MATA-2
-
Upload
vincentius-novian-romilio -
Category
Documents
-
view
5 -
download
0
description
Transcript of MATA-2
![Page 1: MATA-2](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081203/563db90f550346aa9a99a3ed/html5/thumbnails/1.jpg)
1. Penyebab dan mekanisme mata merah disertai gatal dan
berair
Mata merah terjadi karena adanya peningkatan aliran darah
pada arteri conjungtiva posterior atau cabang arteri ciliaris anterior
yang memvaskularisasi permukaan mata. Mata merah merupakan
tanda tipikal conjungtivitis. Injeksi conjungtival terjadi karena
bertambahnya darah yang mengisi pembuluh darah conjungtiva, yang
lebih prominen pada bagian forniks.
Mata Merah Karena Infeksi
a. Mata Merah Yang Disebabkan Virus
Gejala-gejala mata merah yang disebabkan virus biasanya
dihubungkan lebih banyak dengan suatu pengeluaran cairan yang tidak
berwarna hijau atau kuning. Seringkali, gejala-gejala virus seperti
influensa, hidung yang mampet dan ingusan. Mata merah yang
disebabkan virus biasanya hilang dalam tujuh sampai sepuluh hari.
b. Mata Merah Yang Disebabkan Bakteri
Bakteri yang paling umum menyebabkan mata merah yang
infeksi adalah staphylococcus, pneumococcus, dan streptococus.
Gejala-gejalanya yaitu
sakit/nyeri mata , bengkak, kemerahan, dan jumlah kotoran yang
sedang sampai besar, biasanya berwarna kekuningan.
c. Mata Merah Chlamydia
Mata merah yang disebabkan oleh infeksi chlamydia adalah
suatu bentuk yang tidak umum dari mata merah yang disebabkan
bakteri di Amerika, namun sangat umum di Afrika dan negara-negara
Timur Tengah. Mata merah Chlamydia secara khusus dirawat dengan
tetracycline dan erythromycin.
Mata Merah Noninfeksi
a. Mata Merah Karena Alergi
Gejala-gejala dan tanda-tanda mata merah karena alergi
biasanya disertai oleh gatal yang hebat, keluar air mata, dan
pembengkakan selaput-selaput mata. Faktor penyebabnya yang sering
![Page 2: MATA-2](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081203/563db90f550346aa9a99a3ed/html5/thumbnails/2.jpg)
terjadi karena musiman dan debu. Biasanya timbul gejala-gejala alergi
seperti bersin, hidung yang gatal, atau tenggorokan yang gatal.
b. Mata Merah Karena Iritasi
Mata merah karena bahan kimia, suhu listrik, dan radiasi dapat
berakibat ketika segala senyawa yang mengiritasi masuk ke mata-mata.
Konjungtiva karena lokasinya terpapar pada banyak mikroorganisme
dan factor lingkungan lain yang mengganggu. Adanya peradangan pada
konjungtiva ini menyebabkan dilatasi pembuluh pembuluh konjungtiva
posterior, menyebabkan hiperemi yang tampak paling nyata pada forniks dan
mengurang ke arah limbus. Pada hiperemia konjungtiva ini biasanya
didapatkan pembengkakan dan hipertrofi papila yang sering disertai sensasi
benda asing dan sensasi tergores, panas, atau gatal. Sensasi ini merangsang
sekresi air mata. Transudasi ringan juga timbul dari pembuluh darah yang
hiperemia dan menambah jumlah air mata.
Virus Bakteri Alergi Toksik
Gatal - - ++ -
Mata merah + ++ + +
Hemoragi + + - -
Sekret Serous
mucous
Purulen,
kuning,
krusta
Viscus -
Kemosis ± ++ ++ ±
Lakrimasi ++ + + ±
Folikel + - + ±
Papil - + + -
Pseudomembran ± ± - -
Pembesaran
kelenjar limfe
++ + - -
Panus - - - ±
Bersamaan dengan
keratitis
± ± - ±
Demam ± ± - -
![Page 3: MATA-2](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081203/563db90f550346aa9a99a3ed/html5/thumbnails/3.jpg)
Sitologi Granulosit Limposit,
monosit
Eosinofil Sel epitel,
granulosit
PATOGENESIS/PATOFISIOLOGI GEJALA
Injeksi Konjungtival
Merupakan melebarnya pembuluh darah a.konjungtiva posterior dan
dapat terjadi akibat penaruh mekanis, alergi atau infeksi pada jaringan
konjungtiva. Injeksi konjungtival mempunyai sifat :
Mudah digerakkan dari dasarnya.
Terutama didapatkan pada daerah forniks.
Ukuran pembuluh darah makin besar ke arah perifer karena asalnya dari
a.silliar anterior.
Berwarna merah segar.
Dengan tetes adrienalin 1:1000 akan lenyap sementara.
Gatal
Fotofobia tidak ada.
Pupil ukuran normal dengan reaksi normal.
Injeksi Siliar
Merupakan melebarnya pembuluh darah perikornea (a.siliar anterior)
yang terjadi akibat radang kornea, tukak kornea, benda asing pada kornea,
radang jaringan uvea, glaukoma, endoftalmitis ataupun panoftalmitis. Injeksi
siliar mempunyai sifat :
Berwarna lebih ungu
Pembuluh darah tidak tampak
Tidak ikut serta apabila konjungtiva digerakkan, karena menempel erat
dengan jaringan perikonea.
Ukuran sangat halus, paling oadat disekitar kornea berkurang kearah
forniks.
Tifak menciut apabila diberi epinefrin atau adrenalin 1:1000
Fotofobia
Sakit tekan disekitar kornea
Pupil ireguler kecil dan lebar.
Kornea jernih
![Page 4: MATA-2](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081203/563db90f550346aa9a99a3ed/html5/thumbnails/4.jpg)
Kornea yang normal akan tampak jernih. Kejernihan kornea
merupakan faktor penting penentu visus seseorang. Kejernihan kornea
dipengaruhi oleh kadar air yang terdapat di dalamnya. Kadar air dalam kornea
di atur oleh lapisan endotel kornea. Jika terdapat kerusakan pada endotel
kornea maka kejernihan kornea akan hilang. Adanya ulkus kornea ataupun
edema kornea akan menimbulkan berkurangnya kejernihan kornea