Makalh Unru Kdk

download Makalh Unru Kdk

of 21

description

KDK

Transcript of Makalh Unru Kdk

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKonsep Keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan sehingga model keperawatan ini mengadung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk menerapkan cara mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai perawat.Pandangan model konsep dan teori ini merupakan gambaran dari bentuk pelayanan keperawatan yang akan diberikan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusi berdasarkan tindakan dan lingkup pekerjaan dengan arah yang jelas dalam pelayanan keperawatan.Dalam keperawatan terdapat beberapa model konsep keperawaratan berdasarkan pandangan ahli dalam bidang keperawatan,yang memiliki keyakinan,dan nilai yang mendasarinya,tujuan yang hendak dicapai serta pengetahuan dan keterampilan yang ada.dan salah satunya adalah Model Konsep Dan Teori Keperawatan Florence Nightingale serta madeleine leininger.1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan model konsep dan teori konsep menurut Florence nightingale dan madeleine leninger? 2. Bagaimana model konsep dan teori menurut Florence nightingale serta madeleine Leininger?1.3 Tujuan Utama 1. Mengetahui bagaimana model dan teori menurut Florence nightingale serta madeleine Leininger. Bottom of Form 2. Mengetahui apa arti dari model dan teori menurut Florence nightingale serta madeleine Leininger.BAB 2PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Florence nightingaleFlorence nightingale lahir di Florence ,italia pada 12 mei 1820,. Semasa kecilnya beliau tinggal di lee Hurst, sebuah rumah besar dimiliki ayahnya. Ayahnya bernama William nightingale merupakan seorang tuan tanah yang kaya di Derbyshire London, sementara ibunya adalah keturunan ningrat dan keluarga nightingale adalah keluarga yang terpandang.Florence nightingale memiliki seorang saudara perempuan yang bernama parthenope pada masa remaja mulai terlihat perilaku mereka yang komtras dan parthenope hidup sesuai dengan martabatnya sebagai putri seorang tuan tanah yang kaya. Pada masa itu parthenope aktifitasnya cenderung bersenang-senang saja dan malas, sementara Florence nightingale lebih banyak keluar rumah untuk membantu warga sekitar yang membutuhkan perawat , pada masa itu perawat dianggap pekerjaan yang hina karena 1. perawat disamakan dengan wanita buntut ( wanita yang miskin mengikuti tentara pergi kemana saja )2. perawat sering berhadapan langsung dengan tubuh dalam keadaan terbuka,sehingga tidak sopan dan banyak pasien yang memperlakukan perawat tidak berpendidikan yang berada di rumah sakit .3. perawat pada masa itu lebih sering berfungsi sebagai tukang masak.Namun harum Florence nightingale melejit saat pecah perang antara inggris, perancis, dan turki melawan rusia pada tahun 1854-1856. Saat itu banyak sekali tentara inggris yang terluka dan dibiarkan terlantar dirumahsakit darurat dimedan perang karena tak cukupnya tenaga perawat ditempat itu. Florence dengan tulus dan berani membawa 38 orang perawat dari rumah sakit itu. Selama 21 bulan ,beliau mengabdi tak kenal lelah merawat tentara yang terluka dan mengusahakan perbaikan fasilitas rumah sakit darurat tersebut. Pada akhirnya Florence membentuk yayasan nightingale yang memperoleh sumbangan dari banyak pihak , dana tersebut digunakan untuk mendirikan sekolah perawat.Pada tahun 1860 florence menulis buku tentan keperawatan Notes on Nursing buku setebal 136 halaman ini menjadi acuan pada kurikulum disekolah Florence dan sekolah perawat lainya. Pada tahun 1861 cetakan lanjut buku ini terbit dengan tambahan bagian tentang perawatan bayi.Beberapa penghargaan yang diperolehnya yaitu:1. Tahun 1883 medali palang merah kerajaan ( the royal red cross) ratu victoria2. Tahun 1907 bintang jasa the order of merit menjadi seorang pertama yang memperoleh bintang jasa.3. Tahun 1908 Honorary freedom of the city London mengilhami hery dunant untuk mendirikan palang merah.Florence menulis buku terlaris termasuk buku notes on nursing ,saat itu beliau ditinggalkan keluarganya bertamsya ke Florence italia pada tahun 1820. Dan pada akhirnya beliau meninggal dunia pada tanggal 13 agustus 1910 dalam usia 90 tahun.

