Diagnostik Holistik Lia
-
Upload
liia-pradita -
Category
Documents
-
view
265 -
download
2
description
Transcript of Diagnostik Holistik Lia
LAPORAN STUDI KASUS
TUBERKULOSIS PARU PADA ANAK MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI
PUSKESMAS KECAMATAN KEMAYORANPERIODE 16 NOVEMBER – 18 DESEMBER 2015
Oleh :
LIA PRADITA
110.2010.151
Pembimbing :
dr. Dian Mardhiyah, MKK
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA BAGIAN ILMU
KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI JAKARTA 2015
1
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “TUBERKULOSIS PARU PADA ANAK MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN KEMAYORAN” ini telah disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
Jakarta, November 2015
Pembimbing,
dr. Dian Mardhiyah, MKK
2
3
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. wb.
Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji dan syukur kami senantiasa kami
ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
kepada tim penulis sehingga Referat Program Kesehatan Lingkungan ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Penulisan Laporan Studi Kasus Tuberkulosis paru pada anak dengan gizi
berlebih dan masalah aspek internal dan eksterna melalui pendekatan kedokteran
keluarga di puskesmas Kecamatan Kemayoran bertujuan untuk memenuhi tugas
kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI. Selain itu, tujuan lainnya adalah sebagai salah satu sumber
pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan mengenai Ilmu Kesehatan
Masyarakat, sehingga dapat memberikan manfaat.
Penyelesaian Laporan Studi Kasus Tuberkulosis paru pada melalui
pendekatan kedokteran keluarga di puskesmas Kecamatan Kemayoran ini tidak
terlepas dari bantuan para dosen pembimbing, staf pengajar, serta orang-orang
sekitar yang terkait. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada dr. Dian Mardhiyah, MKK selaku dosen pembimbing,
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi
Kesadaran bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan Laporan
Studi Kasus Tuberkulosis paru pada anak melalui pendekatan kedokteran keluarga
di puskesmas Kecamatan Kemayoran. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat
diharapkan untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga laporan kasus ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak terkait.
Wassalamu’alaikum wr. wb
Jakarta, September 2015
Penulis
4
DAFTAR ISI
PERNYATAAN PERSETUJUAN........................................................................................2
KATA PENGANTAR............................................................................................................ 3
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... 4
BERKAS PASIEN.................................................................................................................. 5A. Identitas................................................................................................................................. 5B. Anamnesis............................................................................................................................. 5C. Pemeriksaan Fisik............................................................................................................ 11D. Pemeriksaan Penunjang................................................................................................15
BERKAS KELUARGA........................................................................................................ 15A. Profil Keluarga.................................................................................................................. 15
1. Karakteristik Keluarga................................................................................................................152. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Lingkungan Tempat Tinggal..............183. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga...............................................................................204. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)........................................................................215. Pola Konsumsi Makanan Keluarga.........................................................................................216. Pola Dukungan Keluarga............................................................................................................24
B. Identifikasi Permasalahan yang Didapat Dalam Keluarga................................25C. Diagnosis Holistik.............................................................................................................25D. Rencana Penatalaksanaan............................................................................................26E. Prognosis............................................................................................................................. 28
5
BERKAS PASIEN
IDENTITAS
Nama : An. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 18 bulan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Suka Mulya VI Rt 04/ Rw 01
Suku Bangsa : Betawi
Tanggal Berobat : November 2015
Anamnesis
Dilakukan secara alloanamnesis pada tanggal 20 November 2015 pukul 15.00 WIB
di rumah pasien.
1. Keluhan Utama : Berat badan tidak bertambah.
2. Keluhan Tambahan : Batuk pilek, demam hilang timbul selama 2
minggu.
3. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien sudah menjalani pengobatan TB paru masuk bulan ke-4.
Sebelumnya pasien datang berobat diantar oleh ibunya dengan keluhan berat
badan pasien tidak bertambah sudah 2 bulan. Ibu pasien mengatakan, saat itu
pasien mengalami penurunan berat badan sebanyak 2 kg. Pasien juga
mengalami batuk pilek yang tidak kunjung sembuh ±2 minggu. Keluhan batuk
dirasakan terus menerus dengan dahak berwarna kekuningan. Keluhan batuk
disertai dengan demam yang dirasakan naik turun sejak 2 minggu.
