Diagnostik Holistik Lia

42
LAPORAN STUDI KASUS TUBERKULOSIS PARU PADA ANAK MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN KEMAYORAN PERIODE 16 NOVEMBER – 18 DESEMBER 2015 Oleh : LIA PRADITA 110.2010.151 Pembimbing : dr. Dian Mardhiyah, MKK KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI JAKARTA 2015 1

description

laporan kasus

Transcript of Diagnostik Holistik Lia

Page 1: Diagnostik Holistik Lia

LAPORAN STUDI KASUS

TUBERKULOSIS PARU PADA ANAK MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI

PUSKESMAS KECAMATAN KEMAYORANPERIODE 16 NOVEMBER – 18 DESEMBER 2015

Oleh :

LIA PRADITA

110.2010.151

Pembimbing :

dr. Dian Mardhiyah, MKK

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA BAGIAN ILMU

KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS YARSI JAKARTA 2015

1

Page 2: Diagnostik Holistik Lia

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “TUBERKULOSIS PARU PADA ANAK MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN KEMAYORAN” ini telah disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Jakarta, November 2015

Pembimbing,

dr. Dian Mardhiyah, MKK

2

Page 3: Diagnostik Holistik Lia

3

Page 4: Diagnostik Holistik Lia

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji dan syukur kami senantiasa kami

ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya

kepada tim penulis sehingga Referat Program Kesehatan Lingkungan ini dapat

diselesaikan dengan baik.

Penulisan Laporan Studi Kasus Tuberkulosis paru pada anak dengan gizi

berlebih dan masalah aspek internal dan eksterna melalui pendekatan kedokteran

keluarga di puskesmas Kecamatan Kemayoran bertujuan untuk memenuhi tugas

kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran

Universitas YARSI. Selain itu, tujuan lainnya adalah sebagai salah satu sumber

pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan mengenai Ilmu Kesehatan

Masyarakat, sehingga dapat memberikan manfaat.

Penyelesaian Laporan Studi Kasus Tuberkulosis paru pada melalui

pendekatan kedokteran keluarga di puskesmas Kecamatan Kemayoran ini tidak

terlepas dari bantuan para dosen pembimbing, staf pengajar, serta orang-orang

sekitar yang terkait. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada dr. Dian Mardhiyah, MKK selaku dosen pembimbing,

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi

Kesadaran bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan Laporan

Studi Kasus Tuberkulosis paru pada anak melalui pendekatan kedokteran keluarga

di puskesmas Kecamatan Kemayoran. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat

diharapkan untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga laporan kasus ini dapat

memberikan manfaat bagi semua pihak terkait.

Wassalamu’alaikum wr. wb

Jakarta, September 2015

Penulis

4

Page 5: Diagnostik Holistik Lia

DAFTAR ISI

PERNYATAAN PERSETUJUAN........................................................................................2

KATA PENGANTAR............................................................................................................ 3

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... 4

BERKAS PASIEN.................................................................................................................. 5A. Identitas................................................................................................................................. 5B. Anamnesis............................................................................................................................. 5C. Pemeriksaan Fisik............................................................................................................ 11D. Pemeriksaan Penunjang................................................................................................15

BERKAS KELUARGA........................................................................................................ 15A. Profil Keluarga.................................................................................................................. 15

1. Karakteristik Keluarga................................................................................................................152. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Lingkungan Tempat Tinggal..............183. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga...............................................................................204. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)........................................................................215. Pola Konsumsi Makanan Keluarga.........................................................................................216. Pola Dukungan Keluarga............................................................................................................24

B. Identifikasi Permasalahan yang Didapat Dalam Keluarga................................25C. Diagnosis Holistik.............................................................................................................25D. Rencana Penatalaksanaan............................................................................................26E. Prognosis............................................................................................................................. 28

5

Page 6: Diagnostik Holistik Lia

BERKAS PASIEN

IDENTITAS

Nama : An. A

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 18 bulan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Suka Mulya VI Rt 04/ Rw 01

Suku Bangsa : Betawi

Tanggal Berobat : November 2015

Anamnesis

Dilakukan secara alloanamnesis pada tanggal 20 November 2015 pukul 15.00 WIB

di rumah pasien.

1. Keluhan Utama : Berat badan tidak bertambah.

2. Keluhan Tambahan : Batuk pilek, demam hilang timbul selama 2

minggu.

3. Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien sudah menjalani pengobatan TB paru masuk bulan ke-4.

