MAKALAH SEMANTIK revisi
Transcript of MAKALAH SEMANTIK revisi
MAKNA EUFEMIA DAN DISFEMIA
A. PENDAHULUAN
1. MAKNA EUFEMIA
Definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) menyatakan bahwa eufemia adalah
ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti ungkapan yang dirasakan kasar yang dianggap
merugikan atau tidak menyenangkan, misalnya meninggal dunia untuk mati. Definisi Webster
(1991): "the substitution of an agreeable or innoffensive expression for one that may offend or
suggest something unpleasant". Menurut kamus ini, kata tersebut berasal dari Yunani Kuno
euphemôssounding good atau enak didengar.
Menurut Mustansyir (1988:41), "Eufemisme yaitu pemakaian suatu ungkapan yang
lembut, samar atau berputar-putar untuk mengganti suatu presisi yang kasar atau suatu kebenaran
yang kurang enak". Semula, eufemisme dimaksudkan sebagai ungkapan penghalus atau
penghalusan bahasa. Pada konteks ini eufemisme jelas bersifat positif, yakni agar tidak
menyinggung perasaan orang lain. Sekarang, eufemisme tidak lagi dipakai untuk menjaga
perasaan orang lain, melainkan untuk menjaga perasaan sendiri atau kelompok.
Pada dasarnya eufemisme digunakan untuk suatu tujuan tertentu. Paling tidak ada dua
kemungkinan : pertama untuk menutupi situasi atau kondisi yang kurang menguntungkan atau
menyenangkan. Misalnya kata lembaga pemasyarakatan yang menggantikan kata penjara,
pemutusan hubungan kerja menggantikan kata pemecatan, kurang enak badan menggantikan
kata sakit, harapan tipis menggantikan kata akan mati, dan sebagainya.
2. MAKNA DISFEMIA
Disfemia merupakan pengasaran, yaitu kebalikan dari penghalusan (Chaer, 1995: 145).
Disfemia merupakan usaha untuk mengganti kata-kata yang maknanya halus atau bermakna
biasa dengan kata yang maknanya kasar. Usaha atau gejala pengasaran ini biasanya dilakukan
orang dalam situasi yang tidak ramah atau untuk menunjukkan kejengkelan, misalnya kata
mencaplok digunakan untuk menyatakan makna ‘mengambil dengan begitu saja’, seperti dalam
kalimat dengan seenaknya Israel mencaplok wilayah Mesir.
Kata-kata yang maknanya memiliki komponen semantis yang negatif dapat digunakan
penutur untuk menyerang orang lain, oleh karena itu, Wijana (1999: 63) mengungkapkan bahwa
disfemia merupakan penggunaan bentuk-bentuk kebahasaan yang memiliki nilai rasa tidak sopan
atau yang ditabukan.
Berdasarkan definisi yang diberikan para ahli di atas dapat disimpulkan, bahwa disfemia
merupakan usaha penggunaan bentuk-bentuk kebahasaan yang mempunyai nilai rasa kasar, tidak
sopan atau yang ditabukan.
Dalam beberapa kondisi, kalimat eusfemia ataupun disfemia tidak dapat selalu bermakna
positif atau negatif namun juga dapat mewakili gambaran suasana yang sedang terjadi.
B. ANALISIS EUFEMIA DAN DISFEMIA DALAM TEKS BAHASA JEPANG
Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari kita sering melihat beberapa kalimat atau
pesan yang merupakan bentuk eufemia ataupun disfemia.
Dalam menganalisis kata diatas digunakan pendekatan secara kontekstual agar dapat
diketahui maknanya sebagai disfemia atau eufemia
Beberapa contoh tersebut adalah sebagai berikut:
1. DISFEMIA
Kalimat yang mengandung disfemia dapat dilihat pada cukilan drama berikut ini.
Pada cukilan drama diatas diketahui seorang pemuda bernama Shinji mengantar seorang remaja
bernama Ryoko. Diketahui Shinji merupakan sosok playboy yang suka dengan perempuan cantik
meskipun telah memiliki pacar bernama Rina. Sementara Ryoko adalah remaja polos yang
disukai oleh Sena. Sena merasa khawatir terhadap Ryoko karena mengatahui sifat Shinji dan
menyebutnya “Yajuu” yang berarti hewan buas
Kata hewan buas merupakan kata yang di ucapkan oleh Sena karena ingin menunjukkan
kekesalannya terhadap Shinji
Kata hewan buas jika dianalisis secara konteksutal dengan analisis komponen dapat diuraikan
sebagai berikut
Hewan
buas
Binatang
liar
Hewan
hutan
Serigala Harimau Buaya Ganas Menerkam
mangsa
Menakutkan
_ _ _ _ _ + + +
Berdasarkan analisis komponen diatas dapat disimpulkan bahwa kalimat hewan buas
mengandung unsur disfemia.
