MANAJEMEN KURIKULUM DAN SISTEM EVALUASI SEKOLAH …€¦ · Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi...

28
Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 3 Maret 2017 MANAJEMEN KURIKULUM DAN SISTEM EVALUASI SEKOLAH MENENGAH DAN PENDIDIKAN TINGGI Disusun untuk memenuhi tugas perkuliahan “Manajemen Kurikulum dan Sistem Penilaian Pendidikan Menengah dan TinggiDosen Pengampu: Prof. Dr. H. Sutaryat Trisnamansyah OLEH: Dendih Heni Hasanah Mukhtarom Toto Thohir PROGRAM DOKTOR ILMU PENDIDIKAN PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA TAHUN 2017

Transcript of MANAJEMEN KURIKULUM DAN SISTEM EVALUASI SEKOLAH …€¦ · Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi...

Page 1: MANAJEMEN KURIKULUM DAN SISTEM EVALUASI SEKOLAH …€¦ · Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 3 Maret 2017 SEKOLAH MANAJEMEN KURIKULUM

Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 0

Makalah presentasi Jum’at, 3 Maret 2017

MANAJEMEN KURIKULUM DAN SISTEM EVALUASI

SEKOLAH MENENGAH DAN PENDIDIKAN TINGGI

Disusun untuk memenuhi tugas perkuliahan

“Manajemen Kurikulum dan Sistem Penilaian Pendidikan Menengah dan Tinggi”

Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Sutaryat Trisnamansyah

OLEH:

Dendih

Heni Hasanah

Mukhtarom

Toto Thohir

PROGRAM DOKTOR ILMU PENDIDIKAN PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

TAHUN 2017

Page 2: MANAJEMEN KURIKULUM DAN SISTEM EVALUASI SEKOLAH …€¦ · Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 3 Maret 2017 SEKOLAH MANAJEMEN KURIKULUM

Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 1

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Manajemen

Kurikulum dan Sistem Evaluasi Sekolah Menengah dan Pendidikan Tinggi” dengan dosen

pengampu Prof. Dr. H. Sutaryat Trisnamansyah.

Laporan makalah ini terdiri atas pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Pada bagian

pendahuluan berisi gambaran isi makalah, latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penulisan laporan makalah, dan manfaat penulisan laporan makalah. Pada bagian

pembahasan, menjelaskan isi laporan makalah, dan pembahasan laporan makalah.

Sedangkan pada bagian penutup berisi kesimpulan makalah dan rekomendasi.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan dan

perlu adanya penyempurnaan. Oleh karena itu, sangat mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun dari semua pihak demi perbaikan laporan makalah untuk kedepannya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama dosen yang telah

membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan laporan

makalah ini. Semoga Alloh SWT senantiasa memberikan perlindungan kepada kita semua

dalam melaksanakan segala apa yang menjadi tugas dan kewajiban kita. Amiiin.

Bandung, Maret 2017

Penulis

Page 3: MANAJEMEN KURIKULUM DAN SISTEM EVALUASI SEKOLAH …€¦ · Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 3 Maret 2017 SEKOLAH MANAJEMEN KURIKULUM

Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

Bab I: PENDAHULUAN 3

A. Latar Belakang 3

B. Rumusan Masalah 4

C. Tujuan Penulisan Makalah 4

BAB II: PEMBAHASAN 5

A. Tahapan Kurikulum 5

B. Kurikulum sebagai Sistem 18

C. Kurikulum sebagai Ilmu 18

D. Landasan Pengembangan Kurikulum 20

BAB III: PENUTUP 25

A. Kesimpulan 25

B. Saran 26

DAFTAR PUSTAKA 27

Page 4: MANAJEMEN KURIKULUM DAN SISTEM EVALUASI SEKOLAH …€¦ · Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 3 Maret 2017 SEKOLAH MANAJEMEN KURIKULUM

Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Umumnya, kurikulum merupakan ekspresi dari ide-ide pendidikan yang dituangkan

dalam sebuah praktik pendidikan karena kurikulum merupakan salah satu bagian penting

terjadinya suatu proses pendidikan. Konsep pendidikan memiliki berbagai makna. Namun,

salah satu definisi yang diterima secara umum menyatakan bahwa pendidikan adalah

proses perolehan dan pengembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Kurikulum

merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, dan sekaligus digunakan

sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar pada berbagai jenis dan

tingkat sekolah. Kurikulum menjadi dasar dan cermin falsafah pandangan hidup suatu

bangsa, akan diarahkan kemana dan bagaimana bentuk kehidupan bangsa ini di masa

depan, semua itu ditentukan dan digambarkan dalam suatu kurikulum pendidikan.

Kurikulum haruslah dinamis dan terus berkembang untuk menyesuaikan berbagai

perkembangan yang terjadi pada masyarakat dunia dan haruslah menetapkan hasilnya

sesuai dengan yang diharapkan.

Istilah 'kurikulum' berasal dari bahasa Yunani "curere" yang berarti "melintasi

lintasan". Oleh karena itu kurikulum merupakan suatu topik yang dibahas dan dipelajari

untuk mencapai tujuan atau target pendidikan tertentu. Carl (1986: 17) dikutip dalam Carl,

(2009:22), berpendapat bahwa kurikulum memiliki makna sempit, serta arti lebih luas.

Kurikulum dalam artian sempit hanya berfokus pada set mata pelajaran, sedangkan

kurikulum dalam artian lebih luas mencakup semua pengalaman belajar yang ditawarkan

oleh sekolah baik selama maupun setelah sekolah. Pratt (1994: 5) mengatakan bahwa

dalam arti sempit kurikulum berarti "sebuah rencana dalam proses belajar mengajar". Ia

menambahkan bahwa kurikulum tidak termasuk kedalam kegiatan belajar mengajar

melainkan hanya sebuah rencana untuk tindakan instruksional.

Barrow (1984: 11) dikutip dalam Carl, (2009:22) memberikan definisi yang jelas

dalam menggambarkan kurikulum sebagai program kegiatan oleh guru dan peserta didik -

didesain sehingga peserta didik dapat sejauh mungkin mencapai tujuan sekolah,

pendidikan, dan hal lainnya.

Berdasarkan pengertian diatas, maka studi kurikulum menggabungkan berbagai isu

dan proses yang meliputi:

Page 5: MANAJEMEN KURIKULUM DAN SISTEM EVALUASI SEKOLAH …€¦ · Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 3 Maret 2017 SEKOLAH MANAJEMEN KURIKULUM

Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 4

- Tahapan Kurikulum

- Perencanaan Kurikulum

- Desain Kurikulum

- Pengembangan Purikulum

- Pelaksanaan Kurikulum

- Evaluasi Kurikulum

Kurikulum yang diterapkan di sekolah dan perguruan tinggi memang sedikit

berbeda dalam substansinya. Namun, terdapat kesamaan yang mendasar terutama dalam

tujuan dibentuknya kurikulum tersebut yang tiada lain adalah untuk melayani peserta didik

mengembangkan kompetensinya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah

yang berkaitan dengan kurikulum sebagai berikut:

1. Apa saja tahapan dalam kurikulum?

2. Apa fungsi kurikulum sebagai sistem?

3. Apa fungsi kurikulum sebagai ilmu?

4. Apa saja landasan pengembangan sebuah kurikulum?

C. Tujuan

Tujuan ditulisnya makalah ini adalah untuk menjawab rumusan masalah diatas

yaitu:

1. Mengetahui tahapan-tahapan dalam kurikulum.

2. Mengetahui fungsi kurikulum sebagai sistem.

3. Mengetahui fungsi kurikulum sebagai ilmu.

4. Mengetahui landasan pengembangan sebuah kurikulum.

Page 6: MANAJEMEN KURIKULUM DAN SISTEM EVALUASI SEKOLAH …€¦ · Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 3 Maret 2017 SEKOLAH MANAJEMEN KURIKULUM

Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 5

BAB II

PEMBAHASAN

A. TAHAPAN KURIKULUM

Sebuah kurikulum memiliki berbagai tahapan dalam perjalananya untuk menjadi

sebuah program yang konkrit dan dapat diterapkan pada sebuah lembaga pendidikan, baik

sekolah menengah, maupun perguruan tinggi. Kurikulum umumnya diharapkan terdiri dari

unsur-unsur berikut:

• Tujuan dan sasaran.

