Makalah Sip - Sistem Erp (Jilid)(1)

17
PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG SISTEM INFORMASI Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Dan Pengendalian Internal Dosen Pengampuh: Dr. Zaki Baridwan, Ak., CA. Oleh: Anisa Ayu Kharismasari Syarthy E. Killian Yudhianto PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA OKTOBER 2014

description

makalah ini berisi tentang berjalannya sistem ERP dalam sebuah perusahaan

Transcript of Makalah Sip - Sistem Erp (Jilid)(1)

Page 1: Makalah Sip - Sistem Erp (Jilid)(1)

PERAN TEKNOLOGI INFORMASI

DALAM MENDUKUNG SISTEM INFORMASI

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Sistem Informasi Dan Pengendalian Internal

Dosen Pengampuh: Dr. Zaki Baridwan, Ak., CA.

Oleh:

Anisa Ayu Kharismasari

Syarthy E. Killian

Yudhianto

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

OKTOBER 2014

Page 2: Makalah Sip - Sistem Erp (Jilid)(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persaingan global telah melahirkan standar kompetisi baru. Pada kondisi ini

setiap perusahaan yang ingin tetap bertahan (survive) dan berkembang (growth)

harus dapat menciptakan dan mempertahankan competitive advantage yang

dimilikinya dengan terus-menerus meningkatkan daya saing. Persaingan bisnis yang

semakin tinggi menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja berbagai

elemen di dalam organisasi atau perusahaan. Salah satu cara untuk mewujudkan

kesuksesan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengintegrasikan sistem informasi,

peningkatan efisiensi dari sistem informasi untuk menghasilkan manajemen yang

lebih efisien dalam proses bisnis.

Tidak sedikit perusahaan-perusahaan yang belum mengintegrasikan sistem

informasi, dimana dalam prosesnya hanya didukung oleh aktivitas individual pada

lokasi kerja masing-masing. Kondisi ini menyebabkan terjadinya kesalahpahaman

dalam komunikasi data antara lokasi kerja satu dengan lokasi kerja lainnya, sehingga

membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk koordinasi dalam penyediaan data

dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang telah mengintegrasikan fungsi-

fungsinya. Data yang diintegrasikan ini dapat membantu proses bisnis yang efesien

dan memudahkan pengambilan keputusan oleh manajemen perusahaan.

Salah satu konsep yang cukup terkenal yang merupakan sistem yang

mengintegrasikan proses setiap lini dalam manajemen perusahaan secara

transparansi dan memiliki akuntabilitas yang cukup tinggi yaitu konsep Entreprise

Resource Planning (ERP). Untuk memasuki pasar internasional, penggunaan sistem

ERP merupakan salah satu yang menjadi prasyarat dasar bagi setiap perusahaan.

Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, dimana basis

perekonomiannya bertumpu di bidang bisnis, maka efisiensi menjadi salah satu

faktor yang cukup penting dalam setiap perusahaan. Dengan bantuan ERP,

perusahaan di Indonesia dapat terintegrasi pada setiap proses dalam perusahaan

tersebut ke dalam suatu sistem yang terkomputerisasi. Manfaat lain dari ERP ini

adalah integrasi bisnis secara keseluruhan, fleksibilitas dalam organisasi untuk

Page 3: Makalah Sip - Sistem Erp (Jilid)(1)

bertransformasi dan meningkatkan turn over, menciptakan analisa dan peningkatan

kapabilitas yang lebih baik, serta penggunaan teknologi terbaru.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, penulis merumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Apa definisi karakteristik dari Enterprise Resource Planning (ERP)?

2. Apa keuntungan dan tantangan dalam penerapan Enterprise Resource Planning

(ERP)?

3. Apa faktor-faktor penentu keberhasilan penggunaan sistem Enterprise Resource

Planning (ERP)?

4. Bagaimana implementasi sistem Enterprise Resource Planning (ERP) dalam pe-

rusahaan?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui karakteristik dari Enterprise Resource Planning (ERP).

2. Untuk mengetahui keuntungan dan tantangan dalam penerapan Enterprise Re-

source Planning (ERP).

3. Untuk mengetahui faktor-faktor penentu keberhasilan penggunaan sistem Enter-

prise Resource Planning (ERP).

4. Untuk mengetahui implementasi sistem Enterprise Resource Planning (ERP) da-

lam perusahaan.

