Manajemen Kurikulum Dan Pembelajaran

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fleksibilitas kurikulum dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi merupakan suatu tuntutan. Yang perlu diperhatikan ialah beban kurikulum sekolah kita terkenal sangat sarat dengan berbagai macam mata pelajaran sehingga sangat mendera peserta didik. Dalam era reformasi hal ini menjadi berlebihan. Prolifelasi ilmu bukan berarti penambahan beban kurikulum 1 . Yang diperlukan ialah bagaimana cara kita dapat menguasai informasi sebanyak banyaknya guna dapat mengelola kurikulum dengan sebaik dan setepat mungkin. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian kurikulum ? 2. Apa saja komponen-komponen dari kurikulum ? 3. Bagaiman organisasi kurikulum ? 4. Apa pedoman pelaksanaan kurikulum ? 5. Bagaimana segi manajemen dalam pelaksanaan kurikulum ? 6. Bagaimana perkembangan kurikulum di Indonesia ? 7. Apa itu KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ? 1.3 Tujuan Masalah 1 Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya Media, 2008), hlm. 176 1

description

makalah manajemen kurikulum dan pembelajaran

Transcript of Manajemen Kurikulum Dan Pembelajaran

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangFleksibilitas kurikulum dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi merupakan suatu tuntutan. Yang perlu diperhatikan ialah beban kurikulum sekolah kita terkenal sangat sarat dengan berbagai macam mata pelajaran sehingga sangat mendera peserta didik. Dalam era reformasi hal ini menjadi berlebihan. Prolifelasi ilmu bukan berarti penambahan beban kurikulum[footnoteRef:2]. Yang diperlukan ialah bagaimana cara kita dapat menguasai informasi sebanyak banyaknya guna dapat mengelola kurikulum dengan sebaik dan setepat mungkin. [2: Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya Media, 2008), hlm. 176]

1.2 Rumusan Masalah1. Apa pengertian kurikulum ?2. Apa saja komponen-komponen dari kurikulum ?3. Bagaiman organisasi kurikulum ?4. Apa pedoman pelaksanaan kurikulum ?5. Bagaimana segi manajemen dalam pelaksanaan kurikulum ?6. Bagaimana perkembangan kurikulum di Indonesia ?7. Apa itu KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ?1.3 Tujuan Masalah1. Menjelaskan pengertian kurikulum2. Menyebutkan komponen-komponen dari kurikulum3. Menjelaskan organisasi kurikulum4. Menyebutkan pedoman kurikulum5. Menjelaskan segi manajemen alam pelaksanaan kurikulum6. Menyebutkan perkembangan kurikulum di Indonesia7. Menjelaskan mengenai KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian KurikulumSecara etimologis kurikulum berasal dari bahasa yunani yaitu curir yang artinya pelari atau curere yang berarti tempat berpacu. Jadi, istilah kurikulum berasal dari dunia olahraga pada zaman romawi kuno di yunanai, yang mengandung pengertian suatu jarak yang harus ditempuh dalam kegiatan berlari mulai dari garis start sampai garis finish. Berdasarkan pengertian ini, dalam konteksnya denan dunia pendeidikan memberikan pengertian sebagai circle of instruction yaitu suatu lingkaran pengajaran dimana guru dan murid terlibat didalamnya.[footnoteRef:3] [3: Sulistyorini, manajemen Pendidikan Islam, (Surabaya : eLKAF, 2006), hlm. 27]

Kurikulum dalam arti sempit sekali adalah jadwal pelajaran Kurikulum dalam arti sempit adalah semua pelajaran baik teori maupun praktek yang diberikan kepada siswa-siswa selama mengikuti suatu proses pendidikan tertentu. Kurikulum dalam arti luas adalah semua pengalaman yang diberikan oleh lembaga pendidikan kepada anak didik selama mengikuti pendidikan.[footnoteRef:4] [4: Op.cit , Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana hlm. 131]

Dalam buku lee and lee (1940) yang dikutip oleh Sulistyorini dalam bukunya, Manajemen Pendidikan Islam Konsep, Strategi dan Aplikasi (2009) Kurikulum adalah strategi yang digunakan untuk mengadaptasi pewarisan kultura dalam mencapai tujuan sekolah. Kurikulum merupakan suatu system, yaitu ada tujuan, isi, evaluasi, dan sebagainya yang saling terkait. Disamping kurikulum sebagai guiding instruction, juga merupakan alat antisipatori yaitu alat yang dapatmeramalkan masa depan , bukan hanya sebagai reportial, yaitu sesuatu yang hanya melaporkan kejadian yang telah berjalan[footnoteRef:5]. [5: Op. Cit., Sulistyorini, hlm. 29]

