Manajemen Jaringan Pada Lembaga Pendidikan LIA

17
Manajemen Jaringan Pada Lembaga Pendidikan Lembaga Indonesia Amerika (LIA) Fandan Dwi Nugroho Wicaksono NIM : 204150005, email : [email protected] Abstrak Ilmu bahasa Inggris atau dalam bahasa Inggrisnya disebut English, saat ini bukanlah merupakan ilmu yang tidak asing lagi didengar dan harus untuk bisa menguasainya. Karena pada saat ini, setiap individu dituntut untuk bisa berbahasa Inggris baik lisan maupun tulisan didalam era globalisasi. Dengan tuntutan tersebut, banyak sekali lembaga pendidikan yang memberikan pelayanan (service) pelatihan agar bisa menguasai bahasa Inggris dengan benar. Sebuah lembaga pendidikan bahasa Inggris yaitu Yayasan LIA yang saat ini memiliki 52 gerai di 16 propinsi (1). Dengan berkembangnya LIA saat ini, jaringan yang digunakan di LIA adalah dengan menggunakan topologi bintang (star) yang diterapkan di jaringan gerai-gerai dan antara gerai cabang dengan gerai pusat. Virtual Private Network (VPN) digunakan untuk hubungan antara gerai cabang dengan gerai pusat. Semoga manajemen jaringan pada lembaga ini dapat dijadikan sumber referensi bagi lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Kata kunci : English, Service, Star, Virtual Private Network 1. Pendahuluan Bahasa Inggris atau English adalah bahasa Jermanik Barat, yang berasal dari Inggris. Bahasa ini merupakan kombinasi antara beberapa bahasa lokal yang dipakai oleh orang-orang Norwegia, Denmark, Saxon dan Angel dari abad ke-6 sampai 10. Lalu pada tahun 1066 dengan ditaklukkan Inggris oleh William the Conqueror, sang penakluk dari Normandia, Perancis Utara, maka bahasa

description

Ini adlah tugas matakuliah Manajemen Jaringan, dan saya mensimulasikan pada Lembaga Pendidikan LIA Galaxy..Semoga Bermanfaat...

Transcript of Manajemen Jaringan Pada Lembaga Pendidikan LIA

Page 1: Manajemen Jaringan Pada Lembaga Pendidikan LIA

Manajemen Jaringan Pada Lembaga Pendidikan

Lembaga Indonesia Amerika (LIA)

Fandan Dwi Nugroho Wicaksono

NIM : 204150005, email : [email protected]

Abstrak

Ilmu bahasa Inggris atau dalam bahasa Inggrisnya disebut English, saat ini bukanlah merupakan ilmu yang tidak asing lagi didengar dan harus untuk bisa menguasainya. Karena pada saat ini, setiap individu dituntut untuk bisa berbahasa Inggris baik lisan maupun tulisan didalam era globalisasi. Dengan tuntutan tersebut, banyak sekali lembaga pendidikan yang memberikan pelayanan (service) pelatihan agar bisa menguasai bahasa Inggris dengan benar. Sebuah lembaga pendidikan bahasa Inggris yaitu Yayasan LIA yang saat ini memiliki 52 gerai di 16 propinsi (1). Dengan berkembangnya LIA saat ini, jaringan yang digunakan di LIA adalah dengan menggunakan topologi bintang (star) yang diterapkan di jaringan gerai-gerai dan antara gerai cabang dengan gerai pusat. Virtual Private Network (VPN) digunakan untuk hubungan antara gerai cabang dengan gerai pusat. Semoga manajemen jaringan pada lembaga ini dapat dijadikan sumber referensi bagi lembaga-lembaga pendidikan lainnya.

Kata kunci : English, Service, Star, Virtual Private Network

1. Pendahuluan

Bahasa Inggris atau English adalah bahasa Jermanik Barat, yang berasal dari Inggris. Bahasa

ini merupakan kombinasi antara beberapa bahasa lokal yang dipakai oleh orang-orang

Norwegia, Denmark, Saxon dan Angel dari abad ke-6 sampai 10. Lalu pada tahun 1066

dengan ditaklukkan Inggris oleh William the Conqueror, sang penakluk dari Normandia,

Perancis Utara, maka bahasa Inggris dengan sangat intensif mulai dipengaruhi bahasa Latin

dan bahasa Perancis. Dari seluruh kosakata bahasa Inggris modern, diperkirakan ±50%

berasal dari bahasa Perancis dan Latin. Perkembangan bahasa Inggris biasa dibagi menjadi

tiga masa :

