Malaria

Click here to load reader

download Malaria

of 32

description

malaria

Transcript of Malaria

Slide 1

MALARIADefinisiPenyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual di dlm darahEtiologiPlasmodium, genus plasmodium dari famili plasmodidaePada manusia ditemukan 4 spesies : vivax, malariae, ovale, falciparumJuga dapat menginfeksi burung, reptil dan mamaliaSifat dan DiagnostikFalciparumVivaxOvaleMalariaeDaur praeritrosit5,5 hr8 hr9 hr10-15 hrHipnozoit-++-Jmlh merozoit hati40.00010.00015.00015.000Skizon hati60 um45 um70 um55 umDaur eritrosit48 jam48 jam50 jam72 jamEritrosit yg dihinggapiMuda dan normositRetikulosit dan normositRetikulosit dan normosit mudaNormosiPembesaran eritrosit_+++-FalciparumVivaxOvaleMalariaeTitik2 eritrositMaurerSchuffnerSchuffner (James)ZiemannPigmenHitamKuning TengguliTengguli tuaTengguli hitamJmlh merozoit eritrosit8-2412-188-108Daur dlm nyamuk pd 27C10 hr8-9 hr12-14 hr26-28 hrEpidemiologiTersebar pada > 100 negara di benua afrika, asia, amerika (bag.selatan), daerah oceania dan kepulauan caribia.Di Indonesia, tersebar diseluruh kepulauan, terutama di kawasan timur indonesiaVektorNyamuk Anophelini genus AnophelesMetamorfosis sempurna :telur menetas larva pengelupasan kulit/eksoskelet 4x pupa nyamuk dewasa

Tempat perindukan*pantai : dgn tanaman bakau di danau pantai, rawa dan empang sepanjang pantai*pedalaman : yg ada sawah, rawa, empang, sal.irigasi, sungai*kaki gunung : dgn perkebunan/hutan*GunungPerilaku* aktivitas nyamuk sgt dipengaruhi kelembapan udara dan suhu* aktif menghisap darah hospes pada malam hari/sejak senja-dini hari* jarak terbang 0,5-3 km, tp dapat mencapai puluhan km krn dipengaruhi transportasi dan kencangnya angin* umur nyamuk dewasa di alam bebas 1-2 mggDaur HidupFase seksual eksogen (sporogoni) dlm badan nyamuk anophelesFase aseksuala. daur eritrosit dalam darah (skizogoni eritrosit)b. daur dlm sel parenkim hati (skizogoni eksoeritrosit)b.1. skizoni pra eritrosit/skizogoni eksoeritrosit primer stlh sporozoit msk dlm sel hatib.2. skizogoni eksoeritrosit sekunder yg berlangsung dlm hati10H.P. ( MAN )SPOROZOIT SEL HATI SKIZON SKIZOGONI PRA ERITRDARAH MEROZOIT ERITR >>TROPOZOIT SKIZOGONI ERITR( ASEKSUAL )ERITR MEROZOIT ERITR GAMETOSIT H.D. ( NYAMUK ANOPHELES ) ZIGOT OOKISTASPOROZOIT SPOROGONI ( SEKSUAL )ALAMI INDUKSI Manifestasi UmumGambaran karakteristik : demam periodik, anemia, splenomegaliKeluhan prodromal sblm terjadi demam : lesu, malaise, sakit kepala, sakit bag.belakang, merasa dingin di punggung, nyeri sendi dan tulang, anorexia, perut tdk enak, diare ringan (lbh sering pd p.vivax dan ovale, pd falciparum dan malariae keluhan prodromal tdk jelas bahkan gejala dpt mendadak)Demam klasik Trias Malaria 12St. Dingin, 15 - 60 menitmenggigil, gemetaran, gigi gemeletukSt. Panas (Febris), 1 - 4 jammuka merah, nadi cepat, panas badan St. Berkeringat (Sudoris), 1- 3 jam berkeringat banyak, temperatur turun, penderita merasa sehat

