MAKALAH ZAT ADITIF pada Kertas
-
Upload
fatih-chemist -
Category
Documents
-
view
375 -
download
39
description
Transcript of MAKALAH ZAT ADITIF pada Kertas
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam industri kertas ada beberapa zat aditif yang ditambahkan dalam
pulp untuk pembuatan kertas. Zat aditif yang ditambahkan tersebut bertujuan
untuk memperbaiki sifat-sifat kertas. Zat aditif diklasifikasikan menjadi:
1. Zat aditif pemberi efek kualitas kertas.
Zat Aditif Pemberi Efek Kualitas kertas Secara umum, zat aditif memberi
pengaruh pada kualitas kertas. Beberapa zat aditif berpengaruh langsung
pada sifat-sifat kertas.Zat-zat aditif tersebut adalah :
a. Filler.
b. Zat Aditif Penguat Ada tiga jenis kekuatan kertas
c. Pewarna
d. Sizing Agent
e. Optical Brightener Optical brightener
2. Zat aditif pembantu proses.
Zat Aditif Pembantu wood Zat aditif ini ditambahkan untuk memperlancar
jalannya proses pembuatan kertas.
A. RUMUSAN MASALAH
Agar mengarah pada tujuan yang hendak dicapai, maka kami tulis
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan zat aditif ?
2. Sebutkan jenis zat-zat aditif yang terdapat dalam proses pulp ?
3. Jelaskan fungsi zat-zat aditif dalam proses pulp ?
B. TUJUAN
1. Mengetahui deskripsi zat aditif
2. Mengetahui jenis zat-zat aditif dalam proses pembuatan pulp
3. Mengetahui fungsi zat-zat aditif dalam proses pembuatan pulp
1
C. MANFAAT
1. Menambah pengetahuan dan wawasan lebih dalam tentang Zat aditif dan
Fungsinya dalam proses pembuatan pulp
2. Agar bisa mengembangkan teknologi dalam pulp .
2
BAB II
PEMBAHASAN
Perbaikan sifat kertas dilakukan dengan jalan penambahan aditif.
Adapun zata d i t i f y a n g d i t a m b a h k a n b e r f u n g s i s e b a g a i b a h a n
p e n g i s i ( filter ) , b a h a n p e n g u a t (strength additives),sizing agent ,
pewarna, bahan penolong proses (processing aids), pencerah (optical
brightener ), dan sebagainya.
Penambahan zat aditif digunakan untuk memperbaiki sifat-sifat kertas. Zat
aditif diklasifikasikan menjadi:
1. Zat aditif pemberi efek kualitas kertas.
2. Zat aditif Penguat.
3.Zat Aditif Pembantu wood
Fungsi bahan penolong pada pabrik pulp dan kertas adalah untuk keperluan
pemasakan, pembuatan kertas dan penyempurnaan. Tiap-tiap unit
menggunakan bahan penolong yang berbeda.
a. Bahan Penolong di Unit Pembuatan Pulp.
Bahan penolong yang digunakan dalam pembuatan pulp meliputi:
NaOH, Sodium Hipoclorit dan gas Chlor. NaOH digunakan untuk
pemasak ekstraksi, NaOH ini diperoleh dari unit CAP dan
kekurangannya didatangkan dari pabrik soda dalam bentuk cairan.
Sodium Hipoclorit (NaOCI) diperlukan untuk pemucatan (bleaching)
pulp, dikirim dari unit CAP dan sebagian dari pabrik soda. Gas
3
ChlorI diperlukan dalam proses pemucatan pulp yang didapat dari
unit CAP dalam bentuk gas basah (Wer Chlorin).
b. Bahan Penolong di Unit Mesin Kertas
Bahan penolong yang digunakan dalam unit ini adalah zat tapioka,
zat warna, retention agent, zat anti busa dan zat anti jamur. Tapioka
digunakan sebagai bahan pelicin permukaan kertas. Zat warna
digunakan untuk memberikan warna:
1) Rhudamine, untuk warna merah
2) Paper yellow, untuk warna kuning.
Retention agent digunakan untuk meretensi serat halus (fines dan
filler serta untuk memperbaiki drainage). Zat anti busa (foaming
agent) digunakan untuk mengurangi busa, bahan ini dicampur pada
suspensi pulp sebelum masuk dalam head box. Zat anti jamur
(slime agent) digunakan untuk mencegah timbulnya jamur dan
slime pada suspensi pulp selama proses pembuatan kertas
berlangsung.
A. Zat Aditif Pemberi Efek Kualitas
Zat Aditif Pemberi Efek Kualitas kertas Secara umum, zat
aditif memberi pengaruh pada kualitas kertas. Beberapa zat aditif
berpengaruh langsung pada sifat-sifat kertas. Zat-zat aditif tersebut
adalah :
1. Filler
4
Filler digunakan untuk meningkatkan kemampuan cetak. Filler
membuat kertas lebih halus dan lebih mengkilap, selain itu juga
membuat kertas lebih cerah dan meningkatkan opasitas kertas.
