Manajemen Laktasi Revisi GOL

download Manajemen Laktasi Revisi GOL

of 22

Transcript of Manajemen Laktasi Revisi GOL

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1. Laktasi2.1.1. PengertianLaktasi adalah bagian terpadu dari proses reproduksi yang memberikan makanan bayi secara ideal dan alamiah serta merupakan dasar biologik dan psikologik yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Air susu ibu(ASI) merupakan makanan yang ideal bagi pertumbuhan neonates. Komponen yang terkandung didalam ASI sebagai sumber nutrisi untuk pertumbuhan dan perlindungan pertama terhadap infeksi. Proses pembentukan air susu merupakan suatu proses yang kompleks melibatkanhipotalamus, dan payudara yang telah dimulai saat fetus sampai padapaska persalinan.ASI yang dihasilkan memiliki komponen yang tidak sama,denganterjadinya kehamilan pada wanita akan berdampak pada pertumbuhanpayudara dan proses pembentukan air susu (Laktasi).Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui,mulai dari ASI diproduksi sampai bayi menghisap dan menelan (Prasetyono, 2009).Laktasi adalah suatu seni yang harus di pelajari kembali tanpadiperlukan alat-alat khusus dan biaya yang mahal, yang diperlukan adalahkesabaran, waktu, pengetahuan tentang menyusui dan dukungan dariberbagai pihak khususnya suami (Roesli, 2005).Menyusui terbaik untuk bayi karena ASI mudah dicerna danmemberikan gizi dalam jumlah yang cukup untuk kebutuhan bayi,Menyusui lebih nyaman dan lebih murah dari pada susu formula, dan ASIselalu siap pada suhu yang stabil dengan temperatur tubuh.

2.2. Manajemen Laktasi2.2.1. PengertianManajemen laktasi merupakan segala daya upaya yangdilakukan untuk membantu ibu mencapai keberhasilan dalammenyusui bayinya. Usaha ini dilakukan terhadap ibu dalam 3tahap,yaitu pada masa kehamilan(antenatal), sewaktu ibu dalampersalinan sampai keluar rumah sakit (perinatal), dan pada masamenyusui selanjutnya sampai anak berumur 2 tahun(postnatal).Manajemen laktasi adalah suatu upaya yang dilakukan oleh ibu,ayah dan keluarga untuk menunjang keberhasilan menyusui(Prasetyono, 2009) . Dan ruang lingkup manajemen laktasidimulai pada masa kehamilan,setelah persalinan,dan masa menyusuibayi. Manajemen Laktasi adalah suatu tata laksana menyeluruh yang menyangkut laktasi dan penggunaan ASI yang menuju suatu keberhasilan menyusui untuk pemeliharaan kesehatan ibu dan bayinya.Manajemen laktasi ini harus dipahami oleh tenaga kesehatan agar dapat melaksanakan tugas sebagai promoter pengguna ASI.Manajemen ini meliputi suatu persiapan dan pendidikan penyuluhan ibu yang menyusui.Secara singkat menajemen laktasi dijabarkan berdasarkan factor-factor dalam periode kehamilan sebagai berikut:a. Periode prenatal Pendidikan dan penyuluhan kepada pasien dan keluarga tentang menfaat menyusui dan pelaksanaan rawat gabung,adanya dukungan keluarga, adanya dukungan dari petugas kesehatan, pemeriksaan payudara, serta persiapan payudara dan puting susub. Periode nifas diniIbu dan bayi harus siap menyusui, bayi segera menyusu setelah lahir,teknik menyusi yang benar, menyusui harus sering dan berdasarkan kebutuhan, tidak memakai putting buatan atau pelindung,pergunakan kedua payudara secara bergantian danmelakukan perawatan payudara.c. Periode nifas lanjutSangat ideal bila dalam 7 hari setelah pulang dari Rumah sakit , si ibu di hubungi atau dikunjungi untuk melihat perubahan dan perkembangan situasi rumahnya, persoalan bias timbul di minggu pertama, selanjutnya adanya pelayanan atau konsultasi bila secara mendadak si ibu mendapat persoalan laktasi dirumah, serta adanya keluarga atau teman yang membantu ibu di rumah.

