Lapsus Mata 2 Bunga

download Lapsus Mata 2 Bunga

of 25

description

ok

Transcript of Lapsus Mata 2 Bunga

Laporan Kasus

Oleh :Chindia Rima Rochmatika Bunga Lestari092011101073Laporan KasusKATARAK SENILIS MATUR DAN HIPERMATUR

Identitas PasienNama : Ny. TJenis Kelamin: PerempuanUmur : 74 tahunAlamat : Ledokombo, JemberPekerjaan: -Agama: IslamSuku : MaduraNo. RM: 01.35.34Tgl Pemeriksaan : 28 Februari 2014AnamnesisKeluhan UtamaMata kiri tidak bisa melihat sejak 3 bulan yang lalu

Riwayat Penyakit SekarangOD:Sejak 2 tahun yang lalu pasien merasa mata kanannya mulai agak kabur . Kabur dirasakan seperti ada kabut asap yang menutupi penglihatannya. Meskipun kabur, saat itu pasien masih mampu melihat hitungan jari dari jarak sekitar 5 meter. Pasien masih bisa berjalan sendiri dan berakivitas seperti biasa. Kabur tidak disertai silau ketika melihat sumber cahaya, tidak disertai rasa kemeng atau cekot-cekot di sekitar mata, tidak mual muntah, tidak seperti melihat pelangi saat melihat sumber cahaya, tidak seperti melihat teropong/terowongan, tidak melihat benda kecil melayang ataupun bintik-bintik hitam, tidak disertai mata merah, tidak berair, tidak terasa mengganjal/ngeres, tidak nyeri waktu digerakkan ataupun ditekan , tidak gatal belekan dan kelopak mata tidak bengkak. Pasien mengatakan bahwa sebelum agak kabur tidak pernah jatuh, terpukul atau tertusuk sesuatu, serta tidak kemasukan benda asing pada matanya. Karena bagi pasien tidak mengganggu aktifitasnya sehari-hari, pasien membiarkan dan tidak memeriksakannya.