Page 4: Makalah Sip - Sistem Erp (Jilid)(1)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi dan Karakteristik Enterprise Resource Planning (ERP)

1. Definisi Enterprise Resource Planning (ERP)

ERP (Enterprise Resource Planning) adalah sebuah konsep untuk

merencanakan dan mengelola sumber daya perusahaan meliputi dana, manusia,

mesin, suku cadang, waktu, material dan kapasitas yang berpengaruh luas mulai

dari manajemen paling atas hingga operasional di sebuah perusahaan agar dapat

dimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan nilai tambah bagi seluruh pihak

yang berkepentingan (stakeholder) atas perusahaan tersebut.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulan bahwa ERP merupakan suatu

solusi untuk mendukung berbagai fungsi bisnis seperti manufaktur, manajemen

rantai suplai, finansial, proyek, sumber daya manusia dan manajemen hubungan

pelanggan dengan menyimpan data.

ERP adalah sistem yang didasarkan pada basis data umum dan modular

software desain. Pada umumnya database dari setiap departemen berfungsi untuk

menyimpan dan mengambil informasi secara real-time. Informasi harus dapat

diandalkan, diakses, dan mudah dipakai bersama-sama. Dalam modular software

desain harus berarti bisnis dapat memilih modul yang mereka butuhkan, dan

campuran sesuai dengan modul dari vendor yang berbeda, dan menambahkan

modul baru sendiri untuk meningkatkan kinerja bisnis. Idealnya, data untuk

berbagai fungsi bisnis yang terpadu. Dalam prakteknya sistem ERP yang terdiri

satu set discrete aplikasi, masing-masing mempertahankan ciri-ciri menyimpan

data dalam satu database fisik.

2. Karakteristik Enterprise Resource Planning (ERP)

Menurut Daniel E. O’Leary sistem ERP memiliki karakteristik sebagai

berikut (WHI-2006):

Sistem ERP adalah suatu paket perangkat lunak yang didesain untuk

lingkungan pelanggan pengguna server, apakah itu secara tradisional atau

berbasis jaringan.

Sistem ERP memadukan sebagian besar dari proses bisnis.

Page 5: Makalah Sip - Sistem Erp (Jilid)(1)

Sistem ERP memproses sebagian besar dari transaksi perusahaan.

Sistem ERP menggunakan database perusahaan yang secara tipikal

menyimpan setiap data sekali saja.

Sistem ERP memungkinkan mengakses data secara waktu nyata (real time).

Dalam beberapa hal sistem ERP memungkinkan perpaduan proses transaksi

dan kegiatan perencanaan.

Sistem ERP menunjang sistem multi mata uang dan bahasa, yang sangat

diperlukan oleh perusahaan multinasional.

Sistem ERP memungkinkan penyesuaian untuk kebutuhan khusus

perusahaan tanpa melakukan pemrograman kembali. Berikut adalah alur proses

dan komunikasi ERP:

Page 6: Makalah Sip - Sistem Erp (Jilid)(1)

3. Vendor Sistem ERP

Dalam ERP terdapat beberapa pilihan vendor yang semuanya mempunyai

berbagai macam aplikasi program dimana di beberapa tempat dapat dilakukan

secara bersamaan. Dengan demikian, sektor publik organisasi biasanya memiliki

sejumlah pilihan perangkat lunak yang tidak hanya memenuhi kebutuhan mereka

tetapi hosting program aplikasi yang mereka inginkan. Terdapat tiga aspek

aplikasi untuk biaya hosting yaitu biaya perangkat lunak, biaya pemrosesan dan

biaya pelaksanaan, harga software dapat dapat dibebankan per user atau per bu-

lan. Pemrosesan layanan dapat juga dengan harga atau berdasarkan proses

transaksi. Pelaksanaan pelayanan yang sering dilakukan adalah dibayar dimuka

tetapi ada juga yang dapat di amortisasi.

Terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan

vendor ERP :

a. Demonstrasi praktis

Dalam proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan peninjauan ke

lokasi dari vendor untuk menetapkan standar, norma dan fitur serupa yang

dibutuhkan oleh perusahaan.

b. Berdasarkan studi

Perusahaan biasanya membuat kajian untuk menentukan pilihan dari vendor

ERP. Studi ini merupakan faktor utama memutuskan namun tetap fakta bahwa

hasil kajian ini akan berlaku hanya jika dilakukan dengan benar. Perusahaan

harus membuat penggunaan hasil dalam memilih ERP vendor. Popularitas

ERP vendor perangkat lunak tidak selalu berbicara untuk layanan dalam

kaitannya dengan kebutuhan dan bisnis perusahaan. Atas penyedia layanan

ERP vendor dalam daftar tidak perlu selalu menjadi orang yang tepat untuk

perusahaan Anda.

c. Kredibilitas vendor

Perusahaan harus memiliki gagasan yang adil dari vendor di pasar. Di masa

yang akan datang berguna untuk mengetahui pemilihan vendor tertentu. Jika

terlihat dari latar belakang, pengalaman sebelumnya, klien akan

memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah vendor tertentu yang cocok

dan tepat untuk menawarkan layanan kepada mereka.. Kredibilitas akan

berpengaruh pada keberhasilan penggunaan sistem ERP yang akan diterapkan

Page 7: Makalah Sip - Sistem Erp (Jilid)(1)

di perusahaan. Pada saat yang sama ia tidak dianjurkan untuk mencari vendor

yang terbaik di pasar seperti dikatakan sebelumnya untuk layanan yang

mungkin tidak tepat untuk perusahaan. Hal ini sangat penting untuk

menganalisis kredibilitas dari vendor sehubungan dengan bidang layanan

perusahaan di mana keinginan untuk melaksanakan ERP. Evaluasi seperti itu

akan menambah nilai dan makna dari segi membuat keputusan memilih ERP

vendor.

d. Fleksibilitas dari vendor

Hal ini sangat penting bagi perusahaan untuk memilih vendor yang akan

mendengar dan melaksanakan saran mereka. Perusahaan harus memperhatikan

ERP dari vendor dalam hal teknis dan keahlian. Mereka harus bekerja dalam

koordinasi dan konsep solusi. Hal itu akan membantu mereka untuk mencapai

keuntungan bersama.

e. Competetive edge

Perusahaan harus mencari tambahan fitur satu vendor bila dibandingkan

dengan yang lain. Ini tidak hanya akan membantu dalam memutuskan orang

yang tepat, tetapi juga mengakibatkan persaingan di antara penjual dan hasil

perbaikan dari segi kualitas produk dan layanan.

B. Keuntungan dan Tantangan dalam Penerapan Sistem ERP

1. Keuntungan penerapan sistem ERP

a. Kualitas dan efisiensi: ERP menciptakan kerangka kerja utk mengintegrasikan

dan meningkatkan proses bisnis internal perusahaan yg menghasilkan

peningkatan signifikan dalam kualitas serta efisiensi layanan pelanggan,

produksi dan distribusi.

b. Penurunan biaya: menurunkan biaya pemrosesan transaksi dan hardware,

software serta karyawan pendukung TI.

c. Pendukung keputusan: ERP menyediakan informasi mengenai kinerja bisnis

lintas fungsi yang sangat penting secara cepat untuk para manajer agar dapat

meningkatkat kemampuan mereka dalam mengambil keputusan secara tepat

waktu di lintas bisnis keseluruhan perusahaan.

d. Efisiensi biaya, waktu dan tenaga dalam penerapan Teknologi Informasi

melalui pelaksanaan sistem manajemen ERP juga dapat dibuktikan melalui :

Page 8: Makalah Sip - Sistem Erp (Jilid)(1)

Single entry, maksudnya dalam ERP, kita hanya cukup satu kali

memasukkan data untuk mendapatkan beberapa laporan.

Melalui ERP status barang/order dapat dipantau setiap saat.

Database marketing dapat dilihat dan diperbarui setiap saat.

Dengan menggunakan teknologi komputer, tidak lagi memerlukan banyak

paperwork, cukup menyimpan soft-copy dan data atau laporan dapat diprint

/ cetak kapan saja diperlukan.

Pencarian data dapat lebih mudah dan cepat, karena semuanya telah

didokumentasi dan dikordinasi dengan baik oleh pusat data yang telah

terbentuk dalam sistem ERP.

