Makalah Seperator Kelm 6

8
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan Separator Gas dan minyak yang diproduksikan dari sumur tidak didapat dalam keadaan berpisah secara langsung. Minyak dan gas dari sumur biasanya berupa campuran. Dan campuran tersebut tidak seluruhnya minyak dan gas. Apa yang ada dalam sumur dan reservoir sangatlah heterogen dan pada umumnya ada air,minyak,gas serta partikel padatan. Dan apa yang dihasilkan dari dalam sumur ketika telah mencapai surface tidak bisa langsung masuk storage tank dan harus segera dilakukan treatment. Proses pemisahan tersebut dapat berupa pemisahan minyak, air dan gas.Apabila tidak dilakukan treatment dapat berakibat korosi dan plugging dalam flowline/transmission line yang apabila diacuhkan dapat berakibat shut-in. 1.2 Batasan Masalah Adapun beberapa batasan masalah yang akan kami bahas kali ini ialah mengenai : 1. Definisi Separator 2. Tujuan Penggunaan Separator 3. Masalah yang Dapat Terjadi dan Solusi

description

good file

Transcript of Makalah Seperator Kelm 6

BAB I

PENDAHULUAN1.1Latar Belakang Penggunaan SeparatorGas dan minyak yang diproduksikan dari sumur tidak didapat dalam keadaan berpisah secara langsung. Minyak dan gas dari sumur biasanya berupa campuran. Dan campuran tersebut tidak seluruhnya minyak dan gas. Apa yang ada dalam sumur dan reservoir sangatlah heterogen dan pada umumnya ada air,minyak,gas serta partikel padatan. Dan apa yang dihasilkan dari dalam sumur ketika telah mencapai surface tidak bisa langsung masuk storage tank dan harus segera dilakukan treatment. Proses pemisahan tersebut dapat berupa pemisahan minyak, air dan gas.Apabila tidak dilakukan treatment dapat berakibat korosi dan plugging dalam flowline/transmission line yang apabila diacuhkan dapat berakibat shut-in.

1.2Batasan Masalah

Adapun beberapa batasan masalah yang akan kami bahas kali ini ialah mengenai :

1. Definisi Separator

2. Tujuan Penggunaan Separator

3. Masalah yang Dapat Terjadi dan SolusiBAB II

PEMBAHASAN2.1Definisi SeparatorSeparator adalah tabung bertekanan yang digunakan untuk memisahkan fluida sumur menjadi air dan gas (tiga fasa) atau cairan dan gas (dua fasa), dimana pemisahannya dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu :a. Prinsip penurunan tekanan.b. Gravity setlinkc. Turbulensi aliran atau perubahan arah aliran d. Pemecahan atau tumbukan fluida2.2Tujuan Penggunaan dan Fungsi SeparatorSecara umum separator berfungsi untuk memisahkan fluida produksi menjadi dua fasa, yaitu air dan minyak dan gas. Ada juga separator yang berfungsi sebagai pemisah fluida produksi menjadi tiga fasa yaitu air, minyak dan gas. Serta juga berfungsi sebagai pemisah fluida minyak dengan komponen-komponen pengotor yang semata-mata untuk mendapatkan peralatan pada surface yang tidak terganggu kinerjanya karena sistem pemisaha nyang tidak baik/bekerja akan menyebabkan korosi atau pluggin pada peralatan lain. Yang berujung pada kerugian akibat masalah pemisahan yang tidak ditangani dengan serius.

Separator bekerja berdasarkan perbedaan densitas yang dimiliki oleh minyak, air dan gas, gas akan berada di atas minyak, dan minyak akan berada di atas air.

Selain mempunyai tujuan sebagai pemisah fasa, separator juga dapat digunakan sebagai alat untuk menentukan laju produksi sumur atau yang biasa disebut sebagai test separator.2.3Masalah yang Dapat Terjadi dan SolusiSelama penggunaan separator dua fasa (separasai minyak dan gas) mungkin saja terjadi beberapa masalah akibat apa yang diproduksikan. Liquid, gas dan atau solid yang terproduksikan dapat memberikan hambatan bagi kinerja separator. Beberapa masalah anatar lain:

a. Foamy CrudeMasalah terbentuknya foam dalam crude oil karena adanya impurities selain air di mana impurities tersebut tidak dapat dihilangkan sebelum aliran memasuki separator. Salah satu pengotor tersebut adalah CO2. Foam juga dapat berasal dari fluida komplesi atau workover yang tidak sesuai dengan fluida wellbore. Namun foam dalam separator tidak akan memberikan masalah apabila desain internalnya telah menjamin waktu yang cukup atau permukaan coalescing (membentuk substance yang lebih besar) yang cukup untuk break.Beberapa masalah yang ditimbulkan dengan adanya foam antara lain: Kontrol dari level liquid menjadi lebih buruk, karena alat control harus mendeteksi tiga fase liquid daripada yang seharusnya yaitu dua.