Manajemen kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk memperlancar pencapaian tujuan pengajaran dengan titik berat pada usaha, meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar[footnoteRef:6]. [6: Op. Cit., Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, hlm. 131]

B. Komponen-komponen Kurikulum[footnoteRef:7] [7: Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam Konsep Strategi dan Aplikasi, ( Yogyakarta: Penerbit TERAS, 2009), hlm. 43-44]

a) Komponen tujuanDalam komponen tujuan ini kita akan mengenal tingat-tingkat tujuan, dimana antara yang satu dengan yang lainnya merupakan suatu kesatuan. Kurikulum suatu sekolah mempunyai dua tujuan yaitu, :1. Tujuan yang ingin dicapai sekolah secara mnyeluruh. Tujuan tersebut biasanya digambarkan dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan, sikap yang kita harapkan 2. Tujuan yang ingin dicapai dalam setiap bidang studi tujuan ini pun digambarkan pula dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diharapkan dapat dimiliki murid / siswa setelah mempelajari bidang studi pada suatu sekolah tertentu. b) Komponen materi ( isi dan struktur program )Isi kurikulum berisi : pencapaian target yang jelas, materi standar, standar hasil belajar siswa, dan prosedur pelaksanaan pembelajaran. Struktur program, program pendidikan terdiri dari program inti, local, ekstrakurikuler dan kepribadian.Dalam peraturan pemerintah republik Indonesia no. 28 tahun 1990 tentang pendidikan Indonesia BAB VII kurikulum pasal 14 memuat bahwa[footnoteRef:8] : [8: H.A.R Tilaar, Manajemen Pendidikan Nasional, ( Bandung, PT Remaja Rosdakarya : 2004), hlm. 60-61]

1. isi kurikulum pendidikan dasar merupakan susunan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan dasar.2. Isi kurikulum pendidikan dasar wajib memuat sekurang-kurangnya bahan kajian dan pelajaran : a. Pendidikan pancasilab. Pendiikan agamac. Pendiikan kewarganegaraand. Bahasa Indonesiae. Membaca dan menulisf. Ilmu bumig. Matematika (termasuk berhitung)h. Pengantar sains dan teknologii. Ejarah nasional dan sejarah umumj. Kerajinan tangan dan keseniank. Pendidikan jasmani dan kesehatanl. Menggambarm. Bahasa Inggris3. Satuan pendidikan dasar dapat menambah mata pelajaran sesuai dengan keadaan lingkungan dan cirri khas satuan pendidikan yang bersangkutan dengan tidak mengurangi kurikulum yang berlaku secara nasional dan tidak menyimpang dari tujuan pendidikan nasional4. Satuan pendidikan dasar dapat menjabarkan dan menambah bahan kajian dari mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan setempat.c) Komponen strategiStrategi pelaksanaan kurikulum tergambar dari cara yang ditempuh dalam melaksanakan pelajaran, cara didalam mengadakan penilaian, cara ini dalam melaksanakan bimbingan dan penyuluhan dan cara mengatur kegiatan sekolah secara keseluruhan. Cara dalam melaksanakan pengajaran mencakup cara yang berlaku dalam meenyajikan tiap bidang studi, termasuk cara (metode) mengajar dan alat pengajaran yang digunakan.d) Komponen evaluasiPendidikan adalah sebagian dari keperluan manusia. Untuk itu sekolah harus paham dengan perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat. Karena kurikulum sebagai bahan konsumsi anak didik dan sekaligus juga konsumsi masyarakat, maka harus dinilai terus menerus serta menyeluruh terhadap bahan atau program pengajaran. Disamping itu, penialian terhadap kurikulum dimaksudkan juga sebagai feedback (umpan balik) terhadap tujuan, materi, metode, sarana, dalam rangka membina dan mengembangkan kurikulum lebih lanjut.C. Organisasi kurikulum[footnoteRef:9] [9: Op.cit., Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam Konsep Strategi dan Aplikasi, hlm. 48-49]