2.2.2.Periode Manajemen laktasi2.2.1.Masa kehamilan (Antenatal)Hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen laktasi sebelumkelahiran adalah:1.Ibu mencari informasi tentang keunggulan ASi, manfaatmenyusui bagi ibu dan bayi, serta dampak negatif pemberiansusu formula.2.Ibu memeriksakan kesehatan tubuh pada saat kehamilankondisi puting payudara,dan memantau kenaikan berat badansaat hamil.3.Ibu melakukan perawatan payudara sejak kehamilan berumur 6bulan hingga ibu siap untuk menyusui, ini bermaksud agar ibumampu memproduksi dan memberikan ASI yang mencukupikebutuhan bayi.4.Ibu senantiasa mencari informasi tentang gisi dan makanantambahan sejak kehamilan trimester ke-2. Makanan tambahansaat hamil sebanyak 1 1/3 kali dari makanan yang dikonsumsisebelum hamil (Prasetyono, 2009).2.2.2.Masa Persalinan (Perinatal)Hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen laktasi saatkelahiran adalah :1.Masa persaliinan merupakan masa yang paling pentingdalam kehidupan bayi selanjutnya,bayi harus menyusuiyang baik dan benar baik posisi maupun cara melekatkanbayi pada payudara ibu.2.Membantu ibu kontak langsung dengan bayi selama 24 jamagar menyusui dapat dilakukan tanpa jadwal.3.Ibu nifas diberi kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000 IU)dalam waktu 2 minggu setelah melahirkan (Prasetyono,2009).c. Masa Menyusui (Postnatal)Hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen laktasisetelah kelahiran adalah:1.Setelah bayi mendapatkan ASI pada minggu pertamakelahiran,ibu harus menyusui bayi secara eksklusif selama4 bulan pertama setelah bayi lahir dan saat itu bayi hanya diberi ASI tanpa makanan tambahan.2.Ibu mencari informasi yang tentang gisi makanan ketikamasa menyusui agar bayi tumbuh sehat.3.Ibu harus cukup istirahat untuk menjaga kesehatannya danmenenangkan pikiran serta menghindarkan diri darikelelahan yang berlebihan agar produksi ASI tidakterhambat.4.Ibu selalu mengikuti petunjuk petugas kesehatan(merujukposyandu atau puskesmas). Bila ada masalah dalam prosesmenyusui.5.Ibu tetap memperhatikan gisi/makanan anak,terutama padabayi usia 4 bulan (Prasetyono, 2009).

2.3.Manajemen laktasi pada ibu bekerja2.3.1.Teknik MenyusuiManajemen laktasi pada ibu bekerja adalah upaya yang dilakukanibu mencapai keberhasilan dalam menyusui bayinya khususnya pada ibuyang bekerja.a. Sebelum berangkat kerja ibu tetap menyusui bayinyab. ASI yang berlebihan dapat diperas atau di pompa,kemudiandisimpan dilemari pendingin untuk diberikan pada bayi saat ibubekerjac. Selama ibu bekerja ASi dapat diperas atau di pompa dan di simpandi lemari pendingin di tempat kerja,atau diantar pulang.d. Bayi dapat di titipkan ke tempat penitipan bayi apabila kantor atauinstansi menyediakan tempat.e. Setelah ibu di rumah,perbanyak menyusui yaitu saat malam hari. Perawat bayi dapat membawa bayi ketempat ibu bekerja bilamemungkinkan.f. Ibu dianjurkan untuk istirahat, minum cukup,makan dengan gizicukup untuk menambah produksi ASI.

BAB IIIFAKTOR FAKTOR PENTING DALAM MANAJEMEN LAKTASI DAN MASALAH - MASALAHNYA

3.1.Faktor factor penting Manajemen Laktasi3.1.1. Kondisi Payudara dan Perawatannya Sebagian besar ibu memiliki kondisi payudara dan perawatannya yang kurang baik. Payudara ibu selama menyusi harus dalam kondisi yang baik karena payudara yang baik akan berpengaruh pada proses laktasi. Hal ini sejalan dengan penelitian Sholichah ( 2011 ) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara perawatan payudara pada ibu postpartum dengan kelancaran pengeluaran AsI, dimana ibu yang memiliki kondisi payudara dan perawatannya baik, pengeluaran ASInya pun baik. Hal ini dikarenakan bahwa salah satu proses yang mempengaruhi proses laktasi adalah proses pengembangan jaringan penghasil ( Farrer, 2001). Sehingga jika kondisi payudara ibu selama menyusui dalam kondisi tidak baik, dalam hal kebersihan, kondisi fisik dan perawatannya maka sedikit banyak dapat mengganggu proses laktasi.3.1.2.Teknik MenyusuiBerdasarkan hasil penelitian, terlihat bahwa sebagian besar ibu memiliki teknik menyusui yang kurang baik.Dimana tidak menyusui dengan kedua payudara.Artinya bahwa para ibu hanya menyusui pada 1 payudaranya saja.Hal ini dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan pada salah satu payudara karena waktu pengosongannya berbeda akibat tidak digunakan secara bersamaan. Menurut Setyowati ( 2008 ) bahwa pemberian ASI pada satu payudara saja dapat membat payudara yang lain penuh dengan ASI sehingga terjadi pembengkakan yang lama kelamaan akan menyebabkan mastitis. Menyusui dengan kedua payudara akan membuat keduanya terstimulasi dengan baik untuk selalu memproduksi ASI dan menghindari pembengkakan pada salah satu payudara.3.1.3Posisi Menyusui IbuPosisi menyusui yang benar adalah ibu memposisikan kepala, badan dan kaki bayi berada pada satu garis urus, serta memposisikan mulut bayi terbuka lebar sehingga seluruh areola masuk ke mulut bayi.Posisi dan fiksasi bayi yang benar saat menyusui akan membuat ASI mengalir banyak tanpa harus banyak ASU yang keluar dan terbuang percuma,dimana bayi akan menelan ASI dengan mudah dalam jumlah yang cukup dan pada akhirnya akan meningkatkan produksi ASI sesuai kebutuhan bayi. Selain itu, perlekatan yang benar akan mengurangi angka kejadian luka pada putting, karena pada perlekatan yang benar, puting tidak akan bergesekan dengan langit langit bayi yang keras melainkan jatuh di tengah rongga tenggorokan bayi, sehingga tidak tergesek dan tidak akan luka. Oleh karena itu perlekatan menyusui dapat dikatakan sebagai inti proses laktasi.