Sebelumnya pasien datang berobat diantar oleh ibunya dengan keluhan berat

badan pasien tidak bertambah sudah 2 bulan. Ibu pasien mengatakan, saat itu

pasien mengalami penurunan berat badan sebanyak 2 kg. Pasien juga

mengalami batuk pilek yang tidak kunjung sembuh ±2 minggu. Keluhan batuk

dirasakan terus menerus dengan dahak berwarna kekuningan. Keluhan batuk

disertai dengan demam yang dirasakan naik turun sejak 2 minggu.

Keluhan batuk disertai dengan adanya sesak nafas. Sesak nafas dirasakan

tiba-tiba dan tidak dipengaruhi aktifitas maupun posisi. Sesak nafas tidak

disertai dengan bunyi mengi. Keluhan mual dan muntah disangkal. Keluhan

pada BAB dan BAK disangkal. Menurut ibu pasien, pasien mempunyai alergi

terhadap susu sapi.

6

Page 7: Diagnostik Holistik Lia

Menurut ibu pasien, tidak ada anggota keluarga dalam rumahnya yang

sedang batuk lama ataupun adanya riwayat pengobat paru. Namun, ibu pasien

mengatakan ada anggota keluarga yang tidak tinggal bersama pasien sedang

batuk lama namun belum berobat dan sesekali pasien ikut bersamanya. Pasien

tinggal di daerah perumahan padat penduduk, yang memiliki jarak antar rumah

kurang dari 1 meter dan memiliki ventilasi serta penerangan yang kurang baik

dan ada beberapa tetangganya yang tidak jauh dari rumah sedang pengobatan

paru.

Orang tua pasien mengkhawatirkan penyakit yang diderita pasien akan

dapat mengganggu tumbuh kembang dari anaknya. Orang tua pasien

menganggap penyakit yang diderita pasien disebabkan tertular dari keluarga

dan tetangganya sekitar rumahnya. Dengan datangnya pasien ke puskesmas,

pasien dan orang tuanya berharap pasien dapat sembuh dari penyakit yang

dideritanya. Kemudian oleh dokter Puskesmas, pasien disarankan melakukan

test mantoux dan foto toraks . Dan dari hasil pemeriksaan, pasien kemudian

didiagnosis mengidap penyakit Tuberkulosis Paru. Oleh karena itu pasien

mendapatkan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) di Puskesmas Kecamatan

Kemayoran.

4. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya. Riwayat

asma disangkal. Adanya riwayat alergi susu sapi.

5. Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada anggota keluarga yang sedang menjalani pengobatan paru.

6. Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien merupakan anak pertama dengan ayah (Tn.S) yang bekerja sebagai

karyawan dan ibu (Ny.R) sebagai guru. Biaya hidup sehari-hari ditanggung

oleh orang tua dengan penghasilan ayah pasien sebesar Rp 3.000.000,- per

bulan dan penghasilan ibu sebesar Rp 3.000.000,- per bulan yang dinilai cukup

untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

7. Riwayat Kebiasaan

Setiap pagi hingga siang pasien diasuh oleh neneknya. Pasien memiliki

kebiasaan jajan sembarangan, seperti membeli es dan chiki yang biasa

7

Page 8: Diagnostik Holistik Lia

dijajakan di warung atau pinggir jalan. Ibu pasien mengatkan bahwa pasien

tidak gemar mengkonsumsi sayur dan buah. Ibu pasien juga mengatakan

bahwa pasien jarang mencuci tangan dengan sabun sebelum makan.

8. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran

Tabel 1 Riwayat Kehamilan dan Kelahiran

KEHAMILAN Morbiditas kehamilan Ibu pasien ketika hamil tidak

memiliki sakit yang berat

Perawatan antenatal Ibu pasien rajin kontrol ke

bidan ( Ibu pasien lupa

berapa kalinya)

KELAHIRAN Tempat kelahiran RS. Jayakarta

Penolong persalinan Dokter

Cara persalinan Sectio

Masa gestasi Cukup bulan

Keadaan bayi

o berat lahir : 3.800 gr

o panjang : 51 cm

o lingkar kepala: -

o langsung menangis

o kelainan (-)

8

Page 9: Diagnostik Holistik Lia

9. Riwayat Imunisasi

Tabel 2 Riwayat Imunisasi Pasien

No. Vaksin Dasar (Usia)

1 BCG 1 bulan

2 Hepatitis B 1 bulan 2 bulan 6 bulan

3 Polio 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan

4 DPT 2 bulan 3 bulan 4 bulan

5 Campak 9 bulan

Kesan : Imunisasi dasar lengkap

10. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan

Tabel 3 Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan

Usia Pertumbuhan dan perkembangan

1 bulan Menggerakkan kepala dari sisi ke sisi pada saat

posisi tengkurap

Cengkraman yang kuat

Menatap tangan dan jari-jari

Mengikuti gerakan dengan mata

2 bulan Menahan kepala dan leher sebentar pada saat

telungkup

Membuka dan menutup tangan, pukulan

diarahkan tanpa arah

Mulai bermain dengan jari-jari, membuat

asosiasi (menangis berarti digendong atau diberi

makan)