Organisasi kurikulum adalah pola atau bentuk penyusunan bahan pelajaran yang akan disampaikan kepada murid-murid. Organisasi kurrikulum sangat erat berhubungan dengan tujuan pendidikan yang hendak dicapai karena pola-pola yang berbeda akan mengakibatkan ini dan cara penyampaian pelajaran berbeda pula.Pola-pola pengorganisasian kurikulum ada banyak macamnya tetapi yang kami pandang perlu untuk dikemukakan pada kesempatan ini ada 4 macam yakni :1. Separated subject curriculumKurikulum ini menyajikan segala bahan pelajaran dalam berbagai macam mata pelajaran (subject) yang terpisah-pisah satu sama lain, seakan-akan ada batas pemisah antara pelajaran satu dengan yang lain, juga antara suatu kelas dengan kelas yang lain.Dengan demikian, sukar terdapat kebulatan pengetahuan pada anak. Sebagai contoh misalnya, dahulu kita pernah menyajikan mata pelajaran unuk sekolah rakyat 6 tahun atau sekolah dasar. Teriri atas ilmu tumbuh-tumbuhan, ilmu hewan, ilmu tubuh manusia, ilmu keseehatan, dan masih ada juga ilmu alam. Untuk masa sekarang semua mata pelajaran tersebut diatas diintegrasikan dan diberikan predikat sebagai ilmu pengetahuan alam disingkat IPA.2. Correlated curriculumPada dasarnya, organisasi kurikulum ini menghendaki agar mata pelajaran satu sama lain saling ada hubungan, bersangkut paut, (correlated) walaupun mungkin batas-batas satu dengan yang lain, masih dipertahankan.3. Integrated curriculumIntegrated curriculum meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan menyajikan pelajaran dalam bentuk unit atau keseluruhan. Dengan kebulatan bahan pelajaran diharapkan mampu membentuk kepribadian yang integral selaras dengan kehidupan di sekitarnya, apa yang diajarkan disekolah disesuaikan dengan kehidupan disekitarnya, apa yang diajarkan disekolah disesuaikan dengan kehidupan anak diluar sekoalah.4. Core curriculumYaitu kurikulum inti yang diberikan kepada semua siswa untuk mencapai keseluruhan program kurikulum secra utuh. Contoh, agama dan PPKN.D. Pedoman Pelaksanaan Kurikulum[footnoteRef:10] [10: Op.cit., Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana hlm. 133-140]

