Makalah Tentang Stroke

24
Tugas Kelompok Epidemiologi Penyakit Tidak Menular “STROKE” disusun oleh: Kelompok Nurul Juniarsih K11108 Fitriani Sudirman K11108251 Dwi Muliana K11108252 Andi Ariansya Aksan K11108253 Asmaul Husnah Usman K11108254 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2010

description

Epidemiologi Penyakit Tidak Menular

Transcript of Makalah Tentang Stroke

Page 1: Makalah Tentang Stroke

Tugas Kelompok Epidemiologi Penyakit Tidak Menular

“STROKE”

disusun oleh:

Kelompok

Nurul Juniarsih K11108

Fitriani Sudirman K11108251

Dwi Muliana K11108252

Andi Ariansya Aksan K11108253

Asmaul Husnah Usman K11108254

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATUNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR2010

Page 2: Makalah Tentang Stroke

BAB IPENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang

dapat mengakibatkan kematian dan penyebab utama kecatatan. Stroke

merupakan penyebab kematian nomor tiga dan penyebab kecacatan nomor

satu diseluruh dunia. Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler

(pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan otak

(infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan

oksigen ke otak. WHO mendefinisikan bahwa stroke adalah gejala-gejala

defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh

darah otak dan bukan oleh yang lain dari itu.

Richard Lee, M. D. Ahli bedah dan Direktur Center for Atrial

Fibrillation di Northwest School of Medicine, Chicago, mengatakan

bahwa setiap tahun stroke membunuh lebih dari 160.000 penduduk

Amerika. Sebanyak 75% pasien stroke di Amerika menderita kelumpuhan

dan mengakibatkan kehilangan pekerjaannya. Di Eropa ditemukan kasus

stroke sekitar 650.000 kasus tiap tahunnya. Dan 110 ribu warga Inggris

terkena stroke setiap tahunnya.

Di Indonesia, stroke merupakan penyakit nomor tiga yang

mematikan setelah jantung dan kanker. Bahkan, menurut survei tahun

2004, stroke merupakan pembunuh no.1 di RS Pemerintah di seluruh

penjuru Indonesia. Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena

Page 3: Makalah Tentang Stroke

stroke. Dari jumlah tersebut, sepertiganya bisa pulih kembali, sepertiga

lainnya mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang dan

sepertiga sisanya mengalami gangguan fungsional berat yang

mengharuskan penderita terus menerus di kasur. Menurut Spesialis

Penyakit Saraf Poliklinik Saraf RS Awal Bros Pekanbaru Dr Triono

Apriwanto SpS, tiap 100 ribu terdapat 150 hingga 190 yang menderita

stroke. Dan pada orang dengan faktor risiko stroke, lima hingga 20

persennya akan terkena stroke.

Stroke dapat menjadi masalah yang sangat berat baik bagi

penderita maupun keluarga. Seoramg penderita stroke tidak mungkin

kembali bekerja seperti keadaan sebelum serangan, dia juga akan

kehilangan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain ataupun

merawat dirinya sendiri.

I.2 RUMUSAN MASALAH

Dengan melihat latar belakang yang dikemukakan sebelumnya maka

beberapa masalah yang akan dirumuskan dalam makalah ini adalah ;

1. Pengertian Stroke

2. Jenis/ Bentuk/ Klasifikasi Stroke

3. Faktor Resiko penyakit stroke

4. Mekanisme Kausal Terjadinya Penyakit Stroke

5. Tanda dan Gejala Klinis serta Diagnosis Stroke

6. Upaya Pencegahan dan Pengobatan Stroke

Page 4: Makalah Tentang Stroke

BAB IIPEMBAHASAN

II.1 PENGERTIAN STROKE

Defenisi / pengertian Stroke dari berbagai sumber, sebagai berikut :

Menurut WHO (World Health Organization)

Stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang

diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh yang

lain dari itu.

Dari Wikipedia

Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu

bagian otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran

darah menyebabkan serangkaian reaksi bio-kimia, yang dapat

merusakkan atau mematikan sel-sel otak. Kematian jaringan otak dapat

menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu.