Keluhan batuk disertai dengan adanya sesak nafas. Sesak nafas dirasakan
tiba-tiba dan tidak dipengaruhi aktifitas maupun posisi. Sesak nafas tidak
disertai dengan bunyi mengi. Keluhan mual dan muntah disangkal. Keluhan
pada BAB dan BAK disangkal. Menurut ibu pasien, pasien mempunyai alergi
terhadap susu sapi.
6
Menurut ibu pasien, tidak ada anggota keluarga dalam rumahnya yang
sedang batuk lama ataupun adanya riwayat pengobat paru. Namun, ibu pasien
mengatakan ada anggota keluarga yang tidak tinggal bersama pasien sedang
batuk lama namun belum berobat dan sesekali pasien ikut bersamanya. Pasien
tinggal di daerah perumahan padat penduduk, yang memiliki jarak antar rumah
kurang dari 1 meter dan memiliki ventilasi serta penerangan yang kurang baik
dan ada beberapa tetangganya yang tidak jauh dari rumah sedang pengobatan
paru.
Orang tua pasien mengkhawatirkan penyakit yang diderita pasien akan
dapat mengganggu tumbuh kembang dari anaknya. Orang tua pasien
menganggap penyakit yang diderita pasien disebabkan tertular dari keluarga
dan tetangganya sekitar rumahnya. Dengan datangnya pasien ke puskesmas,
pasien dan orang tuanya berharap pasien dapat sembuh dari penyakit yang
dideritanya. Kemudian oleh dokter Puskesmas, pasien disarankan melakukan
test mantoux dan foto toraks . Dan dari hasil pemeriksaan, pasien kemudian
didiagnosis mengidap penyakit Tuberkulosis Paru. Oleh karena itu pasien
mendapatkan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) di Puskesmas Kecamatan
Kemayoran.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya. Riwayat
asma disangkal. Adanya riwayat alergi susu sapi.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang sedang menjalani pengobatan paru.
6. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien merupakan anak pertama dengan ayah (Tn.S) yang bekerja sebagai
karyawan dan ibu (Ny.R) sebagai guru. Biaya hidup sehari-hari ditanggung
oleh orang tua dengan penghasilan ayah pasien sebesar Rp 3.000.000,- per
bulan dan penghasilan ibu sebesar Rp 3.000.000,- per bulan yang dinilai cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
7. Riwayat Kebiasaan
Setiap pagi hingga siang pasien diasuh oleh neneknya. Pasien memiliki
kebiasaan jajan sembarangan, seperti membeli es dan chiki yang biasa
7
dijajakan di warung atau pinggir jalan. Ibu pasien mengatkan bahwa pasien
tidak gemar mengkonsumsi sayur dan buah. Ibu pasien juga mengatakan
bahwa pasien jarang mencuci tangan dengan sabun sebelum makan.
8. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
Tabel 1 Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
KEHAMILAN Morbiditas kehamilan Ibu pasien ketika hamil tidak
memiliki sakit yang berat
Perawatan antenatal Ibu pasien rajin kontrol ke
bidan ( Ibu pasien lupa
berapa kalinya)
KELAHIRAN Tempat kelahiran RS. Jayakarta
Penolong persalinan Dokter
Cara persalinan Sectio
Masa gestasi Cukup bulan
Keadaan bayi
o berat lahir : 3.800 gr
o panjang : 51 cm
o lingkar kepala: -
o langsung menangis
o kelainan (-)
8
9. Riwayat Imunisasi
Tabel 2 Riwayat Imunisasi Pasien
No. Vaksin Dasar (Usia)
1 BCG 1 bulan
2 Hepatitis B 1 bulan 2 bulan 6 bulan
3 Polio 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan
4 DPT 2 bulan 3 bulan 4 bulan
5 Campak 9 bulan
Kesan : Imunisasi dasar lengkap
10. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
Tabel 3 Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
Usia Pertumbuhan dan perkembangan
1 bulan Menggerakkan kepala dari sisi ke sisi pada saat
posisi tengkurap
Cengkraman yang kuat
Menatap tangan dan jari-jari
Mengikuti gerakan dengan mata
2 bulan Menahan kepala dan leher sebentar pada saat
telungkup
Membuka dan menutup tangan, pukulan
diarahkan tanpa arah
Mulai bermain dengan jari-jari, membuat
asosiasi (menangis berarti digendong atau diberi
makan)