Tersenyum dengan responsif, mengadakan

kontak mata

9

Page 10: Diagnostik Holistik Lia

3 bulan Meraih dan mengambil objek, kepala tegak saat

digendong, mulai merasakan beban pada kaki

Mengenggam objek dengan tangan, mengisap

ibu jari dan meninju

Berguman, memekik

Menirukan anda saat anda menjulurkan lidah,

mulai tertawa

4 bulan Mendorong badan ke atas dengan tangan pada

posisi telungkup, duduk bertumpu pada lengan

Mengambil objek, menggenggam seperti

menggunakan sarung tangan

Tertawa keras, mengamati dengan akurat

Menikmati bermain dan mungkin menangis

ketika dihentikan, mengangkat lengan sebagai

isyarat "gendonglah aku

5 bulan Mulai berguling ke salah satu sisi badan

Belajar memindahkan objek dari tangan yang

satu ke tangan yang lain

Meniup raspberry (menyemburkan busa)

Menjangkau mama atau papa dan menangis

kalau ditinggal

6 bulan Berguling ke sisi kiri dan kanan

Memakai tangan untuk menyambar objek kecil

Berceloteh

Mengenali wajah pengasuh, keluarga dan teman

yang sudah akrab

7 bulan Bergerak sedikit - mulai merangkak

Belajar menggunakan ibu jari dan jari tangan

lainnya

10

Page 11: Diagnostik Holistik Lia

Berceloteh dengan cara yang lebih kompleks

Merespon ekspresi emosi orang lain

8 bulan Duduk tanpa dibantu

Mulai bertepuk tangan

Merespon kata-kata yang sudah akrab, melihat

ketika dipanggil

Bermain permainan interaktif seperti cilukba

9 bulan Mungkin mencoba naik/merangkak ke atas

tangga

Menguasai genggaman cubit

Belajar keberadaan objek -- bahwa sesuatu ada

bahkan kalau mereka tidak dapat melihatnya

Sedang takut-takutnya sama orang asing

10 bulan Menarik diri untuk berdiri

Menyusun dan mengurutkan mainan

Melambaikan bye-bye dan mengangkat tangan

untuk mengatakan "naik"

Belajar memahami sebab akibat. Contoh: saya

menangis, mama dating

11 bulan Menjelajah menggunakan perabotan

Membalik halaman saat anda membaca

Memanggil mama atau papa dengan "mama"

atau " dada"

12 bulan Berdiri tanpa dibantu dan mungkin memulai

langkah pertama

Membantu pada saat dipakaikan baju

(memasukkan tangan ke lengan baju)

Mengucapkan kira-kira 2 sampai 3 kata

(biasanya "mama" dan"dada")

Bermain permainan meniru seperti pura-pura

11

Page 12: Diagnostik Holistik Lia

sedang nelpon

Kesan : tidak terdapat penyimpangan dalam pertumbuhan dan perkembangan

Pemeriksaan Fisik1. Keadaan Umum : Tampak Sakit Ringan

2. Kesadaran : Compos Mentis

3. Vital Sign :

o Tekanan darah : -

o Nadi : 96 x/menit

o Pernafasan : 28 x/menit

o Suhu : 36,6 ºC

o Berat badan : 10 Kg

4. Data Antopometri :

a. Tinggi badan : 78 Cm

b. Berat badan sebelum sakit : 11 kg

Berat badan setelah sakit : 9 kg

c. Status gizi menggunakan kurva CDC :

BB Aktual : 9 Kg

TB : 78 cm

BB Baku sesuai TB : 21 kg

o BB sebelum sakit :

BB/TB = BB aktualBB Baku

x 100%

= 11kg11kg

x 100%

= 100% (Gizi baik)

o BB setelah sakit :

BB/TB = BB aktualBB Baku

x 100%

= 9 kg11kg

x 100%

= 81% (Gizi kurang)

12

Page 13: Diagnostik Holistik Lia

5. Status Generalis :

Kepala

o Bentuk : Normocephal

o Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut

o Mata :

Occulli Dextra Occulli Sinistra

Konjungtiva tarsal Anemis (-) Anemis (-)

Sklera Ikterik (-) Ikterik (-)

Pupil Bulat, Isokor, Miosis,

RCL (+), RCTL (+)

Bulat, Isokor, Miosis,

RCL (+), RCTL (+)

o Telinga :

