MAKALAH ZAT ADITIF pada Kertas

16
BAB I PENDAHULUAN Dalam industri kertas ada beberapa zat aditif yang ditambahkan dalam pulp untuk pembuatan kertas. Zat aditif yang ditambahkan tersebut bertujuan untuk memperbaiki sifat-sifat kertas. Zat aditif diklasifikasikan menjadi: 1. Zat aditif pemberi efek kualitas kertas. Zat Aditif Pemberi Efek Kualitas kertas Secara umum, zat aditif memberi pengaruh pada kualitas kertas. Beberapa zat aditif berpengaruh langsung pada sifat-sifat kertas.Zat-zat aditif tersebut adalah : a. Filler. b. Zat Aditif Penguat Ada tiga jenis kekuatan kertas c. Pewarna d. Sizing Agent e. Optical Brightener Optical brightener 2. Zat aditif pembantu proses. Zat Aditif Pembantu wood Zat aditif ini ditambahkan untuk memperlancar jalannya proses pembuatan kertas. A. RUMUSAN MASALAH 1

description

Makalah ini dibuat untuk membagi informasi ke seluruh masyrakat ... jngan asal copy paste yah :)

Transcript of MAKALAH ZAT ADITIF pada Kertas

Page 1: MAKALAH ZAT ADITIF pada Kertas

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam industri kertas ada beberapa zat aditif yang ditambahkan dalam

pulp untuk pembuatan kertas. Zat aditif yang ditambahkan tersebut bertujuan

untuk memperbaiki sifat-sifat kertas. Zat aditif diklasifikasikan menjadi:

1. Zat aditif pemberi efek kualitas kertas.

Zat Aditif Pemberi Efek Kualitas kertas Secara umum, zat aditif memberi

pengaruh pada kualitas kertas. Beberapa zat aditif berpengaruh langsung

pada sifat-sifat kertas.Zat-zat aditif tersebut adalah :

a. Filler.

b. Zat Aditif Penguat Ada tiga jenis kekuatan kertas

c. Pewarna

d. Sizing Agent

e. Optical Brightener Optical brightener

2. Zat aditif pembantu proses.

Zat Aditif Pembantu wood Zat aditif ini ditambahkan untuk memperlancar

jalannya proses pembuatan kertas.

A. RUMUSAN MASALAH

Agar mengarah pada tujuan yang hendak dicapai, maka kami tulis

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah yang dimaksud dengan zat aditif ?

2. Sebutkan jenis zat-zat aditif yang terdapat dalam proses pulp ?

3. Jelaskan fungsi zat-zat aditif dalam proses pulp ?

B. TUJUAN

1. Mengetahui deskripsi zat aditif

2. Mengetahui jenis zat-zat aditif dalam proses pembuatan pulp

3. Mengetahui fungsi zat-zat aditif dalam proses pembuatan pulp

1

Page 2: MAKALAH ZAT ADITIF pada Kertas

C. MANFAAT

1. Menambah pengetahuan dan wawasan lebih dalam tentang Zat aditif dan

Fungsinya dalam proses pembuatan pulp

2. Agar bisa mengembangkan teknologi dalam pulp .

2

Page 3: MAKALAH ZAT ADITIF pada Kertas

BAB II

PEMBAHASAN

Perbaikan sifat kertas dilakukan dengan jalan penambahan aditif.

Adapun zata d i t i f y a n g d i t a m b a h k a n b e r f u n g s i s e b a g a i b a h a n

p e n g i s i ( filter ) , b a h a n p e n g u a t (strength additives),sizing agent ,

pewarna, bahan penolong proses (processing aids), pencerah (optical

brightener ), dan sebagainya.

Penambahan zat aditif digunakan untuk memperbaiki sifat-sifat kertas. Zat

aditif diklasifikasikan menjadi:

1. Zat aditif pemberi efek kualitas kertas.

2. Zat aditif Penguat.

3.Zat Aditif Pembantu wood

Fungsi bahan penolong pada pabrik pulp dan kertas adalah untuk keperluan

pemasakan, pembuatan kertas dan penyempurnaan. Tiap-tiap unit

menggunakan bahan penolong yang berbeda.

a. Bahan Penolong di Unit Pembuatan Pulp.

