Makalah Wanita Karier Dalam Pandangan Islam - Copy
-
Upload
frida-larasati -
Category
Documents
-
view
1.765 -
download
10
description
Transcript of Makalah Wanita Karier Dalam Pandangan Islam - Copy
![Page 1: Makalah Wanita Karier Dalam Pandangan Islam - Copy](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022013111/55cf99c9550346d0339f2808/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Di masa lampau, wanita masih sangat terikat dengan nilai-nilai tradisional yang
mengakar di tengah-tengah masyarakat. Sehingga jika ada wanita yang berkarir untuk
mengembangkan keahliannya di luar rumah, maka mereka dianggap telah melanggar tradisi
sehingga mereka dikucilkan dari pergaulan masyarakat dan lingkungannya. Dengan demikian
mereka kurang mendapat kesempatan untuk mengembangkan diri di tengah-tengah
masyarakat.
Sejalan dengan perkembangan zaman, kaum wanita dewasa ini khususnya mereka yang
tinggal di kota-kota besar cenderung untuk berperan ganda bahkan ada yang multi fungsional
karena mereka telah mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengembangkan diri
sehingga jabatan dan pekerjaan penting di dalam masyarakat tidak lagi dimonopoli oleh
kaum laki-laki. Sudah tentu hal itu akan berdampak terhadap sendi-sendi kehidupan sosial,
baik positif maupun negatif.
1.2 TUJUAN
1. Dapat mengetahui pengertian dari wanita karir dalam pandangan islam.
2. Mengetahui dampak positif wanita karir dalam pandangan islam.
3. Mengetahui dampak negatif wanita karir dalam pandangan islam.
1
![Page 2: Makalah Wanita Karier Dalam Pandangan Islam - Copy](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022013111/55cf99c9550346d0339f2808/html5/thumbnails/2.jpg)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN WANITA KARIER DALAM PANDANGAN ISLAM
Secara definisi wanita karir bermakna:
1. Seorang wanita yang menjadikan karir atau pekerjaannya secara serius.
2. Perempuan yang memiliki karir atau yang menganggap kehidupan kerjanya dengan
serius (mengalahkan sisi-sisi kehidupan yang lain).
Pada masa Rasulullah sendiri, ada banyak wanita yang juga dikenal sebagai wanita karir. di
antaranya yaitu Siti Khadijah, istri Nabi, adalah satu di antaranya. Namun demikian, kita semua
tahu bahwa ekonomi bukanlah satu-satunya tujuan kita hidup di dunia. Pada kenyataannya
ekonomi hanyalah sarana untuk menopang sisi-sisi kehidupan yang lain.
Penting juga diperhatikan penataan rumah yang baik, bersih dari najis dan terhindar dari
aroma yang kurang sedap. Sehingga hasilnya ciptakan suasana rumah yang menjadikan suami
betah berada di dalamnya. Untuk membuat penampilan lebih menarik tidak harus dengan wajah
yang cantik, demikian juga untuk membuat rumah bersih dan rapih tidak harus dengan harga
yang mahal. Insya Allah semuanya bisa dilaksanakan dengan mudah selama ada keinginan dan
diniatkan ikhlas untuk mencari ridha Allah. karena segala sesuatu yang baik itu akan bernilai
ibadah bila diniatkan hanya untuk Allah.
2.2 DAMPAK POSITIF WANITA KARIER
a. Terhadap kondisi ekonomi keluarga
Dalam kehidupan manusia kebutuhan ekonomi merupakan kebutuhan primer yang dapat
menunjang kebutuhan yang lainnya. Kesejahteraan manusia dapat tercipta manakala
kehidupannya ditunjang dengan perekonomian yang baik pula.
Dengan berkarir, seorang wanita tentu saja mendapatkan imbalan yang kemudian dapat
dimanfaatkan untuk menambah dan mencukupi kebutuhan sehari-hari.
