Manual II PEP

3
Lendy Wibowo@SP-PEP Div Pengembangan NMC Email: [email protected] 1 MANUAL II PENGEMBANGAN EKONOMI PERDESAAN STRATEGI MEMBANGUN KELEMBAGAAN EKONOMI I. Pendahuluan Pengembangan ekonomi perdesaan tidak cukup hanya menyediakan basis dukungan financial terhadap rakyat miskin, tetapi juga memberikan treatment dan akses produksi, distribusi, dan pasar (access to finance, access to production, access to distribution and access to market) bagi rakyat. Ekonomi perdesaan diharapkan menciptakan pertumbuhan ekonomi dari bawah atau bottom growt economic. Dalam era sistem pemerintahan terpusat dan pada era orientasi pembangunan mengejar pertumbuhan ekonomi yang tinggi, maka kegiatan ekonomi masyarakat perdesaan kurang berkembang, tidak menjadi prioritas dan semakin tereliminasi. Seharusnya pendekatan pemberdayaan mampu melahirkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan. Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas adalah konsep mengenai perkuatan dan kontribusi yang disumbangkan oleh sektor ekonomi riil, tidak hanya dari pasar uang dan pasar saham. Sektor ekonomi riil yang tumbuh dan berkembang dari bawah karena dukungan ekonomi rakyat. Pertumbuhan ekonomi dari bawah bertumpu pada 2 hal pokok yakni memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pelaku ekonomi lokal untuk memanfaatkan sumberdaya milik lokal dalam rangka kesejahteraan bersama dan memperbanyak pelaku ekonomi untuk mengurangi faktor produksi yang idle dan memunculkan kondisi pareto optimum. Dua hal di atas dapat dicapai dalam keadaan adanya intervensi Pemerintah pada pasar lokal, karena pasar tidak bisa membentuk bahkan menstimulasi kesempatan dan pelaku dalam keadaan ketidakseimbangan modal, informasi, dan akses lain yang dimiliki para pelaku. Kurang adanya intervensi yang pantas dari pemerintah dalam aras ekonomi bawah ini telah menyebabkan permasalahan antara lain kegagalan pasar, terjadinya monopoli, misalokasi sumberdaya, dan adanya sumberdaya yang tidak terpakai. Pemberian kesempatan yang seluas-luasnya tidak cukup hanya melalui treatment membuka akses permodalan, akan tetapi juga akses produksi, akses distribusi dan akses pasar. Akses permodalan dibuka dan dikembangkan melalui pemberian kredit yang terjangkau dan fleksible, akses produksi dikembangkan melalui dorongan dan dukungan sektor industri lokal

description

Pengembangan Ekonomi Perdesaan Strategi dan Pengembangan Ekonomi

Transcript of Manual II PEP

Page 1: Manual II PEP

Lendy Wibowo@SP-PEP Div Pengembangan NMC Email: [email protected]

1

MANUAL II PENGEMBANGAN EKONOMI PERDESAAN

STRATEGI MEMBANGUN KELEMBAGAAN EKONOMI

I. Pendahuluan Pengembangan ekonomi perdesaan tidak cukup hanya menyediakan basis dukungan financial terhadap rakyat miskin, tetapi juga memberikan treatment dan akses produksi, distribusi, dan pasar (access to finance, access to production, access to distribution and access to market) bagi rakyat. Ekonomi perdesaan diharapkan menciptakan pertumbuhan ekonomi dari bawah atau bottom growt economic. Dalam era sistem pemerintahan terpusat dan pada era orientasi pembangunan mengejar pertumbuhan ekonomi yang tinggi, maka kegiatan ekonomi masyarakat perdesaan kurang berkembang, tidak menjadi prioritas dan semakin tereliminasi. Seharusnya pendekatan pemberdayaan mampu melahirkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan. Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas adalah konsep mengenai perkuatan dan kontribusi yang disumbangkan oleh sektor ekonomi riil, tidak hanya dari pasar uang dan pasar saham. Sektor ekonomi riil yang tumbuh dan berkembang dari bawah karena dukungan ekonomi rakyat. Pertumbuhan ekonomi dari bawah bertumpu pada 2 hal pokok yakni memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pelaku ekonomi lokal untuk memanfaatkan sumberdaya milik lokal dalam rangka kesejahteraan bersama dan memperbanyak pelaku ekonomi untuk mengurangi faktor produksi yang idle dan memunculkan kondisi pareto optimum. Dua hal di atas dapat dicapai dalam keadaan adanya intervensi Pemerintah pada pasar lokal, karena pasar tidak bisa membentuk bahkan menstimulasi kesempatan dan pelaku dalam keadaan ketidakseimbangan modal, informasi, dan akses lain yang dimiliki para pelaku. Kurang adanya intervensi yang pantas dari pemerintah dalam aras ekonomi bawah ini telah menyebabkan permasalahan antara lain kegagalan pasar, terjadinya monopoli, misalokasi sumberdaya, dan adanya sumberdaya yang tidak terpakai. Pemberian kesempatan yang seluas-luasnya tidak cukup hanya melalui treatment membuka akses permodalan, akan tetapi juga akses produksi, akses distribusi dan akses pasar. Akses permodalan dibuka dan dikembangkan melalui pemberian kredit yang terjangkau dan fleksible, akses produksi dikembangkan melalui dorongan dan dukungan sektor industri lokal