Trias malaria lbh sering terjadi pd p.vivaxPd p.falciparum, menggigil dpt berlangsung berat/tdk ada 13Periode demam lamanya 6 12 jam, diikuti periode bebas demam / apireksia :P. falciparum 12 jam P. vivax / ovale 36 jam P. malariae 60 jam AnemiaSplenomegali (setelah 3 hari infeksi akut, bengkak + nyeri + hiperemis)Perjalanan Infeksi Malaria15Serangan Primer Akhir masa inkubasi sampai akhir trias malaria (dingin, panas, berkeringat)Periode Latent - tanpa gejala, tanpa parasitemia- di antara 2 keadaan paroksismal Recrudesence (relaps jangka pendek)- berulangnya gejala klinik dan parasitemia dalam masa 8 minggu setelah akhir serangan primer- parasit daur eritrosit msk dlm sirkulasi darah 16Recurrence (relaps jangka panjang)- berulangnya gejala klinik dan parasitemia setelah 24 minggu serangan primer- parasit daur eksoeritrosit masuk ke dalam sirkulasi darah

Relapse / rechute - berulangnya gejala klinik setelah periode yang lama dari masa laten sp 5 th - o.k infeksi yang tidak sembuh atau bentuk eksoeritrositDiagnosisPx tetes darah untuk malaria, >> pada saat penderita demam/panas dpt meningkatkan kemungkinan ditemukannya parasit.a. apus darah tebal- cara terbaik untuk menemukan parasit malaria- (-) bila stlh diperiksa 200 lapang pandang dgn pembesaran kuat 700-1000x tdk ditemukan parasit- hitung parasit dpt dilakukan dgn menghitung jmlah parasit per 200 leukositb. apus darah tipis- untuk identifikasi jenis plasmodium, bila dgn preparat tebal sulit ditentukan- menggunakan pewarnaan giemsa- kepadatan parasit dinyatakan sbg hitung parasit, dpt dilakukan berdasar jmlh eritrosit yg mengandung parasit per 1000 sel darah merah-infeksi berat, bila jumlah parasit > 100.000/ul darah2. Tes Antigen : P-F test / Rapid antigen detection test- mendeteksi antigen dri P.Falciparum- mendeteksi laktat dehidrogenase dri plasmodium dgn cara immunochromatographic3. Tes Serologi- mendeteksi adanya antibodi spesifik terhadap malaria/pd keadaan dmn parasit sgt minimal- teknik indirect fluorescent antibody test, ELISA, radio-immunoassay4. PCR- dgn teknologi amplifikasi DNA- keunggulan : dpt memberikan hsl (+) walau jumlah parasit sgt sedikitKomplikasiTerutama pd P.Falciparum malaria berat : malaria serebral, anemia berat, gagal ginjal, edema paru, hipoglikemia, malaria algid (syok), DIC, Black water fever (hemoglobinuria). Gang. Metabolik, kelainan hati.PengobatanPRINSIP :Penderita tergolong :- malaria biasa (tanpa komplikasi) : peroral- malaria berat / dgn komplikasi : parenteral2. Penderita malaria hrs mendapatkan pengobatan yg efektif, tdk terjadi kegagalan pengobatan dan mencegah terjadinya transmisi yaitu dgn pengobatan ACT (Artemisinin Base Combination therapy)3. Pemberian ACT hrs berdasarkan hsl px malaria yg positif dan dilakukan monitoring efek/respon pengobatan4. Pengobatan malaria klinis/tanpa hasil px malaria memakai obat non-ACTPengobatan malaria biasa/tanpa komplikasi : ACTKombinasi dosis tetapCo-Artem- kombinasi artemeter (20 mg) + lumefantrine (120 mg)- dosis : 4 tablet 2x1 hr selama 3 harib. Artekin- kombinasi dihidroartemisinin (40 mg) + piperakuin (320 mg)- dosis : dosis awal 2 tablet, 8 jam kemudian 2 tablet, 24 jam dan 32 jam kemudian masing2 2 tabletb. Kombinasi ACT yg tidak tetap- Artesunat + meflokuin- Artesunat + amadiakuin- Artesunat + klorokuin- Artesunat + sulfadoxin pirimetamin- Artesunat + pironaridin- Artesunat + chiorproguanil dapson- Dihidroartemisinin + piperakuin + trimetoprim (artecom)- Artecom + primakuin- Dihidroartemisinin + naptokuinDi Indonesia yg tersediaKombinasi artesunat + amodiakuinArtesunate (50 mg/tab) 200 mg pd hari ke I-III (4 tablet)Amodiakuin (200 mg/tab) yaitu 3 tablet hari I dan II dan tablet hari ke IIIArtesumoonKombinasi yang dikemas bg blister dgn aturan pakai tiap blister/hari (artesunat + amodiakuin) diminum selama 3 hariCATATAN : pemakaian ACT HARUS disertai/dibuktikan dgn px parasit yang (+), setidak-tidaknya dengan tes cepat antigen yang (+)Pengobatan malaria dgn obat non-ACTKlorokuin difosfat/sulfat, 250 mg garam (150 mg basa)Dosis 25 mg basa/kgBB utk 3 hari, terbagi 10 mg/kgBB hari I dan II, 5 mg/kgBB hari ke IIIPada org dewasa biasa dipakai dosis 4 tablet hari I dan II dan 2 tablet hari ke IIIDipakai untuk P.Falciparum dan vivaxb. Sulfadoxin-pirimetamin (500 mg sulfadoxin + 25 mg pirimetamin)- dosis orang dewasa 3 tablet dosis tunggal- hanya utk P.Falciparum