2
![Page 3: Makalah Wanita Karier Dalam Pandangan Islam - Copy](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022013111/55cf99c9550346d0339f2808/html5/thumbnails/3.jpg)
Pratiwi Sudamona mengatakan bahwa pria dan wanita adalah “Mitra Sejajar” dalam
menunjang perekonomian keluarga. Dalam konteks pembicaraan keluarga yang modern,
wanita tidak lagi dianggap sebagai mahluk yang semata-mata tergantung pada penghasilan
suaminya, melainkan ikut membantu berperan dalam meningkatkan penghasilan keluarga
untuk satu pemenuhan kebutuhan keluarga yang semakin bervariasi.
b. Sebagai Pengisi Waktu
Pada zaman sekarang ini hampir semua peralatan rumah tangga memakai teknologi yang
mutakhir, khususnya di kota-kota besar. Sehingga tugas wanita dalam rumah tangga menjadi
lebih mudah dan ringan. Belum lagi mereka yang menggunakan jasa pramuwisma (pembantu
rumah tangga), tentu saja tugas mereka di rumah akan menjadi sangat berkurang. Hal ini bisa
menyebabkan wanita memiliki waktu luang yang sangat banyak dan seringkali membosankan.
Maka untuk mengisi kekosongan tersebut diupayakanlah suatu kegiatan yang dapat dijadikan
sebagai alat untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri mereka.
Diungkapkan oleh Abdullah Wakil bahwa kemudahan-kemudahan yang didapat wanita dalam
melakukan tugas rumah tangga, telah menciptakan peluang bagi mereka untuk leluasa
mencari kesibukan diluar rumah, sesuai dengan bidang keahliannya supaya dapat
mengaktualisasikan dirinya di tengah-tengah masyarakat sebagai wanita yang aktif berkarya.
c. Peningkatan sumber daya manusia
Kemajuan teknologi di segala bidang kehidupan menuntut sumber daya manusia yang
potensial untuk menjalankan teknologi tersebut. Bukan hanya pria bahka wanitapun dituntut
untuk bisa dapat mengimbangi perkembangan teknologi yang makin kian pesat.
Jenjang pendidikan yang tiada batas bagi wanita telah menjadikan mereka sebagai sumber
daya potensial yang diharapkan dapat mampu berpartisipasi dan berperan aktif dalam
pembangunan, serta dapat berguna bagi masyarakat, agama, nusa dan bangsanya.
d. Percaya diri dan lebih merawat penampilan
Biasanya seorang wanita yang tidak aktif di luar rumah akan malas untuk berhias diri, karena
ia merasa tidak diperhatikan dan kurang bermanfaat. Dengan berkarir, maka wanita merasa
dibutuhkan dalam masyarakat sehingga timbullah kepercayaan diri. Wanita karir akan
berusaha untuk memercantik diri dan penampilannya agar selalu enak dipandang. Tentu hal
ini akan menjadikan kebanggaan tersendiri bagi suaminya, yang melihat istrinya tampil prima
di depan para relasinya.
3
![Page 4: Makalah Wanita Karier Dalam Pandangan Islam - Copy](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022013111/55cf99c9550346d0339f2808/html5/thumbnails/4.jpg)
2.3 DAMPAK NEGATIV WANITA KARIR
Diantara dampak negatif yang ditimbulkan, antara lain:
a. Terhadap Anak
Seorang wanita karir biasanya pulang ke rumah dalam keadaan lelah setelah seharian bekerja
di luar rumah, hal ini secara psikologis akan berpengaruh terhadap tingkat kesabaran yang
dimilikinya, baik dalam menghadapi pekerjaan rumah tangga sehari-hari, maupun dalam
menghadapi anak-anaknya. Jika hal itu terjadi maka sang Ibu akan mudah marah dan
berkurang rasa pedulinya terhadap anak. Survey yang dilakukan di negara-negara Barat
menunjukkan bahwa banyak anak kecil yang menjadi korban kekerasan orangtua yang
seharusnya tidak terjadi apabila mereka memiliki kesabaran yang cukup dalam mendidik
anak.