1) Struktur programYang dimaksud dengan struktur program adalah susunan bidang pelajaran yang harus dijadikan pedoman pelaksanaan kurikulum disuatu jenis an jenjang sekolah.a. Jenis-jenis program pendiikanb. Bidang studi untuk masing-masing jenis programc. Satuan waktu pelaksanaan (di SD semester di SMP semester an)d. Alokasi waktu untuk tiap bidang studi tiap satuan waktu pelaksanaan e. Jumlah jam pelajaran per minggu.2) Penyusunan Jadwal PelajaranYang dimaksud dengan jadwal pelajaran adalah urut-urutan mata pelajaran sebagai pedoman yang harus diikuti dalam pelaksanaan pemberian pelajaran. Jadwal bermanfaat bagi guru, siswa maupun kepala sekolah. Beberapa yang harus diingat dalam dalam penyusunan jadwal adalah :a. Jam-jam pelajaran pagi hari diperuntukkan bahan yang berat yang harus banyak meminta tenaga dan pikiran dari anakb. Pelajaran yang membutuhkan kegiatan jasmani diletakkan pada pagihari agar tidak terlalu banyak keringat yang keluar. Untuk pelajaran olahraga perlu sinar matahari pagic. Siang hari dapat diperuntukkan bagi pelajaran yang sifatnya agak santai, dan tiak banyak meminta pikiran, misalnya kesenian, menggambar dan sebagainyad. Usahakan agar ada selingan antara pelajaran yang berat dengan pelajaran yang ringan. Paling banyak untuk sesuatu jenis pelajaran hanya 3 jjam pelajaran, tetapi jangan kurang dari 2 jam (kalau mungkin)e. Agar antara kelas yang berdekatan tidak saling mengganggu maka penyusunan jadwal pelajaran harus mengingat letak kelasf. Dalam penyusunan jadwal harus mengingat jumlah jam per minggu untuk suatu tingkat atau kelas, beban tugas guru per minggu dan ketentuan banyaknya jam pelajaran dalam sehari, dan lamanya waktu istirahat disela-sela pelajaran.3) Penyusunan Kalender PendidikanMenyususn rencana kerja sekolah untuk kegiatan selama satu tahun merupakan bagian manajemen kurikulum terpenting yang harus sudah tersusun sebelum ajaran baru. Dahulu rencana tahun ini disebut dengan istilah rencana tahunan karena memang isinya adalah rencana kegiatan yang akan dilaksanakan selama satu tahun. Oleh karena jangka waktu pelaksanaannya dalam kurun waktu satu tahun ajaran maka disebut juga kalender akadmik atau kalender pendidikan. Namun, resmi terakhir adalah kalender sekolah seperti tertuang dalam lampiran keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan taggal 15 oktober 1976 , no. 0255/U/1976. Tujuan penyusunan kalender akademik adalah agar penggunaan waktu selam satu tahun terbagi secara merata dan terbagi secara merata dan sebaik-baiknya dari peningkatan mutu pendidikan. Adanya pedoman dari pusat dimaksudkan agar ada keseragaman untuk seluruh sekolah di Indonesia. Beberapa yang harus diperhatikan :a. Setiap kegiatan mempunyai fungsi meninkatkan mutu, efektivitas dan efisiensi pendidikanb. Setiap kegiatan mempunyai kaitan fungsional dengan kegiatan lainnya yang relevanc. Dalam fungsinya untuk meningkatkan mutu pendidikan kegiatan kurikuler dan kegiatan ekstra kurikuler merupakan suatu kegiatan yang integratifd. Penjadwalan ekstrakurikuler menjamin kelancaran dan efektivitas pelaksanaan kegiatan kurikuler.4) Pembagian Tugas GuruPrinnsip manajemen yang sering dikehendak dilaksanakan di Indonesia adalah bottom up policy bukan top down policy yaitu menampung pendapat bawahan sebelum pimpinan meutuskan suatu kebijaksanaan, atau keputusan didasarkan atas musyawarahbersama . oleh karena itu, maka dalam mengadakan pembagian tugas guru, kepala sekolah tidak boleh main perintah atau main tunjuk tetapi dibicarakan dalam dalam rapat meja guru sebelum ahun ajaran dimulai. Hal-hal yang harus diingat adalah :a. Bidang keahlian yang dimiliki oleh gurub. System guru kelas dan system guru bidang studi. Disekolah dasar masih digunakan sistem guru kelas, melihat peralihan lingkungan anak kecil dari keluarga ke sekolah. Ada dua sistem sehubungan dengan guru kelas, yaitu:1. Sistem mengsak, jika guru mengikuti sistem siswa-siswanya nya naik kelas2. Sistem bertukar, jika guru memegang sesuatu tingkat terus-menerusc. Formasi, yaitu susunan jatah petugas sesuai dengan banyak dan jenis tugas yang akan dipikuld. Beban tugas guru menurut ketentuan yaitu 24 jam per minggue. Kemungkinan adanya perangkapan tugas mengajarkan mata pelajaran lain jika masih kekurangan guruf. Masa kerja dan pengalaman mengajar dalam bidang pelajaran yang ditekuni oleh masing-masing guru.5) Pengaturan atau penempatan siswa dalam kelasPengaturan siswa menurut kelasnya sebaiknya sudah dilakukan bersama waktu dengan pendaftaran ulang siswa tersebut. Hal ini akan mempermudah siswa baru pada peristiwa hari pertama masuk ke sekolah. Oleh karena keadaan kemampuan siswa belum dikenal, maka yang dipakai untuk pertimbangan penempatan ke kelas-kelas antara lain : jenos kelamin, asal sekolah dan (jika mungkin) latar belakang orangtua atau wali. Pengaturan siswa dikelas dilakukan oleh guru kelas (di SD) atau guru wali kelas pada hai petama masuk sekolah. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan pada hari pertama : mengatur tempat duduk, perkenalan dengan kawan sekelas-guru wali kelas, penjelasan tentang tata tertib sekolah (ruang-ruang penting, tata usaha, kantor kepala sekolah, dan sebagainya). Untuk mempermudah komunikasi, sebaiknya setiap ruang diberi tata pengenal berupa nomor atau abjad. Baik sekali jika ada denah sekolah agar jika ada tamu dari luar tidak harus mencari-cari tempat yang dituju.6) Penyusunan Rencana MengajarPenyususnan rencana mengajar dilakukan melalui dua tahap :a. Tahap penyusunan rencana teruraiYang dimaksud penyusunan rencana terurai adalah pembuatan program garis besar tetapi terperinci mengenai penyajian bahan pelajaran selama satu tahun. Sebelum guru memulai menyusun satuan pelajaran terlebih dahulu harus menyusun program secara cermat melalui langkah-langkah berikut :i. Menghitung banyaknya pokok bahasan yang terdapat selama penggalan waktu tertentu , misalnya satu semester (untuk SD semester).ii. Menghitung banyaknya sub pokok bahasan untuk tiap-tiap pokok bahasan kemudian dijumlahkan untuk satu semester.iii. Menghitung bayaknya hari efektif selama satu semester dengan melihat kalender sekolah dan kalender tahunan agar dapat diketahui betul hari-hari yang dapat digunakan untuk melaksanakan tugas mengajar.iv. Memasangkan banyak sub pokok bahasan dengan alokasi waktu yang disediakan selama satu semester.b. Tahap penyusunan satuan pelajaranPenyusunan satpel (satuan pelajaran) sebaiknya dilakukan sealigus selesai sebelum mengajar. Namum jika tidak mungkin dilakukan secara bertahap jika sudah memadai. Secara garis besar satuan pelajaran berisi komponen-komponen yang berhubungan dengan : Identitas materi pelajaran : pokok bahasan,sub pokok bahasan, tujuan instruksional umum, tujuan instruksional khusus dan kelas. Waktu pelaksanaan : waktu pelaksanaan, alokasi waktu Bagaimana dilaksanakan : metode mengajar, alat-alat pelajaran yang diperlukan, buku sumber yang diambil, alat evaluasi, kegiatan belajar mengajar yang dipilih.Dengan komponen komponen yang disebutkan selanjutnya disajikan untuk satuan pelajaran sebagai berikut : Judul / pokok bahasan Sub pokok bahasan Kelas Alokasi waktu Tujuan instruksional umum Tujuan instruksional khusus Materi pelajaran Pendekatan Metode mengajar Kegiatan belajar mengajar Media/alat pelajaran Kegiatan belajar mengajar Media/alat pelajaran Sumber bahanKurikulum untuk sekolah-sekolah ini perlu dirancang secara khusus tanpa meninggalkan tuntutan minimal dari kurikulum nasional serta pemupukan sikap yang sesuai dengan konsep wawasan nusantara.[footnoteRef:11] [11: Op.cit., H.A.R Tilaar, hlm. 114]