c. Kina Sulfat (1 tablet 220 mg)- dosis 3 x10 mg/kgBB selama 7 hari- utk P.falciparum dan vivax

d. Primakuin (1 tablet 15 mg)- pada falciparum dosisnya 45 mg (3 tablet) dosis tunggal utk membunuh gamet pd P.Vivax dosisnya 15 mg/hr selama 14 hr untuk membunuh gamet dan hipnozoit.Obat kombinasi non-ACTKombinasi klorokuin + sulfadoxin-pirimetamin (SP)Kombinasi SP + KinaKombinasi klorokuin + doksisiklin/tetrasiklinKombinasi SP + doksisiklin/tetrasiklinKombinasi kina + doksisiklin/tetrasiklinKombinasi kina + klindamisinPencegahanMenghindarkan diri dari gigitan nyamuk :1. tidur dgn kelambu, sebaiknya dgn kelambu impregnated (dicelup pestisida : pemethrin)2. menggunakan obat nyamuk3. mencegah berada di alam bebas dmn nyamuk dpt menggigit/hrs memakai proteksi4. memproteksi tempat tinggal/kamar dgn kawat anti nyamukKemoprofilaxis- pada daerah dgn klorokuin sensitif : 2 tablet klorokuin tiap minggu, 1 minggu sblm berangkat dan 4 minggu stlh tiba kembali plg- pd daerah resisten klorokuin : doksisiklin 100 mg/hari atau mefloquin 250 mg/minggu atau klorokuin 2 tablet/minggu + proguanil 200 mg/hari- obat baru yg dipakai untuk pencegahan : primakuin dosis 0,5 mg/kgbb/hri ; etaquin, atovaquone/proguanil (malarone) dan azitromisinvaksin, sedang dikembangkan- vaksin sporozoit (btk intrahepatik) : mencegah sporozoit menginfeksi sel hati- vaksin thd bentuk asexual- vaksin transmission blocking untuk melawan btk gametosit

Vaksin yg ideal adalah vaksin yg multistage (sporozoit, asexual), multivalen (terdiri dr bbrp antigen) sehingga memberikan respon multi imun