• Subjek isi/ pengalaman belajar

• Metode / strategi penyampaian / kegiatan belajar

• Organisasi Pengalaman belajar

Para ahli mempunyai pendapat lain mengenai elemen atau tahapan-tahapan

kurikulum. Adapun tahapan-tahapan kurikulum tersebut yaitu rancangan atau desain

kurikulum (memuat tujuan, sasaran, substansi), pengembangan (memuat uji coba dan

implementasi), evaluasi, dan revisi. (Grace, 2000)

1. Rancangan/Desain Kurikulum

Sebuah kurikulum dibuat berdasarkan proses pengumpulan, memilih,

menyeimbangkan dan mensintesis informasi yang relevan dari berbagai sumber untuk

merancang pengalaman-pengalaman yang akan membantu pelajar mencapai tujuan

pendidikan (Hass, 1980). Oleh karena itu perencanaan kurikulum adalah pemikiran atau

konsepsi tahap proses pengembangan kurikulum. Dengan demikian, dalam perancanaan

kurikulum selalu berhubungan dengan mencari jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

seperti berikut:

Apa yang harus diajarkan?

Bagaimana hal tersebut diajarkan?

Untuk siapa hal tersebut diajarkan?

Bagaimana hubungan antara berbagai komponen kurikulum?

Jika merancang kurikulum sama seperti merancang sebuah objek, proses, atau

sistem, berarti ia memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

Page 7: MANAJEMEN KURIKULUM DAN SISTEM EVALUASI SEKOLAH …€¦ · Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 3 Maret 2017 SEKOLAH MANAJEMEN KURIKULUM

Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 6

a. Desain Kurikulum Memiliki Tujuan.

Sebuah kurikulum tidak hanya bertujuan untuk memilikisuatu program studi namun

bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran siswa, atau mungkin memiliki tujuan lain

juga. Tujuan tersebut bisa selaras atau bertentangan, eksplisit maupun tersirat, langsung

atau jarak jauh, politik atau teknis, perancang kurikulum harus merancang sebuah

kurikulum dengan baik dan sejelas mungkin tentang apa tujuan sebenarnya dibuat

kurikulum tersebut.

b. Desain Kurikulum Tidak Tergesa-gesa

Agar efektif, desain kurikulum harus menjadi upaya perencanaan yang dilakukan

secara sadar. Hal ini tidak berdasarkan jumlah total banyak perubahan yang dibuat selama

beberapa minggu, bulan, dan tahun. Melainkan, ini melibatkan proses eksplisit yang

mengidentifikasi dengan jelas apa yang akan dilakukan, oleh siapa, dan kapan.

c. Desain Kurikulum Bersifat Kreatif.

Desain kurikulum bukan prosedur yang dapat ditempuh dalam serangkaian langkah

atau pemikiran yang kaku. Pada setiap tahap desain kurikulum ada peluang untuk berpikir

inovatif, konsep-konsep baru, dan penemuan yang akan diterapkan. Desain kurikulum

yang baik adalah desain yang sistematis sekaligus kreatif.

d. Desain Kurikulum Beroperasi Pada Berbagai Tingkatan.

Keputusan desain di satu tingkat harus kompatibel dengan tingkatan lainnya.

Sebagai contoh, sebuah desain kurikulum sekolah menengah yang tidak sesuai dengan

desain yang dibutuhkan oleh sekolah, hampir pasti akan menghasilkan kurikulum yang

cacat, tidak peduli seberapa baik masing-masing komponen kurikulum tersebut. Dengan

demikian, kurikulum sekolah menengah tersebut tidak dapat berfungsi efektif secara

keseluruhan.

e. Desain Kurikulum Membutuhkan Kompromi.

Dalam hal ini, sebuah kurikulum dirancang berdasarkan pertimbangan untuk

mencapai kesempurnaan. Dalam mengembangkan desainnya, hal yang harus

dipertimbangkan adalah manfaat, biaya, kendala, dan risiko. Tidak peduli seberapa

sistematis perencanaan kurikulum tersebut, desain kurikulum selalu berakhir tidak menjadi

segala sesuatu yang semua orang kehendaki.

Page 8: MANAJEMEN KURIKULUM DAN SISTEM EVALUASI SEKOLAH …€¦ · Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 3 Maret 2017 SEKOLAH MANAJEMEN KURIKULUM

Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 7

f. Desain Kurikulum Bisa Gagal

Ada banyak cara di mana desain kurikulum dapat gagal untuk beroperasi dengan

sukses. Sebuah desain dapat gagal karena satu atau lebih komponen yang gagal atau karena

komponen tidak bekerja sama dengan baik. Selain itu bisa juga orang-orang yang harus

melaksanakannya mungkin menolak desain tersebut karena mereka salah paham atau

merasa tidak nyaman. Dalam kebanyakan kasus desain kurikulum tidak sepenuhnya

merupakan kegagalan, dan atau tidak pula selalu memuaskan. Oleh karena itu, elemen

kunci dalam desain kurikulum adalah untuk memberikan koreksi berkelanjutan dan

perbaikan, baik selama proses desain maupun sesudahnya.

g. Desain Kurikulum Memiliki Tahapan

Desain kurikulum merupakan langkah sistematis mengenai cara menjalankan

perencanaan pengajaran. Keputusan kurikulum yang dibuat pada satu tahap tidak terlepas

dari keputusan yang dibuat pada tahap lainnya, sehingga proses desain nya cenderung

berulang, berbagai tahap dikembalikan untuk ditnjauan kembali dan kemudian

dimodifikasi. Namun, mengetahui aspek dan masalah yang berbeda pada setiap tahap

menjadi penting dalam membuat proses berjalannya kurikulum.

Desain kurikulum sebagian besar berkaitan dengan isu-isu mengenai apa yang akan

disertakan dalam kurikulum dan bagaimana menyajikannya sedemikian rupa sehingga

kurikulum dapat diimplementasikan dengan pemahaman dan keberhasilan (Barlow et al,

1984). Termasuk didalamnya aspek-aspek seperti; tujuan, sasaran, konten, kegiatan belajar

dan evaluasi. Oleh karena hal ini mengacu pada cara di mana komponen atau unsur-unsur

kurikulum telah diatur dalam rangka memfasilitasi pembelajaran (Shiundu & Omulando,

1992).

Selanjutnya, Desain Kurikulum berkaitan dengan bagaimana membuat pilihan

mengenai apa yang harus menjadi dasar organisasi atau kerangka struktural kurikulum

tersebut. Seperti konsep lainnya, desain kurikulum memiliki berbagai definisi tergantung

pada ahli yang terlibat. Misalnya, Doll (1992) mengatakan bahwa desain kurikulum adalah

cara mengorganisir ide kurikulum agar berfungsi dengan baik. Dia juga menambahkan

bahwa desain kurikulum mengacu pada struktur atau pola organisasi kurikulum. Proses

desain kurikulum menghasilkan dokumen kurikulum yang berisi berikut:

Page 9: MANAJEMEN KURIKULUM DAN SISTEM EVALUASI SEKOLAH …€¦ · Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 3 Maret 2017 SEKOLAH MANAJEMEN KURIKULUM

Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 8

1) Pernyataan tujuan

2) Panduan instruksional yang menampilkan tujuan perilaku dan organisasi konten

selaras dengan organisasi sekolah.

3) Pedoman (atau aturan) yang mengatur penggunaan kurikulum, dan

4) Skema evaluasi.