Hal lain yang lebih berbahaya adalah terjerumusnya anak-anak kepada hal yang negatif,
seperti tindak kriminal yang dilakukan sebagai akibat dari kurangnya kasih sayang yang
diberikan orangtua, khususnya Ibu terhadap anak-anaknya.
b. Terhadap Suami
Di kalangan para suami wanita karir, tidaklah mustahil menjadi suatu kebanggaan bila mereka
memiliki istri yang pandai, aktif, kreatif, dan maju serta dibutuhkan masyarakat, Namun
dilain sisi mereka mempunyai problem yang rumit dengan istrinya. Mereka juga akan merasa
tersaingi dan tidak terpenuhi hak-haknya sebagai suami. Sebagai contoh, apabila suatu saat
seorang suami memiliki masalah di kantor, tentunya ia mengharapkan seseorang yang dapat
berbagi masalah dengannya, atau setidaknya ia berharap istrinya akan menyambutnya dengan
wajah berseri sehingga berkuranglah beban yang ada. Hal ini tak akan terwujud apabila sang
istri pun mengalami hal yang sama. Jangankan untuk mengatasi masalah suaminya,
sedangkan masalahnya sendiripun belum tentu dapat diselesaikannya. Apabila seorang istri
tenggelam dalam karirnya, pulang sangat letih, sementara suaminya di kantor tengah
menghadapi masalah dan ingin menemukan istri di dalam rumah dalam keadaan segar dan
memancarkan senyuman kemesraan, tetapi yang ia dapatkan hanyalah istri yang cemberut
karena kelelahan. Ini akan menjadi masalah yang runyam dalam keluarga.
Kebanyakan suami yang istrinya berkarir merasa sedih dan sakit hati apabila istrinya yang
berkarir tidak ada di tengah-tengah keluarganya pada saat keluarganya membutuhkan
kehadiran mereka. Juga ada keresahan pada diri suami, khususnya pasangan-pasangan usia
4
![Page 5: Makalah Wanita Karier Dalam Pandangan Islam - Copy](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022013111/55cf99c9550346d0339f2808/html5/thumbnails/5.jpg)
muda karena mereka selalu menunda kehamilan dan menolak untuk memiliki anak dengan
alasan takut mengganggu karir yang tengah dirintis olehnya.
c. Terhadap Rumah Tangga
Kemungkinan negatif lainnya yang perlu mendapat perhatian dari wanita karir yaitu rumah
tangga. Kegagalan rumah tangga seringkali dikaitkan dengan kelalaian seorang istri dalam
rumah tangga. Hal ini bisa terjadi apabila istri tidak memiliki keterampilan dalam mengurus
rumah tangga, atau juga terlalu sibuk dalam berkarir, sehingga segala urusan rumah tangga
terbengkalai. Untuk mencapai keberhasilan karirnya, seringkali wanita menomorduakan tugas
sebagai ibu dan istri. Dengan demikian pertengkaran bahkan perpecahan dalam rumah tangga
tidak bisa dihindarkan lagi.
d. Terhadap Masyarakat
Hal negatif yang ditimbulkan oleh adanya wanita karir tidak hanya berdampak terhadap
keluarga dan rumah tangga, tetapi juga terhadap masyarakat sekitarnya, seperti hal-hal
berikut:
1. Dengan bertambahnya jumlah wanita yang mementingkan karirnya di berbagai sektor
lapangan pekerjaan, secara langsung maupun tidak langsung telah mengakibatkan
meningkatnya jumlah pengangguran di kalangan pria, karena lapangan pekerjaan yagn ada
telah diisi oleh wanita. Sebagai contoh, yang sering kita lihat di pabrik-pabrik. Perusahaan
lebih memilih pekerja dari kalangan wanita ketimbang pria, karena selain upah yang relatif
minim dan murah dari pria, juga karena wanita tidak terlalu banyak menuntut dan mudah
diatur.
2. Kepercayaan diri yang berlebihan dari seorang wanita karir seringkali menyebabkan
mereka terlalu memilih-milih dalam urusan perjodohan. Maka seringkali kita lihat seorang
wanita karir masih hidup melajang pada usia yang seharusnya dia telah layak untuk berumah
tangga bahkan memiliki keturunan. Selain itu banyak pria yang minder atau enggan untuk
menjadikan wanita karir sebagai istri mereka karena beberapa faktor; Seperti pendidikan
wanita karir dan penghasilannya yang seringkali membuat pria berpikir dua kali untuk
menjadikannya sebagai pendamping hidup. Sementara itu dilain sisi pria-pria yang menjadi
dambaan para wanita karir ini -kemungkinan karena terlalu tinggi kriterianya- telah lebih dulu
berkeluarga dan membina rumah tangga dengan wanita lain. Hal inilah mungkin yang
menyebabkan timbulnya anggapan dalam masyarakat bahwa “Semakin tinggi jenjang
5
![Page 6: Makalah Wanita Karier Dalam Pandangan Islam - Copy](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022013111/55cf99c9550346d0339f2808/html5/thumbnails/6.jpg)
pendidikan yang dapat diraih oleh wanita maka semakin sulit pula baginya untuk
mendapatkan pendamping hidup.”