2.2 Model konsep keperawatan menurut Florence nightingaleNightingle tidak memandang perawat secara sempit yang hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dari pengobatan , tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara ,lampu, kenyamanan lingkungan , keberseihan , ketenangan, dan nutrisi yang adekuat ( nightingale, 1860: tores 1986). Melalui observasi pengumpulan data menghubungkan atara antara status kesehatan pasien dengan factor lingkungan dan sebagai hasil yang menimbulkan perbaikan kondisi hygiene.nightingale berfikir dan menggunakan proses keperawatan mencatata bahwa pengkajian bukan demi berbagai informasi / fakta yang mencurigakan , tetapi demi menyelamatkan hidup dan meningkatkan kesehatan dan kemanan.Model konsep menurut Florence nightingale :1 . definisi keperawatan adalah profesi untuk perempuan dengan tujuan menemukan dan menggunakan hokum alam dalam pembangunan kesehatan dan pelayanan kesehatan . nightingale menegaskan bahwa keperawatan adalah ilmu dan kiat yang memerlukan pendidikan formal untuk merawat orang yang sakit.2. tujuan tindakan keperawatan adalah memelihara , mencegah infeksi , dan cedera , memulihkan dari sakit , melakukan pendidikan kesehatan serta mengendalikan lingkungan3. alasan tindakan keperawatan yaitu menempatkan manusia pada kondisi yang terbaik secara alami penyembuhan atau meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit dan luka 4. konsep individu adalah kesatuan fisik . intelektual.emosional, social , maupun spiritual yang lengkap dan berpotensi.5. konsep kesehatan adalah keadaan bebas dari penyakit dan dapat menggunaka kekuatanya secara penuh .6. konsep lingkungan adalah bagian eksternal yang mempengaruhi kesehatan dan sakitnya sesorang.2.3 model konsep sentral menurut Florence nightingale 1. manusia terdiri dari komponen Fisik Intelektual Emosional Social SpiritualKomponen ini dikemukakan nightingale tentang seorang yang sedang sakit mempunyai semangat hidup yang lebih besar dari pada mereka yang sehat terkait dengan psikologi dari manusia 2. lingkungan Lingkungan fisik eksternal yang mempengaruhi proses penyembuhan dan kesehatan yang meliputi 5 komponen lingkungan terpenting dalam mempertahankan kesehatan individu Udara bersih Air yang bersih Pemeliharan efisien Kebersihan Pencahyaan Nightingale lebih menekankan pada lingkungan fisik daripada lingkungan sosial dan psikologis yang dieksplor secara lebih terperinci dalam tulisannya. Penekanannya terhadap lingkungan sangat jelas melalui pernyataannnya bahwa jika ingin meramalkan masalah kesehatan, maka yang harus dilakukan adalah mengkaji keadaan rumah, kondisi dan cara hidup seseorang daripada mengkaji fisik/tubuhnya.

Beberapa konteks lingkungan secara keseluruhan yaitu:

A Lingkungan fisik(physical environment)Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara.Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selau akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam runagan harus bebas dari debu,asap.bau-bauan.

B Lingkungan psikologi (psychology environment)Florence Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negative dapat menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien.Oleh karena itu ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya.Mendapatkan sinar matahari,makanan yang cukup dan aktivitas manual dapat merangsang semua factor untuk dapat mempertahankan emosinya. C.Lingkungan Sosial (social environment)Observasi dari lingkungan social terutama hubungan spesifik,kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit,sangat penting utnuk pencegahan penyakit.Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi dalam hubungan dengan kasus- kasus secara spesifik lebih sekadar data- data yang ditiunjukan pasien pada umumnya.

3. kesehatan Nightingale mendefinisikan kesehatan sebagai merasa sehat dan menggunakan semaksimal mungkin setiap kekuatan yang dimiliki yang merupakan proses aditif, yaitu hasil kombinasi dari faktor lingkungan, fisik, dan psikologis. Terutama faktor lingkungan meliputi :Kebersihan1. Minuman2. Nutrisi3. Kelembaban4. Jalan udara5. Saluran air

Menurut Nightingale keadaan sehat dapat dicapai melalui pendidikan dan perbaikan kondisi lingkungan. Penyakit merupakan proses perbaikan, tubuh berusaha untuk memperbaiki masalah. Juga merupakan suatu kesempatan untuk meningkatkan pandangan spiritual. Oleh karena itu Nightingale sangat menekankan bahwa kesehatan tidak hanya berorientasi dalam lingkungan rumah sakit tetapi juga komunitas.

4. keperawatanNightingale memandang keperawatan sebagai ilmu kesehatan dan menguraikan keperawatan sebagai mengarahkan terhadap peningkatan dan pengelolaan lingkungan fisik sehingga alam akan menyembuhkan pasien. Oleh karena itu, kegiatan keperawatan termasuk memberikan pendidikan tentang kebersihan di rumah tangga dan lingkungan untuk membantu wanita menciptakan atau membuat lingkungan sehat bagi keluarganya dan komunitas yag pada dasarnya bertujuan untuk mencegah penyakit.