E. Segi Manajemen dalam Pelaksanaan Kurikulum[footnoteRef:12] [12: Op. Cit Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, hlm. 140-141]

Sebagai salah satu batasan pengertian yang dimaksud dengan pelaksanaan kurikulum adalah pelaksanaan mengajar di kelas. Secara manajemen, selama guru berada di kelas terbagi menjadi 3 tahap yaitu :i. PersiapanYang dimaksud dengan tahap persiapan adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru sebelum memulai mengajar. Yang dikerjakan antara lain : Salam `memperhatikan kondisi sekeliling kelas apakah ada kondisi yang mengganggu proses belajar mengajar misal, papan tulis belum dibersihkan dll Melakukan absensi Memeriksa apakah siswa sudah siap dengan catatan dan tidak ada buku lain selain pelajaran tersebutii. Pelaksanaan pelajaranYang dimaksud dengan pelaksanaan pelajaran adalah kegiatan mengajar sesungguhnya yang dilakukan oleh guru dan sudah ada interaksi langsung dengan siswa mengenai pokok bahasan yang diajarkan.pelaksanaan pelajaran dibagi menjadi tiga tahap : Pendahuluan ; mulai mengajar dengan mengarahkan perhatian untuk masuk ke poko bahasan mislanya, memberikan apersepsi atau mengajukan pertayaan yang harus dijawab siswa. Pelajaran inti : interaksi belajar mengajar yang terjadi dimana selama guru dan siswa membahas pokok bahasan yang menjadi acara pada jam itu Evaluasi : kegiatan yang dilakukan oleh guru setelah selesai pembahasan pelajaran inti. Dapat dilakukan dengan : membuat ringkasan, mengajukan pertanyaan, memberikan evaluasi formatif, member tugas rumah dan sebagainya.iii. PenutupanYang dimaksud dengan penutupan adalah kegiatan yang terjadi dikelas setelah guru selesai melaksanakan tugas mengajarkan materi yang menjadi tanggung jawabnya unttuk pertemuan itu. Dapat dilakukan dengan menghapus papan tulis, pesan dan kesan, salam dan sebagainya.Kegiatan manajemen kurikulum yang dilaksanakan oleh guru pada waktu pelaksanaan pelajaran ada dua : (1) mengisi buku kelas atau buku kemajuan kelas dan (2) mencatat kesulitan siswa yang disebut buku bimbingan belajar.F. Perkembangan Kurikulum di IndonesiaKurikulum mulai 1975 diganti dengan kurikulum 1984 kemudian diganti kurikulum 1994. Kemudian pada tahun 2004 diganti lagi dengan KBK C Kurikulum Berbasis Kompetensi dan tahun 2007 dilaksanakan KTSP (Kurrikulum Tingkat Satuan Pendidikan)[footnoteRef:13] [13: Ibid., hlm. 143]