Auricula Dextra Auricula Sinistra

13

Page 14: Diagnostik Holistik Lia

Inspeksi Bentuk normal,

tanda-tanda radang

(-), serumen (+)

Bentuk normal,

tanda-tanda radang

(-), serumen (+)

Palpasi Nyeri tekan tragus (-) Nyeri tekan tragus (-)

o Hidung :

Dextra Sinistra

Inspeksi Bentuk normal, mukosa

tidak hiprermis (-), konka

hipertrofi (-), sekret (-),

massa (-)

Bentuk normal, mukosa

tidak hiperemis (-), konka

hipertrofi (-), sekret (-),

massa (-)

Palpasi Nyeri tekan (-), krepitasi

(-)

Nyeri tekan (-), krepitasi (-)

o Mulut : Bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor, tidak

hiperemis, tonsil T1-T1.

o Leher : Deviasi trachea (-), pembesaran kelenjar

tiroid (-), terdapat pembesaran KGB submandibular, nyeri

tekan (-).

Thoraks

a. Cor :

Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS IV linea

midclavicula sinistra

Perkusi : Batas jantung normal

Auskultasi : BJ I-II regular, gallop (-), murmur (-)

b. Pulmo :

Inspeksi : Kedua hemithoraks simetris saat statis dan

dinamis

14

Page 15: Diagnostik Holistik Lia

Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris statis dan

dinamis

Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru, peranjakan

paru (+)

Auskultasi : Vesikuler seluruh lapangan paru, rhonki

(-/-), wheezing (-/-)

Abdomen

o Inspeksi : Perut datar simetris

o Palpasi : Nyeri tekan (-)

Hepar dan lien tidak teraba

o Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen

o Auskultasi : Bising usus (+) normal

Ekstremitas

o Superior : Akral hangat

Edema (-/-)

Sianosis (-/-)

o Inferior : Akral hangat

Edema (-/-)

Sianosis (-/-)

6. Status Lokalis

o Keadaan Umum : Sakit sedang

o Kesadaran : Compos Mentis

o Vital Sign :

- Tekanan darah : -

- Nadi : 96x/menit

- Pernafasan : 28 x/menit

- Suhu : 36,6 ºC

- Berat badan : 10 kg

- Tinggi badan : 78 cm

15

Page 16: Diagnostik Holistik Lia

Skoring Tuberkulosis pada An.A

Pemeriksaan Penunjang

Rencana pemeriksaan :

Pemeriksaan tes mantoux : Positif, dilakukan pada bulan Juni 2015

Foto Rontgen Thoraks : Positif , dilakukan pada bulan Juni 2015

BERKAS KELUARGA

Profil Keluarga

Karakteristik Keluargaa. Identitas Kepala Keluarga

Nama: Tn. S

Usia : 38 th

b. Identitas Pasangan

Nama: Ny. R

16

Page 17: Diagnostik Holistik Lia

Usia : 30 th

c. Struktur Komposisi Keluarga :

Tabel 4 Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah

No Nama Kedudukan Keluarga

Gender Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan Tambahan

1. Tn. S Kepala Keluarga

Laki-laki 33 th SMA Karyawan Ayah Pasien

2. Ny. R Istri Perempuan 30 th S1 Guru Ibu Pasien

3. Tn. B Mertua Laki-laki 58 th SD Tdk bekerja Kakek pasien

4 Ny. T Mertua Perempuan 57 th SD Ibu rumah tangga

Nenek pasien

5. Tn. G Adik Ipar Laki-laki 20 th Mahasiwa pelajar Paman pasien

6. An.A Anak Perempuan 18 bl - - Pasien

d. Genogram

1. Bentuk Keluarga

Bentuk keluarga ini termasuk ke dalam keluarga tradisional, yaitu

keluarga yang terbentuk sesuai atau tidak melanggar norma-norma

kehidupan masyarakat yang secara tradisional dihormati bersama. Dari

sekian banyak jenis bentuk keluarga tradisional, maka keluarga ini

termasuk ke dalam keluarga inti (extended family) dimana terdiri dari

suami, istri, anak kandung, juga terdiri dari sanak saudara lainnya, baik

menurut garis vertikal maupun horizontal yang dapat berasal dari pihak

suami maupun istri.

2. Tahapan Siklus Keluarga

Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari

Duvall (1985), tahapan siklus keluarga pasien termasuk pada tahap II

yaitu keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua bayi-30 bulan).

17

Page 18: Diagnostik Holistik Lia

3. Family Map

Keterangan:

Laki-laki

Perempuan

Pasien

Gambar 1 Genogram Keluarga

4. Dinamika Keluarga (Interaksi pasien dengan keluarganya)

Pasien merupakan anak penurut di keluarganya. Pasien berinteraksi

dengan sangat baik dengan keluarganya. Sebagai anak pertama dalam

keluarganya, pasien terkadang lebih manja dengan ibunya.