2. 4 Definisi Teori dari Florence Nightingale Pasien/Klien Seseorang dengan preses vital penyembuhan yang berhadapan dengan penyakit dan memulihkan kesehatan tetapi pasif terhadap pengaruh dari usaha keperawatan. Lingkungan Konsep utama bagi kesehatan adalah ventilasi, kehangatan, cahaya, diet, kebersihan dan ketenangan. Walaupun lingkungan mempunyai kehidupan sosial, emosional, dan aspek fisikal, Nightingale menekankan pada aspek fisiknya. Kesehatan Tetap sehat dan menggunakan stamina tubuh untuk kebutuhan yang luas. Kesehatan merupakan usaha menjaga agar tetap sehat sebagai upaya menghindari penyakit yang berasal dari faktor kesehatan lingkungan. Wabah penyakit adalah proses menyebaran secara alami karena adanya sesuatu yang kurang diperhatikan. Keperawatan Merupakan gambaran jelas dari kondisi optimal guna membantu proses penyembuhan pasien dan proses pencegah dari proses penyebaran melalui suatu tindakan. Subsistem kedua adalah merupakan sistem yang memiliki pengaruh besar yang merupakan manifestasi dari kemampuan dan kegiatan reguler. Hal ini berisikan empat gaya adaptip :1. Gaya PsikologikMengembangkan kebutuhan psikologi dasar tubuh dan bagaimana cara tubuh memperoleh cairan dan elektrolit, akitivitas dan istirahat, sirkulasi dan oksigen, nutrisi dan penyerapan makanan, perlingdungan, perasaan dan neurologi serta fungsi endokrin.2. Gaya konsep diri.Termasuk di dalamnya dua komponen yritu : fisik diri, yang mengembangkan indra peraba dan gambaran tubuh serta personal diri yang melibatkan ideal diri, konsistensi diri dan etika moral diri3. Gaya aturan fungsiAdalah yang ditentukan oleh kebutuhan akan interaksi sosial dan mengacu pada performa dalam melakukan aktivitas berdasarkan posisinya dalam kehidupan sosial.4. Gaya interdependenMencakup suatu hubungan dengan orang lain yang bertentang dan mendukung sistem yang membutuhkan pertolongan, kasih sayang dan perhatian5 Beberapa pendapat mengenai Konsep Dasar Keperawatan Florence NightingalePenulis kontemporer mulai menggali hasil pekerjaan Florence Nightingale sebagai sesuatu yang mempunyai potensi menjadi teori dan model konseptual dari keperawatan (Meleis, 1985, Torres, 1986; Marriner-Toorey, 1994; Chin and Jacobs, 1995). Meleis (1985) mencatat bahwa konsep Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan dan perhatian dimana perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit merupakan proses awal untuk memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientrasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan nutrisi yang adekuat (Nightingale,1860; Torres, 1986). Melalui observasi dan pengumpulan data Nightingale menghubungkan antara status kesehatan klien dengan faktor lingkungan dan sebagai hasil yang menimbulkan perbaikan kondisi hygiene dan sanitasi selama perang Crimean. Torres (1986) mencatat bahwa Nightingale memberikan konsep dan penawaran yang dapat divalidasi memberikan dan digunakan untuk menjalankan praktik keperawatan. Nightingale dalam teori deskripsinya memberikan cara berfikir tentang keperawatan dan kerangka rujukan yang berfokus pada klien dan lingkungan (Torres, 1986). Surat Nightingale dan tulisan tangannya menuntun perawat untuk bekerja atas nama klien. Marriner-Tomey, (1994), prinsipnya mencakup bidang pelayanan, penelitian dan pendidikan . hal paling penting adalah konsep dan prinsip yang membentuk dan melingkupi praktik keperawatan . Nightingale berfikir dan menggunakan proses keperawatan. Ia mencatat bahwa observasi (pengkajian) bukan demi berbagai informasi/fakta yang mencurigakan, tetapi demi mnyelematkan hidup dan meningkatkan kesehatan dan keamanan.

2.5 Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatana. Individu/manusiaMemiliki kemampuan besar untuk memperbaiki kondisinya dalam menghadapi penyakit.b. KeperawatanBertujuan membawa/mengantar individu pada kondisi terbaik untuk dapat melakukan kegiatan melalui upaya dasar untuk mempengaruhi lingkungan.c. Sehat/sakitFokus perbaikan untuk sehatd. Masyarakat/lingkunganMelibatkan kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu,focus pada ventilasi,suhu,bau,suara dan cahaya.

