Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam

35
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN ISLAM M A K A L A H Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Manajemen Pendidikan” Dosen Pengampu : Afiful Ikhwan, M.Pd.I Oleh : Risma Riszki Amelia 2013471951 PAI – SMT VI/Sawo PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH (STAIM) TULUNGAGUNG

Transcript of Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam

Page 1: Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN ISLAM

M A K A L A H

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“Manajemen Pendidikan”

Dosen Pengampu :

Afiful Ikhwan, M.Pd.I

Oleh :

Risma Riszki Amelia

2013471951

PAI – SMT VI/Sawo

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH

(STAIM) TULUNGAGUNG

Maret 2016

Page 2: Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Taufik dan Hinayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan

penyusunan makalah ini yang berjudul “MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN ISLAM” dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Shalawat dan salam tak lupa kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW

beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama

Islam hingga sampai kepada kita.

Adapun sesudah itu, kami menyadari bahwa mulai dari perencanaan

sampai penyusunan makalah ini,kami telah banyak mendapat bantuan dari

berbagai pihak.Oleh karena itu dengan segala hormat kami sampaikan rasa terima

kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM)

Tulungagung Bapak Nurul Amin M.Ag

2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan

makalah ini Bapak Afiful Ikhwan, M.Pd.I

3. Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam

penyelesaian makalah.

Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut kami hanya dapat berdo’a

dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi

amal soleh di mata Allah SWT. Amin.

Dan dalam penyusunan makalah ini kami sadar bahwa masih banyak

kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan keritikan positif,

sehingga bisa diperbaiki seperlunya.

Akhirnya semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu

acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan

Amin Yaa Robbal ‘Alamin.

(PENYUSUN)

ii

Page 3: Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam

DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………………………….…..… i

Kata Pengantar …………………………………………………..…. ii

Daftar Isi …………………………………………………..…. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………………………….. 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………… 2

C. Tujuan Masalah ………………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN ISLAM

A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia................... 3

B. Komponen MSDM di Lingkungan Pendidikan Islam……..... 5

C. Tugas san fungsi MSDM di Lembaga Pendidikan Islam .... 6

D. Prinsip-prinsip islam dalam MSDM......... ........... ….......... 9

E. Usaha-usaha Peningkatan Mutu dalam MSDM di Lembaga Pendidikan Islam .................................................................. 14

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ………………………………………......…...... 17

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………....... 19

iii

Page 4: Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahDalam perspektif Islam, pendidikan telah memainkan peran penting dalam

upaya melahirkan manusia yang handal dan dapat menjawab tantangan zaman.

Sumber Daya Manusia (SDM) mempunyai posisi sentral dalam mewujudkan

kinerja pembangunan, yang menempatkan manusia dalam fungsinya sebagai

Resource pembangunan. Sumber daya manusia sangat berperan dalam

menentukan kemajuan suatu negara. Walaupun negara mempunyai sumber daya

alam yang sangat melimpah ruah tapi kalau tidak ditopang atau didukung dengan

sumber daya manusia yang berkualitas, negara tersebut tidak akan bisa maju.

Maka banyak para ahli menyatakan bahwa sumber daya manusia (SDM)

merupakan faktor sentral dalam suatu organisasi atau dalam suatu lembaga.

Apapun bentuk serta tujuan organisasi atau lembaga, dibuat berdasarkan

berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola

dan diurus oleh manusia pula. Jadi, manusia merupakan faktor strategis dalam

semua kegiatan organisasi atau lembaga

kegiatan organisasi atau lembaga.Eksistensi bangsa Indonesia ditengah

percaturan era global sekarang, akan dipengaruhi kemampuan sumber daya

manusia Indonesia, terutama yang bercirikan kemampuan penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi dan pemantapan iman dan taqwa terhadapTuhan Yang

Maha Esa. Salah satu sumber daya yang penting dalam manajemen adalah sumber

daya manusia atau human resources.

Pentingnya sumber daya manusia ini, perlu disadari oleh semua tingkatan

manajemen termasuk juga manajemen pendidikan Islam. Bagaimanapun majunya

teknologi saat ini, namun faktor manusia tetap memegang peranan penting bagi

keberhasilan suatu organisasi. Bahkan dapat dikatakan bahwa manajemen itu pada

hakikatnya adalah manajemen sumber daya manusia atau manajemen sumber

daya manusia adalah identik dengan manajemen itu sendiri.Hakikat sumber daya

1

Page 5: Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam

2

manusia pada setiap organisasi atau perusahaan khususnya pada lembaga

pendidikan diperlukan adanya suatu sumber daya manusia sebagai tenaga kerja.

Dari permasalahan-permasalahan inilah penulis merasa penting untuk

membahas tentang manajemen pendidikan sumber daya manusia di lingkungan

pendidikan islam dalam bentuk maupun isi yang sangat sederhana.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) ?

2. Bagaimana komponen MSDM di lingkungan pendidikan Islam?

3. Apa tugas dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga

Pendidikan ?