5. Fungsi Keluarga

a. Biologis

Keluarga Tn. S termasuk dalam kategori keluarga yang dapat

meneruskan keturunan dengan cukup baik.

b. Psikologis

Keluarga Tn. S dapat memberikan kasih sayang dan perhatian yang

cukup pada anggota keluarganya. Tn. S juga mampu memberikan rasa

aman dan nyaman terhadap anggota keluarganya.

c. Sosial Budaya

Keluarga Tn. S mampu menerapkan nilai-nilai dan norma sosial

budaya yang ada di lingkungan tempat tinggalnya. Interaksi keluarga Tn.

S dengan lingkungan sekitar juga cukup baik.

d. Ekonomi

18

Page 19: Diagnostik Holistik Lia

Pencari nafkah dalam keluarga ini adalah Tn. S untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari dalam keluarganya. Tn. S bekerja sebagai

karyawan dengan penghasilan Rp 3.000.000,00,- setiap bulan.

Pengaturan keuangan dalam keluarga dilakukan oleh Ny. S dengan baik

dan cermat agar dapat memenuhi segala kebutuhan keluarga. Untuk

asuransi kesehatan, Seluruh anggota keluarga Tn. S memiliki asuransi

kesehatan dari BPJS yang sering digunakan anggota keluarga ketika

berobat. Keluarga Tn. S juga menyisihkan sebagian dari pendapatan

untuk menabung.

e. Pendidikan

Tn. S dan Ny. R mendidik anak sesuai dengan usia tumbuh kembang

anak.

f. Spiritual

Tn. S dan Ny. R mengatakan mereka selalu melaksanakan ibadah

wajib sesuai dengan kepercayaannya yaitu Islam. Keluarga ini nyaman

untuk melaksanakan ibadah dan kewajiban lain sesuai syariat Islam tanpa

adanya hambatan dalam keluarga.

Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Lingkungan Tempat Tinggala. Lingkungan Tempat Tinggal

Tabel 5 Karakteristik Lingkungan Tempat Tinggal

Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan

Status Kepemilikan : Milik Sendiri

Daerah Perumahan : PadatLuas rumah : 5 x 3 m2

An. A tinggal di rumah milik orang tuanya. Total penghuni di rumah tersebut sebanyak 6 orang. Tempat tinggal terdiri dari satu ruang tamu, satu ruang keluarga, dua kamar tidur, satu kamar mandi dan satu dapur. Ventilasi udara dan pencahayaan kurang baik. Jendela jarang dibuka setiap hari.Terdapat jamban keluarga, tempat pembuangan sampah dan air bersih tersedia serta kondisi lingkungan yang padat.

Jumlah penghuni dalam satu rumah : 6 orang

Luas halaman rumah : Tidak ada

Lantai rumah dari : Keramik

Dinding rumah dari : Tembok

Jamban keluarga : Ada

Tempat bermain : Tidak Ada

19

Page 20: Diagnostik Holistik Lia

Penerangan listrik : 600 watt

Ketersediaan air bersih : Ada

Tempat pembuangan sampah : Ada

b. Kepemilikan Barang-barang Berharga

Keluarga ini memiliki :

o 1 buah motor

o 1 buah televisi 20 inch

o 1 buah lemari pendingin

o 1 buah kipas angin

o 1 buah setrika

o 3buah handphone

o 1 buah kompor gas (tabung 3 kg)

o 1buah rice cooker

Kesan : Keluarga pasien berada pada tingkat ekonomi menegah

c. Denah Rumah

Gambar 2 Denah Rumah

20

Page 21: Diagnostik Holistik Lia

Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga

a. Perilaku Terhadap Sakit dan Penyakit

Jika ada anggota keluarga yang sakit, maka keluarga An.A akan berobat ke

Puskesmas.

b. Perilaku Terhadap Makanan

Keluarga An.A memiliki kebiasaan makan 3 kali sehari. Makanan yang

dimakan adalah masakan dari Ny. S dan terkadang anggota keluarga juga

membeli makanan yang dijual di luar.

c. Perilaku Terhadap Pelayanan Kesehatan

Keluarga An.B memiliki jaminan kesehatan BPJS

d. Perilaku Terhadap Lingkungan Kesehatan

Jika keluhan tidak membaik, Keluarga An.B akan kembali berobat ke

puskesmas.

