Makalah Rumput Laut

14
Rumput Laut (Gracila sp.) S ebagai Bahan Pangan | 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal negara yang subur dan kaya akan sumber daya alam. Sebagai negara dengan luas wilayah laut lebih dari 70 %, salah satu kekayaan alam yang bisa kita manfaatkan adalah sumber hayati. Selain ikan, alternatif hasil laut yang bisa diolah adalah rumput laut (seaweed). Berdasarkan penelitian tercatat 22 jenis telah dimanfaatkan sebagai makanan. Diwilayah  perairan Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Pulau Seram, Bali, Lombok, Kepulauan Riau dan Pulau Seribu diketahui 18 jenis dimanfaatkan sebagai makanan dan 56 jenis sebagai makanan dan obat tradisional oleh masyarakat pesisir. Sebagai bahan pangan, rumput laut telah dimanfaatkan bangsa Jepang dan Cina semenjak ribuan tahun yang lalu. Sebenarnya apa rumput laut itu?. Rumput laut merupakan tumbuhan laut jenis alga, masyarakat Eropa mengenalnya dengan sebutan seaweed. Tanaman ini adalah gangang multiseluler golongan divisi thallophyta. Berbeda dengan tanaman sempurna pada umumnya, rumput laut tidak memiliki akar, batang dan daun. Jika kita amati  jenis rumput laut sangat beragam, mulai dari yang berbentuk bulat, pipih, tabung at au seperti ranting dahan bercabang-cabang. Rumput laut biasanya hidup di dasar samudera yang dapat tertembus cahaya matahari. Seperti layaknya tanaman darat pada umumnya, rumput laut juga memiliki klorofil atau pigmen warna yang lain. Warna inilah yang menggolongkan jenis rumput laut. Secara umum, rumput laut yang dapat dimakan adalah jenis ganggang biru (cyanophyceae), ganggang hijau (chlorophyceae), ganggang merah (rodophyceae) atau ganggang coklat (phaeophyceae). Hal tersebut tidaklah mengherankan, karena ternyata rumput laut mempunyai kandungan nutrisi cukup lengkap. Secara kimia rumput laut terdiri dari air (27,8%), protein (5,4%), karbohidrat (33,3%), lemak (8,6%) serat kasar (3%) dan abu (22,25%). Selain karbohidrat,  protein, lemak dan serat, rumput laut juga mengandung enzim, asam nukleat, asam amino, vitamin (A,B,C,D, E dan K) dan makro mineral seperti nitrogen, oksigen, kalsium dan selenium serta mikro mineral seperti zat besi, magnesium dan natrium. Kandungan asam amino, vitamin dan mineral rumput laut mencapai 10 -20 kali lipat dibandingkan dengan tanaman darat. Jenis rumput laut Indonesia yang mempunyai nilai ekonomis penting yaitu  Rho dop hycea e atau ganggang merah yang mengandung agar-agar dan karagenan. Ganggang merah memiliki

description

hdjksad

Transcript of Makalah Rumput Laut

  • 5/27/2018 Makalah Rumput Laut

    1/14

    Rumput Laut (Gracila sp.) Sebagai Bahan Pangan | 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangIndonesia dikenal negara yang subur dan kaya akan sumber daya alam. Sebagai negara

    dengan luas wilayah laut lebih dari 70 %, salah satu kekayaan alam yang bisa kita

    manfaatkan adalah sumber hayati. Selain ikan, alternatif hasil laut yang bisa diolah

    adalah rumput laut (seaweed).

    Berdasarkan penelitian tercatat 22 jenis telah dimanfaatkan sebagai makanan. Diwilayah

    perairan Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Pulau Seram, Bali, Lombok, Kepulauan Riau

    dan Pulau Seribu diketahui 18 jenis dimanfaatkan sebagai makanan dan 56 jenis sebagai

    makanan dan obat tradisional oleh masyarakat pesisir.

    Sebagai bahan pangan, rumput laut telah dimanfaatkan bangsa Jepang dan Cina

    semenjak ribuan tahun yang lalu. Sebenarnya apa rumput laut itu?. Rumput laut merupakan

    tumbuhan laut jenis alga, masyarakat Eropa mengenalnya dengan sebutan seaweed. Tanaman

    ini adalah gangang multiseluler golongan divisi thallophyta. Berbeda dengan tanaman

    sempurna pada umumnya, rumput laut tidak memiliki akar, batang dan daun. Jika kita amati

    jenis rumput laut sangat beragam, mulai dari yang berbentuk bulat, pipih, tabung atau seperti

    ranting dahan bercabang-cabang. Rumput laut biasanya hidup di dasar samudera yang dapat

    tertembus cahaya matahari. Seperti layaknya tanaman darat pada umumnya, rumput laut juga

    memiliki klorofil atau pigmen warna yang lain. Warna inilah yang menggolongkan jenis

    rumput laut. Secara umum, rumput laut yang dapat dimakan adalah jenis ganggang biru

    (cyanophyceae), ganggang hijau (chlorophyceae), ganggang merah (rodophyceae) atau

    ganggang coklat (phaeophyceae).