Tersenyum dengan responsif, mengadakan
kontak mata
9
3 bulan Meraih dan mengambil objek, kepala tegak saat
digendong, mulai merasakan beban pada kaki
Mengenggam objek dengan tangan, mengisap
ibu jari dan meninju
Berguman, memekik
Menirukan anda saat anda menjulurkan lidah,
mulai tertawa
4 bulan Mendorong badan ke atas dengan tangan pada
posisi telungkup, duduk bertumpu pada lengan
Mengambil objek, menggenggam seperti
menggunakan sarung tangan
Tertawa keras, mengamati dengan akurat
Menikmati bermain dan mungkin menangis
ketika dihentikan, mengangkat lengan sebagai
isyarat "gendonglah aku
5 bulan Mulai berguling ke salah satu sisi badan
Belajar memindahkan objek dari tangan yang
satu ke tangan yang lain
Meniup raspberry (menyemburkan busa)
Menjangkau mama atau papa dan menangis
kalau ditinggal
6 bulan Berguling ke sisi kiri dan kanan
Memakai tangan untuk menyambar objek kecil
Berceloteh
Mengenali wajah pengasuh, keluarga dan teman
yang sudah akrab
7 bulan Bergerak sedikit - mulai merangkak
Belajar menggunakan ibu jari dan jari tangan
lainnya
10
Berceloteh dengan cara yang lebih kompleks
Merespon ekspresi emosi orang lain
8 bulan Duduk tanpa dibantu
Mulai bertepuk tangan
Merespon kata-kata yang sudah akrab, melihat
ketika dipanggil
Bermain permainan interaktif seperti cilukba
9 bulan Mungkin mencoba naik/merangkak ke atas
tangga
Menguasai genggaman cubit
Belajar keberadaan objek -- bahwa sesuatu ada
bahkan kalau mereka tidak dapat melihatnya
Sedang takut-takutnya sama orang asing
10 bulan Menarik diri untuk berdiri
Menyusun dan mengurutkan mainan
Melambaikan bye-bye dan mengangkat tangan
untuk mengatakan "naik"
Belajar memahami sebab akibat. Contoh: saya
menangis, mama dating
11 bulan Menjelajah menggunakan perabotan
Membalik halaman saat anda membaca
Memanggil mama atau papa dengan "mama"
atau " dada"
12 bulan Berdiri tanpa dibantu dan mungkin memulai
langkah pertama
Membantu pada saat dipakaikan baju
(memasukkan tangan ke lengan baju)
Mengucapkan kira-kira 2 sampai 3 kata
(biasanya "mama" dan"dada")
Bermain permainan meniru seperti pura-pura
11
sedang nelpon
Kesan : tidak terdapat penyimpangan dalam pertumbuhan dan perkembangan
Pemeriksaan Fisik1. Keadaan Umum : Tampak Sakit Ringan
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. Vital Sign :
o Tekanan darah : -
o Nadi : 96 x/menit
o Pernafasan : 28 x/menit
o Suhu : 36,6 ºC
o Berat badan : 10 Kg
4. Data Antopometri :
a. Tinggi badan : 78 Cm
b. Berat badan sebelum sakit : 11 kg
Berat badan setelah sakit : 9 kg
c. Status gizi menggunakan kurva CDC :
BB Aktual : 9 Kg
TB : 78 cm
BB Baku sesuai TB : 21 kg
o BB sebelum sakit :
BB/TB = BB aktualBB Baku
x 100%
= 11kg11kg
x 100%
= 100% (Gizi baik)
o BB setelah sakit :
BB/TB = BB aktualBB Baku
x 100%
= 9 kg11kg
x 100%
= 81% (Gizi kurang)
12
5. Status Generalis :
Kepala
o Bentuk : Normocephal
o Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut
o Mata :
Occulli Dextra Occulli Sinistra
Konjungtiva tarsal Anemis (-) Anemis (-)
Sklera Ikterik (-) Ikterik (-)
Pupil Bulat, Isokor, Miosis,
RCL (+), RCTL (+)
Bulat, Isokor, Miosis,
RCL (+), RCTL (+)
o Telinga :
Auricula Dextra Auricula Sinistra
13
Inspeksi Bentuk normal,
tanda-tanda radang
(-), serumen (+)
Bentuk normal,
tanda-tanda radang
(-), serumen (+)
Palpasi Nyeri tekan tragus (-) Nyeri tekan tragus (-)
o Hidung :
Dextra Sinistra
Inspeksi Bentuk normal, mukosa
tidak hiprermis (-), konka
hipertrofi (-), sekret (-),
massa (-)
Bentuk normal, mukosa
tidak hiperemis (-), konka
hipertrofi (-), sekret (-),
massa (-)
Palpasi Nyeri tekan (-), krepitasi
(-)
Nyeri tekan (-), krepitasi (-)
o Mulut : Bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor, tidak
hiperemis, tonsil T1-T1.
o Leher : Deviasi trachea (-), pembesaran kelenjar
tiroid (-), terdapat pembesaran KGB submandibular, nyeri
tekan (-).