Sumber : pondokibu.com/posisi-menyusui-yang-benar.html

3.1.4Frekuensi dan Durasi Ibu MenyusuiPada dasarnya setiap bayi mempunyai kebutuhan berbeda beda dan bervariasi dari waktu ke waktu. Pemberian ASI sebaikn ya dilakukan sesuai dengan keinginan bayi atau on demand.Frekuensi, intensitas dan lama bayi menghisap akan mempengaruhi jumlah ASI yang diproduksi. Hal ini dikarenakan stimulus isapan bayi akan mengirimkan pesan ke hipotalamus yang merangsang hipofisis anterior melepaskan prolaktin dan akan terjadi peningkatan produksi ASI oleh sel sel alveolar. 3.1.5Status Nutrisi Ibu selama MenyusuiNutrisi ibu selama menyusui merupakan hal penting yang harus diperhatikan selama masa menyusui. Nutrisi akan berpengaruh pada produksi dan kualitas ASI yang akan ibu hasilkan. Selama menyusui , pada umumnya setiap ibu akan merasakan rasa lapar yang meningkat hjika dibandingkan dengan saat dimana ibu sedang tidak menyusui. Hal ini terjadi karena selama menyusui, ibu memproduksi ASI yang akan digunakan sebagai nutrisi bagi bayi.3.2ASI Perah3.2.1. PengertianASI perah adalah ASI yang diambil dengan cara diperas dari payudara untuk kemudian disimpan dan nantinya akan diberikan untuk bayi.Cara memerah ASI dengan tangan/jari secara manual adalaha.Cara yang pertama ibu dianjurkan untuk mengambil sebuah mangkuk atau gelas yang bersih dan diisi dengan air mendidih kedalamnya,lalu biarkan tertutup selama beberapa menit,setelahitu ditiriskan.b.Mencuci tangan ibu dengan air dan sabunc. Ibu dianjurkan untuk duduk dan berdiri di tempat yang terang dan nyaman dan dekatkan mangkok ke payudara ibud.Memegang payudara dengan meletakkan ibu jari diatas areola sampai putting susu, dan jari telunjuk tepat di bawahnya.e.Menekan dengan lembut payudara diantara ibu jari dan jari telunjuk ke belakang kearah tulang dadaf. Diteruskan dengan menekan ibu jari dan jari telunjuk sertamelepaskannya secara bergantian,setelah dilakukan berulangulangASI akan mulai mengalir.3.2.2.Cara penyimpanan ASIASI adalah cairan hidup,selain makanan ASI mengandung zat antiinfeksi,cara penyimpanan ASI perah akan menentukan kualitas antiinfeksidan makanan yang di kandungnya.a. Anti infeksi yang terkandung dalam ASI membantu ASI tetapsegar dalam waktu yang lebih lama karena akan menghambatpertumbuhan bakteri jahat dalam ASI perah yang disimpan.b. Setelah di cairkan ASI harus habis dalam waktu 1 jam, dan sisaASI tidak boleh dimasukkan lagi dalam lemari esc. Tulis jam, hari dan tanggal saat diperah3.2.3.Lama Penyimpanan ASIa. Dalam ruangan dengan suhu 27-32oC kolostrum dapat disimpanselama 12 jamb. ASI bisa bertahan pada suhu ruangan atau di udara luar selama 6-8jamc. ASI bisa bertahan dalam termos es selama 24 jamd. ASI dapat bertahan 6 bulan pada freezer (Roesli, 2005)3.2.4.Kandungan ASIKandungan ASI nyaris tak tertandingi. ASI mengandung zat gizi yang secara khusus diperlukan untuk menunjang proses tumbuh kembang otak dan memperkuat daya tahan alami tubuhnya. Kandungan ASI yang utama terdiri dari:1.LaktosaMerupakan jenis karbohidrat utama dalam ASI yang berperan penting sebagai sumber energi . Selain itu laktosa juga akan diolah menjadi glukosa dan galaktosa yang berperan dalam perkembangan sistem syaraf. Zat gizi ini membantu penyerapan kalsium dan magnesium di masa pertumbuhan bayi.2.LemakMerupakan zat gizi terbesar kedua di ASI dan menjadi sumber energi utama bayi serta berperan dalam pengaturan suhu tubuh bayi. Lemak di ASI mengandung komponen asam lemak esensial yaitu: asam linoleat dan asam alda linolenat yang akan diolah oleh tubuh bayi menjadi AA dan DHA. AA dan DHA sangat penting untuk perkembangan otak bayi.

3.OligosakaridaMerupakan komponen bioaktif di ASI yang berfungsi sebagai prebiotik karena terbukti meningkatkan jumlah bakteri sehat yang secara alami hidup dalam sistem pencernaan bayi.4.ProteinKomponen dasar dari protein adalah asam amino, berfungsi sebagai pembentuk struktur otak. Beberapa jenis asam amino tertentu, yaitu taurin, triptofan, dan fenilalanin merupakan senyawa yang berperan dalam proses ingatan.Komposisi zat utama dalam ASI:1. Laktosa- 7gr/100ml.2. Lemak- 3,7-4,8gr/100ml.3. Oligosakarida- 10-12 gr/ltr.4. Protein- 0,8-1,0gr/100ml.