2.4 KAPAN WANITA DIPERBOLEHKAN UNTUK BEKERJA
Tugas terbesar seorang wanitaadalah membesarkan generasi baru. Wanita telah
dipersiapkan oleh Allah secara fisik dan psikologisntidak boleh disibukkan oleh sesuatu yang
bersifat materi maupun moral. Hal itu tidak berarti bahwa wanita yang bekerja diluar rumah
dilarang oleh syariat islam.
Pada dasarnya wanita bekerja atas keinginannya sendiridiperbolehkan, contohnya jika
janda yang mati dan diceraikan atau tidak mempunyai kesempatan untuk menikah . Bisa juga
karena keluarga yang memintanya untuk bekerja, seperti membantu suaminya atau untuk
merawat anak-anaknya, atau adik laki-laki dan adik perempuannya, menjaga ayahnya yang telah
tua, seperti dalam kisah dua orang anak perempuan yang menjaga seorang pria tua yang tertulis
dalam surat Al-Qashash yang biasa menjaga ternak ayahnya. Allah yang Maha Kuasa berfirman,
“Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Mad-yan ia menjumpai sekumpulan orang yang
sedang meminumkan ternaknya, dan ia memjumpai dibelakang orang banyak itu, dua orang
wanita yang sedang menghambat ternaknya. Musa berkata : Apa maksutnmu dengan berbuat
begitu? “Kedua wannita itu menjawab : “Kami tidak dapat meminumkan ternak kami, sebelum
pengembala itu memulangkan ternaknya, sedang bapak kami adalah orang tua yang telah lanjut
umurnya.”(Al-Qashash)
Masyarakat sendiri butuh seorang wanita pekerja seperti memberikan perawatan medis
kepada wanita dan menjaganya , mengajari gadis-gadis dan pekerjaan yang berhubungan dengan
wanita. Jika diperbolehkan beberapa wanita untuk bekerja, harus dibatasi dengan kondisi-kondisi
sebagai berikut :
Pekerjaan itu harus sah menurut hokum islam sehingga tidak bolehdalam
pekerjaaan yang diharamkan oleh islam, misalnya sebagai pembatu yang bekerja
dirumah bujangan atau sebagai sekertaris pribadi untuk seorang manajer, yang
posisinya membuat dia harus tinggal bersama.
Jika wanita keluar rumah, dia harus tetap taat pada morang seorang wanita
muslimahdalam berpakaian, cara berbicara dan tingkah laku, pandangan dan
kemaluannya seperti pada arti ayat berikut : “ Hai istri-istri nabi , kamu sekalian
6
![Page 7: Makalah Wanita Karier Dalam Pandangan Islam - Copy](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022013111/55cf99c9550346d0339f2808/html5/thumbnails/7.jpg)
tidaklah seperti wanita lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk
dalam berbicara sehingga orang yang ada penyakit dalam hatunya dan
ucapkanlah perkataan yang baik” (Al-Ahzab:32)
Pekerjaan wanita tidak boleh mempengaruhi tugasnya yang tak boleh diabaikan,
seperti tugasnya terhadap anak-anak dan suaminya.
Suasana lingkungan harus membantunya dalam melakukan tugasnya sama
baiknya saat ia mendapatkan hak-haknya seperti bekerja paruh waktu .
Harus ada dalam departemen, perusahaan, bank, bahkan instansi yang jauh dari
godaan dan dimana wanita tak sendirian sengan satu atau beberapa lelaki. Allah
lah yang mengatakan kebenaran dan menuntun pada jalan yang benar.
