Makalh Klasifikasi Morh

download Makalh Klasifikasi Morh

of 7

description

klimatologi

Transcript of Makalh Klasifikasi Morh

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Klimatologi adalah ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa iklim di berbagai tempat di bumi berbeda , dan bagaimana kaitan antara iklim dan dengan aktivitas manusia. Karena klimatologi memerlukan interpretasi dari data2 yang banyak dehingga memerlukan statistik dalam pengerjaannya, orang2 sering juga mengatakan klimatologi sebagai meteorologi statistik (Tjasyono, 2004).Di dunia termasuk di Indonesia pasti sudah merasakan adanya fenomena perubahan iklim yang biasa juga disebut climate changes yang ditandai dengan pemanasan global. Perubahan iklim mempunyai standar yang telah diikuti bersama. Standar itu di kenal dengan klasifikasi iklim.Pada klasifikasi iklim di dalamnya terdapat cirri-ciri yang dimiliki oleh suatu tipe iklim tertentu, sehingga dapat memberikan pengelompokon pada wilayah yang memiliki cirri-ciri yang sesuai. Dasar pengklasifikasian iklim berfariasi, ada yang berdasrkan garis lintang, ketinggian tempat, kondisi fisik, suhu dan curah hujan.Perubahan dan perbedaan iklim di suatu tempat atau daerah dapat berpengaruh terhadap kehidupam mahkluk hidup d bimi, sehingga perlu di pelajari macam-macam iklim dan pengaruhnya terhadap kehidupan.

1.2 Rumusan Masalaha. Apa yang dimaksud dengan iklimb. Apa saja jenis-jenis atau klsifikasi iklimc. Apa pengaruh iklim terhadam kehidupan1.3 Tujuan Penulisana. Melatih mahasiswa untuk menyusun dan membuat makalah serta bagaimana mempresentasikannyab. Untuk memenuhi tugas Klimatologi dan Lingkugan Ternak1.4 Manfaat PenulisanManfaat dari makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang pengertian iklim dan klasifikasi iklim meurut morh.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengertian IklimIklim merupakan keadaan cuaca atau keseluruhan gejala cuaca di suatu daerah yang luas dan dalam waktu yang lama. Studi tentang iklim dipelajari dalam klimatologi.Iklim di suatu tempat di bumi dipengaruhi oleh letak geografis dan topografi tempat tersebut. Pengaruh posisi relatif matahari terhadap suatu tempat di bumi menimbulkan musim, suatu penciri yang membedakan iklim satu dari yang lain. Perbedaan iklim menghasilkan beberapa sistem klasifikasi iklim.2.2 Pengertian KLASIFIKASI IKLIMKlasifikasi iklim merupakan usaha untuk mengidentifikasi dan mencirikan perbedaan iklim yang terdapat di bumi. Akibat perbedaan latitudo (posisi relatif terhadap khatulistiwa, garis lintang), letak geografi, dan kondisi topografi, suatu tempat memiliki kekhasan iklim.Klasifikasi iklim biasanya terkait dengan bioma atau provinsi floristik karena iklim mempengaruhi vegetasi asli yang tumbuh di suatu kawasan.

2.3 Klasifikasi Iklim menurut MOHR (1933)

Klasifikasi iklim di Indonesia yang didasrakan curah hujan agaknya di ajukan oleh Mohr pada tahun 1933. Mohr membagi iklim berdasarkan curah hujan yang sampai ke permukaan bumi, yaitu menjadi tiga golongan sebagai berikut:

1. Bulan kering ( BK ), yaitu curah hujan yang sampai ke permukaan bumi kurang dari 60 mm. Penguapan banyak berasal dari dalam tanah dari pada jumlah curah hujan. Dalam hal ini penguapan lebih banyak dari pada curah hujan

2. Bulan sedang ( BS ), yaitu curah hujan yang sampai ke peermukaan bumi berkisar 60-100 mm. Dimana curah hujan dan penguapan kurang lebih seimbang

3. Bulan basah ( BB ), yaitu curah hujan yang sampai kepermukaan bumi lebih dari 100 mm. Dimana curah hujan lebih tinggi dari pada penguapan.