3.2.5.Cara memberikan ASI perah dengan gelas ataupun sendok a.Pangku bayi dengan posisi setengah duduk di pangkuan ibub.Tempelkan tepi cangkir/sendok kecil berisi ASI perah,pada bibirbawah bayi sehingga ASI menyentuh bibir bayi dan akanmeminum dengan dorongan lidahnyac. Jangan menuangkan ASI kedalam mulut bayi,pegang saja cangkiratau sendok diatas bibir bayi dan biarkan bayi meminumnyasendiri3.2.6.Cara Memberikan ASI yang sudah didinginkan pada bayia.ASI dipanaskan dengan cara membiarkan botol di aliri air panasyang bukan mendidih yang keluar dari keran.b.Merendam botol di dalam baskom atau mangkok yang berisi airpanas atau bukan mendidih.c.Ibu tidak boleh memanaskan botol dengan cara mendidihkannyadalam panci atau alat pemanas lainnya kecuali menggunakan alatkhusus untuk memanaskan botol berisi simpanan ASI.d.Susu yang sudah di panaskan tidak bisa di simpan lagi.

3.2.7.Kelebihan ASI disbanding susu Formulaa. Kaya zat penting yang dibutuhkan bayiBila ASI dibandingkan dengan produksusu formula, kandungan gizi ASI jauh lebih unggul dan tak terkalahkan. ASI memiliki semua zat penting yang dibutuhkan oleh sang bayi dalam pertumbuhannya seperti; protein, AA, DHA, Omega 6, laktosa, taurin, laktobasilus, vitamin A, kolostrum, lemak, zat besi, laktoferin and lisozim yang semuanya dalam takaran dan komposisi yang pas untuk bayi. ASI juga mengandung protein whey yaitu sejenis protein yang mudah diserap oleh ususb. Memberikan kekebalan yang optimal untuk bayiASI mempunyai keunggulan lain yaitu untuk pembentukan sistim imun sang bayi. Sistem imum merupakan sistim yang sangat penting untuk sang bayi, semakin baik sistim imun bayi maka akan membuat bayi jarang sakit. Dibandingkan bayi yang tidak mendapatkan asupan ASI, bayi yang mendapatkan asupan ASI mempunyai sistem imun atau sistem kekebalan tubuh yang jauh lebih baik.c. Meningkatkan perkembangan mental anakASI mengandung komposisi gizi yang sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan otak bayi, uji klinis telah membuktikan bahwa anak berumur 7 sampai 8 tahun yang memperoleh ASI lebih dari 6 bulan, IQ-nya (Intellegencia Quotient) lebih tinggi daripada anak-anak yang menyusu kurang dari 6 bulan. Melalui proses menyusui, pendekatan intim antara bayi dan ibu, lebih mudah menumbuhkan EQ (Emotional Quotient) bayi dalam kepercayaan diri sendiri maupun orang lain.d. Mengurangirisiko untuk mendapat alergiBanyak anak-anak di zaman modern ini memiliki alergi seperti asma, alergi makanan, yang menyebabkan kulit gatal-gatal dan kemerahan. Dengan asupan ASI lebih dari 12 minggu di dalam keluarga yang memiliki riwayat alergi, penilaian risiko terjadinya alergi terhadap bayi adalah lebih rendah dari yang menggunakan susu formula.e. Mengurangi risiko infeksi ususf. Ada banyak penelitian yang menunjukkan bayi yang diberikan susu formula lebih awal berisiko untuk mendapat infeksi usus seperti diare dan sebagainya. Sebaliknya dengan pemberian ASI secara ekslusif pada bayi sekurangnya selama 6 bulan akan mencegah infeksi usus ini pada bayi.