2.5 WANITA KARI JAMAN MODERN
Seiring dengan berubahnya cara pandang masyarakat terhadap peran dan posisi kaum
wanita di tengah masyarakat, maka saat ini sebagaimana kaum pria banyak kaum wanita yang
berkarir, baik di bidang sosial, politik, pemerintahan dan kemiliteran. Namun sulitnya pengakuan
sosial terhadap keterlibatan wanita di dunia publik. Selain disebabkan oleh faktor budaya,
didasarkan pula oleh pemahaman agama yang mana ada pihak yang berkuasa atau kuat
keinginan masyarakat untuk mempertahankan tradisi yang telah ada. Fenomena ketidakadilan
sering terjadi terhadap wanita terutama ketika ia berada dalam sektor publik. Ketidakadilan itu
terlihat dari adanya marginalisasi, diskriminasi, dan subordinasi wanita dan pria. Diskriminasi
wanita di tempat kerja, wanita ditempatkan pada posisi sekunder karena munculnya anggapan
wanita cenderung lebih pasif dan memiliki intelektual lebih rendah dibanding pria.
Tak jarang wanita dipandang kurang produktif karena terhalang cuti hamil dan
melahirkan. Serta pengupahan lebih rendah dari pria karena wanita dianggap pencari nafkah
tambahan. Kemudian peneliti mencoba melihat wanita karir dalam pandangan tokoh feminis
Indonesia yaitu Husein Muhammad yang pemikirannya masih kental dengan dunia pesantren dan
menggunakan rujukan fiqh klasik, ditambah kemampuannya membaca secara kritis terhadap
khasanah Islam, serta membentuk sebuah pemikiran yang cukup utuh dan sistematis mengenai
fiqh khususnya fiqh wanita dalam perspektif gender. Melihat wanita karir adalah wanita yang
mandiri, bekerja menghidupi dirinya sendiri serta untuk mengaktualisasikan dirinya baik ruang
publik maupun domestik. Husein Muhammad juga melihat wanita dan pria yang sudah dewasa
7
![Page 8: Makalah Wanita Karier Dalam Pandangan Islam - Copy](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022013111/55cf99c9550346d0339f2808/html5/thumbnails/8.jpg)
berhak bekerja dimanasaja, Di dalam rumah maupun di luar rumah. Setiap orang harus bisa
mandiri, tidak tergantung pada orang lain, tetapi harus bisa bekerja sama. Jadi wanita berkarier
tidak ada masalah sama dengan pria berkarir, kendala ada pada siapa saja yang bekerja. Yang
diperlukan adalah sikap saling menghormati, dan saling bekerja sama untuk saling menghidupi
guna mensejahterkan. Wanita karir di Indonesia sudah mengalami kemajuan besar meski masih
ada paradigma sosial yang belum jelas mengenai posisi wanita. Namun wanita Indonesia sudah
bisa berkarir di semua bidang publik yang semula diperuntukkan pria, serta sudah
memperlihatkan kapabelitas dan prestasinya dalam segala bidang. Terbukanya ruang publik bagi
wanita memberikan sumbangan yang berharga bagi kemajuan masyarakat. Semakin banyaknya
wanita yang sukses dalam karir dapat menjadikan masyarakat dan Negara semakin maju.
2.6 PEKERJAAN YANG SESUAI DENGAN FITRAH KEWANITAANNYA
Islam tidak memberikan beban untuk memikul tanggung jawab memberikan nafkah pada
dirinya,tetapi memberikan tanggung jawa tersebut kepada bapak,suami atau salah satu kerabat.
Yang demikian itu karena sengaja Islam membebankan kepada orang laki-laki untuk meberikan
nafkah kepada keluarga serta tanggung jawab menanggung hidupnya,supaya wanita dapat
memfokuskan tugasnya mengurus rumah dan menjadi seorang ibu rumah tangga yang
baik,sehingga bisa menjadi penyejuk rumah,penghibur bagi suaminya dan serta putera-
puterinya,dan menjadi penghias yang senantiasa menyenangkan untuk dipandang,serta “otak”
yang mengatur urusanya.