4. Bagaimanakah prinsip-prinsip Islam dalam MSDM?

5. Bagaimanakah usaha-usaha peningkatan mutu dalam MSDM di lembaga

pendidikan Islam?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

2. Untuk mengetahui komponen MSDM di lingkungan pendidikan Islam

3. Untuk mengetahui tugas dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia di

Lembaga Pendidikan

4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip Islam dalam MSDM

5. Untuk mengetahui usaha-usaha peningkatan mutu dalam MSDM di lembaga

pendidikan Islam

Page 6: Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Sumber Daya ManusiaSecara bahasa manajemen berasal dari bahasa inggris “management” yang

berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan dan pengelolaan.1 Secara istilah manajemen

memiliki beberapa pengertian, yaitu:

1. Menurut Harold Koontz & O’ Donnel dalam bukunya yang berjudul

“Principles of Management” mengemukakan, “Manajemen adalah

berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan

dengan orang-orang lain”.2

2. Menurut George R. Terry dalam buku dengan judul “Principles of

Management” memberikan definisi: “Manajemen adalah suatu proses yang

membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan pelaksanaan

dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat

menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya”.3

3. Menurut Ensiclopedia of The Social Sciences, Manajemen diartikan sebagai

proses pelaksanaan suatu tujuan tertentu yang diselenggarakan dan diarvasi.4

Sumber daya manusia (SDM) dalam ensiklopedi bahasa indonesia adalah

salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah

organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang

menentukan perkembangan perusahaan atau lembaga. Pada hakikatnya, SDM

berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi atau lembaga sebagai

penggerak untuk mencapai tujuan organisasi itu.5

1 John M. Echols, kamus inggris indonesia(Jakarta: PT Gramedia, 2005), hal. 372.2 Sondang P siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia(Jakarta: Bumi Aksara, 2006),

hal. 9.3 George R. Terry, Guide to Management, Alih Bahasa J. Smith. D.F.M(Jakarta: Bumi

Aksara, 2009), hal. 7.4 Sondang P siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia. Hal. 9.5Wikipedia, Manajemen sumber daya manusia, dalam...

https://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_manusia. Diunggah pada selasa, 01 maret 2016 pukul 23.10 WIB.

3

Page 7: Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam

4

Menurut Hadari Nawawi mengenai pengertian Sumber Daya Manusia, yaitu:

a. Sumber Daya Manusia (SDM) adalah manusia yang bekerja di lingkungan

suatu organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan).

b.Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi

dalam mewujudkan eksistensinya.

c.Sumber Daya Manusia adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi

sebagai modal (non material/non financial) di dalam organisasi bisnis, yang

dapat diwujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non-fisik dalam

mewujudkan eksistensi organisasi.6

Menurut Tery mencakup kegiatan untuk mencapai tujuan, dilakukan oleh

individu-individu yang menyumbangkan upayanya yang terbaik melalui tindakan-

tindakan yang telah ditetapkan sebelumnya.7Lebih lanjut menurut Terry

memberikan gambaran tentang fungsi manajemen dalam 5 kombinasi:

1) Perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), memberi dorongan

(actuating), dan pengawasan (controlling).

2) Perencanaan, pengorganisasian, memberi motivasi (motivating), dan

pengawasan.

3) Perencanaan, pengorganisasian, staffing, memberi pengarahan, dan

pengawasan.

4) Perencanaan, pengroganisasian, staffing, memberi pengarahan, pengawasan,

inovasi, dan memberi peranan.

5) Perencanaan, pengorganisasian, memberi motivasi, pengawasan dan

koordinasi.8

Jadi manajemen sumber daya manusia adalah proses mendayagunakan manusia

sebagai tenaga kerja secara manusiawi, agar potensi fisik dan psikis yang

dimilikinya berfungsi maksimal bagi pencapaian tujuan organisasi.

6 Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2011), hal. 40.

7 George R. Terry, Guide to Management, Alih Bahasa J. Smith. D.F.M.(Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hal. 9.

8 Ibid, hal. 15-16.

Page 8: Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam

5

B. Komponen Manajemen Sumber Daya Manusia di Lingkungan Pendidikan

Islam

Strategi pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan oleh Nabi

Muhammad SAW meliputi: (1) merencanakan dan menarik sumber daya manusia

yang berkualitas, (2) mengembangkan sumber daya manusia agar berkualitas, (3)

menilai kinerja sumber daya manusia, (4) memberikan motivasi, dan (5)

memelihara sumber daya yang berkualitas.9 Sejalan dengan langkah yang diambil

Nabi Muhammad tersebut, Mujamil Qomar mengungkapkan bahwa manajemen

sumber daya manusia mencakup tujuh komponen, yaitu: (1) perencanaan pegawai,

(2) pengadaan pegawai, (3) pembinaan dan pengembangan pegawai, (4) promosi

dan mutasi, (5) pemberhentian pegawai, (6) kompensasi, dan (7) penilaian

pegawai.10 Komponen MSDM tersebut merupakan proses yang dilakukan suatu

lembaga agar memperoleh sumber daya manusia yang unggul dan mampu

mengemban tanggung jawab sesuai keahliannya.