Sejak 1 tahun yang lalu pasien masih tetap merasakan matanya agak kabur. Namun kabut asap yang menutupi penglihatannya dirasakan agak tebal sehingga saat itu hanya bisa mengitung jari pada jarak sekitar 3 meter. Sedangkan kondisi lainnya tetap seperti sebelumnya dimana kabur tidak disertai silau ketka melihat sumber cahaya, tidak disertai rasa kemeng atau cekot-cekot di sekitar mata, tidak mual atau muntah, tidak seperti melihat pelangi saat melihat sumber cahaya, tidak seperti melihat dalam teropong/terowongan, tidak melihat benda kecil melayang ataupun bintik-bintik hitam, tidak disertai mata merah, tidak berair, tidak terasa mengganjal aau ngeres, tidak nyeri waktu digerakkan ataupun ditekan, tidak gatal, tidak belekan, dan kelopak mata tidak bengkak. Sekitar 5 bulan yang lalu pasien mengeluh penglihatan mata kanannya semakin kabur. Kabut yang menutupi mata kanannya dirasakan penuh menutupi penglihatannya sehingga pasien kesulitan dalam melihat. Pasien hanya bisa melihat cahaya saja. Kabur tidak disertai silau saat melihat sumber cahaya, tidak disertai rasa kemeng atau cekot-cekot di sekitar ata, tidak mual muntah, tidak disertai mata merah, tidak berair, tidak mengganjal/ngeres, tidak nyeri waktu digerakkan atau ditekan, tidak gatal, kelopak mata tidak bengkak. Pasien mengatakan bahwa sebelum kabur mata kanannya tidak terpukul ataupun tertusuk sesuatu, serta tidak kemasukan benda asing. Aktifitas pasien mulai terganggu karena penglihatan mata kanannya yang kabur ini, tapi pasien belum berobat karena penglihatan mata kirinya masih belum begitu tergangguOSSejak 2 tahun yang lalu pasien merasa mata kiriya mulai agak kabur . Kabur dirasakan seperti ada kabut asap yang menutupi penglihatannya. Meskipun kabur, saat itu pasien masih mampu melihat hitungan jari dari jarak sekitar 5 meter. Pasien masih bisa berjalan sendiri dan berakivitas seperti biasa. Kabur tidak disertai silau ketika melihat sumber cahaya, tidak disertai rasa kemeng atau cekot-cekot di sekitar mata, tidak mual muntah, tidak seperti melihat pelangi saat melihat sumber cahaya, tidak seperti melihat teropong/terowongan, tidak melihat benda kecil melayang ataupun bintik-bintik hitam, tidak disertai mata merah, tidak berair, tidak terasa mengganjal/ngeres, tidak nyeri waktu digerakkan ataupun ditekan , tidak gatal belekan dan kelopak mata tidak bengkak. Pasien megatakan bahwa sebelum agak kabur tidak pernah jatuh, terpukul atau tertusuk sesuatu, serta tidak kemasukan benda asing pada matanya. Karena bagi pasien tidak mengganggu aktifitasnya sehari-hari, pasien membiarkan dan tidak memeriksakannyaSejak 1 tahun yang lalu pasien masih tetap merasakan mata kirinya agak kabur. Namun kabut asap yang menutupi penglihatannya dirasakan agak tebal sehingga saat itu hanya bisa mengitung jari pada jarak sekitar 3 meter. Sedangkan kondisi lainnya tetap seperti sebelumnya dimana kabur tidak disertai silau ketika melihat sumber cahaya, tidak disertai rasa kemeng atau cekot-cekot di sekitar mata, tidak mual atau muntah, tidak seperti melihat pelangi saat melihat sumber cahaya, tidak seperti melihat dalam teropong/terowongan, tidak melihat benda kecil melayang ataupun bintik-bintik hitam, tidak disertai mata merah, tidak berair, tidak terasa mengganjal atau ngeres, tidak nyeri waktu digerakkan ataupun ditekan, tidak gatal, tidak belekan, dan kelopak mata tidak bengkak.Sekitar 3 bulan yang lalu pasien mengeluh penglihatan mata kirinya semakin kabur. Kabut yang menutupi mata kirinya dirasakan penuh menutupi penglihatannya sehingga pasien kesulitan dalam melihat. Pasien hanya bisa melihat cahaya saja. Kabur tidak disertai silau saat melihat sumber cahaya, tidak disertai rasa kemeng atau cekot-cekot di sekitar ata, tidak mual muntah, tidak disertai mata merah, tidak berair, tidak mengganjal/ngeres, tidak nyeri waktu digerakkan atau ditekan, tidak gatal, kelopak mata tidak bengkak. Pasien mengatakan bahwa sebelum kabur mata kirinya tidak terpukul ataupun tertusuk sesuatu, serta tidak kemasukan benda asing. Aktifitas pasien sangat terganggu karena mata kirinya tidak bisa melihat apapun kecuali cahaya saja. Pasien tidak bisa berjalan sendirian dan harus dituntun oleh keluarganya. Karena sampai sekarang mata kirinya tetap kabur dan tidak membaik, akhirnya pasien memeriksakan matanya ke Poli Mata RSD dr.Soebandi Jember pada tanggal 28 Februari 2014.Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Trauma Mata (-) Riwayat Penyakit mata sebelumnya (-) Riwayat Hipertensi disangkal Riwayat Diabetes Mellitus disangkal (trias klasik DM tidak ada) Riwayat Penyakit KeluargaKeluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan yang sama seperti pasienRiwayat PengobatanPasien belum pernah berobat sebelumnyaRiwayat Pemakaian KacamataPasien belum pernah menggunakan kacamata sebelumnya.

Pemeriksaan FisikStatus GeneralisKU : BaikKesadaran: Compos MentisVital Sign: TD: 160/90 mmHg RR: 22x /menit T: 36,5 oC Nadi: 80x/ menitStatus Ophtalmologi

ODOSVisus1/~LP (+) dari segala arah1/~LP (+) dari segala arahPalpebraEdema (-)Hematom (-)Edema (-)Hematom (-)KonjugtivaHiperemi (-) Hiperemi (-)SkleraPutihPutihKornea jernih, cincin putih keabuan di perikorneaJernih, cincin putih keabuan di perikorneaBMDDalamCukup dalamIris warna coklat,radierwarna coklat,radierPupilReguler, RP (+), 3mm, Leukokorea (+), isokorReguler, RP (+), 3mm, Leukokorea (+), isokorLensaKeruh masifKeruh di seluruh lensaTIO14,6 mmHg12,2 mmHgGambar Pre Midriasil

ODOSPost midriasilODOSVisus1/~, LP (+) dari segala arah1/~, LP (+) dari segala arahPupilReguler , d=5, RC (+), leukorea (+)Reguler , d=6, RC (+), leukorea (+)

LensaKeruh masif (kecoklatan)keruhIris Shadowpseudopositif(-)Fundus Reflek(-)(-)ODOS