Bahan penolong yang digunakan dalam pembuatan pulp meliputi:

NaOH, Sodium Hipoclorit dan gas Chlor. NaOH digunakan untuk

pemasak ekstraksi, NaOH ini diperoleh dari unit CAP dan

kekurangannya didatangkan dari pabrik soda dalam bentuk cairan.

Sodium Hipoclorit (NaOCI) diperlukan untuk pemucatan (bleaching)

pulp, dikirim dari unit CAP dan sebagian dari pabrik soda. Gas

3

Page 4: MAKALAH ZAT ADITIF pada Kertas

ChlorI diperlukan dalam proses pemucatan pulp yang didapat dari

unit CAP dalam bentuk gas basah (Wer Chlorin).

b. Bahan Penolong di Unit Mesin Kertas

Bahan penolong yang digunakan dalam unit ini adalah zat tapioka,

zat warna, retention agent, zat anti busa dan zat anti jamur. Tapioka

digunakan sebagai bahan pelicin permukaan kertas. Zat warna

digunakan untuk memberikan warna:

1) Rhudamine, untuk warna merah

2) Paper yellow, untuk warna kuning.

Retention agent digunakan untuk meretensi serat halus (fines dan

filler serta untuk memperbaiki drainage). Zat anti busa (foaming

agent) digunakan untuk mengurangi busa, bahan ini dicampur pada

suspensi pulp sebelum masuk dalam head box. Zat anti jamur

(slime agent) digunakan untuk mencegah timbulnya jamur dan

slime pada suspensi pulp selama proses pembuatan kertas

berlangsung.

A. Zat Aditif Pemberi Efek Kualitas

Zat Aditif Pemberi Efek Kualitas kertas Secara umum, zat

aditif memberi pengaruh pada kualitas kertas. Beberapa zat aditif

berpengaruh langsung pada sifat-sifat kertas. Zat-zat aditif tersebut

adalah :

1. Filler

4

Page 5: MAKALAH ZAT ADITIF pada Kertas

Filler digunakan untuk meningkatkan kemampuan cetak. Filler

membuat kertas lebih halus dan lebih mengkilap, selain itu juga

membuat kertas lebih cerah dan meningkatkan opasitas kertas.

Pemakaian filler ini tidak dapat menggantikan fungsi serat, karena filler

tidak dapat membentuk ikatan hidrogen dan menurunkan kekuatan

kertas dengan menghalangi ikatan antar serat.

Macam-macam filler adalah:

a. Kaolin, Al4(OH)8[SiO10]

Kristal kaolin yang berbentuk hexagonal menghasilkan kilapan

yang tinggi pada kertas. Kekilapan ini tergantung pada derajat

pemecahan Kristal kaolin. Retensi kaolin lebih baik daripada filler

butiran karena kaolin memiliki struktur datar

.

b. Kalsium karbonat, CaCO3

Kalsium karbonat memiliki struktur butiran sehingga

meningkatkan kecerahan kertas. Filler ini dipakai tanpa alum karena

dipakai dalam media asam.

c. Talc, Mg3(OH)2[Si4O10]

Talc bersifat hidrofobik dan dipakai untuk mengatasi resin yang

terbawa kedalam proses produksi kertas dari serat-serat baru atau

komponen kental dari kertas bekas. Partikel talc diabsorpsi oleh resin

akibatnya partikel menutupi seluruh permukaan resin. Talc sebagai filler

memiliki retensi yang tinggi dan membuat permukaan kertas menjadi

lebih halus dan menjadi bagus mengkilap

d. Titanium oksida, TiO2

Titanium oksida memiliki indeks bias yang tinggi sehingga dapat

memberi kecerahan pada kertas. Filler ini sangat mahal dan memiliki

5

Page 6: MAKALAH ZAT ADITIF pada Kertas

retensi yang rendah, akibatnya filler ini jarang dipakai kecuali untuk

produksi kertas tipis (Hignam, 1970).