    Hal tersebut tidaklah mengherankan, karena ternyata rumput laut mempunyai kandungan

    nutrisi cukup lengkap. Secara kimia rumput laut terdiri dari air (27,8%), protein (5,4%),

    karbohidrat (33,3%), lemak (8,6%) serat kasar (3%) dan abu (22,25%). Selain karbohidrat,

    protein, lemak dan serat, rumput laut juga mengandung enzim, asam nukleat, asam amino,

    vitamin (A,B,C,D, E dan K) dan makro mineral seperti nitrogen, oksigen, kalsium dan

    selenium serta mikro mineral seperti zat besi, magnesium dan natrium. Kandungan asam

    amino, vitamin dan mineral rumput laut mencapai 10 -20 kali lipat dibandingkan dengan

    tanaman darat.

    Jenis rumput laut Indonesia yang mempunyai nilai ekonomis penting yaitu Rhodophyceae

    atau ganggang merah yang mengandung agar-agar dan karagenan. Ganggang merah memiliki

  • 5/27/2018 Makalah Rumput Laut

    2/14

    Rumput Laut (Gracila sp.) Sebagai Bahan Pangan | 2

    sekitar 2500 spesies dan sebagian besar hidup di laut, sisanya hidup di air tawar (Guhardja

    1981). Warna merah rumput laut disebabkan oleh klorofil, karoten, dan biliprotein. Kelas

    ganggang merah dibagi menjadi tujuh genus yaitu Gracilaria sp., Gelidium sp.,

    Gigartina sp., Chondrus sp.,Eucheuma sp.,Hypnea sp., danFurcellaria sp..

    Rumput laut Gracilaria umumnya mengandung agar;alter atau disebut juga agar-agar

    sebagai hasil metabolisme primernya. Agar-agar diperoleh dengan melakukan ekstraksi rumput

    laut pada suasana asam setelah diberi perlakuan basa serta diproduksi dan dipasarkan dalam

    berbagai bentuk, yaitu: agar-agar tepung, agar-agar kertas dan agar-agar batangan serta

    diolah menjadi berbagai bentuk makanan (kue), seperti pudding dan jell atau dijadikan bahan

    tambahan dalam industri fat Iasi. Kandungan serat agar-agar relatif tinggi, karena itu

    dikonsumsi pula sebagai makanan diet. Melewati proses tertentu agar-agar diproduksijuga untuk kegunaan di laboratorium sebagai media kultur bakteri atau kultur jaringan.

    Alasan utama konsumsi agar-agar adalah kandungan seratnya yang cukup besar (84%)

    dengan susunan kimia berupa rantai polisakarida panjang dan nilai karbohidratnya kecil. Badan

    Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengungkapkan bahwa serat yang

    terkandung dalam rumput laut atau agar-agar dapat menurunkan kolesterol, darah tinggi,

    serta mengurangi keasaman pada lambung.

    1.2 Rumusan MasalahIndonesia dikenal negara yang subur dan kaya akan sumber daya alam. Sebagai negara

    dengan luas wilayah laut lebih dari 70 %, salah satu kekayaan alam yang bisa kita

    manfaatkan adalah sumber hayati. Selain ikan, alternatif hasil laut yang bisa diolah

    adalah rumput laut (seaweed).

    Rumput laut mempunyai kandungan nutrisi cukup lengkap. Secara kimia rumput laut

    terdiri dari air (27,8%), protein (5,4%), karbohidrat (33,3%), lemak (8,6%) serat kasar (3%)

    dan abu (22,25%). Selain karbohidrat, protein, lemak dan serat, rumput laut juga

    mengandung enzim, asam nukleat, asam amino, vitamin (A,B,C,D, E dan K) dan makro

    mineral seperti nitrogen, oksigen, kalsium dan selenium serta mikro mineral seperti zat besi,

    magnesium dan natrium.

    Jenis rumput laut Indonesia yang mempunyai nilai ekonomis penting yaitu Rhodophyceae

    atau ganggang merah yang mengandung agar-agar dan karagenan.

  • 5/27/2018 Makalah Rumput Laut

    3/14

    Rumput Laut (Gracila sp.) Sebagai Bahan Pangan | 3

    Kelas ganggang merah dibagi menjadi tujuh genus yaitu Gracilaria sp., Gelidium sp.,

    Gigartina sp., Chondrus sp.,Eucheuma sp.,Hypnea sp., danFurcellaria sp.

    Rumput laut Gracilaria umumnya mengandung agar;alter atau disebut juga agar-agar

    sebagai hasil metabolisme primernya. Rumput laut Gracilaria sp. Mengandung air, protein,

    karbohidrat, lemak, serat, dan abu.