ResumeKU: OS tidak bisa melihat sejak 3 bulan yang laluRPS: 2 tahun yang lalu penglihatan agak kabur pada mata kanan dan kiri.1 tahun yang lalu penglihatan semakin bertambah kabur pada mata kanan dan kiri. Masih bisa beraktifitas sendiri.5 bulan yang lalu mata kanan semakin kabur. Hanya bisa melihat cahaya saja. Aktifitas mulai terganggu.3 bulan yang lalu mata kiri semakin kabur. Hanya bisa melihat cahaya saja. Tidk bisa beraktifitas sendiri. Kemana-mana harus dituntun keluarga.Resume pemeriksaan fisikODOSVisus pre dan post midriasil1/~, LP (+) dari segala arah1/~, LP (+) dari segala arahPupil(post)Reguler , d=5, RC (+), leukorea (+)Reguler , d=6, RC (+), leukorea (+)

LensaKeruh masif (kecoklatan)keruhIris Shadowpseudopositif(-)Fundus Reflek(-)(-)Diagnosis KerjaOD Katarak Senilis HipermaturOS Katarak Senilis Matur

Diagnosis SekunderHT grade 2

Diagnosis Banding- ODS Degenerasi Makula Senil- ODS Retinopati hipertensiTerapiOD pro ECCE + IOLPlanning Of Action (POA)POA DiagnosisSlit Lamp ODSFunduskopi ODS post OPPemeriksaan tekanan darah dan kadar gula darahKonsul Sp.PD dan Sp.JP pre operasiPOA TerapiJika pada pemeriksaan slit lamp ditemukan kelainan segmen anterior maka diterapi sesuai dengan penyebab kelainan yang ditemukan, misal melihat tebal kekeruhan lensa.Jika pada pemeriksaan funduskopi ditemukan kelainan segmen posterior mata, misalnya degenerasi makula senil maka dilanjutkan dengan pemeriksaan tambahan lain sesuai dengan indikasi dan terapi sesuai penyebab.Bila hasil pemeriksaan tekanan darah dan laboratorium (kadar gula darah) terdapat kelainan, maka harus konsultasi ke bagian penyakit dalam dan jantung-pembuluh darah sebelum dilakukan operasi.Bila terjadi penyulit selama operasi ECCE misalnya prolps vitreous dilakukan vitrektomi; prolaps iris dilakukan reposisi iris segera; perdarahan dilakukan kauterisasi pembuluh darah pada permukaan sklera.Bila terjadi penyulit post operasi ECCE +IOL seperti peradangan diberikan antiinflamasi; infeksi diberikan sesuai dengan penyebabnya; hifema dilakukan parasintesis; BMD dangkal dilakukan bebat tekan , bila 2x24 jam tidak membaik diberikan asetazolamid dan dilakukan penjahitan ulang jika perlu; prolap iris dilakukan iridektomiPOA EDUKASIMenjelaskan kepada pasien bahwa:Kedua mata pasien kabur disebabkan oleh kekeruhan lensa yang disebut katarak yang menghalangi pandangan pasien.Lensa mata sudah keruh total sehingga pasien hanya bisa melihat cahaya saja.Diperlukan pemeriksaan lebih lanjut (slitlamp dan funduskopi) untuk melihat ada tidaknya komplikasi dan penyakit penyerta, serta seberapa tebal kekeruhan lensaTerapi satu-satunya untuk operasi. Operasi akan dilakukan pada mata kanan (yang lebih parah) dahulu untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.Ada beberapa komplikasi yang mungkin bisa terjadi selama dan setelah operasi.Saat operasi mata kanan, dilakukan penanaman lensa untuk memperbaiki tajam penglihatan pasien.Setelah operasi diperlukan penggunaan kacamata bacaSetelah operasi diperlukan kontrol rutin ke poli mata RSD dr.Soebandi untuk evaluasi daya lihat dan ada tidaknya komplikasi setelah operasi.Setelah operasi, selama 8 minggu pasien tidak diperbolehkan menunduk/membungkuk dan mengangkat benda berat, serta mengedan berlebihan waktu BABPasien boleh bekerja dan beraktivitas yang tidak berat dan pasien harus meminum obat secara teratur dan menutup mata dengan benar.Pada mata kanan pasien dilakukan pemeriksaan funduskopi setelah operasi untuk melihat apakah ada kelainan di belakang mata (saraf mata) yang berhubungan dengan penuaan.Dengan operasi dan penanaman lensa pengganti kemungkinan penglihatan pasien akan membaik.Operasi pada mata kiri dilakukan 2-3 bulan setelah operasi mata kananPOA RehabilitasiIOL saat operasiPenggunaan kacamata baca pada mata kanan post operasi ECCE +IOL dengan add +3 dioptri 2-3 bulan setelah operasi.Memakai kacamata pelindung sinar matahari untuk mata kanan dan mata kiri.

TERIMAKASIH