Managemen Sekolah

17
 MAKALAH MANAJEMEN KOMPONEN-KOMPONEN SEKOLAH Disusun oleh: Ade Romadhoni  Nur Rofikoh Muhammad Imam Bustanul Arifin Dwi MKU Manajemen Sekolah Universitas Negeri Semarang 2014

description

Sekolah

Transcript of Managemen Sekolah

MAKALAH MANAJEMEN KOMPONEN-KOMPONEN SEKOLAH

Disusun oleh:Ade RomadhoniNur RofikohMuhammad Imam Bustanul ArifinDwi

MKU Manajemen SekolahUniversitas Negeri Semarang2014Kata PengantarSyukur Alhamdulillah kami haturkan yang setinggi-tingginya untuk Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan pertolongannya, makalah menejemen sekolah: komponen-komponen menejemen sekolah bisa terselesaikan. Makalah ini akan membahas tentang komponen- komponen dalam manajemen sekolah. Karena hal yang paling penting dalam implementasi manajemen berbasis sekolah adalah manajemen terhadap komponen- komponen sekolah itu sendiri. Ada tujuh komponen sekolah yang harus dikelola dengan baik, antara lain kurikulum dan program pengajaran, tenaga kependidikan, kesiswaan, keuangan, sarana prasarana pendidikan, pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat, serta manajemen pelayanan khusus lembaga pendidikan.Dalam penyusunan makalah ini tentunya mamiliki banyak kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu saran dan kritik sangat ditunggu adanya. Semoga makalah ini bisa bermanfaat.

Semarang, 1 Oktober 2014

Penulis

Daftar IsiKATA PENGANTAR...DAFTAR ISI..BAB I...1. Latar Belakang2. Rumusan masalah..3. Tujuan Pembelajaran.BAB II.A. Manajemen Kurikulum.B. Manajemen Peserta Didik.C. Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan.D. Manajemen Anggaran BiayaE. Manajemen Hubungan Sekolah dengan MasyarakatF. Manajemen Layanan KhususBAB III Kesimpulan..

BAB 1A. Latar BelakangTerdapat perbedaan antara manajemen sekolah dengan manajemen pendidikan. Manajemen sekolah merupakan bagian dari manajemen pendidikan, sedangkan manajemen pendidikan memiki cakupan yang jauh lebih besar bila dibandingkan dengan manajemen sekolah. Manajemen sekolah hanya terbatas pada satu sekolah saja, sedangkan manajemen pendidikan meliputi seluruh komponen system pendidikan.Manajemen komponen-komponen sekolah merupakan hal yang sangat penting dalam implementasi manajemen berbasis sekolah adalah manajemen terhadap komponen- komponen sekolah itu sendiri. Ada tujuh komponen sekolah yang harus dikelola dengan baik, antara lain kurikulum dan program pengajaran, tenaga kependidikan, kesiswaan, keuangan, sarana prasarana pendidikan, pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat, serta manajemen pelayanan khusus lembaga pendidikan.B. Latar Belakang1. Mengetahui komponen manajemen-manajemen sekolah2. Mengetahui seluk beluk manajemen kurikulum3. Mengetahui mengenai manajemen peserta didik4. Mengetahui mangenai manajemen personal5. Mengetahui mengenai manajemen anggaran biaya6. Mengetahui mengenai manajemen layanan khususC. Tujuan PembelajaranSetelah menyelesaikan bab ini, mahasiswa diharapkan dapat:1. Menyebutkan komponen-komponen manajemen sekolah2. Menjelaskan kegiatan-kegiatan yang termasuk manejemen kurikulum3. Menjelaskan ruang lingkup pengembangan SDM di sekolah4. Menjelaskan fungsi layanan kusus5. Menjelaskan tujuan husemas