Mengurangi lead time, maksudnya penyebaran informasi dilakukan secara

serempak dan bersamaan ke tiap departemen, sehingga proses di tiap

departemen terkait dapat dilaksanakan segera dan secepatnya tanpa harus

saling menunggu sampainya informasi.

e. Selain faktor efisiensi waktu, biaya, dan tenaga, penerapan ERP juga dapat

dijadikan sebagai sarana belajar bagi para karyawan untuk meninggalkan

budaya kerja lama. Budaya kerja lama yang dimaksud salah satunya adalah

kebiasaan karyawan melempar tanggung jawab bila terjadi suatu kesalahan

dalam proses kerja. Padahal yang seharusnya dilakukan adalah mencari solusi

untuk memperbaiki kesalahan yang terlanjur terjadi. Kontribusi ERP dalam hal

ini adalah membantu pelaksanaan dan pendokumentasian komunikasi internal

antar karyawan. Dengan adanya pendokumentasian ini, kita dapat memantau

dan mengendalikan kinerja setiap proses. Untuk selanjutnya tinggal dipikirkan

tindakan perbaikan dan pencegahan yang seharusnya dilakukan.

f. Kelancaran proses kerja sebagai hasil dari penerapan ERP dapat membantu

perusahaan memenuhi keinginan pelanggan sehingga perusahaan dapat

mencapai kepuasan pelanggan.

g. Kelincahan perusahaan: sistem ERP meruntuhkan dinding departmen dan

fungsi berbagai proses bisnis, sistem informasi dan sumber daya informasi.

(menghasilkan struktur organisasi, tanggung jawab manejerial dan peran kerja

yang lebih fleksibel).

Page 9: Makalah Sip - Sistem Erp (Jilid)(1)

h. Integrasi data: untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top

management bisa melihat dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan

lebih baik

i. Standarisasi proses operasi: menstandarkan proses operasi melalui

implementasi best practice sehingga terjadi peningkatan produktivitas,

penurunan inefisiensi dan peningkatan kualitas produk.

j. Standarisasi data dan informasi: menstandarkan data dan informasi melalui

keseragaman pelaporan, terutama untuk perusahaan besar yang biasanya terdiri

dari banyak business unit dengan jumlah dan jenis bisnis yg berbeda-beda.

2. Tantangan dan kelemahan dalam penerapan Sistem ERP

Tidak semua pengembangan ERP memperoleh hasil yang baik, tidak jarang

implemetasinya gagal karena beberapa faktor seperti kurangnya perancangan dan

sistem yang tidak mengakomodasi budaya (culture) perusahaan tersebut. Faktor

utama kegagalan tersebut antara lain:

a. Perancangan dan manajemen yang buruk.

b. Adanya perubahan tujuan bisnis selama pengembangan sistem

c. Kurangnya pemahaman akan bisnis dan culture perusahaan.

Sedangkan kelemahan dalam penerapan system ERP antara lain:

a. Terbatasnya kostumisasi dalam perangkat lunak ERP.

b. Harga sistem yang sangat mahal.

c. Perekayasaan kembali proses bisnis untuk menyesuaikan dengan standar in-

dustri yang telah dideskripsikan oleh sistem ERP dan dapat menyebabkan

hilangnya keuntungan kompetitif.

d. ERP sering terlihat terlalu sulit untuk beradaptasi dengan alur kerja proses

bisnis tertentu dalam beberapa organisasi

e. Sistem dapat terlalu kompleks jika dibandingkan dengan kebutuhan dari

pelanggan

f. Data dalam sistem ERP berada dalam satu tempat, contohnya: data pelanggan

dan data keuangan. Sehingga hal ini dapat berisiko kehilangan informasi sensi-

tif, jika terdapat pembobolan sistem keamanan.

Page 10: Makalah Sip - Sistem Erp (Jilid)(1)

C. Faktor-faktor Penentu Keberhasilan Penerapan Sistem ERP

Faktor-faktor keberhasilan dalam inplementasi sistem ERP merupakan suatu

kombinasi dari berbagai faktor bukan merupakan suatu unsur tunggal. Faktor-faktor

penentu ini sangat bervariasi dari waktu ke waktu dan harus sesuai dengan kondisi

fisik perusahaan.

faktor-faktor keberhasilan adalah apa yang harus dilakukan oleh suatu sistem

untuk memenuhi apa yang telah dirancang, yaitu:

Dukungan top management

Proyek menejemen yang efektif

Business process reengineering atau rekayasa ulang proses bisnis, adalah

pemikiran kembali dan pendesainan ulang proses bisnis untuk meningkatkan

kinerja perusahaan dalam hal biaya, kualitas, kecepatan, dan layanan (Hammer

and Champy, 2001).