Berdasarkan kriteria tersebut maka di cari bulai-bulan kering dan bulan-bulan basa setiap tahun sehingga dikemukakan lima ( 5 ) golongan iklim yaitu:

Golongan I : Daerah basah yaitu, daerah yang hampir tidak terdapat dulan kering

Golongan II : Daerah agak basah yaitu, daerah dengan bulan kerinh 1 -2 bulan

Golongan III: Daerah agak kering yaitu daerah dengan bulan kering 3 4 bulan

Golongan VI: Daerah kering yaitu daerah dengan bulan kering 5-6 bulan

Golongan V : Daerah sangat kering yaitu daerah dengan bulan kering >6 Tahap-tahap penentuan kelas iklim menurut Mohr :

1. Ambil data curah hujan bulanan dari jangka waktu lama (30 tahun).

2. Jumlahkan curah hujan pada bulan yang sama selama jangka pengamatan.

3. Cari curah hujan rata-rata bulanan.

4. Dari harga rata-rata curah hujan bulan itu pilih BK dan BB nya.

5. Dari kombinasi BK dan BB itu dapat ditentukan kelas iklimnya.

Jadi contoh perhitungan di atas BK=3, BB=6 berarti termasuk kelas iklim III, berarti daerah dengan masa kering yang sedang.2.3.1 Sistem Klasifikasi Mohr

Klasifikasi Mohr didasarkan pada hubungan antara penguapan dan besarnya curah hujan, dari hubungan ini didapatkan tiga jeniKKKs pembagian bulan dalam kurun waktu satu tahun dimana keadaan yang disebut bulan basah apabila curah hujan >100 mm per bulan, bulan lembab bila curah hujan bulan berkisar antara 100 60 mm dan bulan kering bila curah hujan < 60 mm per bulan (Anon).

Sistem klasifikasi Mohr ditentukan dengan cara membuat tabel dengan kolom-kolom bulan, CH per tahun, CH rerata, dan derajat kebasahan bulan (DKB). Semua data dimasukkan ke dalam tabel, kemudian dihitung curah hujan rerata dari bulan-bulan sejenis. Ditentukan derajat kebasahan bulan masing-masing curah hujan rerata kemudian dimasukkan ke dalam kolom DBK. Dari kolom DBK, dihitung jumlah bulan kering (BK), bulan lembab (BL), dan bulan basah (BB). Tipe iklim daerah setempat ditentukan menurut penggolongan iklim Mohr. Sistem klasifikasi Schmidt-Fergusson ditentukan dengan cara membuat tabel dengan kolom-kolom bulan, CH per tahun dengan kolom DBK pada setiap kolom tahun. Semua data dimasukkan ke dalam tabel, ditentukan DBK tiap data dan dimasukkan ke dalam kolom DBK. Jumlah BK, BL, dan BB dihitung selama 10 tahun. Nilai Q dihitung dengan menggunakan rumus:

Ditentukan tipe iklim daerah setempat menurut penggolongan iklim Sistem Schmidt dan Fergusson. Sistem klasifikasi Oldeman ditentukan dengan cara membuat tabel dengan kolom-kolom seperti tabel sistem klasifikasi Mohr. Semua data dimasukkan ke dalam tabel, ditentukan DKB tiap data menurut kriteria Mohr.a BK, BL, dan BB dihitung ke dalam bentuk angka bulat. Berdasarkan pembulatan tersebut, ditentukan tipe iklim daerah setempat dengan menggunakan sistem klasifikasi Agroklimat. Sedangkan untuk klasifikasi Koppen, dilakukan dengan menghitung rerata BB, BL, dan BK. Selain itu untuk klasifikasi Koppen dibutuhkan tabel identifikasi tipe iklim untuk menentukan suatu tipe iklim.

Contoh :

Nama Stasiun : Kalisari (Kota Semarang)

Letak Lintang: 6 50 7 10 Lintang Selatan (LS) dan 109 50 110 35 Bujur Timur (BT).Elevasi : 90,56 - 348 MDPL

DATA CURAH HUJAN (mm)

bulan 2.0012.0022.0032.0042.005rata-rata

chtchTchtchtchtcht

januari271273042730127321272222728427

februari 536274732754426427271962743527

maret 288271802717328121271442718127

april299281252817427320281592821628

mei 1892997291342818729822913829

juni 200276281182848282652812728

Juli3127027028732726282627

agustus7273281270283628927

september 102287286728622861286028

oktober12528192925629152961289528

november197283702816528272281102822328

desember206272722730627272272992727127

Rata2 lima tahun terakhir204271552818727176281382817228

jumlah2.4523291.8553322.2393302.1173321.662333

Klasifikasi MohrMohr melakukan klasifikasi berdasarkan derajat kebasahan suatu bulan.