Thoraks
a. Cor :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS IV linea
midclavicula sinistra
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : BJ I-II regular, gallop (-), murmur (-)
b. Pulmo :
Inspeksi : Kedua hemithoraks simetris saat statis dan
dinamis
14
Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris statis dan
dinamis
Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru, peranjakan
paru (+)
Auskultasi : Vesikuler seluruh lapangan paru, rhonki
(-/-), wheezing (-/-)
Abdomen
o Inspeksi : Perut datar simetris
o Palpasi : Nyeri tekan (-)
Hepar dan lien tidak teraba
o Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen
o Auskultasi : Bising usus (+) normal
Ekstremitas
o Superior : Akral hangat
Edema (-/-)
Sianosis (-/-)
o Inferior : Akral hangat
Edema (-/-)
Sianosis (-/-)
6. Status Lokalis
o Keadaan Umum : Sakit sedang
o Kesadaran : Compos Mentis
o Vital Sign :
- Tekanan darah : -
- Nadi : 96x/menit
- Pernafasan : 28 x/menit
- Suhu : 36,6 ºC
- Berat badan : 10 kg
- Tinggi badan : 78 cm
15
Skoring Tuberkulosis pada An.A
Pemeriksaan Penunjang
Rencana pemeriksaan :
Pemeriksaan tes mantoux : Positif, dilakukan pada bulan Juni 2015
Foto Rontgen Thoraks : Positif , dilakukan pada bulan Juni 2015
BERKAS KELUARGA
Profil Keluarga
Karakteristik Keluargaa. Identitas Kepala Keluarga
Nama: Tn. S
Usia : 38 th
b. Identitas Pasangan
Nama: Ny. R
16
Usia : 30 th
c. Struktur Komposisi Keluarga :
Tabel 4 Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
No Nama Kedudukan Keluarga
Gender Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan Tambahan
1. Tn. S Kepala Keluarga
Laki-laki 33 th SMA Karyawan Ayah Pasien
2. Ny. R Istri Perempuan 30 th S1 Guru Ibu Pasien
3. Tn. B Mertua Laki-laki 58 th SD Tdk bekerja Kakek pasien
4 Ny. T Mertua Perempuan 57 th SD Ibu rumah tangga
Nenek pasien
5. Tn. G Adik Ipar Laki-laki 20 th Mahasiwa pelajar Paman pasien
6. An.A Anak Perempuan 18 bl - - Pasien
d. Genogram
1. Bentuk Keluarga
Bentuk keluarga ini termasuk ke dalam keluarga tradisional, yaitu
keluarga yang terbentuk sesuai atau tidak melanggar norma-norma
kehidupan masyarakat yang secara tradisional dihormati bersama. Dari
sekian banyak jenis bentuk keluarga tradisional, maka keluarga ini
termasuk ke dalam keluarga inti (extended family) dimana terdiri dari
suami, istri, anak kandung, juga terdiri dari sanak saudara lainnya, baik
menurut garis vertikal maupun horizontal yang dapat berasal dari pihak
suami maupun istri.
2. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari
Duvall (1985), tahapan siklus keluarga pasien termasuk pada tahap II
yaitu keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua bayi-30 bulan).
17
3. Family Map
Keterangan:
Laki-laki
Perempuan
Pasien
Gambar 1 Genogram Keluarga
4. Dinamika Keluarga (Interaksi pasien dengan keluarganya)
Pasien merupakan anak penurut di keluarganya. Pasien berinteraksi
dengan sangat baik dengan keluarganya. Sebagai anak pertama dalam
keluarganya, pasien terkadang lebih manja dengan ibunya.