Kesan:

Berdasarkan penilaian perilaku kesehatan terlihat bahwa keluarga An.A

memiliki kepedulian tentang kesehatan. Keluarga pasien memiliki

kesadaran untuk membuat BPJS pada setiap anggota keluarganya.

Kebiasaan membeli makanan di luar kadang dilakukan oleh anggota

keluarga An.A

Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)Tabel 6 Sarana Pelayanan Kesehatan

Faktor Keterangan Kesimpulan

Cara mencapai pusat

pelayanan kesehatan

Berjalan kaki bersama

ibunya

Pasien biasa berobat ke

Puskesmas Kecamatan

diantar oleh ibunya.

Orang tua pasien merasa

puas dengan pelayanan

kesehatan yang ada di

Puskesmas.

Tarif pelayanan

kesehatan

Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial (BPJS)

Kualitas pelayanan

kesehatan

Menurut keluarga kualitas

pelayanan kesehatan yang

21

Page 22: Diagnostik Holistik Lia

didapat cukup memuaskan

Pola Konsumsi Makanan Keluargaa. Kebiasaan makan

Keluarga Tn. B makan sebanyak dua sampai tiga kali sehari. Biasanya

mereka makan pada pagi, siang dan malam hari.Makanan yang dimakan oleh

keluarga Tn. S dimasak sendiri oleh Ny. R. Terkadang mereka juga membeli

makanan yang ada di sekitar rumahnya.

Keluarga Tn. S biasa makan di sembarang ruangan karena mereka tidak

memiliki ruang makan khusus. Mereka juga kurang membiasakan diri untuk

mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan.

b. Menerapkan Pola Gizi Seimbang

Menu makan sehari-hari keluarga An. A yang biasa disajikan terdiri dari

nasi, ikan, telur, terkadang daging dan ayam, tahu, tempe, namun jarang

mengkonsumsi sayur dan buah. Pola makan pasien selama 3 hari terakhir

sebagai berikut:

Tabel 7 Food Recall An. A

Tanggal Waktu Menu makanan URT Jumlah

Kalori

Total

Jumlah

Kalori

21/11/15 Pagi Bubur ayam 1/2 porsi 165kal 165 Kal

Siang Nasi putih

Ayam goreng

Sayur bayam

1/2 porsi

1 ptg sdg

1

87,5 Kal

100 Kal

60 Kal

247,5 Kal

Malam Nasi putih

Ayam goreng

Tempe goreng

½ porsi ptg

sdg

1 ptg sdg

87,5 Kal

75 Kal

75 Kal

237,5 Kal

22/11/15 Pagi Nasi uduk ½ porsi 180 Kal 345 kal

22

Page 23: Diagnostik Holistik Lia

Telur dadar

Teh 1 butir

1 gelas

125 Kal

40 Kal

Siang Nasi putih

Sayur lodeh

Tempe goreng

Pisang ambon

½ porsi

1mangkuk

1 ptg sdg

1 buah

87,5 Kal

61 Kal

75 Kal

74,2 Kal

298 Kal

Malam Nasi putih

Ayam goreng

Perkedel kentang

Sayur asem

½ porsi

1/2 ptg sdg

1 ptg sdg

1 mangkuk

87,5 Kal

50 Kal

102,5Kal

75 Kal

365 Kal

23/11/15 Pagi Mie goreng

Susu

1/2piring

1 gelas

205 Kal

125 Kal

330 Kal

Siang Nasi putih

Sarden

Tempe

Sayur bayam

½ gelas

1 ptg sdg

1 ptg sdg

1/2mangkuk

87,5 Kal

150 Kal

75 Kal

30 Kal

342,5 Kal

Malam Nasi putih

Sate ayam

½ gelas

1/2piring

87,5 Kal

150 Kal

237,5 Kal

Total Perhitungan Kalori Sehari

Kalori : 650 + 1008 + 910 / 3 = 856 Kalori

Kebutuhan gizi An.B :

IMT = BB(kg)/TB2 (m)

=10/(0,78) 2

= 16,67

BMR = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) - (4,7 x U)

= 655 + (9,6 x 11) + (1,8 x 78) - (4,7 x 1,5)

= 655 + 105,6 + 104,4 – 7,05

= 857,95 kal/cm/24 jam

Specific Dynamic Action = 10% x BMR

23

Page 24: Diagnostik Holistik Lia

= 85,79kal

Tambahan kalori untuk aktifitas fisik = 20% x BMR

= 171,59 kal

Tambahan kalori untuk pertumbuhan = 2 kal / kgBB

= 12 kal

Kebutuhan kalori total = BMR + SDA + Aktifitas fisik + Pertumbuhan

= 857.95 + 85.79 + 171.59 +12

= 1.127,33 kal

Kesimpulan :

Setelah menghitung kebutuhan kalori, juga dengan melihat food recall

pasien selama 3 hari maka dapat disimpulkan bahwa setiap harinya menu

makan pasien kurang dari jumlah energi/kalori dan kandungan gizi yang

dibutuhkan setiap harinya.