2.6 Hubungan Florence Nightingale dengan proses keperawatana. Pengakjian/pengumpulan dataData pengkajian Florence Nighitngale lebih menitiberatkan pada kondisi lingkungan(lingkungan fisik,psikhis,social)b. Analisa dataData dikelompokan berdasarkan lingkungan fisik,social dan mental yang berakaitan engan kondisi klien yang berhubungan dengan lingkungan keseluruhan.c. MasalahDifokuskan pada hubungan individu dengan lingkungannyad. Diagnosa KeperawatanBerbagai masalah klien yang berhungan dengan lingkungannya, misalnyaFaktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan. Penyesuaian terhadap lingkungan e.ImplementasiUpaya dasar merubah mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi lingkungan yang baik yang mempengaruhi kehidupan pertumbuhan fisik dan perkembangan individu. f. EvaluasiMengobservasi dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan individu. 2. 7 hubungan teori Florence nightingale dengan teori teori lain a. teori adaptasi adaptasi menunjukan penyesuaian diri terhadap kekuatan yang melawanya . kekuatan dipandang dalam konteks lingkungan menyeluruh yang ada pada dirinya sendiri. Kemampuan diri sendiri yang alami bertindak sebagai pengaruh dari lingkunganya yang berperan penting dalam respon adaptif.B Teori kebutuhan Pada dasarnya mengakui pada penekanan teori Florence sebagai contoh kebutuhan oksigen dapat dipandang sebagai udara segar dan ventalasi dan kebutuhan lingkungan yang aman dan berhubungan dengan saluran yang baik dan air yang bersih.Teori ini menekan bagaimana hubungan kebutuhan yang berhubungan dengan kemampuan manusia dalam mempertahankan kehidupanya.C Teori stressStress meliputi ancaman atau suatu perubahan dalam lingkungan yang harus ditangani. Stress dapat positif atau negative tergantung pada hasil akhir . stress dapat mendorong individu untu mengambil tindakan dalam mencapai keinginan atau kebutuhan2.8 sejarah madeline leiningerMadeline Leininger adalah pelopor keperawatan transkultural dan seorang pemimpin dalam keperawatan transkultural serta teori asuhan keperawatan yang berfokus pada manusia. Ia adalah perawat professional pertama yang meraih pendidikan doctor dalam ilmu antropologi social dan budaya. Dia lahir di Sutton, Nebraska, dan memulai karir keperawatannya setelah tamat dari program diploma di St. Anthonys School of Nursing di Denver. Tahun 1950 ia meraih gelar sarjana dalam ilmu biologi dari Benedictine College, Atchison Kansas dengan peminatan pada studi filosofi dan humanistik. Setelah menyelesaikan pendidikan tersebut ia bekerja sebagai instruktur, staf perawatan dan kepela perawatan pada unit medikal bedah sererta membuka sebuah unit perawatan psikiatri yang baru dimana ia menjadi seorang direktur pelayanan keperawatan pada St. Josephs Hospital di Omaha. Selama waktu ini ia melanjutkan pendidikan keperawatannya di Creigthton University di Omaha. Tahun 1954 Leininger meraih gelar M.S.N. dalam keperawatan psikiatrik dari Chatolic University of America di Washington, D. C. Ia kemudian bekerja pada College of Health di Univercity of Cincinnati, dimana ia menjadi lulusan pertama (M. S. N ) pada program spesialis keperawatan psikiatrik anak . Ia juga memimpin suatu program pendidikan keperawatan psikiatri di universitas tersebut dan juga sebagai pimpinan dalam pusat terapi perawatan psikiatri di rumah sakit milik universitas tersebut.Pada tahun 1960, Leininger bersama C. Hofling menulis sebuah buku yang diberi judul Basic Psiciatric Nursing Consept yang dipublikasikan ke dalam sebelas bahasa dan digunakan secara luas di seluruh dunia. Selama bekerja pada unit perawatan anak di Cincinnati, Leininger menemukan bahwa banyak staff yang kurang memahami mengenai faktor-faktor budaya yang mempengaruhi perilaku anak-anak. Dimana diantara anak-anak ini memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda. Ia mengobservasi perbedaan- perbedaan yang terdapat dalam asuhan dan penanganan psikiatri pada anak-anak tersebut. Terapi psikoanalisa dan terapi strategi lainnya sepertinya tidak menyentuh anak-anak yang memiliki perbedaan latar belakang budaya dan keutuhan. Leininger melihat bahwa para perawat lain juga tidak menampilkan suatu asuhan yang benar-benar adequat dalam menolong anak tersebut, dan ia dihadapkan pada berbagai pertanyaan mengenai perbedaan budaya diantara anak-anak tersebut dan hasil terapi yang didapatkan. Ia juga menemukan hanya sedikit staff yang memiliki perhatian dan pengetahuan mengenai faktor-faktor budaya dalam mendiagnosa dan manangani klien.Pada satu ketika, Prof. Margaret Mead berkunjung pada departemen psikiatri University of Cincinnati dan Leiniger berdiskusi dengan Mead mengenai adanya kemungkinan hubungan antara keperawatan dan antropologi. Meskipun ia tidak mendapatkan bantuan langsung, dorongan, solusi dari Mead , Leininger memutuskan untuk melanjutkan studinya ke program doktor (Ph.D) yang berfokus pada kebudayaan, sosial, dan antropologi psikologi pada Universitas Washington.Sebagai seorang mahasiswa program doktor, Leininger mempelajari berbagai macam kebudayaan dan menemukan bahwa pelajaran antroplogi itu sangat menarik dan merupakan area yang perlu diminati oleh seluruh perawat. Kemudia ia menfokuskan diri pada masyarakat Gadsup di Eastern Highland of New Guinea, dimana ia tinggal bersama masyarakat tersebut selama hampir dua tahun. Dia dapat mengobservasi bukan hanya gambaran unik dari kebudayaan melainkan perbedaan antara kebudayaan masyarakat barat dan non barat terkait dengan praktek dan asuhan keperawatan untuk mempertahankan kesehatan. Dari studinya yang dalam dan pengalaman pertama dengan masyarakat Gadsup, ia terus mengembangkan teori perawatan kulturalnya dan metode ethno nursing. Teori dan penelitiannya telah membantu mahasiswa keperawatan untuk memahami perbedaan budaya dalam perawatan manusia, kesehatan dan penyakit. Dia telah menjadi pemimpin utama perawat yang mendorong banyak mahasiswa dan fakultas untuk melanjutkan studi dalam bidang anthropologi dan menghubungkan pengetahuan ini kedalam praktik dan pendidikan keperawatan transkultural. Antusiasme dan perhatiannya yang mendalam terhadap pengembangan bidang perawatan transkultural dengan fokus perawatan pada manusia telah menyokong dirinya selama 4 dekade.Tahun 1950-an sampai 1960-an, Leininger mengidentifikasi beberapa area umum dari pengetahuan dan penelitian antara perawatan dan anthropologi formulasi konsep keperawatan transkultural, praktek dan prinsip teori. Bukunya yang berjudul Nursing and anthropology : Two Words to Blend ; yang merupakan buku pertama dalam keperawatan transkultural, menjadi dasar untuk pengembangan bidang keperawatan transkultural, dan kebudayaan yang mendasari perawatan kesehatan. Buku yang berikutnya, Transcultural Nursing : Concepts, theories, research, and practise (1978 ) , mengidentifikasi konsep mayor, ide-ide teoritis, praktek dalam keperawatan transkultural, bukti ini merupakan publikasi definitif pertama dalam praktek perawatan treanskultural. Dalam tulisannya, dia menunjukkan bahwa perawatan treanskultural dan anthropologi bersifat saling melengkapi satu sama lain, menkipun berbeda. Teori dan kerangka konsepnya mengenai Cultural care diversity and universality dijelaskan dalam buku ini.Sebagai perawat profesional pertama yang melanjutkan pendidikan ke jenjang doktor dalam bidang antropologi dan untuk memprakarsai beberapa program pendidikan magister dan doktor, Leininger memiliki banyak bidang keahlian dan perhatian. Ia telah memepelajari 14 kebudayaan mayor secara lebih mendalam dan telah memiliki pengalaman dengan berbagai kebudayaan. Disamping perawatan transkultural dengan asuhan keperawatan sebagai fokus utama , bidang lain yang menjadi perhatiannya adalah administrasi dan pendidikan komparatif, teori-teori keperawatan, politik, dilema etik keperawatan dan perawatan kesehatan, metoda riset kualitatif, masa depan keperawatan dan keperawatan kesehatan, serta kepemimpinan keperawatan. Theory of Culture Care saat ini digunakan secara luas dan tumbuh secara relevan serta penting untuk memperoleh data kebudayaan yang mendasar dari kebudayaan yang berbeda.