    Oleh karena itu pada makalah ini kami akan membahas rumput laut Gracilaria sp. sebagai

    bahan pangan.

    1.3 Tujuan PenulisanTujuan dari penulisan makalah ini adalah memenuhi tugas Mata Kuliah Keragaman

    Hayati.

  • 5/27/2018 Makalah Rumput Laut

    4/14

    Rumput Laut (Gracila sp.) Sebagai Bahan Pangan | 4

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Rumput Laut

    Rumput laut adalah tanaman ganggang multiseluler yang hidup di laut, dan tergolong

    dalam divisi thalophyta. Tubuh tanaman belum berdiferensiasi menjadi akar, batang

    dan daun seperti lazimnya tanaman tingkat tinggi. Rumput laut merupakan tanaman

    tingkat rendah yang tidak memiliki perbedaan susunan kerangka seperti akar, batang, dan

    daun. Meskipun wujudnya tampak seperti ada perbedaan, tetapi sesungguhnya hanya

    merupakan bentuk thallus belaka.

    Dalam bahasa ilmiah, rumput laut (sea weeds) dikenal dengan istilah alga atau

    ganggang. Dilihat dari ukurannya, rumput laut terdiri dari jenis mikroskopik dan

    makroskopik, Alga makroskopik inilah yang sehari-hari kita kenal sebagai rumput laut.

    Berdasar pigmen (zat warna) yang dikandung, alga dlkelompokkan atas empat kelas,

    yaitu Rhodophyceae (ganggang merah), Phaeophyceae (ganggang cokelat),

    Chloraphyceae (ganggang hijau), dan Cyanophyceae (ganggang hijau-biru.

    Jenis rumput laut Indonesia yang mempunyai nilai ekonomis penting yaitu Rhodophyceae

    atau ganggang merah yang mengandung agar-agar dan karagenan. Ganggang merah memiliki

    sekitar 2500 spesies dan sebagian besar hidup di laut, sisanya hidup di air tawar (Guhardja

    1981). Warna merah rumput laut disebabkan oleh klorofil, karoten, dan biliprotein. Kelas

    ganggang merah dibagi menjadi tujuh genus yaitu Gracilaria sp., Gelidium sp.,

    Gigartina sp., Chondrus sp.,Eucheuma sp.,Hypnea sp., danFurcellaria sp..

    Gambar 1. Gambar Rumput Laut

    Komposisi kimia rumput laut bervariasi antar individu spesies, habitat, kematangan dan

    kondisi lingkungannya. Umumnya, kandungan protein kadar, karbohidrat, lemak dan abu dari

    rumput laut kering berturut-turut adalah 535 %, 3574 %, 0,23,8 %, dan 1415.

    Kandungan utama rumput laut segar adalah air yang mencapai 80 90 %, sedangkan kadar

    protein dan lemaknya sangat kecil. Walaupun kadar lemak rumput laut sangat rendah, tetapi

  • 5/27/2018 Makalah Rumput Laut

    5/14

    Rumput Laut (Gracila sp.) Sebagai Bahan Pangan | 5

    susunan asam lemaknya sangat penting bagi kesehatan. Lemak rumput laut mengandung asam

    lemak omega-3 dan omega-6 dalam jumlah yang cukup tinggi. Kedua asam lemak ini merupakan

    asam lemak yang penting bagi tubuh, terutama sebagai pembentuk membran jaringan otak, syaraf,

    retina mata, plasma darah, dan organ reproduksi. Dalam 100 gram rumput laut keringmengandung

    asam lemak omega-3 berkisar 1281629 mg dan asam lemak omega-6 berkisar 1881704 mg.

    Unsur Ganggang merah Ganggang coklat

    K1or 1,53,5 9.815,0Kalium 1,02,2 6,47,8

    Natrium 1,07,9 2,63,8Magnesium 0,31,0 1,01,9

    Sulfur 0,51,8 0.72,1

    Silikon 0,20.3 0,50,6Fosfor 0,20,3 0,30,6

    Kalsium 0,41,5 0,20,3Besi 0,10,2 0,10,2

    Lodium 0,10,2 0,10,8

    Tabel 1. Kisaran kadar mineral rumput laut (g/100g bahan kering)

    2.2 Jenis-Jenis Rumput Laut

    Beberapa jenis rumput laut yang bernilai ekonomis tinggi dan telah diusahakan adalah:

    rumput laut merah (Rhodophyceae) rumput laut coklat (Phaeophyceae)Beberapa jenis rumput laut yang tergolong rumput laut coklat (Phaeophyceae)

    merupakan penghasil agar-agar serta Eucheuma sp yang merupakan penghasil karaginan.