Pemilihan perangkat lunak dan perangkat keras

Pendidikan dan pelatihan

Dukungan vendor

D. Implementasi Sistem ERP dalam Perusahaan

1. Metode Pengembangan Sistem ERP

Cara yang paling mudah adalah dengan mengadopsi sebuah produk secara

lengkap. Cara ini juga biasanya paling diinginkan oleh vendor. Cara ini memiliki

beberapa kelebihan, khususnya dari segi waktu dan biaya. Lawan dari pendekatan

ini adalah membangun seluruhnya ERP dengan menggunakan sumber daya

perusahaan. Cara lain adalah pendekatan hybrid , dengan melakukan kostumisasi

beberapa produk software vendor.

2. Kerangka Kerja Pemilihan Solusi

Dari alternatif solusi diatas, salah satu masalah terbesar adalah integrasi,

terutama jika harus memilih solusi berupa penggabungan beberapa modul ERP

dari beberapavendor. Metode pemilihan paket ERP dapat digambarkan dalam

sebuah kerangkan kerja yang membagi dasar pemilihan dalam beberapa criteria,

yaitu kesesuaian fungsional, fleksibelitas, dan kostumisasi.

Page 11: Makalah Sip - Sistem Erp (Jilid)(1)

Dalam proses penerapan sistem ERP pada perusahaan dibutuhkan rencana

pelaksanaan agar ERP perusahaan dapat bekerja secara optimal. Setidaknya ada

lima langkah penting dalam implementasi ERP pada perusahaan, antara lain:

a. Rencana Strategis

Pada tahap ini, perusahaan harus membuat atau menetapkan sebuah tim untuk

melaksanakan proyek, melakukan analisa bisnis saat ini dan mengumpulkan

informasi, menetapkan tujuan, serta mengembangkan rencana proyek

(pelaksanaan). Tim proyek terdiri dari tenaga penjualan dan pembelian,

akuntan perusahaan, manajemen operasional dan layanan pelanggan. Dalam

pengumpulan informasi diperlukan salinan seperti faktur penjualan dan

pembelian, kwitansi pengeluaran, biaya lain-lain dan sebagainya untuk

kemudian dianalisis yang akan dimasukan ke dalam database pusat.

Mengembangkan rencana proyek termasuk proses pelatihan pada setiap aspek

sistem kerja ERP bagi anggota tim.

b. Prosedur Pengkajian

Pada tahap ini, tim proyek harus mengkaji kemampuan perangkat lunak,

menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, mengingat banyaknya perangkat

lunak ERP yang beredar di pasaran. Kemudian mengembangkan prosedur

standar operasi (SOP) pada setiap aspek bisnis.

c. Pengumpulan Data

Pada langkah ini, semua data harus dikonversi ke dalam sistem ERP dan

disimpan dalam database, lalu mengumpulkan data baru dan mengidentifikasi

sumber dokumen data. Selain itu, seluruh informasi berkaitan dengan

perusahaan harus diperbaiki atau melakukan pembersihan data yang sudah

tidak diperlukan lagi, untuk memastikan data dan informasi yang terkumpul

akurat.

d. Tahap Pengujian

Pada tahap ini, tim proyek harus melakukan pengujian database sistem ERP

perusahaan untuk memastikan bahwa semua informasi akurat dan sistem

bekerja dengan baik. Jalankan sistem dalam proses kerja nyata untuk menguji

kerja sistem dan keakuratan data. Pastikan bahwa tim proyek terlatih untuk

mengatasi masalah sebagai langkah antisipasi, seperti misalnya bagaimana

menangani kebocoran data, server mati, dan sebagainya. Kemudian masuk

Page 12: Makalah Sip - Sistem Erp (Jilid)(1)

tahap verifikasi pengujian. Pastikan bahwa tes yang dilakukan memenuhi

standar proseur operasi yang ditetapkan

e. Evaluasi

Mengembangkan rencana evaluasi terstruktur yang berkaitan dengan tujuan

dan sasaran awal proyek yang sudah ditetapkan dalam tahap perencanaan.