Ada beberapa faktor yang perlu diperhitungkan saat merancang kurikulum yaitu

karakteristik pribadi guru, penerapan teknologi, latar belakang budaya dan status sosial-

ekonomi peserta didik, Interaksi antara guru dan peserta didik, dan pengelolaan kelas. Oleh

karena itu, kurikulum harus dirancang agar sesuai dengan pola organisasi sekolah

/perguruan tinggiyang dimaksudkan.

Bagaimana kurikulum dikonseptualisasikan, terorganisir, dikembangkan dan

diimplementasikan tergantung pada tujuan pendidikan suatu negara tertentu. Apapun

desain kurikulum sebuah negara tergantung juga pada filosofi pendidikan di negara

tersebut. Berikut ini adalah salah satu contoh desain kurikulum menurut Tyler (1949).

h. Model Ralph Tyler

Model Tyler (1949) didasarkan pada empat dasar / pertanyaan mendasar uang

bertujuan untuk membimbing proses desain kurikulum, yaitu:

1. Apa tujuan pendidikan yang harus sekolah capai?

2. Apa Pengalaman pendidikan yang dapat diberikan untuk mencapai tujuan

tersebut?

3. Bagaimana pengalaman-pengalaman pendidikan tersebut diatur secara efektif?

4. Bagaimana kita dapat menentukan apakah tujuan tersebut sedang dicapai?

Secara skematis, model Tyler dapat dijadikan acuan sebuah kurikulum. Dalam

menerapkan model Tyler untuk desain kurikulum, proses dimulai dengan menentukan

tujuan kurikulum. Karena penekanannya berpusat pada pentingnya tujuan kurikulum,

model ini dianggap berbasis objektif. Proses dimulai dengan menganalisis informasi dari

berbagai sumber data. Sumber data untuk kurikulum menurut Tyler meliputi:

1. Kehidupan masyarakat kontemporer. Untuk sumber ini, perancang kurikulum

menganalisa isu-isu yang mempengaruhi masyarakat yang dapat diselesaikan

melalui pendidikan. Contohnya masalah budaya, isu-isu sosial-ekonomi, dan isu-

isu kesehatan seperti HIV / AIDS dan lain-lain.

Page 10: MANAJEMEN KURIKULUM DAN SISTEM EVALUASI SEKOLAH …€¦ · Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 3 Maret 2017 SEKOLAH MANAJEMEN KURIKULUM

Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 9

2. Kebutuhan dan kepentingan Pelajar.

3. Pengajar/ materi pelajaran.

Berdasarkan sumber-sumber tersebut, seorang perancang kurikulum akan

berpegangan pada tujuan pendidikan/tujuan umum. Tujuan tersebut akan dikaji kedalam

proses peninjauan menggunakan filsafat pendidikan dan psikologi pembelajaran sebagai

pedoman utama. Selain itu, nilai-nilai sosial juga digunakan, hanya saja terkadang nilai-

nilai tersebut dikategorikan ke dalam filsafat pendidikan.

2. Pengembangan Kurikulum

Pengembangan kurikulum adalah istilah di mana semua proses dan kegiatan dari

kurikulum sekolah dilaksanakan. Pengembangan kurikulum adalah proses yang

komprehensif dan berkelanjutan yang melibatkan serangkaian tahapan. Dengan demikian

proses tersebut akan terus berevolusi terutama dalam perencanaan kurikulum. Berbagai

ahli mengusulkan beberapa langkah-langkah dalam proses perkembangan kurikulum.

Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut (Grace, 2000):

Studi kelayakan: menetapkan kebutuhan untuk meningkatkan atau mengubah

kurikulum yang sedang berjalan.

Menentukan dan menganalisis kebutuhan: Kebutuhan ini meliputi; faktor sosial,

ekonomi, politik, lingkungan, perubahan (yang berpengaruh pada pendidikan), dan

teknologi.

Perumusan tujuan dan sasaran

Desain pengalaman belajar; termasuk keputusan tentang konten dan kegiatan

belajar

Pemilihan sumber pembelajaran

Materi pembelajaran

Materi Guru

Fasilitas pendukung kelembagaan seperti ruang kelas, laboratorium, perpustakaan,

dan peralatan.

Pengujian/Pilot test

Implementasi

Evaluasi

Page 11: MANAJEMEN KURIKULUM DAN SISTEM EVALUASI SEKOLAH …€¦ · Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 3 Maret 2017 SEKOLAH MANAJEMEN KURIKULUM

Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 10

A. Tahap Uji Coba/Pilot Test

Pada tahap ini perubahan-perubahan yang terjadi pada kurikulum diujicobakan di

beberapa sekolah. Tahap ini kemudian diikuti dengan evaluasi selama dan setelah masa

percobaan dalam bentuk analisis hasil evaluasi dan modifikasi kurikulum. Setelah

menyempurnakan kurikulum dari proses uji coba, implementasi dilakukan pada semua

sekolah/perguruan tinggi yang berpartisipasi yang melibatkan (Grace, 2000):

a. Persiapan pelaksana: guru, administrator, dan tenaga kependidikan lainnya. Tahap

ini dilakukan melalui seminar atau workshop mengenai pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan.

b. Penyebaran informasi yang relevan pada publik dan stakeholder lainnya untuk

mendukung perubahan kurikulum.

c. Memulai pelaksanaan yang disertai oleh administrasi dan pengelolaan program

baru.

d. Pemantauan dan evaluasi; berupa evaluasi formatif dan sumatif.

e. Penilaian - membuat penyesuaian dan modifikasi atau perbaikan program

berdasarkan dengan hasil evaluasi.

Namun, para ahli lain menyajikan langkah-langkah yang lebih sedikit sebagai berikut:

a. Perumusan kebijakan, konseptualisasi dan pra-perencanaan

b. Perumusan tujuan dan sasaran

c. Pemilihan pengajaran dan pengalaman belajar

d. Pemilihan konten

e. Organisasi dan integrasi pengalaman belajar

f. Uji coba dan persiapan untuk pelaksanaan kurikulum

3. Implementasi Kurikulum

Implementasi adalah proses meletakkan atau menerapkan apa yang telah

direncanakan. (Grace, 2000). Hal ini melibatkan penerapan substansi yang ada pada desain

kurikulum dalam kegiatan kelas dan mengubah sikap masyarakat untuk menerima dan

berpartisipasi dalam kegiatan kurikulum. Proses ini juga melibatkan persiapan dan

pembuatan bahan ajar/sumber daya yang diperlukan untuk keberhasilan implementasi

kurikulum. Dengan demikian proses tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa materi-

materi untuk kurikulum tersedia untuk sekolah/perguruan tinggi dan lembaga yang

Page 12: MANAJEMEN KURIKULUM DAN SISTEM EVALUASI SEKOLAH …€¦ · Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 3 Maret 2017 SEKOLAH MANAJEMEN KURIKULUM

Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 11

ditargetkan oleh proyek pengembangan kurikulum. Implementasi dipandang sebagai

operasionalisasi yang sedang berjalan dari sebuah kurikulum.Dukungan administratif tak

kalah penting dalam melakukan koordinasi dan pengelolaan proses implementasi. Seperti

dijelaskan sebelumnya, implementasi kurikulum adalah proses di mana kurikulum

dioperasionalkan di semua sekolah/perguruan tinggi yang ditargetkan. Idealnya,

implementasi kurikulum harus mengikuti langkah-langkah berikut:

a. Kepekaan, Mobilisasi dan Orientasi Para Stakeholder

Tahap ini adalah tahap di mana semua pihak yang bersangkutan dengan

pelaksanaan: guru, orang tua, administrator, masyarakat dan peserta didik, peka dan

mengetahui kurikulum yang sedang diterapkan. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai

strategi termasuk melalui media massa. Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk

menciptakan kepemilikan kurikulum dan dengan demikian meningkatkan dukungan

program (Grace, 2000).

b. Pra-pengujian Kurikulum

Pra-pengujian kurikulum ini melibatkan pengujian kurikulum di beberapa

sekolah/perguruan tinggi yang mencakup:

1) Pemilihan sampel:sekolah/perguruan tinggi

2) Mengadakan pelatihan kepada pelaksana kurikulum di tempat sampel

3) Persiapan dan distribusi bahan sampel

4) Pemantauan dan evaluasi

c. Monitoring dan Evaluasi tahap pra-pengujian

Hal-hal yang perlu di monitor dan evaluasi adalah:

1) Distribusi silabus

2) Cakupan dan urutan topik

3) Kompetensi yang dibutuhkan dan keterampilan pelaksana.