Selanjutnya makna disfemia juga tampak pada cukilan jejaring sosial berikut ini
Dalam topik Facebook di atas tertulis Santi Cazorla “Arsenaru no atarashii satsugai kikai” yang
berarti “Santi Cazorla, mesin pembunuh baru arsenal”
Dari kutipan diatas makna kalimat mesin pembunuh bukanlah “mesin” sesungguhnya konteks
kalmat ini terjadi karena beberapa hal yaitu; 1)Arsenal dalam bahasa Inggris berarti Gudang
Peluru, 2) Mesin Pembunuh baru yang bermakna pemain baru yang dibeli arsenal yang
diharapkan dapat mendongkrak penampilan tim
Secara kontekstual makna Mesin Pembunuh dapat dianalisis sebagai berikut
Mesin
Pembunuh
Mesin Peluru Kokoh Menghilangkan
Nyawa
Menakutkan Garang
- - - - + +
Dari uraian analisis komponen diatas dapat disimpulkan bahwa ungkapan Mesin pembunuh
terhadap Santi Cazorla adalah ungkapan yang bermakna Disfemia positif yaitu ungkapan secara
kasar untuk menunjukan imej menakut nakuti terhadap lawan.
2. EUFEMIA
Kemudian makna eufemia dapat ditemui pada cukilan berita berikut
Selanjutnya pada cukilan web berikut
切れ味鋭いドリブル突破からゴールを決めた乾。成長を感じさせるプレーを見せた
“kire aji surudoi doriburu toppa kara goru. Seicho kanji saseru puree o miseta”
Kutipan diatas jika diartikans secara harfiah maka akan berbunyi “dengan gaya mendrible bola
yang tajam ia menciptakan gol. Saya ingin memperlihatkan luapan emosi pada permainan ini”
Kata surudoi dalam bahasa Indonesia berarti tajam. Dalam konteks dan situasi pada gambar
tersebut dapat diartikan bahwa pemain tersebut menggiring bola dengan lincah kemudian
mencetak gol.
Kalimat diatas dapat memiliki kandungan eufemia jika dianalisis menggunakan komponen
makna sebagai berikut:
Surudoi
Doriburu
= dribel
yang
tajam
Mengiris Melukai Menusuk Memotong Meliuk Menarik
perhatian
mengesankan
- - - - + + +
Kemudian pada berita berikut.
ロストプロフェッツのシンガー、3月まで拘禁
Mendekam dalam kurungan selama 3 bulan, kehilangan profesi
子供への性犯罪容疑で起訴された“kodomo e seihanzaiyougi de kisosareta”黒いスーツにネクタイを着用したワトキンスは、同様の容疑で起訴された 2人の女性とともに拘置所からのビデオ・リンクにより出廷。彼らが言葉を発したの は、自分の名前を確認するときだけだったという。公聴会は 10分ほどで終了した。3人は次回の聴聞会が開かれる 3月 11日まで再拘置される。
ワトキンスには 13歳未満の女児 2人に対しレイプおよび性行為を企てた疑い、子供の猥褻な画像の所有、制作/配布、動物を含む過激なポルノグラフィーの所持など 6つの容疑がかけられている。
Pada headline diatas tertulis “mendekam dalam kurungan selama 3 bulan, kehilangan profesi”
Berita di atas menceritakan seorang aktor asal Inggris bernama Ian Watkins yang dituduh
melakukan kekerasan seksual terhadap anak anak. Dalam kutipan headline diatas kata 拘禁
[koukin] berarti kurungan, kata ini menggantikan kata sebenarnya pada kalimat berita
yaitu 拘置所 KOUCHISHO yang berarti penjara.
Berdasarkan pemaparan di atas maka kalimat tersebut jika dianalisis secara komponen
makna adalah sebagai berikut:
Kiso =
kurungan
Sangkar Kandang Kerangkeng Bui Penjara
- - - + +
Berdasarkan analisis komponen di atas dapat diketahui bahwa kata Kurungan merupakan
penghalusan atau eufemia dari kata penjara atau bui. Hal ini dikeranakan dalam
konteksnya merujuk pada seorang aktor.
PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis sebelumya dapat sebuah kata dapat mengandung makna
eufemia yaitu penghalusan dan juga dapat mengandung makna disfemia yaitu pengasaran,
bergantung pada konteks kalimat yang menyertainya. Kalimat tersebut kemuudian dianalisis
melalui analisis komponen untuk menentukan apakan kalimat tersebut tergolong eufemia atau
disfemia.
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 1995. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Soeparno. 2002. Dasar-dasar Linguistik. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana
University Press.
Wijana, I. G. P. Semantik. Yogyakarta: Fakultas Sastra Universitas Negeri Yogayakarta.
Situs referensi:
http://honyaku.yahoofs.jp/url_result?
ctw_=sT,een_ja,bT,uaHR0cDovL3d3dy5mYWNlYm9vay5jb20vcGFnZXMvU2FudGktQ2F6b3
JsYS1BcnNlbmFscy1OZXctS2lsbGluZy1NYWNoaW5lLzMwOTk2NjA5MjQzMjE4OA. Di
akses pada tanggal 6 Januari 2013
http://www.goal.com/jp/match/91762/%E3%83%9C%E3%83%AB
%E3%82%B7%E3%82%A2%E3%83%89%E3%83%AB
%E3%83%88%E3%83%A0%E3%83%B3%E3%83%88-vs-
%E3%82%A2%E3%83%A4%E3%83%83%E3%82%AF%E3%82%B9/report Di akses pada
tanggal 6 Januari 2013
http://headlines.yahoo.co.jp/hl?a=20130101-00000111-bark-musi Di akses pada tanggal 6
Januari 2013