5. Fungsi Keluarga
a. Biologis
Keluarga Tn. S termasuk dalam kategori keluarga yang dapat
meneruskan keturunan dengan cukup baik.
b. Psikologis
Keluarga Tn. S dapat memberikan kasih sayang dan perhatian yang
cukup pada anggota keluarganya. Tn. S juga mampu memberikan rasa
aman dan nyaman terhadap anggota keluarganya.
c. Sosial Budaya
Keluarga Tn. S mampu menerapkan nilai-nilai dan norma sosial
budaya yang ada di lingkungan tempat tinggalnya. Interaksi keluarga Tn.
S dengan lingkungan sekitar juga cukup baik.
d. Ekonomi
18
Pencari nafkah dalam keluarga ini adalah Tn. S untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari dalam keluarganya. Tn. S bekerja sebagai
karyawan dengan penghasilan Rp 3.000.000,00,- setiap bulan.
Pengaturan keuangan dalam keluarga dilakukan oleh Ny. S dengan baik
dan cermat agar dapat memenuhi segala kebutuhan keluarga. Untuk
asuransi kesehatan, Seluruh anggota keluarga Tn. S memiliki asuransi
kesehatan dari BPJS yang sering digunakan anggota keluarga ketika
berobat. Keluarga Tn. S juga menyisihkan sebagian dari pendapatan
untuk menabung.
e. Pendidikan
Tn. S dan Ny. R mendidik anak sesuai dengan usia tumbuh kembang
anak.
f. Spiritual
Tn. S dan Ny. R mengatakan mereka selalu melaksanakan ibadah
wajib sesuai dengan kepercayaannya yaitu Islam. Keluarga ini nyaman
untuk melaksanakan ibadah dan kewajiban lain sesuai syariat Islam tanpa
adanya hambatan dalam keluarga.
Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Lingkungan Tempat Tinggala. Lingkungan Tempat Tinggal
Tabel 5 Karakteristik Lingkungan Tempat Tinggal
Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan
Status Kepemilikan : Milik Sendiri
Daerah Perumahan : PadatLuas rumah : 5 x 3 m2
An. A tinggal di rumah milik orang tuanya. Total penghuni di rumah tersebut sebanyak 6 orang. Tempat tinggal terdiri dari satu ruang tamu, satu ruang keluarga, dua kamar tidur, satu kamar mandi dan satu dapur. Ventilasi udara dan pencahayaan kurang baik. Jendela jarang dibuka setiap hari.Terdapat jamban keluarga, tempat pembuangan sampah dan air bersih tersedia serta kondisi lingkungan yang padat.
Jumlah penghuni dalam satu rumah : 6 orang
Luas halaman rumah : Tidak ada
Lantai rumah dari : Keramik
Dinding rumah dari : Tembok
Jamban keluarga : Ada
Tempat bermain : Tidak Ada
19
Penerangan listrik : 600 watt
Ketersediaan air bersih : Ada
Tempat pembuangan sampah : Ada
b. Kepemilikan Barang-barang Berharga
Keluarga ini memiliki :
o 1 buah motor
o 1 buah televisi 20 inch
o 1 buah lemari pendingin
o 1 buah kipas angin
o 1 buah setrika
o 3buah handphone
o 1 buah kompor gas (tabung 3 kg)
o 1buah rice cooker
Kesan : Keluarga pasien berada pada tingkat ekonomi menegah
c. Denah Rumah
Gambar 2 Denah Rumah
20
Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga
a. Perilaku Terhadap Sakit dan Penyakit
Jika ada anggota keluarga yang sakit, maka keluarga An.A akan berobat ke
Puskesmas.
b. Perilaku Terhadap Makanan
Keluarga An.A memiliki kebiasaan makan 3 kali sehari. Makanan yang
dimakan adalah masakan dari Ny. S dan terkadang anggota keluarga juga
membeli makanan yang dijual di luar.
c. Perilaku Terhadap Pelayanan Kesehatan
Keluarga An.B memiliki jaminan kesehatan BPJS
d. Perilaku Terhadap Lingkungan Kesehatan
Jika keluhan tidak membaik, Keluarga An.B akan kembali berobat ke
puskesmas.
Kesan:
Berdasarkan penilaian perilaku kesehatan terlihat bahwa keluarga An.A
memiliki kepedulian tentang kesehatan. Keluarga pasien memiliki
kesadaran untuk membuat BPJS pada setiap anggota keluarganya.