1. Perencanaan Sumber Daya Manusia (Human Resources Planning)

Perencanaan merupakan langkah awal dari suatu tindakan yang menentukan

sebuah strategi secara efektif bisa mencapai hasil yang maksimal.

Sebagaimana yang dijelaskan dalam surat Shaad ayat 27, bahwa Allah

menciptakan semesta beserta isinya ini dengan sebaik-baik perencanaan.

ماء واألرض وما بينهما باطال� ذلك وما خلقنا السظن الذين كفروا فويل للذين كفروا من النار

“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir. Maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka.”(Qs. Ash-Shad : 27)11

Veitzal Rivai mengatakan bahwa perencanaan sumber daya manusia

adalah langkah-langkah tertentu yang diambil oleh manajemen dalam suatu

lembaga guna lebih menjamin bahwa dalam lembaga tersedia SDM yang

9 M. Suyanto, Muhammad Business Strategy & Ethics, Etika dan Strategi Bisnis Nabi Muhammad SAW(Yogyakarta: Andi Offset, 2008), hal. 223.

10 Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam: Strategi Baru Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam(Jakarta: Erlangga, 2009), hal. 131.

11 Departemen agama RI, Al-Qur’an dan terjemahnya(Jakarta: Pustaka Al-Fatih, 2009), hal. 455.

Page 9: Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam

6

tepat untuk menduduki berbagai kedudukan, jabatan dan pekerjaan yang tepat

pada waktu yang tepat pula.12 Manajer lembaga pendidikan Islam harus

membuat perencanaan pegawai untuk memenuhi kebutuhan lembaga ke

depan dan mengontrol atau menghindari kesalahan penerimaan pegawai.

Dalam melakukan perencanaannya, manajer harus mempertimbangkan

jumlah pegawai yang direncanakan, keahlian apa yang dibutuhkan, tingkat

pendidikan apa yang sedang dibutuhkan, dan lain sebagainya. Suatu

perencanaan yang baik adalah perencanaan yang bisa terlaksana sepenuhnya.

Oleh karena itu, perencanaan harus didasarkan pada tiga dimensi waktu, yaitu

masa lampau, masa sekarang, dan masa yang akan datang.13

2. Penyediaan Sumber Daya Manusia (Personnel Procurement)

Islam memperbolehkan seseorang atau institusi untuk merekrut kemudian

mengontrak tenaga kerja atau sumber daya manusia, agar mereka bekerja

untuk orang atau institusi tersebut. Allah SWT berfirman:

ت� ج�ا ج� ج� ت� ع ج� ج� ع ج� ع� ه� ج� ع ج� ج�ا ع ج� ج� ج� � ج�ا ع� ه�� ال �ة ج�ا ج� عل ا ة�ي ع� ه� ج! ج" ة� ج# ع� ه� ج� ع� ج� ج�ا ع$ ج% ج& ه' ع� ج� � ج) ب� ج� ج* ج$ ع+ ج� ج, ه$ ة% ع- ج. ع� ه/ ج0ا ج, ه ج$ ع1 ج. ج�$ا ة# ر2 ع� ج4 ج) ب� ج� ه* ج$ ع+ ج� ج� � �.ا ي ة2 ع7 ه8 ي�ا ع ج� ع� ه� ه� ع ج� ج9 ة7 !� ج ج� ةل

“Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.”(Qs. Az-Zukhruf: 32)14

Sumber daya manusia yang baik adalah suatu individu muslim yang

memiliki dua sifat mendasar, yaitu kuat dan amanah. Sebagaimana dalam

surat al-Qashash ayat 26, Allah berfirman:

إن خير منقالت إحداهما يا أبت استأجره استأجرت القوي األمين

“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang

12 Veitzal Rivai & Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Lembaga dari Teori ke Praktek(Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hal33.

13 Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, hal. 131.14 Departemen agama RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, hal. 491.

Page 10: Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam

7

paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya".(Qs. Al-Qashash: 26)15

Ayat inilah yang menjadi dasar hukum dalam proses rekrutmen dan

seleksi calon pegawai yang dilakukan oleh suatu institusi. Selain itu, Sinn

mengungkapkan, calon pegawai harus dipilih berdasarkan kepatutan dan

kelayakan. Sinn menambahkan, prosesi pemilihan calon pegawai yang

dilakukan institusi dewasa ini merupakan pengembangan dan penyempurnaan

prinsip-prinsip seleksi di awal perkembangan Islam. Calon pegawai diseleksi

pengetahuan dan kemampuan teknisnya sesuai dengan beban dan tanggung

jawab pekerjaannya. Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin senantiasa

menerapkan prinsip untuk tidak membebankan tugas dan tanggung jawab

kepada orang yang tidak mampu mengembannya.16

3. Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Training and

Development)