Foam memiliki rasio volume/berat yang besar sehingga dapat mengisi ruangan pada vessel yang seharusnya bisa digunakan untuk ruang liquid collecting atau gravity settling. Dalam jumlah foam yang sangat tidak terkontrol, tidak mungkin untuk menghilangkan separated gas atau oil yang sudah dihilangkan gasnya dari vessel tanpa membawa foamy material pada gas atau liquid. Penggunaan foam depressant akan membuat kapasitas separator lebih besar karena foamnya berkurang. Namun penggunaan depressant akan menambah biaya lebih, dan lebih baik digunakan separator ukuran lebih upaya antisipasi crude oil yang mengandung foam. Namun sekali mengunakan depressant akan membuat jumlah masuk lebih besar daripada kapasitrasnya.b. ParaffinAkumulasi paraffin akan menyebabkan pengaruh yang buruk terhadap kinerja separator. Coalescing plates pada liquid section dan mesh pad pada mist extractor pada gas section akan cenderung terjadi plugging akibat akumulasi paraffin. Dan ketika paraffin dipekirakan yang menjadi penyebab masalah tersebut, maka perlu dipertimbangkan lagi penggunaan centrifugal mist extractors. Maka perlu lubang lubang seperti manways, handholes dan nozzle agar steam, solvent atau liquid pembersih lain masuk ke separator. Temperatur liquid harus juga dijaga di atas cloud point dari crude oil menghindari pembentukan paraffin.c. Sand

Partikel pasir bisa menjadi masalah di separator yaitu membuat berhentinya aliran pada valve trim, plugging pada bagian dalam separator, dan akumulasi pada bagian bawah separator. Hard trim khusus dapat meminimalkan efek pasir di valve. Akumulasi pasir dapat dihilangkan dengan secara teratur menginjeksikan air atau uap dari bagian bawah vessel sehingga dapat ikut terangkat keluar selama draining process.

Dan terkadang separator vertical dilengkapi dengan bagian bawah berbentuk cone. Di mana bagian cone tersebut adalah antisipasi bila produksi pasir akan menjadi maslah utama. Plugging pada internal separator adalah hal yang perlu dipertimbangkan saat mendesain separator. Desain yang harus menutamakan separasi yang baik serta akan meminimalkan pemerangkapan pasir dalam separator.d. Liquid CarryoverLiquid carryover terjadi ketika free liquid keluar dengan fase gas dan dapat mengindikasi hi-liquid level, kerusakan pada vessel utama, foam, desain yang tidak tepat, liquid outlet yang ter-plugged, atau rate yang melebihi desain dari vessels rate. Hal ini bisa dicegah dengan menginstall Level Safety High (LSH) sensor yang akan menutup inlet ke separator ketika level liquid melebihi level normalnya. e. Gas blowbyTerjadi ketika free gas keluar dengan fase liquid yang menjadi indikasi low-level liquid atau control liquid yang gagal. Hal ini bisa jadi berbahaya ketika terjadi kegagalan dalam liquid level control dan liquid dump valve terbuka dan gas yang masuk dari inlet akan dapat keluar lewat liquid outlet. Yang mana vessel downstream selanjutnya akan diproses. Apabila vessel downstream selanjutnya tidak dipersiapkan untuk gas blowby, maka dapat terjadi over-pressured. Hal ini dapat dicegah dengan memasang low safety low sensor yang akan menutup inlet atau outlet liquid ketika level liquid turun 10-15% dari batas minimumnya. Dana pada proses downstream selanjutnya seharusnya dipasang Pressure safety high sensor dan pressure safety valve untuk memproses gas blowby.f. Liquid SlugsPada bagian pipa yang rendah akan cenderung terbentuk akumulasi liquid pada aliran dua fasa. Ketika level liquid pada bagian tersebut naik cukup tinggi untuk menghambat gas flow, maka gas akan mendorong liquid sepanajang pipa sebagai slug. Hal ini tergantung flow rate, property pipa, perubahan elevasi, flow properties. Keberadaan slug harus diidentifikasi dengan desain separator yang tepat. Normal operating level dan high-level shutdown harus dipisah cukup jauh untuk antisipasi volume slug. Slug akan menuju high level shutdown. Pada penggunaan separator 3 fasa dapat terjadi masalah selama operasi pada separator berlangsung, salah satunya yaitu terjadinya emulsi. Selama jangka waktu tertentu akumulasi material emulsi atau impurity lain dapat terbentuk pada interface oil dan air. Akan terjadi pengaruh buruk pada liquid-level control, yaitu akan mengurangi waktu efektif untuk pemisahana yang efektif antara air dan minyak. Penggunaan bahan kimia dan atau panas akan meminimalisir kesulitan yang dihasilkan.

DAFTAR PUSTAKASurface Production Operations, Volume 1, Third Edition: Design of Oil Handling Systems and Facilities. Maurice Stewart and Ken E. Arnold.