G. KTSP/Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanKTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan, struktur an muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus[footnoteRef:14]. [14: Ibid., hlm. 162]

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran / tema tertentu yang mencakup standar kompetensi dasar, materi poko / pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dasar kedalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indicator pencapaian kompetensi untuk penilaian.[footnoteRef:15] [15: Op.cit, Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam Konsep Strategi dan Aplikasi hlm. 60]

menurut panduan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan tahun 2007 dalam garis besarnya KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut[footnoteRef:16] : [16: Op.cit., Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, hlm. 163]

Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan ligkungannya Beragam dan terpadu Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni Relevan dengan kebutuhan hidup Menyeluruh dan berkesinambungan Belajar sepanjang hayat Seimbang dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah.KTSP merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah. KTSP sebagai kerangka inti mempunyai empat komponen yaitu, kurikulum dan hasil belajar (memuat perencanaan pengembangan kompetensi secara keseluruhan), penilaianberbasis kelas (memuat prinsip,sasaran, dan pelaksanaan penilaian yang terpadu dengan kegiatan pembelajaran), kegiatan belajar mengajar (memuat gagasan pokok tentang pembelajaran untuk mencapai kompetensi), dan pengelolaan kurikulum berbasis sekolah (memuat pola pemberdayaan tenaga kependidikan). KTSP memiliki crri : (1) menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasik (2) berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman (3) penyampaian pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode secara bervariasi (4) sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsure edukatif, dan (5) penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi[footnoteRef:17] [17: Op.cit, Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam Konsep Strategi dan Aplikasi, hlm. 63-64]

BAB IIIPENUTUP3.1 Kesimpulan Manajemen kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk memperlancar pencapaian tujuan pengajaran dengan titik berat pada usaha, meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar Komponen kurikulum ada 4 : 1) komponen tujuan, 2) komponen materi, 3) komponen strategi dan 4) komponen evaluasi Organisasi kurikulum ada 4 : 1) separated subject curriculum 2) correlated curriculum 3) integrated curriculum 4) core curriculum Pedoman pelaksanaan kurikulum ada 6 : 1) sruktur program 2) penyusunan jadwal pelajaran 3) penyusunan kalender pendidikan 4) pembagian tugas guru 5) pengaturan atau penempatan siswa dalam kelas 6) penyusunan rencana mengajar Segi manajemen dalam pelaksanaan kurikulum ada 3 : 1) persiapan 2) pelaksanaan peajaran 3) penutupan Perkembangan kurikulum di Indonesia : Kurikulum mulai 1975 > kurikulum 1984 > kurikulum 1994 > KBK C Kurikulum Berbasis Kompetensi (2004) > 2007- sekarang dilaksanakan KTSP (Kurrikulum Tingkat Satuan Pendidikan) KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan, struktur an muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus3.2 SaranSalah satu cara Agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan tepat hendaknya dengan mengelola kurikulum berdasarkan pengetahuan mengenai kurikulum yang cukup agar dapat mengelolanya sesuai dengan kebutuhan pendidikan.Demikian makalah ini kami buat sesuai dengan kemampuan kami.kami meyadari dalam makalah ini tentu tidak luput dari adanya kesalahan dan masih banyak kekurangan karenanya, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna penyusunan yang lebih baik kedepannya.

Daftar Pustaka

Tilaar H.A.R, 2004, Manajemen Pendidikan Nasional, ( Bandung, PT Remaja Rosdakarya )Arikunto Suharsimi dan Lia Yuliana, 2008 Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya Media )Sulistyorini, 2006 manajemen Pendidikan Islam, (Surabaya : eLKAF )Sulistyorini, 2009 Manajemen Pendidikan Islam Konsep Strategi dan Aplikasi, ( Yogyakarta: Penerbit TERAS )

16