Makalah Sistem Muskuloskeletal

17

Click here to load reader

description

Makalah PBL blok 5 (Muskuloskletal 1) FK Ukrida 2008

Transcript of Makalah Sistem Muskuloskeletal

Page 1: Makalah Sistem Muskuloskeletal

I. Fungsi Muskuloskeletal

Sistem muskuloskeletal pada manusia adalah seluruh kerangka manusia dengan seluruh

otot yang menggerakkannya dengan tugas melindungi organ vital dan bertanggung jawab atas

lokomosi manusia. Lokomosi ialah pergerakan berbagai otot yang dapat menggerakkan

anggota badan dalam lingkup gerakan sendi tertentu. Jadi yang dimaksud dengan system

muskuloskeletal mencakup semua struktur tulang, sendi, otot, dan struktur terkait seperti

tendon, ligamen serta sistem saraf perifer. Maka kelainan muskuloskeletal mencakup kelainan

seperti lazimnya pembagian penyakit yaitu:

1. Kelainan bawaan

2. Kelainan dan penyakit yang didapat berupa:

Penyakit radang dan infeksi

Trauma

Neoplasma

Degeneratif

Group miscellaneous antara lain penyakit metabolisme, penyakit postpolio, cerebral

palsy, dan sebagainya.

II. Mekanisme Pembengkakan

Pembengkakan atau memar terjadi biasanya karena trauma/benturan benda keras. Jatuh ke

lantai terbentur meja tembok. Tanda yang terlihat adanya benjolan pada bagian yang terantuk,

kadang disertai wama kebiruan (dapat muncul esok hari). Benjol dan kebiruan disebabkan

karena pembuluh darah pada bagian yang terkena benturan pecah dan darah masuk kejaringan

sekitarnya. Cara mengatasinya jika tidak ada luka langsung dikompres dingin pada bagian

yang terbentur. Hal ini untuk mencegah bertambah banyak darah yang merembes ke jaringan.

Pengompresan juga akan mengurangi udema (pembengkakan). Pada hari berikut dilihat

kondisi pembengkakan berkurang atau tidak. Pada periode ini penatalaksanaan ditujukan

untuk mengurangi/menghilangkan pembengkakan. Cara yang digunakan dengan memberikan

kompres panas selama 3-5 menit, untuk melebarkan pembutuh darah setempat, setelah itu

dikompres dingin selama 1-2 menit. Hal ini dilakukan 4 - 5 kali sehari sampai bengkak

menghilang. Hal yang perlu diperhatikan saat melakukan kompres panas yakni suhu panas

jangan sampai menimbulkan luka bakar. Kompres panas dapat menggunakan air panas dalam

Page 2: Makalah Sistem Muskuloskeletal

kantong atau dengan obat pemanas kulit ( salep/ krim / balsam ). Penggunaan obat yang

ditempatkan pada kulit perlu diperhatikan efeknya.

III.Struktur Jaringan dalam Muskuloskeletal

Pembengkakan yang terjadi dapat disebabkan karena adanya kerusakan jaringan atau

struktur pada bagian tubuh tersebut, baik secara makroskopis maupun secara mikroskopis.

Berikut ini penjelasan bagian-bagian tubuh yang berhubungan dengan pembengkakan, namun

disini tidak membahas kerusakan-kerusakannya, namun lebih kepada pembahasan bagian-

bagian tubuh itu sendiri.

1. Makroskopis

Yang dimaksud secara makroskopis disini adalah struktur bagian tubuh secara garis besar

dan biasanya secara umum banyak orang ketahui. Misalnya otot, tulang, sendi, ataupun

bagian tubuh yang lain. Pada pembahasan kali ini, akan dibahas mengenai struktur

makroskopis dari otot, tulang dan sendi.

a. Otot

Pada manusia, otot dapat digolongkan lagi menjadi tiga bagian besar yang masing-

masing memiliki fungsi khusus. Otot tersebut ialah otot rangka, otot polos, dan otot

jantung.

1) Otot rangka

Otot rangka adalah spesialisasi kontraksi pada tubuh yang letaknya melekat pada

tulang. Kontraksi otot rangka menyebabkan tulang tempat otot tersebut melekat bergerak,

yang memungkinkan tubuh melaksanakan barbagai aktivitas motorik. Otot rangka yang

menunjang homeostatis mencakup antara lain otot-otot yang penting dalam akusisi,

mengunyah, dan menelan makanan dan otot-otot yang penting untuk bernapas.