4) Keseuaian bahan ajar

5) Persiapan guru

d. Revisi Kurikulum Berdasarkan Hasil Monitoring dan Evaluasi

Berdasarkan umpan balik dari data di sekolah/perguruan tinggi yang berpartisipasi

dalam penerapan kurikulum perlu dilakukan revisi yang sesuai. Hal ini untuk memastikan

kurikulum yang relevan serta membahas kebutuhan yang diidentifikasi pada awal proses.

Page 13: MANAJEMEN KURIKULUM DAN SISTEM EVALUASI SEKOLAH …€¦ · Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 3 Maret 2017 SEKOLAH MANAJEMEN KURIKULUM

Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 12

e. Pelaksanaan Kurikulum untuk Semua Sekolah yang Ditargetkan dalam Skala

Besar

Setelah melalui tahap revisi, maka kurikulum akan mulai diterapkan dalam skala

besar. Pelaksanaannya melibatkan:

1) Distribusi silabus

2) Membuat bahan-bahan pendukung kurikulum yang tersedia

3) Persiapan pelaksana termasuk: Guru, orangtua, pengawas/inspektur pendidikan dan

petugas lapangan lainnya

4) Pemasaran sosial

Ketika sebuah kurikiulum diterapkan, terdapat dua tugas utama yang berkaitan dalam

proses implementasi yaitu:

1. Mengubah sikap stakeholders; meyakinkan dengan sikap positif pada semua orang

yang berpartisipasi dalam proses termasuk pembuat kebijakan, administrator, guru,

pelatih guru, staff kependidikan terutama pengawas, anggota masyarakat, dan

peserta didik.

2. Menyediakan bahan ajar dan dukungan administratif untuk keberhasilan

pelaksanaan kurikulum.

f. Strategi untuk Mengubah Sikap Stakeholders

Strategi utama untuk mengubah sikap para stakeholder diantaranya melakukan

persuasi, penyebaran informasi, dan mendidik mereka. Berikut adalah penjelasan singkat

mengenai masing-masing strategi:

1) Membujuk Stakeholder

Hal ini sangat penting karena implementasi sebuah kurikulum merupakan upaya

tim. Hal ini juga melibatkan proses perubahan dimana orang cenderung menolak

perubahan karena berbagai alasan. Untuk menerima kurikulum baru dan

mendukungnya, para stakeholder perlu diyakinkan bahwa kurikulum tersebut

adalah proyek yang berguna. Membujuk para stakeholder dapat dilakukan melalui

penggunaan media massa, seminar, lokakarya, kuliah umum dan lain-lain.

Page 14: MANAJEMEN KURIKULUM DAN SISTEM EVALUASI SEKOLAH …€¦ · Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 3 Maret 2017 SEKOLAH MANAJEMEN KURIKULUM

Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 13

2) Penyebaran Informasi dan Menjaga Informasi Tersampaikan

Pentingnya kurikulum baru perlu dipahami secara menyeluruh oleh semua pihak.

Penyebaran informasi dapat dilakukan dengan berbagai metode seperti penggunaan

media massa, kontak pribadi, seminar, lokakarya, forum publik dan kuliah.

3) Mendidik dan Melatih Pelaksana

Semua pelaksana termasuk guru, guru - pelatih, administrator pendidikan,

pengawas, inspektur harus mendapatkan pelatihan. Fokus pelatihan tersebut adalah

pada keterampilan baru, praktek, konsep, pengetahuan dan ide-ide dalam kurikulum

baru.

g. Strategi Menyediakan Sumber Daya yang Diperlukan; Fasilitas, Peralatan dan

Bahan Ajar

Fasilitas yang diperlukan untuk mendukung kelancaran sebuah kurikulum yang

diterapkan adalah ruang kelas, laboratorium, aula, perpustakaan, dll. Perlengkapan dan

peralatan, serta bahan ajar seperti buku peajaran, bahan ajar audio-visual harus

disiapkan dan disediakan untuk semua sekolah/perguruan tinggi yang berpartisipasi.

Hal ini memudahkan proses implementasi kurikulum tersebut.

h. Evaluasi

Evaluasi adalah proses penilaian mengenai sejauh mana tujuan sebuah program

telah tercapai. Evaluasi juga dapat didefinisikan sebagai proses objektif yang bertujuan

untuk menentukan kinerja dari sebuah program. Doll (1992) mendefinisikan evaluasi

sebagai upaya luas dan berkesinambungan dalam menyelidiki efek dari memanfaatkan

konten pendidikan dan proses untuk memenuhi tujuan yang jelas.

Definisi lain menyatakan bahwa "evaluasi adalah proses pengumpulan dan

penyediaan data demi memfasilitasi pengambilan keputusan di berbagai tahap

pengembangan kurikulum. (Shiundu & Omulando, 1992:185).

Ada tiga jenis evaluasi: Pre-assessment (awal), evaluasi formatif (pertengahan), dan

evaluasi sumatif (akhir), di akhir program. Evaluasi membantu dalam menentukan

seberapa berhasil sebuah kurikulum yang telah diterapkan dan membuat keputusan

leih lanjut tentang apakah akan melanjutkan, menghentikan, atau memodifikasi

kurikulum tersebut. Dengan demikian, evaluasi kurikulum mengacu pada proses

pengumpulan data secara sistematis untuk tujuan menilai kualitas, efektivitas dan

Page 15: MANAJEMEN KURIKULUM DAN SISTEM EVALUASI SEKOLAH …€¦ · Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 3 Maret 2017 SEKOLAH MANAJEMEN KURIKULUM

Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 14

kelayakan. Proses pengembangan kurikulum dan pelaksanaan harus memperhatikan

isu-isu seperti:

1. Apa tujuan dari program tersebut? Apakah tujuan tersebut relevan dengan

kebutuhan individu dan masyarakat?

2. Dapatkah tujuan tersebut tercapai?

3. Metode apa yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut?

4. Apakah metode tersebut adalah alternatif terbaik untuk mencapai tujuan tersebut?

5. Apakah ada sumber daya yang memadai untuk melaksanakan kurikulum?

Penilaian, Pengukuran dan Pengujian dalam Kaitannya dengan Evaluasi

Grace, (2000) berpendapat bahwa dalam evaluasi, terdapat hal-hal yang erat

kaitannya dengan evaluasi. Hal-hal tersebut perlu diketahui sehingga dapat membedakan

satu sama lainnya. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai hal-hal tersebut:

a. Penilaian: proses yang menunjukkan apakah telah terjadi perubahan perilaku

siswa. Perubahan yang diketahui melalui proses penilaian dapat diberikan nilai

dengan cara mengukur prosedur yang disebut sebagai pengukuran pendidikan.

b. Pengukuran: adalah sarana untuk menentukan tingkat pencapaian tujuan atau

kompetensi tertentu. Hal ini mengacu pada penentuan hasil pendidikan yang

sebenarnya dan membandingkan dengan hasil yang diharapkan seperti yang

diungkapkan dalam tujuan program. Pengukuran memberikan nilai kuantitatif

untuk perubahan perilaku siswa.

c. Pengujian: adalah proses penggunaan instrumen untuk mengukur prestasi.