2.9 Model Keperawatan Pada tahun 1970-an dan awal 1980-an, Mendeline Leininger membuat model konseptual tentang pemberian asuhan transkultural. Konsepnya : Sunrise Model dipublikasikan diberbagai buku dan artikel jurnal dan menarik banyak perhatian dari berbagai penjuru dunia Hal ini menghasilkan dikembangkannya konsep kerangka kerja pemberian asuhan transkultural, yang mengakui adanya perbedaaan (diversitas), dan persamaan (universalitas) dalam pemberian asuhan di budaya yang berbeda. The Sunrise Model ( Model matahari terbit)Sunrise Model dari teori Leininger dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Matahari terbit sebagai lambang/ symbol perawatan. Suatu kekuatan untuk memulai pada puncak dari model ini dengan pandangan dunia dan keistimewaan struktur sosial untuk mempertimbangkan arah yang membuka pikiran yang mana ini dapat mempengaruhi kesehatan dan perawatan atau menjadi dasar untuk menyelidiki berfokus pada keperawatan profesional dan sistem perawatan kesehatan secara umum. Anak panah berarti mempengaruhi tetapi tidak menjadi penyebab atau garis hubungan. Garis putus-putus pada model ini mengindikasikan sistem terbuka. Model ini menggambarkan bahwa tubuh manusia tidak terpisahkan/tidak dapat dipisahkan dari budaya mereka.Suatu hal yang perlu diketahui bahwa masalah dan intervensi keperawatan tidak tampak pada teori dan model ini. Tujuan yang hendak dikemukakan oleh Leininger adalah agar seluruh terminologi tersebut dapat diasosiasikan oleh perawatan profesional lainya. Intervensi keperawatan ini dipilih tanpa menilai cara hidup klien atau nilai-nilai yang akan dipersepsikan sebagai suatu gangguan, demikian juga masalah keperawatan tidak selalu sesuai dengan apa yang menjadi pandangan klien. Model ini merupakan suatu alat yang produktif untuk memberikan panduan dalam pengkajian dan perawatan yang sejalan dengan kebudayan serta penelitian ilmiah.