2) Otot polos

Otot polos secara umum terdapat di dinding organ-organ berongga dan saluran-

saluran. Kontraksi terkontrol otot polos bertanggung jawab untuk mengatur aliran darah

melalui pembuluh darah, gerakan makanan melalui saluran pencernaan, aliran udara

melalui saluran pernapasan, dan aliran urin keluar tubuh. Kontraksi otot ini menimbulkan

tekanan pada dan mengatur pergerakan maju isi struktur-struktur tersebut.

Otot polos dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu otot polos viseral dan otot polos

multi-unit. Otot polos viseral terdapat di lapisan-lapisan penutup yang luas, contohnya

Page 3: Makalah Sistem Muskuloskeletal

adalah jaringan otot dinding usus, uretter,dan uterus. Otot polos multi-unit tersusun dari

unit-unit tersendiri tanpa adanya jembatan antar membrane sel. Ditemukan pada berbagai

struktur, misalnya iris mata, yang dapat menghasilkan kontraksi halus dan bertahap. Dan

tidak dapat dikendalikan secara volunteer.

3) Otot jantung

Otot jantung hanya ditemukan di jantung. Otot ini memiliki serat bergaris-garis yang

sangat terorganisasi seperti otot rangka. Seperti otot polos unit tunggal , sebagian serat otot

jantung mampu menghasilkan potensial aksi, yang menyebar ke seluruh jantung melalui

gap junction.

Otot jantung hanya terdapat di dinding jantung, yang kontraksinya memompa darah

penunjang kelangsungan hidup ke seluruh tubuh. Secara structural dan fungsional memiliki

kesamaan dengan otot rangka dan otot polos unit tunggal. Otot ini memiliki serat bergaris-

garis yang sangat terorganisasi seperti otot rangka.

b. Tulang

Secara umum, tulang pada tubuh manusia dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu

tulang keras dan tulang rawan. Berikut ini akan dibahas mengenai tulang-tulang tersebut

secara makroskopis.

Tulang Keras

Struktur tulang keras secara makroskopis dapat dibagi menjadi lima bagian menurut

bentuknya di dalam tubuh. Pembagian tersebut adalah sebagai berikut;

Ossa longa (tulang oanjang) yaitu tulang-tulang yang ukuran panjangnya terbesar,

misalnya ossa humerus.

Ossa brevia (tulang pendek) yaitu tulang-tulang yang ketiga ukurannya kira-kira sama

besar, misalnya ossa carpi.

Ossa plana (tulang gepeng) yaitu tulang-tulang yang ukuran lebarnya terbesar, misalnya

ossa parietale.

Ossa irregularis (tulang tak beraturan) misalnya ossa spheniodale.

Ossa pneumatic (tulang berongga hawa) yaitu tulang-tulang yang berongga berisi hawa,

misalnya ossa maxilla.

Kalau sebuah tulang kita belah, maka Nampak bahwa tulang itu terdiri dari suatu lapis

luar yang padat atau kompak ialah zat mampat (substantia compacta) dan suatu lapis

bagian dalam yang berlobang-lobang ialah zat mampung (substantia spongiosa). Pada

Page 4: Makalah Sistem Muskuloskeletal

tulang gepeng kedua lapis zat mampat dinamakan tabula externa dan tabula interna,

sedangkan bagian mampung yang terdapat di antara kedua itu disebut diploe.

Permukaan dalam tulang diliputi suatu selaput yang dinamakan endostium dan

permukaan luarnya diliputi selaput yang dinamakan periosteum. Disebelah dalam tulang

terdapat rongga sumsum (covum medullare) yang berisi sumsum tulang yang kuning

(medulla ossium flava) pada tulang panjang orang dewasa, dan yang merah warnanya

didalam tulang-tulang pendek dan gepeng (medulla ossium rubra). Namun struktur tulang

juga dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis berdasarkan arsitekturnya, berikut ini

penjelasan mendetail mengenai arsitektur tulang keras itu sendiri.

Tulang spongiosa terdiri atas banyak trabekel / lempeng-lempeng yang saling

berhubungan. Trabekel terdiri dari lamel-lamel yang jumlahnya beragam, di dalamnya

terkandung lacuna yang ditempati osteosit dan system kanakuli yang berhubungan.

Struktur tulang spongiosa

Tulang kompakta merupakan bagian dari tulang keras yang tersusun teratur sesuai

distribusi pembuluh darah yg memasoknya. Pembuluh darah di dalamnya berjalan dalam

saluran havers. Di dalam tulang kompakta ini juga terdapat saluran yang menghubungkan

permukaan dalam dan luar tulang, dengan saluran havers, dan saluran havers satu dgn

lainnya yang disebut dengan saluran volkmann. Di tulang ini juga terdapat lamel general

luar dan dalam serta lamel interstitial.