B. Zat Aditif Penguat

Ada tiga jenis kekuatan kertas, yaitu:

a. Kekuatan basah mula-mula (initial wet strength), adalah kekuatan

kertas dalam bentuk basah.

b. Kekuatan kering (dry strength), adalah kekuatan kertas waktu kering.

c. Kekuatan basah (wet strength), adalah kekuatan kertas waktu basah.

Kekuatan kering kertas dapat ditingkatkan dengan memakai zat aditif

yang dapat memperkuat ikatan antar serat. Aditif ini dapat berupa pati

atau turunannya, getah tanaman, turunan selulosa, atau polimer sintetis.

Kekuatan basah kertas juga perlu diperhatikan, sebagai contoh: kertas

pembungkus harus tahan terhadap air hujan, kertas label yang dapat

dilepas dengan air tanpa rusak menjadi gumpalan serat, dan sebagainya.

Zat aditif untuk kekuatan basah menjaga ikatan hidrogen alami dari

serangan kelembaban dan membentuk ikatan tahan air tambahan. Aditif

yang umum digunakan adalah polyethylene amine, polyamide, dan

urea.

3. Sizing Agent

Setiap kertas umumnya mempunyai kapasitas absorpsi cairan karena

sifat higroskopik yang dimiliki serat-seratnya dan banyaknya pori-pori

kecil didalam kertas. Sizing bertujuan membuat kertas lebih bersifat

hidrofobik sehingga untuk menulis dapat mencegah penyebaran tinta

secara berlebihan. Sizing agent dilakukan di bagian size press. Sizing

agent yang umum digunakan rosin size. Sizing agent sintetis yang

umum digunakan adalah dimeric alkylketenes.

4. Pewarna

6

Page 7: MAKALAH ZAT ADITIF pada Kertas

Pewarna yang umum digunakan adalah jenis organik sintesis yang

meliputi pewarna basa, asam dan pewarna langsung. Pewarna basa

adalah garam basa organik yang tidak dapat berikatan dengan selulosa

murni, oleh karena itu pewarna ini umumnya dipakai untuk wood

containing paper karena membentuk larutan berwarna dengan gugus

asam dari lignin. Pewarna asam umumnya adalah garam logam alkali

dari pewarna asam sulfonat. Pewarna ini tidak memiliki afinitas untuk

serat tanaman dan harus dimasukkan dalam stock kertas, oleh karena itu

pewarna ini perlu bantuan aluminium sulfat. Pewarna langsung umumnya

adalah garam natrium dari pewarna azo yang mengandung gugus sulfo.

Pewarna ini tidak cocok untuk mewarnai wood containing stock karena

zat pengkilap kayu menghalangi keseragaman dalam pemberian warna

dalam kertas

..

5. Optical Brightener Optical brightener

Senyawa yang mengubah cahaya ultraviolet menjadi cahaya berwarna

biru. kertas diberi Optical brightener agar memperoleh penampakan yang

lebih putih. Efek ini juga dapat diperoleh dari shading dyes, tapi Optical

brightener lebih banyak digunakan karena meningkatkan kecerahan

kertas. Aditif ini umumnya berasal dari turunan asam

diaminostillbenedisulfonic. Keistimewaan aditif ini adalah membentuk

ikatan hidrogen dan dapat diabsorpsi oleh serat selulosa seperti pewarna

langsung.

3 .Zat Aditif Pembantu wood

Zat Aditif Pembantu wood Zat aditif ini ditambahkan untuk

memperlancar jalannya proses pembuatan kertas. Zat-zat tersebut adalah:

1. Retention Aid

Serat dan filler akan tertahan lebih banyak di atas wire daripada

butiranbutiran halus. Retention aid meningkatkan absorpsi partikel halus

7

Page 8: MAKALAH ZAT ADITIF pada Kertas

ke serat sehingga partikel dapat tertahan bersama serat. Absorpsi ini

dapat menahan gaya shear yang timbul pada mesin kertas yang

berkecepatan tinggi. Retention aid yang dipakai adalah jenis kationik dan

anionik. Aditif ini pada umumnya memakai polimer sintetis seperti

polyethylene amine atau polyacrylamide, cationic starch dan

carboxymethycellulose.