Pola Dukungan Keluarga

a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga :

Orang tua pasien senantiasa memberikan dukungan kepada An. A agar

dapat sembuh dari penyakitnya dengan cara mengantar pasien berobat ke

dokter untuk kontrol penyakit serta jika terdapat keluhan dan

mengingatkan pasien untuk minum obat dari dokter secara rutin.

Selain itu, orang tua pasien juga mendaftarkan keluarganya untuk memiliki

jaminan kesehatan dari Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) sehingga

pasien dapat terus rutin berobat sampai keluhan tidak muncul kembali.

b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga :

Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit yang diderita

oleh An. B, sehingga mereka tidak dapat mencegah faktor-faktor yang

dapat memperburuk atau faktor-faktor yang dapat menyebabkan

menularnya penyakit seperti menutup mulut ketika batuk.

Pasien tinggal di rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan.

Ventilasi udara yang sangat kurang, sehingga membuat sirkulasi udara di

24

Page 25: Diagnostik Holistik Lia

dalam rumah tidak baik. Keadaan lingkungan rumah yang padat dan

adanya beberapa tetangga yang sedang pengobatan paru.

Identifikasi Permasalahan yang didapat Dalam Keluarga Terdapatnya salah satu tetangga yang menderita penyakit tuberkulosis paru

dan sering melakukan kontak terhadap An. A serta anggota keluarga yang

lain.

Pasien tinggal di rumah tidak memenuhi syarat rumah sehat, seperti

kurangnya ketersediaan ventilasi udara dan pencahayaan yang kurang.

Keadaan lingkungan perumahan pasien padat penduduk.

Pasien dan keluarga jarang mengkonsumsi sayuran dan buah- buahan

sehingga gizi makanan tidak seimbang.

Diagnosis Holistik1. Aspek Personal : (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)

Orang tua pasien datang untuk mengantarkan pasien berobat ke puskesmas

merupakan kesadaran orang tua pasien yang menginginkan anaknya sembuh

dari penyakitnya. Orang tua pasien mengkhawatirkan penyakit yang diderita

pasien akan dapat mengganggu tumbuh kembang anaknya, Orang tua pasien

beranggapan bahwa pasien tertular tetangganya dan salah satu keluarga yang

dekat dengan rumahnya.

Dengan datangnya ke puskesmas, orang tua pasien berharap pasien dapat

sembuh sempurna dari penyakit yang dideritanya.

2. Aspek Klinik : (diagnosis kerja dan diagnosis banding)

Untuk menegakkan diagnosa tuberkulosis paru pada anak dapat digunakan

scoring TB yang berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, dan

pemeriksaan penunjang .

Dari hasil scoring TB didapatkan scoring 8 (TB + jika scoring ³6), maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

o Diagnosis Kerja : Tuberkulosis paru

o Diagnosis Banding : Pneumonia

25

Page 26: Diagnostik Holistik Lia

3. Aspek Risiko Internal : (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah

kesehatan pasien)

4. Pola Makan

Pola makan pasien teratur sebanyak tiga kali sehari dengan macam-macam

menu pada setiap harinya, asupan kalori pasien kurang dari kalori yang

dibutuhkan pasien dan menurut keterangan dari ibu pasien, pasien hanya

makan sedikit sayur-sayuran walaupun ibu pasien memasak sayuran setiap

hari. Pasien juga jarang mengkonsumsi buah-buahan.

5. Aspek Psikososial Keluarga : (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi

masalah kesehatan pasien)

Kurangnya pengetahuan orang tua terhadap penyakit yang di derita oleh

pasien yang. Pasien juga tinggal di rumah yang kurang sehat dimana kurang

tersedianya ventilasi dan pencahayaan yang kurang. Pasien juga tinggal di

lingkungan keluarga yang dimana ayahnya menderita TB

6. Aspek Fungsional : (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari

baik di dalam maupun di luar rumah, fisik maupun mental)

Aktivitas pasien menjadi menurun semenjak sakit ini. Fungsi anggota

tubuh yang lain pada pasien masih baik tetapi tidak terlalu kuat.

Rencana Penatalaksanaan

Tabel 7 Rencana PenatalaksanaanAspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang Diharapkan

Aspek

Personal

Menjelaskan mengenai

TB Paru adalah penyakit

kronik yang

membutuhkan

pengobatan yang

berkelanjutan &

memerlukan ketekunan

berobat.