    Sedangkan jenis rumput lau yang tergolong dalam Phaeophyceae adalah Turbinaria sp ,

    Beberapa jenis rumput laut merah (Rhodophyceae ) telah berhasil dibudidayakan dan

    Jenis rumput laut yang telah berhasil dibudidayakan adalah jenis Kapphapychus alverezzi

    atau yang dikenal dengan Euchema cotoonii. Rumput laut jenis ini merupakan penghasilkaraginan yang banyak digunakan sebagai bahan pengelolaan dan tambahan untuk

    industri,Oleh karena itu permintan rumput laut jenis ini meningkat 510 % setiap tahunnya.

    rumput laut Gracillaria sp yang dibudidayakan di tambak merupakan bahan baku agar-agar

    yang banyak digunakan untuk industri makanan, media mikrobiologi dan Hasil budidaya

    rumput laut tersebut selain untuk memenuhi industri rumput laut. Dalam perdagangan, harga

    rumput laut ditentukan berdasarkan kualitas atau mutu rumput laut yang dijual. Rumput laut

    harus kadar air rumput laut harus maksimum 35 %, kadar kotor maksimum 5 % dan ratio

    antara CAW dan kadar garam terlarut lebih besar dari 1.2.

  • 5/27/2018 Makalah Rumput Laut

    6/14

    Rumput Laut (Gracila sp.) Sebagai Bahan Pangan | 6

    2.3 Manfaat Rumput Laut

    Banyak penelitian yang membuktikan bahwarumput lautadalah bahan pangan

    berkhasiat, berikut beberapa diantaranya:

    1. Anti kankerPenelitian Harvard School of Public Health di Amerika mengungkap, wanita

    premenopause di Jepang berpeluang tiga kali lebih kecil terkena kanker payudara

    dibandingkan wanita Amerika. Hal ini disebabkan pola makan wanita Jepang yang selalu

    menambahkan rumput laut di dalam menu mereka.

    2. AntioksidanKlorofil pada gangang laut hijau dapat berfungsi sebagai antioksidan. Zat ini membantu

    membersihkan tubuh dari reaksi radikal bebas yang sangat berbahaya bagi tubuh.

    3. Mencegah KardiovaskularPara Ilmuwan Jepang mengungkap, ekstrak rumput laut dapat menurunkan tekanan darah

    pada penderita hipertensi. Bagi pengidap stroke, mengkonsumsi rumput laut juga sangat

    dianjurkan karena dapat menyerap kelebihan garam pada tubuh.

    4. Makanan DietKandungan serat (dietary fiber) pada rumput laut sangat tinggi. Serat ini bersifat

    mengenyangkan dan memperlancar proses metabolisme tubuh sehingga sangat baik

    dikonsumsi penderita obesitas. Karbohidratnya juga sukar dicerna sehingga Anda akan

    merasa kenyang lebih lama tanpa takut kegemukan.

    Secara tradisional, rumput laut dipercaya dapat mengobati batuk, asma, bronkhitis, TBC,

    cacingan, sakit perut, demam, influenza, dan artritis.

    2.4 Budidaya Rumput Laut

    Salah satu komponen biota yang merupakan sumber daya hayati kelautan di Indonesia

    adalah makroalga. Indonesia memiliki keanekaragaman jenis baik yang bersifat will crop

    maupun beberapa yang telah dibudidayakan. Makroalga yang umum dijumpai di laut terkenal

    pula dengan nama rumput laut. Makroalga merupakan salah satu produsen pantai dan jenis-

    jenis yang ditemukan di pantai berbatu karang umumnya adalah dari kelas Chlorophyceae,

    Phaeophyceae, danRhodophyceae.

    Rumput laut dijumpai di perairan yang berasosiasi dengan keberadaan ekosistem

    terumbu karang. Rumput laut di alam biasanya dapat hidup di atas substrat pasir dan karang

    mati. Di beberapa daerah pantai di bagian selatan Jawa dan pantai barat Sumatera, rumput

    laut banyak ditemui hidup di atas karang-karang terjal yang melindungi pantai dari deburan

    http://kir-31.blogspot.com/2009/11/khasiat-dan-manfaat-buah-labu.htmlhttp://kir-31.blogspot.com/2009/11/khasiat-dan-manfaat-buah-labu.htmlhttp://kir-31.blogspot.com/2009/11/khasiat-dan-manfaat-buah-labu.html
  • 5/27/2018 Makalah Rumput Laut

    7/14

    Rumput Laut (Gracila sp.) Sebagai Bahan Pangan | 7

    ombak. Di pantai selatan Jawa Barat dan Banten misalnya, rumput laut dapat ditemui di

    sekitar pantai Santolo dan Sayang Heulang di Kabupaten Garut atau di daerah Ujung Kulon

    Kabupaten Pandeglang.