BAB IIA. Manajemen KurikulumKurikulum berasal dari kata curere yang dikata bendakan menjadi curiculum yang secara epistemologi dapat diartikan jarak yang ditempuh oleh pelari atau dalam pacuan.Sedangkan Manajemen Kurikulum adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan sungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinyu terhadap situasi belajar secara efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.Secara operasional manajemen kurikulum itu meliputi 3 kegiatan pokok,1. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru/ pengajar1. Pembagian tugas guru yang dijabarkan dari struktur program pengajaran, dan ketentuan tentang beban mengajar wajib bagi guru1. Tugas guru dalam mengikuti jadwal pelajaran1. Tugas guru dalam kegiatan Proses Belajar Mengajar (PBM)1. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas peserta didik/ siswaKegiatan-kegiatan peserta didik demi suksesnya PBM tertera dalam jadwal kegiatan belajar yang telah disusun oleh sekolah secara pedagogisbeserta jadwal tes/ulangan/ujian, dan jadwal kegiatan belajar yang diatur sendiri oleh siswa dalam strategi mensukseskan hasil studinya1. Kegiatan yang berhubungan dengan seluruh sivitas akademikaKegiatan ini merupakan sinkronisasi :1. Segala kegiatan sekolah kurikuler, ekstrakurikuler, akademik/ non akademik1. Hari-hari kerja1. Libur1. Hri-hari besar nasional/ agama, dan lain sebagainyaAda satu lagi tambahan dalam operasional manajemen kurikulum, yaitu1. Kegiatan-kegiatan penunjang proses belajar mengajarDisamping ketiga pokok diatas, nampaknya masih perlu diketengahkan kegiatan-kegiatan penunjang PBM untuk dibahas, yaitu :1. Bimbingan-Penyuluhan (BP)1. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)1. Perpustakaan

B. Manajemen Peserta DidikManajemen Peserta Didik ( Siswa ) adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara continu terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar dapat mengikuti proses belajar mengajar (PBM) secara efektif dan efisien , demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.Manajemen peserta didik menunjuk pada kegiatan-kegiatan diluar kelas dan dalam kelas. Kegiatan-kegiatan diluar kelas meliputi:1. Penerimaan peserta didik baru meliputi: (berdasarkan NEM).2. Pencatatan peserta didik baru dalam Buku Induk dan Buku Mapper.3. Pembagian seragam sekolah beserta kelengkapannya,seragam praktikum, seragam pramuka dengan tata tertib penggunaanya.4. Pembagian Kartu Anggota Osis beserta Tata Tertib sekolah yang harus dipatuhi (termasuk sanksi terhadap pelanggaranya).5. Pembinaan peserta didik dan pembinaan kesejahteraan peserta didik.

Kegiatan-kegiatan di dalam kelas meliputi:1. Pengelolaan kelas (menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya PBM).2. Interaksi belajar mengajar yang positif.3. Perhatian guru terhadap dinamika kelompok belajar, demi kelancaran CBSA.4. Pemberian pengajaran remidial, bagi yang lambat belajar / yang memerlukan.5. Pelaksanaan presensi secara kontinu.6. Perhatian terhadap pelaksanaan tata tertib kelas.7. Pelaksanaan jadwal pelajaran secara tertib.8. Pembentukan pengurus kelas dan pengorganisasian kelas9. Penyediaan alat / media belajar lainnya.10. Penyediaan alat / bahan penunjang belajar lainya.