Pengukuran dan pengujian merupakan cara dan alat pengumpulan informasi untuk

penilaian dan evaluasi.

Kriteria Evaluasi Kurikulum

Ada berbagai usulan dalam literatur kurikulum tentang apa saja yang merupakan

kriteria evaluasi kurikulum. Evaluasi kurikulum dapat dinilai berdasarkan: konsistensi

evaluasi terhadap tujuan kurikulum, kelengkapan, validitas, reliabilitas, dan kontinuitas.

a. Konsistensi dengan Tujuan

Evaluasi kurikulum harus menilai dan mengukur pencapaian tujuan kurikulum.

Berbagai tingkat tujuan pembelajaran yang perlu diingat yaitu pengetahuan; pemahaman;

Page 16: MANAJEMEN KURIKULUM DAN SISTEM EVALUASI SEKOLAH …€¦ · Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 3 Maret 2017 SEKOLAH MANAJEMEN KURIKULUM

Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 15

aplikasi; analisis; perpaduan; dan evaluasi. Selain itu, berbagai domainyang perlu diingat

yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik (Grace, 2000).

Proses evaluasi juga harus mencari bukti bahwa tujuan tersebut telah

dikembangkan misalnya Konsep pendidikan untuk kewarganegaraan yang baik sering

dievaluasi dalam hal pengetahuan tentang struktur pemerintah atau pengetahuan tentang

kewarganegaraan. Tidak hanya itu, keterampilan praktis (psikomotor) dalam Sains,

Pertanian, Biologi dll perlu dievaluasi melalui pengecekan pengetahuan tentang topic-topic

yang dimuat dalam bidang tersebut (Grace, 2000).

b. Kelengkapan

Semua tujuan kurikulum harus dievaluas. Namun , seringkali hanya domain

kognitif sata yang diuji. Untuk menguji kelengkapan, pelaksana kurikulum dapat

melakukan:

1. Evaluasi terhadap aspek administrasi dan umum yang luas dari sistem pendidikan

dengan tujuan mencari tahu seberapa baik sistem pendidikan; seberapa relevan

sebuah program.

2. Evaluasi berkaitan dengan peningkatan melalui penilaian dari metode pembelajaran

bahan ajar untuk mengetahui orang-orang yang puas terhadap kurikulum tersebut

dan tidak.

3. Evaluasi terkait dengan individu peserta didik; kebutuhan mereka, sehingga dapat

melahirkan satu rencana yang lebih baik untuk proses pembelajaran.

4. Umpan balik untuk para guru, untuk mengetahui seberapa baik mereka mengajar.

Oleh larena itu, evaluasi berfungsi sebagai alat diagnostik pengajaran untuk

meningkatkan siswa belajar (Grace, 2000).

i. Revisi/ Memperbarui Kurikulum yang Telah Dirancang

Sebuah kurikulum jarang bekerja sesuai dengan desain yang diharapkan.

Untungnya, langkah perbaikan terhadap beberapa kebutuhan biasanya muncul selama

tahap akhir dari desain. Tak pelak, beberapa akan muncul hanya ketika desain sepenuhnya

dilaksanakan. Dan, di luar komponen tidak bekerja cukup seperti yang direncanakan, setiap

desain cenderung memiliki efek samping tak terduga. Bahkan jika kurikulum bekerja

cukup baik untuk sementara waktu, tidak didugabiasanya muncul beberapa hal yang

Page 17: MANAJEMEN KURIKULUM DAN SISTEM EVALUASI SEKOLAH …€¦ · Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 3 Maret 2017 SEKOLAH MANAJEMEN KURIKULUM

Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 16

menyimpang dan perlu diperbaiki. Dengan berjalannya waktu, tidak peduli seberapa lancar

kurikulum berfungsi, desain tersebut akan menjadi usang. Pengetahuan baru, metode baru,

teknologi baru, dan keadaan baru akan membuka kemungkinan baru. Jadi desain

kurikulum harus mencakup ketentuan untuk memantau pelaksanaan kurikulum dan

dampaknya. Aspek desain kurikulum yang sistematis berasal dari kurikulum yang sedang

digunakan yang telah sesuai dengan desain dan kebutuhan peserta didik. Hal tersebut

memungkinkan seorang perancang tahu apa yang harus diperhatikan dan membantu

mereka menghindari kemungkinan gagalnya sebuah kurikulum (Grace, 2000).

a. Hasil Belajar Peserta Didik

Meski kurikulum telah diterapkan dengan benar dan sedang dioperasikan dengan

baik, masih timbul pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

a. Apakah siswa belajar sesuai dengan yang tertuang di desain kurikulum?

b. Apakah mereka belajar hanya beberapa hal saja?

c. Apakah semua kategori siswa belajar sesuai yang dimaksudkan, atau hanya

beberapa dari mereka yang melakukan hal itu?

d. Apakah pembelajaran yang memadai terjadi pada setiap tingkat kelas? Di setiap

kelas?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar tersebut memerlukan rincian

mengenai apa yang harus dipelajari. Apapun standar pembelajaran yang digunakan, intinya

adalah bagaimana hasil pembelajaran tercapai, sebelum kurikulum baru dilembagakan,

sebagai tolok ukur keberhasilan dari sebuah kurikulum. Langkah-langkah pembelajaran

harus berasal dari atau setidaknya ditunjukkan untuk mencocokkan tujuan pembelajaran

yang ditetapkan di awal proses desain, dan menjadi tolak ukur kedepannya (Grace, 2000).

b. Konsekuensi Jangka Panjang

Memenuhi tujuan pembelajaran yang spesifikmerupakan sebuah ujuian pertama

untuk sebuah kurikulum yang diterapkan, tetapi hal tersebut hanya ukuran jangka pendek

semata. Dalam jangka panjang, kurikulum adalah jembatan dan bangunan dari sebuah

sistem pendidikan. Tidak hanya itu saja, dalam jangka panjang, sebuah kurikulum harus

mampu menjadi pedoman dalam melayani peserta didik (Grace, 2000).

Page 18: MANAJEMEN KURIKULUM DAN SISTEM EVALUASI SEKOLAH …€¦ · Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 3 Maret 2017 SEKOLAH MANAJEMEN KURIKULUM

Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 17

c. Kesesuaian Kurikulum dengan Desain Kurikulum

Untuk membuat penilaian tentang desain kurikulum, sebuah sekolah perlu

mengetahui sejauh mana kurikulum yang saat ini diterapkan sesuai dengan desain

kurikulum. Kita tidak bisa membuat penilaian yang valid terhadap desain kurikulum jika

kurikulum tersebut pada praktiknya menyimpang dari desain. Hal ini menunjukkan bahwa

secara berkala, terutama di tahun-tahun awal, kurikulum baru atau yang telah direvisi

untuk diperiksa kesesuaiannya dengan desain kurikulum yang dibuat. Dua langkah

komplementer yakni internal dan eksternal dapat diterapkan untuk mengecek kurikulum

tersebut. Berikut adalah penjelasannya:

a. Langkah Internal

Komite yang terdiri dari guru, administrator, siswa/mahasiswa, dan warga yang

terlibat, termasuk beberapa anggota tim desain kurikulum tersebut, harus dibentuk untuk

memantau aspek-aspek proses implementasi. Sebuah kelompok pengawasan dapat

dibentuk untuk mempelajari temuan-temuan komite dan menyiapkan laporan untuk dewan

pendidikan. Pengawasan tersebut harus dilakukan setiap tahun sampai terdapat keyakinan

bahwa kurikulum sesuai dengan desain kurikulum. Setelah itu, studi internal harus

dilakukan pada jadwal yang telah ditentukan misalnya setiap tiga atau empat tahun (Grace,

2000).

b. Langkah Eksternal

Semua lembaga pendidikan perlu masukan dari perspektif luar. Sistem sekolah

adalah lembaga yang kompleks yang bagian-bagiannya, termasuk kurikulum, harus

menjalani pemeriksaan berkala oleh ahli dari luar. Tradisi "kunjungan komite," yang

umum di perguruan tinggi dan pendidikan menengah, semakin meningkat sebagai cara

untuk mendapatkan opini yang berimbang terhadap seberapa jauh sebuah kurikulum sesuai

dengan desain kurikulum yang diadopsi (Grace, 2000).