Bahasa Inggris Kuna atau bahasa Anglo-Saxon, 700 – 1066

Bahasa Inggris Tengahan, antara 1066 – 1500

Bahasa Inggris Baru, mulai dari abad ke 16

Page 2: Manajemen Jaringan Pada Lembaga Pendidikan LIA

Memasuki era globalisasi atau yang lebih dikenal dengan pasar bebas menuntut setiap

individu untuk mempersiapkan sumber daya yang handal terutama di bidang IPTEK. Agar

dapat menguasai teknologi dengan baik diperlukan pengetahuan yang memadai sehingga kita

dapat memanfaatkannya dalam menghadapi tuntutan dunia global yang syarat dengan

persaingan. Dalam hal ini peranan bahasa Inggris sangat diperlukan baik dalam menguasai

teknologi komunikasi maupun dalam berinteraksi secara langsung. Sebagai sarana

komunikasi global, bahasa Inggris harus dikuasai secara aktif baik lisan maupun tulisan.

Tidaklah mustahil perkembangan teknologi yang semakin pesat menuntut kita untuk lebih

proaktif dalam menanggapi arus informasi global sebagai aset dalam memenuhi kebutuhan

pasar. Sebagai bahasa pergaulan dunia bahasa Inggris bukan hanya sebagai kebutuhan

akademis karena penguasaannya hanya terbatas pada aspek pengetahuan bahasa melainkan

sebagai media komunikasi global. Untuk menguasai bahasa Inggris dengan baik mestinya

proses belajar mengajar menekankan aspek latihan ( Trial and Error ) sehingga siswa akan

terlibat secara aktif dalam menyampaikan pendapat / gagasan secara bebas sesuai dengan

kondisi nyata (1).

Didalam perannya sebagai lembaga pelatihan bahasa Inggris, LIA telah menyediakan fasilitas

dalam teknologi informasi berupa website. Namun, didalam appearance website masih

kurang disediakan services bagi siswa yang berguna menunjang kemudahan informasi.

Lembaga pendidikan LIA saat ini telah memiliki 52 gerai yang tersebar di 16 propinsi (1),

dari masing-masing gerai tidak terhubung didalam suatu jaringan, tetapi gerai cabang hanya

terhubung ke gerai pusat yang berada di Jakarta. Dengan kata lain, dari gerai-gerai cabang

dengan gerai pusat berbentuk topologi bintang (star) yang juga diterapkan didalam jaringan

gerai-gerai (2).

Topologi Bintang (Star)

Page 3: Manajemen Jaringan Pada Lembaga Pendidikan LIA

2. Analisis

Dengan topologi bintang (star) yang terapkan oleh lembaga pendidikan ini, hubungan antar

gerai cabang dengan gerai pusat menggunakan Virtual Private Network (VPN). Virtual

Private Network atau disingkat VPN adalah variasi lain dari skema jaringan yang dibangun

sebagai jaringan khusus dengan menggunakan jaringan internet umum. Karena menggunakan

jaringan internet, sebuah perusahaan yang membuat WAN (Wide Area Network) berbasis

VPN ini mampu menjangkau area yang sangat luas dan lintas geografi. VPN menyediakan

koneksi poin-to-poin baik kepada kantor cabang maupun kepada seorang karyawan yang

sedang bertugas ditempat lain. Menghubungkan antar kantor pusat/cabang dengan

menggunakan VPN jauh lebih ekonomis dengan keamanan yang dapat diandalkan daripada

menyewa jaringan khusus (leased lines) atau dengan panggilan jarak jauh melalui modem.

VPN dapat menjadi jaringan khusus yang besar dan tidak terbatas. Sebuah WAN khusus yang

jauh lebih efisien, aman dan berbiaya ekonomis dari WAN atau LAN tradisional. Sehingga

telah banyak perusahaan-perusahaan yang menggunakan VPN sebagai infrastruktur

jaringannya yang menghubungkan antara kantor pusat dengan kantor cabang dan dengan agen

serta client nya. Tidak ada standar tertentu untuk VPN, namun secara umum dapat disebut

bahwa VPN menggunakan jaringan internet umum untuk satu atau beberapa keperluan

dengan membentuk lorong khusus (jaringan khusus / tunnelling) secara virtual.