Dalam kegiatan manajemen peserta didik ada beberapa hal yang sangat penting, yaitu Pembinaan Peserta Didik, Menangkal Kenakalan Anak / Remaja (Juvenile delinquency) dan penanggulangan penyalahgunaan Narkotika, ganja, alkohol, dan sebagainya.Pembinaan Peserta DidikPada hakekatnya, tujuan dan pembinaan dan pengembangan peserta didik itu sesuai degan Tujuan Pendidikan Nasional. Indonesia yang tercantum dalam GBHN. Peserta didik sebagai kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional, harus dipersiapkan sebaik-baiknya serta dihindarkan dari segala kendala yang merusaknya, dengan memberikan bekal secukupnya dalam kepemimpinan Pancasila, pengetahuan, keterampilan, kesegaran jasmani, keteguhaniman, kekuatan mental, patriotisme, idealisme, kepribadian nasional, kesadaran nasional, daya kreasi dan budi pekerja luhur serta penghayatan dan pengalaman Pancasila.Maksud pembinaan peserta didik adalah mengusahakan agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia seutuhnya sesuai tujuan pendidikan nasional. Berdasarkan Pancasila. Tujuan pembinaan peserta didik adalah meninhkatkan peran serta dan inisiatifnya untuk menjaga dan membina sekolah sebagai wiyatamandala, sehingga terhindar dari usaha pengaruh yang bertentangan dengan kebudayaan nasional, menumbuhkan dayatangkal terhadap pengaruh negatif yang datang dari luar lingkungan sekolah; memantapkan kegiatan kokurikuler dan ekstrakulikuler dalam menunjang pencapaian kurikulum; meningkatkan apresiasi dan penghayatan seni; menumbuhkan sikap berbangsa dan bernegara; serta meningkatkan kesegaran jasmani dan rohani serta rekreasi, dalam wadah Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).Manangkal Kenakalan Anak RemajaKenakalan Anak (Juvenile Delinquency) sebagai perbuatan anti sosial atau perbuatan penyelewengan / pelanggaran terhadap norma masyarakat yang dilakukan oleh anak / remaja tidak pernah luput dari perhatian kita.penyelengan norma kelompok yang bersifat anti sosial antara lain adalah:1. Ngebut , yaitu mengendarai kendaraan bermotor dengan kecepatan melampaui kecepatan maksimum yang ditentukan.sehingga dapat mengganggu atau membahayakan pemakai jalan yang lain.2. Peredaan Pornografi di kalangan pelajar, baik dalam bentuk gambar-gambar cabul, majalah dan cerita porno, yang merusak moral maupun peredaran obat-obat perangsang nafsu seksual.3. Berpakaian dengan dipandang mode yang tidak selaras dengan selera nasional kita sehingga dapat dipandang tidak sopan dimata kita.4. Membentuk kelompok atau gang dengan norma-norma yang menyeramkan seperti gadis tanpa BH, pemuda anti celana dalam, berpakaian acak-acakan, dan sebagainya.5. Anak-anak yang suka membuat pengrusakan-pengrusakan terhadap barang atau milik orang lain seperti mencuri, membuat corat coret yang mengganggu keindahan lingkungan, mengadakan sabotase dan sebagainya.6. Anak-anak yang senang melihat orang lain celaka akibat ulah dan perbuatannya, misalnya membuat lubangan atau menyiramkan minyak di jalan sehingga pengendara yang terperosok atau terpeleset dan jatuh berkelopatan sampai cedera karenanya.Untuk menangkal dan menanggulangi kenakaln anak tersebut perlu diketahui secara dini dan seksama tentang penyebab-penyebabnya seperti:a. Faktor perkembangan jiwa pada periode pubertasb. Faktor lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat

C. Manajemen Pendidik dan Tenaga KependidikanDalam pendidikan, sumber daya yang paling penting adalah sumber daya manusia. Dalam pendidikan, jenis sumber daya berdasarkan ruang lingkup keterlibatannya ke dalam penyelenggaraan pendidikan dibagi menjadi SDM Pendidikan dalam sekolah dan SDM Pendidikan luar sekolah. Sedangkan jika dilihat dari segi tugas pokoknya, dibedakan menurut tenaga teknis, tenaga administrative, dan tenaga penunjang. Dalam PP/1992 tentang Tenaga Kependidikan dikelompokkan menjadi tenaga pendidik (pembimbing, pengajar, pelatih), pengelola, pengawas, laboran, teknisi sumber belajar, peneliti, dan penguji. Persoalan pokok dalam pembinaan tenaga kependidikan adalah pembinaan etos kerja. Pembinaan etos kerja merupakan bagian dari pembinaan tata nilai. Pada pengembangan mutu SDM ini yang paling banyak dilakukan pembinaan keterampilan untuk melakukan sesuatu yang nyata. Akan tetapi membentuk keinginan bagaimana melakukan pekerjaan itu sebaik- baiknya kurang diperhatikan. Hal ini dapat terwujud jika kemampuan menghasilkan menghasilkan sesuatu yang bermutu itu ditunjang oleh etos kerja, motivasi tinggi untuk berprestasi. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk memupuk etos kerja adalah dengan menciptakan suasana kerja yang mengantarkan perilaku karyawan atau guru ke arah yang lebih produktif secara langsung mengubah sikap, pandangan, harapan, dan keterampilan yang lebih efektif yang sekarang sudah tidak sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman. Dan ini tantangan para manajer atau pimpinan pendidikan.Manajemen Sumber Daya Manusia PendidikanManajemen sumber daya manusia pendidikan merupakan suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer, dan tenaga kerja lainnya dalam bidang pendidikan untuk dapat menunjang aktifitas bidang pendidikan demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia PendidikanTujuan dari sumber daya manusia pendidikan, diantaranya :1. Dapat membantu para staf manajemen sumber daya pendidikan yang berhubungan dengan masalah- masalah kepegawaian, memastikan perlindungan keselamatan kerja, dan menciptakan sebuah prosedur yang memungkinkan para karyawan pendidikan bekerja secara efisien.1. Dapat memberikan bantuan dalam proses negosiasi dan mengelola kontrak kerja.1. Memudahkan untuk pengadaan pendidikan dan pelatihan.1. Menjadikan sebuah komunikasi yang memadai agar tenaga kerja atau pegawai berjalan efektif.1. Dapat membantu program pendidikan yang dilaksanakan sebelumnya dapat ditetapkan prioritas- prioritas sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya serta disesuaikan dengan aturan yang ada seperti legalitas formal.1. Upaya meningkatkan kinerja agar dapat memberi sumbangan bagi pencapaian tujuan.1. Agar dapat mendukung dalam pencapaian tujuan organisasi melalui upaya- upaya yang dapat mengembangkan kompetensi sumber daya manusia pendidikan dalam menjalankan peran dan tugasnya dalam suatu organisasi.1. Upaya peningkatan kualitas pendidikan yang berimplikasi pada perlunya sekolah mempunyai sumber daya manusia pendidikan baik pendidik maupun sumber daya manusia lainnya untuk berkinerja secara optimal.1. Untuk menangani berbagai masalah pada ruang lingkup tenaga kependidikan dan tenaga kerja lainnya, serta untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau lembaga tenaga kependidikan mencapai tujuan yang telah ditentukan.Komponen pokok dalam proses Manajemen Sumber Daya Manusia pendidikanAda beberapa komponen pokok dalam manajemen sumber daya pendidikan, diantaranya :1. Perencanaan Tenaga KerjaDalam hal ini merencanakan jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat serta untuk memnuhi kebutuhan yang dibutuhkan guna mencapai tujuan organisasi dan dapat memperoleh SDM yang sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan. Ada lima aspek yang menjadi dasar perencanaan SDM pendidikan, diantaranya :1. Faktor strategi dan tujuan organisasi, analisis kebutuhan SDM pendidikan dan sumber pengadaan, baik melalui internal dan eksternal harus dilakukan.1. Peramalan kebutuhan.1. Penentuan kebutuhan.1. Analisis ketersediaan.Perencanaan SDM pendidikan penting untuk mengidentifikasi kebutuhan kemampuan karyawan bagi organisasi di masa depan dan pengembangan SDM yang dilakukan.1. Perolehan Dan Penempatan Sumber Daya ManusiaDalam hal ini menyangkut recruitment, seleksi, dan penempatan.1. Pengembangan Tenaga KerjaBagian ini meliputi pengembangan karir dan pengembangan kemampuan kerja. Pengembangan karir berkaitan dengan penyusunan jalur karir yang merupakan urut- urutan posisi (jabatan) sesuai dengan struktur organisasi. Sedangkan pengambangan kemampuan kerja merupakan cara- cara kita untuk meningkatkan kemampuan karyawan baik secara informal maupun formal. Pengembangan tenaga kerja menunjukkan adanya peningkatan kualitas tenaga kerja sehingga dapat mengurangi ketergantungan organisasi untuk menarik karyawan baru dengan harapan untuk diarahkan dan mengubah SDM yang potensial menjadi tenaga kerja produktif.1. Penilaian Prestasi KerjaProses perancangan system penilaian kinerja secara umum, meliputi :1. Menentukan apa- apa yang akan dinilai.1. Menentukan kapan menilainya1. Menentukan siapa- siapa yang akan menilai1. Menentukan bagaimana menilainya.1. Pemberian KompensasiMerupakan pemberian balas jasa kepada karyawan, dapat berupa finansial maupun non finansial.1. Pemeliharaan Tenaga KerjaKecenderungan Utama Dan Krisis Yang Mempengaruhi Manajemen Sumber Daya Manusia PendidikanKecenderungan utama dan krisis yang mempengaruhi manajemen sumber daya manusia pendidikan adalah :1. Biaya yang dikaitkan dengan faktor sumber daya manusia1. Krisis produktifitas1. Kompleknya perubahan yang terjadi1. Masalah personalia yang terjadi di tempat kerja