Pegawai yang telah dimiliki lembaga pendidikan Islam, harus diberi

wahana untuk proses pembinaan dan pengembangan agar memberikan

kontribusi yang sebaik-baiknya bagi lembaga. Oleh karena itu, Islam

mendorong untuk melakukan pembinaan dan pengembangan sumber daya

manusia melalui pelatihan (training) terhadap para pegawai dengan tujuan

mengembangkan kompetensi dan kemampuan teknis pegawai dalam

menunaikan tanggung jawab pekerjaannya. Allah menjelaskan bahwa dalam

melakukan pembinaan dan pengembangan terhadap pegawai atau SDM,

hendaknya melalui hikmah, sebagaimana firman-Nya:

ادع إلى سبيل ربك بالحكمة والموعظة الحسنة وجادلهم بالتيهي أحسن

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik….”(Qs. An-Nahl: 125)17

15 Ibid, hal. 388.16 Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah: Sebuah Kajian Historis dan

Kontemporer, terj. Dimyauddin Djuwaini(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), hal. 105.17Departemen agama RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, hal. 281.

Page 11: Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam

8

Menurut Yusanto, SDM yang profesional adalah SDM yang kafa’ah

(memiliki keahlian), amanah (terpercaya), serta himmatul amal (memiliki

etos kerja yang tinggi). Untuk menciptakan SDM yang profesional tersebut,

diperlukan pembinaan yang bertumpu pada tiga aspek, yaitu: (1)

Syakhshiyyah Islamiyyah atau kepribadian Islamnya, (2) skill atau keahlian

dan keterampilannya, dan (3) kepemimpinan dan kerjasamanya dalam tim.

Selain itu, Cecep Darmawan mengungkapkan, pola pembinaan dan

pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan Rasulullah diwujudkan

dalam empat jenis, yaitu:

a. Metode Tilawah, implikasinya adalah membudayakan membaca Al-Quran

sebagai bentuk pembinaan psikologis untuk meningkatkan kesalehan

pribadi, dengan mengajak pegawai untuk membaca ayat Allah

b. Metode Taklim, implikasinya ialah dengan mengajarkan kepada karyawan

perihal etos kerja, sosialisasi nilai-nilai, teori-teori, kiat-kiat sukses, kiat

kerja produktif, aturan, atau tata tertib, visi, misi lembaga serta

tugas/kewajiban karyawan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja

atau mengingatkan kembali motivasi kerja yang sebenarnya;

c. Metode Tazkiyyah, implikasinya pelatihan untuk mengubah perilaku dan

kinerja yang perlu diperbaiki;

d. Metode Hikmah, yaitu kemampuan untuk menarik suatu pelajaran

tersembunyi atau pengetahuan filosofis dari suatu kejadian18.

4. Penilaian Prestasi Kerja

Pada dasarnya, menurut Sadili Samsudin, penilaian prestasi kerja

merupakan suatu evaluasi terhadap penampilan kerja SDM dalam suatu

institusi. Jika pelaksanaan pekerjaan sesuai atau melebihi uraian pekerjaan,

maka SDM dalam lembaga tersebut melakukan pekerjaan dengan baik.

Begitu pula sebaliknya, bila pelaksanaan pekerjaan menunjukkan hasil di

18 Willson Gustiawan & Yulyanti Fahruna, Pengembangan Sumber Daya Manusia Pelatihan sebagai Pengembangan Sumber Daya Manusia Suatu Perspektif Syariah(Bandung: t.p., 2009), hal. 16-17.

Page 12: Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam

9

bawah uraian pekerjaan, berarti pelaksanaan tersebut kurang baik.19 Mengapa

kita harus melakukan penilaian prestasi kerja? Jawabannya adalah karena

Allah telah memberikan perintah dalam surat at-Taubah ayat 105:

وقل اعملوا فسيرى الله عملكم ورسوله وستردون إلى عالم الغيبوالمؤمنون

هادة فينبئكم بما كنتم تعملون والش“Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”(Qs. At-Taubah: 105)20

5. Kompensasi

Werther & Davis dalam Wibowo mendefinisikan kompensasi sebagai apa

yang diterima SDM sebagai tukaran atas kontribusinya kepada lembaga.

Penentuan upah bagi para pegawai sebelum mereka mulai menjalankan

pekerjaannya, telah dijelaskan dalam hadis Nabi SAW. Rasulullah

memberikan petunjuk bahwa dengan memberikan informasi gaji yang akan

diterima, diharapkan akan memberikan dorongan semangat bagi pegawai

untuk memulai pekerjaan, dan memberikan rasa ketenangan.21

Upah ditentukan berdasarkan jenis pekerjaan. Hal ini merupakan asas

pemberian upah sebagaimana ketentuan yang dinyatakan Allah dalam firman-

Nya surat al-Ahqaf ayat 19:

ا عملوا يهم أعمالهم وهم الولكل درجات مم وليوفيظلمون

“Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan.”(Qs. Al-Ahqaf: 19)22

19 Sadili Samsudin, Manajemen Sumber Daya Manusia(Bandung: Pustaka Setia, 2006), hal. 162.

20 Departemen agama RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, hal. 203.21 Wibowo, Manajemen Kinerja(Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hal. 348. Wibowo,

Manajemen Kinerja(Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hal. 348.22 Ibid, hal. 504.