Dalam penggunaan sebagai jaringan khusus ini, VPN diset sedemikian rupa dengan sebuah

software dan hardware dengan protocol tertentu yang akan digunakan untuk otentikasi antar

user dan untuk penyandian jaringannya. Umumnya VPN dipasangi firewall di dekat servernya

yang berfungsi untuk menyaring sehingga hanya client yang telah terdaftar saja yang dilayani

Page 4: Manajemen Jaringan Pada Lembaga Pendidikan LIA

dan sebagai security didalam transmisi. VPN terbagi dalam 2 bagian yaitu bagian “dalam”

yang diproteksi dengan sistem sandi tertentu dan bagian “luar” yang merupakan infrastruktur

internet yang tidak diproteksi. Memproteksi data dengan penyandian selama perjalanan antar

user dalam sebuah VPN telah sangat populer dan selalu digunakan.

Setelah penulis melakukan observasi di gerai cabang Lembaga Indonesia Amerika (LIA)

Galaxy di Bekasi Timur, adapun denah jaringan komputer yang ada sebagai berikut (4):

Lantai 1 :

Page 5: Manajemen Jaringan Pada Lembaga Pendidikan LIA

Lantai 2 :

Dilihat dari denah yang ada di lembaga pendidikan gerai cabang LIA Galaxy, Bekasi Timur

ini. Pada lantai 1, komputer hanya berada di ruang administrasi dan ruang Manajer, dan

terhubung ke switch yang berada di ruang IT. Nantinya dari switch terhubung ke router lalu

ke modem. Dan pada lantai 2, computer hanya terdapat di ruang pengajar, semua computer

tersebut terhubung langsung ke switch yang berada di ruang IT lantai 1. Sedangkan pada

lantai 3, tidak terdapat computer dan hanya terdapat beberapa ruang kelas saja. Untuk printer

langsung terhubung pada komputer yang berada di dekatnya.

Adapun perangkat keras (hardware) yang digunakan adalah sebagai berikut :

No. Letak Perangkat Spesifikasi

1. Ruang Administrasi Komputer AMD Duron 1.7 Ghz, DDR 256 MB, HDD

80 GB.

Printer HP Dotmatric

Page 6: Manajemen Jaringan Pada Lembaga Pendidikan LIA

2. Ruang Manajer Komputer Intel Celeron 2.2 Ghz, DDR 256 MB, HDD

80 GB, DVD Combo Optical Drive

Printer Canon Pixma 6000

3. Ruang Pengajar Komputer Intel Celeron 2.2 Ghz, DDR 256 MB, HDD

80 GB, CD Optical Drive

Printer Canon Pixma 6000

4. Ruang IT Server Intel Pentium 4 2.8 Ghz, DDR 1 GB, HDD

160 GB, DVD-RW Optical Drive

Swicth 3Com 3C16792

Router DLink DI-704P

Modem DLink DU-562M

Sedangkan perangkat lunak (software) yang digunakan adalah sebagai berikut :

No. Letak Operating System Aplikasi Tambahan

1. Ruang Administrasi Windows 2000 Artificial Program by LIA

2. Ruang Manajer Windows XP SP 2 Media Player, Browser, MS Office

3. Ruang Pengajar Windows XP SP 2 Media Player, Browser, MS Office

4. Ruang IT Windows 2003 Server ASP.net, PHP, MySQL, MS.Access

Untuk tingkat keamanan yang diterapkan oleh LIA hanya mengandalkan firewall, berikut ini

kurang lebih gambaran firewall yang diterapkan :

Page 7: Manajemen Jaringan Pada Lembaga Pendidikan LIA
Page 8: Manajemen Jaringan Pada Lembaga Pendidikan LIA

3. Hasil

Berdasarkan analisis, topologi jaringan yang digunakan oleh lembaga pendidikan Lembaga

Indonesia Amerika (LIA) adalah topologi bintang (star). Topologi bintang (star) merupakan

bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau

pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.

Dimana kelebihan dari topologi ini adalah sebagai berikut :

a. Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut

dan station yang terpaut.

b. Tingkat keamanan termasuk tinggi.

c. Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.

d. Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.

Sedangkan kekurangan dari topologi ini adalah jika node tengah mengalami kerusakan, maka

seluruh jaringan akan terhenti.

Untuk proses transmisi data dari gerai cabang ke gerai pusat pada lembaga pendidikan ini,

dengan menerapkan Virtual Private Network (VPN). VPN merupakan suatu jaringan

komunikasi lokal yang terhubung melalui media jaringan publik. Infrastruktur publik yang

paling banyak digunakan adalah internet. Untuk memperoleh komunikasi yang aman (private)

melalui internet, diperlukan protokol khusus untuk mengatur pengamanan datanya.

Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan VPN untuk

implementasi WAN, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Jangkauan jaringan lokal yang dimiliki suatu perusahaan akan menjadi luas, sehingga

perusahaan dapat mengembangkan bisnisnya di daerah lain. Waktu yang dibutuhkan

untuk menghubungkan jaringan lokal ke tempat lain juga semakin cepat, karena proses

instalasi infrastruktur jaringan dilakukan dari perusahaan / kantor cabang yang baru

dengan ISP terdekat di daerahnya. Sedangkan penggunaan leased line sebagai WAN

akan membutuhkan waktu yang lama untuk membangun jalur koneksi khusus dari

kantor cabang yang baru dengan perusahaan induknya. Dengan demikian penggunaan

VPN secara tidak langsung akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.

Page 9: Manajemen Jaringan Pada Lembaga Pendidikan LIA

b. Penggunaaan VPN dapat mereduksi biaya operasional bila dibandingkan dengan

penggunaan leased line sebagai cara tradisional untuk mengimplementasikan WAN.

VPN dapat mengurangi biaya pembuatan jaringan karena tidak membutuhkan kabel

(leased line) yang panjang. Penggunaan kabel yang panjang akan membutuhkan biaya

produksi yang sangat besar. Semakin jauh jarak yang diinginkan, semakin meningkat

pula biaya produksinya. VPN menggunakan internet sebagai media komunikasinya.

Media internet telah tersebar ke seluruh dunia, karena internet digunakan sebagai media

komunikasi publik yang bersifat terbuka. Artinya setiap paket informasi yang

dikirimkan melalui internet, dapat diakses dan diawasi bahkan dimanipulasi, oleh setiap

orang yang terhubung ke internet pada setiap saat. Setiap orang berhak menggunakan

internet dengan syarat dia memiliki akses ke internet. Penggunaan VPN juga dapat

mengurangi biaya telepon untuk akses jarak jauh, karena hanya dibutuhkan biaya

telepon untuk panggilan ke titik akses yang ada di ISP terdekat. Pada beberapa kasus hal

ini membutuhkan biaya telepon SLJJ (sambungan langsung jarak jauh), namun sebagian

besar kasus cukup dengan biaya telepon lokal. Berbeda dengan penggunaan leased line,

semakin jauh jarak antar terminal, akan semakin mahal biaya telepon yang digunakan.

c. Penggunaan VPN akan meningkatkan skalabilitas. Perusahaan yang tumbuh pesat akan

membutuhkan kantor cabang baru di beberapa tempat yang terhubung dengan jaringan

lokal kantor pusat. Bila menggunakan leased line, penambahan satu kantor cabang

membutuhkan satu jalur untuk membangun WAN. Penambahan satu kantor cabang baru

lagi (dua kantor cabang) akan membutuhkan dua tambahan jalur, masing-masing ke

kantor pusat dan ke kantor cabang terdahulu. Jika mereka memiliki kantor cabang yang

ke-3, dibutuhkan enam jalur untuk menghubungkan semua kantor. Jika ada empat

kantor cabang, maka dibutuhkan 10 jalur seperti terlihat pada gambar 2. Berbeda

dengan penggunaan leased line, penambahan satu kantor cabang hanya membutuhkan

satu jalur, yaitu jalur yang menhubungkan kantor cabang yang baru dengan ISP

terdekat. Selanjutnya jalur dari ISP akan terhubung ke internet yang merupakan jaringan

global. Dengan demikian penggunaan VPN untuk implementasi WAN akan

menyederhanakan topologi jaringannya.

d. VPN memberi kemudahan untuk diakses dari mana saja, karena VPN terhubung ke

internet. Sehingga pegawai yang mobile dapat mengakses jaringan khusus perusahaan di

manapun dia berada. Selama dia bisa mendapatkan akses ke internet ke ISP terdekat,

pegawai tersebut tetap dapat melakukan koneksi dengan jaringan khusus perusahaan.

Page 10: Manajemen Jaringan Pada Lembaga Pendidikan LIA

Branch

Office

Corporate

Headquarter

Branch

Office

Branch

Office

Branch

Office

Hal ini tidak dapat dilakukan jika menggunakan leased line yang hanya dapat diakses

pada terminal tertentu saja.

Gambar 2. Jumlah jalur leased line untuk 5 kantor

e. Investasi pada VPN akan memberikan peluang kembalinya investasi tersebut

(ROI = return on investment) yang lebih cepat daripada investasi pada leased line.

Berdasarkan artikel “Delivering Profitable Virtual Private LAN Services - Business

Case White Paper” bulan November 2003, telah dilakukan studi kasus pada kota

berukuran medium di Amerika Utara. Artikel tersebut menunjukkan bahwa dengan

beberapa asumsi parameter yang disimpulkan pada tabel 1, VPN dapat

mengembalikan nilai investasi dalam 2.1 tahun. Bahkan dengan peningkatan penetrasi

pasar dan perubahan kecenderungan pelanggan untuk menyewa bandwidth yang besar

akan mempercepat jangka waktu ROI, yaitu dalam 1 tahun.