D. Manajemen Anggaran BiayaMerupakan Proses kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinu terhadap biaya operasional sekolah sehingga kegiatan operasional pendidikan semakin efektif dan efisien, demi membantu tercapai tujuan yang di tetapkan. Secara garis besar kegiatan meliputi pengumpulan/penerimaan dana yang sah (SPP, sumbangan BP3, donasi, dan usaha halal lainya) , penggunaan dana, dan pertanggungjawaban dana kepada pihak-pihak terkait yang berwenang.Proses berlangsungnya pengelolaan anggaran biaya. Dana masuk/datang (input), kemudian setelah dilakukan perencanaan anggaran (budgeting), lalu digunakan dalam pelaksanaan proses/operasional pendidikan (throughput), dan akhirnya dipertanggung jawabkan bersama hasil usaha (output) yang dihasilkan.Menjelang atau pada awal tahun pelajaran, pimpinan sekolah membuat perencanaan anggaran (budgeting) bersama dengan dewan guru, yang disebut Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) untuk diajukan kepada kakanwil Depdiknas Provinsi untuk mendapatkan persetujuan/saran perbaikan, kemudian diajukan kepada Badan Pembantu Pelaksanaan Pendidikan (BP3) untuk persetujuan/kategori SPP oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat 1, sehingga jadilah APBS yang sah untuk dapat dilaksanakan atau dioperasionalkanPada hakikatnya yang diadministrasikan sekolah adalah anggaran/biaya pendidikan, bukan mengadministrasikan uangnya seperti yang dikelola oleh bank, sebagai dasar hukum tata usaha keuangan negara yang tercantum dalam pasal 21 UUD 1945 tentang anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).1. Beberapa kelengkapan yang diperlukan dalam penyelenggaraan tata usaha keuangan sekolah1. Kutipan dasar isisan (DIK) yang menyangkut perincian biaya bagi sekolah yang bersangkutan1. Buku register SPM (Surat Perintah Menguangkan) sebagai buku bantu1. SPM dikeluarkan oleh KPN (Kantor Perbendaharaan Negara) atas dasar Surat Permintaan Pembayaran (SPP)1. Pembayaran SPM harus melalui Bendaharawan dan dibukukan dalam bentuk kas umum1. Buku bantu/ buku harian yang digunakan untuk melakukan pencatatan harian1. Buku kas umumBuku ini digunakan secara umum yaitu unutk mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran unag, dan juga memuat secara umum bagian, pos, dan mata anggaran yang berhubungan dengan penerimaan atau pengeluaran yang baik berupa uang tunai di bank atau giro POSAda dua jenis buku kas umum1. Buku kas umum berbentuk skontroBuku ini sangat sederhana, tidak banyak kolomnya, kolom uraian dapat digunakan untuk uraian penerimaan dan uraian pengeluaran. Buku ini dapat digunakan apabila bendaharawan harus mengelola banyak amata anggaran (10 jenis atau lebih, sesuai instruksi mendikbud tertanggal 16 september 1983 No. 13/M/1983)1. Buku kas umum tebelaris Buku ini memuat banyak kolom yang diperlukan, sesuai banyaknya pos mata anggaran penerimaan/pengeluaranBeberapa hal yang pelu diperhatikan oleh seorang bendaharawan dalam mengunakan buku kas umum, yaitu1. Sebelum buku itu digunakan, maka harus dihitung dulu jumlah halaman dan ditanda tangani oleh bendaharawan serta diketahui oleh atasan langsung1. Disampul depan diberi tabel, kemudian tiap halaman diberi nomor halaman serta diparaf oleh bendaharawan1. Kecuali ada ketentuan lain lain dari pejabat/atasannya maka buku kas umum harus dikerjakan sendiri oleh bendaharawan/pemegang kas1. Setiap akhir bulan dilakukan penutupan buku, sehingga nampak saldo lebih/kurangnya1. Bila satu halam tidak mencukupi untuk mencatat pembukuan satu bulan itu maka diterangkan dipindahkan ke halaman...1. Pemindahan saldo lebih /kurang pada bulan berikutnya1. Saldo lebih/positif dipindahkan ke jalur penerimaan (di kiri)1. Saldo kurang/negatif dipindahkan pada jalur pengeluaran (di kanan)1. Penutupan buku kas agar dicatata dalam register penutupan kas (keputusan menteri keuangan no. 332N/1976 Pasal 10)1. Penerimaan dan pembayaran gaji/uang lembur diajukan ke KPN dengan format surat permintaan pembayaran yang ditandatangani oleh bendaharawan dan kepala sekolah1. Arsip bukti pengeluaranBukti pengeluaran uang dipertanggung jawabkan (UUDP) merupakan lampiran dari surat pertanggung jawaban rutin (SPJR) dibuat secara bulanan, dan telah dikirim paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.1. Laporan keuanganDisamping SPJR bulanan, bendaharawan harus mengirimkan laporan keuangan triwulan dan tahunan, dengan menggunakan format yang sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku1. Hal yang perlu diperhatikan pengelolaan SPP1. SPP tidak dapat langsung digunakan oleh sekolah, tetapi harus disetorkan seluruhnya dan pada waktunya1. Untuk sekolah menengah yang jauh letaknya dari Kantor Cabang BRI, bendahara dapat menyetorkan melalui wesel pos kepada cabang BRI yang bersangkutan1. Satu hari setelah tanggal penyetoran penerimaan SPP kepada cabang BRI atau kantor pos, kepala sekolah yang bersangkutan mengirim tim dasar bukti setoran SPP atau salinan resi wesel pos kepada kakanwil Depdiknas1. Kepala sekolah wajib menyampaikan laporan triwulan kepada kakanwil Depdiknas mengenai data fisik dan penyetoran SPP dengan tebusan kepada Kepala Kantor Wilayah Ditjen1. Pemeriksaan Kas oleh Atasan Langsung1. Prosedur Pemeriksaan KasPemeriksaan kas wajib dilakukan secara mendadak agar dapat diketahui keadaan sebenarnya seluruh uang kas yang dikelola oleh bendaharawan1. Pembuatan berita Acara Pemeriksaaan KasSebagai Lampiran Berita Acara Pemeriksaan Kas adalah:1. Register Penutupan Kas1. Surat Pernyataan Bendaharawan1. Tindakan korektif yang telah dilakukan atasan secara langsung terhadap kekurangan-kekurangan administratif dan fisik yang dijumpaiPada pemeriksaan kas, serta komentar lainnya yang wajib disampiakan kepada:1. Pejabat eselon II atau yang disamakan1. Inspektur Jendral1. Bendaharawan yang diperiksa