g. Tidak basi dan selalu segarTidak seperti susu yang lain, ASI tidak akan basi, karena ASI langsung dihasilkan di payudara sang ibu tanpa campur tangan bahan kimia, yang terpenting selama asupan makanan yang dikonsumsi oleh ibu bergizi seimbang dan tepat, maka ASI yang dihasilkanpun memiliki kualitas yang baik.h. Lebih higenis dibandingkan dengan susu LainBila dibandingkan dengan susu formula atau susu kaleng,ASIjauh lebih higienis karena ASI langsung diberikan dari payudara ibu dengan suhu yang tepat sesuai untuk kebutuhan sang buah hati. Sementara pada susu formula ada kemungkinan susu tercemar dengan senyawa lain entah itu dari bahan susunya sendiri atau dari alat-alat seperti botol dot yang belum tentu bebas dari kumani. Menguatkan hubungan antara ibu dan bayiDi sini, kasih sayang antara ibu dan anak akan terbentuk akibat hormon yang diproduksi di dalam tubuh. Bayi yang menggunakan susu formula, mungkin agak sulit bagi ibu membentuk ikatan bersama anaknya. Ia bagaikan satu bentuk alami yang sangat kita butuhkan dan tidak membutuhkan teknologi untuk mencapainya.3.3.Masalah Manajemen Laktasi Masa AntenatalPada masa antenatal, masalah yang sering timbul adalah: kurang/salahnya informasi dan putting susu terbenam (retracted) atau putting susu datar.1. Kurang / salah informasiBanyak ibu yang merasa bahwa susu formula itu sama baiknya atau malah lebih baikdari ASI sehingga cepat menambah susu formula bila merasa bahwa ASI kurang.Petugas kesehatanpun masih banyak yang tidak memberikan informasi pada saatpemeriksaan kehamilan atau saat memulangkan bayi. Sebagai contoh, banyakibu/petugas kesehatan yang tidak mengetahui bahwa:a. Bayi pada minggu-minggu pertama defekasinya encer dan sering, sehingga dikatakanb. Bayi menderta diare dan sering kali petugas kesehatan menyuruh menghentikanmenyusui. Padahal sifat defekasi bayi yang mendapat kolostrum memang demikiankarena kolostrum bersifat sebagai laksans akibat belum sempurnanya produksi enzim untuk memecah laktosa dalam ASI.c. ASI belum keluar pada hari pertama sehingga bayi dianggap perlu diberikanminuman lain, padahal bayi yang baru lahir cukup bulan dan sehat mempunyaipersediaan kalori dan cairan yang dapat mempertahankannya tanpa minumanselama beberapa hari. Disamping itu, pemberian minuman sebelum ASI keluar akanmemperlambat pengeluaran ASI sehingga bayi menjadi kenyang dan malas menyusu.d. Karena payudara berukuran kecil dianggap kurang menghasilkan ASI padahalukuran payudara tidak menentukan apakah produksi ASI cukup atau kurang karenaukuran ditentukan oleh banyaknya lemak pada payudara sedangkan kelenjarpenghasil ASI sama banyaknya walaupun payudara kecil dan produksi ASI dapattetap mencukupi apabila manajemen laktasi dilaksanakan dengan baik dan benar.

Informasi yang perlu diberikan kepada ibu hamil/menyusui antara lain meliputi :a. Fisiologi laktasib. Keuntungan pemberian ASIc. Keuntungan rawat gabungd. Cara menyusui yang baik dan benare. Kerugian pemberian susu formulaf. Menunda pemberian makanan lainnya paling kurang setelah 6 bulan.

2. Putting susu datar atau terbenamPutting yang kurang menguntungkan seperti ini sebenarnya tidak selalu menjadimasalah.Secara umum ibu tetap masih dapat menyusui bayinya dan upaya selamaantenatal umumnya kurang berfaedah, misalnya dengan memanipulasi Hofman, menarik-narik puting, ataupun penggunaan breast shield dan breast shell.Yang palingefisien untuk memperbaiki keadaan ini adalah isapan langsung bayi yang kuat. Makasebaiknya tidak dilakukan apa-apa, tunggu saja sampai bayi lahir, segera setelah pascalahir lakukan :a. Skin-to-skin kontak dan biarkan bayi mengisap sedini mungkinb. Biarkan bayi mencari putting kemudian mengisapnya, dan bila perlu coba berbagaiposisi untuk mendapat keadaan yang paling menguntungkan. Rangsang putting biardapat keluar sebelum bayi mengambilnya.c. Apabila putting benar-benar tidak bisa muncul, dapat ditarik dengan pompaputting susu (nipple puller), atau yang paling sederhana dengan sedotan spuit yangdipakai terbalik.d. Jika tetap mengalami kesulitan, usahakan agar bayi tetap disusui dengan sedikitpenekanan pada areola mammae dengan jari sehingga terbentuk dot ketikamemasukkan putting susu ke dalam mulut bayi.e. Bila terlalu penuh ASI dapat diperas dahulu dan diberikan dengan sendok ataucangkir, atau teteskan langsung ke mulut bayi. Bila perlu lakukan ini hingga 1-2minggu.