Leininger Sunrise Model merupakan pengembangan dari konseptual model asuhan keperawatan transkultural. Terdapat 7 (tujuh) komponen dalam sunrise model tersebut, yaitu :1. Faktor Teknologi ( Technological Factors )Teknologi kesehatan adalah sarana yang memungkinkan individu untuk memilih atau mendapat penawaran untuk menyelesaikan masalah dalam pelayanan kesehatan. Berkaitan dengan pemanfatan teknologi kesehatan, maka perawat perlu mengkaji berupa persepsi individu tentang penggunaan dan pemanfaatan teknologi untuk mengatasi permasalahan kesehatan saat ini, alasan mencari kesehatan, persepsi sehat sakit, kebiasaan berobat atau mengatasi masalah kesehatan.2. Faktor keagamaan dan falsafah hidup ( Religous and Philosofical Factors)Agama adalah suatu sistem simbol yang mengakibatkan pandangan dan motivasi yang realistis bagi para pemeluknya. Agama memberikan motivasi kuat sekali untuk menempatkan kebenarannya di atas segalanya bahkan di atas kehidupannya sendiri. Faktor agama yang perlu dikaji perawat seperti : agama yang dianut, kebiasaan agama yang berdampak positif terhadap kesehatan, berikhtiar untuk sembuh tanpa mengenal putus asa, mempunyai konsep diri yang utuh.3. Faktor sosial dan keterikatan keluarga (Kinship and Social Factors)Faktor sosial dan kekeluargaan yang perlu dikaji oleh perawat : nama lengkap dan nama panggilan dalam keluarga, umur atau tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, status, tipe keluarga, pengambilan keputusan dalam anggota keluarga, hubungan klien dengan kepala keluarga, kebiasaan yang dilakukan rutin oleh keluarga.4. Faktor nilai budaya dan gaya hidup (Cultural Values and Lifeways)Nilai adalah konsepsi-konsepsi abstrak di dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan buruk. Hal-hal yang perlu dikaji berhubungan dengan nilai-nilai budaya dan gaya hidup adalah posisi dan jabatan, bahasa yang digunakan, kebiasaan membersihkan diri, kebiasaan makan, makan pantang berkaitan dengan kondisi sakit, sarana hiburan yang dimanfaatkan dan persepsi sakit berkaitan dengan aktivitas sehari-hari.