Kebiasaan membeli makanan di luar kadang dilakukan oleh anggota
keluarga An.A
Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)Tabel 6 Sarana Pelayanan Kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai pusat
pelayanan kesehatan
Berjalan kaki bersama
ibunya
Pasien biasa berobat ke
Puskesmas Kecamatan
diantar oleh ibunya.
Orang tua pasien merasa
puas dengan pelayanan
kesehatan yang ada di
Puskesmas.
Tarif pelayanan
kesehatan
Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS)
Kualitas pelayanan
kesehatan
Menurut keluarga kualitas
pelayanan kesehatan yang
21
didapat cukup memuaskan
Pola Konsumsi Makanan Keluargaa. Kebiasaan makan
Keluarga Tn. B makan sebanyak dua sampai tiga kali sehari. Biasanya
mereka makan pada pagi, siang dan malam hari.Makanan yang dimakan oleh
keluarga Tn. S dimasak sendiri oleh Ny. R. Terkadang mereka juga membeli
makanan yang ada di sekitar rumahnya.
Keluarga Tn. S biasa makan di sembarang ruangan karena mereka tidak
memiliki ruang makan khusus. Mereka juga kurang membiasakan diri untuk
mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan.
b. Menerapkan Pola Gizi Seimbang
Menu makan sehari-hari keluarga An. A yang biasa disajikan terdiri dari
nasi, ikan, telur, terkadang daging dan ayam, tahu, tempe, namun jarang
mengkonsumsi sayur dan buah. Pola makan pasien selama 3 hari terakhir
sebagai berikut:
Tabel 7 Food Recall An. A
Tanggal Waktu Menu makanan URT Jumlah
Kalori
Total
Jumlah
Kalori
21/11/15 Pagi Bubur ayam 1/2 porsi 165kal 165 Kal
Siang Nasi putih
Ayam goreng
Sayur bayam
1/2 porsi
1 ptg sdg
1
87,5 Kal
100 Kal
60 Kal
247,5 Kal
Malam Nasi putih
Ayam goreng
Tempe goreng
½ porsi ptg
sdg
1 ptg sdg
87,5 Kal
75 Kal
75 Kal
237,5 Kal
22/11/15 Pagi Nasi uduk ½ porsi 180 Kal 345 kal
22
Telur dadar
Teh 1 butir
1 gelas
125 Kal
40 Kal
Siang Nasi putih
Sayur lodeh
Tempe goreng
Pisang ambon
½ porsi
1mangkuk
1 ptg sdg
1 buah
87,5 Kal
61 Kal
75 Kal
74,2 Kal
298 Kal
Malam Nasi putih
Ayam goreng
Perkedel kentang
Sayur asem
½ porsi
1/2 ptg sdg
1 ptg sdg
1 mangkuk
87,5 Kal
50 Kal
102,5Kal
75 Kal
365 Kal
23/11/15 Pagi Mie goreng
Susu
1/2piring
1 gelas
205 Kal
125 Kal
330 Kal
Siang Nasi putih
Sarden
Tempe
Sayur bayam
½ gelas
1 ptg sdg
1 ptg sdg
1/2mangkuk
87,5 Kal
150 Kal
75 Kal
30 Kal
342,5 Kal
Malam Nasi putih
Sate ayam
½ gelas
1/2piring
87,5 Kal
150 Kal
237,5 Kal
Total Perhitungan Kalori Sehari
Kalori : 650 + 1008 + 910 / 3 = 856 Kalori
Kebutuhan gizi An.B :
IMT = BB(kg)/TB2 (m)
=10/(0,78) 2
= 16,67
BMR = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) - (4,7 x U)
= 655 + (9,6 x 11) + (1,8 x 78) - (4,7 x 1,5)
= 655 + 105,6 + 104,4 – 7,05
= 857,95 kal/cm/24 jam
Specific Dynamic Action = 10% x BMR
23
= 85,79kal
Tambahan kalori untuk aktifitas fisik = 20% x BMR
= 171,59 kal
Tambahan kalori untuk pertumbuhan = 2 kal / kgBB
= 12 kal
Kebutuhan kalori total = BMR + SDA + Aktifitas fisik + Pertumbuhan
= 857.95 + 85.79 + 171.59 +12
= 1.127,33 kal
Kesimpulan :
Setelah menghitung kebutuhan kalori, juga dengan melihat food recall
pasien selama 3 hari maka dapat disimpulkan bahwa setiap harinya menu
makan pasien kurang dari jumlah energi/kalori dan kandungan gizi yang
dibutuhkan setiap harinya.
Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga :
Orang tua pasien senantiasa memberikan dukungan kepada An. A agar
dapat sembuh dari penyakitnya dengan cara mengantar pasien berobat ke
dokter untuk kontrol penyakit serta jika terdapat keluhan dan
mengingatkan pasien untuk minum obat dari dokter secara rutin.
Selain itu, orang tua pasien juga mendaftarkan keluarganya untuk memiliki
jaminan kesehatan dari Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) sehingga
pasien dapat terus rutin berobat sampai keluhan tidak muncul kembali.
b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga :
Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit yang diderita
oleh An. B, sehingga mereka tidak dapat mencegah faktor-faktor yang
dapat memperburuk atau faktor-faktor yang dapat menyebabkan
menularnya penyakit seperti menutup mulut ketika batuk.
Pasien tinggal di rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
Ventilasi udara yang sangat kurang, sehingga membuat sirkulasi udara di
24
dalam rumah tidak baik. Keadaan lingkungan rumah yang padat dan
adanya beberapa tetangga yang sedang pengobatan paru.
Identifikasi Permasalahan yang didapat Dalam Keluarga Terdapatnya salah satu tetangga yang menderita penyakit tuberkulosis paru
dan sering melakukan kontak terhadap An. A serta anggota keluarga yang
lain.
Pasien tinggal di rumah tidak memenuhi syarat rumah sehat, seperti
kurangnya ketersediaan ventilasi udara dan pencahayaan yang kurang.
Keadaan lingkungan perumahan pasien padat penduduk.
Pasien dan keluarga jarang mengkonsumsi sayuran dan buah- buahan
sehingga gizi makanan tidak seimbang.
Diagnosis Holistik1. Aspek Personal : (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)
Orang tua pasien datang untuk mengantarkan pasien berobat ke puskesmas
merupakan kesadaran orang tua pasien yang menginginkan anaknya sembuh
dari penyakitnya. Orang tua pasien mengkhawatirkan penyakit yang diderita
pasien akan dapat mengganggu tumbuh kembang anaknya, Orang tua pasien
beranggapan bahwa pasien tertular tetangganya dan salah satu keluarga yang
dekat dengan rumahnya.
Dengan datangnya ke puskesmas, orang tua pasien berharap pasien dapat
sembuh sempurna dari penyakit yang dideritanya.
2. Aspek Klinik : (diagnosis kerja dan diagnosis banding)
Untuk menegakkan diagnosa tuberkulosis paru pada anak dapat digunakan
scoring TB yang berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang .
Dari hasil scoring TB didapatkan scoring 8 (TB + jika scoring ³6), maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
o Diagnosis Kerja : Tuberkulosis paru
o Diagnosis Banding : Pneumonia
25
3. Aspek Risiko Internal : (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah
kesehatan pasien)
4. Pola Makan
Pola makan pasien teratur sebanyak tiga kali sehari dengan macam-macam
menu pada setiap harinya, asupan kalori pasien kurang dari kalori yang
dibutuhkan pasien dan menurut keterangan dari ibu pasien, pasien hanya
makan sedikit sayur-sayuran walaupun ibu pasien memasak sayuran setiap
hari. Pasien juga jarang mengkonsumsi buah-buahan.
5. Aspek Psikososial Keluarga : (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi
masalah kesehatan pasien)
Kurangnya pengetahuan orang tua terhadap penyakit yang di derita oleh
pasien yang. Pasien juga tinggal di rumah yang kurang sehat dimana kurang
tersedianya ventilasi dan pencahayaan yang kurang. Pasien juga tinggal di
lingkungan keluarga yang dimana ayahnya menderita TB
6. Aspek Fungsional : (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari
baik di dalam maupun di luar rumah, fisik maupun mental)
Aktivitas pasien menjadi menurun semenjak sakit ini. Fungsi anggota
tubuh yang lain pada pasien masih baik tetapi tidak terlalu kuat.
Rencana Penatalaksanaan
Tabel 7 Rencana PenatalaksanaanAspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Diharapkan
Aspek
Personal
Menjelaskan mengenai
TB Paru adalah penyakit
kronik yang
membutuhkan
pengobatan yang
berkelanjutan &
memerlukan ketekunan
berobat.