    Sementara di daerah pantai barat Sumatera, rumput laut dapat ditemui di pesisir barat

    Provinsi Lampung sampai pesisir Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam. Selain

    hidup bebas di alam, beberapa jenis rumput laut juga banyak dibudidayakan oleh sebagian

    masyarakat pesisir Indonesia. Contoh jenis rumput laut yang banyak dibudidayakan di

    antaranya adalahEuchema cottoniidan Gracilaria sp. Beberapa daerah dan pulau di

    Indonesia yang masyarakat pesisirnya banyak melakukan usaha budidaya rumput laut ini di

    antaranya berada di wilayah pesisir Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi

    Kepulauan Riau, Pulau Lombok, Sulawesi, Maluku dan Papua.

    Berdasarkan penelitian tercatat 22 jenis rumput laut telah dimanfaatkan sebagai

    makanan. Di wilayah perairan Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Pulau Seram, Bali,

    Lombok, Kepulauan Riau dan Pulau Seribu diketahui 18 jenis dimanfaatkan sebagai makanan

    dan 56 jenis sebagai makanan dan obat tradisional oleh masyarakat pesisir.Dari hasil studi

    tercatat sebanyak 61 jenis dari 27 rumput laut di Kepulauan Riau, Pantai Lampung, Pulau

    Jawa, Madura, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan,Sulawesi Tenggara dan beberapa di

    Kepulauan Maluku sudah terbiasa dijadikan makanan. Jumlah tersebut didominasi oleh 38

    jenis dari ganggang merah, 15 jenis dari ganggang hijau dan 8 jenis dari ganggang cokelat.

    Dari 21 jenis telah dimanfaatkan sebagai obat.

    Namun sampai saat ini tingkat produktivitas rumput laut Indonesia masih belum dapat

    menjawab permintaan pasar global. Khususnya di Jawa Tengah budidaya rumput laut hanya

    terbatas pada beberapa jenis spesies rumput laut antara lainEucheuma cottonii,Gracilaria

    sp,dan Sargassum sp. Padahal di Indonesia terdapat banyak sekali spesies rumput laut yang

    mempunyai prospek cerah di bidang perdagangan global pasalnya khasiat dan manfaatnya

    yang tidak kalah handal dibanding dengan jenis rumput laut lainnya. Sebut sajaCaulerpa sp.

    Caulerpa spadalah salah satu spesies rumput laut dari Chlorophyceae(ganggang hijau).

    Caulerpa merupakan salah satu jenis alga hijau yang belum banyak dimanfaatkan dan

    termasuk dalamFeather Seaweed. Feather Seaweed dilaporkan sebagai makroalga yang dapat

    dimakan, mempunyai zat bioaktif seperti anti bakteri, anti jamur, anti tumor dan bisa

    digunakan untuk terapi tekanan darah tinggi dan gondok. Zat bioaktif adalah zat yang

    termasuk meabolit sekunder yang bersifat aktif secara biologi dan dapat digunakan untuk

    industri pangan dan farmasi (BBRP2B 2010).

  • 5/27/2018 Makalah Rumput Laut

    8/14

    Rumput Laut (Gracila sp.) Sebagai Bahan Pangan | 8

    Selain itu penelitian lain menunjukkan Caulerpa racemosa memiliki aktivitas antibakteri

    terhadap tiga jenis bakteri patogen yaituPseudomonas pavanaceae,Pseudomonas

    syntata, danPseudomonas tetrolens. Ketiga jenis bakteri patogen ini sering menyerang udang

    windu. Menurut Yangthong (2009) Caulerpa racemosapenelitiannya mengenai aktifitas

    antioksidan pada beberapa makroalga di Indonesia menunjukkanCaulerpa

    sertulariodesbersifat sebagai antioksidan dan ektrak metanol dari Caulerpa

    sertulariodesmengandung tiga macam ketakin (fiavanol) yaitu gallo katekin, epikatekin dan

    katekin gallat. Katekin merupakan hasil metabolit tanaman yang termasuk dalam famili

    flavonoid dan berfungsi sebagai antioksidan.

    2.5 Hasil Olahan Rumput Laut

    Beragam hasil olah rumput laut dapat dijumpai di pasaran, mulai dari yang kering, bubuk

    maupun yang segar. Berikut beberapa diantaranya:

    Nori:Nori dibuat dari rumput laut yang dihaluskan. bubur rumput laut ini kemudian

    dihamparkan dengan ketebalan yang sangat tipis. Proses selanjutnya dikeringkan sehingga

    bentuknya lembaran menyerupai kertas. Nori banyak digunakan pada masakan Jepang, mulai

    dari pembungkus sushi, udang gulung atau rollade goreng. Pilih nori yang lentur, kering dan

    warnanya hitam mengkilat.

    Kombu dan WakameSejenis ganggang laut yang dikeringkan. Kombu adalah bahan dasar

    membuat kaldu pada masakan Jepang. Setelah direbus kuahnya untuk kaldu dan kombunya

    digunakan untuk isi soup, salad atau tumisan. Sedangkan wakame, bentuknya hampir

    menyerupai kombu, biasanya digunakan untuk campuran salad, isi soup atau campuran mie.

    jangan merebus wakame lebih dari satu menit untuk mendapatkan citarasa yang maksimal.