Pemakaian filler ini tidak dapat menggantikan fungsi serat, karena filler
tidak dapat membentuk ikatan hidrogen dan menurunkan kekuatan
kertas dengan menghalangi ikatan antar serat.
Macam-macam filler adalah:
a. Kaolin, Al4(OH)8[SiO10]
Kristal kaolin yang berbentuk hexagonal menghasilkan kilapan
yang tinggi pada kertas. Kekilapan ini tergantung pada derajat
pemecahan Kristal kaolin. Retensi kaolin lebih baik daripada filler
butiran karena kaolin memiliki struktur datar
.
b. Kalsium karbonat, CaCO3
Kalsium karbonat memiliki struktur butiran sehingga
meningkatkan kecerahan kertas. Filler ini dipakai tanpa alum karena
dipakai dalam media asam.
c. Talc, Mg3(OH)2[Si4O10]
Talc bersifat hidrofobik dan dipakai untuk mengatasi resin yang
terbawa kedalam proses produksi kertas dari serat-serat baru atau
komponen kental dari kertas bekas. Partikel talc diabsorpsi oleh resin
akibatnya partikel menutupi seluruh permukaan resin. Talc sebagai filler
memiliki retensi yang tinggi dan membuat permukaan kertas menjadi
lebih halus dan menjadi bagus mengkilap
d. Titanium oksida, TiO2
Titanium oksida memiliki indeks bias yang tinggi sehingga dapat
memberi kecerahan pada kertas. Filler ini sangat mahal dan memiliki
5
retensi yang rendah, akibatnya filler ini jarang dipakai kecuali untuk
produksi kertas tipis (Hignam, 1970).
B. Zat Aditif Penguat
Ada tiga jenis kekuatan kertas, yaitu:
a. Kekuatan basah mula-mula (initial wet strength), adalah kekuatan
kertas dalam bentuk basah.
b. Kekuatan kering (dry strength), adalah kekuatan kertas waktu kering.
c. Kekuatan basah (wet strength), adalah kekuatan kertas waktu basah.
Kekuatan kering kertas dapat ditingkatkan dengan memakai zat aditif
yang dapat memperkuat ikatan antar serat. Aditif ini dapat berupa pati
atau turunannya, getah tanaman, turunan selulosa, atau polimer sintetis.
Kekuatan basah kertas juga perlu diperhatikan, sebagai contoh: kertas
pembungkus harus tahan terhadap air hujan, kertas label yang dapat
dilepas dengan air tanpa rusak menjadi gumpalan serat, dan sebagainya.
Zat aditif untuk kekuatan basah menjaga ikatan hidrogen alami dari
serangan kelembaban dan membentuk ikatan tahan air tambahan. Aditif
yang umum digunakan adalah polyethylene amine, polyamide, dan
urea.
3. Sizing Agent
Setiap kertas umumnya mempunyai kapasitas absorpsi cairan karena
sifat higroskopik yang dimiliki serat-seratnya dan banyaknya pori-pori
kecil didalam kertas. Sizing bertujuan membuat kertas lebih bersifat
hidrofobik sehingga untuk menulis dapat mencegah penyebaran tinta
secara berlebihan. Sizing agent dilakukan di bagian size press. Sizing
agent yang umum digunakan rosin size. Sizing agent sintetis yang
umum digunakan adalah dimeric alkylketenes.
4. Pewarna
6
Pewarna yang umum digunakan adalah jenis organik sintesis yang
meliputi pewarna basa, asam dan pewarna langsung. Pewarna basa
adalah garam basa organik yang tidak dapat berikatan dengan selulosa
murni, oleh karena itu pewarna ini umumnya dipakai untuk wood
containing paper karena membentuk larutan berwarna dengan gugus
asam dari lignin. Pewarna asam umumnya adalah garam logam alkali
dari pewarna asam sulfonat. Pewarna ini tidak memiliki afinitas untuk
serat tanaman dan harus dimasukkan dalam stock kertas, oleh karena itu
pewarna ini perlu bantuan aluminium sulfat. Pewarna langsung umumnya
adalah garam natrium dari pewarna azo yang mengandung gugus sulfo.
Pewarna ini tidak cocok untuk mewarnai wood containing stock karena
zat pengkilap kayu menghalangi keseragaman dalam pemberian warna
dalam kertas
..
5. Optical Brightener Optical brightener
Senyawa yang mengubah cahaya ultraviolet menjadi cahaya berwarna
biru. kertas diberi Optical brightener agar memperoleh penampakan yang
lebih putih. Efek ini juga dapat diperoleh dari shading dyes, tapi Optical
brightener lebih banyak digunakan karena meningkatkan kecerahan
kertas. Aditif ini umumnya berasal dari turunan asam
diaminostillbenedisulfonic. Keistimewaan aditif ini adalah membentuk
ikatan hidrogen dan dapat diabsorpsi oleh serat selulosa seperti pewarna
langsung.