Menjelaskan
mengenaiTB paru
merupakan penyakit
Pasien dan
orang tua
pasien
Saat pasien
berobat ke
Puskesmas
Mengurangi kecemasan
pasien dan orang tua
Pasien dan orang tuanya
mengetahui penyakitnya
Pasien meminum obat
secara teratur sehingga
pasien dapat sembuh
Mencegah terjadinya
penularan TB Paru pada
keluarga ataupun orang
di sekitar pasien serta
26
yang dapat disembuhkan
dengan syarat pasien
selalu meminum obat
yang teratur sesuai
dengan yang dianjurkan
dokter.
Menjelaskan mengenai
penularan TB Paru
hanya terjadi dari orang
dewasa kepada anak-
anak dan bukan
sebaliknya
Untuk meningkatkan
kepatuhan pasien dalam
meminum obat, orang
tua harus menjadi
pengawas minum obat
(PMO) yang benar.
Menganjurkan orangtua
untuk melakukan
screening TB sebagai
langkah pemeriksaan
kontak serumah.
memastikan sumber
penularan TB paru pada
pasien.
Aspek
Klinis Memberikan obat TB
paru secara rutin selama
minimal 6 bulan dengan
dosis kombinasi tetap
berdasarkan WHO Dan
PP IDAI
Obat TB (WHO) : Bb 8-
11 kg
2RHZ/4RH
2 tablet sehari selama 2
Pasien dan
orangtua
Saat
berobat ke
Puskesmas
Pasien mampu
meminum obat TB
paru secara teratur
minimal selama 6
bulan.
27
bulan(fase inisial) dan 2
tablet sehari selama 4
bulan (fase lanjutan)
Dosis 2 RHZ (75/50/150
Mg) 4 bulan RH (75/50
Mg).
Aspek
Interna
Mengajarkan etika batuk
yang baik kepada pasien
dan keluarga seperti
menutup mulut saat
batuk
Menganjurkan pasien
untuk mengonsumsi
makanan tinggi serat
seperti sayuran dan buah
Pasien dan
orang tua
pasien
Saat
berobat ke
puskesmas
dan saat
kunjungan
ke rumah
pasien.
Pasien mau merubah
kebiasaan.
Pasien mendapatkan
gizi yang seimbang
dan sesuai
kebutuhan pasien.
Aspek
Psikososial
keluarga
Menjelaskan kepada
orang tua pasien tentang
penyakit pasien dan
pengobatannya.
Menjelaskan kepada
orang tua mengenai
pentingnya ventilasi dan
pencahayaan sinar
matahari pada rumah dan
menghindarkan pasien
dari terpajannya asap
rokok.
Orang tua
pasien
Dan kader
lingkunga
n sekitar
rumah
pasien
Saat
kunjungan
ke rumah
Keluarga pasien
dapat memahami
pengobatan yang
diberikan untuk
membantu
kesembuhan pasien.
Memberi
pengetahuan pada
keluarga pasien
mengenai cara
pencegahan
penularan penyakit
TB paru serta
mengeliminasi faktor
resiko
berkembangnya
penyakit TB paru
28
Menjelaskan kepada
orang tua untuk
menghindarkan anaknya
kontak dengan penderita
TB atau menggunakan
alat pelindung diri seperti
masker bila menderita
ISPA serta
menganjurkan orang tua
untuk membawa pasien
ke pusat kesehatan untuk
rutin melakukan kontrol
pengobatan TB dan
mengevaluasi efek
samping pengobatan TB
Menjelaskan tentang
penyakit TB kepada
kader sekitar lingkungan
rumah dan berkerjasama
mencari warga dengan
gejala klinis mirip TB
untuk menjalani
pemeriksaan screening
TB di puskesmas
pada pasien dan
dalam keluarga.
Mencegah terjadinya
penularan TB Paru
pada anak dari orang
dewasa disekitarnya
ataupun orang di
sekitar pasien serta
memastikan sumber
penularan TB paru
Aspek
fungsional
Menyarankan
Untuk istirahat yang
cukup.
Pasien dan
orang tua
Saat
berobat ke
Puskesmas
dan saat
kunjungan
ke rumah
Mencapai kondisi
kesehatan yang
optimal agar dapat
beraktivitas seperti
biasa dan mencegah
komplikasi yang
terjadi.
29
Prognosis1. Ad Vitam : Ad Bonam
2. Ad Sanationam : Dubia Ad Bonam
3. Ad Functionam : Ad Bonam
30