Menurut Iskandar Junaidi

Stroke merupakan penyakit gangguan fungsional otak berupa

kelumpuhan saraf/deficit neurologik akibat gangguan aliran darah pada

salah satu bagian otak. Secara sederhana Stroke didefinisi sebagai

penyakit otak akibat terhentinya suplai darah ke otak karena sumbatan

atau perdarahan, dengan gejala lemas / lumpuh sesaat atau gejala berat

sampai hilangnya kesadaran, dan kematian.

Sumber lain menyebutkan bahwa Stroke termasuk penyakit

serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian

Page 5: Makalah Tentang Stroke

jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran

darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini

bisa dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan atau pecahnya

pembuluh darah.

II.2 KLASIFIKASI STROKE

Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu: stroke iskemik maupun stroke

hemorragik.

Gambar Stroke Iskemik

Page 6: Makalah Tentang Stroke

1. Stroke iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan

aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. 80% stroke adalah

stroke Iskemik. Stroke iskemik ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :

1. Stroke Trombotik: proses terbentuknya thrombus yang membuat

penggumpalan.

2. Stroke Embolik: Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.

3. Hipoperfusion Sistemik: Berkurangnya aliran darah ke seluruh

bagian tubuh karena adanya gangguan denyut jantung.

Gambar Stroke Hemoragik

2. Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh

darah otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita

hipertensi. Stroke hemoragik ada 2 jenis, yaitu:

1. Hemoragik Intraserebral: pendarahan yang terjadi didalam

jaringan otak.

Page 7: Makalah Tentang Stroke

2. Hemoragik Subaraknoid: pendarahan yang terjadi pada ruang

subaraknoid (ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan

jaringan yang menutupi otak).

II.3 FAKTOR RESIKO PENYAKIT STROKE

Penyakit atau keadaan yang menyebabkan atau memperparah Stroke disebut

dengan Faktor Risiko Stroke. Faktor risiko stroke terbagi atas :

1. Faktor Resiko yang tidak dapat diubah (jenis kelamin, umur dan

riwayat keluarga)

Faktor Resiko yang tidak dapat diubah contohnya :

Jenis Kelamin

Stroke pada pria lebih banyak 30 persen dibandingkan wanita.

Umur

Penduduk dengan usia di atas 65 tahun, lima persennya pernah

menderita stroke jenis sumbatan. Kenaikan usia dari 60 tahun

hingga 80 tahun menjadikan angka kejadian stroke meningkat

hampir delapan kali lipat. Angka kejadian stroke meningkat sesuai

dengan bertambahnya usia, dan kejadian pada usia produktif makin

bertambah banyak.

Riwayat Keluarga

Dilihat dari faktor keturunan, adanya riwayat keluarga atau famili

yang terkena stroke merupakan faktor risiko terjadinya stroke pada

orang tersebut.

Ras

Page 8: Makalah Tentang Stroke

Mengenai ras, ternyata orang Amerika yang berasal dari

Afrika/Negro, lebih banyak terkena stroke dibandingkan orang

kulit putih. Perbandingannya 2 berbanding 1.

2. Faktor yang dapat diubah

Faktor yang dapat di ubah seperti pola makan. Pola makan seseorang

sebelum kena serangan stroke, pasien stroke terbiasa mengkonsumsi

makanan yang mengandung lemak jenuh yang menimbulkan

aterosklerosis, yaitu menyempitnya pembuluh arteri disebabkan lemak

yang menempel pada dinding arteri. Para ahli menganggap bahwa

aterosklerosis merupakan penyebab utama stroke pada umumnya.

Selain faktor resiko di atas, ada pula yang membagi faktor resiko stroke

sebagai berikut :

1. Faktor resiko medis, antara lain Hipertensi (penyakit tekanan darah

tinggi), Kolesterol, Aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah),

Gangguan jantung, diabetes, Riwayat stroke dalam keluarga, Migrain.