Page 13: Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam

10

6. Pemanfaatan Sumber Daya Manusia (Personnel Utilization)

Pada dasarnya, langkah ini merupakan upaya untuk memelihara pegawai

agar senantiasa sejalan dengan perencanaan strategis suatu lembaga. Lembaga

biasanya melakukan beberapa program untuk tetap memastikan tenaga

kerjanya senantiasa sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan

lembaga. Di antara program tersebut adalah promosi, demosi, transfer

ataupun separasi.

Promosi adalah proses pemindahan tenaga kerja ke posisi yang lebih tinggi

secara struktural dalm suatu lembaga, dengan kata lain “naik pangkat”. Yang

menjadi kebalikan dari promosi adalah demosi, yaitu penurunan tenaga kerja

ke bagian kerja yang lebih rendah karena adanya penurunan kualitas SDM

dalam pekerjaannya. Sedangkan transfer merupakan upaya untuk

memindahkan tenaga kerja ke bagian lain. Dan separasi adalah upaya

lembaga untuk melakukan pemindahan lingkungan kerja tertentu dari tenaga

kerja ke lingkungan yang lain.

Berbagai bentuk perlakuan tersebut dikarenakan berbagai faktor yang

mempengaruhinya, sesuai dengan tingkat keberhasilan dalam pekerjaan,

pelaksanaan tanggung jawabnya, serta prestasi kerja. Hal ini sesuai dengan

firman Allah swt.:

ج, ه$ ج; ع> ه. لا ع� ه/ ج� ج�ا ج; ع? ة# ة@الا جBى ع1 ه. ج�لا Eة Fج ب� ج�% ة�ال Gج ج�ا ع' ج# ج� ج�ا ةل ج?ا ع# ج0ا ه2 ع" Hج Iه ج; ج� Eة ج� ج% ج� عل ة�ا Gج ج�ا ع' ج#“Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka Dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).”(Qs. An-An’am: 160)23

C. Tugas dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga

Pendidikan

Berdasarkan undang-undang no. 20 tahun 2003 pasal 39: (1) Tenaga

Kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,

pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada

satuan pendidikan. (2) pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas

23 Departemen agama RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, hal. 150.

Page 14: Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam

11

merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil

pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terutama bagi pendidik pada

perguruan tinggi.

Dalam menjalankan tugas dan fungsi manajemen sumber daya manusia dalam

pendidikan harus memiliki kompetensi yang disyaratkan baik oleh peraturan

pemerintah maupun masyarakat lain :

(1) pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan

jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki

kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

(2)pendidik untuk pendidikan formal pada jenjang pendidikan usia dini,

pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi dihasilkan oleh

perguruan tinggi yang terakreditasi.

Tenaga pendidik dan kependidikan memiliki hak dan kewajiban dalam

melaksanakan tugas yaitu:

1) Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh :

Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai

Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja

Pembinaan karier sesuai dengan tuntunan pengembangan kualitas

Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil

kekayaan intelektual

Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan

untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.

2) Pendidikan dan tenaga kependidikan berkewajiban

Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,

dinamis, dan dialogis

Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu

pendidikan

Page 15: Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam

12

Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan

sesuai dengan kepercayaan yang di berikan tenaga pendidik dan

kependidikan.24

D. Prinsip-Prinsip Islam dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

Prinsip-prinsip islam dalam MSDM telah dijelaskan oleh Allah dan RasulNya

dalam beberapa ayat Al-qur’an dan hadits, diantaranya:

1. Dalam Al-Qur’an surat Al-Hasyr Allah berfirman:

يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله ولتنظر نفس ماقدمت لغد واتقوا الله إن الله خبير بما تعملون

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.(Qs. Al-Hasyr: 18)25

Menurut Muhammad Ali Al Shabuni, yang dimaksud dengan “wa al

tandzur nafsun maa qaddamat li ghadin “ adalah hendaknya masing – masing

individu memerhatikan amal – amal shaleh apa yang diperbuat untuk

mengahadapi Hari Kiamat atau hari esok.26 Ayat ini memberi pesan kepada

orang – orang yang beriman untuk memikirkan masa depan. Dalam Bahasa

Manajemen, pemikiran masa depan yang dituangkan dalam konsep yang jelas

dan sistematis ini disebut perancangan (planning). Perencanaan ini menjadi

sangat penting karena berfungsi sebagai pengarah bagi kegiatan, target – target

dan hasil – hasilnya di masa depan sehingga apa pun kegiatan yang dilakukan

dapat berjalan dengan tertib.

24Ria Prendhiana, Manajemen Sumber Daya Manusia, dalam.... http://riaprend.blogspot.co.id/2012/11/manajemen-sumber-daya-manusia-pendidikan.html. Diungguh pada Rabu, 11 Desember 2016, pukul 18.11 WIB.

25 Departemen agama RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, hal. 548.26 Muhammad Ali al Shabuni , Shafwat al Tafsir, Jilid IV(Beirut : Dar al Fikr, tt), hal.