    Manisan Rumput LautDiperoleh dari rumput laut segar, kemudian dicuci, direbus dan

    diolah dengan larutan gula sebagai pengawetnya. Citarasanya menyegarkan dan teksturnya

    kenyal juga renyah, sangat cocok untuk campuran es, pudding dan aneka dessert.

    Agar-agarProses membuat agar-agar sangat panjang. Tahap pertama pemilihan jenis rumput

    laut yang akan digunakan, yaitu jenis gracilaria sp atau gelidium sp. Slanjutnya proses

    pemecahan dinding sel, pemasakan(ekstrasi) sampai pada pengeringan. Dipasaran banyak

    dijumpai agar-agar dalam aneka bentuk, baik yang batangan maupun serbuk.

  • 5/27/2018 Makalah Rumput Laut

    9/14

    Rumput Laut (Gracila sp.) Sebagai Bahan Pangan | 9

    2.6 Rumput Laut yang Bermutu

    Mendapatkan mutu rumput laut yang baik maka teknik penanganan rumput laut harus

    menggunakan Teknologi yang tinggi. Penanganan Rumput Laut Kering Untuk mendapatkan

    rumput laut kering yang bermutu, maka beberapa aspek yang Rumput laut dikatakan bermutu

    baik, jika mempunyai rendemen serta kekuatan gel yang tinggi Salah satu faktor yang sangat

    menentukan mutu rumput laut adalah umur panen. Umur panen rumput laut untuk jenis

    Euchema cottonii adalah 45 - 55 hari rumput laut paling tinggi dengan rendemen karaginan

    serta kekuatan gel yang optimal. Karaginan merupakan karbohidrat hasil proses fotosintesa,

    sebelum umur 45 hari proses fotosintesa rumput laut digunakan untuk pertumbuhan,

    sebaliknya setelah rumput laut Panen yang dilakukan sebelum umur panen yang optimal akan

    berpengaruh terhadap Rumput laut sebaliknya dipanen pada pagi hari, pada saat cuaca cerah.

    Untuk jenis Eucheuma sp rumput laut dipanen dengan melepas bentangan tali yang

    digunakan untuk mengikat rumput laut. Rumput laut kemudian dicuci dengan air laut untuk

    Rumput laut kemudian Harga jual rumput laut di tingkat pembudidaya terus menurun dalam

    sebulan terakhir. Adapun harga rumput laut yang kering hanya Rp 6.000 per kg. Selain

    mengganggu proses pengeringan, tingginya curah hujan menghambat pertumbuhan rumput

    laut di beberapa titik perairan. Jenis rumput laut yang dibudidayakan ialah Eucheuma cottonii

    dan Gracilaria verucosa.

    Muhammad Kasim (34), pembudidaya di Dusun Puntondo, Desa Laikang, mengatakan,

    rumput laut cukup rentan terhadap perubahan cuaca. Situasi tersebut mengurangi

    produktivitas rumput laut yang dihasilkan saat panen. Upaya untuk mengolah rumput laut

    agar memiliki nilai tambah hingga kini belum dapat diterapkan karena pembudidaya belum

    memerhatikan kualitas rumput laut. Padahal, rumput laut yang diolah setengah jadi menjadi

    chips bisa dijual hingga Rp 60.000 per kg. Selama ini mereka langsung menjual rumput laut

    kering ke faktor. Warga masih banyak yang terburu-buru menjual rumput laut karena desakan

    ekonomi, ujarnya.

    Di Indonesia, pengolahan Gracilaria verucosa dikuasai lima perusahaan besar, namun

    belum ada pabrik pengolahan yang berada di Makassar.

  • 5/27/2018 Makalah Rumput Laut

    10/14

    Rumput Laut (Gracila sp.) Sebagai Bahan Pangan | 10

    2.7 Rumput Laut Gracilaria sp.

    Gracilaria sp. adalah rumput taut yang termasuk dalam kelas alga merah (Rhodophyta)

    dengan nama daerah yang bermacam-macam, seperti: sango-sango, rambu kasang, janggut

    dayung, dongi-dongi, bulung embulung, agar-agar karang, agar-agar jahe, bulung sangu dan

    lain-lain (Angkasa et al. 2007). Gracilaria sp. Merupakan jenis rumput taut yang dapat

    dibudidayakan di muara sungai atau di tambak, meskipun habitat awalnya berasal dari taut. Hal

    ini terjadi karena tingkat toleransi hidup yang tinggi sampai pada salinitas 15 per mil. Jenisrumpurt laut ini dapat ditanarn secara polikultur dengan bandeng atau udang karena

    ketiganya memerlukan kondisi perairan yang sama untuk kelangsungan hidupnya.

