Manajemen Laktasi

18
Posisi menyusui yang Benar Pastikan posisi yang benar dengan melihat hal-hal berikut ini: Kepala dan tubuh BBL dalam posisi lurus. BBL menghadap ke payudara dengan hidung menempel di puting ibu. Tubuh BBL menempel pada tubuh ibu. Seluruh tubuh BBL ditahan, tidak hanya bagian leher dan bahu saja.

description

Manajemen Laktasi yang dipresentasikan dalam bentuk power point

Transcript of Manajemen Laktasi

  • Posisi menyusui yang BenarPastikan posisi yang benar dengan melihat hal-hal berikut ini:Kepala dan tubuh BBL dalam posisi lurus. BBL menghadap ke payudara dengan hidung menempel di puting ibu. Tubuh BBL menempel pada tubuh ibu. Seluruh tubuh BBL ditahan, tidak hanya bagian leher dan bahu saja.

  • Posisi Menyusui yang Benar

  • *Kelekatan yang baik Kelekatan yang baik saat menyusui dapat dipastikan dengan melihat semua hal di bawah ini:Dagu menyentuh payudaraMulut terbuka lebarBibir bawah ke arah luarLebih banyak daerah areola yang terlihat di atas mulut daripada di bawah mulut BBL

  • Posisi Perlekatan yang benarMulut bayi terbuka lebarBibir melipat keluarBagian bawah areola tidak terlihatDagu menyentuh payudara

  • *Mengeluarkan ASI dengan tanganCuci tangan sampai bersih. Jika mungkin, keluarkan ASI di tempat yang tenang dan santai. Pikirkan hal-hal menyenangkan mengenai bayi. Jika Ibu merasa santai, refleks pengeluaran ASI akan lebih baik. Berikan rasa hangat dan lembab pada payudara selama 3-5 menit sebelum mengeluarkan ASI.

  • *

    Tempatkan ibu jari di bagian atas payudara dan empat jari di bawah payudara pada tepi areola. Tekan ke arah tulang iga kemudian dekatkan dengan lembut tepat di belakang areola. Ulang dengan pola beriramaPutar posisi jari-jari di sekeliling payudara untuk mengosongkan semua daerah. Lakukan berselang-seling pada kedua payudara setiap lima (5) menit atau ketika ASI mengalir lambat, ingatlah untuk mengulang siklus pijat usap - tekan keluarkan beberapa kali pada setiap payudara. Mengeluarkan ASI dengan tangan

  • CARA MEMERAS ASI

  • *Panduan Penyimpanan ASIPilihan Wadah: Keluarkan langsung ke dalam gelas atau wadah plastik yang steril dan bersih. Pemakaian kantung plastik lunak tidak disarankan. Untuk BBL cukup bulan:Digunakan botol plastik berat atau kaca yang bersih. Wadah harus dicuci dengan menggunakan air sabun panas serta dibilas dengan air panas. Untuk BBL prematur atau sakitDigunakan botol plastik berat atau kaca steril.

  • *Segera setelah dikeluarkan, tutup wadah, kemudian simpan di bagian terdingin dari lemari es. Jangan menyimpannya di dekat pintu.Selalu gunakan ASI yang dikeluarkan lebih awal.Simpan dalam jumlah yang sama dengan yang bisa dihabiskan BBL dalam satu kali menyusui. Beri label setiap wadah dengan nama, tanggal dan waktu serta jumlah. Jika ASI dibekukan, tinggalkan sedikit ruang dalam wadah untuk pemuaian ASI. Panduan Penyimpanan ASI

  • *Panduan Penyimpanan ASI (lanj.)

    Metode Penyimpanan Waktu Penyimpanan MaksimalSuhu Kamar6-8 jamLemari pendingin (-4C/24F)48 jamLemari pembeku (Lemari es 1 pintu)Tidak dianjurkanLemari pembeku (Lemari es 2 pintu)3 bulan untuk BBL tidak sehat 6 bulan untuk BBL sehat

  • *Cairkan ASI beku dengan slow defrost selama satu malam dalam lemari pendingin. Rendam susu dalam mangkuk berisi air suam kuku hingga hangat. Panas berlebihan akan memodifikasi atau menghancurkan enzim dan protein. Cairkan keseluruhan ASI dalam wadah karena lemaknya terpisah selama proses pembekuan. Jangan pernah menggunakan microwave untuk mencairkan atau menghangatkan ASI. Setelah dicairkan, ASI harus digunakan dalam waktu 24 jam. Mencairkan ASI

  • *Membekukan & Menggunakan Kembali ASI Membekukan kembali ASI yang telah dicairkan atau dicairkan setengah tidak dianjurkan. Disarankan untuk menjaga ASI sedingin mungkin tanpa membekukannya dan hanya membekukannya ketika ASI sudah sampai di tujuan akhir. Jangan gunakan kembali bagian ASI yang tidak habis untuk dipanaskan dan diberikan pada BBL. Jangan gunakan kembali ASI yang tersisa dalam botol karena mungkin telah terkontaminasi oleh air liur BBL.

  • Memeras ASI, memberi minum dengan gelas(Konseling menyusui, WHO 2004)

  • Dengan sendokPemberian ASI perah

  • Pemberian ASI perahDengan pipa lambung

  • Penyebab ASI KurangMenyusui tidak seringMenyusui terlalu cepat atau buru-buruTidak menyusui malam hariSalah posisi menyusuiReflex oksitosin jelek (ibu cemas atau kurang PD)Pembengkakan payudara atau mastitis

  • Penatalaksanaan ASI KurangMeningkatkan frekwensi menyusuiMemperbaiki perlekatanMembangun rasa percaya diri ibu

    Peningkatan berat badan yang adekuat dan frekwensi BAK 5-6 x/hari merupakan tanda bahwa bayi mendapatkan cukup ASI

  • **