2. Defoamer

Defoamer berfungsi untuk mengurangi busa yang timbul selama proses

pembuatan kertas. Busa adalah dispersi udara dalam air. Cara efektif

untuk menghilangkan busa dengan mencari penyebab terjadinya busa.

Defoamer terbuat dari campuran alkohol, garam dari asam lemak, dan

ester pengemulsi air dari fosfat

.

3. Slimicide

Slimicide digunakan untuk mengurangi pertumbuhan mikroorganisme

selama pembuatan kertas. Sejumlah besar senyawa organik (seperti pati)

yang diperlukan untuk melapisi kertas merupakan nutrisi yang baik bagi

mikroorganisme. Pertumbuhan mikroorganisme didukung pula oleh suhu

mesin kertas yang ideal. Pembentukan lendir perlu dikontrol dengan

mengetahui jenis bahan baku dan jenis mikroorganisme yang ada dalam

sistem. Zat pengontrol lendir biasanya merupakan turunan bromida,

belerang, nitrogen, klorin, dan asam asetat

.

4. Dispersing Agent

Dispersing agent dibutuhkan oleh serat dan filler. Zat ini meningkatkan

toksisitas slimicide dan umumnya bersifat anionik. Dispersing agent pada

serat mendispersikan resin dan sticky impurities dalam pulp dan kertas

bekas. Pada pendispersian filler dan coating. Dispersing agent mencegah

penggumpalan sekunder yang mengganggu lembaran kertas. Dispersing

agent juga untuk mengontrol viskositas filler dan suspensi pigmen

8

Page 9: MAKALAH ZAT ADITIF pada Kertas

coating karena tanpa zat ini konsentrasi suspensi tidak akan tercapai

(Ullman, 1991)

9

Page 10: MAKALAH ZAT ADITIF pada Kertas

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bahan penolong yang digunakan dalam pembuatan pulp meliputi:

NaOH, Sodium Hipoclorit dan gas Chlor. NaOH digunakan untuk

pemasak ekstraksi, NaOH ini diperoleh dari unit CAP dan kekurangannya

didatangkan dari pabrik soda dalam bentuk cairan. Sodium Hipoclorit

(NaOCI) diperlukan untuk pemucatan (bleaching) pulp, dikirim dari unit

CAP dan sebagian dari pabrik soda. Gas ChlorI diperlukan dalam proses

pemucatan pulp yang didapat dari unit CAP dalam bentuk gas basah (Wer

Chlorin).

c. Bahan Penolong di Unit Mesin Kertas

Bahan penolong yang digunakan dalam unit ini adalah zat tapioka,

zat warna, retention agent, zat anti busa dan zat anti jamur. Tapioka

digunakan sebagai bahan pelicin permukaan kertas. Zat warna

digunakan untuk memberikan warna:

3) Rhudamine, untuk warna merah

4) Paper yellow, untuk warna kuning.

Retention agent digunakan untuk meretensi serat halus (fines dan

filler serta untuk memperbaiki drainage). Zat anti busa (foaming

10

Page 11: MAKALAH ZAT ADITIF pada Kertas

agent) digunakan untuk mengurangi busa, bahan ini dicampur pada

suspensi pulp sebelum masuk dalam head box. Zat anti jamur

(slime agent) digunakan untuk mencegah timbulnya jamur dan

slime pada suspensi pulp selama proses pembuatan kertas

berlangsung.

B. SARAN

Semoga makalah ini bisa dikembangkan lebih baik lagi dikemudian

hari.Serta bermanfaat bagi yang akan melakukan tugas pra perancangan pabrik.

DAFTAR PUSTAKA

Aprillia Puspa R dan Djauhari Agus, M.T 2010.”Makalah Peeralatan Industri Proses”.pdf.Jurusan Politeknik Negeri Bandung

Mujiburohman. M .2008.”Diktat Kuliah Alat Industri Kimia”. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

http: //www.google.com/bab 6 Evaporator dan Katup expansi.pdf

11