Sumber : www.botolkacaasi.com

Sumber : www.botolkacaasi.com

3.4. Masalah Manajemen Laktasi Pada Masa Pasca Persalinan DiniPada masa ini, kelainan yang sering terjadi antara lain : putting susu datar, atauterbenam, putting susu lecet, payudara bengkak, saluran susu tersumbat dan mastitisatau abses.1. Putting susu lecetPada keadaan ini seringkali seorang ibu menghentikan menyusui karena putingnyasakit. Yang perlu dilakukan adalah :a. Cek bagaimana perlekatan ibu-bayib. Apakah terdapat Infeksi Candida (mulut bayi perlu dilihat). Kulit merah, berkilat,kadang gatal, terasa sakit yang menetap, dan kulit kering bersisik (flaky). Pada keadaan putting susu lecet, yang kadang kala retak-retak atau luka, maka dapatdilakukan dengan cara-cara seperti ini : Ibu dapat terus memberikan ASInya pada keadaan luka tidak begitu sakit. Olesi putting susu dengan ASI akhir (hind milk), jangan sekali-sekali memberikanobat lain, seperti krim, salep, dan lain-lain. Putting susu yang sakit dapat diistirahatkan untuk sementara waktu kurang lebih1x24 jam, dan biasanya akan sembuh sendiri dalam waktu sekitar 2x24 jam. Selama putting susu diistirahatkan, sebaiknya SAI tetap dikeluarkan dengan tangan,dan tidak dianjurkan dengan alat pompa karena nyeri. Cuci payudara sekali saja sehari dan tidak dibenarkan untuk menggunakan sabun.2. Payudara bengkakDibedakan antara payudara penuh, karena berisi ASI, dengan payudara bengkak.Padapayudara penuh; rasa berat pada payudara, panas dan keras.Bila diperiksa ASI keluar,dan tidak ada demam.Pada payudara bengkak; payudara udem, sakit, puting kencang,kulit mengkilat walau tidak merah, dan bila diperiksa/isap ASI tidak keluar.Badan bisa demam setelah 24 jam. Hal ini terjadi karena antara lain produksi ASI meningkat,terlambat menyusukan dini, perlekatan kurang baik, mungkin kurang sering ASIdikeluarkan dan mungkin juga ada pembatasan waktu menyusui.Untuk mencegah maka diperlukan menyusui dini, perlekatan yang baik dan menyusui on demand/ Bayi harus lebih sering disusui.Apabila terlalu tegang, atau bayi tidak dapat menyusu sebaiknya ASI dikeluarkan dahulu, agar ketegangan menurun. Untuk merangsang reflex Oxytocin maka dilakukan :a. Kompres panas untuk mengurangi rasa sakit.b. Ibu harus rileksc. Pijat leher dan punggung belakang (sejajar daerah payudara)d. Pijat ringan pada payudara yang bengkak e. Stimulasi payudara dan puttingSelanjutnya kompres dingin pasca menyusui, untuk mengurangi oedema.Bila terlalu sakit dapat diberikan obat analgetik.3. Mastitis atau abses payudaraMastitis adalah peradangan pada payudara.Payudara menjadi merah, bengkakkadangkala diikuti rasa nyeri dan panas, suhu tubuh meningkat. Di dalam terasa adamassa padat (lump), dan diluarnya kulit menjadi merah. Kejadian ini terjadi pada masanifas 1-3 minggu setelah persalinan diakibatkan oleh sumbatan saluran susu yangberlanjut. Keadaan ini disebabkan kurangnya ASI diisap/dikeluarkan atau pengisapanyang tak efektif.Dapat juga karena kebiasaan menekan payudara dengan jari ataukarena tekanan baju/BH.Pengeluaran ASI yang kurang baik pada payudara yang besar,terutama pada bagian bawah payudara yang menggantung.Ada dua jenis Mastitis ; yaitu yang hanya karena milk stasis adalah Non Infective Mastitisdan yang telah terinfeksi bakteri : iInfective Mastitis. Lecet pada puting dan trauma padakulit juga dapat mengundang infeksi bakteri. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan:a. Kompres hangat/panas dan pemijatanb. Rangsang Oxtocin; dimulai pada payudara yang tidak sakit, yaitu stimulasi putting,pijat leher-punggung, dan lain-lain.c. Pemberian antibiotik; Flucloxacilin atau Erythromycin selama 7-10 hari.d. Bila perlu bisa diberikan istirahat total dan obat untuk penghilang rasa nyeri.e. Kalau sudah terjadi abses sebaiknya payudara yang sakit tidak boleh disusukankarena mungkin memerlukan tindakan bedah.

3.5.Masalah Menyusui Pada Masa Pasca Persalinan LanjutYang termasuk dalam masa pasca persalinan lanjut adalah sindrom ASI kurang, ibubekerja.1. Sindrom ASI kurangSering kenyataannya ASI tidak benar-benar kurang. Tanda-tanda yang mungkin sajaASI benar - benar kurang antara lain:Bayi tidak puas setiap setelah menyusui, sering kali menyusu, menyusu denganwaktu yang sangat lama.Tapi juga terkadang bayi lebih cepat menyusu.Disangkaproduksinya berkurang padahal dikarenakan bayi telah pandai menyusu.a. Bayi sering menangis atau bayi menolak menyusub. Tinja bayi keras, kering atau berwarna hijauc. Payudara tidak membesar selama kehamilan (keadaan yang jarang), atau ASI tidakdatang, pasca lahir.Walaupun ada tanda-tanda tersebut perlu diperiksa apakah tanda-tanda tersebut dapatdipercaya.Tanda bahwa ASI benar-benar kurang, antara lain :a. BB (berat badan) bayi meningkat kurang dari rata-rata 500 gram per bulanb. BB lahir dalam waktu 2 minggu belum kembalic. Ngompol rata-rata kurang dari 6 kali dalam 24 jam; cairan urin pekat, baud an warnakuning.Cara mengatasinya disesuaikan dengan penyebab, terutama dicari pada ke 4 kelompokfaktor penyebab :a. Faktor tehnik menyusui, keadaan ini yang paling sering dijumpai, a.I. masalahb. frekuensi, perlekatan, penggunaan dot/botol dan lain-lainc. Faktor psikologis, juga sering terjadid. Faktor fisik ibu (jarang); a.I. KB, kontrasepsi, diuretic, hami , merokok, kurang gizi, dlle. Sangat jarsng, adalah faktor kondisi bayi, misal : penyakit, abnormalitas dan lain-lainIbu dan bayi dapat saling membantu agar produksi ASI meningkat dan bayi terusmemberikan isapan efektifnya. Pada keadaan-keadaan tertentu dimana produksi ASImemang tidak memadai maka perlu upaya yang lebih, misalnya pada relaktasi, makabila perlu dapat dilakukan pemberian ASI dengan suplementer yaitu dengan pipanasogastrik atau pipa halus lainnya yang ditempelkan pada putting untuk diisap batidan ujung lainnya dihubungkan dengan ASI atau formula.2. Ibu yang bekerjaSeringkali alasan pekerjaan membuat seseorang ibu berhenti menyusui. Sebenarnyaada beberapa cara yang dapat dianjurkan pada ibu menyusui yang bekerja :a. Susuilah bayi sebelum ibu bekerjab. ASI dikeluarkan untuk persediaan di rumah sebelum berangkat kerjac. Pangosongan payudara di tempay kerja, setiap 3-4 jamd. ASI dapat disimpan dilemari pendingin dan dapat diberikan pada bayi saat ibubekerja dengan cangkire. Pada saat ibu dirumah, sesering mungkin bayi disusui, dang anti jadwalmenyusuinya sehingga banyak menyusui di malah harif. Keterampilan mengeluarkan ASI dan merubah jadwal menyusui sebaiknya telahmulai dipraktekkan sejak satu bulan sebelum kembali bekerjag. Minum dan makan makanan yang bergizi dan cukup selama bekerja dan selamamenyusui bayinya.