Selain itu, audit pasca implementasi ERP pasa perusahaan harus dilakukan

setelah sistem berjalan dalam waktu kurang lebih satu minggu pertama untuk

proses rekonsiliasi tujuan dan tiga sampai enam bulan berikutnya untuk

menguji apakah keuntungan bisnis dari penerapan ERP pada perusahaan.

Dalam penerapan sistem ERP ada beberapa pendekatan yang bisa

digunakan, diantaranya:

a. The Big Bang

Yaitu strategi penerapan seluruh modul dalam paket ERP secara simultan di seluruh

fungsi perusahaan. Kelebihannya adalah hanya memerlukan sedikit interface antara

sistem lama dan sistem baru, sangat efisien dari segi waktu dan hasilnya optimal.

Kekurangannya adalah implementasi yang kompleks sehingga resiko kegagalan

tinggi.

b. Step-by-step (Phased Approach)

Melakukan implementasi sedikit demi sedikit. Tahap selanjutnya berkonsentrasi

mengimplementasikan modul yang terkait. Keseluruhan proses bisnis harus terlebih

dahulu disiapkan. Kelebihannya adalah kompleksitas dapat dikurangi, memungkinkan

terjadinya perbaikan proyek yang akan dating akibat konsultasi internal, ongkos tidak

terlalu membebani. Kekurangan adalah waktu implementasi keseluruhan lebih

panjang. Manfaat dari ERP hanya dapat dirasakan sedikit demi sedikit akibatnya hasil

tidak optimal.

c. Small Bang (Pilot Approach)

Pembuatan model implementasi pada salah satu site atau fungsi perusahaan sebagai

pilot project dan diteruskan ke fungsi atau site yang terkait. Kelebihannya adalah

biaya relatif rendah, kompleksitas berkurang. Kekurangannya adalah membutuhkan

banyak kustomisasi akibat adanya operasi spesifik antar site.

Page 13: Makalah Sip - Sistem Erp (Jilid)(1)

3. Perencanaan dan Keputusan Implementasi ERP

Sistem ERP biasanya merupakan hal yang sangat kritis bagi efisiensi

organisasi. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan proyek yang cermat.

Berbagai isu pada manajemen proyek yang harus diperhatikan misalnya:

a. Estimasi waktu, penentuan skala prioritas, fleksibilitas jadwal, dan sebagainya

harus ditentukan dengan cermat;

b. Jenis sistem ERP yang akan di adopsi;

c. Penentuan orang-orang yang terlibat dalam “ steering committee” karena tim

ini akan menentukan keberhasilan implementasi ERP.

Langkah-langkah Implementasi ERP

Secara garis besar, terdapat tiga pendekatan umum yaitu :

a. Penggunaan satu paket software utuh ( vendor tunggal )

b. Kombinasi dari beberapa paket software

c. Kostumisasi atau membuat sendiri paket software ERP

Jika perusahaan sudah berniat ingin mengimplementasikan sistem ERP,

maka ada beberapa langkah umum yang dapat dilakukan, yang secara garis besar

sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tahapan implementasi sistem informasi

lainnya. Tahapan tersebut adalah:

a. Membangun organisasi tim proyek

b. Menentukan pendekatan implementasi

c. Membangun rencana implementasi

d. Menentukan criteria keberhasilan dan metode pengukurannya.

Siklus hidup implementasi ERP meliputi:

a. Fase 1: Perencanaan

Langkah awal implementasi adalah membentuk komite pengarah. Tujuan

utama komite ini adalah mengindentifikasi tujuan utama dan ruangan lingkup

proyek ERP, menentukan manajer proyek dan anggota tim lainnya untuk

membangun system.

Page 14: Makalah Sip - Sistem Erp (Jilid)(1)

b. Fase 2: Analisis

Pada fase ini komite pengarah telah sepakat untuk menjalankan proyek

implementasi ERP dan mungkin juga sudah menentukan pendekatan yang

akan dilakukan. Meskipun mungkin belum menentukan vendor tertentu, tetapi

tim proyek mulai membentuk kelompok kerja pada berbagai fungsi di

organisasi untuk mengumpulkan informasi dan mendefinisikan kebutuhan.