Gambar struktur tulang kompakta

Page 5: Makalah Sistem Muskuloskeletal

Periosteum Merupakan salah satu bagian pembentuk tulang yang permukaan luarnya

diliputi selubung fibrosa, kecuali pd permukaan sendi. Tulang ini tediri dari dua lapisan,

namun batasnya tidak jelas. Lapisan dalam tulang ini tediri dari jaringan ikat fibrosa (ada

pembuluh darah) dan lapisan dalam tediri dari jaringan ikat longgar dan sedikit kolagen.

Pada orang dewasa byk sel osteoprogenitor yang aktif bermitosis membentuk tulang pada

fraktur tulang. Yang mengikat periosteum ke tulang disebut serat sharpey (serat kolagen yg

menembus matriks tulang).

Endosteum merupakan lapisan yang berupa jaringan retikular padat yg memiliki

kemampuan osteogenik dan hemopoetik. Lapisan ini terdapat pada permukaan dalam

tulang, atau dinding rongga sumsum tulang.

Gambar struktur tulang pada lapisan periosteum dan endosteum

Tulang rawan

Struktur tulang rawan secara makroskopis dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu tulang

rawan hialin, tulang rawan elastis, dan tulang rawan fibrokartilago / fibrosa. Berikut ini

penjelasannya.

Page 6: Makalah Sistem Muskuloskeletal

Tulang rawan hialin pada keadaan segar memiliki struktur yang bening putih

kebiruan dan licin, dan beberapa serat dapat terlihat, serta dapat tembus cahaya. Letak dari

tulang rawan hialin ini biasa terdapat pada dinding trakea, dan juga terdapat pada seluruh

kerangka fetus yang sedang mengalami proses penulangan. (penulangan kondral). Tulang

rawan hialin ini diliputi perikondrium.

Tulang rawan elastis pada keadaan segar berwarna kuning keruh. Tulang rawan ini

banyak mengandung serat elastin dan mengandung sedikit serat kolagen. Tulang rawan ini

merupakan modifikasi dari tulang rawan hialin dan juga diliputi oleh perikondrium. Tulang

rawan elastic biasa ditemukan pada telinga luar, epiglottis, tulang auditiva dan tulang

laring.

Tulang rawan fibrokartilago / fibrosa memiliki penampilan seperti rantai parallel

kolagen berwarna merah muda terang. Ditemukan pada diskus intervertebralis, simfisi

pubis, dan juga pada tempat melekatnya tendo dan ligament tertentu pada tulang. Tulang

rwan ini tidak pernah terdapat tersendiri, namun menyatu dengan tulang rawan hialin di

dekatnya atau dengan jaringan ikat padat fibrosa. Tulang rawan ini tidak memiliki

perikondrium.

c. Sendi

Sendi adalah pertemuan antara dua atu lebih tulang atau tulang rawan. Dalam

arthrologi sendi itu ialah tiap persambungan tulang umumnya, dan dapat dibedakan dalam;

1) Synarthrosis

Ialah sendi yang tersifat oleh adanya suatu kesinambungan, oleh karena diantara kedua

ujung tulang yang bersendi terdapat suatu jaringan. Jaringan tersebut antara lain ialah,

i. Junctura fibrosa

Sutura

Gomphosis

Schindylesis

Syndesmosis

ii. Junctura cartilagine

Synchondrosis

Symphisis

iii. Synostosis

2) Diarthrosis

Page 7: Makalah Sistem Muskuloskeletal

Tersifat oleh adanya suatu ketidaksinambungan oleh karena di antara tulang-tulang

yang bersendi terdapat suatu rongga (cabvum articulare). Diarthrosis dapat dibagi lagi

menjadi beberapa bagian, yaitu;

Sendi engsel / articulation ginglymus

Sendi kisarl / articulation trochoidea

Sendi telur / articulation ellipsoidea

Sendi pelana / articulation sellaris

Sendi peluru / articulation globoidea

Sendi buah pala / enarthrosis spheroidea

2. Mikroskopis

Yang dimaksud secara makroskopis disini adalah struktur bagian tubuh dalam bentuk unit

paling kecil yang menyusun bagian tubuh tersebut. Dalam pembahasan kali ini, akan dibahas

mengenai struktur mikroskopis jaringan ikat yang terdiri dari jarinagn tulang dan tulang

rawan, serta jaringan otot, baik otot polos, otot rangka maupun otot jantung.

a. Jaringan ikat

Jaringan ikat yang akan dibahas disini ialah secara mikroskopis, yang terdiri dari jaringan

tulang keras dan jaringan tulang rawan. Berikut ini adalah pembahasannya;

1) Jaringan tulang keras

Tulang merupakan bentuk jaringan ikat yang kejur, dan tulang ini dibentuk dari

komponen-komponen yang lebih kecil lagi, antara lain ialah;

Sel, yang terdiri dari osteoprogenitor, osteoblas, osteosit, dan osteoklas.

