Manifestasi Infeksi Pada Rongga Mulut

4
1. Sarkoma Kaposi Sarkoma Kaposi adalah neoplasma di jaringan ikat dan seringkali terkait dengan AIDS. Sarkoma Kaposi disebabkan oleh virus yang dulu bernama KS-herpes virus, tapi sekarang bernama Human Herpes Virus-8 (HHV-8). Transmisi melalui kontak sesksual, melalui ibu kepada anaknya. Pada tahap awal, Sarkoma Kaposi berupa makula berwarna merah-keunguan pada mukosa mulut, tidak sakit,tidak memucat saat dipalpasi. Lesi ini berkembang menjadi nodul dan membingungkan antara kelainan pada mulut yang berhubungan dengan vaskularisasi seperti hemangioma, hematoma, varicosity, dan pyogenic granuloma (jika terjadi pada gingiva). Lesi ini muncul pada mukosa rongga mulut terutama pada mukosa palatal dan gingival. Dalam infeksi HIV, lesi ini lebih sering ditemukan pada pria. Kaposi’s Sarcoma ditemukan pada penderita HIV (Kumala dkk., 2002).

description

Manifestasi Infeksi Pada Rongga Mulut

Transcript of Manifestasi Infeksi Pada Rongga Mulut

Page 1: Manifestasi Infeksi Pada Rongga Mulut

1. Sarkoma Kaposi

   Sarkoma Kaposi adalah neoplasma di jaringan ikat dan seringkali terkait dengan AIDS.

Sarkoma Kaposi disebabkan oleh virus yang dulu bernama KS-herpes virus, tapi sekarang

bernama Human Herpes Virus-8 (HHV-8). Transmisi melalui kontak sesksual, melalui ibu

kepada anaknya. Pada tahap awal, Sarkoma Kaposi berupa makula berwarna merah-

keunguan pada mukosa mulut, tidak sakit,tidak memucat saat dipalpasi. Lesi ini berkembang

menjadi nodul dan membingungkan antara kelainan pada mulut yang berhubungan dengan

vaskularisasi seperti hemangioma, hematoma, varicosity, dan pyogenic granuloma (jika

terjadi pada gingiva). Lesi ini muncul pada mukosa rongga mulut terutama pada mukosa

palatal dan gingival. Dalam infeksi HIV, lesi ini lebih sering ditemukan pada pria. Kaposi’s

Sarcoma ditemukan pada penderita HIV (Kumala dkk., 2002).

2 Penyakit Periodontal

              Besar hubungan  antara penyakit periodontal dengan gigi pada penderita HIV.

Terdapat bukti menunjukkan bahwa penyakit HIV biasanya terjadi pada penggunaan jarum

suntik intravena (IV). Hal ini berhubungan dengan buruknya kebersihan mulut dan kurangnya

perhatian pada kesehatan rongga mulut sehingga memicu (Kumala dkk., 2002).

Page 2: Manifestasi Infeksi Pada Rongga Mulut

              Ada dua tipe penyakit periodontal yang biasa dijumpai yaitu gingivitis dan

periodontitis. Gingivitis adalah bentuk penyakit periodontal yang ringan, dengan tanda klinis

gingiva berwarna merah, membengkak dan mudah berdarah. Gingivitis yang tidak dirawat

akan menyebabkan kerusakan tulang pendukung gigi atau disebut periodontitis. Sejalan

dengan waktu, bakteri dalam plak gigi akan menyebar dan berkembang kemudian toksin

yang dihasilkan bakteri akan mengiritasi gingiva sehingga merusak jaringan pendukungnya.

Gingiva menjadi tidak melekat lagi pada gigi dan membentuk saku (poket) yang akan

bertambah dalam sehingga makin banyak tulang dan jaringan pendukung yang rusak. Bila

penyakit ini berlanjut terus dan tidak segera dirawat maka lama kelamaan gigi akan longgar

dan lepas dengan sendirinya. Penyakit periodontal merupakan salah satu penyakit gigi dan

mulut yang mempunyai prevalensi yang tinggi di Indonesia. Bahkan di Amerika dan Jepang,

perhatian dokter gigi mulai beralih lebih kepada penegakan diagnosis penyakit periodontal

daripada karies.

3 Necrotizing Ulcerative Periodontitis (NUP)

Page 3: Manifestasi Infeksi Pada Rongga Mulut

            

Nekrosis, ulserasi, merupakan bentuk dari periodontitis yang tumbuh cepat secara progresif

pada penderita HIV. NUP dapat digambarkan sebagai pemanjangan proses dari NUG dimana

dalam keadaan ini terjadi lepasnya tulang alveolar, kehilangan perlekatan jaringan

periodontal. Ciri-ciri NUP: nekrosis jaringan lunak, destruksi jaringan periodontal, dan

lepasnya jaringan tulang interproksimal. Pada individu imunokompeten, kerusakan jaringan

membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk terjadi, namun hanya terjadi dalam beberapa

bulan pada penderita yang terinfeksi HIV , jika tidak dilakukan perawatan yang tepat.

Kehilangan tulang secara cepat ini juga cenderung terjadi pada individu berusia muda.

Penderita kadang-kadang langsung mengalami lesi nekrosis, tidak ada rasa nyeri, terdapat

lubang dalam yang sulit dibersihkan, yang merupakan tanda terjadinya periodontitis

konvensional. Terdapat pembentukan poket karena hilangnya jaringan lunak ataupunjaringan

keras. Destruksi jaringan dapat meluas sampai ke muco-gingival junction (Anonim, 2008).