2.10 Konsep Teori Medeleine LeiningerTeori Leininger adalah untuk menyediakan langkah-langkah perawatan yang selaras dengan individu atau kelompok budaya kepercayaan, praktik, dan nilai-nilai. Pada tahun 1960-an diamenciptakan budaya kongruen perawatan jangka panjang, yang merupakan tujuan utama transkultural keperawatan praktek. Budaya perawatan sebangun adalah mungkin bila tindakan terjadi dalam hubungan perawat-klien (Leininger, 1981).Leininger mengembangkan istilah baru untuk prinsip dasar teorinya. Ini definisi dan prinsip-prinsip istilah kunci untuk memahami teori tersebut. Di bawah ini adalah ringkasan dasarprinsip yang penting untuk memahami teori Leininger : Careadalah untuk membantu orang lain dengan kebutuhan nyata atau diantisipasi dalam upaya untukmemperbaiki kondisi manusia yang menjadi perhatian atau untuk menghadapi kematian. Merawatadalah tindakan atau kegiatan diarahkan memberikan perawatan.Budayamengacu pada belajar, berbagi, dan dipancarkan nilai-nilai, keyakinan,norma, dan kehidupan dari individu tertentu atau kelompok yang membimbing merekaberpikir, keputusan, tindakan, dan cara berpola hidup.Perawatan Budayamengacu pada beberapa aspek budaya yang mempengaruhi seseorang atau kelompok untuk meningkatkan kondisi manusia atau untuk menanganipenyakit atau kematian.Keragaman budayapeduli merujuk pada perbedaan dalam makna, nilai, pantas tidaknya perawatan di dalam atau di antara kelompok-kelompok orang yang berbeda. Universalitaspeduli Budaya mengacu pada perawatan umum atau arti serupa yangjelas di antara banyak budaya. Keperawatan adalah profesi yang dipelajari dengan disiplin terfokus dengan perawatan fenomena. Worldviewmengacu pada cara orang cenderung untuk melihat dunia atau alam semestadalam menciptakan pandangan pribadi tentang hidup.Budaya dan dimensi struktur sosialtermasuk faktor yang berhubungan dengan agama,struktur sosial, politik / badan hukum, ekonomi, pola pendidikan-terns, penggunaan teknologi, nilai-nilai budaya, dan ethnohistory yang di-fluence tanggapan budaya manusia dalam konteks budaya.Kesehatanmengacu pada keadaan kesejahteraan yang didefinisikan budaya dan dihargaioleh budaya yang ditunjuk.Pelestarian budaya perawatan atau pemeliharaanmengacu pada kegiatan pelayanan keperawatanyang membantu orang dari budaya tertentu untuk menyimpan dan menggunakan inti kebudayaannilai perawatan terkait dengan masalah kesehatan atau kondisi.Budaya akomodasi perawatan atau negosiasimerujuk kepada tindakan keperawatan kreatifyang membantu orang-orang dari budaya tertentu beradaptasi dengan atau bernegosiasi dengan lain-ers dalam kesehatan masyarakat dalam upaya untuk mencapai tujuan bersamadari hasil kesehatan yang optimal untuk klien dari budaya yang ditunjuk.Memahami Kerja Theorists Perawat Budaya perawatan restrukturisasimengacu pada tindakan terapi yang diambil oleh budaya perawat yang kompeten atau keluarga. Tindakan ini memungkinkan atau sebagai klien untuk mengubah perilaku kesehatan pribadi terhadap menguntungkanhasil sementara menghormati nilai-nilai budaya klien.Leininger mengusulkan bahwa ada tiga modus untuk membimbing penilaian asuhan keperawatan, keputusan, atau tindakan untuk memberikan perawatan yang tepat, bermanfaat, dan bermakna yaitu :a.pelestarian dan / atau pemeliharaanb.akomodasi dan / atau negosiasic.re-pola dan / atau restrukturisasiTeori Madeleine Leininger menyatakan bahwa kesehatan dan care dipengaruhi oleh elemen-elemen berikut yaitu : Struktur sosial seperti teknologi, kepercayaan dan factor filosofi, sistem sosial, nilai-nilai cultural, politik dan factor-faktor legal, factor-faktor ekonomi, dan factor-faktor pendidikan. Faktor sosial ini berhubungan dengan konteks lingkungan, bahasa dan sejarah etnis, masing-masing sistem ini merupakan bagian struktur sosial. Pada setiap kelompok masyarakat; pelayanan kesehatan, pola-pola yang ada dalam masyarakat dan praktek-praktek. Yang merupakan bagian integral dari aspek-aspek struktur sosial (Leininger dan MC Farland 2002). Dalam model Sunrisenya Leininger menampilkan visualisasi hubungan antara beberapa konsep yang disignifikan.Ide pelayanan dan perawatan (yang dilihat Leineinger sebagai bentuk tindakan dari asuhan) merupakan inti dari idenya tentang keperawatan. Memberikan asuhan merupakan jantung dari keperawatan. Tindakan membantu didefinisikan sebagai prilaku yang mendukung.Menurut Leininger bantuan semacam itu baru dapat benar-benar efektif jika latar belakang budaya pasien juga dipertimbangkan, dan bahwa perencanaan dan pemberian asuhan selalu dikaitkan dengan budaya.Beberapa inti dari model teorinya :1. Asuhan membantu, mendukung atau membuat seorang ataukelompok yang memiliki kebutuhan nyata agar mampu memperbaiki jalan hidup dan kondisinya.2. Budaya diekspresikan sebagai norma-norma dan nilai-nilaikelompok tertentu.3. Asuhan transkultural perawat secara sadar mempelajarinorma-norma dan nilai-nilai dan cara hidup budaya tertentu dalam rangka memberikan bantuan dan dukungan dengan tujuan untuk membantu individu mempertahankan tingkat kesejahteraanya.4 Diversitas asuhan cultural, Keanekaragaman asuhan kulturalmengakui adanya variasi dan rentang kemungkinan tindakan dalam hal memberikan bantuan dan dukungan.5 Universalitas asuhan kultural merujukpada persamaan atau karakteristik universal, dalam hal memberikan bantuan dan dukungan2.11Hubungan Model Dan Paradigma Keperawatan1. 1. MANUSIAManusia adalah individu atau kelompok yamg memiliki nilai-nilai dan norma-norma yang diyakini dan berguna untuk menentukan pilihan serta melakukan tindakan. Menurut Leininger, manusia memiliki kecenderungan untuk mempertahankan budayanya pada setiap saat dimanapun ia berada.2.KESEHATANKesehatan mengacu pada keadaan kesejahteraan yang didefinisikan secara kultural memiliki nilai dan praktek serta merefleksikan kemampuan individu maupun kelompok untuk menampilkan kegiatan budaya mereka sehari-hari, keuntungan dan pola hidup.3.LINGKUNGANLingkungan mengacu pada totalitas dari suatu keadaan, situasi, atau pengalaman-pengalaman yang memberikan arti bagi perilaku manusia, interpretasi, dan interaksi sosial dalam lingkungan fisik, ekologi, sosial politik, dan atau susunan kebudayaan.4.KEPERAWATANKeperawatan mengacu kepada suatu pembelajaran humanistik dan profesi keilmuan serta disiplin yang difokuskan pada aktivitas dan fenomena perawatan manusia yang bertujuan untuk membantu, memberikan dukungan, menfasilitasi, atau memampukan individu maupun kelompok untuk memperoleh kesehatan mereka dalam cara yang menguntungkan yang berdasarkan pada kebudayaan atau untuk menolong orang-orang agar mampu menghadapi rintangan dan kematian.2.12 Hubungan Teori Model Leininger dengan Konsep CaringCaring adalah bentuk perhatian kepada orang lain, berpusat kepada orang lain, menghargai harga diri dan kemanusiaan , berusaha mencegah terjadi suatu yang buruk, serta memberi perhatian dan cinta. Caring adalah suatu tindakan yang dilakukan dalam memberikan dukungan kepada individu secara utuh,. Caring dalam keperawatan adalah fenomena transkultural dimana perawat berinteraksi dengan klien, staf dan kelompok lain.Tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa care adalah cocok dan masuk akal terhadap kebutuhan klien dan realita yang ada.Leininger meyakini bahwa perilaku caring dan praktiknya secara unik membedakan keperawatan terhadap kontribusi dari disiplin ilmu yang lain.Alasan utama untuk mempelajari caring adalah :1)Konsep care muncul secara kritis pada pertumbuhan manusia, perkembangan manusia, dan kemampuan bertahan pada makhluk hidup.2)Untuk secara eksplisit mengerti secara menyeluruh aturan-aturan pemberi pelayanan dan penerima pelayanan pada kultur yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan pelayanan secara kultural.3)Care adalah studi untuk memenuhi kebutuhan yang esensial untuk proses penyembuhan, perbaikan dan untuk bertahan pada manusia dan kelompok sepanjang waktu.4)Profesi keperawatan telah mempelajari care secara terbatas tetapi secara sistematis dari persfektif kultural dan telah melupakan aspek-aspek epistemology dan ontology yg berlandaskan pada pengetahuan keperawatan.Leininger percaya bahwa tujuan teori ini adalah untuk memberikan pelayanan yang berbasis pada kultur. Dia percaya bahwa perawat harus bekerja dengan prinsip care dan pemahaman yang dalam mengenai care sehingga cultures care, nilai-nilai, keyakinan, dan pola hidup memberikan landasan yang realiabel dan akurat untuk perencanaan dan implementasi yang efektif terhadap pelayanan pada kultur tertentu. Dia meyakini bahwa seorang perawat tidak dapat memisahkan cara pandangan dunia, struktur sosial dan keyakinan kultur ( orang biasa dan profesional) terhadap kesehatan, kesejahteraan , sakit, atau pelayanan saat bekerja dalam suatu kelompok masyarakat tertentu, karena faktor-faktor ini saling berhubungan satu sama lain. Struktur sosial seperti kepercayaan, politik, ekonomi dan kekeluargaaan adalah kekuatan signifikan yang berdampak pada care dan mempengaruhi kesejahteraan dan kondisi sakit.2.13 Hubungan Teori Model Leininger dengan Konsep HolismHolistic artinya menyeluruh. Perawat perlu melakukan asuhan keperawatan secara menyeluruh/ holistic care, hal ini dikarenakan objek keperawatan adalah manusia yang merupakan indivcidu yang utuh sehingga dengan asuhan keperawatan terhadap individu harus dilakukan secara menyeluruh dan holistic.Pada asuhan holistic maupun menyeluruh individu diperlakukan secara utuh sebagai individu/ manusia, perbedaan asuhan keperawatan menyeluruh berfokus memadukan berbagai praktek dan ilmu pengetahuan kedalam satu kesatuan asuhan. Sedangkan asuhan holistic berfokus pada memadukan sentiment kepedulian ( sentiment of care) dan praktek perawatan ke dalam hubungan personal-profesional antara perawat dan pasien yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan pasien sebagai individu yang utuh.Leininger dengan teori modelnya telah dengan jelas memaparkan bahwa asuhan keperawatan yang diberikan pada klien atau kelompok harus mengikutsertakan individu/kelompok secara keseluruhan termasuk aspek bio-psiko-sosio-spiritual dengan menitikberatkan konsep terapi pada kondisi kultural klien.2.14 Hubungan Teori Model Leininger dengan Konsep HumanismFilosofi (Watson 1979, 1989, 1988) mendefinisikan hasil dari aktifitas keperawatan yang berhubungan dengan aspek humanistic dari kehidupan. Tindakan keperawatan mengacu kepada pemahaman hubungan antara sehat, sakit dan perilaku manusia. Intervensi keperawatan diberikan dengan proses perawatan manusia.Perawatan manusia membutuhkan perawat yang memahami prilaku dan respon manusia terhadap masalah kesehatan yang aktual maupun yang potensial, kebutuhan manusia dan bagaimana cara berespon kepada orang lain dan memahami kekurangan dan kelebihan klien dan keluarganya, sekaligus pemahaman kepada dirinya sendiri.Selain itu perawat memberikan kenyamanan dan perhatian serta empati kepada klien dan keluarganya, asuhan keperawatan tergambar pada seluruh faktor-faktor yang digunakan oleh perawat dalam pemberian pelayanan keperawatan pada klien (Watson, 1987).Hubungan dari teori Leininger dan konsep humanism ini bahwa memberikan pelayanan kesehatan pada klien dengan memandang klien sebagai invidu sebagai personal lengkap dengan fungsinya.