355.

Page 16: Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam

13

2. Rasulullah SAW dalam suatu riwayat menyebutkan: عن أبى هريرة - رضى الله عنه - قال قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم - » إذا ضيعت األمانةاعة « . قال كيف إضاعتها يا رسول فانتظر الس

الله قال » إذا أسند األمر إلى غير أهله ، فانتظراعة » الس

“Dari Abu hurairah ia berkata, telah bersabda Rasulullah SAW: “apabila amanah telah diabaikan, maka tunggulah hari kiamat(akan segera datang)”. Ia menjawab bagaimanakah mengabaikannya itu ya Rasulullah? Beliau menjawab: “apabila diberikan suatu perkara kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah hari kiamat(akan segera tiba). (HR. Bukhari)27

Hadits tersebut menjelaskan tentang kewajiban untuk memberikan amanah

kepada yang memiliki kompetensi dalam menjalankan amanah tersebut. Jika

hal tersebut tidak dilakukan dan tidak dilakukan pelatihan dan pengembangan,

maka yang terjadi adalah kiamat. Kiamat dalam organisasi adalah ketika

organisasi menjadi stagnan tidak berkembang. MSDM diharapkan dapat

menempatkan orang yang tepat pada tempat yang tepat. Sehingga ketika orang

yang tepat mendapatkan amanah yang tepat, yang terjadi adalah proses

melengkapi satu sama lain. Ada tanggungjawab sosial antara seorang pendidik

dengan yang lain.

3. Dalam riwayat lain disebutkan :

حدثنا العباس بن الوليد الدمشقى حدثنا وهب بنحمن بن زيد لمى حدثنا عبد الر سعيد بن عطية الس

الله بن عمر قال قالبن أسلم عن أبيه عن عبد رسول الله -صلى الله عليه وسلم- » أعطوا األجير

» أجره قبل أن يجف عرقه“Dari ‘Abbas bin walid Ad-damasyqi telah menceritakan kepada kami Wahab bin Sa’id bin ‘Atiyyah As-Sulami telah menceritakan kepada kami Abdul Rahman bin Zaid bin Aslam dari ayahnya dari Abdullah bin Umar ia berkata, bersabda Rasulullah SAW: “berikan upah pekerja sebelum keringatnya kering”.(HR. Ibnu Majah)28

27 Muhammad Ibnu Ismail Abu Abdillah Al-Bukhori Al-Ja’fi, al-Jami’ ash-Shahiih al-Mukhtashar,Juz I(Beirut: Daaru Ibnu Katsir), hal. 33

28 Abu Abdilllah Muhammad Ibnu Yazid Al-Qazawayny, Sunanu Ibnu Maajah, Juz 7 (Mesir: Kementrian Wakaf, 2003), hal. 398.

Page 17: Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam

14

Rasulullah Saw mengingatkan kita agar senantiasa memberikan upah

kepada yang berhak sebelum mengering keringatnya. Artinya bahwa dalam

memuliakan orang yang bekerja (dalam hal ini adalah seorang pendidik dalam

suatu lembaga sekolah) dapat dilakukan dengan memberikan upah sesegera

mungkin. Sehingga tidak menimbulkan kekecewaan bagi orang yang

dipekerjakan.

4. Dalam ayat Al-Qur’an disebutkan:

وقل اعملوا فسيرى الله عملكم ورسولههادة والمؤمنون وستردون إلى عالم الغيب والش

فينبئكم بما كنتم تعملون“Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan". (QS.At-Taubah: 105)29

Allah Swt, memerintahkan kita untuk senantiasa bekerja, bekerja itu

diniatkan tidak hanya untuk kepentingan duniawi tetapi juga untuk kebaikan di

akhirat kelak. Karena apapun yang dikerjakan oleh manusia langsung atau

tidak langsung tanpa disadari akan memberikan pengaruh kepada orang lain.

Dan Allah menyaksikan itu semua dan akan disampaikan di akhirat kelak.

Maka dalam pendidikan, seorang guru tidak hanya bekerja untuk urusan dunia

namun akhirat juga, karena mereka bertugas untuk memberikan pendidikan

agama serta penanaman akhlak kepada peserta didiknya.

E. Usaha-usaha Peningkatan Mutu dalam manajemen Sumber Daya Manusia

di Lembaga Pendidikan Islam

Dalam upaya membangun sumber daya manusia yang Qur’ani dan unggul,

diperlukan adanya aktualisasi nilai-nilai Al-Qur’an. Sebagaimana yang

dikemukakan oleh Said Agil Husin al-Munawar bahwa secara normatif, proses

aktualisasi nilai-nilai Al-Qur’an dalam pendidikan meliputi tiga dimensi atau

aspek kehidupan yang harus dibina dan dikembangkan oleh pendidikan yaitu:

29 Departemen agama RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, hal. 204.

Page 18: Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam

15

a. Dimensi Spiritual, yakni iman, takwa, dan akhlak yang mulia. Dimensi ini

ditekankan kepada akhlak. Akhlak merupakan alat kontrol psikis dan sosial

bagi individu dan masyarakat. Pendidikan akhlak dalam Islam tersimpul dalam

prinsip “berpegang teguh pada kebaikan dan kebajikan serta menjauhi

keburukan dan kemungkaran” berhubungan erat dalam upaya mewujudkan

tujuan dasar pendidikan Islam, yaitu ketakwaan, ketundukan, dan beribadah

kepada Allah SWT. Terbinanya akhlak yang baik dapat menjadikan

terbentuknya individu dan masyarakat dalam kumpulan suatu masyarakat yang

beradab.

b. Dimensi Budaya, yakni kepribadian yang mantap dan mandiri, tanggung jawab

kemasyarakatan dan kebangsaan. Dimensi ini menitikberatkan pembentukan

kepribadian muslim sebagai individu yang diarahkan kepada peningkatan dan

pengembangan faktor dasar dan faktor ajar (lingkungan) dengan berpedoman

pada nilai-nilai ke-Islaman. Faktor dasar dikembangkan dan ditingkatkan

kemampuan melalui bimbingan dan kebiasaan berpikir, bersikap, dan

bertingkah laku menurut norma Islam. Sedangkan faktor ajar dilakukan dengan

cara mempengaruhi individu melalui proses dan usaha membentuk kondisi

yang mencerminkan pola kehidupan yang sejalan dengan pola-pola kehidupan

Islam.

c. Dimensi Kecerdasan, merupakan dimensi yang dapat membawa kemajuan,

yaitu cerdas, kreatif, terampil, disiplin, dll. Dimensi kecerdasan dalam

pandangan psikologi merupakan suatu proses yang mencakup tiga proses yaitu

analisis, kreativitas, dan praktis. Tegasnya dimensi kecerdasan ini berimplikasi

bagi pemahaman nilai-nilai Al-Qur’an dalam pendidikan.30

Secara rinci, upaya yang dapat dilakukan yaitu antara lain:a) Menanamkan akhlakul mahmudah melalui teladan dan pembiasaan;

b) Mengembangkan pola pikir dengan mempertimbangkan kebaikan atau

keburukan tentang suatu hal tertentu;

30 Said Agil Husin Al-Munawar, Aktualisasi Nilai-nilai Qur’ani dalam Sistem Pendidikan Islam (Ciputat: Ciputat Press, 2005), hal. 8.

Page 19: Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam

16

c) Membangun dan mengembangkan mental SDM yang mandiri, dan berjiwa

kompetitif;

d) Saling tolong menolong dalam kebaikan;

e) Menghayati nilai-nilai moral yang berlaku;

f) Menerapkan proses humanisasi;

g) Menanamkan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan, informasi, teknologi;

h) Mengaplikasikan nilai-nilai Islam ke dalam proses pendidikan;

i) Mengaplikasikan metode tilawah, taklim, tazkiyyah, dan hikmah seperti yang

telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Tilaar mengungkapkan strategi untuk peningkatan kualitas guru adalah:

a. Profesi guru harus memiliki status yang sama dengan profesi yang lain yang

selalu membutuhkan pengembangan. Guru profesional harus memenuhi syarat

berikut: memiliki program pendidikan yang jelas, kuat dan aktif dalam

program pendidikan secara umum, unggul, cerdas dan antusias untuk

membantu peserta didik.

b. Pendidik profesional harus mendapatkan sumber yang cukup.

c. Profesionalisme guru harus diimbangi dengan peningkatan kinerja yang baik.

Kinerja suatu organisasi sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang ada

di dalamnya. Apabila sumber daya manusianya memiliki motivasi tinggi,

kreatif dan mampu mengembangkan inovasi, kinerjanya akan menjadi semakin

baik. Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya untuk meningkatkan

kemampuan sumber daya manusia. Berdasarkan pendekatan sifat usaha

peningkatan mutu sumber daya manusia dapat dilakukan dengan dua jalan,

yaitu top-down, dari atasan kepada bawahan berupa pelatihan dan

pengembangan atau biasa disebut pembinaan sumber daya manusia. Dan

bottom-up, yaitu pengembangan sumber daya manusia melalui pemberdayaan,

yaitu mendorong mereka menjadi lebih terlibat dalam keputusan dan aktivitas

yang memengaruhi pekerjaan mereka31.

31 H.A.R Tilaar, Manajemen Pendidikan Nasional Kajian Pendidikan Masa Depan(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), hal. 142-143.

Page 20: Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Manajemen Sumber Daya Manusia adalah proses mendayagunakan manusia

sebagai tenaga kerja secara manusiawi, agar potensi fisik dan psikis yang

dimilikinya berfungsi maksimal bagi pencapaian tujuan organisasi.

2. Mujamil Qomar mengungkapkan bahwa manajemen sumber daya manusia

mencakup tujuh komponen, yaitu: (1) perencanaan pegawai, (2) pengadaan

pegawai, (3) pembinaan dan pengembangan pegawai, (4) promosi dan mutasi,

(5) pemberhentian pegawai, (6) kompensasi, dan (7) penilaian pegawai.

