscus -

Kemosis ± ++ ++ ±

Lakrimasi ++ + + ±

Folikel + - + ±

Papil - + + -

Pseudomembran ± ± - -

Pembesaran

kelenjar limfe

++ + - -

Panus - - - ±

Bersamaan dengan

keratitis

± ± - ±

Demam ± ± - -

Page 3: MATA-2

Sitologi Granulosit Limposit,

monosit

Eosinofil Sel epitel,

granulosit

PATOGENESIS/PATOFISIOLOGI GEJALA

Injeksi Konjungtival

Merupakan melebarnya pembuluh darah a.konjungtiva posterior dan

dapat terjadi akibat penaruh mekanis, alergi atau infeksi pada jaringan

konjungtiva. Injeksi konjungtival mempunyai sifat :

Mudah digerakkan dari dasarnya.

Terutama didapatkan pada daerah forniks.

Ukuran pembuluh darah makin besar ke arah perifer karena asalnya dari

a.silliar anterior.

Berwarna merah segar.

Dengan tetes adrienalin 1:1000 akan lenyap sementara.

Gatal

Fotofobia tidak ada.

Pupil ukuran normal dengan reaksi normal.

Injeksi Siliar

Merupakan melebarnya pembuluh darah perikornea (a.siliar anterior)

yang terjadi akibat radang kornea, tukak kornea, benda asing pada kornea,

radang jaringan uvea, glaukoma, endoftalmitis ataupun panoftalmitis. Injeksi

siliar mempunyai sifat :

Berwarna lebih ungu

Pembuluh darah tidak tampak

Tidak ikut serta apabila konjungtiva digerakkan, karena menempel erat

dengan jaringan perikonea.

Ukuran sangat halus, paling oadat disekitar kornea berkurang kearah

forniks.

Tifak menciut apabila diberi epinefrin atau adrenalin 1:1000

Fotofobia

Sakit tekan disekitar kornea

Pupil ireguler kecil dan lebar.

Kornea jernih

Page 4: MATA-2

Kornea yang normal akan tampak jernih. Kejernihan kornea

merupakan faktor penting penentu visus seseorang. Kejernihan kornea

dipengaruhi oleh kadar air yang terdapat di dalamnya. Kadar air dalam kornea

di atur oleh lapisan endotel kornea. Jika terdapat kerusakan pada endotel

kornea maka kejernihan kornea akan hilang. Adanya ulkus kornea ataupun

edema kornea akan menimbulkan berkurangnya kejernihan kornea