E. Manajemen Hubungan Sekolah dengan MasyarakatManajemen hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu untuk mendapatkan simpati dari masyarakat pada umumnya serta dari publiknya. Pada hakekatnya sekolah merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, khususnya masyarakat pabliknya seperti pendidikan (BP3) dan atasan langsungnya. Selain itu sekolah juga menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, orang tua dan masyarakat. Simpati yang didapatkan dari publiknya akan menambah animum masyarakat terhadap sekolah tersebut, yang berarti menambah masukan yang sangat berharga. Untuk menambah simpati upaya yang dilakukan ialah meningkatkan layananya kepada masyarakat, menampilkan produk-produk unggulanya serta prestasi-prestasi yang menonjol yang berakibat baik harus dimanfaatkan untuk usaha-usaha seperti diatas.Sekolah harus tetap merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat, sekolah juga meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta dapat membangun diri seseorang agar dapat bertanggung jawab dalam hal apapun dan juga menanamkan pada diri seseorang agar peduli terhadap pembangunan masyarakat, bangsa dan negaranya.Hal ini berarti bahwa sekolah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapa ikut bertanggung jawab secara tidak langsung terhadap pelaksanaan pendidikan, sehingga hasil pendidikan bermanfaat bagi masyarakat, diantara dalam mengisi kebutuhan tenaga kerja.Fungsi tujuan manfaat dan bentuk-bentuk operasional HUSEMAS sebagai berikut:1. Fungsi pokok HUSEMAS adalah menarik simpati masyarakat pada umumnya serta publik khususnya, sehingga dapat meningkatkan relasi serta animum masyarakat terhadap sekolah.2. Tujuan dari HUSEMAS adalah menngkatkan popularitas sekolah dimata masyarakat, sehingga prestis sekolah dapat meningkat pula.3. Manfaat dari HUSEMAS adalah menambah simpati masyarakat yang dapat meningkatkan harga diri sekolah, serta dukungan masyarakat terhadap sekolah secara spiritual dan material atau finansial.4. Bentuk-bentuk dari HUSEMAS ada bermacam-macam tergantung pada kreativitas sekolah, kondisi dan situasi sekolah, fasilitas dan sebagainya.a. Dibidang sarana akademik tinggi rendahnya prestasi lulusan (kuantitas dan kualitas, penelitian, karya ilmiah lokal, nasional, internasional).b. Dibidang prasarana pendidikan gedung atau bangunan sekolah termasuk ruang-ruang belajar, ruang praktikum, ruang kantor, dan sebagainya.c. Dibidang sosial sekolah dengan masyarakat sekitarnya seperti kerja bakti, perayaan-perayaan hari besar nasional atau keagamaan, pengamanan lingkungan, tamanisasi, kebersihan, sanitasi dan sebagainya.d. Kegiatan karya wisata juga bisa dijadikan sarana HUSEMAS.5. Kegiatan olahraga kesenian juga dapat merupakan sarana HUSEMAS misalnya dalam perseni.6. Menyediakan fasilitas sekolah untuk kepentingan masyarakat sekitar seperti lapangan olahraga, aula auditorium, gamelan atau band dan lain-lain.7. Mengikut sertakan aktivitas akademika sekolah dalam kegiatan-kegiatan masyarakat sekitarnya seperti karangtaruna, siskampling, dan sebagainya.8. Mengikut sertakan tokoh-tokoh atau pemuka-pemuka masyarakat dalam kegiatan kurikuler dan ekstrakulikuler sekolah seperti kesehatan, koperasi sekolah, dan lain-lain.9. Dan masih banyak lagi kegiatan operasional HUSEMAS yang dapat dikreasikan sesuai situasi kondisi serta kemapuan pihak terkait.Adapun sifat hubungan sekolah dengan masyarakat dapat merupakan:a. Hubungan timbal balik b. Hubungan yang bersifat sukarelac. Hubungan yang bersifat kontinu atau berkesinambungand. Hubungan keluar kampus atau guna menambah simpati masyarakat terhadap sekolahe. Hubungan kedalam kampus atau guna menambah keyakinan tentang segala pemilikan material dan non material Dengan adanya hubungan-hubungan tersebut diatas dapatlah terjalin kreativitas serta dinamika kedua belah pihak yang inofative. Juga dapat menjadikan sekolah sebagai pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan bagi masyarakat. Jangan lupa untuk mengikutsertakan dunia usaha dan industri demi peningkatan mutu para lulusan sekolah dengan menampung sran-saran positif agar (output) lulusanya dapat senantiasa relevan dengan kebutuhan dunia usaha dan industri, sehingga dapat menampung tamatan sekolah secara maksimal.