    Klasifikasi Gracilaria menurut Anggadiredja et al. (2006) yaitu:

    Divisi : Rhodophyta

    Kelas : Rhodophyceae

    Ordo : Gigartinales

    Famili : Gracilariaceae

    Genus : Gracilaria

    Spesies : Gracilaria sp.

    Gambar 2. Gambar Gracilaria sp.

    Rumput laut marga Gracilaria banyak jenisnya, masing-masing memiliki sifat-sifat

    inorfologi dan anatomi yang berbeda serta dengan nama ilmiah yang berbeda pula, seperti:

    Gracilaria confervoides, Gracilaria gigas, Gracilaria veucosa, Gracilaria lichenoides,

    Gracilaria crasa, Gracilaria blodgettii, Gracilaria arcuata, Gracilaria taenioides,

    Gracilaria eucheumoides, dan banyak lagi. Beberapa ahli menduga bahwa rumput laut

    marga Gracilaria memiliki jenis yang paling banyak dibandingkan dengan marga lainnya.

  • 5/27/2018 Makalah Rumput Laut

    11/14

    Rumput Laut (Gracila sp.) Sebagai Bahan Pangan | 11

    Ciri umum dari Gracilaria sp. ini adalah mempunyai bentuk thallus silindris atau

    gepeng dengan percabangan mulai dari yang sederhana sampai pada yang remit dan rimbun,

    di atas percabangan umumnya bentuk thalli (kerangka tubuh tanarnan) agak mengecil,

    permukaannya halus atau berbintil-bintil, diameter thallus berkisar antara 0,5 - 2 mm. Panjang

    dapat mencapai 30 cm atau lebih.

    Komponen utama alga adalah polisakarida yang dapat meneapai 40 - 70% berat kering

    tergantung pada jenis alga dan keadaan lingkungan tumbuhnya. Selain polisakarida, alga

    mengandung sejumlah protein, lemak, mineral, dan vitamin (Astawan et al. 2004).

    Komposisi Gracilaria lichenoides Gracilaria verucosa

    Air (%) 13,85 11,60

    Protein (%) 22,20 25,35Karbohidrat (%) 39,25 43,10

    Lemak (%) 1,20 1,05Serat (%) 8,20 7,50

    Abu (%) 15,30 11,40

    Tabel 2. Komposisi Kimia Gracilaria sp.

  • 5/27/2018 Makalah Rumput Laut

    12/14

    Rumput Laut (Gracila sp.) Sebagai Bahan Pangan | 12

    BAB III

    PEMBAHASAN

    3.1 Pengelolaan rumput laut (pengolahan menjadi bahan pengelolaan)

    Saat ini pengembangan rumput laut di Indonesia semakin pesat, dan Rumput laut akan

    bernilai ekonomis setelah mendapat penanganan lebih lanjut. Pada umumnya penanganan

    pasca panen rumput laut oleh petani hanya sampai pada penggeringan saja. Rumput laut

    kering masih merupakan bahan pengelolaan yang harus diolah lagi. Pengolahan rumput laut

    kering dapat menghasilkan agar-agar, keraginan atau algin tergantung kandungan yang

    terdapat di dalam rumput laut. Pengolahan rumput laut menjadi bahan pengelolaan telah

    banyak dilakukan para petani. Langkah-langkah pengolahan rumput laut menjadi bahan

    pengelolaan (rumput kering) adalah sebagai berikut :

    Rumput laut dibersihkan dari kotoran, seperti pasir, batu-batuan, kemudian dipisahkan

    dari jenis yang satu dengan yang lain.

    Proses pencucian dan pengeringan

    Pencucian dilakukan setelah rumput laut kering. Sebagai bahan pengelolaan agar-agar,

    rumput laut kering dicuci dengan air tawar. Sedangkan untuk menjadi karaginan dicuci

    dengan air laut. Setelah bersih rumput laut dikeringkan lagi kira-kira 1 hari. Kadar air yang

    diharapkan setelah pengeringan sekitar 28 %. Untuk rumput laut yang diambil keraginannya

    tidak boleh terkena air tawar karena air tawar dapat melarutkan karaginan. Setelah bersih,

    rumput laut dijemur sampai kering. Agar hasilnya berkualitas tinggi, rumput laut dijemur di

    atas para-para dan tidak boleh ditumpuk. Rumput laut yang telah kering ditandai dengan

    keluarnya garam. Rumput laut kering setelah penggeringan kedua, kemudian di ayak untuk

    menghilangkan kotoran yang masih tertinggal

    Pengemasan dan Penyimpanan

    Rumput laut yang bersih dan kering dimasukkan ke dalam karung goni dengan cara

    dipadatkan atau tidak dipadatkan. Apabila dipadatkan, dalam satu karung dapat berisi 100 kg

    rumput laut, sedangkan apabila tidak dipadatkan hanya berisi 60 kg rumput laut. Rumput laut

    yang dapat diekspor, di bagian karungnya dituliskan nama barang (jenis), nama kode

    perusahaan, nomor karung dan berat bersih.