3 .Zat Aditif Pembantu wood
Zat Aditif Pembantu wood Zat aditif ini ditambahkan untuk
memperlancar jalannya proses pembuatan kertas. Zat-zat tersebut adalah:
1. Retention Aid
Serat dan filler akan tertahan lebih banyak di atas wire daripada
butiranbutiran halus. Retention aid meningkatkan absorpsi partikel halus
7
ke serat sehingga partikel dapat tertahan bersama serat. Absorpsi ini
dapat menahan gaya shear yang timbul pada mesin kertas yang
berkecepatan tinggi. Retention aid yang dipakai adalah jenis kationik dan
anionik. Aditif ini pada umumnya memakai polimer sintetis seperti
polyethylene amine atau polyacrylamide, cationic starch dan
carboxymethycellulose.
2. Defoamer
Defoamer berfungsi untuk mengurangi busa yang timbul selama proses
pembuatan kertas. Busa adalah dispersi udara dalam air. Cara efektif
untuk menghilangkan busa dengan mencari penyebab terjadinya busa.
Defoamer terbuat dari campuran alkohol, garam dari asam lemak, dan
ester pengemulsi air dari fosfat
.
3. Slimicide
Slimicide digunakan untuk mengurangi pertumbuhan mikroorganisme
selama pembuatan kertas. Sejumlah besar senyawa organik (seperti pati)
yang diperlukan untuk melapisi kertas merupakan nutrisi yang baik bagi
mikroorganisme. Pertumbuhan mikroorganisme didukung pula oleh suhu
mesin kertas yang ideal. Pembentukan lendir perlu dikontrol dengan
mengetahui jenis bahan baku dan jenis mikroorganisme yang ada dalam
sistem. Zat pengontrol lendir biasanya merupakan turunan bromida,
belerang, nitrogen, klorin, dan asam asetat
.
4. Dispersing Agent
Dispersing agent dibutuhkan oleh serat dan filler. Zat ini meningkatkan
toksisitas slimicide dan umumnya bersifat anionik. Dispersing agent pada
serat mendispersikan resin dan sticky impurities dalam pulp dan kertas
bekas. Pada pendispersian filler dan coating. Dispersing agent mencegah
penggumpalan sekunder yang mengganggu lembaran kertas. Dispersing
agent juga untuk mengontrol viskositas filler dan suspensi pigmen
8
coating karena tanpa zat ini konsentrasi suspensi tidak akan tercapai
(Ullman, 1991)
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bahan penolong yang digunakan dalam pembuatan pulp meliputi:
NaOH, Sodium Hipoclorit dan gas Chlor. NaOH digunakan untuk
pemasak ekstraksi, NaOH ini diperoleh dari unit CAP dan kekurangannya
didatangkan dari pabrik soda dalam bentuk cairan. Sodium Hipoclorit
(NaOCI) diperlukan untuk pemucatan (bleaching) pulp, dikirim dari unit
CAP dan sebagian dari pabrik soda. Gas ChlorI diperlukan dalam proses
pemucatan pulp yang didapat dari unit CAP dalam bentuk gas basah (Wer
Chlorin).
c. Bahan Penolong di Unit Mesin Kertas
Bahan penolong yang digunakan dalam unit ini adalah zat tapioka,
zat warna, retention agent, zat anti busa dan zat anti jamur. Tapioka
digunakan sebagai bahan pelicin permukaan kertas. Zat warna
digunakan untuk memberikan warna:
3) Rhudamine, untuk warna merah
4) Paper yellow, untuk warna kuning.
Retention agent digunakan untuk meretensi serat halus (fines dan
filler serta untuk memperbaiki drainage). Zat anti busa (foaming
10
agent) digunakan untuk mengurangi busa, bahan ini dicampur pada
suspensi pulp sebelum masuk dalam head box. Zat anti jamur
(slime agent) digunakan untuk mencegah timbulnya jamur dan
slime pada suspensi pulp selama proses pembuatan kertas
berlangsung.
B. SARAN
Semoga makalah ini bisa dikembangkan lebih baik lagi dikemudian
hari.Serta bermanfaat bagi yang akan melakukan tugas pra perancangan pabrik.
DAFTAR PUSTAKA
Aprillia Puspa R dan Djauhari Agus, M.T 2010.”Makalah Peeralatan Industri Proses”.pdf.Jurusan Politeknik Negeri Bandung
Mujiburohman. M .2008.”Diktat Kuliah Alat Industri Kimia”. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
http: //www.google.com/bab 6 Evaporator dan Katup expansi.pdf
11