Page 19: MANAJEMEN KURIKULUM DAN SISTEM EVALUASI SEKOLAH …€¦ · Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 3 Maret 2017 SEKOLAH MANAJEMEN KURIKULUM

Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 18

B. KURIKULUM SEBAGAI SISTEM

Walker (1990:5) dikutip dalam Carl (2009:22) menganggap kurikulum sebagai

sistem, isi dan tujuan dari program pendidikan di sekolah yang termasuk didalamnya mata

pelajaran, kegiatan belajar, pengalaman belajar dan hasil belajar. Kurikulum 2005

(C2005): 1997: 10) menyatakan bahwa kurikulum adalah segala sesuatu yang

direncanakan oleh guru yang akan membantu dalam mengembangkan peserta didik.

Sebagai sebuah sistem, kurikulum menghasilkan sebuah konsep. Kurikulum adalah

sebuah sistem yang luas yang mencakup semua kegiatan yang direncanakan termasuk juga

mata pelajaran/kuliah yang berlangsung termasuk kegiatan diluar pembelajaran.

Kurikulum adalah suatu sistem tertentu yang terus menerus harus di evaluasi

pelaksanaanya sehingga dapat memenuhi tujuan dibentuknya kurikulum tersebut.

Konsep kurikulum, dalam pembahasan kali ini, dapat dituangkan pada kurikulum

sekolah atau perguruan tinggi yang dibagi ke dalam fase yang bersangkutan. Sebuah

kurikulum sekolah yang relevan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan

peserta didiknya. Kurikulum harus benar-benar direncanakan dan memuat ketentuan untuk

kegiatan belajar yang bersifat wajib dan pilihan, dalam bentuk mata pelajaran yang

diujikan dan tidak diujikan, serta merencanakan kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai. Hal

ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Oliva (1988: 9-10) dikutip dalam Carl

(2009:30) yang menegaskan bahwa kurikulum adalah sebuah unit, program, urutan

program, seluruh program studi sekolah yang terjadi di dalam dan di luar kelas atau

sekolah.

C. KURIKULUM SEBAGAI ILMU

Kurikulum sebagai ilmu mengacu pada serangkaian ide yang memberi makna pada

sekolah/perguruan tinggi dengan cara menunjukkan hubungan antara unsur-unsur,

perkembangan, penggunaan, dan evaluasi kurikulum. Hubungan tersebut memberi

pembenaran pada penerapan kurikulum di sekolah dan di perguruan tinggi.

Menurut Urevbu (1990), kurikulum sebagai ilmu harus memberikan panduan

praktis mengenai:

1. Apa yang diajarkan

2. Siapa yang diajarkan

3. Siapa yang mengontrol

4. Siapa yang akan diajarkan apa

Page 20: MANAJEMEN KURIKULUM DAN SISTEM EVALUASI SEKOLAH …€¦ · Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 3 Maret 2017 SEKOLAH MANAJEMEN KURIKULUM

Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 19

Dengan kata lain, poin-poin diatas adalah 'hal-hal' atau prinsip yang dijadikan panduan

untuk sebuah kurikulum. Selain itu,kurikulum sebagai ilmu memiliki fungsi sebagai

berikut:

Menggambarkan: sebuah kurikulum harus memuat kerangka serta desain yang

didalamnya terdapat serangkaian pemikiran, tujuan, program studi, dan evaluasi.

Menjelaskan: sebuah kurikulum harus mampu memberikan penjelasan

komprehensif mengenai serangkaian pemikiran, tujuan, program studi, dan

evaluasi yang akan diterapkan dalam sebuah institusi pendidikan, misalnya dalam

sekolah menengah dan perguruan tinggi.

Memprediksi: sebuah kurikulum harus mampu melihat hasil yang akan didapatkan

berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan sejak awal kurikulum tersebut dirancang.

Selain itu, sebuah kurikulum juga harus selalu di evaluasi penerapannya untuk

mengetahui kesesuaiannya sehingga dapat diperbaiki jika terdapat penyimpangan.

Dengan demikian, kurikulum sebagai ilmu membutuhkan pendidik dengan

perspektif kritis terhadap masyarakat dan lembaga pendidikan yang dapat menggambarkan

dan menjelaskan dari perspektif kritis. Kurikulum sebagai ilmu menjadi bagian penting

dalam perencanaan kurikulum sehingga membantu dalam membimbing proses

perencanaan dan pengembangan kurikulum.

1. Kurikulum sebagai bidang studi dan sebagai program pengajaran

Kurikulum dapat dilihat baik sebagai bidang studi atau sebagai program

pengajaran. Sebagai bidang studi, kurikulum dirancang untuk meningkatkan dan

memajukan pengetahuan tentang kurikulum, pengembangan dan penggunaan. Sebagai

disiplin untuk studi, kurikulum merupakan daerah yang memiliki konten pengetahuan yang

cukup yang dapat ditularkan melalui instruksi dan tumbuh melalui penelitian.

Di sisi lain, kurikulum sebagai program pengajaran menggabungkan program kerja

sekolah, berkaitan dengan semua pengalaman peserta didik, yaitu semua yang

direncanakan dan disediakan untuk peserta didik untuk pendidikan mereka termasuk

didalamnya silabus dan program studi.

Page 21: MANAJEMEN KURIKULUM DAN SISTEM EVALUASI SEKOLAH …€¦ · Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 3 Maret 2017 SEKOLAH MANAJEMEN KURIKULUM

Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 20

D. LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Landasan pengembangan kurikulum adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

keputusan kurikulum. Faktor-faktor tersebut meliputi landasan sejarah, filosofis, sosiologis

dan psikologis. Faktor penentu lainnya adalah isu-isu politik, dan faktor teknologi.

Pengembang Kurikulum harus mempertimbangkan faktor-faktor tersebut untuk

menghasilkan kurikulum yang relevan, dapat diterapkan, dan berguna untuk peserta didik

dan masyarakat (Grace, 2000).

Dalam mengembangkan sebuah kurikulum, manajemen kurikulum yang baik perlu

diterapkan. Manajemen adalah "proses bekerja baik melalui individu dan kelompok dan

sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan yang terorganisir". Selain itu, manajemen

adalah pencapaian tujuan sekolah melalui kepemimpinan, adalah hasil dari manajemen di

sekolah di mana setiap anggota staf memiliki peran masing-masing. Manajemen yang

efektif adalah ketika pengelola memiliki kapasitas kognitif untuk memahami masalah atau

isu-isu yang didapatkan pengalaman mereka. Selain itu, kualitas manajemen akan

memberikan kontribusi pada kualitas hidup dan standar kerja para guru dan peserta didik.

Dalam sekolah, manajemen dikaitkan dengan kemampuan kepala sekolah untuk

melakukan pengawasan perkembangan dan memberikan kepemimpinan kurikulum di

sekolah. Demikian juga, kepemimpinan instruksional menyiratkan bahwa kepala sekolah

sebagai manajer sekolah harus memberikan visi dan arah yang jelas dan dapat

mendelegasikan tanggung jawab tertentu untuk staf yang kompeten. Guru hanya dapat

melakukan tugas mereka mengajar di sekolah yang dikelola secara efektif pada setiap

tingkat.