BAB 3PENUTUP3.1 KesimpulanFlorence Nightingale Ibu dari keperawatan modern merupakan salah satu pendiri yang meletakan dasar-dasar teori keperawatan yang melalui model konsep dan teori keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang yang sakit yang dikenal dengan teori lingkunganya.Selain itu Florence Nightingale juga membuat standar pada pendidikan keperawatan serta standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang efesien.

Teori Leininger sangat diperlukan dan membantu dalam praktek keperawatan, serta mendukung dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, perawat perlu memahami norma-norma, dan cara hidup budaya dari klien sehingga klien dapat mempertahankan kesejahteraannya, memperbaiki cara hidupnya atau kondisinya. Pemberian informasi mengenai penyakit dan prosedur pengobatan kepada klien/ keluarga klien akan membantu kelancaran pengobatan.3.2 Saran Setiap perawat dapat menerapkan dan melakukan model dan teori konsep menurut Florence nightingale dan madelien lininger dengan baik

DAFTAR PUSTAKAhttp://indonesiannursing.com/konsep-model-florence-nightingle/https://melisaoktalieta.wordpress.com/2012/11/13/5/ http://jatiarsoeko.blogspot.com/2012/01/makalah-model-konsep-florence.html http://matsum.blogspot.com/2008/05/penerapan-teori-madeleine-leininger.html mobile.journals.lww.com/epidem/_layouts/oaks.journals.mobile/articleviewer.Jmvh.org/article/Florence-nightingale/Renal-mumar.blogspot.nl/2012/04/teori-keperawatan-florence-nightingale.html?m=1 1