2. Faktor resiko perilaku, antara lain Merokok (aktif & pasif), Makanan

tidak sehat (junk food, fast food), Alkohol, Kurang olahraga,

Mendengkur, Kontrasepsi oral, Narkoba, Obesitas.

Sementara faktor risiko stroke lainnya adalah faktor-faktor yang hingga kini

masih diteliti para ahli. "Sebagian besar bahan-bahan kimia yang terdapat

dalam darah, stress pikiran dan fisik, kegemukan, inaktivitas fisik, sosial

ekonomi rendah, cuaca, letak geografis, atau asam urat yang tinggi.

Page 9: Makalah Tentang Stroke

II.4 MEKANISME KAUSAL TERJADINYA PENYAKIT STROKE

Mekanisme kausal terjadinya penyakit yaitu dari suatu ateroma (endapan

lemak) bisa terbentuk di dalam pembuluh darah arteri karotis sehingga

menyebabkan berkurangnya aliran darah. Keadaan ini sangat serius karena setiap

pembuluh darah arteri karotis dalam keadaan normal memberikan darah ke

sebagian besar otak. Endapan lemak juga bisa terlepas dari dinding arteri dan

mengalir di dalam darah, kemudian menyumbat arteri yang lebih kecil.

Pembuluh darah arteri karotis dan arteri vertebralis beserta

percabangannya bisa juga tersumbat karena adanya bekuan darah yang berasal

dari tempat lain, misalnya dari jantung atau satu katupnya. Stroke semacam ini

disebut emboli serebral (emboli = sumbatan, serebral = pembuluh darah otak)

yang paling sering terjadi pada penderita yang baru menjalani pembedahan

jantung dan penderita kelainan katup jantung atau gangguan irama jantung

(terutama fibrilasi atrium).

Emboli lemak jarang menyebabkan Stroke. Emboli lemak terbentuk jika

lemak dari sumsum tulang yang pecah dilepaskan ke dalam aliran darah dan

akhirnya bergabung di dalam sebuah arteri.

Stroke juga bisa terjadi bila suatu peradangan atau infeksi menyebabkan

penyempitan pembuluh darah yang menuju ke otak. Obat-obatan (misalnya

kokain dan amfetamin) juga bisa mempersempit pembuluh darah di otak dan

menyebabkan Stroke.

Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba bisa menyebabkan berkurangnya

aliran darah ke otak, yang biasanya menyebabkan seseorang pingsan. Stroke bisa

Page 10: Makalah Tentang Stroke

terjadi jika tekanan darah rendahnya sangat berat dan menahun. Hal ini terjadi jika

seseorang mengalami kehilangan darah yang banyak karena cedera atau

pembedahan, serangan jantung atau irama jantung yang abnormal.

II.5 TANDA DAN GEJALA KLINIS SERTA DIAGNOSIS STROKE

Tanda dan Gejala Klinis Stroke :

Berdasarkan lokasinya di tubuh, gejala-gejala Stroke terbagi menjadi berikut:

1. Bagian sistem saraf pusat : Kelemahan otot (hemiplegia), kaku,

menurunnya fungsi sensorik

2. Batang otak, dimana terdapat 12 saraf kranial: menurun kemampuan

membau, mengecap, mendengar, dan melihat parsial atau keseluruhan,

refleks menurun, ekspresi wajah terganggu, pernafasan dan detak jantung

terganggu, lidah lemah.

3. Cerebral cortex: aphasia, apraxia, daya ingat menurun, hemineglect,

kebingungan.

Jika tanda-tanda dan gejala tersebut hilang dalam waktu 24 jam, dinyatakan

sebagai Transient Ischemic Attack (TIA), dimana merupakan serangan kecil

atau serangan awal Stroke.