Berdasarkan definisi di atas mengenai manajemen dan kurikulum, perspektif

tunggal dapat diperoleh pada pengertian dan konsep manajemen kurikulum yang harus

dipahami oleh pengelola atau pelaksana kurikulum. Sekolah atau perguruan tinggi

bertanggung jawab untuk menjalankan fungsi utama dari sistem pendidikan yaitu,

mengelola, memberikan pengajaran dan belajar. Namun, untuk melaksanakan fungsi ini

secara efektif, kepala sekolah harus memenuhi / peran kurikuler nya. Kepala sekolah

bertugas sebagai pengelola kurikulum.

Sejak manajemen kurikulum berhubungan dengan perbaikan kurikulum dan

pelaksanaan, kepala sekolah perlu menghabiskan sebagian besar waktu mereka melakukan

fungsi penting ini. Oleh karena itu, kepala sekolah biasanya menganggap manajemen

Page 22: MANAJEMEN KURIKULUM DAN SISTEM EVALUASI SEKOLAH …€¦ · Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 3 Maret 2017 SEKOLAH MANAJEMEN KURIKULUM

Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 21

kurikulum sebagai fungsi utama mereka dan di mana mereka ingin menghabiskan sejumlah

besar waktu mereka.

Namun, terdapat asumsi bahwa kepala sekolah menghabiskan waktu yang relatif

sedikit dalam mengamati ruang kelas dan bekerja dengan guru untuk meningkatkan

instruksi. Salah satu alasan utama kurangnya kegiatan manajemen kurikulum yang

dilakukan oleh kepala sekolah adalah kurangnya basis pengetahuan tentang instruksi dan

kurikulum. Hal tersebut memiliki dampak negatif, tidak hanya pada pencapaian tujuan

sekolah, tetapi juga pada individu yang terkait dengan sekolah.

Kinerja sekolah, staf dan para pelajar, sangat dipengaruhi oleh peran kepemimpinan

kepala sekolah. Kepala sekolah sebagai manajer kurikulum harus memainkan peran positif

- terutama jika seluruh pendekatan pengajaran berubah. Ini berarti bahwa semua kepala

sekolah harus memastikan bahwa peran mereka sebagai manajer kurikulum selalu

diprioritaskan karena menyangkut perbaikan kurikulum dan pengembangan peserta didik.

Banyak para ahli mendefinisikan landasan kurikulum sebagai "Nilai, tradisi, faktor

dan daya yang mempengaruhi jenis, kuantitas dan kualitas yang sekolah tawarkan pada

peserta didik" (Shiundu & Omulando, 1992: 59). Oleh karena itu faktor-faktor tersebut

merupakan dasar dikembangkannya sebuah kurikulum. Pada umumnya, para ahli

mengusulkan empat kategori utama landasan pengembangan kurikulum. yaitu:

• Landasan sejarah

• Landasan filosofis

• Landasan psikologis

• Landasan sosiologis

Landasan Sejarah Kurikulum

Landasan sejarah kurikulum mengacu pada faktor-faktor dan masalah-masalah dari

masa lalu yang memiliki pengaruh pada kurikulum saat ini. Misalnya, sifat kurikulum saat

ini dalam sistem pendidikan di sebuah sekolah atau perguruan tinggi dipengaruhi oleh sifat

kurikulum di masa lalu. Baik isi dan praktek pedagoginya merupakan pertumbuhan dari

kondisi tertentu di masa lalu. Selain itu, berbagai gerakan sejarah dalam pendidikan

mempengaruhi kurikulum saat ini dalam beberapa aspek. Beberapa bentuk utama dari

pendidikan di masa lalu yang diakui secara global dalam pendidikan meliputi (Grace,

2000):

Page 23: MANAJEMEN KURIKULUM DAN SISTEM EVALUASI SEKOLAH …€¦ · Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 3 Maret 2017 SEKOLAH MANAJEMEN KURIKULUM

Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 22

a. Pendidikan Tradisional

b. Pendidikan Kuno yang meliputi: Pendidikan Yunani, Pendidikan Romawi

dan Pendidikan Kristen

c. Awal Era Modern yang meliputi: Renaissance, Reformasi dan Pencerahan

(Age of Reason)

d. Era Modern yang meliputi: progresivisme sistem pendidikan dan prakteknya

selama era 22olonial yang memiliki pengaruh pada kurikulum saat ini.

2. Landasan Filosofis Kurikulum

Landasan filosofis merupakan penentu penting dari sebuah kurikulum dan proses

pengembangannya. Landasan filosofis juga membantu memperjelas proses pemikiran

perancang kurikulum. Landasan filosofis selalu berkaitan dengan proses pemikiran. Ada

berbagai pemikiran filosofis yang digunakan dalam mengembangkan kurikulum

diantaranya: idealism, realism, pragmatism, dan eksistensialisme (Grace, 2000).

a. Idealisme

Menurut pemikiran ini, pendidikan adalah proses pengembangan seseorang,

kesadaran, dan spiritualnya. Tanggung jawab utama peserta didik adalah belajar. Sekolah

ada untuk mengembangkan karakter, meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkan rasa

estetika peserta didik. Oleh karena itu, guru diharapkan menjadi model, teman, dan

pembimbing peserta didik (Grace, 2000).

b. Realisme

Pemikiran realisme memandang bahwa tujuan utama pendidikan adalah pencapaian

pengetahuan alam dan inner alam semesta. Selain itu, pendidikan pada dasarnya adalah

transmisi budaya yang diwariskan dari satu generasi ke generasi. Oleh karena itu disiplin

kurikulum harus mengandung unsur-unsur tertentu dari budaya. Siswa harus belajar

disiplin ilmu untuk mengembangkan keterampilan intelektual mereka dan untuk

menemukan prinsip-prinsip penting serta wawasan teoritis (Grace, 2000).

c. Pragmatisme

Pemikiran ini biasanya bereaksi terhadap apa yang mereka anggap kegagalan atau

kekurangan dari sistem sekolah tradisional. Pemikiran ini mengkritik beberap hal

diantaranya:

Page 24: MANAJEMEN KURIKULUM DAN SISTEM EVALUASI SEKOLAH …€¦ · Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 3 Maret 2017 SEKOLAH MANAJEMEN KURIKULUM

Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 23

(1) isi kurikulum tradisional memuat konten yang tidak perlu.

(2) kurikulum tradisional tidak memberikan manfaat pendidikan.

(3) Kurikulum bersifat kaku dan tidak memenuhi kebutuhan individu peserta didik

tertentu.

Oleh karena itu pemikiran ini menganggap hal yang terjadi dalam realitas dapat digunakan

sebagai alat untuk memecahkan masalah. Menurut pemikiran ini, sebuah kurikulum dapat

dikembangkan berdasarkan fakta lapangan yang ada (Grace, 2000).

d. Eksistensialisme

Pemikiran ini menganggap bahwa kurikulum harus memiliki berbagai materi

pelajaran yang dapat dipilih sesuai keinginan peserta didik. Pemikiran ini percaya pada

kebebasan individu dalam memilih program yang ada (Grace, 2000).

3. Landasan Sosiologis Kurikulum

Landasan sosiologi mengacu pada masalah yang ada pada masyarakat yang

memiliki pengaruh terhadap kurikulum. Sejak sekolah/perguruan tinggi ada dalam suatu

masyarakat tertentu; dan fakta bahwa 'produk' sekolah/perguruan tinggi yaitu 'lulusan'

kembali ke masyarakat, merupakan faktor penentu yang tak terelakkan dari kurikulum.