Page 2: Manual II PEP

Lendy Wibowo@SP-PEP Div Pengembangan NMC Email: [email protected]

2

yang berbasis sumberdaya lokal, dan akses pasar dikembangkan melalui regulasi dan kebijakan yang memastikan terbentuk dan berkembangnya kondisi yang optimum dari perekonomian di perdesaan (pertumbuhan ekonomi dari bawah, memperbanyak pelaku pada basis produksi sumberdaya lokal). Pertumbuhan ekonomi dari bawah menitikberatkan pada tumbuh dan berkembangnya sektor usaha dan industri lokal, yang mempunyai basis produksi bertumpu pada sumberdaya lokal. Bentuk-bentuk usaha yang telah berkembang seperti kerajian, pertanian, perikanan, perkebunan, peternakan, industri kecil, makanan olahan sehat, adalah sektor ekonomi strategis yang harusnya digarap melalui pendekatan baru pemberdayaan 2011-2014. Pendekatan baru pemberdayaan pada kurun ini juga akan mengembangkan sektor usaha dan produksi rakyat yang mendeskripsikan kepemilikan kolektif lebih konkrit. Bentuk-bentuk yang telah dinaungi peraturan perundangan semacam BKAD, BUMDes, Koperasi, maupun badan usaha milik masyarakat lainnya menjadi perhatian pengembangan dalam periode ini. Pilihan-pilihan usaha lain yang dapat dikembangkan berbasis kegiatan yang telah dibentuk dan dikembangkan melalui PPK dan PNPM misalnya listrik desa, desa mandiri energi, pasar desa, air bersih, usaha bersama melalui UEP, lembaga simpan pinjam dan sebagainya.

II. Strategi Membangun Kelembagaan Ekonomi

Strategi dan langkah fasilitasi untuk pengembangan kelembagaan ekonomi perdesaan dapat dilakukan melalui: 1. Melakukan langkah-langkah kaderisasi dan pengorganisasian di kalangan

pelaku ekonomi perdesaan 2. Menghidupkan dan mengembangkan musyawarah masyarakat di

kabupaten, kecamatan dan desa (MAK, MAD, MD) yang membahas pengembangan ekonomi perdesaan

3. Mendorong peran sekretariat Pokja RBM Kabupaten untuk mengagendakan pembahasan mengenai peraturan dan peluang kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan ekonomi perdesaan

4. Mendorong peran BKAD untuk memfasilitasi rapat kerja antar desa yang membahas serta merumuskan rencana kerja pengembangan ekonomi perdesaan secara bertahap dan sistematis

5. Mendorong peran desa (kepala desa) agar memfasilitasi rapat teknis antar pelaku desa guna melakukan pembahasan mengenai langkah-langkah pengembangan ekonomi desa (identifikasi potensi, permasalahan, serta peluang).

Page 3: Manual II PEP

Lendy Wibowo@SP-PEP Div Pengembangan NMC Email: [email protected]

3

III. Strategi Pelembagaan Sistem Ekonomi Kerakyatan Melalui PNPM MPd Strategi dan langkah fasilitasi untuk mendorong pelembagaan sistem ekonomi kerakyatan diantaranya adalah: 1. Mendorong berkembangnya praktik terbaik lapangan dari para fasilitator

dan pelaku masyarakat yang mencerminkan suatu usaha dan pengalaman mengenai berjalannya nilai partisipasi usaha, konsensus kelompok, penegakan aturan main, akuntabilitas, pemeliharaan hasil usaha dsb

2. Mendorong dan mengoptimalkan rapat koordinasi jalur fungsional (kecamatan, kabupaten, provinsi, nasional) terhadap tema serta pembahasan tentang pelembagaan sistem ekonomi kerakyatan

3. Mendorong diterbitkannya regulasi dan kebijakan daerah serta desa yang melindungi serta melestarikan hasil-hasil program yang terkait dengan ekonomi kerakyatan

IV. Strategi Membangun Kaderisasi Ekonomi Perdesaan

Mereka yang konsisten mempromosikan perubahan dan menjadi penopang utama perubahan ekonomi, sosial, kultural, dan politik. Suatu lapisan masyarakat perdesaan yang secara ekonomi sudah dapat dikategorikan kuat dan mandiri, diharapkan juga mempunyai perspektif dan orientasi sosial, peka serta sensitif terhadap kebijakan yang tidak adil serta mendukung terhadap upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Melakukan treatment pada dimensi kesadaran, peningkatan kapasitas, dan pengorganisasian agar terjadi sinergi sosial dan ekonomi dengan lapisan masyarakat miskin pedesaan. Strategi dan langkah fasilitasi untuk membangun kaderisasi ekonomi perdesaan diantaranya adalah: 1. Melakukan langkah-langkah kaderisasi dan pengorganisasian dengan

sasaran kelompok kelas menengah/wirausaha perdesaan 2. Memfasilitasi terbentuknya ruang/tempat belajar masyarakat di perdesaan

(RBM Perdesaan) yang mencerminkan kepentingan-kepentingan sesuai latar belakang pekerjaan dan peminatan

3. Memberikan pembekalan tentang nilai-prinsip program serta metodologi pemberdayaan masyarakat

4. Memfasilitasi berkembangnya isu-isu ekonomi strategis yang menjadi kebutuhan masyarakat perdesaan termasuk usaha-usaha masyarakat.

5. Mendorong perumusan kerangka aksi para aktor yang terlibat dalam RBM ekonomi perdesaan.