    Standar Mutu Indonesia telah mengekspor rumput laut kering dari marga Eucheuma,

    Gelidium, Gracilaria dan Hypnea. Rumput laut yang dikirim harus memenuhi syarat standar

    mutu yang telah ditetapkan. Rumput laut merupakan salah satu komoditi perikanan Indonesia

    yang cukup ekonomis nilai jualnya.

  • 5/27/2018 Makalah Rumput Laut

    13/14

    Rumput Laut (Gracila sp.) Sebagai Bahan Pangan | 13

    BAB IV

    KESIMPULAN

    4.1 Kesimpulan

    Indonesia dikenal negara yang subur dan kaya akan sumber daya alam. Sebagai negara

    dengan luas wilayah laut lebih dari 70 %, salah satu kekayaan alam yang bisa kita

    manfaatkan adalah sumber hayati. Selain ikan, alternatif hasil laut yang bisa diolah

    adalah rumput laut (seaweed).

    Rumput laut adalah tanaman ganggang multiseluler yang hidup di laut, dan tergolong

    dalam divisi thalophyta. Tubuh tanaman belum berdiferensiasi menjadi akar, batang dan

    daun seperti lazimnya tanaman tingkat tinggi . Rumput laut merupakan tanaman tingkat

    rendah yang tidak memiliki perbedaan susunan kerangka seperti akar, batang, dan daun.

    Meskipun wujudnya tampak seperti ada perbedaan, tetapi sesungguhnya hanya merupakan

    bentuk thallus belaka

    Hasil olahan rumput laut seperti agar-agar,nori,manisan rumput laut kombu dan

    wakame,dll.

    4.2 Saran

    Pembuatan makalah ini dibuat dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah

    Keanekaragaman Hayati. Makalah ini berisikan uraian singkat mengenai pengertian, jenis-

    jenis, manfaat, budidaya , dan lain sebagainya mengenai Rumput Laut. Namun kami

    menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Pepatah mengatakan

    Tak ada gading yang tak retak, manusia tak luput dari salah dan lupa dan kesempurnaan

    hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu, kami siap untuk diberikan kritik yang tentunya

    kritikan yang membangun dan positif, juga diikuti dengan saran yang positif pula.

  • 5/27/2018 Makalah Rumput Laut

    14/14

    Rumput Laut (Gracila sp.) Sebagai Bahan Pangan | 14

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Antoso, J.; Aryudhani, N. dan Suseno, S.H. Kandungan Senyawa Fenol Rumput LautHijau (Caulerpa racemosa dan Aktivitas Antioksidannya (The Content Of Phenolic

    Copound of Green Seaweed Caulerpa racemosa and Its Antioxidant Activity) Hal :109 - 111.

    2. http://alattangkapperikananlaut.blogspot.com/2012/08/proses-pengolahan-rumput-laut.html

    3. http://budiboga.blogspot.com/2006/05/manfaat-rumput-laut-cegah-kanker-dan.html4. http://id.wikipedia.org/wiki/Gulma_laut5. http://kir-31.blogspot.com/2009/11/khasiat-dan-manfaat-rumput-laut.html6. Ito, K. and K. Hori. 1989. Seaweed : Chernicaal Composition and Potential Uses. Food

    Reviews International, 5 (10) : 101-144.

    7. Uswatun, Hasanah, Rina. 2007. Pemanfaatan Rumput Laut (Gracilaria sp.) dalamMeningkatkan Kandungan Serat Pangan Pada Sponge Cake. Skripsi tidak diterbitkan.

    Bogor : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

    IPB.

    8. Winarno, F. G. 1990. Teknologi Pengolahan Rumput Laut. Jakarta : Sinar PustakaHarapan.

    http://alattangkapperikananlaut.blogspot.com/2012/08/proses-pengolahan-rumput-laut.htmlhttp://alattangkapperikananlaut.blogspot.com/2012/08/proses-pengolahan-rumput-laut.htmlhttp://alattangkapperikananlaut.blogspot.com/2012/08/proses-pengolahan-rumput-laut.htmlhttp://alattangkapperikananlaut.blogspot.com/2012/08/proses-pengolahan-rumput-laut.htmlhttp://budiboga.blogspot.com/2006/05/manfaat-rumput-laut-cegah-kanker-dan.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gulma_lauthttp://kir-31.blogspot.com/2009/11/khasiat-dan-manfaat-rumput-laut.htmlhttp://kir-31.blogspot.com/2009/11/khasiat-dan-manfaat-rumput-laut.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gulma_lauthttp://budiboga.blogspot.com/2006/05/manfaat-rumput-laut-cegah-kanker-dan.htmlhttp://alattangkapperikananlaut.blogspot.com/2012/08/proses-pengolahan-rumput-laut.htmlhttp://alattangkapperikananlaut.blogspot.com/2012/08/proses-pengolahan-rumput-laut.html