Serat, yang terdiri dari kolagen (paling banyak) dan elastin.

Zat antar sel / matriks, yang terdiri dari zat organic dan zat anorganik (kalsium fosfat

85%, kalsium karbonat 10%, Cacl, MgF)

Sel osteoprogenitor / osteogenik merupakan populasi sel induk atau stem cell. Selnya

berbentuk gelendong, dan intinya pucat. Sel ini terdapat di lapisan dalam perikondrium,

endomsteum dan di saluran vascular tulang kompak. Ada dua jenis selosteoprogenitor,

yaitu preosteoblas yang nantinya akan menjadi osteoblas, dan preosteoklas yang nantinya

kan menjadi osteoklas.

Osteoblas terdapat padapermukaan tulang tempat matriks ditambahkan. Bentuknya

kuboid-piramid, dan lembaran seperti epitel. Sel osteoblas ini mempunyai tonjolan-

tonjolan sitoplasma mirip jari yang menonjol ke dalam matriks.

Page 8: Makalah Sistem Muskuloskeletal

Osteosit merupakan sel osteoblas yang terpendam dalam matriks. Intinya terlihat

terpulas gelap. Pada sediaan atau preparat, sel ini mengkerut, dan lakunanya berbentuk

lonjong tidak teratur. Tonjolan halus dari sitoplasmanya menjulur ke dalam kanalikuli,

yang keluar dari lacuna.

Osteoklas merupakan sel raksasa berinti besar, dengan banyak anak inti yang

jumlahnya bervariasi. Terdapat pada permukaan tulang, sering dalam lekukan dangkal

yang biasa disebut dengan lacuna howship. Sel ini dapat mengeluarkan kolagenase dan

enzim proteolitik, yang nantinya enzim hidrolitik ini dapat menghancurkan kolagen pada

tulang itu sendiri. Jadi sel ini berfungsi agar pertumbuhan tulang yang menebal dapat

terkendali, dan tetap pada postur yang ideal.

Gambar sel osteoprogenitor, osteoblas, osteosit, dan osteoklas

Zat intersel / matriks Unsur organiknya, kira-kira 35%, terutama tediri dari kolagen

tipe I. Jumlah kondroitin sulfat lebih sedikit daripada di tulang rawan. Matriks bersifat

asidofil. Unsur anorganik, 65% dari berat tulang. Bahan mineralnya terutama kristal

kalsium fosfat yaitu hidroksiapatit. Tersusun dalam lapisan yang konsentris disebut lamel.

Lamel terbentuk akibat peletakan matriks yg ritmik.

2) Jaringan tulang rawan

Jaringan tulang rawan berkembang dari sel-sel mesenkim. Jaringan ini disusun

dibentuk dari komponen-komponen yang lebih kecil lagi, antara lain ialah;

Sel-sel, yang terdiri dari kondrosit dan kondroblas.

Serat-serat, terdiri dari kolagen dan elastin.

Substansi dasar, yaitu glikosaminoglikan dan proteoglikans.

Sel-sel tulang rawan terdiri dari kondroblas yang terdapat dalam kondrogenik dan juga

aktif menghasilkan matriks. Kemudian sel kondrosit yang mempunyai matriks teritorium,

Page 9: Makalah Sistem Muskuloskeletal

terletak dalam lacuna atau rongga-rongga dalam matriks, dan berkelompok dalam sel nest

atau isogen. Kemudian fibroblast yang terdapat dalam perikondrium.

Perikondrium itu sendiri terdiri dari elastin dan kolagen tipe I, yang fungsinya

menutupi tulang rawan dan diperlukan untuk perbaikan tulang rawan. Sel-sel

undifferentiated berdiferensiasi menjadi fibroblas. Lapisan kondrogenik terletak langsung

di bawah perikondrium. Lapisan ini mensekresikan senyawa makromolekul, di lapisan ini

pula terdapat kondroblas.

b. Jaringan otot

Seperti yang sebelumnya dijelaskan bahwa manusia memiliki tiga jenis otot, yaitu otot

rangka, otot polos, dan otot jantung. Masing-masing otot tersebut memiliki kerja yang

spesifik dan juga terdiri atas unit-unit penyusun mikroskopis yang berbeda pula. Dan

berikut ini pembahasannya.