Ada banyak aspek dari masyarakat yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan

kurikulum.aspek tersebut meliputi: Perubahan yang terjadi dalam struktur social, transmisi

budaya, masalah sosial yang menjadi isu pada kurikulum dan masalah Ekonomi (Grace,

2000).

a. Perubahan sosial

Perubahan yang terjadi dalam budaya dan masyarakat dan memiliki pengaruh

terhadap kurikulum. Perubahan tersebut meliputi kehidupan keluarga dan mutasi

penduduk, misalnya, migrasi desa-kota. Masalah-masalah ini perlu dipertimbangkan dalam

pengembangan kurikulum (Grace, 2000).

b. Transmisi Budaya

Kurikulum dapat dianggap sebagai refleksi dari budaya. Didalamnya terdapat

beberapa kelompok yang mempengaruhi pengembangan kurikulum. Kelompok-kelompok

tersebut meliputi orang tua, kelompok agama, serikat atau organisasi, dan media. Masing-

Page 25: MANAJEMEN KURIKULUM DAN SISTEM EVALUASI SEKOLAH …€¦ · Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 3 Maret 2017 SEKOLAH MANAJEMEN KURIKULUM

Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 24

masing kelompok tersebutr memiliki nilai-nilai tertentu dalam pengembangan kurikulum

terutama dalam bentuk dukungan implementasi kurikulum (Grace, 2000).

c. Masalah Sosial

Masalah-masalah yang memiliki pengaruh terhadap kurikulum diantaranya adalah:

Kesetaraan dan Keadilan seperti sistem kelas dalam masyarakat, ras atau etnis, gender,

akses pendidikan, kesetaraan kesempatan, kejahatan, penyimpangan, keamanan, kesehatan,

dan Ekonomi. Masalah-masalah tersebut harus menjadi pertimbangan saat

mengembangkan sebuah kurikulum agar kurikulum yang dikembangkan tidak tumpang

tindih (Grace, 2000).

4. Landasan Psikologi Kurikulum

Landasan psikologi mengacu pada wawasan yang diperoleh dari bidang psikologi

berkaitan dengan proses pembelajaran dan pengaruh pada kurikulum. Misalnya, psikologi

membantu dalam bidang-bidang seperti mengidentifikasi tingkat perkembangan anak-anak

dan akibatnya. Selain itu, landasan psikologi dapat dijadikan acuan dalam memilih tujuan

belajar yang tepat dan membantu dalam mengidentifikasi konten yang sesuai, metodologi

dan kondisi yang diperlukan untuk mencapai pembelajaran yang diperlukan (Grace, 2000).

Page 26: MANAJEMEN KURIKULUM DAN SISTEM EVALUASI SEKOLAH …€¦ · Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 3 Maret 2017 SEKOLAH MANAJEMEN KURIKULUM

Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 25

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, dan

sekaligus digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar pada

berbagai jenis dan tingkat sekolah. Kurikulum memiliki tahapan-tahapan yang harus dilalui

dalam pembuatannya. Tahapan-tahapan tersebut adalah desain kurikulum, pengembangan,

evaluasi, dan revisi. Sebuah desain kurikulum harus memuat didalamnya tujuan, sasaran,

dan substansi. Pengembangan kurikulum dapat dilakuan dengan cara menguji coba

kurikulum tersebut sebelum akhirnya di implementasikan. Evaluasi dilakukan untuk

melihat sejauh mana implementasi kurikulum tersebut berhasil atau tidak. Setelah melalui

tahapan evaluasi, maka akan dihasilkan sebuah penilaian yang akan menentukan apakah

kurikulum tersebut aakan dilanjutkan, dihentikan, atau di revisi. Dalam tahap revisi,

sebuah kurikulum mengalami beberapa perubahan terutama pada desain kurikulum.

Kurikulum adalah sebuah sistem yang luas yang mencakup semua kegiatan yang

direncanakan termasuk didalamnya mata pelajaran/kuliah yang berlangsung. Kurikulum

adalah suatu sistem tertentu yang terus menerus harus di evaluasi pelaksanaanya sehingga

dapat memenuhi tujuan dibentuknya kurikulum tersebut. Oleh karena itu, kurikulum harus

memiliki konsep yang dapat menguatkan sistem kurikulum tersebut.

Kurikulum sebagai ilmu adalah serangkaian ide yang memberi makna pada

sekolah/perguruan tinggi dengan cara menunjukkan hubungan antara unsur-unsur,

perkembangan, penggunaan, dan evaluasi kurikulum. Hubungan tersebut memberi

pembenaran pada penerapan kurikulum di sekolah dan di perguruan tinggi. Sebagai ilmu,

kurikulum berfungsi untuk menggambarkan dan menjelaskan kerangka yang memuat

tujuan, pemikiran, program, dan evaluasi. Kurikulum juga berfungsi memprediksi hasil

yang akan didapatkan berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan dalam proses evaluasi.

Dalam pengembangannya, kurikulum berpacu pada landasan historis, filosofis,

sosiologis, dan psikologis. Dalam landasan historis, pengembangan kurikulum mengacu

pada kurikulum lama yang pernah diterapkan untuk kemudian dijadikan bahan

pertmbangan dalam pengembangan kurikulum baru. Landasan filosofis berkaitan dengan

pemikiran-pemikiran sang perancang kurikulum dalam mengembangkan kurikulum

tersebut. Pemikiran-pemikiran ini yang nantinya akan memberikan karakter pada sebuah

kurikulum. Landasan sosiologis mengarah pada pengembangan kurikulum berdasarkan

Page 27: MANAJEMEN KURIKULUM DAN SISTEM EVALUASI SEKOLAH …€¦ · Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 3 Maret 2017 SEKOLAH MANAJEMEN KURIKULUM

Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 26

keadaan sosial masyarakat. Dengan kata lain, kurikulum harus disesuaikan dengan kondisi-

kondisi yang berada dalam masyarakat seperti perubahan social, transmisi budaya, dan

politik, dan ekonomi. Selain itu, pengembangan sebuah kurikulum berpedoman pada

landasan psikologis dimana sang perancang harus bisa melihat kondisi kognitif individu

dari peserta didik. Pengembangannya dilakukan sesuai dengan level-level kognitif yang

sesuai dengan keadaan peserta didik.

B. Saran

Dalam pembuatan dan pengembangan kurikulum membutuhkan pendidik dengan

perspektif kritis terhadap masyarakat dan lembaga pendidikan yang dapat menggambarkan

dan menjelaskan dari perspektif kritis.

Page 28: MANAJEMEN KURIKULUM DAN SISTEM EVALUASI SEKOLAH …€¦ · Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 0 Makalah presentasi Jum’at, 3 Maret 2017 SEKOLAH MANAJEMEN KURIKULUM

Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi SM & PT Page 27

DAFTAR PUSAKA

Carl, Arend. E. 2009. Teacher Empowerment Through Curriculum Development: Theory

Into Practice. South Africa: Juta and Company Ltd.

Doll, R. C. 1992. Curriculum Improvement. Decision Making and Process 8th edition.

Boston

Hass, Glen. 1980. Curriculum Planning: A New Approach. New York: Allyn and Bacon

Kelly A. V. 1989. The Curriculum: Theory and Practice. (3rd edition) London: Paul

Chapman Publishing Ltd.

Kerr, J. F. 1968. Changing the Curriculum. London: University of London Press.

Nacino-Brown, R. et al. 1982. Curriculum and Instruction: An Introduction to Methods of

Teaching. London: the Macmillan Press Ltd.

Nyagah, Grace. 2000. Curriculum Studies. African Virtual University: CC Reserved.

Oliver Peter, F.1982. Developing the Curriculum. Boston: Little, Brown and Company.

Ornstein A.C & D.U Levine. 2003. Foundations of Educations 8th edition. Boston:

Houghton Miftlin Company.

Pratt, D. 1994. Curriculum Planning: A Handbook for Professionals. Fort Worth: Harcourt

Brace College Publishers.

Saylor, J. et al. 1974. Planning Curriculum for Schools, New York: Holt, Rinehart and

Winston, Inc.

Shiundu, J. S. Omulando, S. J. 1992. Curriculum Theory and Practice in Kenya. Nairobi:

Oxford University Press.

Tyler, Ralph W. 1949. Basic Principles of Curriculum and Instruction. Chicago: The

University of Chicago Press,.

Walton J.. 1971. Curriculum Organization and Design. Boston: Ward Lock Educational.