Pada sumber lain tanda dan gejala Stroke yaitu:

Adanya  serangan defisit neurologis fokal, berupa Kelemahan atau

kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh

Hilangnya rasa atau adanya sensasi abnormal pada lengan atau tungkai

atau salah satu sisi tubuh. Baal atau mati rasa sebelah badan, terasa

kesemutan, terasa seperti terkena cabai, rasa terbakar

Page 11: Makalah Tentang Stroke

Mulut, lidah mencong bila diluruskan

Gangguan menelan : sulit  menelan, minum suka keselek

Bicara tidak jelas (rero), sulit berbahasa, kata yang diucapkan tidak sesuai

keinginan atau gangguan bicara berupa pelo, sengau, ngaco, dan kata-

katanya tidak dapat dimengerti atau tidak dipahami  (afasia). Bicara tidak

lancar, hanya sepatah-sepatah kata yang  terucap

Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat

Tidak  memahami  pembicaraan  orang lain

Tidak  mampu  membaca  dan menulis, dan tidak memahami tulisan

Tidak dapat berhitung, kepandaian menurun

Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh

Hilangnya kendalian terhadap kandung kemih, kencing yang tidak disadari

Berjalan menjadi sulit, langkahnya kecil-kecil

Menjadi pelupa ( dimensia)

Vertigo ( pusing, puyeng ), atau perasan berputar yang menetap

saat tidak beraktifitas

Awal  terjadinya  penyakit  (Onset) cepat, mendadak dan biasanya terjadi

pada  saat  beristirahat atau bangun  tidur

Hilangnya penglihatan, berupa penglihatan terganggu, sebagian lapang

pandangan tidak terlihat, gangguan pandangan tanpa rasa nyeri,

penglihatan gelap atau ganda sesaat

Kelopak  mata sulit  dibuka  atau  dalam keadaan terjatuh

Page 12: Makalah Tentang Stroke

Pendengaran hilang atau gangguan pendengaran, berupa tuli satu telinga

atau  pendengaran  berkurang

Menjadi lebih sensitif: menjadi mudah menangis atau tertawa

Kebanyakan tidur atau selalu ingin tidur

Kehilangan keseimbangan, gerakan tubuh tidak terkoordinasi dengan baik,

sempoyongan, atau terjatuh

Gangguan kesadaran, pingsan sampai tidak sadarkan diri

Diagnosis Penyakit Stroke :

Stroke biasanya ditegakkan berdasarkan perjalanan penyakit dan hasil

pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik dapat membantu menentukan lokasi

kerusakan pada otak. Ada dua jenis teknik pemeriksaan imaging (pencitraan)

untuk mengevaluasi kasus Stroke atau penyakit pembuluh darah otak

(Cerebrovascular Disease/CVD), yaitu Computed Tomography (CT scan) dan

Magnetic Resonance Imaging (MRI).

CT scan diketahui sebagai pendeteksi imaging yang paling mudah, cepat

dan relatif murah untuk kasus Stroke. Namun dalam beberapa hal, CT scan

kurang sensitif dibanding dengan MRI, misalnya pada kasus Stroke hiperakut.

Untuk memperkuat diagnosis biasanya dilakukan pemeriksaan CT scan

atau MRI. Kedua pemeriksaan tersebut juga bisa membantu menentukan

penyebab dari Stroke, apakah perdarahan atau tumor otak. Kadang dilakukan

angiografi yaitu penentuan susunan pembuluh darah/getah bening melalui

kapilaroskopi atau fluoroskopi.

Page 13: Makalah Tentang Stroke

II.6 UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN STROKE

Upaya Pencegahan Stoke

Stroke sangat dapat dicegah, hampir 85% dari semua Stroke dapat

dicegah, karena ancaman stroke hingga merenggut nyawa dan derita akibat

Stroke. Pencegahan stroke terbagi menjadi 3, sebagai berikut :

a. Pencegahan Primer :

Health education (faktor resiko dan tanda, gejala stroke)

Pemeriksaan tekanan darah secara rutin

Gaya hidup yang berkaitan dengan faktor resiko

b. Pencegahan Sekunder

Therapeutic window

Pengobatan yang tepat sesuai tipe stokenya.

c. Pencegahan Tersier

Rehabilitasi

Family support

Pengobatan Stroke

Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke. Dari jumlah

tersebut:

1/3 –> bisa pulih kembali,

1/3 –> mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang,

1/3 sisanya –> mengalami gangguan fungsional berat yang

mengharuskan penderita terus menerus di kasur.