1) Otot rangka

Otot rangka atau biasa disebut dengan otot skelet berbentuk serat silindris panjang dan

ujungnya tumpul. tampak bergaris-garis atau berlurik-lurik jika dilihat melalui mikroskop.

Otot tersebut terdiri dari banyak kumpulan (bundel) serabut paralel panjang dengan

diameter penampang 20-100μm yang disebut serat otot. Panjang serat otot ini mampu

mencapai panjang otot itu sendiri. Membran sel dari serat otot ini disebut sarkolema.

Sarkolema ini merupakan membran plasma. Pada ujung serat otot, lapisan permukaan

sarkolema ini bersatu dengan serat tendon Serat-serat tendon ini kemudian berkumpul

menjadi berkas untuk membentuk tendon otot dan kemudian menyisip kedalam tulang.

Setiap serat otot mengandung beberapa ratus-ribu miofibril terdiri dari filamen aktin

dan filamen miosin yang merupakan molekul protein polimer besar yang bertanggung

jawab untuk kontraksi otot. Filamen miosin dan aktin sebagian saling bertautan sehingga

menyebabkan miofibril memiliki pita terang dan gelap yang berselang seling. Pita-pita

terang hanya mengandung filamen aktin dan disebut pita I, karena mereka bersifat

isotropik terhadap cahaya yang dipolarisasikan. Pita-pita gelap mengandung filamen

miosin, disebut pita A karena mereka bersifat anisotrop terhadap cahaya yang

dipolarisasikan. Ujung filamen aktin melekat pada lempeng z, dari lempeng ini filamen

filamen tersebut memanjang dalam dua arah untuk saling bertautan dengan filamen

myosin. Bagian miofibril yang terletak antara dua lempeng z yang berurutan disebut

sarkomer.

Page 10: Makalah Sistem Muskuloskeletal

Lempeng z, yang terdiri dari protein filamentosa, berbeda dari filamen aktin dan

miosin, berjalan menyilang melewati miofibril dan juga menyilang dari satu miofibril ke

miofibril lainnyan melekatkan miofibril satu dengan yang lain disepanjang serat otot.

Miofibril

Gambaran aktin dan myosin

2) Otot polos

Jaringan otot polos terdiri dari sel / serat otot polos dan jaringan penyambung antar

serat (umumnya jaringan penyambung jarang). Otot ini umumnya terdapat di dalam rongga

berlumen, seperti usus, saluran urine, dll. Serat otot polos ini panjangnya sekitar 15-200µm

dan berbentuk seperti gelendong.

Terdapat tiga jenis filament pada sebuah otot polos. Filamen tersebut ialah filament

myosin tebal, yang lebih panjang daripada yang ditemukan pada otot rangka. Filamen aktin

tipis, yang tidak memiliki troponin dan tropomiosin. Dan filament ukuran menengah

(intermediate size) yang khas untuk otot polos dan tampaknya tidak berpartisipasi langsung

dalam proses kontraktil, namun mungkin berfungsi sebagai bagian dari komponen elastic

sel.

Gambaran kontraksi dan relaksasi serat otot polos

Page 11: Makalah Sistem Muskuloskeletal

3) Otot jantung

Garis lintang otot jantung serupa dengan otot rangka, dan terdapat garis-garis Z.

Sejumlah besar mitokondria panjang ditemukan dekat fibril-fibril otot. Serat-serat otot

bercabang dan saling menjalin, tetapi masing-masing merupakan unit lengkap dikelilingi

oleh membrane sel. Di tempat ujung suatu serat otot berbatasan dengan yang lain,

membrane kedua serat otot sejajar satu sama lain membentuk serangkaian lipatan yang

luas. Area ini, yang selalu terbentuk di garis Z dinamakan intercalated disks. Intercalated

disks membentuk ikatan yang kuat antar serat, mempertahankan kohesi antar sel,

sedemikian sehingga tarikan satu unit kontraktil dapat diteruskan sepanjang sumbunya ke

unit di sebelahnya. Di sepanjang sisi serat-serat otot, dekat diskus membrane sel serat-serat

yang berdekatan menyatu cukup jauh, membentuk gap junctions. Gap junctions ini

membentuk jembatan-jembatan pertahanan listrik rendah untuk penyebaran impuls dari

satu serat ke serat lain. Memungkinkan otot jantung berfungsi seperti sinsitium, meskipun

tidak terdapat jembatan protoplasma antar sel.