Pada tahap akhir fase analisis, idealnya dihasilkan sebuah prototype sistem

ERP di berbagai area untuk mensimulisasikan dan menunjukkan integrasi antar

modul kepada user dan indentifikasi kebutuhan tambahan lainnya. Pada tahap

ini, evaluasi ulang atas alternative yang pernah diajukan sebelumnya (

misalnya, pendekatan ERP yang lain atau vendor lainnya) dikaji ulang.

Fase analisis ini biasanya lebih singkat waktunya jika menggunakan

pendekatan satu kesatuan paket dan lebih memakan waktu jika perusahaan

memilih menggunakan pendekatan kostumisasi. Akan tetapi, pada umumnya,

fase analisis proyek ERP biasanya lebih lama dibandingkan waktu yang

diperlukan untuk analisis proyek aplikasi yang hanya mendukung satu fungsi

atau departemen.

c. Fase 3: Desain

Fase desain dimulai setelah perusahaan memutuskan vendor mana yang

dipilih. Tingkat desain tergantung pada pendekatan ERP. Jika diputuskan

memilih satu paket , maka antarmuka sebagian besar sudah ditentukan dan

kostumisasi biasanya dilakukan pada bagian-bagian minor saya.

Pada fase ini, para pengguna akhir ( end user ) harus mendapatkan pelatihan

intensif atas paket-paket ERP, agar merekan siap menggunakan system yang

baru. Pelatihan juga membantu dalam menyempurnakan indentifikasi

kebutuhan selama proses pembuatan prototype dan memudahkan transisi ke

fase desain.

d. Fase 4: Implementasi

Setelah perusahaan menentukan paket software yang akan digunakan dan di

kostumisasi, fase berikutnya adalah melakukan konstruksi. Untuk pendekatan

Page 15: Makalah Sip - Sistem Erp (Jilid)(1)

kesatuan paket, program sudah dirancang dna diterapkan per modul, misalnya

fungsi-fungsi seperti pembelian, inventory, pembayaran, dan sebagainya.

Setelah modul selesai dikonfigurasi dan diintegrasikan dengan komponen dan

program lainnya, fase selanjutnya sama seperti fase proyek software

pada umunya. Selama fase ini, semua rencana rekayasa ulang proses bisnis

diterapkan. Karena semua hardware, software, data dan jaringan sudah

diterapkan, maka hanya dua hal yang perlu dikaji, yaitu orang dan prosedur.

e. Fase 5: Dukungan Teknis

Tujuan dari fase ini adalah untuk menjamin keberhasilan system jangkan

pendek dan jangka panjang. Dukunga n teknis terhadap para pengguna sangat

penting. Elemen penting lainnya adalah pemeliharaan system ERP.

Pemelihaaraan korektif meliputi koreksi kesalahan yang ditemukan oleh user.

Pemelihaaran adaktif diperlukan jika terjadi, misalnya, upgrade versi paket

atau modul, atau terjadi kostumisasi berupa penambahan atau perubahan

modul yang sudah ada, untuk memenuhi kebutuhan yang terindentifikasi

kemudian.

Pemeliharaan perfektif diperlukan, misalnya untuk menjaga kinerja system

agar tetap optimal.

Dari fase- fase pengembangan tadi, maka dapat dibuat sebuah daftar

checklist atas target-target pekerjaan yang harus diselesaikan dalam implementasi

sistem ERP.

Page 16: Makalah Sip - Sistem Erp (Jilid)(1)

BAB III

KESIMPULAN

Dari beberapa penjelasan yang telah disampaikan, penulis menyimpulkan dua hal

pokok yaitu:

1. ERP merupakan suatu solusi untuk mendukung berbagai fungsi bisnis

seperti manufaktur, manajemen rantai suplai, finansial, proyek, sumber daya

manusia dan manajemen hubungan pelanggan dengan menyimpan data.

2. Keberhasilan dalam implementasi sistem ERP merupakan suatu kombinasi dari

berbagai faktor bukan merupakan suatu unsur tunggal.

Page 17: Makalah Sip - Sistem Erp (Jilid)(1)

DAFTAR RUJUKAN

http://farida-enterpriseresourcesplanning.blogspot.com/2009/03/vendor-erp.html

http://kripikmendoan.wordpress.com/2008/01/22/hello-world//

http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/929/1/10107392.pdf

http://cpratanto.blogspot.com/2012/03/erp-enterprise-resource-planning-dan.html

http://iepoel.staff.umm.ac.id/skripsi/sistem-informasi/pengauditan-sistem-erp/