Tabel 1. Perbandingan parameter yang menentukan jangka waktu ROI

Page 11: Manajemen Jaringan Pada Lembaga Pendidikan LIA

VPN juga memiliki kelemahan yaitu sebagai berikut :

a. VPN membutuhkan perhatian yang serius pada keamanan jaringan publik (internet).

Oleh karena itu diperlukan tindakan yang tepat untuk mencegah terjadinya hal-hal

yang tidak diinginkan seperti penyadapan, hacking dan tindakan cyber crime pada

jaringan VPN.

b. Ketersediaan dan performansi jaringan khusus perusahaan melalui media internet

sangat tergantung pada faktor-faktor yang berada di luar kendali pihak perusahaan.

Kecepatan dan keandalan transmisi data melalui internet yang digunakan sebagai

media komunikasi jaringan VPN tidak dapat diatur oleh pihak pengguna jaringan

VPN, karena traffic yang terjadi di internet melibatkan semua pihak pengguna internet

di seluruh dunia.

c. Perangkat pembangun teknologi jaringan VPN dari beberapa vendor yang berbeda ada

kemungkinan tidak dapat digunakan secara bersama-sama karena standar yang ada

untuk teknologi VPN belum memadai. Oleh karena itu fleksibilitas dalam memilih

perangkat yang sesuai dengan kebutuhan dan keuangan perusahaan sangat kurang.

d. VPN harus mampu menampung protokol lain selain IP dan teknologi jaringan internal

yang sudah ada. Akan teteapi IP masih dapat digunakan VPN melalui pengembangan

IPSec (IP Security Protocol).

Sedangkan keamanan (security) yang mengandalkan firewall, tingkat keamanannya pun

diterapkan sesuai dengan kebijakan keamanan (Security Policy) dengan mengkombinasikan

packet filtering dan proxy.

4. Kesimpulan

Dilihat dari sisi teknologi yang diterapkan pada lembaga pendidikan ini, dari topologi yang

digunakan antara gerai cabang dengan gerai pusat dan juga jaringan yang ada didalam gerai-

gerai adalah topologi bintang (Star). Dengan beberapa kelebihan dan kekurangannya, topologi

ini bisa diterapkan di lembaga pendidikan ini. Sedangkan untuk transmisi data antar gerai

cabang dengan gerai pusat menggunakan Virtual Private Network (VPN), dimana dengan

Page 12: Manajemen Jaringan Pada Lembaga Pendidikan LIA

menggunakan VPN ini, lembaga pendidikan LIA tidak perlu mengeluarkan biaya operasional

lebih, karena dengan menggunakan VPN dapat meningkatkan skalabilitas.

Dengan mengetahui manajemen jaringan yang diterapkan pada lembaga pendidikan LIA ini,

semoga teknologi yang sudah diterapkan oleh LIA dapat menjadikan bahan pertimbangan

untuk lembaga-lembaga pendidikan lain yang ingin memperluas kantor cabangnya. Dan juga

dapat bermanfaat untuk teman-teman yang baru belajar mengenai Virtual Private Network

(VPN) dan manajemen jaringan pada sebuah lembaga pendidikan. Tujuan dari penulisan ini,

adalah sebagai salah satu syarat guna mendapatkan nilai Ujian Akhir Semester 8 didalam

mata kuliah Manajemen Jaringan yang disampaikan oleh bapak dosen M.Isnin Faried,S.Kom.

(3).

Page 13: Manajemen Jaringan Pada Lembaga Pendidikan LIA

DAFTAR PUSTAKA

http://www.lia.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=21&Itemid=27

http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_inggris

http://englishtraining.wordpress.com/2006/08/14/pentingnya-bahasa-inggris/

http://www.liagalaxy.com/index.php?

option=com_content&task=blogsection&id=6&Itemid=7

http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bintang

http://hadiwibowo.wordpress.com/2007/02/11/virtual-private-network-vpn/

http://kb.nitix.com/images/f/fb/Private_Networks_Diagram.jpg

http://www.creativedata.net/images/sec_firewall.gif

http://www.klik-kanan.com/fokus/firewall.shtml

http:// www.frontlinefirewall.com/products/firewall

Sanny, M.Rusdy,”Keamanan Jaringan Virtual Private Network (VPN)”,Keamanan Sistem

Informasi, Jakarta.