3. Tenaga Kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,

pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses

pendidikan pada satuan pendidikan. pendidik merupakan tenaga profesional

yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai

hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terutama bagi pendidik pada

perguruan tinggi.

4. Prinsip-Prinsip Islam dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM):

a. Memikirkan masa depan. Dalam Bahasa Manajemen, pemikiran masa depan

yang dituangkan dalam konsep yang jelas dan sistematis ini disebut

perancangan (planning). Perencanaan ini menjadi sangat penting karena

berfungsi sebagai pengarah bagi kegiatan, target – target dan hasil –

hasilnya di masa depan sehingga apa pun kegiatan yang dilakukan dapat

berjalan dengan tertib.

b. Kewajiban untuk memberikan amanah kepada yang memiliki kompetensi

dalam menjalankan amanah tersebut.

c. Memberikan upah kepada yang berhak sebelum mengering keringatnya.

d. seorang guru tidak hanya bekerja untuk urusan dunia namun akhirat juga,

karena mereka bertugas untuk memberikan pendidikan agama serta

penanaman akhlak kepada peserta didiknya.

17

Page 21: Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam

18

5. Usaha-usaha Peningkatan Mutu dalam manajemen Sumber Daya Manusia di

Lembaga Pendidikan Islam

a) Menanamkan akhlakul mahmudah melalui teladan dan pembiasaan;

b) Mengembangkan pola pikir dengan mempertimbangkan kebaikan atau

keburukan tentang suatu hal tertentu;

c) Membangun dan mengembangkan mental SDM yang mandiri, dan berjiwa

kompetitif;

d) Saling tolong menolong dalam kebaikan;

e) Menghayati nilai-nilai moral yang berlaku;

f) Menerapkan proses humanisasi;

g) Menanamkan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan, informasi, teknologi;

h) Mengaplikasikan nilai-nilai Islam ke dalam proses pendidikan;

i) Mengaplikasikan metode tilawah, taklim, tazkiyyah, dan hikmah seperti

yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Page 22: Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam

DAFTAR PUSTAKA

Abu Abdilllah Muhammad Ibnu Yazid Al-Qazawayny. 2003. Sunanu Ibnu Maajah, Juz 7. Mesir; Kementrian Wakaf

Abu Sinn, Ahmad Ibrahim. 2008. Manajemen Syariah Sebuah Kajian Historis dan Kontemporer, terj. Dimyauddin Djuwaini. Jakarta; Raja Grafindo Persada

Al-Munawar, Said Agil Husin. 2005. Aktualisasi Nilai-nilai Qur’ani dalam Sistem Pendidikan Islam. Ciputat; Ciputat Press

Al Shabuni Muhammad Ali, tanpa tahun. Shafwat al Tafsir, Jilid IV. Beirut; Dar al Fikr

Departemen agama RI. 2009. Al-Qur’an dan terjemahnya. Jakarta; Pustaka Al-Fatih

Echols, John M. 2005. kamus inggris indonesia. Jakarta; PT Gramedia.

Muhammad Ibnu Ismail Abu Abdillah Al-Bukhori Al-Ja’fi. Tanpa tahun. al-Jami’ ash-Shahiih al-Mukhtashar,Juz I. Beirut; Daaru Ibnu Katsir

M. Suyanto, Muhammad Business. 2008. Strategy & Ethics, Etika dan Strategi Bisnis Nabi Muhammad SAW. Yogyakarta; Andi Offset.

Nawawi, Hadari. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta; Gadjah Mada University Press.

Prendhiana, Ria. Manajemen Sumber Daya Manusia, dalam.... http://riaprend.blogspot.co.id/2012/11/manajemen-sumber-daya-manusia-pendidikan.html. Diungguh pada Rabu, 11 Desember 2016, pukul 18.11 WIB.

Qomar, Mujamil. 2009. Manajemen Pendidikan Islam Strategi Baru Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta; Erlangga

Samsudin, Sadili. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung; Pustaka Setia

Siagian, Sondang P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta; Bumi Aksara

Terry, George R. 2009. Guide to Management, Alih Bahasa J. Smith. D.F.M. Jakarta; Bumi Aksara

Tilaar, H.A.R. 2008. Manajemen Pendidikan Nasional Kajian Pendidikan Masa Depan. Bandung; Remaja Rosdakarya

Veitzal Rivai & Ella Jauvani Sagala. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Lembaga dari Teori ke Praktek. Jakarta; Rajawali Pers

Wikipedia, Manajemen Sumber Daya Manusia, dalam... https://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_manusia. Diunggah pada selasa, 01 maret 2016 pukul 23.10 WIB.

Willson Gustiawan & Yulyanti Fahruna. 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia Pelatihan sebagai Pengembangan Sumber Daya Manusia Suatu Perspektif Syariah. Bandung; t.p

Wibowo. 2013. Manajemen Kinerja. Jakarta; Rajawali Pers

19