F. Manajemen Layanan KhususManajemen layanan kusus meliputi manajemen perpustakaan, kesehatan, dan keamanan sekolah. manajemen komponen-komponen tersebut merupakan bagian dari MBS yang efektif dan efisien. Perkembangan iptek dan seni yang berlangsung begitu pesar pada masa sekarang menyebabkan guru tidak bisa lagi melayani kebutuhan anak akan informasi, dan guru juga tidak dapat mengandalkan apa yang diperolehnya dari bangku sekolahnya.Perpustakaan yang lengkap dan dikelola dengan baik memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan dan mendalamai pengetahuan yang diperolehnya di kelas melalui belajar mandiri, baik pada waktu-waktu kosong di sekolah maupun dirumah. Disamping itu juga memungkinkan guru untuk mengembangkan pengetahuan secara mandiri dan dapat mengajar dengan metode yang bervariasi.Manajemen layanan kusus lain adalah layanan kesehatan dan keamanan.Sekolah sebagai satuan pendidikan yang bertugas dan bertanggung jawab melaksanakan proses pembelajaran, tidak hanya bertugas mengembangkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap saja, tetapi juga harus menjaga dan menngkatkan kesehatan jasmani dan rohani peserta didik. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu.manusia yang memiliki kesehtan jasmani dan rohani (UUSPN, bab 11 pasal 4). Untuk kepentingan tersebut, disekolah-sekolah dikembangkan program pendidikan jasmani dan kesehatan, UKS dan berusaha meningkatkan program pelayanan melalui kerjasama dengan unit-unit kesehatan dinas setempat.Sekolah juga wajib menyediakan pelayanan keamanan kepada peserta didik dan pegawai yang ada di sekolah agar mereka dapat belajar dan melaksanakan tugas dengan nyaman dan tenang.