Demikian itulah pandangan Islam trehadap wanita dan keluarga,dan itu pula yang
menjadi filsafat dam kehidupan rumah tangga.Tidak diragukan lagi gahwa wanita Muslimah
yang berada di bawah Bimbingan Islam mempunyai perbedaan yang besar antara kondisi wanita
Muslimah dan wanita barat.Di dalam Islam,wanita Muslimah mendapat
kehormatan,pemeliharaan dan jainan hidup yang muli,sedangkan di Barat wanita mendapat
perlakuan yang tidak menguntungkan dan bahkan dihinakan,khususnya setelah menginjak usia
tua.
Dalam bukunya yang berjudul Al-Marah Baina Al-Fiq wa Al-Qanun,seorang dai besar
Islam,Dr Musthafa As-Siba’i telah mengumpulkan ungkapan pemikiran Barat mengenai
masalah ini. Seorang filsuf dan ekonom Perancis, Joul Simon, Mengatakan bahwa ”Wanita di
8
![Page 9: Makalah Wanita Karier Dalam Pandangan Islam - Copy](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022013111/55cf99c9550346d0339f2808/html5/thumbnails/9.jpg)
Barat telahtelah menjadi tenunan dan barang cetakan .Pemerintah telah memanfaatkan mereka
untuk bekerja di perusahan-perusahaan mereka.Dengan demikian itu,mereka untuk bekerja di
perusahaan-perusahaan mereka.Dengan demikian itu,mereka telah mendapatkan uang berdolar-
dolar,tetapi di sisi lain mereka merobohkan tiang-tiang keluarga meraka. Selanjutnya dia
mengatakan “Ada juga wanita yang lebih maju dibandingkan laki-laki yang bekerja menangani
pembukuan dan sebagai lapangan perdangangan.
Selanjutnya dia kembali menuturkan :
“Wanita harus tetap menjadi wanita,karena dengan demikian itu dia akan mendapatkan
kebahagiannya da membagi kebahagiaan itu kepada orang lain.Kita berkewajiban memperbaiki
kondisi ksum wanita.Oleh karena itu,kita harus serius dan bersunfgguh-sungguh untuk
memperbaikinya serta menghindari berbagai hal yang dapat menjauhkan dirinya dari segala
sesuatu yang menghilangkan fitrah kewanitaanya”.
Sebenarnya,wanita Barat sangat iri terhadap wanita Muslimah dan berharap bisa
mendapatkan hak, penghormatan, pemeliharaan jaminan dan kemandirian seperti yang telah
didapatkan wanita muslimah.
”Seorang sastrawan dan sekaligus pelancong misalnya, memandang bahwa Amerika
mengarahkan anak-anak mereka sejak kecil untuk mencintai peralatandan hal-hal yang bersifat
kepahlawanan dalam permainan mereka.Saya merasa senag mendengarapa yang diungkapkan
oleh Jabari, Karena sudah lima tahun yang lalu aku kembali dari kujunganku dari Amerika
serikat .Di dalam rumah dan keluarga itu terdapat kesejahteraan masyarakat dan setiap individu
manusia serta menjadi inspirasi, kebaikan dan kreatiftas .
Terjunnya wanita menangani pekerjaa laki-laki dan bergelut dalam kancah kehidupan
keras serta bergumul denag kaum laki-laki untuk bisa menggantikan atau bergabung dengan
mereka.Tidak diragukan lagi bahwa wanita muslimah yang sadar bahwa bimbingan agamnya.
9
![Page 10: Makalah Wanita Karier Dalam Pandangan Islam - Copy](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022013111/55cf99c9550346d0339f2808/html5/thumbnails/10.jpg)
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan, bahwa:
1. Wanita karier adalah perempuan yang memiliki karir atau yang menganggap kehidupan
kerjanya dengan serius.
2. Dengan berkarier, seorang wanita akan mendapatkan imbalan yang kemudian dapat
dimanfaatkan untuk menambah dan mencukupi kebutuhan sehari-hari.
3. Wanita karier berdampak Positif terhadap ekonomi keluarga, pengisi waktu luang,
peningkatan sumber daya manusia, percaya diri dan lebih merawat pada penampilannya.
4. Wanita karier juga berdampak negative terhadap perkembangan anak, suami, rumah tangga,
dan masyarakat sekitarnya.
10