Hanya 10-15 % penderita stroke bisa kembali hidup normal seperti

sedia kala, sisanya mengalami cacat, sehingga banyak penderita Stroke

menderita stress akibat kecacatan yang ditimbulkan setelah diserang

stroke.

Jika mengalami serangan stroke, segera dilakukan pemeriksaan untuk

menentukan apakah penyebabnya bekuan darah atau perdarahan yang

tidak bisa diatasi dengan obat penghancur bekuan darah.

Penelitian terakhir menunjukkan bahwa kelumpuhan dan gejala

lainnya bisa dicegah atau dipulihkan jika recombinant tissue plasminogen

Page 14: Makalah Tentang Stroke

activator (RTPA) atau streptokinase yang berfungsi menghancurkan

bekuan darah diberikan dalam waktu 3 jam setelah timbulnya stroke.

Antikoagulan juga biasanya tidak diberikan kepada penderita tekanan

darah tinggi dan tidak pernah diberikan kepada penderita dengan

perdarahan otak karena akan menambah risiko terjadinya perdarahan ke

dalam otak.

Penderita stroke biasanya diberikan oksigen dan dipasang infus untuk

memasukkan cairan dan zat makanan. Pada stroke in evolution diberikan

antikoagulan (misalnya heparin), tetapi obat ini tidak diberikan jika telah

terjadi completed stroke.

Pada completed stroke, beberapa jaringan otak telah mati.

Memperbaiki aliran darah ke daerah tersebut tidak akan dapat

mengembalikan fungsinya. Karena itu biasanya tidak dilakukan

pembedahan. Pengangkatan sumbatan pembuluh darah yang dilakukan

setelah stroke ringan atau transient ischemic attack, ternyata bisa

mengurangi risiko terjadinya stroke di masa yang akan datang. Sekitar

24,5% pasien mengalami stroke berulang.

Untuk mengurangi pembengkakan dan tekanan di dalam otak pada

penderita stroke akut, biasanya diberikan manitol atau kortikosteroid.

Penderita stroke yang sangat berat mungkin memerlukan respirator (alat

bantu bernapas) untuk mempertahankan pernafasan yang adekuat. Di

samping itu, perlu perhatian khusus kepada fungsi kandung kemih, saluran

pencernaan dan kulit (untuk mencegah timbulnya luka di kulit karena

penekanan).

Stroke biasanya tidak berdiri sendiri, sehingga bila ada kelainan

fisiologis yang menyertai harus diobati misalnya gagal jantung, irama

jantung yang tidak teratur, tekanan darah tinggi dan infeksi paru-paru.

Setelah serangan stroke, biasanya terjadi perubahan suasana hati (terutama

depresi), yang bisa diatasi dengan obat-obatan atau terapi psikis.

BAB III

Page 15: Makalah Tentang Stroke

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Page 16: Makalah Tentang Stroke

Anonim. 2010. Stroke. [Online] http://id.wikipedia.org

Ayu, Dewi P Debrytha. 2009. Tentang Stroke. [Online]

http://debrythaayu.blogspot.com

Gilang. 2001. Stroke, Penyebab Utama Kecacatan Fisik. [Online]

http://www.pdpersi.co.id

Improptu. 2010. Stroke Penyakit Berbahaya. [Online] http://data-

stroke.blogspot.com

Iskandar, Tuti. 2009. Makalah Stroke. [Online] http://tutiiskandar.wordpress.com/

Januar, Rico. Faktor- Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kejadian Stroke Pada

Usia Muda Kurang Dari 40 Tahun. [Online] http://eprints.undip.ac.id

Martini, Santi. Epidemiologi Penyakit Jantung & Pembuluh Darah. [Online]

http://epid.webuda.com.pdf