Menjelaskan

mengenaiTB paru

merupakan penyakit

Pasien dan

orang tua

pasien

Saat pasien

berobat ke

Puskesmas

Mengurangi kecemasan

pasien dan orang tua

Pasien dan orang tuanya

mengetahui penyakitnya

Pasien meminum obat

secara teratur sehingga

pasien dapat sembuh

Mencegah terjadinya

penularan TB Paru pada

keluarga ataupun orang

di sekitar pasien serta

26

Page 27: Diagnostik Holistik Lia

yang dapat disembuhkan

dengan syarat pasien

selalu meminum obat

yang teratur sesuai

dengan yang dianjurkan

dokter.

Menjelaskan mengenai

penularan TB Paru

hanya terjadi dari orang

dewasa kepada anak-

anak dan bukan

sebaliknya

Untuk meningkatkan

kepatuhan pasien dalam

meminum obat, orang

tua harus menjadi

pengawas minum obat

(PMO) yang benar.

Menganjurkan orangtua

untuk melakukan

screening TB sebagai

langkah pemeriksaan

kontak serumah.

memastikan sumber

penularan TB paru pada

pasien.

Aspek

Klinis Memberikan obat TB

paru secara rutin selama

minimal 6 bulan dengan

dosis kombinasi tetap

berdasarkan WHO Dan

PP IDAI

Obat TB (WHO) : Bb 8-

11 kg

2RHZ/4RH

2 tablet sehari selama 2

Pasien dan

orangtua

Saat

berobat ke

Puskesmas

Pasien mampu

meminum obat TB

paru secara teratur

minimal selama 6

bulan.

27

Page 28: Diagnostik Holistik Lia

bulan(fase inisial) dan 2

tablet sehari selama 4

bulan (fase lanjutan)

Dosis 2 RHZ (75/50/150

Mg) 4 bulan RH (75/50

Mg).

Aspek

Interna

Mengajarkan etika batuk

yang baik kepada pasien

dan keluarga seperti

menutup mulut saat

batuk

Menganjurkan pasien

untuk mengonsumsi

makanan tinggi serat

seperti sayuran dan buah

Pasien dan

orang tua

pasien

Saat

berobat ke

puskesmas

dan saat

kunjungan

ke rumah

pasien.

Pasien mau merubah

kebiasaan.

Pasien mendapatkan

gizi yang seimbang

dan sesuai

kebutuhan pasien.

Aspek

Psikososial

keluarga

Menjelaskan kepada

orang tua pasien tentang

penyakit pasien dan

pengobatannya.

Menjelaskan kepada

orang tua mengenai

pentingnya ventilasi dan

pencahayaan sinar

matahari pada rumah dan

menghindarkan pasien

dari terpajannya asap

rokok.

Orang tua

pasien

Dan kader

lingkunga

n sekitar

rumah

pasien

Saat

kunjungan

ke rumah

Keluarga pasien

dapat memahami

pengobatan yang

diberikan untuk

membantu

kesembuhan pasien.

Memberi

pengetahuan pada

keluarga pasien

mengenai cara

pencegahan

penularan penyakit

TB paru serta

mengeliminasi faktor

resiko

berkembangnya

penyakit TB paru

28

Page 29: Diagnostik Holistik Lia

Menjelaskan kepada

orang tua untuk

menghindarkan anaknya

kontak dengan penderita

TB atau menggunakan

alat pelindung diri seperti

masker bila menderita

ISPA serta

menganjurkan orang tua

untuk membawa pasien

ke pusat kesehatan untuk

rutin melakukan kontrol

pengobatan TB dan

mengevaluasi efek

samping pengobatan TB

Menjelaskan tentang

penyakit TB kepada

kader sekitar lingkungan

rumah dan berkerjasama

mencari warga dengan

gejala klinis mirip TB

untuk menjalani

pemeriksaan screening

TB di puskesmas

pada pasien dan

dalam keluarga.

Mencegah terjadinya

penularan TB Paru

pada anak dari orang

dewasa disekitarnya

ataupun orang di

sekitar pasien serta

memastikan sumber

penularan TB paru

Aspek

fungsional

Menyarankan

Untuk istirahat yang

cukup.

Pasien dan

orang tua

Saat

berobat ke

Puskesmas

dan saat

kunjungan

ke rumah

Mencapai kondisi

kesehatan yang

optimal agar dapat

beraktivitas seperti

biasa dan mencegah

komplikasi yang

terjadi.

29

Page 30: Diagnostik Holistik Lia

Prognosis1. Ad Vitam : Ad Bonam

2. Ad Sanationam : Dubia Ad Bonam

3. Ad Functionam : Ad Bonam

30