Pengeluaran ASI :Keluarkan ASI sebanyak mungkin dan tamping ke cangkir atau tempat/teko yangbersih.Ada ibu yang dapat mengeluarkan sampai 2 cangkir (400-500 ml) atau lebihwalaupun setelah bayi selesai menyusui.Tetapi meskipun hanya 1 cangkir (200 ml)sudah bisa untuk pemberian 2 kali masing - masing 100 ml.

Penyimpanan ASI :a. 6-8 jam di temperature ruangan (190C-250C), bila masih kolostrum (susu awal, 1-7hari) bisa sampai 12 jamb. 1-2 hari di lemari es (4 oC)c. Bertahun dalam deep freezer (-18 oC)ASI beku perlu dicairkan dahulu dalam lemari es 4 oC.ASI kemudian tidak bolehdimasakkan, hanya dihangatkan dengan merendam cangkir dalam air hangat.

Sumber. Roesli, Utami.Inisiasi Menyusui Dini

3.6.Masalah Menyusui Pada Keadaan Khususa. Ibu melahirkan dengan bedah CaesarSegera rawat gabung,jika kondisi ibu dan bayi membaik,dan menyusui segera.

b. Ibu sakitIbu yang menderita Hepatitis dan AIDS, tidak diperkenankan untuk menyusui,namun pada masyarakat yang tidak dapat membeli PASI, ASI tetap dianjurkan.c. Ibu hamilTidak ada bahaya bagi ibu maupun janin, perlu diperhatikan untuk makan lebihbanyak. Jelaskan perubahan yang dapat terjadi: ASI berkurang, kontraksi uterus.3.7.Masalah Pada Bayi1.Bayi sering menangisPerhatikan sebab bayi menangis, jangan biarkan bayi menangis terlalu lama,puaskan menyusu.Sebab bayi menangis : Bayi merasa tidak aman Bayi merasa sakit Bayi Basah Bayi kurang giziTindakan ibu : ibu tidak perlu cemas, karena akan mengganggu proses laktasi,perbaiki posisi menyusui, periksa pakaian bayi: apakah basah, jangan biarkan bayimenangis terlalu lama.2.Bayi bingung puttingNipple Confusion adalah keadaan yang terjadi karena bayi mendapat susu formuladalam botol berganti-ganti dengan menyusu pada ibu. Terjadi karena mekanismemenyusu pada puting berbeda dengan botol.Tanda-tanda : mengisap puting seperti menghisap dot, menghisap terbutus-putusdan sebentar, bayi menolak menyusu.Tindakan: jangan mudah memberi PASI,jika terpaksa berikan dengan sendok ataupipet.3.Bayi prematurSusui dengan sering,walau pendek-pendek, rangsang dengan sentuh langit-langitbayi dengan jari ibu yang bersih, jika tidak dapat menghisap berikan dengan pipanasogastrik, tangan, dan sendok.Uraian sesuai dengan umur bayi : Bayi umur kehamilan < 30 mgg : BBL < 1250 gr. Biasanya diberi cairan infuse selama 24-48 jam. Lalu diberikan ASI menggunakan pipa nasogastrik Usia 30-32 mgg : BBL 1250 1500 gram.Dapat menerima ASI dari sendok, 2 kali sehari, namun masih menerimamakanan lewat pipa, namun lama kelamaan makanan pipa makin berkurangdan ASI ditingkatkan. Usia 32-34 mgg : BBL 1500-1800 gram. Bayi mulai menyusui langsung dari payudara namun perlu sabar. Usia> 34 mgg: BBL > 1800 gram. Mendapatkan semua kebutuhan dari payudara.

4. Bayi kuningPencegahan : segera menyusui setelah lahir, dan jangan dibatasi atau susui seseringmungkin.Berikan bayi kolustrum, kolustrum mengandung purgatif ringan, yang membantubayi untuk mengeluarkan mekonium.Bilirubin dikeluarkan melalui feses, jadikolustrum berfungsi mencegah dan menghilangkan bayi kuning.