Bulan Kering (BK): Bulan dengan CH < 60 mm

Bulan Lembab (BL): Bulan dengan 60 mm CH 100 mmBulan Basah (BB): Bulan dengan CH > 100 mm

Tabel Data Curah Hujan Bulanan (mm)bulan 2.0012.0022.0032.0042.005rata-rata

Chtchtchtchtchtcht

januari271273042730127321272222728427

februari 536274732754426427271962743527

maret 288271802717328121271442718127

april299281252817427320281592821628

mei 1892997291342818729822913829

juni 200276281182848282652812728

Juli3127027028732726282627

agustus7273281270283628927

september 102287286728622861286028

oktober12528192925629152961289528

november197283702816528272281102822328

desember206272722730627272272992727127

Rata2 lima tahun terakhir204271552818727176281382817228

jumlah2.4523291.8553322.2393302.1173321.662333

Keterangan :Jumlah Bulan Kering (BK):

Jumlah Bulan Lembab (BL):

Jumlah Bulan Basah (BB): Menurut Mohr, iklim daerah Banjarmasin termasuk iklim golongan I yaitu daerah basah dengan CH melebihi penguapan selama 12 bulan, hampir tanpa periode kering (BL antara 1 6).

Sistem klasifikasi iklim menurut Mohr ditentukan oleh jumlah bulan basah dan bulan kering suatu tempat untuk tiap-tiap bulan. Mohr mengklasifikasikan bulan sebagai BK (bulan dengan CHCH>60mm), BB (bulan dengan CH>100 mm). Bulan basah merupakan bulan yang curah hujannya dalam 1 bulan lebih dari 100 mm. Untuk lokasi Banjarmasin, hujan terjadi hampir tiap bulan berkisar mulai 61,6 mm sampai 353,5 mm. Hasil tersebut adalah rata-rata setiap bulan untuk periode tahun 1980 sampai tahun 1989. Berdasarkan klasifikasi ini, maka hasil pengamatan curah hujan di stasiun pengamatan Banjarmasin mendapatkan hasil bahwa jumlah BK=0, BL=3, dan BB=9; sebagaimana terlihat dalam tabel di bahwa ini:Tabel Penentuan BK, BL, dan BB berdasarkan Klasifikasi Iklim Mohr

1980-1989Jan.Feb.MarApr.MeiJunJuliAgust.Sept.Okt.Nov.Des.

Rerata353,5287,1302,1243,3238,2100,0150,861,673,3172,4239,0333,1

DerajatBBBBBBBBBBBLBBBLBLBBBBBB

Berdasarkan metode Mohr dapat diketahui bahwa daerah Banjarmasin,termasuk golongan I yaitu daerah dengan CH melebihi penguapan selama 12 bulan, hampir tanpa periode kering (BL antara 1-6). Dengan metode Mohr ini, pengklasifikasian iklim hanya didasarkan pada penguapan dan besarnya curah hujan. Jadi cara ini cukup praktis untuk mengamati iklim suatu daerah selama 10 tahun. Data curah hujan bulanan dapat dijadikan acuan pergeseran iklim tiap bulan. Namun demikian sistem pengklasifikasian dengan cara ini juga memiliki kekurangan. Kekurangannya adalah pengklasifikasiannya didasarkan hanya pada rata-rata bulanan sehingga kurang sesuai untuk memberi gambaran secara sempurna mengenai keadaan iklim Indonesia, tidak mengikutsertakan sifat fisis suatu tanah yang juga dapat memberi pengaruh pada penentuan iklim. Padahal dalam menentukan keadaan suatu iklim diperlukan beberapa parameter yang dapat menunjang hasil pengamatan suatu iklim di suatu daerah. Selain itu, dengan metode klasifikasi ini, tidak dapat diketahui pergeseran iklim tiap tahun, dasar penentuannya hanya dari curah hujan sehingga hanya dapat digunakan untuk menentukan iklim di daerah dengan curah hujan stabil maupun periodik.BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanIklim merupakan keadaan cuaca atau keseluruhan gejala cuaca di suatu daerah yang luas dan dalam waktu yang lama.

Klasifikasi iklim merupakan usaha untuk mengidentifikasi dan mencirikan perbedaan iklim yang terdapat di bumi. Akibat perbedaan latitudo (posisi relatif terhadap khatulistiwa, garis lintang), letak geografi, dan kondisi topografi, suatu tempat memiliki kekhasan iklim.Mohr membagi iklim berdasarkan curah hujan yang sampai ke permukaan bumi menjadi tiga golongan yaitu : Bulan Kering (BK), Bulan Sedang (BS), dan Bulan Basah (BB). Dan klasifikasi yang cocok untuk Indonesia adalah Mohr dan Schmidt- Fergusson.3.2. SaranPenulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karna itu kritik dan saran yang bersifat membangun dan dapat menyempurnakan makalah ini sangat kami harapkan. Dan semoga makalah kami ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

3