5. Bayi kembarIbu optimis ASI nya cukup, susui dengan football position, susui pada payudaradengan bergantian untuk variasi bayi, dan kemampuan menghisap mungkin berbeda

6. Bayi sakitTidak ada alasan untuk menghentikan pemberian ASI.Untuk bayi tertentu sepertidiare, justru membutuhkan lebih banyak ASI untuk rehidrasi.Yakinkan ibu bahwa alam telah menyiapkan air susu bagi semua makhluk, sesuaidengan kebutuhan. Oleh karena itu semua ibu sebenarnya sanggup menyusui bayikembar.

7. Bayi sumbingBayi tidak akan mengalami kesulitan menyusui, cukup dengan berikan posisi yangsesuai, untuk sumbing pallatum molle ( langit-langit lunak ), dan pallatum durum (langit-langit keras)Manfaat menyusui bagi bayi sumbing : melatih kekuatan otot rahang dan lidah,memperbaiki perkembangan bicara, mengurangi resiko terjadinya otitis media.Untuk bayi dengan palatoskisis ( celah pada langit-langit ) : Menyusui dengan posisiduduk, putting dan areola pegang saat menyusui, ibu jari ibu digunakan sebagaipenyumbat lubang, kalau mengalami labiopalatoskisis, berikan ASI dengan sendok,pipet, dot panjang

8. Bayi dengan lidah pendek ( Lingual Frenulum )Keadaan ini jarang terjadi, dimana bayi mempunyai jaringan ikat penghubung lidahdan dasar mulut yang tebal dan kaku, sehingga membatasi gerak lidah, dan bayitidak dapat menjulurkan lidah untuk menangkap puting.Cara menyusui : Ibu membantu dengan menahan kedua bibir bayi segera setelahbayi dapat menangkap puting dan areola dengan benar.

9. Bayi yang memerlukan perawatanIbu ikut dirawat supaya pemberian ASI bisa dilanjutkan. Seandainya tidakmemungkinkan, ibu dianjurkan untuk memerah ASI setiap 3 jam dan disimpandidalam lemari untuk kemudian sehari sekali diantar kerumah sakit.Perlu ditandai pada botol waktu ASI tersebut ditampung, sehingga dapat diberikansesuai jam nya.

BAB IVKESIMPULAN

Menyusui adalah proses alami manusia tetapi tidak sederhana seperti yang di bayangkan khalayak umum.Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan ini. Agar menyusui berhasil, setiap ibu harus percaya dapat melakukannya dengan didukung petunjuk pengetahuan dan manajemen praktek menyusui yang benar dan tepat. Persiapan dini sejak masa kehamilan hingga menyusui sangat membantu kelancaran proses menyusui secara keseluruhan.Penggunaan ASI telah dideklarasikan sebagai gerakan nasional yang merupakan upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak.Untuk mencapai keberhasilan gerakan nasional perlu didukung oleh peran serta seluruh anggota masyarakat para ibu sebagai pelopor peningkatan kualitas sumberdaya indonesia.praktek menyusui yg baik dan benar setiap ibu perlu mempelajarinya.Bukanhanya pada ibu yang pertama kali hamil dan melahirkan tetapi juga pada ibu ibu yang melahirkan anak yang ke 2 dan seterusnya.Peranan petugas kesehatan sangat penting dalam melindungi,meningkatkan, dan mendukung usaha menyusui baik sebelum, selama maupun setelah kehamilan dan persalinan.Petugas kesehatan harus mampu memotivasi , memberikan bimbingan dan penyuluhan manajemen menyusui dan masalah masalah serta penanganan masalah yang mungkin timbul selama menyusui dikalangan ibu.Dukungan tenaga kesehatan ini akan sangat menentukan suksesnya kampaye ASI disamping dukungan keluarga dan lingkungan.Dengan mengikuti dan mempelajari pengetahuan mengenai menyusui atau laktasi diharapkansetiap ibu hamil,bersalin dan menyusui dapat memberikan ASI secara optimal sehingga bayi dapat tumbuh kembang normal sebagai calon sumberdaya manusia yang berkualitas.

BAB VDAFTAR PUSTAKA

1. Prasetyono, D.S. 2009. ASI Eksklusif Pengenalan,Praktik dan Kemanfaatan kemanfaatannya. Diva Press. Yogyakarta2. Suryoprajogo, M. 2009. Keajaiban Menyusui. Yogyakarta: Keyword3. Sri, Hubertin. 2004. Konsep ASI eksklusif. Jakarta : EGC.4. Farrer, Helen. 2008. Perawatan Maternitas. Edisi ketiga. Jakarta : EGC5. Roesli, Utami . 2005. Inisiasi Menyusu Dini plus ASI Eksklusif .Jakarta: Pustaka Bunda6. WHO. 2003. Global Strategy for Infant and Young Child Feeding.WHO.Geneva. 7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 450/MENKES/SK/IV/2004 tentang Pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara Eksklusif padaBayi Indonesia. Dikutip dari www.gizi.depkes.go.id/download/pekanasi-2010.pdf diunduh tanggal 12 Oktober 2014 pukul 20.14 WIB8. Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 tahun 2009 dikutip dari www.pppl.depkes.go.id/_asset/_.../UU_36_Tahun_2009[1].pdfdiunduh tanggal 12 Oktober 2014 pukul 20.30 WIB9. Sholichah, N. 2011. Hubungan perawatan payudara pada ibu postpartum dengan kelancaran pengeluaran ASI. Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol 2 : 9 16